plagiat merupakan tindakan tidak terpujirepository.usd.ac.id/1264/2/101334049_full.pdf ·...
Post on 27-Jan-2020
39 Views
Preview:
TRANSCRIPT
HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP PEMAHAMAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN MOTIVASI
KERJA DAN MINAT KERJAGURU Survei Pada Guru-guru SMA di Kecamatan Wates, Kabupaten Kulonprogo
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Srujana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: LUCIA RISKI YENI NUGRAHATI
NIM: 101334049
PROGRAM STUDI PENDIDlKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDlKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDlKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDlKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
iv
Karya tulis ini aku persembahkan untuk
Tuhan Yesus, Bunda Maria Santa Lucia
Kedua Orangtuaku Sahabat-sahabatku
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
"Kesuksesan adalah buah dari kerja keras, kegagalan adalah buah dari
kemalasan"
"Mintalah maka akan diberikan kepadamu, carilahmaka kamu akan mendapat,
ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu" (Lukas, 11: 9)
''Jangan melenakan waktu dengan diam namun nikmatilah waktu dengan hal
yang berguna"
"Ora et Labora" (Santa Theresa)
"Tidak ada yang tidak mung kin dengan berusaha, kerja keras dan berdoa kecuali
makan dengan mata dan melihat dengan mulut"
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta,27 Agustus 2015
Penulis
Lucia Riski Yeni Nugrahati
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBARPERNYATAANPERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini,saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Lucia Riski Yeni Nugrahati
NIM : 101334049
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang beIjudul:
"HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP PEMAHAMAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN MOTIVASI KERJA DAN
MINAT KERJA GURU"
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
menge10lanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
se1ama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pemyataan ini saya·buat dengan sebenamya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal: 27 Agustus 2015
Yang menyatakan
jtll~~ Lucia Riski Yeni Nugrahati
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
HUBUNGANPERSEPSIGURUTERHADAPPEMAHAMAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN MOTIVASI KERJA DAN
MINAT KERJA GURU Survei Pada Guru-guru SMA di Kecamatan Wates, Kabupaten Kulonprogo
Lucia Riski Yeni Nugrahati Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) hubungan positif persepsi guru terhadap pemahaman implementasi kurikulum 2013 dengan motivasi ketja guru; 2) hubungan positif persepsi guru terhadap pemahaman implementasi kurikulum 2013 dengan minat ketja guru; 3) hubungan positif persepsi guru terhadap pemahaman implementasi kurikulum 2013 dengan motivasi ketja dan minat ketja guru.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru di SMA N 1 Wates dan SMA N 2 Wates. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 74 guru. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasiSpearman dan korelasi berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada hubungan yang sangat lemah dan positif persepsi guru terhadap pemahaman implementasi Kurikulum 2013 dengan motivasi kerja guru yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,182, 2) ada hubungan yang sangat lemah dan negatif persepsi guru terhadap pemahaman implementasi Kurikulum 2013 dengan minat ketja guru yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar -0,013,3) ada hubungan yang sangat lemah dan positifpersepsi guru terhadap pemahaman implementasi Kurikulum 2013 dengan motivasi kerja dan minat ketja guru yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,111.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN TEACHER'S PERCEPTION ON THE COMPREHENSION IMPLEMENTATION OF 2013 CURRICULUM AND TEACHER'S WORKING MOTIVATION AND TEACHER'S WORKING
INTEREST A survey to High School Teachers at Wates, Kulonprogo Regency
Lucia Riski Yeni Nugrahati Sanata Dhanna University
Yogyakarta 2015
The purposes of this study are to find out: 1) positive con-elation between the teacher's perception on the comprehension implementation of 2013 curriculum and teacher's working motivation; 2) positive con-elation between the teacher's perception on the comprehension implementation of 2013 curriculum and teacher's working interest; 3) positive con-elation between the teacher's perception on the comprehension implementation of 2013 curriculum and teacher's working motivation and teacher's working interest.
. This is a correlational research. The population were the teachers of SMA N 1 Wates and SMA N 2 Wates. The numbers of the research population were 74 teachers. Questioners and interviews were carried out to collect data. The techniques used for the data analysis were Speannan correlation and multiple correlation.
The research findings show that: 1) there is a very weak correlation, and positive perception of the teachers on the comprehension implementation of 2013 curriculum and teacher's working motivation which is indicated by coefficient 0,182; 2) there is a very weak correlation, and negative perception of the teachers on the comprehension implementation of 2013 curriculum and teacher's working interest which is indicated by coefficient -0,013; 3) there is a very weak correlation, and positive perception of the teachers on the comprehension implementation of 2013 curriculum and teacher's working motivation and teacher's working interest which is indicated by coefficient 0,111.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATAPENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Pengasih,
Tuhanku Yesus Kristus karena berkat kasih dan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul "HUBUNGAN PERSEPSI GURU
TERHADAP PEMAHAMAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN
MOTIV ASI KERJA DAN MINAT KERJA GURU Survei pada Guru-guru SMA
di Kecamatan Wates, Kabupaten Kulonprogo" dengan lancar. Penulisan skripsi
ini diajukan sebagai salah satusyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Ekonomi Bidang KeahlianKhusus Pendidikan Akuntansi. Selama penelitian dan
penulisan skripsi ini,penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu
sehingga penulisan skripsiini terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulismengucapkan terima kasih kepada :
1 .. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Y ogyakarta.
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd, M.Si. selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Ibu Comelio Purwantini, S.Pd., M.SA. sdaku Dosen Pel11bin.1blng, ibu
terima kasih karena telah membimbing dan membantu dengan sepenuh
hati dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang
KeahlianKhusus Pendidikan Akuntansi, terima kasih untuk ilmu dan
pengetahuanyang sudah bapak/ibu berikan kepada saya selama kuliah.
5. Seluruh karyawan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Akuntansi, terima kasih untuk bantuan dalam
menyiapkan administrasi selama kuliah dan selama saya
menyelesaikanskripsi ini.
6. Seluruh Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu Guru tempat melakukan pra
penelitian dan penelitian (SMAN 2 Playen, SMAN 1 Wates d~ SMAN 2
Wates) terima kasih telah bersedia meluangkan waktuuntuk menjadi
responden dalam penelitian ini.
7. Untuk kedua orang tua saya dan adik-adik saya. Pak Trihadi, Bu Harsiwi,
Abim, Puteri, Nova, terima kasih atas bantuan dan dukungan yang selama
ini diberikan. Terimakasih sudah bersabar menunggu saya menyelesaikan
studi saya. Terima kasih juga untuk Abim yang selalu menemani saya dari
pengurusan ijin sampai penelitian. Terima kasih juga untuk Puteri dan
Nova yang selalu mengganggu saya saat mengerjakan skripsi dan melatih
kesabaran saya.
8. Seluruh keluarga besar di Yogyakarta, Kulonprogo, Gunungkidul, Jakarta,
terima kasih atas semangatnya agar saya bisa cepat lulus.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Keluarga Bulik Utik dan am Albert, Keluarga am Catur dan Bulik
Naniek,terimakasih sudahmemberikan bantuan materi dan moril kepada
saya agar kuliah saya lancar, atas sambutanhangat ketika saya datang ke
rumah, untuk doa dan motivasi yang tak hentikalian berikan kepada saya.
Tuhan Yesus memberkati kalian semua.
to. Mbah Kakung(Alm.) dan mbah uti, terima kasih sudah ikut mengurus saya
sejak kecil dan terima kasih mbah uti sudah tidak lelah-Ielah untuk selalu
menyuruh saya supaya cepat lulus dan cepat nikah.
11. Untuk Febri Ariyanto, terima kasih ya Brian sudah menemaniku dari SMA
sampai sekarang. Terima kasih sudah menjadi partner hidupku.
12. Untuk sahabat-sahabat terbaikku Betryn, Tety, Sista, Novrin, Agatha,
Bella, Olyn, terima kasih sudah menemaniku selama 8 tahun, membantuku
dan mendukungku dalam hal apapun.
13. Untuk ternan-ternan terbaikku, Lusi, Debi, Mas Endro, Mas Mulin, Mas
Aan, Mas Bayu, Mas Endro, Yudi, Suta, Riyanti, Anto, Dian, Tyas, Devi,
Septi, Satya, Ardi, All, Dodi, Miko, Dito, terima kasih sudah menjadi
ternan terbaikku dan mendukung aku sampai saat ini.
14. Untuk ternan-ternan sepeIjuanganku yang telah membantuku dari seminar
hingga selesainya skripsi ini, Sita, Suster, Revi, Fajar, Irwan, Ian, Shinta
terima kasih dan sukses selalu.
15. Keluarga besar PAK A dan PAK B, terima kasih sudah menemaniku
berproses selama perkuliahan.
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16. Serta sernua pihak yang tidak rnernungkinkan saya sebut satu persatu
dalarn skripsi ini, yang telah banyak rnernberikan bantuan, dukungan,
kritik dan saran yang sungguh berarti bagi saya dalarn penyelesaian skripsi
1m.
Penulis rnenyadari bahwa penulisan skripsi ini rnasih jauh dari sernpurna,
karena itu rnasukan, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Sernoga
skripsi ini berguna bagi para pernbaca.
Yogyakarta, 27 Agustus 2015
Penulis
Lucia Riski Yeni Nugrahati
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTARISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... .
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. 11
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... 111
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... IV
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... V
PERNYATAANKEASLIANKARYA ......................................................... VI
LEMBAR PERNYAT AAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARY A ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................ Vll
ABSTRAK ............. ... ...... .......................................... ... .................. ................. VIlI
ABSTRACT...................................................................................................... IX
KATAPENGANTAR ................................................................................... X
DAFT AR lSI .......................................................... .................................... ..... XIV
DAFT AR T ABEL ........................................................................................... XVIl
DAFTARGAMBAR ...................................................................................... xx
DAFTARLAMPIRAN ................................................................................... XXI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ... ............ ........... .......... ............. ..... ... ....... ....... 1
B. Batasan masalah .................................................... ................. 6
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Rumusan Masalah .................................................................. 6
D. Tujuan Penelitian ................................................................... 6
. E. Manfaat Penelitian . ... ........... ... ..... .... ............... ....................... 7
BABII KAJIAN PUST AKA
A. Persepsi .................................................................................. 9
B. Kurikulum 2013 ................... ................................. ......... ........ 10
C. Motivasi ................................................................................. 35
D. Minat ...................................................................................... 41
E. Kerangka Berpikir ................ .......................................... ........ 42
F. Model Penelitian .................................................................... 49
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ...................................................................... 50
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ............................................... 50
C. Subyek Dan Obyek Penelitian ....................................... ........ 51
D. Populasi Penelitian ................................................................. 51
E. Variabel Penelitian ............ .................. ................................... 51
F. Operasional Variabel dan Pengukurannya.............................. 51
G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 59
H. Teknik Pengujian Instrumen................................................... 60
I. Teknik Analisis Data ............................................................. 70
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. SMAN 1 WATES .................................................................. 78
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. SMAN 2 WATES .................................................................. 90
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data .. .............. ... ...... ............ ......... ...... ......... ........... 100
B. Pengujian Prasyarat Analisis .. ...... ...... ........................... ........ 104
C. Pengujian Analisis Data........... ...... ................................. ... ..... 107
D. Pembahasan ........................................................................... 109
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 123
B. Keterbatasan Peneliti ........ ... ..................... ...... ...... ... .............. 124
C. Saran-Saran ............................................................................ 124
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 128
LAMPIRAN .................................................................................................... 130
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel2. 1 Tabel Struktur Kelompok Mata Pelajaran Wajib ..................................... 21
Tabel2.2 Tabel Struktur Kelompok Mata Pelajaran Peminatan ...................... ..... ... 24
Tabel2.3 Tabel Pendekatan Scientific............................................... ......................... 31
Tabel 2.4 Tabel Kriteria Ketuntasan Belajar Minimun ... ........... ................. ... ..... ...... 34
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian.......................................... ....................... 52
Tabel3.2 Operasional Variabel Penelitian................................................................. 57
Tabel 3.3 Operasional Variabel Penelitian ........................................ ....................... 58
Tabel3.4 Skala Pengukuran Model Likert ................................................................. 59
Tabel3.5 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel Persepsi Guru .. 62
Tabel3.6 Hasil Pengujian Tahap Kedua Variabel Persepsi Guru.............................. 63
Tabel3.7 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian
Variabel Motivasi KeIja Guru .................................................................................. 64
Tabel3.8 Hasil Pengujian Tahap Kedua Variabel Motivasi KeIja Guru .................. 65
Tabel3.9 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel Minat KeIja ..... 66
Tabel3.10 Hasil Pengujian Tahap Kedua Variabel Minat KeIja ............................... 67
Tabe13.11 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Cronbach ......................... 69
Tabel3.12 Tabel Kategori Kecenderungan Menurut PAP Tipe 11............................. 71
TabeI3.13 Tabel Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien R
Square ....................................................................................................... 73
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabe13.14 Tabel Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap
Koefisien Korelasi .................................................................................... 74
Tabe13.15 Tabel Pedoman Untuk Memberikan lnterprestasi Terhadap
Koefisien Korelasi ...... ... ..... .............. ........... ... ................ ................. ...... ... 77
Tabe14.1 Daftar Guru SMAN 1 Wates ..................................................................... 82
Tabe14.2 Struktur Kurikulum Kelas X MIA SMAN 1 Wates .................................. 84
Tabel4.3 Struktur Kurikulum Kelas X lis SMAN 1 Wates ...................................... 85
Tabel4.4 Struktur Kurikulum Kelas X Ilmu Bahasa SMAN 1 Wates ...................... 86
Tabel4.5Struktur Kurikulum Kelas Xi MIA SMAN 1 Wates .................................. 87
Tabel4.6 Struktur Kurikulum Kelas Xi lis SMAN 1 Wates ..................................... 88
Tabel4.7 Struktur Kurikulum Kelas Xi Ilmu Bahasa SMAN 1 Wates ..................... 89
Tabe14.8 Daftar Guru Sman 2 Wates ........................................................................ 93
Tabel4.9 Struktur Kurikulum Kelas X MIA SMAN 2 Wates .................................. 94
Tabel4.10 Struktur Kurikulum Kelas X lis SMAN 2 Wates .................................... 95
Tabe14.11Struktur Kurikulum Kelas X Ilmu Bahasa SMAN 2 Wates ..................... 96
Tabel4.12Struktur Kurikulum Kelas Xi Mia SMAN 2 Wates ................................. 97
Tabel4.13Struktur Kurikulum Kelas Xi lis SMAN 2 Wates .................................... 98
Tabel4.14Struktur Kurikulum Kelas Xi Ilmu Bahasa SMAN 2 Wates .................... 99
Tabel5.1 Responden Penelitian ................................................................................ 100
Tabel5.2 Persepsi Guru Terhadap Pemahaman lmplementasi Kurikulum 2013 ...... 101
Tabel5.3 Motivasi Ketja Guru .................................................................................. 102
Tabel5.4 Minat Ketja Guru ...................................................................................... 103
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel S.S Hasil Pengujian Normalitas Persepsi Guru Terhadap Pemahaman
Implementasi Kurikulum 2013 Dengan Motivasi Kerja Guru ................ 104
TabelS. 6 Hasil Pengujian Normalitas Persepsi Guru Terhadap Pemahaman
Implementasi Kurikulum 2013 Dengan Minat Kerja Guru ...................... lOS
TabelS.7 Hasil Pengujian Normalitas Persepsi Guru Terhadap Pemahaman
Implementasi Kurikulum 2013 Dengan Motivasi Kerja
Dan Minat Kerja Guru .............................................................................. 106
TabelS.8 Hasil Pengujian Hubungan Persepsi Guru Terhadap Pemahaman Implementasi
Kurikulum 2013 Dengan Motivasi Kerja Guru ...... ... ...... .............. ........ ... 107
Tabel S.9 Hasil Pengujian Hubungan Persepsi Guru Terhadap Pemahaman Implementasi
Kurikulum 2013 Dengan Minat Kerja Guru .......... ... ......... ...................... 108
TabelS.lO Hasil Pengujian Hubungan Persepsi Guru Terhadap Pemahaman
Implementasi Kurikulum 2013 Dengan Motivasi Kerja
Dan Minat Kerja Guru .............................................................................. 109
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hierarki Kebutuhan Maslow............................................................. 39
Gambar 2.2 Model Penelitian .............................................................................. 49
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMAN 1 Wates ................................................ 81
Gambar 4.2 Struktur Organisasi SMAN 2 Wates .................................................. 92
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian .................................................................. . 131
Lampiran 2 Data Uji Validitas Dan Reliabilitas SMAN 2 Playen ................ . 145
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas SMAN 2 Playen ................ . 149
Lampiran 4 Hasil Uji Validits Dan Reliabilitas Tahap Kedua ...................... . 154
Lampiran 5 Data Induk Penelitian ................................................................. . 159
Lampiran 6 Deskripsi Data ............................................................................ . 166
Lampiran 7 Kategori Kecenderungan Variabel Pedoman Tipe II ................. . 171
Lampiran 8 Uji Normalitas ............................................................................ . 177
Lampiran 9 Analisis Permasalahan ................................................................ . 180
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan salah satu komponen penting dalam sistem
pendidikan yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mencapai tujuan
pendidikan nasional. Kurikulum sendiri adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional (UU No.20 tahun 2003). Di Indonesia, kurikulum selalu
mengalami perubahan. Perubahan kurikulum yang terakhir adalah perubahan dari
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ke Kurikulum 2013 yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Kurikulum sebagai seperangkat
rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan
dan perubahan yang terjadi di masyarakat (Turmuzi, 2012:1). Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan periode tahun 2009-2014 Muhammad Nuh dalam artikel Hidayat
(2013:1) menegaskan bahwa perubahan dan pengembangan kurikulum 2013
merupakan persoalan yang penting dan genting. Alasan perubahan kurikulum
adalah kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan zaman. Karena
zaman berubah, maka kurikulum harus lebih berbasis pada penguatan penalaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
bukan lagi hafalan semata. Perubahan ini diputuskan dengan merujuk hasil
survei internasional tentang kemampuan siswa Indonesia. Salah satunya adalah
survei "Trends in International Math and Science" oleh Global Institute pada
tahun 2007. Menurut survei dari Global Institute ini, hanya 5 persen siswa
Indonesia yang mampu mengerjakan soal berkategori tinggi yang memerlukan
penalaran. Sebagai perbandingan, siswa Korea yang sanggup mengerjakannya
mencapai 71 persen. Sebaliknya, 78 persen siswa Indonesia dapat mengerjakan
soal berkategori rendah yang hanya memerlukan hafalan. Indikator lain datang
dari Programme for International Student Assessment (PISA) yang di tahun 2009
menempatkan Indonesia di peringkat 10 besar paling buncit dari 65 negara peserta
PISA. Kriteria penilaian mencakup kemampuan kognitif dan keahlian siswa
membaca, matematika, dan sains. Hampir semua siswa Indonesia ternyata cuma
menguasai pelajaran sampai level 3 saja. Sementara banyak siswa negara maju
maupun berkembang lainnya, menguasai pelajaran sampai level 4, 5, bahkan 6.
Kesimpulan dari dua survei itu adalah prestasi siswa Indonesia terbelakang.
Dalam praktik, guru merupakan ujung tombak pengembangan kurikulum
sekaligus sebagai pelaksana kurikulum di lapangan, guru juga sebagai faktor kunci
(key factor) dalam keberhasilan suatu kurikulum. Bagaimanapun baiknya suatu
kurikulum disusun, pada akhirnya sangat bergantung pada kemampuan guru di
lapangan. Efektifitas suatu kurikulum tidak akan tercapai, jika guru tidak dapat
memahami dan melaksanakan kurikulum dengan baik sebagai pedoman dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
proses pembelajaran. Artinya, guru tidak hanya berfungsi sebagai pengembang
kurikulum, tetapi juga pelaksana kurikulum (Arifin, 2011:15). Menurut Sularto
dan Kurniawan dalam Mangunwijaya (2013: 132), rencana perubahan kurikulum
tentu tidak melupakan profesi guru, sebab kunci pembaharuan hakiki pendidikan
adalah perbaikan kualitas guru.
Untuk mensukseskan tercapainya keberhasilan kurikulum 2013 , harus
ada perubahan mindset guru, peserta didik, dan masyarakat. Untuk menghadapi
perubahan tersebut, guru harus memiliki pengetahuan tentang kurikulum 2013
melalui pelatihan-pelatihan, memiliki motivasi dan konsisten bersedia
menjalankan tugas sebagai guru dengan penuh semangat. Filsuf dan ahli
pendidikan Driyarkara dalam Mangunwijaya (2013:74) mengidentifikasi dua tipe
guru : pertama, guru yang kebetulan dan yang kedua adalah guru yang betul-betul.
Proses pendidikan hanya menyangkut sisi formal dari upaya seseorang menjadi
guru dan tidak menjamin bahwa melalui pelatihan dan pendidikan, seorang calon
guru akan menjadi guru yang betul-betul. Artinya ada aspek selain pendidikan dan
pelatihan yang krusial dalam proses menjadinya seorang guru. Aspek itu adalah
motivasi. Bila seseorang telah memiliki motivasi instrinsik dalam dirinya maka ia
secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari
luar dirinya. Motivasi intrinsik akan mendorong guru untuk melaksanakan
Kurikulum 2013 dengan baik. Dalam proses pengimplementasian kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2013, guru juga harus mempunyai minat kerja. Guru yang berminat pada
Kurikulum 2013 akan menyukai dan tertarik pada proses pengimplementasiannya.
Guru sebagai pelaksana Kurikulum 2013 pasti mempunyai persepsi
tersendiri mengenai kurikulum tersebut. Persepsi guru terhadap Kurikulum 2013
merupakan proses pemahaman guru tentang Kurikulum 2013 dengan
menggunakan alat indra yang dimiliki kemudian menafsirkannya. Apa yang guru
pahami mengenai Kurikulum 2013 akan berpengaruh pada motivasinya dalam
melaksanakan Kurikulum 2013. Pemahaman yang baik akan menimbulkan
dorongan dari dalam diri untuk selalu mempelajari lebih dalam Kurikulum 2013,
mengembangkan Kurikulum 2013 dengan baik, dan melaksanakan Kurikulum
2013 di lapangan dengan efektif. Dalam pengimplementasiannya, Kurikulum
2013 pasti memberikan suatu makna atau kesan dalam diri guru. Kesan yang
positif terhadap implementasi Kurikulum 2013 akan membuat guru mempunyai
persepsi atau pandangan yang positif terhadap Kurikulum 2013. Akibatnya guru
akan menyukai Kurikulum 2013 dan melaksanakannya dengan rasa senang.
Artinya persepsi guru terhadap suatu Kurikulum akan berdampak pada minat guru
dalam melaksanakan Kurikulum tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Persepsi
Guru terhadap Pemahaman Implementasi Kurikulum 2013 dengan Motivasi
Kerja dan Minat Kerja Guru”. Studi kasus di Kecamatan Wates, Kulonprogo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Alasan pemilihan tempat di Kecamatan Wates dikarenakan menurut
rencana pembangunan jangka panjang Kabupaten Kulonprogo (Perda Kabupaten
Kulonprogo No. 16 tahun 2007) dinyatakan bahwa sarana dan prasarana sekolah
berupa alat praktik masih kurang dalam hal kuantitas dan tertinggal dari sisi
teknologi. Kurangnya sarana dan prasarana akan membuat kegiatan belajar
mengajar guru terhambat akibatnya guru kurang termotivasi dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar saat ini, sementara guru dituntut mengajar di kelas
sekaligus membekali siswa dengan TIK. Menurut Perda Kabupaten Kulonprogo
No. 16 2007, di Kabupaten Kulonprogo juga masih terdapat 8,2% guru SMA yang
kurang profesional dalam mengajar. Kondisi yang demikian tentu dapat
mempengaruhi implementasi Kurikulum 2013, yang selanjutnya berdampak pada
motivasi kerja dan minat kerja guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Batasan Masalah
Persepsi mempunyai banyak faktor diantaranya adalah sikap, motif
kepentingan, minat, pengalaman dan harapan, namun yang menjadi obyek peneliti
dibatasi hanya pada persepsi guru terhadap pemahaman implementasi kurikulum
2013, motivasi guru baik dari segi intrinsik maupun entrinsik dan minat kerja guru
dalam melaksanakan kurikulum 2013 baik dari segi kondisi pekerjaan, sistem
pendukung dan pribadi pekerja.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan positif persepsi guru terhadap pemahaman implementasi
kurikulum 2013 dengan motivasi kerja guru?
2. Apakah ada hubungan positif persepsi guru terhadap pemahaman implementasi
kurikulum 2013 dengan minat kerja guru?
3. Apakah ada hubungan positif persepsi guru terhadap pemahaman implementasi
kurikulum 2013 dengan motivasi kerja dan minat kerja guru?
D. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah yang ada di atas, tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif persepsi guru terhadap
pemahaman implementasi kurikulum 2013 dengan motivasi kerja guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif persepsi guru terhadap
pemahaman implementasi kurikulum 2013 dengan minat kerja guru.
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif persepsi guru terhadap
pemahaman implementasi kurikulum 2013 dengan motivasi kerja dan minat
kerja guru.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan:
1. Bagi guru
Untuk memberi gambaran kepada guru bahwa persepsi berpengaruh terhadap
motivasi kerja dan minat kerja guru sehingga guru lebih meningkatkan
kemampuannya dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013.
2. Bagi sekolah
Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai hubungan persepsi guru
terhadap pemahaman implementasi kurikulum 2013 dengan motivasi kerja dan
minat kerja guru.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca di perpustakaan bahwa
ada hubungan persepsi guru terhadap pemahaman implementasi Kurikulum
2013 dengan motivasi kerja dan minat kerja guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
4. Bagi penulis
Untuk menambah pengetahuan bahwa ada hubungan persepsi guru terhadap
pemahaman implementasi Kurikulum 2013 dengan motivasi kerja dan minat
kerja guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan-
hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli indrawi (sensory
stimuli) (Rakhmat, 1996:64). Persepsi dapat dipahami dengan melihatnya
sebagai suatu proses melalui mana seseorang mengorganisasikan dan
menginterprestasikan kesan-kesan sensorinya dalam usahanya memberikan
sesuatu makna tertentu kepada lingkungannya (Siagian, 1989:100).
Jadi bisa disimpulkan bahwa, persepsi adalah pengalaman tentang
obyek peristiwa atau suatu proses pengorganisasian dan penginterprestasian
kesan-kesan sensorinya dalam usahanya memberikan suatu makna tertentu
kepada lingkungannya.
2. Faktor-Faktor Yang Menentukan Persepsi
Menurut Walgito (2004: 89-90), ada 3 faktor yang berperan dalam persepsi,
yaitu:
a. Objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau
reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
juga datang dari dalam individu yang bersangkutan yang langsung
mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian
terbesar datang dari luar individu.
b. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf
Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus.
Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk
meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu
otak sebagai pusat kesadaran.
c. Perhatian
Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi dibutuhkan
adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu
persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan
pemusatan atau konsentrasi dari seluruh objek aktivitas individu yang
ditujukan kepada suatu atau sekumpulan obyek.
B. Kurikulum 2013
1. Pengertian Kurikulum 2013
Pengertian kurikulum terdapat dalam peraturan pemerintah No. 32
tahun 2013 pasal 1 butir 16 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Dalam buku Implementasi Kurikulum 2013 karangan Fadlilah
(2014:16), dirinya menjelaskan bahwa Kurikulum 2013 merupakan
kurikulum baru yang mulai diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014.
Kurikulum ini adalah pengembangan dari kurikulum yang telah ada
sebelumnya, baik Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada
tahun 2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006.
Hanya saja yang menjadi titik tekan pada Kurikulum 2013 ini adalah adanya
peningkatan soft kills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan. Kemudian, kedudukan kompetensi yang
semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran
bersifat tematik integratif dalam semua mata pelajaran. Dengan demikian,
dapat dipahami bahwa Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang
dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft
skills dan hard skills yang berupa sikap, ketrampilan, dan pengetahuan.
2. Faktor-faktor Pengembangan Kurikulum 2013
Menurut Permendikbud Nomor 69 tahun 2013, Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tantangan internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan
dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan,
dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan
penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.
Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih
banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan
orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini
akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya
mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah
bagaimana mengupayakan agar sumber daya manusia usia produktif
yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumber daya
manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui
pendidikan agar tidak menjadi beban.
b. Tantangan eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi
akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan
tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of
Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic
Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan
eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia,
pengaruh dan imbas tekno sains serta mutu, investasi, dan transformasi
bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International
Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan
Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999
juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak
menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS
dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang
ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum
Indonesia.
c. Penyempurnaan pola pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir
sebagai berikut:
1) Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi
pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus
memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk
memiliki kompetensi yang sama;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2) Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik)
menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-
masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3) Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara
jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan
dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui
internet);
4) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan
model pembelajaran pendekatan sains);
5) Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6) Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis
alat multimedia;
7) Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan
pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi
khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8) Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline)
menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak
(multidisciplines); dan
9) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
d. Penguatan tata kelola kurikulum
Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum
sebagai daftar mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah diubah sesuai dengan
kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013
dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut:
1) Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata
kerja yang bersifat kolaboratif;
2) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan
manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan
(educational leader); dan
3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen
dan proses pembelajaran.
e. Penguatan materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan
materi yang relevan bagi peserta didik.
3. Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual
dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa
yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat
sebagai sumber belajar;
c. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
d. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
e. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci
lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
f. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti;
g. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
4. Tujuan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia
agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
5. Elemen-elemen perubahan Kurikulum 2013
Elemen perubahan cakupan kurikulum mulai dari sekolah tingkat
dasar sampai sekolah menengah atas adalah sebagai berikut.
a. Kompetensi lulusan
Mengenai kompetensi lulusan, baik tingkat SD, SMP, SMA, maupun
SMK ditekankan pada peningkatan dan keseimbangan soft skills dan
hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, ketrampilan, dan
pengetahuan.
b. Kedudukan mata pelajaran
Kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah
menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Hal ini berlaku
untuk semua mata pelajaran, mulai dari SD, SMP, SMA maupun SMK.
c. Pendekatan isi
Untuk tingkat SD, kompetensi dikembangkan melalui tematik integratif
dalam semua mata pelajaran. Untuk SMP dan SMA dikembangkan
melalui pendekatan mata pelajaran. Sementara SMK melalui
pendekatan vokal dan keahlian.
d. Struktur kurikulum
1) Struktur kurikulum tingkat SD, meliputi: holistik berbasis sains
(alam, sosial, dan budaya); jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi
6; dan jumlah jam bertambah 4 jam mata pelajaran per minggu,
akibat perubahan pendekatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2) Struktur kurikulum tingkat SMP, meliputi: TIK menjadi media
semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler; jumlah mata pelajaran
dari 12 menjadi 10; jumlah jam bertambah 6 jam perminggu, akibat
perubahan pendekatan pembelajaran.
3) Struktur kurikulum tingkat SMA, meliputi: perubahan sistem (ada
mata pelajaran wajib dan ada mata pelajaran pilihan); terjadi
pengurangan mata pelajaran yang harus diikuti siswa; jumlah jam
bertambah 1 jam pelajaran per minggu, akibat perubahan
pendekatan pembelajaran.
4) Struktur kurikulum SMK, meliputi: penambahan jenis keahlian
berdasarkan spektrum kebutuhan (6 program keahlian, 40 bidang
keahlian, 121 kompetensi keahlian); pengurangan adaptif dan
normatif; penambahan produktif (produktif disesuaikan dengan
tren perkembangan di industri).
e. Proses pembelajaran
Dalam proses pembelajaran untuk semua jenjang pendidikan (SD, SMP,
SMA, dan SMK) standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya,
mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan mencipta. Belajar tidak
hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan
masyarakat. Dalam hal ini, guru bukan satu-satunya sumber belajar.
Selain itu, sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
contoh dan teladan. Dengan kata lain, seorang pendidik tidak hanya
bertugas sebagai fasilitator, tetapi juga harus memberikan keteladanan
yang baik terhadap semua peserta didik dalam kehidupan sehari-hari,
baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
Adapun dalam penyampaian materi pembelajaran untuk tingkat SD
disampaikan melalui tematik dan terpadu. Untuk tingkat SMP, materi
IPA dan IPS masing-masing diajarkan secara terpadu. Kemudian, untuk
tingkat SMA adanya mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai bakat dan
minatnya. Sementara untuk tingkat SMK ditekankan pada kompetensi
ketrampilan yang sesuai dengan standar industri.
f. Penilaian hasil belajar
Penilaian adalah sebuah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Terkait dengan
Kurikulum 2013 ini, kriteria penilaian hasil belajarnya sebagai berikut.
1) Penilaian berbasis kompetensi
Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur semua kompetensi
pengetahuan hanya berdasarkan hasil), menuju penilaian otentik,
(mengukur semua kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil).
2) Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan), yaitu pencapaian
hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya
terhadap skor ideal (maksimal).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3) Penilaian tidak hanya level Kompetensi Dasar (KD), tetapi juga
kompetensi inti dan Standar Kompotensi Lulusan (SKL).
4) Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai
instrumen utama penilaian.
g. Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan yang berada di luar program
tertulis di dalam kurikulum. Dengan kata lain, kegiatan tersebut berada
di luar jam pembelajaran sekolah. Untuk kegiatan ekstrakurikuler pada
Kurikulum 2013 ini antara lain dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1) Untuk tingkat SD, meliputi: Pramuka (wajib), UKS, PMR, dan
Bahasa Inggris.
2) Untuk tingkat SMP, meliputi: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR,
dan lain-lain.
3) Untuk tingkat SMA, meliputi: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR,
dan lain-lain.
4) Untuk tingkat SMK, meliputi: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR,
dan lain-lain.
Terkait kegiatan ekstrakurikuler, sekolah bebas menentukan kegiatan
yang akan diekstrakan. Hanya saja untuk kegiatan pramuka, semua
sekolah harus melaksanakan tanpa terkecuali. Hal ini dikarenakan
esktrakurikuler merupakan kegiatan yang wajib diselenggarakan oleh
setiap satuan pendidikan (Fadlilah, 2014: 31-34).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
6. Struktur Kurikulum 2013 SMA/MA
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah terdiri
atas (a) Kelompok mata pelajaran wajib yaitu kelompok A dan kelompok B;
(b) Kelompok mata pelajaran C yaitu pilihan kelompok peminatan terdiri
atas Matematika dan Ilmu Alam, Ilmu-ilmu Sosial, dan Ilmu-ilmu Bahasa
dan Budaya; dan (c) Khusus untuk MA, selain pilihan ketiga kelompok
peminatan tersebut, dapat ditambah dengan peminatan lainnya yang diatur
lebih lanjut oleh Kementerian Agama.
a. Kelompok mata pelajaran wajib
Kelompok mata pelajaran wajib merupakan bagian dari
pendidikan umum yaitu pendidikan bagi semua warga negara
bertujuan memberikan pengetahuan tentang bangsa, sikap sebagai
bangsa, dan kemampuan penting untuk mengembangkan kehidupan
pribadi peserta didik, masyarakat dan bangsa. Struktur kelompok mata
pelajaran wajib dalam kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah adalah sebagai berikut
Tabel 2.1
Tabel Struktur Kelompok Mata Pelajaran Wajib
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Belajar Per Minggu
Kelompok A (Wajib) X XI XII
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. PPKn 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Belajar Per Minggu
Kelompok A (Wajib) X XI XII
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
(termasuk muatan lokal)
3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan
lokal)
2 2 2
Jumlah Jam Mata Pelajaran Kelompok A dan B per
Minggu
24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
Minggu
42 44 44
Keterangan:
1) Mata pelajaran kelompok A dan C adalah kelompok mata
pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata
pelajaran kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan
konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
2) Satu jam pelajaran tatap muka 45 menit per minggu dan mata
pelajaran yang memiliki alokasi waktu belajar 2 jp/minggu berarti
memiliki beban belajar tatap muka 2 X 45 menit per minggu; mata
pelajaran yang memiliki alokasi waktu belajar 3jp/minggu berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
memiliki beban belajar tatap muka 3 X 45 menit per minggu; dan
seterusnya.
3) Muatan Lokal dapat memuat Bahasa Daerah.
4) Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu dari
yang telah ditetapkan dalam struktur di atas.
5) Kegiatan ekstra kurikulum terdiri atas pramuka (wajib), UKS,
PMR, dan lainnya sesuai dengan kebutuhan peserta didik di
masing-masing satuan.
6) Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan
jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan
peserta didik.
7) Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama di Madrasah
Aliyah dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang
ditetapkan oleh Kementerian Agama.
b. Kelompok mata pelajaran peminatan
Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan
minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan minat
keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk mengembangkan
minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau ketrampilan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Tabel 2.2
Tabel Struktur Kelompok Mata Pelajaran Peminatan
Mata Pelajaran Kelas
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Matematika dan Sains
I 1. Matematika 3 4 4
2. Biologi 3 4 4
3. Fisika 3 4 4
4. Kimia 3 4 4
Peminatan Sosial
II 1. Geografi 3 4 4
2. Sejarah 3 4 4
3. Sosiologi dan Antropologi 3 4 4
4. Ekonomi 3 4 4
Peminatan Bahasa
III Bahasa dan Sastra
Indonesia
3 4 4
Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
Bahasa dan Sastra Asing
Lainnya
3 4 4
Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan lintas minat dan atau pendalaman
minat
6 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Tersedia Per Minggu 66 76 76
Jumlah Jam yang Harus Ditempuh Per Minggu 42 44 44
Dalam struktur kurikulum SMA/MA ada penambahan jam
belajar per minggu sebesar 4-6 jam sehingga untuk kelas X bertambah
dari 38 jam menjadi 42 jam belajar, dan untuk kelas XI dan XII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
bertambah dari 38 jam menjadi 44 jam belajar. Sementara lama belajar
untuk setiap jam belajar adalah 45 menit.
c. Pilihan kelompok peminatan dan pilihan mata pelajaran lintas
kelompok peminatan
Kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah
(MA) dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk
pilihan kelompok peminatan dan pilihan mata pelajaran antar
kelompok peminatan. Kelompok peminatan yang dipilih peserta didik
terdiri atas kelompok Matematika dan Ilmu Alam, Ilmu-ilmu Sosial,
dan Ilmu Budaya dan Bahasa. Sejak mendaftar ke SMA, di Kelas X
seseorang peserta didik sudah harus memilih kelompok peminatan
mana yang akan dimasuki. Pemilihan kelompok peminatan
berdasarkan nilai rapor SMP/MTs, nilai ujian nasional SMP/MTs,
rekomendasi guru bimbingan dan konseling di SMP, hasil tes
penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA, dan tes bakat
minat oleh psikolog. Pada semester kedua di Kelas X, seorang peserta
didik masih mungkin mengubah kelompok peminatan, berdasarkan
hasil pembelajaran di semester pertama dan rekomendasi guru
bimbingan dan konseling. Semua mata pelajaran yang terdapat pada
satu kelompok peminatan wajib diikuti oleh peserta didik. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
mengikuti seluruh mata pelajaran di kelompok peminatan, setiap
peserta didik harus mengikuti mata pelajaran tertentu untuk lintas
minat dan/atau pendalaman minat sebanyak 6 jam pelajaran di Kelas X
dan 4 jam pelajaran di Kelas XI dan XII. Mata pelajaran lintas minat
yang dipilih sebaiknya tetap dari Kelas X sampai dengan XII.
Di Kelas X, jumlah jam pelajaran pilihan antar kelompok
peminatan per minggu 6 jam pelajaran, dapat diambil dengan pilihan
sebagai berikut:
1) Dua mata pelajaran (masing-masing 3 jam pelajaran) dari satu
kelompok peminatan yang sama di luar kelompok peminatan pilihan,
atau
2) Satu mata pelajaran di masing-masing kelompok peminatan di luar
kelompok peminatan pilihan.
Khusus bagi kelompok peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya,
selain pola pilihan yang di atas, di Kelas X, peserta didik dapat
melakukan pilihan sebagai berikut:
1) Satu pilihan wajib mata pelajaran dalam kelompok Bahasa Asing
Lain (Arab, Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, Perancis) sebagai
bagian dari mata pelajaran wajib kelompok peminatan Ilmu Bahasa
dan Budaya.
2) Dua mata pelajaran (masing-masing 3 jam pelajaran) dari mata
pelajaran Bahasa Asing Lainnya, atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3) Satu mata pelajaran Bahasa Asing Lainnya (3 jam pelajaran) dan
satu mata pelajaran dari kelompok peminatan Ilmu Alam dan
Matematika atau kelompok peminatan Ilmu-ilmu Sosial, atau
4) Satu mata pelajaran di kelompok peminatan Matematika dan Ilmu
Alam dan satu mata pelajaran di kelompok Ilmu-ilmu Sosial, atau
5) Dua mata pelajaran di salah satu kelompok peminatan Matematika
dan Ilmu Alam atau di kelompok peminatan Ilmu-ilmu Sosial.
Di Kelas XI dan XII peserta didik kelompok peminatan Ilmu
Bahasa dan Budaya dapat memilih satu mata pelajaran (4 jam
pelajaran) dari Bahasa Asing Lainnya atau satu mata pelajaran di
kelompok peminatan Matematika dan Ilmu Alam atau Ilmu-ilmu
Sosial.
Catatan:
1) Mata pelajaran dalam kelompok Bahasa Asing Lain ditentukan oleh
SMA/MA masing-masing sesuai dengan ketersediaan guru dan
fasilitas belajar.
2) Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah yang tidak memiliki
kelompok peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya, dapat menyediakan
pilihan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan
Sastra Inggris, Antropologi atau salah satu mata pelajaran dalam
kelompok Bahasa Asing Lain sebagai pilihan mata pelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dapat diambil peserta didik dari kelompok peminatan Matematika
dan Ilmu Alam atau kelompok peminatan Ilmu-ilmu Sosial.
3) Bagi peserta didik yang menggunakan pilihan untuk menguasai satu
bahasa asing tertentu atau mata pelajaran tertentu, dianjurkan untuk
memilih mata pelajaran yang sama sejak tahun X sampai tahun XII.
4) Sangat dianjurkan setiap SMA/MA memiliki ketiga kelompok
peminatan.
5) Peserta didik di SMA/MA Kelas XII dapat mengambil mata kuliah
pilihan di perguruan tinggi yang akan diakui sebagai kredit dalam
kurikulum perguruan tinggi yang bersangkutan. Pilihan ini tersedia
bagi peserta didik SMA/MA yang memiliki kerjasama dengan
perguruan tinggi terkait.
Pendalaman minat mata pelajaran tertentu dalam Kelompok
Peminatan dapat diselenggarakan oleh satuan pendidikan melalui
kerja sama dengan perguruan tinggi.
7. Kompetensi Inti
Dalam peraturan pemerintah No. 32 tahun 2013 menyebutkan bahwa
kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiap
tingkat kelas atau program. Menurut Fadlilah (2014:48), kompetensi inti
adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang
harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dan menjadi landasan pengembangan kompetensi dasar. Kompetensi inti
merupakan bentuk perubahan dari standar kompetensi pada kurikulum
sebelumnya (KTSP).
Kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasian
(orzanizing element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasian
kompetensi ini merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi
horizontal kompetensi dasar. Organisasi vertikal kompetensi dasar adalah
keterkaitan antara konten kompetensi dasar satu kelas atau jenjang
pendidikan ke kelas/jenjang diatasnya sehingga memenuhi prinsip belajar,
yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang
dipelajari siswa. Sementara organisasi horizontal adalah keterkaitan antara
kompetensi mata pelajaran dengan konten kompetensi mata pelajaran yang
berada dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga
terjadi proses saling memperkuat. Selain itu, kompetensi inti harus
menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skill dan
soft skill.
Dalam Kurikulum 2013, kompetensi inti mencakup beberapa aspek,
diantaranya sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan yang
berfungsi sebagai pengintergrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau
program dalam mencapai standar kompetensi lulusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
8. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah kemampuan untuk mencapai kompetensi
inti yang harus diperoleh peseta didik melalui pembelajaran. Dalam PP No.
32 Tahun 2013 disebutkan bahwa yang dimaksud kompetensi dasar ialah
tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran, pengalaman
belajar, atau mata pelajaran yang mengacu pada kompetensi inti.
Kompetensi dasar ini mencakup sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan,
dan ketrampilan dalam muatan pembelajaran, mata pelajaran, atau mata
kuliah.
9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Menurut Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan bahwa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka
untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai
Kompetensi Dasar (KD). Maksud Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dalam Kurikulum 2013, yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran untuk
setiap muatan pembelajaran. Mengacu pada Permendikbud No. 81A Tahun
2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, bahwa rencana pelaksanaan
pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci
dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP
mencakup: data sekolah, mata pelajaran, dan kelas/semester; materi pokok;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
alokasi waktu; tujuan pembelajaran, KD, dan indikator pencapaian
kompetensi; materi pembelajaran, metode pembelajaran; media, alat, dan
sumber belajar; langkah-langkah kegiatan pembelajaran; penilaian.
10. Karakteristik Pembelajaran Kurikulum 2013
a. Pendekatan pembelajaran
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran Kurikulum 2013
menurut Permendikbud No. 103 tahun 2014 ialah pendekatan scientific
dan thematic-integrative. Pendekatan scientific ialah pendekatan yang
digunakan dalam pembelajaran tersebut dilakukan melalui proses
ilmiah.
Tabel 2.3
Tabel Pendekatan Scientific
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar
Mengamati (observing) Mengamati dengan indra
(membaca, mendengar,
menyimak, melihat menonton,
dan sebagainya) dengan atau
tanpa alat.
Perhatian pada waktu
mengamati suatu objek/
membaca suatu tulisan/
mendengar suatu
penjelasan, catatan yang
dibuat tentang yang
diamati, kesabaran,
waktu (on task) yang
digunakan untuk
mengamati
Menanya (questioning) Membuat dan mengajukan
pertanyaan, tanya jawab,
berdiskusi tentang informasi
yang belum dipahami ,
informasi tambahan yang ingin
diketahui, atau sebagai
klarifikasi.
Jenis, kualitas, dan
jumlah pertanyaan yang
diajukan peserta didik
(pertanyaan faktual,
konseptual, prosedural,
dan hipotetik)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar
Mencoba
(experimenting)
Mengeksplorasi, mencoba,
berdiskusi, mendemonstrasikan
meniru bentuk/ gerak,
melakukan eksperimen,
membaca sumber lain selain
buku teks, mengumpulkan data
dari nara sumber melalui angket,
wawancara dan memodifikasi/
menambah / mengembangkan
Jumlah dan kualitas
sumber yang dikaji/
digunakan, kelengkapan
informasi yang
dikumpulkan, dan
instrumen / alat yang
digunakan untuk
mengumpulkan data.
Menalar (associating) Mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan , menganalisis data
dalam bentuk membuat kategori,
mengasosiasi atau
menghubungkan fenomena /
informasi yang terkait dalam
rangka menemukan suatu pola
dan menyimpulkan
Mengembangkan
interprestasi,
argumentasi dan
keseimpulan mengenai
keterkaitan informasi
dari dua fakta / konsep,
interprestasi
argumentasi dan
kesimpulan mengenai
keterkaitan lebih dari
dua fakta/ kosnep / teori,
menyintesis dan
argumentasi serta
kesimpulan keterkaitan
antar berbagai jenis
fakta/ konsep/ teori/
pendapat;
mengembangkan
interprestasi, struktur
baru, argumentasi, dan
kesimpulan yang
menunjukkan hubungan
fakta / konsep/ teori dari
dua sumber atau lebih
yang tidak bertentangan;
mengembangkan
interprestasi, struktur
baru, argumentasi dan
kesimpulan dari konsep/
teori/ pendapat yang
berbeda dari berbagai
jenis sumber.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar
Mengkomunikasikan
(communicating)
Menyajikan laporan dalam
bentuk bagan, diagram, atau
grafik; menyusun laporan
tertulis; dan menyajikan laporan
meliputi proses, hasil dan
kesimpulan secara lisan.
Menyajikan hasil kajian
(dari mengamati sampai
menalar) dalam bentuk
tulisan, grafis, media
elektronik, multimedia
dan lain-lain.
11. Pendekatan Penilaian Kurikulum 2013
1. Acuan patokan
Semua kompetensi perlu dinilai dengan menggunakan acuan
patokan berdasarkan pada indikator hasil belajar. Sekolah menetapkan
acuan patokan sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya. Acuan patokan
ini dikenal pula dengan istilah PAK. PAK merupakan penilaian
pencapaian kompetensi yang didasarkan pada Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM), yaitu kriteria ketuntasan belajar minimal yang
ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan
karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan
karakteristik peserta didik.
2. Ketuntasan belajar
Ketuntasan belajar untuk Kurikulum 2013 berbeda dengan
kurikulum sebelumnya. Sebagai gambarannya dapat diperhatikan melalui
tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 2.4
Tabel Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal
Predikat Nilai Kompetensi
Pengetahuan Ketrampilan Sikap
A 4 4 SB
A- 3.66 3.66
B+ 3.33 3.33 B
B 3 3
B- 2.66 2.66
C+ 2.33 2.33 C
C 2 2
C- 1.66 1.66
D+ 1.33 1.33 K
D 1 1
Keterangan:
a. Untuk KD pada KI-3 ,seorang peserta didik dinyatakan belum
tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila
menunjukkan indikator nilai < 2.66 dari hasil tes formatif.
b. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan
tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila
menunjukkan indikator nilai > 1.66 dari hasil tes formatif.
c. Untuk KD Pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan peserta didik dilakukan
dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk
seluruh mata pelajaran, yakni profil peserta didik secara umum
pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan
pendidikan yang bersangkutan.
Implikasi atau tindak lanjut dari ketuntasan belajar tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
sebagai berikut.
a. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remidi individual sesuai
dengan kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai
kurang dari 2.66.
b. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk
melanjutkan pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta didik
yang memperoleh nilai 2.66 atau lebih dari 2.66.
c. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai
dengan kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik
memperoleh nilai kurang dari 2.66.
d. Untuk KD pada KI-1 dan KI-2: pembinaan terhadap peserta didik
yang secara umum profil sikapnya belum berkategori baik
dilakukan secara holistik (paling tidak oleh guru mata pelajaran,
guru BK, dan orang tua).
C. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Banyak para ahli yang sudah mengemukakan pengertian motivasi
dengan berbagai sudut pandang mereka masing-masing, namun pada intinya
sama, yakni sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri
seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.
Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai
tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk aktivitas nyata
atau kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari
aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk
mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk
mencapainya (Djamarah, 2000 : 148).
Maslow dalam Djamarah (2000 :149), menyatakan bahwa dirinya
sangat percaya bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan
oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu, seperti kebutuhan fisiologis, rasa aman,
rasa cinta, penghargaan aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti, dan
kebutuhan estetik. Kebutuhan-kebutuhan inilah menurut Maslow yang
mampu memotivasi tingkah laku individu. Oleh karena itu, apa yang
seseorang lihat sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang
ia lihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri.
Menurut Walgito (2004: 220), motivasi merupakan keadaan dalam
diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan.
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa motivasi itu mempunyai 3
aspek, yaitu:
a. Keadaan terdorong dalam diri organisme (a driving state), yaitu
kesiapan bergerak karena kebutuhan misalnya kebutuhan misalnya
kebutuhan jasmani, karena keadaan lingkungan, atau karena keadaan
mental seperti berpikir dan ingatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
b. Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan ini.
c. Goal atau tujuan yang dituju oleh perilaku tersebut.
2. Motivasi Kerja
Berdasarkan beberapa pandangan para ahli tentang motivasi, maka
dikemukakan inti dari pandangan tersebut sebagai berikut (Uno , 2006:67) .
a. Para ahli teori menyajikan penafsiran yang sedikit berbeda dan
menekankan pada faktor yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan
bahwa tidak terdapat suatu rumusan yang baku tentang motivasi,
dimana terdapat perbedaan pada faktor yang bervariasi.
b. Motivasi erat hubungannya dengan perilaku dan prestasi kerja. Hal ini
memberikan arti bahwa makin baik motivasi seseorang dalam
melakukan pekerjaannya maka makin baik pula prestasi kerjanya atau
sebaliknya.
c. Motivasi diarahkan untuk mencapai tujuan. Pemberian motivasi
haruslah diarahkan untuk pencapaian tujuan. Itulah sebabnya
perumusan tujuan dalam suatu organisasi haruslah jelas dan rasional.
Hanya dengan kejelasan tujuan maka semua organisasi dapat dengan
mudah memahami dan melaksanakannya.
d. Perbedaan fisiologis, psikologis, dan lingkungan merupakan faktor
penting yang perlu diperhatikan pimpinan dalam memotivasi karyawan
atau bawahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Motivasi kerja merupakan salah satu faktor yang turut menentukan
kinerja seseorang. Besar atau kecilnya pengaruh motivasi pada kinerja
seseorang tergantung pada seberapa banyak intensitas motivasi yang
diberikan.
Motivasi kerja guru tidak lain adalah suatu proses yang dilakukan
untuk menggerakkan guru agar perilaku mereka dapat diarahkan pada
upaya-upaya yang nyata untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Motivasi kerja guru tampak melalui: (1) tanggung jawab dalam melakukan
kerja,(2) prestasi yang dicapainya,(3) pengembangan diri, serta kemandirian
dalam bertindak. Sedangkan definisi oiperasional dari motivasi kerja sendiri
adalah dorongan dari dalam diri dan luar diri seseorang, untuk melakukan
sesuatu yang terlihat dari dimensi internal dan dimensi eksternal (Uno ,
2006: 67-72).
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
a. Motivasi instrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah motif-motif
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar,
karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu (Djamarah, 2000 : 149).
Menurut Brewster & Fager dalam jurnal penelitian Asif
(2011:199) Intrinsic motivation is defined as the motivation to actively
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
engage in learning activities out of curiosity, interest, enjoyment, or in
order to achieve their own intellectual and personal goals.
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari instrinsik. Motivasi
ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
perangsang dari luar (Djamarah, 2000 : 151).
4. Teori Motivasi
Hierarki Kebutuhan Maslow
Setiap kali membicarakan motivasi, hierarki kebutuhan Maslow pasti
disebut-sebut. Hierarki itu didasarkan pada anggapan bahwa pada waktu
orang telah memuaskan satu tingkat kebutuhan tertentu, mereka ingin
bergeser ke tingkat yang lebih tinggi. Maslow mengemukakan lima tingkat
kebutuhan seperti terlihat pada gambar di bawah ini (Uno, 2006: 40-42) .
Gambar 2.1
Kebutuhan akan aktualisasi diri
Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan akan cinta kasih
Kebutuhan akan rasa aman
Kebutuhan fisiologis
Hierarki Kebutuhan Maslow
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
a. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat tetap hidup, termasuk
makanan, perumahan, pakaian, udara untuk bernafas, dan sebagainya.
b. Kebutuhan akan rasa aman
Ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah dipuaskan, perhatian dapat
diarahkan kepada kebutuhan akan keselamatan. Keselamatan itu,
termasuk merasa aman dari setiap jenis ancaman fisik atau kehilangan,
serta merasa terjamin. pada waktu seseorang telah mempunyai
pendapatan cukup untuk memenuhi kebutuhan kejiwaan, seperti
membeli makanan dan perumahan, perhatian diarahkan kepada
menyediakan jaminan melalui pengambilan polis asuransi,
mendaftarkan diri masuk perserikatan pekerja, dan sebagainya.
c. Kebutuhan akan cinta kasih atau kebutuhan sosial
Ketika seseorang telah memuaskan kebutuhan fisiologis dan rasa
aman, kepentingan berikutnya adalah hubungan antar manusia. Cinta
kasih dan kasih sayang yang diperlukan pada tingkat ini, mungkin
disadari melalui hubungan-hubungan antarpribadi yang mendalam,
tetapi juga yang mencerminkan dalam kebutuhan untuk menjadi
bagian berbagai kelompok sosial. Dalam kaitannya dengan pekerjaan
sementara, orang mungkin melakukan pekerjaan tertentu karena
kebutuhan mendapatkan uang untuk memelihara gaya hidup dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Akan tetapi, mereka juga menilai pekerjaan dengan dasar hubungan
kemitraan sosial yang ditimbulkannya.
d. Kebutuhan akan penghargaan (aktualisasi diri)
Kebutuhan tersebut ditempatkan paling atas pada hierarki Maslow dan
berkaitan dengan keinginan pemenuhan diri. Ketika semua kebutuhan
lain sudah dipuaskan, seseorang ingin mencapai secara penuh
potensinya. Tahap akhir itu mungkin tercapai oleh beberapa orang.
D. Minat
1. Pengertian Minat
Menurut Djamarah (2000 : 166), minat adalah kecenderungan yang
menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas.
Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan
aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang. Dengan kata lain, minat
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan
akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin
kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Kerja
Menurut Yuwono dalam Supriyanto (2013: 47) menyatakan bahwa faktor-
faktor utama yang mempengaruhi minat kerja seseorang adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
a. Kondisi pekerjaan
Tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan
didukung oleh kerja sama yang profesional, saling bantu dapat
meningkatkan produksi.
b. Sistem pendukung
Dalam bekerja sangat diperlukan sistem pendukung yang memadai bagi
para pekerjanya sehingga diperoleh hasil produksi yang maksimal,
misalnya fasilitas kendaraan, perlengkapan pekerjaan yang memadai,
kesempatan promosi kenaikan pangkat/ kedudukan.
c. Pribadi pekerja
Semangat kerja, pandangan pekerja terhadap pekerjaannya, kebanggaan
memakai atribut bekerja, sikap terhadap pekerjaannya.
E. Kerangka berpikir
1. Hubungan Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi
Kurikulum 2013 dengan Motivasi Kerja Guru
Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013, guru merupakan ujung tombak
pengembangan kurikulum sekaligus sebagai pelaksana kurikulum di
lapangan. Efektivitas suatu kurikulum tidak akan tercapai, jika guru tidak
dapat memahami dan melaksanakan kurikulum dengan baik sebagai
pedoman dalam proses pembelajaran (Arifin, 2011:15). Oleh karena itu,
dapat memahami dan melaksanakan Kurikulum 2013 dengan baik di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
lapangan adalah suatu tujuan atau kebutuhan seorang guru yang harus
terpenuhi. Disaat guru menyadari bahwa ia harus dapat mencapai
kebutuhannya sebagai pelaksana Kurikulum 2013 yang baik maka disaat itu
timbul motif-motif dalam dirinya untuk dapat memenuhi kebutuhannya.
Menurut Handoko (1992 : 9), motif adalah suatu alasan atau dorongan yang
menyebabkan seseorang berbuat sesuatu atau melakukan tindakan atau
bersikap tertentu. Dalam motif umumnya terdapat dua unsur pokok yaitu
dorongan atau kebutuhan dan unsur tujuan. Motif-motif yang timbul dari
dalam diri guru memotivasi atau mendorong dirinya untuk berperilaku ke
arah tujuan tersebut agar tujuan atau kebutuhannya sebagai guru bisa
tercapai. Menurut Walgito (2004:220), motivasi mempunyai 3 aspek, yaitu
(1) keadaan terdorong dalam diri organisme (a driving state), yaitu kesiapan
bergerak karena kebutuhan misalnya kebutuhan jasmani, karena keadaan
lingkungan, atau karena keadaan mental seperti berpikir dan ingatan;(2)
perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan ini; dan (3) tujuan yang
dituju oleh perilaku tersebut.
Dikarenakan ada dorongan dalam diri guru untuk dapat memenuhi
kebutuhannya yaitu memahami dan melaksanakan Kurikulum 2013 dengan
baik maka guru memperhatikan Kurikulum 2013 dan pelaksanaannya.
Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh objek aktivitas
individu yang ditujukan kepada suatu atau sekumpulan obyek. Jadi, seluruh
aktifitas guru dicurahkan atau dikonsentrasikan kepada Kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
tersebut. Guru akan mempelajari dan melaksanakan kegiatan belajar
mengajar dengan acuan Kurikulum 2013. Kebutuhan merupakan salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi perhatian, adanya kebutuhan tentang
sesuatu memungkinkan timbulnya perhatian terhadap obyek tersebut
(Ahmadi, 2003: 150). Dalam proses tersebut guru telah menginterprestasi
dan mengorganisaikan implementasi Kurikulum 2013 dan memberikan
makna dalam dirinya mengenai implementasi Kurikulum 2013 atau guru
telah mempunyai persepsi terhadap pemahaman implementasi Kurikulum
2013 karena menurut Walgito (2004: 98) perhatian merupakan syarat
psikologis dalam individu mengadakan persepsi.
Pernyataan-pernyataan tersebut dikuatkan dengan pernyataan Siagian
(1989:100), bahwa apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha
memberikan interprestasi tentang apa yang dilihatnya itu, ia akan
dipengaruhi oleh karakteristik individual yang turut berpengaruh seperti
sikap, motif, kepentingan, minat, pengalaman dan harapannya. Pernyataan
ini diperkuat dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Fatimah
(2009:41) bahwa persepsi terhadap profesi bidan mempunyai hubungan yang
bermakna (signifikan) dan positif terhadap motivasi belajar mahasiswa
pendidikan Diploma III kebidanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Hubungan Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi
Kurikulum 2013 dengan Minat Kerja Guru
Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013, guru merupakan ujung tombak
pengembangan kurikulum sekaligus sebagai pelaksana kurikulum di
lapangan. Efektivitas suatu kurikulum tidak akan tercapai, jika guru tidak
dapat memahami dan melaksanakan kurikulum dengan baik sebagai
pedoman dalam proses pembelajaran (Arifin, 2011:15). Oleh karena itu,
dapat memahami dan melaksanakan Kurikulum 2013 dengan baik di
lapangan adalah suatu tujuan atau kebutuhan seorang guru yang harus
terpenuhi. Didasari oleh kebutuhan seorang guru untuk dapat memahami dan
melaksanakan Kurikulum 2013 dengan baik maka guru akan memusatkan,
mencurahkan, mengkonsentrasikan aktifitasnya kepada Kurikulum 2013
tersebut. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh objek
aktivitas individu yang ditujukan kepada suatu atau sekumpulan obyek. Guru
akan mempelajari dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan
acuan Kurikulum 2013. Kebutuhan merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi perhatian, adanya kebutuhan tentang sesuatu memungkinkan
timbulnya perhatian terhadap obyek tersebut (Ahmadi, 2003: 150).
Guru yang mempunyai kemauan untuk mencurahkan perhatiannya pada
Kurikulum 2013 berarti memiliki minat terhadap Kurikulum 2013. Karena menurut
Walgito (2004:100), apabila individu telah mempunyai minat terhadap suatu objek,
maka terhadap objek itu biasanya timbul perhatian yang spontan, secara otomatis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
perhatian itu akan timbul. Pernyataan lain juga disampaikan oleh Ahmadi
(2003:152), antara minat dan perhatian selalu berhubungan dalam praktik.
Apa yang menarik minat dapat menyebabkan adanya perhatian dan apa yang
menyebabkan adanya perhatian kita terhadap sesuatu tentu disertai dengan
minat.
Dalam proses tersebut guru telah menginterprestasi dan
mengorganisaikan implementasi Kurikulum 2013 dan memberikan makna
dalam dirinya mengenai implementasi Kurikulum 2013 atau guru telah
mempunyai persepsi terhadap pemahaman implementasi Kurikulum 2013
karena menurut Walgito (2004: 98) perhatian merupakan syarat psikologis
dalam individu mengadakan persepsi. Pernyataan- pernyataan tersebut
dikuatkan dengan pernyataan Siagian (1989:100), bahwa apabila seseorang
melihat sesuatu dan berusaha memberikan interprestasi tentang apa yang
dilihatnya itu, ia akan dipengaruhi oleh karakteristik individual yang turut
berpengaruh seperti sikap, motif, kepentingan, minat, pengalaman dan
harapannya. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian dalam jurnal yang
disusun oleh Aryani (2010:160) bahwa persepsi mahasiswa terhadap
organisasi mempunyai hubungan positif dengan minat mahasiswa
berorganisasi pada mahasiswa Fakultas Psikologi UIN SUKA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3. Hubungan Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi
Kurikulum 2013 dengan Motivasi Kerja dan Minat Kerja Guru
Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013, guru merupakan ujung tombak
pengembangan kurikulum sekaligus sebagai pelaksana kurikulum di
lapangan. Efektivitas suatu kurikulum tidak akan tercapai, jika guru tidak
dapat memahami dan melaksanakan kurikulum dengan baik sebagai
pedoman dalam proses pembelajaran (Arifin, 2011:15). Oleh karena itu,
dapat memahami dan melaksanakan Kurikulum 2013 dengan baik di
lapangan adalah suatu tujuan atau kebutuhan seorang guru yang harus
terpenuhi. Disaat guru menyadari bahwa ia harus dapat mencapai
kebutuhannya sebagai pelaksana Kurikulum 2013 yang baik maka disaat itu
timbul motif-motif dalam dirinya untuk dapat memenuhi kebutuhannya.
Menurut Handoko (1992 : 9), motif adalah suatu alasan atau dorongan yang
menyebabkan seseorang berbuat sesuatu atau melakukan tindakan atau
bersikap tertentu. Dalam motif umumnya terdapat dua unsur pokok yaitu
dorongan atau kebutuhan dan unsur tujuan. Motif-motif yang timbul dari
dalam diri guru memotivasi atau mendorong dirinya untuk berperilaku ke
arah tujuan tersebut agar tujuan atau kebutuhannya sebagai guru bisa
tercapai. Menurut Walgito (2004:220), motivasi mempunyai 3 aspek, yaitu
(1) keadaan terdorong dalam diri organisme (a driving state), yaitu kesiapan
bergerak karena kebutuhan misalnya kebutuhan jasmani, karena keadaan
lingkungan, atau karena keadaan mental seperti berpikir dan ingatan;(2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan ini; dan (3) tujuan yang
dituju oleh perilaku tersebut. Dikarenakan ada dorongan dalam diri guru
untuk dapat memenuhi kebutuhannya yaitu memahami dan melaksanakan
Kurikulum 2013 dengan baik maka guru memperhatikan Kurikulum 2013
dan pelaksanaannya. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari
seluruh objek aktivitas individu yang ditujukan kepada suatu atau sekumpulan
obyek. Jadi, seluruh aktifitas guru dicurahkan atau dikonsentrasikan kepada
Kurikulum 2013 tersebut. Guru akan mempelajari dan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar dengan acuan Kurikulum 2013. Kebutuhan
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perhatian, adanya
kebutuhan tentang sesuatu memungkinkan timbulnya perhatian terhadap
obyek tersebut (Ahmadi, 2003: 150). Guru yang mempunyai kemauan untuk
mencurahkan perhatiannya pada Kurikulum 2013 berarti memiliki minat
terhadap Kurikulum 2013. Karena menurut Walgito (2004:100), apabila
individu telah mempunyai minat terhadap suatu objek, maka terhadap objek
itu biasanya timbul perhatian yang spontan, secara otomatis perhatian itu
akan timbul. yang spontan, secara otomatis perhatian itu akan timbul.
Pernyataan lain juga disampaikan oleh Ahmadi (2003:152), antara minat dan
perhatian selalu berhubungan dalam praktek. Apa yang menarik minat dapat
menyebabkan adanya perhatian dan apa yang menyebabkan adanya
perhatian kita terhadap sesuatu tentu disertai dengan minat. Dalam proses
melaksanakan Kurikulum tersebut tersebut guru telah menginterprestasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
mengorganisaikan implementasi Kurikulum 2013 dan memberikan makna
dalam dirinya mengenai implementasi Kurikulum 2013 atau guru telah
mempunyai persepsi terhadap pemahaman implementasi Kurikulum 2013
karena menurut Walgito (2004: 98) perhatian merupakan syarat psikologis
dalam individu mengadakan persepsi.
Pernyataan tersebut dikuatkan dengan pernyataan Siagian
(1989:100), bahwa apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha
memberikan interprestasi tentang apa yang dilihatnya itu, ia akan
dipengaruhi oleh karakteristik individual yang turut berpengaruh seperti
sikap, motif, kepentingan, minat, pengalaman dan harapannya.
F. Model Penelitian
Gambar 2.2
Model penelitian ini digambarkan sebagai berikut.
Keterangan :
Y : Persepsi guru terhadap pemahaman implementasi Kurikulum 2013
X1 : Motivasi kerja
X2 : Minat kerja
X1
X2
Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian
korelasional merupakan penelitian yang dimaksud untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2010:
247). Peneliti ingin mengetahui hubungan antara persepsi guru terhadap
implementasi Kurikulum 2013 dengan motivasi kerja dan minat kerja.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei. Penelitian survei
adalah penelitian yang pengumpulan datanya dari seluruh populasi dan
dapat pula hanya dilakukan pada sebagian dari populasi (Arikunto, 2003:
312).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMA yang mengimplementasikan
Kurikulum 2013 di Kecamatan Wates, Kabupaten Kulonprogo yaitu
SMA Negeri 1 Wates, SMA Negeri 2 Wates.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret 2015 – April 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah guru-guru
SMA di Kecamatan Wates.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah persepsi guru terhadap implementasi
Kurikulum 2013, motivasi kerja guru dan minat kerja guru.
D. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2012:119). Dalam penelitian ini populasinya adalah guru-guru SMA di
Kecamatan Wates yang berjumlah 74 guru.
E. Variabel penelitian
Variabel yang akan diteliti adalah persepsi guru terhadap
implementasi Kurikulum 2013, motivasi kerja dan minat kerja.
F. Operasional Variabel dan Pengukurannya
a. Persepsi guru terhadap Kurikulum 2013
Persepsi guru terhadap Kurikulum 2013 adalah proses
pengorganisasian dan penginterprestasian kesan-kesan sensori terhadap
Kurikulum 2013 melalui panca indera dalam usahanya untuk
memberikan makna pada lingkungannya. Penulis mengukur variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
ini dengan pernyataan-pernyataan tentang Kurikulum 2013 yang
diadopsi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam
Monitoring Kurikulum 2013 dan pengembangan dari skripsi Rahayu
(2014: 38).
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Sub variabel Indikator Pernyataan
Positif Negatif
Fungsi
implementasi
Kurikulum
2013
Membantu siswa mengembangkan
kompetensi dan potensi diri
Pedoman pengaturan kegiatan
pendidikan dan pengajaran
Pedoman bagi guru untuk memperbaiki
situasi mengajar
1
2
3
Tujuan
implementasi
Kurikulum
2013
Mempersiapkan insan Indonesia supaya
memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warganegara yang
produktif, kreatif, inovatif dan efektif
serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara dan berperadaban dunia.
4,5,6,8
,9
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Sub variabel Indikator Pernyataan
Positif Negatif
Karakteristik
implementasi
Kurikulum
2013
Kompetensi dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci
lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar
(KD) mata pelajaran
Kompetensi Inti (KI) merupakan
gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan.
10
11
Pengembangan
implementasi
Kurikulum
2013
Pola pembelajaran berpusat pada peserta
didik.
Pola pembelajaran satu arah (interaksi
guru-peserta didik) menjadi pembelajaran
interaktif.
Pola belajar sendiri menjadi belajar
kelompok (berbasis tim).
Pola pembelajaran alat tunggal menjadi
pembelajaran berbasis alat multimedia.
Pola pembelajaran pasif menjadi
pembelajaran kritis
12
13
14
16
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Sub variabel Indikator Pernyataan
Positif Negatif
Struktur
implementasi
Kurikulum
2013
Pelaksanaan 9 (sembilan) mata pelajaran
wajib dalam implementasi Kurikulum
2013 sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
Pelaksanaan mata pelajaran pilihan
dalam Kurikulum 2013 membantu
peserta didik dalam mengembangkan
peminatannya.
Kesesuaian jam beban belajar
17
18
19
20
Kegiatan
Belajar
Mengajar
Siswa mengembangkan potensinya
secara optimal
Interaksi siswa dengan siswa lain
Implementasi Kurikulum 2013 efektif
jika guru saja yang aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
Siswa mengenali kekuatan dan
kelebihan masing-masing
21
22
24
23
Pendekatan
Penilaian Hasil
Belajar
Penilaian menggunakan acuan patokan
Metode dan instrumen penilaian dalam
implementasi Kurikulum
2013
25
26,27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Sub variabel Indikator Pernyataan
Positif Negatif
PelatihanPendid
ik dan
Tenaga
Kependidikan
(PTK)
Pelatihan PTK adalah bagian dari
pengembangan Kurikulum
Pelatihan PTK dilaksanakan pada Tahun
pertama 2013 sampai tahun 2015 ketika
Kurikulum sudah dinyatakan sepenuhnya
diimplementasikan.
Pelatihan PTK melibatkan semua guru
kelas dan guru mata pelajaran
28
30
29
Pengembangan
Buku Siswa
dan Pedoman
Guru
Kelengkapan buku siswa dan pedoman
guru yang disediakan oleh Pemerintah
Buku pedoman guru dalam
implementasi Kurikulum 2013 membantu
guru dalam merencanakan proses
pembelajaran, meningkatkan efektivitas
proses pembelajaran, panduan yang jelas
tentang penerapan pembelajaran tematik
berbasis mata pelajaran dan penerapan
pembelajaran saintifik.
31,32
33,35
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Sub variabel Indikator Pernyataan
Positif Negatif
Implementasi
Kurikulum
2013
Pemerintah pusat bertanggung jawab
dalam mempersiapkan guru dan kepala
sekolah untuk melaksanakan Kurikulum
2013.
Pemerintah kabupaten/kota bertanggung
jawab dalam memberikan bantuan
profesional kepada guru dan kepala
sekolah dalam melaksanakan Kurikulum
2013 di kabupaten/kota terkait
36
38
37
Evaluasi
implementasi
Kurikulum
2013
Evaluasi pelaksanaan Kurikulum
diselenggarakan dengan tujuan untuk
mengidentifikasi masalah implementasi
Kurikulum 2013.
Evaluasi dilakukan pada setiap satuan
pendidikan dan dilaksanakan pada satuan
pendidikan di wilayah kota/kabupaten
secara rutin dan
bergiliran.
39
40
b. Motivasi Kerja
Motivasi kerja guru merupakan suatu proses yang dilakukan
untuk menggerakkan guru agar perilaku mereka dapat diarahkan pada
upaya-upaya yang nyata untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Menurut Uno (2007:73) motivasi kerja dibagi menjadi beberapa
dimensi dan indikator.
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Sub
Variabel
Indikator Pernyataan
Positif Negatif
Motivasi
internal
Tanggung jawab guru dalam
melaksanakan tugas.
Melaksanakan tugas dengan target yang
jelas.
Memiliki tujuan yang jelas dan
menantang.
Ada umpan balik atas hasil
pekerjaannya.
Memiliki perasaan senang dalam
bekerja.
Selalu berusaha untuk mengungguli
orang lain.
Diutamakan prestasi dari apa yang
dikerjakannya
1,4
5,6,7
8,9
10,11
12
13, 14,
15
2,3
Motivasi
eksternal
Selalu berusaha untuk memenuhi
kebutuhan hidup dan kebutuhan
kerjanya.
Senang memperoleh pujian dari apa
yang dikerjakannya.
Bekerja dengan harapan ingin
memperoleh insentif.
Bekerja dengan harapan ingin
memperoleh perhatian dari teman dan
atasan.
16
17
18
19,
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
c. Minat kerja
Minat kerja guru adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu pekerjaan atau aktivitas bekerja, tanpa ada
yang menyuruh. Penulis mengukur variabel ini dengan
pernyataan-pernyataan tentang minat kerja. Sub variabel mengacu
pada Yuwono dalam Supriyanto (2013:47) dan indikator mengacu pada
Djamarah (2000:166) dan pengembangan.
Tabel 3.3
Operasional Variabel Penelitian
Sub Variabel Indikator Pernyataan
Positif Negatif
Kondisi Pekerjaan Rasa suka terhadap kondisi
pekerjaan
Rasa ketertarikan terhadap
kondisi pekerjaan
1
2,3
Sistem
Pendukung
Sarana dan prasana memadai
Ada promosi kenaikan pangkat
4,5,6
7
Pribadi Pekerja Rasa bangga terhadap pekerjaan
Mempunyai semangat dalam
bekerja
Mempunyai pandangan baik
terhadap pekerjaan
8,9,10
12, 13
14,15,16
11
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Pengukuran variabel persepsi guru terhadap implementasi
Kurikulum 2013, motivasi kerja guru dan minat kerja guru dengan
menggunakan skala pengukuran Likert. Skala pengukuran Likert
adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
(Sugiyono,2012:136). Alternatif jawaban yang disediakan untuk setiap
item adalah sebagai berikut (Siregar,2010:139) :
Tabel 3.4
Skala Pengukuran Model Likert
Alternatif Jawaban Skor
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Netral (N) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
G. Teknik pengumpulan data
1. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tipe pilihan, yaitu
kuesioner yang harus dijawab oleh responden dengan cara tinggal
memilih salah satu jawaban yang sudah tersedia.
Kuesioner digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data
mengenai persepsi guru terhadap Kurikulum 2013, motivasi kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
guru setelah sekolah mengimplementasikan Kurikulum 2013 dan
minat kerja guru setelah sekolah mengimplementasikan Kurikulum
2013.
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit/ kecil (Sugiyono,2012:188). Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan teknik wawancara pada sejumlah responden
apabila setelah menggunakan kuesioner masih terdapat data yang
masih dianggap kurang oleh peneliti.
H. Teknik pengujian instrumen
a. Validitas instrumen
Validitas tes adalah tingkat sesuatu tes mampu mengukur
apa yang hendak diukur. Dalam penelitian ini pengujian instrumen
menggunakan teknik korelasi Product Moment (Arikunto,2010:171)
sebagai berikut:
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
dengan keterangan:
X = skor dari tes pertama (instrumen A)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Y = skor dari tes kedua (instrumen B)
XY = hasil kali skor X dengan Y untuk setiap responden
2X = kuadrat skor instrumen A
2Y = kuadrat skor instrumen B
Jika koefisien nilai rhitung sama dengan atau lebih besar dari rtabel
maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Jika koefisien nilai
rhitung lebih kecil dari rtabel maka butir soal tersebut dapat dikatakan
valid.
Uji coba instrumen dilakukan pada 30 orang guru sebagai
responden di luar populasi penelitian, dengan berdasarkan pada
jawaban responden atas 41 butir pernyataan tentang persepsi guru
terhadap implementasi Kurikulum 2013, 20 butir pernyataan
tentang motivasi kerja guru, serta 17 pernyataan tentang minat
kerja guru. Kesimpulan pengujian validitas diperoleh dengan
membandingkan rhitung dengan rtabel, nilai rtabel untuk 30 responden
pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,361. Nilai rhitung dihitung
menggunakan SPSS for windows versi 16. Rangkuman hasil uji
validitas terhadap instrumen penelitian untuk variabel persepsi guru
terhadap implementasi Kurikulum 2013, variabel motivasi kerja
guru dan minat kerja guru adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel Persepsi Guru
No
Butir
Nilai rtabel (Taraf
Signifikan 5%)
Nilai rhitung Keterangan
1 0,361 0,495 Valid
2 0,361 0,370 Valid
3 0,361 0,433 Valid
4 0,361 0,402 Valid
5 0,361 0,422 Valid
6 0,361 0,445 Valid
7 0,361 0,364 Valid
8 0,361 0,524 Valid
9 0,361 0,430 Valid
10 0,361 0,528 Valid
11 0,361 0,408 Valid
12 0,361 0,087 Tidak Valid
13 0,361 0,372 Valid
14 0,361 0,448 Valid
15 0,361 0,462 Valid
16 0,361 0,490 Valid
17 0,361 0,387 Valid
18 0,361 0,441 Valid
19 0,361 0,391 Valid
20 0,361 0,250 Tidak Valid
21 0,361 0,532 Valid
22 0,361 0,606 Valid
23 0,361 0,548 Valid
24 0,361 0,442 Valid
25 0,361 0,368 Valid
26 0,361 0,526 Valid
27 0,361 0,419 Valid
28 0,361 -0,118 Tidak Valid
29 0,361 0,441 Valid
30 0,361 0,438 Valid
31 0,361 0,506 Valid
32 0,361 0,417 Valid
33 0,361 0,428 Valid
34 0,361 0,531 Valid
35 0,361 0,390 Valid
36 0,361 0,470 Valid
37 0,361 0,644 Valid
38 0,361 -0,303 Tidak Valid
39 0,361 0,297 Tidak Valid
40 0,361 0,474 Valid
41 0,361 0,389 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Berdasarkan hasil pengujian sesuai pada tabel di atas,
didapat nilai Pearson Corellation yang di sebut juga sebagai
rhitung butir soal. Nilai Pearson Corellation tersebut kemudian
dibandingkan dengan nilai rtabel . Hasil uji diatas menunjukkan
bahwa dari 41 butir item pernyataan pada kuisioner, terdapat 5 butir
item yang dinyatakan tidak valid karena rhitung lebih kecil dari rtabel .
Butir item yang tidak valid tersebut kemudian 1 butir dihapus yaitu
nomor butir 12 dan 4 butir lainnya diperbaiki dan dilakukan
pengujian validitas pada tahap kedua, pengujian dilakukan secara
serentak pada 74 responden sebagai populasi penelitian. Nilai rtabel
untuk 74 responden pada taraf signifikan 5% yaitu 0,228. Adapun
hasil pengujiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Validitas Tahap Kedua Variabel Persepsi Guru
No
Butir
Nilai rtabel (Taraf
Signifikan 5%)
Nilai rhitung Keterangan
1 0,228 0,465 Valid
2 0,228 0,327 Valid
3 0,228 0,401 Valid
4 0,228 0,386 Valid
5 0,228 0,378 Valid
6 0,228 0,490 Valid
7 0,228 0,540 Valid
8 0,228 0,577 Valid
9 0,228 0,499 Valid
10 0,228 0,525 Valid
11 0,228 0,454 Valid
12 0,228 0,276 Valid
13 0,228 0,588 Valid
14 0,228 0,478 Valid
15 0,228 0,449 Valid
16 0,228 0,351 Valid
17 0,228 0,492 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
No
Butir
Nilai rtabel (Taraf
Signifikan 5%)
Nilai rhitung Keterangan
18 0,228 0,440 Valid
19 0,228 0,249 Valid
20 0,228 0,492 Valid
21 0,228 0,650 Valid
22 0,228 0,639 Valid
23 0,228 0,485 Valid
24 0,228 0,281 Valid
25 0,228 0,603 Valid
26 0,228 0,541 Valid
27 0,228 0,272 Valid
28 0,228 0,347 Valid
29 0,228 0,404 Valid
30 0,228 0,455 Valid
31 0,228 0,339 Valid
32 0,228 0,473 Valid
33 0,228 0,523 Valid
34 0,228 0,381 Valid
35 0,228 0,542 Valid
36 0,228 0,640 Valid
37 0,228 0,631 Valid
38 0,228 0,431 Valid
39 0,228 0,473 Valid
40 0,228 0,308 Valid
Dari pengujian validitas tahap kedua sesuai pada tabel di
atas, dapat diambil kesimpulan bahwa 40 item pernyataan
dinyatakan valid dan telah mewakili variabel pengukur persepsi
guru terhadap implementasi Kurikulum 2013.
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel Motivasi Kerja
No
Butir
Nilai rtabel (Taraf
Signifikan 5%)
Nilai rhitung Keterangan
1 0,361 0,450 Valid
2 0,361 0,385 Valid
3 0,361 0,413 Valid
4 0,361 0,375 Valid
5 0,361 0,500 Valid
6 0,361 0,423 Valid
7 0,361 0,539 Valid
8 0,361 0,508 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
No
Butir
Nilai rtabel
(Taraf
Signifikan 5%)
Nilai rhitung Keterangan
9 0,361 0,376 Valid
10 0,361 0,510 Valid
11 0,361 0,506 Valid
12 0,361 0,428 Valid
13 0,361 0,461 Valid
14 0,361 0,392 Valid
15 0,361 0,499 Valid
16 0,361 0,365 Valid
17 0,361 0,409 Valid
18 0,361 -0,507 Tidak Valid
19 0,361 0,546 Valid
20 0,361 0,415 Valid
Berdasarkan hasil pengujian sesuai pada tabel di atas,
didapat nilai Pearson Corellation yang di sebut juga sebagai
rhitung butir soal. Nilai Pearson Corellation tersebut kemudian
dibandingkan dengan nilai rtabel . Hasil uji diatas menunjukkan
bahwa dari 20 butir item pernyataan pada kuisioner, terdapat 1 butir
item yang dinyatakan tidak valid karena rhitung lebih kecil dari rtabel .
Butir item yang tidak valid tersebut kemudian diperbaiki dan
dilakukan pengujian validitas pada tahap kedua, pengujian
dilakukan secara serentak pada 74 responden sebagai populasi
penelitian. Nilai rtabel untuk 74 responden pada taraf signifikan 5%
yaitu 0,228. Adapun hasil pengujiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Tahap Kedua Variabel Motivasi Kerja
No
Butir
Nilai rtabel (Taraf
Signifikan 5%)
Nilai rhitung Keterangan
1 0,228 0,497 Valid
2 0,228 0,407 Valid
3 0,228 0,431 Valid
4 0,228 0,294 Valid
5 0,228 0,445 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
No
Butir
Nilai rtabel (Taraf
Signifikan 5%)
Nilai rhitung Keteranga
n
6 0,228 0,422 Valid
7 0,228 0,547 Valid
8 0,228 0,475 Valid
9 0,228 0,340 Valid
10 0,228 0,460 Valid
11 0,228 0,510 Valid
12 0,228 0,417 Valid
13 0,228 0,433 Valid
14 0,228 0,354 Valid
15 0,228 0,507 Valid
16 0,228 0,341 Valid
17 0,228 0,461 Valid
18 0,228 0,289 Valid
19 0,228 0,528 Valid
20 0,228 0,382 Valid
Dari pengujian validitas tahap kedua sesuai pada tabel di
atas, dapat diambil kesimpulan bahwa 20 item pernyataan
dinyatakan valid dan telah mewakili variabel pengukur motivasi
kerja guru.
Tabel 3.9
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel Minat Kerja
No
Butir
Nilai rtabel (Taraf
Signifikan 5%)
Nilai rhitung Keterangan
1 0,361 0,428 Valid
2 0,361 0,500 Valid
3 0,361 0,551 Valid
4 0,361 0,547 Valid
5 0,361 0,460 Valid
6 0,361 0,569 Valid
7 0,361 0,592 Valid
8 0,361 0,600 Valid
9 0,361 0,423 Valid
10 0,361 -0,209 Tidak Valid
11 0,361 0,367 Valid
12 0,361 0,613 Valid
13 0,361 0,480 Valid
14 0,361 0,608 Valid
15 0,361 0,500 Valid
16 0,361 0,371 Valid
17 0,361 0,475 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Berdasarkan hasil pengujian sesuai pada tabel di atas,
didapat nilai Pearson Corellation yang di sebut juga sebagai
rhitung butir soal. Nilai Pearson Corellation tersebut kemudian
dibandingkan dengan nilai rtabel . Hasil uji diatas menunjukkan
bahwa dari 17 butir item pernyataan pada kuisioner, terdapat 1 butir
item yang dinyatakan tidak valid karena rhitung lebih kecil dari rtabel .
Butir item yang tidak valid tersebut kemudian diperbaiki dan
dilakukan pengujian validitas pada tahap kedua, pengujian
dilakukan secara serentak pada 74 responden sebagai populasi
penelitian. Nilai rtabel untuk 74 responden pada taraf signifikan 5%
yaitu 0,228. Adapun hasil pengujiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.10
Hasil Pengujian Tahap Kedua Variabel Minat Kerja
No
Butir
Nilai rtabel (Taraf
Signifikan 5%)
Nilai rhitung Keterangan
1 0,228 0,511 Valid
2 0,228 0,468 Valid
3 0,228 0,529 Valid
4 0,228 0,547 Valid
5 0,228 0,564 Valid
6 0,228 0,577 Valid
7 0,228 0,600 Valid
8 0,228 0,562 Valid
9 0,228 0,391 Valid
10 0,228 0,230 Valid
11 0,228 0,366 Valid
12 0,228 0,664 Valid
13 0,228 0,547 Valid
14 0,228 0,654 Valid
15 0,228 0,516 Valid
16 0,228 0,294 Valid
17 0,228 0,506 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Dari pengujian validitas tahap kedua sesuai pada tabel di
atas, dapat diambil kesimpulan bahwa 20 item pernyataan
dinyatakan valid dan telah mewakili variabel pengukur minat kerja
guru.
b. Reliabilitas Instrumen
Setelah pengujian validitas, selanjutnya dilakukan
pengujian reliabilitas. Tujuan utama pengujian reliabilitas adalah
untuk mengetahui konsistensi atau keteraturan hasil pengukuran
suatu instrumen apabila intrumen tersebut digunakan lagi sebagai
alat ukur suatu objek atau responden. Salah satu metode pengujian
reliabilitas adalah dengan menggunakan metode Alpha-Cronbach.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus
Alpha, sebagai berikut:
r 11 = 1k
k2
2
1t
b
Keterangan:
r 11 : reliabilitas instrumen
k : Banyak butir pertanyaan
σ 2
t : Varians total
∑ σ 2
b : Jumlah varians butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 3.11
Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 s.d 0,20 Kurang reliabel
>0,20 s.d 0,40 Agak reliabel
>0,40 s.d 0,60 Cukup reliabel
>0,80 s.d 1,00 Sangat reliabel
Menurut Sugiyono (2011:184) apabila nilai koefisien Alpha >
0,6 maka instrument dikatakan reliabel. Sebaliknya, apabila nilai
koefisien Alpha < 0,6 maka penelitian tersebut belum reliabel.
Uji reliabilitas instrumen penelitian dilakukan menggunakan
rumus Alpha Cronbach dan diuji dengan program SPSS for Windows
versi 16 . Pengujian reliabilitas pada 30 responden dengan taraf
signifikansi 5% untuk variabel penelitian persepsi guru terhadap
implementasi Kurikulum 2013 diperoleh Alpha Cronbach sebesar
0,901, untuk variabel penelitian motivasi kerja guru diperoleh hasil
sebesar 0,843 dan untuk variabel penelitian minat kerja guru
diperoleh hasil sebesar 0,858. Hasil Alpha Cronbach untuk variabel
persepsi guru terhadap Kurikulum 2013, motivasi kerja guru dan
minat kerja guru di atas menunjukkan bahwa semuanya lebih besar
dari 0,6, maka ketiga instrumen penelitian dinyatakan reliabel.
Setelah dilakukan pengujian secara serentak pada 74 responden
untuk variabel penelitian persepsi guru terhadap implementasi
Kurikulum 2013 diperoleh hasil Alpha Cronbach sebesar 0,922,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
untuk variabel motivasi kerja guru diperoleh hasil sebesar 0,848 dan
untuk variabel minat kerja guru diperoleh hasil sebesar 0,878. Hasil
Alpha Cronbach pada kedua instrumen tersebut menunjukkan hasil
yang lebih besar dari 0,6. Dengan demikian instumen yang
digunakan untuk mengukur persepsi guru terhadap implementasi
Kurikulum 2013, motivasi kerja guru dan minat kerja guru
dinyatakan reliabel.
I. Teknik Analisis Data
1. Teknik Analisis Deskriptif
Data yang diperoleh dari sampel penelitian berupa skor
pengalaman guru mengajar, skor jenjang pendidikan guru, dan skor
persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 yang dianalisis
dengan menggunakan paket program analisis statistik. Teknik analisis
statistik yang digunakan adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif
merupakan teknik analisis yang biasanya dipergunakan kalau tujuan
penelitiannya untuk penjajagan atau pendahuluan, tidak menarik
kesimpulan, hanya memberikan gambaran/deskripsi tentang data yang
ada (Margono, 2007:190). Tujuan teknik deskriptif dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui deskripsi tentang responden penelitian,
respon pengembalian kuesioner, persepsi guru terhadap implementasi
Kurikulum 2013 dengan motivasi kerja dan minat kerja guru.
Data yang dikumpulkan peneliti biasanya masih berupa data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
mentah dan bercerai-berai sehingga sulit untuk dideskripsikan. oleh
karena itu, data tersebut perlu dikelompokkan dengan cara
menyusunnya ke dalam kelas-kelas tertentu. Daftar yang memuat data
berkelompok disebut distribusi frekuensi. Jadi distribusi frekuensi
adalah susunan data menurut kelas-kelas interval tertentu atau kategori
tertentu dalam sebuah daftar berdasarkan Penilaian Acuan Patokan
(PAP) tipe II.
Untuk menilai skor yang diperoleh dari hasil penelitian penulis
menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Penulis
mengelompokkan persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum
2013, motivasi kerja, dan minat kerja guru ke dalam beberapa kategori.
Kategori kecenderungan menurut PAP tipe II untuk penilaian persepsi
guru terhadap implementasi Kurikulum 2013, motivasi kerja, dan
minat kerja guru adalah sebagai berikut (Masidjo, 1995 :157):
Tabel 3.12
Tabel Kategori Kecenderungan Menurut PAP Tipe II
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Kategori
Persepsi Guru
terhadap
Kurikulum 2013
Motivasi
Kerja
Minat Kerja
81%-100% Sangat positif Sangat tinggi Sangat tinggi
66%-80% Positif Tinggi Tinggi
56%-65% Netral Cukup tinggi Cukup tinggi
46%-55% Negatif Rendah Rendah
di bawah 46% Sangat Negatif Sangat
rendah
Sangat
Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Pengujian normalitas
1) Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Untuk
mengetahui normalitas suatu data perlu dicek keberadaannya agar
langkah selanjutnya dapat dipertanggung jawabkan. Uji
normalitas dua variabel dinamakan uji normalitas bivariat dengan
menggunakan SPSS. Data dapat dikatakan berdistribusi normal
apabila nilai R Square > dari 0,8 atau berada di interval koefisien
0,80-1,000.
a) Hubungan antara Persepsi Guru terhadap Implementasi
Kurikulum 2013 dengan Motivasi Kerja Guru
Hasil pengujian normalitas hubungan antara persepsi guru
terhadap implementasi Kurikulum 2013 dengan motivasi
kerja guru menunjukkan nilai R Square sebesar 0,711,
karena nilai R Square < dari 0,8 maka dapat disimpulkan
bahwa distribusi data adalah tidak normal.
b) Hubungan antara Persepsi Guru terhadap Implementasi
Kurikulum 2013 Dengan Minat Kerja Guru
Hasil pengujian normalitas hubungan antara persepsi guru
terhadap implementasi Kurikulum 2013 dengan minat kerja
guru menunjukkan nilai R Square sebesar 0,512, karena nilai
R Square < dari 0,8 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
data adalah tidak normal.
Tabel 3.13
Tabel Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap
Koefisien R Square
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat lemah
0,20-0,399 Lemah
0,40-0,599 Cukup
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat
2) Pengujian normalitas untuk tiga variabel dinamakan uji
normalitas multivariat dengan menggunakan SPSS. Data dapat
dikatakan berdistribusi normal apabila nilai assymtotic
significance (asymp sig.) > 0,05, sebaliknya apabila nilai
assymtotic significance (asymp sig.) < 0,05 data dikatakan tidak
berdistribusi normal.
a) Hubungan antara Persepsi Guru Terhadap Kurikulum 2013
dengan Motivasi Kerja dan Minat Kerja Guru
Hasil pengujian normalitas hubungan antara persepsi guru
terhadap implementasi Kurikulum 2013 dengan motivasi
kerja dan minat kerja guru menunjukkan nilai assymtotic
significance (asymp sig.) 0,339 > 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa distribusi data adalah normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
3. Uji Analisis Data
a. Analisis Permasalahan 1 dan 2
1) Analisis permasalahan 1 dan 2 menggunakan teknik korelasi
Product Moment. Teknik korelasi yang dikemukakan oleh
Pearson ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi
antara dua variabel berjenis interval.
Rumus korelasi Product Moment:
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
dengan keterangan:
xyr = koefisien korelasi yang dicari
N = banyaknya pemilik nilai
X = nilai variabel 1
Y = nilai variabel 2
Dalam penelitian ini tidak dimaksud untuk menguji hipotesis,
namun hanya ingin melihat kuat lemahnya korelasi.
a) Menurut Sugiyono (2007), pedoman tabel untuk memberikan
interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel 3.14
Tabel Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap
Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat lemah
0,20-0,399 Lemah
0,40-0,599 Cukup
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
2) Setelah dilakukan pengujian normalitas diketahui bahwa data
tidak berdistribusi normal maka teknik analisis data di ubah dari
teknik korelasi product moment menjadi teknik korelasi
tatajenjang (Spearman). Rumus korelasi tatajenjang (Spearman)
adalah sebagai berikut.
Keterangan:
= koefisien korelasi
= selisih
= jumlah data
Dalam penelitian ini tidak dimaksud untuk menguji hipotesis,
namun hanya ingin melihat kuat lemahnya korelasi.
a) Menurut Sugiyono (2007), pedoman tabel untuk memberikan
interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel 3.15
Tabel Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap
Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat lemah
0,20-0,399 Lemah
0,40-0,599 Cukup
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
3) Analisis permasalahan 3
Pengujian untuk permasalahan 3 menggunakan teknik
korelasi berganda. Apabila peneliti melibatkan lebih dari
dua variabel yang dikorelasikan dan variabel tersebut
minimal berskala interval maka korelasi product moment itu
dapat dikembangkan menjadi korelasi berganda. Variabel X
terdiri dari X1 dan X2 berkorelasi dengan variabel Y
(Sanusi,2011: 125). Rumus yang digunakan adalah (Siregar,
2013: 352)
Keterangan :
= koefisien korelasi ganda
= variabel bebas ke-1
= variabel bebas ke-1
= variabel tak bebas
Dalam penelitian ini tidak dimaksud untuk menguji hipotesis,
namun hanya ingin melihat kuat lemahnya korelasi.
a) Menurut Sugiyono (2007) pedoman tabel untuk
memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 3.16
Tabel Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap
Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat lemah
0,20-0,399 Lemah
0,40-0,599 Cukup
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
Penelitian ini dilaksanakan di SMA yang masih mengimplementasikan Kurikulum
2013 di Kecamatan Wates, Kabupaten Kulonprogo yaitu di SMA Negeri 1 Wates
dan SMA Negeri 2 Wates, berikut gambaran umum dari masing-masing sekolah.
1. SMA N 1 Wates
1. Visi SMA Negeri 1 Wates
Unggul dalam berbagai bidang dengan dilandasi iman dan taqwa.
2. Misi SMA Negeri 1 Wates
Untuk mencapai Visi diatas SMA Negeri 1 Wates mengembangkan misi
sekolah sebagai berikut:
1) Melaksanakan pembelajaran dan pembimbingan efektif dan efisien
(disiplin, kreatif, kerja keras) yang mendorong perkembangan
siswa secara optimal
2) Melaksanakan managemen partisipatif (jujur, demokratis, tanggung
jawab) sehingga terwujudnya MPMBS
3) Memfasilitasi siswa dalam mengembangkan diri sehingga
berprestasi di berbagai bidang (kerja keras, kreatif-inofatif,
kompetitif)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
4) Mengimplementasikan ajaran agama (religius, santun) dalam
keseharian di sekolah
5) Mengimplementasikan budaya bangsa/ karakter bangsa dalam tata
pergaulan keseharian sekolah
6) Mewujudkan budaya hidup bersih dan sehat dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Tujuan SMA Negeri 1 Wates
Adapun yang menjadi tujuan SMA Negeri 1 Wates dalam
penyelenggaraan pendidikan seperti di bawah ini:
1) Meningkatkan kedisiplinan dalam kegiatan pembelajaran
2) Meningkatkan kualitas Program Percepatan Belajar
(Akselerasi/Cerdas Istimewa)
3) Membekali peserta didik agar memiliki ketrampilan teknologi
informasi dan komunikasi
4) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
agar mampu bersaing dalam melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi.
5) Mempertahankan prestasi kelulusan 100% pada ujian nasional
6) Meningkatkan nilai rata-rata ujian nasional
7) Meningkatkan presentase siswa yang diterima di perguruan tinggi
8) Meningkatkan rasa tanggung jawab dalam berbagai kegiatan
9) Membiasakan jujur dalam setiap kegiatan
10) Membiasakan musyawarah dalam mengatasi permasalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
11) Menjuarai lomba-lomba olimpiade sains dan olimpiade penelitian
sains
12) Menjuarai lomba-lomba di bidang bahasa dan sastra
13) Menjuarai dalam bidang penulisan Karya Ilmiah Remaja (KIR)
14) Menjuarai berbagai cabang olahraga
15) Membekali peserta didik dengan ketrampilan khusus di bidang
IPTEK sebagai bekal mata pencaharian mereka yang tidak bisa
melanjutkan ke perguruan tinggi
16) Meningkatkan keimanan peserta didik melalui ibadah
17) Menyediakan sarana dan prasarana ibadah
18) Mempunyai toleransi antar umat beragama
19) Mengembangkan sikap dan santun dalam pergaulan
20) Mengembangkan sikap peduli lingkungan
21) Meraih prestasi dalam bidang PASKIBRA
22) Meraih prestasi juara dalam bidang seni dan budaya
23) Mewujudkan budaya hidup bersih dan sehat dalam kehidupan
sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
4. Stuktur Organisasi SMA N 1 Wates
Gambar 4.1
Struktur Organisasi SMA N 1 Wates
Kepala Sekolah
Komite Sekolah
Kepala Staf
Waka Bidang
Humas
Waka Bidang
Kesiswaan
Kerjasama dgn Luar
Komite dan Sosial
WEB
Bimbingan Konseling
Iman dan Takwa
Apresiasi Seni
Olahraga
Bela Negara
Waka Bidang
Sar Pras
Lingkungan dan RT
Perawatan
Keuangan Rutin
Keuangan SPS
Waka Bidang
Kurikulum
Pengajaran
Penjamin Mutu
Acsel dan Unggulan
Jadwal
Koordinator Lab IPA
Wali Kelas
Sumber: Dok. SMAN 1
Wates
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
5. Daftar Guru SMA N 1 Wates
Tabel 4.1
Daftar Guru SMA N 1 Wates
No Nama Guru Tugas Mengajar
1 Dra.Hj.Ngatini Ekonomi
2 Sugito, S.Pd Fisika
3 FX.Sukendar, S.Pd Fisika
4 Dra.Ossy Nurwani B.Indonesia
5 Yustina Evinawati, S.Pd B.Indonesia
6 Dra.Sri Wahyuni Matematika
7 Tugiyo, S.Pd Matematika
8 Sriyati Tri Hartani, S.Pd Matematika
9 Drs.Purwoto Matematika
10 Sri Sumaryati, S.Pd Ekonomi
11 Sri Istanti, S.Pd Ekonomi
12 Yuli Sartono, S.Pd Geografi
13 Drs.Sugeng Kimia
14 Setiarini, S.Pd Kimia
15 Eka Yuni Mulyadi, S.Pd Penjaskes
16 Drs.Sujiran Penjaskes
17 Nazarudin, S.Pd Penjaskes
18 Drs.H.ZA.Fauzan B.Inggris
19 Drs.Kojrat Wiyana B.Inggris
20 Reti Sudarsih, S.Pd B.Inggris
21 Camayanti Room, S.Pd B.Inggris
22 Kusnardi, S.Pd Geologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
23 Basuki, S.Pd Biologi
24 Dra.Lilik Tri Utami Biologi
25 Sumarmiyati, S.Pd Sejarah
26 Drs.Pribadi Sejarah
27 Dra.Lestari Asih PKn
28 Rini Ekawati, S.Pd PKn
29 Dra.Siti Rahayu Sosiologi
30 Dra.Rasmini Sosiologi
31 Uthik Dwi Permanasari Agama Katholik
32 Elis Siti Qomariyah, S.Pd B.Jerman
33 Zainuri, S.Pd TIK
34 Dwi Ernawati, S.Pd B.Jawa
35 Risti Oktavianingsih B.Jawa
36 Gandhi Winarya Seni Musik
37 Ali Subkhan, S.Pd Seni Rupa
38 Sukasno, S.PAK Agama Kristen
39 Drs.Ibnu Riyanto PAI
40 Sutardi, S.Pd BK
41 Dra. Hj. Fatimah BK
42 Dra. Suyatmi BK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
6. Struktur Kurikulum SMA N 1 Wates
1) Struktur Kurikulum Kelas X Peminatan Matematika dan Ilmu
Alam
Tabel 4.2
Struktur Kurikulum Kelas X MIA SMA N 1 Wates
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Perminggu
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
2
3 Bahasa Indonesia 4
4 Matematika 4
5 Sejarah Indonesia 2
6 Bahasa Inggris 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan
3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2
Jumlah A dan B 24
Kelompok C. Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
10 Matematika 3
11 Biologi 3
12 Kimia 3
13 Fisika 3
Jumlah C 12
Kelompok D. Pilihan (Pendalaman Minat/Lintas
Minat)
6
Jumlah Jam Perminggu 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
2) Struktur Kurikulum Kelas X Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
Tabel 4.3
Struktur Kurikulum Kelas X IIS SMA N 1 Wates
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Perminggu
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
2
3 Bahasa Indonesia 4
4 Matematika 4
5 Sejarah Indonesia 2
6 Bahasa Inggris 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan
3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2
Jumlah A dan B 24
Kelompok C. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
10 Geografi 3
11 Sejarah 3
12 Sosiologi dan Antropologi 3
13 Ekonomi 3
Jumlah C 12
Kelompok D. Pilihan (Pendalaman Minat/Lintas
Minat)
6
Jumlah Jam Perminggu 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
3) Struktur Kurikulum Kelas X Peminatan Ilmu Bahasa dan
Budaya
Tabel.4.4
Struktur Kurikulum Kelas X Ilmu Bahasa SMA N 1 Wates
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Perminggu
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
2
3 Bahasa Indonesia 4
4 Matematika 4
5 Sejarah Indonesia 2
6 Bahasa Inggris 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan
3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2
Jumlah A dan B 24
Kelompok C. Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya
10 Bahasa dan Sastra Indonesia 3
11 Bahasa dan Sastra Inggris 3
12 Bahasa Asing Lain (Jerman) 3
13 Antropologi 3
Jumlah C 12
Kelompok D. Pilihan (Pendalaman Minat/Lintas
Minat)
6
Jumlah Jam Perminggu 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
4) Struktur Kurikulum Kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu
Alam
Tabel 4.5
Struktur Kurikulum Kelas XI MIA SMA N 1 Wates
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Perminggu
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
2
3 Bahasa Indonesia 4
4 Matematika 4
5 Sejarah Indonesia 2
6 Bahasa Inggris 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan
3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2
Jumlah A dan B 24
Kelompok C. Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
10 Matematika 4
11 Biologi 4
12 Kimia 4
13 Fisika 4
Jumlah C 16
Kelompok D. Pilihan (Pendalaman Minat/Lintas
Minat)
4
Jumlah Jam Perminggu 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
5) Struktur Kurikulum Kelas XI Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
Tabel 4.6
Struktur Kurikulum Kelas XI IIS SMA N 1 Wates
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Perminggu
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
2
3 Bahasa Indonesia 4
4 Matematika 4
5 Sejarah Indonesia 2
6 Bahasa Inggris 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan
3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2
Jumlah A dan B 24
Kelompok C. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
10 Geografi 4
11 Sejarah 4
12 Sosiologi 4
13 Ekonomi 4
Jumlah C 16
Kelompok D. Pilihan (Pendalaman Minat/Lintas
Minat)
4
Jumlah Jam Perminggu 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
6) Struktur Kurikulum Kelas XI Peminatan Ilmu Bahasa dan
Budaya
Tabel 4.7
Struktur Kurikulum Kelas XI Ilmu Bahasa SMA N 1 Wates
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Perminggu
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
2
3 Bahasa Indonesia 4
4 Matematika 4
5 Sejarah Indonesia 2
6 Bahasa Inggris 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan
3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2
Jumlah A dan B 24
Kelompok C. Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya
10 Bahasa dan Sastra Indonesia 4
11 Bahasa dan Sastra Inggris 4
12 Bahasa Asing Lain (Jerman) 4
13 Antropologi 4
Jumlah C 16
Kelompok D. Pilihan (Pendalaman Minat/Lintas
Minat)
4
Jumlah Jam Perminggu 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
2. SMA N 2 Wates
a. Visi SMA N 2 Wates
Terwujudnya sekolah yang handal dengan lulusan mampu berkompetisi
di dunia global tanpa meninggalkan budaya daerah,serta mampu
mengatasi permasalahan kehidupan yang dihadapi berlandaskan
keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Misi SMA N 2 Wates
1) Meningkatkan derajat keimanan,ketakwaan dan akhlak peserta
didik.
2) Menyelenggarakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien
serta menggunakan pengantar bahasa Inggris untuk mata pelajaran
MIPA
3) Memupuk dan meningkatkan prestasi non akademik.
4) Meningkatkan kecakapan hidup,kepekaan sosial dan rasa
kebangsaan dengan berbasis kearifan lokal.
5) Menerapkan manajemen berbasis sekolah dan sistem informasi
manajemen berbasis TIK.
6) Menjalin kemitraan dengan sekolah,perguruan tinggi baik dalam
negeri maupun luar negeri serta institusi terkait lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
7) Menerapkan manajemen berbasis Sistem Manajemen Mutu (SMM)
ISO 9001:2008.
c. Tujuan SMA N 2 Wates
1) Semua lulusannya memiliki derajat keimanan dan ketaqwaan yang
tinggi.
2) Rata-rata nilai ujian nasional masuk dalam 8 besar Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY).
3) Lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi negeri maksimal
mencapai 60%.
4) Memiliki prestasi dalam berbagai lomba bidang akademik dan non
akademik minimal tingkat DIY.
5) Semua warga sekolah memiliki budaya tertib, bersih dan gemar
membaca.
6) Semua warga sekolah menjunjug tinggi budaya daerah dan nasional
serta menghargai budaya internasional yang sesuai dengan
kepribadian bangsa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
d. Struktur Organisasi SMA N 2 Wates
Gambar 4.2
Struktur Organisasi SMA N 2 Wates
Kepala Sekolah Komite Sekolah
Ka.Subag TU
OMR
Wks Hum &
SDM Wks Kesiswaan Wks Sar Pras Wks Kurikulum
Bimbingan
Konseling
Penerimaa Siswa
TIK
Sastra & Budaya
Kualitas Jasmani
Kreativitas
Demokrasi HAM
Ak.Seni,OR
Kepri Unggul & Was Bang
Budi P/Akhlak Mulia
Iman & Takwa
Standar ISO
Standar Kelulusan
Ka.Lab Kimia
Ka.Lab Fisika
Standar Proses
Ka.Lab Bahasa
Standar Penilaian
Ka.Lab Biologi
Ka.Lab Komp
Kom.B Inggris
M&R Elektronik
Pengadaan Sarpras
Hari Besar Asuran
Sosial,Korpri
Keuangan Komite Suster School
Peningkatan PTK
Siswa
Guru
Alumni
Sumber: Dok. SMAN 2
Wates
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
e. Daftar Guru SMA N 2 Wates
Tabel 4.8
Daftar GuruSMA N 2 Wates
No Nama Tugas Mengajar
1 Florentina Nurwati, S.Pd. Bahasa Jerman
2 Suminah, S.Pd Bahasa Indonesia
3 Rr. Siti Fatonah, S.Pd. Pendidikan Kewarganegaraan
4 Fitri Wahyuningsih, S.S Bahasa Indonesia
5 Drs.H.Mudjijono Matematika
6 Drs. R. Bambang Sumitro Sejarah
7 Dra. Rudiyati Geografi
8 Drs. Agus Burhan Kimia
9 Dra. Sumarni Fisika
10 Drs. Sudarna Sosiologi
11 Simo Alam Priharyono, S.Pd. Penjaskes
12 Dra.Hj. Vipti Retna N., M.Ed Pendidikan Kewarganegaraan
13 Fitri Wahyuningsih, S.S Bahasa Inggris
14 Moh Widada, A.Md Ekonomi
15 R. Dwi Jati Sajarun, S.Pd. Biologi
16 Rujiyanti, S.Pd. Fisika
17 Basuki Joko Purwono, S.Pd Fisika
18 Priskilla Sutarmi, S.Th Pendidikan Agama Kristen
19 Isnuryanti, S.Pd. Ekonomi
20 Ratri Nurhidayati, S.Pd. Matematika
21 Rr. Esti Sutari, S.Pd. BK
22 Suharni, S.Pd Bahasa Indonesia
23 Sumirah, S.Pd Bahasa Inggris
24 Dwi Nurahmawati, S.Pd Bahasa Inggris
25 Khusnul Khotimah, S.Pd. BK
26 Tri Asih, S.Pd. Ekonomi/Akutansi
27 Buang Ratna Yudana, S.Pd TIK
28 Wahyu Imawati, S.Ag, M.S.I Pendidikan Agama Islam
29 Sugiyati, S.Pd, M.Eng Biologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
30 Drs. Petrus Surjiyanta PAK dan Sosiologi
31 Drs. Tukidi, M.Si. Pend.Agama Islam
32 Marsudi, S.Pd. Matematika
33 Ni Made Suksemawati Matematika
34 Slamet, S.Sn Seni Rupa
35 Drs. Suhardono Penjaskes
36 Yulia Sugiyati Sejarah
37 Moh Widada Ekonomi
f. Struktur Kurikulum SMA N 2 Wates
1) Struktur Kurikulum Kelas X Peminatan Matematika dan Ilmu
Alam
Tabel 4.9
Struktur Kurikulum Kelas X MIA SMA N 2 Wates
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Perminggu
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
2
3 Bahasa Indonesia 4
4 Matematika 4
5 Sejarah Indonesia 2
6 Bahasa Inggris 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan
3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2
Jumlah A dan B 24
Kelompok C. Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
10 Matematika 3
11 Biologi 3
12 Kimia 3
13 Fisika 3
Jumlah C 12
Kelompok D. Pilihan (Pendalaman Minat/Lintas
Minat)
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Jumlah Jam Perminggu 42
2) Struktur Kurikulum Kelas X Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
Tabel 4.10
Struktur Kurikulum Kelas X IIS SMA N 2 Wates
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Perminggu
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
2
3 Bahasa Indonesia 4
4 Matematika 4
5 Sejarah Indonesia 2
6 Bahasa Inggris 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan
3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2
Jumlah A dan B 24
Kelompok C. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
10 Geografi 3
11 Sejarah 3
12 Sosiologi dan Antropologi 3
13 Ekonomi 3
Jumlah C 12
Kelompok D. Pilihan (Pendalaman Minat/Lintas
Minat)
6
Jumlah Jam Perminggu 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
3) Struktur Kurikulum Kelas X Peminatan Ilmu Bahasa dan
Budaya
Tabel.4.11
Struktur Kurikulum Kelas X Ilmu Bahasa SMA N 2 Wates
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Perminggu
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
2
3 Bahasa Indonesia 4
4 Matematika 4
5 Sejarah Indonesia 2
6 Bahasa Inggris 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan
3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2
Jumlah A dan B 24
Kelompok C. Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya
10 Bahasa dan Sastra Indonesia 3
11 Bahasa dan Sastra Inggris 3
12 Bahasa Asing Lain (Jerman) 3
13 Antropologi 3
Jumlah C 12
Kelompok D. Pilihan (Pendalaman Minat/Lintas
Minat)
6
Jumlah Jam Perminggu 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
4) Struktur Kurikulum Kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu
Alam
Tabel 4.12
Struktur Kurikulum Kelas XI MIA SMA N 2 Wates
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Perminggu
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
2
3 Bahasa Indonesia 4
4 Matematika 4
5 Sejarah Indonesia 2
6 Bahasa Inggris 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan
3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2
Jumlah A dan B 24
Kelompok C. Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
10 Matematika 4
11 Biologi 4
12 Kimia 4
13 Fisika 4
Jumlah C 16
Kelompok D. Pilihan (Pendalaman Minat/Lintas
Minat)
4
Jumlah Jam Perminggu 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
5) Struktur Kurikulum Kelas XI Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
Tabel 4.13
Struktur Kurikulum Kelas XI IIS SMA N 2 Wates
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Perminggu
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
2
3 Bahasa Indonesia 4
4 Matematika 4
5 Sejarah Indonesia 2
6 Bahasa Inggris 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan
3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2
Jumlah A dan B 24
Kelompok C. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
10 Geografi 4
11 Sejarah 4
12 Sosiologi 4
13 Ekonomi 4
Jumlah C 16
Kelompok D. Pilihan (Pendalaman Minat/Lintas
Minat)
4
Jumlah Jam Perminggu 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
6) Struktur Kurikulum Kelas XI Peminatan Ilmu Bahasa dan
Budaya
Tabel 4.14
Struktur Kurikulum Kelas XI Ilmu Bahasa SMA N 2 Wates
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Perminggu
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
2
3 Bahasa Indonesia 4
4 Matematika 4
5 Sejarah Indonesia 2
6 Bahasa Inggris 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan
3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2
Jumlah A dan B 24
Kelompok C. Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya
10 Bahasa dan Sastra Indonesia 4
11 Bahasa dan Sastra Inggris 4
12 Bahasa Asing Lain (Jerman) 4
13 Antropologi 4
Jumlah C 16
Kelompok D. Pilihan (Pendalaman Minat/Lintas
Minat)
4
Jumlah Jam Perminggu 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2015. Subyek penelitian
ini adalah guru-guru SMA yang mengimplementasikan Kurikulum 2013 di
Kecamatan Wates, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. SMA tersebut
adalah SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates. Kuesioner yang diberikan
kepada responden adalah 74 buah, semua responden mengisi lengkap
kuesioner. Respon rate pengembalian kuesioner adalah 100 %. Berikut ini
disajikan tabel mengenai responden dari masing-masing sekolah.
Tabel 5.1
Responden Penelitian
Nama Sekolah Populasi Tidak
kembali
Gagal Responden
SMA N 1 Wates 39 0 0 39
SMA N 2 Wates 35 0 0 35
Total 74 0 0 74
1. Hubungan Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi
Kurikulum 2013 dengan Motivasi Kerja Guru dan Minat Kerja Guru
Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti kemudian disusun
menurut kelas-kelas interval.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
a. Persepsi guru terhadap pemahaman impelementasi kurikulum 2013
Berikut ini disajikan tabel mengenai persepsi guru terhadap
pemahaman implementasi kurikulum 2013.
Tabel 5.2
Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi Kurikulum 2013
Skor Frekuensi Presentase Interprestasi
170-200 5 6,8% Sangat Positif
146-169 45 60,8% Positif
130-145 18 24,3% Netral
114-129 6 8,1% Negatif
Dibawah 114 0 Sangat Negatif
Jumlah 74 100%
Tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap
pemahaman implementasi Kurikulum 2013 di SMA yang
mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Kecamatan Wates,
Kabupaten Kulonprogo dikategorikan sangat positif sebanyak 5
guru atau 6,8%, dikategorikan positif sebanyak 45 guru atau
60,8%, dikategorikan netral sebanyak 18 guru atau 24,3%,
dikategorikan negatif sebanyak 6 guru atau 8,1%, dan tidak ada
guru dengan kategori sangat negatif. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi positif.
Hal ini didukung dari hasil penghitungan nilai mean 152; median
154 dan modus 145 (Lampiran 7.a halaman 173).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
b. Motivasi kerja guru
Berikut ini disajikan tabel mengenai motivasi kerja guru.
Tabel 5.3
Motivasi Kerja Guru
Skor Frekuensi Presentase Interprestasi
85-100 8 10,8% Sangat Tinggi
73-84 47 63,5% Tinggi
65-72 14 18,9% Cukup Tinggi
57-64 5 6,8% Rendah
Dibawah57 0 Sangat Rendah
Jumlah 74 100%
Tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa motivasi kerja guru di SMA
yang mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Kecamatan Wates,
Kabupaten Kulonprogo dikategorikan sangat tinggi sebanyak 8
guru atau 10,8%, dikategorikan tinggi sebanyak 47 guru atau
63,5% dikategorikan cukup tinggi 14 guru atau 18,9%,
dikategorikan rendah sebanyak 5 guru atau 6,8% dan tidak ada
guru dengan kategori sangat rendah. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden mempunyai motivasi
tinggi. Hal ini didukung dari hasil penghitungan nilai mean 76,26;
median 76 dan modus 75 (Lampiran 7.b halaman 174).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
c. Minat kerja guru
Berikut ini disajikan tabel minat kerja guru.
Tabel 5.4
Minat Kerja Guru
Skor Frekuensi Presentase Interprestasi
72-85 19 25,7% Sangat Tinggi
62-71 41 55,4% Tinggi
55-61 14 18,9% Cukup Tinggi
48-54 0 Rendah
Dibawah 48 0 Sangat Rendah
Jumlah 74 100%
Tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa minat kerja guru di SMA
yang mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Kecamatan Wates,
Kabupaten Kulonprogo dikategorikan sangat tinggi sebanyak 19
guru atau 25,7%, dikategorikan tinggi sebanyak 41 guru atau
55,4%, dikategorikan cukup tinggi sebanyak 14 guru atau 18,9%
dan tidak ada guru dengan kategori rendah dan sangat rendah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden mempunyai minat kerja tinggi. Hal ini didukung dari
hasil penghitungan nilai mean 67,11; median 65 dan modus 65
(Lampiran 7.c halaman 175).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
B. Pengujian Prayarat Analisis Data
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Untuk
mengetahui normalitas suatu data perlu dicek keberadaannya agar
langkah selanjutnya dapat dipertanggung jawabkan.
a. Hubungan persepsi guru terhadap pemahaman implementasi
kurikulum 2013 dengan motivasi kerja guru
Berikut ini akan disajikan tabel hasil pengujian normalitas
mengenai hubungan persepsi guru terhadap pemahaman
implementasi Kurikulum 2013 dengan motivasi kerja guru.
Tabel 5.5
Hasil Pengujian Normalitas
Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi Kurikulum
2013 dengan Motivasi Kerja Guru
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:Chisquare
Equation
Model Summary
Parameter
Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .711 177.301 1 72 .000 .033 .019
The independent variable is Mahalanobis Distance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Hasil pengujian normalitas hubungan persepsi guru terhadap
pemahaman implementasi Kurikulum 2013 dengan motivasi kerja
guru menunjukkan nilai R Square sebesar 0,711, karena nilai R
Square < dari 0,8 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data
adalah tidak normal.
b. Hubungan persepsi guru terhadap pemahaman implementasi
kurikulum 2013 dengan minat kerja guru
Berikut ini akan disajikan tabel hasil pengujian normalitas
mengenai hubungan persepsi guru terhadap pemahaman
implementasi Kurikulum 2013 dengan minat kerja guru.
Tabel 5.6
Hasil Pengujian Normalitas
Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi Kurikulum 2013
dengan Minat Kerja Guru
Hasil pengujian normalitas hubungan persepsi guru terhadap
pemahaman implementasi Kurikulum 2013 dengan minat kerja
guru menunjukkan nilai R Square sebesar 0,512, karena nilai R
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent
Variable:chisquare
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .512 75.474 1 72 .000 .036 .016
The independent variable is Mahalanobis Distance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Square < dari 0,8 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data
adalah tidak normal.
c. Hubungan persepsi guru terhadap pemahaman implementasi
kurikulum 2013 dengan motivasi kerja dan minat kerja guru
Berikut ini akan disajikan tabel hasil pengujian normalitas
mengenai hubungan persepsi guru terhadap pemahaman
implementasi Kurikulum 2013 dengan motivasi kerja dan minat
kerja guru.
Tabel 5.7
Hasil Pengujian Normalitas
Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi Kurikulum
2013 dengan Motivasi Kerja dan Minat Kerja Guru
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Predicted Value
N 74
Normal Parametersa Mean 152.2027027
Std. Deviation 1.34184632
Most Extreme Differences Absolute .109
Positive .109
Negative -.089
Kolmogorov-Smirnov Z .941
Asymp. Sig. (2-tailed) .339
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Hasil pengujian normalitas hubungan persepsi guru terhadap
pemahaman implementasi Kurikulum 2013 dengan motivasi kerja
dan minat kerja guru menunjukkan nilai assymtotic significance
(asymp sig.) 0,339 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi
data adalah normal.
C. Uji Analisis Data
1. Hubungan Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi
Kurikulum 2013 dengan Motivasi Kerja Guru
Dibawah ini disajikan tabel hasil analisis permasalahan
hubungan persepsi guru terhadap pemahaman implementasi
Kurikulum 2013 dengan motivasi kerja guru.
Tabel 5.8
Hasil Pengujian untuk Hubungan Persepsi Guru terhadap
Pemahaman Implementasi Kurikulum 2013 dengan Motivasi
Kerja Guru
Correlations
PERPEPSI MOTIVASI
Spearman's rho PERPEPSI Correlation Coefficient 1,000 ,182
Sig. (1-tailed) . ,061
N 74 74
MOTIVASI Correlation Coefficient ,182 1,000
Sig. (1-tailed) ,061 .
N 74 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Berdasarkan tabel 5.8 bila dilihat koefisien korelasinya adalah sebesar
0,182. Koefisien korelasi 0,182 ini tergolong dalam korelasi sangat
lemah dan korelasinya positif.
2. Hubungan Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi
Kurikulum 2013 dengan Minat Kerja Guru
Di bawah ini disajikan tabel hasil analisis permasalahan
hubungan persepsi guru terhadap pemahaman implementasi
Kurikulum 2013 dengan minat kerja guru.
Tabel 5.9
Hasil Pengujian untuk Hubungan Persepsi Guru
terhadap Pemahaman Implementasi Kurikulum 2013
dengan Minat Kerja Guru
Correlations
PERPEPSI MINAT
Spearman's rho PERPEPSI Correlation Coefficient 1,000 -,013
Sig. (1-tailed) . ,456
N 74 74
MINAT Correlation Coefficient -,013 1,000
Sig. (1-tailed) ,456 .
N 74 74
Berdasarkan tabel 5.8 bila dilihat koefisien korelasinya adalah sebesar
-0,013. Koefisien korelasi -0,013 ini tergolong dalam korelasi sangat
lemah dan korelasinya negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
3. Hubungan Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi
Kurikulum 2013 dengan Motivasi Kerja dan Minat Kerja Guru
Di bawah ini disajikan tabel hasil analisis permasalahan
hubungan persepsi guru terhadap pemahaman implementasi
Kurikulum 2013 dengan motivasi kerja dan minat kerja guru.
Tabel 5.10
Hasil Pengujian untuk Hubungan Persepsi Guru terhadap
Pemahaman Implementasi Kurikulum 2013 dengan Motivasi Kerja
dan Minat Kerja Guru
Model R
R Squa
re
Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Change Statistics
R Square Change
F Change df1 df2
Sig. F Chang
e
1 ,111(a) ,012 -,016 12,219 ,012 ,440 2 71 ,646
Dari tabel 5.10 bila dilihat koefisien korelasinya adalah sebesar
0,111. Koefisien korelasi 0,111 ini tergolong dalam korelasi sangat
lemah dan korelasinya positif.
D. Pembahasan
1. Hubungan Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi
Kurikulum 2013 dengan Motivasi Kerja Guru
Dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa persepsi guru
terhadap pemahaman implementasi Kurikulum 2013 di SMA yang
mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Kecamatan Wates,
Kabupaten Kulonprogo dikategorikan sangat positif sebanyak 5 guru,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
dikategorikan positif sebanyak 45 guru, dikategorikan netral sebanyak
18 guru, dikategorikan negatif sebanyak 6 guru dan tidak ada guru
dengan kategori sangat negatif. Motivasi kerja guru di SMA yang
masih mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Kecamatan Wates,
Kabupaten Kulonprogo dikategorikan sangat tinggi sebanyak 8 guru,
dikategorikan tinggi sebanyak 47 guru, dikategorikan cukup tinggi 14
guru, dikategorikan rendah sebanyak 5 guru dan tidak ada guru
dengan kategori sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar responden mempunyai persepsi positif terhadap
pemahaman implementasi Kurikulum 2013 dan motivasi kerja tinggi.
Dari hasil analisis permasalahan menyatakan bahwa korelasi
persepsi guru terhadap pemahaman implementasi Kurikulum 2013
dengan motivasi kerja guru sebesar 0,182 tergolong sangat lemah dan
positif. Tinggi rendahnya motivasi kerja guru sangat kecil dalam
menentukan baik buruknya persepsi guru terhadap pemahaman
implementasi Kurikulum 2013. Begitu pula, baik buruknya persepsi
guru terhadap pemahaman implementasi Kurikulum 2013 sangat kecil
dalam menentukan tinggi rendahnya motivasi kerja guru.
Berdasarkan hasil analisis permasalahan ditemukan bahwa ada
hubungan yang sangat lemah dan positif persepsi guru terhadap
pemahaman implementasi Kurikulum 2013 dengan motivasi kerja
guru. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap pemahaman
implementasi Kurikulum 2013 bukan merupakan faktor yang dominan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
dalam menentukan motivasi kerja guru. Hal ini tidak sejalan dengan
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Fatimah (2009:41) bahwa
persepsi terhadap profesi bidan mempunyai hubungan yang bermakna
(signifikan) dan positif terhadap motivasi belajar mahasiswa
pendidikan Diploma III kebidanan.
Hasil penelitian yang bertentangan dengan kajian teori dan bukti
empiris tentu perlu diketahui penyebabnya. Persepsi sendiri adalah
suatu proses melalui mana seseorang mengorganisasikan dan
menginterprestasikan kesan-kesan sensorinya dalam usahanya
memberikan sesuatu makna tertentu kepada lingkungannya (Siagian,
1989:100). Persepsi guru mengenai implementasi Kurikulum 2013
adalah penginterprestasian guru terhadap kesan-kesan sensorinya
dalam usaha guru tersebut memberikan makna tertentu kepada
implementasi Kurikulum 2013. Adanya kebutuhan guru untuk dapat
memahami dan melaksanakan Kurikulum 2013 dengan baik di
lapangan membuat guru mencurahkan perhatiannya pada Kurikulum
2013 dan pengimplementasiannya. Kebutuhan adalah salah satu faktor
penyebab perhatian. Guru yang telah memperhatikan Kurikulum 2013
maka telah mempunyai persepsi terhadap implementasi Kurikulum
2013 dikarenakan syarat psikologis terjadinya persepsi adalah
perhatian. Di saat guru merasa bahwa dapat memahami dan
melaksanakan Kurikulum 2013 dengan baik itu adalah kebutuhan
maka timbul motif dari dalam diri yang memotivasi guru untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
mencapai tujuan atau memenuhi kebutuhannya. Secara logis persepsi
guru terhadap pemahaman implementasi Kurikulum 2013 dengan
motivasi kerja guru seharusnya berhubungan.
Dengan penjelasan yang telah diuraikan di atas bahwa persepsi
guru terhadap pemahaman implementasi Kurikulum 2013 memiliki
hubungan yang sangat lemah dan positif dengan motivasi kerja guru,
maka dapat dijelaskan bahwa baik buruknya persepsi guru terhadap
pemahaman implementasi Kurikulum 2013 dan tinggi rendahnya
motivasi kerja guru dapat dipengaruhi oleh faktor lain yang lebih
dominan dan berperan di dalamnya. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi motivasi menurut Handoko (1992; 9) adalah
a. Pengalaman
Semakin guru mempunyai pengalaman kerja lebih lama maka guru
tersebut akan memiliki motivasi kerja yang lebih tinggi.
b. Situasi Lingkungan
Situasi lingkungan turut berpengaruh dalam timbulnya motivasi
kerja. Lingkungan kerja yang kondusif akan menimbulkan motivasi
seseorang untuk bekerja dengan baik.
c. Cita-cita Hidup
Seorang guru pasti mempunyai cita-cita menjadi guru yang
profesional. Cita-cita tersebut mendorong guru untuk bekerja
dengan giat. Bekerja dengan penuh tanggung jawab,
mengembangkan diri dan mandiri dalam melakukan pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
2. Hubungan Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi
Kurikulum 2013 dengan Minat Kerja Guru
Dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa persepsi guru
terhadap pemahaman implementasi Kurikulum 2013 di SMA yang
mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Kecamatan Wates,
Kabupaten Kulonprogo dikategorikan sangat positif sebanyak 5 guru,
dikategorikan positif sebanyak 45 guru, dikategorikan netral sebanyak
18 guru, dikategorikan negatif sebanyak 6 guru dan tidak ada guru
dengan kategori sangat negatif. Minat kerja guru di SMA yang masih
mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Kecamatan Wates,
Kabupaten Kulonprogo dikategorikan sangat tinggi sebanyak 19 guru,
dikategorikan tinggi sebanyak 41 guru, dikategorikan cukup tinggi
sebanyak 14 guru dan tidak ada guru dengan kategori rendah dan
sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar responden mempunyai persepsi positif terhadap pemahaman
implementasi Kurikulum 2013 dan minat kerja tinggi.
Dari hasil menyatakan bahwa korelasi persepsi guru terhadap
pemahaman implementasi Kurikulum 2013 dengan minat kerja guru
sebesar -0,013 tergolong lemah dan negatif. Semakin tinggi minat
kerja guru maka semakin buruknya persepsi guru terhadap
pemahaman implementasi Kurikulum 2013. Begitu pula, semakin baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
persepsi guru terhadap pemahaman implementasi Kurikulum 2013
maka semakin rendah minat kerja guru.
Berdasarkan hasil analisis permasalahan ditemukan bahwa ada
hubungan yang sangat lemah dan negatif persepsi guru terhadap
pemahaman implementasi Kurikulum 2013 dengan minat kerja guru.
Hal ini menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap pemahaman
implementasi Kurikulum 2013 bukan merupakan faktor yang dominan
dalam menentukan minat kerja guru. Hal ini tidak sejalan dengan hasil
penelitian dalam jurnal yang disusun oleh Aryani (2010:160) bahwa
persepsi mahasiswa terhadap organisasi mempunyai hubungan positif
dengan minat mahasiswa berorganisasi pada mahasiswa Fakultas
Psikologi UIN SUKA.
Hasil penelitian yang bertentangan dengan kajian teori dan bukti
empiris tentu perlu diketahui penyebabnya. Persepsi sendiri adalah
suatu proses melalui mana seseorang mengorganisasikan dan
menginterprestasikan kesan-kesan sensorinya dalam usahanya
memberikan sesuatu makna tertentu kepada lingkungannya (Siagian,
1989:100). Persepsi guru mengenai implementasi Kurikulum 2013
adalah penginterprestasian guru terhadap kesan-kesan sensorinya
dalam usaha guru tersebut memberikan makna tertentu kepada
implementasi Kurikulum 2013. Adanya kebutuhan guru untuk dapat
memahami dan melaksanakan Kurikulum 2013 dengan baik di
lapangan membuat guru mencurahkan perhatiannya pada Kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
2013 dan pengimplementasiannya. Kebutuhan adalah salah satu faktor
penyebab perhatian. Kemauan guru untuk mencurahkan perhatiannya
pada pengimplementasian Kurikulum 2013 menunjukkan bahwa guru
mempunyai minat terhadap Kurikulum 2013 karena apabila seseorang
memiliki minat kerja maka akan timbul perhatian yang spontan. Guru
yang telah memperhatikan Kurikulum 2013 maka telah mempunyai
persepsi terhadap pemahaman implementasi Kurikulum 2013
dikarenakan syarat psikologis terjadinya persepsi adalah perhatian.
Secara logis dapat dikatakan persepsi guru terhadap pemahaman
implementasi Kurikulum 2013 dengan minat kerja guru seharusnya
berhubungan. Namun pada kenyataannya, guru banyak mengalami
kesulitan dalam implementasinya, sehingga persepsi positif terhadap
pemahaman implementasi Kurikulum 2013 justru menurunkan minat
kerja mereka.
Menurut Crow dan Crow (1963), minat bukan bawaan tetapi
muncul dan berubah seiring dengan pengalaman yang diperoleh
individu dalam perkembangannya, minat terbentuk melalui proses
belajar. Sebagian besar guru mempunyai persepsi positif terhadap
pemahaman implementasi Kurikulum 2013. Guru berpendapat bahwa
Kurikulum 2013 sangat bagus diterapkan dalam pembelajaran akan
tetapi ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru sehingga minat
kerja guru saat mengimplementasikan Kurikulum 2013 menurun.
Dalam aspek-aspek minat terdapat beberapa aspek yaitu, 1) Sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
umum terhadap aktivitas (general attitude toward the activity) sikap
umum disini maksudnya adalah sikap yang dimiliki oleh individu,
yaitu perasaan suka atau tidak suka terhadap aktivitas. Guru yang
mempunyai pandangan baik terhadap implementasi Kurikulum 2013
bisa memiliki perasaan tidak suka apabila harus bekerja menggunakan
acuan Kurikulum 2013 dikarenakan melalui ingatan atau
pengalamannya guru tersebut lebih menyukai Kurikulum yang
sebelumnya, 2) Merasa senang dengan aktivitas (enjoyment of the
activity), yaitu perasaan senang individu terhadap segala sesuatu yang
berhubungan dengan aktivitasnya. Meskipun guru mempunyai kesan
baik terhadap penerapan Kurikulum 2013 bisa jadi guru tidak senang
melakukan aktivitas bekerja menggunakan Kurikulum 2013 misal
dalam bidang administratif saat membuat penilaian. Guru tidak senang
melakukan penilaian karena merasa kesulitan dalam prosesnya.
Penilaian dirasakan rumit dan terlalu banyak aspeknya. Penilaian yang
mencakup 3 ranah dianggap rumit oleh guru, terlebih jika pada
penilaian akhir. Guru sangat kesulitan memberikan nilai pada tiap tiap
peserta didik. Hal ini yang dirasa berat oleh guru.
Pada intinya kurikulum 2013 ini menuntut guru lebih kreatif dan
inovatif dalam proses pengajaran, seperti biasa hal yang baru akan
mendapat penolakan karena sudah nyaman dengan proses
pembelajaran yang sudah dilakukan sebelumnya, selain itu masih
banyak sekali sekolah yang belum menggunakan kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
dengan alasan masih belum mampu, terutama sekolah yang berada di
daerah.
Persepsi guru terhadap pemahaman implementasi Kurikulum
2013 memiliki hubungan yang sangat lemah dan negatif dengan minat
kerja guru dapat pulsa dijelaskan bahwa baik buruknya persepsi guru
terhadap pemahaman implementasi Kurikulum 2013 dan tinggi
rendahnya minat kerja guru dapat dipengaruhi oleh faktor lain yang
lebih dominan dan berperan di dalamnya. Menurut Crow dalam Putra
(2012: 11), faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah
a. Emosional factor
Dalam perjalanan seseorang pasti akan ada kesuksesan maupun
kegagalan. Kesuksesan seorang guru akan membangkitkan rasa
senang dan dapat menambah semangatnya dalam bekerja.
Sebaliknya, kegagalan yang dialami guru akan mengembangkan
minatnya.
b. The factor of social motive
Dalam bekerja pasti seseorang menginginkan status sosial di
lingkungan pekerjaannya. Begitu pula dengan seorang guru, guru
pasti menginginkan status sosial di sekolahnya. Status sosial ini
menimbulkan minat guru untuk bekerja dengan giat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
3. Hubungan Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi
Kurikulum 2013 dengan Motivasi Kerja dan Minat Kerja Guru
Dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa persepsi guru
terhadap pemahaman implementasi Kurikulum 2013 di SMA yang
mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Kecamatan Wates,
Kabupaten Kulonprogo dikategorikan sangat positif sebanyak 5 guru,
dikategorikan positif sebanyak 45 guru, dikategorikan netral sebanyak
18 guru, dikategorikan negatif sebanyak 6 guru dan tidak ada guru
dengan kategori sangat negatif. Motivasi kerja guru di SMA yang
masih mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Kecamatan Wates,
Kabupaten Kulonprogo dikategorikan sangat tinggi sebanyak 8 guru,
dikategorikan tinggi sebanyak 47 guru, dikategorikan cukup tinggi 14
guru, dikategorikan rendah sebanyak 5 guru dan tidak ada guru
dengan kategori sangat rendah.
Minat kerja guru di SMA yang masih mengimplementasikan
Kurikulum 2013 di Kecamatan Wates, Kabupaten Kulonprogo
dikategorikan sangat tinggi sebanyak 19 guru, dikategorikan tinggi
sebanyak 41 guru, dikategorikan cukup tinggi sebanyak 14 guru dan
tidak ada guru dengan kategori rendah dan sangat rendah. Dengan
demikian maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
mempunyai persepsi positif terhadap pemahaman implementasi
Kurikulum 2013, motivasi kerja tinggi dan minat kerja tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Dari hasil analisis permasalahan ditemukan bahwa korelasi
persepsi guru terhadap pemahaman implementasi Kurikulum 2013
dengan motivasi kerja dan minat kerja guru sebesar 0,111 tergolong
sangat lemah dan positif. Tinggi rendahnya motivasi kerja guru dan
tinggi rendahnya minat kerja guru sangat kecil dalam menentukan
baik buruknya persepsi guru terhadap pemahaman implementasi
Kurikulum 2013. Begitu pula, baik buruknya persepsi guru terhadap
pemahaman implementasi Kurikulum 2013 sangat kecil dalam
menentukan tinggi rendahnya motivasi kerja guru dan tinggi
rendahnya minat kerja guru. Jadi motivasi kerja dan minat kerja guru
bukan merupakan faktor yang dominan dalam menentukan baik
buruknya persepsi guru terhadap pemahaman implementasi
Kurikulum 2013.
Hasil penelitian yang bertentangan dengan kajian teori yang ada
tentu perlu diketahui penyebabnya. Persepsi sendiri adalah suatu
proses melalui mana seseorang mengorganisasikan dan
menginterprestasikan kesan-kesan sensorinya dalam usahanya
memberikan sesuatu makna tertentu kepada lingkungannya (Siagian,
1989:100). Persepsi guru mengenai implementasi Kurikulum 2013
adalah penginterprestasian guru terhadap kesan-kesan sensorinya
dalam usaha guru tersebut memberikan makna tertentu kepada
implementasi Kurikulum 2013. Adanya kebutuhan guru untuk dapat
memahami dan melaksanakan Kurikulum 2013 dengan baik di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
lapangan membuat guru mencurahkan perhatiannya pada Kurikulum
2013 dan pengimplementasiannya. Kebutuhan adalah salah satu faktor
penyebab perhatian. Guru yang telah memperhatikan Kurikulum 2013
maka telah mempunyai persepsi terhadap implementasi Kurikulum
2013 dikarenakan syarat psikologis terjadinya persepsi adalah
perhatian. Kemauan guru untuk mencurahkan perhatiannya pada
pengimplementasian Kurikulum 2013 menunjukkan bahwa guru
mempunyai minat terhadap Kurikulum 2013 karena apabila seseorang
telah berminat terhadap sesuatu maka akan timbul perhatian yang
spontan. Di saat guru merasa bahwa dapat memahami dan
melaksanakan Kurikulum 2013 dengan baik itu adalah kebutuhan
maka timbul motif dari dalam diri yang memotivasi guru untuk
mencapai tujuan atau memenuhi kebutuhannya. Secara logis dapat
dikatakan persepsi guru terhadap pemahaman implementasi
Kurikulum 2013 dengan motivasi kerja dan minat kerja guru
seharusnya berhubungan.
Dengan penjelasan yang telah diuraikan di atas bahwa persepsi
guru terhadap pemahaman implementasi Kurikulum 2013 memiliki
hubungan yang sangat lemah dan positif dengan motivasi kerja dan
minat kerja guru, maka dapat dikatakan bahwa ada faktor-faktor lain
yang lebih dominan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi
menurut Handoko (1992; 9) adalah
a. Pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Semakin guru mempunyai pengalaman kerja lebih lama maka guru
tersebut akan memiliki motivasi kerja yang lebih tinggi.
b. Situasi Lingkungan
Situasi lingkungan turut berpengaruh dalam timbulnya motivasi
kerja. Lingkungan kerja yang kondusif akan menimbulkan motivasi
seseorang untuk bekerja dengan baik.
c. Cita-cita Hidup
Seorang guru pasti mempunyai cita-cita menjadi guru yang
profesional. Cita-cita tersebut mendorong guru untuk bekerja
dengan giat. Bekerja dengan penuh tanggung jawab,
mengembangkan diri dan mandiri dalam melakukan pekerjaan.
Menurut Crow dalam Putra (2012: 11), faktor-faktor yang
mempengaruhi minat adalah
a. Emosional factor
Dalam perjalanan seseorang pasti akan ada kesuksesan maupun
kegagalan. Kesuksesan seorang guru akan membangkitkan rasa
senang dan dapat menambah semangatnya dalam bekerja.
Sebaliknya, kegagalan yang dialami guru akan mengembangkan
minatnya.
d. The factor of social motive
Dalam bekerja pasti seseorang menginginkan status sosial di
lingkungan pekerjaannya. Begitu pula dengan seorang guru, guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
pasti menginginkan status sosial di sekolahnya. Status sosial ini
menimbulkan minat guru untuk bekerja dengan giat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,
hubungan persepsi guru terhadap pemahaman implementasi Kurikulum
2013 dengan motivasi kerja dan minat kerja guru yang telah dilaksanakan di
SMA se-Kecamatan Wates, Kabupaten Kulonprogo dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Ada hubungan yang sangat lemah dan positif persepsi guru terhadap
pemahaman implementasi Kurikulum 2013 dengan motivasi kerja
guru. Hubungan yang sangat lemah dan positif ditunjukkan dari hasil
koefisien korelasi sebesar 0,182.
2. Ada hubungan yang sangat lemah dan negatif persepsi guru terhadap
pemahaman implementasi Kurikulum 2013 dengan minat kerja guru.
Hubungan yang sangat lemah dan negatif ditunjukkan dari hasil
koefisien korelasi sebesar -0,013.
3. Ada hubungan yang sangat lemah dan positif persepsi guru terhadap
pemahaman implementasi Kurikulum 2013 dengan motivasi kerja dan
minat kerja guru. Hubungan yang sangat lemah dan positif
ditunjukkan dari hasil koefisien korelasi sebesar 0,111.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menyadari bahwa dalam
melaksanakan penelitian mempunyai beberapa keterbatasan. Keterbatasan
yang dialami penulis antara lain:
1. Ketidakmampuan penulis memastikan kesungguhan, meskipun penulis
telah mencoba memberikan yang terbaik dengan memberi pengarahan
kepada responden agar mengisi kuesioner dengan sungguh-sungguh dan
sesusai dengan keadaan yang sebenarnya. Jika responden tidak
memiliki kesungguhan, maka hasil penelitian ini tentu tidak
memberikan gambaran yang relevan.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang tidak menunjukkan adanya
hubungan antara persepsi guru terhadap pemahaman implementasi
Kurikulum 2013 dengan motivasi kerja guru dan minat kerja guru, maka
penulis memberi saran sebagai berikut.
1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian guru dengan
kategori persepsi netral dan buruk terhadap pemahaman implementasi
Kurikulum 2013
Berdasarkan analisis data diketahui ada sebagian guru yang
mempunyai persepsi netral dan buruk terhadap pemahaman
implementasi Kurikulum 2013. Persepsi yang netral atau buruk
terhadap pemahaman Kurikulum 2013 perlu untuk ditingkatkan.
Persepsi guru yang positif terhadap pemahaman implementasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Kurikulum 2013 diharapkan dapat dipertahankan oleh guru dan dapat
ditingkatkan lagi.
Persepsi yang kurang baik terhadap Kurikulum 2013 salah
satunya disebabkan adanya persepsi yang kurang tepat mengenai
implementasi Kurikulum 2013 sehingga perlu adanya pengetahuan
yang benar mengenai Kurikulum 2013 agar persepsi guru meningkat.
Pengetahuan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi
seseorang.
Kepala sekolah sebaiknya mengikutsertakan guru pada seminar-
seminar yang membahas mengenai Kurikulum 2013 dan
pengimplementasiannya sehingga diharapkan dengan begitu guru akan
mempunyai pengetahuan yang benar melalui penjelasan dalam seminar
maupun melalui diskusi guru bersama guru yang lain.
Pemerintah daerah sebaiknya turut andil dengan mengadakan
pelatihan berkaitan dengan implementasi Kurikulum 2013 secara rutin
agar guru dapat mempelajari lebih dalam pengimplementasian
Kurikulum 2013. Dengan mengikuti pelatihan guru juga akan
mendapatkan pengalaman lebih banyak dalam administratif Kurikulum
2013, pengalaman yang lebih banyak tersebut akan meningkatkan
persepsi guru ke arah positif.
2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian guru dengan
kategori motivasi kerja cukup tinggi dan rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Berdasarkan analisis data diketahui ada sebagian guru yang
mempunyai motivasi kerja cukup tinggi dan rendah. Motivasi kerja
cukup tinggi dan rendah disebabkan kurangnya motivasi intrinsik pada
guru sehingga perlu untuk ditingkatkan. Motivasi kerja yang tinggi
diharapkan dapat dipertahankan dan masih bisa ditingkatkan.
Guru sebaiknya diberi pengarahan mengenai tujuannya sebagai
seorang guru melalui pengarahan dari Kepala sekolah atau melalui
seminar-seminar pendidikan agar. Kepala sekolah juga sebaiknya
memberikan pengarahan bahwa seorang guru harus bisa mengerjakan
tugasnya sendiri, mampu lebih baik dari rekan kerjanya yaitu sesama
guru dan mau mengembangkan diri menjadi lebih baik agar timbul
motivasi dari dalam diri guru. Pemerintah daerah sebaiknya
mengadakan seminar yang berguna untuk meningkatkan motivasi
intrinsik guru.
Kepala sekolah dan warga sekolah sebaiknya lebih
mengkondusifkan situasi lingkungan sekolah, karena apabila
lingkungan lebih kondusif maka motivasi kerja juga dapat meningkat.
3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian guru dengan
kategori minat kerja cukup tinggi dan rendah
Berdasarkan analisis data diketahui ada sebagian guru yang
mempunyai minat kerja cukup tinggi. Minat kerja cukup tinggi dan
rendah disebabkan kurang baiknya kepribadian guru sehingga perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
untuk ditingkatkan. Minat kerja yang tinggi diharapkan dapat
dipertahankan dan masih bisa ditingkatkan.
Kepala sekolah sebaiknya memberikan pandangan pada guru
bahwa pekerjaan sebagai guru merupakan pekerjaan yang sangat
membanggakan dan mengikutsertakan guru pada seminar-seminar yang
berkaitan dengan profesi guru. Kepala sekolah sebaiknya juga
memberikan pandangan bahwa pekerjaan sebagai guru tidak dapat
dilakukan oleh siapa saja. Hanya orang-orang yang mempunyai
kompetensi di bidang keguruan yang bisa menjalankan profesi sebagai
seorang guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta :Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta :Rineka Cipta.
................................ 2010. Manajemen Penelitian edisi revisi. Jakarta :Rineka
Cipta.
Arifin, Zainal.2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum 2013.
Bandung : PT Remaja Rodakarya.
Asif, Manal, Mohammad. 2011. International Journal of Humanities and Social
Science. Victoria :Monash University Sunway Campus.
Aryani,Linda.2010. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Organisasi Dengan
Minat Berorganisasi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Uin Suka .Riau
: UIN Sultan Syarif Kasim.
Djamarah, Syaiful, Bahri.2000. Psikologi Belajar. Jakarta:Rineka Cipta.
Fadlilah.2014. Impementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI,
SMP/MTs, dan SMA/MA.Yogyakarta:Ar-ruzz Media.
Fatimah, Melia, Siti. 2009. Persepsi Terhadap Profesi Bidan Dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa Pendidikan Diploma III Kebidanan. Surakarta
:Universitas Sebelas Maret.
Handoko, Martin. 1992. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Yogyakarta :
Kanisius
Hidayat, Sholeh.2013. Artikel Kesiapan Guru Menyongsong Kurikulum
2013.http://www.untirta.ac.id/berita-501-artikel--kesiapan-guru-
menyonsong-kurikulum-2013.html.
Mangunwijaya. 2013. Menyambut Kurikulum 2013. Jakarta :Kompas.
Margono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta :Rineka Cipta.
Masidjo. 1995. Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:Kanisius.
PeraturanPemerintah No. 32 tahun 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Peraturan Daerah Kabupaten Kulonprogo No.16 tahun 2007
Permendikbud No. 65 tahun 2013
Permendikbud No. 69 tahun 2013
Permendikbud No. 81A Tahun 2013
Permendikbud No. 103 Tahun 2014
Putra, Jani, Ardyansah. 2012. Pengaruh Minat dan Motivaso Siswa Dalam
Kegiatan Ekstrakurikuler terhadap Prestasi Belajar Seni Budaya Di
SMPN 1 Wates. Yogya: Universitas Negeri Yogyakarta.
Rahayu, Bernadeta, Bertin. 2014. Perbedaan Persepsi Guru Ditinjau Dari
Pengalaman Guru Mengajar dan Jenjang Pendidikan Guru.
Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma.
Rakhmat, Jalaluddin.1996.Psikologi Komunikasi. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Santoso, Singgih. 2010. Statistik Nonparametrik. Jakarta: Gramedia.
Sanusi, Anwar. 2011.Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Siagian, Sondang P. 1989.Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Bina Aksara.
Siregar, Syofian. 2010. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
............................. 2013. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta
: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta.
.................2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method).
Bandung:Alfabeta.
................2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi.
Bandung :Alfabeta
Supriyanto, Joko. 2013. Hubungan Motivasi Kerja Dan Minat Kerja Guru
Terhadap Kedisiplinan Guru Di Sd Di Kecamatan Kemangkon Kabupaten
Purbalingga. Semarang : IKIP PGRI.
Turmuzi, Ahmad. 2012. Membangun Persepsi Guru Dalam Menyongsong
Penerpakan Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
http://edukasi.kompasiana.com/2013/01/31/membangun-persepsi-guru-
dalam-menyongsong-penerapan-kurikulum-2013-529713.html
Triton. 2006. SPSS 13.0 Terapan. Yogyakarta :Andi.
UU No. 20 tahun 200
Uno, Hamzah B. 2006. Teori Motivasi. Jakarta:Bumi Aksara.
Walgito,Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta:Andi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
LAMPIRAN I
KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Mrican, Tromol Pos 29 Yogyakarta (0274) 513301, 515352
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP PEMAHAMAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013 DENGAN MOTIVASI DAN MINAT KERJA GURU
Survei pada Guru-guru di SMA di Kecamatan Wates, Kabupaten Kulonprogo
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Kepada
Yth. Bapak/Ibu Guru SMA Negeri 1 Wates dan SMA Negeri 2 Wates
Kabupaten Kulonprogo
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswi Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saya akan mengadakan penelitian dalam
rangka penyusunan skripsi dengan judul “Hubungan Persepsi Guru Terhadap Pemahaman
Implementasi Kurikulum 2013 dengan Motivasi Kerja dan Minat Kerja Guru”.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi
responden dalam penelitian ini. Sejalan dengan etika penelitian, saya menjamin kerahasiaan
jawaban yang Bapak/Ibu berikan. Jawaban yang Bapak/Ibu berikan semata-mata untuk
mencapai tujuan penelitian ini. Harapan saya semoga Bapak/Ibu berkenan memberikan
tanggapan atas seluruh pertanyaan yang ada sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas
Bapak/Ibu. Oleh karena itu, saya mohon maaf.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian Bapak/Ibu dan kesediaan Bapak/Ibu untuk
mengisi kuesioner ini saya ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 04 April 2015
Lucia Riski Yeni Nugrahati
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian,
Bagian A : Identitas Responden
Bagian B : Kuesioner
2. Pengisian untuk bagian A :
Berilah tanda silang (X) pada alternatif jawaban yang sesuai dengan
keadaan Bapak/Ibu, serta isilah pada bagian titik-titik.
3. Pengisian untuk bagian B :
Berilah tanda centang (√) untuk jawaban yang Bapak/Ibu anggap sesuai
dengan keadaan pada kotak yang disediakan di sebelah kanan dari setiap
pertanyaan. Pilihlah,
SS Jika Bapak/Ibu sangat setuju dengan pernyataan
S Jika Bapak/Ibu setuju dengan pernyataan
N Jika Bapak/Ibu netral dengan pernyataan
TS Jika Bapak/Ibu tidak setuju dengan pernyataan
STS Jika Bapak/Ibu sangat tidak setuju dengan pernyataan
4. Setelah Bapak/Ibu mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa
semua pernyataan telah dijawab.
BAGIAN A
Identitas Responden
1. Nama :
.......................................................................................
2. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret salah satu)
3. Masa Kerja guru : .................. tahun ................. bulan
4. Pendidikan terakhir :
a. D3
b. S1
c. S2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
BAGIAN B
KUESIONER
A. Kuesioner Persepsi Guru Terhadap Pemahaman Implementasi Kurikulum 2013
No Daftar Pertanyaan Alternatif jawaban
SS S N TS STS
1 Menurut saya, implementasi
Kurikulum 2013 membantu
siswa dalam mengembangkan
kompetensi.
2 Menurut saya, dalam implementasi
Kurikulum 2013 guru
dituntut memiliki pedoman
pengaturan kegiatan
pendidikan dan pengajaran.
3 Menurut saya, dalam implementasi
Kurikulum 2013 guru
dituntut memiliki pedoman untuk
memperbaiki situasi
mengajar.
4 Menurut saya, implementasi
Kurikulum 2013 disiapkan
untuk membentuk peserta didik
sebagai pribadi yang
produktif.
.
5 Menurut saya, implementasi
Kurikulum 2013 efektif untuk
membentuk karakter siswa.
6 Menurut saya, implementasi
Kurikulum 2013 mengarahkan
siswa mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat.
7 Implementasi Kurikulum 2013
hanya mengutamakan
aspek kognitif siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
8 Implementasi kurikulum 2013
siswa dituntut untuk lebih inovatif.
9 Implementasi kurikulum 2013
siswa dituntut untuk lebih efektif.
10 Menurut pendapat saya rumusan
kompetensi kurikulum 2013 di
dalam kompetensi inti (KI) yang
dijabarkan dalam kompetensi dasar
(KD) adalah tepat.
11 Dalam implementasi Kurikulum
2013 Kompetensi Inti (KI)
merupakan gambaran secara
kategorial mengenai kompetensi
dalam aspek sikap, pengetahuan,
dan ketrampilan.
12 Pada dasarnya pola pembelajaran
dalam implementasi
Kurikulum 2013 berpusat pada
peserta didik.
13 Menurut saya, pola pembelajaran
satu arah (interaksi guru peserta
didik) dalam implementasi
Kurikulum 2013diubah
menjadi pembelajaran interaktif.
14 Dalam implementasi Kurikulum
2013 pola belajar sendiri
harus diubah menjadi belajar
kelompok (berbasis tim).
15 Menurut saya, dalam implementasi
Kurikulum 2013 pola
pembelajaran hanya berbasis pada
pola pembelajaran alat
tunggal (konvensional).
16 Dalam implementasi Kurikulum
2013 pola pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
pasif harus diubah menjadi
pembelajaran kritis.
17 Menurut saya, pelaksanaan 9
(sembilan) mata pelajaran
wajib dalam implementasi
Kurikulum 2013 sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta
didik.
18 Pelaksanaan mata pelajaran pilihan
dalam implementasi
Kurikulum 2013 diharapkan
membantu peserta didik
mengembangkan peminatannya.
19 Menurut saya, jam beban belajar
siswa dalam implementasi
Kurikulum
2013 telah disesuaikan dengan
kemampuan siswa.
20 Menurut saya, jam beban belajar
siswa dalam implementasi
Kurikulum 2013 tidak efektif.
21 Dengan mengimplementasikan
Kurikulum 2013 diharapkan siswa
dapat mengembangkan potensinya
secara optimal.
22 Dengan mengimplementasikan
Kurikulum 2013 diharapkan dapat
meningkatkan interaksi siswa
dengan siswa lain.
23 Menurut saya, Implementasi
Kurikulum 2013 efektif jika
guru saja yang aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
24 Menurut saya, dengan
implementasi Kurikulum 2013
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
dapat mengenali kelebihan masing-
masing.
25 Penilaian hasil belajar dalam
implementasi Kurikulum 2013
menggunakan acuan patokan yang
telah ditetapkan.
26 Penilaian hasil belajar siswa dalam
implementasi
Kurikulum 2013 terbatas pada
penilaian kognitif saja.
27 Penilaian proses dalam
implementasi
Kurikulum 2013 hanya dilakukan
selama pembelajaran berlangsung.
28 Menurut saya, dalam implementasi
Kurikulum 2013
Pelatihan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PTK) adalah
bagian dari pengembangan
Kurikulum.
29 Pelatihan PTK dilaksanakan pada
Tahun pertama di
implementasikannya kurikulum
2013 sampai tahun 2015.
30 Dalam implementasi Kurikulum
2013, sebaiknya pelatihan
diberlakukan untuk semua guru
mata pelajaran.
31 Menurut saya, isi buku siswa
mengurai tuntutan ranah
kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
32 Menurut saya, buku teks pelajaran
dalam implementasi
Kurikulum 2013 yang tersedia
dapat meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
efektifitas proses pembelajaran.
33 Menurut saya, penggunaan buku
pedoman guru dalam
implementasi Kurikulum 2013
membantu perencanaan
pembelajaran.
34 Menurut saya, penggunaan buku
pedoman guru dalam
implementasi Kurikulum 2013
tidak meningkatkan
efektivitas pembelajaran.
35 Menurut saya, penggunaan buku
pedoman guru dalam
implementasi Kurikulum 2013
memperjelas penerapan
pembelajaran saintifik.
36 Pemerintah pusat bertanggung
jawab dalam
mempersiapkan guru dan kepala
sekolah untuk
mengimplementasikan Kurikulum
2013.
37 Menurut saya, pemerintah pusat
tidak bertanggung jawab untuk
melakukan supervisi dan evaluasi
terhadap implementasi Kurikulum
2013.
38 Menurut saya, pemerintah daerah
bertanggung jawab memberikan
pelatihan
kepada guru atau kepala sekolah
dalam implementasi
Kurikulum 2013.
39 Menurut saya, evaluasi
pelaksanaan implementasi
Kurikulum 2013 diselenggarakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
dengan tujuan untuk
mengidentifikasi masalah
pelaksanaan kurikulum.
40 Evaluasi implementasi Kurikulum
2013 akan lebih efektif
apabila dilakukan secara rutin di
wilayah Kabupaten Kulon Progo
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
B. Kuesioner Motivasi Kerja Guru
No Daftar Pertanyaan Alternatif jawaban
SS S N TS STS
1 Saya bertanggung jawab penuh atas
pekerjaan saya.
2 Pekerjaan saya adakalanya
diselesaikan oleh orang lain.
3 Saya tidak pernah dapat
menyelesaikan pekerjaan sampai
akhir.
4 Saya tidak suka jika ada teman
yang mengerjakan pekerjaan saya.
5 Saya mengerjakan tugas yang
diberikan pimpinan tepat waktu.
6 Sebelum melaksanakan suatu
pekerjaan, saya terlebih dahulu
menentukan target pelaksanaannya.
7 Saya selalu gelisah, jika pekerjaan
yang ditugaskan oleh pimpinan
belum selesai.
8 Saya percaya / yakin bahwa apa
yang saya harapkan akan tercapai
dengan pekerjaan saya.
9 Untuk mencapai tujuan yang telah
saya tetapkan, saya berusaha
mengerahkan seluruh kemampuan
yang ada pada diri saya.
10 Penghargaan atas prestasi yang
saya kerjakan, mendorong saya
bekerja lebih giat.
11. Saya ingin agar pekerjaan saya
selalu ada umpan baliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
12 Saya senang melakukan tugas-
tugas sosial, baik di lingkungan
kantor maupun masyarakat.
13 Dalam melakukan tugas-tugas yang
bersifat kompetitif, saya berusaha
melebihi teman-teman.
14 Pemilihan pegawai teladan
mendorong saya untuk
mengembangkan diri.
15 Saya berusaha bekerja keras untuk
mencapai prestasi terbaik.
16 Saya berusaha mencari informasi
untuk mengatasi berbagai
tantangan dalam tugas saya.
17 Melihat hasil pekerjaan saya
memperoleh pujian dari orang lain,
saya bekerja lebih baik lagi.
18 Saya bekerja untuk memperoleh
penghasilan.
19 Saya bekerja dengan harapan untuk
mendapatkan perhatian dari teman
20 Saya bekerja hanya untuk
mendapatkan perhatian dari atasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
C. Kuesioner Minat Kerja Guru
No Daftar Pertanyaan Alternatif jawaban
SS S N TS STS
1 Saya menyukai profesi saya
sebagai guru.
2 Profesi guru adalah pekerjaan yang
profesi yang menarik.
3 Saya merasa nyaman bekerja
sebagai guru.
4 Sarana dan prasarana yang
mendukung membuat saya bekerja
dengan giat .
5 Saya terlibat aktif dalam
mengkampanyekan sarana dan
prasarana yang lebih modern..
6 Saya nyaman bekerja ketika sarana
dan prasarana yang tersedia
disekolah tempat saya bekerja
kondisinya baik dan siap pakai.
7 Saya bekerja dengan giat karena
adanya kesempatan untuk kenaikan
pangkat.
8 Guru merupakan profesi yang
sesuai dengan karakter saya.
9 Saya bangga bekerja menjadi guru.
10 Saya memperkenalkan profesi saya
sebagai guru dengan penuh percaya
diri.
11 Saya tidak suka ketika orang
menilai pekerjaan sebagai guru
adalah pengabdian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
12 Saya bersemangat dalam
menjalankan setiap tugas yang
menjadi tanggung jawab saya.
13 Saya melaksanakan setiap
pekerjaan dan tugas dengan penuh
tanggung jawab.
14 Saya merasa pekerjaan sebagai
guru merupakan pekerjaan yang
profesional.
15 Saya merasa profesi guru
merupakan pekerjaan yang mulia.
16 Saya bekerja sebagai guru karena
penghargaannya semakin tinggi.
17 Menurut saya bekerja sebagai guru
bisa dilakukan oleh siapa saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
LAMPIRAN KE 2
Data UJI validitas DAN RELIABILITAS Tahap
1
sma n 2 playen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN
1. Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi Kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
2. Motivasi Kerja Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
3. Minat Kerja Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
LAMPIRAN KE 3
hasil UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS tahap
1
SMA N 2 PLAYEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
1. Output Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Persepsi Guru terhadap Pemahaman
Implementasi Kurikulum 2013
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.897 .901 41
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
butir1 151.53 125.913 .495 . .894
butir2 151.67 126.644 .370 . .895
butir3 151.63 125.689 .433 . .894
butir4 151.50 126.603 .402 . .894
butir5 151.67 126.092 .422 . .894
butir6 151.63 124.861 .445 . .894
butir7 151.57 126.668 .364 . .895
butir8 151.53 122.533 .524 . .892
butir9 151.87 124.671 .430 . .894
butir10 151.97 124.930 .528 . .893
butir11 152.43 122.116 .408 . .895
butir12 152.30 128.907 .087 . .899
butir13 151.93 122.892 .372 . .895
butir14 151.80 124.993 .448 . .894
butir15 151.83 126.006 .462 . .894
butir16 152.47 120.671 .490 . .893
butir17 151.67 124.713 .387 . .894
butir18 151.83 126.213 .441 . .894
butir19 151.90 125.541 .391 . .894
butir20 151.97 127.068 .250 . .896
butir21 153.20 119.131 .532 . .892
butir22 151.93 123.444 .606 . .892
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
butir23 151.60 124.110 .548 . .892
butir24 152.40 122.317 .442 . .894
butir25 151.77 126.254 .368 . .895
butir26 152.17 121.937 .526 . .892
butir27 152.90 120.576 .419 . .895
butir28 152.33 132.092 -.118 . .901
butir29 151.83 125.454 .441 . .894
butir30 152.27 123.237 .438 . .894
butir31 151.63 124.102 .506 . .893
butir32 151.83 125.730 .417 . .894
butir33 152.07 124.823 .428 . .894
butir34 151.93 121.582 .531 . .892
butir35 152.53 123.568 .390 . .895
butir36 152.07 124.271 .470 . .893
butir37 151.67 121.057 .644 . .890
butir38 152.07 133.926 -.303 . .902
butir39 152.13 126.395 .297 . .896
butir40 151.90 127.059 .474 . .894
butir41 151.73 125.720 .389 . .894
2. Output Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja Guru
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.842 .843 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
butir1 72.70 39.459 .450 . .834
butir2 73.00 39.310 .385 . .836
butir3 72.93 39.375 .413 . .835
butir4 73.43 38.806 .375 . .837
butir5 72.80 38.372 .500 . .831
butir6 73.00 39.379 .423 . .835
butir7 72.67 38.299 .539 . .830
butir8 73.07 38.133 .508 . .831
butir9 73.13 39.016 .376 . .837
butir10 72.60 39.145 .510 . .832
bitir11 73.57 36.599 .506 . .831
butir12 72.77 39.909 .428 . .835
butir13 73.63 37.757 .461 . .833
butir14 73.63 38.378 .392 . .836
butir15 72.73 39.306 .499 . .832
butir16 72.70 40.010 .365 . .837
butir17 72.80 39.407 .409 . .835
butir18 72.80 42.855 -.057 . .851
butir19 73.17 36.213 .546 . .828
butir20 73.33 38.161 .415 . .835
3. Output Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Minat Kerja Guru
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.818 .858 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
butir1 61.47 28.947 .428 . .808
butir2 61.17 29.178 .500 . .805
butir3 61.27 28.271 .551 . .801
butir4 61.30 29.252 .547 . .804
butir5 61.77 29.082 .460 . .806
butir6 61.40 29.076 .569 . .803
butir7 62.30 26.700 .592 . .796
butir8 61.53 27.844 .600 . .798
butir9 61.27 29.375 .423 . .808
butir10 62.73 33.513 -.209 . .860
butir11 62.57 27.771 .367 . .814
butir12 61.27 28.340 .613 . .799
butir13 61.40 28.386 .480 . .804
butir14 61.37 29.275 .608 . .803
butir15 61.27 29.375 .500 . .806
butir16 62.63 27.551 .371 . .815
butir17 62.37 27.206 .475 . .805
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
LAMPIRAN KE 4
hasil UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS tahap
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
1. Output Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Persepsi Guru terhadap Pemahaman
Implementasi Kurikulum 2013
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.916 .922 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
butir_1 148.01 142.479 .465 . .915
butir_2 148.11 143.084 .327 . .916
butir_3 148.12 141.807 .401 . .915
butir_4 147.92 142.623 .386 . .915
butir_5 148.14 142.201 .378 . .915
butir_6 148.14 139.653 .490 . .914
butir_7 148.01 140.534 .540 . .914
butir_8 148.05 137.120 .577 . .913
butir_9 148.26 139.646 .499 . .914
butir_10 148.43 140.386 .525 . .914
butir_11 148.82 136.804 .454 . .915
butir_12 148.32 141.044 .276 . .917
butir_13 148.24 139.310 .588 . .913
butir_14 148.36 141.824 .478 . .914
butir_15 149.03 136.602 .449 . .915
butir_16 148.23 141.467 .351 . .915
butir_17 148.20 141.315 .492 . .914
butir_18 148.39 140.790 .440 . .914
butir_19 148.35 142.834 .249 . .917
butir_20 149.66 135.569 .492 . .914
butir_21 148.39 137.310 .650 . .912
butir_22 148.09 139.922 .639 . .913
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
butir_23 148.82 137.215 .485 . .914
butir_24 148.20 143.424 .281 . .916
butir_25 148.61 136.077 .603 . .912
butir_26 149.23 133.412 .541 . .914
butir_27 148.23 144.207 .272 . .916
butir_28 148.35 142.478 .347 . .915
butir_29 148.86 139.351 .404 . .915
butir_30 148.07 140.694 .455 . .914
butir_31 148.31 142.847 .339 . .915
butir_32 148.57 139.290 .473 . .914
butir_33 148.38 137.800 .523 . .913
butir_34 149.00 139.616 .381 . .915
butir_35 148.54 138.635 .542 . .913
butir_36 148.16 136.850 .640 . .912
butir_37 148.18 140.284 .631 . .913
butir_38 148.58 140.630 .431 . .915
butir_39 148.35 142.834 .473 . .915
butir_40 148.16 142.193 .308 . .916
2. Output Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja Guru
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.840 .848 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
butir_1 72.15 37.553 .497 . .831
butir_2 72.41 37.642 .407 . .834
butir_3 72.35 37.409 .431 . .833
butir_4 72.88 37.834 .294 . .839
butir_5 72.20 37.205 .445 . .832
butir_6 72.41 37.833 .422 . .833
butir_7 72.11 36.509 .547 . .827
butir_8 72.49 36.746 .475 . .830
butir_9 72.53 37.486 .340 . .837
butir_10 72.00 37.863 .460 . .832
butir_11 73.04 34.752 .510 . .829
butir_12 72.18 38.339 .417 . .834
butir_13 73.09 36.279 .433 . .833
butir_14 73.05 37.093 .354 . .837
butir_15 72.15 37.882 .507 . .831
butir_16 72.11 39.276 .341 . .837
butir_17 72.26 37.372 .461 . .831
butir_18 72.15 38.594 .289 . .838
butir_19 72.59 34.683 .528 . .828
butir_20 72.74 36.714 .382 . .835
3. Output Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Minat Kerja Guru
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.856 .878 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
butir_1 63.01 31.493 .511 . .846
butir_2 62.70 32.267 .468 . .849
butir_3 62.80 31.424 .529 . .845
butir_4 62.82 32.119 .547 . .846
butir_5 63.31 31.203 .564 . .844
butir_6 62.95 32.079 .577 . .846
butir_7 63.85 29.471 .600 . .841
butir_8 63.05 31.066 .562 . .844
butir_9 62.81 32.566 .391 . .851
butir_10 63.24 33.173 .230 . .858
butir_11 64.12 30.601 .366 . .857
butir_12 62.80 31.013 .664 . .841
butir_13 62.95 30.682 .547 . .844
butir_14 62.89 31.906 .654 . .844
butir_15 62.80 32.191 .516 . .847
butir_16 63.70 30.979 .294 . .864
butir_17 63.92 29.692 .506 . .847
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
LAMPIRAN KE 5
DATA INDUK PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
a. Persepsi Guru tehadap Pemahaman Implementasi Kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
b. Motivasi Kerja Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
2. Minat Kerja Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
LAMPIRAN KE 6
DESKRIPSI DATA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
DESKRIPSI DATA
Deskripsi data berikut ini dihitung dengan menggunakan program SPSS for Windows
versi 16.0.
1. Output Variabel Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi Kurikulum 2013
Statistics
perpepsi
N Valid 74
Missing 0
Mean 152.20
Median 154.00
Mode 145
perpepsi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 125 2 2.7 2.7 2.7
126 1 1.4 1.4 4.1
127 1 1.4 1.4 5.4
128 2 2.7 2.7 8.1
140 1 1.4 1.4 9.5
141 3 4.1 4.1 13.5
142 6 8.1 8.1 21.6
145 8 10.8 10.8 32.4
146 4 5.4 5.4 37.8
147 1 1.4 1.4 39.2
150 1 1.4 1.4 40.5
153 5 6.8 6.8 47.3
154 5 6.8 6.8 54.1
155 6 8.1 8.1 62.2
156 4 5.4 5.4 67.6
157 4 5.4 5.4 73.0
161 2 2.7 2.7 75.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
162 6 8.1 8.1 83.8
163 2 2.7 2.7 86.5
165 2 2.7 2.7 89.2
166 2 2.7 2.7 91.9
169 1 1.4 1.4 93.2
175 2 2.7 2.7 95.9
176 2 2.7 2.7 98.6
178 1 1.4 1.4 100.0
Total 74 100.0 100.0
2. Output Variabel Motivasi Kerja Guru
Statistics
motivasi
N Valid 74
Missing 0
Mean 76.26
Median 76.00
Mode 75
motivasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 62 2 2.7 2.7 2.7
64 3 4.1 4.1 6.8
67 2 2.7 2.7 9.5
68 2 2.7 2.7 12.2
69 2 2.7 2.7 14.9
70 1 1.4 1.4 16.2
71 2 2.7 2.7 18.9
72 5 6.8 6.8 25.7
73 6 8.1 8.1 33.8
75 8 10.8 10.8 44.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
76 5 6.8 6.8 51.4
77 5 6.8 6.8 58.1
78 5 6.8 6.8 64.9
79 6 8.1 8.1 73.0
80 4 5.4 5.4 78.4
82 5 6.8 6.8 85.1
84 3 4.1 4.1 89.2
85 1 1.4 1.4 90.5
86 3 4.1 4.1 94.6
87 1 1.4 1.4 95.9
88 1 1.4 1.4 97.3
90 2 2.7 2.7 100.0
Total 74 100.0 100.0
3. Output Variabel Minat Kerja Guru
Statistics
minat
N Valid 74
Missing 0
Mean 67.11
Median 65.00
Mode 65
minat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 57 1 1.4 1.4 1.4
59 1 1.4 1.4 2.7
60 4 5.4 5.4 8.1
61 8 10.8 10.8 18.9
62 5 6.8 6.8 25.7
63 8 10.8 10.8 36.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
64 2 2.7 2.7 39.2
65 11 14.9 14.9 54.1
66 2 2.7 2.7 56.8
67 2 2.7 2.7 59.5
69 3 4.1 4.1 63.5
70 1 1.4 1.4 64.9
71 7 9.5 9.5 74.3
72 7 9.5 9.5 83.8
73 3 4.1 4.1 87.8
74 2 2.7 2.7 90.5
76 1 1.4 1.4 91.9
77 3 4.1 4.1 95.9
82 2 2.7 2.7 98.6
83 1 1.4 1.4 100.0
Total 74 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
LAMPIRAN KE 7
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL
PEDOMAN PAP TIPE II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL
Untuk menilai skor yang diperoleh dari hasil penelitian penulis menggunakan
Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Penulis mengelompokkan persepsi guru terhadap
pemahaman implementasi Kurikulum 2013 ke dalam kategori sangat positif, positif, netral,
negatif dan sangat negatif. Untuk motivasi kerja dan minat kerja guru dikelompokkan ke
dalam kategori sangat tinggi, tinggi, cukup tinggi, rendah dan sangat rendah. Kategori
kecenderungan menurut PAP tipe II untuk penilaian hubungan antara persepsi guru terhadap
implementasi Kurikulum 2013 dengan motivasi kerja dan minat kerja guru adalah sebagai
berikut (Masidjo, 1995:157):
Tabel 3.12
Kategori Kecenderungan Menurut PAP Tipe II
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Kategori
Persepsi Guru
terhadap
Kurikulum 2013
Motivasi Kerja Minat Kerja
81%-100% Sangat positif Sangat tinggi Sangat tinggi
66%-80% Positif Tinggi Tinggi
56%-65% Netral Cukup tinggi Cukup tinggi
46%-55% Negatif Rendah Rendah
di bawah 46% Sangat Negatif Sangat rendah Sangat Rendah
a. Persepsi guru terhadap pemahaman implementasi Kurikulum 2013, berdasarkan
PAP tipe II, dapat dijelaskan sebagai berikut:
Berdasarkan kategori di atas, maka dilakukan analisis dengan rumus sebagai
berikut:
Skor tertinggi yang diharapkan 5 x 40 = 200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Skor terendah yang diharapkan 1 x 40 = 40
Penilaian persepsi guru terhadap pemahaman implementasi Kurikulum 2013
berdasarkan PAP tipe II, dapat ditentukan sebagai berikut:
Skor = Nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
= 40 + 81% (200-40) = 169,6 dibulatkan menjadi 170
= 40 + 66% (200-40) = 145,6 dibulatkan menjadi 146
= 40 +56% (200-40) = 129,6 dibulatkan menjadi 130
= 40 + 46% (200-40) = 113,6 dibulatkan menjadi 114
dibawah 114
Tabel 5.2
Tabel Interprestasi
Skor Penilaian
170 - 200 Sangat positif
146 - 169 Positif
130 - 145 Netral
114 - 129 Negatiif
40-113 Sangat Negatif
Skor Frekuensi Presentase Interprestasi
170-200 5 5:74x100=6,8% Sangat Positif
146-169 45 45:74x100=0,8% Positif
130-145 18 18:74x100=24,3% Netral
114-129 6 6:74x100=8,1% Negatif
Dibawah 114 0 Sangat Negatif
Jumlah 74 100%
b. Motivasi kerja guru berdasarkan PAP tipe II, dapat dijelaskan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Berdasarkan kategori di atas, maka dilakukan analisis dengan rumus sebagai
berikut:
Skor tertinggi yang diharapkan 5 x 20 = 100
Skor terendah yang diharapkan 1 x 20 = 20
Penilaian motivasi kerja guru berdasarkan PAP tipe II, dapat ditentukan sebagai
berikut:
Skor = Nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
= 20 + 81% (100-20) = 84,8 dibulatkan menjadi 85
= 20 + 66% (100-20) = 72,8 dibulatkan menjadi 73
= 20 +56% (100-20) = 64,8 dibulatkan menjadi 65
= 20 + 46% (100-20) = 56,8 dibulatkan menjadi 57
Di bawah 57
Tabel 5.3
Tabel Interprestasi
Skor Penilaian
85 – 100 Sangat Tinggi
73 – 84 Tinggi
65 – 72 Cukup Tinggi
57 – 64 Rendah
20 – 56 Sangat Rendah
Skor Frekuensi Presentase Interprestasi
85-100 8 8:74x100=10,8% SangatTinggi
73-84 47 47:74x100=63,5% Tinggi
65-72 14 14:74x100=18,9% CukupTinggi
57-64 5 5:74x100=6,8% Rendah
Dibawah 57 0 SangatRendah
Jumlah 74 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
c. Minat kerja guru berdasarkan PAP tipe II, dapat dijelaskan sebagai berikut:
Berdasarkan kategori di atas, maka dilakukan analisis dengan rumus sebagai
berikut:
Skor tertinggi yang diharapkan 5 x 17 = 85
Skor terendah yang diharapkan 1 x 17 = 17
Penilaian minat kerja guru berdasarkan PAP tipe II, dapat ditentukan sebagai
berikut:
Skor = Nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
= 17 + 81% (85-17) = 72,08 dibulatkan menjadi 72
= 17 + 66% (85-17) = 61,88 dibulatkan menjadi 62
= 17 +56% (85-17) = 55,08 dibulatkan menjadi 55
= 17 + 46% (85-17) = 48,28 dibulatkan menjadi 48
Di bawah 48
Tabel 5.4
Tabel Interprestasi
Skor Penilaian
72 - 85 Sangat Tinggi
62 – 71 Tinggi
55 – 61 Cukup Tinggi
48 – 54 Rendah
17 - 47 Sangat Rendah
Skor Frekuensi Presentase Interprestasi
72-85 19 19:74x100=25,7% Sangat Tinggi
62-71 41 41:74x100=55,4% Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
55-61 14 14:74x100=18,9% Cukup Tinggi
48-54 0 Rendah
Dibawah 48 0 Sangat Rendah
Jumlah 74 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
LAMPIRAN KE 8
UJI NORMALITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
HASIL PENGUJIAN NORMALITAS
a. Hubungan antara Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi Kurikulum
2013 dengan Motivasi Kerja Guru
Tabel 5.5
Hasil Pengujian Normalitas
Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi Kurikulum 2013 dengan Motivasi
Kerja Guru
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:Chisquare
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .711 177.301 1 72 .000 .033 .019
The independent variable is Mahalanobis Distance.
b. Hubungan antara Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi Kurikulum
2013 Dengan Minat Kerja Guru
Tabel 5.6
Hasil Pengujian Normalitas
Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi Kurikulum 2013 dengan Minat
Kerja Guru
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:chisquare
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
c. Hubungan antara Persepsi Guru terhadap Pemahaman Kurikulum 2013 dengan
Motivasi Kerja dan Minat Kerja Guru
Tabel 5.7
Hasil Pengujian Normalitas
Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi Kurikulum 2013 dengan Motivasi
Kerja dan Minat Kerja Guru
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Predicted Value
N 74
Normal Parametersa Mean 152.2027027
Std. Deviation 1.34184632
Most Extreme Differences Absolute .109
Positive .109
Negative -.089
Kolmogorov-Smirnov Z .941
Asymp. Sig. (2-tailed) .339
a. Test distribution is Normal.
Linear .512 75.474 1 72 .000 .036 .016
The independent variable is Mahalanobis Distance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
LAMPIRAN KE 9
UJI ANALISIS PERMASALAHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
UJI ANALISIS PERMASALAHAN
1. Output Korelasi Tata Jenjang Spearman antara Variabel Persepsi Guru terhadap
Pemahaman Implementasi Kurikulum 2013 dengan Motivasi Kerja Guru
PERPEPSI MOTIVASI
Spearman's rho PERPEPSI Correlation Coefficient
1,000 ,182
Sig. (1-tailed) . ,061
N 74 74
MOTIVASI Correlation Coefficient
,182 1,000
Sig. (1-tailed) ,061 .
N 74 74
2. Output Korelasi Tata Jenjang Spearman antara Variabel Persepsi Guru terhadap
Pemahaman Implementasi Kurikulum 2013 dengan Minat Kerja Guru
3. Output Korelasi ganda antara Variabel Persepsi Guru terhadap Pemahaman
Implementasi Kurikulum 2013 dengan Motivasi Kerja dan Minat Kerja Guru
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 MINAT, MOTIVASI(
a) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: PERPEPSI
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Change Statistics
R Square Change
F Change df1 df2
Sig. F Change
1 ,111(a) ,012 -,016 12,219 ,012 ,440 2 71 ,646
a Predictors: (Constant), MINAT, MOTIVASI
PERPEPSI MINAT
Spearman's rho PERPEPSI Correlation Coefficient
1,000 -,013
Sig. (1-tailed) . ,456
N 74 74
MINAT Correlation Coefficient
-,013 1,000
Sig. (1-tailed) ,456 .
N 74 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression
131,440 2 65,720 ,440 ,646(a)
Residual 10600,519 71 149,303
Total 10731,959 73
a Predictors: (Constant), MINAT, MOTIVASI b Dependent Variable: PERPEPSI
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant)
133,591 20,641 6,472 ,000
MOTIVASI
,178 ,235 ,094 ,757 ,452
MINAT ,076 ,253 ,037 ,298 ,766
a Dependent Variable: PERPEPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related