resume course 10 juli 2021 - segunpadsc.org
Post on 01-Apr-2022
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
RESUME COURSE 10 JULI 2021
Introduction of Geotechnical Engineering in Mining Industry
(Mining Contractor)
Pembicara: Satrio Wibowo
Teknik geotek, atau yang dikenal sebagai geoteknik, adalah sebuah cabang dari teknik sipil
yang berurusan dengan perilaku bahan bumi secara teknis. Teknik geotek menggunakan prinsip
beserta metode mekanika tanah dan batu untuk memecahkan persoalan teknik berikut desain
pekerjaan bidang teknik. Para ahli geotek di bidang pertambangan melakukan tes dan
menggunakan analisa teknik hidrologi dan geologi untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi
operasional tambang.
Mining Process, Slope Design Process, Geotechnical Process
Ada pun peran penting geotechnical yaitu blasting, coal mining ,coal hauling dari aspek proses
tambang.
Gambar tersebut merupakan proses pembentukan desain lereng yang memiliki 4 aspek untuk
membentuk geotechnical model diantaranya adalah Geological Model, Structure Model, Rock
Mass Model, dan Hydrogeological Model.
Adapun 3 geotechnical proses, ini yang harus dilakukan geotechnical engineer didalam industri
tambang yaitu Geotechnical Data Acqusition, Geotechnical Analysis, dan Geotechnical
Monitoring.
Fundamental of Mine Geotechnics
Sebelum mengambil data geoteknik harus paham dulu apasih data yang harus kita ambil. Yaitu
batuan tanah dan air harus ambil data yang benar. kita sebagai geologi lebih diuntungkan kondisi
fisik tambangnya (dalam pit). Kita harus tau advantage dan persiapaan kita dari geotechnical
engineer. 3 ilmu geologi yang mendukung geotechnic yaitu petrologi, morfologi, struktur geologi.
karena bermain tambang geomorfologinya tidak digunakan. harus bisa mendeskripsi batu se detail
mungkin. dengan deskripsi batu yang kuat kita bisa kolerasikan strength itu dengan ke
genetikannya, mineraloginya.
§ Structural Geology
Geologi struktur adalah pentingnya untuk mengerti diskontinuitas dan konsep rockmass.
Diskontinuitas adalah suatu bidang yang mana bidang itu bisa menyebabkan kelongsoran. ada 4
tipe longsor: circullar, plane, wedge, dan toppling.
Disisi kanan digambarkan lereng kosong terdiri dari suatu batuan yang tidak punya bidang
diskontinuitas.
Disisi kiri lereng tersusun banyak diskontinuitas.
Secara awam, lebih kuat yang kosong. maka dari itu Ada pengaruh bidang2 diskontinuitas tersebut
bisa menurunkan strenght dari suatu batuan. Diskontinuitas kita harus bisa hitung bagaimana
pengaruhnya, bisa terbentuk akibat geologi atau akibat manusia contohnya blasting. Rock mass =
instact rock + discontinuities
§ Failure Criteria
Di dalam geoteknik ada kriteria keruntuhan adalah suatu persamaan yang suatu material
mempunyai behavior tertentu. dibagi menjadi Mohr coloumb dan hoek brown.
Mohr coloumb digunakan pada material tanah dan bidang diskontinu
Hoek brown digunakan pada batuan yang terkekar
Undrained shear strength digunakan pada batuan lempung
§ Safety Factor
Faktor keamanan disini kita harus bisa menghitung persamaaan untuk keamanan lereng. F= tou/s
gaya tahan dibagi gaya dorong. diberikan range karena alam jadi tidak pasti
Geotechnical Data Acquisition
Meliputi:
1. Soil Sampling
dalam dunia ilmu tanah dikenal beberapa macam cara untuk mengambil sampel tanah,
yaitu dengan membuat profil tanah, mini pitt, dan mengebor tanah secara langsung.
2. Rock Sampling
Mengambil sampel batu. RMR adalah mengklasifikasikan suatu batuan untuk kelas
kelasnya. untuk mendapatkan nilai rating yang terakhir kita harus mendeskripsikan nomor
1-5. rmr dari dahulu sampe sekarang dipake buat terowongan. mudah digunakan jadi
dikembangin lagi untuk slope.
3. Groundwater Level
mengecek elevasi airnya, bisa tau titik elevasinya sehingga bisa mengetahui kolerasinya.
4. Geotechnical Model
Geotechnical Data Analysis
Setelah bikin model geotech kita analisis memakai
1. limit equil
2. kinematich analyis
3. finite element
4. plaxis
Geotechnical Monitoring
Ada umumnya suatu pekerjaan proyek (pembangunan gedung, apaterment, bendungan, dll)
membutuhkan struktur tanah yang kuat sebagai pondasinya. Butuh data pengukuran yang akurat
agar tanah yang dijadikan lokasi pembangunan proyek tetap stabil. Disinilah dibutuhkan
peran intrumentasi geoteknik.
Geotechnical Instrumentation adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui perilaku
tanah. Supaya pondasi bangunan kuat maka harus ditanam pada bagian tanah yang keras atau yang
biasa disebut sondir.
Untuk mendapatkan struktur tanah sondir ini tentunya membutuhkan proses penggalian dan
aktifitas lainnya yang dapat mempengaruhi perilaku tanah seperti pergerakkan, kemiringan,
retakkan, dan lainnya. Metode ini membutuhkan berbagai macam alat atau instrument untuk
memonitoring pergerakkan tanah.
Instrument yang digunakan untuk Geotechnical (Geoteknik) :
1. Inklinometer
Inklinometer diletakkan di dalam pipa inklino yang bersifat elastis, kemudian pipa inklino ini
dimasukkan ke dalam tanah. Nantinya inklinometer akan membaca data pergerakan tanah setiap
kedalaman 50 cm.
2. Vibratin Wire Piezometer
Instrument ini berfungsi untuk mengukur tekanan pori air pada saat penimbunan galian. Selain itu,
alat ini juga dapat digunakan untuk membaca suhu di dalam tanah.
3. Settlement Plate
Pada saat dilakukan penimbunan (preload test) maka tanah akan turun secara bertahap. Fungsi
settlement plate yaitu untuk mengukur penurunan tanah asli. Namun, untuk mendapatkan data
yang akurat, maka dibutuhkan tekanan dari atas permukaan tanah.
4. Water Stand Pipe
Alat ini berfungsi untuk membaca muka air tanah. Ketika water level meter menyentuh permukaan
air akan langsung mengeluarkan suara semacam alarm.
5. Extensometer adalah instrument yang digunakan untuk mendeteksi besar kecil pergeseran
permukaan tanah. Extensometer berfungsi sebagai alat pendeteksi dan pengukur ada
tidaknya pergerakan tanah ataupun permukaan tanah dalam orde milimeter. Extensometer
telah banyak digunakan untuk mendeteksi tanah longsor karena harga yang terjangkau dan
mudah dalam penggunaanya. Sehingga extensometer sangat cocok sebagai alat dalam
sistem peringatan dini dari tanah longsor.
6. Robotic Total Station (RTS) merupakan Alat canggih sebagai robot pemantau
pergerakan/pergeseran yang alami maupun aktifitas manusia.
7. Slope Stability Radar (SSR) digunakan untuk monitoring area tersebut untuk mendapatkan
pola pergerakan lereng yang lebih jelas dan akurat.
Semua instrument atau alat diatas sangat diperlukan untuk melakukan monitoring setiap
pergerakkan tanah. Dengan menggunakan instrument tersebut maka kita bisa mendapatkan data
yang akurat mulai dari suhu tanah, kemiringan tanah, tekanan, dan lainnya.
top related