tugas media buk indri
Post on 05-Jul-2015
1.025 Views
Preview:
TRANSCRIPT
TUGAS MANDIRI
MATA KULIAH : MEDIA PEMBELAJARAN
DOSEN : Dr. INDRATI KUSUMANINGRUM, M.Pd.
RANCANGAN MEDIA PENDIDIKAN
OLEH:
YENI IRMAYATI
NIM : 20224
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PROGRAM PASCA SARJANATAHUN 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang
sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang
dengan lingkungannya, interaksi antara guru dengan siswanya. Keberhasilan guru dalam
menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran komunikasi antara guru dengan
siswa tersebut. Proses komunikasi tersebut selalu mengalami perubahan sesuai dengan
perkembangan zaman dan majunya ilmu pengetahuan.
Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah, tidak
lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik
dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Interaksi yang terjadi selama proses
belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, yang antara lain terdiri atas murid, guru,
petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan atau materi pelajaran (buku, modul, selebaran,
majalah, rekaman video, atau audio, dan yang sejenisnya), dan berbagai sumber belajar dan
fasilitas (proyektor,overhead, perekam pita audio dan video, radio, televise, computer,
perpustakaan, laboratorium, pusat sumber belajar, dan lain-lain)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya
pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru
dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak
tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan
zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang
meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan
pengajartan yang diharapkan. Di samping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru
juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang
akan digunakan apabila media tersebut belum tersedia. Untuk itu guru harus memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meluputi
(Hamalik, 1994:6):
a. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar;
b. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan;
c. Seluk beluk proses belajar;
d. Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan;
e. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajara;
f. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan;
g. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan;
h. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran;
i. Usaha inovasi dalam media pendidikan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya
dan tujuan pembelajaran pada khususnya.
B. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN
Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti
‘tengah’,’perantara’ atau ‘pengantar’. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
AETC (Association of Education and Communication technology, 1977) memberikan
batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi.
Di samping sebagai sistem penyampaian atau pengantar, media yang sering diganti
dengan kata mediator menurut Fleming (1987:234) penyebab atau alat yang turut campur
tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya.
Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur
hubungan yang efekitif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran.
Di samping itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem
pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling
canggih , dapat disebut media . ringkasnya media adalah alat yang menyampaikan atau
mengantarkan pesan –pesan pembelajaran.
Heinich, dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara
yang mengantar informasi antara sumber dan penerima yang mengantar informasi antara
sumber dan penerima. Jadi, televisi, vilm foto, radio, rekaman audio, gambar yang
diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila
media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau
mengandung maksud-maksud pengajaran, maka media itu disebut media pembelajaran.
Sejalan dengan batasan ini, Hamidjojo dan Latuheru (1993) memberi batasan media sebagai
semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar
ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu
sampai kepada penerima yang dituju.
Acapkali kata media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu
atau media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (1986) di mana ia melihat
bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila
menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi. Sementara itu, Gagne’ dan Briggs
(1975) secara implicit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik
digunakan untuk meyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri antara lain buku, tape
rekorder, kaset, video kamera, video recorder, film slide (gambar bingkai), foto, gambar,
grafik, televise, dan computer. Dengan kata lain media adalah komponen sumber belajar atau
wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar. Di lain pihak, National Education Association memberiak
definisi mediasebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan
peralatannya; dengan demikian, media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau dibaca.
Menurut Webster (1983:105),”arf” adalah keterampilan (skill) yang diperoleh lewat
pengalaman, studi dan observasi. Dengan demikian, teknologi tidak lebih dari suatu ilmu
yang membahas tentang keterampilan yang diperoleh lewat pengalaman, studi, dan observasi.
Bila duhubungkan dengan pendidikan dan pembelajaran, maka teknologi mempunyai
pengertian sebagai berikut:
Media disebut juga alat-alat audio visual, artinya alat yang dapat dilihat dan didengar
yang dipakai dalam proses pengajaran dengan maksud untuk membuat cara berkomunikasi
lebih efektif dan efisien. Dengan penggunaan alat-alat ini guru dan siswa dapat
berkomunikasi lebih mantap dan hidup serta interaksinya bersifat banyak arah.
Media adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar yang berfungsi
memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai
dengan lebih baik, lebih sempurna.
Media mengandung pesan sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan
motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar.
Apapun yang disampaikan oleh guru sebaiknya menggunakan media, paling tidak yang
digunakannya adalah media verbal yang berupa kata-kata yang diucapkan dihadapan siswa.
Pendidikan melalui media visual adalah metoda/cara untuk memperoleh pengertian yang
lebih baik dari sesuatu yang dapat dilihat daripada sesuatu yang didengar atau dibacanya.
C. FUNGSI DAN KEDUDUKAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar
mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri di mana guru atau dosen dan
siswa/mahasiswa bertukar pikiran untuk membangkitkan ide dan pengertian. Dalam
komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi
tersebut tidak efektif dan efesien, antara lain disebabkan oleh adanya kecenderungan
varbalisme, ketidaksiapan siswa/mahasiswa, kurangnya minat dan kegairahan, dan
sebagainya.
Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media secara
terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan tersebut di
samping sebagai penyajian stimulus informasi, sikap, dan lain-lain, juga untuk meningkatkan
keserasian dalam penerimaan informasi. Dalam hal-hal terutama media juga berfungsi untuk
mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik.
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai praktis
sebagai berikut:
1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa atau
mahasiswa. Pengalaman masing-masing individu yang beragam karena kehidupan
keluarga dan masyarakat sangat menentukan macam pengalaman yang dimiliki
mereka. Dua orang anak yang hidup di dua lingkungan yang berbeda akan
mempunyai pengalaman yang berbeda pula. Dalam hal ini media dapat mengatasi
perbedaan-perbedaan tersebut.
2. Media dapat mengatasi ruang kelas. Banyak hal yang sukar untuk dialami secara
langsung oleh siswa/mahasiswa didalam kelas, seperti; objek yang terlalu besar atau
terlalu kecil, gerakan-gerakan yang diamati terlalu cepat atau terlalu lambat. Maka
dengan melalui media akan dapat diatasi kesukaran-kesukaran tersebut.
3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan.
Gejala fisik dan sosial dapat diajak berkomunikasi dengannya.
4. Madia menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamatan yang dilakukan siswa
dapat secara bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang dianggap penting sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
Penggunaan media, seperti; gambar, film, model, grafik, dan lainnya dapat
memberikan konsep dasar yang benar.
6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Dengan menggunakan
media, horizon pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin tajam, dan konsep-
konsep dengan sendirinya semakin langkap, sehingga keinginan dan minat baru untuk
balajar selalu timbul.
7. Media dapat membangkitkan motifasi dan merangsang siswa untuk belajar.
Pemasangan gambar di papan bulletin, pemutaran film dan mendengarkan program
audio dapat menimbulkan rangsangan tertentu kearah kainginan untuk belajar.
8. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari sesuatu yang konkrit yang
sampai kepada yang abstrak. Sebuah film tentang suatu benda atau kejadian yang
tidak dapat dilihat secara langsung oleh siswa, akan dapat memberikan gambaran
yang konkrittentang wujud, ukuran, dan lokasi. Di samping itu dapat pula
mengarahkan kepada generalisasi tentang arti kepercayaan suatu kebudayaan dan
sebagainya.
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar
mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-masing media
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan
tepat agar dapat digunakan secara tepat guna.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain; tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa/mahasiswa, ketersediaan
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), mutu teknis dan biaya. Oleh
sebab itu, beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran ini merupakan komponen yang utama yang
harus diperhatikan dalam memilih media. Dalam penetapan media harus jelas dan
operasional, spesifik, dan benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku (behavior)
2. Aspek materi menjadi persetibangan yang sering dianggap penting dalam memilih
media. Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan akan
berdampak pada hasil pembelajaran siswa.
3. Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi
guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak. Faktor umur,
intelegensi, latar belakang pendidikan, budaya, dan lingkungan anak menjadi titik
perhatian dan pertimbangan dalam memilih media pengajaran.
4. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendisain sendiri
media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang
guru. Seringkali suatu media dianggap tepat digunakan di kelas akan tetapi di sekolah
tersebut tidak tersedia media atau peralatan yang diperlukan, sedangkan untuk
mendisain atau merancang suatu media yang dikehendaki tersebut tidak mungkin
dilakukan oleh guru.
5. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada
audien (siswa) secara tepat dan berhasil guna, dengan kata lain tujuan yang
ditetapkandapat dicapai secara optimal.
6. Biaya yang akan digunakan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil
yang akan dicapai. Pemanfaatan media yang sederhana mungkin lebih
menguntungkan daripada menggunakan media yang canggih (teknologi tinggi)
bilamana hasil yang dicapai tidak sebanding dengan dana yang dikeluarkan.
Mengenali karakteristik materi-materi pembelajaran dan cara penyajiannya yang
dipadukan dengan peragaan-peragaan dari media cocok dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas-kelas. Media yang bervariasi dapat menjadikan pelajaran real (betul-
betul Dnyata) dan menarik. Pada bahasan ini menggambarkan banyak cara melibatkan siswa
dalam materi pembelajaran dan bagaimana memperagakan materi-materi tersebut. Pusat
belajar dan penggunaan bahan ajar dicetak, juga dibahas dalam makalah ini. Benda-benda
dan model-model dihadirkan di dalam kelas. Sebagai tambahan, paket software komputer
termasuk manipulative dan lembaran tugas diberikan kepada siswa sebagai bagian dari
kegiatan belajar mereka. Mereka juga dibiasakan melakukan peragaan sendiri.
Banyak media dan materi yang dibahas secara umum dan cendrung sering diabaikan
oleh para instruktur dalam pengajaran. Tetapi tenaga pendidik haruslah mampu
menggunakannya, seperti; papan tulis kapur, whiteboard, bulletin board, flip chart, dan
bentuk peraga lain dengan percaya diri. Materi pembelajaran tak harus berbentuk digital atau
mahal baru bisa dikatakan bermanfaat. Akan tetapi yang kecil dan yang murah pun bisa jadi
menarik dan efektif, berfungsi atau bermanfaatnya suatu media bukanlah tergantung kapada
harga dan bentuknya yang istimewah tetapi lebih tergantung kepada skill yang menggunakan
bagaimana media tersebut betul-betul dapat menjembatani antara materi dengan real dalam
hidup siswa.
D. JENIS – JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
Berdasarkan perkembangan tekhnologi, media pembelajaran dapat dikelompokkan ke
dalam empat kelompok yaitu : (1) Media hasil tekhnologi cetak; (2) Media hasil tekhnologi
audio visual; (3) media hasil tekhnologi yang berdasarkan computer ; (4) media hasil
gabungan media computer dan media cetak.
Tekhnologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti
buku dan materi visual dan statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis.
Kelompok media hasil tekhnologi cetak meliputi teks grafik foto atau representasi fotografik
dan reproduksi.
Materi cetak dan visual merupakan dasar pengembangan dan penggunaan kebanyakan
materi pembelajaran lainnya. Tekhnologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan
tercetak. Dua komponen pokok tekhnologi ini adalah materi teks verbal dan materi visual
yang dikembangkan dalam berdasarkan teori yang berkaitan dengan versepsi visual,
membaca, memproses informasi dan teori belajar. Tekhnologi cetak memiliki ciri-ciri berikut
:
a. Teks dibaca secara linear sedangkan visual diamati berdasarkan ruang.
b. Baik teks maupun visual menampilkan satu arah dan reseptif;
c. Teks dan visual ditampilkan statis (diam)
d. Pengembangan sangat tergantung pada prinsip kebahasaan dan persepsi visual
e. Baik teks dan visual berorientasi (terpusat) pada siswa
f. Informasi dapat diatur kembali atau ditata ulang oleh pemakai.
Tekhnologi audio visual cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan
menyampaikan materi dengan menggunakan mesin – mesin mekanis dan elektronik untuk
menyajikan pesan – pesan audi dan visual, jadi, pengajaran melalui audio visual adalah
produksi penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta
tidak semuanya tergantung pada pemahaman kata atau symbol – symbol yang serupa.
Ciri – ciri utama tekhnologi audio visual adalah sebagai berikut :
a. Mereka biasanya bersifat liniear;
b. Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis
c. Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang
dari pembuatnya
d. Mereka merupakan refresentasi visik dari gagarasan real atau gagasan abstrak
e. Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis Bhviorisme dan kognitif
f. Umumnya mereka berorientasi pada guru dengan tingkat pelibatan interaktif
murid yang rendah
Teknologi berbasis computer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan
materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. Perbedaan
antara media yang dihasilkan oleh teknologi berbasis komputer dengan yang dihasilkan dari
dua teknologi lainnya adalah karena informasi/materi disimpan dalam bentuk digital, bukan
dalam bentuk cetakan atau visual. Pada dasarnya teknologi berbasis komputer menggunakan
layar kaca untuk menyajikan informasi kepada siswa.
Beberapa ciri media yang dihasilkan teknologi berbasis komputer (baik perangkat
keras maupun perangkat lunak) adalah sebagai berikut:
a. Mereka dapat digunakan secara acak, non-sekuensial, atau secara linear.
b. Mereka dapat digunakan berdasarkankeinginan siswa atau berdasarkan keininan
perancang/pengembang sebagaimana direncanakannya.
c. Biasanya gagasan –gagasan disajikan dalama gaya abstrak dengan kata, symbol,
dan grafik.
d. Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini
e. Pembelajaran dapat berorientasi siswa dan melibatkan interaktivitas siswa yang
tinggi.
Teknologi gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang
mengabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikemdalikan oleh komputer.
Perpaduan beberapa jenis teknologi ini dianggap teknik yang paling canggih apabila
dikendalikan komputer yang memiliki kemampuan yang hebat seperti jumlah random access
memory yang besar, hard disk yang besar, dan monitor yang beresolusi tinggi ditambah
dengan peripheral (alat-alat tambahan seperti videodisc player, perangkat keras untuk
bergabung dalam satu jaringan dan system audio.
Beberapa ciri utama teknologi berbasis komputer adalah sebagai berikut:
a. Ia dapat digunakan secara acak, sekuensial, secara linear;
b. Ia dapat digunakan sesuai dengan keinginan siswa, bukan saja dengan cara yang
direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya.
c. Gagasan-gagasan yang sering disajikan secara realistic dalam konteks pengalaman
siswa, menurut apa yang relevan dengan siswa, dan di bawah pengendalian siswa;
d. Prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam pengembangan dan
penggunaan pelajaran;
e. pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga pengetahuan
dikuasai jika pelajaran itu digunakan.
f. Bahan-bahan pelajaran melibatkan banyak interaktivitas siswa;
g. bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai sumber.
Seels & Glasgow (1990:181-183) mengelompokkan berbagai jenis media jika dilihat
dari segi perkembangan teknologi, maka dibagi ke dalam dua kategori luas, yaitu pilihan
media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir.
1. Pilihan Media Tradisional
a. Visual diam yang diproyeksikan
- proyeksi opaque (tak tembus pandang)
-proyeksi overhead
-slides
-filmstrips
b. Visual yang tak diproyeksikan
- gambar, poster
-foto
-charts, grafik, diagram
-pameran, papan info
c. Audio
- rekaman piringan
- pita kaset, reel, carttride
d. Penyajian multimedia
- slide plus suara(tape)
- multi-image
e. Visual dinamis yang diproyeksikan
- film
- televise
- video
f. Cetak
- buku teks
- modul, teks terprogram
-workbook
-majalah ilmiah, berkala
-lembaran lepas (hand-out)
g. Permainan
- teka-teki
- simulasi
- Permainan papan
h. Realia
- model
-specimen (contoh)
- manipulative (peta, boneka)
2. Pilihan Media Teknologi Mutakhir
a. Media berbasis telekomunikasi
- telekonferen
- kuliah jarak jauh
b. Media berbasis mikroprosesor
- computer-assisted instruction
- permainan komputer
- system tutor intelijen
- interaktif
- hypermedia
- compact (video) disc.
Teleconference adalah suatu teknik komunikasi di mana kelompok-kelompok yang
berada di lokasi geografis berbeda menggunakan mikrofon dan amplifier khusus yang
dihubungkan satu dengan yang lainnya sehingga setiap orang dapat berpartisipasi dengan
aktif dalam suatu pertemuan besar dan diskusi.
Kuliah jarak jauh (telelecture) adalah suatu teknik pengajaran di mana seseorang ahli
dalam suatu bidang ilmu tertentu menghadapi sekelompok pendengar yang mendengarkan
melalui amplifier telefon. Pendengar dapat bertanya kepada pembicara dan kelompok itu
dapat mendengarkan jawaban/tanggapanpembicara.
Computer- assisted instruction adalah suatu system penyampaian materi yang berbasis
mikroprosessor yang pelajarannya dirancang dan deprogram ke dalam system tersebut.
Hypertext adalah suatu tulisan yang tak berurutan – nonsekuensial. Dengan suatu
system authoring (menulis), pengarang mampu menghubungkan informasi dari bagian mana
pun dalam paket pelajaran itu, menciptakan jalur-jalur melalui suatu korpus materi yang
berkaitan, memberi keterangan teks yang tersedia, dan membuat catatan yang
menghubungkan teks-teks itu.
Hypermedia adalah perluasan dari hypertext yang menggabungkan media lain ke
dalam teks. Dengan system hypermedia, pengarang dapat membuat suatu korpus materi yang
kait mengkait yang meliputi teks, grafik, grafik/gambaranimasi, bunyi, video, music, dan
lain-lain.
System tutor intelijen adalah pengajaran dengan bantuan komputer yang memiliki
kemampuan untuk berdialog dengan siswa dan melalui dialog itu siswa dapat mngarahkan
jalannya pelajaran.
Interaktive video adalah suatu system penyampaian pengajaran di mana materi video
rekaman disajikan dengan pengendalian komputer kepada penonton (siswa) yang tiadak
hanya mendengar dan melihat video dan suara, tetapi juga nmemberikan rrespon yang aktif,
dan respon itu yang menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian. Peralatan yang
diperlukan antara lain komputer, videodisc laser, dan layar monitor.
Compacdisc video disc adalah system penyimpanan dan rekaman dan rekaman video
di mana signal audio-visual direkam pada disket plastic, bukan pada pita magnetic.
Leshin , Pollock & Reigeluth (1992) mengklasifikasikan media ke dalam lima
kelompok, yaitu (1) media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan
kelompok, field-trip); (2) media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan, (workbook),
alat bantu kerja, dan lembaran lepas); (3) media berbasis visual (buku, alat bantu kerja,
bagan, grafik, peta, gambar, transparansi, slide); (4) media berbasis audio- visual ( video,
film, program slide-tape, televise); dan (5) media berbasis komputer(pengajaran dengan
bantuan komputer, interaktif video, hypertext). Salah satu cirri media ini adalah bahwa ia
membawa pesan atau informasi kepada penerima.
Kemp & Dayton (1985) mengelompokkan media kedalam delapan jenis, yaitu (1)
media cetakan, (2) media pajang, (3) overhead transparacies, (4) rekaman audiotape, (5) seri
slide dan filmstrips, (6) penyajian multi-image, (7) rekaman video dan film hidup, dan (8)
komputer.
Media cetakan meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran
dan informasi. Beberapa kelebihan media cetakan termasuk teks teks program, yaitu:
1. Siswa dapat belajar dengan maju sesuai dengan kesemp[atan masing-masing.
Materi pelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi
kebutuhan siswa, baik yang cepat maupun yang lamban membaca dan memahami.
Namun, pada akhirnya semua siswa diharapkan dapat menguasai materi pelajaran
itu.
2. Di samping dapat mengulangi materi dalam media cetakan, siswa akan mengikuti
urutan pikiransecara logis.
3. Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak sudah merupakan hal lumrah,
dan ini dapat menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman
informasi yang disajikan dalam dua format, verbal dan visual.
4. Khusus pada teks terprogram, siswa akan berpartisipasi/berinteraksi dengan aktif
karena harus memberi respon terhadap pertanyaan dan latihan yang disusun; siswa
dapat segera mengetahui apakah jawabannya benar atau salah.
5. Meskipun isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi sesuai dengan
perkembangan dan temuan-temuan baru dalam bidang ilmu itu, materi tersebut
dapat diproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah.
Keterbatasan media cetakan:
1. Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan.2. Biaya pencetakan akan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi, gambar, atau
foto yang berwarna-warni.3. Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari sampai
berbulan-bulan, tergantung pada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada halaman cetakan.
4. Pembagian unit-unit pelajaran dalam media cetakan harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak terlalu panjang dan membosankan siswa.
5. Umumnya media cetakan dapat membawa hasil yang baik jika tujuan pelajaran itu bersifat kognitif misalnya belajar tentang fakta dan keterampilan jarang sekali jika ada media cetakan terutama teks terprogram yang mencoba menekankan perasaan, emosi, atau sikap.
6. Jika tidak dirawat dengan baik media cetakan akan cepat rusak atau hilang.
Media pajang pada umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi didepan kelompok kecil . media ini meliputi paopan tulis, flip chart, papan magnet, papan kain, papan bulletin, dan pameran.
Kelebihan dan keterbatasan media pamer ini adalah sebagai berikut:
a. Bermanfaat di ruang mana pun tanpa harus ada penyesuaian khusus.b. Pemakai dapat secara fleksibel membuat perubahan- perubahan sementara
penyajian berlangsung.c. Mudah dipersiapkan dan materinya mudah digunakan .d. Fasilitas papan tulis atau white board selalu tersedia di ruang kelas.
Keterbatasan
a. Terbatas penggunaannya pada kelompok kecil.b. Memerlukan keahlian khusus dari penyajinya (apalagi jika memerlukan
penjelasan verbal)c. Mungkin tidak dianggap penting jika dibandingkan dengan media –media yang
diproyeksikan.d. Pada saat menulis di papan, guru membelakangi siswa, dan jika ini berlangsung
lama tentu akan mengganggu suasana dan pengelolaan kelas.
Proyektor Transparansi (OHP)
Transparansi yang diproyeksikan adalah visual, baik berupa huruf , lambing, gambar,
grafik atau gabungannya pada lembaran bahan tembus pandang atau plastic yang
dipersiapkan untuk diproyeksikan ke sebuah layar atau dinding melalui sebuah proyektor.
Kemampuan proyektor memperbesar gambar membuat media ini berguna untuk menyajikan
informasi pada kelompok yang besar dan pada semua jenjang.
Kelebihan OHP
a. Pantulan proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang (tidak perlu
pada ruangan yang gelap) sehingga guru dan murid tetap dapat saling melihat.
b. Dapat menjangkau kelompok yang besar.
c. Guru selalu dapat bertatap muka dengan siswa karena OHP dapat diletakkan di
depan kelas, dan dengan demikian ia selalu dapat mengendalikan kelasnya.
d. Transparansi dapat dengan mudah dibuat sendiri oleh guru, baik yang dibuat secara
manual maupun yang melalui proses cetak , salin, dan kimia.
e. Peralatannya mudah dioperasikan dan tidak memerlukan perawatan khusus.
f. Memiliki kemampuan untuk menampilkan warna.
g. Dapat disimpan dan digunakan berulang kali.
h. Dapat dijadikan pedoman dan penunutun bagi guru dalam penyajian materi.
Keterbatasan
a. Fasilitas OHP harus tersedia
b. Listrik pada ruang/lokasi penyajian harus tersedia.
c. Tanpa layar yang dapat dimiringkan (misalnya hanya menggunakan
dinding/tembok atau layar lurus) sulit untuk mengatasi distorsi tayangan yang
berbentuk trapezium (keystoning).
d. Harus memiliki teknik khusus untuk pengaturan urutan baik dalam hal penyajian
maupun penyimpanan.
Rekaman Audio- Tape
Pesan dan isi pelajaran dapat direkam pada tape magnetic sehingga hasil rekaman itu
dapat diputar kembali pada saat diinginkan. Pesan dan isi pelajaran itu dimaksudkan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sebagai upaya mendukung
terjadinya proses belajar. Materi rekaman audio-tape adalah cara ekonomis untuk
menyiapkan isi pelajaranatau jenis informasi tertentu
Keuntungan
a. Radio tape (tape recorder) telah menjadi peralatan yang sangat lumrah dalam
rumah tangga, sekolah, mobil, bahkan kantongan (walkman). Karena harganya
yang cenderung terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, ketersediaannya dapat
diandalkan.
b. Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga pesan dan isi
pelajaran dapat berada dibeberapa tempat pada waktu yang bersamaan.
c. Merekam peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian, atau merekam
pekerjaan siswa sendiri dapat dilakukan dengan media audio.
d. Rekaman memberi kesempatan kepada siswa untuk mendengarkan diri sendiri
sebagai alat diagnosis guna membantu meningkatkan keterampilan mengucapkan,
membaca, mengaji, atau berpidato.
e. Pengoperasian radio tape/ tape recorder relative mudah.
Keterbatasan
a. Dalam suatu rekaman sulit menentukan lokasi suatu pesan atau informasi.jika
pesan atau informasi itu berada di tengah-tengah pita, maka akan memakan waktu
lama untuk menemukannya, apalagi jika radio tape tidak memiliki angka-angka
penuntun putaran pitanya.
b. Kecepatan merekam dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan
kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin
perekam yang berbeda dengannya.
Slide
Slide (film bingkai) adaloah suatu film transparansi yang berukuran 35 mm dengan
bingkai 2 X 2 inci . bingkai tersebut terbuat dari karton atau plastic. Film bingkai
diproyeksikan melalui slide projector. Jumlah film bingkai yang akan ditayangkan untuk
suatu program tergantung kepada tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian, lama
penayangan atau panjangnya program sangat bervariasi. Program visual dapat
dikombinasikan dengan suara yang dikenal dengan film bingkai bersuara pada umumnya
berkisar antara 10 sampai 30 menit dengan jumlah gambar yang bervariasi dari 10 samapai
100 buah lebih.
Keuntungan
1. Urutan gambar (film bingkai) dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
2. Isi pelajaran yang sama yang terdapat dalam gambar-gambar film bingkai dapat
disebarkan dan digunakan di berbagai tempat secara bersamaan.
3. Gambar pada film bingkai tertentu dapat ditayangkan lebih lama dengan demikian
dapat menarik perhatian dan membangun persepsi siswa yang sama terhadap
konsep atau pesan yang ingin disampaikan.
4. Film bingkai dapat ditayangkan pada pada ruangan masih terang (tidak perlu
benar-benar gelap).jika tidak terdapat layar khusus, dinding pun dapat dijadikan
tempat proyeksi gambar.
5. Film bingkai dapat menyajikan gambar dan grafik untuk berbagai bidang ilmu
kepada kelompok atau perorangan dengan usia yang tiada terbatas.
6. Film bingkai dapat digunakan sendiri atau digabungkan dengan suara /rekaman.
Baik film bingkai bersuara maupun yang tidak, dapat diubah.
7. Film bingkai dapat menyajikan peristiwa masa lalu atau peristiwa di tempat lain.
Di samping itu, dengan film bingkai, objek yang besar, berbahaya, atau atau terlalu
kecil untuk dilihat dengan mata dapat ditayangkan dengan jelas.
Keterbatasan
1. Gambar dan grafik visual disajikan tidak bergerak sehingga daya tariknya tidak
sekuat dengan televise atau film. Oleh karena itu, visualisasi objek atau proses
yang bergerak akan kurang efektif bila disajikan melalui media film bingkai.
2. Film bingkai terlepas-lepas, dan ini merupakan suatu titik keunggulan sekaligus
kelemahannya, karena memerlukan perhatian untuk penyimpanannya agar film-
film bingkai itu tidak hilang atau tercecer.
3. Meskipun biaya produksinya tidak terlalu mahal film bingkai masih memerlukan
biaya lebih besar daripada pembuatan media foto, gambar, grafik, yang tidak
diproyeksikan.
Film dan Video
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame di mana frame demi
frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat
gambar itu hidup.film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visual
yang kontinu. Sama halnya dengan film, sama halnya dengan film, video dapat
menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara
yang sesuai. Kemampuan film atau video melukiskan gambar hidup dan suara memberinya
daya tarik tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan
hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan
proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau
memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.
Keuntungan Film dan Video
1. Film atau video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika
mereka membaca, berdiskusi, berpraktik, dan lain-lain. Film merupkan pengganti
alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat
dilihat, seperti cara kerja jantung ketika berdenyut.
2. Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat
disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu. Misalnya, langkah-langkah
dan cara yang benar dalam berwudhu.
3. Di samping mendorong dan meningkatkan motivasikan, film dan video
menanamkan sikap dan segi-segi efektif lainnya. Misalnya, film kesehatan yang
menyajikan proses berjangkitnya penyakit diare atau eltor dapat membuat siswa
sadar terhadap pentingnya kebersihan makanan dan lingkungan.
4. Film dan video mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan
pembahasan dalam kelompok siswa. Bahkan, film dan video seperti slogan yang
sering didegar, dapat membawa dunia ke dalam kelas.
5. Film dan video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya bila dilihat secara
langsung seperti lahar gunung merapi atau perilaku binatang buas.
6. Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok kecil ,
kelompok yang heterogen, maupun perorangan.
7. Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar frame demi frame, film
yang yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat
ditampilkan dalam satu atau dua menit. Misalnya, bagaimana kejadian mekarnya
kembang mulai dari lahirnya kuncup bunga kuncup itu mekar.
Keterbatasan
1. Pengadaan film dan video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang
banyak.
2. Pada saat film dipertunjukkan, gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak
semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui film
tersebut.
3. Film dan video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
belajar yang diinginkan kecuali film dan video itu dirancang dan diproduksi
khusus untuk kebutuhan sendiri.
Televisi
Televise adalah system elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar
hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. System ini menggunakan peralatan yang
mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektrik yang mengkonversinya kembali ke
dalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke
udara dan dapat dihubungkan melalui satelit.
Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk
mencapai tujuan pengjaran tertentu tanpa melihat siapa yang meyiarkannya. Televise
pendidikan bukan saja sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik. Oleh
karena itu, ia memiliki cirri tersendiri, antara lain yaitu: (1) dituntun oleh instruktur – seorang
gutu atau instruktur menuntun siswa melalui pengalaman-pengalaman visual, (2)
sistematis- siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan tujuan dan
pengalaman belajar yang terencana, (3) teratur dan berurutan – siaran disajikan dengan
selang waktu beraturan secara berurutan di mana satu siaran dibangun atau mendasari
siaran lainnya, (4) terpadu – siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya seperti
latihan, membaca, diskusi, laboratorium, percobaan, menulis, dan pemecahan masalah.
Keuntungan
1. Televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio-visual termasuk gambar
diam, film, objek, specimen, dan drama.
2. Televisi dapat menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi siswa.
3. Televisi dapat membawa dunia nyata ke rumah dan ke kelas-kelas, seperti orang,
tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwan, melalui penyiaran langsung atau
rekaman.
4. Televisi dapat memberikan kepada siswa peluang untuk melibatkan dan mendengar
diri sendiri.
5. Televisi dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami oleh siswa
dengan usia dan tingkatan pendidikan yang berbeda-beda.
6. Televisi dapat menyajikan visual dan suara yang amat sulit diperoleh pada dunia
nyata, misalnya ekspresi wajah, dental operation, dan lain-lain.
7. Televisi dapat menghemat waktu guru dan siswa, misalnya dengan merekam siaran
pelajaran yang disajikan dapat diputarulang jika diperlukan tanpa harus melakukan
prose situ kembali. Di samping itu, televise merupakan cara yang ekonomis untuk
menjangkau sejumlah besar siswa pada lokasi yang berbeda-beda untuk penyajian
yang bersaman.
Keterbatasan
1. Televisi hanya mampu menyajikan kamunikasi satu arah.
2. Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk
memahami pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individual siswa.
3. Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disiarkan.
4. Layar pesawat televise tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi
semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.
5. Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru,
dan siswa bisa jadi bersikap pasif selama penayangan.
Komputer
Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi yang
diberi kode, mesian elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan
sederhana dan rumit. Satu unit komputer terdiri atas empat komponen dasar, yaitu input
(misalnya keyboard dan writing pad), prosesor (CPU: unit memproses data yang diimput),
penyimpanan data (memori yang menyimpan data yang akan diproses oleh CPU baik secara
permanen (ROM) maupun untuk sementara (RAM), dan ouput (misalnya layar) monitor,
printer atau plotter).
Pemanfaatan komputer untuk pendidikan yang dikenal sering dinamakan
pembelajaran dengan bantuankomputer (CAI) dikembangkan dalam beberapa format, antara
lain drills and practice, tutorial, simulasi, permainan, dan discovery.
Keuntungan
1. Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran, karena
ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat afektif dengan cara yang lebih
individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabara adalam
menjalankaninstruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan.
2. Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan
kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna,
dan music yang dapat menambah realisme.
3. Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat
disesuaikan dengan tingkat penguasannya. Dengan kata lain, komputer dapat
berkomunikasi denngan siswa secara persoorangan misalnya dengan bertanya,
dan menilai jawaban.
4. Kemampuan merekam aktivitas siswa selama menggunakan suatu program
pembelajaran memberi kesempatan lebih untuk pembelajaran secara perorangan
dan berkembang setiap siswa selalu dapat dipantau.
5. Dapat berhubungan dengan, dan mengendalikan, peralatan lainseperti compact
disc, video tape, dan lain-lain dengan program pengendali dari komputer.
Keterbatasan
1. Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung semakin menurun (murah),
pengembangan perangkat lunaknya masih relative mahal.
2. Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus
tentang komputer.
3. Keragaman model komputer (perangkat keras) sering menyebabkan program
(software) yang tersedia untuk satu model tidak cocok (kompatibel) dengan
model lainnya.
4. Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreativitas siswa,
sehingga hal tersebut tentu tidak akan dapat mengembangkan kreativitas siswa.
5. Komputer hanya efektif bila digunakan oleh satu orang atau beberapa orang
dalam kelompok kecil. Untuk kelompok yang besar diperlukan tambahan
peralatan lain yang mampu memproyeksikan pesan-pesan di monitor ke layar
lebih besar.
.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
Di dalam Kurikulum dinyatakan bahwa mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
haruslah memperhatikan hakikat bahasa dan sastra sebagai sarana komunikasi dan
pendekatan pembelajaran yang digunakan. Keduanya saling mengait. Pada satu sisi bahasa
Indonesia merupakan sarana komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan yang mampu
meningkatkan keterampilan siswa, sedangkan pada sisi lain bahasa dan sastra Indonesia
seharusnya diajarkan kepada siswa melalui pendekatan tertentu yang sesuai dengan hakikat
dan fungsinya. Pendekatan pembelajaran bahasa yang menekankan aspek kinerja dan atau
kemahiran berbahasa dan fungsi bahasa adalah pendekatan komunikatif.
Keterampilan berbahasa, sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, melalui
bahasa seseorang dapat bersosialisasi dengan lingkungannya, karena itu siswa tidak hanya
disungguhi dengan teori-teori yang bersifat abstrak, tapi dengan pengenalan langsung yang
mereka lihat dan mereka dengar tentang segala sesuatu yang berada di lingkungannya.
Kurangnya minat siswa terhadap karya disebabkan oleh kurang berhasilnya
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Kurang berhasilnya pembelajaran bahasa
Indonesia antara lain disebabkan oleh kurang kreatifnya guru dalam menyajikan pelajaran,
terutama dalam pemilihan media yang tepat yang dapat merangsang imajinasi dan
pengetahuan siswa.
B. ANALISIS SITUASI
Sebelum melaksanakan sebuah pembelajaran menganalisis karakteristik siswa adalah
hal yang wajib dilakukan. Dalam hal ini menurut Smaldino, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
1. Karakteristik Umum
Agar dapat benar-benar memenuhi kebutuhan individu siswa, kita mesti benar-benar
paham karakter umum siswa yang mempengaruhi proses belajar mereka. Karakter ini
berkisar dari variabel-variabel yang konstan, seperti jenis kelamin dan etnis, sampai
dengan variabel yang beragam secara reguler, seperti sikap dan minat.
2. Spesifikasi Kemampuan Awal
Pelajaran bahasa Indonesia adalah pelajaran yang telah mereka terima dari sekolah
tingkat dasar, jadi pada umumnya mereka telah mempunyai pengetahuan awal
mereka mengenai mata pelajaran ini. Untuk mengetahui kemampuan awal mereka
sebelum pembelajaran dilanjutkan, pada pertemuan pertama biasanya diadakan entry
test dari hasil ini dapat dijadikan acuan tentang hal-hal apa yang perlu dan tidak perlu
lagi disampaikan kepada siswa.
Maka dengan hal ini tentu saja pembelajaran dapat dilanjutkan untuk menerangkan
materi-materi lanjutan dari pengetahuan awal yang telah mereka punyai.
3. Gaya Belajar
Untuk kelas besar yaitu berkisar lebih kurang 40 orang, tentulah mempunyai gaya
belajar yang beragam.
C. MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan yang ingin dicapai oleh pebelajar SMA kelas XII semester 1 adalah sebagai
berikut:
Standar Kompetensi (SK): Memahami ragam wacana tulis melalui kegiatan
membaca cepat dan membaca intensif
Kompetensi Dasar (KD) :
1.1 Menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok) dari berbagai pola
paragraph induksi dan deduksi dengan membaca intesif
Tujuan yang ingin dicapai adalah:
1. siswa mampu menemukan paragraph yang berpola induktif
2. siswa mampu menemukan paragraph yang berpola deduktif
3. siswa mampu mengidentifikasi cirri-ciri teks paragraph berpola induktif
4. siswa mampu mengidentifikasi cirri-ciri teks paragraph berpola deduktif
5. siswa mampu mendaftar butir-butir yang merupakan gagasan pendukung
paragraph induktif dan deduktif
Tujuan yang ingin dicapai adalah:
Siswa mampu menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-unsur dan struktur yang benar.
* Standar Kompetensi : Mengungkapkan imformasi dalam bentuk surat dinas, laporan, resensi
* Kompetensi Dasar : Menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-unsur dan struktur
* Indikator : 1. Siswa mampu mengidentifikasi unsure-unsur dalam surat
Lamaran.
2. Siswa mampu menyusun surat lamaran pekerjaan.
3.Siswa mampu menyusun surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan lowongan kerja yang ada di surat kabar.
4.Siswa mampu memperbaiki surat lamaran dari segi struktur, diksi
Kejelasan kalimat fakta dan opini
Tujuan yang ingin dicapai adalah :
Siswa mampu membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan
Standar Kompetensi : Memahami informasi dari berbagai laporan
Kompetensi Dasar : Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan
lisan
Indikator 1. Mencatat pokok-pokok isi laporan
2. Membedakan kalimat yang berupa fakta dan yang berupa
opini (pendapat)
3. Menentukan kalimat yang berupa fakta
4. Menentukan kalimat yang berupa opini
D. MEDIA, TEKNOLOGI, DAN METODE YANG DIPILIH
Media atau teknologi yang dipakai adalah:
Media cetak (Koran) seperti Artikel yang terdapat di koran, atau majalah yang
bertopik SDM, iklan lowongan kerja, contoh surat lamaran pekerjaan, contoh surat
dinas yang yang diterima di sekolah, serta buku-buku paket yang diterbitkan oleh
Yudistira,Erlangga, Aneka Surat Sekretaris dan Bisnis Indonesia Lamuddin Finoza.
Kompeten berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas XII, Komposisi karangan Gorys
Keraf, Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA kelas X karya Alex
Suryanto dan Agus Haryanto terbitan ESIS 2007 , Kompeten berbahasa Indonesia
untuk SMA Kelas XII Tim Edukatif serta buku-buku penunjang lainnya.
Tape Rekorder berupa rekaman pidato laporan pertanggungjawaban presiden atau
kegiatan OSIS.
Metode yang dipilih adalah:
Diskusi kelompok, inquiri, Tanya jawab, penugasan, demonstrasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dalam proses belajar
mengajar media merupakan bagian yang sangat penting, karena kita ketahui bahwa materi
pembelajaran mempunyai banyak format. Ada yang kongkrit dan ada yang abstrak. Sehingga
sebahagian besar bahan ajar harus disampaikan melalui berbagai jenis media. Teknologi tidak
dapat menggantikan manusia. Teknologi secanggih komputer Pentium 4, DVD, internet atau
apapun, tidak dapat menggantikan manusia. Bagaimanapun teknologi berkembang secara
pesat, guru tetap sebagai yang “harus ditiru dan digugu”. Memang tidak dapat dipungkiri
bahwa media tidak dapat menggantikan posisi guru, namun sikap tidak peduli terhadap
perkembangan pengetahuan dan teknologi, bukanlah sikap yang tepat. Walaupun bagaimana,
lingkungan kita terus berkembang, tuntutan masyarakat terhadap kualitas guru semakin
meningkat. Guru harus peduli terhadap media yang digunakan.
Dalam memilih media pembelajaran, guru haruslah jeli dan menyesuaikan dengan
kondisi di mana proses pembelajaraan itu dilaksanakan. Juga harus disesuaikan dengan
kemampuan sekolah di mana mereka bertugas. Media yang penulis pilih adalah media yang
sesuai dengan kondisi SMA Negeri 1 Tandun tempat penulis bertugas.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan, karena media sebagai penyampai pesan sehingga siswa dapat menerima
pembelajaran dengan efektif.
B. SARAN
Media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau
interaktivitas. Semua kegiatan pembelajaran yang akan dikembangkan oleh guru tentu saja
memerlukan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. Dalam penggunaan
media tak kalah penting adalah dukungan suatu organisasi atau pihak sekolah. Kepala
sekolah sebaiknya harus mendukung serta menyediakan dana.
Yang perlu dipupuk adalah perubahan sikap guru agar mau memanfaatkan dan
mengembangkan media pembelajaran yang “mudah dan murah” dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada di lingkungan sekitarnyamemunculkan ide dan kreativitas yang
dimilikinya.
Tidak diragukan lagi bahwa semua guru sepakat bahwa media itu perlu dalam
pembelajaran. Kalau sampai hari ini masih ada guru yang belum menggunakan media, itu
hanya perlu satu hal yaitu perubahan sikap. Dalam memilih media, perlu disesuaikan dengan
kebutuhan, situasi, dan kondisi masing-masing. Dengan kata lain, media yang terbaik adalah
media yang ada. Terserah kepada guru bagaimana ia dapat mengembangkannya secara tepat
dilihat dari isi, penjelasan pesan dan karakteristik siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, H Renald (1994)Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran, Jakarta : CV Rajawali.
Arsyad, Azhar. 1996. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Daryanto. 1993. Media visual Untuk Pengajaran Teknik. Jakarta: Tarsito.
Miarso, Yusufhadi. dkk. 1986. “Media Pendidikan”. Dalam Miarso, Yusufhadi dkk. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.
Sadiman, Arief, dkk. 2009. Media Pendidikan,Pengertian, Pengembangan, dan Manfaatnya.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Smaldino, Sharon E, james D. Russel & Robert Heinich. Instructional Technology and Media for Learning 8th Ed. New Jersey: Perason Merrill Prentice Hall, 2005
http: // edu-articeles . Com/Mengenal Media Pembelajan.(diakses 23 April 2011
SILABUS
KELAS XII SEMESTER 1
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tandun
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : XII
Semester : 2
Standar Kompetensi : Membaca
11. Memahami ragam wacana tulis melalui kegiatan membaca cepat dan membaca intensif
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Penilaian AlokasiWaktu
Sumber/Bahan/ Alat
Menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok) dari berbagai pola paragraf induksi, deduksi dengan membaca intensif
Teks yang berpola induktif dan deduktif ciri-ciri paragraf
induktif dan deduktifkalimat simpulan
Menentukan kalimat simpulan isi teks berdasarkan hal-hal (generalisasi, analogi, sebab-akibat) yang disajikan dalam tulisan/ artikel
Menemukan paragraf yang berpola induktif
Mengidentifikasi ciri-ciri teks yang berpola induktif
Menemukan paragraf yang berpola deduktif
Mengidentifikasi ciri-ciri paragraf yang berpola deduktif
Mendaftar butir-butir yang merupakan gagasan pendukung
Jenis Tagihan: tugas individu tugas kelompok ulangan
Bentuk instrumen: uraian bebas pilihan ganda
jawaban singkat
4artikel/
berita dari media cetak/ elektronik
teks dari media cetak/ elektronik
SILABUS
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tandun
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : XII
Semester : 1
Standar Kompetensi : Mendengarkan
1. Memahami informasi dari berbagai laporan Kompetensi
DasarMateri
PembelajaranKegiatan
PembelajaranIndikator Penilaian Alokasi
WaktuSumber/
Bahan/ Alat
1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan
Laporan laporan kegiatan
OSIS laporan kegiatan
ekstrakurikuler laporan perjalanan
Mendengarkan laporan dari suatu kegiatan
Mencatat pokok-pokok isi laporan
Membedakan kalimat yang berupa fakta dan yang berupa opini (pendapat)
Menentukan kalimat yang berupa fakta
Menentukan kalimat yang berupa opini
Mencatat pokok-pokok isi laporan
Membedakan kalimat yang berupa fakta dan yang berupa opini (pendapat)
Menentukan kalimat yang berupa fakta
Menentukan kalimat yang berupa opini
Jenis Tagihan: tugas kelompok laporan
Bentuk Instrumen: uraian bebas pilihan ganda jawaban singkat
4 teks laporan dari media cetak/ elektronik
laporan kegiatan ekstrakuri-kuler sekolah setempat
SILABUS
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tandun
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : XII
Semester : 1
Standar Kompetensi : Menulis
4. Mengungkapkan infomasi dalam bentuk surat dinas, laporan, resensi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Penilaian AlokasiWaktu
Sumber/Bahan/ Alat
4.1Menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-unsur dan struktur
Contoh surat lamaran
unsur-unsur surat lamaran pekerjaan
struktur surat lamaran pekerjaan
penggunaan bahasa dalam surat lamaran pekerjaan
penggunaan EYD dalam penulisan surat lamaran pekerjan
Membaca contoh surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan atau inisiatif sendiri
Mengidentifikasi unsur-unsur dalam surat lamaran pekerjaan
Menyusun surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan atau inisiatif sendiri
Memperbaiki surat dari segi struktur, diksi, kejelasan kalimat, penggunaan EYD
Mengidentifikasi unsur-unsur dalam surat lamaran pekerjaan
Menyusun surat lamaran pekerjaan
Memperbaiki surat dari segi struktur, diksi, kejelasan kalimat, dan penggunaanEYD
Jenis Tagihan: tugas individu ulangan praktik
Bentuk Instrumen: uraian bebas pilihan ganda
4 buku yang berhubungan dengan surat-menyurat
RENCANA PEMBELAJARAN
NAMA SEKOLAH SMA NEGERI 1 TANDUNMATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra IndonesiaKELAS /SEMESTER XII (dua belas) / 2 (dua)PROGRAM IPA/IPSASPEK PEMBELAJARAN MembacaSTANDAR KOMPETENSI Memahami ragam wacana tulis melalui kegiatan
membaca cepat dan membaca intensif.
KOMPETENSI DASAR Menentukan kalimat kesimpulan dari berbagai pola paragraf induksi, deduksi, dengan membaca intensif.
INDIKATOR
Menentukan jenis-jenis paragraf induktifMenentukan jenis-jenis paragraf deduktifMenarik kalimat kesimpulan berdasarkan premis.Menentukan kalimat entimem berdasarkan premis umum, premis khusus, dan kesimpulan.
ALOKASI WAKTU 4 x 45 menit (2 X pertemuan)
TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN Siswa dapat menentukan jenis-jenis paragraf Berdasarkan pola.Siswa dapat menarik kalimat kesimpulan berdasarkan premis.Siswa dapat menentukan kalimat entimem berdasarkansilogisme
MATERI POKOK PEMBELAJARAN
Generalisasi. Analogi, kausalitasSilogisme (menarik kesimpulan berdasarkan premis)Entimem
METODE PEMBELAJARAN
Presentasi
Diskusi Kelompok
V Inquari
V Tanya Jawab
V Penugasan
Demontrasi /Pemeragaan Model
KEGIATAN PEMBELAJARAN
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBUKA
(Apersepsi)
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini.
INTI
Pertemuan ke-1 ( 90’) / (45’)
Guru menjelaskan pola pengembangan paragraf deduktif.
Guru menjelaskan cara menarik kesimpulan berdasarkan premis.
Guru menjelaskan kalimat entimem berdasarkan premis.
Siswa berlatih menarik kesimpulan berdasarkan premis dan entimem.
Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini.
PENUTUP
(Internalisasi dan refleksi)
Siswa menjawab soal-soal Kuis Uji Teori untuk mereview konsep-konsep penting yang telah dipelajari
Siswa merefleksikan nilai-nilai serta kecakapan hidup (live skill) yang bisa dipetik dari pembelajaran
SUMBER BELAJAR
V Pustaka rujukan Mahir berbahasa Indonesia SMA kelas XII Program IPA/IPS karangan P. Tukan, S.Pd. Halaman 143.
Kaji latih bahasa dan Sastra Indonesia 3 Karangan Ichsanu Sahid Warsanto dkk. Halaman 197.
Material: VCD, kaset, poster
Mediacetak dan elektronik
Website internet
Narasumber
Model peraga
Lingkungan Lingkungan masyarakat sekitar siswa
PENILAIAN
TEKNIK DAN BENTUK
Tes Lisan
V Tes Tertulis
V Observasi Kinerja/Demontrasi
V Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio
Pengukuran Sikap
Penilaian diri
INSTRUMEN /SOAL
Daftar pertanyaan Kuis uji teori untuk mengukur pemahaman siswa atau konsep-konsep yang telah dipelajari
RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI
Mengetahui Tandun, 16 Januari 2011
Kepala SMA N 1 Tandun Guru Bidang Studi,
SAPRI NASIR, M.Pd Dra. YENI IRMAYATI
NIP. 19681110 199403 1 011 NIP. 19680331 199802 2 001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
NAMA SEKOLAH SMAN 1 Tandun
MATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra Indonesia
KELAS /SEMESTER XII 1
PROGRAM IPA / IPS
ASPEK PEMBELAJARAN Menulis
STANDAR KOMPETENSI Mengungkapkan infomasi dalam bentuk surat dinas, laporan, resensi
KOMPETENSI DASAR Menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-unsur dan struktur
INDIKATOR * Mengidentifikasi unsur-unsur dalam surat lamaran pekerjaan * Menyusun surat lamaran pekerjaan * Memperbaiki surat dari segi struktur, diksi, kejelasan
kalimat, dan penggunaan ejaan
ALOKASI WAKTU 2 x 45 menit
TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN Siswa mampu menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-unsur dan struktur yang benar
MATERI POKOK PEMBELAJARAN
Contoh surat lamaran
Unsur-unsur surat lamaran pekerjaanStruktur surat lamaran pekerjaanPenggunaan bahasa dalam surat lamaran pekerjaanPenggunaan EYD dalam penulisan surat lamaran pekerjan
METODE PEMBELAJARAN
Presentasi
v Diskusi Kelompok
v Tanya Jawab
v Penugasan
KEGIATAN PEMBELAJARAN
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBUKA
(Apersepsi)
Guru menunjukkan iklan lowongan kerja di koran dan menanyakan bagaimana caranya untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Guru menjelaskan peran penting surat lamaran kerja dalam menentukan keberhasilan seseorang dalam mendapatkan suatu pekerjaan.
Guru membacakan sebuah contoh surat lamaran kerja yang tidak bagus dan meminta siswa untuk memberikan kritikan.
INTI
Siswa membaca dan mencermati contoh surat lamaran kerja yang tersaji dalam buku teks.
Siswa berdiskusi kelompok untuk mengidentifikasi bagian dan struktur surat lamaran kerja.
Siswa mendengarkan penjelasan guru dan menyempurnakan hasil temuan mereka.
Siswa membaca sebuah iklan lowongan kerja yang tersaji di dalam buku teks dan siswa berlatih menulis surat lamaran kerja berdasarkan iklan tersebut.
Siswa mengerjakan Geladi Diri, menulis surat lamaran kerja berdasarkan iklan di surat khabar.
Siswa saling menukarkan pekerjaannya untuk diedit secara silang. Pemeriksaan difokuskan pada struktur isi surat, efektivitas kalimat, dan pemakaian EYD.
PENUTUP
(Internalisasi dan refleksi)
Siswa mendengarkan penyampaian guru tentang tip-tip praktis untuk sukses melakukan interview saat melamar pekerjaan
Siswa menjawab soal-soal Kuis Uji Teori untuk mereview konsep-konsep penting tentang surat lamaran kerja yang telah dipelajari
Siswa merefleksikan nilai-nilai serta kecakapan hidup (live skill) yang bisa dipetik dari pembelajaran
SUMBER BELAJAR
Pustaka rujukan Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA kelas X karya Alex Suryanto dan Agus Haryanto terbitan ESIS 2007 halaman
Surat Menyurat dan Komunikasi 1 terbitan Galaxy Puspa Mega halaman 134 – 140
Pedoman Menulis Surat Lamaan Kerja karya Bagas Pratama terbitan Pustaka Setia
Material: kaset, poster
Mediacetak dan elektronik
Iklan lowongan kerja
Metode Inkuiri, tugas, tanya jawab
Model peraga contoh surat lamaran kerja
PENILAIAN
TEKNIK DAN BENTUK
Tes Lisan
Tes Tertulis
Tagihan Hasil Karya: tugas, portofolio
Pengukuran Sikap
Penilaian diri
INSTRUMEN /SOAL
1. Jelaskanlah unsur-unsur yang terdapat pada surat lamaran.
2. Berdasarkan contoh sebuah iklan di surat kabar, buatlah sebuah surat lamaran.
3. Pertukarkanlah dengan teman surat lamaran yang Anda buat, kemudian koreksilah berdasarkan konsep-konsep yang telah dipelajari
Mengetahui
Kepala SMA N 1 Tandun
SAPRI NASIR, M.Pd
NIP. 19681110 199403 1 011
Tandun, 1 Juli 2011
Guru Pengampu Mata Pelajaran,
Dra. YENI IRMAYATI
NIP. 19680331 199802 2 001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
NAMA SEKOLAH SMAN 1 Tandun
MATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra Indonesia
KELAS /SEMESTER XII / 1
PROGRAM Umum
ASPEK PEMBELAJARAN Mendengarkan
STANDAR KOMPETENSI Memahami informasi dari berbagai laporan
KOMPETENSI DASAR Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan
INDIKATOR * Mencatat pokok-pokok isi laporan * Membedakan kalimat yang berupa fakta dan yang berupa
opini (pendapat) * Menentukan kalimat yang berupa fakta * Menentukan kalimat yang berupa opini
ALOKASI WAKTU 2 x 45 menit
TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN Siswa mampu membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan
MATERI POKOK PEMBELAJARAN
Laporan laporan kegiatan OSIS / laporan kegiatan ekstrakurikuler / laporan perjalanan
Ciri-ciri kalimat fakta
Ciri-ciri kalimat pendapat
METODE PEMBELAJARAN
Presentasi
Diskusi Kelompok
Tanya Jawab
Penugasan
KEGIATAN PEMBELAJARAN
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBUKA
(Apersepsi)
Guru melontarkan sebuah pernyataan, misalnya: Tahun depan jumlah pengangguran di Indonesia akan berlipat. Siswa diminta untuk menentukan, apakah pernyataan Guru tersebut fakta atau pendapat. Atau Guru membacakan sebuah cuplikan berita koran yang aktual dan menarik dan meminta siswa untuk menentukan apakah isi berita itu fakta atau pendapat.
Guru mengajak siswa untuk senantiasa bersikap kritis dalam menyikapi berita/laporan karena kadang ada yang tidak faktual atau baru sebatas opini/wacana serta menekankan pentingnya bisa membedakan ciri-ciri kalimat fakta dan opini.
Siswa berdiskusi untuk menemukan dan merumuskan perbedaan ciri-ciri kalimat fakta dan pendapat. Kemudian Guru memperjelas dan menyempurnakan rumusan temuan siswa.
Guru membacakan kutipan sebuah berita bertema SDM dan siswa mendengarkannya secara seksama.
Siswa menuliskan pokok-pokok isi informasi berita laporan yang didengarkan, menginventaris, dan memilah pokok informasi yang bersifat fakta dan opini.
Guru membacakan sebuah laporan lengkap kegiatan OSIS dan siswa mendengarkannya secara seksama.
Siswa menuliskan pokok-pokok isi informasi laporan yang didengarkan, kemudian menginventaris dan memilah
pokok informasi yang bersifat fakta dan opini.
Siswa mengidentifikasi bagian-bagian teks laporan yang berupa opini dan perlu diperbaiki sehingga menjadi sebuah laporan yang lebih objektif.
PENUTUP
(Internalisasi dan refleksi)
Siswa menjawab soal-soal Kuis Uji Teori untuk mereview konsep-konsep penting tentang kalimat fakta dan pendapat yang telah dipelajari
Siswa merefleksikan nilai-nilai serta kecakapan hidup (live skill) yang bisa dipetik dari pembelajaran yang telah diikutinya.
SUMBER BELAJAR
Pustaka rujukan Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA kelas X karya Alex Suryanto dan Agus Haryanto terbitan ESIS 2007 halaman 18-22
Material:, kaset, poster
Mediacetak dan elektronik
Artikel/gambar koran atau majalah yang bertopik SDM
Lingkungan Lingkungan masyarakat sekitar siswa
PENILAIAN
TEKNIK DAN BENTUK
Tes Lisan
Tes Tertulis
Tagihan Hasil Karya: tugas, portofolio
Penilaian diri
Mengetahui
Kepala SMA N 1 Tandun
SAPRI NASIR, M.Pd
NIP. 19681110 199403 1 011
Tandun, 14Juli 2011
Guru Pengampu Mata Pelajaran,
Dra. YENI IRMAYATI
NIP. 19680331 199802 2 001
PENALARAN
DEDUKSI
INDUKSI
SEBAB AKIBAT
ANALOGI
GENERALISASI
ENTIMEM
SILOGISME
MODUL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Standar Kompetensi : Memahami ragam wacana tulis melalui ke
Kompetensi Dasar : Menentukan kalimat kesimpulan dari berbagai pola paragraph
Induksi, deduksi, dengan membaca intensif
Materi :
1. Pengertian Pola Pengembangan Paragraf
Pola pengembangan paragraph (penalaran) adalah pemikiran untuk memperoleh kesimpulan atau pendapat yang logis berdasarkan data yang relevan. Dengan kata lain, penalaran adalah proses penafsiran data sebagai dasar untuk menarik kesimpulan. Berdasarkan prosesnya, penalaran terdiri atas induksi dan deduksi. Yang termasuk penalaran induksi adalah generalisasi, analogi, dan sebab akibat, sedangkan yang termasuk penalaran deduksi adalah silogisme dan entimem.
2. Pola Paragraf Induktif
Pola paragraph induksi adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi). Proses penalaran ini mulai bergerak dari penelitian dan evaluasi atas fenomena-fenomena yang ada.
a. Generalisasieneralisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat
PERISTIWA A
PERISTIWA B
PERISTIWA C
GENERALISASI
umum yang mencakup fenomena tadi. Pada generalisasi, peristiwa yang dikemukakan harus memadai agar dapat ditarik kesimpulan yang terpercaya kebenarannya.Bagan:
Contohnya :
Saya melihat orang-orang asyik membaca Koran di halte bus. Kegiatan serupa juga saya jumpai di peron stasiun kereta api. Saat saya jalan-jalan di taman hal yang sama juga saya lihat orang duduk bersantai sambil membaca Koran. Bahkan, ketika saya keluar ruang dan sampai di trotoar, saya melihat berderet anak sekolah, kawula muda, dan orang dewasa semua sedang membaca. Jadi, banyak orang yang memanfaatkan waktu untuk membaca.
b. AnalogiDalam analogi, dua macam hal diperbandingkan dengan hanya memperhatikan perbedaannya. Jadi, kesimpulan yang didapat didasarkan pada persamaan di antara dua hal yang berbeda
Contohnya :
Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih. Bayi akan dibentuk pribadinya sesuai dengan didikan yang diterimanya seperti kertas dapat diisi dengan berbagai hal sesuai dengan keinginan pemiliknya. Bila bayi dididik dengan baik maka akan seperti kertas yang terisi dengan hal-hal yang bermamfaat bagi siapapun yang membacanya. Jadi, membentuk kepribadian baik seorang anak ibarat menulis kertas putih dengan hal-hal yang bermamfaat.
c. Sebab AkibatBertolak dari peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui kemudian bergerak menuju suatu kesimpulan sebagai akibat yang terdekat.
Contohnya :
(1)Sepuluh tahun yang lalu hutan bakau dibabat habis-habisan. (2) Lahan bekas hutan bakau tersebut disulap menjadi tambak-tambak udang windu. (3) Memang, pada waktu itu pengusaha udang windu memperoleh keuntungan besar karena
harganya sangat mahal diluar negeri.(4) Akan tetapi, setelah barang dagangan itu tidak laku di pasaran internasional, para pengusaha kembali ke kota, meninggalkan kerusan lingkungan. (5) Laut tercemar karena hutan bakau yang menyaring limbah yang masuk ke laut tidak ada lagi. (6) Sekarang, puluhan ribu nelayan sulit Cmenghidupi keluarganya karena tak ada ikan yang dapat ditangkap di tepi pantai.
3. Pola Paragraf Deduktifa. Silogisme
Premis Umum (PU)
Setiap pemimpin yang baik selalu memerhatikan A Bkesejahteraan anak buahnya.
Premis Khusus (PK)
Rahadian pemimpin yang baik.C A
Simpulan (S) Rahadian selalu memerhatikan kesejahteraan anak buahnya.C B
Rumusnya :
entimem (Silogisme yang dipendekkan)Rumusnya :
Maka, entimem dari silogisme di atas adalah :
Rahadian selalu memerhatikan kesejahteraan anak buahnya karena ia pemimpin C B C yang baik.
A
PU = A + B
PK = C + A
S = C + B
S ( C + B ) karena PK (C + A)
MODUL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS XII IPA/IPS
Materi : Surat Lamaran Pekerjaan
Bahan Ajar : Contoh surat lamaran pekerjaan (bahan dapat diambil dari buku paket penerbit bunga Aksara atau Erlangga).
Standar Kompetensi : menungkapkan informasi dalam bentuk surat dianas, laporan, resensi.
Kompetensi Dasar : menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-unsur dan struktur.
Indikator : 1. mengidentifikasi unsur-unsur surat dalamstruktur surat lamaran pekerjaan.
2. penggunaan bahasa.3. penggunaan EYD.4. penggunaan diksi.
Unsur-unsur surat lamaran pekerjaan :
1. tanggal surat2. lampiran3. perihal surat4. alamat surat5. salam pembuka6. isi surat7. penutup8. Tanda tangan dan nama /inisial
Secara umum, bagian isi surat terdiri atas bagian pembuka, bagian inti, dan bagian penutup. Alinea isi surat lamaran pekerjaan ditulis dengan prinsip :
a. berisi pernyataan pelamar untuk mengajukan lamaran dalam pekerjaan tertentu
b. menuliskan kualifikasi diri pelamar (nama, tanggal, dan tempat lahir, pendidikan, dan alamat si pelamar)
c. mencantumkan syarat administrasi yang diminta, dan beberapa jenis lampiran sebagai bahan pertimbangan.
d. kata ganti yang digunakan ádalah “saya”e. kata sapaan untuk pejabat / pemimpin perusahaan adalah Bapak atau Ibu
bukan Saudara atau kamu.
Kata kunci
Kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan.
Pembuka surat lamaran pekerjaan harus berisi :
a. Kalimat pembuka, dapat diawali dengan ;- Sehubungan dengan iklan ...- Setelah membaca iklan ...- Berdasarkan iklan ...- Dalam harian umum ...
b. Menyebutkan sumber iklan lowongan pekerjaan (nama surat kabar dan tanggal terbit).
c. Menyebutkan jenis pekerjaan yang dilamar.d. Menyebutkan tujuan (perusahaan yang dituju). Contoh :
Dalam harian umum Kompas, Minggu 8 Mei 2010, saya membaca iklan lowongan pekerjaan sebagai editor di Perusahaan Bumi Aksara.
1. Identitas pelamarIdentitas pelamar diawali dengan huruf kecil karena merupakan lanjutan kalimat sebelumnya.
Contoh :
nama : Hanum Salsabila, S.S.
tempat, tanggal lahir : Bandung, 14 Agustus 1985
pendidikan : Sarjana Sastra tahun 2006
alamat : Jalan Taman Sari 13 Jakarta
2. Kalimat penutup suratKalimat penutup surat tidak menggunkan kata-kata :
- haturkan- kata ”nya”- banyak- beribu-ribu
contoh : Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih.
Contoh soal
Bacalah dengan seksama iklan lowongan pekerjaan berikut !
1. Dibutuhkan tenaga teknik listrik (S1) dan teknik sipil (S1) pengalaman 1 tahun. Lamaran diantar ke PT KSI, Jalana Gajah Mada 156 Jakbar.
Kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah ...
a. Bersama surat ini saya mengajukan surat lamaran kerja kepada perusahaan Bapak ...
b. Saya lulusan Sarjana Teknik listrik, dengan ini mengajukan surat lamaran kepada Bapak ...
c. Setelah saya membaca iklan pekerjaan di surat kabar, dengan ini saya mengajukan surat lamaran ...
d. Berdasarkan iklan lowongan pekerjaan yang dimuat pada harian Kompas, 15 September 2009, dengan ini saya ...
e. Saya lulusan Teknik Sipil mengajukan surat lamaran kepada Bapak ...
2. Adapun identitas saya :
Penulisan pemerian identitas pelamar yang tepaat untuk melengkapi kalimat di atas adalah ...
a. nama : Diana
tempat, tanggal lahir : Tasikmalaya, 15 Agustus 1980
pendidikan : Strata 1
alamat : Jalan Pahlawan 24 Tasikmalaya
b. Nama : Diana
Tempat, tanggal lahir : Tasikmalaya, 15 Agustus 1980
Pendidikan : Strata 1
Alamat : Jalan Pahlawan 24 Tasikmalaya
c. nama : Diana
tempat, tanggal lahir : Tasikmalaya, 15 Agustus 1980
pendidikan : Strata 1
alamat : Jln. Pahlawan 24 Tasikmalaya
d. Nama : Diana
Tempat, tanggal lahir : Tasikmalaya, 15 Agustus 1980
Pendidikan : Strata 1
Alamat : Jalan Pahlawan no.24 Tasikmalaya
e. nama : Diana
tempat, tanggal lahir : Tasikmalaya, 15 Agustus 1980
pendidikan : Strata 1
alamat : Jln. Pahlawan no. 24 Tasikmala
3. Saya berharap dapat diterima bekerja di perusahaan Bapak. Atas perhatian dan budi baik Bapak, saya menghaturkan banyak terima kasih.
a. Atas budi baik Bapak, saya sampaikan ucapan terima kasih.b. Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih.c. Atas diterimanya saya bekerja di perusahaan Bapak, saya ucapkan terima
kasih.d. Demikian surat lamaran saya, dan untuk itu saya menyampaikan terima
kasih.e. Dengan diterimnya saya bekerja, saya mengucapkan banyak terima kasih.
MODUL PEMBELAJARAN BAHASA iNDONESIA
KELAS XII IPA/IPS
Materi : Laporan artikel
Bahan Ajar : Contoh artikel dan contoh laporan peristiwa ( bahan dapat diambil dari buku paket dan Koran / media cetak).
Standar Kompetensi : Memahami informasi dari berbagai laporan
Kompetensi Dasar : Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan.
Indikator :
1. mencatat pokok-pokok isi laporan.2. membedakan kalimat yang berupa fakta dan yang berupa opini.
Kegiatan pembelajaran (langkah-langkah pembelajaran) :
1. disajikan contoh artikel atau laporan peristiwa (berita).2. siswa mencatat pokok-pokok isi laporan yang terdapat dalam artikel.3. siswa membaca contoh artikel atau laporan peristiwa (berita)4. setelah membaca, siswa menentukan kalimat yang berupa fakta dan opini
yang terdapat dalam artikel.
Bahan ajar
Contoh artikel ”Menata Administrasi Kependudukan”
Peta pikiran fakta dan opini
Kata kunci fakta atau ciri-ciri :
1. tidak mengandung unsur-unsur penelitian dan perasaan2. sesuai dengan keadaan yang sebenarnya3. objektif4. ditunjukkan dengan angka5. merupakan suatu peristiwa, hal, keadaan, atau kenyataan yang benar-benar
terjadi.6. data yang dapat dipercaya kebenarannya bukan perkiraan
contoh :
1. Dalam Undang-Undang Dasar dinyatakan bahwa Indonesia berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dunia.
Kata kunci yang menunjukkkan ciri-ciri fakta dalam kalimat di atas adalah kata dinyatakan.
2. Kejurda sirkuit panahan ke-20.
Kata kunci dalam contoh kalimat di atas ditunjukkan dengan angka.
3. Pemerintah RI akan menempuh jalur politik internasional agar dapat turut serta dalam pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon.
Kata kunci dalam contoh kalimat di atas ditunjukkan oleh peristiwa.
Opini adalah perkiraan, pandangan, pemikiran penulis terhadap suatu peristiwa.
Kata-kata kunci atau ciri-ciri opini :
1. mungkin2. diperkirakan3. diduga4. suatu hari5. suatu saat6. besok7. cukup8. umpama9. pendapat seseorang, dll.
contoh :
1. Kejurda sirkuit panahan merupakan ajang bersaing bagi atlet. Kata kunci yang terdapat dalam contoh kalimat di atas adalah kata merupakan.
2. Seharusnya keberatan pemerintah Israel terhadap negar-negara yang tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan negara Yahudi itu untuk mengirimkan pasukan perdamaian tidak perlu menjadi perhitungan.
Kata kunci yang terdapat dalam contoh kalimat di atas adalah merupakan suatu pendirian negara Yahudi.
3. Ke depan Indonesia harus lebih berani dan tegas dalam menyikapi berbagai persoalan dunia.
Penilaian proses
Disajikan sebuah artikel, siswa dapat menentukan :
1. pokok-pokok isi artikel2. fakta dan opini
Penilaian kognitif
Kutipan berikut untuk soal nomor 1 dan 2 !
1) Anak-anak Indonesia tak kalah dengan anak negara lain. 2) Tim Olimpiade Fisika Indonesia merebut satu medali emas, satu medali perak, dua medali perunggu, serta satu honourable mention (juara harapan) pada olimpiade fisika Internasional XXXV di Pohang, Korea Selatan. 3) Ternyata tak sia-sia perjuangan selama ini. 4) Pembina TOEFL, Prof. Yohanes Surya, Ph.D., mengatakan bahwa hasil itu sesuai dengan target minimal seperti yang diraih pada olimpiade Fisika Internasional XXXIV di Taiwan tahun 2003.
1. Kalimat yang menunjukkan opini adalah kalimat nomor ...a. 1 dan 2 d. 2 dan 4b. 1 dan 3 e. 3 dan 4c. 2 dan 3
2. Kalimat fakta ditunjukkan oleh kalimat nomor ...a. 1 dan 2 d. 2 dan 4b. 1 dan 3 e. 3 dan 4c. 2 dan 3
3. Mobil pun bergerak meninggalkan hotel yang berada di pusat Kota Aman, ibukota Yordania. Di sepanjang perjalanan kami dipandu oleh guide yang berasal dari Yordan. Pria yang usianya dikatakan tidak mudah lagi, namun cukup energik, karena ia tidak henti-hentinya menjelaskan tempat-tempat yang kami lewati. Berhubung ia sering menggunakan kata as you now, maka peserta tour pun memberikan predikat ”Mister As You Know” padanya.
Hal yang dikemukakan dalam laporan di atas adalah tentang ...
a. perjalanan menuju Palestinab. kesan-kesan selama perjalananc. keadaan jalan-jalan di kota Ammand. kebiasaan orang selama perjalanan
e. kisah selama perjalanan meninggalkan Kota Amman
top related