rancang bangun aplikasi inventarisasi...
Post on 29-May-2018
249 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ii
RANCANG BANGUN APLIKASI INVENTARISASI BARANG
MENGGUNAKAN LABEL BARCODE (STUDI KASUS PT. SOLUSI
PERIFERAL)
SKRIPSI
Disusun Oleh :FAHMI RAHMAN
105091002904
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011 M / 1432 H
iii
RANCANG BANGUN APLIKASI INVENTARISASI
BARANG MENGGUNAKAN LABEL BARCODE
(STUDI KASUS PT. SOLUSI PERIFERAL)
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
Fahmi Rahman
105091002904
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M/1432 H
iv
v
vi
ABSTRAK
FAHMI RAHMAN (105091002904). Rancang Bangun Aplikasi Inventarisasi
Barang Menggunakan Label Barcode (Studi Kasus PT. Solusi Periferal). Dibawah
bimbingan YUSUF DURAHMAN dan NIA KUMALADEWI
PT. Solusi Periferal merupakan sebuah perusahaan berskala menengahyang bergerak di bidang penyediaan berbagai macam printer dan komputermobile. Pada perusahaan ini terdapat suatu sistem inventarisasi yang masihberjalan secara manual, dimana dalam penerapan sistem ini terdapat beberapa halyang menjadi kendala, yaitu diantaranya adalah keefektifan dan efisiensi waktudan proses audit data aset, bentuk laporan ada sekarang yang masih berupahardcopy yang dapat menyulitkan dalam proses pencarian data, dan kemungkinanterjadinya data inventaris yang hilang. Dengan alasan di atas maka penulismencoba untuk memberikan alternatif pemecahan masalah dengan membuat suatuaplikasi sistem inventaris yang akan mencatat data dan daftar aset perusahaan,waktu pembelian, divisi, dan pengkodean yang akan dibuat secara sistematis danterkomputerisasi dengan metode barcode, sehingga akan menghilangkan prosespencatatan yang selama ini telah berjalan secara manual pada PT. Solusi Periferaldan juga dengan penggunaan metode barcode akan mengurangi tingkat kesalahanpenginputan ID barang dalam proses keluar masuk barang tersebut. Padapenulisan ini juga akan diterangkan tahapan pengerjaan, mulai dari proses analisa,perencanaan, konstruksi yang menggunakan aplikasi Bartender 9.0, visualBasic.Net 2005 dan SQL Server 2005 untuk database-nya, hingga tahapanpengimplementasian dengan menggunakan metode RAD dengan notasiperekayasaan dan pendekatan Analisis Model Driven, UML (Unified ModellingLanguange), dengan membuat use case diagram, untuk mengetahui data apa sajayang menjadi masukan dan keluaran.
Kata Kunci : Cetak Label, Barcode, Sistem inventatis
5 BAB + xvi + 113 Hal + 25 Gambar +15 Tabel
2 Simbol + 10 Pustaka + 3 Lampiran
Pustaka ( 10: 1996 – 2010 )
vii
HALAMAN PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR ASLI KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 18 Maret 2011
Fahmi Rahman105091002904
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
karunia serta petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yang berjudul RANCANG BANGUN APLIKASI INVENTARISASI
BARANG MENGGUNAKAN LABEL BARCODE (STUDI KASUS
PT.SOLUSI PERIFERAL). ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis
sanjungkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga serta sahabat
beliau.
Setelah terselesaikannya penulisan skripsi ini, penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis, baik berupa
bimbingan, moril maupun materil, yang penulis tujukan kepada:
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc, MIT, selaku Ketua Program Studi
Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc, MIT, selaku dosen pembimbing I yang
telah memberikan bimbingan, saran dan bersedia meluangkan waktunya
walaupun sangat sibuk.
4. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan pengarahan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
ix
5. Almarhum Ayah handa Abdul Qohar, dan ibunda. yang telah melahirkan,
mendidik, serta membimbing ananda sampai sekarang. Terima kasih atas
segala pengorbanan, baik waktu, tenaga, biaya serta doa-doamu.
6. Mas Mirza, Denni, Shadiq, ipul, mucle yang telah memberikan banyak
inspirasi dan bantuan kepada penulis.
7. Teman-teman seperjuangan, kelas TI-D: Teman-teman satu angkatan dan
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih semuanya.
8. Teman-teman seperjuangan di RIMASI, RIMASI FC, Sanggar Ayu
Apartement yang telah memberi banyak inspirasi dan motivasi kepada
penulis. Pokonamah Hatur nuhun lah....
9. ^_^.. Neng Marselia Cempaka Rahman, Makasih ya... Dan terakhir
kesemua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyusunan skripsi
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
x
Jakarta, 18 Maret 2011
Penulis
Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
seperti kata pepatah ”tiada gading yang tak retak”. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar penyusunan skripsi
ini menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada penulis
sendiri dan bagi yang membacanya.
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................................................... i
Halaman Sampul ...................................................................................... ii
Lembar Pengesahan ................................................................................. iii
Abstrak ..................................................................................................... iv
Halaman Pernyataan ............................................................................... v
Kata Pengantar ........................................................................................ vi
Daftar Isi .................................................................................................. ix
Daftar Tabel ............................................................................................. xiv
Daftar Gambar ......................................................................................... xv
Daftar Lampiran ....................................................................................... xvi
Daftar Simbol ............................................................................................ xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................. 3
1.3. Perumusan Masalah ............................................................................. 3
1.4 Batasan Masalah................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penulisan ............................................................................... 4
1.6 Metodologi Penelitian ......................................................................... 5
1.7 Sistematika Penulisan .......................................................................... 7
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi ................................................................................. 9
2.2 Pengertian Informasi ........................................................................... 10
2.3 Perancangan Sistem ............................................................................. 11
2.4 Konsep Dasar Rapid Applicatiom Development .................................... 13
2.5 Konsep dasar Pendekatan Analisis Model Driven, OOA dan OOD ........ 14
xii
2.5.1. Pengertian Pendekatan Model Driven.......................................... 14
2.5.2 Pengertian Object Oriented Analysis (OOA) ................................ 14
2.5.3. Pengertian Object Oriented Design ............................................. 15
2.6. Konsep Dasar UML ............................................................................. 15
2.6.1. Pengertian UML.......................................................................... 15
2.7. Konsep dasar perancangan sistem inventaris ....................................... 16
2.7.1 Pengertian perancangan .............................................................. 16
2.7.2 Konsep dasar inventaris .............................................................. 16
2.7.3 Klasifikasi inventaris .................................................................. 17
2.7.4 Jenis-jenis inventaris ................................................................... 18
2.7.5 Fungsi inventaris ........................................................................ 18
2.7.6 Pengertian sistem Informasi inventaris ........................................ 19
2.8 Microsoft Visual Basic.NET ................................................................ 19
2.9 Microsoft SQL Server 2005 ................................................................. 20
2.10. Barcode ............................................................................................ 20
2.10.1 Definisi Barcode ....................................................................... 20
2.10.2 Cara Kerja Barcode .................................................................. 21
2.10.3 Tipe Barcode ............................................................................ 23
2.10.4 Barcode Reader ......................................................................... 24
2.10.2 Manfaat Barcode ...................................................................... 25
2.11. Bartender ......................................................................................... 26
2.12. Studi Sejenis ..................................................................................... 27
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metodologi Pengumpulan Data ........................................................... 31
3.1.1 Observasi .................................................................................... 32
3.1.2 Wawancara .................................................................................. 32
3.1.3 Studi Pustaka ............................................................................... 32
3.2 Alur proses pengembangan sistem ........................................................ 32
3.3. Metodologi pengembangan sistem ....................................................... 33
3.3.1.Mendefinisikan Lingkup (Scope Definition) ................................. 33
xiii
3.3.2. Analisis Sistem (Analysis) .......................................................... 33
3.3.3. Perancangan sistem (Design) ...................................................... 35
3.3.4. Implementasi sistem (Contruction & Testing) ............................. 35
3.3.5. Implementasi Bahasa Pemrograman dan Basis Data (Database) . 36
3.3.6 Pemeliharaan ............................................................................... 37
3.4. Perangkat pendukung .......................................................................... 38
BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Profil Perusahaan PT. Solusi Periferal ............................................... 42
4.1.1 Sejarah Berdiri ............................................................................ 42
4.1.2 Produk & Jasa ............................................................................. 42
4.1.3 Pelanggan ................................................................................... 43
4.1.4 Struktur Organisasi ...................................................................... 43
4.2. Indetifikasi Permasalahan yang Dihadapi ......................................... 44
4.3. Alternatif Memecahan Masalah ......................................................... 45
4.4. Konsep dasar Barang Milik kantor ..................................................... 45
4.4.1 Pengertian Barang milik kantor .................................................... 45
4.4.2 Metode Pengkodean Barang ........................................................ 45
4.5. Cetak Label Barcode ......................................................................... 46
4.5.1 Mesin Barcode printer ................................................................. 46
4.5.2 Label Barcode ............................................................................. 47
4.5.3 Mesin Barcode scanner ............................................................... 47
4.5.4 Software pengolah data ................................................................ 47
4.6. Aplikasi Desain Label dengan Bartender ........................................... 48
4.6.1 Tenrtang label barcode ................................................................ 48
4.6.2 Mendesain label barcode ............................................................. 48
4.6.3 Bartender cetak Barcode .............................................................. 48
4.7. Kebutuhan Umum Sistem .................................................................. 49
4.8. Prosedur Perancangan Sistem Yang Diusulkan .................................. 50
4.9. Fungsionalitas dan Pengguna Sistem ............................................... 51
4.10. Metodelogi Pengembangan Sistem .................................................... 52
xiv
4.9.1 Mendefinisikan Lingkup (Scope Definition) ................................. 52
4.9.2 Analisis Sistem (Analysis) ........................................................... 53
4.9.2.1. Literatur Sejenis ................................................................. 53
4.9.2.2. Analisis Sistem Berjalan .................................................... 54
4.9.2.3. Use case Diagram .............................................................. 56
4.9.2.4. Activity Diagram ................................................................ 57
4.9.2.5. Analisis Sistem Usulan....................................................... 59
4.9.2.6. Daftar Pengguna Sistem ..................................................... 60
4.9.2.7.Use case Diagram ............................................................... 61
4.9.2.8. Activity Diagram ................................................................ 63
4.9.2.8. 1. Use case Input Data Klasifikasi Barang ................. 63
4.9.2.8. 2. Use case Input Data Barang ................................... 64
4.9.2.8.3. Use case Transaksi Barang Keluar .......................... 65
4.9.2.8.4. Use case Cek Data Barang ...................................... 66
4.9.2.8.5. Use case Laporan Barang ...................................... 67
4.9.2.8.6. Use case Laporan Transaksi Barang Masuk ............ 67
4.9.2.8.7. Use case Laporan Transaksi Barang Masuk
Per Periode ............................................................................ 68
4.9.2.8.8. Use case Laporan Transaksi Barang Keluar ............ 68
4.9.2.8. 9.Use case Laporan Transaksi Barang Keluar
Per Divisi ............................................................................... 69
4.9.2.8. 10. Use case Laporan Transaksi Barang Keluar
Per Periode ............................................................................ 70
4.9.3 Perancangan Sistem (Design)....................................................... 70
4.11. Use case Naratif Desain Sistem ........................................................ 71
4.10.1 Use case Input Data Barang ....................................................... 72
4.10.2 Transaksi Barang Keluar ............................................................ 74
4.10.3 Transaksi Barang Kembali ......................................................... 77
4.10.4 Laporan Barang ......................................................................... 79
4.10.5 Laporan Transaksi Barang Keluar Per Divisi ............................. 80
4.10.6 Laporan Seluruh Transaksi Barang Keluar ................................. 82
xv
4.10.8 Laporan Transaksi Barang Keluar Per Periode ........................... 83
4.12. Rancangan Database ......................................................................... 85
4.11.1 Tabel Administrator ................................................................... 85
4.11.2 Tabel Barang Masuk .................................................................. 86
4.11.3 Tabel Keluar Header ................................................................. 87
4.11.4 Tabel Keluar Detail ................................................................... 88
4.12. Perancangan Antar Muka ........................................................................ 89
4.13. Pengujian Sistem ..................................................................................... 92
4.14. Instalasi Perangkat (Infrastruktur) ........................................................... 93
4.14.1 Perangkat Keras ......................................................................... 93
4.14.2 Perangkat Lunak ........................................................................ 93
4.14.3 Perangkat Jaringan ..................................................................... 94
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 96
5.2. Saran ......................................................................................................... 97
Daftar Pustaka .............................................................................................. 98
Lampiran ....................................................................................................... 100
xvi
DAFTAR TABEL
Table 4.1 Daftar Pengguna Sistem ................................................................... 60
Tabel 4.3 Use Case Naratif Desain Sistem Input Data Barang .......................... 72
Tabel 4.4 Use Case Naratif Desain Sistem Transaksi Barang keluar ................ 74
Tabel 4.5 Use Case Naratif Desain Sistem Transaksi Barang kembali ............. 77
Tabel 4.6 Use Case Naratif Desain Sistem Laporan Barang ............................. 79
Tabel 4.8 Use Case Naratif Desain Sistem Laporan Seluruh Transaksi
Barang Keluar .................................................................................................. 82
Tabel 4.10 Use Case Naratif Desain Sistem Laporan Transaksi Barang
Keluar PerPeriode ............................................................................................ 83
Tabel 4.11 : Struktur Tabel Administrator ........................................................ 86
Tabel 4.12 : Struktur Tabel Barang Masuk ....................................................... 86
Tabel 4.13 : Struktur Tabel Barang Keluar ....................................................... 87
Tabel 4.14 : Struktur Tabel Barang Keluar Detail ............................................. 88
Tabel 4.15 Pengujian Sistem ............................................................................ 92
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Strategi Rapid Application Development (RAD) ............................ 13
Gambar 3.1 .Diagram Tahapan Metodelogi Penelitian ..................................... 31
Gambar 3.2. Tahapan dan Rincian Kerangka Berfikir ...................................... 41
Gambar 4.1 Struktur organisasi pada PT. Solusi Periferal Periferal .................. 42
Gambar 4.2 Stukur Pengkodean barang ............................................................ 44
Gambar 4.3 Use Case Diagram Analisis Sistem Berjalan ................................. 55
Gambar 4.4 Activity Diagram Untuk Kegiatan Masukan Barang
Analisis Sistem Usulan .................................................................................... 53
Gambar 4.5 Use Case Diagram Analisis Sistem Usulan ................................... 57
Gambar 4.6 Activity Diagram Untuk Use Case Input Data Klasifikasi Barang . 58
Gambar 4.7 Activity Diagram Untuk Use Case Input Data Barang ................... 59
Gambar 4.8 Activity Diagram Untuk Use Case Transaksi Barang Keluar ......... 60
Gambar 4.9 Activity Diagram Untuk Use Case Cek Data Barang ..................... 61
Gambar 4.10 Activity Diagram Untuk Use Case Laporan Barang ..................... 62
Gambar 4.11 Activity Diagram Laporan Untuk Use Case
Transaksi Barang Masuk .................................................................................. 62
Gambar 4.12 Activity Diagram Untuk Use Case Laporan. Transaksi
Barang Masuk Per Periode ............................................................................... 63
Gambar 4.13 Activity Diagram Untuk Use Case
Laporan Transaksi Barang Keluar .................................................................... 63
Gambar 4.14 Activity Diagram Untuk Use Case
Laporan Transaksi Barang KeluarPer Penanggung Jawab ................................ 64
Gambar 4.15 Activity Diagram Untuk Use Case
Laporan Transaksi Barang Keluar Per Periode ................................................. 65
Gambar 4.16 Halaman Masuk sebagai pengguna ............................................. 84
Gambar 4.17 Halaman Masuk barang .............................................................. 85
Gambar 4.18 Halaman Keluar barang .............................................................. 86
xviii
Gambar 4.19 Halaman Pengembalian barang ................................................... 88
Gambar 4.20 Halaman Laporan masuk barang ................................................. 89
Gambar 4.21 Halaman Laporan Transaksi ........................................................ 90
Gambar 4.22 Stukur Pengkodean barang .......................................................... 91
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Wawancara .................................................................................. 100
Lampiran B Tampilan Aplikasi ........................................................................ 104
Lampiran C Source code .................................................................................. 107
DAFTAR SIMBOL
Simbol Use Case Model Diagram ............................................................. xviii
Simbol Activity Model Diagram ................................................................ xix
xx
SIMBOL USE CASE MODEL DIAGRAM(Whitten, 2004)
Simbol KeteranganAktor
Use case
Association
Extends
Uses (include)
Depends on
Inheriatance
<<Extends>>
<< Uses >>
<< Depends on >>
xxi
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM(Whitten, 2004)
Simbol KeteranganActivity
Initiate Activities
Start of the Process
Termination of the Process
Synchronization Barcode
Decision Activity
xxii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Inventarisasi adalah kegiatan atau tindakan untuk melakukan
penghitungan fisik barang aset (inventaris dan ruang) yang ada secara
terintegrasi seluruh instansi yang difokuskan pada pendataan dan
pengelolaan untuk kepentingan fondasi data guna sistem barang, ruang dan
bangunan, meyakinkan kebenaran pemilikan, serta menilai kewajaran sesuai
kondisi barang di Kantor, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Pemerintah
Daerah. Dari Hasil inventarisasi, dapat diketahui barang aktif yang benar-
benar dimiliki oleh Instansi, kemudian dilakukan penilaiannya sesuai dengan
kebijakan akuntansi. Hasil penilaian aktif akan tetap merupakan saldo awal
kelompok aset dalam neraca atau merupakan dukungan atas saldo aset tetap
dalam neraca. (Hari Sabarno, 2007)
Pada studi kasus ini Sistem informasi persediaan barang dan
inventarisasi pada kantor PT. Solusi Periferal. Sampai saat ini masih
menggunakan metode manual yaitu Buku Inventaris (BI): Kumpulan catatan
data teknis dan administrasi yang diperoleh dari Kartu Inventaris Barang
hasil inventarisasi. dan Kartu Inventaris Barang (KIB): Adalah kartu untuk
mencatat barang inventaris secara tersendiri atau kumpulan/kolektif yang
diperlukan untuk inventarisasi atau tujuan. pencatatan dan pembukuan tetap
pada form kertas. Pada akhirnya banyak aset-aset yang kurang diawasi dan
1
xxiii
tidak tertata rapi sehingga sulit untuk mengetahui jumlah persedian barang
yang berada di gudang barang tersebut rentan akan hilang atau tertukar
dengan aset barang lain, masalah yang adapun membutuhkan waktu yang
relatif lama karena harus melakukan pengecekan barang yang berada di
gudang. (Melsi, 2007).
Seharusnya perkembangan yang sangat pesat dibidang teknologi
informasi membawa pengaruh yang sangat besar pada berbagai aspek
kehidupan manusia. Pengaruh yang paling nyata terlihat pada terjadinya
perubahan yang mendasar terhadap cara orang melakukan komputasi,
terutama yang diimplementasikan dalam bisnis dan kehidupan kita sehari-
hari. Teknologi informasi dan komputer akan membuat taraf kehidupan
manusia meningkat pesat. Berbagai kendala dapat dipecahkan dengan lebih
mudah dan efesian. Kendala informasi misalnya, dapat dipecahkan dengan
teknologi informasi berupa internet.
Dari sedikit gambaran aktifitas tersebut terjadi proses pencatatan
barang masuk, barang keluar dan jumlah stok (persediaan) yang dilakukan
operator (Admin). Dan sebenarnya hal tersebut dapat dilakukan dengan
sistem informasi yang lebih baik dengan menggunakan sistem aset, serta
didukung dengan pencetakan label kode pada setiap barang yang akan
diinventariskan sesuai dengan data pembelian dan kondisi yang ada. Sistem
aplikasi inventaris yang sudah ada sampai sekarang jauh dari yang diharapkan
masih banyak kekurangan-kekurangan seperti kode label pada setiap barang,
detail jenis barang, sampai harga beli atau jual dan jual kembali barang
xxiv
tersebut. Hal seperti ini akan berakibat fatal karena nilai barang tersebut bisa
saja hilang atau ditukar dengan kualitas yang lebih rendah dengan kata lain
inventarisasi sangat penting karena bertujuan untuk menyelamatkan semua
aset yang dimiliki oleh setiap perusahan.
Dari beberapa masalah di atas, maka penulis merasa terdorong untuk
membangun sebuah sistem yang berguna untuk melakukan pendataan barang
inventaris yang lebih baik dan nantinya baik akan digunakan disetiap kantor.
Oleh karena itu, penulis memilih judul ” RANCANG BANGUN APLIKASI
INVENTARISASI BARANG MENGGUNAKAN LABEL BARCODE
(STUDI KASUS PT. SOLUSI PERIFERAL)”.
1.2.Rumusan Masalah
PT. Solusi Periferal yang bergerak dibidang teknologi berkeinginan untuk
memiliki suatu sistem aplikasi inventaris yang dapat menggantikan sistem
inventaris yang telah ada namun masih berjalan secara manual, Keinginan ini
timbul karena perusahaan ini mengalami kesulitan dalam mengolah data aset
barang inventaris yang sering menjadi masalah, jaminan barang seperti tertukar
sampai dengan kehilangan akan merugikan perusahaan baik hal finalsial maupun
non finalsial karena akan mempengaruhi stabilitas kemajuan perusahaan. Faktor
utamanya adalah kesalahan pendataan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis
mendapati permasalahan yang sering terjadi pada sistem yang sedang berjalan
antara lain:
xxv
1. Bagaimana membangun sitem inventaris barang yang dapat membantu
pimpinan perusahaan dalam pengambilan keputusan ?
2. Bagaimana bembuat kode unik pada barang yang mudah, hemat dan
efisien?
3. Bagaimana merancang sistem yang dapat melakukan pencarian barang
secara cepat dan akurat ?
4. Bagaimana mempermudah mendapatkan hasil laporan berkala baik harian,
bulanan dan tahunan?
1.3.Batasan Masalah
Mengingat waktu, biaya serta kemampuan peneliti maka rancangan
sistem informasi inventarisasi barang unit kerja Kantor. agar tidak
menyimpang dari tujuan semula maka peneliti membatasi ruang lingkup
penelitian sebagai berikut :
a. Cetak label barcode untuk barang inventaris menggunakan Aplikasi
Bartender V.9.20 (Trial Version 30 Day’s).
b. Sistem yang akan dirancang adalah sistem informasi yang berbasis Objek.
c. Bahasa Pemrograman yang digunakan adalah bahasa pemrograman
VB.Net 2005.
d. Data Base yang digunakan adalah SQL Server 2005.
e. Hanya barang yang diinventariskan oleh perusahaan saja yang akan didata.
xxvi
1.4.Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dalam merancang sistem inventarisasi barang
berbasis objek dengan integrasi database sekaligus memberi tambahan
keterampilan dalam merancang sebuah sistem.
2. Bagi Pihak Instansi
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan atau
masukan untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan
perancangan sistem inventaris barang pada unit kerja kantor PT. Solusi
Periferal
3. Bagi Pembaca Dan Khalayak Umum
Sebagai bahan masukan dan bahan pemikiran untuk mengembangkan
wawasan ilmu yang berkaitan dengan perancangan sistem inventarisasi
barang yang berbasis object.
1.5. Metodologi Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Studi Pustaka
Studi pustaka yang penulis lakukan adalah dengan mempelajari
teori-teori literatur dan buku-buku yang berhubungan dengan
Database.
xxvii
2. Wawancara
Teknik yang penulis gunakan dalam memperoleh data dengan
cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pembimbing, kepada
admin PT. Solusi Periferal dan personal yang berkepentingan.
3. Metode Pengembangan Sistem
Pada pembahasan ini, penulis menggunakan metodologi Rapid
Application Development (RAD), Pengembangan Aplikasi Cepat yang
telah menjadi rute yang populer dalam mengakselerasi pengembangan
sistem. Penulis menggunakan metode ini karena menurut penulis,
metode ini merupakan metode yang paling cocok dalam
pengembangan aplikasi ini karena lebih menekankan pada pembuatan
aplikasi/prototipe dengan melakukan pendekatan kepada user atau
pengguna sistem ini dalam pencapaian solusi dari permasalahan yang
ada.
Alat dan Bahan yang akan digunakan:
1. Alat
a. Hardware: 1 (Satu) set komputer laptop.
b. Printer Barcode Intermec PF8t
c. Software: OS Windows XP Professional SP2, SQL Server 2005,
Visual Basic.Net 2005, Bartendet V9.2
2. Bahan
Data dari Angket evaluasi pegawai dan manajemen perusahaan.
xxviii
1.6. Sistematika Penulisan
Peneliti mengunakan sistematika pembahasan yang terdiri dari lima
bab dibagi dalam sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Memberikan uraian yang meliputi latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
pembahasan
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini dibahas mengenai teori-teori yang digunakan sebagai acuan
di dalam pembahasan masalah dan mengimplementasikan teori-teori
yang ada seperti yang berkaitan dengan beberapa definisi yang diambil
dari berbagai literatur (buku, majalah, internet dan sebagainya).
BAB III : METODE PENELITIAN
Meliputi metodologi penelitian, metodoli pengembangan sistem,
pengambilan data, alat dan bahan yang digunakan dalam merancang
sistem.
BAB IV : PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang pembahasan penelitian yang meliputi analisis
sistem yang sedang berjalan, analisis yang akan dirancang, rancangan
flowmap, rancangan database, rancangan input, rancangan output dan
sebagainya.
xxix
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini menyajikan kesimpulan dari permasalahan, serta saran
pengembangan yang dapat dilakukan dari apa yang telah dihasilkan yang
nantinya dapat menjadi masukan bagi semua pihak
xxx
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Sistem Informasi
Menurut terminologi, sistem berasal dari bahasa Yunani “sistema”,
yang artinya “kesatuan”. Sistem dapat terdiri dari beberapa sub sistem yang
saling berhubungan untuk membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau
sasaran sistem dapat dicapai. “Sistem adalah suatu kumpulan elemen-
elemen yang saling berkaitan dan bertanggung jawab memproses masukan
(input) sehingga menghasilkan keluaran (output ).” Sistem adalah jaringan
dari pada elemen-elemen yang saling berhubungan, membentuk satu
kesatuan untuk melaksanakan suatu tujuan pokok dari sistem tersebut
(Masrida.2007)
Menurut Lucas (1997), Sistem adalah suatu himpunan atau variabel
yangn terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain
dan terpadu serta mempunyai tujuan dan sasaran. Sedangkan menurut
Amirican National Standart Institut Inc menyebutkan bahwa sistem adalah
serangkaian metode, prosedur, atau teknik yang disatukan oleh interaksi
yang teratur sehingga membentuk suatu kesatuan yang terpadu. Selanjutnya
lucas menyebutkan informasi sebagai suatu yanng nyata atau setengah nyata
yang dapat mengurangi derajat kepastian tentang suatu keadaan atau
kejadian dan sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang
9
xxxi
pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil
keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi (Syahiduzzaman,2005).
Sistem informasi merupakan suatu kumpulan sumber daya manusia
atau alat yang terpadu serta modal yang bertanggung jawab untuk
mengumpulkan data dan mengolah data untuk menghasilkan suatu informasi
yang berguna bagi seluruh tingkat operasi untuk kegiatan perencanaan,
pelaksanaan pekerjaan, pengendalian dan pengambilan keputusan dalam
sebuah organisasi. Adapun beberapa sifat sistem informasi yang harus
dipakai adalah mudah dicapai, menyeluruh, ketepatan, sesuai dan jelas, dan
dapat dibuktikan kebenarannya.
2.2. Pengertian Informasi
Menurut Jogiyanto. HM, (1999) informasi merupakan kumpulan
data-data yang sudah diolah dan menghasilkan suatu laporan yang berguna
bagi penerimanya. Informasi yang berguna bagi penerimanya dihasilkan
oleh sistem informasi yang baik, yaitu yang dapat disediakan pada waktu
yang tepat dan dapat dipercaya.
Sistem Informasi menurut Robert A. Leitch dalam buku Jogiyanto
HM, (1999), dapat disimpulkan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang
mencakup operasi, manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan laporan atau informasi bagi semua pihak.
xxxii
Menurut John F. Nash dan Martin Robert, dalam buku Jogiyanto.
HM, (1999) sistem informasi adalah Suatu kombinasi dari orang-orang,
fasilitas, teknologi, media, prosedur, dan pengendalian yang ditujukan untuk
mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin
tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap
kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting, dan menyediakan
suatu dasar untuk pengambilan keputusan yang baik.
2.3. Perancangan Sistem
Perancangan perangkat lunak merupakan kegiatan proyek yang
terjadi diantara kegiatan menentukan atau yang diinginkan pemakai dari
implementasi dari kebutuhan tersebut dalam bentuk pengkodean sasarannya
adalah menentukan prosedur untuk mendukung operasi sistem. Dengan kata
lain perancangan permasalahan dengan menggunakan sistem komputer yang
memiliki komponen yang sama atau serupa dengan permasalahan aslinya.
Perancangan sistem dapat didefinisikan menurut Jhon dan Gery
Grudnitski sebagai berikut:
“Perancangan Sistem yaitu berupa penggambaran, perencanaan dan
pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah
kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.” ( Jogiyanto HM, 2001)
Secara garis besar tujuan dari perancangan sistem adalah untuk
memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, dan untuk memberikan
xxxiii
gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram
komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
Langkah-langkah perancangan sistem:
1. Evaluasi terhadap alternative rancangan
Pada tahap awal perancangan sistem, analisa sistem membuat
berbagai alternatif rancangan. Hal tersebut perlu dievaluasi apakah
sesuai dengan keadaan yang sedang dilengkapi.
2. Penyisipan spesifikasi rancangan
Setelah melalui penyaringan pada langkah awal, alternatif yang
terpilih akan dijadikan titik tolak untuk mengembangkan spesifikasi
rancangan yang cukup terinci
3. Pengajuan spesifikasi rancangan sistem
Spesifikasi rancangan sistem ini harus diajukan untuk
ditunjukan untuk ditinjau secara tuntas dan disetujui manajemen
tingkat tinggi.
Spesifikasi sistem perancangan baru harus dapat dengan mudah
dimengerti oleh user dan perancangan itu sendiri.
2.4. Konsep Dasar Rapid Application Development (RAD)
RAD adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan
kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif
dalam konstruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkain prototype /
prototipe bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang kedalam
xxxiv
sistem final (atau sebuah versi). (Jeffrey, 2004). Berikut diagram yang
menerangkan rute dalam RAD, yaitu:
Gambar 2.1 Strategi Rapid Apllication Development (RAD)
Sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya, Rapid
Application Development (RAD) / pengembangan aplikasi cepat telah
menjadi rute yang populer untuk mengakselerasi pengembangan sistem.
Gagasan-gagasan RAD adalah (Whitten, 2004):
1. Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktifitas analisis,
desain, konstruksi.
2. Mengorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian seminar
yang intensif dan berfokus dengan para pemilik, pengguna, analis,
desainer, pembangun sistem.
3. Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui
pendekatan konstruksi berulang.
4. Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna mulai
melihat sebuah sistem yang bekerja.
xxxv
2.5. Konsep Dasar Pendekatan Analisis Model Driven, Object Oriented
Analysis dan Object Oriented Design
xxxvi
2.5.1 Pengertian Pendekatan Model Driven
Pendekatan model-driven analysis / analisis model driven yaitu
penggunaan gambar, diagram, atau grafis dalam mengkomunikasikan suatu
masalah, memecahkan masalah, persyaratan-persyaratan bisnis, dan solusi-
solusi bisnis (Jeffrey, 2004).
2.5.2 Pengertian Object Oriented Analysis (OOA)
Object Oriented Analysis / Analisis Berorientasi Objek adalah sebuah
teknik model driven yang mengintegrasikan data dan proses kedalam
konstruksi yang disebut objek. Model-model OOA adalah gambar-gambar
yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam perpsektif,
seperti srtuktur, kelakuan, dan interaksi objek-objek (Jeffrey, 2004).
Objek adalah pembungkusan data (disebut properti) yang
mendeskripsikan orang, objek, tempat, kejadian, atau sesuatu yang berlainan,
dengan semua proses (disebut metode) yang diizinkan untuk menggunakan
atau memperbaharui data dan properti-properti tersebut (Jeffrey, 2004).
2.5.3 Pengertian Object Oriented Design (OOD)
Object Oriented Design / Perancangan Berorientasi Objek adalah
sebuah pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi perangkat lunak
khususnya pada objek yang berkolaborasi, atribut mereka dan metode mereka
(Jeffrey, 2004).
xxxvii
2.6. Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)
2.6.1 Pengertian Unified Modelling Language (UML)
The Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa standar untuk
melakukan spesifikasi, visualisasi, konstruksi, dan dokumentasi dari
komponen-komponen perangkat lunak dan digunakan untuk pemodelan bisnis.
UML menggunakan notasi grafis untuk menyatakan suatu desain.
Pemodelan dengan UML berarti menggambarkan yang ada dalam dunia nyata
ke dalam bentuk yang dapat dipahami dengan menggunakan notasi standar
UML (Jeffrey, 2004).
Menurut Mathissen, (2000) Unified Modelling Language (UML)
merupakan suatu tool yang memudahkan sistem builder untuk menciptakan
gambaran dari sistem yang ada berdasarkan visi mereka, dengan sistematika
standar, mudah dimengerti dan dikomunikasikan.
2.7. Konsep Dasar Perancangan Sistem Inventaris
2.7.1. Pengertian Perancangan
Perancangan adalah tahap yang dilakukan setelah tahap analisis
selesai, pada tahap ini sistem analis membuat suatu rancangan sistem yang
baru dengan menyempurnakan sistem yang berjalan, atau merancang sistem
yang baru apabila belum ada sistem yang berjalan (Adi, 2005)
xxxviii
2.7.2. Konsep Dasar Inventaris
Pengertian Inventaris
Inventaris adalah keberadaan suatu barang yang dihasilkan melalui
keinginan suatu perusahaan didalam mencapai kebutuhan akan barang
tersebut (Suhendra, 2000)
“Inventaris adalah barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam
kegiatan normal perusahaan dan dalam hal perusahaan manufaktur,
Inventaris mewakili barang yang diproduksi atau ditempatkan untuk
produksi:. Hakikat dari barang yang diklarifikasikan sebagai inventaris
berbeda, sesuai dengan linkup aktiftas perusahaan dan dalam beberapa kasus
termasuk aktiva yang secara normal tidak dianggap sebagai Inventaris
(Skousen, 2001)
“Inventaris adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala
sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya organisasi yang disimpan dalam
antisipasinya terhadap pemenuhan pemitraaan (Handoko, 2000)
Inventaris adalah suatu tempat dimana sistem penyediaan barang
dapat dilakukan sesuai dengan apa yang dibutuhkan lagi kegiatan bisnis
suatu perusahaan (Frengky, 2000)
Inventaris adalah suatu penyimpanaan persediaan material atau
sumber-sumber yang digunakan dalam suatu organisasi (Andi, 2002)
xxxix
2.7.3. Klasifikasi Inventaris
Inventaris (Persediaan) dapat diklasifikasikan dalam beberapa
kategori, tergantung pada jenis kegiatan perusahaan tersebut, tergantung
pada jenis kegiatan perusahaan tersebut, apakah perusahaan itu merupakan
perusahaan dagang (Merchandiser) ataukah pabrikan (Manufacturer).
(Hendry, 2000)
Contoh-contoh perusahaan dagang adalah distributor semen dan
perusahaan eceran. Perusahaan memiliki 3 transaksi utama daam siklus
mereka:
1. Perusahaan dagang membeli barang dagangandan lantas menyimpannya
digudang sebagai persediaan.
2. Perusahaan dagang memindahkan persediaan tersebut dari gudang dan
mengirimkan atau menjualya kepada para pelanggan.
3. Pelanggan membayar kepada perusahaan tersebut atas barang yang
dibelinya
2.7.4. Jenis-Jenis Inventaris
Ditinjau dari dan posisi barang dikelompokkan dalam Inventaris
(Frenky, 2000)
1. Bahan baku (Row Materials Stock)
2. Bagian produk atau parts yang dibeli (Purchase Parts/Components
Stock)
3. Bahan-bahan pembantu atau perlengkapan (Supllier Stock).
xl
4. Barang setengan jadi atau dalam proses (Work In Process / Progress
Stock)
5. Barang Jadi (Finished Good Stock)
2.7.5. Fungsi Inventaris
Inventaris berfungsi untuk melayani beberapa kepentingan dalam
perusahaan agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan fleksibel. Dan
biaya Inventaris adalah suatu biaya yang timbul dari adanya Inventaris
adalah:
(Frenky, 2000)
1. Biaya pemesanan (Ordering costs)
2. Biaya yang terjadi dari adanya Inventaris (Inventory carrying costs)
3. Biaya kekurangan persediaan (Out of stock costs)
4. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (Capacity associated
costs)
5. Penyelaraan antara produksi dan distribusi
6. Antisipasi terhadap perubahaan harga dan inflasi
7. Pemanfaatan potongan harga kualitas pembelian
2.7.6. Pengertian Sistem Informasi Inventaris
“Sistem informasi adalah suatu sistem untuk mengumpulkan data
memelihara data yang menjelaskan mengenai persediaan barang. Mengubah
data tersebut menjadi informasi dan melaporkan informasi kepada pemakai”
(Mcleod, 2002)
xli
Sistem informasi Inventaris adalah sistem yang menyediakan
informasi mengenai persediaan barang pada suatu perusahaan” (Andi, 2002)
Inventaris adalah barang-barang atau sarana peralatan yang dimiliki
oleh suatu kantor atau perusahaan dan atau unit kerja dalam melakukan
kegiatan operasionalnya.
2.8. Microsoft Visual Basic .NET
Menurut Hary Gunarto, (2006) Visual Basic .NET Programming,
Singapore, Adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun
aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan
menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para
programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web
berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line. Alat ini dapat diperoleh
secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++,
Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam
Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut
paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat
sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang
diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang
kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh
Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu.
(Wahana, 2010)
xlii
2.9. Microsoft SQL Server 2005
Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data
relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah
Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO
yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server
digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai
dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL
Server pada basis data besar.
Microsoft SQL Server dan Sybase/ASE dapat berkomunikasi lewat
jaringan dengan menggunakan protokol TDS (Tabular Data Stream). Selain
dari itu, Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC (Open Database
Connectivity), dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman
Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini adalah kemampuannya untuk
membuat basis data mirroring dan clustering. Pada versi sebelumnya, SQL
Server 2000 terserang oleh cacing komputer SQL lammer yang
mengakibatkan kelambatan akses Internet pada tanggal 25 Januari 2003.
(Ade, 2008)
2.10. Barcode
2.10.1. Definisi Barcode
Barcode secara harfiah berarti kode berbentuk garis. Barcode yang
dikenal orang umumnya tercetak pada kemasan produk suatu barang.
Atau kita sering melihatnya ketika petugas kasir minimarket menscan
xliii
kode-kode berbentuk garis saat kita selesai berbelanja. Kita hanya
mengenalnya secara sekilas tapi tidak begitu tahu maksud kegunaannya.
2.10.2. Cara Kerja Barcode
Barcode merupakan instrumen yang bekerja berdasarkan asas kerja
digital. Pada konsep digital, hanya ada 2 sinyal data yang dikenal dan
bersifat boolean, yaitu 0 atau 1. Ada arus listrik atau tidak ada (dengan
besaran tegangan tertentu, misalnya 5 volt dan 0 volt). Barcode
menerapkannya pada batang-batang baris yang terdiri dari warna hitam dan
putih. Warna hitam mewakili bilangan 0 dan warna putih mewakili bilangan
1. Mengapa demikian? Karena warna hitam akan menyerap cahaya yang
dipancarkan oleh alat pembaca barcode, sedangkan warna putih akan
memantulkan balik cahaya tersebut.
Selanjtnya, masing-masing batang pada barcode memiliki ketebalan
yang berbeda. Ketebalan inilah yang akan diterjemahkan pada suatu nilai.
Demikian, karena ketebalan batang barcode menentukan waktu lintasan bagi
titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh alat pembaca.
Dan sebab itu, batang-batang barcode harus dibuat demikian
sehingga memiliki kontras yang tinggi terhadap bagian celah antara (yang
menentukan cahaya). Sisi-sisi batang barcode harus tegas dan lurus, serta
tidak ada lubang atau noda titik ditengah permukaannya. Sementara itu,
ukuran titik sinar pembaca juga tidak boleh melebihi celah antara batang
barcode. Saat ini, ukuran titik sinar yang umum digunakan adalah 4 kali titik
yang dihasilkan printer pada resolusi 300dpi
xliv
Saat ini terdapat beberapa jenis instrumen pembaca barcode, yaitu:
pena, laser, serta kamera. Pembaca berbentuk pena memiliki pemancar
cahaya dan dioda foto yang diletakkan bersebelahan pada ujung pena. Pena
disentuhkan dan digerakkan melintasi deretan batang barcode. Dioda foto
akan menerima intensitas cahaya yang dipantulkan dan mengubahnya
menjadi sinyal listrik, lalu diterjemahkan dengan sistem yang mirip dengan
morse.
Pembaca dengan pemancar sinar laser tidak perlu digesekkan pada
permukaan barcode, tapi dapat dilakukan dari jarak yang relatif lebih jauh.
Selain itu, pembaca jenis ini memiliki cermin-cermin pemantul sehingga
sudut pembacaan lebih fleksible.
Pembaca barcode dengan sistem kamera menggunaka sensor CCD
(charge coupled device) untuk merekam foto barcode, baru kemudian
membaca dan menterjemahkannya kedalam sinyal elektronik digital.
Alat koneksi pembaca barcode Ada 2 macam koneksi, yaitu sistem
keyboard wedge dan sistem output RS232. Sistem ini menterjemahkan hasil
pembacaan barcode sebagai masukan (input) dari keyboard. Biasanya
menggunakan port serial pada komputer. Kita memerlukan software
pengantar, umumnya disebut software wedge yang akan mengalamatkan
bacaan dari barcode ke software pengolah data barcode tersebut. (Harry,
2004)
xlv
2.10.3. Sejarah Barcode
Barcode pertama kali diperkenalkan oleh dua orang mahasiswa
Drexel Institute of Technology Bernard Silver dan Norman Joseph
Woodland di tahun 1948. Mereka mempatenkan inovasi tersebut pada
tahun 1949 dan permohonan tersebut dikabulkan pada tahun 1952. Tapi
baru pada tahun 1996, penemuan mereka digunakan dalam dunia
komersial. Pada kenyataannya penggunaannya tidak begitu sukses hingga
pasca 1980an.
Barcode adalah informasi terbacakan mesin (machine readable)
dalam format visual yang tercetak. Umumnya Barcode berbentuk garis-
garis vertikal tipis tebal yang terpisah oleh jarak tertentu. Tapi kini ada
beberapa variasi berbentuk pola-pola tertentu, lingkaran konsentris, atau
tersembunyi dalam sebuah gambar. Barcode dibaca dengan menggunakan
sebuah alat baca optik yang disebut Barcode reader. Pada prinsipnya
Barcode reader hanya sebuah alat input biasa seperti halnya keyboard
atau scanner tapi peran manusia sebagai operator sangat minimum.
Bersamaan dengan pesatnya penggunaan Barcode, kini Barcode
tidak hanya bisa mewakili karakter angka saja tapi sudah meliputi seluruh
kode ASCII. Kebutuhan akan kombinasi kode yang lebih rumit itulah
yang kemudian melahirkan inovasi baru berupa kode matriks dua dimensi
(2D Barcodes) yang berupa kombinasi kode matriks bujur sangkar.
xlvi
2.10.4. Tipe Barcode
Ada 3 tipe Barcode yang banyak digunakan, yaitu Linear Barcode,
Stacked Barcode, dan 2D Barcodes. Linear Barcode adalah tipe yang
paling luas digunakan. Salah satunya adalah untuk Universal Product
Code (UPC) yaitu kode untuk klasifikasi barang-barang konsumen yang
kita lihat pada kemasan produk dan digunakan oleh supermarket untuk
program kasir. Produsen biasanya mendaftarkan produknya ke agen
seperti GS1 (http://www.gs1.org/) agar mendapat kode UPC. Untuk
memahami prinsip kerjanya, cobalah ambil sebuah produk dari
supermarket, kemudian lacaklah kode Barcodenya di website GS1. Produk
buatan Indonesia, dapat dilacak di http://www.gs1.or.id.
Dalam bidang perpustakaan umumnya juga menggunakan linear
Barcode, termasuk untuk kode ISBN (International Standard Book
Number). CIFOR Library, menggunakan True Type Font code 39. TTF 39
atau lebih populer disebut code 39 ini tersedia secara gratis di
internet, salah satunya tersedia di http://www.barcodesinc.com/free-
Barcode-font/. Simbol Code 39 dapat mewakili huruf alfabet besar maupun
kecil, angka serta banyak lagi karakter khusus seperti $ dan &. Keuntungan
lain dari code 39 adalah dapat dicetak menggunakan printer laser pada
umumnya dan hasilnya dapat dibaca cukup akurat dengan Barcode reader.
(Teguh, 2010)
xlvii
2.10.5. Barcode Reader
Barcode reader/scanner adalah perangkat untuk membaca kode-
kode garis visual Barcode. Hanya dengan menyapukan segaris sinar laser,
Barcode reader membaca fragmen terang gelap pada Barcode yang
tercetak di kertas dengan sangat cepat dan akurat. Pada perkembangan
selanjutnya, sinar laser yang dipancarkan tidak hanya sebentuk
garis saja tapi berupa kombinasi pola yang rumit sehingga mampu
membaca Barcode dari sudut manapun.
Pada awalnya sebuah Barcode scanner dibuat dengan
menggunakan fixed lights dan sebuah photosensor tunggal dimana
penggunaannya adalah dengan cara “menggosok” kode Barcode secara
manual. Pada desain berikutnya laser scanner pada Barcode dibuat
menggunakan kaca polygonal atau kaca galvanometer untuk melakukan
scanning pada Barcode.
Bahkan dengan berkembangnya Barcode matriks dua dimensi
(2D) ada sejumlah produk kamera digital yang mampu menangkap citra
Barcode 2D untuk kemudian dapat diterjemahkan oleh software ke dalam
pesan yang dapat dibaca oleh kita.
Ada beberapa standar verifikasi untuk Barcode reader, antara lain:
A. ANSI X3.182. UPC Code yang digunakan di US ANSI/UCC5.
merupakan standar Amerika
B. ISO/IEC 15416 (Barcode linear) dan ISO/IEC 15415 (2D Barcodes)
adalah standar internasional
xlviii
C. Standar Eropa EN 1635 yang kemudian digantikan dengan
ISO/IEC 15416
D. ISO 15426-1 (linear barcode verifier compliance standard) atau
ISO 15426-2 (2d bar code verifier compliance standard)
(Teguh, 2010)
2.11. Bartender
Bartender 9.2 adalah aplikasi utama dari Bartender Management
Suite dan diperlukan dalam rangka untuk merancang dan memodifikasi
label. Selain itu, Aplikasi Ini tidak hanya untuk merancang dan mencetak
label, tapi menawarkan berbagai fitur hebat yang membantu pekerjaan dan
pengguna lebih cepat dan mudah melakukan pekerjaan. Dalam serinya yang
9.2 Bartender dapat berjalan di semua versi windows bahkan windows 7
yang terbaru sekalipun. Kelebihan Bantender dibandingkan dari aplikasi
label lainnya adalah kemampuannya bisa mengambil data dari berbagai
database (ODBC,OLEBD,SAPIDoc,Text) dan juga dapat terintegrasi dengan
bahasa pemograman berbasis windows (Visual Basic, vb.Net, VBA (Visual
Basic for Applications), and VBScript (Visual Basic Script), Visual C, Visual
C++, and other versions of C for Windows, Java, Visual J++, Visual J#,
JavaScript, and JScript), Dan bahasa apapun yang ada scripting ActiveX
yang berjalan di Windows termasuk PERL, Python, dan REXX. (Manual
Book Bartender 9.2, 2009)
xlix
2.12. Studi Sejenis
Studi sejenis maksudnya adalah studi perbandingan antara studi yang
dilakukan oleh para peneliti dalam ini penelitian tentang perparkiran. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari penelitian yang
sama.
Penelitian yang dilakukan oleh Jajang Nur (2008) “Sistem
Informasi dan Pengolahan Data Inventaris di PT.HDTEX Soreang
Bandung berbasis PHP dan MYSQL” Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia Tujuan dan Maksud dari
pembuatan ini adalah untuk membuat Aplikasi yang mampu berjalan
dibeberapa sistem operasi, berpenampilan menarik dan mudah diakses
berbasis PHP dan MY SQL. Tapi tidak memberikan solusi yang diperlukan
oleh perusahaan.
Selain itu ada pula penelitian yang dilakukan oleh Ryan Fahreza
Pohan (2009) mahasiswa S1 di Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah ”Pengembangan sistem informasi
Inventaris berbasis jaringan local area Network (LAN) pada PT. Mitra
Mega Semesta (doctorabbit)” Saat ini, dalam manajemen data barang di
PT. Mitra Mega Semesta (DoctoRabbit) sudah terkomputerisasi dalam
penanganan alur transaksi barang masuk dan barang keluar. Namun aplikasi
tersebut masih memiliki kekurangan yaitu aplikasi yang hanya bisa
digunakan oleh satu komputer saja (stand alone). Database barang masih
berisi data perbahan, seharusnya per barang. Tidak tersedianya input agenda,
l
input purchase order (PO) dan juga masih kurang lengkapnya fitur laporan.
Maka dari itu, penulis mengambil keputusan untuk melakukan
pengembangan sistem Inventaris dengan berbasis jaringan Local Area
Network (LAN) demi menjawab semua permasalahan yang telah diuraikan
diatas. Sehingga diharapkan proses transaksi pengolahan data barang sains
dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Dalam, penelitian yang dilakukan oleh Romi Tama Purwantowibowo
(2010) mahasiswa S1 di Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah tentang “Sistem Informasi Manajemen
Inventaris Berbasis Client - Server”. tujuan Mengembangkan Aplikasi
Sistem Informasi Inventaris yang masih berbasis stand alone ini menjadi
aplikasi multi user yang berbasiskan jaringan LAN, sehingga memudahkan
user dalam mengakses aplikasi ini, dan tujuan lainya merancang suatu
sistem dengan kemampuan mengolah data Informasi dan menyajikannya
dengan pihak yang membutuhkan. Proses sistem ini menghasilkan suatu
sistem yang membantu menyelesaikan masalah-masalah yang timbul pada
perusahaan dagang yang sejenis dan dapat menjadi suatu acuan dalam
pengambilan keputusan yang cepat dan efisien.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mohamad Ali Murtadho
(2007) Universitas Islam Negeri Malang Fakultas Sains Dan Teknologi
Jurusan Teknik Informatika tentang ”Perancangan Sistem Informasi
Inventarisasi Barang Pada Unit Kerja MARCOMM PT. Indosat Tbk.
Cabang Jember” Sistem informasi persediaan barang dan inventarisasinya
li
pada saat ini masih menggunakan metode manual yaitu pencatatan dan
pembukuan pada form kertas. Dari hal tersebut perlu digantikan dengan
sistem yang terkomputasikan dan terintegrasi agar lebih efisien, cepat dan
tepat serta akurat.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Endriwiguna (2009) Jurusan
Informatika Universitas Komputer Indonesia Tentang ”Perancangan
Sistem Inventory Barang Pada Swalayan” Sistem ini dapat diambil
kesimpulan sistem yang diharapkan dapat mempermudah dalam mencari
informasi tentang data barang secara cepat dan akurat, Sistem Informasi
Inventaris ini mempermudah karyawan khususnya bagian gudang dalam
menyusun daftar persediaan barang.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Yosep Lesmana Teknik
Informatika Universitas Muhammadiyah Sukabumi tentang ”Sistem
informasi peminjaman barang inventaris di pusat penelitian
informatika LIPI” penelitian ini dilakukan berlokasi di jalan Cisitu
21/154D Bandung. Berdasarkan analisis masalah yang telah dilakukan,
Penggunaan program ini dapat mempermudah dalam pencarian data
peminjam dan data barang inventaris dilingkungan pusat penelitian
informatika LIPI. Dapat membantu kepada pihak-pihak berkepentingan, I
dalam memperoleh laporan peminjaman barang. Namun dalam penelitian ini
Dalam hal tampilan antarmuka (interface), belum menarik dan dinamis
sehingga tidak mudah dipahami oleh pengguna baru.
lii
Dari beberapa penelitian diatas yang mengunakan penelitian tentang
inventaris. Berdasarkan teknologi yang digunakan pada penelitian diatas
belum ada teknologi yang berbasis ID yang memanfaatkan printer Barcode,
dimana pada Barcode bartender memiliki keuntungan tersendiri yaitu setiap
barang yang diinventariskan memiliki satu nomber kode sebagai primary
key sehingga dapat terhindar dari hilang atau tertukar barang, sehingga dapat
mempercepat proser pengambilan keputusan dari data yang diperoleh.
liii
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan tentang metode penelitian yang digunakan penulis
dalam menyusun skripsi yang dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini :
Pengembangan Sistem RAD
Workshop Design
Implementasi
Requirement Planning
Observasi dengan bagianUmum
Wawancara
Studi Pustaka
Analisis Proses SistemBerjalan
Use case Diagram SistemBerjalan
Proses Rancangan SistemUsulan
Use case Diagram SistemUsuslan
Activity Diagram
Spesifikasi Database
Perancanga Interface
Pembuatan Cetak LabelBarcode
Penulisan Scipt (Coding)
Pengujian black box
BarTender
Visual Basic.Net
SQL Server
Gambar 3.1. Diagram Tahapan Metodelogi Penelitian
3.1 Metode Pengumpulan Data
liv
Pada metode pengumpulan data ini penulis melakukan wawancara,
pengamatan, literatur dan studi pustaka.
3.1.1 Observasi
Yaitu dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan dimulai tanggal 7
Januari 2010 penulis pengumpulan data dengan mengadakan pengenalan
terhadap objek praktek dilapangan, yaitu meliputi lingkungan kerja,
aktivitas kerja dan bahan kajian.
3.1.2 Wawancara
Yaitu dilakukan dengan pihak-pihat yang mempunyai wewenang
dan tanggung jawab dibidang–bidang yang terkait, pada tanggal 25 Maret
2010 penulis mewawancarai Bapak Taufiq salah satu Manajer PT. Solusi
Periferal bertujuan untuk mendapatkan data. yang akan digunakan sebagai
acuan alur pembuatan aplikasi inventaris.
3.1.3 Studi PustakaYaitu dilakukan untuk mendasari pemikiran dari bahan yang
diproleh dengan membaca dan mempelajari hal-hal yang berhubungan
dengan penyusunan program maupun laporan.
3.2 Alur Proses Pengembangan Sistem
Pada pembahasan ini, penulis menggunakan metodologi Rapid
Application Development (RAD) / Pengembangan Aplikasi Cepat yang
telah menjadi rute yang populer dalam mengakselerasi pengembangan
sistem. Penulis menggunakan metode ini karena menurut penulis, metode ini
merupakan metode yang paling cocok dalam pengembangan aplikasi ini
31
lv
karena lebih menekankan pada pembuatan aplikasi/prototipe dengan
melakukan pendekatan kepada user atau pengguna sistem ini dalam
pencapaian solusi dari permasalahan yang ada.
Pada alur proses RAD diatas, penulis membatasi dengan hanya
melalui beberapa tahapan yaitu dari Scope Definition sampai dengan tahapan
Construction & Testing, selebihnya diserahkan pada pihak perusahaan
dalam mengelola aplikasi ini.
3.3 Metodologi Pengembangan Sistem
Adapun dalam tahap pengembangan sistem ini terdiri dari beberapa
aktifitas yang tentunya sesuai denga tahapan yang sebelumnya telah
dijabarkan pada alur proses pengembangan sistem. Tahapan tersebut yaitu:
3.3.1. Mendefinisikan Lingkup (Scope Definition)
Pada tahap ini menentukan ukuran atau batas-batas proyek, sebesar
apa proyek ini?
Pada tahapan ini juga, menggambarkan pandangan umum yang
diungkapkan dengan jelas dan singkat tentang masalah, kesempatan atau
perintah yang memicu proyek.
3.3.2. Analisis Sistem (Analysis)
Tahapan analisis sistem dimulai karena adanya permintaan terhadap
sistem baru. Bisa juga karena diinginkannya pengembangan dari sistem
yang sedang berjalan. Permintaan dapat datang dari seorang manajer di luar
lvi
departemen sistem informasi atau dari pihak eksekutif yang melihat adanya
masalah atau menemukan adanya peluang baru. (Abdul, 2003).
Namun, adakalanya inisiatif pengembangan sistem baru berasal dari
bagian yang bertanggung jawab terhadap pengembangan sistem informasi
seperti bagian inventarispada sistem ini, yang bermaksud mengembangkan
sistem yang sudah ada atau mendefinisikan masalah-masalah yang belum
tertangani.
Dalam tahap ini, penulis akan menjabarkan permasalahan yang
sering terjadi pada sistem yang sedang berjalan dan analisis sistem yang
diusulkan. Dalam analisis sistem yang diusulkan ini, penulis menggunakan
pendekatan analisis model driven yaitu penggunaan gambar, diagram, atau
grafis dalam mengkomunikasikan suatu masalah, memecahkan masalah,
persyaratan-persyaratan bisnis, dan solusi-solusi bisnis. Adapun metode
yang digunakan adalah Analisis berorientasi objek / Object-oriented
analysis (OOA). Penulis menggunakan UML (Unified Modelling Language)
sebagai tools untuk analisis sistem ini. Adapun tabel ataupun diagram UML
yang digunakan oleh penulis pada tahap analisis ini yaitu sebagai berikut:
1. Use Case Diagram
2. Activity Diagram
Selain diagram diatas, penulis juga menggunakan diagram lain yang
tentunya diluar dari diagram yang disediakan oleh UML, namun peranannya
yang cukup penting bagi penulis dalam mendukung tahapan analisis sistem
ini, yaitu:
lvii
1. List Pengguna Sistem (User)
2. Context Diagram
3.3.3. Perancangan Sistem (Design)
Dalam perancangan sistem ini, penulis juga menggunakan
pendekatan model driven, sama pada pendekatan yang digunakan penulis
pada tahap analisis sistem. Adapun metode yang digunakan adalah Desain
berorientasi objek / Object-oriented design (OOD). Dengan UML (Unified
Modelling Language) sebagai tools untuk perancangan dan
pengembangan aplikasinya.
UML menyediakan diagram-diagram yang sangat kaya dan dapat
diperluas sesuai kebutuhan kita. Diagram adalah representasi secara grafis
dari elemen-elemen tertentu beserta hubungan-hubungannya. Diagram
penting karena diagram menyediakan representasi secara grafis dari sistem
atau bagiannya. Representasi grafis sangat mempermudah pemahaman
terhadap sistem.
Namun tidak semua diagram yang disediakan oleh UML,
digunakan oleh penulis dalam desain / perancangan sistem ini. Hanya Use
Case Naratif diagram UML saja yang digunakan oleh penulis. Selain itu,
penulis juga menggunakan diagram lain yang tentunya diluar dari diagram
yang disediakan oleh UML, namun peranannya yang cukup penting bagi
penulis dalam mendukung tahapan perancangan sistem ini, yaitu:
1. Database Diagram
lviii
3.3.4. Implementasi Sistem (Construction & Testing)
Setelah melakukan analisis sistem dan perancangan sistem secara
rinci, maka tiba saatnya sistem untuk diimplementasikan. Pada tahap ini
terdapat banyak aktivitas yang dilakukan.
3.3.5. Implementasi Bahasa Pemrograman dan Basis Data (Database)
Pemilihan bahasa pemprograman dan database sangatlah penting
dalam tahap ini, karena pada saat ini fasilitas kemudahan penggunaan
aplikasi sangatlah membatu operator, yang mana dalam hal ini aplikasi
GUI (Graphical User Interface) lebih dianggap lebih mudah dalam
pengoprasiannya. Penulis menggunakan pemograman sebagai berikut:
1. Bahasa Pemrograman
Pemilihan bahasa pemrograman yang digunakan adalah Visual
Basic 2005 yang didalamnya telah tersedia pemrograman event driven
yang memudahkan untuk membangun sebuah aplikasi. .Net
merupakan program aplikasi database yang berbasis objek .Net juga
memberikan fasilitas pembuatan aplikasi visual.
Dengan memakai bahasa pemrograman Visual Basic 2005 adalah
cara yang paling mudah dan sederhana untuk membangun aplikasi
berbasis window. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam
pembuatan aplikasi dari bahasa pemrograman Visual Basic 2005 yaitu:
1. Kualitas dari lingkungan pengembangan visual
2. Kecepatan compiler dibandingkan dengan kompleksitasnya.
lix
3. Kekuatan dari bahasa pemrograman dibandingkan dengan
kompleksitasnya.
4. Fleksibilitas dari arsitektur basis data.
5. Pola desain dan pemakaian yang diwujudkan oleh frameworknya.
2. Basis Data (Database)
Selain pemilihan bahasa pemrograman sangat perlu
diperhatiakan agar aplikasi yang dibuat dapat menampung data yang
sangat besar, pemilihan basis data (Database) sangatlah penting
mengingat data akan terus menerus digunakan sampai tahap tertentu
yang nantinya akan benar-benar menjadi informasi yang handal
terhadap perusahaan, untuk itu dipilihlah aplikasi basis data Microsoft
SQL-Server 2005 sebagai pengolah data.
3.3.6. Maintenance/Pemeliharaan
Merupakan suatu kegiatan untuk memelihara perangkat lunakyang sudah dibuat, pemeliharaan tersebut dilakukan agar keutuhanprogram dapat terjaga seperti validasi data, update data, dan integrasidata.
Proses yang dapat dilakukan dalam tahap perawatan :
3.3.6.1. Pemeliharaan sistem
a. Pemeliharaan ini dilakukan terhadap kemungkinan
Application error yang terjadi pada sistem pada saat
sistem sudah berjalan.
lx
b. Memeriksa fungsi-fungsi sistem, untuk mengetahui
kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki pada
sistemnya.
3.3.6.2. Pemeliharaan aplikasi
a. Pemeliharaan dan pemeriksaan kapasitas Database, agar
tidak terlalu besar dan penuh dengan entry-entry yang
sudah tidak digunakan.
b. Melakukan backup dan restore database bila
diperlukan.
3.4 Perangkat Pendukung
Adapun Perangkat Pendukung yang digunakan dalam membangun
sistem ini digunakanlah perangkat lunak dan perangkat keras sebagai
berikut :
a. Perangkat Lunak
1. Microsoft Windows XP Profesional
Penggunan sistem operasi ini dikarenakan GUI (Graphical User
Interface) yang baik dan sudah dikenal dimasyarakat sehingga memudahkan
dalam user berinteraksi. Selain itu manajemen jaringan dan multitasking
yang baik.
2. Visual Basic 2005
Adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi
yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan menggunakan
lxi
bahasa BASIC. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma
bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi
dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang diimplementasikan di
atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang kontroversi, mengingat
banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Microsoft, dan perlu dicatat
versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu.
3. Microsoft SQL Server 2005
Merupakan salah satu aplikasi basis data yang handal untuk
standalone maupun jaringan serta dapat menampung record dengan jumlah
yang besar dan dengan sistem pengamanan data pada aplikasi jaringan yang
mudah digunakan.
4. Microsoft Visio 2003
Dalam pembangunan sistem ini, aplikasi Visio 2003 sangat membantu
dalam membuat design diagram-diagram perancangan sistem pada tahap
analisa yang nantinya mempermudah dalam tahap coding.
5. Microsoft Office 2003
Aplikasi ini sangat umum dikenal dalam pengolahan tulisan serta
saling berhubungan dengan Microsoft Visio 2003 dan Mendukung Microsoft
Office 2003.
6. Corel Draw X3
Sebagai pengolahan image bitmap dan vektor, aplikasi ini membantu
dalam pembuatan user interface aplikasi yang akan dibangun.
7. Adobe Photoshop CS2
lxii
Setelah pembuatan sketsa pada aplikasi Corel Draw X3 untuk lebih
memperhalus tampilan, akan diolah dalam aplikasi Adobe Photoshop CS2.
Agar interface yang dibuat lebih baik.
b. Perangkat Keras
Agar pembangunan aplikasi ini dapat berjalan dengan baik, maka
diperlukan perangkat keras yang handal untuk mendukung tahap coding dan
design. Adapun spesifikasi perangkat keras yang digunakan adalah sebagai
berikut :
1. Processor Intel Pentium Dual Core 1.8 GHz
2. Mainboard Build up Axioo
3. DDRAM 1 GB
4. 32 MB VGA Card
5. Hard Disk 80 GB
6. Keyboard
7. Mouse
8. Printer Barcode Intermec PF8t
9. Barcode Scanner Hands-free / Fixed Mount
lxiii
Gambar tahapan dan rincian kerangka berfikir yang dilakukan penulis
dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.2. Tahapan dan Rincian Kerangka Berfikir
Wawancara, Profil Perusahaan, StudiLiteratur Sejenis, Studi Pustaka
Rapid Application Development
Communication
Analisis Sistem Saat Ini, Analisis KebutuhanSistem, Analisis Perangkat Lunak
Pengumpulan Data
Modelling
Use Case Diagram, Activity Diagram, Use CaseNaratif Diagram
Construction
Pembuatan Aplikasi
Deployment
Penerapan Aplikasi
Maintenance
Pengujian Sistem dan Aplikasi Secara Berkala
lxiv
BAB IVPERANCANGAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan PT. Solusi Periferal
4.1.1. Sejarah
Sejak tahun 1990 perusahaan ini berfokus pada Otomatis Identifikasi dan
Pengumpulan Data Automatic Identification and Data Collection (AIDC)
Solution dan Integrasi, dan selama bertahun-tahun telah mendirikan
kepemimpinan di Indonesia untuk solusi sistem AIDC seperti Barcode,
Wireless terintegrasi dan sistem Mobile komputasi.
4.1.2. Produk & Jasa
Menyediakan rangkaian lengkap produk berkualitas tinggi, seperti
perangkat scanning, terminal portabel, pengumpulan data nirkabel sistem,
Barcode printer, cetak persediaan data dan sistem RFID. PT. Solusi Periferal
adalah pemasaran berbagai produk seluruh SYMBOL Technologies (sekarang
MOTOROLA), yang merupakan pemimpin pasar yang diakui AIDC. Hal ini
bangga untuk menjadi mitra bisnis MOTOROLA sejak 1991.
PT. Solusi Periferal juga menyediakan Layanan Profesional dan software
portofolio untuk mendukung implementasi AIDC sukses. Sistem ini meliputi
Konsultasi, Wireless Sistem, Layanan RFID, Perangkat Hardware perbaikan
& Pemeliharaan, Paket Application Mobile, Software & Layanan
Implementasi.
42
lxv
4.1.3. Pelanggan
Banyak jenis industri dari pelanggan utama kami seperti manufaktur,
pusat distribusi, logistik & transportasi, eceran, minyak, rokok, dll, untuk
meningkatkan efisiensi operasional mereka, efektivitas dan waktu proses.
basis pelanggan yang mencakup PT. Solusi Periferal dan lebih dari 200
perusahaan menengah sampai perusahaan besar.
4.1.4. Struktur Organisasi
PT. Solusi Periferal memiliki struktur organisasi dimana setiap
bagiannya memiliki tugas, fungsi, dan tanggung jawab masing-masing.
Struktur organisasi pada PT. Solusi Periferal dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
Struktur Organisasi
PT. Solusi Periferal Periferal
Gambar 4.1 Struktur organisasi pada PT. Solusi Periferal Periferal
66
4.2 Indetifikasi Permasalahan Yang Dihadapi
Permasalahan yang Dihadapi pada sistem manual seperti ini adalah :
1. Belum adanya sistem yang dapat mencegah pegawai meminjam atau
mengambil barang tanpa sepengetahuan Admin.
2. Ketidakefisienan waktu yang digunakan.
3. Belum ada pengoptimalan penggunaan Barcode pada setiap barang yang
dimiliki perusahaan.
4. Input data yang dilakukan satu persatu secara manual oleh admin/staff
personalia memungkinkan terjadinya kesalahan entry/penginputan data.
5. Sulit untuk mencari arsip laporan data inventaris barang untuk pendataan
ulang jika proses manual telah berjalan lama (> 1 Tahun).
4.3 Alternatif Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang penulis gunakan dalam menyelesaikan
masalah presensi pegawai di sini adalah dengan melakukan pergoptimalan
penggunaan Barcode. Data Barcode akan dibentuk berdasarkan tahun
penerimaan barang divisi bagian dan nomber induk barang yang akan
tercantum dalam setiap barang inventaris yang merupakan metode dari segi
kepraktisan dan efisiensi waktu dalam melakukan proses pencatatan.
4.4 Kebutuhan Umum Sistem
Kebutuhan umum sistem yang nantinya akan berjalan adalah sebagai
berikut :
67
1. Mampu mengidentifikasi ID barang yang di-scan, apakah data barang
sesuai dengan fisik barang yang ada.
2. Mampu menampilkan data dan daftar barang yang telah berhasil
melakukan scan Barcode pada saat proses dilakukan.
3. Mampu melakukan rekapitulasi jumlah dan kondisi inventarisasi barang.
4. Mampu untuk memberikan laporan akhir data barang beserta data nilai
harga property barang berdasarkan waktu tertentu.
4.5 Prosedur Perancangan Sistem Yang Diusulkan
Adapun prosedur dari perancangan sistem Inventaris Barang yang
diusulkan adalah sebagai berikut :
1. Pegawai yang akan melakukan proses pengambilan barang
subelumnya mengisi form kertas pengajuan peminjaman atau
penggunaan barang inventaris secara manual. Form yang diambil dari
admin selanjutnya di validasi oleh manjemen di setiap divisi yang
terkait.
2. Setelah pegawai mendapatkan hasil validasi dari manejemen terkait,
form tersebut dilaporkan kembali ke admin. Admin akan mengelola
permintaan barang secara komputerisasi dengan cara menscan Barcode
disetiap barang yang akan keluar dan meberikan laporan pengluaran
barang.
68
3. Untuk barang yang belum mempunyai ID Barcode, admin akan
mencetak stiker Barcode yang sesuai dengan tahun+divisi+ID yang
nantinya akan di tempel di setiap barang inventaris.
4. Pada proses aplikasi akan dibagi 3 kategori keterangan yaitu: Data
barang, Pengeluaran barang secara permanen, dan pinjaman. Yang
nantinya aka dicetak secara berkala sebagai laporan pertanggung
jawaban untuk divalidasi.
4.6 Fungsionalitas dan Pengguna Sistem
Perangkat lunak yang akan dibuat mempunyai beberapa fungsionalitas,
antara lain :
1. Proses Penginputan Data
Merupakan proses untuk memasukkan data dan pencetakan ID barang
2. Proses Pengeditan Data
Dilakukan pada bagian admin yang meliputi data barang masuk,
penyusutan barang dan keluar barang.
3. Proses Pelaporan
Laporan meliputi :
a. Data barang inventaris yang ada di setiap divisi.
b. Data kondisi barang berdasarkan fisik dan non fisik.
c. Informasi histori
Sedangkan pegawai menggunkan sistem ini adalah :
1. Admin
69
Tugas admin yaitu melayani pengeditan data barang dan melayani
permintaan peminjaman atau pengeluaran inventaris barang.
2. Manajemen divisi
Pihak ini akan melakukan validasi permohonan barang dan pengecekan
laporan akhir kondisi dan jumlah barang Inventaris.
3. Pegawai
Setiap pegawai yang ditugaskan untuk meminjam atau mengeluarkan
barang untuk kepentingan perusahaan ataupun pribadi akan diberikan izin oleh
Admin, dengan melalui langkah-langkah prosedur dan catatan menejemen
terkait.
4.7 Metodologi Pengembangan Sistem
Adapun dalam tahap pengembangan sistem ini terdiri dari beberapa
aktifitas yang tentunya sesuai denga tahapan yang sebelumnya telah
dijabarkan pada alur proses pengembangan sistem. Tahapan tersebut yaitu:
4.9.1 Mendefinisikan Lingkup (Scope Definition)
Untuk lebih memfokuskan penelitian ini, maka penulis akan
membatasi permasalahan dan lingkup penelitian khususnya pada PT. Solusi
Periferal dengan pengembangan sistem informasi hanya pada bagian Admin
yang mendukung teknologi barcoding sistem khususnya pada penanganan
data barang Inventaris perusahaan, karena di dalam menangani pengolahan
70
data barang tersebut butuh pengolahan yang optimal untuk mencapai data-data
yang akurat didalam penangaan berbagai macam transaksi. Dalam hal ini
penulis menekankan, pengolahan data barang ini adalah data barang inventaris
kantor seperti perlengkapan ataupun peralatan kantor.
4.9.2 Analisis Sistem (Analysis)
Pada tahap ini penulis melakukan analisis sistem yang tentunya sesuai
dengan scope yang telah didefinisikan pada tahap sebelumnya, dengan
melakukan beberapa tahapan diantaranya:
4.9.2.1. Literatur Sejenis
Untuk mengetahui kebutuhan dan perbandingan sistem yang sebelmya
pernah dikembangkan bisa dilihat dari tabel dibawah ini:
Tabel 4.1. Literatur sejenis
Judul PengembanganSistem
Tools Fasilitas OS
1.Pengembangansystem informasipengediaan barangmilik Negaraberbasis web,2010
RapidApplicationDevelopment(RAD)
UnifiedModellingLanguage(UML)
Berbasis Webmemiliki datapermintaanbarang
Windows
2. Sisteminformasiinventasispengadaan barangberbasis intranet,2010
SDLC (systemDeveloment LifeCyrcle)
- BerbasisJaringan danDapat mencetakversi PDF danversi Excel
Windows
3.Analisis danperancangansystem informasiinventory,2005
SDLC (systemDeveloment LifeCyrcle)
State Transitiondiagram (STD)
Bebasis Objectyang dibuatdengan programVB memilikimenu unggulandata Pesan,
Windows
71
supplier danpeminta.
4.Pengembangansistem informasiinventaris berbasisjaringan local areaNetwork (LAN)pada PT. MitraMega Semesta(doctorabbit),2010
RapidApplicationDevelopment(RAD)
Object OrientedAnalysis (OOA)dan UnifiedModellingLanguage(UML)
MengedepankanJaringan danmemiliki menuAgenda
5.Sistem informasipeminjamanbarang inventarisdi pusat penelitianinformatika LIPI2008
- - Memiiki Form
database
Pegawai sebagai
peminjam tetap
Windows
Sistem yangsedang berjalan
- - MenggunakanMicrosoft Excel
Windows
Sistem yangdiusulkan
RapidApplicationDevelopment(RAD)
Object OrientedAnalysis (OOA)dan UnifiedModellingLanguage(UML)
Terintegrasidengan aplikasicetak Labelbarcode dandikelola kedalamdatabase
4.9.2.2. Analisis Sistem Berjalan
Sistem informasi persediaan barang dan inventarisasi pada kantor PT.
Solusi Periferal. Sampai saat ini masih menggunakan metode manual yaitu
Buku Inventaris (BI): himpunan catatan data teknis dan administrasi yang
diperoleh dari Kartu Inventaris Barang hasil inventarisasi dan Kartu Inventaris
Barang (KIB): kartu untuk mencatat barang inventaris secara tersendiri atau
kumpulan/kolektif yang diperlukan untuk inventarisasi atau tujuan. pencatatan
dan pembukuan pada form kertas. Banyak aset-aset yang kurang diawasi dan
72
tertata rapi sehingga sulit untuk mengetahui jumlah persedian barang yang
berada di gudang hilang atau tertukar dengan aset barang lain, masalah yang
adapun membutuhkan waktu yang relatif lama karena harus melakukan
pengecekan barang yang berada di gudang.
Admin akan mendata semua transaksi keluar masuk barang yang akan di
pinjam maupun lainnya. Sehinggga dapat menghasilkan data yang lebih akurat
agar dapat laporan. Kemudian disetiap semester/tahunan admin melakukan
rekapitulasi/pengumpulan data yang dicetak (Hardcopy) dari database sebagai
laporan kepada Manager dan sebagai arsip data perusahaan.
Bardasar hasil survei dan interview yang dilakukan prosedur data aset
inventaris barang. Tahapan yang dilakukan selama ini PT. Solusi Periferal
dalam tahap Inventarisasi ini adalah berikut:
1. Admin mencetak lembar kartu pinjman/keluaran barang.
2. Lembar Kartu Inventaris Barang (KIB) diserahkan pada pihak
manajemen untuk divalidasi.
3. Kartu Inventaris Barang (KIB) tersebut diserahkan pada masing-
masing divisi yang bersangkutan
4. Admin merekap dan mendata semua Kartu Inventaris Barang (KIB).
5. Admin melakukan pengimputan secara manual data inventarisasi
barang sesuai dengan kode ID yang telah tercantum disetiap barang.
6. Data Kartu Inventaris Barang (KIB) ter-update.
73
7. Admin menyerahkan laporan data Kartu Inventaris Barang (KIB)
kebagian manajemen untuk divalidasi sekurang kurangnya dalam
waktu satu semester.
8. Sehingga pihak Admin sulit dalam menangani jumlah barang yang
dibutuhkan untuk kegiatan misalnya, dan sulit memprediksi jumlah
yang harus tersedia di gudang setiap harinya.
9. Pihak manajemen mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi
yang lengkap sesuai dengan kebutuhan karena fitur laporan yang
kurang lengkap, sehingga sulit dalam mengambil keputusan tepat.
Pada tahapan ini, penulis menggunakan pendekatan Model-
Driven dengan metodologi Object Oriented Analysis (OOA) dan
Unified Modelling Language (UML) sebagai tools untuk
menvisualisasikan sistem yang sedang berjalan. Berikut adalah beberapa
diagram yang digunakan penulis untuk menggambarkan sistem yang
sedang berjalan.
4.9.2.3. Use case Diagram
Berikut adalah salah satu diagram yang disediakan oleh UML,
tentunya ada keterkaitan dengan context diagram yang sebelumnya telah
dibahas, untuk menggambarkan hubungan antara Use case dengan aktor
pada sistem yang sedang berjalan. Berikut diagram tersebut:
74
Gambar 4.3 Use case Diagram Analisis Sistem Berjalan
4.9.2.4. Activity Diagram
Activity Diagram / Diagram aktivitas untuk memodelkan
langkah-langkah proses atau kegiatan sistem. Diagram ini serupa dengan
flowchart dimana secara grafis diagram ini menggambarkan aliran dari
kegiatan suatu proses bisnis. Analisis sistem menggunakan diagram
aktivitas untuk memahami secara lebih baik aliran dan rangkaian
langkah-langkah Use case. Karena itu, diagram ini sangat berguna untuk
memodelkan kegiatan yang akan dilakukan oleh suatu proses bisnis dari
Sistem Informasi Inventaris yang sedang berjalan pada PT Solusi
75
Periferal. Berikut adalah beberapa diagram aktivitas yang terbentuk dari
kegiatan bisnis dan Use case diagram yang sebelumnya telah dibahas.
Start
Input Transaksi Barang Masuk
End
[menginput databarang yang
datang ]
Save Transaksi Barang Masuk
[menyimpan dataTransaksi Barang
Masuk]
Print kode Barang Masuk
End
Tempelkan Kode barcode ke setiap barang
[mencetak Kodebarcode untuk di
tempelkan ke setiapBarang]
[mencari BarangMasuk yang sesuai
dengan barangmasuk]
Menentukan kode Barcode Barang Masuk
[menampilkanseluruh Laporan
Transaksi BarangMasuk]
Gambar 4.4 Activity Diagram Untuk Kegiatan Masukan Barang
Analisis Sistem Usulan
76
4.9.2.5. Analisis Sistem Usulan
Sebelum masuk ke pembahasan dalam tahapan analisis sistem
dengan menggunakan metodologi analasis berorientasi objek / object
oriented analysis (OOA) dengan tools UML, ada baiknya kita
menguraikan terlebih dahulu solusi pengembangan sistem atau tujuan di
lakukannya penelitian ini yaitu:
1. Menjadikan barang invetaris kantor akan lebih terjaga dari
kehilangan, kerusakan maupun terrtukar dengan yang lain. Dan
memberikan nilai plus agar semua karyawan, staf dan semua
managerial lebih menjaga barang yang di inventarisasikan oleh
perusahaan.
2. Mengembangkan Aplikasi Sistem Informasi Inventaris ini nantinya
akan menjadi sistem yang berbasis jaringan internal dengan
menggunakan media LAN, sehingga memudahkan user dalam
mengakses aplikasi ini.
3. Karyawan ataupun pihak manajemen dapat memperoleh informasi
data barang dengan proses yang cepat dan tepat.
4. Menyediakan fitur-fitur laporan yang lengkap sehingga membantu
pihak manajemen dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan
untuk pengambilan keputusan yang tepat dan akurat.
Setelah uraian diatas dipaparkan, tiba saatnya bagi penulis untuk
menganalisis sistem dengan menggunakan metodologi OOA dengan
tools UML, berikut pembahasannya.
77
4.9.2.6. Daftar Pengguna Sistem
Pada tahap ini adalah mengidentifikasi pelaku (pengguna sistem).
Dengan mengkonsentrasikan pada pelaku, kita dapat mengetahui
bagaimana sistem ini akan digunakan dan bagaimana sistem ini akan
dibangun, dan juga membantu menyaring dan mendefinisikan lebih
lanjut lingkup dan batasan sisten tersebut. Memang tabel ini tidak
termasuk dalam model yang disediakan oleh UML, namun menurut
penulis tabel berikut memiliki peran yang cukup penting untuk
mendokumentasikan pelaku yang nantinya akan digunakan dalam
perancangan Use case. Berikut adalah daftar pelaku utama yang
berinteraksi dan memanfaatkan aplikasi sistem informasi inventaris pada
PT. Solusi Periferal.
Tabel 4.2 Daftar Pengguna Sistem
Istilah Sinonim Deskripsi
1. Admin Inventaris Individu atau bagian dari perusahaan
yaitu bagian inventaris, yang
memelihara dan memiliki akses
penuh terhadap seluruh fitur yang
disediakan aplikasi dan bertanggung
jawab terhadap pengolahan data
barang inventaris.
2. Manajemen General Manager,
Kepala Bagian.
Individu atau bagian dari perusahaan
yaitu bagian manajemen, yang
mengakses seluruh laporan yang
disediakan aplikasi ini untuk
mendapatkan informasi yang
78
dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan dan juga sebagai data
untuk evaluasi perusahaan.
4. User Seluruh Pegawai Individu atau seluruh karyawan
perusahaan yang memiliki akses
untuk mengecek data dalam aplikasi
ini demi memperoleh informasi yang
dibutuhkan, sesuai dengan
kebutuhannya
4.9.2.7.Use Case Diagram
Salah satu diagram UML yang menggambarkan secara grafis
suatu sistem dengan kumpulan use-case, pelaku (actor), dan hubungan
(relationship) keduanya. Penulis menggunakan diagram ini untuk
memberikan gambaran tentang hubungan action antara pelaku sistem
atau user system atau actor dengan Use case nya.
79
Gambar 4.5 Use case Diagram Analisis Sistem Usulan
80
4.9.2.8. Activity Diagram
Berikut adalah beberapa diagram aktivitas yang terbentuk dari
kegiatan bisnis dan Use case diagram yang sebelumnya telah dibahas.
4.9.2.8. 1. Use case Input Data Klasifikasi Barang
Gambar 4.6 Activity Diagram Untuk Use case Input Data Klasifikasi
Barang
81
4.9.2.8. 2. Use case Input Data Barang
Gambar 4.7 Activity Diagram Untuk Use case Input Data Barang
82
4.9.2.8.3. Use case Transaksi Barang Keluar
Gambar 4.8 Activity Diagram Untuk Use case
Transaksi Barang Keluar
83
4.9.2.8.4. Use case Cek Data Barang
Check Searching
Select Kategori and Input Keyword Kembali
[data yangdiinputkan
invalid]
[data yangdiinputkan valid]
Start
End
[mencaridata baru]
Menampilkan Informasi Data Barang Yang Dicari
Cari Data Barang
Cancel
End
Back Searching
[data yangdicari tidak
ada]
[membatalkanpencarian]
Select Kategori and Input Keyword
[memilih kategori,kemudian memasukkan
keyword]
Select Cek Data Barang
Gambar 4.9 Activity Diagram Untuk Use case
Cek Data Barang
84
4.9.2.8.5. Use case Laporan Barang
Gambar 4.10 Activity Diagram Untuk Use case Laporan Barang
4.9.2.8.6. Use case Laporan Transaksi Barang Masuk
Select Laporan Data Transaksi Barang Masuk
[valid]
Cancel
End
Start
End
Menyimpan Laporan Data Transaksi Barang Masuk
Menampilkan Seluruh Data Transaksi Barang Masuk
Mencetak Laporan Data Transaksi Barang Masuk
End
[menyimpan laporan datatransaksi barang masukdalam format softcopy]
[mem-print laporan datatransaksi barang masukdalam format kertas]
[membatalkantransaksi]
Gambar 4.11 Activity Diagram Laporan Untuk Use case Transaksi Barang
Masuk
85
4.9.2.8.7. Use case Laporan Transaksi Barang Masuk Per Periode
Gambar 4.12 Activity Diagram Untuk Use case
Lap. Transaksi Barang Masuk Per Periode
4.9.2.8.8. Use case Laporan Transaksi Barang Keluar
Select Laporan Data Transaksi Barang Keluar
[valid]
Cancel
End
Start
End
Menyimpan Laporan Data Transaksi Barang Keluar
Menampilkan Seluruh Data Transaksi Barang Keluar
Mencetak Laporan Data Transaksi Barang Keluar
End
[menyimpan laporan datatransaksi barang Keluardalam format softcopy]
[mem-print laporan datatransaksi barang Keluardalam format kertas]
[membatalkantransaksi]
Gambar 4.13 Activity Diagram Untuk Use case
Laporan Transaksi Barang Keluar
86
4.9.2.8. 9.Use case Laporan Transaksi Barang Keluar Per Divisi
Gambar 4.14 Activity Diagram Untuk Use case
Laporan Transaksi Barang KeluarPer Penanggung Jawab
87
4.9.2.8. 10. Use case Laporan Transaksi Barang Keluar Per Periode
Select Laporan Data Transaksi Barang Keluar Per Periode
[valid]
Cancel
End
Start
End
Menyimpan Laporan Data Transaksi Barang Keluar Per Periode
Menampilkan Laporan Data Transaksi Barang Keluar Per Periode
Mencetak Laporan Data Transaksi Barang Keluar Per Periode
End
[menyimpan laporan datatransaksi barang keluar per
periode dalam format softcopy]
[mem-print laporan datatransaksi barang keluar per
periode dalam format kertas]
[membatalkantransaksi]
Input Date
[masukan tanggal awaldan akhir]
Searching Data By Date
Back Input Date[data tidak ada]
[kembali memasukantanggal yang baru]
Cancel
End
[membatalkantransaksi] [data tidak ada]
Gambar 4.15 Activity Diagram Untuk Use case
Laporan Transaksi Barang Keluar Per Periode
4.9.3 Perancangan Sistem (Design)
Pada bagian ini, akan dibahas secara detail dan terperinci mengenai
aplikasi sistem baru yang nantinya akan penulis implementasikan kedalam bahasa
pemrograman dan hasil tampilan yang dibuat dengan harapan dapat memberikan
hasil yang maksimal didalam menunjang kelancaran operasional perusahaan.
Sehingga dapat menyediakan data dan informasi yang cukup bagi pihak
perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan strategis dan operasional dalam
rangka meningkatkan omset pendapatan perusahaan tersebut.
Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, pada tahapan
desain sistem ini penulis menggunakan pendekatan model driven yaitu
penggunaan gambar, diagram, atau grafis dalam mengkomunikasikan suatu
88
masalah, memecahkan masalah, persyaratan-persyaratan bisnis, dan solusi-solusi
bisnis. Adapun metode yang digunakan adalah Desain berorientasi objek / Object-
oriented design (OOD). Penulis menggunakan Unified Modelling Language
(UML) adalah sebagai tools pemodelan untuk perancangan dan pengembangan
aplikasi yang berorientasi objek.
Adapun terdapat tahapan-tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam
perancangan sistem ini, tahapan-tahapan tersebut terdiri dari diagram dan tabel
tekstual yang memang disediakan oleh UML, namun ada juga beberapa diagram
atau gambar tambahan diluar UML yang bagi penulis memiliki peranan penting
dalam perancangan ini. Berikut tahapan-tahapn tersebut.
4.8 Use case Naratif Desain Sistem
Pada tahap ini yaitu mengimplementasikan Use case diagram yang pada
sub-bab sebelumnya telah dibahas kedalam bentuk narasi atau kata-kata untuk
mendokumentasikan interaksi antara user sistem dan sistem itu sendiri. Sangat
detail dalam menggambarkan apa yang diperlukan. Berbeda dengan Use case
diagram, Use case desain sistem menggunakan sebuah narasi dari pandangan
pengguna sistem, Use case desain sistem lebih bersifat percakapan (Dialog).
89
4.10.1. Use case Input Data Barang
Tabel 4.3 Use case Naratif Desain Sistem Input Data Barang
Nama Use case : Input Data Barang
Actor (s) Admin
Deskripsi : Use ini mendeskripsikan event dari seorang admin
yaitu menambah, merubah, dan menghapus data
Barang.
Prakondisi : Orang tersebut haruslah sudah terdaftar sebagai
pengguna sistem.
Seorang individu yang menambah, merubah dan
menghapus data barang haruslah Admin.
Admin harus meng-sign in ke sebuah sistem untuk
menambah, merubah dan menghapus data barang .
Pemicu : Use case ini diinisiasi saat admin menyeleksi pilihan
input data barang untuk menambah, merubah dan
menghapus data barang .
Bidang khas
suatu event :
Kegiatan Pelaku Respons Sistem
Langkah 1 : Admin
mengklik menu [Input
Data] [Barang].
Langkah 3 : Admin
mengklik tombol
[Tambah] didalam
form.
Langkah 5 : Admin
memasukkan data
barang ke dalam field
yang telah disediakan
dengan benar.
Langkah 7 : Admin
Langkah 2 : Sistem
merespon dengan
menampilkan Form Input
Data Barang yang berisi
field input data, Display
informasi data barang yang
sebelumnya telah tersimpan,
beberapa tombol navigasi,
seperti [Tambah], [Simpan],
[Hapus], [Ubah], [Batal], dan
[Keluar].
Langkah 4 : Sistem
merespon dengan
90
mengecek semua data
yang telah dimasukkan,
bila tidak ada
perubahan maka
Admin melanjutkan
dengan mengklik
tombol [Simpan].
Langkah 9 : Admin
mengklik tombol
[Keluar] bila tidak ada
proses input data lagi.
mengaktifkan field input data
dan beberapa tombol yang
telah disebutkan pada
Langkah 2
Langkah 6 : Sistem
mengontrol setiap data yang
dimasukkan, dan sistem juga
akan menganjurkan kepada
admin untuk mengecek dan
melakukan perubahan bila
ada kesalahan.
Langkah 8 : Sistem
merespon dengan
menyimpan data yang telah
diinputkan tersebut ke dalam
database sistem dan
menampilkan kembali
informasi yang telah
terupdate ke dalam Display
informasi data.
Kesimpulan : Use case ini diakhiri ketika mengklik tombol [Keluar].
Postkondisi : Data barang telah disimpan dan telah ter update, dan
sistem menampilkan kembali Form Utama.
Aturan Bisnis : · Admin harus memiliki password yang valid
· Admin sudah menyiapkan data barang yang valid
91
4.10.2. Transaksi Barang Keluar
Tabel 4.4 Use case Naratif Desain Sistem Transaksi Barang keluar
Nama Use case : Transaksi Barang Keluar
Actor (s) Admin
Deskripsi : Use case ini mendeskripsikan event dari seorang admin
yaitu meng-input data-data transaksi penggunaan
barang demi kebutuhan event, terjadinya pengurangan
stok barang inventaris.
Prakondisi : Seorang individu yang meng-input data-data transaksi
barang keluar haruslah Admin.
Admin harus meng-sign in ke sebuah sistem untuk
memasukkan data-data transaksi barang keluar ke
dalam sistem.
Pemicu : Use case ini diinisiasi saat admin menyeleksi pilihan
transaksi barang keluar untuk memasukkan data-data
transaksi barang keluar kedalam database sistem.
Bidang khas
suatu event :
Kegiatan Pelaku Respons Sistem
Langkah 1 : Admin
mengklik menu
[Transaksi]
[Barang Keluar].
Langkah 3 : Admin
mengklik tombol
[Barang Keluar]
didalam form.
Langkah 5 : Admin
memasukkan data-
data transaksi barang
keluar selain data-data
barang ke dalam
Langkah 2 : Sistem merespon
dengan menampilkan Form
Transaksi Barang Keluar
yang berisi field input data,
Display informasi yang masih
kosong, beberapa tombol
navigasi, seperti [Cari], [OK],
[Tambah], [Simpan], [Batal],
dan [Keluar].
Langkah 4 : Sistem merespon
dengan mengaktifkan field
input data dan beberapa
tombol yang telah disebutkan
92
field input data yang
telah disediakan
dengan benar.
Kemudian admin
mengklik tombol
[Tambah] pada field
input data dengan
posisi tepat disamping
box input kode
barang.
Langkah 7 : Admin
mengklik 2 kali pada
salah satu baris data
barang yang dicari
yang terdapat pada
display data barang
dalam Form Data
Barang.
Langkah 9 : Admin
mengecek semua data
yang telah
dimasukkan, bila tidak
ada perubahan maka
Admin akan
melanjutkan dengan
mengklik tombol
[Save].
Langkah 11 : Admin
mengklik tombol
[Simpan] bila tidak
ingin menambah data
pada Langkah 2.
Langkah 6 : Sistem merespon
dengan menampilkan Form
Data Barang.
Langkah 8 : Sistem akan
merespon dengan
menampilkan kembali data
tersebut kedalam field input
data untuk data-data barang
pada Form Transaksi Barang
Keluar. Sistem akan
mengontrol setiap data yang
dimasukkan, dan sistem juga
akan menganjurkan kepada
admin untuk mengecek dan
melakukan perubahan bila
diperlukan.
Langkah 10 : Sistem
merespon dengan
memasukkan dan
menampilkan data tersebut
kedalam tabel pada Display
informasi transaksi barang
keluar, dan mengosongkan
field input data. Sistem juga
memberikan fasilitas bila
Admin ingin menambah data
lagi.
Langkah 12 : Sistem
merespon dengan menyimpan
data yang telah diinputkan
93
transaksi barang
keluar lagi.
Langkah 13 : Admin
mengklik tombol
[Keluar] bila tidak ada
proses input data
transaksi barang
keluar lagi.
tersebut ke dalam database
sistem.
Langkah 14 : Sistem
merespon dengan menutup
Form Transaksi Barang
Keluar dan kembali
menampilkan Form Utama.
Bidang
Alternatif :
Alt-Langkah 7 : Jika admin ingin mencari data barang
dengan fasilitas searching, maka admin cukup mengisi
field input data dengan nama barang yang akan dicari,
kemudian mengklik tombol [Tambah] pada Form Data
Barang.
Alt-Langkah 11 : Jika admin ingin menambah data
transaksi barang keluar lagi, maka Admin cukup
mengisikan kembali data-data pada field input data
yang telah disediakan dan kembali ke langkah 7.
Kesimpulan : Use case ini diakhiri ketika admin mengklik tombol
[Keluar].
Postkondisi : Data transaksi barang keluar telah tersimpan dan telah
terupdate, terjadinya pengurangan stok barang dan
sistem menampilkan kembali Form Utama.
Aturan Bisnis : · Admin harus memiliki password yang valid
· Adanya transaksi pengeluaran barang demi
kebutuhan event perusahaan.
94
4.10.3. Transaksi Barang Kembali
Tabel 4.5 Use case Naratif Desain Sistem Transaksi Barang kembali
Nama Use case : Transaksi Barang Kembali
Actor (s) Admin
Deskripsi : Use case ini mendeskripsikan event dari seorang admin
yaitu meng-input data-data transaksi barang yang
dikembalikan setelah dipinjaman oleh User.
Prakondisi : Seorang individu yang meng-input data-data transaksi
barang keluar haruslah Admin.
Admin harus meng-sign in ke sebuah sistem untuk
memasukkan data-data transaksi barang keluar ke
dalam sistem.
Pemicu : Use case ini diinisiasi saat admin menyeleksi pilihan
transaksi barang kembali untuk memasukkan data-data
transaksi barang kembali kedalam database sistem.
Bidang khas
suatu event :
Kegiatan Pelaku Respons Sistem
Langkah 1 : Admin
mengklik menu
[Transaksi]
[Barang Kembali].
Langkah 3 : Admin
mengklik Form [No
Transaksi] didalam
form.
Langkah 5 : Admin
memasukkan data-
data transaksi barang
kembali sesuai tanggal
pengembalian, selain
data-data barang ke
Langkah 2 : Sistem merespon
dengan menampilkan Form
Transaksi Barang Keluar
yang berisi field input data,
Display informasi yang sudah
terisi sebelumnya, beberapa
tombol navigasi, seperti
[Cari], [OK], [Kembali],
[Simpan], [Batal], dan
[Keluar].
Langkah 4 : Sistem merespon
dengan mengaktifkan field
input data dan beberapa
tombol yang telah disebutkan
95
dalam field input data
yang telah disediakan
dengan benar.
Kemudian admin
mengklik tombol
[Kembali]
Langkah 7 : Admin
mengklik 2 kali pada
salah satu baris data
barang yang terdapat
pada display data
barang dalam Form
Data Barang.
Langkah 9 : Admin
mengecek semua data
yang telah
dimasukkan, bila tidak
ada perubahan maka
Admin akan
melanjutkan dengan
mengklik tombol
[OK].
Langkah 10: Admin
mengklik tombol
[Simpan] bila tidak
barang yang akan
dikembalikan lagi.
pada Langkah 2.
Langkah 6 : Sistem merespon
dengan menampilkan Form
Data Barang.
Langkah 8 : Sistem akan
merespon dengan
menampilkan kembali data
tersebut kedalam field input
data untuk data-data barang
pada Form Transaksi Barang
Keluar. Sistem akan
mengontrol setiap data yang
dimasukkan, dan sistem juga
akan menganjurkan kepada
admin untuk mengecek dan
melakukan perubahan bila
diperlukan.
Langkah 11: Sistem
merespon dengan menyimpan
data yang telah diinputkan
tersebut ke dalam database
sistem.
Langkah 12: Admin
mengklik tombol [Keluar] bila
tidak ada proses input data
transaksi barang keluar lagi.
Kesimpulan : Use case ini diakhiri ketika admin mengklik tombol
[Keluar].
Postkondisi : Data transaksi barang kembali telah tersimpan dan
96
telah terupdate, terjadinya penambahan stok barang
dan sistem menampilkan kembali Form Utama.
Aturan Bisnis : Adanya transaksi pengeluaran barang demi kebutuhan
event perusahaan.
4.10.4. Laporan Barang
Tabel 4.6 Use case Naratif Desain Sistem Laporan Barang
Nama Use case : Laporan Barang
Actor (s) : Admin dan menejemen terkait
Deskripsi : Use case ini mendeskripsikan event dari seorang
manajemen yaitu melihat seluruh data barang yang
berbentuk dokument format, manajemen diberikan
fasilitas untuk menyimpan laporan data barang dalam
format pdf, dan juga dapat langsung mencetak laporan
dengan Printer yang sudah terinstal di komputer.
Prakondisi : Orang tersebut haruslah sudah terdaftar sebagai
pengguna sistem.
Pemicu : Use case ini diinisiasi saat manajemen menyeleksi
pilihan laporan barang untuk melihat, menyimpan, dan
mencetak laporan data barang.
Bidang khas
suatu event :
Kegiatan Pelaku Respons Sistem
Langkah 1 :
Manajemen mengklik
menu [Laporan]
[Barang].
Langkah 3 :
Manajemen mengklik
tombol [Print]
Langkah 5 :
Manajemen
Langkah 2 : Sistem merespon
dengan menampilkan Display
Laporan Barang yang berupa
page document yang
berisikan data-data barang dan
tombol [Export], [Cetak] dan
[Close].
Langkah 4 : Sistem
merespon dengan
97
memasukkan data dan
menyeleksi data-data
yang diminta Sistem,
dan kemudian meng-
klik tombol [Print].
Langkah 7 :
Manajemen meng-klik
tombol [Close] pada
toolbar kanan atas.
menampilkan display Print
yang berisikan Select Printer,
Select Pages Range, Number
of Copies, tombol [Print], dan
tombol [Cancel].
Langkah 6 : Sistem merespon
dengan otomatis akan
terkoneksi pada Printer yang
sudah terinstall dikomputer,
dan mencetak laporan barang
melalui media kertas.
Kesimpulan : Use case ini diakhiri ketika Manajemen mengklik
tombol [Close].
Postkondisi : Tercetak laporan barang dalam media kertas.
Tersimpan laporan barang dalam format softcopy
kedalam directori komputer.
Menampilkan Form Utama.
Aturan Bisnis : Manajemen harus memiliki password yang valid
4.10.5. Laporan Transaksi Barang Masuk Per Divisi
Tabel 4.7 Use case Naratif Desain Sistem Laporan Transaksi Barang Masuk
PerPeriode
Nama Use case : Laporan Transaksi Barang Masuk Per Periode
Actor (s) Admin dan menejemen terkait
Deskripsi : Use case ini mendeskripsikan event dari seorang
manajemen yaitu memasukkan data dengan menyeleksi
berdasarkan Disivi tertentu untuk melihat data transaksi
barang masuk per bagian.
98
Prakondisi : Seseorang yang menyeleksi data untuk melihat,
menyimpan, dan mencetak laporan seluruh transaksi
barang masuk per Divisi yaitu manajemen.
Pemicu : Use case ini diinisiasi saat manajemen menyeleksi
pilihan laporan transaksi barang masuk per divisi untuk
melihat, menyimpan, dan mencetak laporan laporan
transaksi barang masuk Divisi masing-masing bagian.
Bidang khas
suatu event :
Kegiatan Pelaku Respons Sistem
Langkah 1 :
Manajemen
mengklik menu
[Laporan]
[Laporan Barang]
[Pilih Divisi].
Langkah 3 :
Manajemen
memasukkan divisi
atau lihat semua
divisi ke dalam field
input data.
Langkah 5 :
Manajemen
mengklik tombol
[Tampil].
Langkah 7:
Manajemen
mengklik tombol
[Print].
Langkah 9 :
Manajemen
Langkah 2 : Sistem merespon
dengan menampilkan Form
Laporan Transaksi Barang
Masuk per Divisi yang berisi
field input data, tombol
[Tampil] dan tombol [Keluar].
Langkah 4 : Sistem merespon
dengan menerima serta
mengontrol entri yang telah
dimasukkan.
Langkah 6 : Sistem merespon
dengan menampilkan Display
Laporan Transaksi Barang
Masuk per Divisi yang berupa
page document yang berisikan
seluruh data-data transaksi
barang masuk sesuai dengan
jangka waktu yang telah
ditentukkan manajemen dan
tombol [Cetak].
Langkah 8 : Sistem merespon
dengan menampilkan display
99
memasukkan data
dan menyeleksi data-
data yang diminta
Sistem, dan
kemudian meng-klik
tombol [Print].
Print yang berisikan Select
Printer, Select Pages Range,
Number of Copies, tombol
[Print], dan tombol [Cancel].
Kesimpulan : Use case ini diakhiri ketika Manajemen mengklik
tombol [Close].
Postkondisi : Tercetak laporan transaksi barang masuk per Divisi
dalam media kertas.
Aturan Bisnis : Manajemen harus memiliki password yang valid
4.10.6. Laporan Seluruh Transaksi Barang Keluar
Tabel 4.8 Use case Naratif Desain Sistem Laporan Seluruh Transaksi Barang
Keluar
Nama Use case : Laporan Seluruh Transaksi Barang Keluar
Actor (s) : Manajemen (Alias Admin, kepala-kepala divisi,
manajer dan boarding director)
Deskripsi : Use case ini mendeskripsikan event dari seorang
manajemen yaitu melihat seluruh data transaksi barang
keluar yang berbentuk display page document format.
Prakondisi : Seorang individu yang melihat, menyimpan, dan
mencetak laporan seluruh transaksi barang Keluar yaitu
manajemen.
Pemicu : Use case ini diinisiasi saat manajemen menyeleksi
pilihan laporan seluruh transaksi barang Keluar untuk
melihat, menyimpan, dan mencetak laporan tersebut.
Bidang khas Kegiatan Pelaku Respons Sistem
100
suatu event : Langkah 1 :
Manajemen mengklik
menu [Laporan]
[Seluruh Transaksi
Barang Keluar].
Langkah 3 :
Manajemen mengklik
tombol [Print]
Langkah 5 :
Manajemen
memasukkan data dan
menyeleksi data-data
yang diminta Sistem,
dan kemudian meng-
klik tombol [Print].
Langkah 2 : Sistem merespon
dengan menampilkan Display
Laporan Seluruh Transaksi
Barang Keluar yang berupa
page document yang berisikan
data-data transaksi barang
Keluar dan tombol [Export],
[Cetak] dan [Close].
Langkah 4 : Sistem
merespon dengan
menampilkan display Print
yang berisikan Select Printer,
Select Pages Range, Number
of Copies, tombol [Print], dan
tombol [Cancel].
Kesimpulan : Use case ini diakhiri ketika Manajemen mengklik
tombol [Close].
Postkondisi : Tercetak laporan seluruh transaksi barang Keluar
dalam bentuk kertas dokumen.
Aturan Bisnis Manajemen harus memiliki password yang valid
4.10.7. Laporan Transaksi Barang Keluar Per Periode
Tabel 4.10 Use case Naratif Desain Sistem Laporan Transaksi Barang Keluar
Per Periode
Nama Use case : Laporan Transaksi Barang Keluar Per Periode
Actor (s) Admin, Manajemen (alias kepala-kepala divisi,
manajer dan boarding director)
Deskripsi : Use case ini mendeskripsikan event dari seorang
manajemen yaitu memasukkan data dengan menyeleksi
berdasarkan jangka waktu tertentu untuk melihat data
101
transaksi barang Keluar per periode.
Prakondisi : Seorang individu yang menyeleksi data untuk melihat,
menyimpan, dan mencetak laporan tersebut yaitu
manajemen.
Pemicu : Use case ini diinisiasi saat manajemen menyeleksi
pilihan laporan transaksi barang keluar per periode
untuk melihat, menyimpan, dan mencetak laporan
laporan transaksi barang keluar berdasarkan jangka
waktu tertentu.
Bidang khas
suatu event :
Kegiatan Pelaku Respons Sistem
Langkah 1 :
Manajemen mengklik
menu [Laporan]
[Laporan Transaksi
Barang Keluar per
Periode].
Langkah 3 :
Manajemen
memasukkan tanggal
awal dan tanggal akhir
ke dalam field input
data.
Langkah 5 :
Manajemen mengklik
tombol [Tampil].
Langkah 7:
Manajemen mengklik
tombol [Print].
Langkah 9 :
Manajemen
Langkah 2 : Sistem
merespon dengan
menampilkan Form Laporan
Transaksi Barang Keluar per
Periode yang berisi field
input data, tombol [Tampil]
dan tombol [Keluar].
Langkah 4 : Sistem
merespon dengan menerima
serta mengontrol entri yang
telah dimasukkan.
Langkah 6 : Sistem
merespon dengan
menampilkan Display
Laporan Transaksi Barang
Keluar per Periode yang
berupa page document yang
berisikan seluruh data-data
transaksi barang keluar
sesuai dengan jangka waktu
102
memasukkan data dan
menyeleksi data-data
yang diminta Sistem,
dan kemudian meng-
klik tombol [Print].
yang telah ditentukkan oleh
manajemen dan tombol
[Cetak].
Langkah 8 : Sistem
merespon dengan
menampilkan display Print
yang berisikan Select
Printer, Select Pages Range,
Number of Copies, tombol
[Print], dan tombol [Cancel].
Kesimpulan : Use case ini diakhiri ketika Manajemen mengklik
tombol [Close].
Postkondisi : Tercetak laporan transaksi barang keluar per periode
dalam media kertas.
Aturan Bisnis : Manajemen harus memiliki password yang valid
4.9 Rancangan Database
Untuk menyimpan semua data yang ada dalam sistem inventarisasi
barang unit kerja PT Solusi Periferal. Maka diperlukan sebuah database
yang dibuat dalam SQL Server.2005 Database ini diberi nama data INVEN.
Pada Database inventaris mempunyai empat (4) tabel sebagai berikut:
4.9.1 Tabel Administrator
Tabel administrator ini digunakan untuk untuk menyimpan data-data
administrator, adapun isi dari tabel administrator adalah sebagai berikut:
103
Tabel 4.11 : Struktur Tabel Administrator
File TBLAdmin.sql
Nama Field Type Size Keterangan
User Varchar 25 Nama Pengguna
Password Varchar 20 Password
Aktif Numeric Status Keaktifan
4.9.2 Tabel Barang Masuk
Tabel barang masuk digunakan untuk menyimpan data-data setiap
barang masuk, adapun isi dari tabel barang masuk adalah sebagai berikut:
File Name : Inventori.sql
Primary Key : Id_barang
Tabel 4.12 : Struktur Tabel Barang Masuk
File TBLBarang.sql
Nama Field Tipe lebar Arti
KodeBarang* varchar 12 ID Barang
NamaBarang varchar 50 Nama barang masuk
TipeBarang varchar 30 Tipe Jenis Barang
Kondisi varchar 30 Kondisi Barang Saat diterima
TglMasuk Datetime Tanggal diterima
Jumlah Numeric 3 Jumlah Barang
104
Divisi varchar 30 Divisi Yang menerima Barang
Harga Barang Money Harga Beli Barang
4.9.3 Tabel Keluar Header
Tabel Keluar Header digunakan sebagai menyimpan transaksi keluar
atau sedang dipinjam oleh pegawai ataupun Costumer (pelanggan) seperti
No transaksi, tanggal keluar dan Keperluan. Data ini akan menyimpan dan
memberikan informasi sirkulasi transaksi barang keluar. isi dari tabel
TBLKeluarHeader.sql adalah berikut:
File Name : TBLKeluarHeader.sql
Primary Key : Id_barang
Tabel 4.13 : Struktur Tabel Barang Keluar
File TBLKeluarHeader.sql
Nama Field Tipe Lebar Keterangan
NoTransaksi* varchar 5 Nomor Transaksi
TglKeluar Datetime Tanggal Keluar barang
NamaPegawai varchar 30 Nomor identitas Peminjam
TglKembali Datetime Tanggal Kembali barag
Keperluan varchar 30 Keperluan keluar barang
105
4.9.4 Tabel Keluar Detail
Tabel Keluar Detail digunakan sebagai menyimpan data-data barang
yang keluar atau sedang dipinjam oleh pegawai ataupun Costumer
(pelanggan) dan data ini akan menyimpan dan memberikan informasi
sirkulasi barang keluar. Isi dari tabel TBLKeluarDetail.sql adalah
berikut:
File Name : TBLKeluarDetail.sql
Tabel 4.14 : Struktur Tabel Barang Keluar Detail
File TBLKeluarDetail.sql
Nama Field Tipe Lebar Keterangan
NoTransaksi varchar 5 Nomor Transaksi
KodeBarang varchar 12 ID Barang
Divisi varchar 30 Divisi Yang menerima Barang
Jumlah Numeric 3 Jumlah barang keluar
106
4.10 Perancangan Antar Muka
Pada tampilan program terdapat beberapa form, yaitu:
a. Form Login
b. Form Masuk Barang
c. Form Keluar Barang
d. Form Pengembalian Barang
e. Form Laporan Masuk Barang
f. Form Laporan Transaksi
Form Login
Gambar 4.16 Halaman Masuk sebagai pengguna
1. Merupakan keterangan Perusahaan
2. Merupakan textbox isian username
3. Merupakan textbox isian password
4. Merupakan Button OK untuk mengeksekusi password.
1
2
3
4
107
Priode Tanggal
Masuk Barang
____/___/____ Sampai Tanggal ____/___/____
No Kode Barang Nama Barang Tipe Barang Divisi Jumlah HargaTanggal
JUMLAH HARGA
CETAK
Form Masuk Barang
Merupakan data master masuk barang inventarisasi PT. Solusi Periferal
Kode Barang
Masuk Barang
XXXXXX
Nama Barang XXXXXX
Tipe Barang XXXXXX
Kondisi XXXXXX
Tanggal Masuk XXXXXX
Jumlah XXXXXX
Divisi XXXXXX
Harga Barang XXXXXX
SIMPAN HAPUSTAMBAH KELUAR
Pencarian
Cari
XXXXXX
Gambar 4.17 Halaman Masuk barang
1. Merupakan textbox isian Kode Barang
2. Merupakan textbox isian Nama Barang
3. Merupakan textbox isian Tipe Barang
4. Merupakan textbox isian Kondisi Barang saat diterima
5. Merupakan textbox isian Tanggal Masuk Barang
6. Merupakan textbox isian Jumlah Barang
7. Merupakan textbox isian Divisi pengelola barang
8. Merupakan textbox isian Harga kisaran barang saat diterima
9. Merupakan Command Button Simpan untuk menyimpan data
barang.
11
1
2
3
4
5
6
78
9 10 12
14
13
108
10. . Merupakan Command Button Tambah untuk menambah data
11. Merupakan Command Button Hapus untuk menghapus data
12. Merupakan Command Button Batal untuk membatalkan data
yang kita ingin masukan ke dalam database.
13. Merupakan textbox pencarian barang dengan mengisi Kode
Barang yang akan dicari.
14. Merupakan Command Button Cari untuk mengeksekusi
pencarian barang.
Form Keluar Barang
Merupakan transaksi barang keluar yang dipinjam oleh pegawai perusahaan ke
PT. Solusi Periferal
No Transaksi
Keluar Barang
XXXXXX
Nama Pegawai XXXXXX
Tanggal Keluar XXXXXX
Tanggal Kembali XXXXXX
Keperluan XXXXXX
SIMPAN HAPUSTAMBAH KELUAR
No Kode Barang Nama Barang Tipe Barang Divisi Jumlah
Gambar 4.18 Halaman Keluar barang
1
2
3
4
5
7 8 9 10
6
109
1. Merupakan textbox isian No Transaksi
2. Merupakan textbox isian Nama Pegawai
3. Merupakan textbox isian Tanggal Keluar Barang
4. Merupakan textbox isian Tanggal Kembali Barang
5. Merupakan textbox isian Keperluan peminjaman
6. Merupakan datagrid (tampilan) dari Tabel barang keluar yang
sudah di simpan dalam database.
7. Merupakan Command Button Simpan untuk menyimpan data
barang.
8. Merupakan Command Button Tambah untuk menambah data
9. Merupakan Command Button Hapus untuk menghapus data
10. Merupakan Command Button Batal untuk membatalkan
transaksi
110
Form Pengembalian Barang
No Transaksi
Pengembalian Barang
XXXXXX
Nama Pegawai XXXXXX
Tanggal Keluar XXXXXX
Tanggal Kembali XXXXXX
KEMBALI KELUAR
No Kode Barang Nama Barang Tipe Barang Divisi Jumlah
Pencarian
Cari
XXXXXX
Gambar 4.19 Halaman Pengembalian barang
1. Merupakan textbox isian No Transaksi
2. Merupakan textbox isian Nama Pegawai
3. Merupakan textbox isian Tanggal Keluar Barang
4. Merupakan textbox isian Tanggal Kembali Barang
5. Merupakan textbox pencarian barang dengan mengisi Kode
Barang yang akan dicari.
6. Merupakan Command Button Cari untuk mengeksekusi
pencarian barang
7. Merupakan datagrid (tampilan) dari Tabel barang keluar yang
sudah di simpan dalam database.
1
2
3
4
5
8 9
6
7
111
8. Merupakan Command Button Kembali untuk mengembalikan
barang
9. Merupakan Command Button Keluar untuk membatalkan
transaksi
Form Laporan masuk barang
Gambar 4.20 Halaman Laporan masuk barang
12
3
4
112
Gambar 4.21 Halaman Laporan Transaksi
113
4.11 Implementasi
4.4.1. Pengertian Barang Milik Kantor
Barang milik kantor adalah semua barang atau diperoleh dari uang kas
perusahaan atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
Setiap inventaris aset baik itu mesin barang atau peralatan lainnya, hanya
boleh keluar kantor atau dipinjam dengan seizin manager atau pihak divisi
yang besangkutan.
4.4.2. Metode Pengkodean Barang
Untuk memudahkan pencatatan dan pengendalian, di berikan
identifikasi dalam bentuk kode sebagai identitas yang berbeda-beda. Untuk
memberikan Identitas penulis memberikan kode barang (ditambah nomor
bagian) dan kode informasi lain (ditambah tahun perolehannya).
2009 05 2896
Nomber IndukBarang
Tahun PriodeBarang Kode Bagian
Gambar 4.2 Stuktur Pengkodean barang
114
Sebagai contoh komputer notebook yang di beli tahun 2010 oleh divisi
teknisi di berikan kode sebagai berikut:
2009.05.2896
XXXX.XX.XXXX
2009 = Menunjukan tahun dimana barang tersebut sah menjadi barang
inventaris perusahaan PT. Solusi Periferal.
05 = Menunjukan kode divisi Technology Support & Service yang
memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk mengelola barang
tersebut.
2896 = kode urut barang yang di cetak secara acak dan digunakan sebagai
ID barang. (Teguh, 2010 .yang kembali dikembangkan oleh penulis)
4.12 Cetak Label Barcode
Untuk membuat label Barcode yang digunakan sebagai sebuah sistem,
terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan, karena Barcode
membutuhkan mesin pembaca, serta software yang melakukan pengolahan
data. Berikut komponennya:
4.5.1. Mesin Barcode printer
Mesin Barcode printer digunakan untuk mencetak Barcode yang
diinginkan kedalam suatu label dengan bentuk dan ukuran sesuai
kebutuhan. Mesin tersebut tentunya menggunakan tinta khusus, agar
Barcode yang dicetak dapat dibaca oleh mesin.
115
4.5.2. Label Barcode
Untuk dapat ditempel pada barang yang diinginkan, Barcode harus
dicetak didalam label Barcode. Label bisa terbuat dari kertas khusus atau
kertas biasa dengan bentuk dan ukuran yang dirancang sesuai kebutuhan.
4.5.3 Mesin Barcode Scaner
Barcode Scanner digunakan untuk membaca dan menerjemahkan
kode-kode Barcode ke dalam teks yang sesungguhnya. Jadi kode
Barcode yang telah dicetak didalam label akan dibaca oleh Barcode
Scanner untuk diambil datanya dan digunakan untuk keperluan
penglolahan data tersebut.
4.5.4. Software pengolahan data
Setelah data dibaca oleh Barcode Scanner, data tersebut tentunya
akan ditangkap oleh suatu aplikasi yang mampu memasukan data
kedalam database dan mengelolahnya sesuai kebutuhan.
Komponen tersebut harus ada dalam sistem Barcode sebagai satu
kesatuan. Barcode printer digunakan untuk mencetak kode Barcode
kedalam label Barcode akan dibaca oleh Barcode Scanner untuk diambil
datanya. Data yang diambil oleh Barcode Scanner akan diproser oleh
software pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang
dibutuhkan. (Teguh, 2010)
116
4.13 Aplikasi Desain Label Dengan Bartender
4.6.1 Tentang label barcode
Untuk dapat ditempel pada produk yang diinginkan, barcode harus
dicetak didalam sebuah label barcode. Label bisa terbuat dari kertas khusus
atau kertas biasa sesuai kebutuhan. Sebenarnya barcode mamang tidak harus
dicetak didalam label. Ada banyak produk, barcode langsung dicetak dalam
kemasannya, seperti halnya yang terdapat pada produk seperti mie instant,
bungkus-bungkus makanan ringan, rokok dan sebaginya. Tetapi mungkin
saja pengkodean yang ada dalam kemasan tersebut tidak sesuai dengan
keinginan. Untuk itu penting bagi penulis menjelaskan cara mencetak label
barcode, apalagi jika sistem barcodeakan diterapkan pada produk-produk
tampa kemasan, seperti misalnya fulniture, arsip, dan lain sebagainya.
4.6.2 Mendesain label barcode
Pada kemasan label label tertetu, biasanya memiliki per-made
template, yang dapat digunakan dalam mendesain label secara konsisten.
Yang jelas bentuk dan model template harus menyesuaikan dengan
spesifikasi bentuk yang akan menggunakannya.untuk mendesain template
tersebut. Terdapat beberapa software aplikasi yang digunakan. Software
teresebut digunakan untuk merancang model barcode yang akan dicetak,
mulai dari menentukan ukuran label, warna label, mengatur posisi label
sampai menentukan tipe barcode yang akan dicetak.
Beberapa aplikasi umum sebenarnya sudah disertakan desain
barcode dalam tool nya, seperti hal-nya terdapat pada aplikasi CorelDraw.
117
Di dalam aplikasi CorelDraw terdapat satu add-Ins barcode yang bisa
digunakan untuk membuat dan mendesain label barcode. Akan tetapi
penulis menggunakan aplikasi khusus untuk cetak label barcode Bartender
Seri 9.2 yang dirancang langsung dengan seperangkat hardware printer
barcodenya.
4.6.3 Bartender Cetak Barcode
Aplikasi ini merupakan aplikasi untuk merancang label barcode. Ukuran filenya
150Mb untuk Bartender 9.2 versi trial yang penulis gunakan dalam penelitian ini.
Untuk mencobanya semua orang dapat meng unggah dari situs penyedianya.
Penulis memilih aplikasi ini disamping sangat cocok dengan printer yang penulis
gunakan, aplikasi ini juga memilki fitur yang paling lengkap dibanding aplikasi
lainya. Pengguna tidak usah sepot lagi menulis kode barang yang akan dicetak
pada label, tetapi dengan aplikasi ini bisa langsung mengambil data base dari
berbagai jenis tipe data seperti Access, SQL Server, Excel dan lainya. Dan berikut
sekilas langkah-langkah mengoprasikan aplikasi tersebut.
4.14 Pengujian Sistem
Setiap program menjalani pengujian secara tes untuk memastikan
bahwa program yang telah kita buat bisa bebas dari kesalahan (bug),
walaupun tidak menutup kemungkinnan masih terjadi sedikit bug atau tidak
100% bebas dari bug, namun pengujian ini setidaknya bisa meminimalisasi
kesalahan yang aka terjadi.
118
Pengujan secara black box, yaitu suatu pendekatan untuk menguji
apakah setiap fungsi didalam program dapat berjalan dengan benar. Berikut
beberapa proses yang dilakukan penulis dalam pengujian ini, yaitu:
Tabel 4.15 Pengujian Sistem
No. Modul Prasyarat Hasil yang Diterapkan Hasil1 Add data user Login sebagai admin Masuk ke halaman utama ü2 Add data
barangMasuk menuAplikasi > BarangMasuk
Dapat Menambah datainventaris barang yangke dalam database
ü
3 Edit databarang
Masuk menuAplikasi > BarangMasuk
Dapat Mengedit datainventaris barang yangdiinginkan dalamdatabase
ü
4 Delete databarang
Masuk menuAplikasi > BarangMasuk
Dapat menghapus datainventaris barang yangdiinginkan dalamdatabase
ü
5 Cari databarang
Masuk menuAplikasi > BarangMasuk
Dapat mencari datainventaris barang yangada dalam database
ü
6 Lihat laporanaset barang
Masuk menuLaporan >DaftarBarang
Dapat melihat daftarinventaris yang dimiliki
ü
7 Add databarang keluar
Masuk menuAplikasi > Transaksi> Barang keluar
Dapat menambahkandata barang yang akankeluar/dipinjam
ü
8 Edit databarang keluar
Masuk menuAplikasi > Transaksi> Barang keluar
Dapat mengedit databarang yang akankeluar/dipinjam
ü
9 Delete databarang keluar
Masuk menuAplikasi > Transaksi> Barang keluar
Dapat menghapus databarang yang akankeluar/dipinjam
ü
10 Lihat laporantransaksibarang
Masuk menuLaporan > Transaksi
Dapat melihat daftartransaksi baranginventaris barang
ü
11 MencetakLaporanTransaksiBarang
Masuk menuLaporan > Transaksi
Dapat mencetak baikmelalui printer ataudicetak menjadi formatfile PDF
ü
12 PengembalianBarang
Masuk menuAplikasi > Transaksi
Halaman untukpengembalian barang
ü
119
> Barang Kembali yang akan dikembalikan.13 Keluar
AplikasiMasuk menu utama >Exit
Keluar dari aplikasiinventaris
ü
Pada tahap pengujian ini dilakukan oleh end user atau Admin yang
akan mengoprasikannya secara rutin. Dengan cara menjalankan setiap form
atau modul yang dikembangkan oleh Programer.
4.15 Instalasi Perangkat (Infrastruktur)
Beberapa tahapan dalam penerapan aplikasi ini dibutuhkan beberapa
pengaturan agar aplikasi dapat berjalan dengan benar dan sesuai dengan apa
yang diharapkan. Tahapan tersebut antara lain:
4.14.1. Perangkat Keras
Perangkat keras yang mendukung aplikasi ini adalah suatu unit
komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:
Minimun Requerement:
1. Processor : Pentium IV GHz atau lebih tinggi.
2. Memory : 512 MB minimum, 1GB disarankan.
3. Hardisk : 1 GB
4. Monitor
5. Keyboard
6. Mouse
7. Printer : Intermec PF8t
8. Barcode Reader
120
4.14.2. Perangkat Lunak
Spesifikasi sistem operasi dan perangkat lunak yang mendukung
adalah sebagai berikut:
1. Operating Sistem : Windows 2000 Professional, Windows XP
Professional, Windows XP Home Edition, Windows Server 2003, Windows
Vista, Windows 7 Seven.
2. Microsoft Sql Server 2005
3. Microsoft Visual Basic .Net 2005
4. Driver Printer
4.14.3. Perangkat Jaringan
Agar supaya sistem dapat digunakan oleh banyak komputer perlulah
pendukung jaringan sebagai penghubung antar komputer. Dalam sistem ini
Penulis menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) yang merupakan
jaringan milik pribadi didalam gedung atau kampus yang berukuran sampai
dengan beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan
komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor atau perusahaan.
Topologi yang digunakan adalah Topologi BUS yang bentuknya mirip
sekali dengan bentuk mobil BUS.
a. Keuntungan
1. Hemat Kabel
2. Layout Kabel Sederhana
3. Mudah dalam pengembangan
121
b. Kerugian
1. Deteksi dan Isolasi kesalahan sangat kecil
2. Kepadatan Trafik
3. Bila salah satu dari klien mengalami gangguan maka jaringan
tidak bisa berfungsi.
4. Diperlukan repeater untuk hubungan jarak jauh.
122
BAB VPENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan:
1. Dengan adanya sistem informasi inventaris yang sudah dibuat ini, tentunya
dapat memudahkan setiap kepala divisi dalam mengakses dan mengontrol
semua aset barang.
2. Dengan adanya pengklasifikasi kode barang yang distandarkan oleh
perusahaan, tentunya dapat memudahkan dalam pengelolaan data dalam
jumlah banyak.
3. Admin ataupun Manejemen dapat memperoleh informasi data barang, data
transaksi, data laporan dengan proses yang sangat cepat dan tepat.
4. Dengan adanya fitur laporan yang lebih lengkap dapat membantu dalam
memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan.
123
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan- kesimpulan yang telah dikemukakan, dapat diajukan
beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut:
1. Karena aplikasi ini hanya mengelola data persedian barang saja, maka
nantinya diharapkan adanya hubungan yang terintegrasi antara aplikasi ini
dengan sistem perhitungan budgeting pengadaan barang, dan terintegrasi
dengan supplier sehingga menciptakan suatu aplikasi yang utuh.
2. Menambakan modul perhitungan Depresiasi untuk menghitung nilai fisik
dalam properti seiring dengan waktu dan penggunaannya.
3. Melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi sehingga sistem Informasi
invetaris ini bisa digunakan untuk perusahaan lainya yang membutuhkan
dan punya nilai lebih.
124
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto, HM. 1999. Pengenalan Komputer (Dasar Ilmu Komputer,
Pemograman Sistem Informasi dan Intregensi Buatan). Yogyakarta :
Andi.
Jogiyanto, HM. 2001. Analisis & Desain. Yogyakarta: Andi.
Whitten, Jeffrey, dkk.2004. Meotode Desain dan Analsis Sistem, Ed.6.
Yogyakarta: Andi.
Teguh Wahyono, 2010. Membuat Sendiri Aplikasi Dengan Memanfaatkan
Barcode, Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Wahana, 2006. Pemograman Visual Basic.net 2005. Yogyakarta: Andi.
Melsi, 2007. Sistem Informasi Inventarisasi Manajemen Barang Daerah: Jakarta
Hari Sabarno, 2001. Keputusan Menteri Dalam Negeri Tentang Pelaksanaan
Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah. Kementrian Dalam
Negeri: Jakarta.
125
Samosir. Masrida.2006. Perancangan sistem informasi inventarisasi barang
pada unit kerja marcomm PT. Indosat tbk. Cabang Jember (Skripsi).
Malang: Universitas Islam Negeri
Mcleod , R, Jr, 1996. Sistem Informasi Manajemen. Terjemahan Hendra Teguh.
Jakarta : Prenhalindo.
Winpec, 2007. Membuat Aplikasi Reporting Service dengan SQL Server 2005.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
99
126
LAMPIRAN AWAWANCARA
Responden : Bapak Taufiq
Pewawancara : Fahmi Rahman
Hari Tanggal : 25 Maret 2010
Tema
Tujuan wawancara: mengetahui prosedur persediaan dan mengetahui alur proses
sistem yang berjalan.
Point wawancara:
FR Selamat siang
TQ Ada yang bisa saya Bantu
TQ Bapak saya mohon bantuannya untuk ikut mengembangkan sistem dan
sebagai penelitian skripsi saya.
TQ Boleh.
FR Kira-kira sistem apa yang dapat saya dapat kembangkan.
TQ Apa saja, tapi saat ini saya butuh sistem untuk mengelola inventaris
barang kantor supaya dapat dikelola dengan baik
FR. Bisa pak, memang saat ini bagaimana pengelolaan datanya.
TQ. Masih biasa, paling memakai program Microsoft Excel dan Word
FR. Yang bapak rasakan selama ini sudah cukup memuaskan belum,
misalnya saat laporan-laporan audit asset barang?
127
TQ. Belum, malah biasanya butuh waktu lama karena mencari-cari lagi data
yang semberaut dan acak-acakan.
FR. Selain itu apalagi kesulitan yang dialami?
TQ. Begitu pula dengan proses peminjaman terkadang ada pegawai yang
tidak mengembalikan barang, tertukar ataupun sampai hilang.
FR. Memang seperti apa sistem keluar barangnya?
TQ. proses peminjaman barang seorang pegawai yang akan menggunakan
barang iventaris diluar gedung, dengan cara menulis ke dalam buku
besar secara manual alat apa saja yang dipinjam lalu menyerahkan
identitas lengkap, maka jika terlambat ataupun hilang tidak dapat
pertanggung jawabkan. Karena saling tumpang tindih antara pinjam dan
pengembalian.
FR. Seberapa beratkan masalah inventaris yang dihadapi di perusahaan
bapak?
TQ. Menurut saya kan inventaris adalah asset yang harus dijaga, akhir-akhir
ini ada beberapa barang yang hilang dan entah siapa yang terakhir
menggunakannya. Bayangkan kalo saja satu buah computer laptop yang
dibawa keluar kantor dan hilang. Disamping merugikan kantor, pasti
pekerjaan pun akan ikut terbengkalai.
FR. Jadi seperti apa yang bapak inginkan?
TR. Bapak harafkan ada sebuah sistem yang dapat mendata semua asset
yang ada dikantor ini dengan baik, mulai dari barang yang terkecil
sekalipun.
100
128
TQ. Menurut anda apa yang cocok dengan sistem tersebut?
FR. Saya akan mengembangkan sistem inventaris dengan dengan metode
menggunakan barcode saja. Supaya lebih efisien dan keamanan barang
pengelolaannya sangat mudah digunakan. Jadi nantinya setiap barang
akan di tempelkan Label barcode sesui dengan divisi, tahun, dan urut
nya.
TQ. untuk sistemnya menggunakan apa?
FR. Untuk sistem aplikasinya saya akan menggunakan visual basic.net
supaya tampilanya lebih mudah digunakan dan user friedly.
TQ. Jadi apa saya yang saudara butuhkan bahan penelitiannya?
FR. data inventaris yang sudah ada dan terdata, baik cetak ataupun file. Serta
divisi yang ada di kantor ini untuk memudahkan pendataan.
TQ. Oke, silangkan hub admin. Terima kasih sudah membantu
FR. Sama-sama, kami pun ikut berterima kasih karena diperkenankan untuk
mengembangkan sistem di perusahaan bapak.
129
LAMPIRAN B
TAMPILAN APLIKASI
1. Halaman Login
2. Halaman Masuk Barang
130
3. Halaman Keluar Barang
4. Halaman Kembali Barang
131
5. Halaman Laporan Barang
2. Halaman Laporan Barang Keluar
132
5. Halaman Faktur Keluar
133
LAMPIRAN C
LAMPIRAN SOURCE CODE
1. FRMLogin.vbPublic Class Login
Private Sub butLogin_Click(ByVal sender As System.Object,ByVal e As System.EventArgs) Handles butLogin.Click ProgressBar1.Minimum = 0 ProgressBar1.Maximum = 10
Dim i As IntegerFor i = 1 To 10
ProgressBar1.Value = i Application.DoEvents() System.Threading.Thread.Sleep(100)
Next Visible = False
If txtAdmin.Text = "admin" And txtPassword.Text = "Admin"Then FRMInventaris.Show()
Else MsgBox("Gagal Login")
End IfEnd Sub
End Class
2. FRMBarang.vbPublic Class Form1
Inherits System.Windows.Forms.FormDim statusSimpan As StringDim btApp As BarTender.ApplicationClassDim btFormat As BarTender.Format
Private Sub Form1_FormClosing(ByVal sender As Object, ByVal eAs System.Windows.Forms.FormClosingEventArgs) HandlesMe.FormClosing btApp.Quit()
End SubPrivate Sub Form1_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e
As System.EventArgs) Handles MyBase.Load'TODO: This line of code loads data into the
'INVENDataSet.TBLBarang' table. You can move, or remove it, asneeded.
Me.TBLBarangTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLBarang) statusSimpan = "update'" btApp = New BarTender.ApplicationClass
End Sub
Private Sub butSimpan_Click(ByVal sender As System.Object,ByVal e As System.EventArgs) Handles butSimpan.Click
TryIf (statusSimpan.Equals("simpan")) Then
134
Me.TBLBarangTableAdapter.InsertQuery(Me.txtKodeBarang.Text,Me.txtNamaBarang.Text, Me.txtTipeBarang.Text, Me.comKondisi.Text,_
Me.dateTglMasuk.Text, Me.txtJumlah.Text,Me.comDivisi.Text, Me.txtHarga.Text)
Else
Me.TBLBarangTableAdapter.UpdateQuery(Me.txtNamaBarang.Text,Me.txtTipeBarang.Text, Me.comKondisi.Text, _
Me.dateTglMasuk.Text, Me.txtJumlah.Text,Me.comDivisi.Text, Me.txtHarga.Text, Me.txtKodeBarang.Text)
End IfCatch ex As Exception
MessageBox.Show("Gagal Simpan Data")End TryMe.TBLBarangTableAdapter.Fill(INVENDataSet.TBLBarang)
statusSimpan = "update"End Sub
Private Sub BindingNavigatorAddNewItem_Click(ByVal sender AsSystem.Object, ByVal e As System.EventArgs) HandlesBindingNavigatorAddNewItem.Click statusSimpan = "simpan"
End Sub
Private Sub BindingNavigatorDeleteItem_Click(ByVal sender AsSystem.Object, ByVal e As System.EventArgs) HandlesBindingNavigatorDeleteItem.Click
If MessageBox.Show("Apakah akan dihapus ?", "Hapus Data",MessageBoxButtons.YesNo, MessageBoxIcon.Question,MessageBoxDefaultButton.Button1) = Windows.Forms.DialogResult.YesThen
Me.TBLBarangTableAdapter.DeleteQuery(Me.txtKodeBarang.Text)End If
End Sub
Private Sub butCari_Click(ByVal sender As System.Object, ByVale As System.EventArgs) Handles butCari.Click
Me.TBLBarangTableAdapter.Fill_CariData(INVENDataSet.TBLBarang,Me.txtCari.Text)
End Sub
Private Sub butRefresh_Click(ByVal sender As System.Object,ByVal e As System.EventArgs) Handles butRefresh.Click
Me.TBLBarangTableAdapter.Fill(INVENDataSet.TBLBarang)End Sub
Private Sub Button1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVale As System.EventArgs) Handles Button1.Click btFormat = btApp.Formats.Open("c:\Inventaris.btw", False,"") btFormat.PrintOut(False, False) btFormat.Close(BarTender.BtSaveOptions.btDoNotSaveChanges)
135
End SubEnd Class
3. FRMKembali.vb
Public Class FRMKembaliDim statusSimpan As StringPrivate Sub FRMKembali_Load(ByVal sender As System.Object,
ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load'TODO: This line of code loads data into the
'INVENDataSet.TBLTransaksi' table. You can move, or remove it, asneeded.
Me.TBLTransaksiTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLTransaksi)'TODO: This line of code loads data into the
'INVENDataSet.TBLBarang' table. You can move, or remove it, asneeded.
Me.TBLBarangTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLBarang)'TODO: This line of code loads data into the
'INVENDataSet.TBLBarang' table. You can move, or remove it, asneeded.
Me.TBLBarangTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLBarang)'TODO: This line of code loads data into the
'INVENDataSet.TBLKeluarDetail' table. You can move, or remove it,as needed.
Me.TBLKeluarDetailTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLKeluarDetail)
'TODO: This line of code loads data into the'INVENDataSet.TBLKeluarHeader' table. You can move, or remove it,as needed.
Me.TBLKeluarHeaderTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLKeluarHeader)
'TODO: This line of code loads data into the'INVENDataSet.TBLKeluarDetail' table. You can move, or remove it,as needed.
Me.TBLKeluarHeaderTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLKeluarHeader) statusSimpan = "update"
End SubPrivate Sub butKembali_Click(ByVal sender As System.Object,
ByVal e As System.EventArgs) Handles butKembali.ClickMe.BinKembali.EndEdit()Me.butTambah.Enabled = FalseMe.BindingNavigatorPositionItem.Enabled = TrueMe.BindingNavigatorMovePreviousItem.Enabled = TrueMe.BindingNavigatorMoveFirstItem.Enabled = TrueTry
If (statusSimpan.Equals("simpan")) Then
Me.TBLKeluarHeaderTableAdapter.InsertTransaksiBaru(Me.txtNoTransaksi.Text, Me.labKeluar.Text, Me.labNamaPegawai.Text,
136
Me.datetglKembali.Text, Me.labKeperluan.Text,Me.labKeperluan.Text)
Else
Me.TBLKeluarHeaderTableAdapter.UpdateTransaksiBaru(Me.txtNoTransaksi.Text, Me.labKeluar.Text, Me.labNamaPegawai.Text,Me.datetglKembali.Text, Me.labKeperluan.Text,Me.labKeperluan.Text)
End IfCatch ex As Exception
MessageBox.Show("Gagal Simpan Data")End TryMe.TBLBarangTableAdapter.Fill(INVENDataSet.TBLBarang)
statusSimpan = "update"End Sub
Private Sub BindingNavigatorAddNewItem_Click(ByVal sender AsSystem.Object, ByVal e As System.EventArgs) HandlesbutTambah.Click
Me.BinKembali.AddNew()Me.BindingNavigatorPositionItem.Enabled = FalseMe.BindingNavigatorMovePreviousItem.Enabled = FalseMe.BindingNavigatorMoveFirstItem.Enabled = FalseMe.butTambah.Enabled = False
End SubPrivate Sub butCari_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal
e As System.EventArgs) Handles butCari.Click
Me.TBLKeluarHeaderTableAdapter.Fill_CariTransaksi(INVENDataSet.TBLKeluarHeader, Me.txtCariTransaksi.Text)
End SubPrivate Sub butRefresh_Click(ByVal sender As System.Object,
ByVal e As System.EventArgs) Handles butRefresh.Click
Me.TBLKeluarHeaderTableAdapter.Fill(INVENDataSet.TBLKeluarHeader)End Sub
End Class4. FRMLaporanBarang.vb
Imports System.DataPublic Class FRMLaporanBarang
Dim rep As RPTBarang
Private Sub ButTampil_Click(ByVal sender As System.Object,ByVal e As System.EventArgs) Handles ButTampil.Click rep = New RPTBarang
Dim dtBarang As DataTableIf Me.cmbDivisi.Text = "Semua Data" Then
dtBarang = Me.TblBarangTableAdapter1.GetDataElse
dtBarang =Me.TblBarangTableAdapter1.FilterDenganDivisi(Me.cmbDivisi.Text)
End If
137
rep.SetDataSource(dtBarang)Me.repViewer.ReportSource = rep
End Sub
Private Sub FRMLaporanBarang_Load(ByVal sender AsSystem.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load
Dim dtDivisi As DataTableDim dataTableDivisi As
INVENDataSetTableAdapters.TBLBarangDivisiTableAdapter dataTableDivisi = NewINVENDataSetTableAdapters.TBLBarangDivisiTableAdapter dtDivisi = dataTableDivisi.PilihDivisi
' Tampilkan jenis - jenis barang pada combobox jenisMe.cmbDivisi.Items.Add("Semua Data")For Each drDivisi As DataRow In dtDivisi.Rows
Me.cmbDivisi.Items.Add(drDivisi.Item(0))Next
End SubEnd Class
138
5. FRMLaporanTransaksi.vbImports System.DataPublic Class FRMLaporanTransaksi
Dim rep As RPTTransaksi
Private Sub butTampilkan_Click(ByVal sender As System.Object,ByVal e As System.EventArgs) Handles butTampilkan.Click rep = New RPTTransaksi
Dim dt As DataTableDim dtTransaksi As
INVENDataSetTableAdapters.TBLTransaksiTableAdapter dtTransaksi = NewINVENDataSetTableAdapters.TBLTransaksiTableAdapter dt = dtTransaksi.GetData() rep.SetDataSource(dt)
Me.repViewerT.ReportSource = repEnd Sub
Private Sub butFilter_Click(ByVal sender As System.Object,ByVal e As System.EventArgs) Handles butFilter.Click rep = New RPTTransaksi
Dim dt As DataTableDim dtTransaksi As
INVENDataSetTableAdapters.TBLTransaksiTableAdapter dtTransaksi = NewINVENDataSetTableAdapters.TBLTransaksiTableAdapter dt =dtTransaksi.FilterBerdasarkanTanggal(Me.dtDariTanggal.Value,Me.dtSampaiTanggal.Value) rep.SetDataSource(dt)
Me.repViewerT.ReportSource = repEnd Sub
End Class
6. FRMTransaksi.vbPublic Class FRMTransaksi
Dim statusSimpan As StringPrivate Sub FRMTransaksi_Load(ByVal sender As System.Object,
ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load'TODO: This line of code loads data into the
'INVENDataSet.TBLBarang' table. You can move, or remove it, asneeded.
Me.TBLBarangTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLBarang)'TODO: This line of code loads data into the
'INVENDataSet.TBLKeluarDetail' table. You can move, or remove it,as needed.
Me.TBLKeluarDetailTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLKeluarDetail)
'TODO: This line of code loads data into the'INVENDataSet.TBLKeluarHeader' table. You can move, or remove it,as needed.
139
Me.TBLKeluarHeaderTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLKeluarHeader) statusSimpan = "update"
End Sub
Private Sub butTambahTr_Click(ByVal sender As System.Object,ByVal e As System.EventArgs) Handles butTambahTr.Click
Me.BinTransaksi.AddNew()Me.BindingNavigatorPositionItem.Enabled = FalseMe.BindingNavigatorMovePreviousItem.Enabled = FalseMe.BindingNavigatorMoveFirstItem.Enabled = FalseMe.butTambahTr.Enabled = False
End Sub
Private Sub butHapusTr_Click(ByVal sender As System.Object,ByVal e As System.EventArgs) Handles butHapusTr.Click
Me.BinTransaksi.RemoveAt(CInt(Me.BindingNavigatorPositionItem.Text) - 1)
Me.butTambahTr.Enabled = TrueMe.BindingNavigatorPositionItem.Enabled = TrueMe.BindingNavigatorMovePreviousItem.Enabled = TrueMe.BindingNavigatorMoveFirstItem.Enabled = True
End Sub
Private Sub butSimpanTr_Click(ByVal sender As System.Object,ByVal e As System.EventArgs) Handles butSimpanTr.Click
Me.BinTransaksi.EndEdit()Me.butTambahTr.Enabled = TrueMe.BindingNavigatorPositionItem.Enabled = TrueMe.BindingNavigatorMovePreviousItem.Enabled = TrueMe.BindingNavigatorMoveFirstItem.Enabled = TrueTry
If (statusSimpan.Equals("simpan")) Then
Me.TBLKeluarHeaderTableAdapter.InsertTransaksiBaru(Me.txtNoTransaksi.Text, Me.dateTglKeluar.Text, Me.txtNamaPegawai.Text,Me.datetglKembali.Text, Me.txtKeperluan.Text,Me.txtKeperluan.Text)
Else
Me.TBLKeluarHeaderTableAdapter.UpdateTransaksiBaru(Me.txtNoTransaksi.Text, Me.dateTglKeluar.Text, Me.txtNamaPegawai.Text,Me.datetglKembali.Text, Me.txtKeperluan.Text,Me.txtKeperluan.Text)
End IfCatch ex As Exception
MessageBox.Show("Gagal Simpan Data")End TryMe.TBLBarangTableAdapter.Fill(INVENDataSet.TBLBarang)
statusSimpan = "update"End Sub
140
Private Sub butTambah_Click(ByVal sender As System.Object,ByVal e As System.EventArgs) Handles butTambah.Click
Me.TBLKeluarDetailTableAdapter.TambahTransaksi(txtNoTransaksi.Text, txtKodeBarang.Text, txtDivisi.Text,Convert.ToDecimal(txtJumlah.Text))
Me.TBLKeluarDetailTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLKeluarDetail)
Me.FKTBLKeluarDetailTBLKeluarHeaderBindingSource.ResetBindings(False)
Me.BinTransaksi.ResetBindings(False)End Sub
Private Sub txtKodeBarang_TextChanged(ByVal sender AsSystem.Object, ByVal e As System.EventArgs) HandlestxtKodeBarang.TextChanged
Me.TBLBarangTableAdapter.Fill_CariData(INVENDataSet.TBLBarang,txtKodeBarang.Text)
End Sub
Private SubFKTBLKeluarDetailTBLKeluarHeaderBindingSource_CurrentChanged(ByValsender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) HandlesFKTBLKeluarDetailTBLKeluarHeaderBindingSource.CurrentChanged
End Sub
Private Sub butCetak_Click(ByVal sender As System.Object,ByVal e As System.EventArgs) Handles butCetak.Click
Me.butSimpanTr_Click(sender, e)' Tampilkan Faktur
FakturTransaksi.MdiParent = Me.MdiParent FakturTransaksi.setNoTransaksi(Me.txtNoTransaksi.Text) FakturTransaksi.Show()
End SubEnd Class7. FRMFakturTransaksi.vbPublic Class FakturTransaksi
Private rep As RPTFakturTransaksiPrivate noTransaksi As String
Public Sub setNoTransaksi(ByVal nomor As String) noTransaksi = nomor
End Sub
Private Sub FakturTransaksi_Load(ByVal sender AsSystem.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load
Dim dt As DataTableDim dtTransAdapter As
INVENDataSetTableAdapters.TBLTransaksiTableAdapter
141
dtTransAdapter = NewINVENDataSetTableAdapters.TBLTransaksiTableAdapter dt = dtTransAdapter.TransaksiBerdasarkanNomor(noTransaksi) rep = New RPTFakturTransaksi rep.SetDataSource(dt)
Me.repViewer.ReportSource = repEnd Sub
End Class
97
RANCANG BANGUN APLIKASI INVENTARISASI BARANG
MENGGUNAKAN LABEL BARCODE (STUDI KASUS PT. SOLUSI
PERIFERAL)
SKRIPSI
Disusun Oleh :FAHMI RAHMAN
105091002904
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011 M / 1432 H
t
RANCANG BANGUN APLIKASI CETAK LABEL
INVENTARTSASI BARANG MENGGUNAKAN BARTENDER
(sTuDI KASUS PT SOLUSI PERIF',ERAL)
Skipsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta:,'
Oleh:
FAHMI RAI{MAN
10s091002904
Menyetujui,
Pembimbing I,
Nia Kun#adewi. MMSINIP. 19750 412 2007 t0 2 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Pembimbing II.A
tXrz-/uu
lll
.197t0522 200604
RANCANG BANGUN APLIKASI INVENTARTSASI
BARANG MENGGUNAKAN LABEL BARCODE
(STUDI KASUS PT. SOLUSI PERTF'ERAL)
Skripsi
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakartauntuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Ria Hari Gusmita. M.KomNrP. 19820817 2009t2 2 002
Pembimbing I, Pembimbing II,
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Prodi Teknik Inforrnatika
Yusuf Durrachman" M. Sc. MITNrP. 19710522 200604 I 002
DR. S).opians).ah Ja).a Putra" M.SisNrP. 19680117 200112 1 001
Nia Kumaladeri.i. MMSINrP. 19750412 200710 2 002
Yusuf Durachman. M.Sc" MITNrP. 19710522 200604 | 002
111
Penguji II,
Herlino Nanang" MTNrP. 1 973 1 209 200501t 002
ii
RANCANG BANGUN APLIKASI INVENTARISASI
BARANG MENGGUNAKAN LABEL BARCODE
(STUDI KASUS PT. SOLUSI PERIFERAL)
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
Fahmi Rahman
105091002904
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M/1432 H
iii
RANCANG BANGUN APLIKASI INVENTARISASI
BARANG MENGGUNAKAN LABEL BARCODE
(STUDI KASUS PT. SOLUSI PERIFERAL)
Skripsi
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakartauntuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Menyetujui,
Penguji I,
Herlino Nanang, MTNIP. 19731209 2005011 002
Penguji II,
Ria Hari Gusmita, M.KomNIP. 19820817 200912 2 002
Pembimbing I,
Yusuf Durrachman, M. Sc, MITNIP. 19710522 200604 1 002
Pembimbing II,
Nia Kumaladewi, MMSINIP. 19750412 200710 2 002
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SisNIP. 19680117 200112 1 001
Ketua Prodi Teknik Informatika
Yusuf Durachman, M.Sc, MITNIP. 19710522 200604 1 002
iv
ABSTRAK
FAHMI RAHMAN (105091002904). Rancang Bangun Aplikasi Inventarisasi
Barang Menggunakan Label Barcode (Studi Kasus PT. Solusi Periferal). Dibawah
bimbingan YUSUF DURAHMAN dan NIA KUMALADEWI
PT. Solusi Periferal merupakan sebuah perusahaan berskala menengahyang bergerak di bidang penyediaan berbagai macam printer dan komputermobile. Pada perusahaan ini terdapat suatu sistem inventarisasi yang masihberjalan secara manual, dimana dalam penerapan sistem ini terdapat beberapa halyang menjadi kendala, yaitu diantaranya adalah keefektifan dan efisiensi waktudan proses audit data aset, bentuk laporan ada sekarang yang masih berupahardcopy yang dapat menyulitkan dalam proses pencarian data, dan kemungkinanterjadinya data inventaris yang hilang. Dengan alasan di atas maka penulismencoba untuk memberikan alternatif pemecahan masalah dengan membuat suatuaplikasi sistem inventaris yang akan mencatat data dan daftar aset perusahaan,waktu pembelian, divisi, dan pengkodean yang akan dibuat secara sistematis danterkomputerisasi dengan metode barcode, sehingga akan menghilangkan prosespencatatan yang selama ini telah berjalan secara manual pada PT. Solusi Periferaldan juga dengan penggunaan metode barcode akan mengurangi tingkat kesalahanpenginputan ID barang dalam proses keluar masuk barang tersebut. Padapenulisan ini juga akan diterangkan tahapan pengerjaan, mulai dari proses analisa,perencanaan, konstruksi yang menggunakan aplikasi Bartender 9.0, visualBasic.Net 2005 dan SQL Server 2005 untuk database-nya, hingga tahapanpengimplementasian dengan menggunakan metode RAD dengan notasiperekayasaan dan pendekatan Analisis Model Driven, UML (Unified ModellingLanguange), dengan membuat use case diagram, untuk mengetahui data apa sajayang menjadi masukan dan keluaran.
Kata Kunci : Cetak Label, Barcode, Sistem inventatis
5 BAB + xvi + 113 Hal + 25 Gambar +15 Tabel
2 Simbol + 10 Pustaka + 3 Lampiran
Pustaka ( 10: 1996 – 2010 )
v
HALAMAN PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR ASLI KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 18 Maret 2011
Fahmi Rahman105091002904
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
karunia serta petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yang berjudul RANCANG BANGUN APLIKASI INVENTARISASI
BARANG MENGGUNAKAN LABEL BARCODE (STUDI KASUS
PT.SOLUSI PERIFERAL). ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis
sanjungkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga serta sahabat
beliau.
Setelah terselesaikannya penulisan skripsi ini, penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis, baik berupa
bimbingan, moril maupun materil, yang penulis tujukan kepada:
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc, MIT, selaku Ketua Program Studi
Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc, MIT, selaku dosen pembimbing I yang
telah memberikan bimbingan, saran dan bersedia meluangkan waktunya
walaupun sangat sibuk.
4. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan pengarahan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
vii
5. Almarhum Ayah handa Abdul Qohar, dan ibunda. yang telah melahirkan,
mendidik, serta membimbing ananda sampai sekarang. Terima kasih atas
segala pengorbanan, baik waktu, tenaga, biaya serta doa-doamu.
6. Mas Mirza, Denni, Shadiq, ipul, mucle yang telah memberikan banyak
inspirasi dan bantuan kepada penulis.
7. Teman-teman seperjuangan, kelas TI-D: Teman-teman satu angkatan dan
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih semuanya.
8. Teman-teman seperjuangan di RIMASI, RIMASI FC, Sanggar Ayu
Apartement yang telah memberi banyak inspirasi dan motivasi kepada
penulis. Pokonamah Hatur nuhun lah....
9. ^_^.. Neng Marselia Cempaka Rahman, Makasih ya... Dan terakhir
kesemua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyusunan skripsi
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
viii
Jakarta, 18 Maret 2011
Penulis
Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
seperti kata pepatah ”tiada gading yang tak retak”. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar penyusunan skripsi
ini menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada penulis
sendiri dan bagi yang membacanya.
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................................................... i
Halaman Sampul ...................................................................................... ii
Lembar Pengesahan ................................................................................. iii
Abstrak ..................................................................................................... iv
Halaman Pernyataan ............................................................................... v
Kata Pengantar ........................................................................................ vi
Daftar Isi .................................................................................................. ix
Daftar Tabel ............................................................................................. xiv
Daftar Gambar ......................................................................................... xv
Daftar Lampiran....................................................................................... xvi
Daftar Simbol............................................................................................ xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Tujuan................................................................................................. 3
1.3. Perumusan Masalah............................................................................. 3
1.4 Batasan Masalah................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penulisan ............................................................................... 4
1.6 Metodologi Penelitian ......................................................................... 5
1.7 Sistematika Penulisan .......................................................................... 7
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi ................................................................................. 9
2.2 Pengertian Informasi ........................................................................... 10
2.3 Perancangan Sistem ............................................................................. 11
2.4 Konsep Dasar Rapid Applicatiom Development .................................... 13
2.5 Konsep dasar Pendekatan Analisis Model Driven, OOA dan OOD........ 14
x
2.5.1. Pengertian Pendekatan Model Driven.......................................... 14
2.5.2 Pengertian Object Oriented Analysis (OOA)................................ 14
2.5.3. Pengertian Object Oriented Design ............................................. 15
2.6. Konsep Dasar UML ............................................................................. 15
2.6.1. Pengertian UML.......................................................................... 15
2.7. Konsep dasar perancangan sistem inventaris ....................................... 16
2.7.1 Pengertian perancangan .............................................................. 16
2.7.2 Konsep dasar inventaris .............................................................. 16
2.7.3 Klasifikasi inventaris .................................................................. 17
2.7.4 Jenis-jenis inventaris ................................................................... 18
2.7.5 Fungsi inventaris ........................................................................ 18
2.7.6 Pengertian sistem Informasi inventaris ........................................ 19
2.8 Microsoft Visual Basic.NET ................................................................ 19
2.9 Microsoft SQL Server 2005 ................................................................. 20
2.10. Barcode ............................................................................................ 20
2.10.1 Definisi Barcode ....................................................................... 20
2.10.2 Cara Kerja Barcode .................................................................. 21
2.10.3 Tipe Barcode ............................................................................ 23
2.10.4 Barcode Reader ......................................................................... 24
2.10.2 Manfaat Barcode ...................................................................... 25
2.11. Bartender ......................................................................................... 26
2.12. Studi Sejenis ..................................................................................... 27
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metodologi Pengumpulan Data ........................................................... 31
3.1.1 Observasi .................................................................................... 32
3.1.2 Wawancara.................................................................................. 32
3.1.3 Studi Pustaka............................................................................... 32
3.2 Alur proses pengembangan sistem........................................................ 32
3.3. Metodologi pengembangan sistem....................................................... 33
3.3.1.Mendefinisikan Lingkup (Scope Definition)................................. 33
xi
3.3.2. Analisis Sistem (Analysis) .......................................................... 33
3.3.3. Perancangan sistem (Design) ...................................................... 35
3.3.4. Implementasi sistem (Contruction & Testing) ............................. 35
3.3.5. Implementasi Bahasa Pemrograman dan Basis Data (Database) . 36
3.3.6 Pemeliharaan ............................................................................... 37
3.4. Perangkat pendukung .......................................................................... 38
BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Profil Perusahaan PT. Solusi Periferal ............................................... 42
4.1.1 Sejarah Berdiri ............................................................................ 42
4.1.2 Produk & Jasa ............................................................................. 42
4.1.3 Pelanggan ................................................................................... 43
4.1.4 Struktur Organisasi ...................................................................... 43
4.2. Indetifikasi Permasalahan yang Dihadapi ......................................... 44
4.3. Alternatif Memecahan Masalah ......................................................... 45
4.4. Konsep dasar Barang Milik kantor..................................................... 45
4.4.1 Pengertian Barang milik kantor.................................................... 45
4.4.2 Metode Pengkodean Barang ........................................................ 45
4.5. Cetak Label Barcode ......................................................................... 46
4.5.1 Mesin Barcode printer ................................................................. 46
4.5.2 Label Barcode ............................................................................. 47
4.5.3 Mesin Barcode scanner ............................................................... 47
4.5.4 Software pengolah data ................................................................ 47
4.6. Aplikasi Desain Label dengan Bartender ........................................... 48
4.6.1 Tenrtang label barcode ................................................................ 48
4.6.2 Mendesain label barcode ............................................................. 48
4.6.3 Bartender cetak Barcode.............................................................. 48
4.7. Kebutuhan Umum Sistem.................................................................. 49
4.8. Prosedur Perancangan Sistem Yang Diusulkan .................................. 50
4.9. Fungsionalitas dan Pengguna Sistem ............................................... 51
4.10. Metodelogi Pengembangan Sistem .................................................... 52
xii
4.9.1 Mendefinisikan Lingkup (Scope Definition)................................. 52
4.9.2 Analisis Sistem (Analysis) ........................................................... 53
4.9.2.1. Literatur Sejenis ................................................................. 53
4.9.2.2. Analisis Sistem Berjalan .................................................... 54
4.9.2.3. Use case Diagram .............................................................. 56
4.9.2.4. Activity Diagram ................................................................ 57
4.9.2.5. Analisis Sistem Usulan....................................................... 59
4.9.2.6. Daftar Pengguna Sistem..................................................... 60
4.9.2.7.Use case Diagram ............................................................... 61
4.9.2.8. Activity Diagram ................................................................ 63
4.9.2.8. 1. Use case Input Data Klasifikasi Barang ................. 63
4.9.2.8. 2. Use case Input Data Barang................................... 64
4.9.2.8.3. Use case Transaksi Barang Keluar.......................... 65
4.9.2.8.4. Use case Cek Data Barang...................................... 66
4.9.2.8.5. Use case Laporan Barang ...................................... 67
4.9.2.8.6. Use case Laporan Transaksi Barang Masuk............ 67
4.9.2.8.7. Use case Laporan Transaksi Barang Masuk
Per Periode ............................................................................ 68
4.9.2.8.8. Use case Laporan Transaksi Barang Keluar ............ 68
4.9.2.8. 9.Use case Laporan Transaksi Barang Keluar
Per Divisi............................................................................... 69
4.9.2.8. 10. Use case Laporan Transaksi Barang Keluar
Per Periode ............................................................................ 70
4.9.3 Perancangan Sistem (Design)....................................................... 70
4.11. Use case Naratif Desain Sistem ........................................................ 71
4.10.1 Use case Input Data Barang ....................................................... 72
4.10.2 Transaksi Barang Keluar............................................................ 74
4.10.3 Transaksi Barang Kembali ......................................................... 77
4.10.4 Laporan Barang ......................................................................... 79
4.10.5 Laporan Transaksi Barang Keluar Per Divisi ............................. 80
4.10.6 Laporan Seluruh Transaksi Barang Keluar ................................. 82
xiii
4.10.8 Laporan Transaksi Barang Keluar Per Periode ........................... 83
4.12. Rancangan Database ......................................................................... 85
4.11.1 Tabel Administrator ................................................................... 85
4.11.2 Tabel Barang Masuk.................................................................. 86
4.11.3 Tabel Keluar Header ................................................................. 87
4.11.4 Tabel Keluar Detail ................................................................... 88
4.12. Perancangan Antar Muka ........................................................................ 89
4.13. Pengujian Sistem..................................................................................... 92
4.14. Instalasi Perangkat (Infrastruktur) ........................................................... 93
4.14.1 Perangkat Keras......................................................................... 93
4.14.2 Perangkat Lunak........................................................................ 93
4.14.3 Perangkat Jaringan..................................................................... 94
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan............................................................................................... 96
5.2. Saran......................................................................................................... 97
Daftar Pustaka .............................................................................................. 98
Lampiran ....................................................................................................... 100
xiv
DAFTAR TABEL
Table 4.1 Daftar Pengguna Sistem ................................................................... 60
Tabel 4.3 Use Case Naratif Desain Sistem Input Data Barang.......................... 72
Tabel 4.4 Use Case Naratif Desain Sistem Transaksi Barang keluar................ 74
Tabel 4.5 Use Case Naratif Desain Sistem Transaksi Barang kembali............. 77
Tabel 4.6 Use Case Naratif Desain Sistem Laporan Barang ............................. 79
Tabel 4.8 Use Case Naratif Desain Sistem Laporan Seluruh Transaksi
Barang Keluar.................................................................................................. 82
Tabel 4.10 Use Case Naratif Desain Sistem Laporan Transaksi Barang
Keluar PerPeriode............................................................................................ 83
Tabel 4.11 : Struktur Tabel Administrator ........................................................ 86
Tabel 4.12 : Struktur Tabel Barang Masuk ....................................................... 86
Tabel 4.13 : Struktur Tabel Barang Keluar ....................................................... 87
Tabel 4.14 : Struktur Tabel Barang Keluar Detail............................................. 88
Tabel 4.15 Pengujian Sistem............................................................................ 92
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Strategi Rapid Application Development (RAD)............................ 13
Gambar 3.1 .Diagram Tahapan Metodelogi Penelitian ..................................... 31
Gambar 3.2. Tahapan dan Rincian Kerangka Berfikir ...................................... 41
Gambar 4.1 Struktur organisasi pada PT. Solusi Periferal Periferal .................. 42
Gambar 4.2 Stukur Pengkodean barang............................................................ 44
Gambar 4.3 Use Case Diagram Analisis Sistem Berjalan................................. 55
Gambar 4.4 Activity Diagram Untuk Kegiatan Masukan Barang
Analisis Sistem Usulan .................................................................................... 53
Gambar 4.5 Use Case Diagram Analisis Sistem Usulan................................... 57
Gambar 4.6 Activity Diagram Untuk Use Case Input Data Klasifikasi Barang . 58
Gambar 4.7 Activity Diagram Untuk Use Case Input Data Barang ................... 59
Gambar 4.8 Activity Diagram Untuk Use Case Transaksi Barang Keluar ......... 60
Gambar 4.9 Activity Diagram Untuk Use Case Cek Data Barang ..................... 61
Gambar 4.10 Activity Diagram Untuk Use Case Laporan Barang..................... 62
Gambar 4.11 Activity Diagram Laporan Untuk Use Case
Transaksi Barang Masuk.................................................................................. 62
Gambar 4.12 Activity Diagram Untuk Use Case Laporan. Transaksi
Barang Masuk Per Periode............................................................................... 63
Gambar 4.13 Activity Diagram Untuk Use Case
Laporan Transaksi Barang Keluar .................................................................... 63
Gambar 4.14 Activity Diagram Untuk Use Case
Laporan Transaksi Barang KeluarPer Penanggung Jawab ................................ 64
Gambar 4.15 Activity Diagram Untuk Use Case
Laporan Transaksi Barang Keluar Per Periode ................................................. 65
Gambar 4.16 Halaman Masuk sebagai pengguna ............................................. 84
Gambar 4.17 Halaman Masuk barang .............................................................. 85
Gambar 4.18 Halaman Keluar barang .............................................................. 86
xvi
Gambar 4.19 Halaman Pengembalian barang ................................................... 88
Gambar 4.20 Halaman Laporan masuk barang ................................................. 89
Gambar 4.21 Halaman Laporan Transaksi........................................................ 90
Gambar 4.22 Stukur Pengkodean barang.......................................................... 91
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Wawancara .................................................................................. 100
Lampiran B Tampilan Aplikasi ........................................................................ 104
Lampiran C Source code .................................................................................. 107
DAFTAR SIMBOL
Simbol Use Case Model Diagram ............................................................. xviii
Simbol Activity Model Diagram ................................................................ xix
xviii
SIMBOL USE CASE MODEL DIAGRAM(Whitten, 2004)
Simbol KeteranganAktor
Use case
Association
Extends
Uses (include)
Depends on
Inheriatance
<<Extends>>
<< Uses >>
<< Depends on >>
xix
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM(Whitten, 2004)
Simbol KeteranganActivity
Initiate Activities
Start of the Process
Termination of the Process
Synchronization Barcode
Decision Activity
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Inventarisasi adalah kegiatan atau tindakan untuk melakukan
penghitungan fisik barang aset (inventaris dan ruang) yang ada secara
terintegrasi seluruh instansi yang difokuskan pada pendataan dan
pengelolaan untuk kepentingan fondasi data guna sistem barang, ruang dan
bangunan, meyakinkan kebenaran pemilikan, serta menilai kewajaran sesuai
kondisi barang di Kantor, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Pemerintah
Daerah. Dari Hasil inventarisasi, dapat diketahui barang aktif yang benar-
benar dimiliki oleh Instansi, kemudian dilakukan penilaiannya sesuai dengan
kebijakan akuntansi. Hasil penilaian aktif akan tetap merupakan saldo awal
kelompok aset dalam neraca atau merupakan dukungan atas saldo aset tetap
dalam neraca. (Hari Sabarno, 2007)
Pada studi kasus ini Sistem informasi persediaan barang dan
inventarisasi pada kantor PT. Solusi Periferal. Sampai saat ini masih
menggunakan metode manual yaitu Buku Inventaris (BI): Kumpulan catatan
data teknis dan administrasi yang diperoleh dari Kartu Inventaris Barang
hasil inventarisasi. dan Kartu Inventaris Barang (KIB): Adalah kartu untuk
mencatat barang inventaris secara tersendiri atau kumpulan/kolektif yang
diperlukan untuk inventarisasi atau tujuan. pencatatan dan pembukuan tetap
pada form kertas. Pada akhirnya banyak aset-aset yang kurang diawasi dan
tidak tertata rapi sehingga sulit untuk mengetahui jumlah persedian barang
1
2
yang berada di gudang barang tersebut rentan akan hilang atau tertukar
dengan aset barang lain, masalah yang adapun membutuhkan waktu yang
relatif lama karena harus melakukan pengecekan barang yang berada di
gudang. (Melsi, 2007).
Seharusnya perkembangan yang sangat pesat dibidang teknologi
informasi membawa pengaruh yang sangat besar pada berbagai aspek
kehidupan manusia. Pengaruh yang paling nyata terlihat pada terjadinya
perubahan yang mendasar terhadap cara orang melakukan komputasi,
terutama yang diimplementasikan dalam bisnis dan kehidupan kita sehari-
hari. Teknologi informasi dan komputer akan membuat taraf kehidupan
manusia meningkat pesat. Berbagai kendala dapat dipecahkan dengan lebih
mudah dan efesian. Kendala informasi misalnya, dapat dipecahkan dengan
teknologi informasi berupa internet.
Dari sedikit gambaran aktifitas tersebut terjadi proses pencatatan
barang masuk, barang keluar dan jumlah stok (persediaan) yang dilakukan
operator (Admin). Dan sebenarnya hal tersebut dapat dilakukan dengan
sistem informasi yang lebih baik dengan menggunakan sistem aset, serta
didukung dengan pencetakan label kode pada setiap barang yang akan
diinventariskan sesuai dengan data pembelian dan kondisi yang ada. Sistem
aplikasi inventaris yang sudah ada sampai sekarang jauh dari yang diharapkan
masih banyak kekurangan-kekurangan seperti kode label pada setiap barang,
detail jenis barang, sampai harga beli atau jual dan jual kembali barang
tersebut. Hal seperti ini akan berakibat fatal karena nilai barang tersebut bisa
3
saja hilang atau ditukar dengan kualitas yang lebih rendah dengan kata lain
inventarisasi sangat penting karena bertujuan untuk menyelamatkan semua
aset yang dimiliki oleh setiap perusahan.
Dari beberapa masalah di atas, maka penulis merasa terdorong untuk
membangun sebuah sistem yang berguna untuk melakukan pendataan barang
inventaris yang lebih baik dan nantinya baik akan digunakan disetiap kantor.
Oleh karena itu, penulis memilih judul ” RANCANG BANGUN APLIKASI
INVENTARISASI BARANG MENGGUNAKAN LABEL BARCODE
(STUDI KASUS PT. SOLUSI PERIFERAL)”.
1.2.Rumusan Masalah
PT. Solusi Periferal yang bergerak dibidang teknologi berkeinginan untuk
memiliki suatu sistem aplikasi inventaris yang dapat menggantikan sistem
inventaris yang telah ada namun masih berjalan secara manual, Keinginan ini
timbul karena perusahaan ini mengalami kesulitan dalam mengolah data aset
barang inventaris yang sering menjadi masalah, jaminan barang seperti tertukar
sampai dengan kehilangan akan merugikan perusahaan baik hal finalsial maupun
non finalsial karena akan mempengaruhi stabilitas kemajuan perusahaan. Faktor
utamanya adalah kesalahan pendataan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis
mendapati permasalahan yang sering terjadi pada sistem yang sedang berjalan
antara lain:
4
1. Bagaimana membangun sitem inventaris barang yang dapat membantu
pimpinan perusahaan dalam pengambilan keputusan ?
2. Bagaimana bembuat kode unik pada barang yang mudah, hemat dan
efisien?
3. Bagaimana merancang sistem yang dapat melakukan pencarian barang
secara cepat dan akurat ?
4. Bagaimana mempermudah mendapatkan hasil laporan berkala baik harian,
bulanan dan tahunan?
1.3.Batasan Masalah
Mengingat waktu, biaya serta kemampuan peneliti maka rancangan
sistem informasi inventarisasi barang unit kerja Kantor. agar tidak
menyimpang dari tujuan semula maka peneliti membatasi ruang lingkup
penelitian sebagai berikut :
a. Cetak label barcode untuk barang inventaris menggunakan Aplikasi
Bartender V.9.20 (Trial Version 30 Day’s).
b. Sistem yang akan dirancang adalah sistem informasi yang berbasis Objek.
c. Bahasa Pemrograman yang digunakan adalah bahasa pemrograman
VB.Net 2005.
d. Data Base yang digunakan adalah SQL Server 2005.
e. Hanya barang yang diinventariskan oleh perusahaan saja yang akan didata.
5
1.4.Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dalam merancang sistem inventarisasi barang
berbasis objek dengan integrasi database sekaligus memberi tambahan
keterampilan dalam merancang sebuah sistem.
2. Bagi Pihak Instansi
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan atau
masukan untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan
perancangan sistem inventaris barang pada unit kerja kantor PT. Solusi
Periferal
3. Bagi Pembaca Dan Khalayak Umum
Sebagai bahan masukan dan bahan pemikiran untuk mengembangkan
wawasan ilmu yang berkaitan dengan perancangan sistem inventarisasi
barang yang berbasis object.
1.5. Metodologi Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Studi Pustaka
Studi pustaka yang penulis lakukan adalah dengan mempelajari
teori-teori literatur dan buku-buku yang berhubungan dengan
Database.
6
2. Wawancara
Teknik yang penulis gunakan dalam memperoleh data dengan
cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pembimbing, kepada
admin PT. Solusi Periferal dan personal yang berkepentingan.
3. Metode Pengembangan Sistem
Pada pembahasan ini, penulis menggunakan metodologi Rapid
Application Development (RAD), Pengembangan Aplikasi Cepat yang
telah menjadi rute yang populer dalam mengakselerasi pengembangan
sistem. Penulis menggunakan metode ini karena menurut penulis,
metode ini merupakan metode yang paling cocok dalam
pengembangan aplikasi ini karena lebih menekankan pada pembuatan
aplikasi/prototipe dengan melakukan pendekatan kepada user atau
pengguna sistem ini dalam pencapaian solusi dari permasalahan yang
ada.
Alat dan Bahan yang akan digunakan:
1. Alat
a. Hardware: 1 (Satu) set komputer laptop.
b. Printer Barcode Intermec PF8t
c. Software: OS Windows XP Professional SP2, SQL Server 2005,
Visual Basic.Net 2005, Bartendet V9.2
2. Bahan
Data dari Angket evaluasi pegawai dan manajemen perusahaan.
7
1.6. Sistematika Penulisan
Peneliti mengunakan sistematika pembahasan yang terdiri dari lima
bab dibagi dalam sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Memberikan uraian yang meliputi latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
pembahasan
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini dibahas mengenai teori-teori yang digunakan sebagai acuan
di dalam pembahasan masalah dan mengimplementasikan teori-teori
yang ada seperti yang berkaitan dengan beberapa definisi yang diambil
dari berbagai literatur (buku, majalah, internet dan sebagainya).
BAB III : METODE PENELITIAN
Meliputi metodologi penelitian, metodoli pengembangan sistem,
pengambilan data, alat dan bahan yang digunakan dalam merancang
sistem.
BAB IV : PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang pembahasan penelitian yang meliputi analisis
sistem yang sedang berjalan, analisis yang akan dirancang, rancangan
flowmap, rancangan database, rancangan input, rancangan output dan
sebagainya.
8
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini menyajikan kesimpulan dari permasalahan, serta saran
pengembangan yang dapat dilakukan dari apa yang telah dihasilkan yang
nantinya dapat menjadi masukan bagi semua pihak
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Sistem Informasi
Menurut terminologi, sistem berasal dari bahasa Yunani “sistema”,
yang artinya “kesatuan”. Sistem dapat terdiri dari beberapa sub sistem yang
saling berhubungan untuk membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau
sasaran sistem dapat dicapai. “Sistem adalah suatu kumpulan elemen-
elemen yang saling berkaitan dan bertanggung jawab memproses masukan
(input) sehingga menghasilkan keluaran (output ).” Sistem adalah jaringan
dari pada elemen-elemen yang saling berhubungan, membentuk satu
kesatuan untuk melaksanakan suatu tujuan pokok dari sistem tersebut
(Masrida.2007)
Menurut Lucas (1997), Sistem adalah suatu himpunan atau variabel
yangn terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain
dan terpadu serta mempunyai tujuan dan sasaran. Sedangkan menurut
Amirican National Standart Institut Inc menyebutkan bahwa sistem adalah
serangkaian metode, prosedur, atau teknik yang disatukan oleh interaksi
yang teratur sehingga membentuk suatu kesatuan yang terpadu. Selanjutnya
lucas menyebutkan informasi sebagai suatu yanng nyata atau setengah nyata
yang dapat mengurangi derajat kepastian tentang suatu keadaan atau
kejadian dan sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang
pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil
keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi (Syahiduzzaman,2005).
9
10
Sistem informasi merupakan suatu kumpulan sumber daya manusia
atau alat yang terpadu serta modal yang bertanggung jawab untuk
mengumpulkan data dan mengolah data untuk menghasilkan suatu informasi
yang berguna bagi seluruh tingkat operasi untuk kegiatan perencanaan,
pelaksanaan pekerjaan, pengendalian dan pengambilan keputusan dalam
sebuah organisasi. Adapun beberapa sifat sistem informasi yang harus
dipakai adalah mudah dicapai, menyeluruh, ketepatan, sesuai dan jelas, dan
dapat dibuktikan kebenarannya.
2.2. Pengertian Informasi
Menurut Jogiyanto. HM, (1999) informasi merupakan kumpulan
data-data yang sudah diolah dan menghasilkan suatu laporan yang berguna
bagi penerimanya. Informasi yang berguna bagi penerimanya dihasilkan
oleh sistem informasi yang baik, yaitu yang dapat disediakan pada waktu
yang tepat dan dapat dipercaya.
Sistem Informasi menurut Robert A. Leitch dalam buku Jogiyanto
HM, (1999), dapat disimpulkan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang
mencakup operasi, manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan laporan atau informasi bagi semua pihak.
Menurut John F. Nash dan Martin Robert, dalam buku Jogiyanto.
HM, (1999) sistem informasi adalah Suatu kombinasi dari orang-orang,
fasilitas, teknologi, media, prosedur, dan pengendalian yang ditujukan untuk
11
mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin
tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap
kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting, dan menyediakan
suatu dasar untuk pengambilan keputusan yang baik.
2.3. Perancangan Sistem
Perancangan perangkat lunak merupakan kegiatan proyek yang
terjadi diantara kegiatan menentukan atau yang diinginkan pemakai dari
implementasi dari kebutuhan tersebut dalam bentuk pengkodean sasarannya
adalah menentukan prosedur untuk mendukung operasi sistem. Dengan kata
lain perancangan permasalahan dengan menggunakan sistem komputer yang
memiliki komponen yang sama atau serupa dengan permasalahan aslinya.
Perancangan sistem dapat didefinisikan menurut Jhon dan Gery
Grudnitski sebagai berikut:
“Perancangan Sistem yaitu berupa penggambaran, perencanaan dan
pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah
kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.” ( Jogiyanto HM, 2001)
Secara garis besar tujuan dari perancangan sistem adalah untuk
memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, dan untuk memberikan
gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram
komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
Langkah-langkah perancangan sistem:
1. Evaluasi terhadap alternative rancangan
12
Pada tahap awal perancangan sistem, analisa sistem membuat
berbagai alternatif rancangan. Hal tersebut perlu dievaluasi apakah
sesuai dengan keadaan yang sedang dilengkapi.
2. Penyisipan spesifikasi rancangan
Setelah melalui penyaringan pada langkah awal, alternatif yang
terpilih akan dijadikan titik tolak untuk mengembangkan spesifikasi
rancangan yang cukup terinci
3. Pengajuan spesifikasi rancangan sistem
Spesifikasi rancangan sistem ini harus diajukan untuk
ditunjukan untuk ditinjau secara tuntas dan disetujui manajemen
tingkat tinggi.
Spesifikasi sistem perancangan baru harus dapat dengan mudah
dimengerti oleh user dan perancangan itu sendiri.
2.4. Konsep Dasar Rapid Application Development (RAD)
RAD adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan
kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif
dalam konstruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkain prototype /
prototipe bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang kedalam
sistem final (atau sebuah versi). (Jeffrey, 2004). Berikut diagram yang
menerangkan rute dalam RAD, yaitu:
13
Gambar 2.1 Strategi Rapid Apllication Development (RAD)
Sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya, Rapid
Application Development (RAD) / pengembangan aplikasi cepat telah
menjadi rute yang populer untuk mengakselerasi pengembangan sistem.
Gagasan-gagasan RAD adalah (Whitten, 2004):
1. Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktifitas analisis,
desain, konstruksi.
2. Mengorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian seminar
yang intensif dan berfokus dengan para pemilik, pengguna, analis,
desainer, pembangun sistem.
3. Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui
pendekatan konstruksi berulang.
4. Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna mulai
melihat sebuah sistem yang bekerja.
2.5. Konsep Dasar Pendekatan Analisis Model Driven, Object Oriented
Analysis dan Object Oriented Design
14
2.5.1 Pengertian Pendekatan Model Driven
Pendekatan model-driven analysis / analisis model driven yaitu
penggunaan gambar, diagram, atau grafis dalam mengkomunikasikan suatu
masalah, memecahkan masalah, persyaratan-persyaratan bisnis, dan solusi-
solusi bisnis (Jeffrey, 2004).
2.5.2 Pengertian Object Oriented Analysis (OOA)
Object Oriented Analysis / Analisis Berorientasi Objek adalah sebuah
teknik model driven yang mengintegrasikan data dan proses kedalam
konstruksi yang disebut objek. Model-model OOA adalah gambar-gambar
yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam perpsektif,
seperti srtuktur, kelakuan, dan interaksi objek-objek (Jeffrey, 2004).
Objek adalah pembungkusan data (disebut properti) yang
mendeskripsikan orang, objek, tempat, kejadian, atau sesuatu yang berlainan,
dengan semua proses (disebut metode) yang diizinkan untuk menggunakan
atau memperbaharui data dan properti-properti tersebut (Jeffrey, 2004).
2.5.3 Pengertian Object Oriented Design (OOD)
Object Oriented Design / Perancangan Berorientasi Objek adalah
sebuah pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi perangkat lunak
khususnya pada objek yang berkolaborasi, atribut mereka dan metode mereka
(Jeffrey, 2004).
15
2.6. Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)
2.6.1 Pengertian Unified Modelling Language (UML)
The Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa standar untuk
melakukan spesifikasi, visualisasi, konstruksi, dan dokumentasi dari
komponen-komponen perangkat lunak dan digunakan untuk pemodelan bisnis.
UML menggunakan notasi grafis untuk menyatakan suatu desain.
Pemodelan dengan UML berarti menggambarkan yang ada dalam dunia nyata
ke dalam bentuk yang dapat dipahami dengan menggunakan notasi standar
UML (Jeffrey, 2004).
Menurut Mathissen, (2000) Unified Modelling Language (UML)
merupakan suatu tool yang memudahkan sistem builder untuk menciptakan
gambaran dari sistem yang ada berdasarkan visi mereka, dengan sistematika
standar, mudah dimengerti dan dikomunikasikan.
2.7. Konsep Dasar Perancangan Sistem Inventaris
2.7.1.Pengertian Perancangan
Perancangan adalah tahap yang dilakukan setelah tahap analisis
selesai, pada tahap ini sistem analis membuat suatu rancangan sistem yang
baru dengan menyempurnakan sistem yang berjalan, atau merancang sistem
yang baru apabila belum ada sistem yang berjalan (Adi, 2005)
16
2.7.2.Konsep Dasar Inventaris
Pengertian Inventaris
Inventaris adalah keberadaan suatu barang yang dihasilkan melalui
keinginan suatu perusahaan didalam mencapai kebutuhan akan barang
tersebut (Suhendra, 2000)
“Inventaris adalah barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam
kegiatan normal perusahaan dan dalam hal perusahaan manufaktur,
Inventaris mewakili barang yang diproduksi atau ditempatkan untuk
produksi:. Hakikat dari barang yang diklarifikasikan sebagai inventaris
berbeda, sesuai dengan linkup aktiftas perusahaan dan dalam beberapa kasus
termasuk aktiva yang secara normal tidak dianggap sebagai Inventaris
(Skousen, 2001)
“Inventaris adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala
sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya organisasi yang disimpan dalam
antisipasinya terhadap pemenuhan pemitraaan (Handoko, 2000)
Inventaris adalah suatu tempat dimana sistem penyediaan barang
dapat dilakukan sesuai dengan apa yang dibutuhkan lagi kegiatan bisnis
suatu perusahaan (Frengky, 2000)
Inventaris adalah suatu penyimpanaan persediaan material atau
sumber-sumber yang digunakan dalam suatu organisasi (Andi, 2002)
17
2.7.3.Klasifikasi Inventaris
Inventaris (Persediaan) dapat diklasifikasikan dalam beberapa
kategori, tergantung pada jenis kegiatan perusahaan tersebut, tergantung
pada jenis kegiatan perusahaan tersebut, apakah perusahaan itu merupakan
perusahaan dagang (Merchandiser) ataukah pabrikan (Manufacturer).
(Hendry, 2000)
Contoh-contoh perusahaan dagang adalah distributor semen dan
perusahaan eceran. Perusahaan memiliki 3 transaksi utama daam siklus
mereka:
1. Perusahaan dagang membeli barang dagangandan lantas menyimpannya
digudang sebagai persediaan.
2. Perusahaan dagang memindahkan persediaan tersebut dari gudang dan
mengirimkan atau menjualya kepada para pelanggan.
3. Pelanggan membayar kepada perusahaan tersebut atas barang yang
dibelinya
2.7.4.Jenis-Jenis Inventaris
Ditinjau dari dan posisi barang dikelompokkan dalam Inventaris
(Frenky, 2000)
1. Bahan baku (Row Materials Stock)
2. Bagian produk atau parts yang dibeli (Purchase Parts/Components
Stock)
3. Bahan-bahan pembantu atau perlengkapan (Supllier Stock).
18
4. Barang setengan jadi atau dalam proses (Work In Process / Progress
Stock)
5. Barang Jadi (Finished Good Stock)
2.7.5.Fungsi Inventaris
Inventaris berfungsi untuk melayani beberapa kepentingan dalam
perusahaan agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan fleksibel. Dan
biaya Inventaris adalah suatu biaya yang timbul dari adanya Inventaris
adalah:
(Frenky, 2000)
1. Biaya pemesanan (Ordering costs)
2. Biaya yang terjadi dari adanya Inventaris (Inventory carrying costs)
3. Biaya kekurangan persediaan (Out of stock costs)
4. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (Capacity associated
costs)
5. Penyelaraan antara produksi dan distribusi
6. Antisipasi terhadap perubahaan harga dan inflasi
7. Pemanfaatan potongan harga kualitas pembelian
2.7.6.Pengertian Sistem Informasi Inventaris
“Sistem informasi adalah suatu sistem untuk mengumpulkan data
memelihara data yang menjelaskan mengenai persediaan barang. Mengubah
data tersebut menjadi informasi dan melaporkan informasi kepada pemakai”
(Mcleod, 2002)
19
Sistem informasi Inventaris adalah sistem yang menyediakan
informasi mengenai persediaan barang pada suatu perusahaan” (Andi, 2002)
Inventaris adalah barang-barang atau sarana peralatan yang dimiliki
oleh suatu kantor atau perusahaan dan atau unit kerja dalam melakukan
kegiatan operasionalnya.
2.8. Microsoft Visual Basic .NET
Menurut Hary Gunarto, (2006) Visual Basic .NET Programming,
Singapore, Adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun
aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan
menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para
programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web
berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line. Alat ini dapat diperoleh
secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++,
Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam
Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut
paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat
sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang
diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang
kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh
Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu.
(Wahana, 2010)
20
2.9. Microsoft SQL Server 2005
Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data
relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah
Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO
yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server
digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai
dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL
Server pada basis data besar.
Microsoft SQL Server dan Sybase/ASE dapat berkomunikasi lewat
jaringan dengan menggunakan protokol TDS (Tabular Data Stream). Selain
dari itu, Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC (Open Database
Connectivity), dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman
Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini adalah kemampuannya untuk
membuat basis data mirroring dan clustering. Pada versi sebelumnya, SQL
Server 2000 terserang oleh cacing komputer SQL lammer yang
mengakibatkan kelambatan akses Internet pada tanggal 25 Januari 2003.
(Ade, 2008)
2.10. Barcode
2.10.1. Definisi Barcode
Barcode secara harfiah berarti kode berbentuk garis. Barcode yang
dikenal orang umumnya tercetak pada kemasan produk suatu barang.
Atau kita sering melihatnya ketika petugas kasir minimarket menscan
21
kode-kode berbentuk garis saat kita selesai berbelanja. Kita hanya
mengenalnya secara sekilas tapi tidak begitu tahu maksud kegunaannya.
2.10.2. Cara Kerja Barcode
Barcode merupakan instrumen yang bekerja berdasarkan asas kerja
digital. Pada konsep digital, hanya ada 2 sinyal data yang dikenal dan
bersifat boolean, yaitu 0 atau 1. Ada arus listrik atau tidak ada (dengan
besaran tegangan tertentu, misalnya 5 volt dan 0 volt). Barcode
menerapkannya pada batang-batang baris yang terdiri dari warna hitam dan
putih. Warna hitam mewakili bilangan 0 dan warna putih mewakili bilangan
1. Mengapa demikian? Karena warna hitam akan menyerap cahaya yang
dipancarkan oleh alat pembaca barcode, sedangkan warna putih akan
memantulkan balik cahaya tersebut.
Selanjtnya, masing-masing batang pada barcode memiliki ketebalan
yang berbeda. Ketebalan inilah yang akan diterjemahkan pada suatu nilai.
Demikian, karena ketebalan batang barcode menentukan waktu lintasan bagi
titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh alat pembaca.
Dan sebab itu, batang-batang barcode harus dibuat demikian
sehingga memiliki kontras yang tinggi terhadap bagian celah antara (yang
menentukan cahaya). Sisi-sisi batang barcode harus tegas dan lurus, serta
tidak ada lubang atau noda titik ditengah permukaannya. Sementara itu,
ukuran titik sinar pembaca juga tidak boleh melebihi celah antara batang
barcode. Saat ini, ukuran titik sinar yang umum digunakan adalah 4 kali titik
yang dihasilkan printer pada resolusi 300dpi
22
Saat ini terdapat beberapa jenis instrumen pembaca barcode, yaitu:
pena, laser, serta kamera. Pembaca berbentuk pena memiliki pemancar
cahaya dan dioda foto yang diletakkan bersebelahan pada ujung pena. Pena
disentuhkan dan digerakkan melintasi deretan batang barcode. Dioda foto
akan menerima intensitas cahaya yang dipantulkan dan mengubahnya
menjadi sinyal listrik, lalu diterjemahkan dengan sistem yang mirip dengan
morse.
Pembaca dengan pemancar sinar laser tidak perlu digesekkan pada
permukaan barcode, tapi dapat dilakukan dari jarak yang relatif lebih jauh.
Selain itu, pembaca jenis ini memiliki cermin-cermin pemantul sehingga
sudut pembacaan lebih fleksible.
Pembaca barcode dengan sistem kamera menggunaka sensor CCD
(charge coupled device) untuk merekam foto barcode, baru kemudian
membaca dan menterjemahkannya kedalam sinyal elektronik digital.
Alat koneksi pembaca barcode Ada 2 macam koneksi, yaitu sistem
keyboard wedge dan sistem output RS232. Sistem ini menterjemahkan hasil
pembacaan barcode sebagai masukan (input) dari keyboard. Biasanya
menggunakan port serial pada komputer. Kita memerlukan software
pengantar, umumnya disebut software wedge yang akan mengalamatkan
bacaan dari barcode ke software pengolah data barcode tersebut. (Harry,
2004)
23
2.10.3. Sejarah Barcode
Barcode pertama kali diperkenalkan oleh dua orang mahasiswa
Drexel Institute of Technology Bernard Silver dan Norman Joseph
Woodland di tahun 1948. Mereka mempatenkan inovasi tersebut pada
tahun 1949 dan permohonan tersebut dikabulkan pada tahun 1952. Tapi
baru pada tahun 1996, penemuan mereka digunakan dalam dunia
komersial. Pada kenyataannya penggunaannya tidak begitu sukses hingga
pasca 1980an.
Barcode adalah informasi terbacakan mesin (machine readable)
dalam format visual yang tercetak. Umumnya Barcode berbentuk garis-
garis vertikal tipis tebal yang terpisah oleh jarak tertentu. Tapi kini ada
beberapa variasi berbentuk pola-pola tertentu, lingkaran konsentris, atau
tersembunyi dalam sebuah gambar. Barcode dibaca dengan menggunakan
sebuah alat baca optik yang disebut Barcode reader. Pada prinsipnya
Barcode reader hanya sebuah alat input biasa seperti halnya keyboard
atau scanner tapi peran manusia sebagai operator sangat minimum.
Bersamaan dengan pesatnya penggunaan Barcode, kini Barcode
tidak hanya bisa mewakili karakter angka saja tapi sudah meliputi seluruh
kode ASCII. Kebutuhan akan kombinasi kode yang lebih rumit itulah
yang kemudian melahirkan inovasi baru berupa kode matriks dua dimensi
(2D Barcodes) yang berupa kombinasi kode matriks bujur sangkar.
24
2.10.4. Tipe Barcode
Ada 3 tipe Barcode yang banyak digunakan, yaitu Linear Barcode,
Stacked Barcode, dan 2D Barcodes. Linear Barcode adalah tipe yang
paling luas digunakan. Salah satunya adalah untuk Universal Product
Code (UPC) yaitu kode untuk klasifikasi barang-barang konsumen yang
kita lihat pada kemasan produk dan digunakan oleh supermarket untuk
program kasir. Produsen biasanya mendaftarkan produknya ke agen
seperti GS1 (http://www.gs1.org/) agar mendapat kode UPC. Untuk
memahami prinsip kerjanya, cobalah ambil sebuah produk dari
supermarket, kemudian lacaklah kode Barcodenya di website GS1. Produk
buatan Indonesia, dapat dilacak di http://www.gs1.or.id.
Dalam bidang perpustakaan umumnya juga menggunakan linear
Barcode, termasuk untuk kode ISBN (International Standard Book
Number). CIFOR Library, menggunakan True Type Font code 39. TTF 39
atau lebih populer disebut code 39 ini tersedia secara gratis di
internet, salah satunya tersedia di http://www.barcodesinc.com/free-
Barcode-font/. Simbol Code 39 dapat mewakili huruf alfabet besar maupun
kecil, angka serta banyak lagi karakter khusus seperti $ dan &. Keuntungan
lain dari code 39 adalah dapat dicetak menggunakan printer laser pada
umumnya dan hasilnya dapat dibaca cukup akurat dengan Barcode reader.
(Teguh, 2010)
25
2.10.5. Barcode Reader
Barcode reader/scanner adalah perangkat untuk membaca kode-
kode garis visual Barcode. Hanya dengan menyapukan segaris sinar laser,
Barcode reader membaca fragmen terang gelap pada Barcode yang
tercetak di kertas dengan sangat cepat dan akurat. Pada perkembangan
selanjutnya, sinar laser yang dipancarkan tidak hanya sebentuk
garis saja tapi berupa kombinasi pola yang rumit sehingga mampu
membaca Barcode dari sudut manapun.
Pada awalnya sebuah Barcode scanner dibuat dengan
menggunakan fixed lights dan sebuah photosensor tunggal dimana
penggunaannya adalah dengan cara “menggosok” kode Barcode secara
manual. Pada desain berikutnya laser scanner pada Barcode dibuat
menggunakan kaca polygonal atau kaca galvanometer untuk melakukan
scanning pada Barcode.
Bahkan dengan berkembangnya Barcode matriks dua dimensi
(2D) ada sejumlah produk kamera digital yang mampu menangkap citra
Barcode 2D untuk kemudian dapat diterjemahkan oleh software ke dalam
pesan yang dapat dibaca oleh kita.
Ada beberapa standar verifikasi untuk Barcode reader, antara lain:
A. ANSI X3.182. UPC Code yang digunakan di US ANSI/UCC5.
merupakan standar Amerika
B. ISO/IEC 15416 (Barcode linear) dan ISO/IEC 15415 (2D Barcodes)
adalah standar internasional
26
C. Standar Eropa EN 1635 yang kemudian digantikan dengan
ISO/IEC 15416
D. ISO 15426-1 (linear barcode verifier compliance standard) atau
ISO 15426-2 (2d bar code verifier compliance standard)
(Teguh, 2010)
2.11. Bartender
Bartender 9.2 adalah aplikasi utama dari Bartender Management
Suite dan diperlukan dalam rangka untuk merancang dan memodifikasi
label. Selain itu, Aplikasi Ini tidak hanya untuk merancang dan mencetak
label, tapi menawarkan berbagai fitur hebat yang membantu pekerjaan dan
pengguna lebih cepat dan mudah melakukan pekerjaan. Dalam serinya yang
9.2 Bartender dapat berjalan di semua versi windows bahkan windows 7
yang terbaru sekalipun. Kelebihan Bantender dibandingkan dari aplikasi
label lainnya adalah kemampuannya bisa mengambil data dari berbagai
database (ODBC,OLEBD,SAPIDoc,Text) dan juga dapat terintegrasi dengan
bahasa pemograman berbasis windows (Visual Basic, vb.Net, VBA (Visual
Basic for Applications), and VBScript (Visual Basic Script), Visual C, Visual
C++, and other versions of C for Windows, Java, Visual J++, Visual J#,
JavaScript, and JScript), Dan bahasa apapun yang ada scripting ActiveX
yang berjalan di Windows termasuk PERL, Python, dan REXX. (Manual
Book Bartender 9.2, 2009)
27
2.12. Studi Sejenis
Studi sejenis maksudnya adalah studi perbandingan antara studi yang
dilakukan oleh para peneliti dalam ini penelitian tentang perparkiran. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari penelitian yang
sama.
Penelitian yang dilakukan oleh Jajang Nur (2008) “Sistem
Informasi dan Pengolahan Data Inventaris di PT.HDTEX Soreang
Bandung berbasis PHP dan MYSQL” Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia Tujuan dan Maksud dari
pembuatan ini adalah untuk membuat Aplikasi yang mampu berjalan
dibeberapa sistem operasi, berpenampilan menarik dan mudah diakses
berbasis PHP dan MY SQL. Tapi tidak memberikan solusi yang diperlukan
oleh perusahaan.
Selain itu ada pula penelitian yang dilakukan oleh Ryan Fahreza
Pohan (2009) mahasiswa S1 di Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah ”Pengembangan sistem informasi
Inventaris berbasis jaringan local area Network (LAN) pada PT. Mitra
Mega Semesta (doctorabbit)” Saat ini, dalam manajemen data barang di
PT. Mitra Mega Semesta (DoctoRabbit) sudah terkomputerisasi dalam
penanganan alur transaksi barang masuk dan barang keluar. Namun aplikasi
tersebut masih memiliki kekurangan yaitu aplikasi yang hanya bisa
digunakan oleh satu komputer saja (stand alone). Database barang masih
berisi data perbahan, seharusnya per barang. Tidak tersedianya input agenda,
28
input purchase order (PO) dan juga masih kurang lengkapnya fitur laporan.
Maka dari itu, penulis mengambil keputusan untuk melakukan
pengembangan sistem Inventaris dengan berbasis jaringan Local Area
Network (LAN) demi menjawab semua permasalahan yang telah diuraikan
diatas. Sehingga diharapkan proses transaksi pengolahan data barang sains
dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Dalam, penelitian yang dilakukan oleh Romi Tama Purwantowibowo
(2010) mahasiswa S1 di Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah tentang “Sistem Informasi Manajemen
Inventaris Berbasis Client - Server”. tujuan Mengembangkan Aplikasi
Sistem Informasi Inventaris yang masih berbasis stand alone ini menjadi
aplikasi multi user yang berbasiskan jaringan LAN, sehingga memudahkan
user dalam mengakses aplikasi ini, dan tujuan lainya merancang suatu
sistem dengan kemampuan mengolah data Informasi dan menyajikannya
dengan pihak yang membutuhkan. Proses sistem ini menghasilkan suatu
sistem yang membantu menyelesaikan masalah-masalah yang timbul pada
perusahaan dagang yang sejenis dan dapat menjadi suatu acuan dalam
pengambilan keputusan yang cepat dan efisien.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mohamad Ali Murtadho
(2007) Universitas Islam Negeri Malang Fakultas Sains Dan Teknologi
Jurusan Teknik Informatika tentang ”Perancangan Sistem Informasi
Inventarisasi Barang Pada Unit Kerja MARCOMM PT. Indosat Tbk.
Cabang Jember” Sistem informasi persediaan barang dan inventarisasinya
29
pada saat ini masih menggunakan metode manual yaitu pencatatan dan
pembukuan pada form kertas. Dari hal tersebut perlu digantikan dengan
sistem yang terkomputasikan dan terintegrasi agar lebih efisien, cepat dan
tepat serta akurat.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Endriwiguna (2009) Jurusan
Informatika Universitas Komputer Indonesia Tentang ”Perancangan
Sistem Inventory Barang Pada Swalayan” Sistem ini dapat diambil
kesimpulan sistem yang diharapkan dapat mempermudah dalam mencari
informasi tentang data barang secara cepat dan akurat, Sistem Informasi
Inventaris ini mempermudah karyawan khususnya bagian gudang dalam
menyusun daftar persediaan barang.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Yosep Lesmana Teknik
Informatika Universitas Muhammadiyah Sukabumi tentang ”Sistem
informasi peminjaman barang inventaris di pusat penelitian
informatika LIPI” penelitian ini dilakukan berlokasi di jalan Cisitu
21/154D Bandung. Berdasarkan analisis masalah yang telah dilakukan,
Penggunaan program ini dapat mempermudah dalam pencarian data
peminjam dan data barang inventaris dilingkungan pusat penelitian
informatika LIPI. Dapat membantu kepada pihak-pihak berkepentingan, I
dalam memperoleh laporan peminjaman barang. Namun dalam penelitian ini
Dalam hal tampilan antarmuka (interface), belum menarik dan dinamis
sehingga tidak mudah dipahami oleh pengguna baru.
30
Dari beberapa penelitian diatas yang mengunakan penelitian tentang
inventaris. Berdasarkan teknologi yang digunakan pada penelitian diatas
belum ada teknologi yang berbasis ID yang memanfaatkan printer Barcode,
dimana pada Barcode bartender memiliki keuntungan tersendiri yaitu setiap
barang yang diinventariskan memiliki satu nomber kode sebagai primary
key sehingga dapat terhindar dari hilang atau tertukar barang, sehingga dapat
mempercepat proser pengambilan keputusan dari data yang diperoleh.
31
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan tentang metode penelitian yang digunakan penulis
dalam menyusun skripsi yang dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini :
Pengembangan Sistem RAD
Workshop Design
Implementasi
Requirement Planning
Observasi dengan bagianUmum
Wawancara
Studi Pustaka
Analisis Proses SistemBerjalan
Use case Diagram SistemBerjalan
Proses Rancangan SistemUsulan
Use case Diagram SistemUsuslan
Activity Diagram
Spesifikasi Database
Perancanga Interface
Pembuatan Cetak LabelBarcode
Penulisan Scipt (Coding)
Pengujian black box
BarTender
Visual Basic.Net
SQL Server
Gambar 3.1. Diagram Tahapan Metodelogi Penelitian
3.1 Metode Pengumpulan Data
Pada metode pengumpulan data ini penulis melakukan wawancara,
pengamatan, literatur dan studi pustaka.
31
32
3.1.1 Observasi
Yaitu dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan dimulai tanggal 7
Januari 2010 penulis pengumpulan data dengan mengadakan pengenalan
terhadap objek praktek dilapangan, yaitu meliputi lingkungan kerja,
aktivitas kerja dan bahan kajian.
3.1.2 Wawancara
Yaitu dilakukan dengan pihak-pihat yang mempunyai wewenang
dan tanggung jawab dibidang–bidang yang terkait, pada tanggal 25 Maret
2010 penulis mewawancarai Bapak Taufiq salah satu Manajer PT. Solusi
Periferal bertujuan untuk mendapatkan data. yang akan digunakan sebagai
acuan alur pembuatan aplikasi inventaris.
3.1.3 Studi Pustaka
Yaitu dilakukan untuk mendasari pemikiran dari bahan yang
diproleh dengan membaca dan mempelajari hal-hal yang berhubungan
dengan penyusunan program maupun laporan.
3.2 Alur Proses Pengembangan Sistem
Pada pembahasan ini, penulis menggunakan metodologi Rapid
Application Development (RAD) / Pengembangan Aplikasi Cepat yang
telah menjadi rute yang populer dalam mengakselerasi pengembangan
sistem. Penulis menggunakan metode ini karena menurut penulis, metode ini
merupakan metode yang paling cocok dalam pengembangan aplikasi ini
karena lebih menekankan pada pembuatan aplikasi/prototipe dengan
33
melakukan pendekatan kepada user atau pengguna sistem ini dalam
pencapaian solusi dari permasalahan yang ada.
Pada alur proses RAD diatas, penulis membatasi dengan hanya
melalui beberapa tahapan yaitu dari Scope Definition sampai dengan tahapan
Construction & Testing, selebihnya diserahkan pada pihak perusahaan
dalam mengelola aplikasi ini.
3.3 Metodologi Pengembangan Sistem
Adapun dalam tahap pengembangan sistem ini terdiri dari beberapa
aktifitas yang tentunya sesuai denga tahapan yang sebelumnya telah
dijabarkan pada alur proses pengembangan sistem. Tahapan tersebut yaitu:
3.3.1. Mendefinisikan Lingkup (Scope Definition)
Pada tahap ini menentukan ukuran atau batas-batas proyek, sebesar
apa proyek ini?
Pada tahapan ini juga, menggambarkan pandangan umum yang
diungkapkan dengan jelas dan singkat tentang masalah, kesempatan atau
perintah yang memicu proyek.
3.3.2. Analisis Sistem (Analysis)
Tahapan analisis sistem dimulai karena adanya permintaan terhadap
sistem baru. Bisa juga karena diinginkannya pengembangan dari sistem
yang sedang berjalan. Permintaan dapat datang dari seorang manajer di luar
departemen sistem informasi atau dari pihak eksekutif yang melihat adanya
masalah atau menemukan adanya peluang baru. (Abdul, 2003).
34
Namun, adakalanya inisiatif pengembangan sistem baru berasal dari
bagian yang bertanggung jawab terhadap pengembangan sistem informasi
seperti bagian inventarispada sistem ini, yang bermaksud mengembangkan
sistem yang sudah ada atau mendefinisikan masalah-masalah yang belum
tertangani.
Dalam tahap ini, penulis akan menjabarkan permasalahan yang
sering terjadi pada sistem yang sedang berjalan dan analisis sistem yang
diusulkan. Dalam analisis sistem yang diusulkan ini, penulis menggunakan
pendekatan analisis model driven yaitu penggunaan gambar, diagram, atau
grafis dalam mengkomunikasikan suatu masalah, memecahkan masalah,
persyaratan-persyaratan bisnis, dan solusi-solusi bisnis. Adapun metode
yang digunakan adalah Analisis berorientasi objek / Object-oriented
analysis (OOA). Penulis menggunakan UML (Unified Modelling Language)
sebagai tools untuk analisis sistem ini. Adapun tabel ataupun diagram UML
yang digunakan oleh penulis pada tahap analisis ini yaitu sebagai berikut:
1. Use Case Diagram
2. Activity Diagram
Selain diagram diatas, penulis juga menggunakan diagram lain yang
tentunya diluar dari diagram yang disediakan oleh UML, namun peranannya
yang cukup penting bagi penulis dalam mendukung tahapan analisis sistem
ini, yaitu:
1. List Pengguna Sistem (User)
2. Context Diagram
35
3.3.3. Perancangan Sistem (Design)
Dalam perancangan sistem ini, penulis juga menggunakan
pendekatan model driven, sama pada pendekatan yang digunakan penulis
pada tahap analisis sistem. Adapun metode yang digunakan adalah Desain
berorientasi objek / Object-oriented design (OOD). Dengan UML (Unified
Modelling Language) sebagai tools untuk perancangan dan
pengembangan aplikasinya.
UML menyediakan diagram-diagram yang sangat kaya dan dapat
diperluas sesuai kebutuhan kita. Diagram adalah representasi secara grafis
dari elemen-elemen tertentu beserta hubungan-hubungannya. Diagram
penting karena diagram menyediakan representasi secara grafis dari sistem
atau bagiannya. Representasi grafis sangat mempermudah pemahaman
terhadap sistem.
Namun tidak semua diagram yang disediakan oleh UML,
digunakan oleh penulis dalam desain / perancangan sistem ini. Hanya Use
Case Naratif diagram UML saja yang digunakan oleh penulis. Selain itu,
penulis juga menggunakan diagram lain yang tentunya diluar dari diagram
yang disediakan oleh UML, namun peranannya yang cukup penting bagi
penulis dalam mendukung tahapan perancangan sistem ini, yaitu:
1. Database Diagram
36
3.3.4. Implementasi Sistem (Construction & Testing)
Setelah melakukan analisis sistem dan perancangan sistem secara
rinci, maka tiba saatnya sistem untuk diimplementasikan. Pada tahap ini
terdapat banyak aktivitas yang dilakukan.
3.3.5. Implementasi Bahasa Pemrograman dan Basis Data (Database)
Pemilihan bahasa pemprograman dan database sangatlah penting
dalam tahap ini, karena pada saat ini fasilitas kemudahan penggunaan
aplikasi sangatlah membatu operator, yang mana dalam hal ini aplikasi
GUI (Graphical User Interface) lebih dianggap lebih mudah dalam
pengoprasiannya. Penulis menggunakan pemograman sebagai berikut:
1. Bahasa Pemrograman
Pemilihan bahasa pemrograman yang digunakan adalah Visual
Basic 2005 yang didalamnya telah tersedia pemrograman event driven
yang memudahkan untuk membangun sebuah aplikasi. .Net
merupakan program aplikasi database yang berbasis objek .Net juga
memberikan fasilitas pembuatan aplikasi visual.
Dengan memakai bahasa pemrograman Visual Basic 2005 adalah
cara yang paling mudah dan sederhana untuk membangun aplikasi
berbasis window. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam
pembuatan aplikasi dari bahasa pemrograman Visual Basic 2005 yaitu:
1. Kualitas dari lingkungan pengembangan visual
37
2. Kecepatan compiler dibandingkan dengan kompleksitasnya.
3. Kekuatan dari bahasa pemrograman dibandingkan dengan
kompleksitasnya.
4. Fleksibilitas dari arsitektur basis data.
5. Pola desain dan pemakaian yang diwujudkan oleh frameworknya.
2. Basis Data (Database)
Selain pemilihan bahasa pemrograman sangat perlu
diperhatiakan agar aplikasi yang dibuat dapat menampung data yang
sangat besar, pemilihan basis data (Database) sangatlah penting
mengingat data akan terus menerus digunakan sampai tahap tertentu
yang nantinya akan benar-benar menjadi informasi yang handal
terhadap perusahaan, untuk itu dipilihlah aplikasi basis data Microsoft
SQL-Server 2005 sebagai pengolah data.
3.3.6. Maintenance/Pemeliharaan
Merupakan suatu kegiatan untuk memelihara perangkat lunak
yang sudah dibuat, pemeliharaan tersebut dilakukan agar keutuhan
program dapat terjaga seperti validasi data, update data, dan integrasi
data.
Proses yang dapat dilakukan dalam tahap perawatan :
3.3.6.1. Pemeliharaan sistem
38
a. Pemeliharaan ini dilakukan terhadap kemungkinan
Application error yang terjadi pada sistem pada saat
sistem sudah berjalan.
b. Memeriksa fungsi-fungsi sistem, untuk mengetahui
kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki pada
sistemnya.
3.3.6.2. Pemeliharaan aplikasi
a. Pemeliharaan dan pemeriksaan kapasitas Database, agar
tidak terlalu besar dan penuh dengan entry-entry yang
sudah tidak digunakan.
b. Melakukan backup dan restore database bila
diperlukan.
3.4 Perangkat Pendukung
Adapun Perangkat Pendukung yang digunakan dalam membangun
sistem ini digunakanlah perangkat lunak dan perangkat keras sebagai
berikut :
a. Perangkat Lunak
1. Microsoft Windows XP Profesional
Penggunan sistem operasi ini dikarenakan GUI (Graphical User
Interface) yang baik dan sudah dikenal dimasyarakat sehingga memudahkan
dalam user berinteraksi. Selain itu manajemen jaringan dan multitasking
yang baik.
39
2. Visual Basic 2005
Adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi
yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan menggunakan
bahasa BASIC. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma
bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi
dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang diimplementasikan di
atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang kontroversi, mengingat
banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Microsoft, dan perlu dicatat
versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu.
3. Microsoft SQL Server 2005
Merupakan salah satu aplikasi basis data yang handal untuk
standalone maupun jaringan serta dapat menampung record dengan jumlah
yang besar dan dengan sistem pengamanan data pada aplikasi jaringan yang
mudah digunakan.
4. Microsoft Visio 2003
Dalam pembangunan sistem ini, aplikasi Visio 2003 sangat membantu
dalam membuat design diagram-diagram perancangan sistem pada tahap
analisa yang nantinya mempermudah dalam tahap coding.
5. Microsoft Office 2003
Aplikasi ini sangat umum dikenal dalam pengolahan tulisan serta
saling berhubungan dengan Microsoft Visio 2003 dan Mendukung Microsoft
Office 2003.
40
6. Corel Draw X3
Sebagai pengolahan image bitmap dan vektor, aplikasi ini membantu
dalam pembuatan user interface aplikasi yang akan dibangun.
7. Adobe Photoshop CS2
Setelah pembuatan sketsa pada aplikasi Corel Draw X3 untuk lebih
memperhalus tampilan, akan diolah dalam aplikasi Adobe Photoshop CS2.
Agar interface yang dibuat lebih baik.
b. Perangkat Keras
Agar pembangunan aplikasi ini dapat berjalan dengan baik, maka
diperlukan perangkat keras yang handal untuk mendukung tahap coding dan
design. Adapun spesifikasi perangkat keras yang digunakan adalah sebagai
berikut :
1. Processor Intel Pentium Dual Core 1.8 GHz
2. Mainboard Build up Axioo
3. DDRAM 1 GB
4. 32 MB VGA Card
5. Hard Disk 80 GB
6. Keyboard
7. Mouse
8. Printer Barcode Intermec PF8t
9. Barcode Scanner Hands-free / Fixed Mount
41
Gambar tahapan dan rincian kerangka berfikir yang dilakukan penulis
dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.2. Tahapan dan Rincian Kerangka Berfikir
Wawancara, Profil Perusahaan, StudiLiteratur Sejenis, Studi Pustaka
Rapid Application Development
Communication
Analisis Sistem Saat Ini, Analisis KebutuhanSistem, Analisis Perangkat Lunak
Pengumpulan Data
Modelling
Use Case Diagram, Activity Diagram, Use CaseNaratif Diagram
Construction
Pembuatan Aplikasi
Deployment
Penerapan Aplikasi
Maintenance
Pengujian Sistem dan Aplikasi Secara Berkala
42
BAB IVPERANCANGAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan PT. Solusi Periferal
4.1.1. Sejarah
Sejak tahun 1990 perusahaan ini berfokus pada Otomatis Identifikasi dan
Pengumpulan Data Automatic Identification and Data Collection (AIDC)
Solution dan Integrasi, dan selama bertahun-tahun telah mendirikan
kepemimpinan di Indonesia untuk solusi sistem AIDC seperti Barcode,
Wireless terintegrasi dan sistem Mobile komputasi.
4.1.2. Produk & Jasa
Menyediakan rangkaian lengkap produk berkualitas tinggi, seperti
perangkat scanning, terminal portabel, pengumpulan data nirkabel sistem,
Barcode printer, cetak persediaan data dan sistem RFID. PT. Solusi Periferal
adalah pemasaran berbagai produk seluruh SYMBOL Technologies (sekarang
MOTOROLA), yang merupakan pemimpin pasar yang diakui AIDC. Hal ini
bangga untuk menjadi mitra bisnis MOTOROLA sejak 1991.
PT. Solusi Periferal juga menyediakan Layanan Profesional dan software
portofolio untuk mendukung implementasi AIDC sukses. Sistem ini meliputi
Konsultasi, Wireless Sistem, Layanan RFID, Perangkat Hardware perbaikan
& Pemeliharaan, Paket Application Mobile, Software & Layanan
Implementasi.
42
43
4.1.3. Pelanggan
Banyak jenis industri dari pelanggan utama kami seperti manufaktur,
pusat distribusi, logistik & transportasi, eceran, minyak, rokok, dll, untuk
meningkatkan efisiensi operasional mereka, efektivitas dan waktu proses.
basis pelanggan yang mencakup PT. Solusi Periferal dan lebih dari 200
perusahaan menengah sampai perusahaan besar.
4.1.4. Struktur Organisasi
PT. Solusi Periferal memiliki struktur organisasi dimana setiap
bagiannya memiliki tugas, fungsi, dan tanggung jawab masing-masing.
Struktur organisasi pada PT. Solusi Periferal dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
Struktur Organisasi
PT. Solusi Periferal Periferal
Gambar 4.1 Struktur organisasi pada PT. Solusi Periferal Periferal
44
4.2 Indetifikasi Permasalahan Yang Dihadapi
Permasalahan yang Dihadapi pada sistem manual seperti ini adalah :
1. Belum adanya sistem yang dapat mencegah pegawai meminjam atau
mengambil barang tanpa sepengetahuan Admin.
2. Ketidakefisienan waktu yang digunakan.
3. Belum ada pengoptimalan penggunaan Barcode pada setiap barang yang
dimiliki perusahaan.
4. Input data yang dilakukan satu persatu secara manual oleh admin/staff
personalia memungkinkan terjadinya kesalahan entry/penginputan data.
5. Sulit untuk mencari arsip laporan data inventaris barang untuk pendataan
ulang jika proses manual telah berjalan lama (> 1 Tahun).
4.3 Alternatif Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang penulis gunakan dalam menyelesaikan
masalah presensi pegawai di sini adalah dengan melakukan pergoptimalan
penggunaan Barcode. Data Barcode akan dibentuk berdasarkan tahun
penerimaan barang divisi bagian dan nomber induk barang yang akan
tercantum dalam setiap barang inventaris yang merupakan metode dari segi
kepraktisan dan efisiensi waktu dalam melakukan proses pencatatan.
4.4 Kebutuhan Umum Sistem
Kebutuhan umum sistem yang nantinya akan berjalan adalah sebagai
berikut :
45
1. Mampu mengidentifikasi ID barang yang di-scan, apakah data barang
sesuai dengan fisik barang yang ada.
2. Mampu menampilkan data dan daftar barang yang telah berhasil
melakukan scan Barcode pada saat proses dilakukan.
3. Mampu melakukan rekapitulasi jumlah dan kondisi inventarisasi barang.
4. Mampu untuk memberikan laporan akhir data barang beserta data nilai
harga property barang berdasarkan waktu tertentu.
4.5 Prosedur Perancangan Sistem Yang Diusulkan
Adapun prosedur dari perancangan sistem Inventaris Barang yang
diusulkan adalah sebagai berikut :
1. Pegawai yang akan melakukan proses pengambilan barang
subelumnya mengisi form kertas pengajuan peminjaman atau
penggunaan barang inventaris secara manual. Form yang diambil dari
admin selanjutnya di validasi oleh manjemen di setiap divisi yang
terkait.
2. Setelah pegawai mendapatkan hasil validasi dari manejemen terkait,
form tersebut dilaporkan kembali ke admin. Admin akan mengelola
permintaan barang secara komputerisasi dengan cara menscan Barcode
disetiap barang yang akan keluar dan meberikan laporan pengluaran
barang.
46
3. Untuk barang yang belum mempunyai ID Barcode, admin akan
mencetak stiker Barcode yang sesuai dengan tahun+divisi+ID yang
nantinya akan di tempel di setiap barang inventaris.
4. Pada proses aplikasi akan dibagi 3 kategori keterangan yaitu: Data
barang, Pengeluaran barang secara permanen, dan pinjaman. Yang
nantinya aka dicetak secara berkala sebagai laporan pertanggung
jawaban untuk divalidasi.
4.6 Fungsionalitas dan Pengguna Sistem
Perangkat lunak yang akan dibuat mempunyai beberapa fungsionalitas,
antara lain :
1. Proses Penginputan Data
Merupakan proses untuk memasukkan data dan pencetakan ID barang
2. Proses Pengeditan Data
Dilakukan pada bagian admin yang meliputi data barang masuk,
penyusutan barang dan keluar barang.
3. Proses Pelaporan
Laporan meliputi :
a. Data barang inventaris yang ada di setiap divisi.
b. Data kondisi barang berdasarkan fisik dan non fisik.
c. Informasi histori
Sedangkan pegawai menggunkan sistem ini adalah :
1. Admin
47
Tugas admin yaitu melayani pengeditan data barang dan melayani
permintaan peminjaman atau pengeluaran inventaris barang.
2. Manajemen divisi
Pihak ini akan melakukan validasi permohonan barang dan pengecekan
laporan akhir kondisi dan jumlah barang Inventaris.
3. Pegawai
Setiap pegawai yang ditugaskan untuk meminjam atau mengeluarkan
barang untuk kepentingan perusahaan ataupun pribadi akan diberikan izin oleh
Admin, dengan melalui langkah-langkah prosedur dan catatan menejemen
terkait.
4.7 Metodologi Pengembangan Sistem
Adapun dalam tahap pengembangan sistem ini terdiri dari beberapa
aktifitas yang tentunya sesuai denga tahapan yang sebelumnya telah
dijabarkan pada alur proses pengembangan sistem. Tahapan tersebut yaitu:
4.9.1 Mendefinisikan Lingkup (Scope Definition)
Untuk lebih memfokuskan penelitian ini, maka penulis akan
membatasi permasalahan dan lingkup penelitian khususnya pada PT. Solusi
Periferal dengan pengembangan sistem informasi hanya pada bagian Admin
yang mendukung teknologi barcoding sistem khususnya pada penanganan
data barang Inventaris perusahaan, karena di dalam menangani pengolahan
48
data barang tersebut butuh pengolahan yang optimal untuk mencapai data-data
yang akurat didalam penangaan berbagai macam transaksi. Dalam hal ini
penulis menekankan, pengolahan data barang ini adalah data barang inventaris
kantor seperti perlengkapan ataupun peralatan kantor.
4.9.2 Analisis Sistem (Analysis)
Pada tahap ini penulis melakukan analisis sistem yang tentunya sesuai
dengan scope yang telah didefinisikan pada tahap sebelumnya, dengan
melakukan beberapa tahapan diantaranya:
4.9.2.1. Literatur Sejenis
Untuk mengetahui kebutuhan dan perbandingan sistem yang sebelmya
pernah dikembangkan bisa dilihat dari tabel dibawah ini:
Tabel 4.1. Literatur sejenis
Judul PengembanganSistem
Tools Fasilitas OS
1.Pengembangansystem informasipengediaan barangmilik Negaraberbasis web,2010
RapidApplicationDevelopment(RAD)
UnifiedModellingLanguage(UML)
Berbasis Webmemiliki datapermintaanbarang
Windows
2. Sisteminformasiinventasispengadaan barangberbasis intranet,2010
SDLC (systemDeveloment LifeCyrcle)
- BerbasisJaringan danDapat mencetakversi PDF danversi Excel
Windows
3.Analisis danperancangansystem informasiinventory,2005
SDLC (systemDeveloment LifeCyrcle)
State Transitiondiagram (STD)
Bebasis Objectyang dibuatdengan programVB memilikimenu unggulandata Pesan,
Windows
49
supplier danpeminta.
4.Pengembangansistem informasiinventaris berbasisjaringan local areaNetwork (LAN)pada PT. MitraMega Semesta(doctorabbit),2010
RapidApplicationDevelopment(RAD)
Object OrientedAnalysis (OOA)dan UnifiedModellingLanguage(UML)
MengedepankanJaringan danmemiliki menuAgenda
5.Sistem informasipeminjamanbarang inventarisdi pusat penelitianinformatika LIPI2008
- - Memiiki Form
database
Pegawai sebagai
peminjam tetap
Windows
Sistem yangsedang berjalan
- - MenggunakanMicrosoft Excel
Windows
Sistem yangdiusulkan
RapidApplicationDevelopment(RAD)
Object OrientedAnalysis (OOA)dan UnifiedModellingLanguage(UML)
Terintegrasidengan aplikasicetak Labelbarcode dandikelola kedalamdatabase
4.9.2.2. Analisis Sistem Berjalan
Sistem informasi persediaan barang dan inventarisasi pada kantor PT.
Solusi Periferal. Sampai saat ini masih menggunakan metode manual yaitu
Buku Inventaris (BI): himpunan catatan data teknis dan administrasi yang
diperoleh dari Kartu Inventaris Barang hasil inventarisasi dan Kartu Inventaris
Barang (KIB): kartu untuk mencatat barang inventaris secara tersendiri atau
kumpulan/kolektif yang diperlukan untuk inventarisasi atau tujuan. pencatatan
dan pembukuan pada form kertas. Banyak aset-aset yang kurang diawasi dan
50
tertata rapi sehingga sulit untuk mengetahui jumlah persedian barang yang
berada di gudang hilang atau tertukar dengan aset barang lain, masalah yang
adapun membutuhkan waktu yang relatif lama karena harus melakukan
pengecekan barang yang berada di gudang.
Admin akan mendata semua transaksi keluar masuk barang yang akan di
pinjam maupun lainnya. Sehinggga dapat menghasilkan data yang lebih akurat
agar dapat laporan. Kemudian disetiap semester/tahunan admin melakukan
rekapitulasi/pengumpulan data yang dicetak (Hardcopy) dari database sebagai
laporan kepada Manager dan sebagai arsip data perusahaan.
Bardasar hasil survei dan interview yang dilakukan prosedur data aset
inventaris barang. Tahapan yang dilakukan selama ini PT. Solusi Periferal
dalam tahap Inventarisasi ini adalah berikut:
1. Admin mencetak lembar kartu pinjman/keluaran barang.
2. Lembar Kartu Inventaris Barang (KIB) diserahkan pada pihak
manajemen untuk divalidasi.
3. Kartu Inventaris Barang (KIB) tersebut diserahkan pada masing-
masing divisi yang bersangkutan
4. Admin merekap dan mendata semua Kartu Inventaris Barang (KIB).
5. Admin melakukan pengimputan secara manual data inventarisasi
barang sesuai dengan kode ID yang telah tercantum disetiap barang.
6. Data Kartu Inventaris Barang (KIB) ter-update.
51
7. Admin menyerahkan laporan data Kartu Inventaris Barang (KIB)
kebagian manajemen untuk divalidasi sekurang kurangnya dalam
waktu satu semester.
8. Sehingga pihak Admin sulit dalam menangani jumlah barang yang
dibutuhkan untuk kegiatan misalnya, dan sulit memprediksi jumlah
yang harus tersedia di gudang setiap harinya.
9. Pihak manajemen mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi
yang lengkap sesuai dengan kebutuhan karena fitur laporan yang
kurang lengkap, sehingga sulit dalam mengambil keputusan tepat.
Pada tahapan ini, penulis menggunakan pendekatan Model-
Driven dengan metodologi Object Oriented Analysis (OOA) dan
Unified Modelling Language (UML) sebagai tools untuk
menvisualisasikan sistem yang sedang berjalan. Berikut adalah beberapa
diagram yang digunakan penulis untuk menggambarkan sistem yang
sedang berjalan.
4.9.2.3. Use case Diagram
Berikut adalah salah satu diagram yang disediakan oleh UML,
tentunya ada keterkaitan dengan context diagram yang sebelumnya telah
dibahas, untuk menggambarkan hubungan antara Use case dengan aktor
pada sistem yang sedang berjalan. Berikut diagram tersebut:
52
Gambar 4.3 Use case Diagram Analisis Sistem Berjalan
4.9.2.4. Activity Diagram
Activity Diagram / Diagram aktivitas untuk memodelkan
langkah-langkah proses atau kegiatan sistem. Diagram ini serupa dengan
flowchart dimana secara grafis diagram ini menggambarkan aliran dari
kegiatan suatu proses bisnis. Analisis sistem menggunakan diagram
aktivitas untuk memahami secara lebih baik aliran dan rangkaian
langkah-langkah Use case. Karena itu, diagram ini sangat berguna untuk
memodelkan kegiatan yang akan dilakukan oleh suatu proses bisnis dari
Sistem Informasi Inventaris yang sedang berjalan pada PT Solusi
53
Periferal. Berikut adalah beberapa diagram aktivitas yang terbentuk dari
kegiatan bisnis dan Use case diagram yang sebelumnya telah dibahas.
Start
Input Transaksi Barang Masuk
End
[menginput databarang yang
datang ]
Save Transaksi Barang Masuk
[menyimpan dataTransaksi Barang
Masuk]
Print kode Barang Masuk
End
Tempelkan Kode barcode ke setiap barang
[mencetak Kodebarcode untuk di
tempelkan ke setiapBarang]
[mencari BarangMasuk yang sesuai
dengan barangmasuk]
Menentukan kode Barcode Barang Masuk
[menampilkanseluruh Laporan
Transaksi BarangMasuk]
Gambar 4.4 Activity Diagram Untuk Kegiatan Masukan Barang
Analisis Sistem Usulan
54
4.9.2.5. Analisis Sistem Usulan
Sebelum masuk ke pembahasan dalam tahapan analisis sistem
dengan menggunakan metodologi analasis berorientasi objek / object
oriented analysis (OOA) dengan tools UML, ada baiknya kita
menguraikan terlebih dahulu solusi pengembangan sistem atau tujuan di
lakukannya penelitian ini yaitu:
1. Menjadikan barang invetaris kantor akan lebih terjaga dari
kehilangan, kerusakan maupun terrtukar dengan yang lain. Dan
memberikan nilai plus agar semua karyawan, staf dan semua
managerial lebih menjaga barang yang di inventarisasikan oleh
perusahaan.
2. Mengembangkan Aplikasi Sistem Informasi Inventaris ini nantinya
akan menjadi sistem yang berbasis jaringan internal dengan
menggunakan media LAN, sehingga memudahkan user dalam
mengakses aplikasi ini.
3. Karyawan ataupun pihak manajemen dapat memperoleh informasi
data barang dengan proses yang cepat dan tepat.
4. Menyediakan fitur-fitur laporan yang lengkap sehingga membantu
pihak manajemen dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan
untuk pengambilan keputusan yang tepat dan akurat.
Setelah uraian diatas dipaparkan, tiba saatnya bagi penulis untuk
menganalisis sistem dengan menggunakan metodologi OOA dengan
tools UML, berikut pembahasannya.
55
4.9.2.6. Daftar Pengguna Sistem
Pada tahap ini adalah mengidentifikasi pelaku (pengguna sistem).
Dengan mengkonsentrasikan pada pelaku, kita dapat mengetahui
bagaimana sistem ini akan digunakan dan bagaimana sistem ini akan
dibangun, dan juga membantu menyaring dan mendefinisikan lebih
lanjut lingkup dan batasan sisten tersebut. Memang tabel ini tidak
termasuk dalam model yang disediakan oleh UML, namun menurut
penulis tabel berikut memiliki peran yang cukup penting untuk
mendokumentasikan pelaku yang nantinya akan digunakan dalam
perancangan Use case. Berikut adalah daftar pelaku utama yang
berinteraksi dan memanfaatkan aplikasi sistem informasi inventaris pada
PT. Solusi Periferal.
Tabel 4.2 Daftar Pengguna Sistem
Istilah Sinonim Deskripsi
1. Admin Inventaris Individu atau bagian dari perusahaan
yaitu bagian inventaris, yang
memelihara dan memiliki akses
penuh terhadap seluruh fitur yang
disediakan aplikasi dan bertanggung
jawab terhadap pengolahan data
barang inventaris.
2. Manajemen General Manager,
Kepala Bagian.
Individu atau bagian dari perusahaan
yaitu bagian manajemen, yang
mengakses seluruh laporan yang
disediakan aplikasi ini untuk
mendapatkan informasi yang
56
dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan dan juga sebagai data
untuk evaluasi perusahaan.
4. User Seluruh Pegawai Individu atau seluruh karyawan
perusahaan yang memiliki akses
untuk mengecek data dalam aplikasi
ini demi memperoleh informasi yang
dibutuhkan, sesuai dengan
kebutuhannya
4.9.2.7.Use Case Diagram
Salah satu diagram UML yang menggambarkan secara grafis
suatu sistem dengan kumpulan use-case, pelaku (actor), dan hubungan
(relationship) keduanya. Penulis menggunakan diagram ini untuk
memberikan gambaran tentang hubungan action antara pelaku sistem
atau user system atau actor dengan Use case nya.
57
Gambar 4.5 Use case Diagram Analisis Sistem Usulan
58
4.9.2.8. Activity Diagram
Berikut adalah beberapa diagram aktivitas yang terbentuk dari
kegiatan bisnis dan Use case diagram yang sebelumnya telah dibahas.
4.9.2.8. 1. Use case Input Data Klasifikasi Barang
Gambar 4.6 Activity Diagram Untuk Use case Input Data Klasifikasi
Barang
59
4.9.2.8. 2. Use case Input Data Barang
Gambar 4.7 Activity Diagram Untuk Use case Input Data Barang
60
4.9.2.8.3. Use case Transaksi Barang Keluar
Gambar 4.8 Activity Diagram Untuk Use case
Transaksi Barang Keluar
61
4.9.2.8.4. Use case Cek Data Barang
Check Searching
Select Kategori and Input Keyword Kembali
[data yangdiinputkan
invalid]
[data yangdiinputkan valid]
Start
End
[mencaridata baru]
Menampilkan Informasi Data Barang Yang Dicari
Cari Data Barang
Cancel
End
Back Searching
[data yangdicari tidak
ada]
[membatalkanpencarian]
Select Kategori and Input Keyword
[memilih kategori,kemudian memasukkan
keyword]
Select Cek Data Barang
Gambar 4.9 Activity Diagram Untuk Use case
Cek Data Barang
62
4.9.2.8.5. Use case Laporan Barang
Gambar 4.10 Activity Diagram Untuk Use case Laporan Barang
4.9.2.8.6. Use case Laporan Transaksi Barang Masuk
Select Laporan Data Transaksi Barang Masuk
[valid]
Cancel
End
Start
End
Menyimpan Laporan Data Transaksi Barang Masuk
Menampilkan Seluruh Data Transaksi Barang Masuk
Mencetak Laporan Data Transaksi Barang Masuk
End
[menyimpan laporan datatransaksi barang masukdalam format softcopy]
[mem-print laporan datatransaksi barang masukdalam format kertas]
[membatalkantransaksi]
Gambar 4.11 Activity Diagram Laporan Untuk Use case Transaksi Barang
Masuk
63
4.9.2.8.7. Use case Laporan Transaksi Barang Masuk Per Periode
Gambar 4.12 Activity Diagram Untuk Use case
Lap. Transaksi Barang Masuk Per Periode
4.9.2.8.8. Use case Laporan Transaksi Barang Keluar
Select Laporan Data Transaksi Barang Keluar
[valid]
Cancel
End
Start
End
Menyimpan Laporan Data Transaksi Barang Keluar
Menampilkan Seluruh Data Transaksi Barang Keluar
Mencetak Laporan Data Transaksi Barang Keluar
End
[menyimpan laporan datatransaksi barang Keluardalam format softcopy]
[mem-print laporan datatransaksi barang Keluardalam format kertas]
[membatalkantransaksi]
Gambar 4.13 Activity Diagram Untuk Use case
Laporan Transaksi Barang Keluar
64
4.9.2.8. 9.Use case Laporan Transaksi Barang Keluar Per Divisi
Gambar 4.14 Activity Diagram Untuk Use case
Laporan Transaksi Barang KeluarPer Penanggung Jawab
65
4.9.2.8. 10. Use case Laporan Transaksi Barang Keluar Per Periode
Select Laporan Data Transaksi Barang Keluar Per Periode
[valid]
Cancel
End
Start
End
Menyimpan Laporan Data Transaksi Barang Keluar Per Periode
Menampilkan Laporan Data Transaksi Barang Keluar Per Periode
Mencetak Laporan Data Transaksi Barang Keluar Per Periode
End
[menyimpan laporan datatransaksi barang keluar per
periode dalam format softcopy]
[mem-print laporan datatransaksi barang keluar per
periode dalam format kertas]
[membatalkantransaksi]
Input Date
[masukan tanggal awaldan akhir]
Searching Data By Date
Back Input Date[data tidak ada]
[kembali memasukantanggal yang baru]
Cancel
End
[membatalkantransaksi] [data tidak ada]
Gambar 4.15 Activity Diagram Untuk Use case
Laporan Transaksi Barang Keluar Per Periode
4.9.3 Perancangan Sistem (Design)
Pada bagian ini, akan dibahas secara detail dan terperinci mengenai
aplikasi sistem baru yang nantinya akan penulis implementasikan kedalam bahasa
pemrograman dan hasil tampilan yang dibuat dengan harapan dapat memberikan
hasil yang maksimal didalam menunjang kelancaran operasional perusahaan.
Sehingga dapat menyediakan data dan informasi yang cukup bagi pihak
perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan strategis dan operasional dalam
rangka meningkatkan omset pendapatan perusahaan tersebut.
Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, pada tahapan
desain sistem ini penulis menggunakan pendekatan model driven yaitu
penggunaan gambar, diagram, atau grafis dalam mengkomunikasikan suatu
66
masalah, memecahkan masalah, persyaratan-persyaratan bisnis, dan solusi-solusi
bisnis. Adapun metode yang digunakan adalah Desain berorientasi objek / Object-
oriented design (OOD). Penulis menggunakan Unified Modelling Language
(UML) adalah sebagai tools pemodelan untuk perancangan dan pengembangan
aplikasi yang berorientasi objek.
Adapun terdapat tahapan-tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam
perancangan sistem ini, tahapan-tahapan tersebut terdiri dari diagram dan tabel
tekstual yang memang disediakan oleh UML, namun ada juga beberapa diagram
atau gambar tambahan diluar UML yang bagi penulis memiliki peranan penting
dalam perancangan ini. Berikut tahapan-tahapn tersebut.
4.8 Use case Naratif Desain Sistem
Pada tahap ini yaitu mengimplementasikan Use case diagram yang pada
sub-bab sebelumnya telah dibahas kedalam bentuk narasi atau kata-kata untuk
mendokumentasikan interaksi antara user sistem dan sistem itu sendiri. Sangat
detail dalam menggambarkan apa yang diperlukan. Berbeda dengan Use case
diagram, Use case desain sistem menggunakan sebuah narasi dari pandangan
pengguna sistem, Use case desain sistem lebih bersifat percakapan (Dialog).
67
4.10.1. Use case Input Data Barang
Tabel 4.3 Use case Naratif Desain Sistem Input Data Barang
Nama Use case : Input Data Barang
Actor (s) Admin
Deskripsi : Use ini mendeskripsikan event dari seorang admin
yaitu menambah, merubah, dan menghapus data
Barang.
Prakondisi : Orang tersebut haruslah sudah terdaftar sebagai
pengguna sistem.
Seorang individu yang menambah, merubah dan
menghapus data barang haruslah Admin.
Admin harus meng-sign in ke sebuah sistem untuk
menambah, merubah dan menghapus data barang .
Pemicu : Use case ini diinisiasi saat admin menyeleksi pilihan
input data barang untuk menambah, merubah dan
menghapus data barang .
Kegiatan Pelaku Respons SistemBidang khas
suatu event : Langkah 1 : Admin
mengklik menu [Input
Data] [Barang].
Langkah 3 : Admin
mengklik tombol
[Tambah] didalam
form.
Langkah 5 : Admin
memasukkan data
barang ke dalam field
yang telah disediakan
dengan benar.
Langkah 7 : Admin
Langkah 2 : Sistem
merespon dengan
menampilkan Form Input
Data Barang yang berisi
field input data, Display
informasi data barang yang
sebelumnya telah tersimpan,
beberapa tombol navigasi,
seperti [Tambah], [Simpan],
[Hapus], [Ubah], [Batal], dan
[Keluar].
Langkah 4 : Sistem
merespon dengan
68
mengecek semua data
yang telah dimasukkan,
bila tidak ada
perubahan maka
Admin melanjutkan
dengan mengklik
tombol [Simpan].
Langkah 9 : Admin
mengklik tombol
[Keluar] bila tidak ada
proses input data lagi.
mengaktifkan field input data
dan beberapa tombol yang
telah disebutkan pada
Langkah 2
Langkah 6 : Sistem
mengontrol setiap data yang
dimasukkan, dan sistem juga
akan menganjurkan kepada
admin untuk mengecek dan
melakukan perubahan bila
ada kesalahan.
Langkah 8 : Sistem
merespon dengan
menyimpan data yang telah
diinputkan tersebut ke dalam
database sistem dan
menampilkan kembali
informasi yang telah
terupdate ke dalam Display
informasi data.
Kesimpulan : Use case ini diakhiri ketika mengklik tombol [Keluar].
Postkondisi : Data barang telah disimpan dan telah ter update, dan
sistem menampilkan kembali Form Utama.
Aturan Bisnis : · Admin harus memiliki password yang valid
· Admin sudah menyiapkan data barang yang valid
69
4.10.2. Transaksi Barang Keluar
Tabel 4.4 Use case Naratif Desain Sistem Transaksi Barang keluar
Nama Use case : Transaksi Barang Keluar
Actor (s) Admin
Deskripsi : Use case ini mendeskripsikan event dari seorang admin
yaitu meng-input data-data transaksi penggunaan
barang demi kebutuhan event, terjadinya pengurangan
stok barang inventaris.
Prakondisi : Seorang individu yang meng-input data-data transaksi
barang keluar haruslah Admin.
Admin harus meng-sign in ke sebuah sistem untuk
memasukkan data-data transaksi barang keluar ke
dalam sistem.
Pemicu : Use case ini diinisiasi saat admin menyeleksi pilihan
transaksi barang keluar untuk memasukkan data-data
transaksi barang keluar kedalam database sistem.
Kegiatan Pelaku Respons SistemBidang khas
suatu event : Langkah 1 : Admin
mengklik menu
[Transaksi]
[Barang Keluar].
Langkah 3 : Admin
mengklik tombol
[Barang Keluar]
didalam form.
Langkah 5 : Admin
memasukkan data-
data transaksi barang
keluar selain data-data
barang ke dalam
Langkah 2 : Sistem merespon
dengan menampilkan Form
Transaksi Barang Keluar
yang berisi field input data,
Display informasi yang masih
kosong, beberapa tombol
navigasi, seperti [Cari], [OK],
[Tambah], [Simpan], [Batal],
dan [Keluar].
Langkah 4 : Sistem merespon
dengan mengaktifkan field
input data dan beberapa
tombol yang telah disebutkan
70
field input data yang
telah disediakan
dengan benar.
Kemudian admin
mengklik tombol
[Tambah] pada field
input data dengan
posisi tepat disamping
box input kode
barang.
Langkah 7 : Admin
mengklik 2 kali pada
salah satu baris data
barang yang dicari
yang terdapat pada
display data barang
dalam Form Data
Barang.
Langkah 9 : Admin
mengecek semua data
yang telah
dimasukkan, bila tidak
ada perubahan maka
Admin akan
melanjutkan dengan
mengklik tombol
[Save].
Langkah 11 : Admin
mengklik tombol
[Simpan] bila tidak
ingin menambah data
pada Langkah 2.
Langkah 6 : Sistem merespon
dengan menampilkan Form
Data Barang.
Langkah 8 : Sistem akan
merespon dengan
menampilkan kembali data
tersebut kedalam field input
data untuk data-data barang
pada Form Transaksi Barang
Keluar. Sistem akan
mengontrol setiap data yang
dimasukkan, dan sistem juga
akan menganjurkan kepada
admin untuk mengecek dan
melakukan perubahan bila
diperlukan.
Langkah 10 : Sistem
merespon dengan
memasukkan dan
menampilkan data tersebut
kedalam tabel pada Display
informasi transaksi barang
keluar, dan mengosongkan
field input data. Sistem juga
memberikan fasilitas bila
Admin ingin menambah data
lagi.
Langkah 12 : Sistem
merespon dengan menyimpan
data yang telah diinputkan
71
transaksi barang
keluar lagi.
Langkah 13 : Admin
mengklik tombol
[Keluar] bila tidak ada
proses input data
transaksi barang
keluar lagi.
tersebut ke dalam database
sistem.
Langkah 14 : Sistem
merespon dengan menutup
Form Transaksi Barang
Keluar dan kembali
menampilkan Form Utama.
Bidang
Alternatif :
Alt-Langkah 7 : Jika admin ingin mencari data barang
dengan fasilitas searching, maka admin cukup mengisi
field input data dengan nama barang yang akan dicari,
kemudian mengklik tombol [Tambah] pada Form Data
Barang.
Alt-Langkah 11 : Jika admin ingin menambah data
transaksi barang keluar lagi, maka Admin cukup
mengisikan kembali data-data pada field input data
yang telah disediakan dan kembali ke langkah 7.
Kesimpulan : Use case ini diakhiri ketika admin mengklik tombol
[Keluar].
Postkondisi : Data transaksi barang keluar telah tersimpan dan telah
terupdate, terjadinya pengurangan stok barang dan
sistem menampilkan kembali Form Utama.
Aturan Bisnis : · Admin harus memiliki password yang valid
· Adanya transaksi pengeluaran barang demi
kebutuhan event perusahaan.
72
4.10.3. Transaksi Barang Kembali
Tabel 4.5 Use case Naratif Desain Sistem Transaksi Barang kembali
Nama Use case : Transaksi Barang Kembali
Actor (s) Admin
Deskripsi : Use case ini mendeskripsikan event dari seorang admin
yaitu meng-input data-data transaksi barang yang
dikembalikan setelah dipinjaman oleh User.
Prakondisi : Seorang individu yang meng-input data-data transaksi
barang keluar haruslah Admin.
Admin harus meng-sign in ke sebuah sistem untuk
memasukkan data-data transaksi barang keluar ke
dalam sistem.
Pemicu : Use case ini diinisiasi saat admin menyeleksi pilihan
transaksi barang kembali untuk memasukkan data-data
transaksi barang kembali kedalam database sistem.
Kegiatan Pelaku Respons SistemBidang khas
suatu event : Langkah 1 : Admin
mengklik menu
[Transaksi]
[Barang Kembali].
Langkah 3 : Admin
mengklik Form [No
Transaksi] didalam
form.
Langkah 5 : Admin
memasukkan data-
data transaksi barang
kembali sesuai tanggal
pengembalian, selain
data-data barang ke
Langkah 2 : Sistem merespon
dengan menampilkan Form
Transaksi Barang Keluar
yang berisi field input data,
Display informasi yang sudah
terisi sebelumnya, beberapa
tombol navigasi, seperti
[Cari], [OK], [Kembali],
[Simpan], [Batal], dan
[Keluar].
Langkah 4 : Sistem merespon
dengan mengaktifkan field
input data dan beberapa
tombol yang telah disebutkan
73
dalam field input data
yang telah disediakan
dengan benar.
Kemudian admin
mengklik tombol
[Kembali]
Langkah 7 : Admin
mengklik 2 kali pada
salah satu baris data
barang yang terdapat
pada display data
barang dalam Form
Data Barang.
Langkah 9 : Admin
mengecek semua data
yang telah
dimasukkan, bila tidak
ada perubahan maka
Admin akan
melanjutkan dengan
mengklik tombol
[OK].
Langkah 10: Admin
mengklik tombol
[Simpan] bila tidak
barang yang akan
dikembalikan lagi.
pada Langkah 2.
Langkah 6 : Sistem merespon
dengan menampilkan Form
Data Barang.
Langkah 8 : Sistem akan
merespon dengan
menampilkan kembali data
tersebut kedalam field input
data untuk data-data barang
pada Form Transaksi Barang
Keluar. Sistem akan
mengontrol setiap data yang
dimasukkan, dan sistem juga
akan menganjurkan kepada
admin untuk mengecek dan
melakukan perubahan bila
diperlukan.
Langkah 11: Sistem
merespon dengan menyimpan
data yang telah diinputkan
tersebut ke dalam database
sistem.
Langkah 12: Admin
mengklik tombol [Keluar] bila
tidak ada proses input data
transaksi barang keluar lagi.
Kesimpulan : Use case ini diakhiri ketika admin mengklik tombol
[Keluar].
Postkondisi : Data transaksi barang kembali telah tersimpan dan
74
telah terupdate, terjadinya penambahan stok barang
dan sistem menampilkan kembali Form Utama.
Aturan Bisnis : Adanya transaksi pengeluaran barang demi kebutuhan
event perusahaan.
4.10.4. Laporan Barang
Tabel 4.6 Use case Naratif Desain Sistem Laporan Barang
Nama Use case : Laporan Barang
Actor (s) : Admin dan menejemen terkait
Deskripsi : Use case ini mendeskripsikan event dari seorang
manajemen yaitu melihat seluruh data barang yang
berbentuk dokument format, manajemen diberikan
fasilitas untuk menyimpan laporan data barang dalam
format pdf, dan juga dapat langsung mencetak laporan
dengan Printer yang sudah terinstal di komputer.
Prakondisi : Orang tersebut haruslah sudah terdaftar sebagai
pengguna sistem.
Pemicu : Use case ini diinisiasi saat manajemen menyeleksi
pilihan laporan barang untuk melihat, menyimpan, dan
mencetak laporan data barang.
Kegiatan Pelaku Respons SistemBidang khas
suatu event : Langkah 1 :
Manajemen mengklik
menu [Laporan]
[Barang].
Langkah 3 :
Manajemen mengklik
tombol [Print]
Langkah 5 :
Manajemen
Langkah 2 : Sistem merespon
dengan menampilkan Display
Laporan Barang yang berupa
page document yang
berisikan data-data barang dan
tombol [Export], [Cetak] dan
[Close].
Langkah 4 : Sistem
merespon dengan
75
memasukkan data dan
menyeleksi data-data
yang diminta Sistem,
dan kemudian meng-
klik tombol [Print].
Langkah 7 :
Manajemen meng-klik
tombol [Close] pada
toolbar kanan atas.
menampilkan display Print
yang berisikan Select Printer,
Select Pages Range, Number
of Copies, tombol [Print], dan
tombol [Cancel].
Langkah 6 : Sistem merespon
dengan otomatis akan
terkoneksi pada Printer yang
sudah terinstall dikomputer,
dan mencetak laporan barang
melalui media kertas.
Kesimpulan : Use case ini diakhiri ketika Manajemen mengklik
tombol [Close].
Postkondisi : Tercetak laporan barang dalam media kertas.
Tersimpan laporan barang dalam format softcopy
kedalam directori komputer.
Menampilkan Form Utama.
Aturan Bisnis : Manajemen harus memiliki password yang valid
4.10.5. Laporan Transaksi Barang Masuk Per Divisi
Tabel 4.7 Use case Naratif Desain Sistem Laporan Transaksi Barang Masuk
PerPeriode
Nama Use case : Laporan Transaksi Barang Masuk Per Periode
Actor (s) Admin dan menejemen terkait
Deskripsi : Use case ini mendeskripsikan event dari seorang
manajemen yaitu memasukkan data dengan menyeleksi
berdasarkan Disivi tertentu untuk melihat data transaksi
barang masuk per bagian.
76
Prakondisi : Seseorang yang menyeleksi data untuk melihat,
menyimpan, dan mencetak laporan seluruh transaksi
barang masuk per Divisi yaitu manajemen.
Pemicu : Use case ini diinisiasi saat manajemen menyeleksi
pilihan laporan transaksi barang masuk per divisi untuk
melihat, menyimpan, dan mencetak laporan laporan
transaksi barang masuk Divisi masing-masing bagian.
Kegiatan Pelaku Respons SistemBidang khas
suatu event :Langkah 1 :
Manajemen
mengklik menu
[Laporan]
[Laporan Barang]
[Pilih Divisi].
Langkah 3 :
Manajemen
memasukkan divisi
atau lihat semua
divisi ke dalam field
input data.
Langkah 5 :
Manajemen
mengklik tombol
[Tampil].
Langkah 7:
Manajemen
mengklik tombol
[Print].
Langkah 9 :
Manajemen
Langkah 2 : Sistem merespon
dengan menampilkan Form
Laporan Transaksi Barang
Masuk per Divisi yang berisi
field input data, tombol
[Tampil] dan tombol [Keluar].
Langkah 4 : Sistem merespon
dengan menerima serta
mengontrol entri yang telah
dimasukkan.
Langkah 6 : Sistem merespon
dengan menampilkan Display
Laporan Transaksi Barang
Masuk per Divisi yang berupa
page document yang berisikan
seluruh data-data transaksi
barang masuk sesuai dengan
jangka waktu yang telah
ditentukkan manajemen dan
tombol [Cetak].
Langkah 8 : Sistem merespon
dengan menampilkan display
77
memasukkan data
dan menyeleksi data-
data yang diminta
Sistem, dan
kemudian meng-klik
tombol [Print].
Print yang berisikan Select
Printer, Select Pages Range,
Number of Copies, tombol
[Print], dan tombol [Cancel].
Kesimpulan : Use case ini diakhiri ketika Manajemen mengklik
tombol [Close].
Postkondisi : Tercetak laporan transaksi barang masuk per Divisi
dalam media kertas.
Aturan Bisnis : Manajemen harus memiliki password yang valid
4.10.6. Laporan Seluruh Transaksi Barang Keluar
Tabel 4.8 Use case Naratif Desain Sistem Laporan Seluruh Transaksi Barang
Keluar
Nama Use case : Laporan Seluruh Transaksi Barang Keluar
Actor (s) : Manajemen (Alias Admin, kepala-kepala divisi,
manajer dan boarding director)
Deskripsi : Use case ini mendeskripsikan event dari seorang
manajemen yaitu melihat seluruh data transaksi barang
keluar yang berbentuk display page document format.
Prakondisi : Seorang individu yang melihat, menyimpan, dan
mencetak laporan seluruh transaksi barang Keluar yaitu
manajemen.
Pemicu : Use case ini diinisiasi saat manajemen menyeleksi
pilihan laporan seluruh transaksi barang Keluar untuk
melihat, menyimpan, dan mencetak laporan tersebut.
Bidang khas Kegiatan Pelaku Respons Sistem
78
suatu event : Langkah 1 :
Manajemen mengklik
menu [Laporan]
[Seluruh Transaksi
Barang Keluar].
Langkah 3 :
Manajemen mengklik
tombol [Print]
Langkah 5 :
Manajemen
memasukkan data dan
menyeleksi data-data
yang diminta Sistem,
dan kemudian meng-
klik tombol [Print].
Langkah 2 : Sistem merespon
dengan menampilkan Display
Laporan Seluruh Transaksi
Barang Keluar yang berupa
page document yang berisikan
data-data transaksi barang
Keluar dan tombol [Export],
[Cetak] dan [Close].
Langkah 4 : Sistem
merespon dengan
menampilkan display Print
yang berisikan Select Printer,
Select Pages Range, Number
of Copies, tombol [Print], dan
tombol [Cancel].
Kesimpulan : Use case ini diakhiri ketika Manajemen mengklik
tombol [Close].
Postkondisi : Tercetak laporan seluruh transaksi barang Keluar
dalam bentuk kertas dokumen.
Aturan Bisnis Manajemen harus memiliki password yang valid
4.10.7. Laporan Transaksi Barang Keluar Per Periode
Tabel 4.10 Use case Naratif Desain Sistem Laporan Transaksi Barang Keluar
Per Periode
Nama Use case : Laporan Transaksi Barang Keluar Per Periode
Actor (s) Admin, Manajemen (alias kepala-kepala divisi,
manajer dan boarding director)
Deskripsi : Use case ini mendeskripsikan event dari seorang
manajemen yaitu memasukkan data dengan menyeleksi
berdasarkan jangka waktu tertentu untuk melihat data
79
transaksi barang Keluar per periode.
Prakondisi : Seorang individu yang menyeleksi data untuk melihat,
menyimpan, dan mencetak laporan tersebut yaitu
manajemen.
Pemicu : Use case ini diinisiasi saat manajemen menyeleksi
pilihan laporan transaksi barang keluar per periode
untuk melihat, menyimpan, dan mencetak laporan
laporan transaksi barang keluar berdasarkan jangka
waktu tertentu.
Kegiatan Pelaku Respons SistemBidang khas
suatu event : Langkah 1 :
Manajemen mengklik
menu [Laporan]
[Laporan Transaksi
Barang Keluar per
Periode].
Langkah 3 :
Manajemen
memasukkan tanggal
awal dan tanggal akhir
ke dalam field input
data.
Langkah 5 :
Manajemen mengklik
tombol [Tampil].
Langkah 7:
Manajemen mengklik
tombol [Print].
Langkah 9 :
Manajemen
Langkah 2 : Sistem
merespon dengan
menampilkan Form Laporan
Transaksi Barang Keluar per
Periode yang berisi field
input data, tombol [Tampil]
dan tombol [Keluar].
Langkah 4 : Sistem
merespon dengan menerima
serta mengontrol entri yang
telah dimasukkan.
Langkah 6 : Sistem
merespon dengan
menampilkan Display
Laporan Transaksi Barang
Keluar per Periode yang
berupa page document yang
berisikan seluruh data-data
transaksi barang keluar
sesuai dengan jangka waktu
80
memasukkan data dan
menyeleksi data-data
yang diminta Sistem,
dan kemudian meng-
klik tombol [Print].
yang telah ditentukkan oleh
manajemen dan tombol
[Cetak].
Langkah 8 : Sistem
merespon dengan
menampilkan display Print
yang berisikan Select
Printer, Select Pages Range,
Number of Copies, tombol
[Print], dan tombol [Cancel].
Kesimpulan : Use case ini diakhiri ketika Manajemen mengklik
tombol [Close].
Postkondisi : Tercetak laporan transaksi barang keluar per periode
dalam media kertas.
Aturan Bisnis : Manajemen harus memiliki password yang valid
4.9 Rancangan Database
Untuk menyimpan semua data yang ada dalam sistem inventarisasi
barang unit kerja PT Solusi Periferal. Maka diperlukan sebuah database
yang dibuat dalam SQL Server.2005 Database ini diberi nama data INVEN.
Pada Database inventaris mempunyai empat (4) tabel sebagai berikut:
4.9.1 Tabel Administrator
Tabel administrator ini digunakan untuk untuk menyimpan data-data
administrator, adapun isi dari tabel administrator adalah sebagai berikut:
81
Tabel 4.11 : Struktur Tabel Administrator
File TBLAdmin.sql
Nama Field Type Size Keterangan
User Varchar 25 Nama Pengguna
Password Varchar 20 Password
Aktif Numeric Status Keaktifan
4.9.2 Tabel Barang Masuk
Tabel barang masuk digunakan untuk menyimpan data-data setiap
barang masuk, adapun isi dari tabel barang masuk adalah sebagai berikut:
File Name : Inventori.sql
Primary Key : Id_barang
Tabel 4.12 : Struktur Tabel Barang Masuk
File TBLBarang.sql
Nama Field Tipe lebar Arti
KodeBarang* varchar 12 ID Barang
NamaBarang varchar 50 Nama barang masuk
TipeBarang varchar 30 Tipe Jenis Barang
Kondisi varchar 30 Kondisi Barang Saat diterima
TglMasuk Datetime Tanggal diterima
Jumlah Numeric 3 Jumlah Barang
82
Divisi varchar 30 Divisi Yang menerima Barang
Harga Barang Money Harga Beli Barang
4.9.3 Tabel Keluar Header
Tabel Keluar Header digunakan sebagai menyimpan transaksi keluar
atau sedang dipinjam oleh pegawai ataupun Costumer (pelanggan) seperti
No transaksi, tanggal keluar dan Keperluan. Data ini akan menyimpan dan
memberikan informasi sirkulasi transaksi barang keluar. isi dari tabel
TBLKeluarHeader.sql adalah berikut:
File Name : TBLKeluarHeader.sql
Primary Key : Id_barang
Tabel 4.13 : Struktur Tabel Barang Keluar
File TBLKeluarHeader.sql
Nama Field Tipe Lebar Keterangan
NoTransaksi* varchar 5 Nomor Transaksi
TglKeluar Datetime Tanggal Keluar barang
NamaPegawai varchar 30 Nomor identitas Peminjam
TglKembali Datetime Tanggal Kembali barag
Keperluan varchar 30 Keperluan keluar barang
83
4.9.4 Tabel Keluar Detail
Tabel Keluar Detail digunakan sebagai menyimpan data-data barang
yang keluar atau sedang dipinjam oleh pegawai ataupun Costumer
(pelanggan) dan data ini akan menyimpan dan memberikan informasi
sirkulasi barang keluar. Isi dari tabel TBLKeluarDetail.sql adalah
berikut:
File Name : TBLKeluarDetail.sql
Tabel 4.14 : Struktur Tabel Barang Keluar Detail
File TBLKeluarDetail.sql
Nama Field Tipe Lebar Keterangan
NoTransaksi varchar 5 Nomor Transaksi
KodeBarang varchar 12 ID Barang
Divisi varchar 30 Divisi Yang menerima Barang
Jumlah Numeric 3 Jumlah barang keluar
84
4.10 Perancangan Antar Muka
Pada tampilan program terdapat beberapa form, yaitu:
a. Form Login
b. Form Masuk Barang
c. Form Keluar Barang
d. Form Pengembalian Barang
e. Form Laporan Masuk Barang
f. Form Laporan Transaksi
Form Login
Gambar 4.16 Halaman Masuk sebagai pengguna
1. Merupakan keterangan Perusahaan
2. Merupakan textbox isian username
3. Merupakan textbox isian password
4. Merupakan Button OK untuk mengeksekusi password.
1
2
3
4
85
Priode Tanggal
Masuk Barang
____/___/____ Sampai Tanggal ____/___/____
No Kode Barang Nama Barang Tipe Barang Divisi Jumlah HargaTanggal
JUMLAH HARGA
CETAK
Form Masuk Barang
Merupakan data master masuk barang inventarisasi PT. Solusi Periferal
Kode Barang
Masuk Barang
XXXXXX
Nama Barang XXXXXX
Tipe Barang XXXXXX
Kondisi XXXXXX
Tanggal Masuk XXXXXX
Jumlah XXXXXX
Divisi XXXXXX
Harga Barang XXXXXX
SIMPAN HAPUSTAMBAH KELUAR
Pencarian
Cari
XXXXXX
Gambar 4.17 Halaman Masuk barang
1. Merupakan textbox isian Kode Barang
2. Merupakan textbox isian Nama Barang
3. Merupakan textbox isian Tipe Barang
4. Merupakan textbox isian Kondisi Barang saat diterima
5. Merupakan textbox isian Tanggal Masuk Barang
6. Merupakan textbox isian Jumlah Barang
7. Merupakan textbox isian Divisi pengelola barang
8. Merupakan textbox isian Harga kisaran barang saat diterima
9. Merupakan Command Button Simpan untuk menyimpan data
barang.
11
1
2
3
4
5
6
78
9 10 12
14
13
86
10. . Merupakan Command Button Tambah untuk menambah data
11. Merupakan Command Button Hapus untuk menghapus data
12. Merupakan Command Button Batal untuk membatalkan data
yang kita ingin masukan ke dalam database.
13. Merupakan textbox pencarian barang dengan mengisi Kode
Barang yang akan dicari.
14. Merupakan Command Button Cari untuk mengeksekusi
pencarian barang.
Form Keluar Barang
Merupakan transaksi barang keluar yang dipinjam oleh pegawai perusahaan ke
PT. Solusi Periferal
No Transaksi
Keluar Barang
XXXXXX
Nama Pegawai XXXXXX
Tanggal Keluar XXXXXX
Tanggal Kembali XXXXXX
Keperluan XXXXXX
SIMPAN HAPUSTAMBAH KELUAR
No Kode Barang Nama Barang Tipe Barang Divisi Jumlah
Gambar 4.18 Halaman Keluar barang
1
2
3
4
5
7 8 9 10
6
87
1. Merupakan textbox isian No Transaksi
2. Merupakan textbox isian Nama Pegawai
3. Merupakan textbox isian Tanggal Keluar Barang
4. Merupakan textbox isian Tanggal Kembali Barang
5. Merupakan textbox isian Keperluan peminjaman
6. Merupakan datagrid (tampilan) dari Tabel barang keluar yang
sudah di simpan dalam database.
7. Merupakan Command Button Simpan untuk menyimpan data
barang.
8. Merupakan Command Button Tambah untuk menambah data
9. Merupakan Command Button Hapus untuk menghapus data
10. Merupakan Command Button Batal untuk membatalkan
transaksi
88
Form Pengembalian Barang
No Transaksi
Pengembalian Barang
XXXXXX
Nama Pegawai XXXXXX
Tanggal Keluar XXXXXX
Tanggal Kembali XXXXXX
KEMBALI KELUAR
No Kode Barang Nama Barang Tipe Barang Divisi Jumlah
Pencarian
Cari
XXXXXX
Gambar 4.19 Halaman Pengembalian barang
1. Merupakan textbox isian No Transaksi
2. Merupakan textbox isian Nama Pegawai
3. Merupakan textbox isian Tanggal Keluar Barang
4. Merupakan textbox isian Tanggal Kembali Barang
5. Merupakan textbox pencarian barang dengan mengisi Kode
Barang yang akan dicari.
6. Merupakan Command Button Cari untuk mengeksekusi
pencarian barang
7. Merupakan datagrid (tampilan) dari Tabel barang keluar yang
sudah di simpan dalam database.
1
2
3
4
5
8 9
6
7
89
8. Merupakan Command Button Kembali untuk mengembalikan
barang
9. Merupakan Command Button Keluar untuk membatalkan
transaksi
Form Laporan masuk barang
Gambar 4.20 Halaman Laporan masuk barang
12
3
4
90
Gambar 4.21 Halaman Laporan Transaksi
91
4.11 Implementasi
4.4.1. Pengertian Barang Milik Kantor
Barang milik kantor adalah semua barang atau diperoleh dari uang kas
perusahaan atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
Setiap inventaris aset baik itu mesin barang atau peralatan lainnya, hanya
boleh keluar kantor atau dipinjam dengan seizin manager atau pihak divisi
yang besangkutan.
4.4.2. Metode Pengkodean Barang
Untuk memudahkan pencatatan dan pengendalian, di berikan
identifikasi dalam bentuk kode sebagai identitas yang berbeda-beda. Untuk
memberikan Identitas penulis memberikan kode barang (ditambah nomor
bagian) dan kode informasi lain (ditambah tahun perolehannya).
2009 05 2896
Nomber IndukBarang
Tahun PriodeBarang Kode Bagian
Gambar 4.2 Stuktur Pengkodean barang
92
Sebagai contoh komputer notebook yang di beli tahun 2010 oleh divisi
teknisi di berikan kode sebagai berikut:
2009.05.2896
XXXX.XX.XXXX
2009 = Menunjukan tahun dimana barang tersebut sah menjadi barang
inventaris perusahaan PT. Solusi Periferal.
05 = Menunjukan kode divisi Technology Support & Service yang
memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk mengelola barang
tersebut.
2896 = kode urut barang yang di cetak secara acak dan digunakan sebagai
ID barang. (Teguh, 2010 .yang kembali dikembangkan oleh penulis)
4.12 Cetak Label Barcode
Untuk membuat label Barcode yang digunakan sebagai sebuah sistem,
terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan, karena Barcode
membutuhkan mesin pembaca, serta software yang melakukan pengolahan
data. Berikut komponennya:
4.5.1. Mesin Barcode printer
Mesin Barcode printer digunakan untuk mencetak Barcode yang
diinginkan kedalam suatu label dengan bentuk dan ukuran sesuai
kebutuhan. Mesin tersebut tentunya menggunakan tinta khusus, agar
Barcode yang dicetak dapat dibaca oleh mesin.
93
4.5.2. Label Barcode
Untuk dapat ditempel pada barang yang diinginkan, Barcode harus
dicetak didalam label Barcode. Label bisa terbuat dari kertas khusus atau
kertas biasa dengan bentuk dan ukuran yang dirancang sesuai kebutuhan.
4.5.3 Mesin Barcode Scaner
Barcode Scanner digunakan untuk membaca dan menerjemahkan
kode-kode Barcode ke dalam teks yang sesungguhnya. Jadi kode
Barcode yang telah dicetak didalam label akan dibaca oleh Barcode
Scanner untuk diambil datanya dan digunakan untuk keperluan
penglolahan data tersebut.
4.5.4. Software pengolahan data
Setelah data dibaca oleh Barcode Scanner, data tersebut tentunya
akan ditangkap oleh suatu aplikasi yang mampu memasukan data
kedalam database dan mengelolahnya sesuai kebutuhan.
Komponen tersebut harus ada dalam sistem Barcode sebagai satu
kesatuan. Barcode printer digunakan untuk mencetak kode Barcode
kedalam label Barcode akan dibaca oleh Barcode Scanner untuk diambil
datanya. Data yang diambil oleh Barcode Scanner akan diproser oleh
software pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang
dibutuhkan. (Teguh, 2010)
94
4.13 Aplikasi Desain Label Dengan Bartender
4.6.1 Tentang label barcode
Untuk dapat ditempel pada produk yang diinginkan, barcode harus
dicetak didalam sebuah label barcode. Label bisa terbuat dari kertas khusus
atau kertas biasa sesuai kebutuhan. Sebenarnya barcode mamang tidak harus
dicetak didalam label. Ada banyak produk, barcode langsung dicetak dalam
kemasannya, seperti halnya yang terdapat pada produk seperti mie instant,
bungkus-bungkus makanan ringan, rokok dan sebaginya. Tetapi mungkin
saja pengkodean yang ada dalam kemasan tersebut tidak sesuai dengan
keinginan. Untuk itu penting bagi penulis menjelaskan cara mencetak label
barcode, apalagi jika sistem barcodeakan diterapkan pada produk-produk
tampa kemasan, seperti misalnya fulniture, arsip, dan lain sebagainya.
4.6.2 Mendesain label barcode
Pada kemasan label label tertetu, biasanya memiliki per-made
template, yang dapat digunakan dalam mendesain label secara konsisten.
Yang jelas bentuk dan model template harus menyesuaikan dengan
spesifikasi bentuk yang akan menggunakannya.untuk mendesain template
tersebut. Terdapat beberapa software aplikasi yang digunakan. Software
teresebut digunakan untuk merancang model barcode yang akan dicetak,
mulai dari menentukan ukuran label, warna label, mengatur posisi label
sampai menentukan tipe barcode yang akan dicetak.
Beberapa aplikasi umum sebenarnya sudah disertakan desain
barcode dalam tool nya, seperti hal-nya terdapat pada aplikasi CorelDraw.
95
Di dalam aplikasi CorelDraw terdapat satu add-Ins barcode yang bisa
digunakan untuk membuat dan mendesain label barcode. Akan tetapi
penulis menggunakan aplikasi khusus untuk cetak label barcode Bartender
Seri 9.2 yang dirancang langsung dengan seperangkat hardware printer
barcodenya.
4.6.3 Bartender Cetak Barcode
Aplikasi ini merupakan aplikasi untuk merancang label barcode. Ukuran filenya
150Mb untuk Bartender 9.2 versi trial yang penulis gunakan dalam penelitian ini.
Untuk mencobanya semua orang dapat meng unggah dari situs penyedianya.
Penulis memilih aplikasi ini disamping sangat cocok dengan printer yang penulis
gunakan, aplikasi ini juga memilki fitur yang paling lengkap dibanding aplikasi
lainya. Pengguna tidak usah sepot lagi menulis kode barang yang akan dicetak
pada label, tetapi dengan aplikasi ini bisa langsung mengambil data base dari
berbagai jenis tipe data seperti Access, SQL Server, Excel dan lainya. Dan berikut
sekilas langkah-langkah mengoprasikan aplikasi tersebut.
4.14 Pengujian Sistem
Setiap program menjalani pengujian secara tes untuk memastikan
bahwa program yang telah kita buat bisa bebas dari kesalahan (bug),
walaupun tidak menutup kemungkinnan masih terjadi sedikit bug atau tidak
100% bebas dari bug, namun pengujian ini setidaknya bisa meminimalisasi
kesalahan yang aka terjadi.
96
Pengujan secara black box, yaitu suatu pendekatan untuk menguji
apakah setiap fungsi didalam program dapat berjalan dengan benar. Berikut
beberapa proses yang dilakukan penulis dalam pengujian ini, yaitu:
Tabel 4.15 Pengujian Sistem
No. Modul Prasyarat Hasil yang Diterapkan Hasil1 Add data user Login sebagai admin Masuk ke halaman utama ü2 Add data
barangMasuk menuAplikasi > BarangMasuk
Dapat Menambah datainventaris barang yangke dalam database
ü
3 Edit databarang
Masuk menuAplikasi > BarangMasuk
Dapat Mengedit datainventaris barang yangdiinginkan dalamdatabase
ü
4 Delete databarang
Masuk menuAplikasi > BarangMasuk
Dapat menghapus datainventaris barang yangdiinginkan dalamdatabase
ü
5 Cari databarang
Masuk menuAplikasi > BarangMasuk
Dapat mencari datainventaris barang yangada dalam database
ü
6 Lihat laporanaset barang
Masuk menuLaporan >DaftarBarang
Dapat melihat daftarinventaris yang dimiliki
ü
7 Add databarang keluar
Masuk menuAplikasi > Transaksi> Barang keluar
Dapat menambahkandata barang yang akankeluar/dipinjam
ü
8 Edit databarang keluar
Masuk menuAplikasi > Transaksi> Barang keluar
Dapat mengedit databarang yang akankeluar/dipinjam
ü
9 Delete databarang keluar
Masuk menuAplikasi > Transaksi> Barang keluar
Dapat menghapus databarang yang akankeluar/dipinjam
ü
10 Lihat laporantransaksibarang
Masuk menuLaporan > Transaksi
Dapat melihat daftartransaksi baranginventaris barang
ü
11 MencetakLaporanTransaksiBarang
Masuk menuLaporan > Transaksi
Dapat mencetak baikmelalui printer ataudicetak menjadi formatfile PDF
ü
12 PengembalianBarang
Masuk menuAplikasi > Transaksi
Halaman untukpengembalian barang
ü
97
> Barang Kembali yang akan dikembalikan.13 Keluar
AplikasiMasuk menu utama >Exit
Keluar dari aplikasiinventaris
ü
Pada tahap pengujian ini dilakukan oleh end user atau Admin yang
akan mengoprasikannya secara rutin. Dengan cara menjalankan setiap form
atau modul yang dikembangkan oleh Programer.
4.15 Instalasi Perangkat (Infrastruktur)
Beberapa tahapan dalam penerapan aplikasi ini dibutuhkan beberapa
pengaturan agar aplikasi dapat berjalan dengan benar dan sesuai dengan apa
yang diharapkan. Tahapan tersebut antara lain:
4.14.1. Perangkat Keras
Perangkat keras yang mendukung aplikasi ini adalah suatu unit
komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:
Minimun Requerement:
1. Processor : Pentium IV GHz atau lebih tinggi.
2. Memory : 512 MB minimum, 1GB disarankan.
3. Hardisk : 1 GB
4. Monitor
5. Keyboard
6. Mouse
7. Printer : Intermec PF8t
8. Barcode Reader
98
4.14.2. Perangkat Lunak
Spesifikasi sistem operasi dan perangkat lunak yang mendukung
adalah sebagai berikut:
1. Operating Sistem : Windows 2000 Professional, Windows XP
Professional, Windows XP Home Edition, Windows Server 2003, Windows
Vista, Windows 7 Seven.
2. Microsoft Sql Server 2005
3. Microsoft Visual Basic .Net 2005
4. Driver Printer
4.14.3. Perangkat Jaringan
Agar supaya sistem dapat digunakan oleh banyak komputer perlulah
pendukung jaringan sebagai penghubung antar komputer. Dalam sistem ini
Penulis menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) yang merupakan
jaringan milik pribadi didalam gedung atau kampus yang berukuran sampai
dengan beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan
komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor atau perusahaan.
Topologi yang digunakan adalah Topologi BUS yang bentuknya mirip
sekali dengan bentuk mobil BUS.
a. Keuntungan
1. Hemat Kabel
2. Layout Kabel Sederhana
3. Mudah dalam pengembangan
99
b. Kerugian
1. Deteksi dan Isolasi kesalahan sangat kecil
2. Kepadatan Trafik
3. Bila salah satu dari klien mengalami gangguan maka jaringan
tidak bisa berfungsi.
4. Diperlukan repeater untuk hubungan jarak jauh.
96
BAB VPENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan:
1. Dengan adanya sistem informasi inventaris yang sudah dibuat ini, tentunya
dapat memudahkan setiap kepala divisi dalam mengakses dan mengontrol
semua aset barang.
2. Dengan adanya pengklasifikasi kode barang yang distandarkan oleh
perusahaan, tentunya dapat memudahkan dalam pengelolaan data dalam
jumlah banyak.
3. Admin ataupun Manejemen dapat memperoleh informasi data barang, data
transaksi, data laporan dengan proses yang sangat cepat dan tepat.
4. Dengan adanya fitur laporan yang lebih lengkap dapat membantu dalam
memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan.
97
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan- kesimpulan yang telah dikemukakan, dapat diajukan
beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut:
1. Karena aplikasi ini hanya mengelola data persedian barang saja, maka
nantinya diharapkan adanya hubungan yang terintegrasi antara aplikasi ini
dengan sistem perhitungan budgeting pengadaan barang, dan terintegrasi
dengan supplier sehingga menciptakan suatu aplikasi yang utuh.
2. Menambakan modul perhitungan Depresiasi untuk menghitung nilai fisik
dalam properti seiring dengan waktu dan penggunaannya.
3. Melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi sehingga sistem Informasi
invetaris ini bisa digunakan untuk perusahaan lainya yang membutuhkan
dan punya nilai lebih.
97
98
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto, HM. 1999. Pengenalan Komputer (Dasar Ilmu Komputer,
Pemograman Sistem Informasi dan Intregensi Buatan). Yogyakarta :
Andi.
Jogiyanto, HM. 2001. Analisis & Desain. Yogyakarta: Andi.
Whitten, Jeffrey, dkk.2004. Meotode Desain dan Analsis Sistem, Ed.6.
Yogyakarta: Andi.
Teguh Wahyono, 2010. Membuat Sendiri Aplikasi Dengan Memanfaatkan
Barcode, Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Wahana, 2006. Pemograman Visual Basic.net 2005. Yogyakarta: Andi.
Melsi, 2007. Sistem Informasi Inventarisasi Manajemen Barang Daerah: Jakarta
Hari Sabarno, 2001. Keputusan Menteri Dalam Negeri Tentang Pelaksanaan
Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah. Kementrian Dalam
Negeri: Jakarta.
99
Samosir. Masrida.2006. Perancangan sistem informasi inventarisasi barang
pada unit kerja marcomm PT. Indosat tbk. Cabang Jember (Skripsi).
Malang: Universitas Islam Negeri
Mcleod , R, Jr, 1996. Sistem Informasi Manajemen. Terjemahan Hendra Teguh.
Jakarta : Prenhalindo.
Winpec, 2007. Membuat Aplikasi Reporting Service dengan SQL Server 2005.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
99
100
LAMPIRAN AWAWANCARA
Responden : Bapak Taufiq
Pewawancara : Fahmi Rahman
Hari Tanggal : 25 Maret 2010
Tema
Tujuan wawancara: mengetahui prosedur persediaan dan mengetahui alur proses
sistem yang berjalan.
Point wawancara:
FR Selamat siang
TQ Ada yang bisa saya Bantu
TQ Bapak saya mohon bantuannya untuk ikut mengembangkan sistem dan
sebagai penelitian skripsi saya.
TQ Boleh.
FR Kira-kira sistem apa yang dapat saya dapat kembangkan.
TQ Apa saja, tapi saat ini saya butuh sistem untuk mengelola inventaris
barang kantor supaya dapat dikelola dengan baik
FR. Bisa pak, memang saat ini bagaimana pengelolaan datanya.
TQ. Masih biasa, paling memakai program Microsoft Excel dan Word
FR. Yang bapak rasakan selama ini sudah cukup memuaskan belum,
misalnya saat laporan-laporan audit asset barang?
TQ. Belum, malah biasanya butuh waktu lama karena mencari-cari lagi data
yang semberaut dan acak-acakan.
100
101
FR. Selain itu apalagi kesulitan yang dialami?
TQ. Begitu pula dengan proses peminjaman terkadang ada pegawai yang
tidak mengembalikan barang, tertukar ataupun sampai hilang.
FR. Memang seperti apa sistem keluar barangnya?
TQ. proses peminjaman barang seorang pegawai yang akan menggunakan
barang iventaris diluar gedung, dengan cara menulis ke dalam buku
besar secara manual alat apa saja yang dipinjam lalu menyerahkan
identitas lengkap, maka jika terlambat ataupun hilang tidak dapat
pertanggung jawabkan. Karena saling tumpang tindih antara pinjam dan
pengembalian.
FR. Seberapa beratkan masalah inventaris yang dihadapi di perusahaan
bapak?
TQ. Menurut saya kan inventaris adalah asset yang harus dijaga, akhir-akhir
ini ada beberapa barang yang hilang dan entah siapa yang terakhir
menggunakannya. Bayangkan kalo saja satu buah computer laptop yang
dibawa keluar kantor dan hilang. Disamping merugikan kantor, pasti
pekerjaan pun akan ikut terbengkalai.
FR. Jadi seperti apa yang bapak inginkan?
TR. Bapak harafkan ada sebuah sistem yang dapat mendata semua asset
yang ada dikantor ini dengan baik, mulai dari barang yang terkecil
sekalipun.
TQ. Menurut anda apa yang cocok dengan sistem tersebut?
102
FR. Saya akan mengembangkan sistem inventaris dengan dengan metode
menggunakan barcode saja. Supaya lebih efisien dan keamanan barang
pengelolaannya sangat mudah digunakan. Jadi nantinya setiap barang
akan di tempelkan Label barcode sesui dengan divisi, tahun, dan urut
nya.
TQ. untuk sistemnya menggunakan apa?
FR. Untuk sistem aplikasinya saya akan menggunakan visual basic.net
supaya tampilanya lebih mudah digunakan dan user friedly.
TQ. Jadi apa saya yang saudara butuhkan bahan penelitiannya?
FR. data inventaris yang sudah ada dan terdata, baik cetak ataupun file. Serta
divisi yang ada di kantor ini untuk memudahkan pendataan.
TQ. Oke, silangkan hub admin. Terima kasih sudah membantu
FR. Sama-sama, kami pun ikut berterima kasih karena diperkenankan untuk
mengembangkan sistem di perusahaan bapak.
103
LAMPIRAN B
TAMPILAN APLIKASI
1. Halaman Login
2. Halaman Masuk Barang
104
3. Halaman Keluar Barang
4. Halaman Kembali Barang
105
5. Halaman Laporan Barang
2. Halaman Laporan Barang Keluar
106
5. Halaman Faktur Keluar
107
LAMPIRAN C
LAMPIRAN SOURCE CODE
1. FRMLogin.vbPublic Class Login
Private Sub butLogin_Click(ByVal sender As System.Object,ByVal e As System.EventArgs) Handles butLogin.Click ProgressBar1.Minimum = 0 ProgressBar1.Maximum = 10
Dim i As IntegerFor i = 1 To 10
ProgressBar1.Value = i Application.DoEvents() System.Threading.Thread.Sleep(100)
Next Visible = False
If txtAdmin.Text = "admin" And txtPassword.Text = "Admin"Then FRMInventaris.Show()
Else MsgBox("Gagal Login")
End IfEnd Sub
End Class
2. FRMBarang.vbPublic Class Form1
Inherits System.Windows.Forms.FormDim statusSimpan As StringDim btApp As BarTender.ApplicationClassDim btFormat As BarTender.Format
Private Sub Form1_FormClosing(ByVal sender As Object, ByVal eAs System.Windows.Forms.FormClosingEventArgs) HandlesMe.FormClosing btApp.Quit()
End SubPrivate Sub Form1_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e
As System.EventArgs) Handles MyBase.Load'TODO: This line of code loads data into the
'INVENDataSet.TBLBarang' table. You can move, or remove it, asneeded.
Me.TBLBarangTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLBarang) statusSimpan = "update'" btApp = New BarTender.ApplicationClass
End Sub
Private Sub butSimpan_Click(ByVal sender As System.Object,ByVal e As System.EventArgs) Handles butSimpan.Click
TryIf (statusSimpan.Equals("simpan")) Then
108
Me.TBLBarangTableAdapter.InsertQuery(Me.txtKodeBarang.Text,Me.txtNamaBarang.Text, Me.txtTipeBarang.Text, Me.comKondisi.Text,_
Me.dateTglMasuk.Text, Me.txtJumlah.Text,Me.comDivisi.Text, Me.txtHarga.Text)
Else
Me.TBLBarangTableAdapter.UpdateQuery(Me.txtNamaBarang.Text,Me.txtTipeBarang.Text, Me.comKondisi.Text, _
Me.dateTglMasuk.Text, Me.txtJumlah.Text,Me.comDivisi.Text, Me.txtHarga.Text, Me.txtKodeBarang.Text)
End IfCatch ex As Exception
MessageBox.Show("Gagal Simpan Data")End TryMe.TBLBarangTableAdapter.Fill(INVENDataSet.TBLBarang)
statusSimpan = "update"End Sub
Private Sub BindingNavigatorAddNewItem_Click(ByVal sender AsSystem.Object, ByVal e As System.EventArgs) HandlesBindingNavigatorAddNewItem.Click statusSimpan = "simpan"
End Sub
Private Sub BindingNavigatorDeleteItem_Click(ByVal sender AsSystem.Object, ByVal e As System.EventArgs) HandlesBindingNavigatorDeleteItem.Click
If MessageBox.Show("Apakah akan dihapus ?", "Hapus Data",MessageBoxButtons.YesNo, MessageBoxIcon.Question,MessageBoxDefaultButton.Button1) = Windows.Forms.DialogResult.YesThen
Me.TBLBarangTableAdapter.DeleteQuery(Me.txtKodeBarang.Text)End If
End Sub
Private Sub butCari_Click(ByVal sender As System.Object, ByVale As System.EventArgs) Handles butCari.Click
Me.TBLBarangTableAdapter.Fill_CariData(INVENDataSet.TBLBarang,Me.txtCari.Text)
End Sub
Private Sub butRefresh_Click(ByVal sender As System.Object,ByVal e As System.EventArgs) Handles butRefresh.Click
Me.TBLBarangTableAdapter.Fill(INVENDataSet.TBLBarang)End Sub
Private Sub Button1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVale As System.EventArgs) Handles Button1.Click btFormat = btApp.Formats.Open("c:\Inventaris.btw", False,"") btFormat.PrintOut(False, False) btFormat.Close(BarTender.BtSaveOptions.btDoNotSaveChanges)
109
End SubEnd Class
3. FRMKembali.vb
Public Class FRMKembaliDim statusSimpan As StringPrivate Sub FRMKembali_Load(ByVal sender As System.Object,
ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load'TODO: This line of code loads data into the
'INVENDataSet.TBLTransaksi' table. You can move, or remove it, asneeded.
Me.TBLTransaksiTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLTransaksi)'TODO: This line of code loads data into the
'INVENDataSet.TBLBarang' table. You can move, or remove it, asneeded.
Me.TBLBarangTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLBarang)'TODO: This line of code loads data into the
'INVENDataSet.TBLBarang' table. You can move, or remove it, asneeded.
Me.TBLBarangTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLBarang)'TODO: This line of code loads data into the
'INVENDataSet.TBLKeluarDetail' table. You can move, or remove it,as needed.
Me.TBLKeluarDetailTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLKeluarDetail)
'TODO: This line of code loads data into the'INVENDataSet.TBLKeluarHeader' table. You can move, or remove it,as needed.
Me.TBLKeluarHeaderTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLKeluarHeader)
'TODO: This line of code loads data into the'INVENDataSet.TBLKeluarDetail' table. You can move, or remove it,as needed.
Me.TBLKeluarHeaderTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLKeluarHeader) statusSimpan = "update"
End SubPrivate Sub butKembali_Click(ByVal sender As System.Object,
ByVal e As System.EventArgs) Handles butKembali.ClickMe.BinKembali.EndEdit()Me.butTambah.Enabled = FalseMe.BindingNavigatorPositionItem.Enabled = TrueMe.BindingNavigatorMovePreviousItem.Enabled = TrueMe.BindingNavigatorMoveFirstItem.Enabled = TrueTry
If (statusSimpan.Equals("simpan")) Then
Me.TBLKeluarHeaderTableAdapter.InsertTransaksiBaru(Me.txtNoTransaksi.Text, Me.labKeluar.Text, Me.labNamaPegawai.Text,
110
Me.datetglKembali.Text, Me.labKeperluan.Text,Me.labKeperluan.Text)
Else
Me.TBLKeluarHeaderTableAdapter.UpdateTransaksiBaru(Me.txtNoTransaksi.Text, Me.labKeluar.Text, Me.labNamaPegawai.Text,Me.datetglKembali.Text, Me.labKeperluan.Text,Me.labKeperluan.Text)
End IfCatch ex As Exception
MessageBox.Show("Gagal Simpan Data")End TryMe.TBLBarangTableAdapter.Fill(INVENDataSet.TBLBarang)
statusSimpan = "update"End Sub
Private Sub BindingNavigatorAddNewItem_Click(ByVal sender AsSystem.Object, ByVal e As System.EventArgs) HandlesbutTambah.Click
Me.BinKembali.AddNew()Me.BindingNavigatorPositionItem.Enabled = FalseMe.BindingNavigatorMovePreviousItem.Enabled = FalseMe.BindingNavigatorMoveFirstItem.Enabled = FalseMe.butTambah.Enabled = False
End SubPrivate Sub butCari_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal
e As System.EventArgs) Handles butCari.Click
Me.TBLKeluarHeaderTableAdapter.Fill_CariTransaksi(INVENDataSet.TBLKeluarHeader, Me.txtCariTransaksi.Text)
End SubPrivate Sub butRefresh_Click(ByVal sender As System.Object,
ByVal e As System.EventArgs) Handles butRefresh.Click
Me.TBLKeluarHeaderTableAdapter.Fill(INVENDataSet.TBLKeluarHeader)End Sub
End Class4. FRMLaporanBarang.vb
Imports System.DataPublic Class FRMLaporanBarang
Dim rep As RPTBarang
Private Sub ButTampil_Click(ByVal sender As System.Object,ByVal e As System.EventArgs) Handles ButTampil.Click rep = New RPTBarang
Dim dtBarang As DataTableIf Me.cmbDivisi.Text = "Semua Data" Then
dtBarang = Me.TblBarangTableAdapter1.GetDataElse
dtBarang =Me.TblBarangTableAdapter1.FilterDenganDivisi(Me.cmbDivisi.Text)
End If
111
rep.SetDataSource(dtBarang)Me.repViewer.ReportSource = rep
End Sub
Private Sub FRMLaporanBarang_Load(ByVal sender AsSystem.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load
Dim dtDivisi As DataTableDim dataTableDivisi As
INVENDataSetTableAdapters.TBLBarangDivisiTableAdapter dataTableDivisi = NewINVENDataSetTableAdapters.TBLBarangDivisiTableAdapter dtDivisi = dataTableDivisi.PilihDivisi
' Tampilkan jenis - jenis barang pada combobox jenisMe.cmbDivisi.Items.Add("Semua Data")For Each drDivisi As DataRow In dtDivisi.Rows
Me.cmbDivisi.Items.Add(drDivisi.Item(0))Next
End SubEnd Class
112
5. FRMLaporanTransaksi.vbImports System.DataPublic Class FRMLaporanTransaksi
Dim rep As RPTTransaksi
Private Sub butTampilkan_Click(ByVal sender As System.Object,ByVal e As System.EventArgs) Handles butTampilkan.Click rep = New RPTTransaksi
Dim dt As DataTableDim dtTransaksi As
INVENDataSetTableAdapters.TBLTransaksiTableAdapter dtTransaksi = NewINVENDataSetTableAdapters.TBLTransaksiTableAdapter dt = dtTransaksi.GetData() rep.SetDataSource(dt)
Me.repViewerT.ReportSource = repEnd Sub
Private Sub butFilter_Click(ByVal sender As System.Object,ByVal e As System.EventArgs) Handles butFilter.Click rep = New RPTTransaksi
Dim dt As DataTableDim dtTransaksi As
INVENDataSetTableAdapters.TBLTransaksiTableAdapter dtTransaksi = NewINVENDataSetTableAdapters.TBLTransaksiTableAdapter dt =dtTransaksi.FilterBerdasarkanTanggal(Me.dtDariTanggal.Value,Me.dtSampaiTanggal.Value) rep.SetDataSource(dt)
Me.repViewerT.ReportSource = repEnd Sub
End Class
6. FRMTransaksi.vbPublic Class FRMTransaksi
Dim statusSimpan As StringPrivate Sub FRMTransaksi_Load(ByVal sender As System.Object,
ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load'TODO: This line of code loads data into the
'INVENDataSet.TBLBarang' table. You can move, or remove it, asneeded.
Me.TBLBarangTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLBarang)'TODO: This line of code loads data into the
'INVENDataSet.TBLKeluarDetail' table. You can move, or remove it,as needed.
Me.TBLKeluarDetailTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLKeluarDetail)
'TODO: This line of code loads data into the'INVENDataSet.TBLKeluarHeader' table. You can move, or remove it,as needed.
113
Me.TBLKeluarHeaderTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLKeluarHeader) statusSimpan = "update"
End Sub
Private Sub butTambahTr_Click(ByVal sender As System.Object,ByVal e As System.EventArgs) Handles butTambahTr.Click
Me.BinTransaksi.AddNew()Me.BindingNavigatorPositionItem.Enabled = FalseMe.BindingNavigatorMovePreviousItem.Enabled = FalseMe.BindingNavigatorMoveFirstItem.Enabled = FalseMe.butTambahTr.Enabled = False
End Sub
Private Sub butHapusTr_Click(ByVal sender As System.Object,ByVal e As System.EventArgs) Handles butHapusTr.Click
Me.BinTransaksi.RemoveAt(CInt(Me.BindingNavigatorPositionItem.Text) - 1)
Me.butTambahTr.Enabled = TrueMe.BindingNavigatorPositionItem.Enabled = TrueMe.BindingNavigatorMovePreviousItem.Enabled = TrueMe.BindingNavigatorMoveFirstItem.Enabled = True
End Sub
Private Sub butSimpanTr_Click(ByVal sender As System.Object,ByVal e As System.EventArgs) Handles butSimpanTr.Click
Me.BinTransaksi.EndEdit()Me.butTambahTr.Enabled = TrueMe.BindingNavigatorPositionItem.Enabled = TrueMe.BindingNavigatorMovePreviousItem.Enabled = TrueMe.BindingNavigatorMoveFirstItem.Enabled = TrueTry
If (statusSimpan.Equals("simpan")) Then
Me.TBLKeluarHeaderTableAdapter.InsertTransaksiBaru(Me.txtNoTransaksi.Text, Me.dateTglKeluar.Text, Me.txtNamaPegawai.Text,Me.datetglKembali.Text, Me.txtKeperluan.Text,Me.txtKeperluan.Text)
Else
Me.TBLKeluarHeaderTableAdapter.UpdateTransaksiBaru(Me.txtNoTransaksi.Text, Me.dateTglKeluar.Text, Me.txtNamaPegawai.Text,Me.datetglKembali.Text, Me.txtKeperluan.Text,Me.txtKeperluan.Text)
End IfCatch ex As Exception
MessageBox.Show("Gagal Simpan Data")End TryMe.TBLBarangTableAdapter.Fill(INVENDataSet.TBLBarang)
statusSimpan = "update"End Sub
114
Private Sub butTambah_Click(ByVal sender As System.Object,ByVal e As System.EventArgs) Handles butTambah.Click
Me.TBLKeluarDetailTableAdapter.TambahTransaksi(txtNoTransaksi.Text, txtKodeBarang.Text, txtDivisi.Text,Convert.ToDecimal(txtJumlah.Text))
Me.TBLKeluarDetailTableAdapter.Fill(Me.INVENDataSet.TBLKeluarDetail)
Me.FKTBLKeluarDetailTBLKeluarHeaderBindingSource.ResetBindings(False)
Me.BinTransaksi.ResetBindings(False)End Sub
Private Sub txtKodeBarang_TextChanged(ByVal sender AsSystem.Object, ByVal e As System.EventArgs) HandlestxtKodeBarang.TextChanged
Me.TBLBarangTableAdapter.Fill_CariData(INVENDataSet.TBLBarang,txtKodeBarang.Text)
End Sub
Private SubFKTBLKeluarDetailTBLKeluarHeaderBindingSource_CurrentChanged(ByValsender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) HandlesFKTBLKeluarDetailTBLKeluarHeaderBindingSource.CurrentChanged
End Sub
Private Sub butCetak_Click(ByVal sender As System.Object,ByVal e As System.EventArgs) Handles butCetak.Click
Me.butSimpanTr_Click(sender, e)' Tampilkan Faktur
FakturTransaksi.MdiParent = Me.MdiParent FakturTransaksi.setNoTransaksi(Me.txtNoTransaksi.Text) FakturTransaksi.Show()
End SubEnd Class7. FRMFakturTransaksi.vbPublic Class FakturTransaksi
Private rep As RPTFakturTransaksiPrivate noTransaksi As String
Public Sub setNoTransaksi(ByVal nomor As String) noTransaksi = nomor
End Sub
Private Sub FakturTransaksi_Load(ByVal sender AsSystem.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load
Dim dt As DataTableDim dtTransAdapter As
INVENDataSetTableAdapters.TBLTransaksiTableAdapter
115
dtTransAdapter = NewINVENDataSetTableAdapters.TBLTransaksiTableAdapter dt = dtTransAdapter.TransaksiBerdasarkanNomor(noTransaksi) rep = New RPTFakturTransaksi rep.SetDataSource(dt)
Me.repViewer.ReportSource = repEnd Sub
End Class
LAMPIRAN
Note. (nama, 2004)
Searching Teknik1. Line search2. Binnary Search3. Fibonachi Search
Judul Metode Penelitian Tools Fasilitas OS1.Pengembangansystem informasipengediaan barangmilik Negaraberbasis web, 2010
Rapid ApplicationDevelopment(RAD)
UML Berbasis Webmemiliki datapermintaan barang
Windows
2. Sistem informasiinventasispengadaan barangberbasis intranet,2010
SDLC (systemDeveloment LifeCyrcle)
Waterfll atauSequential linier
Berbasis Jaringandan Dapatmencetak versiPDF dan versiExcel
Windows
3.Analisis danperancangan systeminformasiinventory,2005
SDLC (systemDeveloment LifeCyrcle)
State Transitiondiagram (STD)
Bebasis Objectyang dibuatdengan programVB memilikimenu unggulandata Pesan,supplier danpeminta.
Windows
4.Pengembangansistem informasiinventori berbasisjaringan local areaNetwork (LAN)pada PT. MitraMega Semesta(doctorabbit), 2010
Rapid ApplicationDevelopment(RAD)
Object OrientedAnalysis (OOA)dan UnifiedModellingLanguage (UML)
MengedepankanJaringan danmemiliki menuAgenda
5.Sistem informasipeminjaman baranginventaris di pusatpenelitian
Memiiki Form
database
Pegawai
Windows
informatika LIPI2008
sebagai
peminjam
tetap
Sistem yang sedangberjalan
- - MenggunakanMicrosoft Excel
Sistem yangdiusulkan
Perbedaan pengembangan sistem
No Metode1 Sequential Linear (Water fall)2 Prototype3 Rapid Aplication Development4 Incremental5 Iterative6 Spiral7 Concurrent8 Component bAsed
Development9 Metode Fomral10 Aspect Oriented Software
Development11 Unified process12 Extreme programming (XP)
Teknik Serching
1. Line Search, Dibuat dengan cara melakukan pengecekan 1 persatu, yaitu
antara data yang dicari dengan kumpulan data yang dimiliki, keuntungan
metode ini adalah kita tidak perlu mengurutkan data yang ada, bila mencarai
data ada kumpulan data yang tdak urut hanya terdapat metode ni yang dapat
dilakukan.
2. Binnary Search, digunakan pada kumpulan data yang sudah diurutkan, kerena
teknik ini melakukan pencarian dengan mencari data pada index.
3. Fibonachi Search, teknik ini hanya dapat digunkan pada kumpulan data yang
sudah di urutkan, Karena teknik ini melakukan pencarian dengan mencari data
melalui pola bilangan fibonachi.
top related