waqf core principles (wcp) sesi-12€¦ · uu no. 41 tahun 2004 pp no. 42 tahun 2006 pp no. 25...

Post on 01-Nov-2020

17 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Waqf Core Principles (WCP) Sesi-12:

Sharia, Audit and Transparancy H. HENDRI TANJUNG, PH.D

ANGGOTA BADAN WAKAF INDONESIA (BWI)

Hendri Tanjung

Doctor Philosophy in economics from the International Institute of Islamic Economics, International Islamic University Islamabad, Pakistan in 2012. Comissioner of Waqf Board Indonesia. Vice-director of the Post Graduate School, University of Ibn Khaldun, Bogor; Chairman of International Council of Islamic Finance Educators (ICIFE) Indonesia Chapter;

Buku Peraturan perundang-undangan tentang Wakaf

UU No. 41 tahun 2004 PP No. 42 tahun 2006 PP No. 25 tahun 2018 Permenag no. 4 tahun 2009 Permenag no. 73 tahun 2013 PBWI no. 1 th. 2009 PBWI no. 4 th. 2010 dll

Salah satu Produk BWI: Waqf Core Principles (WCP)

5 area inti WCP

1. Fondasi Hukum, 2. Pengawasan Wakaf, 3. Tata Kelola Wakaf yang baik, 4. Manajemen Resiko, dan 5. Tata Kelola Syariah

Manajemen Resiko (WCP 14 sd. WCP 25)

WCP-26 Shari’ah Compliance and Internal Audit WCP-27 Financial Reporting and External Audit WCP-28 Disclosure and Transparency WCP-29 Abuse of Waqf Services

WCP-26: Shari’ah Compliance and Internal Audit

The Waqf supervisor determines that waqf institutions have appropriate shari’ah compliance and internal audit frameworks to establish and maintain a properly controlled operating environment in the light of shari’ah.

Intinya: Adanya SPI dan pengawas syariah di Struktur

organisasi, kebijakan akuntansi dan Pemisahan dana wakaf dengan dana charity lainnya.

WCP-27: Financial Reporting and External Audit

The waqf supervisor determines that waqf institutions maintain reliable records of financial statements, annual publications, and the external audit function.

Intinya: Memastikan adanya laporan keuangan tahunan

yang diperiksa oleh akuntan public.

WCP-28: Disclosure and Transparency

The Waqf supervisor determines that waqf institutions regularly publish consolidated information that is easily accessible and fairly reflects their financial condition, performance, risk exposures, risk management strategies, and waqf governance policies and processes.

Intinya: Memastikan adanya data statistika tentang

perwakafan.

WCP-29: Abuse of Waqf Services

The waqf supervisor determines that waqf institutions have appropriate policies and processes to impose Islamic ethics and professional standards and to prevent criminal activities.

Intinya: Memastikan dana wakaf tidak digunakan untuk :

money laudry, terrorisme dan korupsi.

Urgensi audit di Lembaga Wakaf

PBWI no. 1 tahun 2020 pasal 15 ayat 2: Pengelolaan Wakaf Uang secara tidak langsung

melalui lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. paling singkat telah beroperasi selama 2 (dua)

tahun; b. memiliki kelengkapan legal formal; dan c. menyertakan laporan audit independen selama

2 (dua) tahun terakhir.

Urgensi audit di Lembaga Wakaf

PBWI no. 1 tahun 2020 pasal 27 ayat 2: Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan:

a. memiliki kelengkapan legal formal lembaga/yayasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;

b. paling singkat telah beroperasi selama 2 (dua) tahun; c. memiliki pengurus yang berkarakter baik; d. menyertakan laporan audit independen dalam 2

(dua) tahun terakhir; e. memiliki program yang jelas dan memberikan

dampak manfaat jangka panjang.

‘Audit’ dalam UU No. 41 th 2004

Pasal 61 ayat 1 tentang pertanggungjawaban: Pertanggungjawaban pelaksanaan

tugas Badan Wakaf Indonesia dilakukan melalui laporan tahunan yang diaudit oleh lembaga audit independen dan disampaikan kepada Menteri.

Tugas auditor internal di lembaga Wakaf

1. Menyusun dan melaksanakan rencara dan anggaran Aktivitas Audit Internal Tahunan berdasarkan prioritas risiko sesuai dengan tujuan Lembaga wakaf.

2. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di seluruh bidang kegiatan lembaga wakaf.

3. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Lembaga wakaf.

Tugas auditor internal di lembaga Wakaf

4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen, serta membuat laporan tertulis hasil audit setiap bulan dan menyampaikan laporan tersebut kepada Ketua nazir dan Dewan Pengawas.

5. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.

6. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukan.

7. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

Syarat menjadi Auditor

Memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor

Memiliki independen dalam setiap mental Menggunakan keahlian profesionalnya dengan

cermat dan seksama sebagai seorang auditor.

Contoh laporan Nazir

1. Yayasan Dompet Dhuafa Republika 2. Yayasan Yatim Mandiri 3. Yayasan Pembina Mesjid Salman ITB 4. BMT Surya Abadi Lampung

BWI memperoleh penghargaan 3G dari Cambridge Ifa

Jazakallahu Hendri.tanjung@bwi.or.id

Daun selasih tumbuh di batu Terimakasih dan…

top related