universitas brawijaya nopember 2011 · 2019-01-29 · summary konjac plant (amorphophallus...
Post on 27-Dec-2019
21 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN HASIL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN TIM PASCASARJANA - HPTP
TAHUN ANGGARAN 2011
KAJIAN METODE EKSTRAKSI KONVENSIONAL DAN ULTRASONIK DALAM PURIFIKASI GLUKOMANAN DARI UMBI PORANG
(Amorphophallus oncophyllus) DALAM UPAYA MENGHASILKAN PRODUK BAHAN TAMBAHAN PANGAN DAN PANGAN FUNGSIONAL BARU
Prof. DR.Ir. Simon B. Widjanarko. M.App.Sc
Dibiayai Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional,
melalui DIPA Universitas Brawijaya Rev.1 Nomor :0636/023-04.2.16/15/2011 R,
tanggal 30 Maret 2011, dan berdasarkan Surat dari DP2M Dikti Nomor :121/D3/PL/2011
tanggal 7 Februari 2011
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
NOPEMBER 2011
Teknologi Pertanian
RINGKASAN
Tanaman porang (Amorphophallus oncophyllus) adalah tanaman asli Indonesia,
tumbuh liar di hutan-hutan Indonesia, khususnya di Jawa Timur telah banyak
dibudidayakan dan di Jepang dikenal sebagai “Jawa Mukago Konyaku”. Masyarakat
awam mengenalnya sebagai iles iles (Amorphophallusvariabilis).
Umbi porang mengandung glucomannan sangat tinggi, digunakan sebagai bahan baku
makanan dan industri sejak 10.000 tahun yang lalu di Jepang dan China. Glukomanan
merupakan serat pangan larut air yang bersifat hidrokoloid kuat dan rendah kalori yang
banyak digunakan dalam industri pangan baik sebagai pangan fungsional maupun
bahan tambahan pangan dan nonpangan.
Masalah utama dalam penelitian pemurnian tepung porang oleh tim peneliti
Universitas Brawijaya, sejak tahun 2008-2009 adalah: belum ditemukan optimasi
proses pemurnian tepung porang menggunakan larutan hydrogen peroksida dalam
larutan etanol secara bertingkat baik dengan metode maserasi maupun ultrasonic.
Usaha mencari tehnik pemurnian tepung porang dimaksudkan untuk
menghasilkan tepung porang murni, yang memiliki sifat kelarutan yang sama dengan
tepung porang kasar, yakni: mudah larut dalam. Namun aman bagi konsumsi manusia.
Diharapkan proses pemurnian yang diteliti dapat menghasilkan tepung yang lebih putih,
rendah kadar oksalat, tinggi kadar glukomanan dan viskositas larutan tepung porang
murni yang dibuat masih memiliki kekentalan yang sesuai dengan standart produk
tepung porang yang ada.
Tujuan penelitian:
Tahap 1: mencari perlakuan terbaik untuk konsentrasi larutan peroksida yang dinakan
dalam proses pencucian dengan larutan alkohol secara bertingat.
Tahap 2: mencari optimasi proses pemurnian secara maserasi dengan penambahan
larutan hidrogen peroksida dalam larutan etanol secara bertingkat. Tahap 3:
mencari optimasi proses pemurnian secara ultrasonik dengan penambahan
larutan hidrogen peroksida dalam larutan etanol secara bertingkat.
Penelitian tahap 1, dimana kegiatan meliputi pemurnian tepung porang dengan larutan
etanol secara bertingkat menggunakan tehnik maserasi dengan perlakuan
konsentrasi larutan peroksida yang ditambahkan.
Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi terbaik adalah: konsentrasi larutan peroksida
0.5% dengan pertimbangan meningkatkan kadar glukomanan, viskositas dan derajat
warna putih tepung porang murni dan menurunkan kadar oksalat secara nyata, serta
residu peroksida paling rendah, sehingga tepung porang murni aman untuk dikonsumsi,
dibandingkan perlakuan konsentrasi larutan peroksida lainnya
Penelitian tahap 2, optimasi proses pencucian tepung porang dengan etanol secara
bertingkat dan penambahan larutan H2O2 1% metode maserasi adalah sebagai
berikut: waktu pencucian 4,16 jam, kecepatan pengadukan 434,04 rpm dan rasio
pelarut etanol: tepung porang kasar adalah: 9,35:1. Optimasi proses ini
menghasilkan respon kadar glukomanan 79,36%, viskositas sebesar 9701,09
cPs, residu oksalat 0,076% dan derajat warna putih 53,94, dengan desirability
0,936. Pada penelitian tahap 2 dan 3, konsentrasi larutan hidrogen peroksida,
yang digunakan adalah 1%, bukan 0.5% dengan pertimbangan, perlakuan ini
menghasilkan tepung porang yang lebih putih, dengan residu hidrogen peroksida
yang tidak berbeda dengan perlakuan konsentrasi larutan hidrogen peroksida
0.5%.
Hasil verifikasi menunjukkan tingkat ketepatan pada respon yang diuji sebesar 99,01%
untuk kadar glukomanan, 98,65% untuk viskositas, 98,7% untuk kadar oksalat dan
99,12% untuk derajat warna putih. Perbedaan nilai prediksi dengan nilai penelitian tidak
lebih dari 5% mengindikasikan bahwa model tersebut cukup tepat untuk proses
ekstraksi tepung porang dengan metode maserasi
Penelitian tahap 3, Optimasi proses pencucian tepung porang dengan etanol secara
bertingkat dan penambahan larutan H2O2 1% metode ultrasonik adalah sebagai
berikut: waktu pencucian 25,10 menit, dan rasio pelarut etanol: tepung porang
kasar adalah: 8,65:1. Optimasi proses ini menghasilkan respon kadar
glukomanan 85,74%, viskositas sebesar 13970,7 cPs, residu oksalat 0,044% dan
derajat warna putih 59,78 dengan desirability 0,843.
Hasil verifikasi menunjukkan tingkat ketepatan pada respon yang diuji sebesar 99,38%
untuk kadar glukomanan, 99,42% untuk viskositas, 81,68% untuk kadar oksalat dan
98,7% untuk derajat warna putih. Perbedaan nilai prediksi dengan nilai penelitian tidak
lebih dari 5% mengindikasikan bahwa model tersebut cukup tepat untuk proses
ekstraksi tepung porang dengan metode maserasi.
SUMMARY
Konjac plant (Amorphophallus oncophyllus) is native plant to Indonesia, grows wild in
an Indonesian jungle. Nowadays, konjac plants have been cultivated under the timber
tree which are more than 30 years old. The reason behind that, konjac plant can not
grow in an open space, they need special sun rays of about 40-60% rays. They do need
sun rays, but the plant also can grow well when the density of plant canopy so dense.
Problems in purifying crude konjac flour (CKF) is until now, we do not know the optimum
processing conditions regarding the optimum of dipping time and ratio of konjac flour:
ethanol volume, and the speed of agitating CKF in ethanol solution containing hydrogen
peroxide solution by multi-stage of ethanol leaching under both maceration and
ultrasonic extraction methods.
Research Objective
Stage 1: To find out the best hydrogen peroxide concentration, shoiuld be added into
ethanol solution by maceration extraction technique, at room temperature.
Stage 2: To find out the optimum process of purifying CKF by maceration technique and
using Response Surface Methodology (RSM) and Design Expert software, to set-
up an experiment and calculating the optimum of dipping time and ratio solvent
with CKF, at room temperature.
Stage 3: To find out the optimum process of purifying CKF by ultrasonic-assisted
extraction and using Response Surface Methodology (RSM) and Design Expert
software, to set-up an experiment and calculating the optimum of dipping time
and ratio solvent with CKF, at room temperature.
The results showed that stage 1, the best of H2O2 solution to be added into ethanol
solution under maceration extraction at room temperature was 0,5%. This
treatment reduced significant the amount of oxalate content and increased the
glucomannan content, viscosity and increased the degree of whiteness of pure
konjac flour (PKF).
Research stage 2, the optimum process of dipping CKF with multi-stage ethanol
solution under maceration extraction method with addition of 1%H2O2 solution
was 4.16 hour of dipping time, the speed of agitation process was 434.04 rpm
and ratio of solvent: CKF was 9.35:1. This multi-stage washing method resulted
79,36% of glucomannan content, 9701.09 cPs of viscosity, 0,076% of oxalate
content, and 53,94 of degree of whiteness of PKF.
Research stage 3, the optimum process of dipping CKF with multi-stage ethanol
solution under ultrasonic extraction method with addition of 1%H2O2 solution
was 25.10 minutes of dipping time, and ratio of solvent:CKF was 8.65:1. This
multi-stage washing method resulted 85.74% of glucomannan content, 13970.7
cPs of viscosity, 0,044% of oxalate content, and 59.78 of degree of whiteness of
PKF.
DAFTAR PUSTAKA
Aji, S dan Dian Widya Ningtyas. 2008. Perancangan mesin stamp mill penumbuk
lesung tunggal untuk chip porang. IMHERE Project, Universitas Brawijaya,
Malang.
_______ dan Gossy Aqoba. 2009. Uji kerja perancangan mesin stamp mill penumbuk 3
lesung untuk chip porang. Penelitian sedang berjalan. IMHERE Project, Univ.
Brawijaya, Malang
Akesowan, A. 2002. Viscocity and Gel Formation of A Konjac Flour from Amorphopallus
onchophyllus. Faculty of Science. University of Thai Chamber of Comerse.
Bangkok
Aman, W., Subarna, M. Arpah, D. Syah, dan S.I. Budiwati. 1992. Peralatan dan unit
proses industri pangan. PAU IPB Bogor. hlm. 172-194.
Amin. A.M., A.S. Ahmad, Y.Y. Yin., N.Yahya and N. Ibrahim. 2007. Extraction,
Purification and characterization of Durian (Durio zibethinus) Seed Gum. Food
Hydrocolloids. 21:273-279
Anwar, N.M. 1989. Spektroskopi. PAU Pangan dan Gizi. IPB. Bogor
Anonymous. 2001. Glucomannan: A New Vegetal Texturising Agent for European Food
and Non-Food Industries. http://www.biomatnet.org/ secure/Fair/F914.htm.
Tanggal akses: 18 Mei 2007Anonymous. 2005a. Konjac Foods.
http://www.konjacfood.com. Tanggal akses 6 Juni 2006
_________. 2005b. What are the advantages of using konjac flour rather than all
purpose flour? http://www.konjacfoods.com/thickener.htm. Tanggal akses 8
September 2006
_________. 2006a. Amorphophallus Konjac.
http;//www.aump26.dsl.pipex.com/ amorphophallus_konjac.htm. Tanggal akses 6
Juni 2006
_________. 2006 b.What Is Konjac.
http://www.konjacbaoji.com/properties.htm. Tanggal akses 6 Juni 2006
__________. 2006 c.What is Konjac Flour.
http://www.konnyaku.com/e_data/ konjac2.html. Tanggal akses 6 Juni 2006
__________. 2007f. Mikroskop Elektron. http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop Elektron.
Tanggal akses: 31 Desember 2007
__________. 2000. Introduction to Air Classification. Buell, Division of Fisher-
Klosterman, inc. Germany.
__________.2010b. Pati dan Karakteristik Ubi Jalar.
http://foodstory2.blogspot.com/2010/06/pati-dan-karakteristik-pati-ubi-jalar.html.
Tanggal akses 4 Februari 201
AOAC. 1990. Official Methods of Analysis. Association of Official Analysis Chemistry.
Washington
Apriyantono, A., Fardiaz, D., Puspitasari, N.L., Sedarnawati dan Budiyantono,S. 1989.
Analisis Pangan. PAU Pangan dan Gizi. IPB. Bogor.
Arifin, M. A.2001. Pengeringan Kripik Umbi Iles-iles Secara Mekanik Untuk
Meningkatkan Mutu Keripik Iles-iles. Thesis. Teknologi Pasca Panen. PPS. IPB
Arrington, L.R. 1972. Introductory Laboratory of Animal Science. The interstate Printers
and Publisher Inc., Danville Illinois.
Ave, O. 2004. Konjac Foods. http://www.konjacfood.com. Tanggal akses: 6 Juni 2006
Balendran, R. V., H. W. Pang and H. X. Wen. 1998. Use of Scanning Electron
Microscopy. MCB University Press. Structural Survey, 16(3):146-153
Boelhasrin, M.P. 1979. Prospek Pendayagunaan Iles-iles dalam bidang farmasi.
Makalah seminar. Departemen Farmasi, MIPA-ITB. Bandung]
Benitez, F.A. 2004. Effect the use of ultrasonic waves on Biodiesel Productions in
Alkaline Transesterification of Bleached Tallow andVegetable Oils : Cavitation
Model. Department of Chemical Engineering. Dissertation. University of
Portorico-Mayagues Campus. Portorico.
Bindal, V.N. 1999. Tranducers for Ultrasonic Flaw Detection. Narosa Publishing House.
London.
Brooker, D.B. F.W.B. Arkema and C.W. Hall 1974. Drying Cereal Grains. The AVI
Publishing Co, Inc Westport, Connecticu, USA.
Cheng, L.H., H.N. Halawiah, H. Lai, H.M. Yong and S.L. Ang. 2010. Ultrasound
Mediated Acid Hydrolysis of Konjac Glucomannan. International food
Research Journal 17: 1043-1050. Malaysia.
Darwis, D. 2000. Teknik Dasar Laboratorium dalam Penelitian Senyawa Bahan Alam
Hayati, Workshop Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Bidang Kimia
Organik Bahan Alam Hayati. FMIPA. Universitas Andalas. Padang.
Deiss, R.C. 1999. Dietary Fiebr : A Healthy Discussion
http://www.foodproductdesign.com/articles/465/465_0199de.htm. Tanggal akses
6 Oktober 2007
Devy N.U. 2009. Ekstraksi. Ekstraksi - Majari Magazine.html. Tanggal akses 8
September 2006
Eshtiaghi, M.N., S. Stute, and D. Knoor. 1994. High pressure and freezing pretreatment
effect on drying, rehydration texture and colour of green beans, carrots and
potatoes. J. Food. Sci. 59(6): 1168-1170.
Falch, E. 2006. Lipid from Residual Fish Raw Materials - Quality Assesment by
Advanced Analytical Methods. Dissertation. Norwegian University of Science and
Technology Faculty of Natural Sciences and Technology Department of
Biotechnology.
Farris, E. and J.Q. Griffith. 1971. The Rad in Laboratory Investigation by A Staff of 29
Contribute. Halner Publishing Company. New York.
Gamse, T. 2002. Liqiud-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction. Institute of
Thermal Process and Enviromental Engineering. Graz University of Technology.
Garsia, D.A. dan D.T. Philips. 1995. Principles of Experimental Design and Analysis.
Texas: Chapman and Hall
Gasperz, V. 1992. Teknis Analisis dalam Penelitian Percobaan. Bandung: Tarsito
Geankoplis, C. 1993. Transport Processe and Unit Operation, Prentice-Hall, Inc.
Genestar, C and J. Palou. 2006. SEM-FTIR Spectroscopic Evaluation of Deterioration in
an Historic Coffered Ceiling. Springer-Verlag. Bioanalysis Chem., 384:987-993
Gogate, P.R., R.K. Tayal dan A.B. Pandit. 2006. Cavitation: A technology on the horizon
Current Science, Vol. 91, No. 1, 10 July 2006.
Gritter R.J.; J.M. Bobbit, and A.E. Schawarting. 1991. Pengantar Kromatografi,
Terjemahan dari Pyitochemical Methods oleh Patmaminata, K. ITB. Bandung
Hanif, Z. 1991. Pengaruh cara pengeringan dan cara ekstraksi terhadap rendemen dan
mutu tepung mannan umbi iles-iles kuning (Amorphophallus oncophylus PRAIN).
Skripsi. FATETA. IPB.
Hansen, M.R.; A. Blennow; I. Farhat; L. Norgaard; S. Pedersen, and S.B. Engelsen.
2009. Comparative NMR relaxometry of gels of amylomaltase-modified starch
and gelatin, Food Hydrocolloids 23: 2038–2048
Heldman D.R. and R.P. Singh. 1981. Food Process Engineering. 2nd Edition The AVI
Publishing Co, Inc Westport, Connecticu, USA.
Henderson, S.M. and R.L. Perry 1976. Agricultural Process Enginering. Third Edition
The AVI Publishing Co, Inc Westport, Connecticu, USA.
Hidayati, P. W., 2003. Mempelajari Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida
(H2O2) dan Khitosan sebagai Bahan Penjernih pada Proses Pembuatan Tepung
Karagenan dari Rumput Laut Jenis Eucheuma cottonii. Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.
Histifarina, D. dan D. Musaddad. 2004. Penggunaan sulfit dan kemasan vakum untuk
mempertahankan mutu tepung bawang merah selama penyimpanan. Jurnal
Hortikultura 14(1): 67-73.
Jaswir, I. 2007. Metode Cepat Analisa Lemak Babi dengan FTIR. http://www.halalguide
.info. Tanggal akses: 20 Oktober 2007
Katsuraya, K.; K. Okuyama; K. Hatanaka; K. Oshima; T. Sato, and K. Matsuzaki. 2003.
Contitution of konjac glucomannan: chemical analysis and 13C NMR
spectroscopy, Carbohydrate polymers. 53:183-189
Kelco, C.P. 2007. GENU Carrageenan.
http://www.cpkelco.com/carrageenan/product_information.html. Tanggal akses
26 Juni 2007
Khopkar, S. M. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik, Diterjemahkan oleh A. Saptohardjo.
Penerbit: UI-Press. Jakarta.
Kohayama, K., H. Iida and K. Nishinarii. 1993. A Mixed System Composed of Different
Weight Molecular Konjac Glucomannan and Kappa Carrageenan - Large
Deformation and Dynamic Viscoelastic Study. Food Hydrocolloids. 7:213-226
Krottmaier, J. 1993. Optimizing Engineering Design. Mc.Graw. Hill Book Company.
London
Kritsanakriangkrai, V and R. Pongsawatmanit. 2005. Influence of Glucomannan and pH
on Properties of Kappa Carrageenan Gel. 31th Congress on Science and
Technology of Thailand at Suranaree University of Technology. Bangkok
Lahaye, M.; R. Corinne; E. Deniaud, and A. Buleon. 2003. Solid-state 13C NMR
spectroscopy studies of xylans in the cell wall of Palmaria palmata (L. Kuntze,
Rhodophyta), J. Carbohydrate Research, 338: 1559-1569
Lee, Oh-Kyu. 2002. Mechanistic Study of The Oxidation of Lignin and Cellulose
Models. Thesis. The University of Maine. Maine.
Mannina, L.; G. Fontanazza; M. Patumi; G. Ansanelli, and A. Segre. 2001. Italian and
argentine olive oils: a NMR and gas chromatographic study, Grasas y Aceites, 52
(6):380-388.
Mason, T.J. 1999. Sonochemistry. Oxford University Press, New York,
Matsuhiro B., L.E. Lillo, C. Saenz, C.C. Urzua and O. Zareta. 2006. Chemical
characterization of the mucilage from fruits of opuntia ficus indica. Carbohydrate
Polymers 63:263-267
Mizuguchi, M., M. Nara, Y. Ke, K. Kawano, T. Hiraoki and K. Nitta. 1997. Fourier-
Transform Infrared Spectroscopic Studies on The Coordination of The Side-
Chain COO- groups to Ca2+ in Equine Lysozyme. Journal of Biochem., 250:72-
76
Montgomery, D.C. 2001. Design and Analysis of Experiment, 5th edition. John Willey
and Sons, Inc: New York
Morris, V.J. 1998. Gelation of Polysaccharides. In : Functional Properties of Food
Macromolecules. Aspen Publishing. Maryland
Naik, N., K.S. Jagadeesh, and M.N. Noolvi. 2010. Enchanced Degradation of
Melanoidin and Caramel In Biomethanated Distillery Spentwash by
Microorganism Isolated from Mangroves. Iranica Journal of Energy and
Environment 1(4): 347-351. India.
Octavianti, S. 2010. Zat Aditif Pada Makanan. http://sylvia.student.fkip.
uns.ac.id/2010/07/03/zat-aditif-pada-makanan/. Tanggal akses 21 Agustus 2010.
Ohtsuki, T. 1968. Studies on Reverse Carbohydrates of Flour Amorphophallus Species,
with Special Reference to Mannan. Botanical MagazineTokyo 81 :119- 126
Ozu,E.M., I.C Baianu and L.S Wei. 1993. Physical and Chemical Properties of
Glucomannan Gels and Related Polysaccharides. In : Physical Chemistry of
Food Process. Van Nostran Reinhold. New York
Purwadaria, H.K.,2001. Pengembangan Proses Fraksinasi Untuk Meningkatkan Mutu
Tepung Iles-iles (konjac flour) untuk Ekspor. Laporan akhir tahun RUT VIII.1.
Tahun Anggaran 2001. FATETA, IPB. Bogor
Rachmawati, E., 1993, Pembuatan Chip Kimpul (Xanthosoma Sagifolium (L) Schott
Kajian Dari Cara Proses Serta Konsentrasi Garam dan Abu, Jurusan Teknologi
Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (unpublished).
Rahman, A. dan M.M. Qureshi. 1990. Application modern 2D-NMR techniques in
structure elucidation of natural products, J. Research Institute of Chemistry. 62
(7):1385-1388.
Ramadhan Eka, dan Phaza Aprival H.2007.Pengaruh Konsentrasi Etanol, Suhu, dan
Jumlah Stage Pada Ekstraksi Oleoresin Jahe Secara Batch. Skripsi. Fakultas
Teknik.Universitas Diponegoro Semarang
Romli, U. 2002. Hutan Lestari Berkat Tanaman Porang. http://www.pikiran-
rakyat.com/cetak/0702/22/0607.htm. Tanggal akses: 9 Mei 2007
Raton, F.L Boca and C.K Smoley. 1993. Everything Added to Food in the United States.
http://wikipedia.org/wiki/gellingagent. Tanggal akses 13 Maret 2008
Reeves G.P., H.N. Forest, G.C. Fahey. 1993. AIN-93 Purified Diets for Laboratory
Rodents : Final Report of The American Institute of Nutrition Ad Hoc Writing
Comitte on the Reformation of the AIN-76 A Rodents Diets. J. NUR: 1939-1951
Reeves G.P. 1997. Component of the AIN-93 Diets as Improvements in the AIN-76
http://www.nutrition.org/content/vol127/issues/index.html. diakses 20 Januari
2007
Said, S. 1995. Mutu Umbi Iles-iles liar (Amorphophallus Oncophylus) Jawa sebagai
Bahan Baku Industri. Warta AKAB. Balai Besar Litbang Industri Hasil Pertanian.
No.6
Sastrohamidjojo dan Hardjono. 2001. Spektroskopi 415, Liberty, Yogyakarta
Shemadi, I.M.J. 2008. Nuclear Magnetic resonance. www. Petroholic.org. Diakses
tanggal: 11 Juni 2009
Shieh, C.J.; C.C. Akoh, and P.E. Koehle. 1995. Four factor response surface
optimization of the enzymatic modification of triolein to structured lipids, J. Am Oil
Chem Soc. 72:169 – 623
Shimizu,M. and H. Shimahara. 2004. Method Of Selective Separation Of Konjac Fluor
From The Tubers Of Amorphophallus Konjac.
http://codex.foodnara.go.kr/lib/base_down.jsp?dr=eu&fn=konjac%2
gum.pdf. Tanggal akses 14 Mei 2006
Siddiqui, N.; J. Sim; C.J.L. Silwood; H. Toms; R.A. Iles, and M. Grootveld. 2003.
Multicomponent analysis of encapsulated marine oil supplements using high-
resolution 1H and 13C NMR techniques, J. Lipid Research, 44: 2406-2427.
Sinaga. R.M. 2001a. Pengaruh suhu dan tekanan vakum terhadap karakteristik seledri
kering. Jurnal Hortikultura 11(3): 215-222.
Suhirman, S., Sri Yuliani, Eddi Imanuel dan M. Pandji Laksmanahardja. (tanpa tahun).
Penelitian Pengolahan Lanjut dan Penganekaragman Hasil Tanaman Iles-iles.
Puslitbangtri
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0401/19/humaniora/808458.htm.
Tanggal akses 14 Mei 2006
Sulaeman, R. A. 2006. Porang, Sejahterakan Warga Sekaligus Lestarikan Hutan
Klangon. http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0401/19/
humaniora/808458.htm. Tanggal akses: 14 Mei 2009
Suslick, KS.,J.J.Gawienowski, P.F.Scubert dan H.H.Wang. 1983. Alkane
sonochimestry. Journal of Physical Chemistry Vol. 87 no. 13 hal. 2299-2301.
American Chemical Society.
Suslick, K.S., 1998. Sonochemistry. Kirk-Otmer Encyclodpedia of Chemical
Technology. Fourth Edition Vol. 26. John Wiley and Sons Inc. New York.
Suslick, K.S., Y.Didenko, M.M.Fang, T.Hyeon, K.J.Kolbeck, W.B. McNamara III,
M.M.Mdlelini dan M.Wong. 1999. Acoustic Cavitation and Its Chemical
Consequences. Philosophy Transaction of Royal Society Vol.357 : 335-353. The
Royal Society, London.
Subagio, 2008. Produk Bakery dengan Tepung Singkong. Food Review Vol. III. No. 8
Syaefullah, M., 1990, Studi Karakteristik Glukomannan Dari Sumber Indegeneous
Amorphophallus onchopillus Dengan Variasi Proses Pengeringan dan Dosis
Perendaman. Thesis. Fakultas Pascasarjana.
Takigami, S., 2000. Konjac Mannan. Dalam G.O. Phillips; and P.A. Williams, Eds.
Handbook of Hydrocolloids, pp. Woodhead. Cambridge.
Thomas, W.R., 1997. Konjac Gum. Dalam Alan Imeson. 1999. Thickening and Gelling
Agents for Food, Blackie Academic and Professional, London.
Thomas,W.R. 1999. Carrageenan. In Thickening and Gelling Agent. Blackie Academic
and Professional. London
Trisnobudi, A. 2001. Aplikasi Ultrasonik. Departemen fisika Teknik. Penerbit ITB,
Bandung
Toledo. R. T., 1991, Fundamentals of Food Process Engineering, Chapman & Hall,
New York, NY
Tuffery A.A and Gregory (1995). Laboratory Animals : An Introduction for Experiment
2nd ed. Kluwer Academic Publisher. Netherland, Dordrecht.
Umar A.J., Leonardus B.S. K, Muhammad H, Rymond J.R, dan Akhmad D. 2006.
Teknik Modern Spektroskopi NMR. LIPI. Jakarta.
Vieira M.C, A.M. Gil. 2005. A solid state NMR study of locust bean gum galactomannan
and konjac glucomannan gels. Carbohydrate Polymers 60 : 439–448
Vinatoru, M. 2001. An Overview Of The Ultrasonically Assisted Extraction Of Bioactive
Principles From Herbs. Elsevier Science Volume 8, Issue 3, July 2001, Pages
303-313
Virtanen T, Maunu S.L, Tamminen T, Hortling B and Liitia T. 2008. Changes in fiber
ultrastructure during various kraft pulping conditions evaluated by 13C CPMAS
NMR spectroscopy. J. Carbohydrate Polymers 73 : 156–163
Wang, W and A. Johnson. 2006. Konjac Introduction. http://www.cybercolloids.
net/library/konjac/introduction.php. Tanggal akses: 9 Maret 2009
Wei W., W Zhou, N Zang and L. Jiang. 2007. Structural analysis of polysaccharide from
fructus mori albae. Carbohydrate Polymers. 70:1147-1153
Widjanarko, S.B., Aji, S dan Nur M. 2006. Laporan penelitian Kaji tindak pembuatan
tepung porang di desa Padas, Kec. Dagangan, Kab. Madiun. Kerjasama FTP UB
dengan Dinas Kehutanan Propinsi Jatim.
____________ dan Putri Ayu Eri. 2007. Laporan penelitian Kaji tindak pembuatan
tepung porang dengan hummer mill dengan metode hembusan dan proses
pemanasan untuk menghilangkan rasa gatal. Kerjasama FTP UB dengan Dinas
Kehutanan Propinsi Jatim.
____________ dan Uki, J. S. 2007. Studi Pembuatan Makanan Padat (Food Bars)
Berenergi Tinggi Menggunakan Tepung Komposit (Tepung Gaplek, Tepung
Kedelai, Tepung Terigu) dan Penambahan Tepung Porang (Amorphophallus
oncophyllus) Sebagai Bahan Pengikat. Publikasi ilmiah skripsi mahasiswa S-1.
Jurusan THP, FTP, Univ. Brawijaya, Malang.
___________. dan Ika, K. 2007. Studi Pembuatan Mie Instan Berbasis Tepung
Komposit Dengan Penambahan Tepung Porang (Amorphophallus Oncophyllus).
Publikasi ilmiah skripsi mahasiswa S-1 Jurusan THP, FTP, univ. Brawijaya,
Malang..
___________ dan Adi Nugroho. 2008. Pengembangan Prototipe Pangan Darurat
Berenergi Tinggi dan Padat Nutrisi Berbasis Potensi Bahan Baku Lokal (Ubi
Jalar, Jagung, Kedelai, dan Tepung Porang). Laporan Project K3PT Litbang
Pertanian.
___________ Hari, P. dan Dian Widya Ningtyas. 2008. Studi Pembuatan Tepung Bubur
Probiotik Sebagai Pangan Darurat (Kajian Sumber Karbohidrat Dan Konsentrasi
Bal). Publikasi mahasiswa Pascasarjana, PS. THP, Fak. Tek. Pert. Universitas
Brawijaya. Malang.
___________. dan Amelia Miranda. 2008. Pembuatan Pangan Pokok Tiruan.Kajian
tepung porang dan tepung cassava. Laporan Penelitian, belum dipublikasi.
___________, Siti Narsito Wulan dan Ika Mariani. 2008. Studi Pembuatan Minuman Jeli
Wortel dengan Tepung Porang dan Karagenan sebagai Bahan Pembentuk Gel
Ditinjau dari Sifat Fisik, Kimia dan Organoleptik. Publikasi ilmiah skripsi
mahasiswa S-1. Jurusan THP, FTP, Univ. Brawijaya, Malang.
___________ dan Claudia Gadis. 2009. Studi Pendahuluan pemurnian glukomanan
dari tepung porang dengan tehnik maserasi menggunakan pelarut alkohol.
Penelitian sedang dilakukan.
William,P.A., Clegg,S,M., Langdon,M,J., Nishinari,K and Picullel,L. 1993. Investigation
of Gelation Mechanism in Kappa Carrageenan Konjac Mannan Mixtures Using
Differential Scaning Calorimetry and Electron Spin Resonance Spectroscopy.
Macromolecules. 26 : 5441-5446
Winarno, F.G. 1993, Kimia Pangan dan Gizi, Gramedia, Jakarta.
Wolfensohn, S. and M.Llyod. 1998. Handbook of Laboratory Animal Management and
Welfare. Blackwell Science ltd.UK.London.
Wood, J. H., C. W. Keenan and W. E. Bull Bowman. 1966. Fundamental of College
Chemistry, Harper International ed., Harper and Row. New York.
top related