plagiat merupakan tindakan tidak terpuji … · perkawinan pada individu suami-istri ... bab i...
Post on 03-Mar-2019
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA MATERIALISME DAN KEPUASANPERKAWINAN PADA INDIVIDU SUAMI-ISTRI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh:
Alexander Widyawan Saktya Nugraha
119114110
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN ANTARA MATERIALISME DAN KEPUASANPERKAWINAN PADA INDIVIDU SUAMI-ISTRI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh:
Alexander Widyawan Saktya Nugraha
119114110
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“Hayu gancang boy, ameh geur nikah”-By Prof. I. Harlison TJ-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Saya persembahkan karya ilmiah ini kepada:
Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, perlindungan serta kesempatan yang
senantiasa diberikan kepada saya.
Untuk Bapak dan Ibu yang dengan sabar dan semangat membimbing dan
mendampingi anakmu selama ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA MATERIALISME DAN KEPUASANPERKAWINAN PADA INDIVIDU SUAMI-ISTRI
Alexander Widyawan Saktya Nugraha
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara materialisme dan kepuasanperkawinan pada pasangan suami-istri. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan yangnegatif dan signifikan antara nilai materialisme dan kepuasan perkawinan pada pasangan suami-istri. Subjek penelitian ini berjumlah 186 orang yang berstatus sudah menikah. Alat pengumpulandata adalah skala kepuasan perkawinan dan skala nilai materialisme (MVS) yang diadaptasi dalamBahasa Indonesia oleh peneliti. Skala kepuasan perkawinan memiliki koefisien reliabilitas sebesar0,963 dan skala nilai materilisme memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,865. Teknik analisisdata menggunakan uji korelasi Spearman’s rho disebabkan sebaran data pada kedua variabelbersifat tidak normal. Penelitian ini menghasilkan r sebesar -0,646 dan nilai p sebesar 0,000 <0,05. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan hubungan negatif antara materialisme dan kepuasanperkawinan. Hal ini berarti semakin tinggi nilai materialisme individu maka kepuasan perkawinanyang dimiliki semakin rendah. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah nilai materialismeindividu maka kepuasan perkawinan yang dimiliki semakin tinggi.
Kata kunci : Materialisme, Kepuasan perkawinan, Pasangan sumi-istri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE RELATIONSHIP BETWEEN MATERIALISM AND MARRIAGESATISFACTION IN MARRIED COUPLES
Alexander Widyawan Saktya Nugraha
ABSTRACT
This research aimed to investigate the correlation between materialism and marriagesatisfaction in married couples. The hypothesis was that there was negative relationship betweenmaterialism and marriage satisfaction in married couples. The subjects in research were 186 peoplewere married. Data instrument be used were the materialism values scale (MVS) are adapted inIndonesian by researcher and marriage satisfaction scale. The alpha reliability coefficient ofmaterialism value scale was 0.963 and coefficient of Materialism value scale was 0.865. Thetechnique of data analysis being used was Spearman's rho correlation test because data on bothvariables are not normal. The research showed that value of r was -0.646 with p 0.000 < 0.05. Theresults indicated a negative correlation between materialism and marriage satisfaction. It wasmeans that the higher the materialistic value by married couples, the marriage satisfaction will belower. On the contrary, the lower materialism value by married couples, the marriage satisfactionwill be higher.
Keyword: Materialism, Marriage satisfaction, Married couples
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih saya ucapkan kepada Tuhan Yesus
Kristus atas segala penyertaan dan pendampingan selama proses
pengerjaan skripsi ini. Pada proses penulisan skripsi ini penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak C.Siswa Widyatmoko, M.Psi dosen pembimbing skripsi.
Terimakasih atas semua bantuan, bimbingan, waktu, saran, serta
kesabarannya.
2. Ibu Debri Pristenella, M. Si., dosen pembimbing akademik 2011
yang selalu memberikan saran, dukungan dan bantuannya.
3. Seluruh subjek penelitian saya yang sudah mau direpotkan dan
mendoakan keberhasilan saya.
4. Bapak, Ibu, dan Mbah Uti yang selalu mendoakan, memberikan
semangat, dan menunggu dengan sabar sampai skripsi ini selesai.
Terima kasih atas pikiran, tenaga dan biaya yang sudah banyak
dicurahkan untuk saya. Saya selalu bersyukur bisa berada ditengah-
tengah kalian.
5. Terimakasih kepada Aloysia Rimpi Karuniasti selaku calon istri
saya, yang telah banyak memberikan masukan, saran dan
membantu saya dalam proses pengerjaan skripsi.
6. Terimakasih kepada Bonivasios Dwi yang telah memberikan
tumpangan tempat tinggal selama penulis mengerjakan skripsi di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Yogyakarta. Terima kasih sudah sharing tempat tidur dan tidur
bersama.
7. Sedulurku Scooterist 9114. Yuda, Bayu, Boni, Aji, Anoy, Thole,
Daniel, Haha, Bendot, Vander, Vico, Boncel, Grego, Gencet,
Gempol, Konde, Gunam, Pandu, Awang, Pak Pid. Terimakasih
untuk kebersamaan dan mabuk-mabukannya. Terimakasih atas
persaudaraan yang sangat luar biasa ini. Terimakasih untuk canda
tawa yang kalian ciptakan. Terimakasih juga untuk dukungan,
bantuan, perhatian dan kasih sayang kalian. Selalu sukses dan tetap
bersahabat. Tuhan memberkati kalian lur!!.
8. Terimakasih kepada kendaraan kesayanganku VESPA yang selalu
aku sayangi, selalu menemaniku dalam suka duka, memberikan
kedamaian disaat stress. Thanks mbah joe dan kimcilnya mbah joe.
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki
kekurangan, untuk itu penulis sangat terbuka untuk menerima saran dan
kritik yang dapat membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
banyak orang. Tuhan memberkati kita semua. Amin.
Yogyakarta,
Penulis,
Alexander Widyawan Saktya Nugraha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii
HALAMAN MOTTO ...........................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..........................................vi
ASBTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT...........................................................................................................viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................... ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................... x
DAFTAR ISI........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL................................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 6
A. Nilai Materialisme...................................................................................... 6
1. Definisi Nilai Materialisme.................................................................. 6
2. Dimensi Nilai Materialisme ................................................................. 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3. Dampak Nilai Materialisme ................................................................ 7
B. Kepuasan Perkawinan ............................................................................... 9
1. Pengertian Kepuasan Perkawinan ....................................................... 9
2. Aspek Kepuasan Perkawinan ............................................................. 10
C. Pasangan Suami-Istri................................................................................ 12
D. Dinamika Hubungan Materialisme dan Kepuasan Perkawinan pada
Individu Sumi-Istri ................................................................................... 13
E. Skema Penelitian...................................................................................... 15
F. Hipotesis Penelitian.................................................................................. 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................. 17
A. Jenis Penelitian......................................................................................... 17
B. Variabel Penelitian ................................................................................... 17
C. Definisi Operasional................................................................................. 17
1. Nilai Materialisme.............................................................................. 17
2. Kepuasan Perkawinan ........................................................................ 18
D. Subjek Penelitian...................................................................................... 18
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ....................................................... 19
1. Skala Nilai Materialisme.................................................................... 19
2. Skala Kepuasan Perkawinan .............................................................. 21
F. Pertanggungjawaban Alat Ukur ............................................................... 24
1. Validitas ............................................................................................. 24
2. Seleksi Item........................................................................................ 24
3. Reliabilitas ......................................................................................... 26
G. Metode Analisis Data............................................................................... 27
1. Uji Asumsi ......................................................................................... 27
2. Uji Hipotesis ...................................................................................... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................... 29
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................. 29
B. Deskripsi Subjek Penelitian ..................................................................... 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
C. Deskripsi Data Penelitian......................................................................... 29
D. Hasil Penelitian ........................................................................................ 31
E. PEMBAHASAN ...................................................................................... 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 37
A. Kesimpulan .............................................................................................. 37
B. Saran......................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 39
LAMPIRAN......................................................................................................... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Blue Print Materialistic Value Scale ....................................... 20
Tabel 3.2 Pemberian skor Skala Materialisme......................................... 21
Tabel 3.3 Distribusi Item Skala Kepuasan Perkawinan Sebelum Try-Out22
Tabel 3.4 Blue-Print Skala Kepuasan Perkawinan Sebelum Try-Out ..... 23
Tabel 3.5 Pemberian Skor Skala Kepuasan Perkawinan ......................... 23
Tabel 3.6 Blue-Print Skala Kepuasan Perkawinan Setelah Try-Out ....... 25
Tabel 4.1 Demografi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin ....................... 29
Table 4.2 Demografi Subjek Berdasarkan Usia Perkawinan ................... 30
Tabel 4.3 Data Empirik dan Data Teoritik............................................... 30
Tabel 4.4 Uji Normalitas.......................................................................... 31
Tabel 4.5 Uji Linearitas............................................................................ 32
Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis ................................................................... 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema Dinamika Hubungan Antara Nilai Materialisme dan Kepuasan
Perkawinan pada Individu Suami-Istri............................................... 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Uji Coba..................................................................... 44
Lampiran 2. Skala Penelitian ................................................................... 62
Lampiran 3. Analisis Tambahan .............................................................. 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap pasangan yang sudah menikah pasti mempunyai harapan untuk
menjalani kehidupan perkawinan yang langgeng. Perkawinan yang langgeng
diperoleh dengan terpenuhinya kepuasan perkawinan (Schoen et al. 2002).
Glenn dan Weaver (dalam Rahmah, 1997) mengatakan bahwa kepuasan
kehidupan perkawinan lebih berperan menciptakan kebahagiaan hidup secara
keseluruhan daripada kepuasan dalam aspek kehidupan yang lain termasuk
kepuasan kesuksesan dalam dunia kerja. Setelah menikah sumber
kebahagiaan adalah perkawinan yang langgeng dan tidak penuh konflik.
Fowers (1998) menunjukkan bahwa penduduk Amerika Serikat merasa
kepuasan perkawinan lebih penting daripada bidang lainnya, seperti
kesuksesan pekerjaan, agama, rumah, dan keuangan.
Penelitian Lavenson dkk (1993) menegaskan bahwa kepuasan
perkawinan mempengaruhi kesehatan baik mental maupun fisik. Pasangan
dalam perkawinan yang memuaskan memiliki tingkat kesehatan mental dan
fisik yang lebih baik daripada pasangan yang merasa tidak puas. Hal ini
didukung oleh penelitian Gottman (1989, 1992) yang menemukan bahwa
dalam interaksi perkawinan yang memuaskan emosi positif seperti afeksi,
humor, minat, kesenangan, lebih sering muncul dibandingkan dengan
perkawinan yang tidak memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Banyak pasangan yang menghadapi kesulitan dan merasa tidak puas
dengan perkawinannya. Fischer (dalam Lailatushifah, 2003) menyatakan
bahwa perasaan tidak puas dalam perkawinan merupakan awal kegagalan
perkawinan. Seseorang yang merasa tidak puas dengan perkawinannya akan
memilih perceraian sebagai titik akhir. Ahli-ahli perkawinan seperti Fowers
(1998) dan Kurdek (2005) menyatakan salah satu konsekuensi dari
perkawinan yang tidak memuaskan adalah perceraian.
Saxton (1986) menyatakan bahwa kepuasan perkawinan terdiri dari
pemenuhan tiga kebutuhan dalam perkawinan. Tiga kebutuhan tersebut
adalah kebutuhan materiil, seksual, dan psikologis. Pemenuhan kebutuhan
materiil memberikan kepuasan fisik dan biologis serta psikologis. Kepuasan
fisik dan biologis diwujudkan dalam bentuk sandang, pangan, papan,
perawatan kehidupan rumah tangga, dan uang. Pemenuhan kebutuhan seksual
ditandai dengan kondisi hubungan seksual yang baik dan keharmonisan
pasangan dalam rumah tangga. Kebutuhan psikologis untuk mencapai
kepuasan perkawinan adalah rasa aman, kerjasama, saling pengertian, saling
menerima pasangan, saling menghormati, saling menghargai, dan saling
berkomitmen. Ketiga aspek kebutuhan dasar ini saling berhubungan satu
sama lain. Apabila salah satu aspek tidak terpenuhi maka berpengaruh pada
aspek yang lain dan berdampak pada perceraian.
Di Indonesia terjadi banyak perceraian dengan alasan kebutuhan
ekonomi yang tidak tercukupi. Data Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama
2010 menyatakan perceraian dengan alasan tersebut mencapai angka 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
persen (Panjaitan, 2011). Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
mengatakan bahwa angka perceraian di Indonesia termasuk tinggi dengan
kisaran 60-70 persen. Makassar mencapai prosentase tertinggi yaitu 75 persen
dan DKI Jakarta 70 persen. Penyebab perceraian adalah perbedaan
pendapatan (income) (Suri, 2016).
Fenomena perceraian dengan alasan ekonomi menunjukkan bahwa era
global ini sebagian besar orang Indonesia menganggap materi sebagai hal
penting dan menimbulkan kecenderungan materialisme. Survey perusahaan
biro jodoh professional Lunch Actually asal Singapura pada tahun 2015
menunjukkan bahwa wanita Indonesia cenderung menilai pria dari sisi materi.
Penelitian menyebutkan kebanyakan wanita Indonesia lebih memilih pria
yang memiliki karier dan penghasilan tinggi. Seorang wanita yang
diwawancarai oleh pihak biro jodoh tersebut menyatakan bahwa menjalin
hubungan yang menuju perkawinan harus bertujuan pada kehidupan yang
lebih baik atau mapan. Ia berpendapat bahwa jika situasi keuangan yang
dimiliki stabil maka kecil kemungkinan muncul masalah dalam perkawinan
(Hadriani, 2015).
Data dari Dirjen Bimas dan biro jodoh Lunch Actually (Panjaitan,
2011; Hadriani, 2015) menyimpulkan bahwa materi merupakan salah satu
aspek penting di Indonesia yang harus terpenuhi dalam menjaga perkawinan
untuk tetap utuh. Fenomena perceraian di Indonesia sesuai dengan penelitian
Saxton (1986) bahwa materi merupakan aspek yang harus terpenuhi selain
seksual dan psikologis. Kasser (2002) sebaliknya menegaskan bahwa materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dan menjalin sebuah relasi yang baik dengan pasangan tidak dapat
berdampingan. Materialisme “telah menggeser” kegiatan lain dalam
kehidupan seseorang, seperti waktu dan sumber daya yang dihabiskan untuk
memperoleh hal-hal materi sementara hubungan dengan pasangan diabaikan.
Nilai materialisme menurut Belk (1985) adalah nilai yang menempatkan
kepemilikan duniawi untuk mencapai kebahagiaan dan tujuan hidup. Vohs,
Mead, dan Goode (2008) menyatakan bahwa individu materialistik memiliki
keintiman rendah pada pasangan. Mereka menunjukkan bahwa individu
materialistik lebih mandiri karena mereka cenderung melihat sebuah
hubungan dari sudut pandang ekonomi dan sangat kurang peka terhadap
hubungan dengan pasangan sehingga perkawinannya kurang harmonis.
Berdasarkan paragraf tersebut, peneliti ingin mengetahui apakah ada
hubungan antara nilai materialisme dan kepuasan perkawinan pada individu
suami-istri. Hal ini perlu diteliti melihat data perceraian di Indonesia yang
tinggi mencapai prosentase 60-70 persen karena sebuah alasan materi (Nilam
Suri, Liputan6.com, 2016).
B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara nilai materialisme dan kepuasan perkawinan
pada individu suami-istri?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Tujuan Penelitan
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melihat
hubungan antara nilai materialisme dan kepuasan perkawinan pada individu
suami-istri.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam pengembangan ilmu Psikologi
khususnya Psikologi Perkembangan terkait hubungan nilai materialisme
dan kepuasan perkawinan pada suami-istri, serta dapat menjadi acuan
bagi penelitian selanjutnya dengan topik kepuasan perkawinan.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat menjadikan evaluasi bagi individu suami-istri tentang
nilai materialisme dan kepuasan perkawinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Nilai Materialisme
1. Definisi Nilai Materialisme
Nilai Materialisme merupakan gaya hidup dengan tujuan untuk
mendapatkan dan mengumpulkan banyak harta. Seseorang yang
materialistis mengalami ketergantungan pada harta benda karena memiliki
banyak harta menunjukkan kesuksesan seseorang (simbol kesuksesan)
dan menimbulkan kesenangan serta kenikmatan. Kesuksesan dan
kebahagian seseorang diukur dari pendapatannya. (Boven, 2005; Chan &
Gerrard, 2007; Kasser, 2002 dalam Froh dkk., 2011; dan Richins, 1999
dalam Kinnear, 2011).
Nilai materialisme menurut Belk (1985) adalah nilai yang
menempatkan kepemilikan duniawi untuk mencapai kebahagiaan dan
tujuan hidup. Belk (1985) mendefinisikan nilai materialisme sebagai
bagian ciri kepribadian setiap individu. Richins dan Dawson (1992 dalam
Ahuvia & Wong, 1995) mendefinisikan nilai materialisme sebagai
pencapaian kesejahteraan dan kesempurnaan hidup berdasarkan pada
kepemilikan materi.
Dari uraian tersebut dipilih definisi nilai materialisme menurut
Richins dan Dawson (1992) sebagai pencapaian kesejahteraan dan
kesempurnaan hidup yang berdasarkan kepemilikan materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Dimensi Nilai materialisme
Nilai materialisme ini dibagi dalam 3 dimensi oleh Richins &
Dawson (1992 dalam Ahuvia dan Wong, 1995). Pertama, dimensi
pentingnya harta dalam hidup seseorang (acquisition centrality). Dimensi
ini mengukur derajat keyakinan seseorang akan arti penting materi dalam
kehidupan seseorang.
Kedua, dimensi kepemilikian merupakan ukuran kesuksesan hidup
(possession defined success). Dimensi ini mengukur keyakinan seseorang
akan arti kesuksesan berdasarkan pada jumlah dan kualitas materi.
Ketiga, dimensi kepemilikan dan harta benda merupakan sumber
kebahagian (acquisition as the pursuit of happiness). Dimensi ini
mengukur kesejahteraan dan kebahagian hidup individu berdasarkan pada
materi.
3. Dampak Nilai materialisme
a. Dampak Umum
Richins dan Dawson (1992) menyatakan individu yang
materialistis lebih memiliki subjective well-being yang rendah, stress
yang tinggi, dan tidak memiliki kebahagiaan serta kepuasan hidup.
Menurut Kasser, Ryan, Couchman, & Sheldon (2004) nilai
materialisme pada individu merusak hubungan interpersonal dan relasi
dalam komunitas. Kerusakan disebabkan oleh hubungan interpersonal
individu yang materialistis ditandai dengan reaksi emosi yang ekstrim,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
bukan dengan kepercayaan dan kebahagiaan. Individu yang
materialistis sering membandingkan dirinya dengan orang lain
sehingga menimbulkan perasaan yang buruk terhadap diri sendiri dan
membuat individu semakin materialistis.
b. Dampak dalam Perkawinan
Dalam perkawinan nilai materialisme memiliki dampak yang
kurang baik. Menurut Kasser (2002) materi dan menjalin sebuah relasi
yang baik dengan pasangan merupakan hal yang berlawanan karena
nilai materialisme “telah menggeser” kegiatan lain dalam kehidupan
seseorang, seperti waktu dan sumber daya yang dihabiskan untuk
memperoleh hal-hal material sementara sebuah hubungan dengan
pasangan diabaikan. Vohs, Mead, dan Goode (2008) menemukan
bahwa individu yang materialistis memiliki keintiman rendah dengan
pasangannya dan lebih suka dengan kegiatan soliter. Dia juga
menunjukkan bahwa individu materialistis lebih mandiri karena
mereka cenderung melihat sebuah hubungan dari sudut pandang
ekonomi. Individu materilistis kurang memiliki kepekaan dalam suatu
hubungan, sehingga membuat perkawinan kurang harmonis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
B. Kepuasan Perkawinan
1. Pengertian Kepuasan Perkawinan
Menurut Snyder (1979), kepuasan perkawinan adalah gambaran
suami dan istri dalam menilai aspek-aspek hubungan perkawinannya.
Hawkins (dalam Olson dan Hamilton, 1983) menjelaskan bahwa
kepuasan perkawinan adalah perasaan bahagia, puas, dan senang yang
dialami oleh pasangan suami istri sehubungan dengan aspek-aspek dalam
perkawinan. Wood dan Rhodes (1989) berpendapat bahwa kepuasan
perkawinan merupakan evaluasi subjektif dari individu terhadap
pengalaman dari hubungan perkawinan. Fowers dan Olson (1993)
menambahkan kepuasan perkawinan adalah evaluasi terhadap area-area
dalam perkawinan yang mencakup isu kepribadian, kesetaraan peran,
komunikasi, penyelesaian konflik, pengelolaan keuangan, waktu luang,
hubungan seksual, pengasuhan anak, keluarga dan teman serta orientasi
keagamaan.
Dari beberapa definisi tersebut yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah definisi kepuasan perkawinan menurut Fower dan
Olson (1993). Definisi kepuasan perkawinan yang disampaikan oleh
Fower dan Olson (1993) lebih komprehensif karena melihat kepuasan
perkawinan secara keseluruhan dibandingkan dengan definisi kepuasan
perkawinan milik tokoh lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Aspek-aspek Kepuasan Perkawinan
Fowers & Olson (1993) menjabarkan 10 aspek kepuasan
perkawinan sebagai berikut:
a. Komunikasi
Aspek ini meliputi keterbukaan di antara pasangan, kejujuran
terhadap pasangan, kemampuan untuk mempercayai satu sama lain,
sikap empati terhadap pasangan, dan kemampuan pendengar yang
baik (listening skill).
b. Waktu luang
Aspek ini meliputi harapan-harapan dalam mengisi waktu luang
bersama pasangan dan menentukan suatu kegiatan yang dilakukan
sebagai pilihan individu atau pilihan bersama.
c. Orientasi keagamaan
Aspek ini meliputi sikap dan perilaku yang menunjukkan keyakinan
pada sesuatu agama termasuk cara mendidik anak sesuai aturan
keagamaan.
d. Strategi menangani konflik
Aspek ini meliputi sikap saling mendukung dan percaya pada
pasangan serta berdiskusi dalam mencapai penyelesaian masalah.
e. Kepuasan ekonomi
Aspek ini meliputi cara pasangan mengatur keuangan, pemenuhan
kebutuhan materi, bentuk-bentuk pengeluaran dan pembuatan
keputusan tentang keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
f. Orientasi seksual
Aspek ini meliputi kemampuan mengungkapkan hasrat dan cinta, dan
mengenali tanda-tanda yang diberikan pasangan sehingga dapat
tercipta kepuasan seksual serta memahami kebutuhan seksual
pasangan.
g. Pengasuhan anak
Aspek ini meliputi cara pasangan membuat kesepakatan dalam hal
jumlah anak, peran suami-istri dalam mengasuh dan mendidik anak,
serta bagaimana pola asuh yang diterapkan.
h. Personality issue
Aspek ini meliputi cara pasangan menanggapi perilaku dan kebiasaan
pasangannya, menerima dan memahami perilaku pasangan yang
berubah setelah menikah.
i. Egalitarian role
Aspek ini meliputi sikap pengertian suami maupun istri dalam
menanggapi perannya masing-masing. Dalam hal ini suami maupun
istri saling mengerti dan mendukung pasangannya, misalnya suami
yang tidak melarang istri bekerja dan tidak keberatan dengan
pendapatan istri yang lebih besar darinya.
Uraian di atas diringkas menjadi 7 aspek kepuasan perkawinan. Hal
ini dikarenakan ada aspek serupa yang dapat dijadikan satu aspek afeksi.
Ketujuh aspek tersebut adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Komunikasi dengan indikator:
1) Keterbukaan dalam komunikasi
2) Kejujuran dalam menyampaikan komunikasi
b. Afeksi dengan indikator:
1) Memberikan perhatian pada pasangan
2) Mengenal karakter pasangan
c. Kesetiaan dengan indikator:
1) Berkomitmen untuk hidup bersama dengan pasangan selamanya
2) Kesediaan berkorban menerima perilaku pasangan
d. Kepuasan ekonomi dengan indikator:
1) Terpenuhinya sandang, pangan, dan papan
2) Kesepakatan dalam mengatur kondisi keuangan dengan pasangan
e. Kepuasan seksual dengan indikator:
1) Mampu mengungkapkan hasrat seksual terhadap pasangan
2) Mengenali kebutuhan seksual pasangan
f. Pembagian peran dengan indikator:
1) Kesepakatan dalam berbagi pekerjaan rumah tangga
2) Kesepakatan dalam mendidik anak
g. Manajemen konflik dengan indikator:
1) Kemampuan menyeleseikan masalah dalam keluarga
2) Pengambilan keputusan bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
C. Pasangan Suami-Istri
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2008 suami diartikan
sebagai pria yang menjadi pasangan hidup resmi seorang wanita (istri)
atau menikah dengan seorang perempuan (istri). Istri adalah wanita
(perempuan) yang menikah atau bersuami. Pasangan suami istri adalah
laki-laki dan perempuan yang telah menikah.
Rubin (1984) menyatakan suami lebih cenderung tidak peduli pada
kehidupan emosional mereka dan tidak mengekspresikan perasaan serta
pikiran mereka sendiri. Istri biasanya melakukan pekerjaan rumah tangga
lebih banyak daripada sumi sedangkan suami lebih banyak bertanggung
jawab dalam menafkahi keluarga mereka (Warner, 1986; Szinovacz,
1984). Peplau dan Gordon (1985) menyatakan istri secara konsisten lebih
terbuka pada pasangan mereka daripada suami. Istri lebih cenderung
mengekspresikan kelembutan, ketakutan, dan kesedihan daripada
pasangan mereka (Cancian dan Gordon, 1988).
D. Dinamika Hubungan antara Nilai Materialisme dan Kepuasan
Perkawinan Pada Individu Sumi-Istri
Individu materialistis memusatkan tujuan hidupnya pada materi
dan mengabaikan hal lain, termasuk kepuasan hubungan dengan
pasangannya. Hal ini memicu terjadinya konflik karena individu dengan
nilai materialisme yang tinggi menganggap materi lebih penting sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
ia tidak mempedulikan kondisi hubungan yang ia miliki dengan
pasangannya (Carroll et al., 2011; Seneca, 2006).
Fower dan Olson (1993) menyebutkan kepuasan ekonomi
merupakan salah satu aspek yang membentuk kepuasan perkawinan.
Kepuasan ekonomi berkaitan dengan pasangan memenuhi kebutuhan
sandang, pangan, dan papan dalam keluarga. Nilai materialisme dalam
kepuasan perkawinan memiliki hubungan dengan kepuasan ekonomi. Nilai
materialisme yang tinggi membuat aspek-aspek selain kepuasan ekonomi
diabaikan dalam membentuk kepuasan perkawinan. Individu materialistis
memiliki pencapaian kesejahteraan dan kesempurnaan hidup berdasarkan
pada kepemilikan materi (Richins dan Dawson, 1992). Hal ini
menyebabkan kepuasan perkawinan pada individu suami istri rendah dan
berpotensi terjadi percaraian.
Dalam perkawinan nilai materialisme memiliki dampak yang
kurang baik. Kasser (2002) menyatakan bahwa materi dan menjalin
sebuah relasi yang baik dengan pasangan merupakan dua hal yang
berlawanan karena nilai materialisme “telah menggeser” kegiatan lain
dalam kehidupan seseorang, seperti waktu dan berbagai sumber daya.
Uraian di atas menyatakan bahwa nilai materialisme menyebabkan
perkawinan kurang harmonis dan berujung pada perceraian. Nilai
materialisme memiliki hubungan sebab akibat pada kepuasan perkawinan
dan menyebabkan perceraian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
E. Skema Penelitian
Nilai Materialisme
Kepuasan Perkawinan
Possession definedsucess
Acquisition as thepursuit of happiness
AcqusitionCentrality
Kepuasan Ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti merumuskan hipotesis
sebagai berikut: Ada hubungan yang negatif dan signifikan antara nilai
materialisme dan kepuasan perkawinan pada individu suami-istri. Semakin
tinggi nilai materialisme individu suami-istri maka semakin rendah
kepuasan perkawinan individu suami-istri tersebut, begitu juga sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional (correlational
studies). Penelitian korelasional bertujuan untuk melihat hubungan antara satu
variabel dan variabel lainnya (Azwar, 2003).
B. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu:
1. Variabel X : Nilai Materialisme
2. Variabel Y : Kepuasan Perkawinan
C. Definisi Operasional
1. Nilai Materialisme
Nilai materialisme adalah pencapaian kesejahteraan dan
kesempurnaan hidup yang berdasarkan kepemilikan materi. Nilai
materialisme pada individu suami-istri diukur menggunakan skala yang
disusun berdasarkan dimensi materialisme yaitu acquisition centrality,
possession defined success, acquisition as the pursuit of happiness.
Tingkat nilai materialisme pada subjek penelitian ditunjukkan dengan
skor total dari skala nilai materialisme. Semakin tinggi skor total maka
semakin tinggi nilai materialisme subjek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2. Kepuasan Perkawinan
Kepuasan perkawinan adalah evaluasi terhadap area-area dalam
perkawinan yang mencakup isu kepribadian, kesetaraan peran,
komunikasi, penyelesaian konflik, pengelolaan keuangan, waktu luang,
hubungan seksual, pengasuhan anak, keluarga dan teman serta orientasi
keagamaan. Kepuasan perkawinan diukur dengan menggunakan skala
kepuasan perkawinan. Skala perkawinan ini disusun berdasarkan 7 aspek
dan indikaktor kepuasan perkawinan.
Tingkat kepuasan perkawinan digolongkan tinggi atau rendah
berdasarkan jumlah skor total dari skala. Semakin tinggi skor subjek, maka
semakin tinggi tingkat kepuasan perkawinan subjek. Begitu pula
sebaliknya, semakin rendah skor subjek, maka semakin rendah tingkat
kepuasan perkawinan subjek.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah individu suami-istri yang memiliki
kriteria sebagai berikut:
1. Minimal usia perkawinan adalah 2 tahun, karena durasi perkawinan di
bawah dua tahun dianggap sebagai masa penyesuaian dan kurang
dapat memprediksi kepuasan perkawinan (Fischer, 1998)
2. Tinggal bersama pasangannya atau satu rumah. Pasangan yang tinggal
dengan jarak jauh merepresentasikan kepuasan perkawinan yang
rendah. (Fischer, 1998)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3. Memiliki anak, karena individu yang sudah menikah serta memiliki
anak cenderung lebih puas dan merasakan perannya sebagai orang tua
terpenuhi dibandingkan dengan individu yang tidak memiliki anak
(Santrock, 2002).
Peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel
didasarkan pada pertimbangan tertentu berdasarkan ciri dan sifat populasi yang
ditentukan peneliti (Sugiyono, 2010).
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran skala. Skala adalah
pertanyaan atau pernyataan yang disusun untuk mengungkap atribut-atribut
tertentu melalui respon terhadap pertanyaan atau pernyataan yang diberikan
(Azwar, 2012).
1. Skala Materialisme
Untuk mengetahui kecenderungan materialisme pada pasangan
suami-istri, peneliti mengadaptasi skala dari Richins dan Dawsons 1992
(dalam Richins 2004), yaitu Materialism Values Scale. Skala tersebut
diadaptasi bersama-sama dengan Dosen Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma C. Siswa Widyatmoko, M.Si. Proses adaptasi skala
pertama kali dengan menerjemahkan ke Bahasa Indonesia. Penerjemah
adalah seorang ahli dalam ilmu Psikologi dan ahli dalam Bahasa Inggris
yaitu bapak C. Siswa Widyatmoko, M.Si. Kemudian skala bahasa
Indonesia tersebut di verifikasi oleh dua orang ahli Bahasa saudara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Haryotomo Wiryasono dan G. Prabowo Aji yang berprofesi sebagai
pengajar Bahasa Inggris di ELTI dan Real English.
Setelah proses penerjemahan selesai, peneliti mengujikan skala
tersebut pada beberapa individu suami-istri dari berbagai latar belakang.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kalimat terjemahan pada
item-item MVS dapat dipahami dengan baik oleh subjek. Beberapa
item dalam skala yang sulit dipahami didiskusikan ulang dengan
beberapa ahli tersebut. Item-item yang dipahami dengan baik oleh
subjek digunakan untuk pengambilan data penelitian. Berikut
merupakan blue-print skala MVS milik Richins & Dawsons:
Tabel 3.1Blue-Print Materialism Value Scale
Dimensi Item Total
Favorable UnfavorableAcquisitionCentrality
1, 2, 4, 5 3, 6, 7 7
Acquisition as thePursuit ofHappiness
10,11,12 8,9 5
Possession-definedSucces
14,15,17,18 13, 16 6
Total 11 7 18
Pada skala materialisme pemberian skor memiliki rentang 1-7
untuk setiap item dari setiap dimensi. Untuk masing-masing item dapat
direspon dengan alternative jawaban SS (Sangat Setuju), S (Setuju),
AS (Agak Setuju), ATS (Agak Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), dan
STS (Sangat Tidak Setuju).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Tabel 3.2Pemberian Skor Skala Materialisme
Respon JawabanBobot Pernyataan
Favorable UnfavorableSS (Sangat Setuju) 1 7S (Setuju) 2 6AS (Agak Setuju) 3 5N (Netral) 4 4ATS (Agak TidakSetuju)
5 3
TS (Tidak Setuju) 6 2STS (Sangat TidakSetuju)
7 1
2. Skala Kepuasan Perkawinan
Skala kepuasan perkawinan disusun berdasarkan aspek-aspek
kepuasan perkawinan yang dikemukakan oleh Fower dan Olson (1993)
yang diringkas menjadi 7 aspek sebagai berikut:
a. Komunikasi
b. Afeksi
c. Kesetiaan
d. Kepuasan Ekonomi
e. Kepuasan Seksual
f. Pembagian Peran
g. Manajemen Konflik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Ketujuh aspek tersebut menjadi dasar dalam penuyusunan
skala kepuasan perkawinan yang disusun peneliti dengan jumlah
56 item pernyataan.
Tabel 3.3Distribusi Item Skala Kepuasan Perkawinan Sebelum Try-Out
AspekKepuasan Perkawinan
Item TotalItem
PresentaseFavorable Unfavorable
Komunikasi 4 4 8 14.28571%Afeksi 4 4 8 14.28571%Kesetiaan 4 4 8 14.28571%Kepuasan Ekonomi 4 4 8 14.28571%Kepuasan Seksual 4 4 8 14.28571%Pembagian Peran 4 4 8 14.28571%Manajemen Konflik 4 4 8 14.28571%Total Item 28 28 56 100%
Sebelum menuliskan item dari skala kepuasan perkawinan,
peneliti melakukan survei terhadap 20 pasangan suami-istri dari
beberapa latar belakang. Survei dilakukan untuk mengetahui
prespektif dari subjek mengenai kepuasan perkawinan. Survei
berisi 8 pertanyaan yang disusun dari 7 aspek kepuasan
perkawinan. Jawaban-jawaban dari pertanyaan survei dirangkum
dan jadikan indikator dalam skala kepuasan perkawinan.
Selanjutnya, dari indikator-indikator disusun item-item skala
kepuasan perkawinan.
Selanjutnya peneliti melakukan Profesional Judgement dari
dosen Psikologi Universitas Sanata Dharma C. Siswa Widyatmoko,
M.Psi. Proses ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh item
menggambarkan aspek-aspek dari kepuasan perkawinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Selanjutnya skala tersebut diujikan kepada beberapa subjek
penelitan. Hal ini dilakukan untuk memastikan subjek dapat
memahami dengan baik kalimat setiap item dalam skala kepuasan
perkawinan. Item yang diupahami dengan baik digunakan untuk
proses pengambilan data penelitian.
Tabel 3.4Blue-Print Skala Kepuasan Perkawinan Sebelum Try-Out
AspekItem
TotalFavorable Unfavorable
Kmunikasi 1, 15, 29, 43 8, 22, 36, 50 8Afeksi 9, 23, 37, 51 2, 16, 30, 44 8Kesetiaan 3, 17, 31, 45 10, 24, 38, 52 8Kepuasan Ekonomi 11, 25, 39, 53 4, 18, 32, 46 8Kepuasan Seksual 5, 19, 33, 47 12, 26, 40, 54 8Pembagian Peran 13, 27, 41, 55 6, 20, 34, 48 8Manajemen Konflik 7, 21, 35, 49 14, 28, 42, 56 8
Total Item 28 28 56
Dalam skala kepuasan perkawinan ini terdapat empat
alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh subjek yaitu, SS (Sangat
Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), STS (Sangat Tidak Sesuai).
Tabel 3.5Pemberian Skor Skala Kepuasan Perkawinan
JawabanBobot Pernyataan
Favorable UnfavorableSS (Sangat Setuju) 1 4S (Setuju) 2 3TS (Tidak Setuju) 3 2STS (Sangat Tidak Setuju) 4 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
F. Pertanggungjawaban Alat Ukur
1. Validitas
Validitas merupakan ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi dan pengukuran tersebut. Setiap alat ukur
memiliki tujuan pengukuran yang berbeda-beda. Sebuah alat ukur hanya
dikatakan valid untuk mengukur satu ubahan yang spesifik. Suatu alat
ukur dikatakan memiliki validitas tinggi apabila alat ukur tersebut dapat
memberikan hasil sesuai dengan tujuan pengukuran tersebut (Azwar,
2011).
Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah skala
tersebut memiliki data yang akurat dan sesuai dengan tujuan ukurnya
(Azwar, 2013). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
validitas isi. Validitas isi adalah relevansi item dengan indikator perilaku
dan dengan tujuan ukur dapat dievaluasi lewat nalar dan akal sehat serta
mampu menilai isi skala tersebut benar-benar mendukung konstrak teoritik
yang diukur (Azwar, 2013).
2. Seleksi Item
Seleksi item dilakukan dengan parameter daya diskriminasi item.
Diskriminasi item adalah kemampuan item dalam membedakan antara
individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki
atribut yang diukur (Azwar, 2009). Seleksi item dilakukan dengan uji coba
(try out) skala penelitian kemudian menghitung korelasi antara distribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
skor item dengan distribusi skor skala dengan program SPSS yang
menghasilkan koefisien korelasi item total (rix) (Azwar, 2009). Kriteria
pemilihan item berdasarkan korelasi item total yang menggunakan batasan
rix ≥ 0,30. Apabila jumlah item yang lolos masih tidak mencukupi jumlah
yang diinginkan, maka batasan tersebut dapat dipertimbangkan untuk
diturunkan menjadi rix ≥ 0,25 (Azwar, 2009).
Uji coba (try out) dilakukan pada tanggal 7 Januari 2017 sampai
dengan 20 Januari 2017. Peneliti menggunakan 60 Subjek yang terbagi
dari 30 laki-laki dan 30 perempuan. Berikut merupakan hasil seleksi item
kedua variabel.
a. Skala Kepuasan Perkawinan
Pada skala kepuasan perkawinan terdapat 1 item yang
gugur dengan koefisien korelasi ≥ 0,30 sehingga diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 3.6
Distribusi Item Skala Kepuasan Perkawinan Setelah Try Out
Blue-Print Skala Kepuasan Perkawinan Setelah Try-Out
AspekItem
TotalFavorable Unfavorable
Komunikasi 1, 15, 29, 43* 8, 22, 36, 50 8Afeksi 9, 23, 37, 51 2, 16, 30, 44 8Kesetiaan 3, 17, 31, 45 10, 24, 38, 52 8Kepuasan Ekonomi 11, 25, 39, 53 4, 18, 32, 46 8Kepuasan Seksual 5, 19, 33, 47 12, 26, 40, 54 8Pembagian Peran 13, 27, 41, 55 6, 20, 34, 48 8Manajemen Konflik 7, 21, 35, 49 14, 28, 42, 56 8
Total Item 27 28 55Keterangan: *: item yang gugur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Berdasarkan hasil seleksi item dari 56 item skala kepuasan
perkawinan terdapat 55 item valid dan 1 item gugur. 55 item
valid tersebut memiliki nilai koefisien korelasi ≥ 0,30 dan
digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.
b. Skala Nilai Materialisme
Skala materilisme Richins dan Dawson (dalam Richins,
2004) yang diadaptasi setelah dilakukan try out tidak ada item
yang gugur. Item-item dalam skala tersebut memiliki nilai
koefisien korelasi ≥ 0.30. Berdasarkan hasil seleksi item dari 18
item maka 18 item skala nilai materialisme yang diadaptasi
dapat digunakan untuk mengambil data.
3. Reliabilitas
Reliabilitas berarti tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran
(Azwar, 2011). Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik
analisis Alpha Cronbach. Teknik ini memiliki nilai praktis dan efisiensi
yang tinggi, karena hanya satu kali percobaan pada satu kelompok subjek
(Azwar,2013). Koefisien Alpha Cronbach dibawah 0,6 menunjukkan
reliabilitas kurang baik. Koefisien Alpha Cronbach 0,6-0,8 dapat diterima.
Koefisien Alpha Cronbach diatas 0,8 dianggap paling baik.
Skala kepuasan perkawinan mencapai nilai reliabilitas sebesar 0,963.
Nilai reliabilitas dari skala kepuasan perkawinan ini memuaskan karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
sangat mendekati nilai 1,00. Reliabilitis skala nilai materialisme juga
memuaskan karena memperoleh nilai koefisien alpha 0.865.
G. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normalitas data atau
sebaran data penelitian yang dilakukan. Uji normalitas dilakukan
dengan teknik Kolmogorov-Smirnov SPSS for Windows ver. 23.0.
Normalitas dipenuhi apabila hasil uji signifikansi untuk suatu taraf
signifikan 0,05. Jika signifikan (p) yang diperoleh lebih besar dari
0,05, maka data tersebut dikatakan terdistribusi secara normal dan jika
signifikan (p) kurang dari 0,05 maka data tidak terdistribusi secara
normal (Santoso, 2010).
b. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui pengaruh satu veriabel
terhadap variabel lain dan mengetahui pola hubungan linear. Uji
linearitas dilakukan dengan menggunakan test for linearity yang
terdapat dalam SPSS for Windows ver. 23.0. Data dikatakan linear
apabila kedua variabel yang diteliti memiliki signifikan kurang dari
0,05 (p<0,05) (Santoso, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk melihat hubungan antara nilai
materialisme dan kepuasan perkawinan pada individu suami-istri.
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis
korelasi Pearson Product Moment apabila data berdistribusi normal dan
menggunakan uji hipotesis korelasi Spearman apabila data tidak
berdistribusi normal (Santoso, 2010). Apabila koefisien korelasi memiliki
taraf signifikan p < 0,05 maka korelasi dinyatakan signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal 23 Januari 2017 sampai dengan 10
Febuari 2017. Skala penelitian dibagikan kepada individu suami-istri. Subjek
dalam penelitian ini memiliki karakteristik dengan minimal usia perkawinan 2
tahun dan sudah mempunyai anak dari perkawinan mereka.
Penelitian dilakasanakan dengan cara meminta subjek untuk memberi
respon jawaban terhadap pernyataan pada kuesioner yang terdiri dari skala
kepuasan perkawinan dan skala nilai materialisme. Secara keseluruhan peneliti
membagikan 230 lembar skala penelitian. Dari jumlah tersebut, skala yang
kembali berjumlah 186 lembar skala. Tidak kembalinya skala penelitian yang
berjumlah 44 lembar disebabkan beberapa alasan, antara lain; lupa mengisi,
hilang, rusak, dan subjek membutuhkan waktu lama unutk mengisi.
B. Diskripsi Subjek Penelitian
Berdasarkan sebaran skala penelitian, diskripsi subjek sebagai berikut:
Tabel 4.1Demografi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Presentase
Laki-laki 93 50%
Perempuan 93 50%
Total 186 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel 4.2Demografi Subjek Berdasarkan Usia Perkawinan
Usia Perkawinan Jumlah Presentase
≤ 5 th 34 18,27%
6-10 th 55 29,56%
11-19 th 43 23,18%
≥ 20 th 54 29,03%
Total 186 100%
C. Diskripsi Data Penelitian
Berikut adalah tabel deskripssi data penelitian:
Tabel 4.3Data Empirik dan Data Teoritik
VariabelData Teoritik Data Empirik
SD PMin Max Mean Min Max Mean
Materialisme 18 126 72 24 118 53,85 19,934 0,000
Kepuasan Perkawinan 55 220 137,5 100 206 170,16 23,415 0,000
Uji coba mean dilakukan untuk melihat perbedaan antara mean
teoritik dengan mean empiris. Uji beda mean menggunakan One Sample t-
test. Dari tabel 4.3 tersebut menunjukkan bahwa variabel materialisme
memiliki mean teoritik sebesar 72 dan mean empirik sebesar 53,85. Mean
empirik lebih kecil dari mean teoritik. Hal ini menunjukkan nilai
materialisme pada subjek penelitian cenderung rendah. Hasil uji t variabel
tersebut memiliki signifikansi di bawah 0,05 yaitu 0,000 (Tabel 4.3). Hal
tersebut menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kedua mean
variabel tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Variabel kepuasan perkawinan memiliki mean teoritik (137,5) lebih
kecil dari mean empirik (170,16). Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan
perkawinan pada subjek penelitian cenderung tinggi. Hasil uji t variabel
tersebut memiliki koefisien signifikansi di bawah 0,05 yaitu 0,000 (Tabel
4.3). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kedua
mean variabel tersebut.
D. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi
Peneliti melakukan uji asumsi untuk melihat apakah data yang
diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisis dengan menggunakan analisis
korelasi. Hasil uji asumsi dapat dilihat sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Tabel 4.4Uji normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Materialisme .157 186 .000 .885 186 .000
Kepuasan_Perkawinan .285 186 .000 .753 186 .000
Berdasarkan hasil uji normalitas, didapatkan bahwa nilai
probabilitas (p) pada variabel materialisme dan kepuasan perkawinan
sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan sebaran data pada kedua variabel
bersifat tidak normal karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p <
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
0,05). Hal tersebut berarti pengujian hipotesis dalam penelitian ini
akan menggunakan teknik korelasi Spearman rho.
b. Uji Linearitas
Tabel 4.5Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Materialisme *
Kepuasan_Perkaw
inan
Between
Groups
(Combined)64052.311 48
1334.42
319.318 .000
Linearity55554.693 1
55554.6
93804.249 .000
Deviation from
Linearity 8497.618 47 180.800 2.617 .000
Within Groups 9463.474 137 69.076
Total 73515.785 185
Berdasarkan hasil uji linearitas dapat dilihat bahwa variabel
materialisme dan kepuasan perkawinan pada pasangan suami-istri
memiliki signifikansi (p) = 0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan
bahwa hubungan antara kedua variabel bersifat linear.
2. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui bahwa data tidak
terdistribusi dengan normal maka pengujian hipotesis menggunkan teknik
korelasi Spearman rho pada taraf signifikansi 0,05. Berikut ini adalah hasil
uji coba hipotesis nilai materialisme dan kepuasan perkawinan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 4.6Hasil Uji Hipotesis
Hasil uji hipotesis menunjukkan koefisien korelasi antara nilai
materialisme dan kepuasan perkawinan adalah -0,646 dengan probabilitas
0,000. Hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang bersifat negatif,
cukup kuat, dan signifikan antara variabel materialisme dan kepuasan
perkawinan.
3. Analisis tambahan
Peneliti melakukan analisis tambahan dengan menggunakan uji beda
untuk melihat perbandingan nilai materialisme dan kepuasan perkawinan
berdasarkan jenis kelamin. Peneliti juga melihat perbandingan nilai
materialisme dan kepuasan perkawinan berdasarkan golongan usia
perkawinan yang sudah ditentukan (Gol I ≤ 5th; Gol II 6-10th; Gol III 11-
19th; Gol IV 20≥). Berdasarkan hasil uji normalitas (Tabel 4.4) dan
Correlations
Materialisme
Kepuasan_P
erkawinan
Spearman's rho Materialisme Correlation Coefficient 1.000 -.646**
Sig. (1-tailed) . .000
N 186 186
Kepuasan_Per
kawinan
Correlation Coefficient -.646** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 186 186
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
homogenitas (terlampir) maka teknik uji beda yang digunakan adalah
teknik Mann Whitney dan Kruskal Wallis.
Dari hasil uji beda nilai materialisme dan kepuasan perkawinan
berdasarkan jenis kelamin yang menggunakan teknik Mann Whitney
menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai
materialisme pada kelompok individu suami dengan kelompok individu
istri. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikan 0,074 ≥ 0,05. Uji beda
antara kepuasan perkawinan pada kelompok individu suami dengan
kelompok individu istri tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.
Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai signifikan 0,074 ≥ 0,05.
Hasil uji beda nilai materialisme dan kepuasan perkawinan
berdasarkan golongan usia perkawinan yang menggunakan teknik Kruskal
Wallis menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada nilai
materialisme antara golongan usia perkawinan I, II, III, dan IV. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai signifikan 0,00 ≤ 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa usia perkawinan lebih lama, maka nilai materialisme rendah. Uji
beda antara kepuasan perkawinan pada golongan usia perkawinan
menggunakan teknik Kruskal Wallis menunjukkan ada perbedaan yang
signifikan pada kepuasan perkawinan antara golongan usia perkawinan I,
II, III, dan IV ditunjukkan dengan nilai signifikan 0,00 ≤ 0,05. Hal ini
menunjukkan semakin lama usia perkawinan, semakin tinggi kepuasan
perkawinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi
Spearman rho, materialisme dan kepuasan perkawinan memiliki koefisien
sebesar -0,646 dengan p = 0,000 < 0,05 . Hal tersebut menunjukkan hipotesis
diterima bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara materialisme dan
kepuasan perkawinan. Nilai negatif koefisien korelasi menunjukkan adanya
hubungan negatif antara materialisme dan kepuasan perkawinan.
Individu dengan nilai materialisme tinggi memusatkan tujuan
hidupnya pada materi dan mengabaikan hal lain, termasuk kepuasan
perkawinan (Seneca, 2006). Dalam sebuah relasi perkawinan individu
materialistis memiliki afeksi yang rendah terhadap pasangannya. Hal tersebut
memicu konflik antara pasangan suami-istri (Carroll et al., 2011). Vohs,
Mead, dan Goode (2008) menemukan bahwa individu materialistis memiliki
kepekaan rendah dalam hubungan suami-istri. Sehingga hubungan kurang
harmonis. Pasangan suami-istri dengan nilai materialisme tinggi memiliki
keharmonisan dan keintiman yang rendah. Data penelitian ini memperlihatkan
bahwa individu dengan nilai materialisme rendah mencapai kepuasan
perkawinan yang tinggi, dan individu dengan nilai materialisme tinggi
memperoleh kepuasan perkawinan rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian Kasser (2002).
Analisis tambahan menggunakan uji beda tidak menemukan
perbedaan yang signifikan pada nilai materialisme dan kepuasan perkawinan
berdasarkan jenis kelamin. Hasil penelitian ini berbeda dengan Cohen dkk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
(2009) yang menyatakan bahwa jenis kelamin merupakan faktor yang
mempengaruhi kepuasan perkawinan. Hal ini mungkin disebabkan perbedaan
subjek dalam penelitan Cohen dkk (2009) dengan penelitian ini.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kebanyakan individu suami-
istri dengan nilai materialisme tinggi dan kepuasan perkawinan rendah adalah
mereka yang berusia 28-38 tahun dengan usia perkawinan 2-10 tahun. Hal ini
menunjukkan bahwa generasi keluarga muda saat ini memiliki orientasi nilai
materialism yang tinggi. Rata-rata keluarga muda saat ini berfokus mengejar
keinginan memiliki materi yang lebih daripada memenuhi aspek-aspek yang
memperkuat kepuasan perkawinannya. Hal ini sesuai dengan penelitian Dey,
Astin, dan Korn (dalam Myers, 2008) terhadap hampir seperempat juta
mahasiswa baru tahun 1965-2005 di Amerika Serikat yang menunjukkan
bahwa nilai materialisme meningkat, sementara spiritualitas menurun.
Generasi muda masa kini memandang kesuksesan finansial sebagai hal yang
sangat penting dan esensial, melampaui nilai penting membangun filosofi
hidup, menjadi ahli di bidang yang digeluti, membantu orang lain yang
kesusahan, dan membangun keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Hasil analisis penelitian dengan menggunakan korelasi Spearman rho
menunjukkan r = -0,646 dengan nilai signifikansi p = 0,000 (p < 0,05).
Korelasi tersebut menegaskan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan
antara materialisme dan kepuasan perkawinan pada seorang pasangan suami-
istri. Semakin tinggi materialisme seorang pasangan suami-istri maka semakin
rendah kepuasan perkawinannya. Semakin rendah materialisme seorang
pasangan suami-istri, semakin tinggi kepuasan perkawinannya.
B. SARAN
1. Bagi Individu Suami-Istri
Nilai materialisme yang tinggi memiliki hubungan negatif dengan
kepuasan perkawinan. Individu yang sudah menikah disarankan untuk
tidak terlalu terfokus pada kepemilikan materi yang membuat kepuasan
perkawinan semakin rendah. Kepuasan perkawinan diperoleh dari sejauh
mana pasangan saling memperoleh keintimin satu dengan lainnya.
2. Bagi individu yang akan menikah
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa nilai materialisme tinggi
ditemukan pada individu dengan usia perkawinan muda. Pasangan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
akan menikah sebaiknya menyadari bahwa memiliki orientasi kepemilikan
materi yang lebih berdampak pada kurangnya kepuasan perakawinan
mereka.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa nilai materialisme tinggi
ditemukan pada individu dengan usia perkawinan muda. Peneliti
selanjutnya disarankan menemukan penyebabnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
DAFTAR PUSTAKA
Ahuvia, Aaron and Nancy Wong (1995), “Materialism: Origins and Implicationsfor Personal Well-Being,” European Advances in Consumer Research,Vol. 2, ed. Flemming Hansen, Provo, UT: Association for ConsumerResearch, 172–78
Andhianita, I., & Andayani, B. (2005). Kepuasan Perkawinan Ditinjau dariBerpacaran dan Tidak Berpacaran. Jurnal Psikologi 32 (2), 101-111.
Azwar, S. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. Cetakan IV. Yogyakarta: PustakaBelajar.
Azwar, S. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2011). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2013). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Belk, R.W. (1985). Materialism: Trait aspects of living in the material world.Journal of Consumer Research, 12, 265-280.
Benson, Purnell (1955). Familism and Marital Success. Social Forces 33 (3), 277-280.
Boven, L. V. (2005). Experientalism, Materialism and the Pursuit of Happiness.Review of General Psychology. Vol. 9. Pp: 132-134. DOI:10.1037/1089-2650.9.2.132.
Burpee, L. C. & Langer, E. J. (2005). Mindfulness and Marital Satisfaction.Journal of Adult development 2 (1), 43-51.
Carroll, J. S., Dean, L. R., Call, L. L., & Busby, D. M. (2011). Materialism andMarriage: Couple Profiles of Congruent and Incongruent Spouses. Journalof Couple & Relationship Therapy, 10(4), 287-308. DOI:10.1080/15332691.2011.613306.
Chan, K., & Gerrad, P. (2007). Materialism and Social Comparison amongAdolescent. Journal Social Behavior Personality and Personality. 213-228.
Cohen, O., Geron, Y., & Farchi, A. (2009). Marital Quality and Global Well-being among Older Adult Israeli Couples in Enduring Marriages. TheAmerican Journal of Family Therapy, 37, 299-317.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Collins, R. & Coltrane, S. (1991). Sociology of Marriage and The Family:Gender, Love and Property. Chicago: Nelson-Hall.
Desmita. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Dew, Jeffery & Wilcox, W. B. (2011). If Momma Ain’t Happy: ExplainingDeclines in Marital Satisfaction Among New Mothers. Journal ofMarriage and Family 73, 1-12.
Dollhite, David C & Lambert, Nathaniel M. (2007). Forsaking All Others: HowReligious Involvement Promotes Marital Fidelity in Christian, Jewish, andMuslim Couples Review of Religious Research 48 (3), 290-307.
Fischer, H. K., dan Thomas, N. H. (1998). Dua Tahun Pertama HidupBerkeluarga. Yogyakarta: Kanisius.
Fowers. (1998). Marital Satisfaction Early in Marriage: A growth curve approach.Journal of Marriage and Family, 68-84.
Fowers, Blaine J. & Olson, David H. (1993). ENRICH Marital Satisfaction Scale:A Brief Research and Clinical Tool. Journal of Familiy Psychology 7 (2),176-185.
Froh, J. J., Emmons, R. A., Card, N. A., Bono, G., and Wilson, J. A. (2011).Gratitude and The Reduce Costs of Materialism in Adolescents. JournalHappiness Study. Pp: 289-302. DOI:10.1007//S10902-010-9195-9.
Gillford, R. & Bengston, V. (1979). Measuring Marital Satisfaction in ThreeGeneration: Positive and Negative Dimensions. Journal of Marriage andFamily 41 (2), 387-398.
Gorchoff, Sara M., John, Oliver P., Helson, Revena, Contextualizing Change inMarital Satisfaction during Middle Age: An 18-Year Longitudinal Study.Journal of Psychological Science 19 (11). 1194-1200.
Gottman, J.M, Buehlman, K.T. & Katz, L.F. (1992). How Couple View TheirFuture, Predicting Divorce from Oral History Interview. Journal Of FamilyPsychology, 5 (Maret-Juni, 295-318)
Gottman, J,M & Krokoff, L.J. (1989). Marital Interaction and Satisfaction: ALongitudinal View. Journal of Consulting and Clinical Psychology. 57 (1),47-52
Hadriani. (2015) Terungkap Wanita Indonesia Materialisme dalam MemilihPasangan https://m.tempo.co/read/news/2015/02/25/174645148/terungkap-wanita-indonesia-materialisme-dalam-memilih-pasangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Hurlock, E.B., (1990). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan SepanjangRentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Keempat, (2008). Jakarta: GramediaPustaka Utama.
Kasser, T. (2002). The High Price of Materialism. London: MIT Press.
Kasser, Tim, Richard M. Ryan, Charles E. Couchman, and Kennon M. Sheldon.(2004). “Materialistic values: Their causes and consequences.” InPsychology and Consumer Culture. Eds. Tim Kasser and Allen D. Kanner.Washington, DC: American Psychology Association
Kinnear, T. C. (2011). Journal of Public Policy and Marketing. AmericanMarketing Association.
Kurdek, L.A. (2005). Gender and marital satisfaction early in marriage: A growthcurve approach. Journal of Marriage and Family, 67, 68-84
Lailatushifah, S.N.F. (2003). Kesadaran akan Kesetaraan Gender dan KepuasanPerkawinan pada Suami Istri dalam Rumah Tangga Pekerja Ganda.Jurnal Harmoni Sosial, Agustus, No 2; 52-61.
Larson, J. H., & Holman, T. B. (1994). Premarital Predictors of Marital Qualityand Stability. Journal of Family Relation 43 (2), 228-237.
Levenson, R.W. , Cartensen, L.L & Gottman, J.M. (1993). Long-Term Marriage:Age, Gender, and Satisfaction. Journal of Psychology and Aging. ,8 (2),301-313
Olson, D.H. & Hamilton, L.M. (1983). Families: What Make Them Work. BaverlyHills: Sage Publication.
Panjaitan, D. (2011) Inilah Penyebab Perceraian Tertinggi di Indonesia. Kompas[on-line]. dari http://edukasi.kompasiana.com/2011/09.01/inilah-penyebabperceraian-tertinggi-di-indonesia/ Diakses pada tanggal 30September 2016
Papalia, D.E., Old, S.W., & Feldman, R.D. (2010) Human Development PsikologiPerkembangan. Jakarta: Kencana.
Papalia, D.E., Old, S.W., & Feldman, R.D. (2014) Human Development PsikologiPerkembangan (Edisi 9). Jakarta: Kencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Rahmah, L. (1997). Kepuasan Pernikahan dalam Kaitannya dengan ManagementKonflik. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: FakultasPsikologi UGM
Richins, M. L. (2004). The Material Values Scale: Measurement Prorties andDevelopment of a Short Form. Journal of Consumer Research. Vol. 31
Richins, M. L. & Dawson, S. (1992). A consumer values orientation formaterialism and its measurement: scale development and validation.Journal of Consumer Research, 19(3), 303-316.
Robinson, L. C. & Blanton, P. W. (1993). Marital Strengths in EnduringMarriage, Family Relation 42, 38-45.
Rosen-Grandon, Jane R.; Myers, Jane E.; Hattie, John A. (2004). TheRelationship between Marital Characteristic, Marital Interaction Processes,and Marital Satisfaction. Journal of Counseling and Development 82 (1),58-64.
Sadarjoen, S. (2005). Konflik Marital: pemahaman konseptual, actual, danalternative solusinya. Bandung: Refika Aditama.
Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog menjadi Buku. Yogyakarta:Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Santrock, J.W. (2002). Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup jilid 2ed. 5. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Saxton, L. (1986). The Individual, Marriage and The Family. California:Wadsworth Publishing Company.
Schoen, R., Astone, N. M., Rothert, K., Standish, N. J., & Kim, Y. J. (2002).Women employment, marital happiness and divorce. Social Forces, 81(2),643662
Seneca, P. J. (2006). A Validation Study of the Ger and Belk (1996) MaterialismScale and Richins (2004) Shortened Material Values Scale. Carbondale:Southern Illinois University.
Snyder, D.K. (1979). Multidimensional assessment of marital satisfaction.Journal of Marriage and Family: 41 (4), 813-823.
Stone, E.A., & Shackelford, T. K. (2007). Marital Satisfaction. Encyclopedia ofsocial psychology, 541-546.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & RND. Bandung:Alfabeta.
Suri, N. (2014) Ini Alasan Perceraian Tertinggi di Indonesia. Darihttp://health.liputan6.com/ read/2456092/ini-alasan-perceraian-tertinggi-di-indonesia. Diakses pada tanggal 28 September 2016.
Trokan, John (1998). Stage of the MArirtal and Family Life Cycle: MaritalMiracles. Pastoral Psychology 46 (4), 281-295.
Vohs, K., Mead, N., & Goode, M. (2008). Merely activating the concept of moneychanges personal and interpersonal behavior. Current Directions inPsychological Science, 17, 208-212.
Wismanto, Y. B. (2004). Kepuasan Perkawinan: Ditinjau dari KomitmenPerkawinan, Kesediaan Berkurban, Penyesuain Diadik, KesetaraanPertukaran dan Presepsi terhadap Perilaku Pasangan. Disertasi. Tidakditerbitkan. Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada.
Wood, W., Rhodes, N., & Whelan, M. (1989). Sex differences in positive well-being: A consideration of emotional style and marital status. PsychologicalBulletin, 106 (2), 249-264.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA TRY OUT
Alexander Widyawan SN
119114110
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Salam sejahtera,
Perkenalkan saya:
Nama : Alexander Widyawan SN
Fakultas : Psikologi
NIM : 119114110
Saya adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saat
ini saya sedang melakukan penelitian pada pasangan suami-istri. Saya memohon kesedian
Bapak/Ibu untuk membantu saya dengan menjawab beberapa pernyataan, yang nantinya akan
saya gunakan sebagai sumber data bagi penelitian saya.
Sebelum menjawab pertanyaan, Bapak/ibu diminta untuk mengisi beberapa data diri yang
terkait dengan kepentingan penelitian. Selanjutnya, anda diharapkan menjawab secara reflektif
sesuai dengan apa yang anda alami, rasakan, maupun pikirkan. anda tidak perlu ragu-ragu
dalam menjawabnya karena tidak ada jawaban yang benar atau salah. Selain itu, jawaban
anda akan dirahasiakan sehingga saya maupun orang lain tidak akan mengetahui indetitas asli
anda. Saya sangat menghargai dan berterimakasih apabila anda bersedia untuk menjawab
pernyataan berikut dengan sejujur-jujurnya.
Apabila anda bersedia untuk menjawab pertanyaan ini, silahkan memberikan paraf pada
kolom pernyataan selanjutnya.
Hormat Saya,
(Alexander Widyawan SN)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pernyataan Kesediaan
Saya bersedia untuk terlibat dalam penelitian ini dengan menjawab pernyataan pada
penelitian ini tanpa pakasaan dari pihak manapun. Untuk menjaga kerahasiaan identitas asli saya,
saya tidak mencantumkan nama. Seluruh jawaban yang saya berikan sungguh-sungguh sesuai
dengan apa yang saya alami, rasakan, dan pikirkan.
………………., November 2016
(paraf tanpa nama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IDENTITAS DIRI
Inisial :
Jenis Kelamin* : P/L
Umur : …………….. Tahun
Usia Perkawinan* : ≤ 5 thn / 6-10 thn / 11-20 thn / ≥ 20 thn
Jumlah Anak :
Jumlah Pendapatan : Rp ………………………… /bln
*) coret yang tidak sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN I
PETUNJUK PENGISIAN
Di bawah ini terdapat berbagai macam perilaku. Perilaku ini adalah perilaku yang
biasanya dilakukan atau dialami dengan pasangan dalam kehidupan berumah tangga. Skala ini
bersifat sangat pribadi dan dijaga kerahasiaannya. Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda-
beda. Oleh sebab itu, dimohon Anda mengisi sesuai dengan keadaan diri anda yang sebenar-
benarnya. Jangan merasa ragu-ragu dalam menjawabnya karena semua jawaban yang anda jawab
adalah BENAR dan tidak ada jawaban yang SALAH.
Pilihan jawaban adalah:
1. SS : Bila pernyataan “Sangat Sesuai” dengan Anda.
2. S : Bila pernyataan “Sesuai” dengan Anda.
3. TS : Bila pernyataan “Tidak Sesuai” dengan Anda.
4. STS : Bila pernyataan “Sangat Tidak Sesuai” dengan Anda.
Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Kemudian pilihlah salah satu jawaban dengan
memberikan tanda (X) pada kolom jawaban yang menurut anda paling sesuai.
Contoh menjawab pernyataan:
No Pernyataan STS TS S SS
1 Kami suka menyempatkan diri untuk bersama
disela-sela kesibukan kami.
X
Jika Anda merasa kurang yakin dengan jawaban anda dan ingin merubahnya silahkan
beri tanda ( ) pada tanda (X) jawaban anda sebelumnya, kemudian beri tanda (X) kembali pada
jawaban yang anda inginkan
Contoh mengubah jawaban:
No Pernyataan STS TS S SS
1 Kami suka menyempatkan diri untuk bersama
disela-sela kesibukan kami. X
X
S E L A M A T M E N G E R J A K A N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA BAGIAN I
No Pernyataan STS TS S SS
1. Kami saling mendengarkan pendapat dan keluh
kesah masing-masing.
2. Kami terlalu sibuk dengan pekerjaan kami masing-
masing hingga lupa menyempatkan untuk bersama.
3. Kami saling percaya dapat hidup bersama-sama
hingga maut menjemput.
4. Ada beberapa kebutuhan sehari-hari kami yang
terkendala untuk dicukupi
5. Aku merasa puas saat berhubungan seksual dengan
pasanganku.
6. Pekerjaan rumah tangga kami terbengkalai karena
tidak ada pembagaian tugas diantara kami.
7. Kami bersama-sama mencari jalan keluar atas
masalah keluarga kami dengan baik.
8. Pasanganku tidak mau mendengarkan pendapat dan
keluh kesahku
9. Kami suka menyempatkan diri untuk bersama disela-
sela kesibukan kami.
10. Ketika terjadi pertengkaran diantara kami, ada
keinginan kami untuk berpisah.
11. Semua kebutuhan sehari-hari kami tercukupi dengan
baik.
12. Aku tidak mendapatkan kepuasan seksual dari
pasanganku seperti yang aku harapkan
13. Kami membagi tugas dalam mengurus pekerjaan
rumah tangga secara merata.
14. Perselisihan kecil diantara kami umumnya berubah
menjadi perdebatan yang kontroversial.
15. Kami saling menceritakan semua hal atau hampir
semua hal.
16. Pasanganku tidak mengkhawatirkan keberadaanku
ketika aku tidak bersama dengannya.
17. Kami percaya dapat menjaga janji dan sumpah
perkawinan yang telah kami ucapkan bersama.
18. Hutang-hutang yang kami miliki terasa menganggu
dan membuat cemas.
19. Hubungan seksual yang kami lakukan penuh dengan
kasih, kerelaan, dan optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Pernyataan STS TS S SS
20. Pasanganku memiliki peran lebih dalam mengurus
pekerjaan rumah tangga.
21. Saat terjadi konflik diantara kami, kami
menyelesaikannya saat itu juga.
22. Ada banyak hal diantara kami yang saling tidak kami
ketahui.
23. Pasanganku suka menanyakan kabarku ketika aku
tidak bersama dengannya.
24. Pasanganku banyak melakukan hal yang mengingkari
janji dan sumpah perkawinan kami.
25. Kami memiliki alokasi dana yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan pokok.
26. Aku merasa terpaksa melayani pasanganku untuk
memenuhi kebutuhan seksualnya.
27. Kami saling bekerjasama dalam mengurus pekerjaan
rumah tangga kami.
28. Pertengkaran diantara kami umumnya dipicu oleh
konflik masa lalu yang belum terselesaikan
29. Semua hal atau hampir semua hal aku katakan
dengan apa adanya terhadap pasanganku.
30. Aku merasa kami seperti dua orang yang asing di
rumah.
31. Pasanganku menerima segala kelebihan dan
kekurangan yang aku miliki.
32. Pertengkaran diantara kami umumnya perihal
penggunaan uang.
33. Kami berbicara secara terbuka mengenai
permasalahan seksual yang kami alami.
34. Kami terlalu sibuk dengan urusan kami masing-
masing sehingga jarang memperhatikan anak kami
35. Hal-hal yang kami lakukan umumnya berdasarkan
kesepakatan bersama.
36. Pasanganku sering mengada-ada saat bercerita
kepadaku.
37. Pasanganku mengerti dan memahami apa yang aku
inginkan.
38. Pasanganku merasa kurang nyaman dengan
kekurangan yang aku miliki.
39. Kami dapat memilah prioritas yang utama dalam
menggunakan uang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Pernyataan STS TS S SS
40. Aku berpura-pura merasa puas saat berhubungan
seksual dengan pasanganku.
41. Kami membagi peran masing-masing dalam
mendidik anak.
42. Dalam hal berumah tangga umumnya pasanganku
mengambil keputusan sendiri tanpa berdiskusi
denganku.
43. Kami saling menceritakan rahasia pribadi masing-
masing.
44. Pertengkaran diantara kami umumnya berakhir
dengan membuat salah satu diantara kami
tersinggung atau menangis.
45. Walaupun aku banyak melakukan kesalahan,
pasanganku tetap mencintainya dengan tulus.
46. Keuangan keluarga kami, diatur oleh masing-masing
pribadi.
47. Kami selalu mencari cara baru untuk meningkatkan
gairah seksual kami.
48. Aku merasa pasanganku terlalu memanjakan anak
kami.
49. Ketika kami tidak setuju pada suatu hal dengan
pasanganku, kami membahasnya secara bersama-
sama.
50. Ada banyak rahasia pribadi yang aku simpan dari
pasanganku supaya tidak menyakiti perasaannya.
51. Pasanganku mengerti dan memahami yang harus
dilakukan ketika aku marah.
52. Pasanganku marah ketika aku mengulang kembali
kesalahanku.
53. Kami saling bekerjasama dengan baik untuk
mengatur keuangan keluarga
54. Aku merasa hubungan seksual yang kami lakukan
hanya sekedar rutinitas saja.
55. Kami bersepakat untuk memberi perhatian pada anak
kami sesuai dengan porsinya
56. Ketika kami tidak setuju pada suatu hal, pasanganku
menentukan pilihannya sendiri.
Periksa kembali jawaban anda, jangan ada yang terlewatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN II
PETUNJUK PENGISIAN
Di bawah ini terdapat berbagai macam perilaku. Perilaku ini adalah perilaku yang
berkaitan dengan nilai materialisme. Skala ini bersifat sangat pribadi dan dijaga kerahasiaannya.
Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, dimohon Anda mengisi
sesuai dengan keadaan diri anda yang sebenar-benarnya. Jangan merasa ragu-ragu dalam
menjawabnya karena semua jawaban yang anda jawab adalah BENAR dan tidak ada jawaban
yang SALAH.
Pilihan jawaban pada skala ke-II ini berupa range angka dari 1 – 7. Jika jawaban anda
mendekati angka 7, maka jawaban anda semakin mendekati pilihan “Sangat Setuju” (SS).
Begitu pula sebaliknya. Jika jawaban anda mendekati angka 1, maka jawaban anda semakin
mendekati pilihan “Sangat Tidak Setuju” (STS).
Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Kemudian pilihlah salah satu jawaban dengan
memberikan tanda (X) pada kolom jawaban yang menurut anda paling sesuai.
Contoh menjawab pernyataan:
No Pernyataan Jawaban
1 Saya mengagumi orang yang
memiliki rumah, mobil, dan baju
yang mahal
STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
Jika Anda merasa kurang yakin dengan jawaban anda dan ingin merubahnya silahkan
beri tanda ( ) pada tanda (X) jawaban anda sebelumnya, kemudian beri tanda (X) kembali pada
jawaban yang anda inginkan
Contoh mengubah jawaban:
No Pernyataan Jawaban
1 Saya mengagumi orang yang
memiliki rumah, mobil, dan baju
yang mahal
STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
S E L A M A T M E N G E R J A K A N
X
X
X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA BAGIAN II
No Pernyataan Jawaban
1. Saya mengagumi orang yang memiliki
rumah, mobil, dan baju yang mahal STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
2. Salah satu pencapaian terpenting dalam
hidup saya adalah memiliki harta benda. STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
3. Saya tidak menganggap banyaknya harta
benda yang dimiliki seseorang sebagai
ukuran kesuksesannya.
STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
4. Harta benda yang saya miliki
menunjukkan seberapa sukses hidup saya STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
5. Saya suka memiliki barang-barang yang
membuat orang lain kagum STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
6. Saya tidak banyak memperhatikan barang
atau harta yang orang lain miliki STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
7. Biasanya saya hanya membeli barang-
barang yang saya butuhkan STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
8. Saya berusaha menjalani hidup yang
sederhana dengan menggunakan harta
yang saya miliki.
STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
9. Tidak semua harta benda yang saya miliki
penting untuk saya. STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
10. Saya menikmati menghabiskan uang
untuk barang-barang yang tidak berguna. STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
11. Membeli barang-barang memberi
kenikmatan tersendiri bagi saya STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
12. Sepanjang hidup saya, saya senang
dengan kemewahan STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
13. Dibandingkan dengan kebanyakan orang,
bagi saya hal-hal yang material atau
kebendaan kurang penting
STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
14. Saya memiliki semua hal yang saya
perlukan untuk menikmati hidup STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
15. Hidupku akan lebih baik jika saya
mempunyai barang-barang yang belum
saya miliki
STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
16. Memiliki barang-barang yang lebih
bagus, tidak akan membuat saya lebih
bahagia
STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
17. Saya akan lebih bahagia jika saya mampu
membeli lebih banyak barang-barang STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
18. Terkadang saya agak merasa jengkel
ketika saya tidak bisa membeli semua
barang yang saya inginkan
STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
T E R I M A K A S I H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA PENELITIAN
Alexander Widyawan SN
119114110
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Salam sejahtera,
Perkenalkan saya:
Nama : Alexander Widyawan SN
Fakultas : Psikologi
NIM : 119114110
Saya adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saat
ini saya sedang melakukan penelitian pada pasangan suami-istri. Saya memohon kesedian
Bapak/Ibu untuk membantu saya dengan menjawab beberapa pernyataan, yang nantinya akan
saya gunakan sebagai sumber data bagi penelitian saya.
Sebelum menjawab pertanyaan, Bapak/ibu diminta untuk mengisi beberapa data diri yang
terkait dengan kepentingan penelitian. Selanjutnya, anda diharapkan menjawab secara reflektif
sesuai dengan apa yang anda alami, rasakan, maupun pikirkan. anda tidak perlu ragu-ragu
dalam menjawabnya karena tidak ada jawaban yang benar atau salah. Selain itu, jawaban
anda akan dirahasiakan sehingga saya maupun orang lain tidak akan mengetahui indetitas asli
anda. Saya sangat menghargai dan berterimakasih apabila anda bersedia untuk menjawab
pernyataan berikut dengan sejujur-jujurnya.
Apabila anda bersedia untuk menjawab pertanyaan ini, silahkan memberikan paraf pada
kolom pernyataan selanjutnya.
Hormat Saya,
(Alexander Widyawan SN)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pernyataan Kesediaan
Saya bersedia untuk terlibat dalam penelitian ini dengan menjawab pernyataan pada
penelitian ini tanpa pakasaan dari pihak manapun. Untuk menjaga kerahasiaan identitas asli saya,
saya tidak mencantumkan nama. Seluruh jawaban yang saya berikan sungguh-sungguh sesuai
dengan apa yang saya alami, rasakan, dan pikirkan.
………………., November 2016
(paraf tanpa nama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IDENTITAS DIRI
Inisial :
Jenis Kelamin* : P/L
Umur : …………….. Tahun
Usia Perkawinan* : ≤ 5 thn / 6-10 thn / 11-20 thn / ≥ 20 thn
Jumlah Anak :
Jumlah Pendapatan : Rp ………………………… /bln
*) coret yang tidak sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN I
PETUNJUK PENGISIAN
Di bawah ini terdapat berbagai macam perilaku. Perilaku ini adalah perilaku yang
biasanya dilakukan atau dialami dengan pasangan dalam kehidupan berumah tangga. Skala ini
bersifat sangat pribadi dan dijaga kerahasiaannya. Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda-
beda. Oleh sebab itu, dimohon Anda mengisi sesuai dengan keadaan diri anda yang sebenar-
benarnya. Jangan merasa ragu-ragu dalam menjawabnya karena semua jawaban yang anda jawab
adalah BENAR dan tidak ada jawaban yang SALAH.
Pilihan jawaban adalah:
1. SS : Bila pernyataan “Sangat Sesuai” dengan Anda.
2. S : Bila pernyataan “Sesuai” dengan Anda.
3. TS : Bila pernyataan “Tidak Sesuai” dengan Anda.
4. STS : Bila pernyataan “Sangat Tidak Sesuai” dengan Anda.
Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Kemudian pilihlah salah satu jawaban dengan
memberikan tanda (X) pada kolom jawaban yang menurut anda paling sesuai.
Contoh menjawab pernyataan:
No Pernyataan STS TS S SS
1 Kami suka menyempatkan diri untuk bersama
disela-sela kesibukan kami.
X
Jika Anda merasa kurang yakin dengan jawaban anda dan ingin merubahnya silahkan
beri tanda ( ) pada tanda (X) jawaban anda sebelumnya, kemudian beri tanda (X) kembali pada
jawaban yang anda inginkan
Contoh mengubah jawaban:
No Pernyataan STS TS S SS
1 Kami suka menyempatkan diri untuk bersama
disela-sela kesibukan kami. X
X
S E L A M A T M E N G E R J A K A N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA BAGIAN I
No Pernyataan STS TS S SS
1. Kami saling mendengarkan pendapat dan keluh
kesah masing-masing.
2. Kami terlalu sibuk dengan pekerjaan kami masing-
masing hingga lupa menyempatkan untuk bersama.
3. Kami saling percaya dapat hidup bersama-sama
hingga maut menjemput.
4. Ada beberapa kebutuhan sehari-hari kami yang
terkendala untuk dicukupi
5. Aku merasa puas saat berhubungan seksual dengan
pasanganku.
6. Pekerjaan rumah tangga kami terbengkalai karena
tidak ada pembagaian tugas diantara kami.
7. Kami bersama-sama mencari jalan keluar atas
masalah keluarga kami dengan baik.
8. Pasanganku tidak mau mendengarkan pendapat dan
keluh kesahku
9. Kami suka menyempatkan diri untuk bersama disela-
sela kesibukan kami.
10. Ketika terjadi pertengkaran diantara kami, ada
keinginan kami untuk berpisah.
11. Semua kebutuhan sehari-hari kami tercukupi dengan
baik.
12. Aku tidak mendapatkan kepuasan seksual dari
pasanganku seperti yang aku harapkan
13. Kami membagi tugas dalam mengurus pekerjaan
rumah tangga secara merata.
14. Perselisihan kecil diantara kami umumnya berubah
menjadi perdebatan yang kontroversial.
15. Kami saling menceritakan semua hal atau hampir
semua hal.
16. Pasanganku tidak mengkhawatirkan keberadaanku
ketika aku tidak bersama dengannya.
17. Kami percaya dapat menjaga janji dan sumpah
perkawinan yang telah kami ucapkan bersama.
18. Hutang-hutang yang kami miliki terasa menganggu
dan membuat cemas.
19. Hubungan seksual yang kami lakukan penuh dengan
kasih, kerelaan, dan optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Pernyataan STS TS S SS
20. Pasanganku memiliki peran lebih dalam mengurus
pekerjaan rumah tangga.
21. Saat terjadi konflik diantara kami, kami
menyelesaikannya saat itu juga.
22. Ada banyak hal diantara kami yang saling tidak kami
ketahui.
23. Pasanganku suka menanyakan kabarku ketika aku
tidak bersama dengannya.
24. Pasanganku banyak melakukan hal yang mengingkari
janji dan sumpah perkawinan kami.
25. Kami memiliki alokasi dana yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan pokok.
26. Aku merasa terpaksa melayani pasanganku untuk
memenuhi kebutuhan seksualnya.
27. Kami saling bekerjasama dalam mengurus pekerjaan
rumah tangga kami.
28. Pertengkaran diantara kami umumnya dipicu oleh
konflik masa lalu yang belum terselesaikan
29. Semua hal atau hampir semua hal aku katakan
dengan apa adanya terhadap pasanganku.
30. Aku merasa kami seperti dua orang yang asing di
rumah.
31. Pasanganku menerima segala kelebihan dan
kekurangan yang aku miliki.
32. Pertengkaran diantara kami umumnya perihal
penggunaan uang.
33. Kami berbicara secara terbuka mengenai
permasalahan seksual yang kami alami.
34. Kami terlalu sibuk dengan urusan kami masing-
masing sehingga jarang memperhatikan anak kami
35. Hal-hal yang kami lakukan umumnya berdasarkan
kesepakatan bersama.
36. Pasanganku sering mengada-ada saat bercerita
kepadaku.
37. Pasanganku mengerti dan memahami apa yang aku
inginkan.
38. Pasanganku merasa kurang nyaman dengan
kekurangan yang aku miliki.
39. Kami dapat memilah prioritas yang utama dalam
menggunakan uang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Pernyataan STS TS S SS
40. Aku berpura-pura merasa puas saat berhubungan
seksual dengan pasanganku.
41. Kami membagi peran masing-masing dalam
mendidik anak.
42. Dalam hal berumah tangga umumnya pasanganku
mengambil keputusan sendiri tanpa berdiskusi
denganku.
43. Kami saling menceritakan rahasia pribadi masing-
masing.
44. Pertengkaran diantara kami umumnya berakhir
dengan membuat salah satu diantara kami
tersinggung atau menangis.
45. Walaupun aku banyak melakukan kesalahan,
pasanganku tetap mencintainya dengan tulus.
46. Keuangan keluarga kami, diatur oleh masing-masing
pribadi.
47. Kami selalu mencari cara baru untuk meningkatkan
gairah seksual kami.
48. Aku merasa pasanganku terlalu memanjakan anak
kami.
49. Ketika kami tidak setuju pada suatu hal dengan
pasanganku, kami membahasnya secara bersama-
sama.
50. Ada banyak rahasia pribadi yang aku simpan dari
pasanganku supaya tidak menyakiti perasaannya.
51. Pasanganku mengerti dan memahami yang harus
dilakukan ketika aku marah.
52. Pasanganku marah ketika aku mengulang kembali
kesalahanku.
53. Kami saling bekerjasama dengan baik untuk
mengatur keuangan keluarga
54. Aku merasa hubungan seksual yang kami lakukan
hanya sekedar rutinitas saja.
55. Kami bersepakat untuk memberi perhatian pada anak
kami sesuai dengan porsinya
56. Ketika kami tidak setuju pada suatu hal, pasanganku
menentukan pilihannya sendiri.
Periksa kembali jawaban anda, jangan ada yang terlewatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN II
PETUNJUK PENGISIAN
Di bawah ini terdapat berbagai macam perilaku. Perilaku ini adalah perilaku yang
berkaitan dengan nilai materialisme. Skala ini bersifat sangat pribadi dan dijaga kerahasiaannya.
Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, dimohon Anda mengisi
sesuai dengan keadaan diri anda yang sebenar-benarnya. Jangan merasa ragu-ragu dalam
menjawabnya karena semua jawaban yang anda jawab adalah BENAR dan tidak ada jawaban
yang SALAH.
Pilihan jawaban pada skala ke-II ini berupa range angka dari 1 – 7. Jika jawaban anda
mendekati angka 7, maka jawaban anda semakin mendekati pilihan “Sangat Setuju” (SS).
Begitu pula sebaliknya. Jika jawaban anda mendekati angka 1, maka jawaban anda semakin
mendekati pilihan “Sangat Tidak Setuju” (STS).
Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Kemudian pilihlah salah satu jawaban dengan
memberikan tanda (X) pada kolom jawaban yang menurut anda paling sesuai.
Contoh menjawab pernyataan:
No Pernyataan Jawaban
1 Saya mengagumi orang yang
memiliki rumah, mobil, dan baju
yang mahal
STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
Jika Anda merasa kurang yakin dengan jawaban anda dan ingin merubahnya silahkan
beri tanda ( ) pada tanda (X) jawaban anda sebelumnya, kemudian beri tanda (X) kembali pada
jawaban yang anda inginkan
Contoh mengubah jawaban:
No Pernyataan Jawaban
1 Saya mengagumi orang yang
memiliki rumah, mobil, dan baju
yang mahal
STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
S E L A M A T M E N G E R J A K A N
X
X
X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA BAGIAN II
No Pernyataan Jawaban
1. Saya mengagumi orang yang memiliki
rumah, mobil, dan baju yang mahal STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
2. Salah satu pencapaian terpenting dalam
hidup saya adalah memiliki harta benda. STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
3. Saya tidak menganggap banyaknya harta
benda yang dimiliki seseorang sebagai
ukuran kesuksesannya.
STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
4. Harta benda yang saya miliki
menunjukkan seberapa sukses hidup saya STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
5. Saya suka memiliki barang-barang yang
membuat orang lain kagum STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
6. Saya tidak banyak memperhatikan barang
atau harta yang orang lain miliki STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
7. Biasanya saya hanya membeli barang-
barang yang saya butuhkan STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
8. Saya berusaha menjalani hidup yang
sederhana dengan menggunakan harta
yang saya miliki.
STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
9. Tidak semua harta benda yang saya miliki
penting untuk saya. STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
10. Saya menikmati menghabiskan uang
untuk barang-barang yang tidak berguna. STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
11. Membeli barang-barang memberi
kenikmatan tersendiri bagi saya STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
12. Sepanjang hidup saya, saya senang
dengan kemewahan STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
13. Dibandingkan dengan kebanyakan orang,
bagi saya hal-hal yang material atau
kebendaan kurang penting
STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
14. Saya memiliki semua hal yang saya
perlukan untuk menikmati hidup STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
15. Hidupku akan lebih baik jika saya
mempunyai barang-barang yang belum
saya miliki
STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
16. Memiliki barang-barang yang lebih
bagus, tidak akan membuat saya lebih
bahagia
STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
17. Saya akan lebih bahagia jika saya mampu
membeli lebih banyak barang-barang STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
18. Terkadang saya agak merasa jengkel
ketika saya tidak bisa membeli semua
barang yang saya inginkan
STS 1 2 3 4 5 6 7 SS
T E R I M A K A S I H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Nilai Materialisme
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.389 32 137 .000
Analisis Tambahan
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
MTR 186 53.85 19.934 24 118
usia_perkawinan 186 2.62 1.095 1 4
Kruskal-Wallis Test
Ranks
usia_per
kawinan N Mean Rank
MTR 1 35 167.50
2 54 125.43
3 43 75.74
4 54 27.75
Total 186
Test Statisticsa,b
MTR
Chi-Square 170.492
df 3
Asymp. Sig. .000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
usia_perkawinan
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
KP 186 170.16 23.415 100 206
usia_perkawinan 186 2.62 1.095 1 4
Kruskal-Wallis Test
Ranks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
usia_per
kawinan N Mean Rank
KP 1 35 28.66
2 54 90.92
3 43 103.50
4 54 130.15
Total 186
Test Statisticsa,b
KP
Chi-Square 77.554
df 3
Asymp. Sig. .000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
usia_perkawinan
Uji Beda berdasarkan jenis kelamin
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
KP 186 170.16 23.415 100 206
JK 186 1.50 .501 1 2
Mann-Whitney Test
Ranks
JK N Mean Rank Sum of Ranks
KP 1 93 100.54 9350.00
2 93 86.46 8041.00
Total 186
Test Statisticsa
KP
Mann-Whitney U 3.670E3
Wilcoxon W 8.041E3
Z -1.785
Asymp. Sig. (2-tailed) .074
a. Grouping Variable: JK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
MTR 186 53.85 19.934 24 118
JK 186 1.50 .501 1 2
Mann-Whitney Test
Ranks
JK N Mean Rank Sum of Ranks
MTR 1 93 86.45 8039.50
2 93 100.55 9351.50
Total 186
Test Statisticsa
MTR
Mann-Whitney U 3.668E3
Wilcoxon W 8.040E3
Z -1.788
Asymp. Sig. (2-tailed) .074
a. Grouping Variable: JK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related