struktur payudara dan fisiologi laktasi
Post on 27-Jan-2016
788 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
DR. IKA DIAN ANGGRAINI M.MKESFAKULTAS KEDOKTERAN
STRUKTUR PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI
STRUKTUR PAYUDARA
ANATOMI PAYUDARA
• Berat kira – kira 200 gram• Yang kiri umumnya lebih besar dari yang kanan• Waktu hamil payudara membesar mencapai 600
gram• Pada waktu menyusui bisa mencapai 800 gram• Tiga bag utama payudara : korpus (badan),
areola, papila (putting)
BENTUK LUAR PAYUDARA
a : korpus mammae
b : areola
c : papilla mammae
a
bc
Perinasia - Th. 2005
BENTUK & UKURAN PAYUDARA
BENTUK LUAR PAYUDARA
a. Korpus mammae:
stroma: jaringan ikat, lemak, pembuluh darah, syaraf, getah beningparenchym: kelenjar susu, terdiri dari duktus, duktulus, lobus, lobulus, alveolus
b. Areola:
daerah yang hiperpigmentasi, di dalam daerah ini saluran susu melebar (sinus laktiferus)
Perinasia - Th. 2005
BERMACAM BENTUK PUTING SUSU
c. Papilla mammae:muara pengeluaran susu, terdiri dari jaringan erektil, danujung sarafsensoris.
Bentuk-bentuk Puting Susu
Normal Pendek
Panjang Terbenam/Terbalik
Perinasia - Th. 2005
ANATOMI KELENJAR SUSU
Alveolus:
unit terminal
1. sel asiner: sekresi susu
2. duktulus: sal. terkecil
3. myoepitel: otot polos
A L V E O L U S
Secretory Cell
Ductule
Myoepithehial Cells(form contractile unit)
Perinasia - Th. 2005
ANATOMI KELENJAR SUSU
Sekelompok alveolus
bersatu lobulus,
beberapa lobulus
bergabung 15-20
lobus
Duktulus berkumpul
duktus laktiferus
sinus laktiferus
muara (papilla).
Penampang Melintang Payudara
Alveolus
Duktus (saluran)
Sinus Laktiferus (penampungan)
Puting Susu
Areola
Perinasia - Th. 2005
PEMBENTUKAN PAYUDARA
1. Embryo: 18-19 minggu, calon duktus.2. Pubertas:
premenses: estrogen dan growth hormon maturasi dan percabangan duktus
setelah mens: estrogen dan progesteron lobus, lobulus,duktulus, alveolus
3. Kehamilan: progesteron, prolaktin plasenta maturasi alveolus, mulai sekresi susuAkhir kehamilan: progestron menurun
PEMBENTUKAN PAYUDARA
4. Laktasi:
- hormon prolaktin: sekresi ASI
- hormon oksitosin : ekskresi ASI
5. Involusi:
penyapihan, tidak ada rangsangan prolaktin, produksi susu berhenti
Apoptosis alveoli, diikuti dg pembentukan kembali seperti sebelum hamil (remodelling )
SIKLUS LAKTASI:
a. Laktogenesis Stadium 1 (Kehamilan): penambahan & pembesaran lobulus-alveolus
b. Laktogenesis Stadium 2 (Akhir Kehamilan sampai Persalinan 2-3 hari): sekresi ASI
c. Laktogenesis Stadium 3 (Galaktopoeisis): mempertahankan sekresi ASI dari 4-9 hari, dst
d. Involusi (berkurangnya kelenjar mamae): mulai 40 hari setelah berhenti menyusui
AIR SUSU IBU
• Bayi normal sudah dapat disusui segera sesudah lahir
• Saat bayi menghisap puting ibu terjadi perangsangan terhadap pembentukan air susu ibu dan secara tidak langsung rangsang isap m embantu mempercepat pengecilan uterus
• Kadang – kadang ibu keberatan untuk menyusui bayinya pada hari pertama dengan alasan ASI belum keluar
PEMBERIAN ASI HARUS DIANJURKAN KEPADA SETIAP IBU YANG MELAHIRKAN OLEH KARENA :
• Asi yang pertama (kolostrum) mengandung beberapa benda panangkis (anty – body) yang dapat mencegah infeksi pada bayi
• Bayi yang minum ASI jarang menderita gastroenteritis
• Lemak dan protein ASI mudah di cerna dan diserap secara lengkapdalam saluran pencernaan
• ASI tidak mungkin membuat bayi menjadi gemuk berlebihan
• Kemungkinan bayi menderita kejang oleh karena hipokalsemia sangat sedikit
• Mengeratkan hubungan antara ibu dan bayi
KONTRA INDIKASI MINUM ASI
• Abses mamma• Kanker payudara• Ibu dengan penyakit jantung yang berat• Ibu dengan penyakit jiwa
• Kelainan bentuk puting susu bukan merupakan kontra indikasi untuk menyusui bayi
• Bila ada kelainan bentuk puting ASI dapat dipompa secara steril dan diberikan dengan sendok
• Putting dapat dikeluarkan dengan spuit
FISIOLOGI LAKTASI
FISIOLOGI LAKTASI
- Laktasi: produksi dan pengeluaran ASI
- Calon ibu: siap secara psikologis dan fisik.
- Bayi: cukup sehat untuk menyusu
- Produksi ASI disesuaikan dengan
kebutuhan bayi
- Volume ASI : 500 – 800 ml/hari.( 3000 ml/hr)
REFLEKS PENTINGPADA PROSES LAKTASI
1. Refleks Prolaktin: merangsang produksi ASIImpuls saraf dari puting susu hipotalamus hipofisis anterior prolaktin alveolus ASI
2. Refleks aliran (let down reflex): sekresi ASIImpuls saraf puting susu hipofisis posterior oksitosin kontraksi otot polos ASI keluar
REFLEKS PENTING PADA PROSES LAKTASI
Refleks prolaktin
Refleks aliran
(A)REFLEK
PROLACTIN
(B)REFLEK
LET-DOWN
Anterior Posterior
PROLACTINdalam darah
OXYTOXINdalam darah
NervusVagus
NervusVagus
AlveolusSel Myoepithel
Perinasia - Th. 2005
REFLEKS PENTING PADA PROSES LAKTASI
Reflex arc in the breastfeeding mother
Breast receptor
Response(drops of milk)
PENGHAMBAT PRODUKSI ASI
1. “Feedback inhibitor “:
Suatu faktor lokal, bila saluran ASI penuh mengirim impuls untuk mengurangi produksi. Cara mengatasi: Saluran dikosongkan secara teratur (ASI eksklusif dan tanpa jadwal).
2. Stress/rasa sakit: inhibisi release oksitosin. Sinus laktiferus penuh.
3. Penyapihan
MEKANISME MENGISAP PADA BAYI
1. Refleks menangkap ( rooting )
Sentuhan pada bibir, bayi membuka mulut dan menangkap puting susu.
2. Refleks mengisap
Puting dalam mulut bayi: langit-langit/ palatum molle tersentuh, bayi mengisap.Areola masuk, lidah menekan sinus laktiferus ASI terperas keluar.
3. Refleks menelan
MEKANISME MENGISAP PADA BAYI
Mekanisme mengisap
dot dan areola:
berbeda, bingung
puting.
Tidak benar bahwa
kurang mengeluarkan
tenaga
MEKANISME MENGISAP PADA BAYI
Menyusu:
lidah bayi “memerah” sinus laktiferus otot pipi,
lidah, langit-langit, rahang bawah semua aktif.
Dot:
- terutama otot bibir dan pipi keluarnya susu
tergantung kemiringan botol dan besarnya
lubang dot
- Tidak memerlukan hispan yang kuat tetapi
perlu menjaga agar tidak tersedak
Perinasia - Th. 2005
POSISI LIDAH SAAT MENYUSU
Posisi Benar
Perinasia - Th. 2005
POSISI LIDAH SAAT MENYUSU
Posisi Salah
Perinasia - Th. 2005
• 85% ibu berhasil menyusui sendiri dengan baik.• 97% berhasil dengan bantuan teknik yang benar. • Susui bayi sedini mungkin prolaktin ASI• Jangan berikan “prelacteal feed”• ASI eksklusif dan tanpa jadwal.
MITOS SEPUTAR MENYUSUI
• Perempuan mendapat anugerah Tuhan untuk dapat mengandung, melahirkan, dan menyusui
• Semua perempuan berpotensi untuk menyusui anaknya, sama dengan potensinya untuk dapat mengandung dan melahirkan.
• Pemberian ASI bukanlah sekedar memberi makanan pada bayi
ASI EKSKLUSIF
• Adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai sekitar usia 4 – 6 bulan
• Selama itu bayi tidak diharapkan mendapatkan tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, air the, madu, air putih
• Pada pemberian ASI ekskusif bayi juga tidak diberikan makanan tambahan seperti pisang, biskuit, bubur susu, bubur nasi, tim,dll
• ASI eksklusif diharapkan dapat diberikan sekurang – kurangnya selama 4 bulan, dan kalau memungkinkan sampai 6 bulan
PERBEDAAN ASI & SUSU FORMULA
ASI• Kontaminan bakteri : tidak ada• Faktor anti infeksi : ada• Faktor pertumbuhan : ada• Protein : Jumlah sesuai dan mudah dicerna kasein
: Whey 40 : 60• Lemak : cukup mengandung asam lemak esensial
(ALE), DHA, dan AA, mengandung lipase• Zat besi : jumlah kecil tapi mudah dicerna• Vitamin : cukup• Air : cukup
SUSU FORMULA
• Kontaminan bakteri : Mungkin ada bila dicampurkan
• Faktor anti infeksi : tidak ada• Faktor pertumbuhan :tidak ada• Protein : sebagian diperbaiki Kasein : Whey 80 : 20• Lemak : kurang ALE, tidak ada DHA dan AA, tidak
ada lipase• Zat besi : ditambahkan ekstra, tidak diserap
dengan baik• Vitamin : ditambahkan• Air : perlu tambahan
PENYIMPANAN ASI
• Di udara terbuka / bebas 6 – 8 jam• Di lemari es (4 derajat selsius) 24 jam• Di lemari pendingin / beku (- 18 derajat
selsius) 6 bulan• Asi yang telah didinginkan tidak boleh
direbus, karena kualitasnya akan menurun yaitu unsur kekebalanya
• ASI cukup didiamkan beberapa saat dalam suhu kamar, agar tidak terlalu dingin,atau dapat pula direndam di dalam wadah yang btelah berisi air panas.
top related