studi identifikasi daerah irigasi pompa tempe
Post on 22-Dec-2015
59 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
1. PENDAHULUAN
1.1 Umum
Laporan Ringkasan ini menyajikan ringkasan hasil studi dari pekerjaan “Studi
Identifikasil Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha)”.
1.2 Latar Belakang
Salah satu rekomendasi dari studi Masterplan Pengembangan Wilayah Sungai
Walanae Cenranae, adalah pemanfaatan tampungan yang ada pada Danau Tempe
untuk mengairi daerah irigasi dengan sistem pompa. Untuk menjaga agar tampungan
air pada danau tetap tersedia pada saat musim kemarau adalah dengan
pembangunan Bendung Gerak Tempe.
Saat ini bendung gerak Tempe telah selesai dibangun. Agar manfaatnya bisa segera
dirasakan oleh masyarakat, maka perlu segera ditindaklanjuti dengan studi dan
perencanaan awal jaringan irigasi pompa yang memanfaatkan air dari Danau Tempe.
Untuk itu maka dilaksanakan pekerjaan : “Studi Identifikasil Daerah Irigasi Pompa di
Sekitar Danau Tempe (20.000 ha)”
1.3 Nama Pekerjaan
Nama Pekerjaan adalah “Studi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar
Danau Tempe (20.000 ha)”.
1.4 Maksud, Tujuan dan Sasaran Pekerjaan
Maksud Pekerjaan :
Maksud dilaksanakannya pekerjaan adalah melakukan identifikasi kelayakan
Daerah Irigasi Pompa di sekitar Danau Tempe baik dari segi teknis dan
ekonomi.
Tujuan Pekerjaan :
Tujuan dilaksanakannya pekerjaan adalah tersedianya Studi Identifikasi
kelayakan daerah irigasi yang menghasilkan suatu gambaran yang jelas
mengenai kelayakan (teknis dan ekonomis) pada Daerah Irigasi di Sekitar
LAPORAN RINGKASAN - 1
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
Danau Tempe yang digunakan sebagai pedoman untuk menentukan lingkup
studi yang akan dilakukan selanjutnya,
Sasaran pekerjaan :
Sasaran dilaksanakannya pekerjaan ini adalah untuk meningkatkan areal
irigasi dan produksi pertanian untuk menjamin swasembada pangan nasional.
1.5 Jangka Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini
adalah selama 180 hari kalender (6 bulan) terhitung sejak diterbitkannya Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK).
1.6 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :
a. Persiapan dan Pengumpulan Data
Mobilisasi personil dan peralatan yang diperlukan dalam rangka
kelancaran pelaksanaan konsultan
Melaksanakan kunjungan ke instansi-instansi terkait di daerah agar
memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi
wilayahstudi, dan untuk pengumpulan data sekunder.
Pengumpulan dan inventarisasi data-data sekunder dan study
terdahulu :
Menyusun skedul (jadwal ke lapangan, persiapan perlengkapan
lapangan yang diperlukan), dan rencana pekerjaan secara
keseluruhan.
b. Survey, Investigasi dan Laboratorium
Survey Topografi
Survey Pertanian dan Tes Laboratorium
Survey Sedimen dan Kualitas Air
Survey Geologi dan Tes Laboratorium
Survey Aspek Multisektor
c. Analisis Data dan Hasil Survey dan Investigasi
Analisa Topografi
LAPORAN RINGKASAN - 2
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
Analisa Hidrologi
Analisa Geoteknik
Analisa Pertanian
Analisa Kondisi Fisik, Sosial Ekonomi dan Lingkungan
d. Perencanaan
Penyusunan Nota Perencanaan yang meliputi:
Gambar-gambar desain
e. Analisa Ekonomi Proyek
Economic Internal Rate of Return (EIRR)
Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio)
Net Present Value (NPV)
f. Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM)
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjaring masalah, pendapat,
masukan dan inspirasi dari masyarakat dan pemerintah di lokasi studi.
g. Pelaporan
a) Rencana Mutu Kontrak
b) Laporan Pendahuluan
c) Laporan Bulanan
d) Laporan Antara/Interim
e) Laporan Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM)
f) Laporan Akhir/Final Report
Ringkasan Laporan (Summary Report)
Laporan Penunjang
o Buku Ukur
o Laporan Pengukuran, Pemetaan dan Deskripsi BM
o Pradesain Bangunan Utama (bangunan pompa) dan Sistem
irigasi
o Rencana O&P dan pengalokasian Air
o Geologi, Mekanika Tanah dan Kesesuaian Lahan
o Laporan Analisa Hidrologi
o Laporan System Perencanaan
LAPORAN RINGKASAN - 3
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
o Dokumentasi Foto-Foto
Gambar-gambar
Laporan Sosial Ekonomi dan Evaluasi Proyek
Perencanaan Konstruksi dan Estimasi Biaya
Eksternal Hardisk yang berisi seluruh laporan
LAPORAN RINGKASAN - 4
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
2. KONDISI WILAYAH STUDI
2.1 Lokasi Pekerjaan
Sumber air utama untuk areal rencana daerah irigasi pompa adalah dari Danau
Tempe, yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Sidrap, Wajo, dan Soppeng.
Sedangkan rencana areal layanan daerah irigasi pompa berada di Kabupaten Wajo
yang meliputi Kecamatan Tempe, Majauleng, Pamanna, Bola dan Takalala.
2.2 Aksesibilitas Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan dapat ditempuh dari Makassar melalui jalur darat, dari kota
Makassar ke arah timur laut melalui jalan aspal menuju kota Sengkang dengan jarak
tempuh ± 240 km. Lokasi studi berada di sebelah kiri Sungai Cenranae atau jalan
raya dari kota Sengkang menuju Watampone.
2.3 Kondisi Fisik Wilayah Studi
1). Geografi
Lokasi rencana daerah irigasi pompa adalah hamparan sawah tadah hujan
yang terletak di sisi sebelah kiri (Utara) dari sungai Cenranae.
2). Hidroklimatologi
(1) Sumber Air Irigasi
Sumber air untuk rencana pengembangan irigasi pompa diambil dari Danau
Tempe. Berdasarkan data pencatatan AWLR yang ada, elevasi muka air
danau rata-rata antara +4.40 sampai +5.70 pada musim kemarau (Oktober –
Maret), dan antara + 5.00 sampai + 6.70 pada musim penghujan (April –
September).
(2) Iklim
Kondisi iklim secara umum didominasi oleh iklim monsoon tropis dengan
musim hujan mulai bulan Maret sampai Juli, sedangkan musim kemarau mulai
Agustus sampai dengan Februari.
LAPORAN RINGKASAN - 5
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
0
100
200
300
400
500
600
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
Cura
h H
ujan
Bul
anan
(mm
)
Bulan
Canru Sompe
Cellu
Menge Ogkoe
Ugi Sabangparu
Unyi
Wele I
Anabanua
Gambar 2.1 Grafik Curah Hujan Bulanan Rata-rata Daerah Studi
(3) Debit Sungai Utama
Sungai utama yang sangat berpengaruh pada ketersediaan air di danau
Tempe, yaitu : Sungai Bila (Sts. Bila Hilir), Sungai Walanae (Sts. Cabenge),
Sungai Cenranae (Sts. Tampangeng). Kondisi debit rata-rata bulanan dari
ketiga sungai tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.2.
0
50
100
150
200
250
300
350
400
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Deb
it Ra
ta-R
ata
(m3/
dt)
Bulan
Tanrutedong
Cabenge
Tampangeng
Gambar 2.2 Grafik Debit Rata-Rata Bulanan Sungai Bila, Walanae dan Cenranae
LAPORAN RINGKASAN - 6
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
3. PENGUKURAN TOPOGRAFI
3.1 Lokasi Pengukuran
Pengukuran topografi yang dilakukan pada studi ini hanya berupa pengukuran
situasi bangunan dan trase saluran pada lokasi-lokasi rencana bangunan
pompa sampai dengan lokasi rencana awal saluran induk, berdasarkan
rencana tata letak jaringan irigasi pompa yang diusulkan.
Dalam studi ini belum dilakukan pengukuran topografi areal daerah irigasi
(20.000 ha), maupun pengukuran trase saluran induk dan sekunder (170 km).
3.2 Bench Mark
a. Bench Mark Referensi
Titik referensi untuk pengukuran lokasi bangunan pompa dan saluran
perpipaan dari lokasi pompa ke titik awal saluran gravitasi adalah titik-titik
TTG dari Bakosurtanal yang terdekat dengan lokasi trase rencana dari
bangunan pompa ke awal saluran pembawa, seperti disajikan pada Tabel
3.1 berikut :
Tabel 3.1 BM Referensi Pengukuran
No Kode BM X (m) Y (m) Z (m) Keterangan1. TTG.226 171.469,00 9.547.408,00 +66,153 Tidak ditemukan
2. TTG.227 169.415,00 9.543.714,00 +13,841 Tidak ditemukan
3. TTG.228 170.874,00 9.539.912,00 +10,364
Ditemukan. Jarak ke lokasi Pompa Impa-Impa 7,5 km; Jarak ke Pacecang 500 m; dan jarak ke Surae 400 m
4. TTG.231 180.323,00 9.533.151,00 + 5,935 Ditemukan. Jarak ke pompa Cellue 12,3 km.
5. TTG.232 183.593,00 9.532.333,00 +4,716Ditemukan. Jarak ke Pompa Wanuwae 3,7 km.
6. TTG.233 188.442,00 9.531.023,00 +3,710Ditemukan. Jarak ke pompa Mabalena 4,6 km.
7. TTG.234 192.420,00 9.530.794,00 +3,730 Tidak ditemukan
Sumber : Bakosurtanal dan hasil survey
Total jarak pengikatan yang diperlukan adalah 29 km.
LAPORAN RINGKASAN - 7
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
b. Bench Mark yang dipasang
Dalam rangka melaksanakan kegitan Studi Identifikasi Daerah Irigasi
Pompa Di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha) tahun 2014, Penyedia Jasa
telah memasang Bench Mark tambahan sebagai berikut :
Tabel 3.2 BM Baru Yang Dipasang
No Kode BM X (m) Y (m) Z (m) Lokasi
1. BM.01 169.371,00 9.546.103,00 +7,849 Impa-Impa awal
2. BM.02 173.166,00 9.545.777,00 +25,592 Impa-Impa akhir
3. BM.03 170.478,00 9.540.407,00 +8,049 Pacecang awal
4. BM.04 171.170,00 9.540.221,00 +4,581 Pacecang akhir
5. BM.05 170.306,00 9.540.235,00 +9,938 Surae awal
6. BM.06 170.329,00 9.539.980,00 +7,818 Surae akhir
7. BM.07 170.306,00 9.540.235,00 +15,550 Cellue awal
8. BM.08 185.853,00 9.540.574,00 +22,325 Cellue Akhir
9. BM.09 192.169,00 9.531.750,00 +5,316 Wanuwae awal
10. BM.10 187.060,00 9.531.400,00 +3,586 Wanuwae akhir
11. BM.11 192.136,00 9.531.547,00 +5,227 Mabalena awal
12. BM.12 192.478,00 9.532.016,00 +18,742 Mabalena akhir
LAPORAN RINGKASAN - 8
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
4. KONDISI GEOLOGI
4.1 Kondisi Geologi Regional
Daerah rencana areal irigasi pompa didominasi oleh kondisi geologi berupa endapan
aluvium dan pantai, yang terdiri dari : kerikil, pasir, lempung, lumpur, dan batu
gamping koral. Daerah ini merupakan daerah Depresi Tempe yang merupakan
dataran rata lempung lunak alluvial dan pasir lepas dengan tanggul dan rawa-rawa
sekitar sungai.
4.2 Penyelidikan Mekanika Tanah
1). Pekerjaan Sondir
Dari hasil pekerjaan sondir pada lokasi-lokasi rencana bangunan pompa dan talang
menunjukkan bahwa, kedalaman tanah keras untuk mencapai daya dukung yang
tinggi bervariasi antara 3.80 m sampai lebih dari 20 m (lihat Tabel 4.2). Terutama
pada lokasi pompa Surae, yang berada di sisi sebelah kanan bendung Gerak Tempe,
sampai dengan kedalaman 20 m belum mencapai tanah keras. Sehingga untuk
lokasi bangunan pompa memerlukan perencanaan pondasi dalam, seperti dengan
tiang pancang. Demikian juga dengan lokasi-lokasi lainnya. Selengkapnya hasil
pembacaan sondir disajikan pada bagian lampiran.
Tabel 4.1 Ringkasan Hasil Pekerjaan Sondir
No. Lokasi Titik Kedalaman Nilai qc KeteranganSondir LS BT (m) (kg/cm2)
1 Pompa Impa-Impa S1 4.09992 120.02241 9.60 180 Lokasi intake2 Pompa Impa-Impa S2 4.10140 120.02605 7.80 180 Lokasi pompa3 Pompa Impa-Impa S3 4.10122 120.02749 10.40 180 Lokasi pompa4 Pompa Paccecang S4 4.15366 120.03484 14.80 180 Lokasi pompa5 Pompa Paccecang S5 4.15330 120.03482 8.60 180 Lokasi pompa6 Pompa Paccecang S6 4.15386 120.83845 15.40 180 Bangunan Bagi7 Pompa Surae S7 4.15423 120.03051 20.00 40 Lokasi Intake8 Pompa Surae S8 4.15611 120.03050 20.00 25 Lokasi pompa9 Pompa Cellue S9 4.15313 120.16504 3.80 180 Lokasi Intake10 Pompa Cellue S10 4.15412 120.16477 9.80 180 Lokasi pompa11 Pompa Mabalena S11 4.22965 120.22581 6.80 180 Lokasi Intake12 Pompa Mabalena S12 4.22979 120.22608 5.40 180 Lokasi pompa13 Pompa Wanuwae S13 4.23095 120.18220 16.00 180 Lokasi Intake14 Pompa Wanuwae S14 4.23159 120.18225 15.80 180 Lokasi pompa15 Talang 1 (Bakke) S15 4.07485 120.07228 10.00 180 Bangunan talang16 Talang 2 (Lamesi) S16 4.05987 120.08344 8.20 180 Bangunan talang17 Talang 6 (lakalluku) S17 4.17299 120.13182 10.20 180 Bangunan talang
Sumber : Hasil penyelidikan sondir
Koordinat (º)
LAPORAN RINGKASAN - 9
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
2). Pekerjaan Tes Pit
Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Tes Pit
No. Lokasi Titik Kedalaman DeskripsiTes Pit LS BT (m)
1 Pompa Impa-Impa TP.1 4.18156 120.02598 1.00 Lempung, hitam kecoklatan2 Pompa Impa-Impa TP.2 4.10098 120.02778 1.00 Lempung, hitam kecoklatan3 Pompa Paccecang TP.3 4.15371 120.03489 1.00 Pasir kelempungan, coklat muda4 Pompa Paccecang TP.4 4.15266 120.03506 1.00 Pasir kelempungan, coklat muda5 Pompa Surae TP.5 4.15616 120.03022 1.00 Lempung, coklat6 Pompa Surae TP.6 4.15624 120.03056 1.00 Lempung, coklat7 Pompa Cellue TP.7 4.15307 120.16506 1.00 Lanau berlempung, hitam kecoklatan8 Pompa Cellue TP.8 4.15418 120.16490 1.00 Lanau, kehitaman9 Pompa Mabalena TP.9 4.22980 120.22604 1.00 Lempung berpasir, coklat10 Pompa Mabalena TP.10 4.22982 120.22612 1.00 Lempung berpasir, coklat kehitaman11 Pompa Wanuwae TP.11 4.23092 120.18212 1.00 Lempung, kecoklatan12 Pompa Wanuwae TP.12 4.23163 120.18216 1.00 Lempung, kecoklatan13 Talang 1 (Bakke) TP.13 4.07489 120.07220 1.00 Lempung, coklat kehitaman14 Talang 1 (Bakke) TP.14 4.07495 120.07237 1.00 Lempung, coklat kehitaman15 Talang 2 (Lamesi) TP.15 4.05996 120.08364 1.00 Lempung, kecoklatan16 Talang 2 (Lamesi) TP.16 4.05964 120.08353 1.00 Lempung, coklat kemerahan17 Talang 3 (Wajo-wajo) TP.17 4.08224 120.12986 1.00 Lempung, kecoklatan18 Talang 3 (Wajo-wajo) TP.18 4.08189 120.12903 1.00 Lempung berpasir, kecoklatan19 Talang 4 (Kading) TP.19 4.11743 120.20426 1.00 Lempung berpasir, kecoklatan20 Talang 4 (Kading) TP.20 4.11668 120.20354 1.00 Lempung berpasir, kecoklatan21 Talang 5 (Jampu) TP.21 4.15247 120.19409 1.00 Lempung, coklat kehitaman22 Talang 5 (Jampu) TP.22 4.15237 120.19394 1.00 Lempung berpasir, coklat kehitaman23 Talang 6 (lakalluku) TP.23 4.17298 120.19172 1.00 Lanau berlempung, hitam kecoklatan24 Talang 6 (lakalluku) TP.24 4.17307 120.19172 1.00 Lanau berlempung, hitam kecoklatan
Sumber : Hasil penyelidikan tes pit
Koordinat (º)
LAPORAN RINGKASAN - 10
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
5. KONDISI PERTANIAN
5.1 Umum
Kajian mengenai pertanian ini dimaksudkan untuk merumuskan pengembangan
pertanian diwaktu yang akan datang setelah adanya jaringan irigasi melalui
identifikasi kondisi pertanian yang ada sekarang, hambatan, potensi dan kebutuhan
pengembangan.
5.2 Kondisi Dasar Pertanian
1). Kondisi Iklim
Karakteristik iklim di lokasi studi ialah monsoon tropic yang terdiri dari musim
hujan dan musim kemarau, musim hujan mulai dari bulan Maret/April sampai
Juli dan musim kemarau pada bulan Agustus sampai Oktober, dan antara
Nopember sampai Pebruari/Maret biasanya agak basah, dan kondisi ini cocok
untuk tanaman palawija.
2) Kependudukan dan Kepemilikan Lahan
Kondisi kependudukan di wilayah studi yang meliputi 5 kecamatan yaitu
Tempe, Pammana, Majauleng, Bola dan Takallala, disajikan pada Tabel 5.1.
Jumlah penduduk yang berusia antara 15 – 59 tahun dan merupakan
angkatan tenaga kerja ditunjukkan pada Tabel 5.2. Jumlah angkatan tenaga
kerja sebanyak 106.932 jiwa atau ± 64,43% yang terdiri dari laki-laki sebanyak
56.601 jiwa dan perempuan 56.601 jiwa.
Tabel 5.1 Kondisi Kependudukan di Wilayah Studi
No Nama Kecamatan
Jumlah (jiwa)
Luas (Km2)
Kepadatan Penduduk /
Km2Jumlah RT
Anggota Rumah Tangga
1.
2.
3.
4.
5.
Tempe
Majauleng
Pamanna
Bola
Takalala
61.581
32.062
31.640
19.640
21.034
38,27
225,92
162,10
220,13
179,76
1.609,12
141,92
195,19
89,22
117,01
13.684
8.431
8.794
4.676
5.181
5
4
4
4
4
TOTAL 165.957 826,18 200,87 40.766 4
Sumber : BPS Kab. Wajo Dalam Angka, 2014
LAPORAN RINGKASAN - 11
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
Tabel 5.2 Jumlah Angkatan Kerja di Wilayah Studi
No Nama Kecamatan Laki Laki Perempuan Total
1.
2.
3.
4.
5.
Tempe
Pamanna
Bola
Takalala
Majauleng
19.511
9.367
5.905
6.386
9.162
21.402
10.603
6.639
7.123
10.834
40.913
19.970
12.544
13.509
19.996
TOTAL 50.331 56.601 106.932
Sumber : BPS Kab. Wajo Dalam Angka, 2014
Kepemilikan lahan pertanian di wilayah studi pada 5 kecamatan terkait
disajikan pada Tabel 5.3 berikut, dan pada tabel tersebut kelihatan bahwa
sebagian besar lahan sawah yang ada pada saat ini berupa sawah tadah
hujan, terutama pada kecamatan Bola, Takallala dan Majauleng.
Tabel 5.3 Kepemilikan Lahan di Wilayah Studi
NoNama
Kecamatan
Kepemilikan Lahan (ha)
Lahan Padi Lahan Non Padi Total Lahan
PertanianIrigasiTadah Hujan
TotalPekarangan
Tegal/ Kebun
Perkebunan
1.
2.
3.
4.
5.
Tempe
Pamanna
Bola
Takalala
Majauleng
0.18
0.30
0.21
0.21
0.42
0.05
0.76
2.32
2.32
2.04
0.23
1.06
2.53
2.53
2.46
0.35
0.13
0.23
0.23
0.11
0.57
1.28
0.42
0.42
0.57
0
0
0.09
0.09
0
1,15
2.47
3.26
3.26
3.13
Sumber : Master Plan Study on Integrated Development and Management of Walanae-Cenranae River Basin
5.3 Pertanian Sekarang
1) Tata Tanam dan Pola Tanam
Musim tanam di lokasi studi pada dasarnya dibagi menjadi dua musim,
yaitu musim tanam pertama atau musim hujan (musim rendengan) mulai
dari April sampai September dan musim tanam kedua pada musim
kemarau (musim gadu) dari bulan Oktober sampai Maret, namun biasanya
petani mulai penyiapan lahan pada saat mulai turun hujan. Pola tanam di
lokasi studi pada umumnya adalah padi – palawija atau padi – bera, karena
lahan sawah tadah hujan.
LAPORAN RINGKASAN - 12
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
2) Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanam
Luas panen, produksi dan produktivitas tanaman pada wilayah studi yang
terletak di 5 kecamatan disajikan pada Tabel 5.4.
Tabel 5.4 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman
Sumber : BPS Kabupaten Wajo 2013
5.4 Sistem Pemasaran
Sistem pemasaran komoditas pertanian tergantung dari beberapa aspek,
seperti lembaga pemasaran, jalur pemasaraan, penetapan harga dan
kebutuhan pasar. Pada umumnya ada dua tipe lembaga pemasaran di
lapangan yaitu, koperasi (KUD) dan lembaga perseorangan atau pedagang,
kenyataanya pedagang lebih dominan dibandingkan dengan KUD, hal ini
karena KUD kurang berperan aktif. Jalur pemasaran utama adalah dari petani
ke pedagang pengumpul kemudian ke pedagang besar di Sengkang.
LAPORAN RINGKASAN - 13
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
5.5 Kelembagaan Pertanian
Lembaga pertanian pemerintah di tingkat kabupaten ialah Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan di tingkat kecamatan ada BPP, PPK dan PPL.
Lembaga BUMN yang beroperasi di wilayah studi ialah PT. Pertani dan PT
SHS dengan kegiatan utama distribusi dan suplai sarana produksi pertanian,
produksi dan suplai bibit padi, palawija dan sayuran dan pembiayan sarana
prouksi, sedangkan PT PUSRI mempunyai kegiatan utama distribusi pupuk.
Organisasi petani yang ada di wilayah studi ialah Kelompok Tani, Koperasi
Unit Desa, Unit Pelayanan Jasa Alsintan, dan Koperasi Tani.
5.6 Hambatan dan Arah Pengembangan
1) Hambatan Pengembangan
Hambatan teknis meliputi : belum tersedianya jaringan irigasi yang dapat
memberikan air sesuai kebutuhan, dan adanya beberapa lahan yang rawan
terhadap banjir. Selain itu juga adanya peralatan mesin untuk penyiapan lahan
yang masih kurang, serta ketersedian sarana produksi yang masih belum
stabil.
Hambatan social-ekonomi berupa system pemasaran yang masih di dominasi
oleh pedagang/tengkulak sehingga harga pasar sangat bervariasi, serta
kemampuan keuangan petani pada saat mulai masuk musim tanam yang
masih belum memadai.
Hambatan dibidang kelembagaan berupa masih kurangnya bimbingan dari
tenaga penyuluh pertanian di tingkat lapangan, hal ini disebabkan karena
kurangnya dana untuk penyuluhan dan monitoring dari pemerintah.
Hambatan di bidang layanan dukungan pertanian berupa kurangnya
ketersediaan bibit padi dan palawija pada saat dibutuhkan oleh petani.
2) Arah dan Kebijakan Pengembangan Pertanian Regional dan Nasional
Kebijakan pemerintah pusat dalam hal pengembangan pertanian dan
keamanan pangan yaitu pengembangan pertanian yang berorientasi pada
peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani khususnya petani kecil.
LAPORAN RINGKASAN - 14
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
Kebijakan pengembangan pertanian regional berupa pencanangan kabupaten
Sidrap, Wajo, Soppeng dan Bone sebagai produser tanaman pangan
khususnya padi.
5.7 Kesesuaian Lahan
Berdasarkan peta topografi, peta satelit dan peninjauan lapangan maka
sebagian besar lahan yang ada berupa sawah tadah hujan, dan sudah
terbiasa ditanami padi atau palawija, namun untuk pengembangan selanjutnya
masih perlu dilakukan pemeriksaan mengenai kesesuaian lahan terutama
untuk tanaman-tanaman yang mempunyai nilai produksi dan harga jual tinggi.
5.8 Rencana Pengembangan Pertanian
1). Rencana Pengembangan Pertanian Beririgasi
Rencana pengembangan pertanian di Kabupaten Wajo yaitu pengembangan
lahan tadah hujan menjadi lahan sawah beririgasi. Salah satu usaha untuk
mencapai hal tersebut yaitu pengembangan irigasi pompa seluas 20.000 ha
yang terletak di kecamatan Tempe, Bola, Takkalala, Pammana dan Majauleng.
2). Konsep Dasar dan Pendekatan Perancangan
a) Konsep dasar Perancangan
Konsep dasar yang digunakan untuk memformulasikan rancangan
pengembangan pertanian beririgasi adalah sebagai berikut:
Mempertimbangkan pengalaman dan kinerja pada daerah irigasi yang
ada dan telah maju seperti Sadang, Bila dan Langkeme.
Mempertimbangkan status pertanian yang ada sekarang termasuk
jadwal tanam, pola tanam, intensitas tanam dan pemilihan jenis
tanaman.
Memaksimalkan intensitas tanam disesuaikan dengan ketersediaaan
air, dan kalau memungkinkan dengan 3 kali tanam.
Didiskusikan dengan pihak terkait seperti Dinas Pertanian dan Dinas
Pengairan dan petani penerima manfaat.
Ketersediaan tenaga kerja dan peralatan mesin pertanian
LAPORAN RINGKASAN - 15
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
b) Pemilihan Jenis Tanaman
Pemilihan jenis tanaman harus mempertimbangkan pola tanam yang ada
sekarang, pengalaman petani dalam memproduksi tanaman, kondisi
kebutuhan pasar dan keuntungan, pendapat petugas pertanian,
ketersediaan air dan kesesuaian lahan.
e) Target Produktivitas Tanaman
Target produktivitas tanaman diasumsi berdasarkan produktivitas yang ada
saat ini dan produktivitas pada daerah irigasi maju yang berdekatan,
seperti Sadang, Bila dan Langkeme.
LAPORAN RINGKASAN - 16
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
6. ANALISIS HIDROLOGI
6.1. Ketersediaan Air
Sumber air untuk Daerah Irigasi Pompa Tempe direncanakan akan diambil dari
tampungan di Danau Tempe dengan sistem pengambilan berupa bangunan pompa.
Sungai utama yang dominan memberikan debit inflow ke Danau Tempe adalah
sungai Bila dan Sungai Walanae. Debit andalan yang dihitung adalah debit dari
pencatatan AWLR yang berada pada lokasi sungai di bagian hilir, dimana sudah
tidak ada bangunan pengambilan, dan sudah dikurangi dengan kebutuhan air dari
bangunan-bangunan pengambilan yang ada di hulunya.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Jan Feb. Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
Deb
it ra
ta-r
ata
(m3/
dt)
Bulan
S.Bila
S.Walanae
Gambar 6.1 Debit Andalan 80% (Q80) Sungai Bila dan Walanae
6.2. Kebutuhan Air Irigasi
Kebutuhan air irigasi dihitung dengan 2 alternatif pola tanam, yaitu : Padi-Padi-bero,
dan Padi-Padi-Palawija. Perhitungan evapotranspirasi menggunakan data klimatologi
dari stasiun klimatologi Sengkang (th. 1976-2012). Sedangkan perhitungan hujan
efektif menggunakan data hujan setengah bulanan rata-rata dari stasiun hujan :
Canru Sompe, Cellu, Menge Ongkoe, Ugi Sabangparu, Unyi Dua Bocoe, dan Welee
I, dengan periode pencatatan th. 1973 sampai 2012. Hasil perhitungan kebutuhan air
irigasi disajikan pada Tabel 6.1 dan Tabel 6.2 berikut.
LAPORAN RINGKASAN - 17
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
Tabel 6.1 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi D.I. Pompa Tempe
Pola Tanam : Padi – Padi - Bero
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I IIAlternatif 1 0.77 0.73 0.73 0.69 0.49 0.22 0.29 0.40 0.39 0.78 0.62 0.58 0.67 0.70 0.60 0.35 0.18 0.00 0.00 0.00 0.27 0.49 0.57 0.85Alternatif 2 0.89 0.76 0.73 0.81 0.62 0.43 0.17 0.27 0.34 0.58 0.74 0.60 0.68 0.80 0.78 0.63 0.38 0.18 0.00 0.00 0.00 0.25 0.46 0.63Alternatif 3 0.65 0.88 0.74 0.82 0.74 0.55 0.36 0.15 0.20 0.46 0.54 0.72 0.70 0.81 0.89 0.81 0.68 0.38 0.17 0.00 0.00 0.00 0.23 0.50Alternatif 4 0.51 0.65 0.86 0.83 0.75 0.65 0.46 0.33 0.08 0.33 0.44 0.53 0.82 0.83 0.90 0.92 0.88 0.68 0.36 0.17 0.00 0.00 0.00 0.25Alternatif 5 0.25 0.50 0.65 0.94 0.85 0.73 0.58 0.48 0.30 0.24 0.40 0.44 0.65 0.92 0.92 0.96 0.99 0.88 0.68 0.37 0.13 0.00 0.00 0.00Sumber : Hasil Perhitungan
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I IIAlternatif 1 1.20 1.13 1.12 1.07 0.75 0.33 0.45 0.62 0.60 1.21 0.96 0.90 1.04 1.08 0.93 0.54 0.28 0.00 0.00 0.00 0.42 0.77 0.89 1.32Alternatif 2 1.38 1.18 1.13 1.26 0.97 0.66 0.26 0.41 0.52 0.90 1.15 0.93 1.05 1.24 1.20 0.97 0.59 0.29 0.00 0.00 0.00 0.38 0.71 0.98Alternatif 3 1.01 1.36 1.15 1.27 1.14 0.84 0.56 0.23 0.32 0.72 0.84 1.12 1.08 1.25 1.38 1.26 1.05 0.59 0.27 0.00 0.00 0.00 0.36 0.78Alternatif 4 0.80 1.01 1.33 1.28 1.15 1.01 0.72 0.51 0.13 0.51 0.68 0.82 1.26 1.29 1.39 1.43 1.37 1.06 0.56 0.26 0.00 0.00 0.00 0.39Alternatif 5 0.38 0.78 1.01 1.45 1.32 1.14 0.90 0.74 0.46 0.38 0.61 0.68 1.01 1.43 1.42 1.49 1.54 1.36 1.05 0.57 0.20 0.00 0.00 0.00Sumber : Hasil Perhitungan
Rekapitulasi Kebutuhan Air di Sawah (NFR)
Rekapitulasi Keb.air di intake rerata (DR)
Uraian
UraianJan Feb Okt
Des
Nov DesMar Apr Mei Juni
Feb Mar Apr Mei
SeptJuli Agt
Sept Okt NovJuni Juli AgtJan
Tabel 6.2 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi D.I. Pompa Tempe
Pola Tanam : Padi – Padi - Palawija
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Alternatif 1 0.77 0.72 0.70 0.56 0.35 0.10 0.21 0.40 0.39 0.78 0.62 0.57 0.65 0.53 0.44 0.27 0.23 0.30 0.27 0.20 0.34 0.49 0.57 0.85
Alternatif 2 0.89 0.76 0.72 0.79 0.48 0.31 0.08 0.20 0.34 0.58 0.74 0.60 0.67 0.78 0.59 0.47 0.30 0.20 0.23 0.24 0.11 0.27 0.46 0.63
Alternatif 3 0.76 0.88 0.74 0.81 0.71 0.42 0.27 0.07 0.17 0.46 0.54 0.72 0.69 0.80 0.87 0.62 0.52 0.28 0.15 0.19 0.13 0.04 0.23 0.51
Sumber : Hasil Perhitungan
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Alternatif 1 1.19 1.12 1.09 0.86 0.54 0.16 0.33 0.62 0.60 1.21 0.96 0.88 1.01 0.83 0.68 0.41 0.35 0.47 0.42 0.31 0.52 0.77 0.89 1.32
Alternatif 2 1.38 1.17 1.11 1.22 0.75 0.47 0.12 0.31 0.52 0.90 1.15 0.93 1.03 1.21 0.92 0.73 0.47 0.31 0.36 0.37 0.18 0.41 0.71 0.98
Alternatif 3 1.18 1.36 1.14 1.25 1.11 0.65 0.41 0.11 0.26 0.72 0.84 1.12 1.07 1.23 1.34 0.96 0.80 0.44 0.23 0.30 0.20 0.06 0.36 0.79
Sumber : Hasil Perhitungan
Sept Okt NovJuni Juli AgtJan Feb Mar Apr Mei
SeptJuli Agt Okt
Des
Nov DesMar Apr Mei Juni
Rekapitulasi Kebutuhan Air di Sawah (NFR)
Rekapitulasi Keb.air di intake rerata (DR)
Uraian
UraianJan Feb
6.3. Neraca Air Daerah Irigasi Pompa Tempe
Dalam analisis neraca air ini akan dibandingkan antara debit andalan dari sungai Bila
dan Walanae yang masuk ke Danau Tempe, dengan kebutuhan air untuk daerah
irigasi pompa seluas 20.000 ha. Hasilnya disajikan dalam bentuk grafik seperti pada
gambar 6.2 dan Gambar 6.3 di bawah.
Dari grafik neraca air tersebut dapat dilihat bahwa, debit andalan 80 % dari Sungai
Bila dan Sungai Walanae yang masuk ke Danau Tempe masih mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan air untuk Irigasi Pompa Tempe seluas 20.000 ha.
LAPORAN RINGKASAN - 18
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
140.00
160.00
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Deb
it (m
3/dt
)
Setengah Bulanan
Q80 total
Q kbt 20000 ha
Gambar 6.2 Grafik Neraca Air Daerah Irigasi Pompa Tempe
Pola Tanam : Padi-Padi-Bero
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
140.00
160.00
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Deb
it (m
3/dt
)
Setengah Bulanan
Q80 total
Q kbt 20000 ha
Gambar 6.3 Grafik Neraca Air Daerah Irigasi Pompa Tempe
Pola Tanam : Padi-Padi-Palawija
6.4. Neraca Air DAS Bila Walanae
Pada saat studi Master Plan Wilayah Sungai Walanae Cenranae telah dilakukan
analisis keseimbangan air dalam lingkup satu wilayah sungai. Termasuk didalamnya
adalah keseimbangan air pada DAS Bila Walanae. Dalam studi ini ringkasan hasil
perhitungan keseimbangan air tersebut ditampilkan kembali dengan maksud untuk
memberikan gambaran, bahwa rencana pengembangan Daerah Irigasi Pompa yang
bersumber dari Danau Tempe seluas 20.000 ha telah diperhitungkan dalam analisis
LAPORAN RINGKASAN - 19
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
keseimbangan air. Dan hasilnya menunjukkan bahwa ketersediaan air masih pada
DAS Bila Walanae masih mencukupi untuk rencana pengembangan tersebut, setelah
bangunan bendung gerak dibangun. Selengkapnya disajikan pada Tabel 6.3 dan
grafik neraca airnya disajikan pada gambar 6.4.
Gambar 6.4 Grafik Neraca Air DAS Bila Walanae
0
100
200
300
400
500
600
Jan-1 Jan-2 Feb-1 Feb-2 Mar-1 Mar-2 Apr-1 Apr-2 Mei-1 Mei-2 Jun-1 Jun-2 Jul-1 Jul-2 Ags-1 Ags-2 Sep-1 Sep-2 Okt-1 Okt-2 Nop-1 Nop-2 Des-1 Des-2
Volum
e Air (
juta m
3)
Irigasi Pompa 20000haKolam IkanAir BersihIrigasi DesaIrigasi PompaPengembangan IrigasiPotensi Air
Tabel 6.3 Neraca Air di DAS Bila Walanaejuta M3
Jan-1 Jan-2 Feb-1 Feb-2 Mar-1 Mar-2 Apr-1 Apr-2 Mei-1 Mei-2 Jun-1 Jun-2 Jul-1 Jul-2 Ags-1 Ags-2 Sep-1 Sep-2 Okt-1 Okt-2 Nop-1 Nop-2 Des-1 Des-2297.3 319.4 321.3 222.6 326.1 359.1 443.6 417.9 543.3 545.1 567.0 451.0 469.2 421.7 301.3 253.5 196.8 179.0 170.9 186.1 185.8 202.4 281.2 319.8170.6 157.2 149.6 102.2 136.7 155.6 163.8 145.5 97.4 77.8 83.7 71.7 46.2 56.0 32.1 57.9 77.1 79.0 76.3 67.6 70.7 112.4 146.2 135.6
6.5 4.7 4.3 5.2 4.9 1.9 0.1 0.0 4.9 11.1 6.4 4.9 6.6 8.2 7.6 4.8 1.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 4.0 9.433.6 22.8 22.1 30.5 27.7 11.4 0.4 0.0 27.6 59.4 36.9 30.0 39.3 47.6 43.5 27.1 5.8 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 22.0 48.8
5.4 5.8 5.4 4.8 5.4 5.8 5.4 5.4 5.4 5.8 5.4 5.4 5.4 5.8 5.4 5.8 5.4 5.4 5.4 5.8 5.4 5.4 5.4 5.810.6 9.5 7.7 9.6 7.4 3.1 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 1.6 0.6 3.7 17.6 16.4 17.6 13.7 9.9 9.9 7.3 7.0 3.1 6.930.8 31.0 28.3 19.3 14.0 4.4 8.6 16.1 15.6 33.5 24.9 22.8 26.2 22.9 17.6 11.3 9.1 12.2 10.9 8.6 13.5 20.0 23.1 36.539.8 88.4 103.9 51.0 130.0 176.9 264.7 250.3 391.8 356.9 409.1 314.6 344.9 277.5 177.5 130.2 80.7 68.7 68.4 94.2 88.9 57.6 77.4 76.8
Irigasi Pompa 20000ha
1/2 Bulan
Neraca Air
Potensi AirPengembangan IrigasiIrigasi PompaIrigasi DesaAir BersihKolam Ikan
LAPORAN RINGKASAN - 20
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
7. PERENCANAAN PENDAHULUAN
7.1. Areal Potensial
Areal yang potensial berada di sisi sebelah kiri dan kanan sungai Cenranae sampai
ke arah pantai teluk Bone (Lihat Gambar 1.1 Peta Lokasi Pekerjaan). Areal ini
meliputi wilayah Kabupaten Wajo dan Kabupaten Bone. Dari identifikasi berdasarkan
peta Topografi Bakosurtanal 1:50.000, dataran dengan ketinggian antara +5 m
sampai + 25 m meliputi areal dengan luas potensial lebih dari 40.000 ha.
Berdasarkan studi Master Plan JICA, 1980, dan studi kelayakan rencana
pengembangan bendungan Walimpong, areal yang berada disisi sebelah kanan
(Selatan) sungai Cenranae sudah termasuk dalam rencana areal layanan bendungan
Walimpong. Selanjutnya yang akan diusulkan untuk masuk dalam areal rencana
pengembangan daerah irigasi pompa dari Danau Tempe adalah areal di sisi sebelah
kiri (Utara) dari Sungai Cenranae. Lokasi areal ini juga sesuai dengan rencana
pengembangan irigasi pompa dari Studi Masterplan Wilayah Sungai Walanae
Cenranae (Nippon Koei, 2002).
7.2. Alternatif Tata Letak Jaringan Irigasi
Diusulkan ada 2 alternatif usulan pengembangan daerah irigasi pompa di Kabupaten
Wajo, yaitu: Alternatif-1, ditunjukan pada Gambar 7.1 dan Alternatif-2 ditunjukkan
pada Gambar 7.2. Kedua alternatif tersebut direncanakan untuk melayani areal irigasi
total 20.080 ha. Perbedaan keduanya adalah dalam penentuan lokasi dan tinggi
tekan rencana dari bangunan pompa yang digunakan.
Pada Alternatif-1 dan 2, areal Palatae diusulkan tetap dilayani oleh pompa-pompa
yang ada saat ini yaitu yang diusahakan oleh petani sendiri maupun oleh pengusaha
pompa. Namun untuk mencukupi ketersediaan air di Sungai Cellue, maka diusulkan
Intake Palatae yang mengambil air dari Sungai Cenranae. Disamping itu, kapasitas
Intake Palatae juga memperhitungkan untuk memenuhi kebutuhan air untuk
pengambilan Pompa di Cellue.
LAPORAN RINGKASAN - 21
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
7.3. Perbandingan Alternatif
Perbandingan fasilitas jaringan irigasi yang dibutuhkan untuk kedua alternatif tersebut
adalah sebagai berikut :
Tabel 7.1 Data Rencana Jaringan Irigasi Pompa pada Alternatif 1 dan 2
Alternatif-1Uraian Satuan Daerah Irigasi Pompa
Impa-Impa - Cellue Mabalena Palatae Jumlah
Luas areal ha 10783 3050 3508 2739 20080Debit rencana m3/dt 14.23 4.03 4.63 3.62 26.51Tinggi tekan total m 86.0 19.9 22.0 10.00Pintu intake buah 10 3 3 - 16Pompa (kap.0.5m3/dt) unit 38 11 12 - 61Saluran pipa (pvc dia 24") m 2800 600 800 - 4200Saluran Induk m 72000 11500 30250 6750 120500Saluran Sekunder m 16400 21000 12200 - 49600Bangunan bagi/sadap buah 82 38 39 - 159Bangunan Talang buah 9 2 3 - 14Gorong-gorong Pembuang buah 42 7 12 - 61Jembatan buah 9 2 1 - 12
Sumber : hasil perencanaan
Alternatif-2Uraian Satuan Daerah Irigasi Pompa
Impa-Impa Paccecang Cellue Mabalena Palatae Jumlah
Luas areal ha 4620 3594 4743 4384 2739 20080Debit rencana m3/dt 6.1 4.74 6.26 5.79 3.62 26.51Tinggi tekan total m 86.0 17.9 42.5 45.7 10.0Pintu intake buah 4 3 4 4 - 15Pompa (kap.0.5m3/dt) unit 16 13 17 15 - 61Saluran pipa (pvc dia 24") m 2800 600 2400 2900 - 8700Saluran Induk m 57072 38106 22012 39575 6750 163515Saluran Sekunder m 3444 11366 26637 12912 - 54359Bangunan bagi/sadap buah 54 34 58 48 - 194Bangunan Talang buah 9 9 2 3 - 23Gorong-gorong Pembuang buah 30 7 16 15 - 68Jembatan buah 8 5 3 1 - 17
Sumber : hasil perencanaan
LAPORAN RINGKASAN - 22
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
Tabel 7.2 Perbandingan Jaringan Irigasi Pompa, Alternatif 1 dan 2
No. Uraian Satuan Alternatif-1 Alternatif-2
1 Jumlah pompa kapasitas 0.5 m3/dt : - Head total 86 m buah 38 16 - Head total 40-50 m buah - 9 - Head total 20-25 m buah 23 362 Kebutuhan total daya Mw 24 163 Biaya Listrik per tahun (3 MT) Milyar Rp./th 102.8 68.84 Total panjang saluran induk km 120 1635 Total panjang saluran sekunder km 50 546 Jumlah bangunan bagi/sadap buah 159 1947 Jumlah bangunan talang buah 14 238 Jumlah gorong-gorong pembuang buah 61 68
Tabel 7.3 Kelebihan dan Kekurangan Alternatif 1 dan 2Alternatif Kelebihan Kekurangan
Alternatif-1 - Total panjang saluran induk dan - Kebutuhan pompa dengan Head saluran sekunder lebih pendek total > 80 m lebih banyak - Jumlah bangunan irigasi lebih - Kebutuhan daya listrik lebih besar lebih sedikit - Biaya untuk pengadaan dan pemasangan pompa lebih besar - Biaya operasional untuk bayar rekening listrik dan biaya beban lebih besar Alternatif-2 - Kebutuhan pompa dengan Head - Total panjang saluran induk dan total > 80 m lebih sedikit saluran sekunder lebih panjang - Kebutuhan daya listrik lebih kecil - Jumlah bangunan irigasi lebih lebih banyak - Biaya untuk pengadaan dan pemasangan pompa lebih besar - Biaya operasional untuk bayar rekening listrik dan biaya beban lebih kecil
Dimana dari hasil analisis perhitungan biaya operasional pompa (Tabel 7.5),
Alternatif-2 lebih rendah dibandingkan Alternatif-1. Selanjutnya diusulkan Alternatif-2
yang akan dipilih.
7.4. Lokasi Bangunan Pompa
LAPORAN RINGKASAN - 23
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
Lokasi areal layanan untuk Daerah Irigasi Pompa Tempe adalah terletak pada sisi
sebelah kiri dari Sungai Cenranae, sebagaimana disajikan pada gambar tata letak
jaringan irigasi Gambar 7.1 dan Gambar 7.2. Dari alternatif tata letak tersebut,
direncanakan 4 (empat) lokasi bangunan pompa untuk melayani areal seluas 20.080
ha, yaitu : bangunan pompa Impa-Impa, Paccecang, Cellue, dan Mabalena, serta
intake Pallatae yang melayani areal irigasi pompa dengan pompanisasi dari
masyarakat.
7.5. Perencanaan Hidrolis Bangunan Pompa
Dalam perencanaan system pemompaan ada sejumlah elemen yang harus
diperhatikan yaitu: tinggi tekan, kapasitas pompa, sifat cairan yang dialirkan, system
pemipaan, penggerak dan ekonomi.
Tabel 7.4 Perhitungan Daya Nominal Pompa
Impa-Impa Pacecang Cellue-1 Cellue-2 Wanuwae Mabalena-1 Mabalena-2
I Data
1 Debit maximum Q m3/dt 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50
2 Diameter dalam pipa D m 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63
3 Panjang Pipa L m 2,800.00 600.00 600.00 1,800.00 500.00 800.00 2,100.00
4 Viskositas γ m2/dt 0.000796 0.000796 0.000796 0.000796 0.000796 0.000796 0.000796
5 Perbedaan head kedua muka air Δ hp P2 - P1 m 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
6 Berat air per satuan volume ϒ kg/dm31.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
7 Head statis total Ha El2 - El1 m 55.00 10.00 12.00 22.00 12.00 12.00 22.00
II Perhitungan Head Total Pompa
1 Luas penampang basah A 0.25 π D2 m20.31 0.31 0.31 0.31 0.31 0.31 0.31
2 Kecepatan rata-rata V m/dt 1.60 1.60 1.60 1.60 1.60 1.60 1.60
3 Bilangan Reynold Re VD/γ 1,268.97 1,268.97 1,268.97 1,268.97 1,268.97 1,268.97 1,268.97
4 Koefisien kerugian gesek λ 64/Re 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05
5 Head kerugian di katup Hk 5 V2/2g m 0.66 0.66 0.66 0.66 0.66 0.66 0.66
6 Head kerugian di bengkokan 90˚ Hb1 1.1 V2/2g m 0.58 0.58 0.58 0.58 0.58 0.58 0.58
7 Head kerugian di bengkokan 45˚ Hb2 0.24 V2/2g m 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13
8 Head di pemasukan Hi V2/2g m 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13
9 Head di pengeluaran Ho V2/2g m 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13
10 Head kerugian gesek dalam pipa Hf λ*L/D*V2/2g m 29.37 6.29 6.29 18.88 5.24 8.39 22.03
11 Head Total Pompa H m 85.99 17.91 19.91 42.50 18.86 22.01 45.65
III Perhitungan Daya Pompa
1 Debit Maximum Q m3/menit 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00
2 Head Total Pompa Hf m 85.99 17.91 19.91 42.50 18.86 22.01 45.65
3 Daya Penggerak Pompa Pw 0.163*ϒ*Hf*Q Kw 420.49 87.59 97.37 207.82 92.24 107.63 223.21
4 Effisiensi Pompa ηρ Tabel 0.92 0.92 0.92 0.92 0.92 0.92 0.92
5 Daya Poros P Pw/ηρ Kw 457.05 95.21 105.84 225.90 100.27 116.99 242.62
6 Perbandingan cadangan α Tabel 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15
7 Effisiensi transmisi ηt Tabel 0.95 0.95 0.95 0.95 0.95 0.95 0.95
8 Daya Nominal Pm P (1 + α) / ηt Kw 553.27 115.26 128.12 273.45 121.37 141.62 293.70
Sumber : Hasil Perhitungan
Lokasi Stasiun Pompa
Hk+Hb1+Hb2+Hi+Ho+Hf
No Uraian Rumus Satuan
7.6 Rencana Operasi Pompa
LAPORAN RINGKASAN - 24
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
Berlainan dengan cara yang lazim digunakan dalam jaringan irigasi air permukaan,
pada sistem irigasi pompa, pemberian air harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
Karena dengan memberikan air, maka harus mengoperasikan pompa, yang berarti
harus memperhitungkan biaya untuk pembayaran listrik. Untuk itu pemberian air
harus dilakukan sehemat mungkin dengan cara terputus-putus (intermittent),
Tabel 7.5 Perbandingan Biaya Listrik per Tahun Alternatif-1 dan Alternatif-2
Alternatif-1
per Unit Total
(ha) (m3/dt) (m3/dt) (jam) (unit) Kw Kw (juta Rp/th)
1 Impa Impa Danau Tempe 10,783.00 14.23 0.5 18 38 553.27 21,024 89,501.002 Cellue S. Cellue 3,050.00 4.03 0.5 18 11 128.12 1,409 5,837.773 Mabalena S. Cenranae 3,508.00 4.63 0.5 18 12 141.62 1,699 7,501.164 Palatae S. Cellue 2,739.00 3.62 Pompa Masyarakat
TOTAL 20,080.00 24,132 102,839.93Juta Rp./ha 5.12
Alternatif-2
per Unit Total
(ha) (m3/dt) (m3/dt) (jam) (unit) Kw Kw (juta Rp/th)
1 Impa Impa Danau Tempe 4,620.00 6.10 0.5 18 16 553.27 8,852 38,489.482 Pacecang Danau Tempe 3,594.00 4.74 0.5 18 13 115.26 1,498 6,184.923 Cellue-1 S. Cellue 3,050.00 4.03 0.5 18 11 128.12 1,409 5,837.774 Cellue-2 S. Cellue 1,693.00 2.23 0.5 18 6 273.45 1,641 6,937.685 Mabalena-1 S. Cenranae 3,508.00 4.63 0.5 18 12 141.62 1,699 7,501.166 Mabalena-2 S. Cenranae 876.00 1.16 0.5 18 3 293.70 881 3,883.597 Palatae S. Cellue 2,739.00 3.62 Pompa Masyarakat
TOTAL 20,080.00 15,980 68,834.60Juta Rp./ha 3.43
Kapasitas Pompa
Lama Operasi
Jumlah Pompa
Daya Pompa Biaya Daya Listrik
Biaya Daya ListrikNo
Stasiun Pompa
Sumber AirLuas Q max Kapasitas
PompaLama
OperasiJumlah Pompa
Daya Pompa
NoStasiun Pompa
Sumber AirLuas Q max
Sesuai dengan perhitungan biaya listrik pertahun pada Tabel 7.5 tersebut diatas
maka Alternatif-2 lebih hemat dibanding Alternatif-1.
LAPORAN RINGKASAN - 25
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
8. ESTIMASI BIAYA
REKAPITULASI ESTIMASI BIAYAJARINGAN IRIGASI POMPA
NO. URAIAN Jumlah BiayaJuta Rp.
A. DAERAH IRIGASI POMPA IMPA-IMPA 4620 ha1 Pekerjaan persiapan 10,000.00 2 Pekerjaan Bangunan Utama 32,018.27 3 Pekerjaan Pompa, Panel kontrol, dan kelistrikan 65,460.00 4 Pekerjaan saluran pipa dan saluran terbuka 141,977.70 5 Pekerjaan saluran induk dan sekunder (60.5 km) 96,609.04 6 Pekerjaan bangunan irigasi 28,498.92 7 Pekerjaan jaringan pembuang 12,000.00 8 Pekerjaan jaringan tersier 4620 ha 30,030.00
SUB TOTAL A : 416,593.93
B. DAERAH IRIGASI POMPA PACCECANG 3594 ha1 Pekerjaan persiapan 6,000.00 2 Pekerjaan Bangunan Utama 22,493.55 3 Pekerjaan Pompa, Panel kontrol, dan kelistrikan 21,173.00 4 Pekerjaan saluran pipa 21,158.34 5 Pekerjaan saluran induk dan sekunder (49.5 km) 78,348.37 6 Pekerjaan bangunan irigasi 20,211.65 7 Pekerjaan jaringan pembuang 8,400.00 8 Pekerjaan jaringan tersier 3594 ha 23,361.00
SUB TOTAL B : 201,145.91
C. DAERAH IRIGASI POMPA CELLUE 4743 ha1 Pekerjaan persiapan 8,000.00 2 Pekerjaan Bangunan Utama 41,799.07 3 Pekerjaan Pompa 39,281.00 4 Pekerjaan saluran pipa 54,602.67 5 Pekerjaan saluran induk dan sekunder (48.6 km) 65,209.44 6 Pekerjaan bangunan irigasi 13,421.58 7 Pekerjaan jaringan pembuang 13,200.00 8 Pekerjaan jaringan tersier 3594 ha 23,361.00
SUB TOTAL C : 258,874.76
D. DAERAH IRIGASI POMPA MABALENA 4384 ha1 Pekerjaan persiapan 8,000.00 2 Pekerjaan Bangunan Utama 41,799.07 3 Pekerjaan Pompa 28,577.00 4 Pekerjaan saluran pipa 46,273.22 5 Pekerjaan saluran induk dan sekunder (52.5 km) 105,187.11 6 Pekerjaan bangunan irigasi 11,784.51 7 Pekerjaan jaringan pembuang 12,000.00 8 Pekerjaan jaringan tersier 4384 ha 28,496.00
SUB TOTAL D : 282,116.91
GRAND TOTAL Juta Rp. 1,158,731.51 Luas areal 17,341.00 Juta Rp./ha 66.82
LAPORAN RINGKASAN - 26
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
9. ANALISA EKONOMI
9.1 Umum
Evaluasi proyek adalah kegiatan untuk mengetahui tingkat keuntungan suatu
investasi untuk menghindari pelaksanaan proyek yang tidak atau kurang
menguntungkan serta untuk menentukan prioritas investasi.
9.2 Komponen Biaya (Cost)
Komponen biaya terdiri dari :
a. Biaya konstruksi (C1), yang didasarkan pada estimasi terakhir.
Biaya konstruksi pekerjaan irigasi pompa disekitar Danau Tempe ini di rinci
untuk setiap daerah irigasi pompa yaitu:
Tabel 9.1 Biaya Konstruksi Setiap Daerah Irigasi Pompa
Nama Daerah Irigasi Impa Impa Paccecang Cellue Mabalena
Luas (ha) 4.620 3.594 4.743 4.384
Pek. Persiapan 10.000,00 6.000,00 8,000.00 8.000,00
Bangunan Utama 32.018,27 22.493,55 41.799.07 41.799,07
Pompa, Panel, Listrik 65.460,00 21.173,00 39.281,00 28.577,00
Saluran Pipa 141.977,70 21.158,34 54.602,67 46.273,22
Sal. Induk & Sekunder 96.609,04 78.348,37 65.209,44 105.187,11
Bangunan Irigasi 28.498,92 20.211,65 13.421,58 11.784,51
Saluran Pembuang 12.000,00 8.400,00 13.200,00 12.000,00
Jaringan Tersier 30.030,00 23.361,00 23.361,00 28.496,00
Total 416.593,93 201.145,91 258.874,76 282.116,91
Biaya per Hektar 90,17 55,97 54,58 64,35
Keterangan: Biaya dalam Rp. Juta
b. Biaya engineering (C2), termasuk biaya supervisi oleh proyek atau oleh
konsultan pengawas, biaya survey, investigasi, desain, penyediaan foto
udara, peta, pengukuran topografi, survey tanah, investigasi geologi dan
hidrologi, model tes, detail desain, dokumen tender dan kontrak, serta studi
pendukung seperti analisa dampak lingkungan, social ekonomi dan lain-
lain.
Besarnya biaya engineering berkisar antara 5 – 10% dari capital cost, dan
pada studi ini diestimasi sebesar 8 % dari biaya konstruksi.
LAPORAN RINGKASAN - 27
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
c. Biaya pembebasan lahan dan biaya pemukiman penduduk kembali (C3),
yang diperlukan untuk keperluan konstruksi bendung, saluran, bangunan
dan lain-lain. Biaya pembebasan lahan diestimasi sebesar Rp. 100 juta per
hektar termasuk tanaman yang ada didalamnya, dan biaya ganti rugi
bangunan diestimasi sebesar Rp. 5 juta per m2 untuk bangunan permanen
dan sebesar Rp. 2 juta per m2 untuk bangunan semi permanen.
Besarnya biaya pembebasan lahan dan ganti rugi pada setiap daerah
irigasi pompa diestimasi sebagai berikut, dan disajikan pada Tabel 9.2.
Tabel 9.2 Estimasi Biaya Pembebasan Lahan
Nama Daerah Irigasi Impa-Impa Paccecang Cellue Mabalena
Luas Lahan (ha) 95,35 76,50 75,15 81,45
Biaya Pembebasan Lahan 9.535,00 7.650,00 7.515,00 8.145,00
Luas Bangunanpermanen (m2) 150,00 250,00 50,00 150,00
Biaya Ganti Rugi 750,00 1.250,00 250,00 750,00
Biaya pembebasan Lahan dang anti Rugi Bangunan
10.285,00 8.900,00 7.765,00 8.895,00
d. Biaya perataan tanah dan pencetakan sawah (C4), pada proyek
pembangunan daerah irigasi pompa ini diestimasi tidak ada pencetakan
sawah baru karena kondisi saat ini sudah berupa sawah tadah hujan
e. Biaya untuk mendatangkan transmigran atau tenaga kerja dari luar daerah
(C5). Pada proyek ini tidak ada transmigran, karena lahan milik penduduk
asli di daerah tersebut.
f. Biaya yang diperlukan untuk membayar pajak-pajak (C6), sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
g. Biaya investasi bagi sebagain dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan
dimasa lalu atau terdahulu / sunk cost (C7), kalau proyek ini merupakan
proyek lanjutan atau perluasan. Sunk cost merupakan biaya yang telah
dikeluarkan jauh sebelum rencana investasi proyek tersebut diputuskan.
h. Biaya operasi dan pemeliharaan (C8), dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
a). Biaya O&P pompa yang terdiri dari biaya operasi untuk penggerak
pompa yang berupa biaya listrik dari PLN (Tabel 9.3) dan biaya
LAPORAN RINGKASAN - 28
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
pemeliharaan pompa yang besarnya diestimasi sebesar 1% dari biaya
modal.
b). Biaya O&P jaringan irigasi diestimasi sebesar Rp. 500.000 per hektar
Tabel 9.3 Biaya Operasi dan Pemeliharaan per Tahun
Nama Daerah Irigasi Impa-Impa Paccecang Cellue Mabalena Total
Luas (ha) 4.620,00 3.594,00 4.743,00 4.384,00 17.341,00
Biaya Listrik (Rp. Juta) 38.489,48 6.184,92 13.691,65 11.384,75 69.650,80
Biaya O&P Pompa (Rp.juta) 654,60 211,73 392,81 285,77 1.544,91
Biaya O&P Jar. Irigasi (Rp. Juta) 2.310,00 1.797,00 2.371,50 2.192,00 8.670,50
Biaya O&P per tahun (Rp juta) 41.454,08 8.193,65 16,355,96 13.862,52 79.866,21
i. Biaya penggantian (C9), yaitu biaya yang akan diperlukan untuk mengganti
bagian-bagian proyek yang rusak atau aus selama umur ekonomis,
diestimasi sebesar 10% dari biaya modal untuk setiap 10 tahun.
j. Biaya administrasi proyek (C10), yaitu biaya untuk biaya lain-lain seperti
biaya administrasi, pelatihan, physical contingencies dan price
contingencies. Biaya administrasi diestimasi sebesar 5% dari biaya
proyek, dan biaya tak terduga diestimasi sebesar 5% dari biaya konstruksi.
9.3 Komponen Manfaat (Benefit)
Benefit dihitung sebagai kenaikan produksi akibat adanya proyek,
dibandingkan bila tidak ada proyek. Komponen yang dipakai sebagai dasar
dalam perhitungan benefit proyek irigasi adalah:
(a) pola tanam;
(b) intensitas tanam;
(c) tingkat produksi setiap jenis tanaman; dan
(d) besarnya sarana produksi pertanian (saprodi) seperti pupuk, upah tenaga
kerja, insektisida dan lain- lain.
Besarnya benefit atau manfaat dengan adanya proyek disajikan pada Tabel
9.4 sebagai berikut
LAPORAN RINGKASAN - 29
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
Tabel 9.4 Besarnya Benefit per Tahun
LAPORAN RINGKASAN - 30
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
Sumber : Hasil Perhitungan
LAPORAN RINGKASAN - 31
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
Dampak negatif dengan adanya proyek yaitu berupa hilangnya produksi
tanaman pada lahan yang dibebaskan, dan besarnya untuk masing-
masing daerah irigasi pompa ditunjukkan pada Tabel 9.5 berikut.
Tabel 9.5 Besarnya Dampak Negatif dengan Adanya Proyek
Nama Daerah Irigasi Impa-Impa Paccecang Cellue Mabalena
Luas Pembebasan Lahan (ha) 95,35 76,50 75,15 81,45
Pendapatan Netto per Ha 12,95 12,82 13,06 13,17
Besarnya Dampak Negatif 1.234,78 980,73 981,46 1.072,70
Sumber: Hasil Perhitungan
9.4 Perhitungan Kelayakan proyek
Beberapa metode perhitungan dalam analisa ekonomi yang umum dipakai
yaitu: (a) Net Present Value (NPV); (b) Internal Rate of Return (IRR) atau
Economic Internal Rate of Return (EIRR); (c) Benefit Cost Ratio (B/C
Ratio); dan (d) Net Benefit (B-C).
Tabel 9.6 Ringkasan Analisa Ekonomi
Nama Daerah Irigasi Impa-Impa Paccecang Cellue Mabalena Gabungan
Luas (ha) 4.620 3.594 4.743 4.384 17.341
B – C (Rp milyar) 116,35 350,20 432,41 348,08 1.276,87
B / C 1,18 2,43 2,24 1,94 1,81
EIRR standar 12.70% 24,84% 24,49% 21,29% 20,43%
Sensitivitas
Benefit turun 10%, Biaya tetap 10,8% 22,7% 22,2% 19,2% 18,3%
Benefit turun 20%, Biaya tetap 8,7% 20,4% 19,9% 17,1% 16,1%
Benefit tetap, Biaya naik 10% 11,6% 23,1% 22,8% 19,8% 18,9%
Benefit tetap, Biaya naik 20% 10,7% 21,6% 21,3% 18,4% 17,6%
Benefit turun 10%, Biaya naik 10% 9,8% 21,1% 20,7% 17,8% 17,0%
Benefit turun 10%, Biaya naik 20% 9,0% 19,7% 19,3% 16,6% 15,8%
Benefit turun 20%, Biaya naik 10% 7,8% 18,9% 18,4% 15,7% 14,9%
Benefit turun 20%, Biaya naik 20% 7,0% 17,6% 17,2% 14,6% 13,8%
Sumber: Hasil Perhitungan
Sesuai dengan hasil analisa ekonomi masing-masing daerah irigasi
pompa, dapat disimpulkan sebagai berikut:
DI Impa-Impa, EIRR = 12,70%, sehingga dapat dikatakan layak secara
ekonomi, namun apabila biaya naik 20% dan benefit turun 20%, nilai
LAPORAN RINGKASAN - 32
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
EIRR = 7,0%, maka pembangunan DI Impa-Impa menjadi tidak layak
secara ekonomi.
DI Paccecang, EIRR = 24,84%, sehingga layak secara ekonomi,
walaupun biaya naik 20% dan benefit turun 20% nilai EIRR = 17,6%.
DI Cellue, EIRR = 24,49%, sehingga layak secara ekonomi, walaupun
biaya naik 20% dan benefit turun 20%, nilai EIRR = 17,2%
DI Mabalena, EIRR = 21,29%, sehingga layak secara ekonomi
walaupun biaya naik 20% dan benefit turun 20%, nilai EIRR = 14,6%
Gabunga 4 DI, EIRR = 20,43%, sehingga layak secar ekonomi,
walaupun biaya naik 20% dan benefit turun 20%, nilai EIRR = 13,8%.
10. KESIMPULAN DAN SARAN
10.1 Kesimpulan
1) Berdasarkan hasil analisa peta topografi dan peta satelit dengan
contour dari DEM terdapat daerah irigasi pompa seluas 20.180 ha yang
terdiri dari beberapa DI yaitu:
DI Impa-Impa luas 4.620 ha, pengambilan air dari Danau Tempe
DI Paccecang, luas 3.594 ha, pengambilan air dari Danau Tempe
DI Cellue, luas 4.743 ha, pengambilan air dari S. Cellue
DI Mabalena, luas 4.384 ha, pengambilan air dari S. Cenranae
DI Palatae, seluas 2.739 ha, merupakan pompa masyarakat,
pengambilan air dari S. Cenranae dan S. Cellue.
2) Disebelah kanan S. Cenranae juga terdapat potensi daerah irigasi
pompa seluas 2.600 ha dengan pengambilan dari Danau Tempe di
Surae dan seluas 2.480 ha dengan pengambilan dari S. Cenranae di
Wanuwae, namun kedua daerah tersebut akan menjadi bagian DI
Walimpong.
3) Berdasarkan peta geologi regional, hasil studi terdahulu dan hasil
analisa, daerah irigasi pompa di sekitar danau Tempe bukan
merupakan daerah yang rawan longsor
4) Berdasarkan hasil analisa kondisi fisik, kependudukan, social, ekonomi
dan lingkungan,disimpulkan sebagai berikut:
LAPORAN RINGKASAN - 33
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
Kondisijalan yang rusak yaitu 46% dari panjang jalan yang ada, dan
perbaikan dilakukan hanya pada jalan yang rusak berat saja.
Jumlah penduduk di wilayah studi 165.957 jiwa dengan kepadatan
201/km2, cukup untuk mengerjakan lahan yang akan dikembangkan
menjadi lahan pertanian beririgasi.
Sarana pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan
tinggi tersedia di wilayah studi.
Sarana kesehatan di wilayah studi sudah tersedia, namun untuk
rumah sakit bersalin dan tenaga bidan masih kurang
PDRB perkapita Kab. Wajo pada tahun 2012, atas dasar harga
berlaku telah mencapai Rp 19,904 juta rupiah atau dengan nilai
konstan 2000 sebesar Rp 7,600 juta rupiah
Perlu pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan di Danau Tempe
dan sekitarnya, termasuk daerah hulunya
5) Berdasarkan hasil analisa hidrologi, ketersedian air di Danau Tempe
cukup untuk mengairi areal irigasi pompa seluas 20.180 ha dengan pola
tanam padi – padi – palawija dengan intensitas tanam 300%
6) Berdasar peta kesesuaian lahan areal irigasi cocok untuk tanaman
panganya itu padi dan palawija
7) Biaya konstruksi untuk pengembangan daerah irigasi pompa seluas
17.341 ha, di luar daerah irigasi pompa yang dikelola oleh masyarakat,
yaitu sebesar Rp. 1.158.731.510.000,- atau Rp. 66,82 juta / ha.
8) Pengembangan daerah irigasi pompa seluas 17.341 ha layak secara
teknik dan ekonomi dengan EIRR = 20,43%, dan apabila biaya naik
20% dan keuntungan turun 20% maka EIRR = 13,8%
9) Berdasarkan hasil studi identifikasi ini maka pengembangan irigasi
pompa layak dilanjutkan pada ahapan selanjutnya.
10.2 Saran
1) Pada kegiatan selanjutnya, perlu dilakukan studi yang lebih mendalam
mengenai pola tanam, sarana produksi dan produktivitas tanaman
pangan yang ada sekarang.
LAPORAN RINGKASAN - 34
PT. TIMUR KONSULTANStudi Identifikasi Daerah Irigasi Pompa di Sekitar Danau Tempe (20.000 ha), Kab. Wajo
2) Dalam rangka pengembangan irigasi pompa ini maka perlu juga
dilakukan peningkatan kondisi jalan, sarana kesehatan, sarana
pendidikan/sekolah kejuruan, dan sarana lainnya untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
3) Pengembangan irigasi pompa agar didahului dengan kegiatan
pengelolaan air Danau Tempe sesuai rekomendasi Studi Wal-Cen dan
rehabilitasi Sungai Cenranae.
4) Kegiatan konstruksi pembangunan irigasi pompa (hard component)
agar dilakukan secara stimultan dengan kegiatan soft component.
LAPORAN RINGKASAN - 35
top related