tugas makalah ekosistem
Post on 17-Jul-2016
117 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
TUGAS MAKALAH EKOSISTEM
Disusun oleh
Nama:islan setiawan
Kelas:XIIMM2
Absen:13
SEKOLAH:SMK TI UMAR FATAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup memerlukan tempat tinggal yang sesuai. Tempat hidup beserta segala sesuatu yang
terdapat di sekitar makhluk hidup disebut lingkungan. Di dalam lingkungan hidup yang sesuai, makhluk hidup
mendapatkan kebutuhan hidupnya dan menyatu dengan apa yang ada. Tempat makhluk hidup biasa hidup dan
berkembang disebut habitat.
Di salam habitatnya makhluk hidup senantiasa berinteraksi dengan lingkungannya. Kesatuan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya dikenal
dengan nama ekosistem. Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekosistem tersusun atas
komponen-komponen yang saling berinteraksi antara satu dengan lainnya. Komponen itu membentuk satuan-
satuan organisme kehidupan.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui jenis-jenis ekositem dan komponen didalamnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah kehidupan semua jenis makhluk hidup yang saling mempengaruhi serta berinteraksi dengan
lingkungan di sekitarnya. Pengertian ekosistem pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli ekologi
berkebangsaan Inggris bernamaA.G. Tansley pada tahun 1935, walaupun konsep itu bukan merupakan konsep yang baru. Sebelum akhir tahun 1800-an, pernyataan-
pernyataan resmi tentang istilah dan konsep yang berkaitan dengan ekosistem mulai terbit cukup menarik dalam literatur-literatur ekologi di Amerika, Eropa, dan
Rusia (Odum, 1993).
v Pengertian ekosistem menurut para ahli:
Dephut, 1997
Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan (biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling mempengaruhi
dan saling tergantung satu dengan yang lainnya. Ekosistem mengandung keanekaragaman jenis dalam
suatu komunitas dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan interaksi kehidupan dalam alam.
Woodbury, 1954 dalam Setiadi, 1983
Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat habit tumbuhan, dan binatang yang
dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai
siklus materi dan aliran energi.
Odum
Ekosistem, yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya tercakup organisme dan lingkungannya
(lingkungan biotik dan abiotik) dan di antara keduanya saling memengaruhi. Ekosistem dikatakan sebagai suatu unit fungsional dasar dalam ekologi karena merupakan
satuan terkecil yang memiliki komponen secara lengkap, memiliki relung ekologi secara lengkap, serta terdapat
proses ekologi secara lengkap, sehingga di dalam unit ini
siklus materi dan arus energi terjadi sesuai dengan kondisi ekosistemnya.
Soemarwoto, 1983
Ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Tingkatan organisasi ini dikatakan sebagai suatu sistem karena memiliki komponen-
komponen dengan fungsi berbeda yang terkoordinasi secara baik sehingga masing-masing komponen terjadi
hubungan timbal balik. Hubungan timbal balik terwujudkan dalam rantai makanan dan jaring makanan
yang pada setiap proses ini terjadi aliran energi dan siklus materi.
UU Lingkungan Hidup Tahun 1997
Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang
saling memengaruhi. Unsur-unsur lingkungan hidup baik unsur biotik maupun abiotik, baik makhluk hidup
maupun benda mati, semuanya tersusun sebagai satu kesatuan dalam ekosistem yang masing-masing tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa hidup sendiri, melainkan saling berhubungan, saling mempengaruhi, saling berinteraksi,
sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan.
B. Satuan dalam Ekosistem
Individu
Individu merupakan organisme tunggal. Misalnya seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu sebatang
pohon kelapa, dan seorang manusia.
Populasi
Kata populasi berarti semua orang yang bertempat tinggal pada suatu tempat. Dalam ekosistem, yang
dimaksud populasi adalah semua individu sejenis yang menempati suatu daerah dan waktu tertentu.
Suatu organisme disebut sejenis apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Menempati daerah dan habitat yang sama;
Mempunyai persamaan morfologi, anotomi, dan fisiologi;
Mempu menghasilkan keturunan yang fertil, yaitu keturunan yang dapat berkembang biak secara kawin.
Sebagai contoh, pada suatu lahan yang luasnya 250 m2 terdapat 600 batang jagung, 150 ekor belalang, 50 ekor jangkrik, dan 20 ekor burung. Berasarkan data tersebut
maka di dalam lahan atau daerah tersebut terdapat
beberapa populasi yaitu populasi jagung, populasi belalang, populasi jangkrik, dan populasi burung.
Populasi organisme pada suatu ekosistem selau mengalami perubahan. Perubahan tersebut ada yang
tampak jelas dan ada pula yang tidak jelas. Pada ekosistem darat ada beberapa faktor yang
mempengaruhi perubahan populasi, diantaranya adalah perubahan suhu, kelembaban, dan curah hujan.
Komunitas
Istilah komunitas diambil dari bahasa latin commune yang berarti umum atau biasa. Didalam ekosistem, komunitas dapat diartikan sebagai kumpulan dari
beberapa populasi yang hidup pada suatau waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain.
Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas semua organisme merupakan bagian
dari komunitas dan antarkomponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Hubungan keterpaduan antara popilasi yang membentuk komunitas
tersebut berbeda-beda sifatnya. Ada yang tolong-menolong, bunuh-membunuh, dan ada juga yang saling berkompetisi atau bersaing. Didalam suatu komunitas berlaku hukum rimba yaitu siapa yang kuat dia yang
menang. Kuat bisa berarti memang fisiknya kuat tetapi bisa juga berarti siapa yang jumlah anggotanya lebih besar populasinya maka akan menang. Populasi yang
menang akan menguasai atau merajai komunitas.
Populasi dikatakan merajai apabila dalam suatu komunitas seolah-olah hanya dihuni oleh individu
tertentu. Oleh karena itu suatu komunitas sering diberi nama sesuai dengan jenis populasi penghuninya yang paling dominan. Misalnya, hutan pinus. Disebut hutan
pinus apabila dalam suatu komunitas yang tampak
seolah-olah hanya pinus saja, sedangkan komunitas lainnya tidak tampak.
Ekosistem
Ekosistem merupakan tataan secara utuh dari seluruh unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Ekosistem juga dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik yang kompleks antara organisme dengan
lingkungan.
v Macam-Macam Ekosistem
Berdasarkan sejarah terbentuknya, ekosistem dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu ekosistem alami, ekosistem
buatan, dan ekosistem suksesi.
Ekosistem alami
Ekosistem alami yaitu ekosistem yang terbentuk secara alami, tanpa ada campur tangan manusia. Misalnya ekosistem gurun pasir, ekosistem hutan gugur, dan
ekosistem hutan tropis. Ekosistem alami sangat bervariasi dan setiap ekosistem memunyai ciri khas. Ciri
itu sangat ditentukan oleh faktor suhu, curah hujan, iklim, dan lain-lain.
Ekosistem buatan
Ekosistem buatan yaitu ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia. Misalnya kolam, sawah, ladang, waduk,
dan taman. Pada umumnya, ekosistem buatan mempunyai komponen biotik sesuai dengan yang diinginkan pembuatnya. Pada ekosistem sawah
komponen biotik yang banyak yaitu padi dan kacang. Pada hutan industri misalnya hutan karet dan hutan jati,
komponen biotik yang banyak adalah karet dan jati.
Ekosistem sukesi
Ekosistem sukesi yaitu ekosistem yang merupakan hasil sukesi lingkungan yang didahului oleh erusakan. Misalnya suatu daerah tertimpa bencana gunung meletus sehingga
seluruh kehidupan yang menghuninya punah. Setelah sekian lama lingkungan itu kan menjadi ekosistem baru.
Jenis organisme yang tumbuh pada masa selanjutnya ditentukan oleh jenis organisme yang masih tertinggal.
Boisfer
Biosfer adalah kumpulan ekosistem yang terdapat di permukaan bumi. Ada pakar yang menyebutkan bahwa
biosfer adalah tempat beroperasinya ekosistem.
Bagian bumi yag dihuni organisme hanya beberapa meter dibawah permukaan tanah hingga 9000 meter
diatas permukaan bumi, serta beberapa meter dibawah permukaan laut. Jadi, tidak di seluruh bagian bumi ini
terdapat ekosistem sebeb hanya daerah yang terdapat kehidupanlah yang dapat disebut ekosistem.
C. Komponen Penyusun Ekosistem
Komponen penyusun ekosistem terdiri atas dua macam. Yaitu komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen Biotik
Komponen biotik yaitu komponen yang terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme.
Didalam ekosistem setiap organisme mempunyai kedudukan, tugas, dan fungsi masing-masing. Fungsi atau kedudukan organisme didalam ekosistem disebut nisia.
Berdasarkan nisianya, organisme dapat dibedan menjadi tiga yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer.
Produsen
Kata produsen berarti penghasil, produsen yaitu organisme yang mampu menghasilkan zat makanan.
Yang termasuk kelompok ini adalah tumbuhan hijau adau tumbukan yang telah memiliki klorofil. Dalam ekosistem
perairan komponen biotik yang menjadi produsen adalah berbagai jenis alga dan fitoplankton.
Konsumen
Konsumen berarti pemakai. Konsemen yaitu organisme yang tidak dapat membuat makannya sediri tetapi
memakai atau menggunakan zat makanan yang dibuat organisme lain. Yang termasuk konsumen adalah hampir
semua golongan hewan, tumbuhan yang tidak berklorofil, dan manusia. Contoh tumbuhan konsumen
yaitu tali putri dan bunga bangkai (Rafflesia).
Dekomposer atau Pengurai
Dekomposer atau pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari
organisme mati (bahan organik kompleks). Dekomposer menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan sederhana untuk dapat
digunakan kembali oleh produsen. Organisme yang termasuk dekomposer adalah bakteri dan jamur.
Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari benda-benda mati. Komponen abiotik
meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut.
Suhu
Suhu merupakan salah satu syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Perubahan suhu lingkungan sangat berpengaruh terhadap kehidupan organisme.
Hanya organisme yang mampu menyesuaikan perubahan suhu yang dapat hidup dan berkembang dengan baik.
Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu lingkungan dan juga
merupakan unsur vital yang dibutuhkan tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
Air
Air sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi manusia dan hewan air digunakan untuk
minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi manusia dan tempat hidup ikan. Bagi tumbuhan air
diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan
penyebaran biji. Bagi unsur abiotik lain misalnya tanah dan batuan, air digunakan sebagai pelarut dan pelapuk.
Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup
didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertmbuhan organisme
terutama tumbuhan.
D. Interaksi antarkomponen Ekosistem
Diantara tiap komponen penyusun ekosistem terjadi interaksi, yaitu:
Interaksi Antarorganisme
Makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan
individu lain, baik yang spesiesnya sama maupun yang berbeda spesies. Interaksi demikian dapat kita jumpai di sekitar kita. Interaksi antarorganisme dalam komunitas
ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.
Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak
menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak disebut netral. Contohnya adalah antara capung dan
sapi.
Prediasi
Prediasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa
mangsa predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa.
Contohnya singa dengan kijang, beruang dengan ikan salem.
Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies yang hanya menguntukan satu pihak
sedangkan pihak lain dirugikan. Dalam hubungan ini, satu organisme hidup dan mengambil makanan dari
organisme inangnya sehingga merugikan inangnnya. Contohnya Plasmodium dengan manusia, Taenia saginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon
inangnya.
Kominsalisme
Kominsalisme merupakan hubungan antar dua organisme yang berbeda spesies dimana salah satu
spesies diuntungkan sedangkan spesies lainnya tidak dirugikan ataupun diuntungkan. Contohnya anggrek
dengan pohon yang ditumpanginya.
Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme berbeda yang saling menguntungkan. Contohnya bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.
Interaksi Antarpopulasi
Dalam suatu komunitas antara populasi yang satu dengan populasi yang lain selalu berinteraksi baik secara
langsung maupun tidak langsung. Contohnya interaksi antarpopulasi adalah alelopati.
Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi jika populasi yang satu dapat menghasilakan zat yang dapat
menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya rumput teki menghalangi tumbuhnya populasi lain
karene tumbuhan itu menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal
dengan sebagai anabiosa. Contohnya jamur Penicilium sp. menghasilkan antibiotik yang dapat menghambant
pertumbuhan bakteri tertentu.
Selain itu ada juga kompetisi interspesifik. Kompetisi ini terjadi jika antarpopulasi terdapat kepentingan yang
sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contohnya persaingan antar populasi kambing dengan populasi sapi di padang
rumput.
Interaksi antarkomunitas
Contoh dari interaski antarkomunitas adalah antara komunitas sawah dengan sungai. Komunitas sawah
disusun oleh bermacam-macam organisme misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas
sungai terdiri dari ikan, alga, zooplankton, fitoplankton, dan pengurai. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi dalam bentuk peredaran nutrien dan air sungai ke sawah
dan peredaran organisme dari kedua komunitas tersebut.
Interaksi antarkomunitas cukup kompleks karena tidak hanya melibatkan organisme tetepi juga aliran energi dan
makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan
ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.
Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik
Contoh dari interaksi ini yaitu antara cacing dengan tanah. Cacing tanah adalah hewan tidak berangka dan
berbebtuk bulat panjang yang amat menjijikkan. Namun, hewan tersebut mempunyai peran yang besar dalam
membantu kesuburan tanah, yaitu:
Membantu menghancurkan sampah sehingga mengembalikan hara ke dalam tanah;
Menjadikan pengudaraan tanah menjadi lebih baik karena jejak cacing menyebabkan terbentuknya rongga
udara dalam tanah;
Menyuburkan dan menggemburkan tanah karena adanya pengudaraan dan pembongkaran sampah.
Interaksi Komponen Aiotik dengan Biotik
Banyak kasus di sekitar kita yang menujukkan bahwa komponen abiotik yang berpengaruh terhadap
kehidupan tumbuhan dan hewan yang ada disekitarnya. Contoh dari interkasi ini yaitu antara cahya matahari
dengan organisme. Cahaya matahari merupakan sumber energi primer. Cahaya merupakan komponen abiotik
yang mempengaruhi kehidupan organisme. Oleh karena itu, sulit dibayangkan apa yang akan terjadi apabila matahari tidak bersinar selama beberapa tahun ke
permukaan bumi.
E. Tipe Ekosistem
Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekosistem air, ekosistem darat, dan ekosistem buatan.
Ekosistem Air (Akuatik)
Ekosistem air adalah ekosistem yang didominasi oleh lingkungan eksternal air sebagai habitat berbagai organisme air. Ekosistem air dapat dibedakan atas
ekosistem air tawar dan air laut.
Ekosistem air tawar
Ekosistem air tawar memiliki ciri umum sebagai berikut:
Salinitas (kadar garam) rendah, lebih rendah dari salinitas sitoplasma sel organisme yang hidup
didalamnya;
Variasi suhu siang dan malam tidak terlalu besar;
Penetrasi cahaya matahari terbatas (kurang);
Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca, pengaruhnya terlalu kecil jika dibandingkan dengan ekosistem darat;
Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.
Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah
beradaptasi.
Ekosistem air laut
Ekosistem laut merupakan sebagian besar wilayah Indonesia. Secara umum ekosistem laut memiliki sifat-
sifat khas , yaitu
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi, lebih tinggi dari kadar garam
protoplasma sel organisme yang hidup didalamnya;
Dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di
daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C;
Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang
disebut daerah termoklin;
Terdapat kehidupan di semua kedalaman. Ekosistem saling bersambungan dan memungkinkan bercampur
karena adanya sirkulasi airlaut.
Berdasarkan intensitas cahaya yang dapat mencapainya, ekositem laut dibedakan atas ekosistem laut dalam dan
ekosistem laut dangkal.
1) Ekosistem laut dalam
Ekosistem laut dalam merupakan ekosistem laut yang tidak ditembus cahaya matahari. Oleh karena itu tidak
terjadi fotosintesis, kadar oksigen dalam airnya rendah, dan tidak terdapat organisme produsen autotrof.
2) Ekositem laut dangkal
Ekosistem laut dangkal merupakan daerah fotik (tembus cahaya matahari). Pada ekosistem ini terjadi fotosintesis oleh produsen dari jenis ganggang laut dan fitoplankton.
Ekosistem darat (terestrial)
Ekosistem darat adalah ekosistem yang didominasi oleh lingkungan eksternal daratan. Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan
curah hujan. Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim sangat penting untuk
menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat tertentu. Pola ekosistem dapat
berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran, atau aktivitas manusia.
Ekosistem vegetasi pamah
Ciri-ciri dari ekosistem ini adalah sebegi berikut:
Ekosistem ini membentang di ketinggian 0 – 1000 meter diatas permukaan air laut.
Vegetasinya berupa hutan belukar. Sebagian besar hutan di Indonesia tergolong ekosistem vegetasi pamah.
Ekosistem vegetasi pamah dapat dibedakan atas sub ekosistem, diantaranya:
1) Ekosistem hutan bakau
Hutan bakau banyak terdapat ditepi pantai yang air lautnya selalu menggenang atau tergenang saat air laut
pasang naik. Ekosistem ini melindungi daratan dari abrasi (erosi air laut).
2) Ekosistem rawa air
Hutan rawa air terdapat di perbatasan pantai dengan ekosistem hutan bakau.
3) Ekosistem hutan tepi sungai
Hutan tepi sungai banyak terdapat di tepi sungai besar.
4) Ekosistem hutan sagu
Vegetasinya didominasi oleh pohon sagu yang berkembang dengan baik di aliran air tanah yang teratur.
5) Ekosistem danau
Sesuai dengan pembentukannya danau dapat dibedakan menjadi eotropik dan oligotropik. Danau eotropik
merupakan danau yang kaya akan unsur hara. Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam
organisme dan oksigen terdapat di daerah profundal. Sedangkan danau oligotropik merupakan danau yang
miskin akan unsur hara. Ciri-cirinya adalah airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme dan di dasar air
terdapat banayak oksigen sepanjang tahun.
6) Ekosistem rawa gambut
Ekosistem ini terbentang secara luas dan berbatasan dengan hutan rawa air tawar. Flora yang ada pada
ekosistem ini jumlahnya terbatas.
7) Ekosistem pantai
Ekosistem ini terletan ditepi pantai berpasir dan berkarang yang membentang tak jauh dari pantai ke arah darat. Vegetasi pada ekosistem ini ada dua macam yaitu
formasi pes-caprae dan formasi baringtonia.
Ekosistem pegunungan
Berdasarkan ketinggiannya (elevasinya), ekosistem pegunungan dibedakan menjadi sebagai berikut.
1) Hutan Pegunungan
Hutan pegunungan terdapat pada ketinggian antara 1500-3300 meter diatas permukaan air laut.
2) Padang Rumput Pegunungan
Padang rumput pegunungan terdapat pada ketinggian antara 3.200-3.600 meter diatas permukaan laut.
3) Ekosistem Terbuka Lereng Berbatu
Vegetasinya berupa rumput, tumbuhan baku, dan semak.
4) Ekosistem padang rumput rawa
Ekosistem ini memiliki vegetsi dominan perdu rawa gambut atau rumput yang menutupi tanah gambut.
5) Ekosistem Danau Pegunungan
Ekosistem ini banyak ditemukan di daerah pegunungan tinggi. Di Indonesia banyak terdapat danau eutrofik, yaitu
danau yang kandungan airnya kelebihan nutrien.
6) Ekosistem Padang Rumput Alpin
Ekosistem ini dijumpai pada daerah dengan ketinggian lebih dari 4.000 meter di atas permukaan air laut.
Vegetasi Monson
Vegetasi monson memiliki ciri antara lain pohon-pohonnya rendah, banyak cabang, dan batangnya tidak
lurus. Vegetasi ini banyak dijumpai didaerah beriklim kering dengan curah hujan sedikit, terdapat ketinggian.
Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per
tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung
letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga
membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung
terdapat di sekitar organisme. Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C. Dalam hutan
hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain,
kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
Sabana
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temepratur
dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas. Hewan yang hidup di
sabana antara lain serangga danmamalia seperti zebra, singa, dan hyena.
Padang rumput
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-ciri padang rumput
adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan air)
tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang
keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah,
jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.
Gurun
Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu
antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun
seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain
rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.
Hutan Gugur
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki emapt musim, ciri-cirinya adalah curah hujan
merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung
pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).
Taiga
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di
musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakanhutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit
sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke
selatan pada musim gugur.
Tundra
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini
hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan
perdu, dan rumput alang-alang. Pada umumnya,
tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
Karst (batu gamping /gua).
Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untukpertanian, sensitif terhadap erosi,
mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro. Ekosistem karst
mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain.
Ekosistem buatan
Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang sengaja diadakan dengan tujuan untuk kesejahteraan
pembuatnya.Hal ini banyak terbentuk karena adanya
perkembangan teknologi.Beberapa ekosistem buatan dapat dijelaskan sebagai berikut.
Ekosistem Danau Buatan (Waduk)
Dengan kemajuan teknologinya,manusia telah barhasil membangun danau buatan atau waduk
(bendungan).Bandungan dibuat manusia dengan cara membendung aliran sungai.Bandungan dibangun untuk
keperluan irigasi maupun pembangkit listrik.
Ekosistem Hutan Tanaman
Ekosistem hutan tanaman meliputi penanaman pohon budi daya seperti hutan jati dan hutan pinus.
Agroekosistem
Agroekosistem merupakan ekosistem yang sengaja dibuat dalam rangka keperluan pertanian tanaman budi
daya. Agroekosistem antara lain sawah tadah hujan,sawah irigasi,dan perkebunan.
1) Sawah Tadah Hujan
Sawah tada hujan merupakan alternatif yang potensial untuk pertanian tanaman pangan.
2) Sawah Irigasi
Sawah irigasi merupakan sawah yang sumber air utamanya berasal dari air irigasi.
3) Perkebunan
Perkebunan menghasilkan produk-produk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
F. Aliran Energi
Energi dapat diartikan sebagai kemampuan kerja. Energi diperoleh organisme dari makanan yang
dikonsumsinya. Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi
lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, ke konsumen primer, ke konsumen tinggi, sampai ke
sabroba.
Pengalihan energi juga berlangsung melalui sederet organisme yang memakan dan dimakan didalam rantai makanan maupun jaring-jaring makanan. Daur materi
dan aliran energi ini berlangsung dalam ekosistem.
Rantai makanan
Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemengsa, rantai parasit, dan rantai
saprofit.
1) Rantai pemangsa
Dalam rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai
konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivor yang memangsa herbivor sebagai konsumen II, dan berakhir
pada hewan pemangsa kanivor maupun herbivor sebagai konsumen III atau IV.
2) Rantai Parasit
Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme
parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.
3) Rantai Saprofit
Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai, misalnya jamur dan bakteri.
Jaring-jaring makanan
Jaring-jaring makanan atau tingkat trofik adalah sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan.
Sumber energi terbesar matahari. Tumbuhan yang menghasilkan gula lewat proses fontosintesis hanya
memakai energi matahari dan CO2 dari dara. Oleh karena itu tumbuhan tersebut digolongkan dalam tingkat trofik
pertama. Hewan herbivora atau organisme yang memakan tumbuhan termasuk anggota tingkat trofik
kedua. Karnivor yang secara langsung memekan herbivor
termasuk tingkat trofik ketiga. Karnivor yang memakan karnivor tingkat ketiga termasuk dalam anggota trofik
keempat.
Piramida makanan
Ada tiga jenis piramida makanan yaitu:
1) Piramida jumlah
Komposisi organisme yang tergolong tingkat trofik dapat disajikan dalam piramida jumlah. Organisme ditingkat trofik pertama biasanya paling melimpah, sedangkan
organisme ditingkat trofik kedua, ketiga dan selanjutnya makin berkurang. Dapat dikatakan bahwa pada
kebanyakan komunitas normal jumlah tumbuhan selalu lebih banyak daripada organisme herbivor. Demikian
pula, jumlah herbivor selalu lebih banyak daripada jumlah karnivor tingkat I. Karnivor tingkat I juga lebih
banyak daripada karnivir tingkat II. Piramida jumlah ini didasarkan atas jumlah organisme di tiap trofik.
2) Piramida biomassa
Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di waktu tertentu. Piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu,
dan dinyatakan dalam gram.
Untuk menghindari kerusakan habitat, biasanya pengukuran menggunakan metode sampel. Sampel
diukur kemudian total seluruh biomassa dihitung dengan perbandingan tertentu. Pengukuran seperti ini akan
menghasilkan informasi yang lebih akurat tentang apa yang terjadi pada ekosistem.
3) Piramida energi
Piramida energi dibuat berdasarkan observasi yang dilakukan dalam waktu yang lama. Piramida energi
mampu memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi dalam ekosistem.
Pada piramida energi yerjadi penrunan jumlah energi berturut-turut dari tingkat trofik rendah sampai tingkat trofik tertinggi. Berkurangnya energi pada setiap tingkat
trofik terjadi karene hal-hal berikut:
Hanya sebagian makanan yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya
Makanan yang diamkan tidak bisa seluruhnya dicerna dan ada yang dikeluarkan sebagai sampah
Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisme, sedangkan sisanya digunakan
sebagai sumber energi.
G. Daur Biokimia
Daur biokimia merupakan daur yang melibatkan unsur senyawa kimia yang mengalami perpindahan lewat
organisme hidup dan beredar kembali ke lingkungan fisik. Ada baiknya hal ini dipandang sebagai hubungan antara
komponen biotik dan abiotik suatu ekosistem. Lima factor yang akan dibicarakan disini yang dianggap penting bagi kehidupan adalah : karbon, oksigen,
nitrogen, pospor, dan belerang
Daur Nitrogen
Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu sekitar 80% dari udara. Nitrogen bebas dapat diikat atau difiksasi terutama oleh bakteri yang hidup pada tumbuhan yang
berbintil akar (misalnya jenis polong-polongan) dan beberapa jenis alga. Nitrogen bebas juga dapat bereaksi
dengan hidrogen atau oksigen degan bantuan kilat atau petir.
Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanag dalam bentuk amonia (NH3), ion nitrit (NO2-), dan ion nitrat
(NO3-).
Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada akar tumbuhan polong-polongan dan akar
tumbuhan lain, misalnya Marsillea crenata. Selain itu terdapat bakteri dalam tanah yang dapat mengikat
nitrogen secara langsung, yakni Azotobacter sp. yang bersifat aerob. Alga hijau biru Nostoc sp. dan Anabaena
sp. juga mampu mengikat nitrogen.
Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia. Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang
mati oleh bakteri. Amonia ini akan mengalami nitrifikasi oleh bakteri nitrit yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus
sehingga menghasilkan nitrat yang dapat diserap oleh akar tumbuhan. Selanjutnya, oleh bakteri denitrifikan,
nitrat diubah menjadi amonia kembali melalui denitrifikasi dan amonia dilepaskan ke udara. Dengan
cara ini daur nitrogen akan berkurang.
Daur Sulfur
Sulfur banyak terdapat dikerak bumi dan dapat diambil tumbuhan dalam bentuk sulfat. Sulfur merupakan bahan
penting bagi pembentukan semua protein.
Seperti halnya dengan nitrogen, hewan bergantung pada tumbuhan untuk memperoleh sulfur. Selain dari sulfur yang terdapat dalam atmosfer, gas oksid sulfur terus- menerus bertambah sebagai sisa pembakaran bahan bakar fosil (BBM) dan dari melelehnya belerang dari
tambang-tambang belerang/gunung berapi.
Daur Fosfor
Fosfor merupakan unsur yang penting pembentuk asam nukleat, protein, ATP dan senyawa organik vital lainnya.
Fosfor merupakan unsur yang jarang terdapat, dan seperti nitrogen dan kalium sering merupan faktor
pembatas dalam produktivitas ekosistem.
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan
senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah).
Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer menjadi fosfat anorganik.
Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan mengendap disedimen laut. Oleh karena itu fosfat
banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil akan terkikis dan kembali membentuk fosfat
anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorgnik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan. Daur ini
berulang terus-menerus.
Daur Karbon dan Oksigen
Di atmosfer terdapat kandungan karbondioksida (CO2) sebanyak 0,03%. Sumber-sumber CO2 di udara berasal
dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batu bara, dan asap pabrik.
CO2 di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk fotosintesis dan menghasilkan oksigen (O2) yang akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk respirasi.
Tumbuhan yang mati dalam waktu lama dapat membentuk batu bara di dalam tanah. Batu bara
dimanfaatkan sebagai bahan bakar sehingga kadar CO2 di udara bertambah.
Share this:
sen:02
top related