ws-cc in rpjmd sumsel-exsum-060513 new

Post on 20-Jan-2016

36 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Pengarusutamaan Isu Perubahan Iklim ke dalam RPJMD Provinsi Sumatera Selatan

Wilmar Salim07 Mei 2013

Latar Belakang (1)Provinsi Sumatera Selatan adalah salah satu daerah yang

dapat terkena dampak perubahan iklim dan juga dapat memitigasi perubahan iklim.

RPJP Provinsi Sumatera Selatan memiliki visi menjadikan Sumatera Selatan Unggul dan Terdepan di Tahun 2025, dengan misi: menjadi penggerak utama perekonomian wilayah berbasis pertanian dan pertambangan, didukung sektor industri dan jasa; memperkuat pemanfaatan sumber daya alam untuk keberlanjutan energi dan ketahanan pangan; mencapai kualitas hidup yang tinggi; dan memperkuat kapasitas pengelolaan pemerintah.

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, Provinsi Sumatera Selatan perlu mempertimbangkan isu perubahan iklim dalam penjabaran visi dan misi tersebut ke dalam rencana pembangunan daerahnya

Latar Belakang (2)Provinsi Sumatera Selatan telah memiliki Kajian Risiko

dan Adaptasi Perubahan Iklim yang memetakan dampak perubahan iklim dan upaya adaptasinya di sektor pertanian, pesisir, sumber daya air, dan kesehatan.

Provinsi Sumatera Selatan juga telah memiliki Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK) yang mengidentifikasi emisi GRK saat ini, aksi penurunan emisi, dan target penurunan emisi GRK di tahun 2020 pada sektor pertanian; kehutanan dan lahan gambut; energi; transportasi; industri; dan pengelolaan limbah.

Untuk memastikan bahwa upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim akan sinkron dengan pembangunan daerah Sumatera Selatan, maka upaya-upaya tersebut perlu dimasukkan ke dalam RPJMD Provinsi Sumatera Selatan 2014-2019 yang akan disusun.

Tujuan StudiMasukan bagi pengarusutamaan

hasil-hasil Kajian Risiko dan Adaptasi Perubahan Iklim (KRAPI) dan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK) ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2014-2019

Kerangka Pengarusutamaan Isu Perubahan Iklim Dalam Pembangunan Daerah Sumatera Selatan

RPJMN

Nasional

Sumatera Selatan

Kab/Kota

RPJM

RPJM

RPJPN

RPJP

RPJP

RTRWN

RTRWP

RTRWK

Adaptasi Mitigasi

PerPres 61/2011 RAN-GRK

RAN-API

PerGub 34/2012 RAD-GRK

KRAPI

UU 25/2004 UU 26/2007 UU 32/2009

Upaya Menghadapi Perubahan Iklim

KLHS wajib dilaksanakan

dalam penyusunan RTRW, RPJP,

RPJM, Kebijakan/ Rencana/ Program

Pemerintah

Pendekatan Pembangunan Yang Sesuai Perubahan Iklim (Mitchell & Maxwell, 2010)

Pembangunan Rendah Karbon

Pembangunan Tahan Perubahan Iklim

Pembangunan Bermanfaat Ganda

Kondisi Wilayah Sumatera Selatan

Tutupan lahan 2010: pertanian lahan kering

Lahan gambut: 1,42 juta ha (15,46%)

Kawasan hutan: lindung dan suaka alam

Kawasan tambang: 11 kab + 1 kota

Emisi BAU-Baseline Sumatera Selatan

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

0

500,000,000

1,000,000,000

1,500,000,000

2,000,000,000

2,500,000,000

3,000,000,000

3,500,000,000

4,000,000,000

Sampah/Limbah

Industri

Transportasi

Energi

Kehutanan

Pertanian

Em

isi

ton

CO

2 /

tah

un

Target penurunan emisi GRK

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 20200

500,000,000

1,000,000,000

1,500,000,000

2,000,000,000

2,500,000,000

3,000,000,000

3,500,000,000

4,000,000,000

BAU - Baseline Target Penurunan

Em

isi to

n C

O2 /

tahun

10. 16 %

Proyeksi luas genangan 2030

Kabupaten/ Kota

Genangan 2030Genangan Tahun 2030 (Ha)

pada tingkat Tinggi dan Sangat Tinggi

Garis pantai (m)

Luas (Ha)Jumlah

kecamatan Tinggi Sangat Tinggi

Banyuasin 282,136.09 623,167.40(5.13%)15

51,445.55 298,553.70

Muara Enim 30,583.46(0.35%)22

2,163.82 15,321.29

Musi Banyuasin 81,896.79(0.56%)11

6,288.14 40,831.10

Ogan Ilir 18,161.08(0.68%)16

1,313.27 8,417.84

Ogan Komering Ilir 274,528.46 454,283.20(2.68%)18

26,524.24 232,694.70

Palembang 17,954.54(4.8%)16

1,341.90 8,412.48

Potensi risiko SLR 2030: Palembang dan Banyu Asin tinggi

Potensi risiko banjir 2030

Potensi risiko banjir dan SLR 2030

Potensi risiko penurunan ketersediaan air 2030:Musi Rawas, Musi Banyuasin, Empat Lawang

Potensi risiko penurunan produksi padi sawah 2030: tinggi di Banyu Asin

Potensi risiko penurunan produksi padi ladang 2030: tinggi di Muara Enim dan Muara Banyuasin

Risiko perubahan iklim 2030: kekeringan di lahan padi ladang dan penggenangan pesisir di lahan padi sawah

Rekomendasi Bagi Penyusunan RPJMD

1. Mengacu kepada agenda pembangunan RPJP Sumatera Selatan 2005 – 2025

Pemanfaatan sumber daya untuk pembangunan yang berkelanjutan, dengan tujuan-tujuan:◦ Pengelolaan energi dan lingkungan, dengan

inventarisasi data fisik dan lingkungan dan pengembangan sumber daya energi

◦ Pembangunan spasial yang adil dan seimbang antara kawasan budidaya dan lindung

◦ Revitalisasi pertanian, khususnya dengan ekstensifikasi lahan produksi pertanian dan pengelolaan klaster komoditas utama

Peningkatan kemandirian dan kesejahteraan sosial, dengan tujuan:◦ Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat◦ Pembangunan perumahan dan permukiman

Perlindungan masyarakat dan pengelolaan bencana, dengan tujuan peningkatan pengelolaan bencana dan institusinya

2. Memperhatikan isu lingkungan strategis dalam RTRW Sumatera Selatan 2030

◦Konflik antara fungsi kawasan lindung dan pertambangan

◦Konflik pemanfaatan lahan untuk perkebunan dengan pertambangan

◦Alih fungsi lahan dari hutan menjadi kebun dan lainnya◦Penurunan kualitas sungai-sungai akibat berkurangnya

hutan lindung di daerah hulu dan penggalian pasir batu◦Konflik pemanfaatan lahan kawasan pesisir antara

perikanan tambak dan hutan bakau◦Pengembangan kawasan industri dan pelabuhan di

sekitar Taman Nasional Sembilang◦Reklamasi lahan gambut menjadi perkebunan dan

lainnya

3. Memperhatikan risiko dampak perubahan iklim dan target penurunan emisi gas rumah kaca◦Risiko banjir dan kenaikan muka laut◦Risiko penurunan ketersediaan air dan

kekeringan◦Risiko kekeringan di lahan padi ladang◦Risiko penggenangan pesisir di lahan padi sawah◦Risiko penurunan produksi padi sawah dan

ladang◦Dominasi emisi gas rumah kaca oleh sektor

energi◦Target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar

10,16% dari proyeksi emisi tahun 2020

4. Menjalankan program pembangunan yang sesuai dengan perubahan iklim◦Program pembangunan rendah karbon

berdasarkan RAD-GRK ◦Program pembangunan tahan perubahan

iklim berdasarkan KRAPI◦Program pembangunan bermanfaat

ganda berdasarkan RAD-GRK dan KRAPI

Rekomendasi Program Pembangunan Yang Sesuai Dengan Perubahan Iklim

Pembangunan Rendah Karbon (Mitigasi)

Sasaran Sektor Program/KegiatanPengelolaan pertanian Penanaman padi varietas rendah emisi dan System Rice Intensification (SRI)

Penggunaan dan pengembangan pakan ternak rendah emisiPemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber biogas

Pengembangan sistem jaringan prasarana transportasi dan perhubungan darat

Pengembangan Park and RidePembangunan Infrastruktur untuk pejalan kaki dan pesepedaKebijakan Peningkatan Transportasi MultimodaCentre of Excellence for Multimodal Transportation

Pengelolaan energi Penyuluhan hemat energiPembinaan dan pengawasan pengusahaan ketenagalistrikan lintas

kabupaten/kotaPengembangan potensi dan kecukupan bahan bakarSoisialisasi pemanfaatan konversi energi ke gasInventarisasi dan evaluasi pengembangan kondisi PLTS dan PLTMH terpasangPengembangan pemanfaatan energi baru dan terbarukan

Peningkatan kapasitas teknologi industri

Penerapan biomassa sebagai bahan bakar alternatif industriBantuan peralatan produksi hemat energi dan bimbingan teknis pengoperasian

bagi IKM

Pengembangan sistem pengelolaan persampahan

Peningkatan pengelolaan Gas SampahInventori dan pengeolaan limbah industri

Pembangunan Tahan Perubahan Iklim (Adaptasi)

Sasaran Sektor Program/Kegiatan

Peningkatan ketahanan pangan pertanian/ perkebunan

Perbaikan dan optimalisasi sistem irigasi dan pintu airPeningkatan teknik budidaya panganPerlindungan dan konservasi sumberdaya alam

Pengelolaan Pengairan Pengembangan sumber daya airPenyediaan dan Pengelolaaan air baku/tanahProgram pengendalian banjir

Pengelolaan Wilayah Pesisir

Pengembangan perikanan tangkapPengelolaan kawasan pesisir terpadu

Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Pembangunan dan pengelolaan saluran drainase Pengembangan dan pengelolaan air minum

Pembangunan Bermanfaat Ganda (Mitigasi dan Adaptasi)

Sasaran Sektor Program/Kegiatan

Pengelolaan pertanian dan peningkatan ketahananan pangan

Pengembangan pengaturan pola tanam sesuai dengan perubahan iklimOptimalisasi pemanfaatan lahanPembangunan Desa Mandiri Pangan

Pengelolaan lingkungan hidup Penghutanan kembali (reforestry) dan reboisasi kawasan hutan lindungPengembangan dan pengelolaan kawasan lindung nasional Pengembangan Kampung Iklim dan Gerakan Menuju Indonesia Hijau

Pengelolaan kehutanan dan lahan gambut

Peningkatan, rehabilitasi, dan Pemeliharaan jaringan reklamasi rawaPengelolaan lahan gambut untuk pertanian berkelanjutanPengembangan pengelolaan lahan pertanian di lahan gambut terlantar dan

terdegradasi dengan konversi lahan terlantar menjadi lahan sawahPerlindungan Hutan dan Konservasi SDHRehabilitasi Hutan dan Lahan Gambut

Peningkatan kesehatan masyarakat melalui pengelolaan limbah dan sampah

Pengembangan kinerja, perencanaan dan pengelolaan sampah dan air limbahPeningkatan sarana-prasarana persampahan dan air limbahPemberdayaan kesehatan lingkungan dan masyarakat Minimasi sampah dengan prinsip 3R (TPST, Bank Sampah, Komposting, dll)

top related