profil wilayah
Post on 09-Jul-2016
38 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur2015
1. Gambaran Umum Pulau Sumatera
Bab 3 - 1
Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur2015
Bab 3 - 2
Laporan Pendahuluan
Pulau Sumatera2015
1.1 Gambaran Umum Provinsi Aceh Aceh adalah tempat pertama masuknya agama Islam di Indonesia dan
sebagai tempat timbulnya kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu Peurelak dan Pasai. Puncak kejayaan Aceh dicapai pada permulaan abad ke-17, masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Pada masa Sultan Iskandar Muda agama dan Kebudayaan Islam begitu besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh, sehingga daerah ini mendapat julukan "seuramo mekkah" (serambi mekkah). Namun sepeninggalnya Sultan Iskandar Muda, penggantinya tidak mampu mempertahankan kebesaran kerajaan tersebut, sehingga posisinya agak melemah. Hal ini menyebabkan Aceh menjadi incaran pihak Barat yang pada saat itu sedang mencari daerah jajahan.
Gambar 1.1Provinsi Aceh
Pada abad ke 17 bangsa Portugis mulai datang, kemudian pada tanggal 26 Maret 1873, Belanda menyatakan perang kepada Sultan Aceh yang disebut "Perang Sabil" atau perang sabilillah yang berlangsung selama 30 tahun dengan menelan jiwa cukup besar, baik dipihak Belanda yang menyebabkan tewas beberapa orang Jendralnya maupun pihak Aceh banyak para pejuang yang gugur sebagai syuhada. Kondisi ini memaksa Sultan Aceh terakhir, Tengku Muhd. Daud mengakui kedaulatan Belanda di tanah Aceh.
Bab 3 - 3
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
Secara umum Daerah Aceh tidak pernah ditundukkan secara menyeluruh, sebagaimana daerah lainnya di Nusantara hingga datangnya Bala Tentara Jepang
Provinsi Aceh terletak antara 01o 58' 37,2" - 06o 04' 33,6" Lintang Utara dan 94o57' 57,6" - 98o 17' 13,2" Bujur Timur dengan ketinggian rata-rata 125 meter di atas permukaan laut. Batas-batas wilayah Provinsi Aceh adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara Sebelah Barat berbatasa dengan Samudera Indonesia
Pada tahun 2014 Provinsi Aceh dibagi menjadi 18 Kabupaten dan 5 kota, terdiri dari 289 kecamatan, 778 mukim dan 6.493 gampong atau desa
Tabel 1.1Pembagian Wilayah Admninstrasi Provinsi Aceh
No Kabupaten /Kota Pusat Pemerintaha
n
Luas (km2)
Kecamatan
Kelurahan
1. Kabupaten Aceh Barat Meulaboh 2.927,95 11 1642. Kabupaten Aceh Barat
Daya Blangpidie 1.490,60 21 5803. Kabupaten Aceh Besar Kota Jantho 2.969,00 27 1.1604. Kabupaten Aceh Jaya Calang 3.812,99 7 2325. Kabupaten Aceh
Selatan Tapak Tuan 3.841,60 17 5146. Kabupaten Aceh Singkil Singkil 2.185,00 11 977. Kabupaten Aceh
Tamiang Karang Baru 1.956,72 5 2138. Kabupaten Aceh
Tengah Takengon 4.318,39 22 9469. Kabupaten Aceh
Tenggara Kutacane 4.231,43 8 21510. Kabupaten Aceh Timur Idi Rayeuk 6.286,01 8 13511. Kabupaten Aceh Utara Lhoksukon 3.236,86 9 8012. Kabupaten Bener
MeriahSimpang Tiga Redelong 1.454,09 5 52
13. Kabupaten Bireuen Bireuen 1.901,20 4 6714. Kabupaten Gayo Lues Blang Kejeren 5.719,58 2 1815. Kabupaten Nagan Raya Suka Makmue 3.363,72 5 7416. Kabupaten Pidie Sigli 3.086,95 11 16417. Kabupaten Pidie Jaya Meureudu 1.073,60 21 58018. Kabupaten Simeulue Sinabang 2.051,48 27 1.16019. Kota Banda Aceh - 61,36 7 23220. Kota Langsa - 262,41 17 51421. Kota Lhokseumawe - 181,06 11 97
Bab 3 - 4
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
No Kabupaten /Kota Pusat Pemerintaha
n
Luas (km2)
Kecamatan
Kelurahan
22. Kota Sabang - 153,00 5 21323. Kota Subulussalam - 1.391,00 22 946
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh, 2014
1.1.1Kondisi Fisik DasarA. Topografi
Provinsi Aceh memiliki topografi datar hingga bergunung. Wilayah dengan topografi daerah datar dan landai sekitar 32 persen dari luas wilayah, sedangkan berbukit hingga bergunung mencapai sekitar 68 persen dari luas wilayah. Daerah dengan topografi bergunung terdapat dibagian tengah Aceh yang merupakan gugusan pegunungan bukit barisan dan daerah dengan topografi berbukit dan landai terdapat dibagian utara dan timur Aceh. Berdasarkan kelas topografi wilayah,
Provinsi Aceh yang memiliki topografi datar (0 - 2%) tersebar di sepanjang pantai barat – selatan dan pantai utara – timur sebesar 24.83 persen dari total wilayah; landai (2 – 15%) tersebar di antara pegunungan Seulawah dengan Sungai Krueng Aceh, di bagian pantai barat – selatan dan pantai utara – timur sebesar 11,29 persen dari total wilayah; agak curam (15 -40%) sebesar 25,82 persen dan sangat curam (> 40%) yang merupakan punggung pegunungan Seulawah, gunung Leuser, dan bahu dari sungaisungai yang ada sebesar 38,06 persen dari total wilayah. Provinsi Aceh memiliki ketinggian rata-rata 125 m diatas permukaan laut. Persentase wilayah berdasarkan ketinggiannya yaitu: (1) Daerah berketinggian 0-25 m dpl merupakan 22,62 persen luas wilayah (1,283,877.27 ha), (2) Daerah berketinggian 25-1.000 m dpl sebesar 54,22 persen luas wilayah (3,077,445.87 ha), dan (3) Daerah berketinggian di atas 1.000 m dpl sebesar 23,16 persen luas wilayah (1,314,526.86 ha).
B. Klimatologi Provinsi Aceh memiliki Persentase lamanya penyinaran matahari
tercatat jumlah penyinaran matahari maksimum terjadi antara pukul 10.00 – 11.00 WIB yaitu sebesar 8,6 persen dan jumlah penyinaran matahari terendah
Bab 3 - 5
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
terjadi antara pukul 15.00 – 16.00 Wib sebesar 4.5 persen, suhu tertinggi terjadi pada tanggal 04 September 2013 sebesar 28,4 ºC, dan rata-rata suhu terendah tercatat tanggal 29 September 2013 sebesar 25,4 persen sedangkan rata-rata kelembaban udara tertinggi terjadi pada tanggal 29 September 2013 sebesar 91 persen dan terendah terjadi pada tanggal 04 September 2013 sebesar 69 persen. Sedangkan rata-rata tekanan udara terendah terjadi pada tanggal 18 September 2013 yang bernilai 1011,0 mb sedangkan rata-rata tekanan udara tertinggi tercatat 06,27 mb dan 28 September sebesar 1012,9 mb. Untuk jumlah penguapan di stasiun klimitologi indrapuri, September 2013 tercatat jumlah penguapan terendah terjadi pada tanggal 29 September 2014 dengan nilai. penguapan sebesar 0.3 mm,sedangkan jumlah penguapan tertinggi terjadi pada tanggal 10 September 2013 dengan jumlah penguapan 7,0 mm. Sementara persentase kecepatan angin terbanyak pada kecepatan Calm (0 Knot) sebesar 57,4 persen dan persentase kecepatan angin terendah yaitu pada kecepatan 11-17 Knot sebesar 1,3 persen. Sedangkan persentase arah angina terbanyak pada bulan Agustus 2014 didominasi arah dari Barat Laut sebanyak 8% dan arah angin terendah dari Timur Laut dengan persentase sebesar < 1.4%.
C. HidrologiDi wilayah Aceh terdapat 408 Daerah Aliran Sungai (DAS) besar sampai
kecil. Aceh memiliki beberapa danau seperti Danau Laut Tawar di Aceh Tengah dan Danau Aneuk Laot di Sabang, juga memiliki rawa seluas 444.755 ha, yang terdiri dari rawa lebak seluas 366.055 ha dan rawa pantai seluas 78.700 ha. Untuk pengelolaan sungai sebagai sumberdaya air ditetapkan 11 Wilayah Sungai (WS) yang terdapat di Aceh, berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.11A/PRT/M/2006 ada empat kalisifikasi Wilayah Sungai (WS) yang ada di Aceh yaiut WS Strategis Nasional (WS Meureudu-Baro, WS Jambo Aye, WS Woyla-Seunagan, WS Tripa-Bateue) yang dikelola Pemerintah Pusat, WS Lintas Provinsi (WS Lawe Alas-Singkil) yang dikelola Pemerintah Aceh, WS Lintas Kabupaten/Kota (WS Krueng Aceh, WS Pase-Peusangan, WS Tamiang-Langsa, WS Teunom-Lambesoi, WS Krueng Baru-Kluet) yang dikelola oleh Pemerintah Aceh, WS Dalam Kabupaten/Kota (WS Pulau Simeulue) yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Simeulue. (Tabel 1.2)
Bab 3 - 6
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
Tabel 1.2Wilayah Sungai (WS) Provinsi Aceh
No Nama Wilayah Sungai
DAS Keterangan
1 Alas Singkali Lae Pardomuan, Lae Silabuhan, Lae Saragin, Lae Singki, L Kuala Baru
Lintas Provinsi, Aceh- Sumatera Utara
2 Meureudu – Baro Meureudu, Baro, Tiro, Pante Raja, Utue, Putu, Trienggadeng, Pangwa, Beuracan, Batee
Strategis Nasional Aceh
3 Jamboe Aye Jambo Aye, Geuruntang, Reunggeut, Lueng, Simpang, Ulim, Malehan, Julok Rayeuk, Keumuning, Ganding Idi Rayeuk, Lancang, Jeungki, Peundawa Rayeuk, Peureuleuk, Pandawa Puntong, Leugo Rayeuk
Strategis Nasional Aceh
4 Woyla – Seunagan Woyla - seunagan Strategis Nasional Aceh
5 Tripa – Bateuteu Tripa - Bateuteu Strategis Nasional Aceh
6 Kreung Aceh Aceh , raya, Teungku, Batee
Lintas Kabupaten/Kota
7 Pase-Peusangan Pase, Peusangan, Peudada, Keureuto, Mane, Geukeuh
Lintas Kabupaten/Kota
8 Tamiang-Langsa Tamiang, Langsa, Raya, Telaga Muku Bayeuen
Lintas Kabupaten/Kota
9 Teunom-Lambeusoi Teunom, Lambeusoi, Bubon, Sabe, Masen Inong
Lintas Kabupaten/Kota
10 Kreung Baru- Kluet Krueng Baru-Kluet Lintas Kabupaten/Kota
11 Pulau Simeulue Sungai-sungai di Pulau Simeulue
Dalam Satu Kabupaten
Sumber: Permen PU No. 11 A/PRTM/2006 dan Renstra SDA Provinsi Aceh 2007-2012
Arah dan pola aliran sungai yang terdapat dan melintasi wilayah Provinsi Aceh dapat dikelompokkan atas dua pola utama yaitu: (1) Sungai-sungai yang mengalir ke Samudera India atau ke arah barat dan (2) Sungai-sungai yang mengalir ke Selat Malaka atau ke arah timur. Beberapa daerah aliran sungai dikelompokkan menjadi satu wilayah sungai berdasarkan wilayah strategis nasional dan lintas kabupaten
D. Penggunaan Lahan Aceh memiliki 119 pulau, 35 gunung, 73 sungai besar dan 2 buah
danau. Karakteristik lahan di Provinsi Aceh pada tahun 2014, sebagian besar
Bab 3 - 7
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
didominasi oleh hutan, dengan luas 2.290.874 Ha atau 40,35 persen. Penggunaan lahan terluas kedua adalah perkebunan rakyat dan besar mencapai 901.163 Ha atau 17,64 persen dari luas total wilayah Aceh. Luas lahan pertanian sawah seluas 314.988 Ha atau 5,55 persen dan pertanian tanah kering semusim mencapai 139.053 Ha atau 2.45 persen dan selebihnya lahan pertambangan, industri, perkampungan, perairan darat, tanah terbuka dan lahan suaka alam.
Tabel 1.3Luas Provinsi Aceh Menurut Penggunaan Lahan
No Penggunaan Lahan Luas Presentase %1. Permukiman 125.444 2,212. Industri 3.928 0,073. Pertambangan 206.049 3,634. Persawahan 314.988 5,555. Pertanian tanah kering
semusim139.053 2,45
6. Kebun 305.709 5,387. Perkebunan besar 200.710 3,54
Perkebunan rakyat 800.553 14,108. Padang 231.055 4,079. Hutan 2.290.874 40,3510. Perairan Darat 206.738 3,6411. Tanah Terbuka 44.418 0,7812. Lainnya 807.562 14,22
Total 5.667.081 100,00Sumber: Badan Pusat Statistik Nasional Provinci Aceh,2014
1.1.2Demografi KependudukanJumlah penduduk Aceh pada akhir 2014 adalah 4.791.924 jiwa, dengan
kepadatan penduduk . Kabupaten/kota yang memiliki jumlah penduduk terbesar adalah Kabupaten Aceh Utara (556.556 jiwa) dan jumlah penduduk terkecil adalah Kota Sabang (32.191 jiwa) seperti yang disajikan pada Tabel 2.9.
Tabel 1.4Kepadatan Penduduk
No Kabupaten /Kota Jumlah Penduduk (Jiwa)
Kepadatan Penduduk (Jiwa/Ha)
1. Kabupaten Aceh Barat 187.459 692. Kabupaten Aceh Barat
Daya 133.191 733. Kabupaten Aceh Besar 383.477 1324. Kabupaten Aceh Jaya 85.908 225. Kabupaten Aceh Selatan 210.071 536. Kabupaten Aceh Singkil 110.706 60
Bab 3 - 8
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
No Kabupaten /Kota Jumlah Penduduk (Jiwa)
Kepadatan Penduduk (Jiwa/Ha)
7. Kabupaten Aceh Tamiang 264.420 1288. Kabupaten Aceh Tengah 185.733 439. Kabupaten Aceh
Tenggara 186.083 4710. Kabupaten Aceh Timur 393.135 7311. Kabupaten Aceh Utara 556.556 21312. Kabupaten Bener Meriah 131.999 7013. Kabupaten Bireuen 413.817 23614. Kabupaten Gayo Lues 84.511 1615. Kabupaten Nagan Raya 149.596 4316. Kabupaten Pidie 398.446 13017. Kabupaten Pidie Jaya 140.769 15418. Kabupaten Simeulue 83.173 4819. Kota Banda Aceh 249.282 4.45520. Kota Langsa 157.011 80221. Kota Lhokseumawe 181.976 1.22522. Kota Sabang 32.191 26823. Kota Subulussalam 72.414 63
Total 4.791.924 366,217Sumber: BPS Prov Aceh, 2014
1.1.3Sosial dan BudayaSuasana kehidupan masyarakat Aceh bersendikan hukum Syariat
Islam, kondisi ini digambarkan melalui sebuah Hadih Maja (peribahasa), “Hukom ngoen Adat Lagee Zat Ngoen Sifeut”, yang bermakna bahwa syariat dan adat merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam sendi kehidupan masyarakat Aceh. Penerapan Syariat Islam di Provinsi Aceh bukanlah hal yang baru, jauh sebelum Republik Indonesia berdiri, tepatnya sejak masa kesultanan, syariat Islam sudah meresap ke dalam diri masyarakat Aceh.
Budaya Aceh juga memiliki kearifan di bidang pemerintahan dimana kekuasaan Pemerintahan tertinggi dilaksanakan oleh Sultan, hukum diserahkan kepada Ulama sedangkan adat-istiadat sepenuhnya berada di bawah permaisuri serta kekuatan militer menjadi tanggungjawab panglima. Hal ini tercermin dalam sebuah Hadih Maja lainnya, yaitu “Adat Bak Po Teumeureuhom Hukom Bak Syiah Kuala, Qanun Bak Putroe Phang Reusam Bak Laksamana”. Dalam kontek kekinian Hadih Maja tersebut mencerminkan
Bab 3 - 9
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
pemilahan kekuasaan yang berarti budaya Aceh menolak prinsip-prisip otorianisme.
Disamping itu pengelolaan sumber daya alam merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari budaya Aceh. Hal ini tergambar dari beberapa institusi budaya yang mengakar dalam kehidupan ekonomi masyarakat Aceh, seperti Panglima Laot yang mengatur pengelolaan sumber daya kelautan, Panglima Uteun yang mengatur tentang sumberdaya hutan, Keujruen Blang yang mengatur tentang irigasi dan pertanian serta kearifan lokal lainnya.
1.1.4Ekonomi WilayahTabel 1.5
Perkembangan Produksi Tanaman Pangan Menurut Komoditi Tahun 2012-2014
No Komoditi Produksi (ton) Rata-Rata
Laju2012 2013 20141. Padi 1.533.369 1.402.287 1.545.769 0,212. Jagung 125.155 112.894 13.791 3,293. Kedelai 19.029 43.885 63.436 49,384. Kacang Tanah 7.971 6.322 5.899 -9,555. Kacang Hijau 3.365 1.777 1.338 -26,696. Ubi Kayu 41.558 38.402 49.673 6,137. Ubi Jalar 15.188 13.172 15.142 -0,10
Sumber: Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Aceh, 2014
Tabel 1.6Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Menurut Komoditi Tahun 2014
No Komoditi Produksi (ton)
2012 2013 2014Komoditi Nasional1. Kakao 14,86 25,69 23,842. Kelapa Saeit 622 670 6753. Tebu 16,31 16,42 334. Karet 56,11 61 615. Cengkeh 2,11 1,94 1,926. Jambu Mete 10 5 57. Kopi 48,08 47 488. Tembakau 230 215 2179. Kelapa Hybrida 1,21 2,11 2,1010. Lada 252 182 223
11. Kelapa Dalam 64,38 52,32 57,87
Komoditi Lokal (Aceh)1. Jarak 0 20 202. Pala 5,70 4,49 5,583. Nilam 118 156 588
Bab 3 - 10
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
No Komoditi Produksi (ton)
2012 2013 20144. Pinang 19,158 14,98 20,785. Casiavera 667 671 6386. Serewangi 2.273 2.089 2.2147. Jahe 4.064 2257 2.2908. Kemiri 18,08 11,30 129. Apen 1.223 740 1,0310. Gambir 67 66 53
11. Sagu 4.221 2.851 2.975
12. Kunyit 2.958 2.001 2.238
13. Kapuk/Randu 1,25 1,16 1,13
A. KemiskinanTingkat kemiskinan di Aceh selama periode 2005-2009 terus
menunjukkan penurunan, dimana secara berurutan adalah sebesar 28,69 persen (2009), 28,28 persen (2010), 26,65 persen (2011), 23,53 persen (2012) dan 21,80 persen (2013). Namun demikian tingkat kemiskinan tersebut masih berada di atas rata-rata nasional dimana (dalam rentang waktu yang sama) pada tahun 2010 sebesar 16,00 persen meningkat menjadi 17,80 persen pada tahun 2011 dan seterusnya mengalami penurunan berturut-turut menjadi 16,60 persen (2011); 15,40 persen (2012); dan 14,20 persen (2013). Pada tahun 2009 tingkat kemiskinan di Aceh berada pada urutan ketujuh tertinggi di Indonesia.
Berdasarkan keputusan Kementerian PDT nomor 001/KEP/M-PDT/02/2005 tentang penetapan Kabupaten tertinggal sebagai lokasi program P2DTK. Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Aceh memiliki 17 dari 23 Kabupaten/Kota yang masih tergolong daerah tertinggal termasuk wilayah
Tabel 1.8Tingkat Kemiskinan Provinsi Aceh Tahun 2009-2013
No Kabupaten /Kota 2009 2010 2011 2012 2013
1. Kabupaten Aceh Barat 35,50 34,54 32,63 29,96 27,092. Kabupaten Aceh Barat Daya 28,29 28,30 28,63 23,42 21,333. Kabupaten Aceh Besar 29,40 28,66 26,69 21,52 20,094. Kabupaten Aceh Jaya 31,28 30,42 29,28 23,86 21,86
Bab 3 - 11
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
No Kabupaten /Kota 2009 2010 2011 2012 2013
5. Kabupaten Aceh Selatan 26,98 28,41 28,54 23,27 17,506. Kabupaten Aceh Singkil 29,20 28,31 28,54 23,27 21,067. Kabupaten Aceh Tamiang 24,50 23,89 22,19 22,29 19,968. Kabupaten Aceh Tengah 27,68 26,68 24,41 23,36 21,439. Kabupaten Aceh Tenggara 24,63 23,56 21,60 18,51 16,7710. Kabupaten Aceh Timur 30,02 29,85 28,15 24,05 21,33
11. Kabupaten Aceh Utara 35,87 34,98 33,16 27,56 25,29
12. Kabupaten Bener Meriah 28,76 27,98 26,55 29,21 26,58
13. Kabupaten Bireuen 29,70 29,05 27,18 23,27 21,65
14. Kabupaten Gayo Lues 33,97 33,51 33,31 26,57 24,22
15. Kabupaten Nagan Raya 36,18 35,25 33,61 29,11 26,22
16. Kabupaten Pidie 36,01 35,32 33,31 33,31 28,11
17. Kabupaten Pidie Jaya 35,00 30,26 27,97
18. Kabupaten Simeulue 34,09 33,80 32,26 26,45 24,72
19. Kota Banda Aceh 8,37 8,25 6,61 9,56 8,64
20. Kota Langsa 14,98 13,95 14,25 17,97 16,20
21. Kota Lhokseumawe 15,90 14,25 12,75 15,87 15,08
22. Kota Sabang 29,78 28,56 27,13 25,72 23,89
23. Kota Subulussalam 30,16 28,99 26,80
Total 28,69 28,28 26,25 23,53 21,80Sumber : Badan Pusat Statistik, 2014
B. PDRBTabel
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan Menurut Kab/Kota Tahun 2012
No Kabupaten/Kota
PDRB 2012 (Juta Rupiah)Berlaku Konstan
1 Simeulue 669.285 288.1592 Aceh singkil 912.672 534.4473 Aceh selatan 2.987.299 1.421.3904 Aceh tenggara 1.847.700 832.022
Bab 3 - 12
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
No Kabupaten/Kota
PDRB 2012 (Juta Rupiah)Berlaku Konstan
5 Aceh timur 7.557.812 2.539.2886 Aceh tengah 3.336.445 1.300.3097 Aceh barat 3.498.853 1.388.7818 Aceh besar 6.938.813 2.736.1809 Pidie 5.404.294 1.873.425
10 Bireuen 7.158.483 2.939.77411 Aceh utara 12.311.511 4.323.62212 Aceh barat daya 1.860.122 736.95813 Gayo lues 996.859 471.77514 Aceh tamiang 2.714.814 1.425.11315 Nagan raya 3.005.627 1.064.73716 Aceh jaya 1.181.013 299.56917 Bener meriah 2.184.610 836.93718 Pidie jaya 1.544.296 716.57719 Banda aceh 10.359.382 3.441.15420 Sabang 611.146 267.96721 Langsa 2.125.407 972.91822 Lhokseumawe 10.598.206 4.047.58923 Subulussalam 443.583 292.965
Sumber: BPS Prov Aceh, Tahun 2012
1.1.5Sarana dan PrasaranaA. Aksesibilitas
Aksesibilitas daerah dapat ditinjau dari ketersediaan fasilitas perhubungan yang meliputi darat, laut dan udara. Perhubungan darat di Provinsi Aceh dibagi atas beberapa bagian jaringan transportasi seperti jaringan angkutan jalan raya, jaringan jalan kereta api, jaringan angkutan sungai dan danau, dan jaringan angkutan penyeberangan
Bab 3 - 13
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
B. Sarana Perekonomian Jumlah bank di Provinsi Aceh tahun 2014 sebesar 38 bank yang terdiri
dari 13 bank umum konvensional, 5 bank umum syariah, 5 BPR dan 10 BPRS, untuk jumlah kantor bank sebanyak 404 unit yang terdiri dari 1 kantor wilayah bank umum konvensional, 1 kantor pusat bank pemerintah daerah, 15 kantor pusat BPR/S, 78 kantor cabang, 135 kantor kas serta 6 kantor fungsional. Sementera itu, jumlah Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sejumlah 275 unit
C. Ketersediaan Air BersihSumber air rumah tangga terdiri dari dua kelompok yaitu sumber air
terlindung (air kemasan, ledeng, pompa dan sumur terlindung) dan sumber air tidak terlindung (sumur tidak terlindung, mata air tak terlindung, air sungai). Rumah tangga yang memiliki akses terhadap sumber air terlindung sebesar 66,6 persen dari total rumah tangga. Penggunaan sumur gali merupakan sumber air terbesar (60%) yang digunakan oleh rumah tangga di Aceh. Sisanya menggunakan sumber air Ledeng (23,6%), pompa (4%), air hujan (3,35%), air kemasan (3,2%), dan lainnya (Profil Kesehatan Aceh, 2014).
Apabila dilihat dari pelayanan transportasi jalan, terdapat kesenjangan antara pelayanan transportasi. Indeks pelayanan transportasi jalan pada tahun 2006 menunjukkan lintas timur mempunyai tingkat pelayanan lebih baik (43,43%) diikuti lintas barat (35,49%) dan lintas tengah 30,92 persen (Buku Rencana Induk Otsus Migas, 2014).
D. Fasilitas ListrikPersentase rumah tangga yang menggunakan listrik didominasi di
perkotaan. Selanjutnya rasio rumah tangga yang menggunakan listrik paling kecil di provinsi Aceh terdapat di Kabupaten Gayo Lues sebesar 92,44 persen sedangkan rasio desa berlistrik paling kecil terdapat di Kabupaten Simeulue sebesar 79,56 persen. Secara rinci persentase rumah tangga dan desa yang menggunakan listrik di provinsi Aceh ditampilkan pada tabel
TabelRasio Rumah Tangga dan Desa yang Menggunakan Listik
Pada Tahun 2014
Bab 3 - 14
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
No. Kab/Kota Jmlah
RTRT
Berlistrik
RT Belum
Berlistrik
Rasio RT (%)
Jumlah
Desa
Desa Berlistri
k
Desa Belum
Berlistrik
Rasio Desa
Berlistrik (%)
1 Cabang Banda AcehKota Banda Aceh
54.480 54.480 100 90 90 - 100
Kab Aceh Besar
77.527 72.215 312 99,50
604 600 4 99,34
Kota Sabang
7.306 7.305 100 18 18 - 100
2 Cabang LhokseumaweKota Lhokseumawe
39.690 39.690 100 68 68 100
Kab Aceh Utara
129.435
129.329 1.106 99,15
852 840 12 98,59
Kab Birueun 89.391 89.280 111 99,88
609 607 2 99,67
Kab Aceh Tengah
45.633 45.212 421 99,08
268 258 10 96,27
Kab Bener Meriah
28.137 28.106 1.031 96,34
232 208 24 89,66
3. Cabang LangsaKota Langsa 35.067 35.067 100 66 66 - 100Kab. Aceh Timur
83.229 83.187 42 99,95
511 511 - 100
Kab Aceh Tamiang
59.975 59.975 100 213 213 - 100
Kab Aceh Tenggara
43.875 43.012 863 98,03
362 362 21 94,03
Kab Gayo Lues
18.699 17.886 1.413 92,44
126 126 10 92,65
4. Cabang MeulabohKab Aceh Barat
38.350 37.150 1.200 96,87
321 299 22 93,15
Kab Siemeulue
20.448 19.229 1.219 94,04
137 109 28 79,56
Kab Nagan raya
31.085 30.107 978 98,85
222 208 14 93,69
Kab Aceh Jaya
18.889 17.654 1.245 93,41
172 149 23 86,63
5. Cabang SubulussalamKota Subulussalam
16.064 15.521 543 96,62
74 66 8 89,19
Kab Aceh Singkil
25.066 24.532 534 97,87
116 110 6 94,83
Kab Aceh Selatan
52.528 51.732 796 98,85
248 241 7 97,18
Kab Abdya 30.775 30.019 756 97.54
132 132 - 100
6. Cabang SigliKab Pidie 95.096 94.726 370 99,6 727 727 - 100
Bab 3 - 15
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
No. Kab/Kota Jmlah
RTRT
Berlistrik
RT Belum
Berlistrik
Rasio RT (%)
Jumlah
Desa
Desa Berlistri
k
Desa Belum
Berlistrik
Rasio Desa
Berlistrik (%)
1Kab Pidie Jaya
32.727 32.010 717 97,81
222 222 - 100
Aceh 995.441
807.214 188.227 81 6.423 6.230 193 97
Sumber: PT. PLN Wilayah 1 Bandan Aceh, 2014
1.1.6Potensi Wilayah Provinsi Aceh mempunyai beragam kekayaan sumberdaya alam
antara lain minyak dan gas bumi, pertanian, industri, perkebunan, perikanan darat dan laut, pertambangan umum yang memiliki potensi untuk dikembangkan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh.
Secara umum, penetapan Wilayah Pengembangan (WP) di Aceh dikelompokkan berdasarkan posisi geografis, yaitu: (1) Banda Aceh dan sekitar, (2) Pesisir Timur, (3) Pegunungan Tengah, dan (4) Pesisir Barat. Wilayah Pengembangan yang dimaksud memiliki beberapa pusat kegiatan di wilayah tersebut yang dapat merupakan: Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Penetapan PKN dan PKW merupakan kewenangan pemerintah, dan telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN). Sementara PKL ditetapkan dalam RTRW Provinsi, sesuai dengan ketentuan pada Pasal 11 ayat (3) Peraturan Pemerintah (PP) No.26/2008 tentang RTRWN. Penetapan wilayah pengembangan berdasarkan rencana tata ruang Provinsi Aceh secara rinci dapat dilihat pada Tabel 1
TabelPenempatan Wilayah Pengembangan
No Wilayah Pengembangan Pusat Kegiatan Kab/Kota Luas WP
1. Banda Aceh dan sekitarnyaWP Basajan (Banda Aceh – Sabang - Jnatho)
PKNp Banda Aceh PKWP/PKSN
Sabang PKL Jantho
Kota Banda Aceh
Kota Sabang Kab. Aceh
Besar2. Pesisir Timur
WP Timur 1(Langsa-Kuala
PKW Langsa PKL Ka. Simpang
Kota Langsa Kab. Aceh
Bab 3 - 16
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
No Wilayah Pengembangan Pusat Kegiatan Kab/Kota Luas WP
Simpang- Idi Rayeuk) – Kr Baru PKL Idi Rayeuk
Utara Kab. Bireuen
WP Timur 2(Lhokseumawe-Bireuen-Lhok Sukon)
PKN Lhokseumawe
PKL Bireuen PKL Lhok Sukon
Kota Lhokseumawe
Kab. Bireuen Kab Aceh
Utara
146.900
WP Timur 3(Sigli - Meureudu)
Kab Pidie Kab Pidie Jaya
Kab Pidie Kab Pidie
Jaya157.050
3. Pegunungan TengahWP Tengah 1(Takengon-Sp. Tiga Redelong)
PKW Takengon PKL Sp. Tiga
Redelong
Kab Aceh Tengah
Kab Bener Meriah
140.800
WP Tengah 2(Kutcane-Blangkejeren)
PKL Kutcane PKL Blangkejeren
Kab. Aceh Tengah
Kab Gayo Lues
290.701
Pesisir BaratWP Barat 1(Meulaboh – Calang Suka Mak -mue)
PKL Meulaboh PKL Calang PKWp Jeuram-
Suka Mamue
Kab Aceh Barat
Kab Aceh Jaya
Kab Nagan Raya
351.832
WP Barat 2(Tapaktuan-Blangpidie)
PKL Tapaktuan PKWp Blangpidie
Kab. Aceh Selatan
Kab. Aceh Barat Daya
291.650
WP Barat 3(Subulussalam-Singkil)
PKYp Sulubussalam
PKL Singkil
Kota Subulussalam
Kab. Aceh Singkil
84.862
WP Barat 4(Sinabang)
Sinabang Kab. Simeulue 11,37
Sumber: Prov Aceh Dalam Angka, 2013
Potensi pertambangan di wilayah Aceh mencakup semua bahan tambang, yaitu: mineral dan batubara (minerba), minyak dan gas bumi (migas), panas bumi, dan air tanah. Potensi pertambangan yang telah teridentifikasi, berdasarkan klasifikasi dahulu atau sebelumnya dikenal dengan bahan tambang strategis (golongan A), bahan tambang vital (golongan B), dan bahan tambang golongan C (bahan galian).
Bab 3 - 17
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
Potensi bahan tambang golongan A dan B berupa migas, panas bumi, Batubara, Emas (Au), Tembaga (Cu), Perak (Ag), Seng (Zn), Timah Hitam (Pb), Molibdenum (Mo), Besi/Pasir Besi (Fe), Kromium (Cr), Nikel (Ni), Timah Putih (Sn), Mangan (Mn), Platina (Pt), Belerang (S) dan Air Raksa (Hg) menyebar di 10 (sepuluh) Kabupaten. Sedangkan potensi Mineral Galian Golongan C menyebar hampir di seluruh Aceh yaitu : Sirtu sungai, Sirtu darat, Pasir Kuarsa, Sirtu Kerikil, Batu Pasir, Batu Gunung, Batu Apung, Tanah Urug, Tanah Liat, Mika, Lempung, Kalsit, Batu Gamping, Serpentinit Berurat Magnesit, Magnesit, Serpentinit, Tufa Gampingan, Phosphat, Trass dan Marmer menyebar di 10 (sepuluh) Kabupaten. Potensi batubara terdapat di Kabupaten Aceh Barat. Jumlah usaha pertambangan di Provinsi Aceh tahun 2006, jumlah Kuasa Pertambangan (KP) sebanyak 25 KP, terdiri atas 11 Pertambangan Batubara, 8 Pertambangan Emas, 2 Pertambangan Timah Hitam, 2 Pertambangan Bijih Besi, 1 Pertambangan Pasir Besi dan 1 Kontrak Karya Pertambangan Emas dan Mineral pengikutnya.
1.1.7APBDTabel
Realisasi Penerimaan Prov Aceh Menurut Jenis Penerimaan(Rupiah) Pada Tahun 2013
No Jenis Pendapatan 20131. Pendapatan Asli Aceh 1.309.622.500.492,67
Pajak Aceh 752.718.769.885,00Retribusi Aceh 6.346.061.307,00Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Aceh yang dipisahkan dan Hasil Penyertaan Modal Aceh
123.628.754.544,62
Zakat/Infaq 13.299.410.378,29Lain-lain Pendapatan Asli Aceh yang Sah 413.629.504.377,76
2. Pendapatan Transfer 9.323.762.597.996,00Dana Bagi Hasil Pajak 247.438.025.807,00Dana Bagi Hasil Hidro Karbon dan Sumber Daya Alam Lain 114.052.632.756,00Dana Alokasi Umum 1.092.445.518.000,00Dana Alokasi Khusus 75.148.510.000,00
Bab 3 - 18
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
Dana Tambahan Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi 1.139.286.888.433,00Dana Otonomi Khusus 6.222.785.783.000,00Dana Penyesuaian 432.605.240.000,00
3. Lain-lain Pendapatan yang Sah 22.736.395.660,00Dana Alokasi Khusus Kurang Bayar -Pendapatan Lainnya 22.736.395.660,00
Jumlah 10.656.121.494.149,67Sumber: BPS Prov Aceh, 2013
TabelRealisasi Pengeluaran Prov Aceh Menurut Jenis Pengeluaran (Rupiah)
Pada Tahun 2013No. Pengeluaran Pengeluaran
1. Belanja Tidak Langsung 3.464.275.628.557,42Belanja Pegawai 81.927.983.657,00Belanja SubsidiBelanja Hibah 1.219.682.992.675,00Belanja Bantuan Sosial 292.533.440.000,00Belanja Bagi Hasil kepada Prov/Kab/Kota/Desa 269.719.474.396,42Belanja Bantuan Keuangan kepada Prov/Kab/Kota/Desa 801.680.059.868,00Belanja Tidak Terduga 61.380.277.961,00
2. Belanja Langsung 7.753.465.683.348,00Belanja Pegawai 484.529.582.149,00Belanja Barang dan Jasa 5.618.815.549.916,00Belanja Modal 1.650.120.551.283,00
Jumlah 11.217.741.311.905,42Sumber: BPS Prov Aceh, 2013
Bab 3 - 19
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
1.2. Gambaran Umum Provinsi Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara memiliki sebanyak 419 pulau-pulau besar dan
pulau-pulau kecil yang terdiri dari sebanyak 237 pulau yang telah memiliki nama dan sebanyak 182 pulau yang belumn memiliki nama. Adapun jumlah sungai yang terdapat di wilayah Provinsi Sumatera Utara sebanyak 229 sungai denganpanjang 549,56 km14
Gambar 1Provinsi Sumatera Utara
Propinsi Sumatera Utara terletak pada 1° - 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur. Wilayah Propinsi Sumatera Utara memiliki luas daratan 72.981,23 km2 terdiri dari daerah pantai, dataran rendah dan dataran tinggi serta pegunungan Bukit Barisan yang membujur ditengah-tengah dari Utara sampai ke Selatan. Kemiringan tanah antara 0 – 12 % seluas 65,51%, kemiringan 12 – 40% seluas 8,64% dan diatas 40% seluas 24,28%. Sedangkan luas Danau Toba seluas 119.920 Ha atau 1,57%. Provinsi Sumatera Utara memiliki batas administrasi sebagai berikut:
Bab 3 - 20
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Nangroe Aceh Darusalam Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Riau dan Sumatera Barat
Sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Hindia
1.2.1Kondisi Fisik DasarKarena terletak dekat garis khatulistiwa, Provinsi Sumatera Utara
tergolong ke dalam daerah beriklim tropis. Ketinggian permukaan daratan Provinsi Sumatera Utara sangat bervariasi, sebagian daerahnya datar, hanya beberapa meter di atas permukaan laut, beriklim cukup panas bisa mencapai 30,10C, sebagian daerah berbukit dengan kemiringan yang landai, beriklim sedang dan sebagian lagi berada pada daerah ketinggian yang suhu minimalnya bisa mencapai 21,40 C.
Sebagaimana provinsi lainnya di Indonesia, Provinsi Sumatera Utara mempunyai musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan November sampai dengan Maret dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan April sampai dengan bulan September, diantara kedua musim itu diselingi oleh musim pancaroba.
1.2.2PendudukJumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara tahun 2014 sebesar
13.766.851 jiwa dengan kepadatan penduduk 189 jiwa per kilometer persegi. Penyebaran penduduk di Provinsi Sumatera Utara masih bertumpu di Kota Medan yakni sebesar 2.191.140 jiwa dan Kabupaten Deli Serdang sebesar 1.984.598 jiwa sedangkan kabupaten yang memiliki penduduk terendah adalah Kabupaten Phakpak Barat 44.520 jiwa. Sementara dilihat dari kepadatan penduduk Kabupaten/Kota yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kota Medan yakni sebanyak 8.268 jiwa per Km2 dan yang paling rendah adalah Kabupaten Pakpak Barat dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 74 jiwa per Km2
Tabel 1Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Menurut Kabupaten dan Kota Tahun 2014
Bab 3 - 21
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
No Kabupaten /KotaLuas
Wilayah (km2)
Penduduk (jiwa)
Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)
1. Nias 1.842,1 135.319 732. Mandailing Natal 6.134,0 426.382 703. Tapanuli Selatan 6.030,7 273.132 454. Tapanuli Tengah 2.188,0 342.902 1575. Tapanuli Utara 3.791,4 290.864 776. Toba Samosir 2.328,9 178.568 777. Labuhan Batu 2.156,2 453.630 2108 Asahan 3.702,1 699.720 1899 Simalungun 4.369,0 844.033 19310 Dairi 1.927,0 277.575 14411 Karo 2.127,0 382.622 18012 Deli Serdang 2.241,8 1.984.598 88513 Lagakat 6.262,0 1.005.965 16114 Nias Selatan 1.825,0 305.010 16715 Humbang Hasundutan 2.335,3 181.026 7816 Pakpak Bharat 1.218,0 44.520 3717 Samosir 2.069,5 123.065 5918 Serdang Berdagai 1.900,2 606.327 31919 Batu Bara 922.2 396.479 43020 Padang Lawas Utara 3.918,5 247.286 6321 Padang lawas 3.892,4 251.927 6522 Labuhan Batu Selatan 3.596,0 307.171 8523 Labuhan Batu Utara 3.570,8 347.465 9724 Nias Utara 1.202,8 132.735 11025 Nias barat 473.7
3 84.419 17826 Kota Sibolga 41.31 86.166 2.08627 Kota Tanjungbalai 107.8
3 164.675 1.52728 Kota Pematangsiantar 55.66 245.104 4.40429 Kota Tabing Tinggi 31 154.804 4.99430 Kota Medan 265 2.191.140 8.26831 Kota Binjai 59.19 261.490 4.41832 Kota Padang sidimpuan 114.6
6 206.496 1.80133 Kota Gunung sitoli 280.7
8 134.196 478Total 72.981,23 13.766.851 189
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, 2014
1.2.3Sosial dan BudayaProvinsi Sumatera Utara memiliki kekayaan budaya yang beraneka
ragam dalam bentuk adat istiadat, tradisi, kesenian, dan bahasa. Masyarakat Sumetera Utara terdiri atas berbagai suku antara lain penduduk asli (Suku Melayu, Suku Batak Karo, Suku Batak Toba, Suku Batak Mandailing, Suku
Bab 3 - 22
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
Batak Angkola, Suku Batak Simalungun, Suku Batak Pakpak, Suku Nias) dan pendatang (Suku Minangkabau, Suku Aceh, Suku Jawa, dan Suku Tionghoa) yang masing-masing memiliki kebudayaan dan adat istiadatnya masing-masing. Pada dasarnya, bahasa yang dipergunakan secara luas adalah Bahasa Indonesia. Suku Melayu Deli mayoritas menuturkan Bahasa Indonesia karena kedekatannya dengan Bahasa Melayu yang menjadi bahasa ibu masyarakat Deli.
1.2.4Ekonomi Wilayah Sumatera Utara tersohor karena luas perkebunannya, hingga kini,
perkebunan tetap menjadi primadona perekonomian provinsi. Perkebunan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara. Sumatera Utara menghasilkan karet, coklat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau. Perkebunan tersebut tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, dan Tapanuli Selatan.
Komoditas tersebut telah diekspor ke berbagai negara dan memberikan sumbangan devisa yang sangat besar bagi Indonesia. Selain komoditas perkebunan, Sumatera Utara juga dikenal sebagai penghasil komoditas holtikultura (sayur-mayur dan buah-buahan); misalnya Jeruk Medan, Jambu Deli, Sayur Kol, Tomat, Kentang, dan Wortel yang dihasilkan oleh Kabupaten Karo, Simalungun dan Tapanuli Utara. Produk holtikultura tersebut telah diekspor ke Malaysia dan Singapura.
Sektor swasta juga terlibat dengan mendirikan berbagai properti untuk perdagangan, perkantoran, hotel dan lain-lain. Tentu saja sektor lain, seperti koperasi, pertambangan dan energi, industri, pariwisata, pos dan telekomunikasi, transmigrasi, dan sektor sosial kemasyarakatan juga ikut dikembangkan. Untuk memudahkan koordinasi pembangunan, maka Sumatera Utara dibagi kedalam empat wilayah Pembangunan.
Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara tahun 2013 yang diukur berdasarkan kenaikan angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 sebesar 6,01 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 8,31 persen. Tiga sektor yang memberi kontribusi terhadap perekonomian (PDRB)
Bab 3 - 23
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
Sumatera Utara tahun 2013 cukup besar, yaitu: sektor industri sebesar 21,58 persen, sektor pertanian sebesar 21,32 persen serta sektor perdagangan, restoran dan hotel sebesar 19,29 persen
A. KemiskinanPada tahun 2013 jumlah penduduk miskin tersebesar di Sumatera
Utara yang berada di Kabupaten Lagakat sebanyak 104.310 jiwa dan di Kota Medan sebanyak 209.690 Jiwa. Dan Kabupaten yang mengalami penurunan tingkat kemiskinan berada di Labuhan Batu dengan presentase pada tahun 2013 sebesar 10,44 persen dan di Kota Tabing tinggi dan Padang Simpuan. 11,74 persen dan 9,04 persen.
Tabel 1Jumlah dan Presentase Peduduk Miskin
Menurut Kabupaten dan Kota Tahun 2011-2013
No Kabupaten /KotaJumlah(Jiwa)
Presentase(%)
2011 2012 2013 2011 2012 20131. Nias 25.390 24.990 23.280 19,11 18,67 17,282. Mandailing Natal 49.050 48.390 40.690 11,98 11,58 9,623. Tapanuli Selatan 30.390 29.910 30.770 11,40 11,10 11,334. Tapanuli Tengah 50.210 49.610 52.000 15,96 15,03 15,415. Tapanuli Utara 33.570 33.090 33.750 11,89 11,55 11,686. Toba Samosir 16.930 16.640 16,960 9,67 9,43 9,547. Labuhan Batu 42.610 42.080 38.140 10,15 9,61 8,538 Asahan 73.390 72.320 80.540 10,85 10,52 11,609 Simalungun 84.350 83.090 87.720 10,21 9,97 10,4510 Dairi 25.870 25.490 24.000 9,48 9,28 8,6811 Karo 37.220 36.710 36.930 10,49 9,93 9,7912 Deli Serdang 92.330 91.190 91.970 5,10 4,78 4,7113 Lagakat 100.800 99.270 104.310 10,31 10,02 10,4414 Nias Selatan 57.800 56.940 56.960 19,71 19,05 18,8315 Humbang
Hasundutan 17.500 17.250 17.940 10,09 9,73 10,00
16 Pakpak Bharat 5.390 5.320 4.940 13,16 12,40 11,2817 Samosir 18.950 18.480 17.180 15,67 15,17 14,0118 Serdang Berdagai 60.500 59.530 56.550 10,07 9,89 9,3519 Batu Bara 44.340 43.660 46.860 11,67 11,24 11,9220 Padang Lawas Utara 24.040 23.720 25.010 10,64 9,98 10,2821 Padang lawas 24.040 23.640 21.230 10,56 9,80 8,5922 Labuhan Batu
Selatan 41.740 41.210 37.330 14,86 13,96 12,36
23 Labuhan Batu Utara 39.340 38.680 39.090 11,77 11,34 11,34
Bab 3 - 24
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
No Kabupaten /KotaJumlah(Jiwa)
Presentase(%)
2011 2012 2013 2011 2012 201324 Nias Utara 39.150 38.510 40.780 30,44 29,50 30,9425 Nias barat 24.240 23.840 24.880 29,32 28,57 29,6526 Kota Sibolga 11.250 11.130 11.080 13,18 13,00 12,9027 Kota Tanjungbalai 24.240 23.860 24.200 15,52 14,86 14,8528 Kota
Pematangsiantar 26.450 26.010 26.610 11,15 10,79 10,93
29 Kota Tabing Tinggi 18.270 18.020 17.980 12,44 11,93 11,7430 Kota Medan 204.190 201.060 209.690 9,63 9,33 9,6431 Kota Binjai 17.410 17.160 17.480 7,00 6,72 6,7532 Kota Padang
sidimpuan 19.520 19.240 18.440 10,08 9,60 9,04
33 Kota Gunung sitoli 40.970 40.400 41.100 32,12 30,85 30,94Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, 2014
B. PDRBPertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara tahun 2013 yang diukur
berdasarkan kenaikan angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 sebesar 6,01 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 8,31 persen. Tiga sektor yang memberi kontribusi terhadap perekonomian (PDRB) Sumatera Utara tahun 2013 cukup besar, yaitu: sektor industri sebesar 21,58 persen, sektor pertanian sebesar 21,32 persen serta sektor perdagangan, restoran dan hotel sebesar 19,29 persen
Tabel 1PDRB Atas Dasar Berlaku
Menurut Kabupaten dan Kota Tahun 2012-2014No Kabupaten /Kota Jumlah
2012 2013 20141. Nias 1 969,17 2 197,67 2 420,852. Mandailing Natal 6 952,47 7 826,96 8 711,193. Tapanuli Selatan 6 907,92 8 731,52 9 352,144. Tapanuli Tengah 5 353,46 5 890,82 6 447,945. Tapanuli Utara 4 606,31 5 084,84 5 566,066. Toba Samosir 4 317,21 4 726,97 5 181,297. Labuhan Batu 18 004,42 20 070,84 22 130,058 Asahan 19 847,90 22 019,71 24 257,619 Simalungun 20 932,78 23 197,27 25 307,0510 Dairi 5 133,02 5 686,79 6 216,5911 Karo 11 244,86 12 634,52 13 780,6012 Deli Serdang 52 695,59 60 825,74 69 340,9013 Lagakat 22 894,70 25 423,58 27 765,62
Bab 3 - 25
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
No Kabupaten /Kota Jumlah2012 2013 2014
14 Nias Selatan 3 479,98 3 893,46 4 279,5715 Humbang
Hasundutan 3 297,01 3 686,12 4 067,20
16 Pakpak Bharat 621.39 686.76 749.6317 Samosir 2 285,89 2 545,98 2 821,9518 Serdang Berdagai 14 991,16 16 724,90 18 436,0119 Batu Bara 19 610,30 21 583,03 23 606,2320 Padang Lawas Utara 6 016,56 6 727,30 7 447,3121 Padang lawas 5 911,69 6 607,83 7 229,5522 Labuhan Batu
Selatan 14 380,77 15 962,70 17 545,44
23 Labuhan Batu Utara 13 294,02 14 768,14 16 129,7124 Nias Utara 1 840,58 2 086,32 2 301,1925 Nias barat 964.18 1 082,59 1 181,3526 Kota Sibolga 2 702,74 3 054,37 3 425,6427 Kota Tanjungbalai 4 327,27 4 848,52 5 413,2228 Kota
Pematangsiantar 7 523,32 8 479,15 9 624,44
29 Kota Tabing Tinggi 3 075,25 3 501,39 3 899,7630 Kota Medan 117 487,21 131 323,82 147 325,1531 Kota Binjai 6 149,90 6 814,42 7 588,6732 Kota Padang
sidimpuan 3 246,36 3 574,73 3 955,84
33 Kota Gunung sitoli 2 547,64 2 876,29 3 237,72Total 417 120,44 470 221,98 523 771,57
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, 2014
Tabel 1PDRB Atas Dasar Konstan
Menurut Kabupaten dan Kota Tahun 2012-2014No Kabupaten /Kota Jumlah
2012 2013 20141. Nias 1 776,05 1 888,76 1 992,052. Mandailing Natal 6 210,82 6 604,94 7 037,243. Tapanuli Selatan 6 150,49 7 222,61 7 540,964. Tapanuli Tengah 4 943,04 5 198,56 5 460,815. Tapanuli Utara 4 198,63 4 420,15 4 646,646. Toba Samosir 3 985,21 4 178,00 4 355,227. Labuhan Batu 16 289,98 17 266,41 18 167,798 Asahan 17 872,41 18 906,42 20 019,069 Simalungun 19 117,54 20 124,06 21 197,5410 Dairi 4 671,00 4 906,97 5 153,9611 Karo 10 258,23 10 768,99 11 326,4012 Deli Serdang 47 513,87 51 892,42 55 870,4813 Lagakat 20 858,68 22 024,16 23 150,8014 Nias Selatan 3 074,46 3 217,70 3 356,6315 Humbang
Hasundutan 2 948,18 3 119,00 3 284,16
16 Pakpak Bharat 569.86 603.55 639.2417 Samosir 2 105,65 2 233,59 2 366,56
Bab 3 - 26
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
No Kabupaten /Kota Jumlah2012 2013 2014
18 Serdang Berdagai 13 558,85 14 345,76 15 080,9619 Batu Bara 17 916,36 18 673,42 19 457,8320 Padang Lawas Utara 5 531,49 5 871,51 6 230,9721 Padang lawas 5 332,02 5 659,62 5 999,9322 Labuhan Batu
Selatan 13 024,49 13 812,09 14 548,32
23 Labuhan Batu Utara 11 978,44 12 732,11 13 420,2724 Nias Utara 1 645,93 1 750,25 1 842,5625 Nias barat 877.93 923.29 970.5326 Kota Sibolga 2 458,50 2 604,21 2 757,7027 Kota Tanjungbalai 3 919,55 4 152,39 4 392,4528 Kota
Pematangsiantar 6 753,56 7 142,06 7 596,87
29 Kota Tabing Tinggi 2 758,87 2 924,75 3 083,9130 Kota Medan 105 162,00 110 794,42 117 497,6231 Kota Binjai 5 553,63 5 887,47 6 230,5532 Kota Padang
sidimpuan 2 952,72 3 120,26 3 276,83
33 Kota Gunung sitoli 2 276,15 2 417,75 2 565,47Total 375 924,14 398 779,25 419 649,28
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, 2014
1.2.5Prasarana dan SaranaA. Prasarana Air Bersih
Penggunaan sumber air minum tertinggi didapat di Kabupaten Labuhan Batu Selatan sebesar 49,46 persen penggunaan air kemasan, untuk air ledeng berada di Kabupaten Simalungun sebesar 25,25 persen, untuk pompa berada di Kabupaten Serdang Berdagai 57,01 persen, untuk penggunaan sumur berada di Kabupaten Tapanuli Tengah 28,59 persen, untuk penggunaan mata air terbesar di Kabupaten Tapanuli Selatan sebesar 59,88 persen. Untuk penggunaan diperkotaan terbesar Kota Medan paling banyak menggunakan air kemasan sebesar 60, 88 persen
Tabel 1Presentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Menurut
Kabupaten dan Kota Tahun 2014No Kabupaten /Kota Air
Kemasan Ledeng Pompa Sumur Mata AirLainnya (sungai,
dll)1. Nias 6.01 1.38 0.84 4.73 31.24 5.802. Mandailing Natal 9.54 0.53 2.34 9.73 27.45 10.413. Tapanuli Selatan 5.12 3.74 0.95 5.19 59.88 5.124. Tapanuli Tengah 11.53 11.37 5.06 28.59 37.59 5.855. Tapanuli Utara 0.51 9.49 24.82 5.54 38.13 11.51
Bab 3 - 27
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
No Kabupaten /Kota Air
Kemasan Ledeng Pompa Sumur Mata AirLainnya (sungai,
dll)6. Toba Samosir 8.75 6.99 30.60 1.93 28.05 3.677. Labuhan Batu 45.46 0.21 7.31 0.63 0.71 25.678 Asahan 36.90 7.04 37.66 2.23 2.02 4.149 Simalungun 9.08 25.25 38.13 .83 23.59 1.1110 Dairi 5.80 17.43 5.38 .17 47.13 21.1011 Karo 11.31 24.57 24.26 .89 36.86 2.1112 Deli Serdang 47.69 9.69 20.27 19.33 3.03 0.0013 Lagakat 24.46 4.20 27.80 4.33 2.10 7.1114 Nias Selatan 4.23 4.23 0.65 2.88 55.88 12.1315 Humbang
Hasundutan 0.72 1.27 25.71 9.88 44.03 8.37
16 Pakpak Bharat 1.96 8.28 2.99 .45 59.06 23.2617 Samosir 3.56 8.04 6.46 .15 39.23 35.5718 Serdang Berdagai 25.69 2.69 57.01 3.15 0.20 1.2619 Batu Bara 33.09 7.75 47.09 1.79 0.00 0.2820 Padang Lawas Utara 18.50 0.01 1.69 7.03 14.84 17.9421 Padang lawas 8.07 0.33 5.35 2.02 4.34 9.8922 Labuhan Batu
Selatan 49.46 0.16 16.93 1.79 0.00 1.66
23 Labuhan Batu Utara 26.67 0.29 30.67 4.06 0.53 17.7924 Nias Utara 5.68 2.77 2.95 7.38 39.39 21.8425 Nias barat 0.98 0.00 0.84 9.07 25.16 23.9526 Kota Sibolga 29.49 59.11 0.36 .44 10.60 0.0027 Kota Tanjungbalai 43.64 50.25 1.16 .00 0.00 4.9628 Kota
Pematangsiantar 14.79 74.47 8.73 .31 1.35 0.35
29 Kota Tabing Tinggi 43.53 10.16 42.22 3.92 0.18 0.0030 Kota Medan 60.88 31.73 4.23 .16 0.00 0.0031 Kota Binjai 56.19 5.60 11.13 6.95 0.00 0.1332 Kota Padang
sidimpuan 28.76 18.55 2.18 6.09 14.25 0.16
33 Kota Gunung sitoli 40.89 6.98 2.49 5.25 21.33 3.07Total 31.17 13.97 19.02 8.17 12.39 5.29
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, 2014
B. Prasarana Jaringan ListrikPenggunaan jaringan listrik terbesar berada pada Kabupaten Deli
Serdang sebesar 99,36 persen dan di Kota Tabing Tinggi sebesar 100,00 persen. Untuk listrik non PLN berada di Kabupaten labuhan Batu Selatan 16,20 persen dan Kota Gunung Sitoli 1,84 persen.
Tabel 1Presentase Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan
Menurut Kabupaten dan Kota Tahun 2014
Bab 3 - 28
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
No Kabupaten /Kota Listrik PLN
Listrik Non PLN Petromak Obor Lainny
a1. Nias 50.55 6.73 0.00 42.21 0.512. Mandailing Natal 83.23 6.06 1.22 9.49 0.003. Tapanuli Selatan 86.32 4.65 0.98 7.87 0.194. Tapanuli Tengah 93.60 2.18 0.77 3.45 0.005. Tapanuli Utara 94.99 1.16 0.54 2.47 0.856. Toba Samosir 92.66 0.27 1.36 5.71 0.007. Labuhan Batu 93.94 3.54 0.11 2.41 0.008 Asahan 95.80 2.14 0.28 1.64 0.149 Simalungun 94.29 4.43 0.09 0.83 0.3710 Dairi 93.38 1.33 0.78 4.41 0.1111 Karo 95.82 0.30 3.44 0.44 0.0012 Deli Serdang 99.36 0.08 0.00 0.56 0.0013 Lagakat 94.74 3.80 0.00 1.46 0.0014 Nias Selatan 46.30 4.35 5.61 43.05 0.6915 Humbang
Hasundutan 97.35 - 0.56 1.90 0.19
16 Pakpak Bharat 84.11 7.33 1.42 6.37 0.7817 Samosir 96.45 1.19 0.00 2.14 0.2318 Serdang Berdagai 99.04 0.10 0.35 0.52 0.0019 Batu Bara 97.31 1.30 0.00 0.90 0.5020 Padang Lawas Utara 75.61 10.55 0.38 13.46 0.0021 Padang lawas 82.76 5.48 0.97 10.80 0.0022 Labuhan Batu Selatan 83.80 16.20 0.00 0.00 0.0023 Labuhan Batu Utara 91.14 7.33 0.00 1.53 0.0024 Nias Utara 65.77 4.52 0.93 28.78 0.0025 Nias barat 68.75 9.52 0.00 21.35 0.3726 Kota Sibolga 98.57 1.20 0.00 0.23 0.0027 Kota Tanjungbalai 98.22 0.69 0.79 0.31 0.0028 Kota Pematangsiantar 99.41 0.00 0.59 0.00 0.0029 Kota Tabing Tinggi 100.00 0.00 0.00 0.00 0.0030 Kota Medan 99.89 0.00 0.00 0.11 0.0031 Kota Binjai 99.11 0.62 0.00 0.27 0.0032 Kota Padang
sidimpuan 95.54 0.00 2.59 1.09 0.78
33 Kota Gunung sitoli 92.37 1.84 2.57 3.22 0.00Total 93.56 2.41 0.51 3.42 0.11
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, 2014
C. Sarana Kesehatan Tabel 1
Banyaknya Pusat Kesehatan Masyarakat dan Sejenisnya Menurut Kabupaten dan Kota Tahun 2014
No Kabupaten /KotaRumah Sakit Umum
Pemerintah Swasta1. Nias 1 -2. Mandailing Natal 2 2
Bab 3 - 29
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
No Kabupaten /KotaRumah Sakit Umum
Pemerintah Swasta3. Tapanuli Selatan 1 -4. Tapanuli Tengah 1 -5. Tapanuli Utara 1 -6. Toba Samosir 1 17. Labuhan Batu 2 48 Asahan 2 119 Simalungun 5 310 Dairi 1 -11 Karo 2 612 Deli Serdang 3 2113 Lagakat 3 414 Nias Selatan 1 215 Humbang
Hasundutan 1 -
16 Pakpak Bharat 1 -17 Samosir 1 -18 Serdang Berdagai 2 419 Batu Bara 2 120 Padang Lawas Utara 1 -21 Padang lawas 1 122 Labuhan Batu Selatan 2 223 Labuhan Batu Utara 2 224 Nias Utara - -25 Nias barat - -26 Kota Sibolga 2 127 Kota Tanjungbalai 1 128 Kota Pematangsiantar 2 529 Kota Tabing Tinggi 2 430 Kota Medan 10 6231 Kota Binjai 2 732 Kota Padang
sidimpuan 2 1
33 Kota Gunung sitoli - 1Total 60 146
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, 2014
Tabel 1Sarana Kesehatan Menurut Kabupaten dan Kota Tahun 2014
No Kabupaten /Kota Rumah Sakit UmumPemerintah Swasta
1. Nias 1 -2. Mandailing Natal 2 23. Tapanuli Selatan 1 -4. Tapanuli Tengah 1 -5. Tapanuli Utara 1 -
Bab 3 - 30
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
No Kabupaten /Kota Rumah Sakit UmumPemerintah Swasta
6. Toba Samosir 1 17. Labuhan Batu 2 48 Asahan 2 119 Simalungun 5 310 Dairi 1 -11 Karo 2 612 Deli Serdang 3 2113 Lagakat 3 414 Nias Selatan 1 215 Humbang
Hasundutan 1 -
16 Pakpak Bharat 1 -17 Samosir 1 -18 Serdang Berdagai 2 419 Batu Bara 2 120 Padang Lawas Utara 1 -21 Padang lawas 1 122 Labuhan Batu Selatan 2 223 Labuhan Batu Utara 2 224 Nias Utara - -25 Nias barat - -26 Kota Sibolga 2 127 Kota Tanjungbalai 1 128 Kota Pematangsiantar 2 529 Kota Tabing Tinggi 2 430 Kota Medan 10 6231 Kota Binjai 2 732 Kota Padang
sidimpuan 2 1
33 Kota Gunung sitoli - 1Total 60 146
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, 2014
1.2.6APBD Tabel 1
Anggaran Penerimaan Pemerintah Kab/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013
No Kabupaten /KotaAnggaran Penerimaan Pemerintah (Rupiah)
Pendapatan Daerah
Penerimaan Pembiayaan
1. Nias 42.330.294 87.334.6662. Mandailing Natal 780.589.721 11.000.0003. Tapanuli Selatan 830.544.191 92.405.7654. Tapanuli Tengah 897.170.342 5.600.0005. Tapanuli Utara 809.010.500 19.492.9226. Toba Samosir 760.285.648 43.638.1107. Labuhan Batu 759.607.299 40.118.000
Bab 3 - 31
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
No Kabupaten /KotaAnggaran Penerimaan Pemerintah (Rupiah)
Pendapatan Daerah
Penerimaan Pembiayaan
8 Asahan 1.057.746.174 -9 Simalungun 1.434.413.907 500.00010 Dairi 731.555.992 41.000.00011 Karo 854.452.636 -12 Deli Serdang 2.390.481.189 2.500.00013 Lagakat 1.592.145.866 97.624.62714 Nias Selatan 782.595.258 53.125.02015 Humbang
Hasundutan 637.018.062 39.879.40516 Pakpak Bharat 384.611.789 22.305.93417 Samosir 514.563.172 86.745.00018 Serdang Berdagai 1.052.661.876 -19 Batu Bara 833.815.478 5.000.00020 Padang Lawas Utara 686.429.372 28.408.61821 Padang lawas 555.916.885 52.899.08722 Labuhan Batu Selatan 738.881.106 29.153.69.623 Labuhan Batu Utara 630.997.090 -24 Nias Utara 422.374.929 61.307.106.61025 Nias barat 343.801.867 24.856.25626 Kota Sibolga 504.414.893 23.044.91827 Kota Tanjungbalai 560.583.403 38.569.54628 Kota Pematangsiantar 777.126.506 23.610.45929 Kota Tabing Tinggi 468.612.789 33.672.39030 Kota Medan 4.330.231.194 238.660.31031 Kota Binjai 751.195.779 67.578.84932 Kota Padang
sidimpuan 666.280.787 24.093.91333 Kota Gunung sitoli 432.645.344 18.724.699
Total 29.402.091.337 62.558.648.800Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, 2014
Bab 3 - 32
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
1.3 Gambaran Umum Provinsi Sumatera Barat1.4 Gambaran Umum Provinsi Riau1.5 Gambaran Umum Kepualauan Riau1.6 Gambaran Umum Provinsi Jambi1.7 Gambaran Umum Provinsi Bengkulu1.8 Gambaran Umum Provinsi Sumatera Selatan
Bab 3 - 33
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
1.9 Gambaran Umum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Keadaan alam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar
merupakan dataran rendah, lembah, dan sebagian kecil pegunungan dan perbukitan. Ketinggian dataran rendah rata-rata sekitar 50 meter di atas permukaan laut dan ketinggian daerah pegunungan antara lain: Gunung Marasmencapai 699 meter dan Gunung Tajam ketinggiannya kurang lebih 500 meter di atas permukaan laut. Untuk daerah perbukitan seperti Bukit Menumbing ketinggiannya mencapai kurang lebih 445 meter dan Bukit Mangkol dengan ketinggian sekitar 395 meter di atas permukaan laut.
Gambar 1.Kepulauan Bangka Belitung
Provinsi ini secara geografis terletak pada 104º50’ sampai 109º30’ Bujur Timur dan 0º50’ sampai 4º10’ Lintang Selatan, terdiri dari gugusan dua pulau yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Pulau-pulau kecil yang mengitari Pulau Bangka antara lain Nangka, Penyu, Burung, Lepar, Pongok, Gelasa, Panjang, dan Tujuh sedangkan Pulau Belitung dikelilingi oleh pulau-pulau kecil antara lain Pulau Lima, Lengkuas, Selindung, Pelanduk, Seliu, Nadu,
Bab 3 - 34
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
Mendanau, Batu Dinding, Sumedang, dan pulau-pulau kecil lainnya. Secara geografis letak Provinsi Kepulauan Bangka belitung berbatasan dengan:
Sebelah barat dengan Selat Bangka Sebelah Timur dengan Selat Karimata Sebelah Utara dengan Laut Natuna Sebelah Selatan dengan Laut JawaLuas wilayah mencapai 81.725,23 km². Luas daratan lebih kurang
16.424,23 km² atau 20,10 persen dari total wilayah dan luas laut lebih kurang 65.301 km² atau 79,90 persen dari total wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Wilayah daratan terbagi dalam 6 (enam) kabupaten dan 1 (satu) kota, untuk jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1
TabelNama Kabupaten Kepulauan Bangka Belitung
No Kabupaten Nama Ibukota
Luas (km2)
Kecamatan
Kelurahan
Desa
1. Bangka Sungai Liat 2.950 8 18 532. Bangka Barat Muntok 2.820 6 15 493. Bangka
Tengah Koba 2.126 6 11 524. Bangka
Selatan Toboali 3.607 8 4 495. Belitung Tanjungpanda
n 2.293 5 17 326. Belitung
Timur Manggar 2.507 7 17 227. Pangkal
pinangPangkalpinang 118 7 38 4
Sumber: BPS Prov. Kepulauan Bangka Belitung, 2014
Profil wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung beragam mulai dari daratan, bergelombang berbukit hingga bergunung dengan komposisi lahan datar mencapai luas sekitar 46,19 persen, bergelombang 41,08 persen tersebar di Pulau Bangka, dan sisanya 12,37 persen merupakan wilayah berbukit dan bergunung serta berawa-rawa yang terdapat disebagian wilayah Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat, dan Kabupaten Bangka. Wilayah berawa-rawa umumnya terdapat di Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Bangka Tengah
Daerah Kepulauan Bangka Belitung dihubungkan oleh perairan laut dan pulau-pulau kecil. Secara keseluruhan daratan dan perairan Bangka Belitung merupakan satu kesatuan dari bagian Dataran Sunda, sehingga
Bab 3 - 35
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
perairannya merupakan bagian Dangkalan Sunda (Sunda Shelf) dengan kedalaman laut tidak lebih dari 30 meter. Sebagai daerah perairan, Kepulauan Bangka Belitung mempunyai dua jenis perairan yaitu perairan terbuka dan perairan semi tertutup. Perairan terbuka yang terdapat di sekitar pulau Bangka terletak di sebelah Utara, Timur, dan Selatan Pulau Bangka sedangkan perairan semi tertutup terdapat di Selat Bangka dan Teluk Kelabat di Bangka Utara. Sementara itu, perairan di Pulau Belitung umumnya bersifat perairan terbuka. Disamping sebagai daerah perairan laut, daerah Kepulauan Bangka Belitung juga mempunyai banyak sungai seperti: Sungai Baturusa, Sungai Buluh, Sungai Kotawaringin, Sungai Kampa, Sungai Layang, Sungai Manise, dan Sungai Kurau di Pulau Bangka sedangkan di Pulau Belitung terdapat Sungai Cerucuk, Sungai Buding, Sungai Lenggang, dan Sungai Sembulu
1.9.1Kondisi Fisik Dasar A. Jenis Tanah
Keadaan tanah Kepulauan Bangka Belitung secara umum mempunyai PH atau reaksi tanah yang asam rata-rata dibawah 5, akan tetapi memiliki kandungan aluminium yang sangat tinggi. Di dalamnya mengandung mineral bijih timah (tin), kaolin, dan kuarsa (quartz). Kaolin merupakan bahan baku untuk pembuatan kertas, keramik, deterjen, lem, kosmetik, dan bahan untuk industri kimia. Pasir kuarsa lebih putih dan butirannya lebih kecil dibandingkan pasir biasa. Material ini digunakan untuk pembuatan kaca. Satam banyak digunakan untuk ornamen/hiasan cincin, bros, dan perhiasan lainnya.
B. IklimKepulauan Bangka Belitung memiliki Iklim Tropis yang dipengaruhi
angin musim yang mengalami bulan basah dan kering. Sepanjang tahun, bulan kering hanya terjadi selama 9 bulan yaitu bulan Januari, April- Oktober, dan Desember yang ditandai dengan curah hujan di bawah 200 mm sedangkan bulan basah terjadi pada bulan Februai, Maret, dan November, dengan curah hujan 215,6 hingga 466,2 mm
Bab 3 - 36
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
C. Penggunaan Lahan Kepulauan Bangka Belitung memiliki rata-tara penggunaan lahan
sebagai perkebunan dengan luas 331.662 km2 diikuti dengan tegalan sebesar 138.246 km2 untuk lahan bukan sawah. Untuk lahan pertanian lahan penggunaan lahan sawah sebesar 10.831 km2 selebihnya digunakan untuk jalan, permukiman dan lain sebagainya.
TabelLuas Lahan Menurut Jenis di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
No Penggunaan Lahan Luas (km2)
1. Lahan Pertanian 1.165.557Lahan Sawah 10.831Irigasi 5.756Tadah Hujan 2.745Pasang Surut 231Lebak 2.099
2 Lahan Bukan Sawah 1.154.728Tegal 138.246Ladang 45.984Perkebunan 331.662Hutan Rakyat 72.517Pengembatan 8.037Sementara tidak diusahakan 122.309Lain-lain 435.971
3 Lahan Bukan Pertanian 476.857Jalan, Permukiman, Perkanrtoran, Sungai, dll 131.484Jumlah 1.642.414
Sumber: Kepulauan Bangka Belitung Dalam angka 2013
D. Flora dan FaunaDi Kepulauan Bangka Belitung tumbuh bermacam-macam jenis kayu
berkualitas yang diperdagangkan ke luar daerah seperti: kayu Meranti, Ramin, Mambalong, Mandaru, Bulin, dan Kerengas. Tanaman hutan lainnya adalah: Kapuk, Jelutung, Pulai, Gelam, Meranti rawa, Mentagor, Mahang, Bakau, dan lain-lain. Hasil hutan lainnya merupakan hasil ikutan terutama madu alam dan rotan. Madu Kepulauan Bangka Belitung terkenal dengan madu pahit. Fauna di Kepulauan Bangka Belitung lebih memiliki kesamaan dengan fauna di Kepulauan Riau dan semenanjung Malaysia daripada dengan daerah Sumatera. Beberapa jenis hewan yang dapat ditemui di Kepulauan Bangka Belitung antara lain : Rusa, Beruk, Monyet, Lutung, Babi, Tringgiling, Kancil, Musang , Elang, Ayam Hutan, Pelanduk, berjenis-jenis ular, dan Biawak
Bab 3 - 37
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
1.9.2Demografi dan Kependudukan Berdasarkan distribusi penduduk, sebagian besar penduduk mendiami
wilayah Pulau Bangka, tepatnya berada di Kabupaten Bangka, yaitu sebesar 22,66 persen sedangkan sebaran penduduk paling sedikit berada di Kabupaten Belitung Timur, yaitu sebesar 8,67 persen.
Secara keseluruhan, kepadatan penduduk Kepulauan Bangka Belitung tahun 2013 adalah 79 jiwa per km2. Konsentrasi penduduk terdapat di ibukota Provinsi yaitu Pangkalpinang dengan kepadatan penduduk sebesar 1.564 jiwa per km2, sangat berbeda dibandingkan kabupaten lainnya yang mempunyai kepadatan penduduk sebesar 100 jiwa per km2 atau lebih rendah. Bahkan Belitung Timur mempunyai kepadatan penduduk yang hanya sebesar 45 jiwa per km2
Tabel Jumlah, Laju Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk
Kepulauan Bangka BelitungMenurut Kabupaten/KotaTahun 2013
No Kabupaten /Kota Penduduk (jiwa)
Distribusi Penduduk
(%)
Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)
1. Kabupaten Bangka 294.003 22,65 1002. Kabupaten Bangka
Barat 163.871 12,62 713. Kabupaten Bangka
Tengah 188.376 14,51 674. Kabupaten Bangka
Selatan 170.033 13,10 805. Kabupaten Belitung 183.486 14,13 516. Kabupaten Belitung
Timur 112.569 867 457. Kabupaten Pangkal
pinang 185.830 14,32 1564Total 1.289.168 100 79
Sumber: BPS Kepulauan Bangka Belitung, 2014
1.9.3Ekonomi WilayahA. Kemiskinan
Persentase penduduk miskin di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam kurun waktu 2008-2013 telah mengalami penurunan, yaitu dari 7,89% pada tahun 2008 menjadi 5,16% pada tahun 2011, namun mengalami sedikit kenaikan pada tahun 2012 menjadi 5,37%. Kemungkinan kenaikan
Bab 3 - 38
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
dikarenakan adanya kenaikan pada jumlah angkatan kerja. Sedangkan lapangan pekerjaan masih kurang. Selain itu tingkat migrasi tinggi, sementara kualitas penduduk yang masuk tersebut relatif masih rendah. Sementara itu Indeks Kedalaman Kemiskinan secara konsisten menurun dalam 5 tahun terakhir. Indeks Keparahan Kemiskinan mencapai angka terendah pada tahun 2012
TabelData Kemiskinan Menurut Kab/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tahun 2012
No KabupatenPresentase Penduduk Miskin (%)
Jumlah Penduduk Miskin
Garis Kemiskina
n (Rp)
Indeks Kedalaman Kemiskina
n
Indeks Keparahan Kemiskina
n1. Bangka 536 15.410 315.548 0,63 0,132. Bangka Barat 697 11.290 416.041 0,81 0,133. Bangka
Tengah 359 6.530 305.500 0,57 0,144. Bangka
Selatan 556 9.300 387.786 0,78 0,195. Belitung 423 7.600 308.328 0,56 0,116. Belitung
Timur 713 7.880 380.813 0,90 0,247. Pangkal
pinang 415 7.530 378.275 0,46 0,10Sumber: BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2013
B. PDRBPerekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2013
yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp38.935 milyar, meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang sebesar Rp34.458,6 milyar sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 besarnya mencapai Rp12.905 milyar, meningkat dari Rp12.257,1 milyar pada tahun 2012. Pertumbuhan PDRB pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 (y on y) adalah sebesar 5,3 persen, namun demikian jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2012 mengalami perlambatan dimana pada tahun 2012, perekonomian Kepulauan Bangka Belitung tumbuh sebesar 5,7 persen. Sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada tahun 2013 terjadi pada sektor jasa-jasa sebesar 8,2 persen, diikuti sektor pengangkutan dan komunikasi dan sektor pertanian masing-masing sebesar 7,7 persen dan 7,4 persen. Gambaran mengenai perkembangan PDRB Provinsi Kepulauan
Bab 3 - 39
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
Bangka Belitung Tahun 2010 – 2013, proyeksi tahun 2014 sebagaimana terlihat pada
TabelPDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Atas Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha tahun 2012-2014LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014
1. PERTANIAN6.423.32
37.409.49
8 8.451.636 a. Tanaman Bahan Makanan 1.551.048 1.808.293 1.979.781 b. Tanaman Perkebunan 2.105.112 2.392.534 2.873.721 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 183.482 213.629 240.137 d. Kehutanan 107.960 122.705 138.811 e. Perikanan 2.475.721 2.872.337 3.219.187 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
5.399.472
5.677.836 5.945.832
a. Minyak dan Gas Bumi 648.753 709.255 739.957 b. Pertambangan tanpa Migas 3.888.280 3.980.855 4.087.200 c. Penggalian 862.440 987.726 1.118.675
3. INDUSTRI PENGOLAHAN6.720.79
17.404.53
0 8.090.508 a. Industri Migas 0 0 0 1. Pengilangan Minyak Bumi 0 0 0 2. Gas Alam Cair 0 0 0
b. Industri Tanpa Migas6.720.79
17.404.53
0 8.090.508 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 1.143.746 1.305.057 1.541.404 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 354 405 464 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 215.258 240.945 276.427 4. Kertas dan Barang Cetakan 2.353 2.691 3.034 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 44.279 49.263 52.813 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 809.215 944.081 1.048.583 7. Logam Dasar Besi & Baja 4.453.492 4.804.539 5.105.195 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 52.093 57.549 62.588 9. Barang lainnya 0 0 0 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 242.572 282.920 318.669 a. Listrik 239.710 279.611 314.951 b. Gas 0 0 0 c. Air Bersih 2.862 3.309 3.718
5. BANGUNAN2.839.39
13.334.19
3 3.870.218
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN6.579.83
87.409.70
3 8.423.477 a. Perdagangan Besar & Eceran 6.100.435 6.851.964 7.785.028 b. Hotel 29.921 32.934 36.115 c. Restoran 449.482 524.806 602.334 7. PENGANGKUTAN & 1.185.26 1.384.56 1.569.085
Bab 3 - 40
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014KOMUNIKASI 2 9
a. Pengangkutan 954.9421.121.04
1 1.281.327 1. Angkutan Rel 0 0 0 2. Angkutan Jalan Raya 506.216 599.726 692.427 3. Angkutan Laut 105.996 126.579 143.168 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 19.771 23.214 26.346 5. Angkutan Udara 288.399 332.376 375.480 6. Jasa Penunjang Angkutan 34.560 39.144 43.906 b. Komunikasi 230.320 263.528 287.758 1. Pos dan Telekomunikasi 221.736 253.812 276.609 2. Jasa Penunjang Komunikasi 8.583 9.716 11.149 8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 953.239 1.097.66
5 1.242.400 a. Bank 102.697 116.641 132.832 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 32.678 37.821 42.608 c. Jasa Penunjang Keuangan 0 0 0 d. Sewa Bangunan 770.004 888.188 1.004.022 e. Jasa Perusahaan 47.861 55.014 62.938
9. JASA-JASA4.105.00
24.916.69
5 5.642.725
a. Pemerintahan Umum3.511.67
34.217.95
1 4.824.767 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 2.795.656 3.349.525 3.827.356 2. Jasa Pemerintah lainnya 716.017 868.425 997.411 b. Swasta 593.329 698.745 817.959 1. Sosial Kemasyarakatan 168.002 197.507 230.036 2. Hiburan & Rekreasi 3.500 4.095 4.782 3. Perorangan & Rumahtangga 421.827 497.143 583.140
PDRB DENGAN MIGAS34.448.8
9038.917.6
0943.554.55
0
PDRB TANPA MIGAS33.800.1
3838.208.3
5442.814.59
3
1.9.4Sarana dan PrasaranaA.B. Sarana Kesehatan
Dalam rangka pengendalian permasalahan kesehatan yang terjadi dan peningkatan taraf kesehatan masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, keberadaan sarana dan prasarana kesehatan termasuk pula ketersediaan tenaga dokter menjadi sangat penting. Sebagai salah satu
Bab 3 - 41
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
bentuk pelayanan dasar kepada masyarakat, pemerintah berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan akan sarana dan prasarana kesehatan tersebut. Adapun perkembangan sarana dan prasarana kesehatan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat dilihat pada
TabelPerkembangan Jumlah Puskesmas di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tan hun 2008-2013No Kabupaten /Kota 2009 2010 2011 2012 20131. Kabupaten Bangka 11 11 11 11 112. Kabupaten Bangka
Barat 9 9 9 9 93. Kabupaten Bangka
Tengah 7 7 7 7 74. Kabupaten Bangka
Selatan 6 6 8 8 85. Kabupaten Belitung 6 7 8 8 96. Kabupaten Belitung
Timur 6 6 6 6 67. Kabupaten Pangkal
pinang 9 9 9 9 9Sumber: BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2014
1.9.5APBD
Bab 3 - 42
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
1.10 Gambaran Umum Provinsi Lampung
1.10.1 Kondisi Fisik DasarA.Topografi
1.10.2 Kependudukan A. Jumlah Penduduk Dan Rumah Tangga
B.Struktur Penduduk Berdasarkan UmurC. Struktur Penduduk Berdasarkan Agama
1.10.3 Sarana dan PrasaranaA.Sarana Pendidikan
Pada tahun ajaran 2014/2015 jumlah murid yang bersekolah di Provinsi NTB tercatat sebanyak 972.706 orang, terdiri dari 824.130 murid sekolah negeri dan 148.576 murid sekolah swasta. Jumlah terbanyak, sebesar 540.246 merupakan murid sekolah dasar, Angka Partisipasi Kasar (APK) Tingkat Sekolah Dasar Provinsi NTB tahun 2014/2015 mencapai 113,41 dengan capaian tertinggi di Kabupaten Dompu yang mencapai 121,23.
Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan bagi penduduk yang mengalami keterbatasan fisik dan mental, terdapat 29 sekolah Luar Biasa
Bab 3 - 43
Gambaran Umum
Pulau Sumatera2015
(SLB), dan 490 orang guru atau tenaga pengajar yang hampir tersebar di seluruh kabupaten/kota di Nusa Tenggara Barat.
B.Sarana Pribadatan
C.Sarana Kesehatan
D.Sarana Sosial dan Jasa Lainnya
E. Prasarana Jalan dan JembatanF. Prasarana Telekomunikasi
1.10.4 TransportasiA.Pelabuhan dan Bandar UdaraB. Jumlah Kendaraan Transportasi Darat
1.10.5 EkonomiA.Kegiatan Mata Pencaharian Penduduk
Bab 3 - 44
Gambaran Umum
: Wilayah Pengembangan Strategis ( WPS )
Pulau Sumatera2015
1.11 Gambaran Umum Nusa Tenggara Timur ( NTT )
Bab 3 - 45
Gambaran Umum
top related