transformasi spasial koridor semarang purwodadi …
Post on 03-Jan-2022
15 Views
Preview:
TRANSCRIPT
TRANSFORMASI SPASIAL KORIDOR SEMARANG – PURWODADI
TESIS
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Program Studi Magister Pembangunan Wilayah dan Kota
Oleh:
YULISTIANI 21040112420127
FAKULTAS TEKNIK MAGISTER PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2014
ii
TRANSFORMASI SPASIAL KORIDOR SEMARANG - PURWODADI
Tesis diajukan kepada Program Studi Magister Pembangunan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Oleh:
YULISTIANI 21040112420127
Diajukan pada Sidang Ujian Tesis
Tanggal 15 September 2014
Dinyatakan Lulus Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Magister Teknik
Semarang, 22 September 2014
Tim Penguji:
Dr. -Ing. Wisnu Pradoto, MT – Pembimbing :………………………. Dr. -Ing. Wiwandari Handayani, ST, MT, MPS – Penguji :………………………. Ir. Jawoto Sih Setyono, MDP – Penguji :……………………….
Mengetahui, Ketua Program Studi
Magister Pembangunan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Dr. Ir. Joesron Alie Syahbana, M.Sc
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tesis ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi.
Sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis
diakui dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila dalam
Proposal Tesis saya ternyata ditemui duplikasi, jiplakan (plagiat) dari Tesis
orang lain/ institusi lain maka saya bersedia menerima sanksi untuk dibatalkan
kelulusan saya dan saya bersedia melepaskan gelar Magister Teknik dengan
penuh rasa tanggung jawab.
Semarang, September 2014
YULISTIANI
NIM 21040112420127
iv
v
Sebuah langkah besar terdiri dari
langkah-langkah kecil
Semua harus dimulai dengan langkah pertama dan hanya ketekunanlah yang mampu menemani hingga ke langkah akhir
Saya persembahkan untuk Ayah dan Ibu tercinta Seluruh keluarga dan sahabat yang setia
vi
ABSTRAK
Koridor Semarang-Purwodadi termasuk salah satu koridor utama di
Kawasan Kerjasama Regional Kedungsepur yang terhubung langsung dengan
Metropolitan Semarang. Berbeda dengan koridor lain yang dilalui jalan arteri
primer, koridor ini dilalui oleh jalan kolektor primer yang menghubungkan Kota
Purwodadi dengan Kota Semarang. Koridor Semarang-Purwodadi merupakan
satu-satunya koridor utama di Kawasan Kedungsepur yang berperan sebagai
hinterland Kota Semarang dengan aktivitas utama di sektor pertanian,
permukiman dan perdagangan jasa (Profil Penataan Ruang Jawa Tengah, 2003).
Menurut Giyarsih (2009), perkembangan perkotaan dapat jelas terlihat dari
transformasi wilayah secara spasial. Pola transformasi yang terbentuk pada tiap
wilayah berbeda tergantung pada faktor yang mempengaruhinya. Untuk itulah,
penelitian ini berusaha mengkaji pola transformasi spasial di koridor Semarang-
Purwodadi dan faktor yang mempengaruhinya dari tahun 1994 hingga 2013.
Metode yang digunakan untuk menganalisis transformasi spasial koridor
Semarang- Purwodadi adalah mixed methods berupa metode penelitian kuantitatif
dan kualitatif. Metode penelitian kuantitatif dilakukan untuk mengkaji pola
transformasi spasial melalui observasi dan telaah dokumen dengan alat analisis
spasial, analisis statistik deskriptif dan analisis komparasi. Sedangkan metode
penelitian kualitatif digunakan untuk mengkaji faktor yang mempengaruhi
transformasi spasial melalui kajian mendalam kondisi di lapangan.
Dari tahun 1994 hingga 2013, sebagian besar kawasan di Koridor
Semarang-Purwodadi hanya mengalami transformasi rendah atau berkarakteristik
pedesaan. Namun demikian, terdapat beberapa kawasan yang mengalami
perubahan menjadi kota dan desakota (transformasi tinggi dan sedang). Kawasan
perkotaan berkembang di Kecamatan Mranggen (Desa Mranggen, Desa
Kebonbatur dan Desa Batursari). Sedangkan kawasan yang berkarakteristik
desakota sebagian besar terjadi di Kecamatan Mranggen dan Karangawen, serta
beberapa kawasan di Tegowanu, Gubug, Godong, Penawangan, Grobogan dan
Kronggen. Kawasan desakota ini merupakan kawasan pedesaan dan mengalami
transformasi menjadi desakota, kecuali di Gubug dan Godong yang sejak tahun
1994 sudah berkarakteristik desakota.
Ditinjau dari persebarannya, kawasan perkotaan dan desakota cenderung
beraglomerasi di bagian barat yang dekat dengan Kota Semarang, di beberapa titik
di antara Kota Semarang dan Kota Purwodadi serta kawasan dekat Kota
Purwodadi bagian utara. Hal ini menunjukkan bahwa akses Jalan Semarang-
Purwodadi bukan merupakan satu-satunya faktor yang mendorong terjadinya
transformasi spasial di Koridor Semarang-Purwodadi. Faktor pendorong lain yaitu
adanya pengembangan kawasan industri dan perumahan yang terjadi di bagian
barat sebagai perembetan aktivitas perkotaan Semarang, adanya pusat pasar
menjadi pusat pertumbuhan serta pengaruh jalur regional Purwodadi-Kudus-
Demak-Pati.
Kata kunci: pola transfomasi spasial, faktor yang mempengaruhi
vii
ABSTRACT
Semarang-Purwodadi corridor is one of the main corridor in
Kedungsepur area are directly connected with Metropolitan Semarang. Different
from other corridor which impassable by primary arterial road, this corridor
traversed by primary collector road connecting Purwodadi city with Semarang
city. Semarang-Purwodadi corridor is only major corridor in Kedungsepur area
which acts as a hinterland of Semarang with main activities in the agricultural
sector, commercial and settlement services (Spatial Planning’s profile of Central
Java, 2003). According to Giyarsih (2009), urban development can be distinctly
seen from the spatial transformation. Spatial transformation pattern that formed
on every region depends on factors influence it. Therefore, this research trying to
review the spatial transformation pattern in Semarang-Purwodadi corridor and
factors influence it.
The methods were applied to analyze the spatial transformation of
Semarang-Purwodadi corridor was mixed methods which contain of quantitative
and qualitative research methods. Quantitative research methods used to examine
the patterns of spatial transformation through observation and document analysis. While, qualitative research methods used to study the factors that influence the
spatial transformation through in-depth study conditions in the field.
From 1994 until 2013, most areas in Semarang-Purwodadi corridor only
experienced minor transformation or just rural area. However, there was severel
areas that experienced fully and major transformation and changed into urban
and rural-urban. Urban area developed in Mranggen district (Mranggen,
Kebonbatur and Batursari). While, rural-urban areas mostly occurred in
Mranggen and Karangawen, and several areas in Tegowanu, Gubug, Godong,
Grobogan, Penawangan and Kronggen. Mostly rural-urban areas was the rural
area which changed into urban, except in Gubug and Godong which since 1994
was rural-urban.
Viewed from the pattern, urban areas tend aglomeration in western which
nearby with Semarang city. Rural-urban areas also tend aglomeration in western,
at some point between Semarang city and Purwodadi city and near Purwodadi
city in the north. This indicates that the access road of Semarang-Purwodadi is
not the only factor encourages spatial transformation. Other driving factors are
development of industrial and housing in western as expantion from Semarang
city activities, market center becoming a growth center and the influence of
regional access of Purwodadi-Kudus-Demak-Pati.
Keywords : spatial transformation pattern, influence factors.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan laporan
penelitian yang berjudul “Transformasi Spasial Koridor Semarang-
Purwodadi” dengan baik. Dalam penyusunan laporan penelitian ini, penyusun
mendapatkan bantuan dari banyak pihak. Untuk itu, penyusun ingin mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Kementrian Pendididikan dan Kebudayaan yang telah memberikan beasiswa
Fastrack S2 di Magister Pembangunan Wilayah dan Kota, Universitas
Diponegoro.
2. Bapak Dr. Ing Wisnu Pradoto, MT selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan dan bimbingan selama proses penyusunan laporan.
3. Ibu Dr. Ing Wiwandari Handayani, ST, MT, MPS selaku dosen penguji yang
memberikan masukan dalam perbaikan laporan.
4. Bapak Ir. Jawoto Sih Setyono, MDP selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dalam perbaikan laporan ini.
5. Seluruh keluarga dan kerabat yang selalu memberikan doa serta dukungan
lahir dan batin.
6. Keluarga kecil strawberry yang senantiasa berbagi dalam suka dan duka.
7. Keluarga besar MPWK UNDIP khususnya angkatan 2012/2013 yang selalu
memberikan dukungan dan semangat.
8. Teman-teman Fastrack seperjuangan yang selalu menemani dari awal hingga
akhir.
9. Keluarga Planologi Angkatan 2009 khususnya Kelas B yang senantiasa
mendukung dan memberikan semangat.
10. Keluarga besar Ganaspati yang senantiasa memberikan semangat dan
motivasi dalam mengerjakan laporan.
11. Semua pihak lainnya yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam
penyusunan laporan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penyusun menyadari bahwa laporan penelitian ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
memperbaiki laporan ini. Semoga laporan penelitian akhir ini dapat berguna bagi
seluruh pihak.
Semarang, September 2014
Penyusun
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iii
HALAMAN PUBLIKASI ................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
ABSTRACT ........................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Permasalahan ................................................................ 4
1.3 Tujuan dan Sasaran ....................................................................... 7
1.4 Ruang Lingkup.............................................................................. 7
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah ..................................................... 8
1.4.2 Ruang Lingkup Materi ........................................................ 13
1.5 Orisinalitas Penelitian .................................................................. 14
1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................ 15
1.7 Kerangka Pemikiran...................................................................... 17
1.8 Metodologi Penelitian ................................................................... 18
1.8.1 Pendekatan Penelitian ......................................................... 18
1.8.2 Metode Pengumpulan Data dan Metode Analisis Data ...... 19
1.8.2.1 Pola Transformasi Spasial Koridor Semarang-
Purwodadi .............................................................. 19
1.8.2.1 Faktor yang Mempengaruhi Transformasi
Spasial Koridor Semarang-Purwodadi ................... 23
1.9 Kerangka Analisis ........................................................................ 27
1.10 Sistematika Penulisan .................................................................. 28
BAB II KAJIAN TRANSFORMASI SPASIAL KORIDOR
ANTARKOTA..................................................................................... 31
2.1 Transformasi Wilayah Koridor Antarkota ..................................... 32
2.2 Transformasi Spasial Wilayah ....................................................... 34
2.2.1 Pola Transformasi Spasial Wilayah .................................... 35
2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Transformasi Spasial ............. 40
2.3 Sintesa Kajian Transformasi Spasial Koridor Antarkota ............... 43
BAB III PROFIL KORIDOR SEMARANG-PURWODADI ....................... 47
3.1 Kedudukan Koridor Semarang-Purwodadi dalam
x
Kawasan Kedungsepur .................................................................. 47
3.2 Peranan Kota Semarang dan Kota Purwodadi terhadap
Perkembangan Wilayah Sekitarnya ............................................... 49
3.3 Persebaran Wilayah Pedesaan dan Perkotaan di Koridor
Semarang- Purwodadi .................................................................... 48
3.4 Kondisi Fisik Wilayah Koridor Semarang-Purwodadi ................. 52
3.4.1 Topografi Wilayah Koridor Semarang-Purwodadi .............. 52
3.4.2 Penggunaan Lahan Koridor Semarang-Purwodadi .............. 53
3.4.3 Karakteristik Jaringan Jalan Koridor Semarang-
Purwodadi .......................................................................... 55
3.5 Kondisi Non Fisik Wilayah Koridor Semarang-Purwodadi .......... 57
3.5.1 Profil Penduduk Koridor Semarang - Purwodadi ................ 57
3.5.2 Sarana dan Prasarana Wilayah Koridor Semarang-
Purwodadi ............................................................................. 58
3.5.3 Karakteristik Ekonomi Koridor Semarang-Purwodadi ........ 59
BAB IV TRANSFORMASI SPASIAL KORIDOR SEMARANG-
PURWODADI .................................................................................... 63
4.1 Karakteristik Koridor Semarang-Purwodadi Tahun 1990-an ........ 63
4.2 Transformasi Spasial Koridor Semarang-Purwodadi ................... 66
4.2.1 Transformasi Kependudukan ............................................... 66
4.2.1.1 Perubahan Jumlah Penduduk ................................ 67
4.2.1.2 Pertumbuhan Penduduk ......................................... 68
4.2.1.3 Perubahan Kepadatan Penduduk ........................... 70
4.2.2 Transformasi Penggunaan Lahan ......................................... 72
4.2.2.1 Peningkatan Lahan Terbangun .............................. 72
4.2.2.2 Perubahan Fungsi Lahan Produktif Menjadi
Lahan Konsumtif .................................................. 76
4.2.3 Transformasi Karakteristik Permukiman ............................. 81
4.2.3.1 Pola Permukiman .................................................. 81
4.2.3.2 Perubahan Fungsi Bangunan Rumah ..................... 84
4.2.3.2 Perubahan Koefisien Dasar Bangunan ................... 88
4.2.4 Transformasi Harga Lahan ................................................. 91
4.2.5 Pola Transformasi Spasial Koridor Semarang-Purwodadi .. 95
4.3 Faktor yang Mempengaruhi Transformasi Spasial Koridor
Semarang-Purwodadi ..................................................................... 114
4.3.1 Faktor Internal ...................................................................... 115
4.3.1.1 Faktor Kependudukan ........................................... 115
4.3.1.2 Faktor Sosial Ekonomi ........................................... 116
4.3.2 Faktor Eksternal ................................................................... 120
4.3.2.1 Faktor Kebijakan .................................................... 121
4.3.2.2 Faktor Lokasi ......................................................... 127
4.3.2.3 Faktor Fisik Alam .................................................. 131
4.4 Kecenderungan Perkembangan Koridor Semarang-Purwodadi
dalam Konteks Kedungsepur ......................................................... 136
4.5 Temuan Studi ................................................................................. 143
BAB V PENUTUP .............................................................................................151
xi
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 151
5.2 Rekomendasi .................................................................................. 153
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 157
LAMPIRAN ....................................................................................................... 163
xii
DAFTAR TABEL
TABEL I.1 : Tipe Wilayah di Koridor Semarang-Purwodadi ...................... 9
TABEL I.2 : Perbandingan Penelitian Terkait .............................................. 14
TABEL I.3 : Kebutuhan Data Analisis Pola Transformasi Spasial .............. 20
TABEL I.4 : Kategori Pola Transformasi Spasial ........................................ 22
TABEL I.5 : Kebutuhan Faktor yang Mempengaruhi Transformasi Spasial 24
TABEL I.6 : Kategorisasi dan Pengkodean Data Hasil Wawancara ............ 26
TABEL I.7 : Matriks Faktor yang Mempengaruhi Transformasi Spasial .... 27
TABEL II.1 : Sintesa Kajian Literatur Koridor Antarkota ............................. 43
TABEL II.2 : Variabel Transformasi Spasial ................................................. 44
TABEL II.3 : Variabel Faktor yang Mempengaruhi Transformasi Spasial ... 44
TABEL IV.1 : Kawasan dengan Perubahan Lahan Produktif Menjadi Lahan
Konsumtif Signifikan di Koridor Semarang-Purwodadi.......... 78
TABEL IV.2 : Karakteristik Perumahan di Koridor Semarang-Purwodadi .... 83
TABEL IV.3 : Karakteristik Tiap Segmen di Koridor Semarang-Purwodadi . 102
TABEL IV.4 : Karakteristik Kawasan Perkotaan di Koridor Semarang-
Purwodadi ................................................................................ 108
TABEL IV.5 : Perkembangan Aktivitas Perkotaan di Kawasan Cepat
Tumbuh Koridor Semarang-Purwodadi ................................... 112
TABEL IV.6 : Karakteristik Persimpangan Jalan Kawasan Perkotaan
di Koridor Semarang-Purwodadi ............................................. 130
TABEL IV.7 : Faktor yang Mempengaruhi Transformasi Spasial
di Koridor Semarang-Purwodadi ............................................. 133
TABEL IV.8 : Kecenderungan Perkembangan Kawasan Cepat Tumbuh
di Koridor Semarang-Purwodadi ............................................. 150
xiii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1.1 : Tipe Wilayah Penelitian ........................................................ 10
GAMBAR 1.2 : Peta Cakupan Wilayah Koridor Semarang-Purwodadi ......... 11
GAMBAR 1.3 : Peta Tipe Wilayah Penelitian Koridor Semarang-Purwodadi 12
GAMBAR 1.4 : Kerangka Pemikiran .............................................................. 17
GAMBAR 1.5 : Kerangka Analisis.................................................................. 28
GAMBAR 2.1 : Kerangka Teoritis Transformasi Spasial Koridor Antarkota . 31
GAMBAR 2.2 : Perkembangan Urban Corridor ............................................ 33
GAMBAR 3.1 : Peta Kedudukan Koridor Semarang-Purwodadi dalam
Kawasan Kedungsepur .......................................................... 48
GAMBAR 3.2 : Peta Persebaran Wilayah Desa dan Kota Koridor Semarang-
Purwodadi .............................................................................. 52
GAMBAR 3.3 : Topografi Datar di Koridor Semarang-Purwodadi ................ 52
GAMBAR 3.4 : Peta Topografi Wilayah Koridor Semarang-Purwodadi ....... 53
GAMBAR 3.5 : Penggunaan Lahan di Koridor Semarang-Purwodadi ........... 53
GAMBAR 3.6 : Peta Penggunaan Lahan Koridor Semarang-Purwodadi ....... 55
GAMBAR 3.7 : Persimpangan Jalan Kecamatan Gubug ................................ 56
GAMBAR 3.8 : Peta Jaringan Jalan Koridor Semarang- Purwodadi .............. 56
GAMBAR 3.9 : Peta Kepadatan Penduduk Koridor Semarang-Purwodadi .... 58
GAMBAR 3.10 : Rumah Sakit dan Stasiun Mranggen dan Terminal Gubug ... 59
GAMBAR 3.11 : Aktivitas Industri di Kecamatan Karangawen dan Godong .. 60
GAMBAR 3.12 : Aktivitas Perdagangan Jasa di Desa Brumbung dan
Desa Bugelrejo ....................................................................... 60
GAMBAR 3.13 : Peta Mata Pencaharian Penduduk Koridor Semarang-
Purwodadi .............................................................................. 61
GAMBAR 4.1 : Pola Permukiman Koridor Semarang-Purwodadi 1990-an ... 64
GAMBAR 4.2 : Persebaran Aktivitas Komersial (Pasar Tradisional) di
Koridor Semarang-Purwodadi tahun 1990-an ....................... 65
GAMBAR 4.3 : Peta Perkembangan Jumlah Penduduk Koridor Semarang-
Purwodadi Tahun 1994-2013 ................................................ 68
GAMBAR 4.4 : Peta Pertumbuhan Penduduk Koridor Semarang-
Purwodadi Tahun 1994-2013 ................................................ 69
GAMBAR 4.5 : Peta Perkembangan Kepadatan Penduduk Koridor Semarang-
Purwodadi Tahun 1994-2013 ................................................ 71
GAMBAR 4.6 : Peta Perkembangan Lahan Terbangun Koridor Semarang-
Purwodadi Tahun 1994-2013 ................................................ 73
GAMBAR 4.7 : Beberapa Kawasan yang Mengalami Peningkatan Lahan
Terbangun Signifikan di Koridor Semarang-Purwodadi ....... 74
GAMBAR 4.8 : Lahan Terbangun Koridor Semarang-Purwodadi
Beradasarkan Jarak dari Kota Semarang ............................... 75
GAMBAR 4.9 : Peta Penggunaan Lahan Koridor Semarang-Purwodadi ...... 77
GAMBAR 4.10 : Bentuk Perubahan Lahan Produktif Menjadi Lahan
Konsumtif di Desa Mranggen, Desa Karangawen dan
Desa Kronggen ...................................................................... 79
xiv
GAMBAR 4.11 : Peta Konversi Lahan Koridor Semarang- Purwodadi
Tahun 1994-2013 ................................................................... 81
GAMBAR 4.12 : Perubahan Pola Permukiman di Koridor Semarang-
Purwodadi .............................................................................. 82
GAMBAR 4.13 : Persebaran Perumahan Baru di Koridor Semarang-
Purwodadi .............................................................................. 83
GAMBAR 4.14 : Peta Perubahan Fungsi Bangunan Rumah di Koridor
Semarang-Purwodadi ............................................................. 86
GAMBAR 4.15 : Transformasi Fungsi Bangunan Rumah Vertikal dan
Horizontal di Koridor Semarang-Purwodadi ........................ 87
GAMBAR 4.16 : Peta Perubahan Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
di Koridor Semarang-Purwodadi .......................................... 89
GAMBAR 4.17 : Koefisien Dasar Bangunan Tinggi di Desa Godong ............ 90
GAMBAR 4.18 : Peta Perkembangan Harga Lahan Koridor Semarang-
Purwodadi Tahun 1994- 2013 ............................................... 92
GAMBAR 4.19 : Zona Harga Lahan Koridor Semarang-Purwodadi ............... 93
GAMBAR 4.20 : Zona Harga Lahan di Desa Gubug dan Desa Pranten ........... 94
GAMBAR 4.21 : Peta Pola Transformasi Spasial di Koridor Semarang-
Purwodadi .............................................................................. 98
GAMBAR 4.22 : Peta Pembagian Segmen Koridor Semarang-Purwodadi ..... 101
GAMBAR 4.23 : Peta Kawasan Perkotaan Koridor Semarang-Purwodadi ..... 106
GAMBAR 4.24 : Grafik Perkembangan Penduduk Kawasan Perkotaan
Koridor Semarang-Purwodadi ............................................. 111
GAMBAR 4.25 : Peta Persebaran Kawasan Cepat Tumbuh di Koridor
Semarang-Purwodadi ............................................................. 112
GAMBAR 4.26 : Perkembangan Aktivitas Perkotaan Koridor Semarang-
Purwodadi Pada Pusat Pasar Tradisional .............................. 117
GAMBAR 4.27 : Peta Pergeseran Aktivitas Ekonomi Koridor Semarang-
Purwodadi Tahun 1994-2013 ............................................... 119
GAMBAR 4.28 : Perkembangan Kawasan Perkotaan Koridor Semarang-
Purwodadi .............................................................................. 123
GAMBAR 4.29 : Persebaran Industri Besar dan Menengah Koridor Semarang
-Purwodadi ............................................................................. 125
GAMBAR 4.30 : Perumahan Baru di Desa Kangkung dan Desa Kebonbatur .. 127
GAMBAR 4.31 : Perbedaan Perkembangan Perkotaan Koridor Semarang-
Purwodadi Berdasarkan Kedekatan dengan Kota Besar ....... 129
GAMBAR 4.32 : Kawasan Perkotaan Koridor Semarang-Purwodadi
Cenderung Berkembang di Persimpangan Jalan ................... 130
GAMBAR 4.33 : Aliran Sungai di Koridor Semarang-Purwodadi .................. 132
GAMBAR 4.34 : Peta Kawasan Perkotaan Koridor Kedungsepur .................... 137
GAMBAR 4.35 : Peta Aktivitas Utama Koridor Kedungsepur ........................ 138
GAMBAR 4.36 : Peta Lahan Terbangun di Kawasan Koridor Kedungsepur ... 140
GAMBAR 4.37 : Peta Kecenderungan Perkembangan Perkotaan Koridor
Semarang-Purwodadi ke Kawasan Konservasi ...................... 142
GAMBAR 4.38 : Grafik Perkembangan Kawasan Perkotaan di Koridor
Semarang-Purwodadi Tahun 1994-2013 ............................... 143
GAMBAR 4.39 : Peta Perkembangan Kawasan Perkotaan di Koridor
Semarang-Purwodadi Tahun 1994-2013 ............................... 144
xv
GAMBAR 4.40 : Pola Transformasi Spasial dan Faktor yang Mempengaruhi
Di Koridor Semarang-Purwodadi .......................................... 147
GAMBAR 4.41 : Peta Kecenderungan Perkotaan Koridor Semarang-
Purwodadi .............................................................................. 149
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
Profil Wilayah Koridor Semarang-Purwodadi
Lampiran B
Profil Kependudukan Koridor Semarang-Purwodadi
Penggunaan Lahan Koridor Semarang-Purwodadi Tahun 1994-2013
Lahan Produktif dan Lahan Konsumtif Koridor Semarang-Purwodadi
Karakteristik Permukiman Koridor Semarang-Purwodadi
Perkembangan Harga Lahan Koridor Semarang-Purwodadi
Pola Transformasi Spasial Koridor Semarang-Purwodadi
Perkembangan Jumlah Penduduk Kawasan Perkotaan Koridor Semarang-
Purwodadi Tahun 1994-2013
Lampiran C
Form Wawancara Faktor yang Mempengaruhi Transformasi Spasial
Hasil Wawancara
Verbatim Wawancara
top related