rancang bangun aplikasi pemantau …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_06.11_.1075_.pdf ·...
Post on 03-Mar-2019
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
RANCANG BANGUN APLIKASI PEMANTAU PENYELEWENGAN
KENDARAAN DINAS DENGAN MENGGUNAKAN
MODUL GPS
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh:
Pebrianto Budi Prabowo
06.11.1075
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2010
DESIGN AND MONITORING APPLICATIONS USING SERVICE VEHICLE DIVERSION
GPS MODULE
RANCANG BANGUN APLIKASI PEMANTAU PENYELEWENGAN KENDARAAN DINAS DENGAN MENGGUNAKAN
MODUL GPS
Pebrianto Budi Prabowo Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Official vehicles of a company or government agency is the most important part of a company or government agency. Service vehicles was very helpful in the process of transportation, so the performance of the companies or government agencies can work well. But in reality a lot of abuse in the use of official vehicles.
Misuse of official vehicles that it can result in the performance of the companies / government agencies. For example, the service vehicles that are used for transportation from home to office. But the reality on the ground service vehicles are used for other purposes. So it makes an operating budget of the service vehicle is to be increased.
Seeing these conditions, the authors will try to design and build an application that can monitor and know the vehicles which are distorted.
Keywords : transportation, operations, applications, diversion
ii
1
1 Pendahuluan
Sepuluh tahun terakhir teknologi informasi di Indonesia mengalami
perkembangan yang cukup meyakinkan. Kalau kita telusuri lagi disiplin ilmu teknologi
informasi sudah memasuki jurusan-jurusan yang ada di kampus di Indonesia. Teknologi
informasi sudah menjadi icon baru perkembangan pendidikan di Indonesia. Saat
sekarang, teknologi informasi menjadi jembatan dengan disiplin ilmu yang lain. Maksud
dari jembatan disini adalah penghubung dalam proses penyajian informasi. Misalkan saja
teknologi informasi dikaitkan dengan kendaraan dinas pada suatu perusahaan atau
instansi pemerintah. Apa hubungannya ?
Kendaraan dinas suatu perusahaan atau instansi pemerintah merupakan aset
yang penting. Kendaraan dinas tersebut sangat membantu dalam proses transportasi
sehingga kinerja dalam perusahaan atau instansi pemerintah dapat berjalan dengan baik.
Tapi dalam kenyataannya di lapangan, saat sekarang ini banyak sekali penyelewengan
dalam menggunakan kendaraan dinas tersebut. Penyelewengan kendaraan dinas
tersebut itu dapat berakibat pada kinerja dari perusahan/instansi pemerintahan. Misalkan
saja kendaraan dinas itu digunakan untuk transportasi dari rumah ke kantor. Tetapi
kenyataan di lapangan kendaraan dinas tersebut digunakan untuk keperluan lain.
Sehingga hal tersebut membuat anggaran operasional dari kendaraan dinas tersebut
menjadi bertambah.
Melihat kondisi tersebut, bila dikaitkan antara manajemen penggunaan
kendaraan dinas dengan teknologi informasi, maka perlu dibangun semacam aplikasi
pemantauan kendaraan dinas, sehingga diharapkan dapat mengurangi bentuk - bentuk
penyelewengan dan penyalahgunaan penggunaan kendaraan dinas. Dengan alasan
itulah penulis akan mencoba merancang dan membangun sebuah aplikasi yang dapat
memantau posisi pergerakan dari kendaraan dinas dengan memanfaatkan teknologi
GPS. Untuk itu sekripsi yang dibuat penulis berjudul “Rancang Bangun Aplikasi
Pemantau Penyelewengan Kendaraan Dinas dengan Menggunakan Modul GPS”.
2 Landasan Teori
2.1 Definisi GIS
GIS (Geographic Information System) selanjutnya disebut SIG ( Sistem Informasi
Geografi) adalah teknologi yang berfungsi sebagai alat bantu yang sangat esensial dalam
menyimpan, memanipulasi, menganalisa dan menampilkan kembali kondisi-kondisi alam
dengan bantuan data atribut dan spasial .
Representasikan model dunia nyata di dalam SIG ada dua. Pertama adalah jenis data
spasial yang merepresentasikan aspek keruangan yang disebut data-data posisi, ruang,
2
koordinat. Kedua adalah jenis data yang merepresentasikan aspek deskriptif terhadap
fenomena yang dimodelkan yang disebut data non-spasial atau data atribut.
2.2 Pengertian GPS dan Kegunaannya
GPS atau Global Positioning System, merupakan sebuah alat atau sistem yang
dapat digunakan untuk menginformasikan penggunanya dimana dia berada (secara
global) di permukaan bumi yang berbasiskan satelit. Untuk dapat mengetahui posisi
seseorang maka diperlukan alat yang diberinama GPS reciever yang berfungsi untuk
menerima sinyal yang dikirim dari satelit GPS. Posisi di ubah menjadi titik yang dikenal
dengan nama way-point. Way-point tersebut berupa titik-titik koordinat lintang dan bujur
dari posisi seseorang atau suatu lokasi kemudian ditampilkan di layar pada peta
elektronik. Data dikirim dari satelit berupa sinyal radio dengan data digital. Dimanapun
anda berada, maka GPS bisa membantu menunjukan arah, selama anda melihat langit.
Layanan GPS ini tersedia gratis, bahkan tidak perlu mengeluarkan biaya apapun kecuali
membeli GPS receiver. GPS receiver berbentuk modul dan menghasilkan data NMEA
yang berisi data posisi. GPS reciever sendiri berisi beberapa integrated circuit (IC)
sehingga murah dan teknologinya mudah untuk di gunakan oleh semua orang. Contoh
dari GPS receiver yang sekarang ini dijual di pasaran adalah Garmin 10x . Modul GPS
receiver mempunyai karakteristik hanya dapat memberikan informasi data posisi tetapi
tidak dapat mengirimkan data dengan jarak jauh. Untuk itu diperlukan teknologi untuk
mengirimkan data secara jarak jauh melalui jaringan internet. Teknologi tersebut adalah
GPRS (General Packet Radio Service).
Gambar 2.1 Interface GPS modul
Saat sekarang ini GPS banyak diimplementasikan pada kehidupan manusia. Misalnya
digunakan pada pesawat terbang, kapal laut, mobil cargo. Selain itu GPS juga dapat
digunakan untuk kepentingan individu (personnal tracking systems), contohnya
digunakan sebagai vehicle tracking.
3
2.3 Google Maps dan Keunggulannya
Google Maps adalah layanan gratis Google yang cukup popular. Kita dapat
menambahkan fitur Google Maps yang sudah ada dalam web dengan Google Maps API.
Google Maps API adalah library JavaScript. Menggunakan/memprogram Google Maps
API sangat mudah. Yang dibutuhkan adalah hanyalah pengetahuan tentang HTML dan
JavaScript, serta koneksi internet. Dengan menggunakan Google Maps API, kita dapat
menghemat waktu dan biaya untuk membangun aplikasi peta digital yang handal,
sehingga kita dapat focus hanya pada data-data. Biarkan data peta-peta dunia menjadi
urusan Google saja. Saat ini versi terakhir Google Map API adalah versi 3. Versi ini,
akan tampil lebih cepat dari versi sebelumnya khususnya untuk browser ponsel. Kita bisa
membangun situs web yang dilengkapi peta untuk iPhone dan ponsel dengan system
operasi Android.
2.4 Teknologi J2ME
Aplikasi berbasis J2ME mengakses GPS Receiver secara built-in. Setelah
informasi posisi didapat, maka data tersebut dikirimkan secara periodik melalui koneksi
GPRS dengan protokol HTTP ke server GPS Tracking. Prinsip kerja aplikasi J2ME
sendiri kita sederhanakan sebagai berikut:
1. Inisialisasi data.
2. Baca data dari GPS dan tunggu sampai data posisi GPS sudah didapatkan.
3. Jika data GPS sudah didapat dan perioda pengiriman data (misal setiap 1 menit)
sudah dicapai maka buka koneksi GPRS dan kirimkan data melalui HTTP
dengan format URL seperti di atas.
4. Ulangi langkah ke 2, demikian seterusnya, proses ini dilakukan setiap 1 detik
sekali.
2.5 Definisi Aplikasi Pemantau Penyelewengan Kendaraan Dinas
Aplikasi pemantau penyelewengan kendaraan dinas adalah aplikasi web based
yang berfungsi untuk memantau keberadaan kendaraan yang bergerak, sehingga bisa
diketahui apakah kendaraan dinas itu digunakan secara semestinya atau tidak.
Pengertian bergerak dalam sudut pandang geografi adalah perpindahan posisi dari
suatu kordinat ke kordinat lain. Aplikasi disimpan pada web server yang berfungsi
sebagai GPS Tracking Server. Komputer pemantau akan melakukan koneksi ke alamat
web server untuk dapat mematau posisi benda bergerak yang dimilikinya.
Aplikasi dibangun menggunakan tampilan peta digital yang diambil dari Google
Map. Peta Google Map tersebut kita program melalui API (Application Programming
Interface) yang tersedia untuk menampilkan objek yang mewakili posisi benda bergerak/
4
GPS Tracking Device. Informasi posisi objek tersebut diambil dari database MySQL
dimana datanya selalu diupdate oleh GPS Tracking Device secara periodik. Akibatnya
kita akan mendapatkan efek bergerak setiap kali kita merefresh data dan
menampilkannya pada peta Google Map. Suatu Kendaraan dinas dianggap
menyeleweng apabila :
1. Kendaraan dinas keluar dari area kerja yang telah ditentukan.
2. Kecepatan kendaraan dinas melebihi batas kecepatan maksimal yang telah
ditetapkan oleh instansi/perusahaan yang bersangkutan.
3. Kendaraan dinas digunakan diluar jam kerja perusahaan/instansi.
Untuk mengetahui kendaraan yang menyeleweng keluar dari area kerja yang telah
ditentukan oleh perusahaan / instansi, maka diperlukan fitur geofencing. Geofencing
(pembatasan lokasi) digunakan untuk menganalisa posisi kendaraan secara otomatis dan
melaporkan kapan kendaraan dinas keluar atau masuk area geofence yang sebelumya
telah ditentukan oleh pemakai. Area geofence tersebut merupakan area virtual yang
membatasi lokasi tertentu. Untuk mengetahui suatu kendaraan dinas di luar atau di dalam
area geofence digunakan rumus matematika
0 = c + bx + ax2
3 Analisis (Proses Penelitian)
3.1 Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistem ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan
apa saja yang diperlukan untuk merealisasikan sistem yang diusulkan, diantaranya
adalah analisis kebutuhan perangkat keras (hardware), analisis kebutuhan perangkat
lunak (software), analisis kebutuhan pengguna (brainware).
3.1.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
Perangkat keras yang dibutuhkan dalam membangun sistem pemantauan
penyelewengan kendaraan dinas ini adalah
a. Modul GPS Receiver : Garmin 10x.
b. Komputer server.
c. Komputer client.
d. Handphone yang support dengan java dan mempunyai fitur bluetooth.
5
3.1.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Karena aplikasi ini berbasis web, maka aplikasi ini dapat dijalankan oleh semua
flatform sistem operasi. Jadi aplikasi ini dapat dijalankan di Windows OS, Linux OS dan
sistem operasi handphone. Aplikasi ini dapat berjalan dengan persyaratan apabila
platform OS tersebut memiliki browser untuk menampilkan interface. Selain itu harus ada
pula koneksi internet. Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam membangun
aplikasi/sistem ini adalah
• Sistem operasi
• NetBeans 6.5 ( J2ME )
• MySQL dengan menggunakan
• PHP
• Web Server Apache
• Google MAP untuk menampilkan peta
• DIA opensource untuk membuat DFD dan
ERD
3.1.3 Analisis Kebutuhan Pengguna
Dalam merancang dan mendesain aplikasi pemantauan penyelewengan
kendaraan dinas ini melibatkan beberapa pihak. Pihak tersebut yaitu :
1. System Analis
Adalah pihak yang bertugas menganalisa sistem yang akan dibuat mulai dari
perencanaan hingga tahap perawatan. Sistem analis juga bertanggung jawab dengan
proyek yang dijalankan.
2. Programer
Adalah pihak yang bertugas membuat aplikasi berdasarkan analisia yang telah dilakukan
oleh sistem analis. Programmer bertanggung jawab agar aplikasi yang dibuat sesuai
dengan hasil analisa yang telah diberikan sistem analis. Namun, pada kasus-kasus
tertentu banyak sistem analis yang juga sebagai programmer. Informasi yang didapat
akan diolah oleh sistem analis dan kemudian programmer membuat aplikasinya.
3. Informan Kendaraan Dinas ( Bagian Transportasi )
Adalah pihak yang dimintai segala informasi tentang kendaraan dinas, dimana informasi
tersebut berhubungan dengan proses perancangan dan disain sitem. Informasi yang
didapat dari informan diantaranya data plat nomor kendaraan, nomor rangka, nomor
mesin.
Sedangkan pihak yang langsung terlibat dalam implementasi aplikasi
pemantauan penyelewengan kendaraan dinas tersebut adalah :
1. User : pihak yang melakukan permintaan informasi tracking kendaraan dinas.
2. Administrator : pihak yang memiliki wewenang penuh atas aplikasi pemantauan
penyelewengan kendaraan dinas dan databasenya. Admin dapat menambah,
mengubah, menghapus database yang digunakan.
6
3.1.4 Analisis Fungsional
Analisis fungsional adalah analisis mengenai fungsi-fungsi yang dimiliki dan
dapat dikerjakan oleh aplikasi pemantauan penyelewengan kendaraan dinas. Fungsi-
fungsi tersebut meliputi :
1. Dapat mengetahui posisi kendaraan dinas yang ingin dipantau secara realtime yang
disajikan dalam peta digital.
2. Dapat mengetahui laporan tracking dan laporan penyelewengan, sehingga user
maupun admin dapat mengetahui kendaraan dinas tersebut apakah diselewengkan
atau tidak.
3. Dapat mengubah dan mengedit data user yang telah terdaftar. Fungsi ini hanya
dapat digunakan oleh user yang bersangkutan dan administrator.
4. Dapat mengedit data administrator, data kendaraan dinas, data penyeleweng.
Fungsi ini hanya dapat digunakan oleh administrator.
3.2 Arsitektur Sistem Pemantauan Penyelewengan Kendaraan Dinas
Untuk mempermudah perancangan dan pembangunan Sistem pemantauan
penyelewengan kendaraan dinas, maka perlu dibuat arsitektur aplikaisi pemantauan
penyelewengan kendaraan dinas. Arsitektur Sistem tersebut dapat definiskan ke dalam 3
bagian komponen sistem. Komponen sistem tersebut adalah komponen blok I, komponen
blok II , dan komponen blok III1.
● Komponen Blok I
Komponen ini berfungsi untuk mengirimkan data posisi ke pusat pengontrol
secara otomatis. Perangkat yang digunakan diantaranya GPS receiver dan
handphone yang memiliki fitur Java dan GPRS.
● Komponen Blok II
Komponen II berfungsi untuk menerima data yang dikirimkan dari blok I.
Komponen II memiliki beberapa perangkat diantaranya web server dan database
server. proses yang terjadi pada komponen II adalah
● Komponen Blok III
Komponen ini berfungsi sebagai jendela / antarmuka dari Sistem pemantauan
penyelewengan kendaraan dinas yang divisualisasikan dengan peta digital. Peta
digital ini dibangun dengan menggunakan google API 2.
1 Andi Sunyoto, Thesis: Integrasi Modul GPS Receiver dan GPRS untuk Penentuan Posisi dan Jalur Pergerakan Obyek Bergerak (Studi Kasus : Penentuan Posisi Taksi di Yogyakarta).
7
3.3 Perancangan Database Sistem Pemantauan Penyelewengan Kendaraan
Dinas
Dalam merancang suatu database diperlukan beberapa tahapan atau langkah-
langkah yang harus ditempuh. Demikian halnya dalam merancang database Sistem
pemantauan penyelewengan kendaraan dinas. Tahahan-tahapan dalam membuat
database harus disusun secara berurutan. Berikut ini tahapan-tahapan yang penulis
gunakan dalam membangun database sistem pemantauan kendaraan dinas :
3.3.1 Pembuatan Data Flow Diagram (DFD) Sistem Pemantauan Penyelewengan
Kendaraan Dinas
Data Flow Diagram adalah representasi grafik dari sebuah sistem . DFD
memenggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan
satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. Dalam
pembuatan DFD ini penulis menggunakan notasi Gane & Sarson.
3.3.1.1 Context Level Diagram
DFD yang dibuat pertama kali adalah Context Level Diagram. Context Level
Diagram adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem
dengan lingkungan. Context Level Diagram yang menggambarkan aliran-aliran data
ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal.
Gambar 3.1 Context Level Diagram Sistem Pemantauan Penyelewengan Kendaraan
Dinas
8
3.3.1.2 DFD Level n
DFD Level n adalah dekomposisi dari Context Level Diagram. DFD Level n
dapat digunakan untuk menggambarkan diagram fisik maupun diagram diagram logis.
Dimana DFD Level n merupakan hasil pengembangan dari Context Level Diagram ke
dalam komponen yang lebih detail tersebut disebut dengan top-down partitioning.
Gambar 3.2 DFD level 0 sistem pemantauan penyelewengan kendaraan dinas
10
Gambar 3.4 DFD level 1 bagian kendaraan dinas sistem pemantauan
penyelewengan kendaraan dinas
3.3.2 Pembuatan Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Pemantauan
Penyelewengan Kendaraan Dinas
Setelah DFD dibuat, maka tahapan selanjutnya adalah merancang ERD. ERD
merupakan model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam
sistem. ERD menitikberatkan pada struktur dan relationship data. ERD digunakan oleh
profesional sistem untuk mengkomunikasikan data apa saja yang diperlukan, relasi data
satu dengan data yang lain dan siapa yang berhak mengakses data tersebut.
11
Gambar 3.5 ERD Sistem pemantauan penyelewengan kendaraan dinas
Keterangan ERD :
1. User melakukan pendaftaran / registrasi ke sistem. Setelah user terdaftar, maka
user dapat mendapatkan informasi tracking dan informasi penyelewengan.
Apabila tidak ada user yang terdaftar maka sistem tetap akan memberikan
informasi tracking dan penyelewengan.
2. Harus ada minimal satu kendaraan dinas yang diinputkan ke dalam sistem.
3. Harus ada minimal 1 administrator yang menginputkan data kendaraan dinas.
12
4. Setiap kendaraan dinas yang telah didaftarkan dalam sistem akan memberikan
minimal 1 informasi tracking.
5. Setiap kendaraan dinas yang telah didaftarkan dalam sistem memiliki intrepretasi
kardinalitas 0,1 atau lebih. Ini disebabkan karena tidak semua kendaraan dinas
melakukan penyelewengan, jadi ada yang memiliki intrepretasi kardinalitas
minimal 0.
3.3.3 Pembuatan Model Database Relasional Sistem Pemantauan Penyelewengan
Kendaraan Dinas
Database adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara
bersamaan sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk
memenuhi berbagai kebutuhan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari
jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema
menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek
tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis
data. Model yang populer digunakan sekarang adalah model database relasional, yang
menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling
berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom .
4 Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Pengujian Program
Sebelum aplikasi dipasarkan kepada end user, maka aplikasi tersebut harus
melalui beberapa tahapan pengujian. Salah satunya adalah pengujian program.
Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan sintaks program dan
kesalahan logika pemrograman. Sebelum melakukan pengujian program , maka aplikasi
tersebut perlu diinstal. Manual instalasi aplikasi adalah sebagai berikut :
1. Upload file-file yang terdapat dalam folder mobiletrack ke dalam server.
2. Masukkan file mobiletrack.sql ke dalam database server
3. Konfigurasi file yang telah diupload (file config.php).
4. Khusus untuk file java yang telah dicompile (MobileTrack.jar), masukkan ke
dalam handphone berbasis JAVA , kemudian install file tersebut.
Sedangkan untuk cara kerja dari aplikasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pertama kali yang harus dilakukan adalah memasang GPS pada kendaraan
dinas. Semua komponen yang ada dalam GPS harus terpasang semua.
Komponen yang terdapat dalam modul GPS yaitu unit modul GPS, antena GPS,
antena GSM.
13
2. Aktifkan modul GPS dan GPRS. Bila GPRS tidak aktif maka data yang diterima
dari GPS tidak dapat dikirimkan ke database server dan web server.
3. Kemudian untuk mengetahui informasi posisi kendaraan dinas yang ingin
dipantau, maka user harus membuka browser.
4.2 Pengujian Sistem
Setelah melewati pengujian program, sebuah sistem juga harus diiuji dari sisi
sistem. Pengujian sistem ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kehandalan suatu
sistem. Berikut pengujian sistem yang dilakukan terhadap aplikasi pemantauan dan
penyelewengan kendaraan dinas.
1. Karena aplikasi berbasis web, maka aplikasi pemantauan dan penyelewengan
kendaraan dinas dapat berjalan dalam semua platform sistem operasi, asalkan
sistem operasi tersebut memiliki browser yang support. Aplikasi ini telah dicoba
penulis pada sistem operasi OPEN SUSE 11.0 dan WINDOWS XP SP 2 dengan
browser mozilla firefox version 3.5.2 .
2. Aplikasi ini juga dapat diinstall di handphone yang memiliki browser. Browser
yang digunakan adalah Opera Mini. Tampilan yang dihasilkan oleh browser
Opera Mini tidak optimal karena membutuhkan bandwith yang besar. Sehingga
waktu yang dibutuhkan untuk mengakses gambar peta pada aplikasi
pemantauan dan penyelewengan kendaraan dinas cukup lama.
5. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dikerjakan oleh penulis dalam merancang dan
membangun aplikasi pemantauan penyelewengan kendaraan dinas dengan
menggunakan modul GPS. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan.
1. Aplikasi pemantauan penyelewengan kendaraan dinas yang dibangun oleh
penulis belum dapat mengetahui secara pasti tingkat keakuratan data longitude
dan latitude. Hal ini disebabkan karena penulis masih menggunakan emulator
dalam membangun aplikasi ini. Tetapi secara konsep kerja setelah mendapatkan
data dari GPS receiver, aplikasi ini dapat mengetahui jenis pelanggaran
berdasarkan letak latitude / longitude kendaraan, kecepatan kendaraan, dan
waktu penggunaan kendaraan.
2. Fitur Google MAP API dapat mengetahui keberadaan kendaraan dinas yang
sedang melakukan pelanggaran berdasarkan latitude dan longitude. Fitur
Google MAP API yang digunakan adalah geofencing.
14
3. Untuk mendapatkan data latitude dan longitude yang relevan, aplikasi ini
membutuhkan bandwith yang besar agar dapat mengakses data latitude dan
longitude yang sesui dengan keberadaan kendaraan dinas .
DAFTAR PUSTAKA
Buana Sakti, Lavinta. 2010. Real satellite tracking using GPS & GSM patented latest location technology, http://www.myctrack.com, diakses tanggal 20 Oktober 2010.
Cellfare.2010. Mobile Proximity Marketing, http://astralcom.com/mobile, diakses tanggal 11 November, 2010
Finley, Darel Rex. 2006. Testing whether a point is inside a complex polygon with spline curves, http://alienryderflex.com/polyspline, diakses tanggal 20 Oktober 2010.
Google, 2010. Google Maps API Family, http://code.google.com/apis/maps/index.html, diakses tanggal 10 Mei 2010.
Hasanuddin Z.Abidin,2007. Integrasi GPS dan SIG, hzabidin@gd.itb.ac.id, diakses
tanggal 6 Mei 2010.
RajuBhupathi. 2010. Multilingual Text To Speech System, http://www.codeproject.com/KB/cs/RouteGeoFence.aspx, diakses tanggal 20 Oktober 2010.
Shodiq. Amri, 2009. Tutorial Dasar Pemrograman Google Maps API, http://amrishodiq.blogspot.com, diakses tanggal 6 Mei 2010.
Sunyoto, Andi. 2009. Mobile Tracking Memanfaatkan Teknologi Global Positioning System (GPS) dan General Packet Radio Service (GPRS), http://www.andisun.com/jurnal/mobile-tracking-memanfaatkan-teknologi-global-positioning-system-gps-dan-general-packet-radio-service-gprs, diakses tanggal 9 Juli 2010.
top related