tugas fisika
Post on 21-Oct-2015
25 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Kegunaan Alat – alat Optik
Karya Ilmiah Remaja
Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran
Fisika
Disusun Oleh :
Muhammad Ardiansyah
Muhammad Khadafi
Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Ilir
SMA Negeri 1 Indralaya
Tahun Ajaran 2013 / 2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. atas berkat, rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan Karya
Ilmiah ini yang berjudul “Kegunaan Alat – alat Optik” sebagai syarat untuk memenuhi
nilai tugas Fisika. Dalam melaksanakan dan menyusun Karya Ilmiah ini, penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Ibu Sri Agustina. S, S.Pd selaku guru mata pelajaran Fisika sekaligus guru
pembimbing.
2. Teman teman kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Indralaya yang telah membantu
dalam menyelesaikan penelitian Karya Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih belum sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
menyempurnakan karya ilmiah ini. Penulis berharap semoga karya ilmiah ini
bermanfaat bagi para pembaca dan kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………ii
Daftar Isi…………………………………………………………………………...iii
Bab I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang………………………………………………………...1
I.2 Tujuan Penulisan……………………………………………………...1
Bab II Pembahasan Alat – alat Optik
II.1 Kamera………………………………………………………………...2
II.2 Mata…………………………………………………………………….3
II.3 Lup…………………………………………………………………….11
II.4 Mikroskop……………………………………………………………..12
II.5 Teleskop………………………………………………………………15
II.6 Periskop……………………………………………………………….17
II.7 Proyektor……………………………………………………………....18
Bab III Penutup
III.1 Kesimpulan…………………………………………………………..20
III.2 Saran………………………………………………………………….20
Daftar Pustaka……………………………………………………………………21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mungkin beberapa di antara kita harus memakai kacamata agar
dapat melihat dengan baik. Orang tua kita mungkin juga berkacamata.
Kacamata adalah alat bantu bagi seseorang yang memiliki kelainan
pada matanya. Kacamata termasuk alat optik. Sebenarnya, mata juga
disebut sebagai alat optik. Alat optik lain yang dapat kita temui dalam
kehidupan sehari‐hari adalah kamera. Pernahkah kita menggunakan
kamera untuk memotret sebuah peristiwa? Dengan kamera, kita dapat
memindahkan keadaan nyata di sekitar kita ke dalam lembaran film,
lalu memperbanyaknya dalam bentuk gambar di atas kertas. Gambar
hasil pemotretan akan persis sama dengan kenyataan. Selain mata,
kacamata, dan kamera, masih dapat dijumpai berbagai alat optik lain.
Pembahasan tentang alat optik berhubungan dengan cahaya, cermin,
lensa, serta pembentukan bayangan akan dibahas pada Bab selanjutnya.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a) Untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Fisika sebagai salah satu
syarat pembelajaran yang diajarkan.
b) Untuk memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang Fisika,
khususnya tentang alat‐alat optik.
c) Untuk menjadi acuan bagi penulis dalam mengembangkan
ketrampilan dan kemampuan menulis khususnya penulisan makalah.
BAB II
PEMBAHASAN ALAT-ALAT OPTIK
Benda optik/alat optik adalah benda yang menggunakan lensa optik untuk
melakukan fungsinya dalam membantu kegiatan tertentu. Lensa optik bisa terbuat
dari bahan kaca, plastik, fiber, dan lain sebagainya. Berikut di bawah ini merupakan
arti definisi / pengertian dari beberapa benda / alat optik yang sering kita jumpai
dalam kehidupan sehari-hari Beberapa alat optik antara lain kamera, lup, mikroskop,
teleskop, proyektor, dan episkop.
1. Kamera
Apakah kamera? Bagaimana prinsip kerja kamera? Untuk mengetahui kerja
kamera, perhatikan bagian-bagian utama dari kamera.
Order gambar kamera dan pembentukan bayangan pada kamera Aperture
berfungsi mengatur diafragama, sedangkan diafragma berfungsi mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang masuk ke kamera. Pada kamera terdapat sebuah lensa
cembung untuk membiaskan sinar dari benda himgga bayangan jatuh di film sebagai
layer. Benda yang akan dipotret ditempatkan pada jarak lebih besar dari 2f (2 kali
jarak titik api) di depan lensa. Ingatkah di mana bayangan benda akan didapatkan
dan bagaimana sifat-sifat bayangan itu? Tentu saja bayangan akan jatuh antara f
dan 2f yang memiliki sifat diperkecil, nyata, dan terbalik. Bagaimanakah
kesamaannya dengan mata? Prinsip kerja kamera dan mata adalah sama. Apabila
mata melihat benda, sinar dari benda yang masuk ke mata dibiaskan lensa mata.
Bayangan jatuh di layer mata atau retina. Sifat bayangan yang terjadi nyata,
diperkecil, dan terbalik. Tersusun dari apakah pelat film itu? Pelat film berupa
selluloid. Pelat itu dilapisi perak bromide dan sangat peka terhadap cahaya. Apabila
bayangan objek mengenai pelatfilm akan tercetak sebagai gambar negative. Setelah
proses pencucian, film dapat dicetak sebagai gambar positif pada kertas foto.
2. Mata
a. Lensa Mata sebagai Alat Optik
Mengapa mata dikatakan sebagai alat optik?
Bentuk mata menyerupai bola. Pada bola mata terdapat benda
bening yang disebut lensa mata. Lensa mata bersifat tembus
cahaya.Apa jenis lensa mata? Apa pula fungsi lensa mata itu? Lensa
mata berupa lensa cembung. Lensa mata memiliki fungsi membiaskan
sinar-sinar yang datang ke mata. Dengan demikian, bayangan benda
dapat tepat jatuh di retina mata. Jadi, mata memiliki fungsi seperti pada
kamera. Oleh karena itu, mata disebut alat optik.
b. Proses Terjadinya Bayangan pada Retina
Apakah fungsi pupil, retina, dan bintik kuning? Bagaimana
proses melihat benda itu terjadi? Pupil adalah bagian mata yang
berfungsi mengatur besar kecilnya cahaya yang masuk ke bola mata.
Retina adalah selaput tipis di bagian belakang bola mata. Lapisan itu
paling banyak mengandung saraf penglihatan. Fovea atau bintik kuning
adalah bagian retina, tempat berkumpulnya ujing-ujung saraf
penglihatan sehingga paling peka terhadap rangsang (impuls) cahaya.
Syarat kita dapat melihat benda adalah harus ada cayaha.
Cahaya dapat berasal langsung dari sumber cahaya atau berasal dari
cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang ada di sekeliling kita.
Cahaya masuk menembus kornea, terus melewati lensa mata, dan
akhirnya sampai ke retina. Bayangan benda jatuh tepat di bintik kuning,
bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan itu merupakan
rangsangan atau informasi yang dibawa oleh syaraf penglihatan
menuju pusat syaraf penglihatan di otak. Di otak, rangsangan
ditafsirkan dan barulah kemudian kita mendapat kesan melihat benda.
Bagaimanakah cara lensa mata mengatur agar bayangan benda tepat
jatuh di retina?
Lensa mata mengatur penyesuaian terhadap jarak benda
dengan jalan mengatur cembung dan pipihnya lensa sehingga
bayangan jatuh di retina. Proses itu disebut berakomodasi. Apabila
jarak benda sangat dekat, lensa akan mencembung. Sebaliknya,
apabila jarak benda jauh, lensa mata akan memipih.
Lensa mata dalam keadaan secembung-cembungnya, dikatakan
berakomodasi maksimum. Sebaliknya, lensa mata dalam keadaan
sepipih-pipihnya, dikatakan berakomodasi minimum atau tidak
berakomodasi.
c. Batasan Penglihatan
Apakah ada batasannya penglihatan mata itu? Penglihatan mata
berada antara titik dekat dan titik jauh.
1) Titik dekat(punctum proximum), adalah titik terdekat yang masih
dapat dilihat dengan jelas apabila lensa mata berakomodasi
maksimum atau lensa mata secembung-cembungnya. Pada waktu
berakomodasi maksimum, oto-otot silliaris atau otot-otot lensa mata
bekerja sekuat-kuatnya agar lensa mata dalam keadaan
secembung-cembungnya. Keadaan seperti itu menyebabkan
kelelahan mata. Daya akomodasi maksimum pun terbatas.
Semakin dekat benda dengan mata, semakin kuat lensa mata
harus dicembungkan, sampai suatu saat tidak mampu lagi untuk
dicembungkan. Hal itu terjadi apabila bendanya berada di titik
dekat. Apabila bendanya didekatkan lagi melewati batas titik dekat,
penglihatan kita akan semakin kabur.
Kemampuan otot-otot lensa mata untuk bekerja dipengaruhi
usia seseorang. Pada usia anak-anak otot lensa mata sangat kuat
untuk mencembungkan lensa mata. Oleh karena itu, anak-anak
mampu melihat benda-benda yang sangat dekat jaraknya. Pada
orang dewasa otot-otot lendsa matanya semakin lemah sehingga
jarak punctum proximumnya makin jauh. Pada mata emetrop atau
mata normal anak-anak, jarak punctum proximumnya antara 10 cm
sampai 15 cm, sedangkan pada orang dewasa antara 20 cm
sampai 30 cm.
2) Titik jauh (punctum remotum), adalah titik terjauh yang masih dapat
dilihat jelas oleh mata tanpa berakomodasi. Pada waktu lensa mata
tidak berakomodasi (dalam keadaan sepipih-pipihnya), berkas-
berkas sinar sejajar berkumpul di retina. Keadaan ini terjadi jika
mata sedanng beristirahat atau mata melihat benda yang letaknya
jauh sekali. Oleh karena itu punctum remotum mata normal berada
di tempat yang jauh tak terhingga.
d. Cacat Mata
Apakah kalian tau bagaimanakah cacat mata itu dan apakah
sebenarnya cacat mata itu? Apakah kalian pernah mengalami ganguan
pada penglihatan kalian? Gangguan ini terjadi kemungkinan karena
menurunnya daya akomodasi, tidak meratanya kelengkungan lensa
mata, dan terjadinya pengapuran pada lapisan kornea. Mata yang
sudah mengalami kelainan ini disebut cacat mata. Bagaimana agar
orang yang menderita cacat mata dapat melihat benda secara normal
kembali? Jawabannya adalah penderita cacat mata harus dibantu
dengan menggunakan kaca mata. Kaca mata apakah yang tepat untuk
penderita yang tidak dapat melihat benda pada jarak dekat, atau
sebaliknya tidak dapat melihat benda pada jarak yang jauh?
a. MIOPI (Rabun Jauh)
Pernahkan kalian bertemu dengan orang yang tidak dapat
meelihat benda-benda yang letaknya jauh? Miop terjadi karena letak
punctum remotum dan puctum proximumnya bergeser mendekati mata,
lebih dekat dari pada mata normal. Hal ini terjadi karena bentuk bola
mata terlalu lonjong ke belakang sehingga berkas-berkas cahaya
sejajar sumbu utama berasal dari punctum remotum. Jika tidak
berakomodasi, berkas cahaya itu akan mengumpul di suatu titik di
depan retina. Bagaimana agar berkas cahaya mengumpul tepat di
retina? Kalian ingat bahwa lensa cekung berfungsi memancarkan
cahaya sehingga berkas cahaya yang melewati bidang lensa mata
lebih besar, sehingga titik potong sinar biasnya tidak didepan retina lagi
tetapi mundur tepat di retina. Oleh sebab itu penderita miop harus
menggunakan kaca mata negative (lensa cekung).
b. Hipermotropi (Rabun dekat)
Hipermetrop adalah cacat mata yang tidak dapat melihat benda-
benda yang letaknya dekat. Orang yang menderita hipermiop
mempunyai bentuk bola mata terlalu pendek atau lensa mata terlalu
pipih, sehingga berkas vahaya sejajar sumbu utama. Pada penderita ini
letak punctum proximum bergeser menjauhi mata. Jika mata tidak
berakomodasi, berkas cahaya itu akan mengumpul di suatu titik di
belakang retina. Bagaimana agar berkas cahaya dapat dikumpulkan
kembali tepat di retina? Pada bab cahaya kalian sudah mempelajari
bahwa sifat lensa cembung berfungsi konvergen atau mengumpulkan
berkas cahaya. Sehingga berkas cahaya akan sejajar sumbu utama
dan akan melewati bidang lensa mata lebih sempit. Akibatnya titik
potong sinar biasnya tidak lagi berpotongan di belakang lensa, tetapi
maju tepat di retina. Oleh sebab itu penderita hipermiop dapat ditolong
dengan kaca mata positif.
c. Astigmatisma (mata silindris)/ Presbiopi
Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk
sferik (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari
pada bidang lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan
sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada
bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang
horisontal.Astigmatisma ditolong/dibantu dengan kacamata silindris.
Apakah kalian masih mempunyai nenek dan kakek? Usia
mereka sudah sangat tua dan kekuatan mata mereka akan semakin
melemah tidak seperti waktu mereka masih muda. Apakah kalian tahu
jenis cacat mata yang diderita kakek dan nenek kalian? Orang-orang
yang sudah lanjut usia mengalami gangguan penglihatan terhadap
benda-benda yang letaknya dekat maupun terlalu jauh. Sebenarnya
gangguan ini bukan masuk golongan cacat mata. Pada usia tua, otot-
otot lensa mata telah mengendur sehingga daya akomodasinya
berkurang. Jarak bacanya tidak lagi 25 cm seperti halnya pada mata
normal, tetapi lebih jauh lagi. Biasanya orang yang sudah tua membaca
tulisan dengan dijauhkan dari matanya. Penderita prebiop dapat
ditolonng dengan kaca mata berlensa rangkap, yaitu lensa cembung
dan lensa cekung dalam satu lensa. Bagian atas cekung untuk melihat
benda yang jauh dan bagian bawah cembung untuk membaca.
Cobalah kalian sebutkan alat-alat apasaja disekitar kalian yang
termasuk alat optik? Biasanya alat alat optik yang ada diciptakan oleh
manusia untuk membantu kerja mereka. Seperti lup (kaca pembesar),
mikroskop, teleskop, dan proyektor.
3. Lup
Lup adalah Lensa positif yang digunakan untuk mengamati benda-
benda yang kecil agar tampak lebih besar dan lebih jelas. Alat ini biasa
digunakan oleh tukang arloji pada waktu mereparasi kerusakan jam tangan.
Perajin perhiasan emas dan perak juga menggunakan alat ini untuk
memperoleh hasil yang lebih baik.
Cara menggunkan lup adalah sebagai berikut.
1) Untuk mata berakomodasi maksimum, benda diletakkan diantara F dan O
atau ajarak benda (so) selalu lebih kecil daripada jarak titik api (f).
2) Untuk mata tidak berakomodasi, benda diletakkan tepat pada titik api (f)
atau jarak benda (so) sama dengan jarak titik api lup (f).
Jika mata berakomodasi maksimum, jarak bayangan benda di titik
dekat punctum proximum atau pada jarak baca normal adalah 25 cm.
Bayangan yang terjadi maya, si = -25 cm maka berdasarkan persamaan pada
lensa:
Persamaan perbesaran lup
Pembesaran bayangan saat mata berakomodasi maksimum dan Pembesaran
bayangan saat mata tidak berakomodasi :
Dengan ketentuan:
M = Pembesaran
Sn = Titik dekat (cm)
f = Fokus lup (cm)
4.Mikroskop
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat)
adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan
mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini
disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah
terlihat oleh mata.
Jenis-jenis mikroskop
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan,
adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari
satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah
benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu,
mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi
lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan
dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan
pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi
untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler
untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan
mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa
okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan,
mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang
umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field,
fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).
Struktur mikroskop
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
a) Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa
okuler.
b) Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop,
diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek,
dan sumber cahaya.
Pembesaran
Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan
dari benda yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada
berbgai faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2,
panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang
ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn).
Sifat bayangan
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa
cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan
sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap
posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir
selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir
mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan
lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai
sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika
seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di
bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan
diperbesar.
5.Teleskop
Teleskop atau teropong adalah instrumen pengamatan yang berfungsi
mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari
benda yang diamati. Teleskop merupakan alat paling penting dalam
pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk
maksud bukan astronomis antara lain adalah transit, monokular, binokular,
lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran sudut benda, dan
juga kecerahannya.
Galileo diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop
untuk maksud astronomis.
Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang
gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh Galileo, Newton, Foucault,
Hale, Meinel, dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang gelombang
radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop meliput seluruh spektrum
elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa setelah tahun
1960.
Penemuan atau prediksi akan adanya pembawa informasi lain
(gelombang gravitasi dan neutrino) membuka spekulasi untuk membangun
sistem deteksi bentuk energi tersebut dengan peranan yang sama dengan
teleskop klasik. Kini sudah umum untuk menyebut teleskop gelombang
gravitasi atau pun teleskop partikel berenergi tinggi.
Sejarah perkembangannya :
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan
pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda
langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642)
dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih
tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui
mata bugil.
Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa
melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus
Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus
terhadap Matahari. Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh
ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan
Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-
Yupiter.
Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan
perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan
satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan
Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan
hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang
memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit
selanjutnya .
6.Periskop
Periskop adalah alat optik yang dipasang pada kapal selam. Periskop
digunakan untuk mengintai kapal-kapal musuh atau melihat benda-benda di
atas permukaan laut sewaktu kapal selam sedang menyelam. Periskop yang
sederhana terdiri atas lensa objektif, 2 buah prisma siku-siku dan lensa okuler.
Berkas sinar yang berasal dari sebuah kapal, setelah menembus
lensa objektf L1 dipantulkan sempurna oleh prisma-prisma siku-siku sama
kaki P1 dan P2. Berkas sinar ini akhirnya menembus lensa okuler L2 masuk
ke mata pengamat.
7.proyektor
Pengertian projector
Projector adalah aplikasi stand-alone dari sebuah mevie yang kita
buat pada director
Pico Projector merupakan Proyektor yang paling kecil yang pernah
ada di dunia. Karena komponen dari alat ini sangatlah sederhana yang
hanya terdiri dari 3 laser utama yang menggunakan tekonologi laser LED,
kemudian MEMS CHIP , optik dan elektronika lainnya. Bila proyektor
biasa (konvensional ) menggunakan jutaan cermin yang tersusun dalam
sebuah cip (digital micromirror devices) untuk membentuk sebuah
gambar, tetapi PicoP ini hanya memproyeksikan satu cermin berukuran
mikroskopis saja yang tersusun dalam sebuah Chip MEMS(micro-electro-
mechanical-system). PicoP ini bekerja dengan menembakkan sinar laser
lewat sebuah cermin getar. Cermin getar itu lalu akan memantulkan sinar
untuk menghasilkan piksel yang memberi bentuk pada gambar.
Kemudian Masing-Masing Warna Pixel tersebut dihasilkan dengan
kombinasi pengaturan laser merah, biru dan hijau . Intensitas dari tiap
sumber cahaya yang bervariasi dapat menghasilkan corak bayangan dan
warna yang lengkap. Sebagai contoh, pixels merah memerlukan laser
yang berwarna merah, maka pada saat itu laser yang hanya berwarna
merah yang dipakai sedangkan laser hijau dan biru sementara dimatikan.
Untuk mendapatkan pixel ungu, laser biru dan merah dipakai sedangkan
laser yang hijau sementara dimatikan.
Begitulah seterusnya untuk pengaturan warna pixel pada laser LED
sehingga warna yang ditampilkan bisa begitu teratur dan sempurna.
Kemudian Pixel warna tersebut diatur oleh suatu scanner horizontal yang
menggerakkan berkas cahaya itu, untuk ditempatkan ke dalam baris pixel.
Dan scanner vertical bertugas menggerakkan berkas cahaya itu naik dan
turun untuk menunjukkan di mana baris yang tersusun pixel itu digambar.
Proses ini berlangsung sampai suatu keseluruhan bidang baris telah tepat
dan suatu gambaran penuh tampak kepada si pemakai. Kemudian
gambar bisa diproyeksikan langsung menuju layar datar atau dinding
untuk melihat hasil yang maksimal
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat - alat optik adalah alat - alat yang salah satu atau lebih
komponennya menggunakan benda optik. Misalnya, cermin, lensa, atau
prisma. Alat optik memanfaatkan prinsip pemantulan dan atau
pembiasan cahaya. Beberapa alat optik antara lain kamera, lup,
mikroskop, teleskop, proyektor, dan episkop.
B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan ialah agar pembaca
dapat mengetahui betapa pentingnya alat - alat optik bagi kehidupan
manusia.
Daftar Pustaka
Internet :
www.google.co.id
www.wikipedia.org
www. nono-seven.blogspot.com/2012/04/makalah-fisika-alat-alat-
optik.html
Buku :
Seri Pendalaman Materi Fisika Untuk SMA
top related