spk dengan pemodelan ahp (analytic hierarchy process)
Post on 20-Jun-2015
676 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
SISTEM PENUNJANG PENGAMBIL KEPUTUSANMMI B
TUGAS 1 : PEMODELANGOAL : MENENTUKAN RUTE TERBAIK KE KAMPUS DENGAN METODE ANALITYC HIERARCHY
PROCESS (AHP)DUE DATE : 11 OKTOBER 2009
KELOMPOK : 2NAMA : RAJIM LAYMOND.S (292172)
: FESRIANEVALDA (292168)
MAGISTER MANAJEMEN INFORMASI (MMI)UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
1
Menentukan Rute Terbaik Dengan Menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP)
Setiap pagi Rajim selalu ke kampus dengan mengunakan rute A, B dan C. dimana pada masing masing rute memiliki kriteria yang berbeda. Rajim dalam waktu seminggu ini melakukan survei dan memilih rute dengan tingkat efisiensi yang lebih cepat.
Rajim dan 3 orang temannya hendak ke kampus dengan menggunakan mobil yang sama, tidak ada masalah. Masalah kemudian muncul ketika Fesria, Jonas dan Richard memiliki keinginan yang berbeda seperti dibawah ini.
Fesrianevalda mengutamakan KENYAMANAN Jonas ingin melewati DRIVE THRU agar bisa beli kopi Richard lebih suka singgah ke STARBUCK dari pada ke COFFEE BEAN
Kebetulan lagi belajar SPPK, maka Rajim, Fesria, Jonas dan Richard sepakat untuk memecahlah masalah ini dengan menggunakan motode AHP ( Analytic Hierarchy Process), yang semua faktor akan di kombinasikan kedalam SKALA BOBOT ANGKA.
Untuk menentukan pilihan yang OBJEKTIF, maka dilakukan beberapa uraian kriteria di bawah ini.
Proses 1 : Membangun hierarki
Menentukan goal / tujuan Mengidentifikasi pilihan-pilihan yang di anggap layak Membuat garis besar faktor utama untuk setiap pilihan Mengidentifikasi kriteria dan sub kriteria Lanjutkan membangun hierarki dari semua kriteria sehingan semua faktor di identifikasi dan
terhubung
Proses 2 : Menetapkan prioritas
Pembobotan merupakan pemberian nilai terhadap kriteria-kriteria dari tujuan yang ingin kita capai. Pembobotan dilakukan dengan membandingkan dua kriteria dan diberi nilai nilai 1-9, dimana 1 menunjukkan tingkat kepentingan yang sama dan 9 menunjukkan tingkat kepentingan yang ekstrim. Perbandingan seperti ini disebut pairwise comparison. Kemudian dari semua perbandingan yang telah dilakukan diperoleh nilai untuk setiap alternatif yang ada.
Proses 3 : Menggabungkan dan mencari tingkatan tertinggi
Menghitung skor bobot kriteria.
Proses 4 : Membandingkan semua alternatif
Menggunakan nilai gabungan tersebut, menghitung skor akhir untuk setiap alternatif.
2
Langkah I : Membangun Hirarki
Menempatkan tujuan/goal pada poisis teratas. Menentukan rute terbaik
Mengidentifikasi level – level kriteria Jarak tempuh Kenyamanan Drive thru
Mengidentifikasi apakah ada kriteria tingkat kedua, atau subkriteria ini, terkait dengan salah satu kriteria.
Drive thru memiliki dua kriteria diantaranya Starbuck Coffe Been
Untuk setiap kriteria dimasukkan subkriteria Rute A Rute B Rute C
3
Tujuan
Menemukan rute terbaik
Jarak Tempuh
Kenyamanan
Drive Thru
Rute A
Rute B
Rute C
Rute A
Rute B
Rute C
Rute A
Rute B
Rute C
Kriteria Level 1Kriteria Level 2
Starbuck Coffe Bean
Rute A
Rute B
Rute C
Alternatif
Langkah II : Menetapkan Prioritas
Apakah setiap pengambil keputusan tingkat kepentingan relatif atau preferensi untuk setiap kriteria, pada tiap tingkat. Gunakan pendekatan Perbandingan Berpasangan (Pairwise Comparison) untuk pembobotan
Membuat matriks untuk membandingkan setiap kriteria.
Jarak Tempuh Kenyamanan Drive Thru
Jarak Tempuh
Kenyamanan
Drive Thru
Peringkat pentingnya setiap kriteria relatif terhadap yang lain, dengan menggunakan skala di bawah ini.
Tingkat Kepentingan Nilai
Kepentingan yang sama 1
Agak lebih penting / lebih baik 3
Jelas lebih penting / lebih baik 5
Jauh lebih penting / lebih baik 7
Sangat jauh lebih penting / lebih baik 9 Bandingkan kriteria dalam kolom ke kriteria dalam baris.
1. Jarak tempuh jauh lebih penting dari pada kenyamanan.2. Jarak tempuh agak lebih penting daripada Drive Thru.3. Drive thru sangat jauh lebih penting dari kenyamanan4. Kenyamanan tidak sangat jauh lebih penting dari drive thru5. Kenyamanan tidak jauh lebih penting dari jarak tempuh6. Drive thru agak kurang lebih penting dari jarak tempuh
Jarak Tempuh Kenyamanan Drive Thru
Jarak Tempuh 1 7 3
Kenyamanan 1/7 1 1/9
Drive Thru 1/3 9 1
3. Perhitungan Rating / Tingkat tertinggi Sekarang anda harus menghitung bobot keseluruhan untuk setiap kriteria. Hal ini disebut
"vektor prioritas" (PV)
4
- Menambahkan setiap kolom dalam matriks pemberian peringkat Anda.
Jarak Tempuh Kenyamanan Drive Thru
Jarak Tempuh 1 7 3
Kenyamanan 0.14 1 0.11
Drive Thru 0.33 9 1
Total 1.47 17 4.11
Bagilah setiap entry dengan totalContoh : jarak tempuh / total jarak tempuh = 1 / 1.47
kenyamanan / total jarak tempuh = 0.14 / 1.47
Jarak Tempuh Kenyamanan Drive Thru
Jarak Tempuh 0.68 0.41 0.73
Kenyamanan 0.10 0.06 0.03
Drive Thru 0.22 0.53 0.24 Bobot diatas telah di standarisasi.
Karena penilaian rating sangat subjektiv terkadang kita lihat ada ketidak konsistenan, untuk menguranginya yaitu dengan cara menghitung rata-rata tiap baris. Ini adalah BOBOT NILAI AKHIR untuk Vektor Prioritas setiap kriteria.
Jarak Tempuh Kenyamanan Drive Thru Rata-Rata Vektor Prioritas
Jarak Tempuh 0.68 0.41 0.73 0.61
Kenyamanan 0.10 0.06 0.03 0.06
Drive Thru 0.22 0.53 0.24 0.33
Skor bobot menyimpulkan : Jarak tempuh menghasilkan 61% Kenyamanan menghasilkan 6% Drive Thru menghasilkan 33%
Sekarang menghitung Bobot Sub Kriteria Starbuck dan Coffe Bean sama caranya dengan langkah di atas. kemudian tentukan rating / tingkatan, seperti contoh : kita asumsikan starbuck agak lebih penting
dari coffe bean
5
Starbuck Coffe bean
Starbucks 1 3
Coffe bean 0.33 1
Hitung total
Starbuck Coffe bean
Starbucks 1 3
Coffe bean 0.33 1
Total 1.33 4
Bagilah setiap nilai oleh kolom total. Kemudian rata-rata setiap baris.
Starbuck Coffe bean Rata-Rata Vektor Pioritas
Starbucks 0.75 0.75 0.75
Coffe bean 0.25 0.25 0.25
Langkah IV : Alternative perbandingan
Membandingkan setiap alternatif didasarkan pada tingkat terendah dalam hierarki. Dalam contoh kita (lihat gambar 1), tingkat terendah kriteria adalah sebagai berikut:
Jarak Tempuh Kenyamanan Starbuck Coffe Bean
Buat matriks perbandingan keputusan untuk kriteria pertama yang ingin di evaluasi.
Jarak Waktu
Jarak Waktu Rute A Rute B Rute C
Rute A
Rute B
Rute C
Kemudian gunakan nilai 1-9 skala rating untuk menentukan bagaimana masing-masing rute
6
membandingkan dengan yang lain, berdasarkan kriteria keputusan itu. Kita akan mengasumsikan sebagai berikut:
Rute A agak lebih cepat dari pada rute B Rute A sangat jauh lebih cepat dari pada rute C Rute B jauh lebih cepat dari pada rute C
Mengisi matriks, dan menghitung vektor prioritas.
Jarak A B C Jarak A B C Vektor Prioritas
A 1 3 9 A 0.69 0.72 0.53 0.65
B 0.33 1 7 B 0.23 0.24 0.41 0.29
C 0.11 0.14 1 C 0.08 0.03 0.06 0.06
Total 1.44 4.14 17
Ulangi proses perbandingan ini untuk masing-masing kriteria keputusan yang tersisa.
Rute mana yang lebih nyaman daripada yang lain? Rute mana yang lebih dekat ke Starbuck ? Rute mana yang lebih dekat ke Coffer Bean ?
Kenyamanan A B C Kenyamanan A B C Vektor Prioritas
A 1 0.14 0.14 A 0.07 0.02 0.11 0.07
B 7.00 1 0.2 B 0.47 0.16 0.15 0.26
C 7.00 5 1 C 0.47 0.81 0.74 0.68
Total 15 6.14 1.34
Akses ke Starbuck
A B C Akses ke Sturbuck
A B C Vektor Prioritas
A 1 4 7 A 0.72 0.75 0.64 0.70
B 0.25 1 3 B 0.18 0.19 0.27 0.21
C 0.14 0.33 1 C 0.10 0.06 0.09 0.09
Total 1.39 5.33 11
Akses ke A B C Akses ke Coffe A B C Vektor Prioritas
7
Coffe Bean Bean
A 1 1 0.11 A 0.09 0.14 0.08 0.11
B 1 1 0.2 B 0.09 0.14 0.15 0.13
C 9 5 1 C 0.82 0.71 0.76 0.77
Total 11 7 1.31
Menggabungkan bobot keseluruhan, dan menentukan nilai untuk setiap rute. (Lihat di bawah untuk ini.)
Nilai untuk setiap rute adalah jumlah semua bobot peringkat yang berkaitan dengan itu. Nilai vektor prioritas untuk setiap kriteria kita tambahkan ke dalam hierarki di bawah ini.
Perhitungan skore akhir
Route A
Jarak tempuh PV (0,61) x Rute perjalanan A PV (0,65) + Keselamatan PV (0,06) x Rute A Keselamatan PV (0,07) + Drive Thru PV akses (0,33) x Starbuck PV (0,75) x Route A Starbuck PV (0,7) + Drive Thru PV akses (0,33) x Coffe Bean PV (0,25) x Route A Coffe Bean PV (0,11) + = 0.59
Perhitungan Rute B
8
Tujuan Menemukan rute terbaik
Jarak Tempuh(0.61)
0.61
Kenyamanan
(0.06)
Drive Thru(0.33)
Rute A (0.65)
Rute B (0.29)
Rute C ( 0.06)
Rute A (0.07)
Rute B (0.26)
Rute C (0.68)
Rute A (0.70)
Rute B (0.21)
Rute C (0.09)
Kriteria Level 1
Kriteria Level 2
Starbuck (0.75)
Coffe Bean (0.25)
Rute A (0.11)
Rute B (0.13)
Rute C (0.77)
Alternatif
Jarak tempuh PV (0.61) x Rute Perjalanan B PV(0.29) + Keselamatan PV (0.06) X Rute B Keselamatan PV (0.26) +Drive thru PV akses (0.33) x starbuck PV (0.75) X Route B Starbuck PV (0.21) +Drive thru PV akses (0.33) x coffe bean pv (0.25) x Route B Coffe bean pv (0.13)
Perhitungan Rute CJarak tempuh PV (0.61) x Rute Perjalanan C PV(0.06) + Keselamatan PV (0.06) X Rute C Keselamatan PV (0.68) +Drive thru PV akses (0.33) x starbuck PV (0.75) X Route C Starbuck PV (0.09) +Drive thru PV akses (0.33) x coffe bean pv (0.25) x Route C Coffe bean pv (0.77)
Nilai Akhir
Rute A Rute B Rute C
Jarak Tempuh 0.40 0.18 0.04
Kenyamanan 0.00 0.02 0.04
Sturbuck 0.17 0.05 0.02
Coffe Bean 0.01 0.01 0.06
Total 0.59 0.26 0.16
Rute A adalah pilihan yang terbaik, dengan bobot 59% , route B 26% dan Route C hanya 16%
Kesimpulan :
Metode Analytic Hierarchy Process dapat membantu mengukur penilaian dalam pengambilan keputusan. Ketika masalah menjadi rumit, sulit untuk membenarkan dan menjelaskan semua alasan untuk menjadi salah satu alternatif yang lebih baik, atau lebih disukai, daripada alternatif yang lain. Dengan AHP, bobot skor di hitung untuk setiap kriteria-kriteria yang telah dipertimbangkan sebelumnya, dan kemudian bobot skor tadi di hitung untuk mendapatkan bobot skor akhir untuk setiap alternatif. Nilai skor tertinggi adalah pilihan terbaik yang patut di pertimbangkan
9
top related