sek 2 neuro
Post on 24-Feb-2018
274 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 1/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
L.O.1: Memahami dan Menjelaskan Anatomi Fisiologi Nervus Kranialis
1.1: Anatomi Jaras Nervus Kranialis
Saraf kranial (Latin: nervii craniales) adalah 12 pasang saraf pada manusia yang mencuat
dari otak , berbeda dari saraf spinal yang mencuat dari sumsum tulang belakang. Saraf kranial
merupakan bagian dari sistem saraf sadar . Dari 12 pasang saraf, pasang memiliki !enis
sensori (saraf ", "", #""")$ % pasang !enis motorik (saraf """, "#, #", &", &"") dan ' pasang !enis
gabungan (saraf #, #"", "&, &). asangan sarafsaraf ini diberi nomor sesuai urutan dari
depan hingga belakang, la*imnya menggunakan angka roma+i
Sarafsaraf ini terhubung utamanya dengan struktur yang ada di kepala dan leher manusia
seperti mata, hidung, telinga, mulut dan lidah. asangan " dan "" mencuat dari otak besar ,
sementara yang lainnya mencuat dari batang otak .
Sarafsaraf kranial
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 2/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
Nomo
rNama Jenis Fungsi
" lfaktorius Sensori -enerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otakuntuk diproses sebagai sensasi bau
"" ptik Sensori-enerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak
untuk diproses sebagai persepsi isual
""" kulomotor -otorik -enggerakkan sebagian besar otot mata
"# /roklearis -otorik -enggerakkan beberapa otot mata
# /rigeminus 0abungan
Sensori: -enerima rangsangan dari +a!ah untuk diproses di otak
sebagai sentuhan
-otorik: -enggerakkan rahang
#" bdusen -otorik bduksi mata
#"" asialis 0abungan
Sensorik: -enerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk
diproses di otak sebagai sensasi rasa
-otorik: -engendalikan otot +a!ah untuk menciptakan ekspresi
+a!ah
#""" #estibulokoklearis Sensori
Sensori sistem estibular : -engendalikan keseimbangan
Sensori koklea: -enerima rangsang untuk diproses di otak
sebagai suara
"& 0losofaringeus 0abungan
Sensori: -enerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk
diproses di otak sebagai sensasi rasa
-otorik: -engendalikan organorgan dalam
& #agus 0abunganSensori: -enerima rangsang dari organ dalam
-otorik: -engendalikan organorgan dalam
&" ksesorius -otorik -engendalikan pergerakan kepala
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 3/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
&"" 3ipoglossus -otorik -engendalikan pergerakan lidah
-acam Saraf 1. Saraf sensoris adalah saraf yang memba+a impuls dari reseptor ke SS (Sistem Saraf
usat)
. Saraf konektor adalah saraf menghubungkan saraf sensoris dan saraf motoris di
medula spinalis pada gerak reflek
!. Saraf motoris adalah saraf yang memba+a impuls dari SS ke efektor
-acam Saraf
Sistem Lokomotorius
0erak 4eflek
• 0erak reflek adalah gerak (respon terhadap impuls sensoris) yang tidak disadari
• 5arasnya: reseptor 6 saraf sensoris 6 saraf konektor (medulla spinalis) 6 saraf
motorik 6 efektor
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 4/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
4eseptor Sensoris
• 4eseptor sensorik adalah organ7sel yang berfungsi menerima rangsang7stimulasi
lingkungan men!adi impuls saraf
4eseptor dibagi berdasarkan:
Sumber (lokasi) sensasi
5enis sensasi yang terdeteksi
-acam 4eseptor
o 8ksteroseptor: reseptor yang menerima rangsang dari luar tubuh. (sentuhan, tekanan,
nyeri, suhu, penciuman, penglihatan, pendengaran)
o ropioseptor: reseptor yang menerima rangsang dari dalam tubuh. (otot, tendon,
persendian, keseimbangan)
o "nteroseptor7iseroseptor: reseptor yang terletak di organ isera dan pembuluh darah
yang diinerasi oleh SS. (digesti, ekskresi dan sirkulasi)o -ekanoreseptor: reseptor untuk rangsangan mekanik. (ibrasi, tekanan, propriosepsi,
pendengaran, keseimbangan, tekanan darah)
o /ermoreseptor: reseptor untuk suhu
o 4eseptor nyeri7nosiseptor: reseptor untuk kerusakan !aringan
o otoreseptor: reseptor untuk cahaya
o 9emoreseptor: reseptor untuk *at kimia
Sistem Saraf
a) Sistem Saraf usat (SS) terdiri dari cerebrum dan medulla spinalis
b) Sistem Saraf /epi (SS/) adalah saraf yang keluar dari SS yang terdiri dari nericranialis dan neri spinalis
c) Sistem Saraf tonom (SS) adalah saraf SS/ yang sifatnya tidak sadar (inolunter)
terdiri dari neri simpatis dan neri parasimpatis
5aras Saraf Sensoris
• 5aras mulai dari reseptor 6 corte sensoris cerebri 6 memba+a impuls dari reseptor
ke SS
• ;adan sel saraf sensoris ada di ganglion radik posterior dekat medulla spinalis
• 9erusakan pada !aras sensoris menyebabkan anestesia
da dua !alur:
1. <ntuk Sentuhan7posisi saraf ber!alan mulai ganglion radi posterior kemudian melalui
serabut sentralis naik didalam kolumna dorsalis lalu menyilang di medulla oblongata
dan berakhir di corte sensoris cerebri
2. <ntuk =yeri7suhu saraf ber!alan mulai ganglion radi posterior kemudian memotong
medulla spinalis lalu naik pada traktus antero lateral sisi yang berla+anan menu!u
corte sensoris cerebri
5aras -otoris
5aras motoris adalah !aras saraf mulai dari corte motorik cerebri sampai ke efektor(otot, kelen!ar)
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 5/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
5aras menyilang di medulla oblongata
Dibagi dua yaitu:
1. <-=
2. L-=
<pper -otor =euron (<-=)
• 5aras saraf mulai dari corte motorik cerebrum sampai cornu anterior medulla spinalis
• 9erusakan pada !aras <-= akan menyebabkan paralisa yang bersifat spastik
Lo+er -otor =euron (L-=)
• 5aras saraf mulai dari cornu anterior medulla spinalis sampai ke efektor
• 9erusakan L-= akan mengakibatkan paralise yang bersifat flacid (layuh)
Jaras Sistem Saraf
1. Jaras "esenden
/elah diketahui bah+a terdapat serabut saraf yang terletak di substansia
alba medulla spinalis mengandung dua arah pemba+aan informasi, yakni arah
asenden dan !aras desenden.
5aras desenden merupakan !aras yang memba+a informasi dari sistem saraf pusat
(SS) menu!u sistem saraf tepi (SS/).rgan efektor yang merupakan tu!uan akhir
!aras ini ad alah otot dan7at au kelen!ar. Selain daripada !aras dese nden
yang merupakan porsi utama dari medulla spinalis, !aras desenden yang berkaitan
dengan saraf saraf kranial !uga akan dibahas mengingat keterkaitan dengan pemicu. 5aras
desenden, atau disebut !uga !aras motorik, digolongkan men!adi dua bagian besar, yakni !aras
kortikospinal (atau piramidal), dan !aras ekstrapiramidal, yang merupakan !aras!aras
desenden selain !aras kortikospinal.
#enghantaran $m%uls melalui Neurotransmiter Jaras "esenden
=eurotransmiter merupakan senya+a yang dilepaskan oleh u!ung akson presinaps, yang
dinamakan ter min al b out on, yang aka n di t ang kap ole h neu ron pas cas ina ps.
"k at an ne ur ot ra ns mi te r pa da n eu ro pasca sinaps menghasilkan potensial aksisehingga impuls saraf terhantarkan. =eurotransmiter yang dapat ditemukan di persarafan
desenden antara lain:
• setilkolin,
selan!utnya disebut ch, dapat mengeksitasi atau menginhibisi saraf
pascasinaps .rekursornya adalah setil >o dan ko lin , dan diubah
men!adi aseti lko lin melalui en*im kol in asetiltransferase. ch dimetabolime oleh
en*im asetilkolinesterase (ch8). Dilepaskan terutama dihubungan sarafsaraf, saraf
otot, dan sistem saraf otonom.
• 0lisin dan 0lutamat, terutama terdapat di interkoneksi SS dan medulla spinalis.
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 6/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
• =orepinefrin (atau noradrenalin) dihasilkan dari *at prekursor tirosin, yang kemudian
diolah melaluien* im dopamine
be ta hidroksilas e. Di lepas kan oleh neuron pascaganglion simpatis sis tem s
araf otonom.
• Serotonin, selan!utnya disebut %3/ dihasilkan dari prekursor triptofan,diolah melalui en*imtriptofan%hidrolase, serta merupakan
neurotransmiter desenden umum di sekitar mesensefalon,pons, dan medulla
oblongata.;anyak n eurotransmiter lain terutama ter libat dalam !aras
asenden, misaln ya dopamin, =, betaendorfin, dan lain sebagainya).
. Jaras Kortikos%inal
9egunaan: -enghantarkan impuls terutama untuk gerakan disadari (voluntary) dan
gerakan dilatih( skilled movements). 5aras ini bermula dari akson selsel piramidal
yang terletak di lapis kelima korteks serebri. Sekitar dua pertiga total serabut
yang membentuk !aras kortikospinal berasal dari girus presentral, sementara
itusisanya berasal dari girus postsentral.
Serabut ini berkumpul di korona radiata, lalu dite ruskan ke bagian posterior
kapsula interna, dan bergerak menu!u crus serebri, dan pada akhirnya masuk ke pons. 5aras
ini terus melalui batang otak, dan di dae rah entr al medul la oblongata membentuk
ton!olan yang disebut piramid. tas dasar inilah !aras ini !uga dinamai !aras piramidal.
Sekitar ?%@ hingga AB@ akson akan membentuk dekusasi (bersilangan)
di daerah kaudal medullaoblongata, membentuk struktur dekusasi piramidal. ksonaksonyang berdekusasi ini memasuki medullaspinalis melalui daerah lateral kortikospinal, dan
kebanyakan berakhir di medulla spinalis dengan ketinggianse r i ka l , l u mba l , a t au
sak ra l . Semen ta ra i tu 1 B @ h in g g a 1 % @ s i sa ak so n y an g t id ak
b e r d ek u s as i ak a n memasuki medulla spina lis me lalui daerah an te rior
kort ikospinal dan berakhir di ketinggian serikal dan torakal atas medulla spinalis.
9ebanyakan !aras kortikospinal bersinaps dengan neuron perantara ( internuncial
neuron) , ya n g kemudian bersinaps dengan alfa motor neuron dan beberapa gamma motor
neuron.
5aras kortikospinal !uga membentuk percabang an denga n nukelus kauda tus dan
lentiformis (basal nuclei), nukleus ruber, nukleusoliari, dan formasi retikuler.ercabangan ini menginformasikan daerah subkorteks akan gerakangerakan di sadari dan
disenga!a (gerakan kortikal). Selain sebagai sarana informasi, percabangan
in i !uga dapat mengirimkan impuls pengaturan terhadap motor neuron, khususnya alfa
motor neuron.
!. Jaras &etikulos%inal
9eg u n aan : -emen g aru h i g e rak an d i sad ar i mau p u n re f l ek s , !u g a
merupakan !aras bagi sistem saraf otonom sehingga mendukung hipotalamus
mengontrol sistem saraf simpatis dan parasimpatis. ormasi retikuler merupakan interkoneksi berbentuk !ala yang dapat ditemui di mesensefalon, pons,dan medulla oblongata. ormasi
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 7/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
retikuler di daerah pons memiliki akson yang mengarah ke medulla spinalismelalui !aras
retikulospinal pontin. Sementara itu, formasi retikuler di daerah medulla oblongata
mengarahkan akson, !uga ke medulla spinalis, dan membentuk !aras retikulospinal medular.
5aras retikulospinal pontin dan medular menuruni pons dan masuk ke medulla
spinalis substansiaalba daerah anterior dan substansia alba daerah lateral, berturutturut.khirnya kedua !aras ini berakhir dikornu anterior substansia grisea. -ereka bersinaps untuk
menghambat atau memfasilitasi alfa dan gammamotor neuron.
'. Jaras (ektos%inal
9egunaan: -engatur refleks postural terutama sebagai respons terhadap rangsag
isual .5aras ini bera+al dari kolikulkus superior mesensefalon, yang kemudian bersilangan
di garis tengah mesensefa lon segera setelah !aras dimulai. ksonakson kemudian
turun melalui batang otak dan terletak dekat dengan fasikulus medial longitudinal. 5aras
tektospinal kemudian menuruni kornu anterior substansia alba medulla spinalis, dekat dengan
fisura anterior median.
). Jaras &u*ros%inal
9eg u n aan : -emfas i l i t a s i ak t i i t a s f l ek s i o to t d an men g h amb at ak t i i t a s
ek s te ns i ot ot un t uk me n! ag a keseimbangan tubuh. 5aras ini bermula dari nukleus
ruber yang terletak di tegmentum mesensefalon melalui potongansetinggi kolikulus superior. =ukelus ruber berhubungan dengan !aras aferen
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 8/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
dari korteks serebri danserebelum. =ukelus ini mengeluarkan akson yang
be rsilan gan di ga ris tengah masih di ke tinggian yangsama, lalu menuruni pons dan
medulla oblongata melalui !araas rubrospinal, dan memasuki kolumna lateralsubstansia alba
medulla spinalis. ada akhirnya, akson bersinaps dengan neuron penghubung di kolumna
anterior substansia grisea, dan mengatur aktiitas alfa dan gamma motor neuron.
+. Jaras ,esti*ulos%ina
9eg u n aan : -emfas i l i t a s i ak t i i t a s ek s ten s i o to t d an men g h amb at
aktiitas fleksi otot untuk men!aga keseimbangan tubuh. =ukelus estibular
terletak di pons dan medulla oblongata. =ukelus ini menerima saraf aferen dari telinga bagian
dalam (saraf estibuli), serta informasi dari serebelum. =ukelus ini menghasilkan akson yang
keluar membentuk !aras estibulospinal yang tidak bersilangan ketika melalui medulla
oblongata, dan terus menu!u kornu anterior substansia alba medulla spinalis.
-. Jaras "esenden Otonom
4upanya korteks serebri, hipotalamus, amygdala, formasi retikuler, serta batang otak
menginterensi persarafan otonom melalui !aras desenden otonom yang memengaruhi saraf
praganglion simpatis di daerah torakolu mbal medu lla spinalis , sert a
pe rsarafan praganglio n parasimpatis di dae rah sakral (tid ak untuk persarafan
parasimpatis kranial, karena memiliki mekanisme tersendiri). ;eberapa sumber !uga
mengatakan bah+a !aras ini tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian dari !aras
retikulospinal.
#ersarafan Motorik Saraf Kranial: Jaras Kortikonuklear
5a ras p i ramid a l , sep er t i y an g t e l ah d ip ap ark an seb e lu mn y a , meru p ak an
! a ra s ya n g me mb a+a informasi motorik dari korteks bagian motorik, melalui korona
radiata, kapsula interna, dan pada akhirnyamenu!u ke medulla spinalis.
=amun demikian, informasi ini ti dak
hanya diba+a menu!u medulla spinalis,melainkan !uga diba+a menu!u daerah
daerah nukelus yang letaknya terkonsentrasi di batang otak ( brainstem), dan
be rfungs i seb ag ai nukleus nukleu s bagi persarafan per if er kranial.
5aras in i merupakan !a raskortikonuklear, yang merupakan percabangan di daerah
setinggi mesensefalon. Saudaranya, !araskort ikospina l turun ke ba+ah, sementar a
!aras kortikonuk lear menu!u ke nukelus saraf kranial. da yang berdekusasi ke sisi
kontralateral, dan ada pula yang tetap berada sesisi ipsilateral.5aras kortikonuklear !uga
disebut sebagai !aras kortikobulbar.
Nukelus Kranial Motorik
=u kelus kra nial motor ik, atau nukel us branchiomotor terdi ri atas nukelus
motorik saraf kranial " ""(okulomotor)$ "# (trokelar)$ trimgeinal (#)$ abdusens
(#") $ fas ial (#"")$ glosofaringeal ("&) $ agus (&)$ aksesori (&")$ dan hipoglosus
(&"").3ampir semua nukelus kranial motorik ini dipersarafi secara bilateral (dari kedua
korteks serebrum,dengan kata lain dari kedua !aras kort ikonuklea r), 9ecuali untuk
motor nukelus =. #"" dan =. &"" yang hanya dipersarafi secara kontralateral.
=u kleus fas ia lis (n ukelus mi lik ne rus kra nialis #" ") merupakan temp at
ter!adinya sinaps antara<-= (Upper Motor Neuron ) dari bagian motor korteks serebri
yang mengirimkan akson ke nukelus fasialis,dan dihubungkan dengan L-= ( Lower Motor Neuron) yang kemudian mempersarafi daerah per+a!ahan. =ukelus fasialis terbagi atas
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 9/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
daerah dorsal, yang mendapatkan persarafan <-= secara bilateral, dan mempersarafi daerah
+a!ah bagian atas mata. Daerah entral mendapatkan persarafan secara kontralateral,sehingga
nukelus fasialis sinister aspek entral mendapat persarafan dari korteks serebrum deter,
demikian!uga sebaliknya. emahaman ini pent ing untuk memahami l esiles i, baik
di tingkat nuklear, infranuklear,maupun supranuklear
1.: #ersarafan
1.S4 L9/4"<S (=.")
Sistem olfaktorius dimulai dengan sisi yang menerima rangsangan olfaktorius. Sistem ini
terdiri dari bagian berikut: mukosa olfaktorius pada bagian atas kaum nasal, fila olfaktoria,
bulbus subkalosal pada sisi medial lobus orbitalis. Saraf ini merupakan saraf sensorik murni
yang serabutserabutnya berasal dari membran mukosa hidung dan menembus areakribriformis dari tulang etmoidal untuk bersinaps di bulbus olfaktorius, dari sini, traktus
olfaktorius ber!alan diba+ah lobus frontal dan berakhir di lobus temporal bagian medial sisi
yang sama.
Sistem olfaktorius merupakan satusatunya sistem sensorik yang impulsnya mencapai korteks
tanpa dirilei di talamus. ;aubauan yang dapat memprookasi timbulnya nafsu makan dan
induksi saliasi sertabau busuk yang dapat menimbulkan rasa mual dan muntah
menun!ukkan bah+a sistem ini ada kaitannya dengan emosi. Serabut utama yang
menghubungkan sistem penciuman dengan area otonom adalah medial forebrain bundle dan
stria medularis talamus. 8mosi yang menyertai rangsangan olfaktorius mungkin berkaitan ke
serat yang berhubungan dengan talamus, hipotalamus dan sistem limbik.
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 10/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
2.S4 /"9<S (=. "")
Saraf ptikus merupakan saraf sensorik
murni yang dimulai di retina. Serabut
serabut saraf ini, ini mele+ati foramen
optikum di dekat arteri optalmika dan
bergabung dengan saraf dari sisi lainnya
pada dasar otak untuk membentuk kiasma
optikum. rientasi spasial serabutserabut
dari berbagai bagian fundus masih utuh
sehingga serabutserabut dari bagian
ba+ah retina ditemukan pada bagian
inferior kiasma optikum dan sebaliknya.
Serabutserabut dari lapangan isual
temporal (separuh bagian nasal retina)
menyilang kiasma, sedangkan yang berasal
dari lapangan isual nasal tidak
menyilang. Serabutserabut untuk indeks
cahaya yang berasal dari kiasma optikum
berakhir di kolikulus superior, dimana
ter!adi hubungan dengan kedua nuklei saraf
okulomotorius. Sisa serabut yang
meninggalkan kiasma berhubungan dengan penglihatan dan ber!alan di dalam traktus
optikus menu!u korpus genikulatum lateralis. Dari sini serabutserabut yang berasal dari
radiasio optika mele+ati bagian posterior kapsula interna dan berakhir di korteks isual lobus
oksipital. Dalam per!alanannya serabutserabut tersebut memisahkan diri sehingga
serabutserabut untuk kuadran ba+ah melalui lobus parietal sedangkan untuk kuadaran atas
melalui lobus temporal. kibat dari dekusasio serabutserabut tersebut pada kiasma
optikum serabutserabut yang berasal dari lapangan penglihatan kiri berakhir di lobus
oksipital kanan dan sebaliknya.
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 11/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
.S4 9<L-/4"<S (=. """)
=ukleus saraf okulomotorius terletak sebagian di depan substansia grisea periakuaduktal
(=ukleus motorik) dan sebagian lagi di dalam substansia grisea (=ukleus otonom). =ukleus
motorik bertanggung !a+ab untuk persarafan otototot rektus medialis, superior, dan
inferior, otot oblikus inferior dan otot leator palpebra superior. =ukleus otonom atau
nukleus 8dinger+esthpal yang bermielin sangat sedikit mempersarafi otototot mata inferior
yaitu spingter pupil dan otot siliaris.
'.S4 /49L84"S (=. "#)
=ukleus saraf troklearis
terletak setinggi kolikuli
inferior di depan substansia
grisea periakuaduktal dan
berada di ba+ah =ukleus
okulomotorius. Saraf ini
merupakan satusatunyasaraf kranialis yang keluar
dari sisi dorsal batang otak.
Saraf troklearis
mempersarafi otot oblikus
superior untuk menggerakkan mata ba+ah, kedalam dan abduksi dalam dera!at kecil
%.S4 /4"08-"=<S (=. #)
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 12/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
Saraf trigeminus bersifat campuran terdiri dari
serabutserabut motorik dan serabutserabut sensorik.
Serabut motorik mempersarafi otot masseter dan otot
temporalis. Serabutserabut sensorik saraf trigeminusdibagi men!adi tiga cabang utama yatu saraf oftalmikus,
maksilaris, dan mandibularis. Daerah sensoriknya
mencakup daerah kulit, dahi, +a!ah, mukosa mulut,
hidung, sinus. 0igi maksilar dan mandibula, dura dalam
fosa kranii anterior dan tengah bagian anterior telinga luar
dan kanalis auditorius serta bagian membran timpani.
C.S4 ;D<S8=S (=. #")
=ukleus saraf abdusens terletak pada masingmasing
sisi pons bagian ba+ah dekat medula oblongata dan
terletak diba+ah entrikel ke empat saraf abdusens
mempersarafi otot rektus lateralis.
.S4 S"L"S (=. #"")
Saraf fasialis mempunyai fungsi motorik dan fungsi sensorik fungsi motorik berasal dari
=ukleus motorik yang terletak pada bagian entrolateral dari tegmentum pontin ba+ah
dekat medula oblongata. ungsi sensorik berasal dari =ukleus sensorik yang muncul bersama
nukleus motorik dan saraf estibulokoklearis yang ber!alan ke lateral ke dalam kanalis
akustikus interna. Serabut motorik saraf fasialis mempersarafi otototot ekspresi +a!ah terdiri
dari otot orbikularis okuli, otot buksinator, otot oksipital, otot frontal, otot stapedius, otot
stilohioideus, otot digastriktus posterior serta otot platisma. Serabut sensorik menghantar
persepsi pengecapan bagian anterior lidah.
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 13/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
?.S4
#8S/";<L99L84"S (=. #""")
Saraf estibulokoklearis terdiri dari dua komponen yaitu serabutserabut aferen yang
mengurusi pendengaran dan estibuler yang mengandung serabutserabut aferen yang
mengurusi keseimbangan. Serabutserabut untuk pendengaran berasal dari organ corti
dan ber!alan menu!u inti koklea di pons, dari sini terdapat transmisi bilateral ke korpus
genikulatum medial dan kemudian menu!u girus superior lobus temporalis. Serabutserabut
untuk keseimbangan mulai dari utrikulus dan kanalis semisirkularis dan bergabung dengan
serabutserabut auditorik di dalam kanalis fasialis. Serabutserabut ini kemudian memasuki
pons, serabut estibutor ber!alan menyebar mele+ati batang dan serebelum.
A.S4 0LS4"=08<S (=. "&)
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 14/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
Saraf 0losofaringeus menerima gabungan dari saraf agus dan
asesorius pada +aktu meninggalkan kranium melalui foramen
tersebut, saraf glosofaringeus mempunyai dua ganglion, yaitu
ganglion intrakranialis superior dan ekstrakranialis inferior.
Setelah mele+ati foramen, saraf berlan!ut antara arteri karotis
interna dan ena !ugularis interna ke otot stilofaringeus. Diantara otot ini dan otot stiloglosal, saraf berlan!ut ke basis lidah
dan mempersarafi mukosa faring, tonsil dan sepertiga posterior
lidah.
1B. S4 #0<S (=. &)
Saraf agus !uga mempunyai dua ganglion yaitu ganglion
superior atau !ugulare dan ganglion inferior atau nodosum,
keduanya terletak pada daerah foramen !ugularis, saraf agus
mempersarafi semua isera toraks dan abdomen dan menghantarkan
impuls dari dinding usus, !antung dan paruparu.
11. S4 S8S4"<S (=. &")
Saraf asesorius mempunyai radiks spinalis dan
kranialis. 4adiks kranial adalah akson dari
neuron dalam nukleus ambigus yang terletak
dekat neuron dari saraf agus. Saraf aksesoris
adalah saraf motorik yang mempersarafi ototsternokleidomastoideus dan bagian atas otot
trape*ius, otot sternokleidomastoideus berfungsi
memutar kepala ke samping dan otot trape*ius
memutar skapula bila lengan diangkat ke atas.
12. S4 3"0LS<S (=. &"")
=ukleus saraf hipoglosus terletak pada medula
oblongata pada setiap sisi garis tengah dan depan
entrikel ke empat dimana semua menghasilkantrigonum hipoglosus. Saraf hipoglosus merupakan
saraf motorik untuk lidah dan mempersarafi otot
lidah yaitu otot stiloglosus, hipoglosus dan
genioglosus.
Saraf Kranial (em%at keluarmasuk %ada Otak N. $ : ila olfaktoria ;ulbus olfaktorius
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 15/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
N. $$ : =. pticus >hiasma optikum
N. $$$ : =. culomotorius edunculus >erebri, sulcus oculomotorius
N. $, : =./rochlearis Dorsal dari tectum mesencephali
N. , : =. /rigeminus
=. opthalmicus E#71F
=. -aillaris E#72F
=. -andibularis E#7F
/epi samping pons.
9etiga cabang =. /rigeminus di ganglion trigeminale
(0asseri)
N. ,$ : =. bducens ntara pons dan pyramis
N. ,$$ : =. acialis Sudut !embatan otak kecil (ngulus pontocerebellaris)
N. ,$$$ : =.
#estibulocochlearis N. $/ : =. 0lossopharyngeus -edula oblongata, Sulcus posterolateralis (retrooliaris)
N. / : =. #agus
N. /$ : =. ccessorius
N. /$$ : =. 3ypoglossus -edula oblongata, Sulcus anterolateralis
1.!: Sirkulasi Susunan S0araf #usat
A. F$S$OLO$ S$&K2LAS$ "A&A3 O(AK
Sistem saraf pusat (SS) diisi oleh !aringan yang kaya pembuluh darah untuk memenuhi
kebutuhan yang berubahrubah dari metabolisme saraf lokal dan regional. liran darah otak
(>;) dapat dilihat dari 2 sudut pandang: ciri umum, dan gambaran unik dari SS.
1. 4iri 2mum Aliran "arah
Sifat alami darah adalah bah+a substansi tertentu (leukosit, eritrosit, dan trombosit)
tersuspensi dalam plasma. 9omponen darah cenderung untuk berkumpul di bagian
tengah aliran, dan akan berariasi sesuai ukuran lumen, sehingga sifat darah di arteri
yang lebih besar tidak dapat disamakan dengan pembulih darah yang lebih kecil.
Lebih !auh lagi, pernyataan tentang tekanan darah, aliran darah, dan perfusi !aringanharus dipertimbangkan sesuai pulsasi aliran darah.
aktorfaktor lain !uga mempengaruhi aliran darah, meliputi suhu lokal dan p3,
tekanan oksigen dan karbondioksida, 9 G, 3G, 3> pada !aringan dan darah$
hematokrit, cardiac output, tekanan darah, faktor neurogenik, tahanan askuler, dan
lainnya termasuk mediator saraf dan kimia+i.
. ,iskositas
#iskositas ditentukan berbagai faktor termasuk hematokrit, kemampuan berubah
bentuk dan beragregasi, dan iskositas plasma.
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 16/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
Salah satu ciri khas otak mengendalikan sensorik dan motorik yaitu bah+a setiap
hemisfer otak terutama mengurus sisi tubuh kontra lateral. ( rince, Sylia nderson,
1AA% :A22A2)
tak memperoleh darah dari dua pembuluh darah besar : karotis atau sirkulasi
anterior dan verte*ra atau sirkulasi %osterior. -asingmasing sistem terlepas dariarkus aorta sebagai pasangan pembuluh : karotis komunis kanan dan kiri dan etebra
kanan dan kiri. -asingmasing karotis membentuk bifurkasi untuk membentuk arteri
karotis interna dan eksterna. rteri etebra bera+al dari arteri subklaia. #etebra
bergabung membentuk arteri basiler, dan selan!utnya memecah untuk membentuk
kedua arteri serebral posterior yang mensuplai permukaan otak inferior dan mediana
!uga bagaian lateral lobus oksipital.
Sistem karotis terutama melayani hemisfer otak dan sistem ertebrabasilaris terutama
memberi darah bagi batang otak, serebelum dan bagian posterior hemisfer. liran
darah di otak (D) dipengaruhi terutama oleh faktor. Dua yang paling penting
adalah tekanan untuk memompa darah dari sistem arteri kapiler ke sistem ena dantahanan (perifer) pembuluh darah otak. aktor ketiga adalah faktor darah sendiri yaitu
iskositas dan koagulobilitasnya (kemampuan untuk membeku).
Dari faktor pertama, yang penting adalah tekanan darah sistemik (faktor !antung,
darah, pembuluh darah dan lainlain) dan faktor kemampuan khusus pembuluh darah
otak (arteriol) untuk menguncup bila tekanan darah sistemik naik dan berdilatasi bila
tekanan darah sistemik menurun. Daya akomodasi sistem arteriol otak ini disebut
daya otoregulasi pembuluh darah otak yang berfungsi normal bila tekanan sistolik
antara %BH1%B mm3g. aktor darah, selain iskositas darah dan daya membekunya,
!uga diantaranya seperti kadar7tekanan parsial >2 dan 2 berpengaruh terhadap
diameter arteriol. 9adar7tekanan parsial >2 yang naik, 2 yang turun, sertasuasana !aringan yang asam ( p3 rendah ), menyebabkan asodilatasi, sebaiknya bila
tekanan parsial >2 turun, 2 naik, atau suasana p3 tinggi, maka ter!adi
asokontriksi.
#iskositas7kekentalan darah yang tinggi mengurangi D. Sedangkan koagulobilitas
yang besar !uga memudahkan ter!adinya trombosis dan aliran darah lambat, akibat
D yang menurun. .( 3arsono, 1AAC : ?2?).
5. A2(O&62LAS$ "AN M6(A5OL$SM6
ada kondisi istirahat, dialirkan sekitar %Bcc darah permenit (1%2B@ cardiac output).
arameter penting dalam memperhitungkan aliran darah otak yang dinamakan tekanan
perfusi cerebral (>), yang idealnya menggambarkan perbedaan mean tekanan arterial
(-) dikurangi tekanan intra kranial (">). Diperkirakan bah+a pada > antara %B dan
1B mm3g hanya terdapat sedikit, bila ada, ariasi dalam >; total. Sirkulasi carotis
(anterior) memperoleh mayoritas aliran darah dalam kecepatan yang lebih tinggi (%
cc7menit melalui setiap carotis) sedangkan sirkulasi posterior (ertebrobasiler), memperoleh
% cc7menit. Lebih !auh lagi, !uga terdapat perbedaan antara substansia grisea yang
merupakan !aringan dengan aliran cepat (C' cc7 1BB g7 menit) dengan substansia alba yang
merupakan !aringan dengan aliran pelan (1%2B cc7 1BB g7 menit). liran darah !uga terkait
dengan aktiitas elektroserebral.
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 17/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
9arena mekanisme otak dalam meregulasi aliran darahnya masih tidak !elas.
1) (eori(eori 0ang "iajukan Antara lain :
a. (eori Miogenik
/eori ini menyatakan bah+a pembuluh darah dapat mengenali aliran dan
menyesuaikan diri terhadapya. -enurut ;aliss dalam 1AB2, apabila tekanan dalam
pembuluh darah meningkat, maka pembuluh darah tersebut akan berkontraksi
untuk meningkatkan tahanannya sehingga mengurangi aliran darah.
b. (eori Neurogeni
8dinsson dkk men!elaskan berbagai bah+a terdapat berbagai saraf pada
pembuluh darah piamater, yang men!elaskan mengenai regulasi sentral.
9erusakan autoregulasi yang masif, sebagaimana yang ditemui pada cedera SSseperti pada trauma atau perdarahan subarachnoid, !uga menun!ukkan mekanisme
sentral. 3al ini lebih !auh didukung oleh data yang menun!ukkan bah+a beberapa
neuropeptida !uga berperan pada kondisi ini. aktor lokal ini menggantikan hal
yang sebelumnya dikenal dengan respon miogenik pembuluh serebral terhadap
perubahan >;.
c. (eori Meta*olik dan Meta*olisme Otak
;anyak studi yang menun!ukkan peningkatan aliran darah ke area tertentu dari
otak sehubungan dengan peningkatan aktiitas dari area tersebut. =euron sangatr
tergantung pada oksigen dan glukosa. 5aringan neuronal hanya mampu
menggunakan energi dari metabolisme aerobik dari glukosa.keton akandimetabolisme dalam bentuk terbatas pada kondisi kelaparan sedangkan lipid
tidak dapat digunakan. Simpanan glikogen dalam otak normal tidak ada, sehingga
!aringan saraf tergantung pada aliran kontinyu dari pembuluh darah otak.
-etabolisme anaerob menghasilkan peningkatan cepat !umlah laktat yang
menurunkan p3 dan meningkatkan ketersediaan ion 3G lokal. arameter yang
digunakan untuk menentukan aktiitas metabolik dinamakan >-42, atau
metabolisme lokal otak dari 2. Diasumsikan bah+a penggunaan 2
merefleksikan metabolisme glukosa lokal dan hal ini dikonfirmasi dengan
penggunaan scanning positron emission tomography (8/).
8fek dari ariasi kondisi metabolik yang normal dan yang berubah yang
mempengaruhi >-42 dan dapat diukur, dapat membantu memecahkan masalah
seputar peran dari mekanisme sentral dan umpan balik neurogenik dalam
mengontrol >;, sehingga bermanfaat untuk panduan terapi di masa yang akan
datang.
2) Faktor Lokal 0ang Mem%engaruhi Autoregulasi
9ondisi lokal lain tampaknya !uga berperan dalam autoregulasi. aktor ini meliputi p2,
p>2, konsentrasi 3G dan p3 lokal serta suhu. 8fek indiidual dari faktorfaktor ini dapat
diidentifikasi dengan segera, namun interaksi diantara faktorfaktor tersebut masih tetapkompleks.
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 18/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
a. Oksigen
ksigen tidak akan mempengaruhi >; hingga p2 turun sampai diba+ah %B mm3g
dimana >; akan meningkat dengan cepat. 9etika p2 sebesar B mm3g, >;
men!adi dua kali lipatnya. 3al ini kemungkinan berariasi sesuai hematokrit.
eningkatan p2 menginduksi sedikit penurunan >;, ketika subyek normal bernafasdengan oksigen 1BB @ maka >; berkurang 1B hingga 1@. ksigen hiperbarik
diberikan pada 2 atm akan menurunkan >; sebesar 22 @ tanpa merubah konsumsi
oksigen otak. enurunan ini tetap ter!adi bahkan bila ter!adi hiperkapnea. /erdapat
se!umlah bukti bah+a pasien =S mengalami perbaikan outcome !ika p2
dipertahankan sedikitnya ?B mm3g.
b. Kar*ondioksida
9onsentrasi ion 3G dan p>2 mempengaruhi >;. /elah diketahui bah+a dengan
konsentrasi p>2 antara 2B H CB mm3g, hubungan antara p>2 dan >; terlihat
dengan peningkatan >; 2 H @ setiap peningkatan p>2 sebesar 1 mm3g.
enyebabnya masih belum !elas dan mungkin terkait dengan perubahan p3 sistemik
dan atau tekanan darah sistemik.
c. 3i%erventilasi
3iperentilasi adalah terapi yang penting pada pasien dengan peningkatan /"9,
terutama dengan sindroma herniasi akut. rinsip klinis doktrin -onroe9elly dimana
dalam rongga intrakranial yang tetap maka olume muatannya !uga tetap. #olume ini,
totalnya mencapai 1CBB cc, normalnya terdiri dari !aringan otak (?'@), darah ('@)
dan cairan sererospinal (12@). Diamati oleh >ushing bah+a bila ditambahkan suatu
komponen (lesi massa dengan sebab apapun, baik hematoma, tumor ataupun s+elling)
maka olumenya akan terlampaui sehingga menghasilkan respon fisiologis (refleks>ushing).
-ekanisme kompensasi a+al meliputi penurunan !umlah darah dan cairan
serebrospinal. enurunan !umlah darah melalui penurunan >; akan membantu
menghambat hipertensi intrakranial. 3iperentilasi, dengan p>2 yang menurun,
akan bermanfaat. Sayangnya, saat SS cepat menyesuaikan diri terhada perubahan ini,
sukar untuk mengetahui berapa lama reaksi ini bertahan. ;ahkan tampaknya
pembuluh darah serebral !uga menyesuaikan diri dalam 2' C !am. 3iperentilasi
yang berkepan!angan memiliki efek yang buruk dengan menyebabkan iskemia.
eneliti yang lain memperoleh data dari manipulasi p>2 secara langsung terhadap
perubahan - dimana >; akan berariasi secara langsung dengan - pada areayang rusak dan tidak dipengaruhi oleh p>2.
d. Kalsium
Saat ini peran ion >aGG pada metabolisme dan aliran darah otak sedang diteliti secara
intensif. ;uktibukti yang mendukung mengenai peran aktif >aGG dalam >;
mencakup peran >aGG pada kontraksi otot dan peningkatan penggunaan >aGG channel
blocker dalam pengelolaan hipertensi dan penyakit arteri koroner. Lebih !auh lagi,
influks dari >aGG dianggap sebagai .. 9onsentrasi ion >aGG ekstraseluler adalah sekitar
'% m8I7L dan konsentrasi >aGG intraseluler adalah 1B m8I7L.
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 19/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
4. #6N2K2&AN AL$&AN "A&A3 O(AK
-enentukan aliran darah sesungguhnya ke suatu bagian tertentu dari otak. dolfo ick
menyatakan bah+a !umlahh substansi yang diserap oleh suatu organ tertentu berhubungan
dengan perbedaan konsentrasi dari substansi tersebut dan aliran darah ( yang memba+a
substansi tersebut) antara arteri dan ena. enggunaan =itrous ksida, suatu substansi yangtidak diserap maupun disekresi oleh otak, dan dengan menerapkan teori dari ick, 9ety dan
Schmidt menerbitkan.
L.O.: Memahami dan Menjelaskan #enurunan Kesadaran
.1: #emeriksaan #enurunan Kesadaran
• namesis
erlu dicatat dari siapa anamesis itu di dapat,biaanya anamesis terbik didapatkan dari
orang yangselalu bersamanya. erlu adanya ri+ayat per!alanan penyakit,ri+ayat
trauma,ri+ayat penyakit,ri+ayat penggunaan obatobatan,ri+ayat kelainan ke!i+aan.
Dari anamesis merupakan kunci utama dari diagnosis.
• emeriksaan fisik umum
o /anda ital
erhatikan !alan nafas,tipe pernafasan,dan perhatikan denyut nadi,tekanan
darah dan ada tidaknya aritmea.
o ;au nafas
-engidentifikasi factor breath hepatic yang disebabkan oleh penyakit
hati,urino smell yang disebabkan oleh penyakit gin!al,fruity smell yang
disebabkan oleh ketoasidosis.
o emeriksaan kulit
erlu diamati tandatanda trauma,stigmata kelainan hati,dan !uga stigmata
kelainan lainnya. ada pasien trauma kepala pemeriksaan leher harus
dilakukan secara hatihati dan tidak boleh dilakukan !ika di duga adanya
fraktur sericalis.5ika tidak ada lakukan pemeriksaan kaku kudu dan lakukan
auskultasi karotis untuk mengetahui ada tidaknya bruit.
o 9epala
erhatikan ada tidaknya hematom,laserasi, dan fraktur.
o Leher
erhatikan kaku kuduk dan !angan manipulasi bila terdapat fraktur serical.
o /oraks7abdomen dan ekstremitas
da tidaknya fratur
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 20/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
• emeriksaan fisik neurologis
emeriksaan fisik neurologist bertu!uan menentukan kedalaman koma secara
kualitatif dan kuantitatif serta mengetahui lokasi proses koma. emeriksaan
neurologist meliputi dera!at kesadaran dan pemeriksaan motorik.o <mum
;uka kelopak mata menentuan dalamnya koma
Deiasi kepala dan lirikan menun!ukan lesi hemisfer ipsilateral
erhatikan mioklonus (proses metabolic), t+itching otot berirama
(aktiitas sei*ure), atau tetani (spontan,spasmus otot lama)
o Leel kesadaran
Ditentukan secara kulitatif dan kuantitatif
o upil
Diperiksa : ukuran dan reaktiitas cahaya
Simet r i s 7 r eak t i i t a s cah ay a n o rmal , p e tu n !u k
b a h+ a integritas mesensefalon baik. upil reaksi normal,
reflek kornea dan okulosefalik (),dicurigai suatu koma metabolic
-id p o s i s i (2 % mm) , f i ed d an i r r eg u la r , l e s i
mesenfalonfokal
u p i l r eak t i f p in p o in t , p ad a k e ru sak an p o n s ,
i n to ks ik a s i opiate kolinergik.
Di la tas i u n i l a t e ra l d an f i ed , t e r ! ad i h e rn ias i
u p i l b i l a t e ra l f i ed d an d i l a t as i , h e rn ias i sen t ra l ,
hipoksikiskemik global, keracunan barbiturate.
o unduskopi
o 4efleks okulosefalik
o 4efleks okuloestibular
o 4efleks kornea
o 4efleks muntah
o 4eflek fisiologis dan patologik
• emeriksaan penun!ang
o emeriksaan gas darah,berguna untuk melihat oksigenisasi di daam darah dan
!uga untuk melihat gangguan keseimbangan asam basa.
o emeriksaan darah, meliputi darah perifer lengkap (DL), keton,faal hati, faal
gin!al dan elektrolit.o emeriksaan toksikologi, dari bahan urine darah dan bilasan lambung.
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 21/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
o emeriksaan khusus meliputi pungsi lumbal, >/ Scan kepala,880, 890, foto
toraks dan foto kepala.
.: "erajat Kesadaran
1) Secara kualitatif
/ingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap rangsangan
dari lingkungan, tingkat kesadaran dibedakan men!adi :
1. Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat
men!a+ab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya..
2. Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya,
sikapnya acuh tak acuh.
. Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, +aktu), memberontak, berteriak
teriak, berhalusinasi, kadang berhayal.
'. Somnolen (Obtundasi Letar!i), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang
lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah
dibangunkan) tetapi !atuh tertidur lagi, mampu memberi !a+aban erbal.
%. Stupor (soporo koma) yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap
nyeri.
C. Coma (comatose) yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap
rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin !uga
tidak ada respon pupil terhadap cahaya).
erubahan tingkat kesadaran dapat diakibatkan dari berbagai faktor, termasuk perubahan
dalam lingkungan kimia otak seperti keracunan, kekurangan oksigen karena berkurangnya
aliran darah ke otak, dan tekanan berlebihan di dalam rongga tulang kepala.
danya defisit tingkat kesadaran memberi kesan adanya hemiparese serebral atau sistem
aktiitas reticular mengalami in!uri. enurunan tingkat kesadaran berhubungan dengan
peningkatan angka morbiditas (kecacatan) dan mortalitas (kematian).
5adi sangat penting dalam mengukur status neurologikal dan medis pasien. /ingkat kesadaran
ini bisa di!adikan salah satu bagian dari ital sign.
2) Secara 9uantitatif
-enentukan penurunan kesadaran secara kuantitat if. Secara kuantitatif, kesadaan
dapat pula dinilai dengan menggunakan 0lasgo+ >oma Scale (0>S) yang meliputi
pemeriksaan untuk penglihatan7 mata (8), pemeriksaan motorik (-) dan erbal
(#).emeriksaan ini mempunyai nilai terendah dan nilai tertinggi 1%.
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 22/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
• 4espon membuka mata
-embuka mata spontan '
/erhadap ransangan suara membuka mata
/erhadap ransangan nyeri membuka mata 2
-enutup mata terhadap semua ransangan 1
• 4espon erbal
rientasi baik %
;ingung ( bias membentuk kalimat tapi kacau) '
;isa bentuk kata tapi tidak mampu ucap kalimat
-engeluarkan suara tapi tidak berarti 2
/idak ada suara sama sekali 1
• 4espon motorik
-enurut perintah C
Dapat melokalisir ransanga setempat %
-enolak ransangan nyeri anggota gera !auh '
-en!auhi ransangan nyeri dngan fleksi
8kstensi spontan 2
/idak ada gerakan sama sekali 1
L.O.!: Memahami dan Menjelaskan Stroke
!.1: "efinisi
Stroke adalah sindrom hemiparesis atau hemiparalisis akibat lesi askular yang bisa bangkit
dalam beberapa detik sampai hari, tergantung pada !enis penyakit yang men!adi kausanya.
(sumber: -ahar -ard!ono. =eurologi9iinik Dasar >etakan ke' 5akarta$ /. Dian 4akyat
1A?)
J3 mendefinisikan stroke sebagai manifestasi klinis dari gangguan fungsi otak, baik fokalmaupun global (menyeluruh), yang berlangsung cepat, berlangsung lebih dari 2' !am atau
sampai menyebabkan kematian, tanpa penyebab lain selain gangguan askuler (3atano, 1AC
dalam Daenport dan Dennis, 2BBB).
!.: Klasifikasi
;erdasarkan proses patologi dan ge!ala klinisnya stroke dapat diklasifikasikan men!adi :
1. Stroke 3emoragik
/er!adi perdarahan cerebral dan mungkin !uga perdarahan subarachnoid yengdisebabkan pecahnya pembuluh darah otak. <mumnya ter!adi pada saat melakukan
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 23/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
aktifitas, namun !uga dapat ter!adi pada saat istirahat. 9esadaran umumnya menurun
dan penyebab yang paling banyak adalah akibat hipertensi yang tidak terkontrol.
2. Stroke =on 3emoragik
Dapat berupa iskemia, emboli, spasme ataupun thrombus pembuluh darah otak.
<mumnya ter!adi setelah beristirahat cukup lama atau angun tidur. /idak ter!adi perdarahan, kesadaran umumnya baik dan ter!adi proses edema otak oleh karena
hipoksia !aringan otak.
Stroke non hemoragik dapat !uga diklasifikasikan berdasarkan per!alanan
penyakitnya, yaitu :
/"KS (/rans "schemic ttack)
aitu gangguan neurologist sesaat, beberapa menit atau beberapa !am sa!a dan
ge!ala akan hilang sempurna dalam +aktu kurang dari 2' !am.
4ind (4eersible "schemic =eurologis Defict)
0angguan neurologist setempat yang akan hilang secara sempurna dalam+aktu 1 minggu dan maksimal minggu..
stroke in #olution
Stroke yang ter!adi masih terus berkembang dimana gangguan yang muncul
semakin berat dan bertambah buruk. roses ini biasanya ber!alan dalam
beberapa !am atau beberapa hari.
Stroke 9omplit
0angguan neurologist yang timbul bersifat menetap atau permanent.
!.!: 6tiologi
S(&OK6 biasanya diakibatkan dari salah satu dari empat ke!adian yaitu :
1. (rom*osis sere*ral
rteriosklerosis serebral dan perlambatan sirkulasi serebral adalah penyebab utama
trombosis serebral, yang merupakan penyebab paling umum dari stroke. /andatanda
trombosis serebral berariasi. Sakit kepala adalah a+itan yang tidak umum. ;eberapa
pasien dapat mengalami pusing, perubahan kognitif, atau ke!ang, dan beberapa
mengalami a+itan yang tidak dapat dibedakan dari haemorrhagi intracerebral atau
embolisme serebral.
Secara umum, trombosis serebral tidak ter!adi dengan tibatiba, dan kehilangan bicara
sementara, hemiplegia, atau parestesia pada setengah tubuh dapat mendahului a+itan
paralisis berat pada beberapa !am atau hari.
2. 6m*olisme sere*ral
8mbolus biasanya menyumbat arteri serebral tengah atau cabangcabangnya, yang
merusak sirkulasi serebral. +itan hemiparesis atau hemiplegia tibatiba dengan
afasia atau tanpa afasia atau kehilangan kesadaran pada pasien dengan penyakit !antung atau pulmonal adalah karakteristik dari embolisme serebral.
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 24/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
. $skemia sere*ral
"skemia serebral (insufisiensi suplai darah ke otak) terutama karena konstriksi
ateroma pada arteri yang menyuplai darah ke otak.
'. 3aemorrhagi sere*ral
3aemorrhagi ekstradural (haemorrhagi epidural) adalah kedaruratan bedah
neuro yang memerlukan pera+atan segera. 9eadaan ini biasanya mengikuti
fraktur tengkorak dengan ro*ekan arteri tengah arteri meninges lain7 dan
pasien harus diatasi dalam beberapa !am cedera untuk mempertahankan hidup.
3aemorrhagi su*dural pada dasarnya sama dengan haemorrhagi epidural,
kecuali bah+a hematoma subdural biasanya jem*atan vena ro*ek.
9arenanya periode pembentukan hematoma lebih lama danc menyebabkan
tekanan pada otak. ;eberapa pasien mungkin mengalami haemorrhagi
subdural kronik tanpa menun!ukkan tanda atau ge!ala.
3aemorrhagi su*arakhnoid dapat ter!adi sebagai akibat trauma atau
hipertensi, tetapi penyebab paling sering adalah ke*o8oran aneurisme %ada
area sirkulus 9illisi dan malformasi arteri vena kongenital %ada otak.
3aemorrhagi intra8ere*ral adalah perdar ahan di substansi dalam otak
paling umum pada pasien dengan hi%ertensi dan aterosklerosis sere*ral7
karena perubahan degeneratif karena penyakit ini biasanya menyebabkan
ruptur pembuluh darah. ;iasanya a+itan tiba tiba, dengan sakit kepala berat.
;ila ha emorrhagi membesar, makin !elas defisit neurologik yang ter!adi
dalam bentuk penurunan kesadaran dan abnormalitas pada tanda ital
FAK(O& &6S$KO
enggolongan faktor risiko stroke didasarkan pada dapat atau tidaknya resiko tersebut
ditanggulangi 7 diubah :
". aktor resiko yang tak dapat diubah atau dicegah7dimodifikasi
"". aktor resiko yang dapat dimodifikasi
""". aktor resiko yang sangat dapat dimodifikasi
engenalan faktor ‐faktor resiko ini penting, karena banyak pasien mempunyai faktor resiko
lebih dari 1 (satu) faktor atau bahkan kadang‐kadang faktor resiko ini diabaikan. Setelah
mengetahui maka perlu dikenal !uga bagaimana cara pengatasan atau penghindaran faktor ‐faktor resiko dan cara‐cara pemeriksaan faktor.
a) Faktor &esiko ang (ak "a%at "iu*ah
2mur
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 25/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
9emunduran sistem pembuluh darah meningkat seiring dengan bertambahnya usia
hingga makin bertambah usia makin tinggi kemungkinan mendapat stroke. Dalam
statistik faktor ini men!adi 2 lipat setelah usia %% tahun.
Jenis.
Stroke diketahui lebih banyak laki‐laki dibanding perempuan. 9ecuali umur % H ''tahun dan diatas ?% tahun, lebih banyak diderita perempuan. 3al ini diperkirakan
karena pemakaian obat‐obat kontrasepsi dan usia harapan hidup perempuan yang
lebih tinggi dibanding laki‐laki.
5erat Lahir ang &endah
Statistik di "nggris memungkinkan orang dengan berat bayi lahir rendah menun!ukkan
angka kematian yang lebih tinggi dibanding orang yang lahir dengan berat normal.
=amun apa hubungan antara keduanya belum diketahui secara pasti.
&as
enduduk frika ‐ merika dan 3ispanic ‐ merika berpotensi stroke lebih tinggidibanding 8ropa ‐ merika. ada penelitian penyakit artherosklerosis terlihat
bah+apenduduk kulit hitam mendapat serangan stroke ? @ lebih tinggi dibanding
kulit putih.
Faktor Keturunan
danya ri+ayat stroke pada orang tua menaikkan faktor resiko stroke. 3al ini
diperkirakan melalui beberapa mekanisme antara lain :
aktor genetik
aktor life style
enyakit‐ penyakit yang ditemukan "nteraksi antara yang tersebut diatas
9elainan embuluh Darah ;a+aan : sering tak diketahui sebelum ter!adi stroke
b) Faktor &esiko ang "a%at "iu*ah
;anyak data menun!ukkan bah+a penderita stroke yang pertama kali menun!ukkan
bah+a penderita stroke yang pertama kali menun!ukkan angka penurunan ter!adinya
stroke setelah penanggulangan faktor resikonya, terutama pengatasan faktor resiko
artherosklerosis.
30%ertensi;tekanan darah tinggi-akin tinggi tensi darah makin tinggi kemungkinan ter!adinya stroke, baik
perdarahan maupun bukan.
Merokok
enelitian menun!ukkan bah+a merokok merupakan faktor resiko ter!adinya stroke,
terutama dalam kombinasi dengan faktor resiko yang lain misal pada kombinasi
merokok dan pemakaian obat kontrasepsi . 3al ini !uga ditun!ukkan pada perokok
pasif. -erokok meningkatkan ter!adinya thombus, karena ter!adinya artherosklerosis.
"ia*etes
enderita diabetes cenderung menderita artherosklerosis dan meningkat kanter!adinya hypertensi, kegemukan dan kenaikan lemak darah. 9ombinasi hypertensi
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 26/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
dan diabetes sangat menaikkan komplikasi diabetes termasuk stroke. engendalian
diabetes sangat menurunkan ter!adinya stroke.
Kenaikan kadar 8holesterol;lemak darah
enelitian menun!ukkan angka stroke meningkat pada pasien dengan kadar
cholesterol diatas 2'B mg @ Setiap kenaikan ?, mg @ menaikkan angka stroke 2%@. Sedangkan kenaikan 3DL 1 m mol (?, mg @) menurunkan ter!adinya stroke
setinggi ' @. Demikian !uga kenaikan trigliserid menaikkan !umlah ter!adinya
stroke. emberian obat‐obat anti cholesterol !enis statin sangat menurunkan ter!adinya
stroke.
#en0em%itan #em*uluh darah 4arotis
embuluh darah carotis berasal dari pembuluh darah !antung yang menu!u ke otak dan
dapat diraba pada leher. enyempitan pembuluh darah ini kadang‐kadang tak
menimbulkan ge!ala dan hanya diketahui dengan pemeriksaan. enyempitan M %B @
ditemukan pada @ pasien laki‐laki dan % @ pada perempuan pada umur diatas C%
tahun. emberian obat‐obat aspirin dapat mengurangi incidence ter!adinya stroke,namun pada beberapa pasien dian!urkan diker!akan carotid endarterectomy.
ejala Si8kle 8el
enyakit ini diturunkan, kadang‐kadang tanpa ge!ala apapun. ;eberapa menun!ukkan
ge!ala anemia hemolytic dengan episode nyeri pada aanggota badan, penyumbatan‐ penyumbatan pembuluh darah termasuk stroke.
#enggunaan tera%i sulih hormon.
enggunaan terapi sulih hormon dian!urkan untuk mencegah ter!adinya stroke dan
penyakit !antung askuler, namun pada beberapa penelitian pada pemakaian C bulan berturut‐turut meningkatkan ter!adinya stroke pada pemakaian restradol. emakaian
sulih hormon untuk mencegah stroke tidak dian!urkan.
"iet dan Nutrisi
supan makanan yang mengandung banyak sayur dan buah mengurangi ter!adinya
stroke. emakaian garam dapur berlebihan meningkatkan ter!adianya stroke. -ungkin
ini dikaitkan dengan ter!adinya kenaikan tensi. !. Latihan fisik 9egiatan fisik yang
teratur dapat mengurangi ter!adinya stroke (N B menit gerakan moderate tiap hari)
Kegemukan
;-" (;ody -ass "nde) yaitu ;; (kg) O /; (m) M 2% H 2A,A dikategorikan berat berlebih (oer +eight). Sedang M B dikategorikan obesitas
>entral besitas70emuk perut:
Dihitung !ika lingkar perut M 1B2 cm pad alaki‐laki dan M ?? cm pada perempuan.
9egemukan meningkatkan ter!adnya stroke, baik !enis penyumbatan ataupun
perdarahan. enurunan berat badan akan menurunkan !uga tekanan darah
c) Faktor &esiko ang Sangat "a%at "iu*ah
Meta*olik Sindrom
Dikatakan metabolik sindrom !ika terdapat atau lebih ge!ala‐ge!ala sebagai berikut:o 0emuk perut
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 27/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
o /rigliceride M 1%B mg @
o 3DL P 'B mg @
o /ensi N 1B 7 N?% mm 3g
o 0ula puasa N 11B mg @
o erubahan gaya hidup, pola makan, penurunan ;; dan diet seimbang akan
menurunkan ter!adinya stroke.
#emakaian alkohol *erle*ihan
emakaian alkohol berlebihan memicu ter!adinya stroke. emakaian !umlah sedikit
dapat menaikkan 3DL cholesterol dan mengurangi perlengketan trombosit dan
menurunkan kadar fibrinogen. lkohol berlebihan akan menyebabkan peningkatan
tensi darah, darah gampang men!endal, penurunan aliran darah dan !uga atrium
fibrilasi.
"rug A*use;narko*a
emakaian obat‐obat terlarang seperti cocain, auphetamine, heroin dsb meningkatkanter!adinya stroke. bat‐obat ini dapat mempengaruhi tensi darahsecara tiba‐tiba,
menyebabkan ter!adinya emboli, karena adanya endocarditis dan menaikkan
kekentalan darah dan perlengketan thrombosit.
#emakaian o*at‐o*at kontrase%si <O4=
4esiko stroke meningkat !ika memakai > dengan dosis obstradial N %B ug.
<mumnya resiko stroke ter!adi !ika pemakaian ini dikombinasi dengan adanya usia M
% tahun, perokok, hipertensi, diabetes dan migrain.
angguan #ola (idur
enelitian membuktikan bah+a tidur ngorok meningkatkan ter!adinya stroke. olatidur ngorok sering disertai apneu (henti nafas) tidak hanya berpotensi menyebabkan
stroke tapi !uga gangguan !antung. 3al ini disebabkan penurunan aliran darah ke otak,
kenaikan tensi dsb. engobatan dilakukan dengan pemeriksaan yang cermat dengan
mencari penyebabnya.
Kenaikan homo80stein
3omocystein adalah sulpenydril yang mengandung asam amino dan diet yang
mengandung methirin. 9enaikan homocystein meningkatkan artheriosclerosis. Diet
kaya sayur dan buah akan menurunkan homocystein.
Kenaikan li%o%rotein <a=Lipid protein komple yang meningkat merupakan resiko ter!adinya penyakit !antung
dan stroke. Lp (a) merupakan partikel dari LDL dan peningkatannya akan
meningkatkan ter!adinya thrombosis dengan mekanisme menghambat plasminogen
aktiator. engobatan dengan niacin akan menurunkan lp (a)
30%er8oagu*ilit0
da kecenderungan darah mudah menggumpal di karenakan adanya autiphospolipid
antibody. /est dapat diker!akan dengan pemeriksaan anti crdiolipin antibody dan
anticoagulant lypus.
!.': #atofisiologi
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 28/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
atofisiologi <mum
Secara umum, apabila alira! darah ke !aringan otak terputus selama 1% H 2B menit, akan
ter!adi infak atau kematian !aringan. 0angguan pasokan aliran darah ini bisa ter!adi di mana
sa!a di dalam arteriarteri yang membentuk sirkulus Jillisi$ arteri karotis interna, sistem
bertebrobasilaris, dan cabangcabangnya. erlu diingat bah+a oklusi di suatu arteri tidak
selalu menyebabkan infark di daerah otak yang diperdarahi oleh arteri tersebut. lasannya
adalah mungkin terdapat sirkulasi kolateral yang memadai ke daerah tersebut. roses yang
mendasari mungkin terdiri dari beberapa proses yang ter!adi pada pembuluh darah yang
memperdarahi otak$ (1) keadaan penyakit pada pembuluh itu sendiri, seperti aterosklerosis,
trombosis, robeknya dinding pembuluh, atau peradangan. (2) berkurangnya perfusi akibat
gangguan status aliran darah, misalnya syok atau hiperiskositas darah. ()gangguan aliran
darah akibat bekuan atau embolus infeksi, yang berasal dari !antung atau pembuluh
ekstracranium. (')ruptur askular di dalam !aringan otak atau ruang subarachnoid.
Stroke $skemik
"skemik otak mengakibatkan perubahan dari sel neuron otak secara bertahap (S!ahrir,2BB)
(1) /ahap 1 :
(a) enurunan aliran darah
(b) engurangan 2
(c) 9egagalan energi
(d) /erminal depolarisasi dan kegagalan homeostasis ion
(2) /ahap 2 :
(a) 8ksitoksisitas dan kegagalan homeostasis ion
(b) Spreading depression
() /ahap : "nflamasi
(') /ahap ' : poptosis
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 29/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
roses patofisiologi pada cedera SS akut sangat kompleks dan melibatkan permeabilitas
patologis dari sa+ar darah otak, kegagalan energi, hilangnya homeostasis ion sel, asidosis,
peningkatan kalsium ekstraseluler, eksitotoksisitas dan toksisitas yang diperantarai oleh
radikal bebas. (Sherki dkk,2BB2)
Mekanisme seluler pada iskemik SS" akut#
(Dikutip dari : Sherki,.0., 4osenbaum.Q., -elamed,8., ffen,D. 2BB2. ntioidant /herapy
in cute >entral =erous System "n!ury: >urrent State. harmacol 4e. %':212?')
Stroke 3emoragik
erdarahan intrakranial meliputi perdarahan di parenkim otak dan perdarahan subarachnoid.
"nsidens perdarahan intrakranial kurang lebih 2B @ adalah stroke hemoragik, dimana masing
masing 1B@ adalah perdarahan subarachnoid dan perdarahan intraserebral (>aplan, 2BBB).
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 30/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
erdarahan intraserebral biasanya timbul karena pecahnya mikroaneurisma (;erry aneurysm)
akibat hipertensi maligna. 3al ini paling sering ter!adi di daerah subkortikal, serebelum, dan
batang otak. 3ipertensi kronik menyebabkan pembuluh arteriola berdiameter 1BB H 'BB
mikrometer mengalami perubahan patologi pada dinding pembuluh darah tersebut berupa
lipohialinosis, nekrosis fibrinoid serta timbulnya aneurisma tipe ;ouchard. ada kebanyakan
pasien, peningkatan tekanan darah yang tibatiba menyebabkan rupturnya penetrating arteri
yang kecil. 9eluarnya darah dari pembuluh darah kecil membuat efek penekanan pada
arteriole dan pembuluh kapiler yang akhirnya membuat pembuluh ini pecah !uga. 3al ini
mengakibatkan olume perdarahan semakin besar (>aplan, 2BBB).
8lemenelemen asoaktif darah yang keluar serta kaskade iskemik akibat menurunnya
tekanan perfusi, menyebabkan neuronneuron di dearah yang terkena darah dan sekitarnya
lebih tertekan lagi. 0e!ala neurologik timbul karena ekstraasasi darah ke !aringan otak yang
menyebabkan nekrosis (>aplan, 2BBB).
erdarahan subarachnoid (S) ter!adi akibat pembuluh darah disekitar permukaan otak
pecah, sehingga ter!adi ekstraasasi darah ke ruang subarachnoid. erdarahan subarachnoid
umumnya disebabkan oleh rupturnya aneurisma sakular atau perdarahan dari arterioenous
malformation (#-).
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 31/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
!.): Manifestasi Klinis
ejala Stroke Non 3emoragik
0e!ala stroke non hemoragik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak
bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokasi tempat gangguan
peredaran darah ter!adi, maka ge!alage!ala tersebut adalah:
1. ejala aki*at %en0um*atan arteri karotis interna.
a) ;uta mendadak (amaurosis fugaks).
b) 9etidakmampuan untuk berbicara atau mengerti bahasa lisan (disfasia) bilagangguan terletak pada sisi dominan.
c) 9elumpuhan pada sisi tubuh yang berla+anan (hemiparesis kontralateral) dan dapat
disertai sindrom 3orner pada sisi sumbatan.
. ejala aki*at %en0um*atan arteri sere*ri anterior.
a) 3emiparesis kontralateral dengan kelumpuhan tungkai lebih menon!ol.
b) 0angguan mental.
c) 0angguan sensibilitas pada tungkai yang lumpuh.
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 32/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
d) 9etidakmampuan dalam mengendalikan buang air.
e) ;isa ter!adi ke!angke!ang.
. ejala aki*at %en0um*atan arteri sere*ri media.
a) ;ila sumbatan di pangkal arteri, ter!adi kelumpuhan yang lebih ringan.
;ila tidak di pangkal maka lengan lebih menon!ol.
b) 0angguan saraf perasa pada satu sisi tubuh.
c) 3ilangnya kemampuan dalam berbahasa (aphasia).
'. ejala aki*at %en0um*atan sistem verte*ro*asilar.
a) 9elumpuhan di satu sampai keempat ekstremitas.
b) -eningkatnya refleks tendon.
c) 0angguan dalam koordinasi gerakan tubuh.
d) 0e!alage!ala sereblum seperti gemetar pada tangan (tremor), kepala berputar
(ertigo).
e) 9etidakmampuan untuk menelan (disfagia).
f) 0angguan motoris pada lidah, mulut, rahang dan pita suara sehingga pasien sulit
bicara (disatria).
g) 9ehilangan kesadaran sepintas (sinkop), penurunan kesadaran secara lengkap
(strupor), koma, pusing, gangguan daya ingat, kehilangan daya ingat terhadap
lingkungan (disorientasi).
h) 0angguan penglihatan, sepert penglihatan ganda (diplopia), gerakan arah bola
mata yang tidak dikehendaki (nistagmus), penurunan kelopak mata (ptosis),
kurangnya daya gerak mata, kebutaan setengah lapang pandang pada belahan
kanan atau kiri kedua mata (hemianopia homonim).
i) 0angguan pendengaran.
!) 4asa kaku di +a!ah, mulut atau lidah.
). ejala aki*at %en0um*atan arteri sere*ri %osterior
a) 9oma
b) 3emiparesis kontra lateral.
c) 9etidakmampuan membaca (aleksia).
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 33/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
d) 9elumpuhan saraf kranialis ketiga.
+. ejala aki*at gangguan fungsi luhur
a) phasia yaitu hilangnya kemampuan dalam berbahasa. phasia dibagi dua yaitu,
phasia motorik adalah ketidakmampuan untuk berbicara, mengeluarkan isi pikiran melalui perkataannya sendiri, sementara kemampuannya untuk mengerti
bicara orang lain tetap baik. phasia sensorik adalah ketidakmampuan untuk
mengerti pembicaraan orang lain, namun masih mampu mengeluarkan perkataan
dengan lancar, +alau sebagian diantaranya tidak memiliki arti, tergantung dari
luasnya kerusakan otak.
b) leia adalah hilangnya kemampuan membaca karena kerusakan otak. Dibedakan
dari Dysleia (yang memang ada secara kongenital), yaitu #erbal aleia adalah
ketidakmampuan membaca kata, tetapi dapat membaca huruf. Lateral aleia
adalah ketidakmampuan membaca huruf, tetapi masih dapat membaca kata. 5ika
ter!adi ketidakmampuan keduanya disebut 0lobal aleia. iii. graphia adalahhilangnya kemampuan menulis akibat adanya kerusakan otak.
c) calculia adalah hilangnya kemampuan berhitung dan mengenal angka setelah
ter!adinya kerusakan otak.
d) 4ightLeft Disorientation R gnosia !ari (;ody "mage) adalah se!umlah tingkat
kemampuan yang sangat kompleks, seperti penamaan, melakukan gerakan yang
sesuai dengan perintah atau menirukan gerakangerakan tertentu. 9elainan ini
sering bersamaan dengan gnosia !ari (dapat dilihat dari disuruh menyebutkan
nama !ari yang disentuh sementara penderita tidak boleh melihat !arinya).
e) 3emi spatial neglect (#iso spatial agnosia) adalah hilangnya kemampuan
melaksanakan bermacam perintah yang berhubungan dengan ruang.
f) Syndrome Lobus rontal, ini berhubungan dengan tingkah laku akibat kerusakan
pada korte motor dan premotor dari hemisphere dominan yang menyebabkan
ter!adinya gangguan bicara.
g) mnesia adalah gangguan mengingat yang dapat ter!adi pada trauma capitis,
infeksi irus, stroke, anoia dan pasca operasi pengangkatan massa di otak.
h) Dementia adalah hilangnya fungsi intelektual yang mencakup se!umlah
kemampuan.
ejala Stroke 3emoragik
1= ejala #erdarahan $ntrasere*ral <#$S=
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 34/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
0e!ala yang sering d!umpai pada perdarahan intraserebral adalah: nyeri kepala berat, mual,
muntah dan adanya darah di rongga subarakhnoid pada pemeriksaan pungsi lumbal
merupakan ge!ala penyerta yang khas. Serangan sering kali di siang hari, +aktu
beraktiitas dan saat emosi7marah. 9esadaran biasanya menurun dan cepat masuk koma
(C%@ ter!adi kurang dari setengah !am, 2@ antara 1722 !am, dan 12@ ter!adi setelah
!am).
= ejala #erdarahan Su*arakhnoid <#SA=
ada penderita S di!umpai ge!ala: nyeri kepala yang hebat, nyeri di leher dan
punggung, mual, muntah, fotofobia. ada pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan
pemeriksaan kaku kuduk, Lasegue dan 9ernig untuk mengetahui kondisi rangsanganselaput otak, !ika terasa nyeri maka telah ter!adi gangguan pada fungsi saraf. ada
gangguan fungsi saraf otonom ter!adi demam setelah 2' !am. ;ila berat, maka ter!adi
ulkus pepticum karena pemberian obat antimuntah disertai peningkatan kadar gula darah,
glukosuria, albuminuria, dan perubahan pada 890.
!= ejala #erdarahan Su*dural
ada penderita perdarahan subdural akan di!umpai ge!ala: nyeri kepala, ta!am penglihatan
mundur akibat edema papil yang ter!adi, tandatanda defisit neurologik daerah otak yang
tertekan. 0e!ala ini timbul bermingguminggu hingga berbulanbulan setelah ter!adinya
trauma kepala.
!.+: #emeriksaan Fisik dan #enunjang
Diagnosis
namnesis seputar ge!alage!ala penanda stroke.
emeriksaan fisik dengan pemeriksaan fungsi syaraf.
emeriksaan penun!ang
o /es Laboratorium Darah
untuk mendeteksi adanya masalah lain yang menghambat proses
pemu lihan sepert ipenyakit gin!al, penyakit hati, diabetes, infeksi atau
dehidrasi
o 3ead >/ Scan
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 35/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
stroke non hemorhargi terlihat adanya infark sedangkan pada
s trokehaemorhargi terlihat perdarahan
o emeriksaan lumbal pungsi
Diperiksa kimia sitologi, mikrobiologi, irologi . Disamping itu
dil ihat pula tet esancairan cerebrospinal saat keluar baik kecepatannya,ke!ernihannya, +arna dan tekananyang menggambarkan proses ter!adi di intra
spinal.ada stroke non hemorargi akan ditemukan tekanan normal
dari cairan cerebrospinal!ernih. emeriksaan pungsi cisternal
dilakukan bila tidak mungkin dilakukan pungsi lumbal. rosedur ini
dilakukan dengan superisi neurolog yang telah berpengalaman.
o 890
<ntuk mengetahui keadaan !antung dimana !antung berperan dalam
suplai darah keotak. d. 8lektro 8ncephalo 0rafi 8lektro 8ncephalo
0rafi mengidentifikasi masalahberdasarkan gelombang otak,
menun!ukkan area lokasi secara spesifik.
o ngiografi cerebral
-e mb a ntu s eca ra s pe si f ik da la m men ca ri pe nye ba b
s t r ok e s ep e r t i pe r d a ra ha n a t au o b s t ru k s i a r t e r i ,
memperlihatkan secara tepat letak oklusi atau ruptur.
o -agnetik 4esonansi "magine (-4")
-enun!ukkan darah yang mengalami infark, haemorhargi ,
-alformasi rter ior #ena(-#). emeriksaan ini lebih canggih dibanding
>/ Scan.
o <ltrasonografi dopler
-engidentifikasi penyakit -alformasi rterior #ena .
!.-: "iagnosis 5anding
;erdasarkan ge!ala H ge!ala yang ada maka diagnosis banding adalah perbedaan antara stroke
non hemoragik sebab trombosis atau emboli, stroke hemoragik dan tumor pada otak. 3al ini
bisa dibedakan dari onset7a+itannya, pada stroke yang non hemoragik a+al mula ter!adi
kelumpuhan biasanya saat istirahat 7 pasien tidak melakukan aktifitas, nyeri kepala sifatnya
ringan atau sangat ringan, tidak ditemukan adanya ke!ang atau muntah saat serangan ter!adi
serta penurunan kesadarannya bersifat ringan atau sangat ringan sedangkan pada stroke yang
disebabkan pendarahan ter!adi saat penderita beraktifitas, pasien mengalami nyeri kepala
yang hebat, adanya ke!ang atau muntah saat serangan ter!adi, penurunan kesadarannya
bersifat sangat nyata, penderita biasanya hipertensi dengan tiba H tiba ter!atuh karena
terserang kelumpuhan tubuh sesisi secara serentak, biasanya adanya emosi (marah H marah)
yang mendahului sebelum serangan.
ada tumor otak dengan ge!ala defisit neurologi sangat lambat bahkan sampai berbulan H bulan, pasien mengalami nyeri kepala yang hebat pada saat beraktifitas yang menyebabkan
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 36/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
peninggian liIuor cerebrospinalis intracranial, seperti membungkuk, menge!an, atau
ecercaise dan nyeri kepala menurun apabila tidak beraktifitas, keadaan mudah lesu,
gangguan daya ingat dan penurunan kesadaran. /entunya pemeriksaan dengan >/scan akan
lebih mudah diketahui adakah infark pada otak, adanya trombosis, emboli maupun tumor,
disamping itu pemeriksaan sekunder lain, seperti pemeriksaan laboratorium !uga mendukung.
!.>: #enatalaksanaan
/issue plasminogen actiator (/)
Suatu obat penghancur bekuan atau gumpalan untuk memecahkan bekuan darah
yang menyebabkan stroke.da suatu !endela yang sempit dari kesempatan untuk
menggunakan obat ini. Lebih a+al ia diberikan, lebih baik hasilnya dan lebih
kurang berpotensi untk komplikasi perdarahan kedalam otak.
3eparin dan aspirin
batobat untuk pengencer darah (anticoagulation$ contohnya, heparin) !uga
adakalanya digunakan dalam mera+at pasienpasien stroke dalam harapan untuk
memperbaiki kesembuhan atau kepulihan pasien.
-engendalikan ersoalanersoalan -edis Lain
9ontrol tekanan darah dan 9olestrol
9ontol gula darah (pasien D-)
4ehabilitasi
terapi kemampuan berbicara
terapi peker!aan
terapi fisik
pendidikan keluarga untuk mengorientasikan mereka pada pera+atan untuk
orang yang dicintai mereka di rumah dan tantangantantangan yang akan
mereka hadapi.
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 37/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
!.?: Kom%likasi
Stroke =on 3emoragik
#neumonia
Salah satu masalah yang paling serius dari stroke adalah radang paruparu7
pneumonia. "tu dibuktikan pada penelitian yang telah menemukan bah+a dari %? @
kematian pasien stroke penyebab utamanya adalah radang paruparu
(rom*osis ,ena #rofunda
3al ini disebabkan thrombus dari pembuluh darah balik terlepas membentuk emboli,
bersama darah menu!u keparuparu sehingga ter!adilah emboli paru
$nfark miokard7 aritmia jantung dan gagal jantung
Ketidakseim*angan 8airan
Stroke 3emoragik
#erdarahan $ntrasere*ral
1. 3idrosefalus
. >oning7herniasi
#erdarahan Su*arakhnoid
3idrosefalus : kibat obstruksi aliran cairan serebrospinal oleh bekuan darah
!.1@: #rognosis
Stroke =on 3emoragik
• "ndikator prognosis adalah : lokasi dan luas area lesi, umur, tipe stroke, cepat
lambatnya penanganan serta ker!asama tim medis dengan pasien dan keluarga.
3anya 17 pasien bisa kembali pulih setelah serangan stroke iskemik
• <mumnya, 17nya lagi adalah fatal, dan 17 nya mengalami kecacatan !angka
pan!ang
• 5ika pasien mendapat terapi dengan tepat dalam +aktu !am setelah serangan, @
diantaranya mungkin akan pulih dalam +aktu bulan
Stroke 3emoragik
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 38/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
rognosis pasien dgn stroke hemoragik (perdarahanintrakranial) tergantung pada
ukuran hematoma :
3ematoma M cm umumnya mortalitasnya besar
3ematoma yang massie biasanya bersifat lethal
• 5ika infark ter!adi pada spinal cord prognosis berariasi tergantung keparahan
gangguan neurologis, !ika control motorik dan sensasi nyeri terganggu maka
prognosis !elek.
!.11: #en8egahan
Siapapun tidak akan pernah tahu kapan stroke datang. /api, langkahlangkah pencegahan di
ba+ah ini mungkin bisa men!adi angin segar bagi semua orang :
&utin memeriksa tekanan darah
/ingkat tekanan darah adalah faktor paling dominan pada semua !enis stroke. -akin
tinggi tekanan darah makin besar risiko terkena stroke. 5ika tekanan darah meningkat,
segera konsultasikan dengan seorang dokter. /ekanan darah yang harus di+aspadai
adalah !ika angka tertinggi di atas 1% dan angka terba+ah adalah ?%.
9as%adai gangguan irama jantung <attrial fi*rillation=Detak !antung tidak +a!ar menun!ukkan perubahan fungsi yang mengakibatkan darah
terkumpul dan menggumpal di dalam !antung. Detak !antung yang mampu
menggerakkan gumpalan darah sehingga masuk pada aliran darah itu mengakibatkan
stroke. 0angguan irama !antung dapat dideteksi dengan menilai detak nadi.
5erhenti merokok dan anti alkohol
4okok dapat meningkatkan risiko stroke dua kali lipat. Sebagaimana rokok, alkohol
dapat meningkatkan risiko stroke dan penyakit lain seperti lier.
#eriksa kadar kolesterol dalam tu*uh
-engetahui tingkat kolesterol dapat meningkatkan ke+aspadaan stroke. 9olesterol
tinggi mengarah pada risiko stroke. 5ika kolesterol tinggi, maka segeralah untuk
menurunkannya dengan memilih makanan rendah kolesterol. gar kolesterol dalam
tubuh tidak berlebihan, maka gantilah asupan lemak !enuh dengan asupan asam lemak
tak !enuh, seperti: omega , C dan A.
Kontrol kadar gula darah
Diabetes mampu meningkatkan risiko stroke. 5ika nda penderita diabetes,
konsultasilah dengan seorang dokter mengenai makanan dan minuman yang bisa
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 39/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
dikonsumsi untuk menurunkan gula darah.
Ola*raga teratur
!alan cepat minimal B menit sehari bisa menurunkan risiko stroke. nda !uga bisa
melakukan olahraga renang, sepeda, dansa, golf, atau tenis. ilih olahraga yang nda
sukai dan lakukan secara teratur tiga kali seminggu.
Konsumsi garam rendah sodium dan diet lemak
9urangi konsumsi garam bersodium tinggi. Sebaliknya konsumsilah buah, sayuran,
dan gandum untuk mengurangi risiko stroke.
9as%adai gangguan sirkulasi darah
Stroke berkaitan dengan !antung, pembuluh arteri dan ena. /iga bagian ini penting
bagi sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk dan !antung ke otak. 9etika terdapat
tumpukan lemak yang menghambat aliran, maka risiko stroke meningkat. -asalah inidapat diobati. perasi pula mampu mengatasi tumpukan lemak yang menghambat
pembuluh arteri.
L.O.': Memahami dan Menjelaskan 5ells #als0
'.1: "efinisi
$ell%s palsy ditemukan oleh dokter dari inggris yang bernama >harles ;ell. $ell%s palsy
didefinisikan sebagai suatu keadaan paresis atau kelumpuhan yang akut dan idiopatik akibat
disfungsi nerus facialis perifer.
'.: 6%idemiologi
$ell%s palsy menempati urutan ketiga penyebab terbanyak dari paralysis fasial akut. Di dunia,
insiden tertinggi ditemukan di Seckori, 5epang tahun 1A?C dan insiden terendah ditemukan
di S+edia tahun 1AA. Di merika Serikat, insiden $ell%s palsy setiap tahun sekitar 2
kasus per 1BB.BBB orang, C@ mengenai +a!ah sisi kanan. "nsiden $ell%s palsy ratarata 1%
B kasus per 1BB.BBB populasi. enderita diabetes mempunyai resiko 2A@ lebih tinggi,
dibanding nondiabetes. $ell%s palsy mengenai lakilaki dan +anita dengan perbandinganyang sama. kan tetapi, +anita muda yang berumur 1B1A tahun lebih rentan terkena
daripada lakilaki pada kelompok umur yang sama. enyakit ini dapat mengenai semua
umur, namun lebih sering ter!adi pada umur 1%%B tahun. ada kehamilan trisemester ketiga
dan 2 minggu pasca persalinan kemungkinan timbulnya $ell%s palsy lebih tinggi daripada
+anita tidak hamil, bahkan bisa mencapai 1B kali lipat .
'.!: 6tiologi
Diperkirakan, penyebab ;ellKs palsy adalah edema dan iskemia akibat penekanan (kompresi)
pada nerus fasialis. enyebab edema dan iskemia ini sampai saat ini masih diperdebatkan.
Dulu, paparan suasana7suhu dingin (misalnya ha+a dingin, >, atau menyetir mobil dengan
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 40/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
!endela yang terbuka) dianggap sebagai satusatunya pemicu ;ellKs palsy. kan tetapi,
sekarang mulai diyakini 3S# sebagai penyebab ;ellKs palsy, karena telah diidentifikasi 3S#
pada ganglion geniculata pada beberapa penelitian otopsi. -urakami et all !uga melakukan
tes >4 (olymerase>hain 4eaction) pada cairan endoneural =.#"" penderita ;ellKs palsy
berat yang men!alani pembedahan dan menemukan 3S# dalam cairan endoneural. #irus inidiperkirakan dapat berpindah secara aonal dari saraf sensori dan menempati sel ganglion,
pada saat adanya stress, akan ter!adi reaktiasi irus yang akan menyebabkan kerusakan local
pada myelin.
'.': #atofisiologi
ara ahli menyebutkan bah+a pada $ell%s palsy ter!adi proses inflamasi akut pada nerus
fasialis di daerah tulang temporal, di sekitar foramen stilomastoideus. $ell%s palsy hampir
selalu ter!adi secara unilateral. atofisiologinya belum !elas, tetapi salah satu teori
menyebutkan ter!adinya proses inflamasi pada nerus fasialis yang menyebabkan peningkatan diameter nerus fasialis sehingga ter!adi kompresi dari saraf tersebut pada saat
melalui tulang temporal. er!alanan nerus fasialis keluar dari tulang temporal melalui
kanalis fasialis yang mempunyai bentuk seperti corong yang menyempit pada pintu keluar
sebagai foramen mental. Dengan bentukan kanalis yang unik tersebut, adanya inflamasi,
demyelinisasi atau iskemik dapat menyebabkan gangguan dari konduksi. "mpuls motorik
yang dihantarkan oleh nerus fasialis bisa mendapat gangguan di lintasan supranuklear,
nuklear dan infranuklear. Lesi supranuklear bisa terletak di daerah +a!ah korteks motorik
primer atau di !aras kortikobulbar ataupun di lintasan asosiasi yang berhubungan dengan
daerah somatotropik +a!ah di korteks motorik primer.
aparan udara dingin seperti angin kencang, >, atau mengemudi dengan kaca !endela yang
terbuka diduga sebagai salah satu penyebab ter!adinya $ell%s palsy. 9arena itu nerus fasialis
bisa sembab, ia ter!epit di dalam foramen stilomastoideus dan menimbulkan kelumpuhan
fasialis L-=. ada lesi L-= bias terletak di pons, di sudut serebelopontin, di os petrosum
atau kaum timpani, di foramen stilomastoideus dan pada cabangcabang tepi nerus fasialis.
Lesi di pons yang terletak di daerah sekitar inti nerus abdusens dan fasikulus longitudinalis
medialis. 9arena itu paralisis fasialis L-= tersebut akan disertai kelumpuhan muskulus
rektus lateralis atau gerakan melirik ke arah lesi. Selain itu, paralisis nerus fasialis L-=
akan timbul bersamaan dengan tuli perseptif ipsilateral dan ageusia (tidak bisa mengecapdengan 27 bagian depan lidah). ;erdasarkan beberapa penelitian bah+a penyebab utama
$ell%s palsy adalah reaktiasi irus herpes (3S# tipe 1 dan irus herpes *oster) yang
menyerang saraf kranialis. /erutama irus herpes *oster karena irus ini menyebar ke saraf
melalui sel satelit. ada radang herpes *oster di ganglion genikulatum, nerus fasialis bisa
ikut terlibat sehingga menimbulkan kelumpuhan fasialis L-=.
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 41/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
9elumpuhan pada $ell%s palsy akan ter!adi bagian atas dan ba+ah dari otot +a!ah seluruhnya
lumpuh. Dahi tidak dapat dikerutkan, fisura palpebra tidak dapat ditutup dan pada usahauntuk meme!am mata terlihatlah bola mata yang berbalik ke atas. Sudut mulut tidak bisa
diangkat. ;ibir tidak bisa dicucurkan dan platisma tidak bisa digerakkan. 9arena lagoftalmos,
maka air mata tidak bisa disalurkan secara +a!ar sehingga tertimbun. 0e!alage!ala pengiring
seperti ageusia dan hiperakusis tidak ada karena bagian nerus fasialis yang ter!epit di
foramen stilomastoideum sudah tidak mengandung lagi serabut korda timpani dan serabut
yang mensyarafi muskulus stapedius.
'.): ejala Klinis
9elumpuhan perifer =.#"" memberikan ciri yang khas hingga dapat didiagnosa dengan
inspeksi. tot muka pada sisi yang sakit tak dapat bergerak. Lipatanlipatan di dahi akan
menghilang dan =ampak seluruh muka sisi yang sakit akan mencong tertarik ke arah sisi
yang sehat. 0e!ala kelumpuhan perifer ini tergantung dari lokalisasi kerusakan.
a. 9erusakan setinggi foramen stilomastoideus
0e!ala : kelumpuhan otototot +a!ah pada sebelah lesi
Sudut mulut sisi lesi !atuh dan tidak dapat diangkat
-akanan berkumpul diantara pipi dan gusi pada sebelah lesi
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 42/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
/idak dapat menutup mata dan mengerutkan kening pada sisi lesi
9elumpuhan ini adalah berupa tipe flaksid, L-=. engecapan dan sekresi air liur
masih baik.
b. Lesi setinggi diantara khorda tympani dengan n.stapedeus (didalam kanalis fasialis)
0e!ala seperti (a) ditambah dengan gangguan pengecapan 27 depan lidah dan
gangguan saliasi
c. Lesi setinggi diantara n.stapedeus dengan ganglion genikulatum
0e!ala seperti (b) ditambah dengan gangguan pendengaran yaitu hiperakusis
d. Lesi setinggi ganglion genikulatum
0e!ala seperti (c) ditambah dengan gangguan sekresi kelen!ar hidung dan gangguan
kelen!ar air mata (lakrimasi)
e. Lesi di porus akustikus internus0angguan seperti (d) ditambah dengan gangguan pada =.#""".
ang paling sering ditemui ialah kerusakan pada tempat setinggi foramen stilomastoideus dan
pada setinggi ganglion genikulatum. dapun penyebab yang sering pada kerusakan setinggi
genikulatum adalah : 3erpes Qoster, otitis media perforata dan mastoiditis.
'.+: "iagnosis
Diagnosis $ell%s palsy dapat ditegakkan dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis.
ada pemeriksaan nerus kranialis akan didapatkan adanya parese dari nerus fasialis yang
menyebabkan bibir mencong, tidak dapat meme!amkan mata dan adanya rasa nyeri pada
telinga. 3iperakusis dan augesia !uga dapat ditemukan. 3arus dibedakan antara lesi <-=
dan L-=. ada $ell%s palsy lesinya bersifat L-=.
"emeriksaan &isik
9elumpuhan nerus fasialis mudah terlihat hanya dengan pemeriksaan fisik tetapi yang harus
diteliti lebih lan!ut adalah apakah ada penyebab lain yang menyebabkan kelumpuhan nerusfasialis. ada lesi supranuklear, dimana lokasi lesi di atas nukleus fasialis di pons, maka
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 43/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
lesinya bersifat <-=. ada kelainan tersebut, sepertiga atas nerus fasialis normal,
sedangkan dua pertiga di ba+ahnya mengalami paralisis. emeriksaan nerus kranialis yang
lain dalam batas normal.
"emeriksaan Laboratorium/idak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik untuk menegakkan diagnosis $ell%s palsy.
=amun pemeriksaan kadar gula darah atau 3b1c dapat dipertimbangkan untuk mengetahui
apakah pasien tersebut menderita diabetes atau tidak. emeriksaan kadar serum 3S# !uga
bisa dilakukan namun ini biasanya tidak dapat menentukan dari mana irus tersebut berasal.
"emeriksaan 'adiolo!i
;ila dari anamneses dan pemeriksaan fisik telah mengarahkan ke diagnose $erll%s palsy maka
pemeriksaan radiologi tidak dipEerlukan lagi, karena pasienpasien dengan $ell%s palsy
umumnya akan mengalami perbaikan dalam ?1B minggu. ;ila tidak ada perbaikan ataupun
mengalami perburukan, pencitraan mungkin akan membantu. -4" mungkin dapat
menun!ukkan adanya tumor (misalnya Sch+annoma, hemangioma, meningioma). ;ila pasienada ri+ayat trauma >/ Scan harus dilakukan.
'.-: "iagnosa 5anding
9ondisi lain yang dapat menyebabkan kelumpuhan nerus fasialis diantaranya tumor, infeksi
herpes *oster pada ganglion genikulatum (4amsay 3unt syndrom), penyakit Lyme, "DS,
infeksi /uberculosa pada mastoid ataupun telinga tengah, uillen $arre syndrome.
'.>: #enatalaksanaan
-elindungi mata pada saat tidur dan pemberian tetes mata metilselulosa, memi!at otototot
yang lemah dan mencegah kendornya otototot di bagian ba+ah +a!ah merupakan kondisi
yang dapat dikelola secara umum
;elum ada bukti yang mendukung bah+a tindakan pembedahan efektif terhadap nerus
fasialis, bahkan kemungkinan besar dapat membahayakan.
emberian kortikosteroid (prednison dengan dosis 'B CB mg7hari per oral atau 1mg7kg;;7hari selama hari, diturunkan perlahanlahan selama hari kemudian), dimana
pemberiannya dimulai pada hari kelima setelah onset penyakit, gunanya untuk meningkatkan
peluang kesembuhan pasien.
Dasar dari pengobatan ini adalah untuk menurunkan kemungkinan ter!adinya kelumpuhan
yang sifatnya permanen yang disebabkan oleh pembengkakan nerus fasialis di dalam kanal
fasialis yang sempit.
enemuan genom irus disekitar nerus fasialis memungkinkan digunakannya agenagen
antiirus pada penatalaksanaan $ell%s palsy. cycloir ('BB mg selama 1B hari) dapatdigunakan dalam penatalaksanaan $ell%s palsy yang dikombinasikan dengan prednison atau
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 44/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
dapat !uga diberikan sebagai dosis tunggal untuk penderita yang tidak dapat mengkonsumsi
prednison. enggunaan cycloir akan berguna !ika diberikan pada hari pertama dari onset
penyakit untuk mencegah replikasi irus.
'.?: Kom%likasi
9irakira B@ pasien $ell%s palsy yang sembuh dengan ge!ala sisa seperti fungsi motorik dan
sensorik yang tidak sempurna, serta kelemahan saraf parasimpatik. 9omplikasi yang paling
banyak ter!adi yaitu disgeusia atau ageusia, spasme nerus fasialis yang kronik dan
kelemahan saraf parasimpatik yang menyebabkan kelen!ar lakrimalis tidak berfungsi dengan
baik sehingga tampak seperti air mata buaya (crocodile tears).
'.1@: #rognosis
enderita $ell%s palsy dapat sembuh total atau meninggalkan ge!ala sisa. aktor resiko yangmemperburuk prognosis $ell%s palsy adalah:
(1) <sia di atas CB tahun
(2) aralisis komplit
() -enurunnya fungsi pengecapan atau aliran salia pada sisi yang lumpuh,
(') =yeri pada bagian belakang telinga dan
(%) ;erkurangnya air mata.
ada umumnya prognosis $ell%s palsy baik: sekitar ?BAB @ penderita sembuh dalam +aktu C
minggu sampai tiga bulan tanpa ada kecacatan. enderita yang berumur CB tahun atau lebih,
mempunyai peluang 'B@ sembuh total dan beresiko tinggi meninggalkan ge!ala sisa.
enderita yang berusia B tahun atau kurang, hanya punya perbedaan peluang 1B1% persenantara sembuh total dengan meninggalkan ge!ala sisa. 5ika tidak sembuh dalam +aktu '
bulan, maka penderita cenderung meninggalkan ge!ala sisa, yaitu sinkinesis, crocodile tears
dan kadang spasme hemifasial.
enderita diabetes B@ lebih sering sembuh secara parsial dibanding penderita nondiabetik
dan penderita D- lebih sering kambuh dibanding yang non D-. 3anya 2 @ kasus ;ells
palsy yang mengenai kedua sisi +a!ah. $ell%s palsy kambuh pada 1B1% @ penderita. Sekitar
B @ penderita yang kambuh ipsilateral menderita tumor =. #"" atau tumor kelen!ar parotis.
). 3ak dan KeBaji*an Suami $steri dalam $slam
3ak 5ersama Suami $stri
• Suami istri, hendaknya saling menumbuhkan suasana ma+addah dan rahmah. (r4um: 21)
• 3endaknya saling mempercayai dan memahami sifat masingmasing pasangannya. (n=isaK: 1A H l
3u!uraat: 1B)
• 3endaknya menghiasi dengan pergaulan yang harmonis. (n=isaK: 1A)
• 3endaknya saling menasehati dalam kebaikan. (-uttafaIun laih)
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 45/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
Ada* Suami Ke%ada $stri .
• Suami hendaknya menyadari bah+a istri adalah suatu u!ian dalam men!alankan agama. (taubah: 2')
• Seorang istri bisa men!adi musuh bagi suami dalam mentaati llah clan 4asul=ya. (t/aghabun: 1')
• 3endaknya senantiasa berdoKa kepada llah meminta istri yang sholehah. ("urIan: ')
• Diantara ke+a!iban suami terhadap istri, ialah: -embayar mahar, -emberi nafkah (makan, pakaian,
tempat tinggal), -enggaulinya dengan baik, ;erlaku adil !ika beristri lebih dari satu. ("0ha*ali)
• 5ika istri berbuat =usyu*K, maka dian!urkan melakukan tindakan berikut ini secara berurutan: (a)
-emberi nasehat, (b) isah kamar, (c) -emukul dengan pukulan yang tidak menyakitkan. (n=isaK: ') T=usyu*K adalah: 9edurhakaan istri kepada suami dalam hal ketaatan kepada llah.
• rang mukmin yang paling sempurna imannya ialah, yang paling baik akhlaknya dan paling ramah
terhadap istrinya7keluarganya. (/irmud*i)
• Suami tidak boleh kikir dalam menafkahkan hartanya untuk istri dan anaknya.(th/halaI: )
• Suami dilarang berlaku kasar terhadap istrinya. (/irmid*i)
• 3endaklah !angan selalu mentaati istri dalam kehidupan rumah tangga. Sebaiknya terkadang
menyelisihi mereka. Dalam menyelisihi mereka, ada keberkahan. (;aihaIi, <mar bin 9hattab ra., 3asan ;ashri)
• Suami hendaknya bersabar dalam menghadapi sikap buruk istrinya. (bu aKla)
• Suami +a!ib menggauli istrinya dengan cara yang baik. Dengan penuh kasih sayang, tanpa kasar dan
*halim. (n=isaK: 1A)
• Suami +a!ib memberi makan istrinya apa yang ia makan, memberinya pakaian, tidak memukul
+a!ahnya, tidak menghinanya, dan tidak berpisah ran!ang kecuali dalam rumah sendiri. (bu Da+ud).
• Suami +a!ib selalu memberikan pengertian, bimbingan agama kepada istrinya, dan menyuruhnya untuk
selalu taat kepada llah dan 4asul=ya. ("h*ab: ', t/ahrim : C, -uttafaIun laih)
• Suami +a!ib menga!arkan istrinya ilmuilmu yang berkaitan dengan +anita (hukumhukum haidh,
istihadhah, dll.). ("0ha*ali)
• Suami +a!ib berlaku adil dan bi!aksana terhadap istri. (n=isaK: )
• Suami tidak boleh membuka aib istri kepada siapapun. (=asaKi)
• pabila istri tidak mentaati suami (durhaka kepada suami), maka suami +a!ib mendidiknya dan
memba+anya kepada ketaatan, +alaupun secara paksa. ("0ha*ali)
• 5ika suami hendak meninggal dunia, maka dian!urkan ber+asiat terlebih dahulu kepada istrinya. ("
;aIarah: U'B)
dab "steri 9epada Suami
• 3endaknya istri menyadari clan menerima dengan ikhlas bah+a kaum laki"aki adalah pemimpin kaum+anita. (n=isaK: ')
7/25/2019 sek 2 neuro
http://slidepdf.com/reader/full/sek-2-neuro 46/46
R.M. Ridho Hidayatulloh 1102011215
• 3endaknya istri menyadari bah+a hak (kedudukan) suami setingkat lebih tinggi daripada istri. (l
;aIarah: 22?)
• "stri +a!ib mentaati suaminya selama bukan kemaksiatan. (n=isaK: A)
•
Diantara ke+a!iban istri terhadap suaminya, ialah:
1. -enyerahkan dirinya,
2. -entaati suami,
. /idak keluar rumah, kecuali dengan i!innya,
'. /inggal di tempat kediaman yang disediakan suami
%. -enggauli suami dengan baik. (l0ha*ali)
• "stri hendaknya selalu memenuhi ha!at biologis suaminya, +alaupun sedang dalam kesibukan. (=asaK i,-uttafaIun laih)
• pabila seorang suami menga!ak istrinya ke tempat tidur untuk menggaulinya, lalu sang istri
menolaknya, maka penduduk langit akan melaknatnya sehingga suami meridhainya. (-uslim)
• "stri hendaknya mendahulukan hak suami atas orang tuanya. llah s+t. mengampuni dosadosa
seorang "stri yang mendahulukan hak suaminya daripada hak orang tuanya. (/irmid*i)
• ang sangat penting bagi istri adalah ridha suami. "stri yang meninggal dunia dalam keridhaan
suaminya akan masuk surga. ("bnu -a!ah, /"rmid*i)
• 9epentingan istri mentaati suaminya, telah disabdakan oleh =abi sa+.: VSeandainya dibolehkan su!ud
sesama manusia, maka aku akan perintahkan istri bersu!ud kepada suaminya. .. (/imid*i)
• "stri +a!ib men!aga harta suaminya dengan sebaikbaiknya. (/habrani)
• "stri hendaknya senantiasa membuat dirinya selalu menarik di hadapan suami(/habrani)
• "stri +a!ib men!aga kehormatan suaminya baik di hadapannya atau di belakangnya (saat
suami tidak di rumah). (n=isaK: ')
• da empat cobaan berat dalam pernikahan, yaitu: (1) ;anyak anak (2) Sedikit harta ()
/etangga yang buruk (') lstri yang berkhianat. (3asan l;ashri)
• Janita -ukmin hanya dibolehkan berkabung atas kematian suaminya selama empat bulan
sepuluh hari. (-uttafaIun laih)
• Janita dan lakilaki mukmin, +a!ib menundukkan pandangan mereka dan men!aga
kemaluannya. (n=ur: B1)
top related