presentasi no_4_8_merintis usaha baru & modal pengembangannya

Post on 04-Aug-2015

51 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Dhea Primasari (150110080160)

Arina Robbi(150110080161)Raden Bondan

(150110080162)Biswara A C

(150110080163)Agustin Chen

(150110080165)Rizky

(150110080211)

3 cara

Kerja sama Manajemen (franchising)

Membeli Perusahaan Orang lain

Merintis Usaha Baru

Perusahaan Milik Sendiri

Persekutuan

Perusahaan Berbadan Hukum

Menurut Survei Peggy Lambing

2 pendekatan menurut Lambing untuk mencari peluang dengan mendirikan usaha:1.Pendekatan inside-out (idea generation)

Berdasarkan gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha2.Pendekatan outside-in (opportunity recognition)

Menekankan pada basis ide bahwa perusahaan akan berhasil apabila menanggapi atau menciptakan kebutuhan pasa

Menurut Norman Scarborough, kopetensi usaha yang

diperlukan:

Hal yang harus diperhatikan dalam merintis usaha:1. Barang dan jenis usaha yang dimasuki2. Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih3. Tempat usaha yang akan dipilih4. Organisasi usaha yang akan digunakan5. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh6. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh

Bidang usaha yang akan dimasuki:1. Pertanian2. Pertambangan3. Pabrikasi4. Konstruksi5. Perdagangan6. Jasa keuangan7. Jasa perorangan8. Jasa umum9. Jasa wisata

Bagan Struktur Organisasi Perkembangan Usaha

Struktur organisasi sederhana

Struktur organisasi pertumbuhan usaha terbatas

Struktur organisasi usaha sistem departemen

Menurut Peggy Lambing, ada beberapa hambatan

untuk memasuki industri baru, yaitu:

1. Sikap dan kebiasaan pelanggan: loyalitas pelanggan

kepada perusahaan baru masih kurang, sedangkan

perusahaan yang sudah ada lebih bertahan

2. Biaya perubahan: biaya yang diperlukan untuk

pelatihan kembali para karyawan & penggantian alat

serta sistem yang lama

3. Respon dari pesaing yang secara agresif akan

mempertahankan pangsa pasar yang ada

Menurut Zimmerer, aspek yang perlu diperhatikan dan dianalisis sebelum membeli perusahaan:

1. Pengalaman apa yg dimiliki untuk mengoperasikan perusahaan tersebut?

2. Mengapa perusahaan tersebut berhasil tetapi kritis?

3. Di mana lokasi perusahaan tersebut?

4. Berapa harga rasional untuk membeli perusahaan tsb?

5. Apakah membeli perusahaan tsb akan lebih menguntungkan?

Seorang wiausaha juga harus memperhatikan sumber-sumber potensial perusahaan yg akan dibeli, antara lain:

1. Pedagang perantara penjual perusahaan yg akan dibeli

2. Bank investor yang melayani perusahaan

3. Kontak-kontak perusahaan

4. Jaringan kerja sama bisnis dan sosial perusahaan yg akan dibeli

5. Daftar majalah dan jurnal perdagangan yg digunakan oleh perusahaan yang akan dibeli

Merupakan cara memasuki dunia usaha yang sangat populer di seluruh dunia;

Merupakan erja sama manajemen yang biasanya berkembang dalam

perusahaan ritel;

Merupakan persetujuan lisensi menurut hukum antara suatu perusahaan

penyelenggara dengan penyalur atau perusahaan lain untuk melaksanakan

usaha.

Perusahaan yang memberi waralaba disebut franchisor atau prinsipal

waralaba dan penyalur disebut franchisee atau agen waralaba.

Franchisor mengizinkan franchisee untuk menggunakan nama, tempat,

bimbingan, latihan karyawan, periklanan, dan perbekalan material berlanjut.

Dukungan awal:

1. Pemilihan tempat 4. Pola arus kerja

2. Rencana bangunan 5. Pemilihan karyawan

3. Pembelian peralatan 6. Periklanan, grafik, bantuan pada acara

pembukaan

Bantuan lain yang berlanjut berupa:

1. Pencatatan dan akuntansi

2. Konsultasi

3. Pemeriksaan dan standardisasi

4. Promosi

5. Pengendalian kualitas

6. Nasihat hukum

7. Penelitian

8. Material lainnya

Menurut Zimmerer, keuntungan dari kerja sama waralaba:

1. Pelatihan, pengarahan, & pengawasan yang berlanjut dari franchisor

2. Bantuan finansial

3. Keuntungan dari penggunaan merek, nama, dan produk yang dikenal

Menurut Peggy Lambing, keuntungan dari kerja sama waralaba:

1. Bantuan awal yg memberi kemudahan, yaitu: saran pemilihan lokasi,

analisis tata letak fasilitas, bantuan keuangan, pelatihan manajemen,

seleksi karyawan, dan bantuan pelatihan

2. Basis mempertimbangkan prospek keberhasilan

3. Mendapat pengakuan dengan segera

4. Daya beli

5. Cakupan iklan & pengalaman

6. Perbaikan operasional.

Kerugiannya menurut Zimmerer:

1. Program latihan tidak sesuai dengan yang diinginkan

2. Pembatasan kreativitas penyelenggaraan usaha franchisee

3. Franchisee jarang memiliki hak untuk menjual perusahaannya kepada

pihak lain tanpa menawarkan terlebih dahulu kepada pihak franchisor

dengan harga sama

Kelebihan dan Kelemahan Merintis, Membeli, & Kerja sama Manajemen

Bentuk Kelebihan Kelemahan

Merintis Usaha • Gagasan murbi

• Bebas beroperasi

• fleksibel dan mudah pengaturan

• Pengakuan nama urang

• Fasilitas inefisien

• Penuh ketidakpastian

• Persaingan kurang diketahui

Membeli

perusahaan

• Kemungkinan sukses

• Lokasi sudah cocok

•Karyawan & pemasok biasanya

sudah mantap

•Sudah siap operasi

• Perusahaan yg dijual lemah

• Peralatan tidak efisien

• Mahal

• Sulit inovasi

Waralaba • Mendapat pengalaman

•Penggunaan nama, merek yang

sudah dikenal

• Tidak mandiri

• Kreativitas tidak berkembang

• Menjadi interdependen,

terdominasi, rentan terhadap

franchisor

Menurut Committee for Economic Development kriteria usaha kecil:

1. Manajemen berdiri sendiri, manajer adalah pemilik

2. Modal disediakan oleh pemilik atau sekelompok kecil

3. Daerah operasi bersifat lokal

4. Ukuran dalam keseluruhan relatif kecil

Secara internal, suatu perusahaan perlu memiliki:

1. Kompetensi khusus yang dicari dari integrasi funggsional

2. Kemampuan internal

3. Kompetensi inti

4. Rahasia wirausaha, yaitu kreativitas dan inovasi

5. Maksud strategi/tantangan eksternal teori dinamis

Menurut Porter, dalam menghadapi tantangan eksternal perusahaan

harus dapat menciptakan keunggulan melalui biaya rendah, diferensiasi,

dan fokus.

Burns menyaranakn bahwa agar perusahaan kecil berhasil take-off,

maka harus ada usaha yang diarahkan untuk kelangsungan hidup,

konsolidasi, pengendalian, perencanaan, dan harapan.

Menurut D’Aveni, perusahaan menekankan pada strategi

pengembangan kompetensi inti, yaitu pengetahuan & keunikan

menciptakan keunggulan melalui “The New 7-S’ strategy”, yaitu:

1. Superior stakeholder satisfication: mengutamakan kepuasaan pihak-

pihak yang berkepentingan terhadapa perusahaan

2. Strategic sooth saying: merancang strategi yang membuat kejutan

3. Position for speed: posisi untuk mengutamakan kecepatan

4. Position for surprise: posisi untuk membuat kejutan

5. Shifting the role of the game: strategi untuk mengadakan perubahan

peran yang dimainkan

6. Signaling strategic intent: mengindikasikan tujuan dari strategi

7. Simultanous and sequential strategic thrusts: mebuat rangkaian

pendorong strategi secara simultan dan berurutan.

http://filekom.com/fwbxn20t322h.html

top related