ske 3 uci
Post on 07-Jul-2018
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 ske 3 uci
1/14
MM asma
1. Definisi
Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel dan elemennya
pada masa anak-anak. Sebelum pubertas sekitar 2 kali anak laki-laki lebih banyak terkena asma. Asma
dapat dipandang sebagai penyakit paru obstruktif difus dengan hipereaktivitas jalan nafas dan berbagai
rangsangan serta tingginya tingkat reversibilitas proses obstruktif yang dapat terjadi secara spontan
atau akibat pengobatan.
2. etiologi & klasifikasi
Secara umum faktor risiko asma dipengaruhi atas faktor
genetik dan faktor lingkungan.
1. Faktor Genetik
a. Atopialergi!al yang diturunkan adalah bakat alerginya" meskipun belum diketahui bagaimana cara
penurunannya. #enderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat yang
juga alergi. $engan adanya bakat alergi ini" penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkial jika terpajan dengan faktor pencetus.
b. !ipereaktivitas bronkusSaluran napas sensitif terhadap berbagai rangsangan alergen maupun iritan.
c. %enis kelamin#ria merupakan risiko untuk asma pada anak. Sebelum usia 1& tahun" prevalensi asma pada
anak laki-laki adalah 1"'-2 kali dibanding anak perempuan. (etapi menjelang de)asa
perbandingan tersebut lebih kurang sama dan pada masa menopause perempuan lebih banyak.
d. *asetnik e. +besitas
+besitas atau peningkatan ,ody ass nde/ 0," merupakan faktor risiko asma. ediator
tertentu seperti leptin dapat mempengaruhi fungsi saluran napas dan meningkatkan
kemungkinan terjadinya asma. eskipun mekanismenya belum jelas" penurunan berat badan penderita obesitas dengan asma" dapat memperbaiki gejala fungsi paru" morbiditas dan status
kesehatan.
2. Faktor lingkungan
a. Alergen dalam rumah 0tungau debu rumah" spora jamur" kecoa" serpihan kulit binatang seperti
anjing" kucing" dan lain-lain. b. Alergen luar rumah 0serbuk sari" dan spora jamur.
. Faktor lain
a. Alergen makanan3ontoh4 susu" telur" udang" kepiting" ikan laut" kacang tanah" coklat" ki)i" jeruk" bahan
penyedap penga)et" dan pe)arna makanan.
b. Alergen obat-obatan tertentu3ontoh4 penisilin" sefalosporin" golongan beta lactam lainnya" eritrosin" tetrasiklin" analgesik"
antipiretik" dan lain lain.c. ,ahan yang mengiritasi
3ontoh4 parfum" household spray" dan lain-lain.d. Asap rokok bagi perokok aktif maupun pasif
Asap rokok berhubungan dengan penurunan fungsi paru. #ajanan asap rokok" sebelum dan
sesudah kelahiran berhubungan dengan efek berbahaya yang dapat diukur seperti
meningkatkan risiko terjadinya gejala serupa asma pada usia dini.e. factor psikologis
emosi dapat memicu gejala pada beberapa anak yang berpenyakit asma. Gangguan emosi dan
tingkah laku terkait lebih erat dengan pengendalian asma yang buruk.f. #olusi udara dari luar dan dalam ruangan
g. #erubahan cuaca
-
8/18/2019 ske 3 uci
2/14
3uaca lembab dan ha)a pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma. Atmosfer yang
mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan asma. Serangan kadang-
kadang berhubungan dengan musim" seperti4 musim hujan" musim kemarau" musim bunga
0serbuk sari beterbangan.
3. Epidemiologi
#revalensi asma di seluruh dunia adalah sebesar 516 pada anak dan -'6 pada de)asa" dan dalam 17
tahun terakhir ini meningkat sebesar '76 . ,erdasarkan laporan 8ational 3enter for !ealth Statistics
atau 83!S 0277" prevalensi serangan asma pada anak usia 7-19 tahun adalah '9 per 1777 anak
0jumlah anak &"2 juta dan pada de)asa :15 tahun" 5 per 1777 0jumlah de)asa 9"5 juta. %umlah
)anita yang mengalami serangan lebih banyak daripada lelaki. ;!+ memperkirakan terdapat sekitar
2'7.777 kematian akibat asma. Sedangkan berdasarkan laporan 83!S 02777 terdapat &&59 kematian
akibat asma atau 1"< per 177 ribu populasi 0$ahlan" 1==5> ?artasasmita"2775. (ahun 1=='" prevalensi
asma di seluruh ndonesia sebesar 11777" dibandingkan bronkitis kronik 111777 dan obstruksi paru
21777.
SURVEI KESEHAA! RUMAH A!""A #SKR$
Asma merupakan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di ndonesia" Survei
kesehatan rumah tangga 0S?*( 1=5< menunjukkan asma menduduki urutan ke-' dari 17 penyebab
kesakitan 0morbiditi bersama-sama dengan bronkitis kronik dan emfisema. asma" bronkitis kronik dan
emfisema sebagai penyebab kematian 0mortaliti ke-& di ndonesia atau sebesar '"< 6.
%E!EIIA! AI!
,erbagai penelitian menunjukkan bervariasinya prevalensi asma " bergantung kepada populasi
target studi" kondisi )ilayah" metodologi yang digunakan dan sebagainya.
Asma pada anak
;oolcock dan ?onthen pada tahun 1==7 di ,ali mendapatkan prevalensi asma pada anak
dengan hipereaktiviti bronkus 2"&6 dan hipereaktiviti bronkus serta gangguan faal paru adalah 7"96.Studi pada anak usia S@(# di Semarang dengan menggunakan kuesioner International Study of Asthma
and Allergies in Childhood (ISAAC)" didapatkan hasil dari &72 kuesioner yang kembali dengan rata-
rata umur 1"5 7"5 tahun didapatkan prevalensi asma 0gejala asma 12 bulan terakhir recent asthma
-
8/18/2019 ske 3 uci
3/14
*umah sakit #ersahabatan" %akarta merupakan pusat rujukan nasional penyakit paru di ndonesia"
dan salah satu rumah sakit tipe , di %akarta" menunjukkan data pera)atan penyakit asma sebagai
tergambar pada tabel 2.
$ata dari *SB$ dr. Soetomo" Surabaya" %a)a (imur" menunjukkan kasus ra)at interval &
tahun" yaitu tahun 1=5
-
8/18/2019 ske 3 uci
4/14
ndividu dengan asma mengalami respon imun yang buruk terhadap lingkungan. Asma ekstrinsik
didorong oleh sensitisasi sel 3$& tipe (h2. Sel (h2 mengeluarkan sitokin terutama @-&" @-'" dan
@-1" yang mengakibatkan sintesis g-E" pertumbuhan sel mast serta pertumbuhan dan pengaktifan
eosinophil. Antibodi yang dihasilkan 0gE kemudian menyerang sel-sel mast dalam paru. #emajanan
ulang terhadap antigen mengakibatkan ikatan antigen dengan antibodi" menyebabkan pelepasan produk
sel-sel mast 0disebut mediator seperti histamin" bradikinin dan prostaglandin serta anafilaksis darisubstansi yang bereaksi lambat. #elepasan mediator ini dalam jaringan paru mempengaruhi otot polos
dan kelenjar jalan napas" bronkospasme" pembengkakakan membran mukosa dan pembentukan mukus
yang sangat banyak.
,erikut mediator fase a)al 4
1. @eukotrien 3&" $&" dan E& menyebabkan bronkokonstriksi berkepanjangan" peningkatan
permeabilitas vascular dan peningkatan sekresi musin
2. #rostagalandin $2" E2" dan F2alfa " memicu bronkokonstriksi dan vasodilatasi
. !istamin" menyebabkan bronkospasme dan meningkatkan permeabilitas vascular
&. #latelet- activating factor" menyebabkan agregasi trombosit dan pembebasan histamine dari
granula
'. (riptase sel mast" menginaktifkan peptide yang menyebabkan bronkodilatasi normal
0vasoactive intestinal peptide
Sistem saraf otonom mempersarafi paru. (onus otot bronkial diatur oleh impuls saraf vegal melalui
sistem parasimpatis. #ada asma idiopatik atau non alargi ketika ujung saraf pada jalan nafas dirangsang
oleh faktor seperti infeksi" latihan" dingin" merokok" emosi polutan" jumlah asetilkolin yang dilepaskan
meningkat. #elepasan asetilkolin ini secara langsung menyebabkan bronkokonstriksi juga merangsang
pembentukan mediator kimia)i. ndividu dengan asma dapat mempunyai toleransi rendah terhadap
respon parasimpatis.
Setelah pasien terpajan alergen penyebab atau faktor pencetus" segera akan timbul dispnea. #asien
merasa seperti tercekik dan harus berdiri atau duduk dan berusaha penuh mengerahkan tenaga untuk bernafas. ?esulitan utama terletak pada saat ekspirasi. #ercabangan trakeobronkial melebar dan
memanjang selama inspirasi" tetapi sulit untuk memaksakan udara keluar dari bronkiolus yang sempit"
mengalami edema dan terisi mukus" yang dalam keadaan normal akan berkontraksi sampai tingkatan
tertentu pada saat ekspirasi.
Bdara terperangkap pada bagian distal tempat penyumbatan" sehingga terjadi hiperinflasi progresif
paru. Akan timbul mengi ekspirasi memanjang yang merupakan ciri khas asma se)aktu pasien
berusaha memaksakan udara keluar. Serangan asma seperti ini dapat berlangsung beberapa menit
sampai beberapa jam" diikuti batuk produktif dengan sputum ber)arna keputih-putihan.
(. manifestasi klinik
(anda dan gejala asma antara lain4
1. 8apas pendek 2. #engetatan pada otot dada atau rasa sakit pada dada. Sulit tidur karena napas pendek" batuk atau napas sengau&. Suara sengau atau siulan ketika bernapas'. ,atuk atau sengau yang memburuk ketika terserang virus pernapasan" seperti pilek dan flu
(anda penyakit asma kronis antara lain4
1. ,ertambahnya tingkat keparahan dan frekuensi dari tanda dan gejala asma2. (urunnya rata-rata maksimum aliran napas yang diukur oleh peak flo) meter" peralatan
sederhana yang digunakan untuk memeriksa seberapa baik paru-paru anda bekerja
. eningkatnya kebutuhan untuk menggunakan bronchodilator C pengobatan yang membuka jalan
napas dengan mengistirahatkan otot-otot saluran pernapasan
-
8/18/2019 ske 3 uci
5/14
). diagnosis & d*
Anamnesis
a. ?eluhan sesak nafas" mengi" dada terasa berat atau tertekan" batuk berdahak yang tak kunjung
sembuh" atau batuk malam hari. b. Semua keluhan biasanya bersifat variasi diurnal.c. ungkin ada ri)ayat keluarga dengan penyakit yang sama atau penyakit alergi yang lain.
#emeriksaan Fisik a. ?eadaan umum 4 penderita tampak sesak nafas dan gelisah" penderita lebih nyaman dalam posisi
duduk. b. %antung 4 pekak jantung mengecil" takikardi.c. #aru 4
- nspeksi 4 dinding torak tampak mengembang" diafragma terdorong ke ba)ah.- Auskultasi 4 terdengar )heeing 0mengi" ekspirasi memanjang.
d. #ada serangan berat 4
- tampak sianosis- 8 : 127 Hmenit- ISilent 3hestJ 4 suara mengi melemah
Stat+s Asmatik+s adalah keadaan darurat medik paru berupa serangan asma yang berat atau
bertambah berat yang bersifat refrakter sementara terhadap pengobatan yang laim diberikan. *efrakter
adalah tidak adanya perbaikan atau perbaikan yang sifatnya hanya singkat" dengan )aktu pengamatan
antara satu sampai dua jam.
Gambaran klinis status asmatikus 4
• #enderita tampak sakit berat dan sianosis.
• Sesak nafas" bicara terputus-putus.
• ,anyak berkeringat" bila kulit kering menunjukkan kega)atan sebab penderita sudah jatuh
dalam dehidrasi berat.
• #ada keadaan a)al kesadaran penderita mungkin masih cukup baik" tetapi lambat laun dapat
memburuk yang dia)ali dengan rasa cemas" gelisah kemudian jatuh ke dalam koma.
%eme,iksaan la*o,ato,i+m
-
8/18/2019 ske 3 uci
6/14
1. #emeriksaan sputum#emeriksaan sputum dilakukan untuk melihat adanya4a. ?ristal-kristal charcot leyden yang merupakan degranulasi dari ?ristal eosinopil.
b. Spiral curshmann" yakni yang merupakan cast cell 0sel cetakan dari cabang bronkus.c. 3reole yang merupakan fragmen dari epitel bronkus.d. 8etrofil dan eosinopil yang terdapat pada sputum" umumnya bersifat mukoid dengan
viskositas yang tinggi dan kadang terdapat mucus plug.
2. #emeriksaan darah
Analisa gas darah pada umumnya normal akan tetapi dapat pula terjadi hipoksemia"
hiperkapnia" atau asidosis. ?adang pada darah terdapat peningkatan dari SG+( dan @$!.
!iponatremia dan kadar leukosit kadang-kadang di atas 1'.777mm dimana menandakan
terdapatnya suatu infeksi.#ada pemeriksaan faktor-faktor alergi terjadi peningkatan dari g E pada
)aktu serangan dan menurun pada )aktu bebas dari serangan.
%eme,iksaan pen+n-ang
1. #emeriksaan radiologi
Gambaran radiologi pada asma pada umumnya normal. #ada )aktu serangan menunjukangambaran hiperinflasi pada paru-paru yakni radiolusen yang bertambah dan peleburan rongga
intercostalis" serta diafragma yang menurun. Akan tetapi bila terdapat komplikasi" maka kelainan
yang didapat adalah sebagai berikut4a. ,ila disertai dengan bronkitis" maka bercak-bercak di hilus akan bertambah. b. ,ila terdapat komplikasi empisema 03+#$" maka gambaran radiolusen akan semakin
bertambah.c. ,ila terdapat komplikasi" maka terdapat gambaran infiltrate pada paru. $apat pula
menimbulkan gambaran atelektasis lokal.
d. ,ila terjadi pneumonia mediastinum" pneumotoraks" dan pneumoperikardium" maka dapat
dilihat bentuk gambaran radiolusen padae. paru-paru.
2. #emeriksaan tes kulit
?omponen alergi pada asma dapat diindentifikasi melalui pemeriksaan uji kulit atau
pengukuran gE spesifik serum.
Bji kulit adalah cara utama untuk mendiagnosis status alergiatopi" umumnya dilakukan
dengan pric! test . #engukuran gE spesifik dilakukan pada keadaan uji kulit tidak dapat dilakukan
0antara lain dermatophagoism" dermatitis kelainan kulit pada lengan tempat uji kulit" dan lain-
lain. #emeriksaan kadar gE total tidak mempunyai nilai dalam diagnosis alergi atopi.
. Analisis gas darah#emeriksaan hanya dilakukan pada asma yang berat.
. tatalaksan
+bat asma dapat dibagi dalam 2 kelompok besar" yaitu obat pereda 0reliever dan obat pengendali
0controller. +bat pereda digunakan untuk meredakan serangan atau gejala asma jika sedang timbul.
,ila serangan sudah teratasi dan sudah tidak ada lagi gejala maka obat ini tidak lagi digunakan atau
diberikan bila perlu.
?elompok kedua adalah obat pengendali yang disebut juga obat pencegah" atau obat profilaksis. +bat
ini digunakan untuk mengatasi masalah dasar asma" yaitu inflamasi kronik saluran nafas. $engan
demikian pemakaian obat ini terus menerus diberikan )alaupun sudah tidak ada lagi gejalanya
-
8/18/2019 ske 3 uci
7/14
Nilai derajat serangan
Tatalaksana awalnebulisasi -agonis 1-3x, selang 20 menit (2)nebulisasi ketiga + antikolinergik
jika serangan berat, nebulisasi. 1x (+antikoinergik)
erangan sedang(nebulisasi 1-3x,res!ons !arsial)
berikan oksigen (3)
nilai kembali derajat serangan, jika sesuai dgn serangan sedang, obser"asi di Ruang Rawat Sehari/observasi!asang jalur !arenteral
erangan ringan(nebulisasi 1-3x, res!ons baik, gejala #ilang)obser"asi 2 jam
jika e$ek berta#an, boleh pulang jika gejala timbul lagi, !erlakukan sebagai serangan sedang
Serangan berat
(nebulisasi 3x,res!ons buruk)
sejak awal berikan %2 saat & di luar nebulisasi!asang jalur !arenteral
nilai ulang klinisn'a, jika sesuai dengan serangan berat, rawat di R$oto ontgen toraks
Boleh pulangbekali obat -agonis (#iru!an & oral)
jika suda# ada obat !engendali, teruskan jika in$eksi "irus sbg. !enetus, da!at diberi steroid oral
dalam 2*-* jam kon-trol ke linik . alan, untuk ree"aluasi
ang Rawat Sehari/observasiigen teruskanikan steroid oral
bulisasi tia! 2 jam
dalam 12 jam !erbaikan klinis stabil, boleh pulang, tetapi jika klinis teta! belum membaik atau meburuk, ali# rawat ke Rua
Ruang Rawat Inapoksigen teruskanatasi de#idrasi dan asidosis jika adasteroid / tia! - jamnebulisasi tia! 1-2 jamaminolin / awal, lanjutkan rumatan
jika membaik dalam *-x nebulisasi, inter"al jadi *- jam jika dalam 2* jam !erbaikan klinis stabil, boleh pulang
jika dengan steroid dan aminolin !arenteral tidak membaik, ba#kan timbul naman #enti na
tatan:
a menurut !enilaian serangann'a berat, nebulisasi uku! 1x langsung dengan -agonis + antikolinergika terda!at tanda anaman #enti na!as segera ke uang awat ntensi$ a tidak ada alatn'a, nebulisasi da!at diganti dengan adrenalin subkutan 0,01ml&kg&kali maksimal 0,3ml&kalituk serangan sedang dan terutama berat, oksigen 2-* 5&menit diberikan sejak awal, termasuk saat nebulisasi
kemudian pemberiannya diturunkan pelan - pelan yaitu 2' 6 setip penurunan setelah tujuan
pengobatan asma tercapai < C 5 minggu.
Al+, atalaksana Se,angan Asma pada Anak
1. Anak dengan episode pertama wheezing tanpa distress pernapasan " bisa dira)at di rumah hanya
dengan terapi penunjang. (idak perlu diberi bronkodilator 2. Anak dengan distres pernapasan atau mengalami wheezing berulang " beri salbutamol dengan
nebulisasi atau $ 0metered dose inhaler . %ika salbutamol tidak tersedia" beri suntikan
epinefrinadrenalin subkutan. #eriksa kembali anak setelah 27 menit untuk menentukan terapi
selanjutnya4
a. "i!a distres pernapasan sudah mem#ai! dan tidak ada napas cepat" nasihati ibu untuk mera)at
di rumah dengan salbutamol hirup atau bila tidak tersedia" beri salbutamol sirup per oral atau
tablet 0lihat di . b. "i!a distres pernapasan menetap" pasien dira)at di rumah sakit dan beri terapi oksigen"
bronkodilator kerja-cepat dan obat lain seperti yang diterangkan di ba)ah.
. %ika anak mengalami sianosis sentral atau tidak bisa minum" ra)at dan beri terapi oksigen"
bronkodilator kerja-cepat dan obat lain yang diterangkan di ba)ah.
&. %ika anak dira)at di rumah sakit" beri oksigen" bronkodilator kerja-cepat dan dosis pertama steroid
dengan segera.
'. *espons positif 0distres pernapasan berkurang" udara masuk terdengar lebih baik saat auskultasi
harus terlihat dalam )aktu 27 menit. ,ila tidak terjadi" beri bronkodilator kerja cepat dengan
interval 27 menit.
-
8/18/2019 ske 3 uci
8/14
/0A %EREDA #REIEVER$
Bronkodilator kerja-cepat
,eta Agonis 2
SA@,B(A+@
Salbutamol merupakan suatu senya)a yang selektif merangsang reseptor ,2 adrenergik terutama pada
otot bronkus. Golongan ,2 agonis ini merangsang produksi A# siklik dengan cara mengaktifkankerja enim adenil siklase. Efek utama setelah pemberian peroral adalah efek bronkodilatasi yang
disebabkan terjadinya relaksasi otot bronkus. $ibandingkan dengan isoprenalin" salbutamol bekerja
lebih lama dan lebih aman karena efek stimulasi terhadap jantung lebih kecil maka bisa digunakan
untuk pengobatan kejang bronkus pada pasien dengan penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.
($) Sal#utamol Ne#ulisasi
Alat nebulisasi harus dapat menghasilkan aliran udara minimal bisa diberikan setiap & jam" kemudian dikurangi
sampai setiap
-
8/18/2019 ske 3 uci
9/14
() Sal#utamol MI dengan alat spacer
Alat spacer dengan berbagai volume tersedia secara komersial. #ada anak dan bayi biasanya
lebih baik jika memakai masker )ajah yang menempel pada spacer dibandingkan
memakai mouthpiece. %ika spacer tidak tersedia" spacer bisa dibuat menggunakan gelas plastik
atau botol plastik 1 liter. $engan alat ini diperlukan -& puff salbutamol dan anak harus
bernapas dari alat selama 7 detik.
Efek samping L2 agonist antara lain tremor otot skeletal" sakit kepala" agitasi" palpitasi" dan takikardi.
Epinefrin 0adrenalin subkutan
%ika kedua cara untuk pemberian salbutamol tidak tersedia" beri suntikan epinefrin 0adrenalin subkutan
dosis 7.71 mlkg dalam larutan 141 777 0dosis maksimum4 7. ml" menggunakan semprit 1 ml 0untuk
teknik injeksi lihat halaman 1. %ika tidak ada perbaikan setelah 27 menit" ulangi dosis dua kali lagi
dengan interval dan dosis yang sama. ,ila gagal" dira)at sebagai serangan berat dan diberikan steroid
dan aminofilin.
Antikolinergik
pratropium bromida adalah suatu antikolinergik yang merupakan antagonis kompetitif asetilkolin yang
bekerja dengan cara berikatan di reseptor kolinergik sehingga menghambat efek asetilkolin. *eseptor
kolinergik yang dihambat adalah reseptor di otot polos dan kelenjar submukosa sehingga mencegah
peningkatan konsentrasi cyclic guanosine monophosphate 0cyclic G# intraselular yang terjadi akibat
interaksi asetilkolin dengan reseptor muskarinik pada otot polos bronkus. $engan demikian dapat
menghambat kontraksi otot polos dan mengurangi sekresi kelenjar submukosa saluran napas.
pratropium bromida merupakan derivat atropin yang dikenal sebagai kuartener amonium sintetik.
Secara makroskopik ipratropium bromida adalah at ?ristal putih" sangat larut dalam air dan sedikitlarut dalam alkohol" tapi tidak larut dalam pelarut lipofilik seperti eter" kloroform" dan flurokarbon.
pratropium bromid tidak menembus sa)ar otak dan mukosa gastrointestinal sehingga efek sistemiknya
minimal yaitu diba)ah 16. eskipun ipratropium bromide memiliki efek bronkodilator tetapi efek
bronkodilatasinya lebih lemah dan a)itan kerjanya lambat bila dibandingkan dengan agonis beta 2.
Seperti umumnya obat bronkodilator" ipratropium bromida mempunyai efek samping mulut kering"
mual" tremor" dan iritasi mata. ?eluhan palpitasi dijumpai pada sebagian kecil pengguna ipratropium
bromida. eskipun ipratropium bromida termasuk derivat atropin tetapi tidak dijumpai efek samping
retensi urin" gangguan penglihatan dan agitasi seperti pada atropin.
ethyl /anthine
Efek bronkodilatasi methyl /antine setara dengan L2 agonist inhalasi" tapi karena efek sampingnya
lebih banyak dan batas keamanannya sempit" obat ini diberikan pada serangan asma berat dengan
kombinasi L2 agonist dan anticholinergick. ethil/anthine cepat diabsorbsi setelah pemberian oral"
rectal" atau parenteral.
1. (eofilin
Efek bronkodilatasi teofilin disebabkan oleh antagonisme terhadap reseptor adenosine dan inhibisi #$E
& dan #$E '. #emberian teofilin harus dihindarkan karena menimbulkan nyeri setempat yang lama.
Bmumnya adanya makanan dalam lambung akan memperlambat kecepatan absorbsi teofilin tapi tidak
mempengaruhi derajat besarnya absorpsi.
Efek samping obat ini adalah mual" muntah" sakit kepala. #ada konsentrasi yang lebih tinggi dapat
timbul kejang" takikardi dan aritmia.
-
8/18/2019 ske 3 uci
10/14
-
8/18/2019 ske 3 uci
11/14
Glukokortikosteroid dapat mencegah penebalan lamina retikularis" mencegah terjadinya
neoangiogenesis" dan mencegah atau mengurangi terjadinya do)n regulation receptor L2 agonist.
$osis yang dapat digunakan sampai &77ughari 0respire anak. Efek samping berupa gangguan
pertumbuhan" katarak" gangguan sistem saraf pusat" dan gangguan pada gigi dan mulut.
2. @eukotriene *eceptor Antagonist 0@(*A
Secara hipotesis obat ini dikombinasikan dengan steroid hirupan dan mungkin hasilnya lebih baik.
Sayangnya" belum ada percobaan jangka panjang yang membandingkannya dengan steroid hirupan
@A,A. ?euntungan memakai @(*A adalah sebagai berikut4
a. @(*A dapat melengkapi kerja steroid hirupan dalam menekan cystenil leukotriane
b. empunyai efek bronkodilator dan perlindungan terhadap bronkokonstriktor
c. $apat diberikan per oral.
d. ontelukas hanya diberikan sekali per hari." penggunaannya aman" dan tidak mengganggu fungsi
hati. Sayangnya preparat ontelukast ini belum ada di ndonesia
e. ungkin juga mempunyai efek menjaga integritas epitel" yaitu dengan meningkatkan kerja epithel
gro)th factor 0EGF dan menekan transforming gro)th factor 0(GF sehingga dapat
mengendalikan terjadinya fibrosis" hyperplasia" dan hipertrofi otot polos" serta diharapkan
mencegah perubahan fungsi otot polos menjadi organ pro-inflamator.
Ada 2 preparat @(*A 4
1. ontelukast #reparat ini belum ada di ndonesia dan harganya mahal. $osis per oral 1 kali
sehari.0respiro anak $osis pada anak usia 2-' tahun adalah & mg Mhs. 0gina
2. Nafirlukast #reparat ini terdapat di ndonesia" digunakan untuk anak usia : 9 tahun dengan dosis
17 mg 2 kali sehari. @eukotrin memberikan manfaat klinis yang baik pada berbagai tingkat
keparahan asma dengan menekan produksi cystenil leukotrine. Efek samping obat dapat
mengganggu fungsi hati 0meningkatkan transaminase sehingga perlu pemantauan fungsi hati.
%E!AAAKSA!AA! SERA!"A! AKU
#ada serangan asma akut yang berat 4
1. ,erikan oksigen2. 8ebulasi dengan ,eta-agonis antikolinergik dengan oksigen dengan &-< kali pemberian.. ?oreksi asidosis" dehidrasi dan gangguan elektrolit bila ada
&. ,erikan steroid intra vena secara bolus" tiap
-
8/18/2019 ske 3 uci
12/14
. penega4an
a. %enega4an %,ime,
encegah terjadinya sensitisasi pada bayi atau anak yang mempunyai resiko untuk menjadi asma di
kemudian hari 0resiko 4 bayi yang lahir atopi. @angkah pertama yaitu mengenali adanya faktor resiko
terjadinya asma. #encegahan ini dapat dilakukan pada saat prenatal dan pascanatal. #ada masa prenatal"
orang tua dihindari terhadap lingkungan faktor resiko 0terutama indoor pollutans spt asap rokok" debu
rumah. #ada masa pascanatal" bayi dihindari dari pemberiasn AS yang mengandung makanan yang
dapat menyebabkan asma. #emberian AS yang lama dapt mengurangi resiko asma di kemudian hari.#emberian antibiotik pada a)al kehidupan akan meningkatkan kejadian asma. Anak yang tinggal di
lingkungan pertanian atau peternakan dengan kadar endotoksin yang lebih tinggi akan menurunkan
kejadian asma" tergantung dengan umur. #emberian probiotik akan meningkatkan kejadian asma.
nfeksi *SK juga akan meningkatkan kejadian asma.
*. %enega4an sek+nde,
encegah terjadinya asmainflamasi pada seorang anak yang sudah tersensitisasi. (elah dibuktikan
dengan pemberian antihistamin. #emberian cetriine pada 15 bulan pertama pada anak yang orang
tuanya atopi dapat mencegah kejadian asma sebanyak '76.
. %enega4an e,sie,
encegah terjadinya serangan pada anak yang sudah menderita asma. ni dapat dilakukan dengan cara
menghindari alergen yang menjadi faktor pencetus. Serangan asma dapat terjadi akibat adanya faktor
pencetus.
Setiap penderita harus mencoba untuk melakukan tindakan pencegahan. (etapi bila gejala-gejala
sedang timbul maka diperlukan obat antipenyakit asma untuk menghilangkan gejala dan selanjutnya
dipertahankan agar penderita bebas dari gejala penyakit asma.
1. Men-aga Kese4atan
enjaga kesehatan merupakan usaha yang tidak terpisahkan dari pengobatan penyakit asma. ,ila
penderita lemah dan kurang gii" tidak saja mudah terserang penyakit tetapi juga berarti mudahuntuk mendapat serangan penyakit asma beserta komplikasinya.Bsaha menjaga kesehatan ini
antara lain berupa makan makanan yang bernilai gii baik" minum banyak" istirahat yang cukup"
rekreasi dan olahraga yang sesuai. #enderita dianjurkan banyak minum kecuali bila dilarang
dokter" karena menderita penyakit lain seperti penyakit jantung atau ginjal yang berat.,anyak
minum akan mengencerkan dahak yang ada di saluran pernapasan" sehingga dahak tadi mudah
dikeluarkan. Sebaliknya bila penderita kurang minum" dahak akan menjadi sangat kental" liat dan
sukar dikeluarkan.#ada serangan penyakit asma berat banyak penderita yang kekurangan cairan.
!al ini disebabkan oleh pengeluaran keringat yang berlebihan" kurang minum dan penguapan
cairan yang berlebihan dari saluran napas akibat bernapas cepat dan dalam.
2. Men-aga ke*e,si4an lingk+ngan
@ingkungan dimana penderita hidup sehari-hari sangat mempengaruhi timbulnya serangan
penyakit asma. ?eadaan rumah misalnya sangat penting diperhatikan. *umah sebaiknya tidak
lembab" cukup ventilasi dan cahaya matahari.Saluran pembuangan air harus lancar. ?amar tidur
merupakan tempat yang perlu mendapat perhatian khusus. Sebaiknya kamar tidur sesedikit
mungkin berisi barang-barang untuk menghindari debu. !e)an peliharaan" asap rokok" semprotan
nyamuk" atau semprotan rambut dan lain-lain mencetuskan penyakit asma. @ingkungan pekerjaan
juga perlu mendapat perhatian apalagi kalau jelas-jelas ada hubungan antara lingkungan kerja
dengan serangan penyakit asmanya.
. Meng4inda,i 5akto, %enet+s
Alergen yang tersering menimbulkan penyakit asma adalah tungau debu sehingga cara-cara
menghindari debu rumah harus dipahami. Alergen lain seperti kucing" anjing" burung" perlumendapat perhatian dan juga perlu diketahui bah)a binatang yang tidak diduga seperti kecoak
-
8/18/2019 ske 3 uci
13/14
dan tikus dapat menimbulkan penyakit asma.nfeksi virus saluran pernapasan sering mencetuskan
penyakit asma. Sebaiknya penderita penyakit asma menjauhi orang-orang yang sedang terserang
influena. %uga dianjurkan menghindari tempat-tempat ramai atau penuh sesak.!indari kelelahan
yang berlebihan" kehujanan" penggantian suhu udara yang ekstrim" berlari-lari mengejar
kendaraan umum atau olahraga yang melelahkan. %ika akan berolahraga" lakukan latihan
pemanasan terlebih dahulu dan dianjurkan memakai obat pencegah serangan penyakit asma. Nat-at yang merangsang saluran napas seperi asap rokok" asap mobil" uap bensin" uap cat atau uap
at-at kimia dan udara kotor lainnya harus dihindari.#erhatikan obat-obatan yang diminum"
khususnya obat-obat untuk pengobatan darah tinggi dan jantung 0beta-bloker" obat-obat
antirematik 0aspirin" dan sejenisnya. Nat pe)arna 0tartraine dan at penga)et makanan
0benoat juga dapat menimbulkan penyakit asma.
&. Mengg+nakan o*at6o*at antipen7akit asma
#ada serangan penyakit asma yang ringan apalagi frekuensinya jarang" penderita boleh memakai
obat bronkodilator" baik bentuk tablet" kapsul maupun sirup. (etapi bila ingin agar gejala penyakit
asmanya cepat hilang" jelas aerosol lebih baik.#ada serangan yang lebih berat" bila masih
mungkin dapat menambah dosis obat" sering lebih baik mengkombinasikan dua atau tiga macam
obat. isalnya mula-mula dengan aerosol atau tabletsirup simpatomimetik 0menghilangkan
gejala kemudian dikombinasi dengan teofilin dan kalau tidak juga menghilang baru ditambahkan
kortikosteroid.#ada penyakit asma kronis bila keadaannya sudah terkendali dapat dicoba obat-
obat pencegah penyakit asma. (ujuan obat-obat pencegah serangan penyakit asma ialah selain
untuk mencegah terjadinya serangan penyakit asma juga diharapkan agar penggunaan obat-obat
bronkodilator dan steroid sistemik dapat dikurangi dan bahkan kalau mungkin dihentikan.
8. Komplikasi
1$ Stat+s asmatik+s adalah setiap serangan asma berat atau yang kemudian menjadi berat dan
tidak memberikan respon 0refrakter adrenalin dan atau aminofilin suntikan dapat digolongkan
pada status asmatikus. #enderita harus dira)at dengan terapi yang intensif.2$ Atelektasis adalah pengerutan sebagian atau seluruh paru-paru akibat penyumbatan saluran
udara 0bronkus maupun bronkiolus atau akibat pernafasan yang sangat dangkal.3$ Hipoksemia adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat kekurangan oksigen secara sistemik
akibat inadekuatnya intake oksigen ke paru oleh serangan asma.
'$ %ne+moto,aks adalah terdapatnya udara pada rongga pleura yang menyebabkan kolapsnya
paru.
($ Emfisema adalah penyakit yang gejala utamanya adalah penyempitan 0obstruksi saluran
nafas karena kantung udara di paru menggelembung secara berlebihan dan mengalami
kerusakan yang luas.
19. p,ognosis
ortalitas akibat asma sedikit nilainya. Gambaran yang paling akhir menunjukkan kurang dari
'777 kematian setiap tahun dari populasi berisiko yang berjumlah kira-kira 17 juta. 8amun" angka
kematian cenderung meningkat di pinggiran kota dengan fasilitas kesehatan terbatas.
nformasi mengenai perjalanan klinis asma mengatakan bah)a prognosis baik ditemukan pada '7
sampai 57 persen pasien" khususnya pasien yang penyakitnya ringan timbul pada masa kanak-kanak.
%umlah anak yang menderita asma 9 sampai 17 tahun setelah diagnosis pertama bervariasi dari 2<
sampai 95 persen" dengan nilai rata-rata &< persen> akan tetapipersentase anak yang menderita penyakit
yang berat relative rendah 0< sampai 1= persen.
(idak seperti penyakit saluran napas yang lain seperti bronchitis kronik" asma tidak progresif.;alaupun ada laporan pasien asma yang mengalami perubahan fungsi paru yang irreversible" pasien ini
-
8/18/2019 ske 3 uci
14/14
seringkali memiliki tangsangan komorbid seperti perokok sigaret yang tidak dapat dimasukkan salam
penemuan ini. ,ahkan bila tidak diobati" pasien asma tidak terus menerus berubah dari penyakit yang
ringan menjadi penyakit yang berat seiring berjalannya )aktu. ,eberapa penelitian mengatakan bah)a
remisi spontan terjadi pada kira-kira 27 persen pasien yang menderita penyakit ini di usia de)asa dan
&7 persen atau lebih diharapkan membaik dengan jumlah dan beratnya serangan yang jauh berkurang
se)aktu pasien menjadi tua.
top related