selasa 21 april 2020 ta k h h k d - sipakaril

Post on 16-Oct-2021

6 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

enyebaran infeksiCoronavirus Di sease(Covid-19) se ma -kin menunjukkantren yang meng -kha watir kan. Me -lihat pengalaman

da ri sejumlah negara, laju per -kem bangan infeksi Covid-19 di -dorong oleh masih bebasnyamo bilitas manusia dan tidakketatnya pelaksanaan social andphysical distancing yang di ang -gap sebagai metode paling efek -tif untuk menekan per tam bah -an laju infeksi. Momentum ini seharusnya

menjadi perhatian serius bagipemerintah pusat dan daerahuntuk segera mengambil ke bi -jak an yang tegas (decisive policy)se bagai upaya untuk me mi ni -mal kan mobilitas warga demimen cegah terjadinya peny e bar -an virus korona secara masif.Ter kait dengan hal tersebut, ke -bijakan “pelarangan mudik” se -cara ketat merupakan pilihanyang lebih tepat dibandingkandengan kebijakan yang lebihlunak, yaitu berupa anjuranatau imbauan. Larangan ini per -lu diambil untuk meng an ti si pa -si efek domino yang jauh lebihfa tal bagi keselamatan dan ke -amanan publik. Sebagaimana diketahui, mu -

dik atau tradisi pulang kam pungtelah menjadi budaya ta hunanyang melekat dalam ma syarakatmuslim urban men jelang hariRaya Idul Fitri atau Lebaran tibadi Indonesia. Data riset Badan

Penelitian dan Pe ngembanganKementerian Per hubungan(2019) tentang per ge rakan war -ga saat menjelang Le baran me -nun jukkan bahwa di wilayah Ja -bo detabek saja mo bilitas wargaselama mudik Le baran bisa me li - batkan 14,9 juta orang dari jum -lah total 33,7 juta warga di wila -yah Jabodetabek. Hal ini me -nunjukkan bahwa ada seki tar44,1% warga Ja bo de ta bek yangbergerak dari wilayah per ko taankembali ke kampung ha lamanmereka untuk mudik Lebaran. Dari jumlah total tersebut,

sebagian besar tujuan pemudikasal Jabodetabek adalah me -nya sar wilayah Jawa Tengah(37,6%), Jawa Barat (24,8%),dan Jawa Timur (11,14%). Se -men tara pergerakan masya ra -kat di luar wilayah Jawa juga di -prediksi melibatkan banyakwar ga yang mayoritas memilihmenggunakan layanan trans -por tasi publik seperti bus, kere -ta api, dan pesawat bertarif mu -rah (low-cost airfare). Artinya,besarnya jumlah mobilitas war -ga dengan menggunakan trans -por tasi publik saat mudik ber -po tensi menjadi media pe nye -bar an virus dalam skala masifdan tidak terkendali. Selama ini, wilayah per ko ta -

an seperti Jakarta dan Surabayatelah menjadi episenter pe nye -baran virus Covid-19. Sebab,kota-kota besar itu merupakanwilayah transit sekaligus pe mu -kiman warga yang memiliki his -tori perjalanan luar negeri dan

daerah tujuan pengiriman ko -mo ditas barang ekspor-impor.Be lajar dari pengalaman be be -rapa negara seperti China, Ko -rea Selatan, dan Italia, wilayah-wi layah episenter itu harus di -ba tasi dan ditekan ruang per -gerakannya (social mobili za -tion containment) se hing -ga dapat me mi ni ma li -sasi pe nyebaran vi -rus se cara masif. Jika lang -

kah antisi -

pa si itu ti -dak diambil,tra disi mudikyang selama ini di -ang gap sebagai mo -men tum peningkatanper tum buhan ekonomi na - sio nal, justru berpotensi men -jadi “bu me rang” yang meng han -cur kan fon dasi ekonomi nasio -nal da lam jangka panjang, se ti -dak nya satu hingga dua tahun kedepan. Hal ini karena pe nye bar anvirus dari wilayah perkotaan kepe de saan berarti akan mem per -luas wilayah ’zona merah’ pan de -mi penyebaran Covid-19. Selain itu, perluasan zona

merah yang tidak terkontrol inijuga hampir pasti diikuti oleh

ke tidakmampuan otoritas dae -rah untuk menangani situasiakibat keterbatasan berbagaifa silitas kesehatan, termasukterbatasnya jumlah tenaga me -dis, jumlah stok alat pe lin dungdiri (APD), obat-obatan, hinggafasilitas kesehatan publiklain nya. Jika keterbatasanka pa si tas dan fasilitaskesehatan publik didaerah tidakmam pu me -ngim bangi

t i n g g i -nya laju pe -

nye bar an vi -rus, masalah ke se -

hatan publik ber po -tensi men jalar menjadimasalah yang le bih besar

terkait dengan kri sis eko nomiakut di level lokal maupun na -sio nal. Karena itu, jika peme -rintah masih mem per tim bang -kan masa depan eko nomi ne -gara dalam jangka panjang,langkah-langkah an ti si patifuntuk menekan mo bi li tas war -ga harus segera diambil se belum’tsunami infeksi’ dan ’tragedikemanusiaan’ terjadi danmeng hancurkan sendi-sendiper ekonomian bangsa ini.

Jangan Sampai Terlambat Hadirnya sikap tegas dan ke -

bijakan publik yang tidak ber -sayap ini mensyaratkan ke pe -mimpinan yang kuat, berani,dan tidak gagap (assertiveleader ship). Jangan sampai pe -me rintah menyepelekan situasiini lagi, sebagaimana yang ter -jadi di fase-fase awal menyikapisituasi pandemi ini. Pemerintah Indonesia harus

belajar dari apa yang terjadi diAmerika Serikat (AS), di manapemerintahan Presiden DonaldTrump yang sejak awal bersikapabai, menyederhanakan per -soalan dan terlalu percaya dirimenghadapi situasi pandemiini sehingga tidak ada langkah-langkah antisipatif yang ber -arti. Akibatnya, per 27 Maretlalu, tren penyebaran pandemiCovid-19 di AS telah melampauiChina dan Italia. Kini, AS telah menjadi epi -

senter baru bagi pandemi Co -vid-19 di tingkat dunia denganjumlah kasus infeksi mencapai85.000 warga. Jumlah korbanjuga telah mencapai 1.300 war -ga dan berpotensi bertambahjika tidak ditangani secara cepatdan tepat. Menurut sejumlahpakar dari Center of SustainableDevelopment, Columbia Univer -sity dan Institute of Health Met -rics and Evaluation University ofWashington, penyebab utamatingginya angka positif Covid-19 di AS tersebut berakar darikebijakan Presiden Trump yangdinilai terlambat bersikap da -

lam menghadapi wabah virusini (CNN , 27/03/2020). Untuk itu, belajar dari pe -

ngalaman di AS, PemerintahIndonesia seharusnya dapatberani mengambil langkah an ti -si patif ini. Dampak laranganmu dik memang terasa pahit se -cara sosial dan ekonomi, tetapilangkah antisipatif itu me ru pa -kan jalan terbaik untuk meng -antisipasi situasi yang jauh lebihburuk terjadi. Jangan sampaibangsa ini terlambat dan ter ke -jut melihat pemburukan situasiakibat minim antisipasi. Selain sikap tegas dari pe me -

rintah, pemahaman terhadapbahaya mudik kali ini juga harusdi miliki oleh semua stake hol -ders, termasuk korporasi, unitusa ha, hingga individu-indi -vidu yang mempekerjakan war -ga dari wilayah pedesaan (ruralarea). Upaya menahan ke ingin -an mudik harus disuarakan se -cara serentak oleh semua pihakuntuk meneguhkan kesadaranmasyarakat (public awareness).Di tengah ketidakpastian si -tuasi ini, keinginan untuk me -ngunjungi keluarga harus di -tunda terlebih dulu demi ke se -lamatan dan keamanan ke luar -ga masing-masing. Keamanandan keselamatan keluarga ada -lah hal terpenting yang harusmenjadi prioritas seluruh pi -hak. Demi keselamatan semua,tidak mudik kali ini merupakanpilihan terbaik yang harus di lak -sanakan oleh seluruh pihak se -cara bersama-sama. p

“Saat semua menghilang, kautetap setia menjaga, kauberkorban tanpa suara demisenyum yang lain. Saat semuatertidur, kau terjaga sepanjangwaktu, lupakan lelah ragamudemi raga yang lain . Dunia telahtersenyum , melihat kaubertaruh nyawa tak pedulikanyang kau punya , demi raga yanglain . Engkau pahlawan dunia....”

uplikan lagu yangmembuat hati ter -getar itu menun -juk kan pengor -ban an perawat,dok ter, bidan, dantenaga kesehatan

di masa pandemi korona (Co -vid-19). Masih pada B ulan Ke -se hatan Dunia dan pada HariKe sehatan Dunia 2020, lagu itudidedikasikan ke pada perawatdan bidan d engan mengusungte ma Support Nurses and Mid -wives . Umumnya Hari Kesehatan

Dunia penuh selebrasi, su ka -ria pemberian hadiah un -tuk tenaga kesehatan ber -pres tasi, pemberian bungatanda sukacita. NamunHari Ke se hat an Dunia 2020tampak lain. Tidak ada bu -nga dan ti dak ada per lom -baan. Hari Ke se hatan Duniakali ini sangat sepi. Di luaransangat sepi ka rena Pem ba -tasan Sosial Ber skala Besar(PSBB), tapi se ba lik nya di ru -mah sakit bercucuran airmata serta keringat dan pi -kiran penuh harap un -tuk kesembuhan pa -sien. Bunyi alat ven -ti la tor detik demide tik terdengarmen ce kan, be gi -tu pula saat me le -pas pasien menghadap Ilahi.Kondisi ini menjadi tangisandalam ke su nyian, tetapi se ba -liknya se nyum pun terkembangber sa ma ketika melepas pasienkem bali sehat kepada keluarga.

Support Nurses and Midwivessebagai tema Hari KesehatanDu nia 2020 sejatinya me ru pa -kan penghargaan bagi dedikasiperawat dan bidan yang men -jadi frontline di bidang kese hat -an, di samping tenaga medislain nya. Di Amerika Serikat,perawat dipilih sebagai profesipaling tepercaya selama 14 ta -hun berturut-turut, menurutpol ling Gallup tahunan. Di Aus -tra lia dan Jepang, perawat me -ru pakan profesi paling diper -caya dengan 96% dan 90% darito tal responden. Inggris jugamemiliki situasi serupa, yaitu93% dari 1.019 partisipan war -

ga Inggris mengatakan bahwape rawat akan selalu menga ta -kan hal yang benar. Kemudiandi ikuti dokter dan guru denganper sentase 91% dan 88. Me -ngapa perawat merupakanorang yang dipercaya, karenape rawat melakukan paling ba -nyak kontak dengan pasien dirumah sakit dan membantume menuhi kebutuhan pasien. Bagaimana di Indonesia?

Sesuai dengan UU No 36 Tahun2014, tidak ada lagi istilah pa ra -medis atau suster yang seringdi sampaikan oleh masyarakatyang tidak paham makna suatuprofesi. UU Keperawatan No 38Tahun 2014 menyampaikanbah wa keperawatan adalah ke -giatan pemberian asuhan ke pa -da individu, keluarga, ke lom -pok, atau masyarakat, baik

da lam keadaan sakit maupunsehat. Walau sudah ada dalamundang-undang, sering kalitenaga kesehatan selain doktermasih dianggap sebagai pem -bantu dokter. Sebutan para me -dis yang mengarah pada pem -bantu dokter sering dilontar -kan. Selama ini gap peng har -gaan baik secara materiil mau -pun nonmateriil banyak di ra sa -kan oleh tenaga kesehatan lain -nya seperti sulitnya pengang -katan pegawai dan gaji yang ma -sih sangat minim. Di sisi yang lain, standar ak -

reditasi RS sesuai dengan Per -menkes No 34 Tahun 2017 su -dah mencanangkan adanyaasuh an interkolaborasi. Inter -ko laborasi profesional meru pa -

kan pola pelayanan kesehatanyang paradigmanya berpusatke pada pasien. Permenkes No11 Tahun 2017 tentang Ke se la -matan Pasien juga menuntuntiap profesi agar punya perandan fungsi serta melalui kerjasama kolaborasi semua profesibahu-membahu membantu un -tuk kesembuhan pasien. Secarastandar sudah sangat baguswalau kendala di lapangan ma -sih banyak terjadi. Awal tahun 2020 kita men -

dapatkan kado korona. Kadoterbesar yang harusnya dapatmembuka mata hati, membukaesensi pelayanan pasien yangtidak hanya bisa dilaksanakanoleh satu profesi. Kalau hanya

perawat saja yang ada dan tidakada dokter atau profesi lain,maka tidak ada juga pelayanan.Demikian juga sebaliknya tanpaada perawat tidak akan ada yangmemonitor perkembangan he -mo dinamik, melakukan peng -hi sapan lendir pasien, danmem bantu kebutuhan dasarserta hajat lainnya. Koronamem berikan pelajaran ber har -ga dan menundukkan diri bah -wa kita adalah tim yang salingmenguatkan untuk kesem buh -an pasien. Yang juga pentingadalah menguatkan agar semuatim selamat dan sehat, tidakber tumbangan satu per satu. Korona juga membawa ha -

diah, yaitu kita dibukakan matabatinnya bahwa tidak hanyatenaga kesehatan saja yang ber -peran, tetapi ada back bone pen -dukung yang sangat pentingseperti cleaning service, bagianlaundry, health assistance, sopirambulans, transporter, bagiansarana-prasarana serta ad mi -nis trasi dan keuangan. Bisa di -bayangkan tanpa ada cleaning

service , ruangan akan kotor danbisa dibayangkan juga bagai ma -na sibuknya tenaga di laundryyang harus membersihkan danmenyiapkan laken agar semuafasilitas tersebut bisa di gu na -kan kembali dalam kondisiaman dan tidak tercemar.

Ya, korona juga meng ha -diahi bagian sarana-prasaranauntuk menyiapkan ruangan,memodifikasi ruangan yangawalnya adalah ruang umummenjadi ruangan negatif yangkompatibel terhadap pasieninfeksius. Dalam hitungan harimereka ditarget, semua harussiap alat perlindungan diri(APD), lingkungan harus siap.Tidak terbayangkan bagaimanabagian keuangan memutar danmengecek klaim, mengecekangka-angka untuk keperluanpelayanan. Mungkin me re -ka ti dak tampak, tetapimereka juga berpeluhmendukung pe la -yanan.

Korona jugam e m b e r i k a nhadiah terbesarbagi manajemenkarena merekayang bertanggungjawab pada kesiap -an ruangan, sumberdaya, metode, dan sa -rana-prasarana. Me re -

ka berpikir dan berbuat.Yang dipesankan adalah nilai

kemanusiaan, menolong danmengatasi gelombang kese dih -an ketika ada staf yang mulaiter papar, tetapi pelayanan ha -rus tetap jalan dan semua salingbergandeng tangan untuk me -laksanakan pelayanan yangterbaik. Lalu apa hadiah korona ke -

pa da pemerintah? Biasanya diHari Kesehatan Dunia ada ha -diah untuk insan tenaga ke se -hatan, dan di tahun ini adalahdidedikasikan kepada perawatserta bidan sebagai frontline pe -la yanan. Hadiah fisik tidak ada,te tapi korona menjadi hadiahter besar yang harus me nya dar -kan bahwa insan kesehatan se -muanya punya peran pentingdalam pelayanan sesuai dengankom petensi dan kewe nang an -nya. Korona sudah mem be ri -kan hadiah ini, lalu setelah ko ro -na pergi adakah hadiah yanglain? Harapan besar bagi insankesehatan yang belum di ang -kat, yang masih menjadi tenagakontrak untuk mendapatkansisi penghargaan. Mereka ada -lah pahlawan, pahlawan yangtidak punya pistol dan pedang.Mereka pahlawan yang se sung -guhnya. p

SELASA 21 ApriL 2020Opini 4

ampak ekonomi akibat virus korona (Covid-19) takterbendung lagi. Di banyak tempat, makin mudah kitajumpai orang kehilangan pekerjaan. Sebagian lagiterpaksa harus dirumahkan, gaji dipotong atau bahkanditunda yang tak pasti kapan akan di ba yar kan. Tetang -ga, kawan dekat, bahkan saudara kita banyak yangsudah mengalami ujian berat hidupnya seperti itu.

Dampak ini belum jelas kapan akan berhenti. Antisipasi pe -merintah dengan stimulus ekonomi, pemberian bantuan lang sungtunai lewat Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sem ba ko,bantuan sembako khusus, bantuan sosial dana desa, dan se ba gai nyabelum berefek banyak. Di jalan-jalan perumahan elite makin banyakpengemis dadakan muncul. Di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan,Maret lalu nyaris tak ada pengemis yang berani meminta-minta ditepi jalan. Namun pada medio April ini kita sangat ter ce nganglantaran jumlah pengemis setiap hari te rus bertambah. Lebih kurang100 pengemis, termasuk mereka yang menyertakan anak-anakbayinya, rutin meminta uluran ta ngan pemakai jalan di ka wasan ini. Tak jauh beda, pemandangan serupa juga terlihat di kawasan

perumahan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Bahkan di Jalan Su -dir man, Jakarta Pusat, yang notabene kawasan paling elite di In -donesia dan dekat dari Istana Negara, pemandangan serupa bu -kan hal asing lagi. Mereka umumnya dengan gerobak ala ka dar -nya berdiri di tepi jalan sambil berharap kebaikan orang lain.Gam baran di daerah-daerah juga sama. Memilukan. Tapi itulah kenyataannya, kemiskinan benar-

benar sudah ada di dekat kita. Tak hanya tetangga, teman atausaudara, sangat mungkin kemiskinan sewaktu-waktu juga bisame nimpa kita. Bahkan diprediksi akan ada 8,5 juta warga miskinbaru dari efek Covid-19. Ini tentu bukan untuk menakut-nakuti.Jus tru fakta ini harus dijadikan kewaspadaan bahwa per eko no -mian bangsa Indonesia benar-benar dalam titik yang tidak aman. Kemiskinan dan pengangguran sudah saatnya jangan hanya

jadi jargon politik atau pemanis kebijakan. Sangat mahal risi ko -nya. Di banyak tempat, hari-hari ini pun kita makin sering me li -hat berita tentang aksi kejahatan, baik perampokan toko, pen -curian dengan kekerasan atau yang lainnya. Tentu sebagian besarkejahatan itu bagian dari efek kemiskinan ini. Pemerintah memang telah bekerja. Namun di banyak tempat,

kebijakan penyelamatan ekonomi warga ini masih diliputi ma sa lah.Dari soal pendataan yang tak rapi hingga besaran ban tu an yang sa -ngat sedikit yang ujungnya memicu kekecewaan. Rak yat pantas ma -rah dan kecewa. Karena dampak paling besar dari Covid-19 ini adalahmasyarakat kalangan bawah. Hidup mereka umumnya pas-pasan.Artinya, ketika hari-hari ini tak memiliki mata pencaharian, tentumereka dihadapkan pada kebingungan luar biasa. Belum lagi jika adakebutuhan yang mendadak seperti untuk berobat, pemakamansaudara, dan sebagainya, tentu makin pusing tak keruan. Di sisi lain celah-celah kekurangan di lapangan ini harus cepat

direspons pemerintah. Di saat krisis seperti ini aparat juga janganbekerja terlalu prosedural. Selain lambat merespons masalah dilapangan yang kian berkembang, hal ini akan menunjukkan se olahpemerintah makin menyepelekan dan tak berdaya. Dalam kon disiseperti itu sudah saatnya pemerintah menunjukkan benar-benarhadir dan bertanggung jawab atas nasib yang di alami rakyatnya. Lebih dari itu, fenomena kemiskinan ini juga patut menjadi

keprihatinan kita bersama. Sangat sulit rasanya di tengah bebanberat ini, tugas hanya dibebankan kepada pemerintah. Seberapapun besar anggaran yang akan dikucurkan pemerintah, sepertiPKH yang dilipatkan dari Rp29,13 triliun menjadi Rp37,4 triliunmaupun penambahan sasaran penerima, tak akan sepenuhnyamampu mengatasi kemiskinan. Sebaliknya rakyat yang ekonominya masih tergolong mampu juga

saat nya harus peka. Setidaknya masing-masing dari kita peka ter ha -dap tetangga, kawan atau saudara terdekat. Beri kan lah segera ban tu -an semampu kita. Kita pun patut mengapresiasi sejumlah orang dankalangan yang sudah memulai langkah se per ti ini. Strategi lain sepertiprogram pendistribusian zakat fit rah yang akan dipercepat atau takharus dilakukan pada akhir Ra madan juga sebuah ijtihad positif. Kesadaran sosial (social awareness ) atas krisis ini harus di la hir -

kan karena kita ini memiliki nilai-nilai luhur kemanusiaan. Ja -ngan sampai virus Covid-19 justru mematikan nilai-nilai agunganugerah Tuhan itu. Jika kesadaran bersama ini ada, tentu hal ituakan cukup efektif untuk mengatasi ancaman kemiskinan lebihpa rah yang sangat mungkin terjadi di sekitar kita. p

DR RR TUTIK SRI HARIYATI, SKP, MARS

Kemiskinan MakinNyata di Sekitar Kita

Tajuk

D

Dosen Ilmu Keluarga & KonsumenInstitut Pertanian Bogor (IPB)

YULINA EVA RIANY

C

P

Korona sudah mem be ri kan hadiah

di hari KesehatanDunia, lalu setelah

ko ro na pergiadakah hadiah yanglain? Harapan besar

bagi insankesehatan yangbelum di ang kat,

yang masih menjaditenaga kontrak

untuk mendapatkansisi penghargaan.

Korona Hadiah Terbesar di Hari Kesehatan Dunia

Associate Professor Fakultas IlmuKeperawatan Indonesia Universitas Indonesia,

Komite Keperawatan RS-UI

Upaya menahan ke ingin an mudikharus disuarakan

se cara serentak olehsemua pihak untuk

meneguhkankesadaran

masyarakat (public awareness).

Larangan Mudik untuk Keselamatan Publik

top related