program peningkatan produksi dan produktivitas gula · sasaran produksi gula 2010 ii. road map...
Post on 25-Mar-2019
232 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PROGRAM PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
Direkturpada Acara
“Peningkatan Produksi
KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
GULA
Disampaikan oleh: Direktur Jenderal PerkebunanAcara Semiloka Gula Nasional 2013
Produksi dan Produktivitas Gula dalam MewujudkanKetahanan Pangan Nasional”
KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
Bogor, 28 Oktober 2013
1
SISTEMATIKA
I. PROYEKSI KEBUTUHAN GULA NASIONALII. ROADMAP SWASEMBADA GULA NASIONALIII. PERAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM
SWASEMBADA GULA. IV. PERMASALAHANV. STRATEGIV. STRATEGIVI. PROGRAM DAN RENCANA AKSI PENCAPAIAN
SWASEMBADA GULA NASIONAL
SISTEMATIKA
PROYEKSI KEBUTUHAN GULA NASIONALROADMAP SWASEMBADA GULA NASIONALPERAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM
PROGRAM DAN RENCANA AKSI PENCAPAIAN SWASEMBADA GULA NASIONAL
2
No 2009 2010
1 GKP *) 2.700.000 2.749.410
2 GKR **) 2.150.000 2.257.500
Jenis Gula
I. PROYEKSI KEBUTUHAN
4.850.000 5.006.910Jumlah*) Pertumbuhan kebutuhan Gula Kristal Putih (GKP)
dengan pertumbuhan penduduk 1,23%/tahunkebutuhan GKP untuk dua minggu.
**) Pertumbuhan kebutuhan Gula Kristal Rafinasi5%/tahun dan stock kebutuhan GKR untuk satu bulan
201 1 2012 2013 2014
2.749.410 2.799.724 2.850.959 2.903.132 2.956.000
2.257.500 2.370.375 2.488.894 2.613.338 2.744.000
KEBUTUHAN GULA NASIONAL
5.006.910 5.170.099 5.339.853 5.516.470 5.700.000(GKP) untuk konsumsi langsung diasumsikan setara
tahun dan peningkatan daya beli 0,6%/tahun, serta stock
Rafinasi (GKR) untuk industri yang diasumsikan tumbuhdan stock kebutuhan GKR untuk satu bulan.
2
SATUAN 2010
GKP
Areal Ha 464.640
Produksi tebu Ton 37.450.000
Produktivitas tebu Ton/Ha 80,60
URAIAN
SASARAN PRODUKSI GULA 2010
II. ROAD MAP SWASEMBADA GULA NASIONAL
Produktivitas tebu Ton/Ha 80,60
Rendemen % 8,00
Produksi hablur Ton 2.996.000
Produktivitas hablur Ton/Ha 6,45
Produksi molasess Ton 1.685.250
Catatan : Swasembada di tahun 2014 apabila lahan untukdibangun pada tahun 2010, revitalisasi PG milikPembangunan PG Baru 10 – 15 Unit Terbangun dan10.000 TCD pada tahun 2014.
2011 2012 2013 2014
572.122 631.846 691.952 766.613
47.743.581 53.612.133 58.746.725 67.061.705
83,45 84,85 84,90 87,48
SASARAN PRODUKSI GULA 2010 – 2014
II. ROAD MAP SWASEMBADA GULA NASIONAL
83,45 84,85 84,90 87,48
8,10 8,20 8,40 8,50
3.867.230 4.396.195 4.934.725 5.700.000
6,76 6,96 7,13 7,44
2.148.461 2.412.546 2.643.603 3.017.777
untuk perluasan tebu 350.000 Ha tersedia dan sudahmilik BUMN berjalan sejak tahun 2010 dan
dan operasional dengan Kapasitas Rata-rata
4
NO SATUAN 2011
1 Areal Ha 450,297
2 Produksi tebu Ton 30,323,228
3 Produktivitas tebu Ton/Ha 67.34
URAIAN
PROYEKSI PRODUKSI GKP YANG DAPAT DIKENDALIKAN LANGSUNG OLEH KEMENTAN
3 Produktivitas tebu Ton/Ha 67.34
4 Rendemen % 7.35
5 Produksi hablur Ton 2,228,259
6 Produktivitas hablur Ton/Ha 4.95
7 Produksi Molasess Ton 1,334,222
Catatan : Produksi GKP tahun 2012 sebesar 2,591,687 ton atau 101,2% dibanding target/proyeksi pd th yg sama
2012 2013 2014
450,297 452,297 454,297 456,297
30,323,228 33,922,275 36,343,760 38,785,245
67.34 75.00 80.00 85.00
PROYEKSI PRODUKSI GKP YANG DAPAT DIKENDALIKAN LANGSUNG OLEH KEMENTAN
67.34 75.00 80.00 85.00
7.35 7.50 7.75 8.00
2,228,259 2,544,171 2,816,641 3,102,820
4.95 5.63 6.20 6.80
1,334,222 1,492,580 1,599,125 1,706,551
5
Produksi GKP tahun 2012 sebesar 2,591,687 ton atau 101,2% dibanding target/proyeksi pd th yg sama
III. PERAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM SWASEMBADA GULA
Kementerian+ 20 %
SWASEMBADA SWASEMBADA GULA
. PERAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM SWASEMBADA GULA
Pertanian20 %
SWASEMBADA SWASEMBADA GULA
6
PERMASALAHAN
1. On FarmMasalah-masalah yang mempengaruhi produksi Sulitnya pengembangan areal baru dan mempertahankan Keterbatasan infrastruktur terutama untuk Kurangnya sarana irigasi/pengairan, terutama
kering Keterbatasan permodalan bagi produsen/petani
optimal Keterbatasan alat pengolahan tanah terutama
Penyediaan agro input untuk budidaya tebu
IV. PERMASALAHAN
Penyediaan agro input untuk budidaya tebu
2. Off FarmMasalah-masalah yang mempengaruhi produksi Tingkat efisiensi pabrik (overall recovery) masih Biaya produksi masih relatif tinggi. Rendahnya tingkat otomatisasi pabrik yang Kualitas gula relatif rendah ( ICUMSA > 150 Belum berkembangnya diversifikasi produk
saing industri gula.
PERMASALAHAN
produksi dan produktivitas :mempertahankan lahan yang sudah ada
untuk wilayah pengembangan di luar Jawaterutama untuk wilayah pengembangan di lahan
produsen/petani sehingga penerapan teknologi belum
terutama di lahan keringtebu belum tepat jumlah, waktu, harga, dan mutu
PERMASALAHAN
tebu belum tepat jumlah, waktu, harga, dan mutu
produksi dan produktivitas :masih jauh dibawah standar.
yang mempengaruhi efisiensi dan daya saing usaha150).
produk berbasis tebu untuk meningkatkan daya
3. Lainnya
Belum terjaminnya pendapatan petani
Belum optimalnya peran lembagapergulaan nasional
Belum optimalnya dukunganmendukung Revitalisasi Industri Gula
Masih lemahnya peran dan fungsikelembagaan organisasi petani tebuproduksi dan pendapatanproduksi dan pendapatan
Kebijakan fiskal (tarif bea masukbelum sepenuhnya mendukung pengembangan
Belum adanya kebijakan terpadu
SNI untuk standar Gula Kristal Putihdiwajibkan karena proses pengolahan
Perlu perlakuan yang adil antarapemerintah (tarif, waktu impor dll
petani dari aspek penetapan harga gula
lembaga riset dalam upaya peningkatan kinerja
lembaga keuangan/Perbankan dalamGula Nasional
fungsi kelembagaan usaha/koperasi dantebu dalam mendukung upaya peningkatan
masuk, pajak, retribusi serta berbagai pungutan)pengembangan industri gula
untuk industri pergulaan nasional
Putih (GKP) sudah dikeluarkan tetapi belumpengolahan PG belum siap.
GKP dan GKR terkait dengan fasilitas daridll.)
DUKUNGAN YANG DIPERLUKAN DARI K/L TERKAIT DILUAR KEMENTAN
- Dep. PerindustrianPengembangan industri hilir berbasis perkebunan pemberian insentif untuk pengembangan industri hilir berbasis perkebunan.
- Dep. PerdaganganPenerapan kebijakan ekspor impor dan pengaturan harga yang kondusif.
- Dep. KeuanganPenyediaan dukungan dan fasilitasi pendanaan (skim pembiayaan yang sesuai dengan karakteristik agribisnis perkebunan), pembebasan, sesuai dengan karakteristik agribisnis perkebunan), pembebasan, penihilan dan keringanan pajak serta berbagai pungutan yang dibebankan kepada petani/produsen produk primer.
- Dep. PUPenyediaan/perbaikan sarana jalan penghubung antara sentra produksi dengan outlet pemasaran, jembatan, dll.
- Dep. PerhubunganPenyediaan sarana pelabuhan dan gudang serta kelancaran transportasi.
- PerbankanPenyediaan dana kredit investasi pembangunan perkebunan.
YANG DIPERLUKAN K/L TERKAIT DILUAR KEMENTAN
Pengembangan industri hilir berbasis perkebunan pemberian insentif untuk pengembangan industri hilir berbasis perkebunan.
Penerapan kebijakan ekspor impor dan pengaturan harga yang kondusif.
Penyediaan dukungan dan fasilitasi pendanaan (skim pembiayaan yang sesuai dengan karakteristik agribisnis perkebunan), pembebasan, sesuai dengan karakteristik agribisnis perkebunan), pembebasan, penihilan dan keringanan pajak serta berbagai pungutan yang dibebankan kepada petani/produsen produk primer.
Penyediaan/perbaikan sarana jalan penghubung antara sentra produksi dengan outlet pemasaran, jembatan, dll.
Penyediaan sarana pelabuhan dan gudang serta kelancaran transportasi.
Penyediaan dana kredit investasi pembangunan perkebunan.
- Kantor Meneg BUMNPenyediaan sarana produksi a.l. spt. pupuk sesuai kebutuhan secara 6 tepat (waktu, tempat, jumlah, jenis, dosis, dan harga) shg dapat terjangkau oleh pekebun, dan rehabilitasi pabrik gula (PG).
- Dep. KehutananPenyediaan dan pelepasan lahan hutan konversi untuk perkebunan.
- Kantor Menko Koperasi dan UKMPenumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani Penumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani (koperasi) dan skim kredit untuk koperasi.
- BPN Kemudahan sertifikasi lahan petani dan HGU Perkebunan.
- Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota Kemudahan perizinan usaha dan menghilangkan retribusi yg memberatkan.
- Kantor Menko POLKAMDukungan kepastian hukum dan jaminan keamanan berusaha.
Penyediaan sarana produksi a.l. spt. pupuk sesuai kebutuhan secara 6 tepat (waktu, tempat, jumlah, jenis, dosis, dan harga) shg dapat terjangkau oleh pekebun, dan rehabilitasi pabrik gula (PG).
Penyediaan dan pelepasan lahan hutan konversi untuk perkebunan.Kantor Menko Koperasi dan UKMPenumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani
(LANJUTAN)
Penumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani (koperasi) dan skim kredit untuk koperasi.
Kemudahan sertifikasi lahan petani dan HGU Perkebunan.Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota Kemudahan perizinan usaha dan menghilangkan retribusi yg
Dukungan kepastian hukum dan jaminan keamanan berusaha.
Peran Perusahaan PG (BUMN dan Swasta
- Perusahaan Perkebunan/PG: Membantu penyediaan benih unggul spesifik lokasivarietas, pengembangan dan membinakebunnya, membantu pengolahanrangka kemitraan.
- P3GI: Penyediaan benih unggul sesuai kebutuhan
- Peran KPTR/APTR:Penggunaan dana PMUK/guliran untuk
- Peran serta masyarakat/pekebunMelaksanakan pembangunan kebunyang baik (penerapan GAP).
Swasta) dan Masyarakat Pekebun
penyediaan benih unggul spesifik lokasi dan penataanmembina perkebunan rakyat di sekitar
pengolahan dan pemasaran kebun rakyat dalam
(LANJUTAN)
kebutuhan.
guliran untuk kegiatan intensifikasi tebu.
pekebun: kebun sesuai standar baku teknis budidaya
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
PERLUASAN AREAL
STRATEGILANGKAH
OPERASIONAL
• Penataan varietas • Penyediaan bibit unggul• Percepatan bongkar/rawat ratoon• Penggunaan pupuk organik• Bantuan pengairan
• Penyediaan bibit (Kuljar/Berjenjang)• Perluasan areal tanam• Bantuan traktor• Koordinasi dengan Instansi Terkait Lahan
IV. STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA GULA
KELEMBAGAAN DAN PEMBIAYAAN
REVITALISASI DAN PEMBANGUNANINDUSTRI GULA BERBASIS TEBU
KEBIJAKANPEMERINTAH
• Koordinasi dengan Instansi Terkait Lahan
• Rehab/peningkatan kapasitas giling PG dan mutu produk
• Optimalisasi/efisiensi hari giling• Pemanfaatan idle capacity PG• Pembangunan PG Baru
• Penguatan kelemb Risbang (P3GI) • Penguatan kelembagaan usaha petani dan SDM• Fasilitasi KKP-E/ Guliran PUMK• Pembiayaan untuk revitalisasi• Rekruitmen tenaga pendamping
• Pengaturan tata niaga(penetapan BPP/HPP, Stabilisasi
• Tax/Perpajakan• Infrastruktur
LANGKAH OPERASIONAL
SASARAN 2013
Percepatan bongkar/rawat ratoon
Penyediaan bibit (Kuljar/Berjenjang)
Koordinasi dengan Instansi Terkait Lahan
IV. STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA GULA
Produksi GKP Tahun 2013 :2,816 Jt Ton
Koordinasi dengan Instansi Terkait Lahan
Rehab/peningkatan kapasitas giling PG
Penguatan kelemb Risbang (P3GI) Penguatan kelembagaan usaha petani dan SDM
harga)
SASARAN 2014
•Produksi gula 3,1 juta Ton (Road Map Revisi)
•Pemenuhan Konsumsi Gula Nasional (GKP+GKR)
•Produksi Bio Etanol•Pengembangan Produk turunan tebu dan hasil samping
NO KEGIATAN/SUB KEGIATAN TARGET
1. Swasembada Gula Nasional 50.000
a. Penataan Varietas 45
b. Bongkar Ratoon 50.000
KEGIATAN ON-FARM
c. Operasional TKP/PLP-TKP 394
d. Persiapan, Pengawalan, Pendampingan, Adm dan Monev
12
e. Pemberdayaan Pekebun 10
TARGETANGGARAN
Rp (000,-)LOKASI
50.000 Ha 741.669.000,00
45 Pkt 1.125.000,00 9 Prov 39 KabJabar (4 kab), Jateng (11 kab), DIY (1 kab), Jatim (15 Kab), Sumel (2 kab), Lampung (1 kab), Sulsel (2 kab), Gorontalo (1 kab), Sumut (2 kab)
50.000 Ha 531.506.300,00 9 Prov 70 KabJabar (5 kab), Jateng (24 Kab), DIY (4 kab), Jatim (26 Kab), Sumsel (2 kab), Lampung (2 kab), Jambi
FARM TAHUN 2013
(2 kab), Lampung (2 kab), Jambi (1 kab), Sulsel (3 kab), Gorontalo (2 kab), Aceh (1 kab)
394 Org 10.168.600,00 10 ProvJabar, Jateng, Jatim, DIY, Aceh, Sumut, Sumsel, Lampung, Sulsel, Gorontalo
12 Pkt 3.613.142,00 12 ProvJabar, Jateng, Jatim, DIY, Aceh, Sumut, Sumsel, Lampung, Sulsel, Gorontalo, Papua, Jambi
10 Pkt 4.636.400,00 10 ProvJabar, Jateng, DIY, Jatim, Sumut, Sumsel, Lampung, Sulsel, Gorontalo, Papua
13
NO KEGIATAN/SUB KEGIATAN TARGET
f. Alat Tebang 150
g. Traktor 248
h. Sensus Lahan Tebu On-lineh. Sensus Lahan Tebu On-line
TARGETANGGARAN
Rp (000,-)LOKASI
150 Pkt 10.500.000,00 8 Prov 67 KabJabar (3 kab), Jateng (24 Kab), DIY (4 kab), Jatim (26 Kab), Sumsel (2 kab), Lampung (3 kab), Sulsel (3 kab), Gorontalo (2 kab)
248 Unit 178.560.000,00 10 Prov (pengadaan pusat)Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Sumsel, Lampung, Sulsel, Gorontalo, Aceh
9 Unit 1.836.563,00 9 Prov9 Unit 1.836.563,00 9 ProvJabar, Jateng, DIY, Jatim, Sulsel, Lampung, Gorontalo, Sumsel, Sumut
14
TERIMA KASIHTERIMA KASIH
15
LUAS
PRODUKSI PRODUKTIVITAS
(Ton) (Ton/Ha)
1 2003 176,741 12,432,309 70.34
2 2004 185,365 14,594,896 78.74
3 2005 211,154 17,765,915 84.14
4 2006 225,075 16,654,703 74.00
5 2007 247,694 20,508,565 82.80
NO. TAHUN
TEBU
(Ha)
REKAPITULASI PERKEMBANGAN LUAS AREAL GILING, PRODUKSI DAN RENDEMENPERKEBUNAN TEBU RAKYAT
5 2007 247,694 20,508,565 82.80
6 2008 250,925 19,274,401 76.81
7 2009 233,791 17,221,443 73.66
8 2010 265,733 21,759,576 81.89
9 2011 249,771 17,208,936 68.90
10 2012 260,161 19,299,383 74.18
11 2013 262,556 19,674,474 74.93
% Peningkatan149 158 107
th. 2013 thd 2003
Sumber : Statistik Ditjen Perkebunan Tahun 2012 dan DGI Tahun 2013
RENDEMEN TETES
PRODUKTIVITAS PRODUKSI PRODUKTIVITAS
(Ton) (Ton/Ha)
70.34 6.78 842,529 4.77 497,292
78.74 6.93 1,011,130 5.45 583,796
84.14 6.70 1,189,998 5.64 710,637
74.00 7.57 1,260,284 5.60 666,188
82.80 6.78 1,389,533 5.61 820,343
(Ton)
GULA
(%)
REKAPITULASI PERKEMBANGAN LUAS AREAL GILING, PRODUKSI DAN RENDEMENPERKEBUNAN TEBU RAKYAT
82.80 6.78 1,389,533 5.61 820,343
76.81 7.60 1,465,688 5.84 770,976
73.66 7.60 1,235,730 5.29 758,602
81.89 6.08 1,323,198 4.98 194,521
68.90 7.29 1,255,280 5.03 162,456
74.18 7.77 1,499,693 5.76 771,975
74.93 7.92 1,557,678 5.93 562,174
107 117 185 124 113
Sumber : Statistik Ditjen Perkebunan Tahun 2012 dan DGI Tahun 2013
LUAS
PRODUKSI PRODUKTIVTAS
(Ton) (Ton/Ha)
1 2003 158,985 10,198,799
2 2004 159,428 12,148,283
3 2005 170,632 13,376,353
4 2006 171,365 12,524,696
NO. TAHUN
TEBU
(Ha)
REKAPITULASI PERKEMBANGAN LUAS AREAL, PRODUKSI DAN RENDEMEN
PERKEBUNAN
4 2006 171,365 12,524,696
5 2007 180,707 12,777,888
6 2008 185,592 13,685,763
7 2009 189,144 13,035,335
8 2010 166,981 13,698,583
9 2011 200,527 13,114,292
10 2012 191,030 12,589,544
11 2013 188,850 13,994,380
% Peningkatan
th. 2013 thd 2003119 137
Sumber : Statistik Ditjen Perkebunan Tahun 2012 dan DGI Tahun 2013
RENDEMEN TETES
PRODUKTIVTAS PRODUKSI PRODUKTIVTAS
(Ton/Ha) (Ton) (Ton/Ha)
64.15 7.74 789,390 4.97 407,952
76.20 8.57 1,040,514 6.53 485,931
78.39 7.86 1,051,744 6.16 535,054
73.09 8.33 1,043,475 6.09 500,988
(Ton)
GULA
(%)
REKAPITULASI PERKEMBANGAN LUAS AREAL, PRODUKSI DAN RENDEMEN
PERKEBUNAN BESAR (HGU)
73.09 8.33 1,043,475 6.09 500,988
70.71 8.28 1,058,610 5.86 511,116
73.74 8.79 1,202,740 6.48 547,431
68.92 7.60 1,063,774 5.62 758,602
82.04 6.08 966,919 5.79 194,521
65.40 7.29 972,979 4.85 162,456
65.90 7.77 1,091,994 5.72 503,582
74.10 7.92 1,202,856 6.37 562,174
116 102 152 128 138
Sumber : Statistik Ditjen Perkebunan Tahun 2012 dan DGI Tahun 2013
LUAS
PRODUKSI PRODUKTIVTAS
(Ton) (Ton/Ha)
1 2003 335,725 22,631,108 67.41
2 2004 344,793 26,743,179 77.56
3 2005 381,786 31,142,268 81.57
4 2006 396,440 29,179,399 73.60
5 2007 428,401 33,286,453 77.70
NO. TAHUN
TEBU
(Ha)
REKAPITULASI PERKEMBANGAN LUAS AREAL GILING, PRODUKSI DAN RENDEMEN
PERKEBUNAN TEBU RAKYAT
5 2007 428,401 33,286,453 77.70
6 2008 436,517 32,960,164 75.51
7 2009 422,935 30,256,778 71.54
8 2010 432,714 35,458,159 81.94
9 2011 450,298 30,323,228 67.34
10 2012 451,191 31,888,927 70.68
11 2013 451,406 33,668,854 74.59
% Peningkatan 134 149 111
th. 2013 thd 2003Sumber : Statistik Ditjen Perkebunan Tahun 2012 dan DGI Tahun 2013
RENDEMAN TETES
PRODUKTIVTAS PRODUKSI PRODUKTIVTAS
(Ton/Ha) (Ton) (Ton/Ha)
67.41 7.21 1,631,919 4.86 905,244
77.56 7.67 2,051,644 5.95 1,069,727
81.57 7.20 2,241,742 5.87 1,245,691
73.60 7.90 2,303,758 5.81 1,167,176
77.70 7.35 2,448,143 5.71 1,331,458
(Ton)
GULA
(%)
REKAPITULASI PERKEMBANGAN LUAS AREAL GILING, PRODUKSI DAN RENDEMEN
PERKEBUNAN TEBU RAKYAT + BESAR (HGU)
77.70 7.35 2,448,143 5.71 1,331,458
75.51 8.10 2,668,428 6.11 1,318,407
71.54 7.60 2,299,504 5.44 758,602
81.94 6.08 2,290,117 5.29 194,521
67.34 7.29 2,228,259 4.95 162,456
70.68 7.77 2,591,687 5.74 1,275,557
74.59 7.92 2,760,534 6.12 562,174
110 169 126 62
Sumber : Statistik Ditjen Perkebunan Tahun 2012 dan DGI Tahun 2013
REKAPITULASI PERKEMBANGANPERKEBUNAN RAKYAT DIBANDING PERKEBUNAN BESAR (HGU)
NO URAIAN
% PENINGKATAN TH 2013 THD 2003
P. RAKYAT
A Tebu (On-farm)
1 Luas (Ha) 149
2 Produksi (Ton) 158
3 Produktivitas (Ton/Ha) 1073 Produktivitas (Ton/Ha) 107
4 Rendemen (%) 117
B Gula (Off-farm)
1 Produksi (Ton) 185
2 Produktivitas (Ton/Ha) 124
3 Tetes (Ton) 113
REKAPITULASI PERKEMBANGANPERKEBUNAN RAKYAT DIBANDING PERKEBUNAN BESAR (HGU)
% PENINGKATAN TH 2013 THD 2003
P. RAKYAT BESAR(HGU)
RAKYAT + BESAR (HGU)
119 134
137 149
116 111
19
116 111
102 110
152 169
128 126
138 62
top related