tindakan operatif pada abortus dengan kuretase kelompok 4

Post on 21-Jun-2015

15.675 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

TINDAKAN OPERATIF PADA ABORTUS DENGAN KURETASE

di susun oleh :Kelompok 4

Refe

ren

si :

• Carpenito, Lynda, (2001), Buku

Saku Diagnosa Keperawatan,

Penerbit Buku KedokteranEGC,

Jakarta.

• Hamilton, C. Mary, 1995, Dasar-

dasar Keperawatan Maternitas,

edisi 6, EGC, Jakarta.

• Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita

Selekta Kedokteran, Jilid I. Media

Aesculapius. Jakarta.

AB

OR

TU

S

Pengertian

Klasifikasi

Etiologi

Tanda dan gejala

Pemeriksaan

Ginekologi

Patofisiologi

Tindakan Operatif

Penanganan Abortus

Pen

gertia

n

Abortus atau lebih dikenal dengan

istilah keguguran adalah

pengeluaran hasil konsepsi

sebelum janin dapat hidup di luar

rahim. Janin belum mampu hidup

di luar rahim, jika beratnya kurang

dari 500 g, atau usia kehamilan

kurang dari 20 minggu karena

pada saat ini proses plasentasi

belum selesai

Klasifikasi

Abortus Iminens

Abortus Insipiens

Abortus Inkomplet

Abortus komplet

Abortus Servikalis

Missed Abortion

Abortus Habitualis

klasifikasi

Etio

log

i Ab

ortu

s

a. Penyebab Dari Segi Maternal

infeksi akut

Infeksi Kronis

Penyebab yang Bersifat lokal

b. Penyebab dari Segi Janin

Kematian janin akibat kelainan bawaan.

Mola hidatidosa

Penyakit plasenta dan desidua, misalnya

inflamasi dan degenerasi

 

Tanda dan Gejala

Tan

da d

an

geja

la p

ad

a a

bortu

s Im

min

en

:

• Terdapat keterlambatan dating bulan.

• Terdapat perdarahan, disertai sakit perut atau

mules.

• Pada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim

sama dengan umur kehamilan dan terjadi

kontraksi otot rahim.

• Hasil periksa dalam terdapat perdarahan dari

kanalis servikalis, dan kanalis servikalis masih

tertutup, dapat dirasakan kontraksi otot rahim.

• Hasil pemeriksaan tes kehamilan masih positif.

• Perdarahan lebih banyak.

• Perut mules atau sakit lebih hebat.

• Pada pemariksaan dijumpai

perdarahan lebih banyak, kanalis

servikalis terbuka dan jaringan

atau hasil konsepsi dapat diraba.

Tanda dan gejala pada abortus Insipien :

• Perdarahan memanjang, sampai

terjadi keadaan anemis.

• Perdarahan mendadak banyak

menimbulkan keadaan gawat.

• Terjadi infeksi ditandai dengan suhu

tinggi.

• Dapat terjadi degenerasi ganas

(kario karsinoma).

Tanda dan gejala abortus Inkomplit :

Tanda dan gejala abortus Kompletus :• Uterus telah mengecil.• Perdarahan sedikit.• Canalis servikalis telah tertutup.

Tanda dan gejala Missed Abortion :• Rahim tidak membesar, malahan mengecil

karena absorbsi air ketuban dan maserasi janin.

• Buah dada mengecil kembali.

Pem

erik

saan

Gin

ekolo

gi

• Inspeksi Vulva : perdarahan pervaginaan ada atau tidak

jaringan hasil konsepsi, tercium bau busuk dari vulva.

• Inspekulo : perdarahan dari cavum uteri, osteum uteri

terbuka atau sudah tertutup, ada atau tidak jaringan

keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan

berbau busuk dari ostium.

• Colok vagina : porsio masih terbuka atau sudah tertutup,

teraba atau tidak jaringan dalam cavum uteri, besar

uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak

nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan

adneksa, cavum douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.

Pato

fisio

log

i

• Pada awal abortus terjadi

perdarahan desiduabasalis, diikuti

dengan nerkrosis jaringan sekitar

yang menyebabkan hasil konsepsi

terlepas dan dianggap benda

asing dalam uterus.Kemudian

uterus berkontraksi untuk

mengeluarkan benda asing

tersebut.

Tin

dakan

Op

era

tif Pen

an

gan

an

Ab

ortu

s

PengeIuaran Secara digital

Kuretase (Kerokan)

Pengertian Kuretase

Tujuan Kuretase

Indikasi Yang Perlu Kuretase

Persiapan Sebelum Kuretase

Pemeriksaan sebelum curretage

Persiapan Pasien

Persiapan petugas

Persiapan alat dan

obat

Persiapan Alat – alat Kuretase

Teknik Kuretase

Perawatan Setelah

Kuretase

Dampak Setelah

Kuretase

KURETASE

Kuretase adalah serangkaian

proses pelepasan jaringan

yang melekat pada dinding

kavum uteri dengan

melakukan invasi dan

memanipulasi instrument

(sendok kuret) ke dalam

kavum uteri.

Pengertian Kuretase

Tuju

an

Ku

reta

se

Menurut ginekolog dari Morula Fertility

Clinic, tujuan kuret ada dua yaitu:

1. Sebagai terapi pada kasus-kasus abortus.

Intinya, kuret ditempuh oleh dokter untuk

membersihkan rahim dan dinding rahim dari

benda-benda atau jaringan yang tidak

diharapkan.

2. Penegakan diagnosis. Semisal mencari tahu

gangguan yang terdapat pada rahim, apakah

sejenis tumor atau gangguan lain.

Kuretase bukan hanya dibutuhkan wanita yang baru saja

mengalami keguguran, tetapi juga pada kondisi

lainnya.Berikut beberapa kondisi yang membutuhkan

tindakan kuret.

1. Keguguran tidak sempurna.

2. Perdarahan setelah lewat masa menopause.

3. Haid tidak teratur maupun terlalu panjang (bagi yang

sudah menikah).

4. Sulit memiliki anak.

5. Plasenta melekat pada rahim.

6. Hamil anggur atau mola.

Indikasi Yang Perlu Kuretase

Pers

iap

an

S

eb

elu

m K

ure

tase

a. Konseling pra tindakan (inform

consent)

b. Pemeriksaan sebelum curretage

1. USG (ultrasonografi)

2. Mengukur tensi dan Hb darah

3. Memeriksa sistim pernafasan

4. Mengatasi perdarahan

5. Memastikan pasien dalam kondisi

sehat dan fit

c. P

ers

iap

an

P

asie

n

– mengosongkan kandung kemih

– membersihkan genetalia eksterna

– membantu pasien naik ke meja ginekologi

– Lakukanlah pemeriksaan umum : Tekanan Darah, Nadi,

KeadaanJantung, dan Paru – paru dan sebagainnya

– Pasanglah infuse cairan sebagai profilaksis

– Pada umumnya diperlukan anestesi infiltrasi local atau umum secara

IV

– Puasa: Saat akan menjalani kuretase, dilakukan puasa 4-6 jam

sebelumnya. Tujuannya supaya perut dalam keadaan kosong

sehingga kuret bisa dilakukan dengan maksimal.

– Cek adanya perdarahan

– .Mengatur posisi pasien sesuai dengan jenis tindakan yang akan

dilakukan, kemudian pasien dibius dengan anesthesi narkose

– 10.Setelah pasien tertidur, segera pasang alat bantu napas dan

monitor EKGBebaskan area yang akan dikuret

– .Persiapan psikologis 

d. Persiapan petugas

• mencuci tangan dengan sabun antiseptic

• baik dokter maupun perawat instrumen

melakukan cuci tangan steril

• memakai perlengkapan : baju operasi, masker

dan handscoen steril

• Perawat instrumen memastikan kembali

kelengkapan alat-alat yang akan digunakan

dalamtindakan kuret

• Alat disusun di atas meja mayo sesuai dengan

urutan

1. Alat tenun terdiri dari :

Baju operasi.

Laken

Duk kecil

Sarung meja mayo

2. Alat instrumen untuk kuretase.

Spekulum

sonde.

PERSIAPAN ALAT KURETASE.

Lan

juta

n…

- untuk mengukur kedalaman rahim

- Untuk mengetahui lebarnya lubang

vagina.

Alat kuret

Klem jaringan.

Klem dinding rahim/uterus.

Nierbeken

Kasa steril

Sarung tangan steril.

Lan

juta

n…

3. Alat tambahan.

Mesin EKG

Mesin O2 dan N2O

Infus set dan cairannya.

Guedel

Bethadin

Larutan NaCl 0,9% 1000 cc

Tempat sampah.

Kassa

ste

ril

Hand Scoen

Speculum Sim”s

Ring Tang

Tenakulum

Sonde UterusAbortustan

g

Dilatator Hegar

Sendok Kuret

 E. Te

kn

ik K

ure

tase

1. Tentukan Letak Rahim.

Yaitu dengan melakukan

pemeriksaan dalam.Alat – alat yang

dipakai umumnya terbuat dari metal

dan biasanya melengkung karena itu

memasukkan alat – alat ini harus

disesuaikan dengan letak

rahim.Gunanya supaya jangan

terjadi salah arah (fase route) dan

perforasi.

3.Dilatasi

Bila permukaan serviks belum cukup untuk

memasukkan sendok kuret, lakukanlah terlebih

dulu dilatasi dengan dilatator atau Bougie

Hegar.Peganglah busi seperti memegang pensil

dan masukkanlah hati – hati sesuai letak

rahim.Untuk sendok kuret terkecil biasanya

diperlukan dilatasi sampai Hegar nomor 7.Untuk

mencegah kemungkinan perforasi usahakanlah

memakai sendok kuret yang agak besar, dengan

dilatasi yang lebih besar.

 

4.Kuretase

Seperti telah dikatakan, pakailah sendok kuret

yang agak besar.Memasukkannya bukan dengan

kekuatan dan melakukan kerokan biasanya

mulailah di bagian tengah.Pakailah sendok kuret

yang tajam (ada tanda bergerigi) karena lebih

efektif dan lebih terasa sewaktu melakukan

kerokan pada dinding rahim dalam (seperti bunyi

mengukur kelapa). Dengan demikian kita tahu

bersih atau tidaknya hasil kerokan

5.Cunam Abortus

Pada abortus inisipiens, dimana sudah kelihatan

jaringan, pakailah cunam abortus untuk

mengeluarkannya yang biasanya diikuti oleh

jaringan lainnya.Dengan demikian sendok kuret

hanya dipakai untuk membersihkan sisa – sisa

yang ketinggalan saja.

Memegang, mamasukkan dan menarik alat –

alat haruslah hati – hati.Lakukanlah dengan

lembut (with lady’s hand) sesuai dengan arah

dan letak rahim.

1. Perhatikan sudah nafas spontan

atau belum.

2. Dipindahkan ke recovey room..

3. Post operasi >>> ttv,O2, 2 ltr/m

baru dipindahkan ke

ruang prwtan.

PERAWATAN POST KURETASE.

• Perhatikan tanda-tanda vital.

• Cek perdarahan

• Beri dukungan bagi pasien

dan ajarkan keluarganya

• Mobilisasi.

Perawatan pasien post kuretase

1. Perdarahan

2. Perforasi dinding rahim

3. Gangguan haid.

4. Infeksi

5. Kanker trofobalst akibat sisa plasenta yang ada didinding rahim.

KOMPLIKASI

Terima kasih

By kelompok 5

top related