skripsi -...
Post on 08-Nov-2020
8 Views
Preview:
TRANSCRIPT
UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR'AN (BTQ) MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI
PANCA ARGA I MERTOYUDAN KAB. MAGELANG
S K R I P S I
Oleh:
ANA MARIA ULFAHN I M : I 140631I
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
2008
UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR'AN (BTQ) MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI
PANCA ARGA I MERTOYUDAN KAB. MAGELANG
S K R I P S I
(Diajukan untukjMemenu.fi ‘Tugas cfan Mekngfapi Syarat Quna MemperoCef
(jetar Sarjana datam iCmu (Tar6iyaf
Oleh:
AINA MARIA ULFAHN I M : I 140631I
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
2008
Moh. Khusen, M.Ag., M.A.
Dosen STAIN Salatiga
NOTA PEMBIMBING
Lampiran : 1 (satu) eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Sdri. ANA MARIA ULFAH
Kepada :
Yth. Ketua STAIN Salatiga
di_Salatiga
Assalamu ’alaikum wr. wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami
kirimkan naskah skripsi Saudari:
Nama : ANA MARIA ULFAH
NIM : 11406311
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul : Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Pelajaran Baca Tulis
Al-Qur’an (BTQ) melalui Metode Drill pada Siswa Kelas III
SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang.
Bersama ini kami mohon naskah skripsi Saudari tersebut di atas agar dapat segera
dimunaqasyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Judul : Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Pelajaran Baca
Tulis Al-Qur’an (BTQ) melalui Metode Drill pada Siswa
Kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Magelang.
Nama : Ana Maria Ulfa
NIM : 11406311
Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Salatiga, 23 Agustus 2008
Dewan Penguji
Ketua Sekretaris
PERNYATAAN k e a s l ia n t u u s a n
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai referensi atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang lazim.
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat karya atau pendapat orang lain di
luar referensi atau kutipan yang penulis cantumkan, maka penulis sanggup
mempertanggungjawabkan keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqasyah skripsi.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, Agustus 2008
IV
ABSTRAK
ANA MARIA ULFAH (NIM : 11406311). Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) melalui Metode Drill pada Siswa Kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyuda.i Kabupaten Magelang. SKRIPSI. Program Studi PAI Jurusan Tarbiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Tahun 2008.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa p^Ja mata pelajaran BTQ sebelum penerapan metode Drill, penerapan metode Drill dalam pembelajaran BTQ, dan sejauhmana metode Drill dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran BTQ oleh siswa kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang.
Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan dengan subyek penelitian siswa kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang sebanyak 20 orang.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan observasi, tes tertulis individual pada akhir pembelajaran, dan melihat dokumentasi nilai mata pelajaran BTQ sebelum penerapan metode Drill. Data yang diperoleh dari dokumentasi nilai mata pelajaran BTQ sebelum penerapan metode Drill dan nilai rata-rata tes tertulis akhir pembelajaran tiap-tiap siklus dengan penerapan metode Drill dianalisis menggunakan kualitatif deskriptif.
Hasil belajar yang meliputi tingkat pemahaman, keaktifan, perhatian, minat, kreatifitas serta ketertarikan siswa terhadap suatu mata pelajaran mengalam: peningkatan setiap siklusnya. Nilai rata-rata tes tertulis dari siklus I sampai siklus III juga mengalami peningkatan dibandingkan sebelum penerapan metode Drill. Nilai rata-rata tes tertulis sebelum penerapan metode Drill sebesar 64, nilai rata-rata siklus I sebesar 68, nilai rata-rata siklus II sebesar 70 dan nilai rata-rata siklus III sebesar 78.
Berdasarkan analisis diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan positif yang signifikan antara sebelum dan sesudah penerapan metode Drill dalam pembelajaran BTQ. Jadi hipotesis yang penulis ajukan “Penerapan metode Drill dapat meningkatkan penguasaan materi pelajaran BTQ siswa kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang” terbukti kebenarannya. Hal ini terbukti hasil belajar siswa yaitu nilai rata-rata tes tertulis siswa meningkat.
v
KATA PENGANTAR
Dengan ucapan alhamdulillahirobbil’alamin, sebagai rasa syukur kepada
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan nikmat serta kecerahan
pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul
“Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
melalui Metode Drill pada Siswa Kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan
Kabupaten Magelang”
Tak lupa sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Baginda Rosullulloh
SAW sebagai penutup para nabi dan rosul dan sebagai petunjuk bagi seluruh umat
manusia.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam pada Program Studi Pendidikan Agama
Islam, Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan, baik dari segi penulisan maupun dalam argumentasi. Oleh
Karena itu kritik, saran dan masukan positif yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan sknpsi ini.
Penulis yakin bahwa penyelesaian skripsi ini adalah berkat dari semua pihak
yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, perkenankan
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Salatiga.
VI
2. Bapak Dr. H. Muh. Saerozi, M. Ag., selaku Ketua Bidang Akademik.
3. Bapak Drs. Djoko Sutopo sebagai Kepala Program Studi Ekstensi
4. Bapak Moh. Khusen, M.Ag.,M.A., selaku pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesungguhan,
ketelitian dan kesabaran dalam penyusunan karya tulis ini.
5. Dewan guru SD Negeri Panca Arga I vang telah memberikan dukungan.
Begitu pula kepada siswa kelas III SD Negeri Panca Arga I yang telah
berpartisipasi aktif dalam penelitian ini.
6. Bapak dan Ibu tersayang, kakak dan adik tercinta yang telah memberikan
bantuan, bimbingan dan dorongan serta tak henti-hentinya mendoakanku
dalam penyusunan skripsi ini.
7. Suami tercinta yang selalu setia menemaniku untuk membantu dan
memberikan motivasi serta inspirasinya sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
8. Teman-temanku yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi
ini yang tidak mungkin penulis sebutkan : atu per satu.
Demikianlah kiranya, tiada lain harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat
bagi kita semua, dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah mendukung dan membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah
SWT senantiasa membalasnya dengan segala kebaikan dan memberi pahala, Amien.
Salatiga, Agustus 2008
Penulis
vii
DAFTAR 1S1
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN....................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................ iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 3
D. Hipotesis Tindakan ....................................................................... 4
E. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 4
F. Operasional ................................................................................... 4
G. Metode Penelitian .......................................................................... 6
1. Rancangan Penelitian .............................................................. 6
2. Subyek Penelitian .................................................................... 8
viii
3. Langkah-Langkah/Siklus Penelitian........................................ 9
4. Instrumen Penelitian ................................................................ 14
5. Pengumpulan Data .................................................................. 15
6. Analisis D ata........................................................................... 16
H. Sistematika Penulisan .................................................................... 17
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 19
A. Konsep Belajar............................................................................... 19
1. Pengertian Belajar.................................................................... 19
2. Ciri-Ciri Belajar ..................................................................... 21
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar............................. 21
4. Ruang Lingkup Belajar............................................................ 25
B. Pelajaran BTQ ............................................................................... 30
1. Pengertian BTQ ....................................................................... 30
2. Karakteristik Pelajaran BTQ.................................................... 31
3. Fungsi Pelajaran BTQ............................................................... 32
4. Tujuan Pelajaran BTQ .............................................................. 33
5. Ruang Lingkup......................................................................... 33
6. Materi Pelajaran BTQ ............................................................... 34
C. Metode Drill ................................................................................. 35
L Pengertian Metode Drill ......................................................... 35
2. Tujuan Metode Drill ................................................................ 37
3. Syarat-Syarat Metode Drill ..................................................... 38
4. Langkah-Langkah Penggunaan Metode D rill........................... 39
IX
5. Penilaian/Pemeriksaan 40
6. Kelebihan dan Kekurangan Metode D rill................................ 40
BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN .................................................... 42
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...................................................... 44
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I I ..................................................... 47
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III.................................................... 49
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 53
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ............................................ 53
1. Siklus I ..................................................................................... 53
2. Siklus I I .................................................................................... 56
3. Siklus III................................................................................... 58
B. Pembahasan.................................................................................... 61
BAB V. PENUTUP......................................................................................... 64
A. Kesimpulan ................................................................................... 64
B. Saran .............................................................................................. 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1 :
Tabel 2.:
Tabel 3 :
Tabel 4 :
Tabel 5 :
Tabel 6 :
Tabel 7 :
Tabel 8 :
Tabel 9 :
Tabel 10 :
Tabel 11 :
Tabel 12 :
Halaman
Nilai BTQ Semester 2 ................................................................... 43
Pelaksanaan Guru dalam Penggunaan Metode Drill pada Siklus L. 53
Hasil Observasi Proses Pembelajaran BTQ pada Siklus 1............. 54
Nilai BTQ pada Siklus 1 ................................................................ 55
Pelaksanaan Guru dalam Penggunaan Metode Drill pada Siklus II 57
Hasil Observasi Proses Pembelajaran BTQ pada Siklus I I ............ 57
Nilai BTQ pada Siklus II ............................................................... 58
Pelaksanaan Guru dalam Penggunaan Metode Drill pada Siklus
III ................................................................................................... 60
Hasil Observasi Proses Pembelajaran BTQ pada Siklus III.......... 60
Nilai BTQ pada Siklus I I I .............................................................. 61
Daftar Nilai Tes Tertulis Sebelun dan Sesudah Penerapan
Metode Drill.................................................................................... 64
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah
Penerapan Metode Drill ................................................................ 65
XI
DAFTAR SAMBAR
Halaman
Gambar 1. Proses Penelitian Tindakan 9
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 .............. 67
Lampiran 2. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I I .............. 69
Lampiran 3. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN III............. 71
Lampiran 4. LEMBAR KERJA SISWA I ..................................................... 73
Lampiran 5. LEMBAR KERJA SISWA I I ..................................................... 74
Lampiran 6. LEMBAR KERJA SISWA III ................................................... 75
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an merupakan indikator
kualitas kehidupan beragama seorang muslim. Gerakan Baca Tulis Al-Qur’an
merupakan langkah strategis dalam rangka meningkatkan kualitas umat Islam
dalam beragama.
Di lembaga pendidikan formal, kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
perlu dikuasai anak didik sejak dini, sesuai dengan tingkat perkembangan
intelektualnya. Namun kenyataannya banyak lembaga pendidikan formal yang
out put-nya lemah di bidang agama Islam. Hal tersebut disebabkan oleh
terbatasnya faktor pendukung, misalnya terlalu sedikitnya jam pelajaran
Pendidikan Agama Islam, dan rendahnya kualitas guru agama.
Guru hendaknya terampil dalam memilih metode sesuai dengan tujuan,
materi, kemampuan siswa, kemampuan guru, keadaan waktu, serta peralatan yang
memadai. Guru juga harus mampu mengkomunikasikan materi dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan berbagai cara, agar siswa dapat
menyerap dan memahami apa yang disampaikan guru. Dengan kata lain guru
harus memiliki kemampuan untuk mengajar secara bervariasi. Namun
kenyataannya, guru dalam menyampaikan nateri monoton, hanya menggunakan
metode ceramah dan metode pembelajaran /ang lain tidak digunakan. Selain itu
1
guru juga belum memberikan latihan yang cukup, sehingga siswa cenderung
bersifat pasif.
Kondisi demikian penulis temukan ualam pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an di SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang di mana
pembelajaran yang selama ini beijalan belum mampu mencapai standar
pendidikan yang diinginkan. Oleh karena itu perlu suatu metode yang dapat
menggantikan metode ceramah tersebut, salah satunya dengan metode Drill.
Metode ini dalam prakteknya dengan melakukan latihan secara berulang-ulang
dan terus menerus. Dengan metode ini diharapkan dapat meningkatkan
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an.
Selain hal tersebut di atas, faktor keluarga siswa juga ikut berpengaruh
terhadap pencapaian tujuan pendidikan agima Islam khususnya BTQ, karena
keluarga merupakan lembaga yang pertarm dan utama.1 Keluarga yang agamis
sangat besar dalam mempengaruhi anak untuk bisa membaca dan menulis Al-
Qur’an. Keberadaan siswa di Sekolah Dasar Negeri Panca Arga I Kecamatan
Mertoyudan Kabupaten Magelang sangat beragam, di mana sebagian besar siswa
berasal dari keluarga yang kurang peduli terhadap pendidikan agama khususnya
tentang Baca Tulis Al-Qur’an.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka peneliti L^maksud
untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Upaya Peningkatan
Penguasaan Materi Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) melalui Metode Drill
pada Siswa Kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang”. 1
1 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung: Al-Ma’arif, 1989),him. 59.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penguasaan materi pelajaran BTQ siswa kelas III SD Negeri
Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang sebelum penerapan metode
Drill?
2. Bagaimanakah penerapan metode Drill dalam pelajaran BTQ bagi siswa kelas
III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang?
3. Sejauhmana peningkatan penguasaan materi BTQ siswa kelas III SD Negeri
Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang setelah penerapan metode
Drill?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui sejauhmana penguasaan materi pelajaran BTQ siswa kelas
III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang sebelum
penerapan metode Drill.
2. Untuk mengetahui penerapan metode Drill dalam pelajaran BTQ bagi siswa
kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang.
3. Untuk mengetahui sejauhmana tingkat penguasaan materi BTQ siswa kelas
III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang setelah
penerapan metode Drill.
3
D. Hipotesis Tindakan
Dalam penelitian ini, penerapan metode Drill dapat meningkatkan
penguasaan materi pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an siswa kelas III SD Negeri
Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang.
E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran pada kualitas yang lebih
baik
2. Dapat membantu guru untuk memperbaiki metode pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi siswa
3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi kepada
guru mengenai metode pembelajaran yang menarik sehingga dapat
meningkatkan kualitas pendidikan.
F. Operasional
Untuk menghindari dari teijadinya salah pengertian dan memudahkan
dalam memahami judul skripsi ini, maka penulis kemukakan beberapa penjelasan
mengenai arti istilah sebagai berikut:
1. Peningkatan Penguasaan
Peningkatan berasal dari kata “tingkat” yang artinya lapis dari sesuatu
yang bersusun atau berlenggek-lenggek, meningkat artinya selalu meningkat
4
naik, bertambah.2 Sementara yang dimaksud dengan penguasaan adalah
perbuatan (hal) menguasai/menguasakan3. Secara konkrit, maksud dari
peningkatan penguasaan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang
untuk meningkatkan atau merubah ke hal yang lebih baik dalam menguasai
sesuatu.
2. Materi Pelajaran BTQ
Materi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah benda, zat,
sesuatu yang jadi bahan (berfikir, berunding mengarah dan sebagainya).4
Sedangkan pelajaran adalah barang apa yang dipelajari.5 Lilik Siiyanti
mengatakan bahwa”materi pelajaran adalah bahan yang akan diajarkan pada
anak.”6
Untuk mengukur adanya peningkatan penguasaan materi pelajaran
BTQ, ditentukan indikator antara lain: keaktifan siswa dalam menjawab soal,
anak mempunyai rasa senang terhadap pelajaran, adanya dorongan atau
motivasi yang tinggi, mempunyai kedisiplinan, perhatian anak hanya terpusat
pada pelajaran, terciptanya situasi belajar yang kondusif, dan hasil belajar.
3. Metode Drill
Metode adalah cara atau teknik yang digunakan guru dalam
menyampaikan pelajaran.7 Dalam penelitian ini penulis bermaksud untuk
2 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, cet. ke-5, 1985), him. 1078.
3 Ibid , him. 529.4 Ibid, him. 638.5 Ib id , him. 724.6 Lilik Sriyanti, Psikologi Pendidikan (Salatiga: STAIN Salatiga Press, Cet. Ke-1, 2003), him.
15.1 Ibid., him. 16.
5
menggunakan metode Drill yaitu suatu metode dalam pengajaran dengan jalan
melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Dalam
menyampaikan pelajaran dengan menggunakan latihan secara terus menerus
sampai anak didik memiliki ketangkasan yang diharapkan. Metode Drill lebih
menitikberatkan pada keterampilan siswa seperti kecakapan intelek, motorik
atau gerak dan sebagainya.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan i lodel penelitian tindakan (action
research). Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa “dalam penelitian tindakan,
peneliti melakukan sesuatu tindakan yang secara khusus diamati terus-
menerus, dilihat plus-minusnysL, kemudian diadakan pengubahan terkontrol
sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat.”8 9
Secara ringkas tujuan utama penelitian tindakan adalah untuk
meningkatkan kualitas pelaksanaan praktik atau layanan pembelajaran.
Wartono dkk berpendapat bahwa “penelitian tindakan kelas bertujuan untuk
memperbaiki dan atau meningkatkan praktek pembelajaran secara
berkesinambungan yang pada dasarnya “melekat” penunaian misi profesional
kependidikan yang diemban oleh guru.”10
8 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Press, Cet. Ke-1,2002), him. 154.
9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Yogyakarta: Rineka Cipta, Edisi V, cet. Ke-12, 2002), him. 2.
10 Wartono dkk, Materi Pelatihan Termtegrasi (Jakarta: Cet. Ke-1, 2004), him. 4.
6
Fokus penelitian ini adalah terleiak pada tindakan-tindakan alternatif
yang dibuat oleh peneliti, kemudian d uji cobakan dan dievaluasi apakah
tindakan itu dapat memecahkan masalah /ang dihadapi oleh siswa.
Secara terperinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian tindakan
kelas ini adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Kegiatan ini meliputi:
1) Peneliti menetapkan alternatif peningkatan penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an,
2) Peneliti membuat siklus pelaksanaan tindakan,
3) Membuat lembar observasi,
4) Mendesain alat evaluasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan
kegiatan pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan.
c. Observasi dan Interpretasi
Dalam tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.
Selain observasi oleh peneliti sendiri, peneliti juga meminta rekan guru
yang lain untuk mengobservasi selama peneliti terlibat dalam
pembelajaran. Hal ini selain karena peneliti tidak memungkinkan
melakukan sendiri juga untuk menjaga obyektivitas.
7
d. Analisis dan Refleksi
Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan
dianalisis dalam tahap ini. Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti
dapat merefleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
Dengan demikian peneliti akan dapat mengetahui ketepatan metode
pembelajaran yang digunakan.
Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelebihan dan
kekurangan metode yang digunakan oleh peneliti sehingga dapat
digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya.
Penelitian ini akan dilaksanakan tiga siklus sehingga pelaksanaan
penelitian tindakan kelas ini benar-benar bermanfaat dan dapat
meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
2. Subyek Penelitian
Suharsimi Arikunto menyebutkan bahwa yang dimaksud subyek
penelitian adalah”suatu benda, hal, atau orang tempat data variabel penelitian
melekat dan dipermasalahkan"11 Jadi subyek merupakan sesuatu yang
posisinya sangat penting, karena pada pubyek itulah terdapat data tentang
variabel yang diteliti dan diamati oleh peneliti.
Subyek yang akan dikenai tindakan adalah siswa kelas III sejumlah 20
siswa dan guru mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an SD Negeri Panca Arga I.
Dasar pertimbangan pilihan subyek ini yakni perlunya penerapan tindakan 11
11 Suharsimi Arikunto, Op.cit., him. 89.
8
dalam penelitian terhadap pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an, khususnya
pada siswa kelas III SD Negeri Panca Arga 1.
3. Langkah-langkah/Siklus Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menunjuk pada
proses pelaksanaan penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart
dalam Wartono dkk yang menggunakan siklus system spiral, yang masing-
masing siklus terdiri dari rencana, tindakan, obssrvasi, dan refeksi.12
Penelitian model Kemmis dan Taggart, dapat dilihat dalam gambar berikut:
Gambar 1 Penelitian Tindakan Mo iel Kemmis & Me. Taggart
12 Wartono dkk, Op.cit., him. 7.
9
Adapun langkah-langkah penelitian ini adalah:
a. Pra Tindakan
Sebelum melakukan rencana tindakan, terlebih dahulu peneliti
melakukan beberapa langkah pra tindakan yang akan mendukung
pelaksanaan tindakan agar dapat berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan
yang diinginkan. Adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Peneliti mewawancarai guru mr.ta pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
kelas III untuk mengidentifikasi masalah yaitu penguasaan materi yang
rendah, kemudian membuat kesepakatan untuk melakukan tindakan
perbaikan.
2) Memberikan informasi kepada guru mata pelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an kelas III mengenai cara melakukan tindakan.
b. Siklus Pertama
1) Perencanaan
Perencanaan tindakan dalam meningkatkan penguasaan materi
adalah dengan menggunakan metode Drill. Sebelum tindakan ini
dilaksanakan, langkah-langkah yang dilaksanakan adalah:
a) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses
belajar mengajar BTQ, dalam hal ini kegiatan yang akan dilakukan
adalah penggunaaan metode Drill dalam pembelajaran.
b) Menentukan pokok bahasan. Pokok bahasan yang akan diteliti
adalah ’’Membaca dan Menulis Huruf Al-Qur’an”.
10
c) Mengembangkan skenario pe nbelajaran.
d) Menyusun Lembar Kerja Siswa.
e) Menyiapkan sumber belajar (metode Drill).
f) Mengembangkan format evaluasi.
g) Mengembangkan format observasi pembelajaran
2) Tindakan dan observasi
Pemberian tindakan ini berupa penggunaan metode Drill dalam
proses pembelajaran Observasi atau monitoring di sini mempunyai
dua fungsi, yaitu: pertama, untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan
tindakan dengan rencana tindakan. Kedua, untuk mengetahui seberapa
jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat
menghasilkan perubahan sebagaimana diharapkan.
3) Refleksi I
Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami proses dan
mengetahui sejauhmana pengaruh metode Drill dalam meningkatkan
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran BTQ serta kendala yang
teijadi selama proses belajar mengajar berlangsung. Sebelum
dilakukan refleksi, terlebih dahulu akan dilakukan evaluasi dengan
memberikan tes lisan sebagai post test I untuk mengetahui
sejauhmana pengaruh dan keberhasilan penggunaan metode Drill.
Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang
skenario, lembar kerja siswa dan lain-lain. Refleksi dari tindakan yang
11
pertama ini akan digunakan untuk melakukan revisi pada siklus
berikutnya,
c. Siklus Kedua
1) Rencana Siklus Kedua
Rencana tindakan yang kedua dilakukan dengan
mempertimbangkan hasil refleksi yang pertama. Rencana tindakan
pada siklus yang kedua ini dilakukan dengan penggunaan metode
Drill serta dengan menggunakan alat peraga berupa kartu huruf
hijaiyah. Hal ini dilakukan agar suasana pembelajaran bisa lebih
menarik.
2) Tindakan
Tindakan pada siklus yang kedua dilakukan dengan
penggunaan metode Drill serta dengan menggunakan alat peraga
berupa kartu huruf hijaiyah untuk lebih meningkatkan penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran BTQ. Dengan penggunaan metode
Drill yang didukung dengan alat peraga ini diharapkan pemahaman
siswa tentang materi pelajaran akan lebih mendalam, menumbuhkan
motivasi belajar sei^a hasil belajar lebih tinggi.
3) Observasi/Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan format observasi,
serta menilai hasil tindakan dengan menggunakan format Lembar
Kerja Siswa.
12
4) Refleksi
Kegiatan refleksi yang kedua ini dilakukan dengan
memperhatikan hasil tindakan kedua yang telah direvisi. Sebelum
dilakukan refleksi yang kedua, dilakukan evaluasi terlebih dahulu,
yaitu dengan memberikan tes tertulis sebagai post test 2. Post test
yang kedua ini berfungsi untuk mengetahui perbedaan tingkat
penguasaan materi siswa setelah tindakan yang kedua,
d. Siklus ketiga
1) Rencana Siklus Ket’ga
Rencana tindakan yang ketiga dilakukan dengan
mempertimbangkan hasil refleksi yang kedua. Pada hasil refleksi yang
kedua menunjukkan sudah ada perkembangan, namun belum
maksimal atau sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Rencana
tindakan pada siklus yang ketiga ini diharapkan dapat meningkatkan
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran BTQ. Rencana tindakan
pada siklus ketiga ini dilakukan dengan penggunaan metode Drill dan
menggunakan alat peraga berupi kartu huruf hijaiyah serta dengan
permainan. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan minat siswa
terhadap pelajaran BTQ serta bisa lebih menarik perhatian siswa.
2) Tindakan
Tindakan pada siklus yang ketiga dilakukan dengan
penggunaan metode Drill dan penggunaan alat peraga berupa kartu
huruf hijaiyah serta dalam penyampaiannya dengan permainan. Hal ini
13
diharapkan dapat menarik perhatian siswa agar tertuju pada pelajaran
BTQ saja serta dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar
sehingga akan meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran BTQ sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
3) Observasi/Pengamatan
Pengamatan dilakukan selama tindakan ketiga dilaksanakan,
dengan menggunakan format observasi dan tes.
4) Refleksi
Kegiatan refleksi yang ketiga ini dilakukan dengan
memperhatikan hasil tindakan ketiga yang telah direvisi. Pemberian
tindakan akan tetap dilanjutkan apabila belum ada perkembangan yang
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini dan dapat
dihentikan apabila terbukti prestasi siswa mengalami peningkatan.
Sebelum dilakukan refleksi yang ketiga, dilakukan evaluasi
terlebih dahulu, yaitu dengan memberikan tes tertulis sebagai post test
3. Post test yang ketiga ini berfungsi untuk mengetahui apakah ada
peningkatan hasil belajar siswa setelah tindakan yang ketiga diberikan.
4. Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto bahwa instrumen penelitian adalah alat
atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Hal ini
14
dimaksudkan agar pekeijaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam
arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis 13
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Kartu huruf
b. Soal tes
c. Catatan lapangan yang dipakai untuk memperoleh data secara obyektif
yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi.
d. Lembar observasi
Observasi diartikan sebagai “pengamatan dan pencatatan dengan
sistemik fenomena-fenomena yang diselidiki”.14 Dalam penelitian ini alat
observasi yang digunakan adalah check list yaitu daftar variable yang akan
dikumpulkan datanya.
5. Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini adalah:
a. Dokumentasi
Untuk melihat nilai mata pelajaran BTQ sebelum penerapan
penelitian tindakan kelas, sehingga dapat membandingkan penguasaan
materi siswa sebelum pelaksanaan tindakan dan setelah diberi tindakan,
13 Suharsimi Arikunto, Op.cit., him. 136. ( v '14 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 2 (Yogyakarta: ANDI, Cet. Ke-26,Edisi I, 2001),
him. 136.
15
serta dapat mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok yaitu: tinggi,
sedang dan rendah.
b. Tes
Melakukan uji tes dengan menggunakan lembar kerja siswa baik
berupa tes awal maupun tes akhir.
c. Pengamatan atau observasi
Pada lembar observasi ini aspek yang akan diobservasi adalah
aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
d. Wawancara
Wawancana dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap
muka secara individual. Wawancara dilakukan dengan siswa pada saat
observasi awal dan setelah pelaksanaan penelitian. Aspek yang diungkap
adalah penggunaan metode Drill dalam pembelajaran.
6. Analisis Data
Teknik analisis data merupakan unsur yang sangat penting dalam
setiap kali melakukan penelitian. Semua data yang telah terkumpul tidak akan
berarti kalau tidak dianalisis. Hasil dari analisis memberikan gambaran, arah
serta tujuan dan maksud penelitian.
Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, yaitu dengan analisis
deskriptif. Analisis deskriptif adalah model analisis dengan cara
membandingkan rata-rata prosentasenya, kemudian kenaikan rata-rata pada
setiap siklus. Di sini yang dianalisis yaitu tentang hasil ulangan pada tiap
siklus. Dari hasil ulangan tersebut, dipat ditafsirkan tentang ketuntasan
16
belajar siswa. Dalam penelitian ini untuk ketuntasan belajar siswa individu
maupun klasikal digunakan pedoman ketuntasan siswa, sebagai berikut:
2 . Ketuntasan Perorangan
Seorang siswa dikatakan berhasil (mencapai ketuntasan) belajar
bila telah mencapai taraf penguasaan minimal 70% atau dengan nilai 70.
b. Ketuntasan Klasikal
Suatu kelas dikatakan telah berhasil (mencapai ketuntasan belajar)
jika paling sedikit 85% data jumlah siswa dalam kelas tersebut telah
mencapai ketuntasan perorangan.
Analisis deskriptif kualitatif adalah model analisis dengan cara
memberikan data yang berupa informasi dalam bentuk kalimat yang
memberi gambaran ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap
suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap
metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa pada saat mengikuti
pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi
belajar dan sejenisnya.
H. Sistematika Penulisan
Rangkaian laporan penelitian disusun dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, pada bab ini menguraikan tentang: Lata:
Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis
Tindakan, Kegunaan Penelitian, Definisi Istilah/Operasional, Metode
Penelitian dan Sistematika Penulisan.
17
Bab II Kajian Pustaka, bab ini berisi tentang: Konsep Belajar,
Pelajaran BTQ dan Metode Drill.
Bab III Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini berisi tentang:
Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 (Rencana, Pelaksanaan,
Pengamatan/Pengumpulan Data, dari Refleksi), Deskripsi Pelaksanaan
Siklus II dan Deskripsi Pelaksanaan Siklus III.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab ini menguraikan
tentang: Deskripsi per-siklus (data hasil pengamatan/wawancara, refleksi
keberhasilan dan kegagalan) dan Pembahasan tiap siklus.
Bab V Penutup, bab ini merupakan bagian akhir penulisan yang
tercakup di dalamnya adalah Kesimpulan dan Saran. i
i
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Belajar
1. Pengertian
Belajar menurut Hilgard dan Bower, sebagaimana yang dikutip oleh
Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa:
“Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawa atangan, atau keadaan- keadaan sesaat seseorang1
Oleh karena itu tidak semua perubahan yang terjadi pada individu sebagai
hasil dari perbuatan belajar. Perubahan yang bukan karena belajar bisa
merupakan hasil perkembangan, pertumbuhan dan kematangan serta keadaan
sesaat seseorang. Perubahan karena proses tersebut bisa berupa pertambahan
tinggi dan berat badan, munculnya gigi pada anak-anak, perubahan suara pada
remaja, munculnya tanda primer dan sekunder sebagai ciri masuknya masa
pubertas, serta kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya.
Menurut teori Koneksionisme yang dikemukakan oleh E.L. Thorndike
mengatakan bahwa adanya latihan akan memperkuat hubungan stimulus
dengan respon, artinya semakin banyak latihan tersebut harus disertai keadaan
yang memuaskan sehingga akan meningkatkan belajar. 1
1 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 1990), him. 84.
19
Di dalam hukum latihan ini terdapat dua ketentuan yaitu:
a. Bila hubungan atau koneksi yang sudah terjadi dalam proses belajar terus
dilatih, maka koneksi itu akan bertambah kuat
b. Bila hubungan atau koneksi yang terjadi dalam belajar jarang atau tidak
pernah dilatih atau digunakan, maka koneksi itu bertambah lemah, bahkan
putus.2
Belajar yang paling baik adalah melalui pengalaman langsung yaitu
siswa belajar mengalami sendiri dan dalam mengalami itu menggunakan
seluruh panca inderanya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Cronbach yang
dikutip oleh Sumadi Suryabrata menyatakan “Learning is shown by change in
behavior as a result o f experience ”.3
Masnur Muslich, mengutip pendapat Arifin, mendefinisikan bahwa
“mengajar sebagai suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran
kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan
mengembangkan bahan pelajaran tersebut”.4
Mengajar menurut Tyson dan Caroll sebagaimana yang dikutip oleh
Masnur Muslich adalah “a way working with students, A process of
interaction, the teacher does something to student, the students do something
2 Max Darsono dkk, Belajar dan Pembelajaran (Semarang: CV. IKIP Semarang Press, 2000),him. 7.
3 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: CV. Rajawali, Cet. Ke I, 1984), him.251.
4 Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual (Jakarta: Bumi Aksara, Cet. ke-2, Edisi pertama, 2007), him. 198.
20
in return' \ 5 Antara siswa dan guru sama-sama aktif melakukan kegiatan
sehingga terjadi hubungan yang timbal balik.
Pada dasarnya prinsip belajar lebih dititikberatkan pada aktivitas
peserta didik yang menjadi dasar proses pembelajaran. Sedangkan mengajar
merupakan kegiatan yang lebih dominan dialami oleh guru. Namun kedua-
duanya saling berkaitan dengan tujuan akhir yang sama yaitu untuk mencapai
perubahan yang optimal pada diri siswa.
2. Ciri-Ciri Belajar
Ciri-ciri belajar adalah sifat atau keadaan yang khas dimiliki perbuatan
belajar. Adapun ciri-ciri belajar yang perlu dikemukakan adalah sebagai
berikut:
a. Belajar dilakukan dengan sadar dan i lempunyai tujuan.
b. Belajar merupakan pengalaman send ri, tidak dapat diwakilkan pada orang
lain. Jadi belajar bersifat individual.
c. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan.
d. Belajar mengakibatkan terjadinya pembahan pada diri orang yang belajar.
Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek
kognitif, afektif dan psikomotor yang terpisahkan satu dengan yang lain.6
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Dalam pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhinya, baik
faktor internal yang datang dari individu maupun faktor eksternal yang datang
5 Ibid6 Max Darsono dkk, op.cit., him. 30-31.
21
dari lingkungan indivdu. Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar
terdiri dari dua aspek, yaitu fisiologis i yang bersifat jasmaniah) dan aspek
psikologis. Faktor-faktor psikis memilil i peran yang sangat menentukan di
dalam belajar.
Lilik Sriyanti mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaru,ri
belajar sebagai berikut:
a. Faktor Intern
Faktor yang berasal dari anak itu sendiri, yang meliputi:
1) Faktor Psikologis
a) Tingkat intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis
yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam
situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/
menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,
mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi
besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar, tinggi rendahnya
intelegensi siswa akan mempengaruhi hasil belajar.
b) Minat
Minat merupakan kecenderungan untuk memperhatikan dan
berbuat sesuatu, minat siswa terhadap pelajaran akan banyak
pengaruhnya terhadap keberhasilan belajarnya.
22
c) Bakat
Bakat merupakan kemampuan potensial pada anak, yang
akan menjadi aktual jika sudah melalui proses belajar/ latihan.
Dengan adanya bakat membuat anak hanya memerlukan waktu
sedikit dalam menyelesaikan sesuatu.
d) Motivasi
Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi dalam setiap usaha dan kegiatan seseorang. Hal ini
akan memperbesar kegiatan dan usahanya dalam belajar yang pada
akhirnya akan memungkinkan pencapaian prestasi belajar yang
tinggi.
e) Kematangan
Kematangan merupakan kondisi siap baik jasmani maupun
rohani untuk melakukan aktivitas belajar. Tanpa adanya kematangan
akan menyulitkan proses belajar. Kematangan tiap anak untuk
melakukan aktivitas belajar tidaklah sama, disamping faktor umur
juga karena faktor pembawaan.
f) Konsentrasi dan perhatian
Hanya dengan perhatian dan konsentrasi anak dapat
memahami dan menyerap pelajaran. Anak dengan kemampuan
konsentrasi tinggi dan perhatian yang terfokus terhadap belajar akan
lebih mudah meraih sukses, daripada anak yang kurang mempunyai
daya konsentrasi dan kekuatan perhatian.
23
g) Kepribadian
Kepribadian seseorang seperti ketekunan, daya saing,
ketabahan, atau kondisi pribadi yang mudah putus asa, takut gagal,
cemas, rendah diri, besar pengaruhnya terhadap keberhasilan
belajar.
2) Faktor Fisik
Faktor fisik yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar
diantaranya adalah:
a) Kesehatan, penyakit kronis
b) Cacat fisik
c) Gangguan panca indera
d) Kelelahan
Keadaan tubuh yang sehat merupakan kondisi yang
memungkinkan seorang anak untuk dapat belajar, dan sangat besar
pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar karena belajar tidak hanya
melibatkan aspek pikir dan aspek psikologis lainnya, namun yang tak
kalah penting adalah adanya keterlibatan aspek fisik.
b. Faktor Ekstern
Merupakan faktor yang berakal dari luar diri anak, yang termasuk
faktor ekstern adalah:
24
1) Keadaan keluarga
Keadaan keluarga yang turut berpengaruh terhadap keberhasilan
belajar antara lain kondisi ekonomi, status anak dalam keluarga,
pendidikan orang tua, hubungan antar anggota keluarga dan
sebagainya.
2) Faktor sekolah
Banyak faktor dari sekolah yang berperan mempengaruhi
keberhasilan belajar, diantaranya adalah kualitas guru, pengajar,
hubungan antar anggota sekolah, Kurikulum yang dipakai, kedisiplinan
yang ditegakkan di sekolah, koidisi gedung dan fasilitas sekolah,
suasana lingkungan sekolah dan si bagainya.
3) Lingkungan masyarakat
Anak sebagai makhluk sosial tidak akan lepas dari interaksi
dengan orang lain beserta lingkungan. Lingkungan yang turut
mempengaruhi belajar antara lain, teman pergaulannya, adat atau
kebiasaan masyarakatnya, kondisi alam tempat tinggalnya serta tata
tertib yang berlaku di masyarakat.7
4. Ruang Lingkup Belajar
Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem artinya tiap
komponen saling kait mengkait, teijadi hubungan interaktif yang saling
mempengaruhi. Komponen dalam proses belajar mengajar tersebut adalah:
7 Lilik Sriyanti, Psikologi Pendidikan Suatu pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar (Salatiga: STAIN Salatiga Press, Cet. Ke-I, 2003), him. 7-13.
25
a. Guru
Guru disebut juga pengajar, pendidik atau ustad yang bertugas
sebagai tra n sfe r o f kn o w led g e yaitu guru dituntut untuk menguasai materi
pelajaran sesuai dengan bidangnya, dan sebagai tra n sfe r o f va lu e artinya
guru dituntut untuk mampu menjadi teladan atau figur, mampu menuntun
dan membimbing sikap dan tingkah laku siswa.8
Armai Arief berpendapat bahwa pendidik adalah orang dewasa yang
bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik
dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai
kedewasaannya, mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah,
khalifah di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan sebagai individu yang
sanggup berdiri sendiri. Tugas seorang pendidik sebagaimana yang
dikemukakan oleh Armai Arief adalah sebagai berikut:
1) Membimbing, mencari pengenalan terhadap kebutuhan dan
kesanggupan pelajar.
2) Menciptakan situasi pendidikan yaitu kondusif, di mana seluruh
tindakan pendidikan dapat berlangsung dengan baik sehingga mencapai
hasil yang memuaskan.
3) Memiliki pengetahuan agama dan pengetahuan yang diperlukan untuk
diamalkan dan diyakininya.9
Guru memegang peranan yang sangat penting dalam proses
pembelajaran. Pertanggungjawaban hasil pembelajaran terletak di tangan
8 Ibid., him. 14.9 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Pres, cet.
ke-1,2002), him. 72-73.
2 6
guru. Sebagai seorang pendidik, guru harus mampu menyiapkan
lingkungan belajar yang merangsang dan menantang siswa dalam belajar.
Dalam usahanya menciptakan lingkungan belajar yang merangsang dan
menantang siswa belajar tersebut, guru dituntut untuk mampu mengelola
pembelajaran. Maka dari itu dalam melaksanakan proses belajar mengajar
guru perlu menggunakan metode yang bermacam-macam, mempunyai
kemampuan menerapkan strategi, serta bisa memahami kondisi kejiwaan
dan perkembangan anak. Guru hendaknya mampu mengkomunikasikan
materi dan menyampaikan informasi dengan menggunakan berbagai cara,
agar siswa dapat menyerap dan memahami apa yang disampaikan guru.
Salah satu keterampilan yang harus dimilki guru dalam mengajar adalah
kemampuan untuk mengajar secara bervariasi, sehingga siswa dengan
karakter yang berbeda-beda dapat mengikuti pelajaran dengan sebaik-
baiknya.
b. Siswa
Siswa adalah “seseorang atau sekelompok orang yang bertindak
sebagai pelaku, pencari, penerima dan penyimpan isi pelajaran yang
dibutuhkannya untuk mencapai tujuan”.10 Lilik Sriyanti berpendapat bahwa
siswa merupakan subjek didik atau sentral aktivitas pendidikan yang pupil
center atau children center, karena proses pengajaran yang berlangsung
harus mampu memenuhi kebutuhan siswa, selaras dengan
perkembangannya serta memperhatikan perbedaan karakteristik masing-
10 Masnur Muslich, op.cit., him. 196.
27
masing anak.11 Setiap anak memiliki karakteristik tersendiri yang
memberikan corak khas dalam proses belajar mengajar. Siswa yang satu
dengan siswa yang lain tentu berbeda. Perbedaan itu dalam hal tingkat
kecerdasan, minat, motivasi, bakat serta perbedaan dalam latar belakang
keluarga, dan lingkungan sosialnya. Setiap anak mempunyai kemampuan
dan taraf kematangan yang berlainan, mempunyai tempo perkembangan
yang bervariasi, berasal dari keluarga yang berbeda-beda serta dari
lingkungan yang tidak sama. Untuk itu dituntut suatu perlakuan yang
berbeda antara anak yang satu dengan anak lainnya. Dengan demikian guru
harus memperhitungkan taraf kematangan dan faktor-faktor yang
memudahkan murid-murid untuk menerima pelajaran dalam menetapkan
metode. Guru harus mengkaji kelebihan dan kekurangan menggunakan
suatu metode tertentu bagi perkembangan jiwa siswa. Bukan saja karena
siswa itu senantiasa berkembang, melainkan juga karena metode harus
dapat berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan sikap inovatif pada
diri siswa,
c. Materi
Materi pelajaran merupakan b ihan yang akan diajarkan pada anak.
Materi pelajaran meliputi semua hal atau topik yang diajarkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Materi ini harus diusahakan dengan
modifikasi tertentu agar sesuai dengan tingkat pemahaman anak.
11 Lilik Sriyanti, op.cit., him. 14.
28
Penguasaan materi pelajaran merupakan suatu keberhasilan dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar.
d. Tujuan
Tujuan merupakan penentu arah dari pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar. Setiap aktivitas dan komponen pengajaran harus mengacu pada
tujuan yang dirumuskan, baik itu materi, metode, alat bantu dan unsur lain
yang terlibat. Semua aktivitas pengijaran harus sejalan dengan tujuan
pengajaran yang telah dirumuskan atau harus mendukung tercapainya
tujuan.
e. Metode
Metode merupakan cara, teknik yang digunakan guru dalam
menyampaikan pelajaran. Metode bisa menyangkut pendekatan dan strategi
yang digunakan untuk menyampaikan materi yang mendukung tujuan
pengajaran serta mampu memobilisasi anak didik. Dalam ^omilihan
terhadap suatu metode mengajar harus mempertimbangkan kemampuan
guru dalam melaksanakannya, kondisi anak, keadaan lingkungan tempat
belajar, serta kesesuaiannya dengan tujuan dan materi pelajaran.
f. Alat bantu mengajar
Alat bantu mengajar pada dasarnya bertujuan untuk mempermudah
pemahaman anak terhadap pelajaran, serta membangkitkan gairah belajar,
di samping itu juga untuk menunjang tercapainya tujuan pengajaran yang
telah dirumuskan.
29
g. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana pelaksanaan
proses belajar mengajar berjalan. Apa hambatan dan apa pula
kelemahannya. Dari hasil evaluasi ini guru bisa mengadakan perbaikan
guna peningkatan pada pertemuan berikutnya. Alat yang digunakan untuk
evaluasi bisa berupa tes maupun non tes.12
B. Pelajaran BTQ
1. Pengertian
Baca tulis Al-Qur’an merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam di Sekolah Dasar yang perlu diajarkan dengan tujuan agar anak
dapat membaca dan menulis huruf Al-Qur’an dengan lancar dan benar.
Membaca artinya “melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa
yang tertulis itu”.13 Menulis artinya “membuat huruf (angka) dengan pena
(pensil, kapur dan sebagainya)”.14 Sedangkan Al-Qur’an adalah kalam Allah
SWT yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW melalui
perantaraan malaikat Jibril yang merupakan mu’jizat yang diriwayarkan secara
mutawatir, yang tertulis dalam bentuk mushaf dan membacanya adalah
ibadah.15
12 Ibid., him. 15-18.13 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, Cet ke-
5., 1985), him. 71.14 Ibid, him. 1098.15 Departemen Agama RI., Al-Q ur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Yayasan Penyelenggara
Penterjemah Al-Qur’an, 1985), him. 16.
30
Baca Tulis Al-Qur’an sebagai sub mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam perlu diberikan dengan mengacu GBPP Baca Tulis huruf Al-Qur’an
yang mengarah kepada tujuan Pendidikan Agama Islam yang salah satunya
adalah anak lulus atau tamat Sekolah Dasar dapat membaca dan menulis huruf
Al-Qur’an dengan baik dan benar. Pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an dimulai
dari kelas I sampai dengan kelas VI.
2. Karakteristik Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
Pelajaran BTQ atau Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an lebih
menitikberatkan pada membaca dan menulis Al-Qur’an. Pelajaran yang utama
adalah pelajaran membaca. Sebagaimana dalam firman Allah, dalam Al-
Qur’an surat Al ‘Alaq 1-5:
Artinya: “Bacalah! dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. la yang
menciptakan n.anus ia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu
itu amat mulia. Yang mengajar orang dengan perantara kalam
(Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca). Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya ” 16
Rasulullah SAW juga menganjurkan kepada laki-laki dan perempuan
untuk belajar menulis guna memberantas buta huruf. Sebagaimana ditemukan
dalam hadits yang berbunyi:
16 Ibid, him. 1079.
31
Artinya: “Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap p ria dan wanita muslim"
(H.R. Bukhari dan Muslim).17
Hadits lain yang menyebutkan keutamaan pembelajaran Al-
Qur’ an, yaitu:
>— > r&JZ-
Artinya: “Sebaik-baik kamu sekalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an
dan kemudian mengajarkannya".18
Pembelajaran Al-Qur’an pada anak-anak usia dini memiliki manfaat
ganda dalam aplikasi praktis kehidupannya. Hafalan surat-surat pendek dalam
Al-Qur’an dapat digunakan dalam ibadah sholat, dan secara psikologis anak-
anak sejak awal sudah ditanamkan kalimat-kalimat suci yang menghiasi
batiniahnya.
3. Fungsi Pelajaran BTQ
Pelajaran BTQ mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Pengantar
Yaitu mengantarkan siswa untuk dapat mempelajari Al-Qur’an
sebagai kitab suci umat Islam.
17 Armai Arief, op.cit., him. 43.18 Hussein Bahreisj, Hadits Shahih Al-Jami 'us Shahih Bukhari Muslim (Surabaya: CV Karya
Utama, 1985), him. 246-247.
32
b. Pengajaran
Yaitu menyampaikan pengetahuan membaca dan menulis huruf Al-
Qur’an pada siswa. Sehingga memiliki keterampilan dalam membaca,
menulis, merangkai dan mengurai huruf Al-Qur’an.
c. Pengembangan
Yaitu bagian dari mata pelaj; ran Pendidikan Agama Islam yang
dikembangkan dan dikemas secara khusus, sehingga akan menunjang
keberhasilan siswa.
4. Tujuan Pelajaran BTQ
Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an di Sekolah Dasr.r mempunyai tujuan
agar siswa memiliki keterampilan membaca dan menulis huruf Al-Qur’an
dengan baik dan benar.
5. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an di Sekolah Dasar
meliputi:
a. Membaca huruf Al-Qur’an
b. Menulis huruf Al-Qur’an
c. Merangkai huruf Al-Qur’an
d. Mengurai huruf Al-Qur’an
e. Tanda baca Al-Qur’an
33
6. Materi Pelajaran BTQ
a. Standar Kompetensi
Membaca dan menulis huruf Al-Qur’an dan tanda baca mad.
b. Kompetensi Dasar
1) Siswa mampu membaca Al-Qur’an dengan benar
2) Siswa mampu menulis huruf Al-Qur’an dengan benar
c. Indikator
1) Siswa mampu membaca huruf-huruf Al-Qur’an, yang meliputi:
a) Senang membaca lafal-lafal (kata-kata) yang bertuliskan huruf Al-
Qur’an.
b) Senang membaca ayat-ayat yang bertuliskan huruf-huruf Al-Qur’an
c) Senang membaca surat-surat pendek yang bertuliskan huruf Al-
Qur’an.
2) Siswa mampu menulis huruf-huruf Al-Qur’an, yang meliputi:
a) Senang menulis lafal-lafal yang bertuliskan huruf Al-Qur’an.
b) Senang menulis ayat-ayat yang bertuliskan huruf Al-Qur’an.
c) Senang menulis surat-surat pendek yang bertuliskan huruf Al-
Qur’an.
3) Siswa mampu merangkai huruf-huruf Al-Qur’an, yang meliputi:
a) Senang merangkai lafal-lafal yang bertuliskan huruf Al-Qur’an.
b) Senang merangkai ayat-ayat yang bertuliskan huruf Al-Qur’an.
c) Senang merangkai surat-surat pendek yang bertuliskan huruf Al-
Qur’an.
34
4) Siswa mampu mengurai huruf-huruf Al-Qur’an, yang meliputi:
a) Senang mengurai lafal-lafal yang bertuliskan huruf Al-Qur’an.
b) Senang mengurai ayat-ayat yang bertuliskan huruf Al-Qur’an.
c) Senang mengurai surat-surat pendek yang bertuliskan huruf Al-
Qur’an.
5) Siswa mampu membaca Al-Qur’an dengan makhraj dan tajwid yang
benar, yang meliputi:
a) Senang membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan benar.
b) Senang membaca surat-surat Al-Qur’an dengan benar.
c) Senang membaca Al-Qur’an sehingga khatam dengan benar.19
C. Metode Drill
1. Pengertian
Metode menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah cara yang
telah teratur dan terfikii baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud atau cara
menyelidiki (mengajar dan sebagainya)!20
Sedangkan menurut Basyiruddin Usman berpendapat bahwa metode
mengajar adalah alat yang merupakan perangkat atau bagian dari suatu
strategi pengajaran.21
Guru sebagai pembimbing siswa harus dapat memberi bekal dalam
situasi tertentu, dalam bentuk tertentu fan dengan metode tertentu pula atau
19 Tim Pembina BTA, GBPP Baca Tulis Huruf Al-Qur’an Sekolah A rsir (Semarang: 1999),him. 1-5.
20 W.J.S. Poerwadarminta, Op.cit, him. 649.21 Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam (Jakarta: Ciputat Press, Cet.
Ke-1, 2002), him. 22.
35
dengan kata lain guru bertugas mengorganisasikan situasi belajar siswa. Maka
dari itu guru harus mampu dan memilih metode mengajar yang cocok, dan
sesuai dengan materi-materi yang akan diajarkan agar hasil belajar siswa
tercapai secara optimal dan maksimal. Dalam pemilihan metode tersebut
banyak yang harus dipertimbangkan, antara lain:
a. Keadaan murid yang mencakup pertimbangan tentang tingkat kecerdasan,
kematangan dan perbedaan individu lainnya,
b. Tujuan yang hendak dicapai,
c. Situasi yang mencakup hal yang umum seperti situasi kelas, situasi
lingkungan,
d. Alat-alat yang tersedia akan mempengaruhi pemilihan metode yang akan
digunakan,
e. Kemampuan pengajar tentu menentukan, mencakup kemampuan fisik dan
keahlian,
f. Sifat bahan pengajaran.22
Adapun yang dimaksud dengan metode Drill yang dikutip oleh Armai
Arief dari Zuharini adalah “Suatu metode dalam pengajaran dengan jalan
melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan”.23
Sedangkan menurut Roestiyah N.K., mendefinisikan metode Drill
sebagai “Suatu teknik yang dapat diartikan dengan suatu cara mengajar di
22 Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet.ke-1, 1995), him. 33.
23 Armai Arief, op.cit., him. 174.
36
mana siswa melaksanakan latihan-latihan agar memiliki ketangkasan atau
keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari'’.24 25
Pada prinsipnya latihan adalah menerapkan kaidah ilmu yang
diperoleh, mempraktekkan, mengulang, mengingat kembali, atau
mengaplikasikan dalam, situasi yang terbeda. Mempraktekkan teori bisa
masih dalam kontek bidang studi yang bersangkutan maupun menerapkan
dalam kehidupan yang lebih luas atau dalam situasi yang berbeda pada semua
bidang.
Tugas, PR dan ulangan harian pada piinsipnya merupakan bentuk
latihan untuk mengetahui apakah siswa sudah memahami materi yang pernah
diterimanya. Sesuai dengan revisi yang dikemukakan Thorndike, bahwa
latihan hanya akan efektif bila siswa mengetahui hasil dari latihannya. Tugas,
PR, ulangan harus mampu menjadi feed back bagi perbaikan perilaku siswa
selanjutnya. Untuk itu guru perlu memberikan komentar (penilaian) terhadap
hasil latihan siswa, mengembalikan tugas, PR, ulangan beserta penilaiannya
(bisa berupa komentar). Sehingga siswa mengetahui mana respon yang sudah
benar dilakukan dan mana yang masih salah sehingga perlu perbaikan.2:>
2. Tujuan
Latihan akan mendekatkan anak pada tujuan dan mengurangi beban
belajar. Pelajaran yang tidak pernah diberikan ulangan harian, tugas, PR lebih
dahulu tetapi langsung ulangan akhir semester, ada kecenderungan anak
24 Ibid25 Lilik Sriyanti, op.cit., him. 61.
37
mempelajari materi mendekati ulangan akhir semester saja, karena anak
merasa tujuan untuk bisa mengeijakan ulangan (memperoleh nilai) masih
jauh. Beban menjadi lebih berat dibanding anak pernah mempelajari
sebelumnya, tujuan yang akan diraih siswa menjadi diperpendek, yaitu agar
bisa mengerjakan tes atau untuk memperoleh nilai baik saat ulangan
Adapun tujuan dari penggunaan metode Drill adalah agar anak didik:
a. Memiliki keterampilan motorik atau gerak, seperti menghafal kata-kata,
menulis, mempergunakan alat, dan sebagainya,
b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalihkan, membagi,
menjumlah, mengurangi, menarik akar dalam menghitung, menebak
benda atau bentuk dalam pelajaran matematika,
c. Dapat memperkuat daya ingatnya,
d. Memperoleh pemahaman yang lebih baik dan lebih mendalam.
3. Syarat-Syarat Metode Drill
Agar penggunaan metode Drill dapat efektif, maka harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Sebelum pelajaran dimulai, guru memberikan pengertian dasar,
b. Metode Drill digunakan apabila guru bermaksud untuk memperoleh suatu
ketangkasan, ketepatan, dan keterampilan tentang sesuatu yang dipelajari,
yang sifatnya rutin dan otomatis,
c. Masa latihan dilakukan secara singkat, hal ini dimungkinkan agar tidak
membosankan siswa,
38
d. Latihan diatur sedemikian rupa, sehingga menarik dan dapat
membangkitkan minat serta menimbulkan motivasi belajar siswa.
4. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Drill
a. Drill hanyalah untuk bahan atau tindakan yang bersifat otomatis.
b. Latihan harus memiliki arti yang lebih luas, oleh karena itu:
1) Sebelum diadakan latihan, anak didik perlu mengetahui terlabih
dahulu arti latihan itu sendiri.
2) Siswa perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk
kehidupan mereka selanjutnya.
3) Siswa harus mempunyai sikap bahwa latihan-latihan itu diperlukan
untuk melengkapi belajar.
c. Masa latihan harus relatif singkat, tetapi harus sering dilakukan pada
waktu-waktu tertentu.
d. Masa latihan harus menarik, gembira dan tidak membosankan, untuk itu
perlu:
1) Membangkitkan minat intrinsik siswa,
2) Cara penyampaiannya dengan permainan.
e. Proses latihan dan kebutuhan harus disesuaikan dengan perbedaan
individu.
1) Tingkat kecakapan yang diterima pada suatu saat tidak harus sama.
2) Latihan secara oerseorangan sangat perlu untuk menambah latihan
kelompok.
39
Dengan langkah-langkah di atas, latihan diharapkan dapat betul-betul
bermanfaat bagi siswa untuk menguasr.i kecakapan tersebut, serta dapat
menumbuhkan pemahaman untuk melengkapi penguasaan pelajaran yang
diterima secara teori dan praktek.
5. Penilaian/Pemeriksaan
Penilaian atau pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a. Secara klasikal, yaitu murid menukar pelajarannya dengan pekerjaan
teman-temannya yang lain.
b. Secara individual, yaitu guna membuat jawaban yang benar, selanjutnya
anak didik mencocokkannya dengan latihan mereka masing-masing.
c. Anak didik mencocokkan dengan ku ici jawaban yang telah tersedia lebih
dahulu.
Sedangkan manfaat adanya penilaian atau pemeriksaan ini dilakukan
terhadap guru dan anak didik, antara lain:
a. Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk
memperbaiki proses belajar mengajar.
b. Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar masing-masing
anak didik.
c. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar mengajar yang tepat.
6. Kelebihan dan Kekurangan Metode Drill
a. Kelebihan
Kelebihan metode Drill adalah sebagai berikut:
40
1) Dalam waktu yang relatif singkat, dapat diperoleh penguasaan dan
keterampilan yang diharapkan,
2) Para murid akan memiliki pengefc huan yang siap pakai,
3) Akan tertanam pada setiap pribadi anak kebiasaan belajar secara rutin
dan disiplin.
b. Kekurangan
Sedangkan kelemahan metode Drill adalah sebagai berikut:
1) Bisa menghambat perkembangan daya inisiatif murid,
2) Kurang memperhatikan relevansinya dengan lingkungan,
3) Membentuk pengetahuan “verbalis” dan “mekanis”
4) Membentuk kebiasaan-kebiasaan yang otomatis dan kaku.26
26 Armai Arief, op.cit., him. 174-178.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
Sebelum penjelasan tentang deskripsi pelaksanaan siklus, penulis paparkan
kondisi hasil belajar subyek penelitian sebelum penerapan metode Drill. Penelitian ini
dilaksanakan di kelas III SD Negeri Panca Arga 1. Sekolah tersebut terletak di lokasi
perumahan Akmil Dusun Mujen Desa Banyurojo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten
Magelang. Sekolah ini terdiri dari 16 ruang yaitu 7 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang
tamu, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang UKS, 1 ruang koperasi dan kantin, 1 ruang
mushola, 1 ruang multi media yang di dalamnya terdapat seperangkat komputer yang
berjumlah 3 buah yang secara aktif bisa digunakan dan 2 ruang lagi yang digunakan
untuk gudang. Sekolah ini memiliki 172 siswa yang terdiri dari 95 siswa putri dan 77
siswa putra. Sedangkan tenaga pengajarnya berjumlah 12 orang yang terdiri dari 10
orang guru perempuan dan 2 orang guru laki-laki.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 April 2008 sampai dengan
tanggal 27 Mei 2008. Kegiatan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada tanggal 29
April 2008 jam pelajaran 1 dan 2. Kegiatan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada
tanggal 6 Mei 2008 jam pelajaran 1 dan 2. Dan untuk kegiatan pembelajaran siklus
III dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2008 jam pelajaran 1 dan 2.
Siswa kelas III SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magelang
yang dijadikan subyek penelitian ini berjumlah 20 orang terdiri dari 7 anak laki-laki
dan 13 anak perempuan. Karakteristik siswa kelas ini secara lebih detail dapat
digambarkan sebagai berikut:
42
Usia siswa rata-rata 9 tahun.
■ Latar belakang orang tua mayoritas berpendidikan SMA dan berprofesi
sebagai TNI.
v ■ Tingkat kemampuan siswa, berdasarkan pengamatan selama peneliti
mengajar adalah 6 orang siswa cukup pandai, 9 orang siswa
berkemampuan sedang dan 5 orang siswa lambat.
Penguasaan materi pelajaran BTQ siswa kelas III SD Negeri Panca Arga 1
Mertoyudan Kabupaten Magelang sebelum penerapan metode Drill sangat rendah.
Hal ini terbukti dari dokumentasi daftar nilai siswa yang hanya ada 8 anak yang
mendapat nilai lebih dari 70, sedangkan 12 anak lainnya mendapat nilai kurang dari
70 atau kurang dari SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Minimal). Adapun hasil
evaluasi siswa sebelum penerapan metode Drill dapat diketahui pada tabel berikut:
Tabel 1Nilai BTQ Semester 2
No Nama Nilai
1 Muhammad Wiranto 702 Avivta Choni P. 653 Arti Dwi Astuti 684 Agnes Intan N. 645 Angga Yuda Aji P. 406 Deliana Timoris 787 Fiqih Ali Havid 408 Flory Lovelita 759 Galuh Maharani 7010 Irma Ayu Rahmawati 6811 Muhammad Aditya M. 6312 Muhammad Adriyan 6013 Nugi Agus Cahyanto 7314 Ryandika Vavirya 64
43
15 Ria Sekar Cahyani 8516 Rizdani Candra Putri 5517 Retno Jeni Melinda 4018 Valya Yasmin Nafisa 7419 Yunita Susan Nabela 7820 Randika Alfan Al Fatah 69
Jumlah 1.299
Rata-rata 64
Sumber: Dokumentasi SD Negeri Panca Arga I
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan
Perencanaan dimulai dengan mempersiapkan materi. Adapun materi
yang disampaikan dalam penelitian tirdakan kelas ini adalah Pengenalan
Bentuk Huruf Hijaiyah dan Tanda Baca, dengan kompetensi dasar siswa
mampu membaca dan menulis huruf Al-Qur’an dengan benar. Perencanaan
dilanjutkan dengan menyiapkan sumber belajar dan mengembangkan skenario
pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
Guru mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan berdoa.
Kemudian guru melakukan apersepsi tentang materi yang akan
disampaikan. Pada kegiatan apersepsi guru melakukan tanya jawab
mengenai huruf-huruf Hijaiyah dengan menyuruh salah satu murid
melafalkan huruf Hijaiyah dimulai dari huruf t (alif) sampai dengan huruf
44
(ya) dan menyuruh siswa yang lain untuk mendengarkan sambil
meneliti apakah jawaban temannya betul atau salah.
b. Kegiatan Inti
Guru menyampaikan materi pelajaran dengan menuliskan huruf-
huruf Hijaiyah secara urut di papan tulis. Terlebih dahulu guru membaca
huruf-huruf Hijaiyah sesuai dengan makhraj yang benar sambil dilagukan
agar mudah dihafal, kemudian secara bersama-sama siswa menirukan.
Selanjutnya guru menunjuk satu per satu dari siswa untuk menebak huruf
Hijaiyah yang ditunjuk oleh guru. Langkah selanjutnya guru menuliskan
huruf-huruf Hijaiyah secara acak di papan tulis. Hal ini dimaksudkan agar
siswa faham betul terhadap bacaan maupun tulisan huruf Hijaiyah. Setelah
itu guru menunjuk huruf Hijaiyah dan siswa menebaknya. Hal ini
dilakukan secara berulang-ulang agar mudah diingat dan dihafal. Setelah
kegiatan tanya jawab itu dianggap cukup, kegiatan berikutnya adalah
menyuruh siswa untuk menulis huruf-huruf Hijaiyah secara urut. Untuk
mengakhiri pelajaran, guru bersama-sama siswa melafalkan huruf-huruf
Hijaiyah dengan dilagukan.
c. Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir berupa kegiatan evaluasi. Pada kegiatan ini setiap
siswa diberi Lembar Kerja Siswa. Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru
memberikan tindak lanjut dengan memberi pekerjaan rumah. Kemudian
guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah bersama-sama dan
diakhiri dengan mengucapkan salam.
45
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus U
1. Perencanaan
Berdasarkan analisa hasil evaluasi siklus I, peneliti merancang
perbaikan pembelajaran siklus 11. Pada siklus 11 ini kegiatan inti pembelajaran
dengan menggunakan alat peraga yang berupa kartu huruf dengan tulisan
huruf Hijaiyah, hal ini dimaksudkan agar lebih menarik perhatian siswa
sehingga dapat memfokuskan pada pelajaran.
2. Pelaksanaan
Guru melaksanatcan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana
perbaikan pembelajaran pada siklus II yang sudah disusun sebelumnya.
Pelaksanaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
Guru mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan berdoa,
dilanjutkan dengan mengadakan apersepsi. Pada kegiatan apersepsi guru
mengadakan pre tes secara lisan tentang materi yang sudah diberikan.
b. Kegiatan Inti
Guru menyiapkan kartu hi ruf yang berupa tulisan Hijaiyah
sebagai alat peraga, agar kegiatan pembelajaran bisa menarik sehingga
siswa akan terfokus pada pelajaran. Selanjutnya guru mengacak kartu
huruf, satu per satu kartu itu diperlihatkan kepada siswa dan tugas siswa
untuk menebaknya, baik secara individu maupun kelompok. Langkah
berikutnya guru menyuruh siswa untuk menulis huruf-huruf Hijaiyah
dengan bentuk huruf di awal, di tengah dan di akhir secara berkelompok.
47
Terakhir guru melakukan post tes untuk mengetahui sejauiimana
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran,
c. Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir berupa kegiatan evaluasi. Pada kegiatan ini, siswa
mengerjakan tes tertulis yang sudah disediakan. Pada akhir kegiatan guru
memberikan tindak lanjut berupa pekeijaan rumah.
3. Pengamatan
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan
penguasaan materi pelajaran BTQ, maka pengamatan difokuskan pada proses
pembelajaran BTQ. Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada
saat pembelajaran, peneliti meminta bantuan guru agar hasilnya valid.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada
siklus kedua ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pelaksanaan
pembelajaran sebagai berikut:
a. Pelaksanaan post tes belum sesuai dengan yang diharapkan, siswa masih
merasa jenuh sehingga perhatian siswa masih kurang.
b. Minat siswa belum maksimal
Meskipun demikian, pembelajaran ini telah menunjukkan peningkatan,
yaitu dalam hal-hal:
a. Adanya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran meskipun baru
sebagian.
48
b. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran tumbuh sehingga siswa
mau bertanya walaupun baru sebagiai..
Berdasarkan dua hal di atas, maka hal-hal yang peneliti perhatikan dan
perbaiki pada siklus ketiga adalah:
a. Meningkatkan minat, perhatian serta keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan metode Drill, dibantu dengan alat
peraga serta cara penyampaian yang menarik.
b. Membuat permainan.
c. Membuat kelompok.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
1. Perencanaan
Berdasarkan analisis hasil evaluasi siklus II, pembelajaran BTQ sudah
menunjukkan perkembangan, namun belum maksimal. Oleh karena itu,
peneliti merancang perbaikan pembelajaran siklus III. Pada kegiatan inti
pembelajaran tetap menggunakan metode Drill serta alat peraga berupa kartu
huruf, namun dalam penyampaiannya dengan permainan secara berkelompok
dengan harapan dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa
terhadap materi pelajaran BTQ.
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan siklus III ini, strategi pembelajaran dengan
menggunakan metode Drill dan alat peraga. Pokok bahasan yang diajarkan
49
adalah menyambung dan mengurai huruf Al-Qur’an. Langkah-langkah
pelaksanaan ini meliputi:
a. Kegiatan Awal
Guru mengucapkan salam dan berdoa. Kemudian guru melakukan
pre tes tentang penguasaan siswa mengenai materi pelajaran yang lalu.
b. Kegiatan Inti
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap
kelompok diberi kartu huruf Hijaiyah. Kemudian guru menyuruh setiap
kelompok menyusun kartu-kartu huruf tersebut menjadi sebuah kalimat
yang sudah ditentukan oleh guru. Dari beberapa kelompok tersebut, siapa
yang paling cepat menyusun huruf Hijaiyah menjadi suatu kalimat dan
jawabannya benar mendapatkan point. Kelompok yang paling banyak
mendapat point akan menjadi pemenang. Selanjutnya, kalimat yang sudah
benar tersebut ditulis di dalam buku Siswa masing-masing. Guru memberi
sanjungan kepada kelompok yang telah berhasil menyusun kalimat paling
cepat. Kemudian kalimat tersebut dibaca bersama-sama. Langkah
selanjutnya, guru menyuruh kepada setiap siswa untuk mengurai kalimat
yang sudah tersusun menjadi huruf-huruf Hijaiyah yang berdiri sendiri.
Kemudian secara bersama-sama membahasnya. Setelah dirasa cukup,
maka untuk memantapkan pemahaman siswa terhadap BTQ, maka guru
memberi latihan secara dikte, kemudian siswa menulisnya. Latihan ini
dikerjakan secara perorangan. Guri mendikte sambil berkeliling kelas
untuk mengetahui siapa yang bel im menguasai materi yang sudah
50
diberikan. Kemudian dilanjutkan dengan mengoreksi hasil latihan siswa
dengan cara menukar satu bangku sehingga siswa bersikap jujur. Setelah
latihan dirasa cukup, maka dilanjutkan dengan evaluasi,
c. Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir berupa evaluasi. Pada kegiatan evaluasi, siswa
mengerjakan tes formatif dan diakhiri dengan penugasan berupa pekeijaan
rumah. Kemudian guru mengucapkan salam dan menutup pelajaran
dengan membaca hamdalah.
3. Pengamatan
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran BTQ, maka pengamatan
difokuskan pada perubahan yang terjadi saat proses pembelajaran BTQ
berlangsung. Untuk melakukan pengamalan terhadap situasi kelas pada saat
pembelajaran, peneliti meminta bantu;m guru untuk mengamati jalannya
pembelajaran, sehingga didapat data yang valid.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran paaa
siklus ketiga ini, peneliti dapat menyimpulkan bahwa:
a. Perhatian serta minat siswa dalam pembelajaran BTQ meningkat.
b. Keaktifan siswa mengikuti pembelajaran BTQ lebih antusias yaitu dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang belum dipahami.
c. Kemampuan siswa dalam pembelajaran BTQ meningkat.
51
Dengan demikian, penggunaan metode Drill dan alat peraga serta
dengan permainan dapat meningkatkan minat, perhatian dan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran BTQ, sehingga penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran BTQ meningkat.
52
ini dapat dikatakan tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan
pembelajaran belum berhasil, dengan jumlah prosentasenya hanya 60%.
Tabel 3Hasil Observasi Proses Pembelajaran BTQ pada Siklus I
No Aspek yang diamati Ada Tidak Keterangan
1 Minat siswa v Rendah
2 Perhatian siswa v Kurang
3 Keaktifan siswa V Kurang
4 Pemahaman siswa V Rendah
5 Kemampuan membaca v Baik
6 Kemampuan menulis V Rendah
7 Menjawab pertanyaan V Rendah
8 Kemauan siswa untuk bertanya V Rendah
Dari tabel tersebut diketahui minat, perhatian, dan keaktifan siswa
dalam mengikuti pelajaran BTQ belum muncul. Sebagian besar siswa sudah
lancar membaca huruf Hijaiyah, namun kemampuan menulis masih rendah.
Kemauan siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan masih rendah
sehingga siswa cenderung pasif.
Untuk mengukur keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran pada
kegiatan akhir, peneliti mengadakan evaluasi. Dari kegiatan evaluasi diketahui
nilai rata-rata hasil tertulis belum memuaskan. Nilai rata-rata tes tertulis siswa
secara keseluruhan sebesar 68.
54
Tabel 4Nilai BTQ pada Siklus I
No Nama Nilai
1 Muhammad Wiranto 752 Avivta Choni P. 803 Arti Dwi Astuti 804 Agnes Intan N. 705 Angga Yuda Aji P. 506 Deliana Timoris 857 Fiqih Ali Havid 358 Flory Lovelita 709 Galuh Maharani 7510 Irma Ayu Rahmawati 6011 Muhammad Aditya M. 5512 Muhammad Adriyan 6013 Nugi Agus Cahyanto 7514 Ryandika Vavirya 7015 Ria Sekar Cahyani 10016 Rizdani Candra Putri 5517 Retno Jeni Melinda 6018 Valya Yasmin Nafisa 7019 Yunita Susan Nabela 7020 Randika Alfan Al Fatah 65
Jumlah 1.360
Rata-rata 68
Pada pelaksanaan evaluasi sebelum siklus I, dari 20 siswa hanya 8
siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas dengan rata-rata kelas 64. Setelah
pelaksanaan pembelajaran siklus I, hasil evaluasi menunjukkan peningkatan.
Dari 20 siswa ada 12 siswa yang berhasil memperoleh nilai 70 ke atas.Nilai
rata-rata kelas mengalami peningkatan, dari 64 menjadi 68. Sedangkan
ketuntasan belajar semula 40% menjadi 60% atau naik 20%.
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari 20 siswa, masih ada 8 siswa
yang belum berhasil mencapai ketuntasan belajar. Hasil belajar pada siklus I
55
ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Nilai rata-rata hasil tes tertulis
belum di atas Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yakni 70.
Sebagian siswa belum aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan. Ada
beberapa siswa yang tidak konsentrasi dengan pelajaran, siswa terlihat siduk
sendiri dan bicara dengan teman sebangku. Hal ini disebabkan oleh beberapa
kemungkinan, antara lain:
a. Peneliti belum mempergunakan alat peraga sebagai alat bantu dalam
pembelajaran.
b. Cara penyampaian materi oleh peneliti kurang bervariasi sehingga anak
merasa jenuh.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, peneliti harus
memperbaiki kinerja pada siklus II. Bentuk perbaikan bisa ditempuh dengan
menggunakan alat peraga yang berupa kartu huruf hijaiyah, serta cara
penyampaian materi yang bervariasi, sehingga diharapkan dapat mengaktifkan
semua siswa serta dapat meningkatkan minat belajar siswa.
2. Siklus II
Selama pembelajaran berlangsung diadakan pengamatan untuk
mengetahui pengaruh penerapan metode Drill terhadap proses pembelajaran
BTQ di kelas. Pembelajaran pada pertemuan ke-2 siswa yang masuk sebanyak
20 anak. Hasil observasi pada pertemuan ke-2 ini diperoleh data sebagai
berikut:
56
Tabel 5Pelaksanaan Guru dalam Penggunaan Metode Drill pada Siklus II
No Indikator Metode Drill Ya Tidak
1 Bahan v
2 Latihan v
3 Latihan harus singkat v
4 Latihan harus menarik v
5 Latihan harus disesuaikan dengan kebutuhan individu v
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pelaksanaan guru dalam
penggunaan metode Drill pada siklus 11 ini sudah menunjukkan peningkatan
dibandingkan dengan siklus I. Guru sudah menggunakan bahan pelajaran dan
latihan. Latihan sudah menarik perhatian anak dan sudah disesuaikan dengan
kebutuhan individu. Namun waktu yang digunakan latihan masih lama. Hal
ini menunjukkan guru belum berhasil dalam melaksanakan pembelajaran.
Jumlah prosentase sebesar 80% atau naik 20% dari siklus I.
Tabel 6Hasil Observasi Proses Pembelajaran BTQ pada Siklus n
No Aspek yang diamati Ada Tidak Keterangan
1 Minat siswa v Sedikit meningkat
2 Perhatian siswa v Mulai muncul
3 Keaktifan siswa v Sebagian besar
4 Pemahaman siswa v Sedikit meningkat
5 Kemampuan membaca V Meningkat
57
6 Kemampuan menulis v Sedikit meningkat
7 Menjawab pertanyaan v Sedikit meningkat
8 Kemauan siswa untuk bertanya V Sudah muncul
Dari tabel tersebut diketahui minat, perhatian, serta keaktifan siswa
sedikit meningkat. Sebagian siswa aktif dalam bertanya dan menjawab
pertanyaan, ketertarikan siswa bertambah setelah adanya alat peraga, sehingga
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran BTQ yang meliputi kemampuan
membaca dan menulis huruf Hijaiyah mengalami peningkatan. Pada akhir
pembelajaran siswa diberi tes tertulis. Nilai rata-rata tes tertulis siswa secara
keseluruhan sebesar 70.
Tabel 7Nilai BTQ pada Siklus II
No Nama Nilai
1 Muhammad Wiranto 702 Avivta Choni P. 703 Arti Dwi Astuti 754 Agnes Intan N. 705 Angga Yuda Aji P. 606 Deliana Timoris 857 Fiqih Ali Havid 458 Flory Lovelita 759 Galuh Maharani 7510 Irma Ayu Rahmawati 7011 Muhammad Aditya M. 6012 Muhammad Adriyan 6013 Nugi Agus Cahyanto 8014 Ryandika Vavirya 7515 Ria Sekar Cahyani 9016 Rizdani Candra Putri 6517 Retno Jeni Melinda 3518 Valya Yasmin Nafisa 8019 Yunita Susan Nabela 80
58
20 Randika Alfan Al Fatah 80
Jumlah 1.400
Rata-rata 70
Hasil belajar pada siklus II ini, dari 20 siswa ada 14 siswa berhasil
mencapai nilai 70 ke atas. Ketuntasan belajar mencapai 70%, yang semula
hanya 60%. Sedangkan nilai rata-rata kelas naik menjadi 70. Perubahan
strategi yang dilakukan peneliti mampu meningkatkan hasil belajar siswa,
meskipun hanya mengalami kenaikan 10%. Namun nilai rata-rata kelas sudah
sesuai dengan Standar Ketuntasan Belajar Minimal.
Selama proses pembelajaran berlangsung, minat siswa dalam
mengikuti pembelajaran sudah ada peningkatan dibandingkan pada siklus I,
walaupun belum maksimal. Kegaduhan siswa di kelas sudah bisa dikurangi
dengan adanya kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh guru dan siswa,
meskipun masih ada beberapa siswa yang tidak ikut menjawab, dikarenakan
siswa dalam kategori lamban belajar.
Dari data hasil belajar pada siklus II ini, dari 20 siswa masih ada 6
siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Untuk mengatasi
permasalahan terseut, peneliti harus memperbaiki kinerja pada siklus III.
Adapun bentuk perbaikannya dengan cara meningkatkan minat, perbaikan
serta keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, peneliti membuat permaian
serta siswa dibuat kelompok. Dengan cara ini diharapkan dapat
menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa terhadap materi pelajaran
BTQ.
59
3. Siklus III
Selama pembelajaran berlangsung dilakukan pengamatan untuk
mengetahui pengaruh penerapan metode Drill terhadap proses pembelajaran
BTQ di kelas. Pada pembelajaran dalam pertemuan ke-3 ini siswa yang hadii
sebanyak 20 anak. Hasil observasi pada pertemuan ke-3 ini diperoleh data
sebagai berikut:
Tabel 8Pelaksanaan Guru dalam Penggunaan Metode Drill pada Siklus III
No Indikator Metode Drill Ya Tidak
1 Bahan v
2 Latihan v
3 Latihan harus singkat V
4 Latihan harus menarik V
5 Latihan harus disesuaikan dengan kebutuhan individu
Berdasarkan tabel tersebut diketahui jumlah prosentase sebesar 100%.
Hal ini dapat dikategorikan tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan metode Drill sudah berhasil.
Tabel 9Hasil Observasi dalam Penggunaan Metode Drill pada Siklus n i
No Aspek yang diamati Ada Tidak Keterangan
1 Minat siswa v Meningkat
2 Perhatian siswa . v Meningkat
60
3 Keaktifan siswa v Sudah merata
4 Pemahaman siswa v Meningkat
5 Kemampuan membaca v Meningkat
6 Kemampuan menulis V Meningkat
7 Menjawab pertanyaan V Meningkat
8 Kemauan siswa untuk bertanya V Meningkat
Dari data hasil observasi tersebut diketahui bahwa dari berbagai aspek
yang meliputi tingkat pemahaman terhadap materi pelajaran, minat, perhatian,
keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, keinauan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan mengalami peningkatan. Perubahan strategi dalam
pembelajaran mampu meningkatkan penguasaan siswa. Pada akhir
pembelajaran siswa diberi tes tertulis dan hasilnya memuaskan. Nilai rata-rata
siswa secara keseluruhan sebesar 78.
Tabel 10Nilai BTQ pada S'klus III
No Nama Nilai
1 Muhammad Wiranto 752 Avivta Choni P. 803 Arti Dwi Astuti 854 Agnes Intan N. 755 Angga Yuda Aji P. 606 Deliana Timoris 1007 Fiqih Ali Havid 508 Flory Lovelita 859 Galuh Maharani 8510 Irma Ayu Rahmawati 7511 Muhammad Aditya M. 7012 Muhammad Adriyan 7013 Nugi Agus Cahyanto 75
61
14 Ryandika Vavirya 8515 Ria Sekar Cahyani 10016 Rizdani Candra Putri 7017 Retno Jeni Melinda 5018 Valya Yasmin Nafisa 10019 Yunita Susan Nabela 9520 Randika Alfan Al Fatah 85
Jumlah 1.570
Rata-rata 78
Pada pembelajaian siklus III ini dapat dikatakan hasil belajar siswa
mengalami peningkatan. Dari 20 siswa, ada 17 siswa yang berhasil mencapai
ketuntasan belajar, hanya 3 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar.
Ketuntasan belajar pada siklus III ini mencapai 85%, sedangkan semula hanya
70% atau mengalami peningkatan 15%. Nilai rata-rata kelas naik menjadi 78.
Hasil belajar pada siklus III ini sudah menunjukkan hasil yang memuaskan,
dengan nilai rata-rata kelas hasil tes krtulis lebih dari Standar Ketuntasan
Belajar Minimal.
Perubahan strategi yang dilakukan oleh peneliti mampu meningkatkan
hasil belajar siswa. Meskipun masih ada 3 siwa yang belum mencapai
ketuntasan belajar. Untuk mengatasinya, peneliti memberi bimbingan khuouj,,
berupa penjelasan kembali dengam pemberian latihan setelah teman-teman
mereka pulang.
B. Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I,
siklus II dan siklus III mengalami peningkatan. Peningkatan ini dicapai setelah
62
pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode Drill.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh E.L. Thorndike yang dikutip oleh Max
Darsono dalam teori Iconeksionisme bahwa adanya latihan akan memperkuat
hubungan stimulus dengan respon, artinya semakin banyak latihan tersebut, maka
hasilnya semakin baik.1
Pada siklus I guru menjelaskan materi pelajaran pada siswa dengan
menggunakan metode Drill. Berdasarkan hasil penelitian tindakan siklus I
diketahui hasil belajar siswa belum memuaskan. Hal ini diketahui dari nilai rata-
rata tes tertulis siswa sebesar 68 dan keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran
masih kurang. Ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan pelajaran, terlihat
sibuk sendiri. Hal ini dikarenakan guru belum bisa mengelola kelas dengan baik.
Dengan hasil penelitian tersebut guru perlu meningkatkan hasil belajar siswa
dengan menggunakan metode Drill serta penggunaan alat peraga yang bertujuan
dapat meningkatkan keaktifan siswa serta menumbuhkan minat belajar siswa
terhadap mata pelajaran BTQ.
Hasil belajar pada siklus II menunjukkan kemajuan dan cukup
memuaskan. Pada siklus II ini nilai rata-rata kelas sebesar 70. Peningkatan untuk
nilai rata-rata tes tertulis sebesar 10%. Keaktifan siswa dalam dalam mengikuti
pelajaran sudah meningkat, meskipun belum maksimal. Oleh karena itu
pembelajaran ini masih ada beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan. Hal ini
dilakukan karena masih ada 6 siswa dari jumlah siswa dalam 1 kelas yang belum
mencapai ketuntasan belajar, serta nilai yang mereka dapat masih jauh dari
1 Max Darsono dkk, Belajar dan Pembelajaran (Semarang: CV. IKIP Semarang Press, 2000),him. 7.
63
Standar Ketuntasan Belajar Minimal. Perbaikan tersebut diantaranya siswa dibuat
kelompok yang heterogen yakni terdiri dari siswa berprestasi, siswa sedang dan
siswa yang berkemampuan rendah. Dalam kegiatan pembelajaran dengan
permaianan untuk menarik perhatian siswa, sehingga dapat menumbuhkan minat
dan motivasi belajar siswa serta terfokus pada pelajaran BTQ. Oleh karena itu
maka perlu dilakukan pembelajaran kembali pada siklus ke 3 agar hasil belajar
siswa mengalami peningkatan.
Pada siklus III hasil belajar dengan nilai rata-rata tes tertulis sebesar 78.
Nilai ini meningkat 15% dari siklus II. Hasil belajar pada siklus III ini
menunjukkan hasil yang memuaskan, dengan nilai rata-rata hasil tes tertulis lebih
dari SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Minimal). Pada siklus III ini diketahui
hanya ada 3 siswa yang belum berhasil mencapai ketuntasan belajar.
Dari hasil evaluasi pada tindakan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Drill serta
penggunaan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses
pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an.
Tabel 11Daftar Nilai Tes Tertulis Sebelum dan Sesudah Penerapan Metode Drill
No Nama Sebelum Metode Drill
Sesudah Metode Drill
1 Muhammad Wiranto 70 752 Avivta Choni P. 65 803 Arti Dwi Astuti 68 854 Agnes Intan N. 64 755 Angga Yuda Aji P. 40 606 Deliana Timoris 78 1007 Fiqih Ali Havid 40 508 Flory Lovelita 75 859 Galuh Maharani 70 85
C>4
10 Irma Ayu Rahmawati 68 7511 Muhammad Aditya M. 63 7012 Muhammad Adriyan 60 7013 Nugi Agus Cahyanto 73 7514 Ryandika Vavirya 64 8515 Ria Sekar Cahyani 85 10016 Rizdani Candra Putri 55 7017 Retno Jeni Melinda 40 5018 Valya Yasmin Nafisa 74 10019 Yunita Susan Nabela 78 9520 Randika Alfan Al Fatah 69 85
Jumlah 1.299 1.570Rata-rata 64 78
Data ketuntasan belajar siswa sebelum, siklus I, siklus II dan siklus III
dapat ditampilkan dalam bentuk tabel berikut:
Tabel 12Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Metode
Drill
Nilai* %
KetSblm Skls 3 Sblm Skls 3
<70 12 3 60% 15%Tidaktuntas
>70 8 17 40% 85% T untas
Rt-rt kelas 64 78
Dari hasil evaluasi pada sebelum dan sesudah penerapan metode Drill
tersebut membuktikan bahwa teori belajar stimulus respon oleh Thorndike dengan
menggunakan metode Drill serta penggunaan media peraga mampu meningkatkan
penguasaan materi pelajaran Baca Tulis Al Qur’an siswa kelas III SD Negeri
Panca Arga I Mertoyudan Kabupaten Magek ng.
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penguasaan siswa terhadap materi pelajaran BTQ sebelum penggunaan
metode Drill masih rendah. Hal ini terbukti dari dokumentasi daftar nilai rata-
rata kelas sebesar 64.
2. Pada siklus I penerapan metode Drill dilakukan tanpa bantuan alat peraga,
dan hasilnya belum memuaskan dengan nilai rata-rata kelas sebesar 68. Pada
siklus II peneliti mengubah cara penyampaian materi dengan menggunakan
alat peraga dan hasilnya sedikit meningkat dengan nilai rata-rata kelas
sebesar 70. Pada siklus III peneliti m embuat permaianan sehingga dapat
meningkatkan nilai rata-rata kelas menjadi 78, dan hasilnya memuaskan.
3. Penguasaan siswa terhadap materi pelajaran BTQ setelah penggunaan metode
Drill mengalami peningkatan. Penggunaan metode Drill sangat cocok untuk
pelajaran BTQ karena bisa memperoleh kecekatan, ketangkasan dan
ketepatan yang bersifat rutin dan otomatis.
B. Saran
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, dapat diketahui bahwa
penggunaan kartu huruf sebagai alat peraga dan pemberian latihan atau metode
Drill dapat meningkatkan penguasaan siswa kelas III SD Negeri Panca Arga I
Mertoyudan Magelang pada pelajaran BTQ. Oleh karena itu ketika guru
menyampaikan pembelajaran di kelas rendah sebaiknya menggunakan alat
6 6
peraga berupa benda. Karena tingkat berfikir siswa kelas rendah masih sangat
tergantung dengan benda serta dalam pen\ampaian materi dengan permainan
agar anak tidak merasa jenuh. Masa latihan dilakukan secara singkat, namun
harus rutin. Sehingga daya fikimya makin ama akan semakin bertambah baik,
karena dengan pengajaran yang baik, maka anak didik akan menjadi lebih teratur
dan lebih teliti dalam mendorong daya ingatnya. Sehingga proses pembelajaran
akan dapat diikuti oleh siswa dengan baik dan hasil belajar akan lebih maksimal.
65
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Press, Cet. Ke-1,2002)
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian (Yogyakarta: Rineka Cipta, Edisi V, cet. Ke-12, 2002)
Bahreisj, Hussein, Hadits Shahih Al-Jami’us Shahih Bukhari Muslim (Surabaya: CV Karya Utama, 1985)
Darsono, Max dkk, Belajar dan Pembelajaran (Semarang: CV. IKIP Semarang Press, 2000)
Departemen Agama RI., Al-Qur'an dan Terjemahnya (Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, 1985)
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Jilid 2 (Yogyakarta: ANDI, Cet. Ke-26,Edisi I, 2001)
Marimba, Ahmad D., Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung: Al-Ma’arif, 1989).
Muslich, Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual (Jakarta: Bumi Aksara, Cet. ke-2, Edisi pertama, 2007)
Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, cet. ke-5, 1985)
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 1990),
Sriyanti, Lilik, Psikologi Pendidikan Suatu pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar (Salatiga: STAIN Salatiga Press, Cet. Ke-I, 2003)
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan (Jakarta: CV. Rajawali, Cet. Ke I, 1984)
Tafsir, Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. ke-1, 1995)
Tim Pembina BTA, GBPP Baca Tulis Huruf Al-Qur'an Sekolah Dasar (Semarang: 1999)
Usman, Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam (Jakarta: Ciputat Press, Cet. Ke-1, 2002)
Wartono dkk, Materi Pelatihan Terintegrasi (Jakarta: Cet. Ke-1, 2004)
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu Hari, Tanggal
SD Negeri Panca Arga 1 Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) III/22x35 menit ( 1 x pertemuan ) Selasa, 29 April 2008
I. Standar KompetensiMembaca dan menulis Al-Qur’an dan tanda baca mad.
II. Kompetensi Dasar■ Mengenal huruf Hijaiyah■ Mengenal tanda baca.
III. Indikator■ Lancar melafalkan huruf Hijaiyah dengan fasih■ Hafal huruf Hijaiyah dengan harakat■ Menulis huruf Hijaiyah dengan harakat.
IV. Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari materi ini siswa dapat melafalkan huruf Hijaiyah, hafal huruf Hijaiyah dan dapat menulis huruf Hijaiyah berharakat : fathah, kasrah, domah, fathah tain, kasrah tain dan dhomah tain dengan baik.
V. Materi PembelajaranPengenalan bentuk huruf Al-Qur’an dan tanda baca. VI. VII.
VI. Metode Pembelajaran■ Drill■ Tanya jawab■ Penugasan
VII. Langkah-Langkah Kegiatan
Kegiatan awal■ Guru mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan berdoa.■ Guru melakukan apersepsi tentang materi yang akan disampaikan dengan
/anya jawab.
Kegiatan inti■ Guru menyampaikan materi pelajaran dengan menuliskan huruf-huruf
hijaiyah, secara urut di papan tulis.■ Guru membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai makhraj yang benar sambil
dilagukan dan siswa menimkan.■ Guru menunjuk satu per satu dari siswa untuk menebak huruf hijaiyah
yang ditunjuk oleh guru.■ Guru menuliskan huruf-huruf Hijaiyah secara acak di papan tulis.■ Guru memberi pertanyaan secara Drill kepada siswa dengan menunjuk
huruf Hijaiyah dan siswa menebaknya.■ Guru menyuruh siswa untuk menulis huruf-huruf Hijaiyah secara urut.■ Guru bersama-sama siswa melafalkan huruf-huruf Hijaiyah dengan
dilagukan.
Kegiatan Akhir■ Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal
yang kurang dipahami.■ Guru membagi LKS kepada siswa untuk dikerjakan.■ Guru menutup pelajaran dengan men baca hamdalah.
VIII. Sumber Belajar Lembar Kerja Siswa IX.
IX. Penilaian■ Teknik penilaian : tes tertulis■ Bentuk instrumen : jawaban singkat
Mengetahui Magelang, 29 April 2008
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu Hari, Tanggal
SD Negeri Panca Arga I Baca Tubs Al-Qur’an (BTQ) III/22 x 35 menit ( 1 x pertemuan ) Selasa, 06 Mei 2008
I. Standar KompetensiMembaca dan menulis Al-Qur’an dan tanda baca mad.
II. Kompetensi Dasar■ Membaca huruf Al-Qur’an■ Menulis huruf Al-Qur’an.
III. Indikator■ Merangkai huruf-huruf AL-Qur’an■ Mengurai huruf-huruf Al-Qur’an
IV. Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari materi ini siswa dapat merangkai dan mengurai huruf- huruf AL-Qur’an dengan baik.
V. Materi PembelajaranPengenalan bentuk huruf awal, tengah dan akhir huruf hijaiyah. VI. VII.
VI. Metode Pembelajaran■ Drill■ Tanya jawab■ Penugasan
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal■ Guru mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan berdoa.■ Melafalkan huruf Hijaiyah dengan dilagukan bersama-sama.■ Tanya jawab materi yang telah lalu
Kegiatan inti■ Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan beseita Kompetensi yang
akan dicapai secara singkat.■ Guru menyiapkan kartu huruf yang berupa tulisan huruf Hijaiyah
kemudian mengacaknya.■ Guru memperlihatkan kartu huruf satu per satu kepada siswa dan tugas
siswa menebaknya, baik secara individual maupun kelompok.■ Guru menyuruh siswa untuk menulis huruf-huruf Hijaiyah dengan bentuk
huruf di awal, di tengah dan di akhir.■ Mengadakan post test tentang bentuk huruf awal. Tengah dan akhir huruf
Hijaiyah.■ Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal
yang belum dipahami.
Kegiatan Akhir■ Guru membagi LKS kepada siswa untuk dikerjakan.■ Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah.
VIII. Sumber Belajar■ Buku referensi yang relevan■ Lembar Kerja Siswa
IX. Penilaian■ Teknik penilaian : tes tertulis■ Bentuk instrumen : jawaban singkat
Mengetahui Mpgelang, 06 Mei 2008
Sekolah
SINIM. 1 14063111186052
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu Hari, Tanggal
SD Negeri Panca Arga I Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) III/22 x 35 menit ( 1 x pertemuan ) Selasa, 27 Mei 2008
I. Standar KompetensiMembaca dan menulis Al-Qur’an dan tanda baca mad.
II. Kompetensi Dasar■ Membaca huruf Al-Qur’an■ Menulis huruf Al-Qur’an
III. Indikator■ Merangkai huruf-huruf Al-Qur’an■ Mengurai huruf-huruf Al-Qur’an■ Mengenal tanda baca mad
IV. Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari materi ini siswa merangkai huruf-huruf Al-Qur’an, mengurai huruf-huruf Al-Qur’an dan mengenal tanda baca mad dengan baik.
V. Materi Pembelajaran »Pengenalan bentuk huruf awal, tengah dan akhir huruf hijaiyah dan tanda baca mad. VI. VII.
VI. Metode Pembelajaran■ Drill■ Tanya jawab■ Penugasan
VII. Langkah-Langkah Kegiatan
Kegiatan awal■ Guru mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan berdoa.■ Melafalkan huruf Hijaiyah dengan dilagukan bersama-sama.■ Mengadakan pre test tentang materi yang telah lalu.
Kegiatan inti■ Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 4-5 siswa.■ Guru memberi kartu-kartu huruf Hijaiyah kepada setiap kelompok.■ Guru menyuruh setiap kelompok menyusun kartu-kartu huruf Hijaiyah
menjadi sebuah kalimat yang sudah ditentukan oleh guru.■ Setiap kelompok menyusun kartu-kartu huruf hijaiyah menjadi sebuah
kalimat dengan cepat.■ Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang paling cepat
menyusun kalimat.■ Siswa menulis kalimat yang sudah be lar.■ Guru menyuruh siswa untuk mengirangi kalimat yang sudah tersusun
menjadi huruf-huruf Hijaiyah yangbt rdiri sendiri.■ Secara bersama-sam i membahas hasi! keija siswa.■ Mengadakan post test secara individual.■ Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami.
Kegiatan Akhir■ Guru membagi LKS kepada siswa untuk dikerjakan.■ Guru memberi pekeijaan rumah.■ Guru menutup pelajaran dengan memoaca hamdalah.
VIII. Sumber Belajar■ Buku referensi yang relevan.■ Lembar Kerja Siswa
IX. Penilaian■ Teknik penilaian : tes tertulis■ Bentuk instrumen : pilihan ganda, jawaban singkat
Mengetahui Magelang, 27 Mei 2008
1186052IA MARIA T1JLFAH NIM 11406311
Lampiran 4
1. Tufol^h
r
Letnkgr 1
huruf-fumf tank lit j C 4Tkte )
& -Z J j J tJ> ^ ^ ( J 0 J '° t
2. TulisWi c<en m humf latin I' / s
* ' t = '
^ y j J r = ■ ■
c l ' - ■d ' t <■ ':.
o ✓e t / J u " =
y
3- 'Tulelah nam a -Landa bacanya I /
a . ------ - .
k ___o
C -----
&• -----
if. kerilah +ancb
4. Kufuuidh =
t’. ^om aduh =
c - tahqt in =
A- W o(qhq :
i. A k h a t
batanya *.
^ * j a
J f c y
J
- * J ^
Lampiran 5
Le-mtar K e rjd H
y
\ TuTk i^b huruf \ *Un jn ^
c_jJ ( s * *
p
c '\ ' * ' * 'L -y * o ±-y* y o -
' S ' y
* & U - v S ~-y y ? s y
^ & L s i J U ^ -
t.
C.
t .
> /
J Z J* y y
-
1 "Tulis 4®n^m huruf Cambuy i
o ^*• = - ■ • d-
* , - -b J» J - - ■ L
* y
c r ^ =
3. L&ngtopiUh I
4 . M ^ lT k i = — JL*
L =
c. Ndfu?ttJq = — v*
4 U M ton , tolunat bdr'.Hab fnenj^d; , huruf *. unggul )
U ) j ^ l = ■ d - U U W L * < - * ■ ■
//
yd. Vo' «f tJ = .-.JCtP
e. Syatik»* -y
4.
U
C-
... ^ ^ *» 7 U |
Vv J xO i v jsi
U ah U I aJ
Lampiran 6
L - e m h*r £ II
l . ^ e r i U h ^T lang O O W i t f ^ fe, c ddT de& zn jaat^bdt) y a n g p^lrng -L e p a t I
1. l a n d a h a r a k a t (^ . ToL^Ahb. Kasrah
2 . T a n d a h a r a k a t f J L
a . ^A-tbaVib. Karrah
3 . Tanda hamkaL C ^.4. dom ah. b- f a t h a h -banaU n
; g|t r c bcpL • c- q fim aK d- £ a k n n
) d\m\>u& • *D. d © m a h
d. Stikun ) *d f s e b u t
c , l<a*nr>hd . 'b a n s n in
•tamu (n
4.t-H
a .
b.w
4. . ..J 2 -~
d .
L a s d r d a d a l a h • • ■
c . -^~
3 .Cr ^
&-
d*4>UtV a i r a k h > h
c
4- - b
4- i<2—•
l.
7. Mdoulfr u nur” b^rharakat ud o ^ h -b<anauo 9 ^ tu^ «o»
4 . c-> c'-
V. o-» d-
8>r
5.
cdTbata
d . b^c^ab^n
b. r a ^ M n
^r^** 'L ^ r 'd a ^ a - t
4 -b.
^
j d r & f* S' « S
^ t f V '4, j u m a a t
L J u t n u ^ h
df baca
£, r a f af>an
d . ba«o
huruf - • •
C. ^ C_>^ l-i> *-^
^ j c j^ vj c y 9
c. J u r n ' a t
d* j a m T a t
75
B. Isikh -Litik -Lftik kuiah (m' Jqujqkn yangk-nar !
I- Huruf *Q 4( " dilamkanghan . . .
*z "b l(ciM J»kq dftulir arab • • *
3. I 'tc.rrr da 'i turuf. • .
4- J ^ q dr Sambung •• .
£' 9 ° ^ bcrW akal CuKun •••
6. fluruf ( j i jikq 4Ttufh pada Kata •• •
7- Min'qlqc jika a|rtq|fr arqb •• -
8. ___ £L cfrsebut h a r a k a t - - -
5. »^<^><5 'L^dapat h a ra k a t • •^ 'J x
(o. u a J ^ C S dri>qoa . . .
76
PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN MERTOYUDAN
S D N E G E R I PA N CA A R G A 1A la m a t : Jl. K alim antan No. 06 P a n c a A rga III M ertoyudan M agelang 56172
SIJRAT KETERANGANNO: /(Zi A / n / v\ I juv9
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SD Negeri Panca Arga I
Mertoyudan menerangkan bahwa:
Nama : ANA MARIA ULFAH
Tempat, tanggal lahir : Magelang, 17 Nopember 1982
Alamat : Pangonan Deyangan Mertoyudan Magelang
Fakultas / Jurusan : Tarbiyah / PAI
NIM :11406311
Benar-benar telah melakukan penelitian untuk penyusunan skripsi yang
berjudul : Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
(BTQ) melalui Metode Drill pada Siswa Kelas 111 SD Negeri Panca Arga I
Mertoyudan Kabupaten Magelang.
(Studi kasus di SD Negeri Panca Arga I Mertoyudan Magelang).
Demikian Surat Keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Magelang, Juni 2008
Kepala Sekolah
186052
\M A M A H A SISW A : / 4 T M . .. M l T / M
. ||4 o & 3 IfI M
:m b i m b i n c : . 'Pf . \ . M.of» . . . fcfaseo.. . .:. MA
;s. PEMBIMBING : ...........................................................
,DUL ■ u ')/5v ^ P t K f ^ G M T ^ P t r i G y / i r / 1/t-i H A r E M j E . l / I W M f j
MCA T u t l l A i:M .'A ri . .. C6.TQJ _M t l / l t U l M tTOpE D fu u
PAM SlSwa K tC /i'i it] IP N eE W M l R T O V u ^ r
tiA C tL A rti...................
■'O. .TANGGAL ISI KONSULTASI CATATAN pembimbing/ a ss . PEMBIMBING
/. 7 M £ ( 0 8 f W j a j i ^ f p S i
?• M Mei oc - P r o f ^ M ^Icops» f ' 'L ) * 1 1 v^> ct_ i- ct. >* <y~ / -
3. j-C? Me< 3 ^ - j W t l t ^ l l3 I T / / r
T 3 Ju m o c
r-
i'l'U . l L j W L <H' ^ t !f i j ^ / c . ^ _
s Jc(ni c f H c ih J ^{al' ft / • " r ^ / f T ^ 'r
6. £ Ju(/ 0 6h a i * fj \\\
f ^ ' j I s 1- Tj*s L L-?- > ^
( L ju f y h< J/7 % . ' ^
J i ^ ( / f s r j l l ( y
ZLso $ j c < U - j?
i 7
/ • T
PARAF
TATA N:
TIAP KONSULTASI LKMUA/l INI HARUS DIBAWA P em bim bing
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS
Nama : Ana Maria Ulfah
Tempat, Tgl. Lahir : Magelang, 17 Nopember 1982
NIM :11406311
Jurusan : Tarbiyah PAI
PENDIDIKAN
MI Kalinegoro II Mertoyudan Magelang : Lulus Tahun 1995
SMP Negeri 3 Mertoyudan Magelang : Lulus Tahun 1998
MAN II Magelang : Lulus Tahun 2001
D II STAIN U Purworejo : Lulus Tahun 2005
STAIN Salatiga : Lulus Tahun 2008
Salatiga, Agustus 2008
Penulis,
Ana Maria Ulfah
top related