perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar...
Post on 28-Dec-2020
14 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG
DIAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD
(STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) DAN NHT
(NUMBERED HEAD TOGETHER) DI KELAS X PADA
KONSEP EKOSISTEM
(Kuasi Eksperimen di SMAN 9 Tangerang Selatan)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Diajukan
Oleh :
Nabila Al Adawiyah
NIM 1113016100030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
i
ii
iii
iv
ABSTRAK
Nabila Al Adawiyah (NIM: 1113016100030). Perbedaan Hasil Belajar Antara
Siswa yang Diajar dengan Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Team
Achievement Division) dan NHT (Numbered Head Together) pada Konsep
Ekosistem (Kuasi Eksperimen di SMAN 9 Tangerang Selatan). Skripsi
Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang
diajar dengan pembelajaran kooperatif model STAD (Student Team Achievement
Division) dan NHT (Numbered Head Together). Penelitian ini dilaksanakan di
SMAN 9 Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2017/2018 dengan menggunakan
metode kuasi eksperimen yang menggunakan desain Two Group Pretest Posttest
Design. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan Group Random
Sampling. Sampel dalam penelitian terdiri dari dua kelas yaitu kelas X MIPA 1
sebagai kelas eksperimen I dan kelas X MIPA 2 sebagai kelas eksperimen II.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes pilihan ganda sebanyak
25 soal. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan uji Mann-Whitney U diperoleh
nilai signifikansi sebesar 0,003 maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan hasil belajar biologi antara kelas eksperimen yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement
Division (STAD) dan Numbered Head Together (NHT) pada konsep ekosistem.
Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif, Student Team Achievement Division
(STAD), Numbered Head Together (NHT), Hasil Belajar
v
ABSTRACT
Nabila Al Adawiyah (NIM: 1113016100030). The Differences of Learning
Outcomes between Student who had by Cooperative Learning Student Team
Achievement Division (STAD) and Numbered Head Together (NHT) on the
Ecosystem Concept (Quasi Experimental at SMAN 9 South Tangerang). BA
Thesis, Biology Education Study Program, Department of Natural Science
Education, Faculty of Tarbiya and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State
Islamic University Jakarta.
The purpose of this research is to knows the differences of learning outcomes
between student who had by cooperative learning Student Team Achievement
Division (STAD) and Numbered Head Together (NHT). This research was conducted
at SMAN 9 South Tangerang in Academic Year 2017/2018 with quasi experimental method
which used Two Group Pretest-Posttest design. The Group random sampling was used as
sampling technique. The sample in this research consisted of two classes, X MIPA 1 as the
experimental class I and X MIPA 2 as the experimental class II. As many as 25 question of
multiple choice test was used as research instrument. Based on the testing of hypotheses
by test Mann-Whitney U, the significance at 0,003 has been obtained which means it
reject the H0. This result indicates that there are differences of learning outcomes
between student who had by cooperative learning Student Team Achievement
Division (STAD) and Numbered Head Together (NHT).
Keywords: Cooperative Learning, Learning Outcomes, Student Team Achievement
Division, Numbered Head Together
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang
diajar dengan Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Team Achievement
Division) dan NHT (Numbered Head Together) di Kelas X pada Konsep
Ekosistem”. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya hingga
akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., ketua Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan
Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Dina
Rahma Fadlilah, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan, saran, dan arahan selama penyusunan
skripsi. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan sebaik-baiknya.
4. Seluruh dosen dan staff Program Studi Pendidikan IPA UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta
bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang
telah Bapak dan Ibu berikan mendapat berkah dari Allah SWT.
5. Bapak Drs. Ahmad Nana Mahmur M.,M.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 9
Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan izin untuk melaksanakan
penelitian.
vii
6. Ibu Dwi Indriyati, S.Si, guru mata pelajaran Biologi Kelas X MIPA 1 dan X
MIPA 2 SMAN 9 Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan izin, dan
membimbing penulis untuk melaksanakan penelitian.
7. Teristimewa kepada kedua orang tua, ayahanda Abdul Rojak dan ibunda Tuti
Wati, adik Nasya Usyifa dan seluruh keluarga besar yang selalu sabar
mendoakan dan memotivasi penulis dan telah memberi semangat dan
membantu segala kebutuhan yang diperlukan selama penyusunan skripsi
sehingga penulis mampu menyelesaikannya.
8. Kepada kawan-kawan seperjuangan Pendidikan Biologi 2013 yang tidak bisa
disebutkan satu persatu. Terima kasih atas kenangan, inspirasi, semangat
dukungan dan kerja sama selama menjalani perkuliahan ini.
9. Nila Zuqistya, Faridlotur Rifqiyah, Nining Khoirunnisa, Athiyyah Mawardah,
Laelatul Mahmudah, Dita Ayu Wulandari, Ratih Aulia, Santi Berlina, terima
kasih atas do’a, ide, saran dan semangat motivasi serta dukungan kepada
penulis, terima kasih telah berbagi suka dan duka selama menjalani perkuliahan
ini.
10. Sahabat kecil APB Firdha Fathiyah, Dwi Nurhasanah, Ratna Cahyani, Nidya
Ulfa, sahabat KB Ambar Listyorini, Nidya Azetvica, Molly Kirana yang telah
memberikan do’a, dan semangat motivasi kepada penulis.
11. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dari pihak-pihak yang
telah banyak membantu dalam pembuatan dan penyusunan skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amiin.
Jakarta, November 2019
Nabila Al Adawiyah
viii
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI............................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING............................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI........................................................ iii
ABSTRAK..................................................................................................... iv
ABSTRACT.................................................................................................... v
KATA PENGANTAR................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah........................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah.......................................................................... 5
D. Rumusan Masalah.............................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian............................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian............................................................................. 6
BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS.......................................................................... 7
A. Deskripsi Teoritis.............................................................................. 7
B. Hasil Penelitian Relevan.................................................................... 26
C. Kerangka Berpikir.............................................................................. 28
D. Hipotesis............................................................................................ 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................... 30
A. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................ 30
B. Metode dan Desain Penelitian........................................................... 30
C. Populasi dan Sampel.......................................................................... 31
ix
D. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 32
E. Instrumen Penelitian.......................................................................... 32
F. Kalibrasi Instrumen............................................................................ 34
G. Teknik Analisis Data......................................................................... 37
H. Hipotesis Statistik.............................................................................. 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................ 43
A. Hasil Penelitian.................................................................................. 43
B. Hasil Analisis Data............................................................................ 47
C. Pembahasan....................................................................................... 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 53
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 54
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................... 58
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok
Belajar Tradisional.................................................................
9
Tabel 2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ............... 13
Tabel 2.3 Perhitungan Skor Perkembangan Menurut Slavin................. 15
Tabel 2.4
Tabel 3.1
Kriteria Nilai Perkembangan.................................................
Desain Penelitian...................................................................
16
31
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen................................................................ 33
Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Reliabilitas............................................... 35
Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Kesukaran................................................... 36
Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda..................................................... 36
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar........ 41
Tabel 4.1 Hasil Pretest Kelas Student Team Achievement Division dan
Kelas Numbered Head Together............................................
43
Tabel 4.2 Hasil Posttest Kelas Student Team Achievement Division
dan Kelas Numbered Head Together.....................................
44
Tabel 4.3 Hasil N-Gain Kelas STAD dan Kelas NHT............................ 45
Tabel 4.4 Kategori Nilai N-Gain Kelas STAD dan Kelas NHT............. 45
Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Siswa kelas STAD dan NHT …........... 46
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest, Posttest Kelas
Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II..................................
47
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretest, Posttest Kelas
Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II..................................
48
Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Nilai Pretest, Posttest Kelas Eksperimen
I dan Kelas Eksperimen II...................................................... 48
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir................................................................. 29
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Tes.......................................... 58
Lampiran 2 Instrumen Uji Coba ............................................................... 83
Lampiran 3 Anates Data Mentah............................................................... 91
Lampiran 4 Anates Validitas..................................................................... 95
Lampiran 5 Reliabilitas Instrumen Penelitian........................................... 96
Lampiran 6 Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian............................... 97
Lampiran 7 Anates Daya Pembeda........................................................... 98
Lampiran 8 Instrumen Penelitian Valid..................................................... 99
Lampiran 9 RPP Kelas Eksperimen I STAD............................................ 107
Lampiran 10 RPP Kelas Eksperimen II NHT............................................ 137
Lampiran 11 Lembar Kerja Siswa............................................................... 167
Lampiran 12 Lembar Observasi Aktifitas Guru Kelas STAD..................... 177
Lampiran 13 Lembar Observasi Aktifitas Guru Kelas NHT....................... 180
Lampiran 14 Lembar Observasi Aktifitas Peserta Didik Kelas STAD........ 183
Lampiran 15 Lembar Observasi Aktifitas Peserta Didik Kelas NHT.......... 186
Lampiran 16 Nilai Pretest Kelas STAD...................................................... 189
Lampiran 17 Nilai Posttest Kelas STAD..................................................... 191
Lampiran 18 Nilai Pretest Kelas NHT........................................................ 193
Lampiran 19 Nilai Posttest Kelas NHT....................................................... 195
Lampiran 20 Nilai Perindikator Pretest Kelas STAD dan NHT.................. 197
Lampiran 21 Nilai Perindikator Posttest Kelas STAD dan NHT................. 201
Lampiran 22 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas STAD dan
NHT....................................................................................... 205
Lampiran 23 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest........................... 206
Lampiran 24 Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Posttest................................. 207
Lampiran 25 Hasil Perhitungan N-gain Kelas STAD.................................. 209
Lampiran 26 Hasil Perhitungan N-gain Kelas NHT.................................... 211
xiii
Lampiran 27 Surat Permohonan Izin Penelitian.......................................... 213
Lampiran 28 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian................. 214
Lampiran 29 Dokumentasi Penelitian......................................................... 215
Lampiran 30 Uji Referensi.......................................................................... 217
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap manusia, kegiatan yang
berintikan interaksi antara peserta didik dengan pendidik, serta berbagai sumber
pendidikan.1 Pendidikan diyakini mampu menanamkan pengalaman bagi semua
orang untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat diperoleh
manusia yang produktif. Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan dan
membina sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan belajar mengajar yang
diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan.2
Sasaran proses pembelajaran sering dirumuskan dalam bentuk tujuan
pembelajaran. Guru di sekolah perlu memikirkan cara yang tepat dan perencanaan
yang baik agar materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa dapat tercapai
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat
terlihat dari beberapa faktor yang mempengaruhinya, antara lain aktivitas peserta
didik, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, strategi pengajaran yang
digunakan, dan perangkat pembelajaran yang digunakan. Keempat faktor tersebut
sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan hasilnya. Proses
pembelajaran akan berlangsung dengan baik, apabila seorang guru memiliki dua
kompetensi utama, yaitu kompetensi penguasaan materi pembelajaran dan
kompetensi metodologi pembelajaran.3 Adapun hasil belajar yang baik menjadi
salah satu gambaran mutu pendidikan yang baik.
Salah satu keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar yang baik
merupakan keberhasilan guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses
1 Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya, 2008) h. 24. 2 Rizal Fikri, “Pengaruh Penggunaan Multimedia Flip Book terhadap Minat Belajar Siswa,”
Skripsi pada Sekolah Sarjan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2013 h. 1, dipublikasikan. 3 Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 91.
2
pembelajaran.4 Berdasar hasil wawancara dan observasi yang dilakukan saat PPKT
di SMAN 9 Tangerang Selatan, diperoleh data hasil belajar siswa melalui ulangan
harian berada di bawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditetapkan
yaitu sebesar 75, hal tersebut terjadi karena penyelenggaraan proses pembelajaran
sebagian besar masih dilaksanakan secara konvensional dengan metode ceramah,
dan jarang sekali menggunakan model pembelajaran kelompok. Selain itu guru juga
menggunakan metode diskusi namun dalam pembelajaran diskusi siswa yang aktif
dalam kelompoknya hanya beberapa orang saja.
Keadaan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Torozidhu
rendahnya hasil belajar disebabkan salah satunya oleh proses pembelajaran kurang
menarik bagi siswa. Lufri dalam kutipan Torozidhu mengatakan bahwa
“pembelajaran dalam bidang biologi akan menjadi hidup dan menarik bila pelajaran
tersebut mampu menggerakan atau mengaktifkan daya pikir dan aktivitas mereka,
dan sebaliknya pelajaran biologi itu akan membosankan jika hanya disajikan dalam
bentuk hafalan kata-kata atau istilah”.5
Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu diterapkan pembelajaran lain yang
lebih melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar. Salah satu model
pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif
merupakan suatu model pembelajaran yang saat ini digunakan untuk mewujudkan
kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk
mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang
tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli
pada orang lain.6
Model pembelajaran kooperatif terdapat beberapa tipe diantaranya adalah
Student Teams Achievement Divisions (STAD), Jigsaw, Group Investigation (GI),
Think Pair Share (TPS), Numbered Head Together (NHT) dan Teams Games
Tournaments (TGT), pembelajaran kooperatif pada dasarnya memiliki prinsip
4 Toroziduhu Waruwu, Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dengan Tipe
STAD Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Moro,O, Jurnal Education and
development, Vol. 5, No. 1, 2018, h. 22 5 Torozidahu, Loc.cit. 6 Isjoni, Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok, (Bandung:
Alfabeta, 2016) h. 16
3
pelaksanaan yang sama dalam membantu siswa untuk terlibat aktif dalam proses
pembelajaran, tetapi teknik-teknik pembelajaran kooperatif berbeda dalam hal
struktur pelaksanaannya. 7
Melalui Model STAD (Student Team Achievement Division) siswa dibagi
dalam bentuk kelompok beranggotakan 4-5 orang yang berbeda jenis kelamin, etnis
dan kemampuan. Siswa dalam kelompok saling memotivasi, mendorong dan
membantu dalam menyelesaikan latihan atau tugas dan memahami suatu pelajaran.8
Model cooperative learning tipe STAD juga mempunyai keuntungan dan
kelemahan tersendiri. Dalam hal keuntungan yaitu hasil belajar peserta didik lebih
baik bila dibandingkan dengan belajar secara individu, pendapat yang dituangkan
secara bersama lebih meyakinkan dan lebih kuat dibandingkan pendapat
perorangan, kerja sama yang dilakukan oleh peserta didik dapat mengikat tali
persatuan, tanggung jawab bersama dan rasa memiliki (sense belonging) dan
menghilangkan egoisme.9 Herdianto, dikutip dalam Herlina mengemukakan bahwa
salah satu kelebihan metode pembelajaran tipe STAD yaitu aktif berperan sebagai
tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.10
Melalui Model NHT dapat meningkatkan kerjasama antarsiswa dan melatih
siswa menyampaikan pendapatnya. Dalam NHT guru akan memberikan pertanyaan
dan setiap kelompok akan berdiskusi dan saling membantu demi tanggungjawab
kelompok kemudian akan dipertanggungjawabkan oleh siswa sesuai dengan nomor
permintaan guru dari masing-masing kelompok. Sehingga siswa akan aktif dan
setiap siswa akan mendapat giliran masing-masing untuk menjawab pertanyaan
guru.11
7 Torozidahu, Loc.cit. 8 Zulfiani,dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009),
h. 137. 9 Basirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h.
15. 10 Herlina, Perbandingan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Nht Terhadap Hasil Belajar
Biologi, bioedukasi, 2014, h. 5
11 Mariana Pakpahan, Riwayati, Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Model Pembelajaran
Numbered Head Together (NHT) dengan Think Pair Share (TPS) pada Materi Ekosistem, Jurnal
Pelita Pendidikan, Vol.4, no.2, 2016, h. 87-88
4
Kedua model tersebut dapat mengarahkan siswa untuk berpikir, bekerjasama
dan terlatih dalam menyampaikan pendapat. Dalam penelitian ini materi yang
dipilih adalah materi ekosistem karena pada materi ini banyak terdapat sub-sub
materi yang sangat penting, misalnya mengaitkan hubungan antara tipe-tipe
ekosistem, komponen-komponen dalam ekosistem dan lain sebagainya.
Materi ekosistem mempunyai kompetensi dasar pengetahuan yang menuntut
siswa untuk menganalisis informasi atau data dari berbagai sumber tentang
ekosistem, Oleh karena itu materi ekosistem ini cocok dilakukan metode diskusi
untuk mempermudah pemahaman siswa dan memacu siswa lebih aktif. Dengan
menggunakan model pembelajaran STAD dan NHT siswa akan lebih aktif dalam
berdiskusi di kelompoknya serta mampu menyampaikan pendapat dan membuat
kesimpulan dari hasil kelompoknya.12
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul: “Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Diajar dengan Pembelajaran
Kooperatif STAD (Student Team Achievement Division) dan NHT (Numbered
Head Together) di Kelas X pada Konsep Ekosistem”.
B. Identifikasi Masalah
Dengan melihat masalah yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasikan
masalah-masalah sebagai berikut :
1. Rendahnya hasil belajar biologi siswa di sekolah tersebut dikarenakan
pembelajaran yang masih didominasi oleh penggunaan metode ceramah dan
kegiatannya lebih berpusat pada guru (teacher centered).
2. Peserta didik kurang berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
3. Kurang adanya variasi model yang dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar
mengajar menyebabkan peserta didik menjadi bosan, kurang antusias
mengikuti pembelajaran.
12 Ibid.
5
C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan ini tidak meluas maka penulis membatasi permasalahannya
sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X MIPA SMA Negeri 9 Kota Tangerang
Selatan
2. Materi yang diajukan pada penelitian ini adalah konsep Ekosistem
3. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar biologi siswa setelah proses
pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
kelas eksperimen I dan pembelajaran kooperatif tipe NHT pada kelas
eksperimen II dilihat dari aspek kognitifnya. Ranah kognitif yang diukur adalah
aspek mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4),
mengevaluasi (C5), dan menciptakan (C6).
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah
dalam penelitian adalah : “Bagaimana perbedaan hasil belajar antara siswa yang
diajarkan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD (Student
Team Achievement Division) dengan siswa yang diajarkan dengan model NHT
(Numbered Head Together) pada konsep Ekosistem?“
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dirumuskan, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran
kooperatif model STAD (Student Team Achievement Division) dan model NHT
(Numbered Head Together).
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi siswa, guru,
dan semua pihak pembaca, antara lain :
6
1. Bagi Guru, sebagai alternatif penggunaan model pembelajaran dalam
mengajarkan materi ekosistem kepada peserta didik untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
2. Bagi Siswa, siswa yang mengalami kesulitan dalam pemahaman materi pada
konsep ekosistem akan terkurangi bebannya dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan NHT, dan menumbuhkan semangat kerjasama
peserta didik dalam belajar karena keberhasilan individu merupakan tanggung
jawab kelompok, dan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik sehingga
akan bermanfaat bagi peningkatan prestasi di sekolah.
3. Bagi Peneliti, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi pengalaman serta
informasi untuk penelitian selanjutnya sehingga dapat menambah wawasan
pengetahuan dalam bidang ilmu yang dikaji.
7
BAB II
DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis
kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau
diarahkan oleh guru.1 Menurut Slavin, seperti yang dikutip Farahnaz, cooperative
learning dinyatakan sebagai berikut:
“Cooperative learning is one of the most important strategies of teaching, which
seeks to promote cooperation and interaction between students and remove the
negative trend of competition among them.”2
Model pembelajaran kooperatif meliputi sistem dan bekerja di dalam
kelompok-kelompok kecil secara kooperatif sehingga dapat menstimulus siswa
lebih giat dalam belajar.3 Pendapat para ahli di atas, bahwa model pembelajaran
kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang sistematis dimana siswa
bekerjasama pada kelompok-kelompok atau tim kecil dan di dalam kelompok-
kelompok kecil tersebut siswa belajar dan bekerjasama satu dengan lainnya untuk
mencapai ketuntasan belajar. Siswa dapat saling berdiskusi dan berargumen di
dalam kelompok tersebut dengan siswa yang lainnya dan saling membantu teman
sekelompok yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran, jadi
1Agus Surpijono, Cooperative learning: teori dan aplikasi paikem, cet. XIV, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2015), h. 73 2 Farahnaz, Rimani Nikou, Alireza Bonyadi, Khaterah Ebrahimi, The Effect of Student Team-
Achievement Division (STAD) on Language Achievement of Iranian EFL Students across Gender,
European Online Journal of Natural and Social Sciences Vol. 3 No. 4, 2014, p.936-949. 3 Tukiran Taniredja, dkk. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, (Bandung: Alfabeta,
2013), h. 55.
8
kegiatan tersebut dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan atau lemah
dalam memahami materi.
Tiga konsep sentral yang menjadi karakteristik pembelajaran kooperatif, yakni:
(1) Penghargaan kelompok, kelompok dalam kooperatif dapat memperoleh
penghargaan apabila mereka mencapai atau di atas kriteria yang ditetapkan.
Kelompok tersebut tidak dalam berkompetisi untuk mendapatkan penghargaan,
penghargaan ditunjukkan bila mereka dapat mencapai kriteria yang ditetapkan; (2)
Tanggungjawab individu, keberhasilan kelompok bergantung dari pembelajaran
individu dari seluruh anggota kelompok. Hal ini mendorong anggota kelompok
untuk saling membantu satu sama lain dan memastikan setiap anggota kelompok
siap untuk menghadapi tes dan tugas lainnya; (3) Kesempatan yang sama untuk
berhasil. Setiap siswa menyumbang kepada kelompok mereka dengan perbaikan di
atas kinerja mereka yang lalu. Dengan metode setiap siswa baik yang berprestasi
rendah, sedang atau tinggi memperoleh kesempatan untuk melakukan yang terbaik
bagi kelompoknya. Pembelajaran kooperatif ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut:
(a) Setiap anggota mempunyai peran; (b) Terjadi interaksi langsung diantara siswa;
(c) Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-
teman sekelompoknya; (d) Peran guru adalah membantu siswa untuk
mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok; (e) Guru
hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.4
4 Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009),
h. 131-132
9
Tabel 2.1 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok
Belajar Tradisional5
Kelompok Belajar Kooperatif Kelompok Belajar Tradisional
1. Kepemimpinan bersama
2. Saling ketergantungan positif
3. Kelompok heterogen
4. Mempelajari keterampilan
kooperatif
5. Sama-sama bertanggung jawab
6. Menekankan pada penyelesaian
tugas dan mempertahankan
hubungan
7. Guru memperhatikan proses
kelompok belajar sehingga
efektif
8. Satu hasil kelompok
9. Evaluasi kelompok
1. Satu pemimpin
2. Tidak saling bergantung
3. Kelompok homogen
4. Asumsi adanya keterampilan
sosial
5. Tanggung jawab hanya
untuk diri sendiri
6. Hanya menekankan pada
penyelesaian tugas
7. Guru tidak memperhatikan
proses kelompok belajar
8. Beberapa hasil kelompok
9. Evaluasi individual
Pembelajaran kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok. Setiap anggota
kelompok saling membagi ide, belajar bersama, bertanggungjawab terhadap
keberhasilan anggota lain pada kelompoknya sebagaimana terhadap dirinya sendiri.
b. Karakteristik, Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran
Kooperatif
Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran yang lain.
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan
pada proses kerjasama kelompok. Kemudian, pembelajaran kooperatif memiliki
ciri-ciri utama yaitu sebagai berikut; setiap anggota memiliki peran, terjadi
hubungan interaksi langsung di antara siswa, setiap anggota kelompok bertanggung
5 Ibid, h. 135.
10
jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya, guru membantu
mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok, dan guru
hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa karakteristik yaitu pembelajaran
secara tim, manajemen kooperatif, kemauan siswa untuk bekerjasama, dan
keterampilan untuk bekerjasama. Karakteristik pertama adalah pembelajaran secara
tim atau kelompok, yaitu kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara
berkelompok bertujuan agar siswa saling membantu untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Kedua adalah manajemen kooperatif yang berfungsi sebagai
perencanaan, organisasi, dan kontrol dalam kegiatan pembelajaran, sehingga proses
pembelajaran dapat dilaksanakan oleh setiap siswa dengan baik. Ketiga adalah
kemauan siswa untuk bekerjasama. Kerjasama kelompok dalam pembelajaran
kooperatif mewajibkan setiap anggota kelompoknya berpartisipasi aktif dan
bekerjasama untuk mencapai tujuan belajar yang telah diterapkan. Keempat adalah
keterampilan untuk bekerjasama. Kemampuan bekerjasama dipraktikkan melalui
aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara kelompok.6
Pembelajaran kooperatif memiliki keunggulan dan kelemahan.
Keunggulannya yaitu:
1) Peserta didik tidak terlalu menggantungkan diri pada pendidik, meningkatkan
kepercayaan diri dalam berpikir.
2) Mengembangkan kemampuan mengungkapkan gagasan sendiri dan
membandingkan dengan gagasan teman.
3) Belajar menghargai orang lain, menyadari keterbatasan diri, dan meningkatkan
rasa tanggungjawab pribadi.
4) Meningkatkan kemampuan memecahkan permasalahan tanpa merasa takut
membuat kesalahan.
5) Meningkatkan keterampilan interaksi, meningkatkan motivasi untuk
berprestasi.
6 Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 206-207
11
Kelemahan dari pembelajaran kooperatif yaitu:
1) Semangat belajar kelompok perlu waktu cukup lama untuk dipahami peserta
didik sebagai cara belajar yang efektif.
2) Belajar kelompok memberi manfaat dalam kehidupan keseharian, tetapi
sebagian besar aktivitas individual paling dominan dalam kehidupan nyata.
3) Menumbuhkan semangat saling pembelajaran (peerteaching) di kalangan
peserta didik tidaklah mudah.7
c. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif bertujuan untuk menciptakan situasi belajar
efektif karena keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan
kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif ini dikembangkan untuk mencapai
tiga tujuan penting yaitu :
1) Hasil Belajar Akademik
Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam
tugas-tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul
dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit.
2) Penerimaan Terhadap Perbedaan Individu.
Efek penting yang kedua dari pembelajaran kooperatif adalah penerimaan yang
luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial dan
kemampuannya.
3) Pengembangan Keterampilan Sosial
Tujuan penting yang ketiga adalah untuk mengajarkan kepada siswa
keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini sangat penting untuk
dimiliki didalam masyarakat. 8
7 Sutardjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai Karakter, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 118-119. 8 Tukiran Taniredja, op.cit, h. 60.
12
Tujuan pokok pembelajaran adalah memaksimalkan belajar siswa untuk
peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara
kelompok. Kegiatan pembelajaran kooperatif dilakukan secara berkelompok yang
mengharuskan siswa bekerja dalam suatu tim atau kelompok sehingga siswa dapat
berinteraksi dan memperbaiki hubungan diantara para siswa dari berbagai latar
belakang etnis dan kemampuan. Selain itu, siswa dapat mengembangkan
keterampilan-keterampilan dalam memecahkan masalah secara berkelompok.
Tujuan lain dari pembelajaran kooperatif yaitu dapat meningkatkan partisipasi
siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat
keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk
berinteraksi dan belajar bersama-sama yang berbeda latar belakangnya.9
Menurut Arends pembelajaran dengan strategi kooperatif dikembangkan untuk
mencapai tiga tujuan. Tujuan yang pertama adalah untuk meningkatkan hasil
belajar akademik karena siswa belajar dalam kelompok heterogen yang terdiri dari
siswa yang memiliki kemampuan lebih tinggi sehingga berperan sebagai tutor
sebaya dan sekaligus dapat meningkatkan kemampuan akademiknya melalui
kegiatan membantu teman untuk memahami materi pelajaran. Tujuan yang kedua
mengembangkan penerimaan terhadap keberagaman atau perbedaan individual
sangat penting terutama dalam membentuk sikap saling menerima dan menghargai
perbedaan pendapat, etnis, status sosial, dan kemampuan akademik antar anggota
kelompok. Tujuan yang ketiga yaitu untuk mengembangkan keterampilan sosial,
strategi kooperatif lebih memberi penekanan pada proses terbentuknya
keterampilan bekerjasama.10
d. Keterampilan-Keterampilan Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tingkat keterampilan.
Terdiri dari keterampilan tingkat awal, keterampilan tingkat menengah dan
keterampilan tingkat mahir. Tingkatan tersebut yaitu: (1) Keterampilan tingkat awal
9 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Grup, 2013), h. 57-58. 10 Wahab Jufri, Belajar dan Pembelajaran Sains, (Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2013), h. 114.
13
meliputi menjalankan tugas sesuai dengan tanggungjawabnya, mengambil giliran
dan berbagi tugas, mendorong adanya partisipasi yaitu memotivasi semua anggota
kelompok untuk memberikan kontribusi dan menyamakan persepsi atau pendapat;
(2) Keterampilan kooperatif tingkat menengah, kooperatif ini meliputi
mendengarkan dengan aktif, meminta atau menanyakan informasi dengan kalimat
berbeda, dan memeriksa ketetapan yaitu membandingkan jawaban untuk
memastikan jawban tersebut benar; (3) Keterampilan tingkat mahir, keterampilan
ini meliputi mengelaborasi, yaitu memerlukan konsep, membuat kesimpulan, dan
menghubungkan pendapat dengan topik tertentu.11
e. Tahapan Pembelajaran Kooperatif
Sintaks model pembelajaran kooperatif terdapat enam langkah menurut Agus
Suprijono, keenam fase pembelajaran kooperatif dirangkum pada tabel 2.2
berikut12.
Tabel 2.2 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Tingkah Laku Guru
Fase 1: Present goals and set
Menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan peserta didik
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut
dan mempersiapkan peserta didik siap belajar
Fase 2: Present Information
Menyajikan informasi
Guru menyampaikan informasi kepada peserta
didik secara verbal
Fase 3: Organize student into
learning teams
Mengorganisasikan peserta
didik kedalam kelompok-
kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada peserta didik
bagaimana cara membentuk kelompok agar
melakukan transisi secara efisien
Fase 4: Assist team work and
study
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
pada saat peserta didik mengerjakan tugas
11 Trianto, op.cit, h. 64-65. 12 Agus Suprijono, Op.cit, h. 84.
14
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Fase 5: Test on the materials
Mengevaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang telah dipelajari atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
Fase 6: Provide recognition
Memberikan penghargaan
Guru mencari cara untuk menghargai upaya
maupun hasil belajar individu atau kelompok
2. Pembelajaran Kooperatif Model STAD
a) Konsep-konsep Student Team Achievement Division (STAD)
STAD merupakan satu metode kooperatif yang paling baik digunakan untuk
guru yang baru menggunakan metode kooperatif. Pembelajaran STAD ini juga
salah satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan
siswa yang heterogen. Metode kooperatif memiliki lima komponen utama yaitu
penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor dan penghargaan kelompok.
STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling
sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru
yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.13
STAD (Student Team Achievement Division) dalam metode ini siswa dibagi
dalam bentuk kelompok beranggotakan 4-5 orang yang berbeda jenis kelamin, etnis
dan kemampuan. Siswa dalam kelompok saling memotivasi, mendorong dan
membantu dalam menyelesaikan latihan atau tugas dan memahami suatu pelajaran.
14
b) Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Model STAD
STAD terdiri dari lima komponen utama yaitu: presentasi kelas, tim, kuis, skor
kemajuan individual, dan rekognisi tim. Lima kompenen utama dalam
pembelajaran kooperatif akan dijelaskan sebagai berikut: (1) Penyampaian tujuan
13 Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, (Bandung : Penerbit Nusa Media), h.
143. 14 Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 137.
15
dan motivasi yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada
pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar. Pembagian kelompok yaitu
siswa dibagi kedalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari
4-5 siswa yang memperioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi
akademik, gender/jenis kelamin, ras atau etnik. Presentasi dari guru, yaitu guru
memberikan motivasi peserta didik agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di
dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh media, demonstrasi, pertanyaan atau
masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan juga tentang
keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik, tugas dan
pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjakannya; (2) Kerja tim,
yaitu peserta didik belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan
lembar kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota
menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru
melakukan pengamatan, memberi bimbingan dan bantuan bila diperlukan; (3) Kuis
(evaluasi) yaitu guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang
materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja
masing-masing kelompok. Peserta didik dipersilahkan duduk secara individual di
tempat semula ia duduk dan tidak dibenarkan bekerjasama. Ini dilakukan untuk
menjamin agar siswa secara individu bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam
memahami bahan ajar tersebut; (4) Skor kemajuan perseorangan, Skor kuis siswa
dibandingkan dengan rata-rata skor mereka yang lalu, dan poin diberikan
berdasarkan seberapa jauh siswa dapat menyamai atau melampaui kinerja mereka
terdahulu. Poin-poin ini kemudian di jumlah untuk mendapatkan skor tim, dan tim-
tim yang memenuhi kriteria tertentu dapat diberi sertifikat atau penghargaan lain.
Penghitungan skor perkembangan menurut Slavin yang dikutip dalam Yatim
Riyanto didapat melalui kriteria sebagai berikut.15
15 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2009), h. 269-270.
16
Tabel 2.3 Perhitungan Skor Perkembangan Menurut Slavin
Skor Kuis Poin Perkembangan
Lebih dari 10 poin dibawah skor awal 5
10 poin sampai dengan satu poin dibawah
skor awal
10
Skor awal sampai dengan 10 poin diatas
skor awal
20
Lebih dari 10 poin diatas skor awal 30
Nilai sempurna (tanpa memperhitungkan
skor awal)
30
Perhitungan skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan masing-
masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota
kelompok.16
Tiga tingkatan diberikan kepada kelompok yang memperoleh nilai
perkembangan yang dihitung dari rata-rata poin perkembangan yang diperoleh tiap
anggota kelompok. Ketiga kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4 Kriteria Nilai Perkembangan
Rata-rata poin perkembangan Penghargaan tim
5 ≤ x ≤ 15 GOODTEAM
15 ≤ x ≤ 25 GREATTEAM
25 ≤ x ≤ 30 SUPERTEAM
Penghargaan kelompok, setelah masing-masing kelompok atau tim
memperoleh predikat, guru memberikan hadiah atau penghargaan kepada masing-
masing kelompok sesuai dengan prestasinya.
16 Isjoni, Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok, (Bandung:
Alfabeta, 2016) h. 53
17
Model Cooperative Learning tipe STAD juga mempunyai keuntungan dan
kelemahan tersendiri. yaitu:
1) Keuntungan yaitu: (a) Hasil belajar lebih sempurna bila dibandingkan dengan
belajar secara individu; (b) Pendapat yang dituangkan secara bersama lebih
meyakinkan dan lebih kuat dibandingkan pendapat perorangan; (c) Kerja sama
yang dilakukan oleh peserta didik dapat mengikat tali persatuan, tanggung jawab
bersama dan rasa memiliki (sense belonging) dan menghilangkan egoisme.17
2) Kelemahan yaitu: (a) Model ini memerlukan persiapan-persiapan yang lebih
rumit daripada metode lain sehingga memerlukan dedikasi yang lebih tinggi dari
pihak pendidik; (b) Apabila terjadi persaingan yang negatif hasil pekerjaan dan
tugas akan lebih buruk; (c) Peserta didik yang malas, memperoleh kesempatan
untuk tetap pasif dalam kelompok itu dan kemungkinan besar akan
mempengaruhi anggota lainnya. 18
Jadi, kelebihan dari penerapan asas kooperatif dalam pembelajaran lebih
meningkatkan solidaritas dan saling menghargai diantara peserta didik sedangkan
kelemahannya yaitu terjadinya persaingan yang tidak sehat dan sikap saling
ketergantungan dari peserta didik.
3. Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT)
Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama adalah
merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi pola
interaksi siswa dan sebagai alternative terhadap struktur kelas tradisional.
Numbered Head Together (NHT) pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kagen
(1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup
dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran
tersebut. 19
17 Basirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h.
15. 18 Zuhairini, dkk, “Metodik Khusus Pendidikan Agama”, (Surabaya: Usaha Nasional, 2003), h.
89. 19 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep, Landasan Dan
Implementasi Pada Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2013), h. 82.
18
Menurut Ibrahim, yang dikutip Azizahwati mengemukakan tiga tujuan yang
hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu: (1). Hasil
belajar akademik struktural, bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam
tugas-tugas akademik. (2). Pengakuan adanya keragaman, bertujuan agar siswa
dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang. (3).
Pengembangan keterampilan sosial, bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan sosial siswa.20
Terdapat 4 fase sebagai sintaks NHT :21
a. Fase 1: Penomoran
Dalam fase ini, guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang dan kepada
setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1-5.
b. Fase 2: Mengajukan pertanyaan
Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat
bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya atau
berbentuk arahan.
c. Fase 3: Berpikir bersama
Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan
meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim.
d. Fase 4: Menjawab
Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai
mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk
seluruh kelas.
Keunggulan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together)
yaitu, setaip siswa menjadi siap semua, siswa dapat melakukan diskusi dengan
bersama-sama, yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai, tidak ada
siswa yang mendominasi dalam kelompok. Memperhatikan kelebihan tersebut,
pembelajaran akan berlangsung dengan aktif dan menyenangkan, tidak ada yang
20 Azizahwati, Librina E. Putri, dan Hendar Sudrajat, “Keterampilan Psikomotorik Fisika Siswa
Melalui Model Pembelajaran Koopertaif tipe Numbered Head Together”, Jurnal Geliga Sains, Vol.
4, 2010, h. 14. 21 Trianto, op. cit., h. 83.
19
mendominasi dalam proses pembelajaran, dan semua siswa harus siap dengan
jawabannya sehingga pembelajaran akan lebih bervariasi dan tidak
membosankan.22
Menurut Kagan, (2007) seperti yang dikutip Munawaroh, NHT dinyatakan
sebagai berikut :
“Cooperative Learning model Numbered Head Together indirectly trains
students to share information, listen carefully and speak with the full
calculation, so that students are more productive in learning.”23
Kelemahan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together)
yaitu, kemungkinan siswa yang sudah dipanggil oleh guru terpanggil kembali, tidak
semua anggota kelompok dipanggil oleh guru, dari kelemahan tersebut dapat
disimpulkan akan membuat bingung guru, guru harus lebih teliti dan memiliki daya
ingat yang tinggi untuk menghindari pengulangan nomor yang dipanggil, serta
keterbatasan waktu karena banyak nomor yang dipanggil.24
Berdasarkan teori-teori yang dimuat di atas maka tahapan pembelajaran
Biologi dengan NHT sebagai berikut: (1). Penomoran siswa, dalam fase ini guru
membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 3-5 orang secara heterogen dan
setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5. (2). Mengajukan
pertanyaan, dalam fase ini guru mengajukan pertanyaan dalam bentuk lembar kerja
siswa yang telah disiapkan sebelumnya. (3). Berpikir bersama, dalam fase ini
setelah siswa mendapat lembar kerja, siswa diminta untuk menyelesaikan soal yang
ada dengan berdiskusi dan mengeluarkan seluruh ide-ide yang mereka miliki. (4).
Menjawab, dalam fase ini guru memanggil satu nomor, kemudian siswa yang
memiliki nomor tersebut dari masing-masing kelompok berdiri mewakili
kelompoknya untuk menjawab pertanyaan yang telah didiskusikan sebelumnya.
22 Yuliani, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPS di Kelas II Melalui
Metode Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan Media Gambar pada MI Al-Ikhlas”,
Skripsi pada Sekolah Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2016, h. 88, dipublikasikan. 23 Munawaroh, “The Comparative Study Between The Cooperative Learning Model of
Numbered Head Together (NHT) and Student Team Achievement Division (STAD) to The Learning
Achievement In Social Subject”,IOSR-JRME, Vol. 5, 2015, h. 4. 24 Yuliani, loc.cit.
20
4. Hasil Belajar
Setiap proses belajar yang dihasilkan oleh peserta didik akan menghasilkan
hasil belajar. James O. Whittaker, merumuskan belajar sebagai proses dimana
tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.25
Coronbach berpendapat bahwa learning shown by change in behavior as a result of
experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.26
Hasil belajar adalah suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar,
bukan saja perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga pengetahuan untuk
membentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penguasaan, dan penghargaan
dalam diri individu yang belajar.27
Hintzman berpendapat learning is a change in organism due to experience
which can affect the organism’s behavior. Artinya, belajar adalah suatu perubahan
yang terjadi dalam diri organisme (manusia dan hewan) disebabkan oleh
pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.28
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa
telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa.
Tujuan belajar terdiri dari tiga komponen, yaitu:
1) Tingkah laku terminal, adalah komponen tujuan belajar yang menentukan
tingkah laku siswa setelah belajar.
2) Kondisi-kondisi tes, komponen kondisi tes tujuan belajar menentukan situasi
dimana siswa dituntut untuk mempertunjukkan tingkah laku terminal. Kondisi-
kondisi tersebut perlu dipersiapkan oleh guru, karena sering terjadi ulangan
atau ujian yang diberikan oleh guru tidak sesuai dengan materi pembelajaran
yang disampaikan sebelumnya.
25 Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2011), Cet.III, h. 12 26 Ibid. 27 Supardi, Penilain Autentik, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2015), h. 2. 28 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010) h. 89.
21
3) Ukuran-ukuran perilaku, komponen ini merupakan suatu ukuran untuk
menentukan tingkat minimal perilaku yang dapat diterima sebagai bukti,
bahwa siswa telah mencapai tujuan.29
Menurut Muhibin Syah dalam psikologi, belajar juga menguraikan tentang
karakteristik perubahan sebagai hasil belajar, yaitu perubahan intensional,
perubahan positif aktif, dan perubahan efektif fungsional.
1) Perubahan Intensional
Yaitu perubahan yang terjadi berkat pengalaman atau praktek yang dilakukan
dengan sengaja dan disadari atau dengan kata lain bukan kebetulan. Karakteristik
ini mengandung konotasi bahwa siswa menyadari akan adanya perubahan yang
dialami atau ia merasakan adanya perubahan positif dalam dirinya seperti,
penambahan pengetahuan, kebiasaan, sikap dan lain-lain.
2) Perubahan Positif Aktif
Yaitu perubahan yang terjadi karena proses belajar sifat positif dan aktif.
Perubahan positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Adapun
perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya tetapi karena usaha siswa
itu sendiri.
3) Perubahan Efektif Fungsional
Yaitu perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif yaitu
berhasil guna. Artinya perubahan itu membawa pengaruh, makna, dan manfaat
tertentu bagi siswa. Perubahan efektif dan fungsional biasanya bersifat dinamis dan
mendorong terjadinya perubahan positif lainnya.30
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan
kurikuler, maupun tujuan intruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari
Benyamin Bloom yang secara garis besar membagi tiga ranah, yakni ranah kognitif,
ranah afektif dan ranah psikomotoriks.
a. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
29 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h.74. 30 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Ciputat: PT. Logos Wacana Ilmu, 2001), h. 106-107.
22
sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah,
dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.
b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi.
c. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni: gerakan
refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan
atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan
interpretatif.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara tiga ranah
itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru karena berkaitan
dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. 31
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan otak. Artinya segala
upaya yang menyangkut aktivitas otak termasuk ke dalam ranah kognitif. Kategori-
kategori yang termasuk ke dalam dimensi proses kognitif menurut Bloom adalah
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Berikut
penjelasan dari masing-masing tingkatan ranah kognitif menurut Bloom.32
Tingkatan ranah kognitif yang pertama adalah pengetahuan (knowledge) yaitu
kemampuan untuk mengingat atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide,
gejala, rumus-rumus, dan sebagainya mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah
dipelajari dan disimpan dalam ingatan meliputi fakta, kaidah, prinsip, serta metode
yang diketahui. Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan ini akan digali pada saat
diperlukan melalui bentuk mengingat (recall) atau mengenal kembali (recognition).
Tingakatan ranah kognitif yang kedua adalah pemahaman (comprehension)
yaitu kemampuan untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu
diketahui atau diingat; mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti
dari bahan yang dipelajari, yang dinyatakan dengan menguraikan isi pokok dari
31 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2010), h. 22-23. 32 Sudaryono, Dasar-Dasar Evaluasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 43.
23
suatu bacaan, atau mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk
yang lain.
Tingkatan ranah kognitif yang ketiga adalah penerapan (application) adalah
kemampuan untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, metode-metode,
prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori, dan sebagainya dalam situasi yang baru
dan konkret; mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode
yang digunakan pada suatu kasus atau masalah konkret yang baru, yang dinyatakan
dalam aplikasi suatu rumus pada persoalan yang belum dihadapi atau apikasi suatu
metode kerja pada pemecahan masalah yang baru.
Tingkatan ranah kognitif yang keempat adalah analisis (analysis) yaitu
kemampuan untuk menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian
yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan yaitu mencakup kemampuan
untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur
keseluruhan atau organisasi dapat dipahami dengan baik.
Tingkatan ranah kognitif yang kelima adalah sintesis (synthesis) yaitu
kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola yang baru, yang dinyatakan
dengan membuat suatu rencana, yang menuntut adanya kriteria untuk menemukan
pola dan struktur organisasi yang dimaksud. Tingkatan ranah kognitif yang keenam,
evaluasi (evaluation) yaitu merupakan kemampuan seseorang untuk membuat
pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai, atau ide; mencakup kemampuan untuk
membentuk suatu pendapat mengenai sesutau atau beberapa hal dan
mempertanggungjawabkan pendapat itu berdasarkan kriteria tertentu, yang
dinyatakan dengan kemampuan memberikan penilaian terhadap sesuatu hal.
Hasil berlajar kognitif menurut Anderson dan Krathwohl juga terdapat enam
jenjang ranah kognitif dari tingkatan rendah sampai tinggi, yaitu mengingat,
memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.
Perbedaan antara taksonomi dimensi kognitif menurut Bloom dan menurut
taksonomi Anderson dan Krathwol di jenjang kelima yaitu sintesis diubah menjadi
mencipta dan jenjang keenam yaitu evaluasi diubah menjadi mencipta.
Kemampuan mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah
24
keseluruhan yang koheren dan fungsional. Tujuan-tujuan yang diklasifikasikan
dalam kemampuan jenjang mencipta mengarahkan untuk siswa membuat produk
baru dengan mereorganisasi sejumlah elemen atau bagian jadi suatu pola atau
struktur yang tidak pernah ada sebelumnya.33
Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan
menjadi tiga macam, antara lain: 1) Faktor internal siswa; 2) Faktor eksternal siswa;
3) Faktor pendekatan belajar.34
Faktor internal siswa yang dapat mempengaruhi belajar terdiri atas faktor
fisiologis (jasmaniah), faktor psikologis (rohaniah). Faktor tersebut berasal dari diri
siswa sendiri. Aspek fisiologis atau jasmaniah meliputi kondisi dan kesehatan
jasmani siswa. Untuk mempertahankan kebugaran siswa, siswa dianjurkan
mengkonsumsi manakan dan minuman bergizi. Selain itu siswa juga dianjurkan
memilih pola istirahat dan olahraga ringan yang sedapat mungkin terjadwal secara
tetap dan berkesinambungan. Aspek psikologis dapat mempengaruhi kuantitas dan
kualitas perolehan belajar siswa. Faktor-faktor psikologi (rohaniah) siswa pada
umumnya yang dianggap essensial adalah tingkat kecerdasan, sikap, bakat, minat
dan motivasi siswa.35
Faktor eksternal juga dapat berpengaruh tehadap hasil belajar siswa. Faktor
tersebut meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
Lingkungan di sekolah seperti guru, tenaga kependidikan (kepala sekolah beserta
wakilnya) dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang
siswa. Para guru yang selalu memperlihatkan sikap dan perilaku yang baik, maka
hal ini dapat menjadi daya dorong yang positif bagi siswa. Faktor lingkungan
keluarga sangat mempengaruhi hasil belajar. Karena siswa lebih banyak
menghabiskan waktunya di rumah. Dari keluarga mendidik, relasi keluarga,
33 Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl (eds), Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,
Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan, Terj. Agung Prihantoro, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010) h. 128. 34 Slameto, Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2010),
cet. 5, h.2. 35 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014), cet.14, h. 132-133
25
suasana keluarga hingga keadaan ekonomi keluarga pun berpengaruh. Faktor
lingkungan masyarakat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh itu
terjadi karena siswa dalam masyarakat.
Faktor pendekatan belajar, berupa usaha belajar siswa yang mencakup strategi
dan metode yang digunakan siswa untuk mempelajari materi-materi pelajaran.
Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa
sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.
Dalam hal ini, siswa yang terbiasa menggunakan pendekatan belajar deep, yakni
memaksimalkan pemahaman dengan berpikir, banyak membaca dan diskusi, sangat
mungkin memiliki peluang untuk meraih prestasi belajar yang lebih baik, bila
dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pendekatan belajar surface.
Pendekatan pembelajar surface yakni tidak memaksimalkan belajar dan minat
belajar hanya datang dari luar, misalnya takut mendapat nilai buruk.36
Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses pembelajaran yang optimal
cenderung menunjukkan hasil yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi intrinsik pada
diri siswa.
b. Menambah keyakinan dan kemampuan siswa. Artinya siswa mengetahui
kemampuan dirinya percaya bahwa siswa mempunyai potensi yang tidak kalah
dari orang lain apabila berusaha.
c. Hasil belajar yang dicapainya barmakna bagi siswa, membentuk perilakunya,
bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk
memperoleh informasi dan pengetahuan lainnya, kemauan dan kemampuan
untuk belajar mandiri dan mengembankan kreativitasnya.
d. Hasil belajar diperoleh oleh siswa secara menyeluruh.
36 Ibid, h. 136.
26
e. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan dirinya
terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan
mengendalikan proses dan usaha belajarnya.37
Jika proses belajar berlangsung secara optimal, maka hasil belajar yang
diperoleh akan memberikan kepuasan dan kebanggaan, menambah keyakinan dan
kemampuannya. Jadi seseorang dikatakan berhasil dalam belajar apabila di dalam
diri tersebut telah terjadi perubahan tingkah laku yang lebih baik dari sebelum ia
mengalami proses belajar. Ia lebih mampu menghadapi dan mengatasi masalahnya
serta dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungannya.
5. Pembelajaran Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dengan lingkungannya disebut ekologi. Tempat hidup makhluk hidup disebut
habitat.
Lingkungan makhluk hidup terdiri dari lingkungan biotik dan lingkungan
abiotik. Lingkungan biotik terdiri dari seluruh makhluk hidup. Lingkungan abiotik
terdiri dari suhu, cahaya, air, kelembapan, udara, garam-garam mineral, dan tanah.
Terdapat 3 interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Yaitu interaksi
antar-individu, interaksi antar-populasi, dan interaksi antara komponen abiotik dan
biotik.
Bentuk interaksi antar populasi adalah:
1. Predasi. Antara makan dan dimakan. Yang memakan disebut predator,
yang dimakan disebut mangsa (prey).
2. Kompetisi.
3. Simbiosis. Terdiri dari simbiosis mutualisme (sama-sama menguntungkan),
simbiosis komensalisme (satu diuntungkan dan satu lagi tidak diuntungkan maupun
tidak dirugikan. Contoh: anggrek menempel di pohon mangga), dan simbiosis
parasitisme (satu diuntungkan dan satu dirugikan). Suatu individu dibagi empat
37 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), h. 56-57.
27
yaitu produsen, konsumen, dekomposer (pengurai. Contoh: bakteri dan jamur), dan
detrivor (pemakan bangkai. Contoh: cacing tanah, siput, keluwing, bintang laut, dan
kutu kayu).
Menurut Campbell dkk, a food chain is the sequence of food transfer from
tropic level to tropic level. Rantai makanan diartikan sebagai urutan perpindahan
makanan dari taraf trofi ke taraf trofi lainnya.
Pendapat lain mengatakan bahwa rantai makanan adalah perpindahan materi
dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Sedangkan
menurut Prawirohartono, rantai makanan adalah peristiwa memakan dan dimakan
dengan urutan dan arah tertentu. Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka
dapat disimpulkan bahwa rantai makanan adalah kegiatan makan-memakan antara
organisme yang di dalamnya terjadi perpindahan materi atau energi. Baik dalam
rantai makanan maupun jaring-jaring makanan, terdapat beberapa istilah yang harus
kita kita ketahui yakni:
a. Produsen
Merupakan kelompok pertama dari rantai makanan yang biasanya terdiri atas
tumbuh-tumbuhan hijau, yang mengkonversi sebagian energi dari matahari
(melalui fotosintesis) melalui molekul-molekul organik yang digunakan dan
disimpan dalam jaringannya. Pada ekosistem air, produsen utamanya adalah alga,
sering dalam bentuk uniseluler yang membentuk fitoplankton.
b. Konsumen
Merupakan hewan-hewan yang memakan tumbuhan hijau dan juga yang
memakan satu sama lain. Konsumen primer adalah herbivora yang memakan
tumbuh-tumbuhan produsen primer. Konsumen sekunder memakan konsumen
28
primer, dan diikuti oleh konsumen tersier, kuartener, dan seterusnya dalam rantai
makanan.
c. Dekomposer (pengurai)
Terdiri atas bakteri, jamur (fungi), tumbuhan atau hewan yang memakan
organisme mati dan melepaskan zat-zat organik yang dihasilkan dari organisme itu
ke rantai makanan.
Contohnya seekor rusa yang mati di padang rumput mungkin akan digerogoti
oleh spesiespesies pemakan bangkai seperti burung bangkai dan gagak. Zat-zat
yang tidak dimakan mengalami penguraian oleh bakteri dan jamur, sehingga
bagian-bagian bangkai yang tidak dimakan oleh burung gagak, menjadi tersedia
bagi organisme-organisme lain.
Jaring-Jaring Makanan
Pada uraian sebelumnya tentang rantai makanan, dijelaskan bahwa setiap
organisme seakan-akan hanya memakan atau dimakan oleh satu organisme lain
saja. Hal yang sebenarnya terjadi adalah dalam suatu ekosistem tidaklah demikian.
Tiap organisme mungkin memakan atau dimakan lebih dari satu organisme dalam
satu rantai makanan yang sama atau makan dari rantai makanan lain. Ini biasanya
terjadi pada hewan karnivora taraf trofi tinggi.
Dalam ekosistem rantai makanan–rantai makanan itu saling berkaitan.
Kebanyakan sejenis hewan memakan beragam, dan makhluk tersebut pada
gilirannya juga menyediakan makanan untuk berbagai makhluk yang memakannya,
maka terjadi yang dinamakan jaring – jaring makanan (food web). Jaring- jaring
makanan merupakan rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain
sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan
terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan atau dimakan oleh
satu jenis makhluk hidup lainnya
29
Daur Biogeokimia
1. Daur Air
Daur air adalah sirkulasi tiada henti dari air yang di bumi, dimana air mampu
berpindah dari daratan ke udara, lalu kembali ke daratan lagi melalui 3 fase
perubahan yaitu cair dalam berbentuk air, padat dalam berbentuk es, dan gas dalam
berbentuk uap air.
Daur biogeokimia air dimulai dari adanya penguapan yang terjadi di
permukaan bumi. Panas matahari membuat air berubah menjadi uap air. Karena
massa jenis uap air yang lebih rendah dibanding massa jenis udara, uap air
kemudian naik ke atas atmosfer, terkondensasi, dan akhirnya membentuk awan.
Awan yang terbentuk kemudian berubah menjadi hujan karena pengaruh udara
panas dan perubahan suhu. Air hujan jatuh ke permukaan bumi, mengalir ke tempat
terendah, dan kembali ke lautan. Air yang sampai di laut kemudian menguap
kembali dan begitu seterusnya.
30
2. Daur Fosfor
Daur fosfor adalah daur biogeokimia yang berlangsung dengan memakan
waktu paling lama. Daur posfor dimulai dari terjadinya erosi atau pelapukan batuan.
Ion fosfor atau ion fosfat (PO43-) digunakan oleh tanaman untuk pertumbuhannya.
Tanaman dimakan oleh hewan dan manusia dan fosfor di dalamnya sebagai sumber
energi metabolisme pada sel. Semua organisme yang mati kemudian juga akan
melapuk sehingga fosfor akan terlepas ke tanah, terbawa oleh aliran air hujan dan
tertumpuk menjadi sedimentasi posfor di dasar lautan. Sedimen ini akan naik
kembali ke ke atas permukaan jika terjadi geseran gerak dasar bumi yang
membentuk daratan baru.
3. Daur Sulfur
Di alam, sulfur hanya tersedia dalam bentuk sulfur anorganik. Sulfur akan
direduksi menjadi sulfur dioksida (SO2) atau hidrogen sulfida (H2S) oleh bakteri
desulfibrio dan desulfomaculum. Daur sulfur dimulai dari adanya proses
pembakaran bahan bakar fosil atau karena adanya aktivitas gunung berapi.
Terjadinya proses pembakaran sulfur ini kemudian membuat gas sulfur naik ke
atmosfer bersatu dengan uap air dan membentuk awan. Sulfur akan ikut turun
bersama air hujan dan kondisi inilah yang dikenal dengan istilah hujan asam. Air
hujan asam akan masuk ke dalam tanah, dan sulfur akan diubah menjadi Sulfat, zat
yang sangat peting untuk metabolisme tumbuhan. Sulfat di alam hanya tersedia
dalam bentuk anorganik (SO42-). Sulfat ini mampu berpindah dari bumi atau alam
ke tubuh tumbuhan melalui penyerapan akar.
31
4. Daur Nitrogen
Senyawa organik seperti protein dan asam nukleat serta senyawa anorganik
seperti nitrat, nitrit, dan amonia adalah senyawa-senyawa yang dibentuk oleh unsur
nitrogen. Unsur nitrogen dapat tersedia di alam karena adanya daur nitrogen yang
berlangsung secara terus menerus melalui pola berikut ini:
1. Nitrogen yang terdapat di atmosfer jatuh ke permukaan tanah ikut bersama
air hujan atau karena proses fiksasi N oleh beberapa bakteri akar dan ganggang
seperti bakteri Rhizobium, bakteri Azotobacter, Clostridium, dan ganggang hijau.
2. Nitrogen di tanah kemudian digunakan oleh produsen dan tanaman sebagai
bahan baku pembentukan protein. Tanaman tersebut dikonsumsi oleh hewan dan
manusia dan oleh manusia nitrogen di dalamnya diubah ke dalam bentuk NH3 (gas
amoniak) dan NH4+ melalui proses amonifikasi.
3. Bakteri Nitrosomonas bia mengubah ammonium dan amoniak menjadi
Nitrat melalui proses denitrifikasi dan menjadikannya kembali berubah sebagai
nitrogen dalam bentuk gas untuk memulai kembali daur biogeokimia nya.
5. Daur Karbon dan oksigen
Daur karbon dan oksigen adalah daur biogeokimia yang terkait erat dengan
terjadinya proses respirasi dan fotosintesis yang berlangsung antar mahluk hidup.
Tanaman dan para produsen menggunakan karbondioksida sebagai bahan baku
dalam proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen, sedangkan manusia, hewan,
dan para konsumen menggunakan oksigen dan menghasilkan karbondioksida
melalui proses respirasi atau pernapasan.
32
Pengertian suksesi adalah proses perubahan ekosistem dalam kurun waktu
tertentu menuju ke arah lingkungan yang lebih teratur dan stabil. Proses suksesi
akan berakhir apabila lingkungan tersebut telah mencapai keadaan yang stabil atau
telah mencapai klimaks. Ekosistem yang klimaks dapat dikatakan telah memiliki
homeostatis, sehingga mampu mempertahankan kestabilan internalnya.
Pada Sukses terdapat dua jenis yaitu yang dikenal dengan suksesi primer dan
suksesi sekunder, yang membedakan antara suksesi primter dan suksesi sekunder
terletak pada kondisi habitat pada awal proses suksesi terjadi, dibawah ini
penjelasan mengenai suksesi primer dan suksesi sekunder :
1. Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi ketika komunitas awal terganggu dan mengakibatkan
hilangnya komunitas awal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas
asal tersebut akan terbentuk substrat dan habitat baru.
2. Suksesi Sekunder
Apabila dalam suatu ekosistem alami mengalami gangguan, baik secara
alami ataupun buatan (karena manusia), dan gangguan tersebut tidak merusak
total tempat tumbuh organisme yang ada sehingga dalam ekosistem tersebut
substrat lama dan kehidupan lama masih ada.
Faktor yang memengaruhi proses suksesi, yaitu:
1. Luasnya habitat asal yang mengalami kerusakan.
2. Jenis-jenis tumbuhan di sekitar ekosistem yang terganggu.
3. Kecepatan pemencaran biji atau benih dalam ekosistem tersebut.
4. Iklim, terutama arah dan kecepatan angin yang membawa biji, spora. dan
benih lain serta curah hujan yang sangat berpengaruh dalam proses
perkecambahan.
33
5. Jenis substrat baru yang terbentuk.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Terdapat beberapan penelitian yang relevan dengan penelitian ini, diantaranya
yaitu : Jati Widyatmoko, dalam penelitiannya “ Perbedaan Hasil Belajar Siswa
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD) Dengan Metode Numbered Head Together (NHT) Pada Mata
Pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik Di Smk Negeri 7 Surabaya” Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) lebih
baik dibandingkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head
Together (NHT) pada mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik di SMK Negeri
7 Surabaya. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasy Eksperimen
(Nonequivalent Control Group Design). Pengumpulan data dalam penelitian ini
diperoleh melalui tes hasil belajar (pree-test dan post-test). Berdasarkan hasil
penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa kelas yang menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) mempunyai nilai
hasil belajar yang lebih baik daripada kelas yang menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD). 38
Eviana Ayu N dalam penelitiannya yaitu “Perbedaan Hasil Belajar Kimia
Antara Siswa yang Diberi Model NHT (Numbered Head Together) dengan STAD
(Student Team Achievement Division) Kelas XI pada Konsep Laju Reaksi”
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan model cooperative learning
tipe NHT dengan tipe STAD terhadap hasil belajar siswa. Dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kimia antara siswa yang diberi
model NHT dengan STAD pada pokok bahasan laju reaksi. Hal ini menunjukkan
bahwa penggunaan model NHT memberikan pengaruh yang signifikan
38 Jati Widyatmoko;dkk, Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (Stad) Dengan Metode Numbered Head
Together (Nht) Pada Mata Pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik Di Smk Negeri 7 Surabaya.
(Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 04 Nomor 02, Tahun 2015), h. 591-598.
34
dibandingkan model STAD terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju
reaksi. 39
Penelitian lainnya yaitu, Heru Siswoko (2011), dalam penelitiannya
“Komparasi Hasil Belajar Metode Team Games Tournaments (TGT) dengan
Student Team Achievement Division (STAD) pada Sub Konsep Perpindahan
Kalor”, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa
dengan metode TGT dan STAD. Metode kuasi eksperimen yang di lakukan di SMA
Kemala Bhayangkari 1, Ampera, Jakarta Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat perbandingan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diberi
materi dengan metode pembelajaran TGT dan metode pembelajaran STAD.
Hasilnya berdasarkan hasil uji signifikansi dengan uji-t yang diperoleh sebesar 9,80
yang artinnya terdapat perbandingan yang signifikan dengan taraf signifikansi
sebesar 5%. 40
Penelitian selanjutnya mengenai studi komparasi antara pembelajaran
kooperatif oleh Munawaroh (2015), penelitian dengan judul The Comparative Study
Between The Cooperative Learning Model Of Numbered Heads Together (NHT)
And Student Team Achievement Division (STAD) To The Learning Achievement In
Social Subject, tujuan penelitian ini untuk menjelaskan perbedaan antara
pembelajaran kooperatif model NHT dan STAD terhadap hasil belajar siswa SMP
Negeri 5 Jombang. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang
signifikan terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 5 Jombang. 41
Penelitian lainnya yaitu oleh Nursyamsi (2016) dalam penelitiannya “ The
Effect of Numbered Heads Together (NHT) Learning Strategy On The Retention Of
Senior High School Students In Muara Badak, East Kalimantan, Indonesia” tujuan
39 Eviana Ayu Nugroho, Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Model Pembelajaran NHT
(Numbered Head Together) dengan STAD (Student Team Achievement Division) pada Konsep Laju
Reaksi, Skripsi Sarjana Pendidikan Kimia (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2011) 40 Heru Siswoko (2011), dalam penelitiannya “Komparasi Hasil Belajar Metode Team Games
Tournaments (TGT) dengan Student Team Achievement Division (STAD) pada Sub Konsep
Perpindahan Kalor, Skripsi Sarjana Pendidikan Fisika (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2011) 41 Munawaroh, The Comparative Study Between The Cooperative Learning Model Of
Numbered Heads Together (Nht) And Student Team Achievement Division (Stad) To The Learning
Achievement In Social Subject (IOSR Journal of Research & Method in Education, Vol.5 no. 2320-
7388,2015)
35
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran model NHT
terhadap retensi siswa. Desain penelitian ini menggunakan pretest-posttest non-
equivalent Control Design. Populasinya adalah semua siswa kelas XI SMA di
Muara Badak, Kalimantan Timur tahun ajaran 2015/2016. Sampel dalam penelitian
ini adalah XI IPA 1 dan XI IPA 2. Terdapat 30 siswa dalam setiap kelas. Analisis
datanya menggunakan Ancova. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat
pengaruh strategi model NHT terhadap retensi siswa. 42
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran biologi rata-rata masih menunjukkan hasil belajar yang rendah.
Salah satu penyebabnya adalah penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat
saat pembelajaran di kelas. Pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru.
Pembelajaran tersebut mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam
memahami konsep materi pelajaran yang berpengaruh pada hasil belajar peserta
didik karena tidak semua siswa tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan hasil
belajar biologi peserta didik yaitu model pembelajaran kooperatif yang proses
pembelajarannya mengelompokkan siswa ke dalam kelompok heterogen sehingga
siswa aktif mencari pengetahuannya sendiri dan saling membantu antar anggota
kelompok. Peran guru dalam pembelajaran kooperatif hanya sebagai fasilitator.
Pembelajaran yang digunakan adalah kooperatif tipe Student Team Achievement
Division (STAD) dan Numbered Head Together (NHT). Kerangka berpikir dari
penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut:
42 Nursyamsi, The Effect of Numbered Heads Together (NHT) Learning Strategy On The
Retention Of Senior High School Students In Muara Badak, East Kalimantan, Indonesia
(European Journal of Education Studies, Volume 2, nomor 2501-1111, 2016), h. 1.
36
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka pikir yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah terdapat perbedaan hasil belajar
biologi antara siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif model Student
Team Achievement Division (STAD) dan Numbered Head Together (NHT).
Rendahnya hasil belajar peserta didik
Pembelajaran yang bersifat
konvensional jarang menggunakan
variasi model pembelajaran, siswa
cenderung individual dalam belajar,
proses pembelajaran berpusat pada
guru (Teacher Centered)
Model pembelajaran yang Student
Centered kooperatif yang dapat
mepengaruhi hasil belajar
Model pembelajaran
kooperatif Student Team
Achievement Division
(STAD)
Model pembelajaran
kooperatif Numbered
Head Together (NHT)
Dibutuhkan
Diantaranya
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan, Jl.
Hidup Baru 31, Serua Raya, Ciputat, Kota Tangerang Selatan 15414. Penelitian ini
dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018, pada bulan April 2018.
B. Metode Dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen.
Dalam pelaksanaan penilitian ini, sampel dibagi menjadi dua bagian yaitu kelas
eksperimen I yang diberikan perlakuan dengan pembelajaran kooperatif model
STAD dan kelas eksperimen II diberikan perlakuan pembelajaran kooperatif model
NHT. Penelitian eksperimen semu ini digunakan karena pada kenyataanya tidak
memungkinkan peniliti melakukan kontrol penuh terhadap sampel penelitian.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Two Group Pretest Posttest
Design. Desain ini terdiri atas dua kelompok yaitu sebelum diberi perlakuan pada
kedua kelompok eksperimen tersebut, diberikan tes awal (pretest) dan setelah diberi
perlakuan, kedua kelompok diberikan tes akhir (posttest). Pretest adalah tes yang
diberikan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan, tujuannya untuk
mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan yang akan diajarkan. Sedangkan
posttest adalah tes yang diberikan setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan,
tujuannya untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan yang telah
diajarkan.1
Secara sederhana desain penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1 sebagai berikut
:
1Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. 1, h.75.
38
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Pretest Treatmen Posttest
Eksperimen I O1 X1 O2
Eksperimen II O1 X2 O2
Keterangan :
O1 : Perlakuan pretest, yang diberikan kepada kedua kelompok.
O2 : Perlakuan posttest, yang diberikan kepada kedua kelompok.
X1 : Perlakuan proses pembelajaran untuk kelompok eksperimen I yang diterapkan
model pembelajaran Student Team Achivement Division (STAD).
X2 : Perlakuan proses pembelajaran untuk kelompok eksperimen II yang diterapkan
model pembelajaran Numbered Head Together (NHT).
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah subjek penelitian secara keseluruhan.2 Populasi terjangkau
yang diteliti dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 9 Kota
Tangerang Selatan
2. Sampel
Sampel adalah perwakilan dari populasi yang diteliti.3 Pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik Purposive Sampling atau sampel bertujuan. Jumlah kelas
sepuluh (X MIPA) yang terdiri dari lima kelas. Penempatan siswa kelas X
dilakukan secara merata dalam hal kemampuan, artinya tidak ada kelas unggulan.
Maka karakteristik antar kelas dapat dikatakan homogen, sedangkan karakteristik
dalam kelas cukup heterogen, artinya ada siswa yang memiliki kemampuan tinggi,
sedang dan rendah. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik sampel acak
kelompok dengan mengambil dua kelas secara acak dari lima kelas yang memiliki
karakter yang sama. Kedua kelas tersebut adalah kelas X MIPA 1 sebagai kelas
2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h.173. 3 Ibid, h.174.
39
eksperimen I (STAD) dan kelas X MIPA 2 sebagai kelas eksperimen II (NHT) yang
ditentukan berdasarkan pengundian yang telah dilakukan sebelum penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah tes dan non tes.
Pada pelaksanaannya peneliti terlibat langsung dalam mengumpulkan data,
mengolah serta menarik kesimpulan dari data yang diperoleh. Untuk tes berupa soal
pilihan ganda terdiri atas pertanyaan yang berkaitan dengan materi ekosistem.
Sedangkan non tes berupa lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik yang
digunakan peneliti untuk mengetahui keterlaksanaa penerapan pembelajaran STAD
dan NHT.
Sumber data utama dari penelitian ini berupa tes pada konsep ekosistem
(pretest dan posttest). Sedangkan sumber data pendukung (non tes) berupa lembar
observasi guru dan peserta didik tentang ketercapaian rencana pelaksanaan
pembelajaran.
E. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Penelitian Utama/Primer
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar biologi.
Tes hasil belajar yaitu tes yang digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa
menguasai materi yang telah diberikan antara yang diberikan model pembelajaran
STAD dan yang diberikan model NHT.
Tes yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dengan lima
alternatif pilihan jawaban pada setiap butir soal, yaitu a, b, c, d, dan e pada konsep
ekosistem. Ranah kognitif yang diukur adalah aspek mengingat (C1), memahami
(C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), menciptakan (C6)
yang disesuaikan dengan indikator pada kurikulum 2013. Kisi-kisi instrument tes
pada penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:
40
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen
Instrument yang diujikan berjumlah 45 soal. Hasil validasi yang didapat soal yang
valid berjumlah 26 soal. (*) = valid
2. Instrumen Penelitian Pendukung/Sekunder
Instrumen penelitian pendukung menggunakan non test. Non test tersebut yaitu
lembar observasi. Lembar observasi ini terdiri dari lembar aktivitas guru dan siswa.
Bertujuan untuk mengetahui ketercapaian langkah-langkah pada kegiatan belajar
Indikator Aspek Kognitif Jumlah
soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mendeskripsikan
ekosistem dan
satuan
penyusunnya
5*,8*,
9*,
10*,
11
1*,2*,
3,4*,
6* , 13
12
7 13
Mengidentifikasi
rantai makanan
dan jaring-jaring
makanan
18*,
23,
24*
14*,
22
15*,16,
17, 20*
19*,
21
11
Menjelaskan
interaksi dalam
ekosistem
29* 30* 25*,
28*
26,
27*
31* 7
Menjelaskan daur
biogeokimia
36* 37 32,33*,
34*, 39
35,
38*
8
Mengidentifikasi
masalah yang
terjadi dalam
ekosistem
41* 42 43,44 45 40* 6
Jumlah 11 11 13 8 1 1 45
41
mengajar Student Team Achievement Division dan Numbered Head Together di
kelas.
F. Kalibrasi Instrumen
Instrumen penelitian yang akan digunakan diuji terlebih dahulu, bertujuan
untuk melihat kualitas soal. Sebelum instrumen diberikan kepada sampel,
instrumen terlebih dahulu diuji coba kepada responden, dalam hal ini di luar sampel
yang sudah ditentukaan. Uji coba ini dimaksudkan untuk memperoleh validitas,
realibilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda instrumen sehingga instrument
dapat dipertimbangkan untuk digunakan atau tidak. Untuk menghitung kalibrasi
instrument peneliti menggunakan software Anates versi 4.09. Langkah-langkah
menggunakan software Anates tersebut sebagai berikut: (1) Aktifkan program
anates untuk pilihan ganda, klik star, klik program, klik anates; (2) Setelah program
anates, pada tab file klik “Buat File Baru” maka akan terbuka kotak dialog yang
meminta user memasukkan data jumlah subjek dan butir soal, isikan sesuai data;
(3) Setelah memasukkan data, akan terbuka halaman yaitu halaman edit data
mentah, isikan data yang diminta yaitu nama subjek atau siswa dan kunci jawaban;
(4) Simpan file; (5) Kembali ke menu utama, klik penyekoran data; (6) kembali ke
menu utama; (7) Pilih hasil pengolahan yang diinginkan yaitu validitas, reliabilitas,
daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Maka secara instant hasil pengolahan akan
muncul dalam bentuk notepad dengan txt type.
1. Uji Validitas
Validitas adalah ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan
fungsi ukurnya, atau dapat dinyatakan sebagai kesesuaian antara skor butir dengan
skor total. Secara empirik, tinggi-rendahnya validitas ditunjukkan oleh suatu angka
yang disebut koefisien validitas.4 Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas
instrumen yang terdiri dari 45 item soal pilihan ganda dengan menggunakan
4 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA
Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h.53.
42
software Anates didapatkan 26 item soal yang valid dan kemudian hanya dipilih 25
butir soal, dikarenakan terdapat satu soal yang dikategorikan sebagai soal negatif.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Suatu tes
dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap.5 Tes hasil belajar yang baik harus memiliki
reliabilitas yang dapat diandalkan. Artinya setelah tes hasil belajar itu dilaksanakan
berkali-kali terhadap subjek yang sama, hasilnya selalu sama atau relatif sama.
Kriteria koefisien reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.3
Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Reliabilitas6
Reliabilitas Kriteria
0,80-1,00 Sangat tinggi
0,60-0,80 Tinggi
0,40-0,60 Sedang
0,20-0,40 Rendah
0,00-0,20 Sangat rendah (tidak valid)
Instrumen yang dilakukan uji reliabilitas bertujuan untuk menguji konsistensi
instrument tersebut sebagai alat ukur. Instrumen yang tidak reliable maka tidak
dapat konsisten untuk pengukuran sehingga hasil pengukuran tidak dapat
dipercaya. Hasil dari uji reliabilitas instrumen ini sebesar 0,82 (kategori sangat
tinggi) sehingga hasil dari pengukuran tes dapat dipercaya.
5 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan(Edisi Revisi), (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2005) cetakan ke-5, h.86. 6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2010) cetakan ke-14, h.319.
43
3. Uji Taraf Kesukaran
Untuk mengetahui bermutu atau tidaknya suatu tes, dapat diketahui dari derajat
kesukaran atau taraf kesulitan yang dimiliki masing-masing butir soal. Tingkat
kesukaran dari setiap butir soal dihitung berdasarkan jawaban seluruh siswa yang
mengikuti tes. Dalam perhitungan tes menggunakan software Anates 4.0.9
Hasil perhitungan tingkat kesukaran diinterpretasikan menggunakan kriteria
tingkat kesukaran butir soal:
Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Kesukaran7
Indeks
Kesukaran Interpretasi
Jumlah
Soal Nomor Soal
0,00-0,25 Sukar 2 10,34
0,26-0,75 Sedang 15 2,5,6,8,9,14,15,18,20,24,27,33,36,38,
40
0,76-1,00 Mudah 9 1,4,19,25,28,29,30,31,41
Dari hasil perhitungan diperoleh tingkat kesukaran terdapat 2 soal tergolong
sukar, 15 soal tergolong sedang, dan 9 soal tergolong mudah.
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal mengkaji soal dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi
prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang (lemah prestasinya). Koefisien
daya pembeda dari perhitungan diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria
berikut:
7 Ahmad Sofyan, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta : UIN Jakarta
Press, 2006) h.103
44
Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda Butir Soal8
Besarnya Angka
Indeks Diskriminasi
Item (D)
Interpretasi Nomor Soal
0,00 – 0,20 Jelek -
0,21 – 0,40 Cukup 1,2,8,9,10,18,28,29,30,31,34,36,40,41
(14 soal)
0,41 – 0,70 Baik 4,5,6,14,15,20,24,25 (8 soal)
0,71 – 1,00 Baik sekali 19,27,33,38 (4 soal)
Dari hasil perhitungan Anates, diperoleh bahwa pada tes tidak terdapat butir
soal memiliki daya pembeda jelek, 14 butir soal memiliki daya pembeda cukup, 8
butir soal memiliki daya pembeda baik dan 4 butir soal memiliki daya pembeda
baik sekali.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan langkah penting dalam penelitian, karena dalam
analisis data akan dapat ditarik kesimpulan. Pengolahan data kuantitatif
menggunakan analisis statistik, analisis tersebut yaitu:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas untuk mengetahui persebaran data apakah berdistribusi normal
atau tidak. Uji normalitas yang digunakan ada uji Kolmogorov-Smirnov dengan
bantuan SPSS versi 22. Adapun langkah-langkahnya diawali dengan:
1) Program SPSS dibuka dengan diklik ganda pada ikon SPSS pada desktop atau
klis start menu.
2) Klik Variabel View pada SPSS editor. Pada kolom Name baris pertama ketik
nama respondennya misal “X MIPA 1” dan baris kedua ketik jenis test yang
diuji misal “nilai”. Pada kolom Type untuk baris pertama klik kotak lalu klik
String, baris kedua tidak diubah. Pada kolom Decimal ganti dengan angka 0
pada baris pertama, sementara baris kedua ganti dengan angka 2 (sesuai
8 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan(Edisi Revisi), (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2005) cetakan ke-5, h.218.
45
kebutuhan). Pada kolom Label untuk baris pertama kosongkan dan baris kedua
ketik jenis tes yang ingin diuji missal “nilai pretest kelas STAD”. Pada kolom
Measure baris pertama klik nominal dan baris kedua klik skala ordinal
3) Klik Data View pada SPSS editor. Pada kolom X MIPA 1 masukkan jumlah
responden. Pada kolom nilai masukan nilai siswa. Klik Analyze, kemudian pilih
sub menu Nonparametric Test, dan pilih Legacy Dialogs, kemudian pilih 1
sampel K-S. Pada Test Variable List, masukkan variabel “nilai pretest STAD”,
sedangkan pada Test Distribution klik Normal, lalu klik OK.
Adapun kriteria pengujian, yaitu jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima,
artinya distribusi data populasi normal, sedangkan jika probabilitas < 0,05
maka H0 ditolak, artinya distribusi data populasi tidak normal.9
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kelompok data yang diuji
memiliki varians yang sama atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji
Levene Statistic pada SPSS versi 22. Langlah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Masuk ke program SPSS, lalu klik Variabel View pada SPSS editor. Pada
kolom Name baris pertama ketik “kelas” dan pada baris kedua ketik data yang
akan diuji “nilai”, pada kolom Decimal ubah semua angka menjadi angka 2
(sesuai kebutuhan), pada kolom Label untuk baris pertama ketik “kelas”
sedangkan pada baris kedua ketik “nilai pretest” atau “nilai posttest” sesuai
data yang akan diuji, dan pada kolom Value, untuk baris kedua dikosongkan.
Pada baris pertama kolom ini klik kotak kecil, lalu langkah selanjutnya yaitu
Ketik “1” pada Value dan pada Label ketik “X MIPA 1”, lalu klik add;
Ketik “2” pada Value dan pada Label ketik “X MIPA 2”, lalu klik add;
2) Pengisian data untuk klik Data View pada SPSS editor. Pada kolom “kelas”
ketik angka “1” dan “2” sesuai dengan kelasnya, serta pada kolom “nilai”
masukkan hasil nilai peserta didik yang ingin diuji.
9 Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel
dalam Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 155-156.
46
3) Pengolahan data yaitu dengan klik Analyze, kemudian Compare Means lalu
klik One Way Anova. Lalu pindahkan variabel nilai ke Dependent List dan
variabel kelas ke Factor.
4) Pengujian homogenitas dengan klik Option dan pada statistik klik
Homogeneity Of Varience Test, kemudian klik Continue lalu OK.
Adapun kriteria pengujian menunjukkan data memiliki varians homogen jika
probabilitas > 0,05 dan H0 diterima, sedangkan jika probabilitas < 0,05 H0
ditolak, artinya varians data tidak homogen.10
3. Uji Hipotesis
a) Uji Hipotesis Pretest
Hasil uji normalitas dan uji homogenitas data nilai pretest menunjukkan data
yang berdistribusi normal dan homogen. Uji statistik lanjutan yang dilakukan
adalah uji hipotesis menggunakan uji parametrik karena data sudah memenuhi
syarat. Uji hipotesis nilai pretest menggunakan Independent sample T test atau uji
sampel bebas untuk menguji perbedaan rata-rata dari dua kelompok data.11 Berikut
adalah langkah-langkahnya:
1) Program SPSS dibuka dengan klik ganda ikon SPSS pada desktop atau klik star
menu.
2) Klik Variabel View untuk mendefinisikan variabel yang akan diolah. Pada
kolom Name di baris pertama diketik “kelas” dan dibaris kedua diketik “nilai”
sebagai responden. Pada kolom Label di baris pertama diketik “kelas” dan baris
kedua dengan “nilai pretest”. Pada kolom Value baris pertama dibiarkan secara
default. Sedangkan baris kedua kotak di sebelah ujung kanan dalam kolom
diklik. Pada bagian Value diketik kode yang menunjukkan kelas tersebut misal
“1” dan dibagian Label diketik kelas yang mengartikan kode tersebut misal “X
MIPA 1 STAD” lalu klik add, lakukan hal yang sama untuk kelas NHT.
10 Ibid, h.169-170. 11 Duwi Priyatno, Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS
dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2010) h. 93.
47
Kemudian klik OK. Pada kolom Measure nominal dipilih untuk baris pertama
dan ordinal untuk baris kedua. Kolom-kolom lainnya dibiarkan isian default.
3) Klik Data View, data diisi sesuai dengan variabel yang sudah ditetapkan. Pada
kolom “nilai” dimasukan nilai dari setiap kelas secara berurutan. Pada kolom
“kelas” dimasukkan kode kelas sesuai ketetapan yang sudah dimasukkan di
Variabel View.
4) Pengolahan data dilakukan dengan klik Analyze >> Compare Means >>
Independent Sample T Test. Kotak dialog muncul pada layar, variabel “Nilai
pretest” dipindahkan ke kolom Test Variabel dan variabel “kelas” ke kolom
Grouping Variabel. Define Group diklik dan diisi kolom group 1 dan group 2
dengan angka 1 dan 2 secara berurutan lalu klik Continue. Muncul kotak dialog
sebelumnya lalu klik OK dan keluar hasil output.12
5) Cara membaca output:13
a. Perhatikan kolom Equal Variances Assumed, dan baris Levene’s Test For
Equality Variances, signifikan > 0,05 maka varian populasi dua kelompok
sama atau homogen. Maka dipilih kolom Equal Variances Assumed dan
pada baris T-Test For Equality Means, dilihat signifikansi (2 tailed) < 0,05
maka H0 ditolak.
b) Uji Hipotesis Posttest
Data yang diujikan tidak berdistribusi normal atau homogen maka langkah
selanjutnya dengan menggunakan statistik uji Mann-Whitney. Uji Mann-Whitney
termasuk kedalam uji non-parametrik yang tergolong kuat sebagai pengganti uji-
t.14 Uji ini tidak diperlukan data harus normal atau homogen. Berikut langkah-
langkah uji Mann-Whitney:
1) Dibuka SPSS dengan cara double klik icon SPSS lalu masukkan data di Data
View.
12 Ibid, h.95-97. 13 Kadir, op.cit., h.302. 14 Ibid, h.489.
48
2) Selanjutnya pada Variabel View kolom Values baris group dituliskan angka 1
= “X MIPA 1” dan klik add, angka 2 = “X MIPA 2” dan klik add
3) Klik OK dan kembali ke Data View, pada menu utama SPSS klik Analyze dan
pilih Nonparametric Test dan pilih Legacy Dialogs serta 2 Independent
Samples. Destinasikan variabel nilai posttest pada kotak Test Variable List dan
variabel kelas pada Grouping Variable.
4) Klik Define Groups isikan angka 1 pada group 1 dan angka 2 pada group 2,
kemudian klik Continue untuk kembali ke menu Test Independent Samples
Test dan pada test type pilih Mann-Whitney, kemudian klik OK.
Interpretasi :
Pengambilan keputusan pada uji Mann-Whitney yakni apabila signifikan < 0,05
maka H0 ditolak. Sedangkan apabila signifikansi > 0,05 maka H0 diterima.
4. Uji Normal Gain
Uji normalitas gain ntuk mengetahui peningkatan siswa sebelum dan setelah
pembelajaran, rumus normal gain menurut Meltzer yaitu:15
𝑵 𝒈𝒂𝒊𝒏 = skor 𝑝𝑜𝑠𝑡 𝑡𝑒𝑠𝑡 – skor 𝑝𝑟𝑒 𝑡𝑒𝑠𝑡
Skor ideal – skor 𝑝𝑟𝑒 − 𝑡𝑒𝑠𝑡
Menurut Hake, Kategori N-gain yaitu:16
Tinggi untuk N-gain > 0,7
Sedang untuk N-gain 0,3 - 0,7
Rendah untuk N-gain < 0,3
5. Teknik Analisi Lembar Observasi
Hasil lembar observasi aktivitas pembelajaran siswa dan guru dianalisis secara
deskriptif. Dan hasil lembar observasi siswa dan guru direkapitulasi dan
15 Yanti Herlanti, ”Tanya Jawab Seputar Penelitian Sains”, (Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA
FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006), h.76. 16 Ibid, h.77
49
dijumlahkan skornya. Skor yang diperoleh kemudian dihitung persentasenya
dengan menggunakan rumus:
Persentase = ∑Item yang dichecklist
∑Keseluruhan itemx 100%
Kemudian persentase yang didapat dikategorikan sesuai interpretasi sebagai
berikut:17
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar
Persentase Kategori
90% < A < 100% Sangat baik
75% < B < 90% Baik
55% < C < 75% Cukup
40% < D < 55% Kurang
0% < E < 40% Buruk/tidak lulus
H. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistika dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut, yaitu:
H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ µ2
Keterangan :
H0 :Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara Student Team
Achievement Division (STAD) dengan Numbered Head Together (NHT)
H1 : Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara Student Team Achievement
Division (STAD) dengan Numbered Head Together (NHT)
17 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama, op.cit, h. 89
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menyajikan deskripsi data, analisis data dan pembahasan. Pada
bab ini, data yang terkumpul dalam penelitian yaitu data kuantitatif berupa hasil
perhitungan nilai hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan (pretest), dan
hasil sesudah diberikan perlakuan (posttest). Data penelitian ini dilengkapi dengan
data lembar observasi guru dan siswa. Lembar observasi guru digunakan untuk
menilai aktivitas guru selama pembelajaran berlangsung baik (dapat dilihat pada
lampiran 12 dan 13). Lembar observasi guru dibuat berdasarkan sintaks atau
tahapan model pembelajaran STAD dan NHT yang digunakan.
Data yang telah didapat diolah dengan perhitungan software SPSS 22. Hasil
pengolahan tersebut digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
pada model pembelajaran STAD dan NHT pada konsep ekosistem.
1. Hasil Pretest Kelas Student Team Achievement Division (STAD) dan Kelas
Numbered Head Together (NHT)
Hasil pretest yang diperoleh siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 pada
penelitian ini disajikan dalam tabel 4.1
Tabel 4.1 Hasil Pretest Kelas Student Team Achievement Division
(STAD) dan Kelas Numbered Head Together (NHT)
Data
Pretest
STAD
(X MIPA 1)
NHT
(X MIPA 2)
Nilai Terendah 20 28
Nilai Tertinggi 64 68
Rata-rata 49,47 49,53
Median 52 48
Modus 52 48
Simpangan Baku 11,21 10,61
51
Jumlah Peserta 38 34
Berdasarkan Tabel 4.1, menunjukkan bahwa pada hasil pretest kelas STAD
dan kelas NHT tidak terdapat perbedaan yang jauh dapat dilihat pada rata-rata nilai
pretest yang diperoleh kedua kelompok tidak memiliki perbedaan yang signifikan,
sehingga dapat disimpulkan kemampuan awal kedua kelas tersebut tidak jauh
berbeda.
2. Hasil Posttest Kelas Student Team Achievement Division (STAD) dan
Kelas Numbered Head Together (NHT)
Hasil posttest yang diperoleh siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 pada
penelitian ini disajikan dalam tabel 4.2
Tabel 4.2 Hasil Posttest Kelas Student Team Achievement Division
(STAD) dan Kelas Numbered Head Together (NHT)
Data
Posttest
STAD
(X MIPA 1)
NHT
(X MIPA 2)
Nilai Terendah 48 56
Nilai Tertinggi 92 100
Rata-rata 76,63 84,59
Median 76 86
Modus 76 84
Simpangan Baku 11,37 10,70
Jumlah Peserta 38 34
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) di SMAN 9 Tangerang Selatan untuk
pelajaran biologi adalah sebesar 75. Berdasarkan Tabel 4.2 data pada hasil posttest
menunjukkan bahwa kelas STAD dan NHT terdapat perbedaan, NHT memiliki
nilai akhir yang lebih tinggi dibandingkan kelas STAD. Sehingga dapat diketahui
bahwa setelah diberikan perlakuan pada kedua kelas mengalami peningkatan hasil
belajar, namun pada kelas NHT lebih unggul daripada kelas STAD.
52
3. Hasil Normal Gain (N-Gain)
Untuk mengetahui peningkatan siswa sebelum dan setelah pembelajaran,
caranya dapat dilihat dari hasil perhitungan N-Gain yang diperoleh baik kelas
STAD maupun kelas NHT. Nilai N-Gain didapat dengan cara nilai pretest
dikurangi nilai posttest lalu dibagi nilai ideal dikurangi nilai pretest. Data hasil uji
N-Gain kedua kelas terdapat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil N-Gain Kelas STAD dan Kelas NHT
Data N-Gain Rata-rata N-Gain Kategori
Kelas STAD 0,53 Sedang
Kelas NHT 0,69 Sedang
Tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa setelah diberi perlakuan yang berbeda
kedua kelas mengalami peningkatan hasil belajar, namun pada kelas NHT hasilnya
lebih tinggi dibanding kelas STAD. Kategori seberapa besar peningkatan nilai N-
Gain yang diperoleh kelas STAD dan kelas NHT disajikan pada Tabel 4.4 berikut
ini.
Tabel 4.4 Kategori Nilai N-Gain Kelas STAD dan Kelas NHT
Kriteria N-Gain Nilai N-Gain
STAD Persentase NHT Persentase
Tinggi 8 orang 21,05 % 19 orang 55,89 %
Sedang 26 orang 68,42 % 14 orang 41,18 %
Rendah 4 orang 10,52 % 1 orang 2,94 %
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa kategori N-Gain rendah dan sedang lebih
banyak terdapat pada kelas STAD dibandingkan dengan kelas NHT, sedangkan
untuk kategori N-Gain tinggi diperoleh lebih banyak pada kelas NHT, maka dapat
disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas NHT lebih baik daripada
peningkatan hasil belajar siswa kelas STAD.
53
4. Analisis Data Observasi
Kegiatan observasi pada penelitian ini dilakukan oleh dua observer, untuk
mengamati guru dan siswa data proses pembelajaran. Lembar observasi terdiri dari
lembar hasil Observasi aktivitas guru dan aktivitas murid kelas STAD dan NHT.
Penelitian dilakukan tiga kali pertemuan.
Kesesuaian RPP dengan kegiatan guru yang dilakukan pada setiap pertemuan
terlaksana dengan persentase keterlaksanaan sebesar 100% di setiap sintaks. Data
hasil observasi aktivitas peserta didik yang diperoleh selama pembelajaran STAD,
dan NHT disajikan dalam tabel 4.5
Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Siswa Kelas STAD dan NHT
No Tahap
Kegiatan
STAD
Tahap
Kegiatan
NHT
Pertemuan Ke-
1 (%) 2 (%) 3 (%)
STAD NHT STAD NHT STAD NHT
1. Kegiatan
awal
Kegiatan
awal
50 50 75 100 100 100
2. Kegiatan
kelompok/tim
Pembagian
Kelompok
dan
Penomoran
(FASE 1)
60 100 60 100 80 100
3. Kuis Berpikir
bersama
(FASE 3)
100 50 100 50 100 100
4. Skor
perkembang-
an individu
Mengajukan
Pertanyaan
(FASE 2)
0 100 0 100 100 100
5. Rekognisi tim Menjawab
(FASE 4)
0 50 0 50 100 100
6. Kegiatan
penutup
Kegiatan
penutup
100 100 100 100 100 100
Berdasarkan data hasil observasi yang dilakukan oleh dua observer, sebagian
besar kegiatan penelitian dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian. Hasil lembar
observasi kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang
dilakukan tiga pertemuan tersebut dilaksanakan sesuai RPP tetapi masih ada
54
beberapa siswa yang kurang dalam hal kedisiplinan waktu. Pada pertemuan
selanjutnya terjadi peningkatan setelah siswa memahami dengan baik tahapan
pembelajaran yang akan dilakukan dan dapat mengatur strategi untuk bekerja sama
dengan setiap anggota kelompok.
B. Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis Data
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu harus dilakukan uji
prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas. Berikut adalah hasil uji
prasyarat yang dilakukan dalam penelitian ini :
a. Uji Normalitas Nilai Pretest, Posttest Kelas Eksperimen I dan Kelas
Eksperimen II
Pengujian normalitas dilakukan terhadap data nilai pretest, posttest kelas
STAD dan NHT. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan metode
Kolmogorov-Smirnov Z. Hasil uji normalitas ditunjukkan pada Tabel 4.6
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest, Posttest Kelas
Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II
Data Pretest Posttest
STAD NHT STAD NHT
Sampel (N) 38 34 38 34
Pvalue 0,055 0,200 0,075 0,005
α 0,05 0,05 0,05 0,05
Kesimpulan Normal Normal Normal Tidak normal
Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa kedua data pretest yang diperoleh
berdistribusi normal dapat dilihat dari Pvalue kelas STAD dan NHT lebih besar dari
taraf signifikansi 0,05. Berbeda dengan hasil Pvalue posttest pada kelas eksperimen
II (NHT) lebih kecil dari signifikan α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data
tidak berdistribusi normal. Data hasil perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada
lampiran 22.
55
b. Uji Homogenitas Data Pretest, Posttest Kelas Eksperimen I dan Kelas
Eksperimen II
Setelah dilakukan uji normalitas pada kedua kelompok penelitian, langkah
selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Hasil uji homogenitas
ditunjukkan pada Tabel 4.7
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretest, Posttest Kelas
Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II
Data Pretest Posttest
STAD NHT STAD NHT
Sampel (N) 38 34 38 34
Pvalue 0,563 0,903
α 0,05 0,05
Kesimpulan Homogen Homogen
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa data sampel nilai pretest dan posttest hasil
belajar siswa eksperimen I dan eksperimen II bersifat homogen. Hal ini bisa dilihat
dari nilai pvalue kelas STAD dan NHT lebih besar dibandingkan dengan taraf
signifikansi (α). Dengan demikian dapat diartikan bahwa kedua kelas memiliki
varians yang sama.
c. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat, dapat diketahui bahwa data pretest
berdistribusi normal, sedangkan posttest berdistribusi tidak normal. Sedangkan
untuk uji homogenitas data pretest dan posttest bersifat homogen. Oleh karena ini,
untuk melanjutkan uji selanjutnya yaitu pengujian hipotesis dengan menggunakan
uji parametrik untuk data pretest, dan uji non-parametrik untuk data posttest.
Uji hipotesis dilakukan untuk melihat adanya perbedaan hasil pretest dan
posttest dari kelas eksperimen I dan eksperimen II. Uji yang digunakan adalah uji
t-independent untuk pretest, dan uji Mann-Whitney U untuk posttest, jika (sig) >
56
0,05 maka H0 diterima, jika (sig) < 0,05 maka Ha diterima. Hasil perhitungan uji
hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Nilai Pretest, Posttest Kelas Eksperimen I
dan Kelas Eksperimen II
Data Pretest Posttest
STAD NHT STAD NHT
Sampel (N) 38 34 38 34
Pvalue 0,716 0,003
α 0,05 0,05
Kesimpulan Tidak ada perbedaan Terdapat perbedaan
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa untuk data pretest H0 diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tahap uji hipotesis pretest tidak ada
perbedaan yang signifikan antara hasil belajar biologi siswa di kelas STAD dan
NHT. Sedangkan pengujian hipotesis data posttest H0 ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar biologi
siswa pada kelas STAD dan kelas NHT.
C. Pembahasan
Penelitian yang dilakukan di SMAN 9 Tangerang Selatan ini merupakan
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar biologi siswa
yang menggunakan Student Team Achievement Division (STAD) dan Numbered
Head Together (NHT) pada konsep ekosistem. Perlakuan untuk kelas eksperimen
satu yaitu X MIPA I menggunakan STAD dan kelas eksperimen dua yaitu X MIPA
2 menggunakan model NHT. Kedua model pembelajaran tersebut termasuk ke
dalam pembelajaran kooperatif yang memiliki karakteristik utama yaitu belajar
dalam kelompok kecil dan heterogen.
Berdasarkan hasil pretest pada kelas STAD dan NHT, menggunakan uji-t
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antar
57
kelompok eksperimen I dan eksperimen II. Berdasarkan hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa kelas STAD dan NHT memiliki kemampuan awal yang sama.
Kegiatan selanjutnya yaitu proses pembelajaran.
Setelah dilakukan kegiatan pembelajaran, peserta didik diberi test akhir, atau
posttest, berdasarkan hasil perhitungan statistika untuk kelas eksperimen I (STAD)
dan eksperimen II (NHT) menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar. Dibuktikan
dengan deskripsi nilai hasil uji hipotesis statistik posttest menggunakan uji Mann-
Whitney U, yang menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara rata-rata hasil posttest kelas STAD dan kelas NHT.
Hasil penelitian ini menunjukkan kedua tipe model pembelajaran kooperatif
tersebut sama-sama memberikan peningkatan terhadap hasil belajar siswa, namun
dari hasil peningkatan yang diperoleh, hasil belajar siswa pada kelas NHT lebih
baik dibandingkan kelas STAD. Mata pelajaran biologi di SMA Negeri 9
Tangerang Selatan memiliki Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebesar 75.
Hasil analisis data rata-rata posttest menunjukkan kedua kelas yaitu STAD dan
NHT berada di atas KKM yaitu sebesar 76,63 dan untuk kelas NHT sebesar 84,59.
Penjelasan tersebut sejalan dengan penelitian Zaheer yang mengatakan bahwa
pembelajaran kooperatif berdampak positif terhadap proses pembelajaran yaitu
untuk meningkatkan hasil belajar akademik dengan saling membantu antara
anggota kelompok.1
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang
menggunakan sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih aktif
dalam pembelajaran. Tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran yang
berbasis student centre yang dapat memfasilitasi semua siswa untuk aktif dalam
pembelajaran dan saling membagikan ide-ide satu sama lain. Dengan penerapan
pembelajaran NHT maka akan tercipta suasana koordinasi dimana siswa akan
saling berkomunikasi, saling mendengarkan, saling membagi, saling memberi dan
1 Zaheer Ahmad and Nasir Mahmood, Effects of Cooperatif Learning vs. Traditional Instruction
on Prospective Teachers’ Learning Experience and Achievement, Ankara University Journal of
Faculty of Educational Science, vol.43, 2010, h.153.
58
menerima dan keadaan tersebut akan memupuk jiwa, sikap dan perilaku yang pada
akhirnya mampu membawa dampak positif barupa peningkatan hasil belajar
sebagai salah satu indikator keberhasilan yang dilakukan.2
Sesuai dengan kenyataan yang didapat oleh peneliti bahwa di kelas NHT disaat
siswa berdiskusi dalam kelompok setiap anggota kelompok lebih aktif dalam
berinteraksi dengan teman kelompoknya dan setiap anggota kelompok memiliki
peran dan tanggungjawab yang sama dalam kelompoknya. Anggota dalam
kelompok lebih serius berdiskusi karena takut nomornya akan dipanggil oleh guru
dan merasa malu jika tidak dapat menjawab pertanyaan guru. Pada saat guru
memanggil salah satu nomor untuk menjawab pertanyaan, mereka dapat
menjelaskan dengan baik. Hal ini menunjukkan adanya keberhasilan dalam
kelompok.
Proses pembelajaran kooperatif pada tahap diskusi kelompok STAD siswa
cenderung melakukan keributan dalam kelompoknya sehingga hanya beberapa
siswa yang melakukan diskusi dalam kelompoknya, pelaksanaan diskusi dengan
model STAD menyebabkan partisipasi siswa yang berprestasi rendah kurang
karena bergantung dengan siswa yang berprestasi tinggi, begitu juga sebaliknya
siswa yang berprestasi tinggi bisa menjadi kecewa jika teman satu kelompoknya
tidak mampu mengikuti alur pemikirannya atau kurang memahami apa yang
disampaikan, menurut Istarani, model STAD dalam proses diskusi ada kalanya
hanya dikerjakan oleh beberapa siswa saja, sementara siswa lainnya hanya sekedar
pelengkap saja.3
Toroziduhu dalam penelitiannya mengatakan adanya perbedaan hasil belajar
siswa pada NHT lebih baik dibanding STAD disebabkan karena di kelas NHT siswa
dituntut secara keseluruhan untuk mengetahui jawaban dari bahan diskusi yang
telah diberikan, siswa mampu menyampaikan hasil diskusi dengan baik dan serta
2 Dewi, T dan Hana, Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Konsep Energi dan Perubahannya, Jurnal Antologi, 1(2), 2013. 3 Istarani, Model Pembelajaran Inovatif, (Medan: Iscom, 2012), h.15
59
aktif menyampaikan ide dan pertanyaan4. Hal tersebut sejalan dengan penelitian ini
yang dapat dilihat dari data hasil observasi aktifitas siswa.
Model NHT memberi kesempatan siswa untuk membagikan ide-ide dan
mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Tipe NHT lebih menekankan pada
struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan
memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Tipe ini dapat
melibatkan siswa dalam menelaah atau menganalisis materi yang tercakup dalam
suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut
sesuai dengan yang diharapkan pada kompetensi dasar pembelajaran biologi.5
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka diketahui ada perbedaan antar siswa
yang diajar dengan menggunakan model STAD dan NHT pada pembelajaran materi
ekosistem di kelas X SMA Negeri 9 Tangerang Selatan.
4 Toroziduhu Waruwu, Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dengan Tipe
STAD Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Moro,O, Jurnal Education and
development, Vol. 5, No. 1, 2018, h. 22 5 Budi, G, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA, Jurnal Kreatif Tadulako Online, 3(4), 2014.
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
yang menggunakan Student Team Achivement Division (STAD) dan Numbered
Head Together (NHT). H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan hasil belajar biologi pada kelas STAD dan NHT. Hasil
belajar siswa kelas eksperimen II yang menggunakan kooperatif tipe Numbered
Head Together (NHT) lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen I yang
menggunakan kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD).
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, maka dapat diajukan beberapa
saran untuk perbaikan di masa mendatang yaitu sebagai berikut:
1. Untuk guru sebaiknya dalam menerapkan pembelajaran STAD dan NHT dapat
mengalokasikan waktu sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
maksimal
2. Berdasarkan hasil penelitian bahwa hasil belajar biologi dengan pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan NHT mampu meningkatkan hasil belajar siswa,
sehingga pembelajaran tersebut dapat menjadi alternatif pembelajaran biologi
yang bisa diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa.
61
DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, S., Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: Rajawali Pers. 2012.
Adi, Purnomo, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dalam
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dan Kemampuan Komunikasi
Matematika Siswa Kelas V SD Kalipucangkulon 02 Jepara , Skripsi pada
Sekolah Sarjana Pendidikan Matematika. Semarang: Universitas Negeri
Semarang, 2007.
Ahmad Zaheer and Mahmood Nasir, Effects of Cooperatif Learning vs. Traditional
Instruction on Prospective Teachers’ Learning Experience and
Achievement, Ankara University Journal of Faculty of Educational Science,
vol.43, 153, 2010.
Anderson, Lorin W., dan Krathwohl, David R. (eds), Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan,
Terj. Agung Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010. Arifin, Zainal, Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
2009.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. 2010.
Ayu, Eviana Nugroho, Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Model
Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) dengan STAD (Student
Team Achievement Division) pada Konsep Laju Reaksi, Skripsi pada
Sekolah Sarjana Pendidikan Kimia. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. 2011.
Azizahwati, Librina E. Putri, dan Hendar Sudrajat, “Keterampilan Psikomotorik
Fisika Siswa Melalui Model Pembelajaran Koopertaif tipe Numbered Head
Together”, Jurnal Geliga Sains, Vol. 4, 2010.
Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: Rhineka Cipta, 2011.
E, Emmanuel, Looking for a More Facilitative Cooperative Learning Strategy for
Biology: Students’ Team Achievement Division or Jigsaw? (British Journal
of Education, Society & Behavioural Science, vol.4 no. 1664-1675, 2014
Farahnaz, Nikou Rimani, Bonyadi Alireza, Ebrahimi Khaterah, The Effect of
Student Team-Achievement Division (STAD) on Language Achievement
62
62
of Iranian EFL Students across Gender, European Online Journal of Natural
and Social Sciences Vol. 3 No. 4, 2014.
Hadayana J, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor:
Ghalia Indonesia. 2014.
Hamalik, O., Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 1995.
Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta:
Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2006.
Herlina, Perbandingan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Nht Terhadap Hasil
Belajar Biologi, bioedukasi, 2014.
Ibrahim, Muslim., Pembelajaran Kooperatif, Surabaya : University Press, 2000.
Isjoni, Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok,
Bandung: Alfabeta, 2016.
Jufri, W., Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta. 2013.
Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers. 2016.
Kurniasih, I., & Sani, B., Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk
Peningkatan Profesionalitas Guru. Yogyakarta: Kata Pena, 2015.
Lie, Anita. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo. 2002.
Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl (eds), Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan,
Terj. Agung Prihantoro, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Munawaroh, The Comparative Study Between The Cooperative Learning Model
Of Numbered Heads Together (NHT) And Student Team Achievement
Division (STAD) To The Learning Achievement In Social Subject. IOSR
Journal of Research & Method in Education, Vol.5 no. 2320-7388, 2015.
Nursyamsi, The Effect of Numbered Heads Together (NHT) Learning Strategy On
The Retention Of Senior High School Students In Muara Badak, East
Kalimantan, Indonesia. European Journal of Education Studies, Volume 2,
nomor 2501-1111. 2016.
Priyatno, Duwi., Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian
dengan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran, (Yogyakarta: Gava
Media, 2010.
63
63
Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
2007.
Riyanto, Yatim., Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group, 2009.
Rusman. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. 2013.
Siregar, E., & Nara H., Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
2011.
Siswoko, Heru, Komparasi Hasil Belajar Metode Team Games Tournaments (TGT)
dengan Student Team Achievement Division (STAD) pada Sub Konsep
Perpindahan Kalor, Skripsi Sarjana Pendidikan Fisika. Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah. 2011.
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rhineka
Cipta. 2010.
Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung : Penerbit Nusa
Media.
Sofyan, Ahmad; dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta:
UIN Jakarta Press. 2006.
Sudaryono, Dasar-Dasar Evaluasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2012.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2010.
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2010.
Supardi, Penelitian Autentik. Jakarta: Rajagrafindo Persada. 2015.
Surpijono, Agus, Cooperative Learning: Teori Dan Aplikasi Paikem, cet. XIV,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.
Syah, Darwyan; dkk, Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: UIN Jakarta Press.
2006.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya. 2010.
Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar. Ciputat: PT. Logos Wacana Ilmu, 2001.
Syaodih, Nana, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Rosdakarya, 2008
64
64
Taniredja, T., dkk. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung:
Alfabeta, 2013.
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana,
2013.
Usman, Basirudin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Press.
2002.
Waruwu, Toroziduhu, Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
Dengan Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA
Negeri 1 Moro,O, Jurnal Education and development, Vol. 5, No. 1, 2018.
Widyatmoko, Jati;dkk, Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions
(STAD) dengan Metode Numbered Head Together (NHT) pada Mata
Pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik di SMK Negeri 7 Surabaya. Jurnal
Pendidikan Teknik Elektro. Volume 04 Nomor 02, 591-598. 2015.
Yuliani, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPS di Kelas II
Melalui Metode Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan Media
Gambar pada MI Al-Ikhlas”, Skripsi pada Sekolah Sarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2016.
Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya: Usaha Nasional,
2003.
Zulfiani, Feronika, T., & Suartini, K.. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta :
Lembaga Penelitian UIN Jakarta. 2009
Zuriah, Nurul, Metodologi Pendidikan Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi.
Jakarta : Bumi Aksara. 2007.
65
Lampiran 1
KISI – KISI UJI COBA INSTRUMEN TES
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2(genap)
Jumlah Soal : 45 Soal
Alokasi Waktu : 90 menit
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Materi : Ekosistem
Kompetensi Dasar : 3.9 Menganalisis informasi atau data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan semua interaksi yang
berlangsung didalamnya.
66
66
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
1
Mendeskripsi
kan
ekosistem
Mencontohkan
komponen biotik
dan abiotik
C2
Di bawah ini yang merupakan contoh komponen abiotik
adalah….
a. Jamur
b. Air
c. Lumut
d. Mikroorganisme
e. Tumbuhan paku
B
1
Menjelaskan
pengertian
ekosistem
C2 Manakah penjelasan yang tepat mengenai ekosistem?
a. Interaksi antara makhluk hidup dan makhluk
hidup dengan lingkungannya pada daerah tertentu
b. Ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya pada daerah tertentu
c. Keseluruhan komunitas yang terdapat di
permukaan bumi
d. Sekumpulan makhluk hidup satu spesies yang
mendiami tempat tertentu
e. Sekumpulan beberapa populasi di tempat tertentu
A 2
67
67
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Mengkategorikan
komponen
ekosistem
Menyebutkan
faktor yang
mempengaruhi
fungsi ekosistem
C2
C2
Komponen pembangun suatu ekosistem terdiri atas….
a. Hewan, tumbuhan, dan komponen abiotik
b. Tumbuhan, pengurai, dan komponen biotik
c. Komponen biotik, produsen, air, dan tanah
d. Udara, tanah, serta komponen abiotic
e. Tumbuhan, tanah, hewan, dan air
Tanaman yang tumbuh di tempat terbuka memiliki buah
yang lebih baik dibandingkan tanaman yang tumbuh di
tempat teduh. Faktor yang mempengaruhinya adalah…
a. Suhu
b. Kelembaban
c. Cahaya
d. Tingkat kesuburan
e. Suhu tubuh
A
C
3
4
68
68
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Mengkategorikan
organisme
dekomposer
dalam ekosistem
Menyebutkan
peranan
decomposer
dalam ekosistem
C1
C2
Organisme berikut yang berperan sebagai dekomposer
dalam ekosistem adalah….
a. Jamur
b. Alga
c. Tumbuhan berbunga
d. Paku
e. Lumut
Peranan dekomposer terhadap kesuburan tanah adalah ...
a. Menyusun senyawa-senyawa organik
b. Menguraikan bahan – bahan organik
c. Menambah kandungan bahan organik
d. Meningkatkan PH tanah
e. Meningkatkan porositas tanah
A
B
5
6
69
69
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Menganalisis
pengaruh
peningkatan
populasi pada
ekosistem
terhadap
komponen
penyusunnya
C4 Suatu ekosistem mengalami peningkatan populasi secara
berlebihan pada salah satu komponen biotiknya. Pada
komponen manakah dampak tersebut akan berpengaruh?
a. Seluruh komponen biotik yang ada saja
b. Komponen biotik yang populasinya meningkat
c. Komponen abiotik yang mempengaruhi organisme
tersebut
d. Komponen abiotic dan biotik yang ada
e. Meningkatkan dan menurunnya komponen abiotik
lainnya
C 7
Menyebutkan
kesatuan antara
faktor biotik dan
abiotik
C1
Kesatuan antara faktor biotik dan abiotik disebut…
a. Populasi
b. Komunitas
c. Habitat
d. Ekosistem
e. Nisia
D 9
70
70
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Memilih
kelompok yang
bertindak sebagai
konsumen tingkat
I
C1 Pada ekosistem sawah, padi merupakan produsen dan
dapat dikonsumsi oleh konsumen tingkat I, yang
bertindak sebagai konsumen tingkat I adalah…
a. Tikus, belalang, ular, kucing
b. Tikus, burung kecil, belalang, manusia
c. Belalang, nyamuk, kambing, burung kecil
d. Tikus, ulat, belalang, burung
e. Ular, tikus, kambing, manusia
D 10
Menjelaskan
tingkatan-
tingkatan
organisasi
kehidupan dalam
ekosistem
C1
Sekelompok individu sejenis yang menghuni areal
tertentu disebut…
a. Biosfer
b. Komunitas
c. Populasi
d. Individu
e. Habitat
C
11
71
71
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Mengurutkan
organisasi
kehidupan dalam
ekosistem dari
yang sederhana
ke yang paling
kompleks
Mengkategorikan
komponen
ekosistem yang
disebut individu
C3
C2
Urutan organisasi kehidupan dari yang sederhana ke yang
paling kompleks tingkat organisasinya adalah…
a. Individu-populasi-komunitas-biosfer
b. Individu-komunitas-biosfer-populasi
c. Komunitas-populasi-biosfer-individu
d. Populasi-individu-komunitas-biosfer
e. Biosfer-komunitas-populasi-individu
Apabila di sawah terdapat tiga petani, 2 ekor ular, seekor
burung, 6 ekor katak, 15 ekor belalang, dan ada sinar
matahari, maka yang disebut individu yaitu...
a. 2 ekor ular
b. 1 ekor burung
c. 6 ekor katak
d. 15 ekor belalang
e. Sinar matahari
A
B
12
13
72
72
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
2 Mengidentifi
kasi rantai
makanan dan
jaring-jaring
makanan
Memasangkan
organisme dan
tingkat trofiknya
C2 Manakah pasangan yang tepat antara organisme dan taraf
trofiknya?
a. Zooplankton-detrivor
b. Fitoplankton-produsen
c. Elang-konsumen primer
d. Belalang-konsumen tersier
e. Zooplankton-pengurai
B 14
Mengurutkan
rantai makanan
dari suatu
komponen
ekosistem
C3
Di dalam suatu ekosistem laut terdapat organisme berikut:
1. Zooplankton
2. Gurita
3. Fitoplankton
4. Dekomposer
5. Kepiting
6. Paus
Rantai makanan yang benar dari komponen ekosistem
tersebut adalah….
a. 1-3-5-2-6-4
C
15
73
73
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Mengurutkan
proses makan
dimakan dari
suatu komponen
ekosistem
C3
b. 1-5-2-3-6-4
c. 3-1-5-2-6-4
d. 3-1-4-6-2-5
e. 3-1-6-4-5-2
Perhatikan gambar di bawah ini!
Pada suatu ekosistem terdapat komponen biotik sebagai
berikut:
1. Burung
2. Ular sawah
3. Belalang
4. Katak
D
16
74
74
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Memilih dari
sebuah rantai
makanan aliran
energi dimulai
C2
5. Rumput
Bila terjadi proses makan dan dimakan maka urutan aliran
makanan yang benar adalah…
a. 1-2-3-4-5
b. 2-3-4-5-1
c. 3-4-2-1-5
d. 5-3-4-2-1
e. 5-4-3-2-1
Pada sebuah rantai makanan, aliran energi dimulai dari...
a. tumbuhan hijau
b. konsumen
c. sinar matahari
d. pengurai
e. panas bumi
A
17
75
75
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Mengartikan
penjelasan
tentang rantai
makanan yang
saling
berhubungan
C1
Sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan
disebut...
a. jaring-jaring kehidupan
b. jaring-jaring makanan
c. rantai makanan
d. piramida makanan
e. semua jawaban benar
B
18
Mengaitkan
tingkat trofik
suatu rantai
makanan pada
piramida
ekosistem
C4
Dari piramida di atas, pernyataan yang tepat jika dikaitkan
tingkat trofik suatu rantai makanan adalah….
a. Karnivora II termasuk dalam tingkat trofik II
b. Produsen termasuk dalam tingkat trofik I
c. Herbivora termasuk dalam tingkat trofik IV
B 19
76
76
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
d. Karnivora I termasuk dalam tingkat trofik I
e. Herbivora termasuk dalam tingkat trofik III
Menentukan
tingkat trofik
dalam jaring
makanan
C3
Perhatikan diagram jaring-jaring makanan berikut ini!
Trofik ketiga ditempati oleh….
a. Katak dan kelinci
b. Kelinci dan belalang
c. Elang dan belalang
d. Ular dan katak
e. Singa dan ular
E
20
77
77
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Menganalisis
masalah yang
terjadi dalam
jaring makanan
C4
Dalam ekosistem persawahan terdapat jaring makanan
sebagai berikut.
Bila dalam ekosistem tersebut ular habis diburu manusia,
maka yang dapat diupayakan manusia agar hama tikus
tidak mengganggu pertanian padi adalah . . . .
a. menjaga kelestarian elang
b. menjaga kelestarian katak
c. membasmi hama belalang dengan pestisida
d. mengusir burung pemakan padi
e. menjaga kelestarian tanaman padi
A
21
78
78
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Menjelaskan
rangkaian rantai
makanan
C2 Dalam sebuah rantai makanan jika rangkaian rantai
makanan semakin panjang maka….
a. Semakin sedikit kehilangan energi yang dapat
digunakan
b. Semakin dapat memakan semakin banyak
makanan
c. Semakin cepat proses makan dan dimakan
d. Semakin lama proses makan dan dimakan
e. Semakin banyak kehilangan energi yang dapat
digunakan
E 22
Menyebutkan
produktivitas
organisme
heterortrof
C1
Sejumlah energi yang tersimpan dalam organisme autotrof
disebut…
a. Produktivitas tersier
b. Produktivitas sekunder
c. Produktivitas primer
d. Produktivitas aktif
e. Piramida energi
C
23
79
79
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Membedakan
organisme
autotroph dan
heterotroph dalam
ekosistem
C1 Komponen biotik yang bersifat autotroph adalah…
a. Cacing
b. Burung
c. Fitoplankton
d. Belalang
e. Ulat
C 24
3 Menjelaskan
interaksi
dalam
ekosistem
Menentukan jenis
interaksi dalam
suatu ekosistem
C3 Jenis interaksi antara kucing dengan kambing di suatu
ekosistem ladang adalah…
a. Komensalisme
b. Mutualisme
c. Parasitisme
d. Netralisme
e. Kompetisi
D 25
Menganalisis
jenis interaksi
dalam suatu
populasi
C4
Berikut ini adalah jenis interaksi antar populasi:
1. Predasi
2. Kompetisi
3. Mutualisme
B
26
80
80
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Menelaah jenis
interaksi yang
terjadi dalam
suatu populasi
C4
4. Komensalisme
5. Parasitisme
Jenis interaksi yang menguntungkan salah satu populasi
adalah….
a. 1,4,dan 5
b. 3,4,dan 5
c. 1,2,dan 3
d. 1,2,dan 5
e. 2,4,dan 5
Pada suatu areal terdapat populasi sebagai berikut.
1)Padi
2)Burung pipit
3)Tikus
4)Belalang
5)katak
6)ulat
7)ular
C
27
81
81
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Interaksi yang terjadi antara tikus dan burung pipit
adalah….
a. Predasi
b. Parasit
c. Kompetisi
d.Komensalis
e.Netral
Menentukan
hubungan antar
spesies
C3 Interaksi yang terjadi antara nyamuk Aedes dan kulit
manusia adalah….
a. Kompetisi
b. Parasitisme
c. Predasi
d. Komensalisme
e. Mutualisme
B 28
Menyebutkan
pengertian dari
netralisme
C1 Peristiwa hidup bersama antara dua individu yang berbeda
dan tidak saling mempengaruhi disebut...
a. Parasitisme
E 29
82
82
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
b. Predasi
c. Simbiosis
d. Kompetisi
e. Netralisme
Menentukan
hubungan
komponen biotik
terhadap
komponen abiotik
C2 Manakah contoh yang menjelaskan ketergantungan
komponen biotik terhadap komponen abiotik?...
a. Tanah yang tandus disuburkan dengan pemberian
pupuk
b. Penghijauan terhadap tanah yang gundul
c. Manusia membutuhkan air dan oksigen
d. Manusia membuat sengkedan terhadap tanah yang
miring
e. Manusia mati dibusukkan oleh decomposer
C 30
Menelaah
interaksi yang
terjadi di
ekosistem
C6 Dibawah ini yang merupakan hubungan interaksi antara
organisme yang tepat adalah…
a. Burung jalak dan kerbau adalah simbiosis
mutualisme, karena burung jalak memakan kutu
A 31
83
83
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
yang ada di punggung kerbau, dan kerbau terbebas
dari kutu yang ada di punggung kerbau
b. Pohon manga dan manusia adalah simbiosis
mutualisme, karena mangga sangat berguna bagi
manusia bagi tubuh manusia
c. Alga dan jamur adalah simbiosis komensalisme,
karena hanya salah satu organisme saja yang
diuntungkan
d. Anggrek dan pohon mangga adalah parasitisme,
karena anggrek mengambil unsur hara yang ada
pada pohon mangga
e. Kerbau dan burung jalak adalah simbiosis
parasitisme, karena burung jalak mengganggu
aktifitas kerbau
4 Menjelaskan
daur
biogeokimia
Mengurutkan
skema pada daur
oksigen
C3 Perhatikan salah satu daur biogeokimia di samping! C 32
84
84
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Pada daur oksigen seperti pada skema X, Y, dan Z
secara berurutan adalah ….
a. O2, fotosintesis, dan CO2
b. O2, respirasi aerob, dan CO2
c. CO2, fotosintesis, dan O2
d. CO2, respirasi anaerob, dan O2
e. O2, CO2 dan fotosintesis
Memilih proses
yang terjadi di
alam
C3 Berikut adalah proses yang terjadi di alam…
I. Fotosintesis
II. Respirasi
III. Denitrifikasi
C 33
85
85
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
IV. Pembusukan
Gas CO2 di bumi berasal dari proses ….
a. I, II, dan III
b. I dan III
c. II dan IV
d. IV saja
e. I, II, III dan IV
Menganalisis
suatu proses
dalam daur air
C3 Perhatikan gambar siklus air di bawah ini!
Proses yang terjadi pada huruf X pada siklus air adalah…
a. Evaporasi
b. Amonifikasi
c. Transpirasi
E 34
86
86
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
d. Infiltrasi
e. Presipitasi
Menganalisis
hubungan
komponen biotik
dengan abiotik
C4 Jika karbon dioksida dalam suatu ekosistem jumlahnya
makin berkurang, organisme yang pertama akan
mengalami dampak negatif adalah…
a. Pengurai
b. Karnivor
c. Produsen
d. Karnivora puncak
e. Konsumen
C 35
Menjelaskan
sumber utama
nitrogen
C1 Manusia memperoleh nitrogen yang berasal dari…
a. Udara
b. Tanah
c. Air
d. Karbohidrat
e. Protein
A 36
87
87
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Menjelaskan
peranan bakteri
Rhizobium dalam
siklus nitrogen
C2 Peranan bakteri Rhizobium dalam siklus nitrogen
adalah….
a. Mengikat gas nitrogen bebas di udara
b. Mengubah nitrat menjadi gas nitrogen
c. Mengubah nitrit menjadi nitrat
d. Mengubah urea menjadi ammonia
e. Mengubah ammonia menjadi nitrit
A 37
Menganalisis
hubungan antara
respirasi dalam
ekosistem
C4 Organisme perlu melakukan respirasi, hal tersebut
berkaitan dengan....
a. Daur Air
b. Daur Karbon
c. Daur Nitrogen
d. Daur Sulfur
e. Daur Fosfor
B 38
Menentukan suatu
siklus yang
C3 Minyak bumi dan batu bara yang terdapat di perut bumi
kita merupakan sumber daya alam yang terbentuk melalui
siklus...
A 39
88
88
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
terbentuk dari
sumber daya alam
a. Fosfor
b. Air
c. Karbon
d. Oksigen
e. Nitrogen
5 Mengidentifi
kasi masalah
yang terjadi
dalam
ekosistem
Menyimpulkan
peristiwa yang
terjadi dalam
ekosistem
C5
Suatu habitat diawali tumbuhnya organisme pioneer
berupa lumut kerak melapukkan benda mati dan diuraikan
oleh pengurai menjadi zat anorganik yang akan
memperkaya unsur hara tanah sehingga benih yang jatuh
pada tempat tersebut akan tumbuh subur. Setelah itu akan
tumbuh rumput, dan pepohonan, bersamaan dengan itu
pula hewan mulai memasuki komunitas yang baru
terbentuk dan akhirnya terbentuk ekosistem seimbang.
Berlatar belakang kasus tersebut peristiwa apa yang
terjadi?
a. Aberasi sekunder
b. Suksesi sekunder
C
40
89
89
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Menyebutkan
jenis organisme
yang berfungsi
sebagai vegetasi
perintis
Memberi contoh
mengenai
pernyataan
suksesi
C1
C2
c. Suksesi primer
d. Degradasi sekunder
e. Degradasi primer
Di bawah ini yang seringkali menjadi vegetasi perintis
adalah …
a. Berbatang keras
b. Alga dan lumut
c. Paku-pakuan
d. Lumut dan tumbuhan bunga
e. Tumbuhan air
Jika sebuah komunitas mendapat gangguan yang berakibat
pada komunitas sebelumnya tidak lagi tersisa dan mulai
muncul kehidupan dengan individu-individu perintis untuk
membentuk sebuah komunitas yang baru. Pernyataan
tersebut adalah contoh dari …
B
A
41
42
90
90
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Menentukan
perubahan-
perubahan yang
terjadi selama
suksesi ekosistem
C3
a. Suksesi
b. Komunitas
c. suksesi primer
d. suksesi sekunder
e. sosialisasi
Diantara beberapa perubahan berikut yang tidak terjadi
selama suksesi ekosistem, adalah…
a. Perkembangan komunitas semakin kompleks
b. Perkembangan sifat substrat atau tanah
c. Menurunnya tingkat kepadatan dan ketinggian
tumbuhan
d. Meningkatnya produktivitas karena perkembangan
komunitas
e. Meningkatnya sumber daya alam lingkungan
B
43
91
91
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Menentukan
faktor-faktor yang
mempengaruhi
kecepatan suksesi
C3 Manakah yang tidak termasuk faktor yang dapat
mempengaruhi kecepatan suksesi ekosistem pada suatu
daerah berikut ini adalah…
a. Luasnya komunitas asal yang rusak
b. Jenis tumbuhan yang terdapat di sekitarnya
c. Kehadiran pemencar alat perkembangbiakan
tumbuhan
d. Macam-macam substrat baru yang terbentu
e. Jenis hewan dan tumbuhan yang karena adanya
perubahan
B 44
Menganalisis
gangguan yang
dapat terjadi pada
jaring-jaring
makanan
C4 Jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem hutan akan
terganggu jika…
a. Dilakukan pelestarian hutan
b. Predator mendapat mangsa untuk dimakan
c. Regenerasi biji berlangsung terus-menerus
d. Terjadi penebangan hutan
e. Pemangsa seimbang dengan yang dimangsa
D 45
92
92
Lampiran 2
TES HASIL BELAJAR BIOLOGI
PETUNJUK
A. Tujuan dan Bentuk
1. Bacalah basmalah sebelum anda mengerjakan soal-soal berikut.
2. Tes hasil belajar ini bertujuan ilmiah, tidak ada maksud lain, yakni
diberikan untuk mengumpulkan data-data dalam rangka menyelesaikan
studi kesarjanaan (S1) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Soal adalah pilihan ganda dan jawablah pertanyaan di bawah ini dengan
memberikan tanda (X) pada jawaban yang paling tepat a, b, c, d atau e.
4. Jawaban anda yang diberikan tidak akan mempengaruhi nilai anda, atas
bantuan dan partisipasi anda mengisi tes ini, penulis ucapkan terima
kasih.
B. Biodata Responden
1. Nama :
2. Kelas :
Mata pelajaran : Biologi
Konsep : Ekosistem
Waktu : 90 Menit
1. Di bawah ini yang bukan
merupakan contoh komponen
abiotik adalah….
a. Tanah
b. Mikroorganisme
c. Sinar matahari
d. Air
e. Udara
2. Manakah penjelasan yang tepat
mengenai ekosistem?.…
a. Interaksi antara makhluk
hidup dan makhluk hidup
dengan lingkungannya pada
daerah tertentu
b. Ilmu yang mempelajari
hubungan antara makhluk
hidup dengan
lingkungannya pada daerah
tertentu
c. Keseluruhan komunitas
yang terdapat di permukaan
bumi
d. Sekumpulan makhluk hidup
satu spesies yang mendiami
tempat tertentu
e. Sekumpulan beberapa
populasi di tempat tertentu
3. Komponen pembangun suatu
ekosistem terdiri atas….
a. Hewan, tumbuhan, dan
komponen abiotic
b. Tumbuhan, pengurai, dan
komponen biotik
c. Komponen biotik, produsen,
air, dan tanah
d. Udara, tanah, serta
komponen abiotik
e. Tumbuhan, tanah, hewan,
dan air
4. Tanaman yang tumbuh di tempat
terbuka memiliki buah yang lebih
baik dibandingkan tanaman yang
tumbuh di tempat teduh. Faktor
93
93
yang mempengaruhinya
adalah…
a. Suhu
b. Kelembaban
c. Cahaya
d. Tingkat kesuburan
e. Suhu tubuh
5. Organisme berikut yang berperan
sebagai dekomposer dalam
ekosistem adalah….
a. Jamur
b. Alga
c. Tumbuhan berbunga
d. Paku
e. Lumut
6. Peranan dekomposer terhadap
kesuburan tanah adalah ...
a. Menyusun senyawa-
senyawa organik
b. Menguraikan bahan – bahan
organik
c. Menambah kandungan
bahan organik
d. Meningkatkan PH tanah
e. Meningkatkan porositas
tanah
7. Suatu ekosistem mengalami
peningkatan populasi secara
berlebihan pada salah satu
komponen biotiknya. Pada
komponen manakah dampak
tersebut akan berpengaruh?
a. Seluruh komponen biotik
yang ada saja
b. Komponen biotik yang
populasinya meningkat
c. Komponen abiotik yang
mempengaruhi organisme
tersebut
d. Komponen abiotic dan
biotik yang ada
e. Meningkatkan dan
menurunnya komponen
abiotik lainnya
8. Berdasarkan perannya, manakah
kelompok yang benar tentang
komponen biotik dalam suatu
ekosistem?
a. Individu, komunitas,
populasi, bioma
b. Spesies, genus, family, ordo
c. Produsen, konsumen,
decomposer
d. Konsumen, autotroph,
heterotroph
e. Produsen, konsumen,
manusia
9. Kesatuan antara faktor biotik
dan abiotik disebut…
a. Populasi
b. Komunitas
c. Habitat
d. Ekosistem
e. Nisia
10. Pada ekosistem sawah, padi
merupakan produsen dan dapat
dikonsumsi oleh konsumen
tingkat I, yang bertindak sebagai
konsumen tingkat I adalah…
a. Tikus, belalang, ular, kucing
b. Tikus, burung kecil,
belalang, manusia
c. Belalang, nyamuk,
kambing, burung kecil
d. Tikus, belalang, kambing,
manusia
e. Ular, tikus, kambing,
manusia
11. Sekelompok individu sejenis
yang menghuni areal tertentu
disebut…
a. Biosfer
b. Komunitas
94
94
c. Populasi
d. Individu
e. Habitat
12. Urutan organisasi kehidupan
dari yang sederhana ke yang
paling kompleks tingkat
organisasinya adalah…
a. Individu-populasi-
komunitas-biosfer
b. Individu-komunitas-biosfer-
populasi
c. Komunitas-populasi-
biosfer-individu
d. Populasi-individu-
komunitas-biosfer
e. Biosfer-komunitas-
populasi-individu
13. Apabila di sawah terdapat tiga
petani, 2 ekor ular, seekor
burung, 6 ekor katak, 15 ekor
belalang, dan ada sinar matahari,
maka yang disebut individu
yaitu...
a. 2 ekor ular
b. 1 ekor burung
c. 6 ekor katak
d. 15 ekor belalang
e. Sinar matahari
14. Manakah pasangan yang tepat
antara organisme dan taraf
trofiknya?
a. Zooplankton-detrivor
b. Fitoplankton-produsen
c. Elang-konsumen primer
d. Belalang-konsumen tersier
e. Zooplankton-pengurai
15. Di dalam suatu ekosistem laut
terdapat organisme berikut:
1. Zooplankton
2. Gurita
3. Fitoplankton
4. Dekomposer
5. Kepiting
6. Paus
Rantai makanan yang benar dari
komponen ekosistem tersebut
adalah….
a. 1-3-5-2-6-4
b. 1-5-2-3-6-4
c. 3-1-5-2-6-4
d. 3-1-4-6-2-5
e. 3-1-6-4-5-2
16. Pada suatu ekosistem terdapat
komponen biotik sebagai berikut:
1. Burung bangau
2. Ular sawah
3. Belalang
4. Katak
5. Rumput
Bila terjadi proses makan dan
dimakan maka urutan aliran
makanan yang benar adalah…
a. 1-2-3-4-5
b. 2-3-4-5-1
c. 3-4-2-1-5
d. 5-3-4-2-1
e. 5-4-3-2-1
17. Pada sebuah rantai makanan,
aliran energi dimulai dari...
a. tumbuhan hijau
b. konsumen
c. sinar matahari
d. pengurai
e. panas bumi
18. Sekumpulan rantai makanan
yang saling berhubungan
disebut...
a. jaring-jaring kehidupan
b. jaring-jaring makanan
c. rantai makanan
d. piramida makanan
e. semua jawaban benar
95
95
19.
Dari piramida di atas, pernyataan
yang tepat jika dikaitkan tingkat
trofik suatu rantai makanan
adalah….
a. Karnivora II trofik II
b. Produsen trofik I
c. Herbivora trofik IV
d. Karnivora I trofik I
e. Herbivora trofik III
20. Perhatikan diagram jaring-jaring
makanan berikut ini!
Trofik ketiga ditempati oleh….
a. Katak dan kelinci
b. Kelinci dan belalang
c. Elang dan belalang
d. Ular dan katak
e. Singa dan ular
21. Perhatikan gambar jaring-jaring
makanan berikut!
Organisme yang berada pada
tingkat trofi kedua adalah ….
a. Kelinci dan ulat
b. Elang dan laba-laba
c. Elang dan burung
d. Laba-laba dan burung
e. Serangga dan burung
22. Dalam sebuah rantai makanan
jika rangkaian rantai makanan
semakin panjang maka….
a. Semakin sedikit kehilangan
energi yang dapat digunakan
b. Semakin dapat memakan
semakin banyak makanan
c. Semakin cepat proses makan
dan dimakan
d. Semakin lama proses makan
dan dimakan
e. Semakin banyak kehilangan
energi yang dapat digunakan
23. Sejumlah energi yang tersimpan
dalam organisme autotrof
disebut…
a. Produktivitas tersier
b. Produktivitas sekunder
c. Produktivitas primer
d. Produktivitas aktif
e. Piramida energi
24. Komponen biotik yang bersifat
autotroph adalah…
a. Cacing
b. Burung
c. Fitoplankton
d. Belalang
e. Ulat
96
96
25. Jenis interaksi antara kucing
dengan kambing di suatu
ekosistem ladang…
a. Komensalisme
b. Mutualisme
c. Parasitisme
d. Netralisme
e. Kompetisi
26. Berikut ini adalah jenis interaksi
antar populasi:
1. Predasi
2. Kompetisi
3. Mutualisme
4. Komensalisme
5. Parasitisme
Jenis interaksi yang
menguntungkan salah satu
populasi adalah….
a. 1,4,dan 5
b. 3,4,dan 5
c. 1,2,dan 3
d. 1,2,dan 5
e. 2,4,dan 5
27. Pada suatu areal terdapat
populasi sebagai berikut…
1)Padi
2)Burung pipit
3)Tikus
4)Belalang
5)katak
6)ulat
7)ular
Interaksi yang terjadi antara tikus
dan burung pipit adalah….
a. Predasi
b. Parasit
c. Kompetisi
d. Komensalis
e. Netral
28. Interaksi yang terjadi antara
nyamuk Aedes dan kulit manusia
adalah….
a. Kompetisi
b. Parasitisme
c. Predasi
d. Komensalisme
e. Mutualisme
29. Disebut apakah peristiwa hidup
bersama antara dua individu yang
berbeda dan tidak saling
mempengaruhi?...
a. Parasitisme
b. Predasi
c. Simbiosis
d. Kompetisi
e. Netralisme
30. Manakah contoh yang
menjelaskan ketergantungan
komponen biotik terhadap
komponen abiotik?...
a. Tanah yang tandus
disuburkan dengan pemberian
pupuk
b. Penghijauan terhadap tanah
yang gundul
c. Manusia membutuhkan air
dan oksigen
d. Manusia membuat
sengkedan terhadap tanah
yang miring
e. Manusia mati dibusukkan
oleh decomposer
31. Dibawah ini yang merupakan
hubungan interaksi antara
organisme yang tepat adalah…
a. Burung jalak dan kerbau
adalah simbiosis mutualisme,
karena burung jalak memakan
kutu yang ada di punggung
kerbau, dan kerbau terbebas
dari kutu yang ada di
punggung kerbau
b. Pohon manga dan manusia
adalah simbiosis
mutualisme, karena mangga
sangat berguna bagi manusia
bagi tubuh manusia
c. Alga dan jamur adalah
simbiosis komensalisme,
karena hanya salah satu
97
97
organisme saja yang
diuntungkan
d. Anggrek dan pohon mangga
adalah parasitisme, karena
anggrek mengambil unsur
hara yang ada pada pohon
mangga
e. Kerbau dan burung jalak
adalah simbiosis
parasitisme, karena burung
jalak mengganggu aktifitas
kerbau
32. Perhatikan salah satu daur
biogeokimia di samping!
Pada daur oksigen seperti pada
skema X, Y, dan Z secara
berurutan adalah ….
a. O2, fotosintesis, dan
CO2
b. O2, respirasi aerob, dan CO2
c. CO2, fotosintesis, dan O2
d. CO2, respirasi anaerob, dan
O2
e. O2, CO2 dan fotosintesis
33. Berikut adalah proses yang
terjadi di alam…
I. Fotosintesis
II. Respirasi
III. Denitrifikasi
IV. Pembusukan
Gas CO2 di bumi berasal dari
proses ….
a. I, II, dan III
b. I dan III
c. II dan IV
d. IV saja
e. I, II, III dan IV
34. Proses yang terjadi pada huruf X
pada siklus air adalah…
a. Evaporasi
b. Amonifikasi
c. Transpirasi
d. Infiltrasi
e. Presipitasi
35. Jika karbon dioksida dalam suatu
ekosistem jumlahnya makin
berkurang, organisme yang
pertama-tama akan mengalami
dampak negative adalah…
a. Pengurai
b. Karnivor
c. Produsen
d. Karnivora puncak
e. Konsumen
36. Dimanfaatkan untuk apakah
karbondioksida di udara oleh
tumbuhan?...
a. Respirasi
b. Fotosintesis
c. Menyimpan makanan
d. Mengikat nitrogen
e. Sumber makanan
37. Peranan bakteri Rhizobium
dalam siklus nitrogen adalah….
a. Mengikat gas nitrogen bebas
di udara
b. Mengubah nitrat menjadi
gas nitrogen
c. Mengubah nitrit menjadi
nitrat
d. Mengubah urea menjadi
ammonia
98
98
e. Mengubah ammonia
menjadi nitrit
38. Organisme perlu melakukan
respirasi, hal tersebut berkaitan
dengan....
a. Daur Air
b. Daur Karbon
c. Daur Nitrogen
d. Daur Sulfur
e. Daur Fosfor
39. Minyak bumi dan batu bara yang
terdapat di perut bumi kita
merupakan sumber daya alam
yang terbentuk melalui siklus...
a. Fosfor
b. Air
c. Karbon
d. Oksigen
e. Nitrogen
40. Suatu habitat diawali tumbuhnya
organisme pioneer berupa lumut
kerak melapukkan benda mati
dan diuraikan oleh pengurai
menjadi zat anorganik yang akan
memperkaya unsur hara tanah
sehingga benih yang jatuh pada
tempat tersebut akan tumbuh
subur. Setelah itu akan tumbuh
rumput, dan pepohonan,
bersamaan dengan itu pula
hewan mulai memasuki
komunitas yang baru terbentuk
dan akhirnya terbentuk
ekosistem seimbang. Berlatar
belakang kasus tersebut peristiwa
apa yang terjadi?
a. Aberasi sekunder
b. Suksesi sekunder
c. Suksesi primer
d. Degradasi sekunder
e. Degradasi primer
41. Pada suksesi sering ditemukan
jenis organisme yang berfungsi
sebagai vegetasi perintis adalah
tumbuhan…
a. Berbatang keras
b. Alga dan lumut
c. Paku-pakuan
d. Lumut dan tumbuhan bunga
e. Tumbuhan air
42. Sawah yang digarap petani dapat
mengalami suksesi sekunder.
Syarat yang tidak menyebabkan
suksesi sekunder dapat terjadi
adalah…
a. Berkembang setelah
ekosistem alam rusak total
b. Berkembang setelah
ekosistem alam tidak rusak
total
c. Akibat kegiatan manusia
d. Terbentuk habitat baru
e. Habitat yang ada rusak total
43. Diantara beberapa perubahan
berikut yang tidak terjadi selama
suksesi ekosistem, adalah…
a. Perkembangan komunitas
semakin kompleks
b. Perkembangan sifat substrat
atau tanah
c. Menurunnya tingkat
kepadatan dan ketinggian
tumbuhan
d. Meningkatnya produktivitas
karena perkembangan
komunitas
e. Meningkatnya sumber daya
alam lingkungan
44. Manakah yang tidak termasuk
faktor yang dapat mempengaruhi
kecepatan suksesi ekosistem
pada suatu daerah berikut ini
adalah…
a. Luasnya komunitas asal yang
rusak
b. Jenis tumbuhan yang
terdapat di sekitarnya
99
99
c. Kehadiran pemencar alat
perkembangbiakan
tumbuhan
d. Macam-macam substrat baru
yang terbentu
e. Jenis hewan dan tumbuhan
yang karena adanya
perubahan
45. Jaring-jaring makanan dalam
suatu ekosistem hutan akan
terganggu jika…
a. Dilakukan pelestarian hutan
b. Predator mendapat mangsa
untuk dimakan
c. Regenerasi biji berlangsung
terus-menerus
d. Terjadi penebangan hutan
e. Pemangsa seimbang dengan
yang dimangsa
100
100
Lampiran 3
Anates Data Mentah DATA MENTAH =========== Jumlah Subyek= 32 Jumlah Butir Soal= 45 Jumlah Pilihan Jawaban= 5 Nama berkas: D:\FOLDER NABILA\SKRIPSI\PROPOSAL\SKRIPSWEET\VALIDASI SOAL\VALIDASI ANA.ANA Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Urut Subyek No. Butir Asli ---> 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama Subyek | Kunci -> b a a c a b c c d 1 1 s1 b e b c a b d c b 2 2 s2 b a a c a b d c b 3 3 s3 b d e c c b b a c 4 4 s4 b a b c a c a c d 5 5 s5 b c e c c a b c b 6 6 s6 b a b c e d e a d 7 7 s7 b a d c e d e a d 8 8 s8 b a b c a b e a d 9 9 s9 b c c c a b e a d 10 10 s10 c e c c a b d c b 11 11 s11 b e b c a b d c b 12 12 s12 b b b c e b c a b 13 13 s13 b a c a e c b c a 14 14 s14 b b b c e b b e d 15 15 s15 b e a c b d b a d 16 16 s16 b e d c a b c b d 17 17 s17 b a b c e b d a d 18 18 s18 c b a b e d e a a 19 19 s19 b a a c e b d c d 20 20 s20 b a a c e c b a c 21 21 s21 b e e c b c c e d 22 22 s22 b e a c a a e c d 23 23 s23 b a a c a b d c d 24 24 s24 b a a c a d e c d 25 25 s25 b e c c a b d c d 26 26 s26 b a a c e b b a d 27 27 s27 c b c a e d e a d 28 28 s28 b a c c e c a e c 29 29 s29 b b a c b c b c d 30 30 s30 b a a c e b d c d 31 31 s31 b a a c b b b c d 32 32 s32 b b e a b e b a c Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Urut Subyek No. Butir Asli ---> 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Nama Subyek | Kunci -> d c a b b c d a b 1 1 s1 b e b b c c d a c 2 2 s2 b b b b c c d a c 3 3 s3 b c a b c a d c b 4 4 s4 b e a b e e d a e 5 5 s5 b e a e e a d a e 6 6 s6 a c a b b c d c b 7 7 s7 d c a b b c d a b 8 8 s8 c b a b b c d a e 9 9 s9 c b a b b c d c e 10 10 s10 b c b b c c d a b
101
101
11 11 s11 d c a b b c d b c 12 12 s12 b c a b e c d a c 13 13 s13 c c a b c a d b b 14 14 s14 c e a b d c d c e 15 15 s15 e b a b d c d b b 16 16 s16 b c a b b c d c b 17 17 s17 b c a b c b d c d 18 18 s18 e a a b d c d a d 19 19 s19 b b a b e a d c c 20 20 s20 b c a b c a d c d 21 21 s21 a b a b d c d a b 22 22 s22 b c a b b c d c b 23 23 s23 d c a b b c d a b 24 24 s24 e e a b b a d c b 25 25 s25 b b a b b c d c b 26 26 s26 b c a b d a d c b 27 27 s27 a b b b d a d a c 28 28 s28 b c a b c a d a c 29 29 s29 c e a b d c d c e 30 30 s30 b b a b e a d c b 31 31 s31 c c a b b c d a b 32 32 s32 b c a b d c d c d Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Urut Subyek No. Butir Asli ---> 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Nama Subyek | Kunci -> b d a e c c d a c 1 1 s1 b e c d c c d e c 2 2 s2 b d a d c c d e c 3 3 s3 b d d d b a d d c 4 4 s4 b d a d c a d d c 5 5 s5 b d a d d a a d d 6 6 s6 b d d c b c d e c 7 7 s7 b d d d b c d a c 8 8 s8 b d a a c c d e c 9 9 s9 e b c d d c a e c 10 10 s10 b d d d c c d e e 11 11 s11 b e a d c c d e c 12 12 s12 b d a d c b a a a 13 13 s13 c d a d a a d c a 14 14 s14 b d a d c c d b c 15 15 s15 e b c d d c c a a 16 16 s16 b d a e d c d b c 17 17 s17 e b b d e c d e c 18 18 s18 d b e d a a a b c 19 19 s19 b d d d b a d b c 20 20 s20 b d c d e c d a c 21 21 s21 b d a d a c d b d 22 22 s22 b d a d e c d b a 23 23 s23 b d a e d c d a c 24 24 s24 b c b d b c d a e 25 25 s25 b e d d c c d b c 26 26 s26 d b e e d b a a a 27 27 s27 d e e a c a a b b 28 28 s28 c d e d a a d c a 29 29 s29 b d a d b c d e c 30 30 s30 b d d d b a d a c 31 31 s31 b e b a c c d a c 32 32 s32 a e a e e c a b b Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Urut Subyek No. Butir Asli ---> 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nama Subyek | Kunci -> b e c a c c e c b
102
102
1 1 s1 d e c a a c d c b 2 2 s2 b e c e c c e c b 3 3 s3 b e c a c c c c b 4 4 s4 b e c a c c e c b 5 5 s5 e c c d a a d c a 6 6 s6 b c c a d c d a a 7 7 s7 b e c a d c d a a 8 8 s8 b e c a a c d d b 9 9 s9 b e c a c c d d b 10 10 s10 b e c a c c b c b 11 11 s11 d e c a a c d c b 12 12 s12 d c c a b c d a a 13 13 s13 b e c d d d d a b 14 14 s14 b e c d c b d d a 15 15 s15 b e c a c a c e b 16 16 s16 b e c a a c d c b 17 17 s17 b e c a d e e c b 18 18 s18 b e c b a a a c d 19 19 s19 b e c a b c d c d 20 20 s20 b e c a c a d c b 21 21 s21 b e c a c a c a b 22 22 s22 b c c a c a e c a 23 23 s23 b e c a a c e c b 24 24 s24 b c b a c d a a b 25 25 s25 b e c a d c d c b 26 26 s26 c c c a b b d a a 27 27 s27 b e c b a a a c d 28 28 s28 b e d d c c d c b 29 29 s29 b e c a c c d c d 30 30 s30 b e c a c c d c d 31 31 s31 b e c a c c e c b 32 32 s32 e d b a b a e c b Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Urut Subyek No. Butir Asli ---> 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Nama Subyek | Kunci -> a b a c b b b b d 1 1 s1 b b c b c a d c d 2 2 s2 b b a e b d d a d 3 3 s3 b b a b b b b b d 4 4 s4 a a a e b d d a d 5 5 s5 d d c b c b b b d 6 6 s6 e b a c b e d a d 7 7 s7 e b a c b e c a d 8 8 s8 b b a c b c d d d 9 9 s9 b b a a b a a d b 10 10 s10 b b a e b d d a d 11 11 s11 b b c c b d c b d 12 12 s12 d c e c b b c e d 13 13 s13 a a e c b c c c d 14 14 s14 c a a b b b c e d 15 15 s15 b b a a b b c d b 16 16 s16 b b c c d d d c d 17 17 s17 d a c c b a a c d 18 18 s18 e a e b a c a c d 19 19 s19 c b a b b b c a d 20 20 s20 b a c c b c e a d 21 21 s21 c e d a b d e c d 22 22 s22 c b e d b b d d b 23 23 s23 a b c c b a c b d 24 24 s24 b c a d e b b a b 25 25 s25 b b c c c e c c d 26 26 s26 d c a c b b c e b 27 27 s27 e a e b b c a c d
103
103
28 28 s28 a a e b b e c d d 29 29 s29 a a b e c a c d b 30 30 s30 c b a a b a c a d 31 31 s31 b b c b b a d c d 32 32 s32 b d b d d b e a e
104
Lampiran 4
Anates Rekap Analisis Butir Instrumen Validasi soal REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 24.00 Simpang Baku= 6.05 KorelasiXY= 0.69 Reliabilitas Tes= 0.82 Butir Soal= 45 Jumlah Subyek= 32 Nama berkas: D:\FOLDER NABILA\SKRIPSI\PROPOSAL\SKRIPSWEET\VALIDASI SOAL\VALIDASI ANA.ANA Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 22.22 Sangat Mudah 0.396 Sangat Signifikan 2 2 22.22 Sedang 0.347 Signifikan 3 3 0.00 Sedang 0.163 - 4 4 44.44 Sangat Mudah 0.635 Sangat Signifikan 5 5 66.67 Sedang 0.510 Sangat Signifikan 6 6 55.56 Sedang 0.484 Sangat Signifikan 7 7 11.11 Sangat Sukar 0.054 - 8 8 33.33 Sedang 0.368 Sangat Signifikan 9 9 22.22 Sedang 0.304 Signifikan 10 10 33.33 Sangat Sukar 0.450 Sangat Signifikan 11 11 11.11 Sedang 0.220 - 12 12 0.00 Sangat Mudah 0.095 - 13 13 11.11 Sangat Mudah 0.272 - 14 14 66.67 Sedang 0.553 Sangat Signifikan 15 15 44.44 Sedang 0.304 Signifikan 16 16 0.00 Sangat Mudah NAN NAN 17 17 22.22 Sedang 0.053 - 18 18 22.22 Sedang 0.379 Sangat Signifikan 19 19 88.89 Mudah 0.666 Sangat Signifikan 20 20 44.44 Sedang 0.358 Sangat Signifikan 21 21 33.33 Sedang 0.180 - 22 22 0.00 Sangat Sukar 0.095 - 23 23 44.44 Sedang 0.210 - 24 24 44.44 Sedang 0.431 Sangat Signifikan 25 25 66.67 Mudah 0.679 Sangat Signifikan 26 26 11.11 Sukar 0.245 - 27 27 77.78 Sedang 0.520 Sangat Signifikan 28 28 22.22 Mudah 0.309 Signifikan 29 29 33.33 Mudah 0.292 Signifikan 30 30 22.22 Sangat Mudah 0.288 Signifikan 31 31 44.44 Mudah 0.495 Sangat Signifikan 32 32 22.22 Sedang 0.189 - 33 33 88.89 Sedang 0.631 Sangat Signifikan 34 34 22.22 Sukar 0.330 Signifikan 35 35 11.11 Sedang 0.088 - 36 36 33.33 Sedang 0.325 Signifikan 37 37 0.00 Sukar 0.130 - 38 38 77.78 Sedang 0.652 Sangat Signifikan 39 39 33.33 Sedang 0.222 - 40 40 22.22 Sedang 0.293 Signifikan 41 41 22.22 Mudah 0.315 Signifikan 42 42 -33.33 Sedang -0.272 - 43 43 0.00 Sangat Sukar -0.126 - 44 44 22.22 Sangat Sukar 0.222 - 45 45 33.33 Mudah 0.241 -
105
Lampiran 5
Uji Reliabilitas Soal
RELIABILITAS TES ================ Rata2= 24.00 Simpang Baku= 6.05 KorelasiXY= 0.69 Reliabilitas Tes= 0.82 Nama berkas: D:\FOLDER NABILA\SKRIPSI\PROPOSAL\SKRIPSWEET\VALIDASI SOAL\VALIDASI ANA.ANA No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 1 s1 14 8 22 2 2 s2 17 13 30 3 3 s3 14 13 27 4 4 s4 18 11 29 5 5 s5 7 8 15 6 6 s6 13 12 25 7 7 s7 15 14 29 8 8 s8 17 13 30 9 9 s9 11 11 22 10 10 s10 15 12 27 11 11 s11 16 13 29 12 12 s12 13 9 22 13 13 s13 9 10 19 14 14 s14 13 10 23 15 15 s15 9 12 21 16 16 s16 16 14 30 17 17 s17 11 11 22 18 18 s18 8 4 12 19 19 s19 14 11 25 20 20 s20 12 12 24 21 21 s21 13 10 23 22 22 s22 13 14 27 23 23 s23 19 20 39 24 24 s24 10 13 23 25 25 s25 14 13 27 26 26 s26 8 11 19 27 27 s27 8 3 11 28 28 s28 11 8 19 29 29 s29 14 9 23 30 30 s30 14 13 27 31 31 s31 17 16 33 32 32 s32 7 7 14
106
Lampiran 6
Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 32 Butir Soal= 45 Nama berkas: D:\FOLDER NABILA\SKRIPSI\PROPOSAL\SKRIPSWEET\VALIDASI SOAL\VALIDASI ANA.ANA No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 29 90.63 Sangat Mudah 2 2 15 46.88 Sedang 3 3 12 37.50 Sedang 4 4 28 87.50 Sangat Mudah 5 5 12 37.50 Sedang 6 6 17 53.13 Sedang 7 7 3 9.38 Sangat Sukar 8 8 15 46.88 Sedang 9 9 20 62.50 Sedang 10 10 3 9.38 Sangat Sukar 11 11 16 50.00 Sedang 12 12 28 87.50 Sangat Mudah 13 13 31 96.88 Sangat Mudah 14 14 11 34.38 Sedang 15 15 20 62.50 Sedang 16 16 32 100.00 Sangat Mudah 17 17 14 43.75 Sedang 18 18 15 46.88 Sedang 19 19 23 71.88 Mudah 20 20 20 62.50 Sedang 21 21 14 43.75 Sedang 22 22 4 12.50 Sangat Sukar 23 23 11 34.38 Sedang 24 24 21 65.63 Sedang 25 25 24 75.00 Mudah 26 26 9 28.13 Sukar 27 27 20 62.50 Sedang 28 28 26 81.25 Mudah 29 29 25 78.13 Mudah 30 30 29 90.63 Sangat Mudah 31 31 25 78.13 Mudah 32 32 15 46.88 Sedang 33 33 19 59.38 Sedang 34 34 7 21.88 Sukar 35 35 21 65.63 Sedang 36 36 20 62.50 Sedang 37 37 5 15.63 Sukar 38 38 17 53.13 Sedang 39 39 14 43.75 Sedang 40 40 12 37.50 Sedang 41 41 24 75.00 Mudah 42 42 10 31.25 Sedang 43 43 3 9.38 Sangat Sukar 44 44 4 12.50 Sangat Sukar 45 45 25 78.13 Mudah
107
Lampiran 7
Anates Daya Pembeda DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 32 Klp atas/bawah(n)= 9 Butir Soal= 45 Nama berkas: D:\FOLDER NABILA\SKRIPSI\PROPOSAL\SKRIPSWEET\VALIDASI SOAL\VALIDASI ANA.ANA No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 1 9 7 2 22.22 2 2 6 4 2 22.22 3 3 3 3 0 0.00 4 4 9 5 4 44.44 5 5 6 0 6 66.67 6 6 7 2 5 55.56 7 7 1 0 1 11.11 8 8 5 2 3 33.33 9 9 6 4 2 22.22 10 10 3 0 3 33.33 11 11 6 5 1 11.11 12 12 8 8 0 0.00 13 13 9 8 1 11.11 14 14 6 0 6 66.67 15 15 7 3 4 44.44 16 16 9 9 0 0.00 17 17 6 4 2 22.22 18 18 5 3 2 22.22 19 19 9 1 8 88.89 20 20 7 3 4 44.44 21 21 6 3 3 33.33 22 22 2 2 0 0.00 23 23 5 1 4 44.44 24 24 7 3 4 44.44 25 25 9 3 6 66.67 26 26 3 2 1 11.11 27 27 9 2 7 77.78 28 28 8 6 2 22.22 29 29 9 6 3 33.33 30 30 9 7 2 22.22 31 31 8 4 4 44.44 32 32 4 2 2 22.22 33 33 9 1 8 88.89 34 34 4 2 2 22.22 35 35 7 6 1 11.11 36 36 8 5 3 33.33 37 37 2 2 0 0.00 38 38 8 1 7 77.78 39 39 5 2 3 33.33 40 40 5 3 2 22.22 41 41 8 6 2 22.22 42 42 1 4 -3 -33.33 43 43 1 1 0 0.00 44 44 3 1 2 22.22 45 45 9 6 3 33.33
108
Lampiran 8
INSTRUMEN PENELITIAN VALID
Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d dan e pada lembar
jawaban yang disediakan!
1. Manakah penjelasan yang tepat mengenai ekosistem?
a. Interaksi antara makhluk hidup maupun yang tak hidup dengan
lingkungannya pada daerah tertentu
b. Ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya pada daerah tertentu
c. Keseluruhan komunitas yang terdapat di permukaan bumi
d. Sekumpulan makhluk hidup satu spesies yang mendiami tempat tertentu
e. Sekumpulan beberapa populasi di tempat tertentu
2. Tanaman yang tumbuh di tempat terbuka memiliki buah yang lebih baik
dibandingkan tanaman yang tumbuh di tempat teduh. Faktor yang
mempengaruhinya adalah…
a. Suhu
b. Kelembaban
c. Cahaya
d. Tingkat kesuburan
e. Suhu tubuh
3. Organisme berikut yang berperan sebagai dekomposer dalam ekosistem
adalah….
a. Jamur
b. Alga
c. Tumbuhan berbunga
d. Paku
e. Lumut
109
109
4. Peranan dekomposer terhadap kesuburan tanah adalah ...
f. Menyusun senyawa-senyawa organik
g. Menguraikan bahan – bahan organik
h. Menambah kandungan bahan organik
i. Meningkatkan PH tanah
j. Meningkatkan porositas tanah
5. Berdasarkan perannya, manakah kelompok yang benar tentang komponen
biotik dalam suatu ekosistem?
a. Individu, komunitas, populasi, bioma
b. Spesies, genus, family, ordo
c. Produsen, konsumen, decomposer
d. Konsumen, autotroph, heterotroph
e. Produsen, konsumen, manusia
6. Kesatuan antara faktor biotik dan abiotik disebut…
a. Populasi
b. Komunitas
c. Habitat
d. Ekosistem
e. Nisia
7. Pada ekosistem sawah, padi merupakan produsen dan dapat dikonsumsi oleh
konsumen tingkat I, yang bertindak sebagai konsumen tingkat I adalah…
a. Tikus, belalang, ular, kucing
b. Tikus, burung kecil, belalang, manusia
c. Belalang, nyamuk, kambing, burung kecil
d. Tikus, ulat, belalang, burung
e. Ular, tikus, kambing, manusia
110
110
8. Apabila di sawah terdapat tiga petani, 2 ekor ular, seekor burung, 6 ekor
katak, 15 ekor belalang, dan ada sinar matahari, maka yang disebut individu
yaitu...
a. 2 ekor ular
b. 1 ekor burung
c. 6 ekor katak
d. 15 ekor belalang
e. Sinar matahari
9. Manakah pasangan yang tepat antara organisme dan taraf trofiknya?
a. Zooplankton-detrivor
b. Fitoplankton-produsen
c. Elang-konsumen primer
d. Belalang-konsumen tersier
e. Zooplankton-pengurai
10. Di dalam suatu ekosistem laut terdapat organisme berikut:
1. Zooplankton
2. Gurita
3. Fitoplankton
4. Dekomposer
5. Kepiting
6. Paus
Rantai makanan yang benar dari komponen ekosistem tersebut adalah….
a. 1-3-5-2-6-4
b. 1-5-2-3-6-4
c. 3-1-5-2-6-4
d. 3-1-4-6-2-5
e. 3-1-6-4-5-2
111
111
11. Sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan disebut...
a. jaring-jaring kehidupan
b. jaring-jaring makanan
c. rantai makanan
d. piramida makanan
e. semua jawaban benar
12. Perhatikan diagram jaring-jaring makanan berikut ini!
Trofik ketiga ditempati oleh….
a. Katak dan kelinci
b. Kelinci dan belalang
c. Elang dan belalang
d. Ular dan katak
e. Singa dan ular
13. Komponen biotik yang bersifat autotroph adalah…
a. Cacing
b. Burung
c. Fitoplankton
d. Belalang
e. Ulat
14. Jenis interaksi antara kucing dengan kambing di suatu ekosistem ladang
adalah…
a. Komensalisme
112
112
b. Mutualisme
c. Parasitisme
d. Netralisme
e. Kompetisi
15. Pada suatu areal terdapat populasi sebagai berikut.
1) Padi
2) Burung pipit
3) Tikus
4) Belalang
5) Katak
6) Ulat
7) Ular
Interaksi yang terjadi antara tikus dan burung pipit adalah….
a. Predasi
b. Parasit
c. Kompetisi
d. Komensalis
e. Netral
16. Interaksi yang terjadi antara nyamuk Aedes dan kulit manusia adalah….
a. Kompetisi
b. Parasitisme
c. Predasi
d. Komensalisme
e. Mutualisme
17. Peristiwa hidup bersama antara dua individu yang berbeda dan tidak saling
mempengaruhi disebut...
a. Parasitisme
b. Predasi
113
113
c. Simbiosis
d. Kompetisi
e. Netralisme
18. Manakah contoh yang menjelaskan ketergantungan komponen biotik terhadap
komponen abiotik?...
a. Tanah yang tandus disuburkan dengan pemberian pupuk
b. Penghijauan terhadap tanah yang gundul
c. Manusia membutuhkan air dan oksigen
d. Manusia membuat sengkedan terhadap tanah yang miring
e. Manusia mati dibusukkan oleh decomposer
19. Dibawah ini yang merupakan hubungan interaksi antara organisme yang tepat
adalah…
a. Burung jalak dan kerbau adalah simbiosis mutualisme, karena burung
jalak memakan kutu yang ada di punggung kerbau, dan kerbau terbebas
dari kutu yang ada di punggung kerbau
b. Pohon manga dan manusia adalah simbiosis mutualisme, karena mangga
sangat berguna bagi manusia bagi tubuh manusia
c. Alga dan jamur adalah simbiosis komensalisme, karena hanya salah satu
organisme saja yang diuntungkan
d. Anggrek dan pohon mangga adalah parasitisme, karena anggrek
mengambil unsur hara yang ada pada pohon mangga
e. Kerbau dan burung jalak adalah simbiosis parasitisme, karena burung jalak
mengganggu aktifitas kerbau
20. Berikut adalah proses yang terjadi di alam…
I. Fotosintesis
II. Respirasi
III. Denitrifikasi
IV. Pembusukan
114
114
Gas CO2 di bumi berasal dari proses ….
a. I, II, dan III
b. I dan III
c. II dan IV
d. IV saja
e. I, II, III dan IV
21. Perhatikan gambar siklus air di bawah ini!
Proses yang terjadi pada huruf X pada siklus air adalah…
a. Evaporasi
b. Amonifikasi
c. Transpirasi
d. Infiltrasi
e. Presipitasi
22. Manusia memperoleh nitrogen yang berasal dari…
a. Udara
b. Tanah
c. Air
d. Karbohidrat
e. Protein
23. Organisme perlu melakukan respirasi, hal tersebut berkaitan dengan....
a. Daur Air
b. Daur Karbon
c. Daur Nitrogen
115
115
d. Daur Sulfur
e. Daur Fosfor
24. Suatu habitat diawali tumbuhnya organisme pioneer berupa lumut kerak
melapukkan benda mati dan diuraikan oleh pengurai menjadi zat anorganik
yang akan memperkaya unsur hara tanah sehingga benih yang jatuh pada
tempat tersebut akan tumbuh subur. Setelah itu akan tumbuh rumput, dan
pepohonan, bersamaan dengan itu pula hewan mulai memasuki komunitas
yang baru terbentuk dan akhirnya terbentuk ekosistem seimbang. Berlatar
belakang kasus tersebut peristiwa apa yang terjadi?
a. Aberasi sekunder
b. Suksesi sekunder
c. Suksesi primer
d. Degradasi sekunder
e. Degradasi primer
25. Di bawah ini yang seringkali menjadi vegetasi perintis adalah …
a. Berbatang keras
b. Alga dan lumut
c. Paku-pakuan
d. Lumut dan tumbuhan bunga
e. Tumbuhan air
116
Lampiran 9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KD 3.9
Sekolah : SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Ekosistem
Alokasi waktu : 3 x 45 menit (pertemuan ke-1)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
117
117
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek
fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia
dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran
agama yang dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memilki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dan bekerja sama dalam aktivitas sehari-
hari.
3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan
semua interaksi yang berlangsung di dalamnya.
4.9 Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dan
jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem dan menyajikan
hasilnya dalam bentuk media.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.9.1 Menyebutkan komponen-komponen ekosistem dan satuan
penyusunnya
3.9.2 Menjelaskan interaksi antar komponen ekosistem
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian ekosistem dan menyebutkan
komponen-komponen ekosistem serta satuan penyusunnya
2. Siswa mampu menjelaskan berbagai interaksi dalam ekosistem
D. Materi Pembelajaran
118
118
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dengan lingkungannya disebut ekologi. Tempat hidup makhluk hidup disebut
habitat.
Lingkungan makhluk hidup terdiri dari lingkungan biotik dan lingkungan
abiotik. Lingkungan biotik terdiri dari seluruh makhluk hidup. Lingkungan abiotik
terdiri dari suhu, cahaya, air, kelembapan, udara, garam-garam mineral, dan tanah.
Terdapat 3 interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Yaitu interaksi
antar-individu, interaksi antar-populasi, dan interaksi antara komponen abiotik dan
biotik.
Bentuk interaksi antar populasi adalah:
1. Predasi. Antara makan dan dimakan. Yang memakan disebut predator,
yang dimakan disebut mangsa (prey).
2. Kompetisi.
3. Simbiosis. Terdiri dari simbiosis mutualisme (sama-sama menguntungkan),
simbiosis komensalisme (satu diuntungkan dan satu lagi tidak diuntungkan maupun
tidak dirugikan. Contoh: anggrek menempel di pohon mangga), dan simbiosis
parasitisme (satu diuntungkan dan satu dirugikan). Suatu individu dibagi empat
yaitu produsen, konsumen, dekomposer (pengurai. Contoh: bakteri dan jamur), dan
detrivor (pemakan bangkai. Contoh: cacing tanah, siput, keluwing, bintang laut, dan
kutu kayu).
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Cooperative Learning STAD
Metode : Diskusi kelompok dan Tanya jawab
F. Media Pembelajaran
Media : Slide Powerpoint
Alat : LCD Projektor, Laptop, Spidol
119
119
G. Sumber Pembelajaran
Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Penerbit Erlangga
Bahan presentasi dan gambar
Buku Biologi lainnya yang relevan
Informasi skunder dari berbagai sumber, misalnya koran, majalah, jurnal,
buku sumber, dan internet.
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama
3 x 45 menit
Kegiatan Langkah-
langkah
Model STAD
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan Menciptakan
Situasi
Mengucapkan
salam, mengecek
kehadiran dan
kesiapan siswa
Apersepsi
menggali
pengetahuan
siswa dengan
bertanya tentang
ekosistem
Motivasi
Guru memberi
motivasi dengan
menunjukkan
contoh adanya
hubungan saling
ketergantungan
antar makhluk
hidup dengan
lingkungannya
(misalnya
manusia
memerlukan
oksigen untuk
bernapas, dan
tumbuhan
memerlukan
Menjawab salam
Siswa menjawab
pertanyaan
Siswa
mendengarkan
penjelasan guru
Siswa menyimak
penjelasan guru
(20
menit)
120
120
Penyampaian
model
Pembagian
Kelompok
karbondioksida
untuk
fotosintesis)
Tujuan
Pembelajaran
Guru
menyampaikan
tujuan dan
kompetensi
pembelajaran
yang akan
dicapai
Guru
menjelaskan
langkah-langkah
penggunaan
model student
team
achievement
divisions kepada
siswa
Guru membagi
siswa menjadi
kelompok-
kelompok kecil
yang heterogen
baik dari tingkat
kemampuan
akademik,
bahasa, suku,
jenis kelamin.
Kelompok terdiri
dari 4- 5 orang
Siswa
mendengarkan
dan mengikuti
arahan guru
Siswa bergabung
ke dalam
kelompok yang
telah ditentukan
Inti
Mengamati
dan
menanya
Penyajian
Materi Guru
menyiapkan
siswa untuk
melaksanakan
pretest
Guru
menjelaskan
secara singkat
materi mengenai
komponen
ekosistem, dan
Siswa
mengerjakan soal
pretest
Siswa
mendengarkan
penjelasan guru,
dan bertanya
mengenai materi
yang dibahas
(35
menit)
121
121
Eksplorasi
Mengasosiasi
Mengkomuni-
kasikan
memberi
kesempatan
kepada siswa
untuk bertanya
Penugasan
Kelompok Guru
membagikan
LKS kepada
setiap kelompok
untuk
didiskusikan
bersama
Siswa berdiskusi
dalam kelompok
untuk
mengerjakan LKS
(25
menit)
Pemantauan
kelompok Guru
membimbing
kelompok-
kelompok belajar
pada saat mereka
mengerjakan
tugas
Siswa bekerja
sama dan
berdiskusi dengan
anggota kelompok
Presentasi
kelompok Guru memilih
secara acak
beberapa
kelompok untuk
berbagi dengan
seluruh kelas
Masing-masing
kelompok terpilih
mempresentasikan
hasil diskusi
kepada teman
sekelasnya
(20menit)
Refleksi Guru
memberikan
penguatan
terhadap hasil
diskusi siswa
mengenai materi
Siswa menyimak
penjelasan guru
Kegiatan
Penutup
Evaluasi Guru mengajak
peserta didik
untuk menarik
kesimpulan dari
kegiatan yang
sudah
dilaksanakan.
Guru
memberikan
evaluasi dalam
bentuk kuis
individu
Guru menutup
pelajaran dengan
Peserta didik
bersama guru
menyusun
kesimpulan
Siswa
menjawab
pertanyaan
test secara
individu
Peserta didik
membaca doa dan
menjawab salam.
(35
menit)
122
122
doa dan
mengucapkan
salam penutup.
I. Penilaian
1. Metode dan Bentuk Instrumen
Teknik : tes dan non tes
Bentuk : - Instrumen penilaian kognitif
- Instrumen penilaian sikap
- Instrumen penilaian psikomotor
Instrumen : terlampir
Metode Bentuk Instrumen
Tes tertulis Pretest dan posttest
Kuis individu
1. Instrumen Kuis Individu
Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
3.9.1
1. Jelaskan
pengertian
ekosistem!
2. Sebutkan
contoh
komponen
abiotik dan
biotik!
1. Ekosistem merupakan suatu sistem
di mana terjadi
hubungan(interaksi) saling
ketergantungan antara komponen-
komponen di dalamnya, baik yang
berupa makhluk hidup maupun
yang tidak hidup
2. Abiotik : udara, air, tanah, garam
mineral, sinar matahari, suhu,
kelembapan, dan pH
Biotik : bakteri, jamur, ganggang,
lumut, tumbuhan paku, tumbuhan
tingkat tinggi, hewan invertebrate,
hewan vertebrata, termasuk
manusia
5
10
123
123
3.9.2
3. Sebutkan 8
tipe interaksi
antarspesies!
4. Jelaskan
yang
dimaksud
dengan
Netralisme,
Komensalis
me, dan
mutualisme!
3.netralisme,kompetisi,komensalisme,
amensalisme,parasitisme,predasi,proto
kooperasi dan mutualisme
4.netralisme: interaksi antar dua atau
lebih spesies yang masing-masing
tidak terpengaruh dengan adanya
asosiasi
Komensalisme: interaksi antar dua
atau lebih spesies yang salah satu
pihak untung, sedangkan pihak lain
tidak terpengaruh
Mutualisme: interaksi antar dua atau
lebih spesies yang masing-masing
pihak memperoleh keuntungan
5
10
Total skor maksimum 30
Nilai = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100
2. Instrumen Penilaian Sikap
Materi : Ekosistem
Kelas/Semester : X/2
Hari/Tanggal :
No. Nama Siswa Disiplin Teliti Kejujuran Jumlah
Skor Nilai
1.
2.
3.
4.
dst
124
124
*) Ketentuan:
1 = jika peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
2 = jika peserta didik mulai memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator, tetapi belum konsisten
3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam indikator
4 = jika peserta didik terus tenerus/konsisten memperlihatkan perilaku
yang tertera dalam indikator
5 = Jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam indikator
Penilaian :
Jumlah Skor X 100 =
20
Nilai afektif:
BT (Belum terlihat) < 25 = D
MT (Mulai Terlihat) 26 - 50 = C
MB (Mulai Berkembang) 51 – 75 = B
MK (Menjadi kebiasaan ) 76 – 100 = A
3. Instrumen Penilaian Psikomotorik
Rubrik Penilaian LKS:
No Aspek yang
dinilai Rubrik
Skor
maksimal
1
Melakukan
diskusi dan
observasi
dengan lengkap
dan benar.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
diisi lengkap dan tepat.
Bekerjasama dalam
kelompok diskusi.
Mengumpulkan LKS
dengan tepat waktu.
90
125
125
2
Melakukan
diskusi dan
observasi
dengan lengkap
tetapi kurang
tepat.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
diisi lengkap tetapi tidak
tepat.
Bekerjasama dalam
kelompok diskusi.
Mengumpulkan LKS
dengan tepat waktu.
80
3
Tidak
melakukan
diskusi dan
observasi tidak
teapt.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
diisi
Tidak bekerjasama dalam
diskusi kelompok. .
70
Mengetahui,
Guru Pamong SMA Negeri 9 Tangerang
Selatan,
Dwi Indriyati, S.Si
Tangerang Selatan, April 2018
Peneliti
Nabila Al Adawiyah
NIM. 1113016100030
126
126
Kisi-kisi Kuis Individu
Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
3.9.1
1.Jelaskan
pengertian
ekosistem!
2.Sebutkan contoh
komponen abiotik
dan biotik!
1.Ekosistem merupakan suatu
sistem di mana terjadi
hubungan(interaksi) saling
ketergantungan antara komponen-
komponen di dalamnya, baik yang
berupa makhluk hidup maupun
yang tidak hidup
2.Abiotik : udara, air, tanah, garam
mineral, sinar matahari, suhu,
kelembapan, dan pH
Biotik : bakteri, jamur,
ganggang, lumut, tumbuhan
paku, tumbuhan tingkat tinggi,
hewan invertebrate, hewan
vertebrata, termasuk manusia
5
10
3.9.2
3.Sebutkan 8 tipe
interaksi
antarspesies!
4.Jelaskan yang
dimaksud dengan
Netralisme,
Komensalisme, dan
mutualisme!
3.netralisme,kompetisi,komensalis
me,amensalisme,parasitisme,predas
i,protokooperasi dan mutualisme
4.netralisme: interaksi antar dua
atau lebih spesies yang masing-
masing tidak terpengaruh dengan
adanya asosiasi
Komensalisme: interaksi antar dua
atau lebih spesies yang salah satu
pihak untung, sedangkan pihak lain
tidak terpengaruh
Mutualisme: interaksi antar dua
atau lebih spesies yang masing-
masing pihak memperoleh
keuntungan
5
10
Total skor maksimum 30
127
127
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KD 3.9
Sekolah : SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Ekosistem
Alokasi waktu : 3 x 45 menit (pertemuan kedua)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
128
128
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek
fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia
dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran
agama yang dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memilki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dan bekerja sama dalam aktivitas sehari-
hari.
3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan
semua interaksi yang berlangsung di dalamnya.
4.9 Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dan
jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem dan menyajikan
hasilnya dalam bentuk media.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.9.3 Mengidentifikasi rantai makanan dan jaring-jaring makanan
3.9.4 Menjelaskan daur biogeokimia
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu membedakan rantai makanan dan jaring-jaring makanan
2. Siswa mampu menjelaskan salah satu atau salah dua dari daur biogeokimia
D. Materi Pembelajaran
Menurut Campbell dkk, a food chain is the sequence of food transfer from
tropic level to tropic level. Rantai makanan diartikan sebagai urutan perpindahan
makanan dari taraf trofi ke taraf trofi lainnya.
129
129
Pendapat lain mengatakan bahwa rantai makanan adalah perpindahan materi
dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Sedangkan
menurut Prawirohartono (2004: 124), rantai makanan adalah peristiwa memakan
dan dimakan dengan urutan dan arah tertentu. Berdasarkan beberapa pengertian
diatas maka dapat disimpulkan bahwa rantai makanan adalah kegiatan makan-
memakan antara organisme yang di dalamnya terjadi perpindahan materi atau
energi. Baik dalam rantai makanan maupun jaring-jaring makanan, terdapat
beberapa istilah yang harus kita kita ketahui yakni:
a. Produsen
Merupakan kelompok pertama dari rantai makanan yang biasanya terdiri atas
tumbuh-tumbuhan hijau, yang mengkonversi sebagian energi dari matahari
(melalui fotosintesis) melalui molekul-molekul organik yang digunakan dan
disimpan dalam jaringannya. Pada ekosistem air, produsen utamanya adalah alga,
sering dalam bentuk uniseluler yang membentuk fitoplankton.
b. Konsumen
Merupakan hewan-hewan yang memakan tumbuhan hijau dan juga yang
memakan satu sama lain. Konsumen primer adalah herbivora yang memakan
tumbuh-tumbuhan produsen primer. Konsumen sekunder memakan konsumen
primer, dan diikuti oleh konsumen tersier, kuartener, dan seterusnya dalam rantai
makanan.
c. Dekomposer (pengurai)
Terdiri atas bakteri, jamur (fungi), tumbuhan atau hewan yang memakan
organisme mati dan melepaskan zat-zat organik yang dihasilkan dari organisme itu
ke rantai makanan.
Contohnya seekor rusa yang mati di padang rumput mungkin akan digerogoti
oleh spesiespesies pemakan bangkai seperti burung bangkai dan gagak. Zat-zat
130
130
yang tidak dimakan mengalami penguraian oleh bakteri dan jamur, sehingga
bagian-bagian bangkai yang tidak dimakan oleh burung gagak, menjadi tersedia
bagi organisme-organisme lain.
Jaring-Jaring Makanan
Pada uraian sebelumnya tentang rantai makanan, dijelaskan bahwa setiap
organisme seakan-akan hanya memakan atau dimakan oleh satu organisme lain
saja. Hal yang sebenarnya terjadi adalah dalam suatu ekosistem tidaklah demikian.
Tiap organisme mungkin memakan atau dimakan lebih dari satu organisme dalam
satu rantai makanan yang sama atau makan dari rantai makanan lain. Ini biasanya
terjadi pada hewan karnivora taraf trofi tinggi.
Dalam ekosistem rantai makanan–rantai makanan itu saling berkaitan.
Kebanyakan sejenis hewan memakan beragam, dan makhluk tersebut pada
gilirannya juga menyediakan makanan untuk berbagai makhluk yang memakannya,
maka terjadi yang dinamakan jaring – jaring makanan (food web). Jaring- jaring
makanan merupakan rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain
sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan
terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan atau dimakan oleh
satu jenis makhluk hidup lainnya
Daur Biogeokimia
6. Daur Air
131
131
Daur air adalah sirkulasi tiada henti dari air yang di bumi, dimana air mampu
berpindah dari daratan ke udara, lalu kembali ke daratan lagi melalui 3 fase
perubahan yaitu cair dalam berbentuk air, padat dalam berbentuk es, dan gas dalam
berbentuk uap air.
Daur biogeokimia air dimulai dari adanya penguapan yang terjadi di
permukaan bumi. Panas matahari membuat air berubah menjadi uap air. Karena
massa jenis uap air yang lebih rendah dibanding massa jenis udara, uap air
kemudian naik ke atas atmosfer, terkondensasi, dan akhirnya membentuk awan.
Awan yang terbentuk kemudian berubah menjadi hujan karena pengaruh udara
panas dan perubahan suhu. Air hujan jatuh ke permukaan bumi, mengalir ke tempat
terendah, dan kembali ke lautan. Air yang sampai di laut kemudian menguap
kembali dan begitu seterusnya.
7. Daur Fosfor
Daur fosfor adalah daur biogeokimia yang berlangsung dengan memakan
waktu paling lama. Daur posfor dimulai dari terjadinya erosi atau pelapukan batuan.
Ion fosfor atau ion fosfat (PO43-) digunakan oleh tanaman untuk pertumbuhannya.
132
132
Tanaman dimakan oleh hewan dan manusia dan fosfor di dalamnya sebagai sumber
energi metabolisme pada sel. Semua organisme yang mati kemudian juga akan
melapuk sehingga fosfor akan terlepas ke tanah, terbawa oleh aliran air hujan dan
tertumpuk menjadi sedimentasi posfor di dasar lautan. Sedimen ini akan naik
kembali ke ke atas permukaan jika terjadi geseran gerak dasar bumi yang
membentuk daratan baru.
8. Daur Sulfur
Di alam, sulfur hanya tersedia dalam bentuk sulfur anorganik. Sulfur akan
direduksi menjadi sulfur dioksida (SO2) atau hidrogen sulfida (H2S) oleh bakteri
desulfibrio dan desulfomaculum. Daur sulfur dimulai dari adanya proses
pembakaran bahan bakar fosil atau karena adanya aktivitas gunung berapi.
Terjadinya proses pembakaran sulfur ini kemudian membuat gas sulfur naik ke
atmosfer bersatu dengan uap air dan membentuk awan. Sulfur akan ikut turun
bersama air hujan dan kondisi inilah yang dikenal dengan istilah hujan asam. Air
hujan asam akan masuk ke dalam tanah, dan sulfur akan diubah menjadi Sulfat, zat
yang sangat peting untuk metabolisme tumbuhan. Sulfat di alam hanya tersedia
dalam bentuk anorganik (SO42-). Sulfat ini mampu berpindah dari bumi atau alam
ke tubuh tumbuhan melalui penyerapan akar.
9. Daur Nitrogen
Senyawa organik seperti protein dan asam nukleat serta senyawa anorganik
seperti nitrat, nitrit, dan amonia adalah senyawa-senyawa yang dibentuk oleh unsur
nitrogen. Unsur nitrogen dapat tersedia di alam karena adanya daur nitrogen yang
berlangsung secara terus menerus melalui pola berikut ini:
133
133
1. Nitrogen yang terdapat di atmosfer jatuh ke permukaan tanah ikut bersama
air hujan atau karena proses fiksasi N oleh beberapa bakteri akar dan ganggang
seperti bakteri Rhizobium, bakteri Azotobacter, Clostridium, dan ganggang hijau.
2. Nitrogen di tanah kemudian digunakan oleh produsen dan tanaman sebagai
bahan baku pembentukan protein. Tanaman tersebut dikonsumsi oleh hewan dan
manusia dan oleh manusia nitrogen di dalamnya diubah ke dalam bentuk NH3 (gas
amoniak) dan NH4+ melalui proses amonifikasi.
3. Bakteri Nitrosomonas bia mengubah ammonium dan amoniak menjadi
Nitrat melalui proses denitrifikasi dan menjadikannya kembali berubah sebagai
nitrogen dalam bentuk gas untuk memulai kembali daur biogeokimia nya.
10. Daur Karbon dan oksigen
Daur karbon dan oksigen adalah daur biogeokimia yang terkait erat dengan
terjadinya proses respirasi dan fotosintesis yang berlangsung antar mahluk hidup.
Tanaman dan para produsen menggunakan karbondioksida sebagai bahan baku
dalam proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen, sedangkan manusia, hewan,
dan para konsumen menggunakan oksigen dan menghasilkan karbondioksida
melalui proses respirasi atau pernapasan.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Cooperative Learning STAD
Metode : Diskusi kelompok dan Tanya jawab
F. Media Pembelajaran
Media : Slide Powerpoint
Alat : LCD Projektor, Laptop, Spidol
G. Sumber Pembelajaran
Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Penerbit Erlangga
Bahan presentasi dan gambar
Buku Biologi lainnya yang relevan
134
134
Informasi skunder dari berbagai sumber, misalnya koran, majalah, jurnal,
buku sumber, dan internet.
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan kedua
3 x 45 menit
Kegiatan Langkah-
langkah
Model
STAD
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan Menciptaka
n Situasi
Mengucapkan
salam, mengecek
kehadiran dan
kesiapan siswa
Apersepsi
menggali
pengetahuan
siswa dengan
bertanya rantai
makanan, jaring-
jaring makanan,
daur biogeokimia
Motivasi
Guru memberi
motivasi
Tujuan
Pembelajaran
Guru
menyampaikan
tujuan dan
kompetensi
pembelajaran
yang akan
dicapai
Guru mengulang
kembali
ringkasan materi
pada pertemuan
sebelumnya
Menjawab salam
Siswa menjawab
pertanyaan
Siswa
mendengarkan
penjelasan guru
Siswa menyimak
penjelasan guru
Siswa
mendengarkan
pembahasan guru
(20
menit)
135
135
Guru
menyilahkan
siswa untuk
berkumpul
kembali ke dalam
kelompoknya
masing-masing
Siswa bergabung
ke dalam
kelompok
kembali yang
telah ditentukan
di pertemuan
sebelumnya
Inti
Mengamati
dan
menanya
Eksplorasi
Mengasosiasi
Mengkomuni-
kasikan
Penyajian
Materi Guru
menjelaskan
secara singkat
materi mengenai
jaring-jaring
makanan, rantai
makanan dan
daur biogeokimia
memberi
kesempatan
kepada siswa
untuk bertanya
Siswa
mendengarkan
penjelasan guru,
dan bertanya
mengenai materi
yang dibahas
(15
menit)
Penugasan
Kelompok Guru
membagikan
LKS kepada
setiap kelompok
untuk
didiskusikan
bersama
Siswa berdiskusi
dalam kelompok
untuk
mengerjakan LKS
(45
menit)
Pemantauan
kelompok Guru
membimbing
kelompok-
kelompok belajar
pada saat mereka
mengerjakan
tugas
Siswa bekerja
sama dan
berdiskusi dengan
anggota kelompok
Presentasi
kelompok Guru memilih
secara acak
beberapa
kelompok untuk
Masing-masing
kelompok terpilih
mempresentasikan
hasil diskusi
(20menit)
136
136
berbagi dengan
seluruh kelas
kepada teman
sekelasnya
Refleksi Guru
memberikan
penguatan
terhadap hasil
diskusi siswa
mengenai materi
Siswa menyimak
penjelasan guru
Kegiatan
Penutup
Evaluasi Guru mengajak
peserta didik
untuk menarik
kesimpulan dari
kegiatan yang
sudah
dilaksanakan.
Guru memberikan
evaluasi dalam
bentuk kuis
individu
Guru menutup
pelajaran dengan
doa dan
mengucapkan
salam penutup.
Peserta didik
bersama guru
menyusun
kesimpulan
Siswa
menjawab
pertanyaan
test secara
individu
Peserta didik
membaca doa dan
menjawab salam.
(35
menit)
I. Penilaian
1. Metode dan Bentuk Instrumen
Teknik : tes dan non tes
Bentuk : - Instrumen penilaian kognitif
- Instrumen penilaian sikap
- Instrumen penilaian psikomotor
Instrumen : terlampir
Metode Bentuk Instrumen
Tes tertulis Pretest dan posttest
Kuis individu
1. Instrumen Penilaian Kognitif (kuis)
Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
3.9.1
1. Jelaskan
perbedaan rantai
makanan dan
Rantai makanan : jalur perpindahan
energi dari satu tingkat trofik ke tingkat
trofik berikutnya melalui proses makan
10
137
137
jaring-jaring
makanan!
dan dimakan yang bentuk urutannya
lurus/linear
Jaring-jaring makanan : gabungan dari
berbagai rantai makanan yang saling
berhubungan dan kompleks
3.9.3
2. Jelaskan proses
siklus nitrogen!
Fikasasi atau pengikatan nitrogen dalam
air dilakukan oleh Bakteri Rhizobium
juga terjadi pada saat bersimbiosis
dengan akar tanaman.
Amonifikasi merupakan bagian dari
proses pembusukan/proses yang
mengubah nitrogen menjadi ammonia
Ammonia diubah menjadi nitrit disebut
nitrifikasi, Bakteri nitrifikasi tersebut
adalah Nitrosomonas dan Nitrosococcus
(mengubah amonia menjadi nitrit)
dan Nitrobacter (mengubah nitrit menjadi
nitrat) selanjutnya yang terakhir yaitu
proses perubahan nitrit dan nitrat menjadi
nitrogen kembali disebut proses
denitrifikasi
20
Total skor maksimum 30
Nilai = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100
2. Instrumen Penilaian Sikap
Materi : Ekosistem
Kelas/Semester : X/2
Hari/Tanggal :
No. Nama Siswa Disiplin Teliti Kejujuran Jumlah
Skor Nilai
1.
2.
3.
4.
dst
138
138
*) Ketentuan:
1 = jika peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
2 = jika peserta didik mulai memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator, tetapi belum konsisten
3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator
4 = jika peserta didik terus tenerus/konsisten memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam indikator
5 = Jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator
Penilaian :
Jumlah Skor X 100 =
20
Nilai afektif:
BT (Belum terlihat) < 25 = D
MT (Mulai Terlihat) 26 - 50 = C
MB (Mulai Berkembang) 51 – 75 = B
MK (Menjadi kebiasaan ) 76 – 100 = A
3. Instrumen Penilaian Psikomotorik
Rubrik Penilaian LKS:
No Aspek yang
dinilai Rubrik
Skor
maksimal
1
Melakukan
diskusi dan
observasi
dengan lengkap
dan benar.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
diisi lengkap dan tepat.
Bekerjasama dalam
kelompok diskusi.
Mengumpulkan LKS
dengan tepat waktu.
90
2
Melakukan
diskusi dan
observasi
dengan lengkap
Lembar Kerja Siswa (LKS)
diisi lengkap tetapi tidak
tepat.
80
139
139
tetapi kurang
tepat. Bekerjasama dalam
kelompok diskusi.
Mengumpulkan LKS
dengan tepat waktu.
3
Tidak
melakukan
diskusi dan
observasi tidak
teapt.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
diisi
Tidak bekerjasama dalam
diskusi kelompok. .
70
Mengetahui,
Guru Pamong SMA Negeri 9 Tangerang
Selatan,
Dwi Indriyati, S.Si
Tangerang Selatan, April 2018
Peneliti
Nabila Al Adawiyah
NIM. 1113016100030
140
140
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KD 3.9
Sekolah : SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Ekosistem
Alokasi waktu : 3 x 45 menit (pertemuan ketiga)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek
fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia
141
141
dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran
agama yang dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memilki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dan bekerja sama dalam aktivitas sehari-
hari.
3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan
semua interaksi yang berlangsung di dalamnya.
4.9 Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dan
jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem dan menyajikan
hasilnya dalam bentuk media.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.9.5 Mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam ekosistem
4.9.1 Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dan
jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam ekosistem
2. Siswa mampu membedakan suksesi primer dan suksesi sekunder
3. Siswa mampu mendesain bagan tentang interaksi antar komponen
ekosistem dan jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem
D. Materi Pembelajaran
Pengertian suksesi adalah proses perubahan ekosistem dalam kurun waktu
tertentu menuju ke arah lingkungan yang lebih teratur dan stabil. Proses suksesi
akan berakhir apabila lingkungan tersebut telah mencapai keadaan yang stabil atau
telah mencapai klimaks. Ekosistem yang klimaks dapat dikatakan telah memiliki
homeostatis, sehingga mampu mempertahankan kestabilan internalnya.
142
142
Pada Sukses terdapat dua jenis yaitu yang dikenal dengan suksesi primer dan
suksesi sekunder, yang membedakan antara suksesi primter dan suksesi sekunder
terletak pada kondisi habitat pada awal proses suksesi terjadi, dibawah ini
penjelasan mengenai suksesi primer dan suksesi sekunder :
3. Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi ketika komunitas awal terganggu dan mengakibatkan
hilangnya komunitas awal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas
asal tersebut akan terbentuk substrat dan habitat baru.
4. Suksesi Sekunder
Apabila dalam suatu ekosistem alami mengalami gangguan, baik secara
alami ataupun buatan (karena manusia), dan gangguan tersebut tidak merusak
total tempat tumbuh organisme yang ada sehingga dalam
ekosistem tersebut substrat lama dan kehidupan lama masih ada.
Faktor yang memengaruhi proses suksesi, yaitu:
6. Luasnya habitat asal yang mengalami kerusakan.
7. Jenis-jenis tumbuhan di sekitar ekosistem yang terganggu.
8. Kecepatan pemencaran biji atau benih dalam ekosistem tersebut.
9. Iklim, terutama arah dan kecepatan angin yang membawa biji, spora. dan
benih lain serta curah hujan yang sangat berpengaruh dalam proses
perkecambahan.
10. Jenis substrat baru yang terbentuk.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Cooperative Learning STAD
Metode : Diskusi kelompok dan Tanya jawab
143
143
F. Media Pembelajaran
Media : Slide Powerpoint
Alat : LCD Projektor, Laptop, Spidol
G. Sumber Pembelajaran
Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Penerbit Erlangga
Bahan presentasi dan gambar
Buku Biologi lainnya yang relevan
Informasi skunder dari berbagai sumber, misalnya koran, majalah, jurnal,
buku sumber, dan internet.
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ketiga
3 x 45 menit
Kegiatan Langkah-
langkah
Model
STAD
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan Menciptak
an Situasi
Mengucapkan
salam, mengecek
kehadiran dan
kesiapan siswa
Apersepsi
menggali
pengetahuan
siswa dengan
bertanya tentang
masalah-masalah
dalam ekosistem
Motivasi
Guru memberi
motivasi dengan
menunjukkan
contoh masalah-
masalah dalam
ekosistem
Tujuan
Pembelajaran
Guru
menyampaikan
tujuan dan
kompetensi
pembelajaran
Menjawab salam
Siswa menjawab
pertanyaan
Siswa
mendengarkan
penjelasan guru
Siswa menyimak
penjelasan guru
(20
menit)
144
144
yang akan
dicapai
Guru mengulang
kembali
ringkasan materi
pada pertemuan
sebelumnya
Guru
menyilahkan
siswa untuk
berkumpul
kembali ke dalam
kelompoknya
masing-masing
Siswa
mendengarkan
pembahasan guru
Siswa bergabung
ke dalam
kelompok
kembali yang
telah ditentukan
di pertemuan
sebelumnya
Inti
Mengamati
dan
menanya
Eksplorasi
Mengasosiasi
Penyajian
Materi Guru
menjelaskan
secara singkat
materi mengenai
masalah-masalah
dalam ekosistem
memberi
kesempatan
kepada siswa
untuk bertanya
Siswa
mendengarkan
penjelasan guru,
dan bertanya
mengenai materi
yang dibahas
(15
menit)
Penugasan
Kelompok Guru
membagikan
LKS kepada
setiap kelompok
untuk
didiskusikan
bersama
Siswa berdiskusi
dalam kelompok
untuk
mengerjakan LKS
(40
menit)
Pemantaua
n
kelompok
Guru
membimbing
kelompok-
kelompok belajar
pada saat mereka
mengerjakan
tugas
Siswa bekerja
sama dan
berdiskusi dengan
anggota kelompok
145
145
Mengkomuni-
kasikan
Presentasi
kelompok Guru memilih
secara acak
beberapa
kelompok untuk
berbagi dengan
seluruh kelas
Masing-masing
kelompok terpilih
mempresentasikan
hasil diskusi
kepada teman
sekelasnya
(20menit)
Refleksi Guru
memberikan
penguatan
terhadap hasil
diskusi siswa
mengenai materi
Siswa menyimak
penjelasan guru
Kegiatan
Penutup
Evaluasi Guru mengajak
peserta didik
untuk menarik
kesimpulan dari
kegiatan yang
sudah
dilaksanakan.
Guru memberikan
evaluasi dalam
bentuk kuis
individu
Guru memberikan
soal posttest
Guru menutup
pelajaran dengan
doa dan
mengucapkan
salam penutup.
Peserta didik
bersama guru
menyusun
kesimpulan
Siswa
menjawab
pertanyaan
test secara
individu
Siswa
menjawab
soal posttest
Peserta didik
membaca doa dan
menjawab salam.
(40
menit)
I. Penilaian
1. Metode dan Bentuk Instrumen
Teknik : tes dan non tes
Bentuk : - Instrumen penilaian kognitif
- Instrumen penilaian sikap
- Instrumen penilaian psikomotor
Instrumen : terlampir
Metode Bentuk Instrumen
Tes tertulis Pretest dan posttest
Kuis individu
146
146
1. Instrumen Penilaian Kognitif(kuis)
Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
3.9.1
1. Buatlah
skema urutan
perkembang-
an vegetasi
pada suksesi
primer!
2. Buatlah tabel
perbedaan
suksesi
primer dan
suksesi
sekunder!
1. Permukaan tanah terbuka-vegetasi
perintis(lichen)-vegetasi
cryptogamae(jamur, ganggang, lumut,
tumbuhan paku)-vegetasi rumput dan semak
kecil-vegetasi semak belukar-vegetasi perdu
dan pohon-vegetasi klimaks
2.
no faktor Suksesi
primer
Suksesi
sekunder
1 Komunitas
asal
Hilang Masih ada
sebagian
2 Lahan Terbuka Tertutup
oleh
vegetasi
yg rusak
3 Vegetasi
awal
Ganggang
biru, lichen
Selain vegetasi
perintis(pohon
)
4 Asal
kehidupan
Di luar
habitat
asli
Sebagian dari
habitat asli,
sebagian
lainnya dari
luar
10
20
Total skor maksimum 30
Nilai = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100
2. Instrumen Penilaian Sikap
Materi : Ekosistem
Kelas/Semester : X/2
Hari/Tanggal :
No. Nama Siswa Disiplin Teliti Kejujuran Jumlah
Skor Nilai
1.
147
147
2.
3.
4.
dst
*) Ketentuan:
1 = jika peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
2 = jika peserta didik mulai memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator, tetapi belum konsisten
3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam indikator
4 = jika peserta didik terus tenerus/konsisten memperlihatkan perilaku
yang tertera dalam indikator
5 = Jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam indikator
Penilaian :
Jumlah Skor X 100 =
20
Nilai afektif:
BT (Belum terlihat) < 25 = D
MT (Mulai Terlihat) 26 - 50 = C
MB (Mulai Berkembang) 51 – 75 = B
MK (Menjadi kebiasaan ) 76 – 100 = A
3. Instrumen Penilaian Psikomotorik
Rubrik Penilaian LKS:
No Aspek yang
dinilai Rubrik
Skor
maksimal
1
Melakukan
diskusi dan
observasi
dengan lengkap
dan benar.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
diisi lengkap dan tepat.
Bekerjasama dalam
kelompok diskusi.
90
148
148
Mengetahui,
Guru Pamong SMA Negeri 9 Tangerang
Selatan,
Dwi Indriyati, S.Si
Tangerang Selatan, April 2018
Peneliti
Nabila Al Adawiyah
NIM. 1113016100030
Mengumpulkan LKS
dengan tepat waktu.
2
Melakukan
diskusi dan
observasi
dengan lengkap
tetapi kurang
tepat.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
diisi lengkap tetapi tidak
tepat.
Bekerjasama dalam
kelompok diskusi.
Mengumpulkan LKS
dengan tepat waktu.
80
3
Tidak
melakukan
diskusi dan
observasi tidak
teapt.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
diisi
Tidak bekerjasama dalam
diskusi kelompok. .
70
149
Lampiran 10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KD 3.9
Sekolah : SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Ekosistem
Alokasi waktu : 3 x 45 menit (pertemuan 1)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
150
150
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek
fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia
dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran
agama yang dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memilki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;
kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dan bekerja sama dalam
aktivitas sehari-hari.
3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem
dan semua interaksi yang berlangsung di dalamnya.
4.9 Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dan
jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem dan menyajikan
hasilnya dalam bentuk media.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.9.6 Menyebutkan komponen-komponen ekosistem dan satuan penyusunnya
3.9.7 Menjelaskan interaksi antar komponen ekosistem
C. Tujuan Pembelajaran
3. Siswa mampu menjelaskan pengertian ekosistem dan menyebutkan
komponen-komponen ekosistem serta satuan penyusunnya
4. Siswa mampu menjelaskan berbagai interaksi dalam ekosistem
D. Materi Pembelajaran
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dengan lingkungannya disebut ekologi. Tempat hidup makhluk hidup disebut
habitat.
Lingkungan makhluk hidup terdiri dari lingkungan biotik dan lingkungan
abiotik. Lingkungan biotik terdiri dari seluruh makhluk hidup. Lingkungan abiotik
terdiri dari suhu, cahaya, air, kelembapan, udara, garam-garam mineral, dan tanah.
151
151
Terdapat 3 interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Yaitu interaksi
antar-individu, interaksi antar-populasi, dan interaksi antara komponen abiotik dan
biotik.
Bentuk interaksi antar populasi adalah:
1. Predasi. Antara makan dan dimakan. Yang memakan disebut predator,
yang dimakan disebut mangsa (prey).
2. Kompetisi.
3. Simbiosis. Terdiri dari simbiosis mutualisme (sama-sama menguntungkan),
simbiosis komensalisme (satu diuntungkan dan satu lagi tidak diuntungkan
maupun tidak dirugikan. Contoh: anggrek menempel di pohon mangga), dan
simbiosis parasitisme (satu diuntungkan dan satu dirugikan).
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Cooperative Learning NHT (Numbered Head Together)
Metode : Diskusi kelompok dan Tanya jawab
F. Media Pembelajaran
Media : Slide Powerpoint
Alat : LCD Projektor, Laptop, Spidol
G. Sumber Pembelajaran
Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Penerbit Erlangga
Bahan presentasi dan gambar
Buku Biologi lainnya yang relevan
Informasi skunder dari berbagai sumber, misalnya koran, majalah, jurnal,
buku sumber, dan internet.
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. x 45 menit
Kegiatan Langkah-
langkah
Model NHT
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
152
152
Pendahuluan Menciptakan
Situasi
Penyampaian
model
Mengucapkan
salam, mengecek
kehadiran dan
kesiapan siswa
Apersepsi
menggali
pengetahuan
siswa dengan
bertanya tentang
ekosistem
Motivasi
Guru memberi
motivasi dengan
menunjukkan
contoh adanya
hubungan saling
ketergantungan
antar makhluk
hidup dengan
lingkungannya
(misalnya
manusia
memerlukan
oksigen untuk
bernapas, dan
tumbuhan
memerlukan
karbondioksida
untuk
fotosintesis)
Tujuan
Pembelajaran
Guru
menyampaikan
tujuan dan
kompetensi
pembelajaran
yang akan
dicapai
Guru
menjelaskan
langkah-langkah
penggunaan
model Numbered
Menjawab salam
Siswa menjawab
pertanyaan
Siswa
mendengarkan
penjelasan guru
Siswa menyimak
penjelasan guru
Siswa
mendengarkan
dan mengikuti
arahan guru
(20
menit)
153
153
Pembagian
Kelompok
dan
penomoran
(FASE 1)
Head Together
kepada siswa
Guru membagi
siswa menjadi
kelompok-
kelompok kecil
yang heterogen
baik dari tingkat
kemampuan
akademik,
bahasa, suku,
jenis kelamin.
Kelompok terdiri
dari 4- 5 orang
Memberi nomor
pada masing-
masing siswa
dalam kelompok
sehinggga tiap
siswa dalam
kelompok
tersebut
mempunyai
nomor
Siswa bergabung
ke dalam
kelompok yang
telah ditentukan
Peserta didik
mendapatkan
nomor untuk
masing-masing
orang
Inti
Mengamati
dan
menanya
Eksplorasi
Penyajian
Materi Guru
menjelaskan
secara singkat
materi mengenai
komponen
ekosistem, dan
memberi
kesempatan
kepada siswa
untuk bertanya
Siswa
mendengarkan
penjelasan guru,
dan bertanya
mengenai materi
yang dibahas
(35
menit)
Penugasan
Kelompok
(FASE 3)
Guru
membagikan
LKS kepada
setiap kelompok
untuk
didiskusikan
bersama
Siswa berdiskusi
dalam kelompok
untuk
mengerjakan LKS
(25
menit)
Pemantauan
kelompok Guru
membimbing
kelompok-
Siswa bekerja
sama dan
154
154
Mengasosiasi
Mengkomuni-
kasikan
kelompok belajar
pada saat mereka
mengerjakan
tugas
berdiskusi dengan
anggota kelompok
Presentasi
kelompok
(FASE 2)
dan (FASE 4)
Guru memanggil
satu nomor
tertentu secara
acak kemudian
siswa dari tiap
kelompok
dengan nomor
yang sama
mengangkat
tangan dan
menyiapkan
jawaban untuk
berbagi dengan
seluruh kelas
Peserta didik
dengan nomor
yang terpilih
mempresentasikan
hasil diskusi
kepada teman
sekelasnya
Peserta didik yang
lain menanggapi
atau
menambahkan
hasil presentasi
temannya
(20menit)
Refleksi Guru
memberikan
penguatan
terhadap hasil
diskusi siswa
mengenai materi
Siswa menyimak
penjelasan guru
Kegiatan
Penutup
Evaluasi Guru mengajak
peserta didik
untuk menarik
kesimpulan dari
kegiatan yang
sudah
dilaksanakan.
Guru
memberikan soal
evaluasi
Guru menutup
pelajaran dengan
doa dan
mengucapkan
salam penutup.
Peserta didik
bersama guru
menyusun
kesimpulan
Siswa
menjawab
pertanyaan
test secara
individu
Peserta didik
membaca doa dan
menjawab salam.
(35
menit)
I. Penilaian
2. Metode dan Bentuk Instrumen
Teknik : tes dan non tes
Bentuk : - Instrumen penilaian kognitif
155
155
- Instrumen penilaian sikap
- Instrumen penilaian psikomotor
Instrumen : terlampir
Metode Bentuk Instrumen
Tes tertulis Pretest dan posttest
Kuis individu
4. Instrumen Penilaian Kognitif
Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
3.9.1
3. Jelaskan
pengertian
ekosistem!
4. Sebutkan contoh
komponen
abiotik dan
biotik!
5. Ekosistem merupakan suatu
sistem di mana terjadi
hubungan(interaksi) saling
ketergantungan antara
komponen-komponen di
dalamnya, baik yang berupa
makhluk hidup maupun yang
tidak hidup
6. Abiotik : udara, air, tanah,
garam mineral, sinar matahari,
suhu, kelembapan, dan pH
Biotik : bakteri, jamur,
ganggang, lumut, tumbuhan
paku, tumbuhan tingkat tinggi,
hewan invertebrate, hewan
vertebrata, termasuk manusia
5
10
3.9.4
7. Sebutkan 8 tipe
interaksi
antarspesies!
8. Jelaskan yang
dimaksud dengan
Netralisme,
Komensalisme,
dan mutualisme!
3.netralisme,kompetisi,komensalis
me,amensalisme,parasitisme,pred
asi,protokooperasi dan
mutualisme
4.netralisme: interaksi antar dua
atau lebih spesies yang masing-
masing tidak terpengaruh dengan
adanya asosiasi
Komensalisme: interaksi antar dua
atau lebih spesies yang salah satu
pihak untung, sedangkan pihak
lain tidak terpengaruh
Mutualisme: interaksi antar dua
atau lebih spesies yang masing-
5
10
156
156
masing pihak memperoleh
keuntungan
Total skor maksimum 30
Nilai = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100
5. Instrumen Penilaian Sikap
Materi : Ekosistem
Kelas/Semester : X/2
Hari/Tanggal :
No. Nama Siswa Disiplin Teliti Kejujuran Jumlah
Skor Nilai
1.
2.
3.
4.
dst
*) Ketentuan:
1 = jika peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
2 = jika peserta didik mulai memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator, tetapi belum konsisten
157
157
3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator
4 = jika peserta didik terus tenerus/konsisten memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam indikator
5 = Jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator
Penilaian :
Jumlah Skor X 100 =
20
Nilai afektif:
BT (Belum terlihat) < 25 = D
MT (Mulai Terlihat) 26 - 50 = C
MB (Mulai Berkembang) 51 – 75 = B
MK (Menjadi kebiasaan ) 76 – 100 = A
6. Instrumen Penilaian Psikomotorik
Rubrik Penilaian LKS:
No Aspek yang
dinilai Rubrik
Skor
maksimal
1
Melakukan
diskusi dan
observasi
dengan lengkap
dan benar.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
diisi lengkap dan tepat.
Bekerjasama dalam
kelompok diskusi.
Mengumpulkan LKS
dengan tepat waktu.
90
2
Melakukan
diskusi dan
observasi
dengan lengkap
tetapi kurang
tepat.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
diisi lengkap tetapi tidak
tepat.
Bekerjasama dalam
kelompok diskusi.
Mengumpulkan LKS
dengan tepat waktu.
80
3
Tidak
melakukan
diskusi dan
Lembar Kerja Siswa (LKS)
diisi 70
158
158
observasi tidak
teapt. Tidak bekerjasama dalam
diskusi kelompok. .
Mengetahui,
Guru Pamong SMA Negeri 9 Tangerang
Selatan,
Dwi Indriyati, S.Si
Tangerang Selatan, April 2018
Peneliti
Nabila Al Adawiyah
NIM. 1113016100030
159
159
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KD 3.9
Sekolah : SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Ekosistem
Alokasi waktu : 3 x 45 menit (pertemuan 2)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
160
160
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek
fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia
dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran
agama yang dianutnya
2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memilki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dan bekerja sama dalam aktivitas sehari-
hari.
3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan
semua interaksi yang berlangsung di dalamnya.
4.9 Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dan
jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem dan menyajikan
hasilnya dalam bentuk media.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.9.8 Mengidentifikasi rantai makanan dan jaring-jaring makanan
3.9.9 Menjelaskan daur biogeokimia
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu membedakan rantai makanan dan jaring-jaring makanan
2. Siswa mampu menjelaskan salah satu atau salah dua dari daur biogeokimia
D. Materi Pembelajaran
Menurut Campbell dkk, a food chain is the sequence of food transfer from
tropic level to tropic level. Rantai makanan diartikan sebagai urutan perpindahan
makanan dari taraf trofi ke taraf trofi lainnya.
161
161
Pendapat lain mengatakan bahwa rantai makanan adalah perpindahan materi
dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Sedangkan
menurut Prawirohartono (2004: 124), rantai makanan adalah peristiwa memakan
dan dimakan dengan urutan dan arah tertentu. Berdasarkan beberapa pengertian
diatas maka dapat disimpulkan bahwa rantai makanan adalah kegiatan makan-
memakan antara organisme yang di dalamnya terjadi perpindahan materi atau
energi. Baik dalam rantai makanan maupun jaring-jaring makanan, terdapat
beberapa istilah yang harus kita kita ketahui yakni:
a. Produsen
Merupakan kelompok pertama dari rantai makanan yang biasanya terdiri atas
tumbuh-tumbuhan hijau, yang mengkonversi sebagian energi dari matahari
(melalui fotosintesis) melalui molekul-molekul organik yang digunakan dan
disimpan dalam jaringannya. Pada ekosistem air, produsen utamanya adalah alga,
sering dalam bentuk uniseluler yang membentuk fitoplankton.
b. Konsumen
Merupakan hewan-hewan yang memakan tumbuhan hijau dan juga yang
memakan satu sama lain. Konsumen primer adalah herbivora yang memakan
tumbuh-tumbuhan produsen primer. Konsumen sekunder memakan konsumen
primer, dan diikuti oleh konsumen tersier, kuartener, dan seterusnya dalam rantai
makanan.
c. Dekomposer (pengurai)
Terdiri atas bakteri, jamur (fungi), tumbuhan atau hewan yang memakan
organisme mati dan melepaskan zat-zat organik yang dihasilkan dari organisme itu
ke rantai makanan.
Contohnya seekor rusa yang mati di padang rumput mungkin akan digerogoti
oleh spesiespesies pemakan bangkai seperti burung bangkai dan gagak. Zat-zat
yang tidak dimakan mengalami penguraian oleh bakteri dan jamur, sehingga
bagian-bagian bangkai yang tidak dimakan oleh burung gagak, menjadi tersedia
bagi organisme-organisme lain.
Jaring-Jaring Makanan
162
162
Pada uraian sebelumnya tentang rantai makanan, dijelaskan bahwa setiap
organisme seakan-akan hanya memakan atau dimakan oleh satu organisme lain
saja. Hal yang sebenarnya terjadi adalah dalam suatu ekosistem tidaklah demikian.
Tiap organisme mungkin memakan atau dimakan lebih dari satu organisme dalam
satu rantai makanan yang sama atau makan dari rantai makanan lain. Ini biasanya
terjadi pada hewan karnivora taraf trofi tinggi.
Dalam ekosistem rantai makanan–rantai makanan itu saling berkaitan.
Kebanyakan sejenis hewan memakan beragam, dan makhluk tersebut pada
gilirannya juga menyediakan makanan untuk berbagai makhluk yang memakannya,
maka terjadi yang dinamakan jaring – jaring makanan (food web). Jaring- jaring
makanan merupakan rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain
sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan
terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan atau dimakan oleh
satu jenis makhluk hidup lainnya
Daur Biogeokimia
1. Daur Air
163
163
Daur air adalah sirkulasi tiada henti dari air yang di bumi, dimana air mampu
berpindah dari daratan ke udara, lalu kembali ke daratan lagi melalui 3 fase
perubahan yaitu cair dalam berbentuk air, padat dalam berbentuk es, dan gas dalam
berbentuk uap air.
Daur biogeokimia air dimulai dari adanya penguapan yang terjadi di
permukaan bumi. Panas matahari membuat air berubah menjadi uap air. Karena
massa jenis uap air yang lebih rendah dibanding massa jenis udara, uap air
kemudian naik ke atas atmosfer, terkondensasi, dan akhirnya membentuk awan.
Awan yang terbentuk kemudian berubah menjadi hujan karena pengaruh udara
panas dan perubahan suhu. Air hujan jatuh ke permukaan bumi, mengalir ke tempat
terendah, dan kembali ke lautan. Air yang sampai di laut kemudian menguap
kembali dan begitu seterusnya.
2. Daur Fosfor
Daur fosfor adalah daur biogeokimia yang berlangsung dengan memakan
waktu paling lama. Daur posfor dimulai dari terjadinya erosi atau pelapukan batuan.
Ion fosfor atau ion fosfat (PO43-) digunakan oleh tanaman untuk pertumbuhannya.
164
164
Tanaman dimakan oleh hewan dan manusia dan fosfor di dalamnya sebagai sumber
energi metabolisme pada sel. Semua organisme yang mati kemudian juga akan
melapuk sehingga fosfor akan terlepas ke tanah, terbawa oleh aliran air hujan dan
tertumpuk menjadi sedimentasi posfor di dasar lautan. Sedimen ini akan naik
kembali ke ke atas permukaan jika terjadi geseran gerak dasar bumi yang
membentuk daratan baru.
3. Daur Sulfur
Di alam, sulfur hanya tersedia dalam bentuk sulfur anorganik. Sulfur akan
direduksi menjadi sulfur dioksida (SO2) atau hidrogen sulfida (H2S) oleh bakteri
desulfibrio dan desulfomaculum. Daur sulfur dimulai dari adanya proses
pembakaran bahan bakar fosil atau karena adanya aktivitas gunung berapi.
Terjadinya proses pembakaran sulfur ini kemudian membuat gas sulfur naik ke
atmosfer bersatu dengan uap air dan membentuk awan. Sulfur akan ikut turun
bersama air hujan dan kondisi inilah yang dikenal dengan istilah hujan asam. Air
hujan asam akan masuk ke dalam tanah, dan sulfur akan diubah menjadi Sulfat, zat
yang sangat peting untuk metabolisme tumbuhan. Sulfat di alam hanya tersedia
dalam bentuk anorganik (SO42-). Sulfat ini mampu berpindah dari bumi atau alam
ke tubuh tumbuhan melalui penyerapan akar.
4. Daur Nitrogen
Senyawa organik seperti protein dan asam nukleat serta senyawa anorganik
seperti nitrat, nitrit, dan amonia adalah senyawa-senyawa yang dibentuk oleh unsur
nitrogen. Unsur nitrogen dapat tersedia di alam karena adanya daur nitrogen yang
berlangsung secara terus menerus melalui pola berikut ini:
165
165
1. Nitrogen yang terdapat di atmosfer jatuh ke permukaan tanah ikut bersama
air hujan atau karena proses fiksasi N oleh beberapa bakteri akar dan ganggang
seperti bakteri Rhizobium, bakteri Azotobacter, Clostridium, dan ganggang hijau.
2. Nitrogen di tanah kemudian digunakan oleh produsen dan tanaman sebagai
bahan baku pembentukan protein. Tanaman tersebut dikonsumsi oleh hewan dan
manusia dan oleh manusia nitrogen di dalamnya diubah ke dalam bentuk NH3 (gas
amoniak) dan NH4+ melalui proses amonifikasi.
3. Bakteri Nitrosomonas bia mengubah ammonium dan amoniak menjadi
Nitrat melalui proses denitrifikasi dan menjadikannya kembali berubah sebagai
nitrogen dalam bentuk gas untuk memulai kembali daur biogeokimia nya.
5. Daur Karbon dan oksigen
Daur karbon dan oksigen adalah daur biogeokimia yang terkait erat dengan
terjadinya proses respirasi dan fotosintesis yang berlangsung antar mahluk hidup.
Tanaman dan para produsen menggunakan karbondioksida sebagai bahan baku
dalam proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen, sedangkan manusia, hewan,
dan para konsumen menggunakan oksigen dan menghasilkan karbondioksida
melalui proses respirasi atau pernapasan.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Cooperative Learning NHT (Numbered Head Together)
Metode : Diskusi kelompok dan Tanya jawab
F. Media Pembelajaran
Media : Slide Powerpoint
Alat : LCD Projektor, Laptop, Spidol
G. Sumber Pembelajaran
Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Penerbit Erlangga
Bahan presentasi dan gambar
Buku Biologi lainnya yang relevan
Informasi skunder dari berbagai sumber, misalnya koran, majalah, jurnal,
buku sumber, dan internet.
166
166
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan kedua
3 x 45 menit
Kegiatan Langkah-
langkah
Model NHT
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan Menciptakan
Situasi
Mengucapkan
salam, mengecek
kehadiran dan
kesiapan siswa
Apersepsi
menggali
pengetahuan
siswa dengan
bertanya tentang
rantai makanan,
jaring-jaring
makanan dan
daur biogeokimia
Motivasi
Guru memberi
motivasi
Tujuan
Pembelajaran
Guru
menyampaikan
tujuan dan
kompetensi
pembelajaran
yang akan
dicapai
Guru membahas
singkat
pertemuan
minggu lalu
Menjawab salam
Siswa menjawab
pertanyaan
Siswa
mendengarkan
penjelasan guru
Siswa menyimak
penjelasan guru
Siswa
mendengarkan
dan mengikuti
arahan guru
Siswa bergabung
kembali ke dalam
kelompok yang
telah ditentukan
(20
menit)
167
167
Inti
Mengamati
dan
menanya
Eksplorasi
Mengasosiasi
Mengkomuni-
kasikan
Penyajian
Materi Guru
menyiapkan
siswa untuk
melaksanakan
pretest
Guru
menjelaskan
secara singkat
materi mengenai
rantai makanan,
jaring-jaring
makanan dan
daur biogeokimia
dan memberi
kesempatan
kepada siswa
untuk bertanya
Siswa
mengerjakan soal
pretest
Siswa
mendengarkan
penjelasan guru,
dan bertanya
mengenai materi
yang dibahas
(35
menit)
Penugasan
Kelompok Guru
membagikan
LKS kepada
setiap kelompok
untuk
didiskusikan
bersama
Siswa berdiskusi
dalam kelompok
untuk
mengerjakan LKS
(25
menit)
Pemantauan
kelompok Guru
membimbing
kelompok-
kelompok belajar
pada saat mereka
mengerjakan
tugas
Siswa bekerja
sama dan
berdiskusi dengan
anggota kelompok
Presentasi
kelompok Guru memanggil
satu nomor
tertentu secara
acak kemudian
siswa dari tiap
kelompok
Masing-masing
nomor terpilih
mempresentasikan
hasil diskusi
kepada teman
sekelasnya
(20menit)
168
168
dengan nomor
yang sama
mengangkat
tangan dan
menyiapkan
jawaban untuk
berbagi dengan
seluruh kelas
Refleksi Guru
memberikan
penguatan
terhadap hasil
diskusi siswa
mengenai materi
Siswa menyimak
penjelasan guru
Kegiatan
Penutup
Evaluasi Guru mengajak
peserta didik
untuk menarik
kesimpulan dari
kegiatan yang
sudah
dilaksanakan.
Guru memberikan
soal evaluasi
Guru menutup
pelajaran dengan
doa dan
mengucapkan
salam penutup.
Peserta didik
bersama guru
menyusun
kesimpulan
Siswa
menjawab
pertanyaan
test secara
individu
Peserta didik
membaca doa dan
menjawab salam.
(35
menit)
I. Penilaian
1. Metode dan Bentuk Instrumen
Teknik : tes dan non tes
Bentuk : - Instrumen penilaian kognitif
- Instrumen penilaian sikap
- Instrumen penilaian psikomotor
Instrumen : terlampir
Metode Bentuk Instrumen
Tes tertulis Pretest dan posttest
Kuis individu
169
169
1. Instrumen Penilaian Kognitif
Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
3.9.1
1. Jelaskan
perbedaan
rantai
makanan dan
jaring-jaring
makanan!
Rantai makanan : jalur perpindahan
energi dari satu tingkat trofik ke
tingkat trofik berikutnya melalui
proses makan dan dimakan yang
bentuk urutannya lurus/linear
Jaring-jaring makanan : gabungan dari
berbagai rantai makanan yang saling
berhubungan dan kompleks
10
3.9.5
2. Jelaskan
proses siklus
nitrogen!
Fikasasi atau pengikatan nitrogen
dalam air dilakukan oleh Bakteri
Rhizobium juga terjadi pada saat
bersimbiosis dengan akar tanaman.
Amonifikasi merupakan bagian dari
proses pembusukan/proses yang
mengubah nitrogen menjadi ammonia
Ammonia diubah menjadi nitrit
disebut nitrifikasi, Bakteri nitrifikasi
tersebut adalah Nitrosomonas dan
Nitrosococcus (mengubah amonia
menjadi nitrit)
dan Nitrobacter (mengubah nitrit
menjadi nitrat) selanjutnya yang
terakhir yaitu proses perubahan nitrit
dan nitrat menjadi nitrogen kembali
disebut proses denitrifikasi
20
Total skor maksimum 30
Nilai = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100
2. Instrumen Penilaian Sikap
Materi : Ekosistem
Kelas/Semester : X/2
Hari/Tanggal :
No. Nama Siswa Disiplin Teliti Kejujuran Jumlah
Skor Nilai
1.
170
170
2.
3.
4.
dst
*) Ketentuan:
1 = jika peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
2 = jika peserta didik mulai memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator, tetapi belum konsisten
3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam indikator
4 = jika peserta didik terus tenerus/konsisten memperlihatkan perilaku
yang tertera dalam indikator
5 = Jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam indikator
Penilaian :
Jumlah Skor X 100 =
20
Nilai afektif:
BT (Belum terlihat) < 25 = D
MT (Mulai Terlihat) 26 - 50 = C
MB (Mulai Berkembang) 51 – 75 = B
MK (Menjadi kebiasaan ) 76 – 100 = A
3. Instrumen Penilaian Psikomotorik
Rubrik Penilaian LKS:
No Aspek yang
dinilai Rubrik
Skor
maksimal
1
Melakukan
diskusi dan
observasi dengan
Lembar Kerja Siswa (LKS)
diisi lengkap dan tepat. 90
171
171
lengkap dan
benar. Bekerjasama dalam
kelompok diskusi.
Mengumpulkan LKS
dengan tepat waktu.
2
Melakukan
diskusi dan
observasi dengan
lengkap tetapi
kurang tepat.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
diisi lengkap tetapi tidak
tepat.
Bekerjasama dalam
kelompok diskusi.
Mengumpulkan LKS
dengan tepat waktu.
80
3
Tidak melakukan
diskusi dan
observasi tidak
teapt.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
diisi
Tidak bekerjasama dalam
diskusi kelompok. .
70
Mengetahui,
Guru Pamong SMA Negeri 9 Tangerang
Selatan,
Dwi Indriyati, S.Si
Tangerang Selatan, April 2018
Peneliti
Nabila Al Adawiyah
NIM. 1113016100030
172
172
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KD 3.9
Sekolah : SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Ekosistem
Alokasi waktu : 3 x 45 menit (pertemuan 3)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
173
173
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek
fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia
dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran
agama yang dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memilki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dan bekerja sama dalam aktivitas sehari-
hari.
3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan
semua interaksi yang berlangsung di dalamnya.
4.9 Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dan
jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem dan menyajikan
hasilnya dalam bentuk media.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.9.5 Mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam ekosistem
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam ekosistem
2. Siswa mampu membedakan suksesi primer dan suksesi sekunder
D. Materi Pembelajaran
Pengertian suksesi adalah proses perubahan ekosistem dalam kurun waktu
tertentu menuju ke arah lingkungan yang lebih teratur dan stabil. Proses suksesi
akan berakhir apabila lingkungan tersebut telah mencapai keadaan yang stabil atau
telah mencapai klimaks. Ekosistem yang klimaks dapat dikatakan telah memiliki
homeostatis, sehingga mampu mempertahankan kestabilan internalnya.
174
174
Pada Sukses terdapat dua jenis yaitu yang dikenal dengan suksesi primer dan
suksesi sekunder, yang membedakan antara suksesi primter dan suksesi sekunder
terletak pada kondisi habitat pada awal proses suksesi terjadi, dibawah ini
penjelasan mengenai suksesi primer dan suksesi sekunder :
1. Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi ketika komunitas awal terganggu dan mengakibatkan
hilangnya komunitas awal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal
tersebut akan terbentuk substrat dan habitat baru.
2. Suksesi Sekunder
Apabila dalam suatu ekosistem alami mengalami gangguan, baik secara alami
ataupun buatan (karena manusia), dan gangguan tersebut tidak merusak total tempat
tumbuh organisme yang ada sehingga dalam
ekosistem tersebut substrat lama dan kehidupan lama masih ada. Faktor yang
memengaruhi proses suksesi, yaitu:
1. Luasnya habitat asal yang mengalami kerusakan.
2. Jenis-jenis tumbuhan di sekitar ekosistem yang terganggu.
3. Kecepatan pemencaran biji atau benih dalam ekosistem tersebut.
4. Iklim, terutama arah dan kecepatan angin yang membawa biji, spora. dan benih
lain serta curah hujan yang sangat berpengaruh dalam proses perkecambahan.
5. Jenis substrat baru yang terbentuk.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Cooperative Learning NHT (Numbered Head Together)
Metode : Diskusi kelompok dan Tanya jawab
175
175
F. Media Pembelajaran
Media : Slide Powerpoint
Alat : LCD Projektor, Laptop, Spidol
G. Sumber Pembelajaran
Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Penerbit Erlangga
Bahan presentasi dan gambar
Buku Biologi lainnya yang relevan
Informasi skunder dari berbagai sumber, misalnya koran, majalah, jurnal,
buku sumber, dan internet.
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ketiga
3 x 45 menit
Kegiatan Langkah-
langkah
Model
STAD
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan Menciptakan
Situasi
Mengucapkan
salam, mengecek
kehadiran dan
kesiapan siswa
Apersepsi
menggali
pengetahuan
siswa dengan
bertanya tentang
masalah-masalah
ekosistem
Motivasi
Guru memberi
motivasi dengan
menunjukkan
contoh adanya
masalah-masalah
dalam ekosistem
Tujuan
Pembelajaran
Guru
menyampaikan
tujuan dan
Menjawab salam
Siswa menjawab
pertanyaan
Siswa
mendengarkan
penjelasan guru
Siswa menyimak
penjelasan guru
(20
menit)
176
176
kompetensi
pembelajaran
yang akan
dicapai
Guru mengulang
kembali
ringkasan materi
pada pertemuan
sebelumnya
Guru
menyilahkan
siswa untuk
berkumpul
kembali ke dalam
kelompoknya
masing-masing
Siswa
mendengarkan
pembahasan guru
Siswa bergabung
ke dalam
kelompok
kembali yang
telah ditentukan
di pertemuan
sebelumnya
Inti
Mengamati
dan
menanya
Eksplorasi
Penyajian
Materi Guru
menjelaskan
secara singkat
materi mengenai
masalah-masalah
dalam ekosistem
memberi
kesempatan
kepada siswa
untuk bertanya
Siswa
mendengarkan
penjelasan guru,
dan bertanya
mengenai materi
yang dibahas
(15
menit)
Penugasan
Kelompok Guru
membagikan
LKS kepada
setiap kelompok
untuk
didiskusikan
bersama
Siswa berdiskusi
dalam kelompok
untuk
mengerjakan LKS
(40
menit)
Pemantauan
kelompok Guru
membimbing
kelompok-
kelompok belajar
Siswa bekerja
sama dan
berdiskusi dengan
anggota kelompok
177
177
Mengasosiasi
Mengkomuni-
kasikan
pada saat mereka
mengerjakan
tugas
Presentasi
kelompok Guru memilih
secara acak
beberapa
kelompok untuk
berbagi dengan
seluruh kelas
Masing-masing
kelompok terpilih
mempresentasikan
hasil diskusi
kepada teman
sekelasnya
(20menit)
Refleksi Guru
memberikan
penguatan
terhadap hasil
diskusi siswa
mengenai materi
Siswa menyimak
penjelasan guru
Kegiatan
Penutup
Evaluasi Guru mengajak
peserta didik
untuk menarik
kesimpulan dari
kegiatan yang
sudah
dilaksanakan.
Guru memberikan
evaluasi dalam
bentuk kuis
individu
Guru memberikan
soal posttest
Guru menutup
pelajaran dengan
doa dan
mengucapkan
salam penutup.
Peserta didik
bersama guru
menyusun
kesimpulan
Siswa
menjawab
pertanyaan
test secara
individu
Siswa
menjawab
soal posttest
Peserta didik
membaca doa dan
menjawab salam.
(40
menit)
I. Penilaian
1. Metode dan Bentuk Instrumen
Teknik : tes dan non tes
Bentuk : - Instrumen penilaian kognitif
- Instrumen penilaian sikap
- Instrumen penilaian psikomotor
Instrumen : terlampir
178
178
Metode Bentuk Instrumen
Tes tertulis Pretest dan posttest
Kuis individu
1. Instrumen Penilaian Kognitif
Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
3.9.1
1. Buatlah
skema
urutan
perkemban
gan
vegetasi
pada
suksesi
primer!
2. Buatlah
tabel
perbedaan
suksesi
primer dan
suksesi
sekunder!
3. Permukaan tanah terbuka-vegetasi
perintis(lichen)-vegetasi
cryptogamae(jamur, ganggang, lumut,
tumbuhan paku)-vegetasi rumput dan
semak kecil-vegetasi semak belukar-
vegetasi perdu dan pohon-vegetasi
klimaks
4.
no faktor Suksesi
primer
Suksesi
sekunder
1 Komunitas
asal
Hilang Masih
ada
sebagian
2 Lahan Terbuka Tertutup
oleh
vegetasi
yg rusak
3 Vegetasi
awal
Ganggang
biru, lichen
Selain
vegetasi
perintis
(pohon)
4 Asal
kehidupan
Di luar
habitat
asli
Sebagian
dari
habitat
asli,
sebagian
lainnya
dari luar
10
20
Total skor maksimum 30
Nilai = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100
2. Instrumen Penilaian Sikap
179
179
Materi : Ekosistem
Kelas/Semester : X/2
Hari/Tanggal :
No. Nama Siswa Disiplin Teliti Kejujuran Jumlah
Skor Nilai
1.
2.
3.
4.
dst
*) Ketentuan:
1 = jika peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
2 = jika peserta didik mulai memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator, tetapi belum konsisten
3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam indikator
4 = jika peserta didik terus tenerus/konsisten memperlihatkan perilaku
yang tertera dalam indikator
5 = Jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam indikator
Penilaian :
Jumlah Skor X 100 =
20
Nilai afektif:
BT (Belum terlihat) < 25 = D
MT (Mulai Terlihat) 26 - 50 = C
MB (Mulai Berkembang) 51 – 75 = B
MK (Menjadi kebiasaan ) 76 – 100 = A
3. Instrumen Penilaian Psikomotorik
180
180
Rubrik Penilaian LKS:
No Aspek yang
dinilai Rubrik
Skor
maksimal
1
Melakukan
diskusi dan
observasi
dengan lengkap
dan benar.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
diisi lengkap dan tepat.
Bekerjasama dalam
kelompok diskusi.
Mengumpulkan LKS
dengan tepat waktu.
90
2
Melakukan
diskusi dan
observasi
dengan lengkap
tetapi kurang
tepat.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
diisi lengkap tetapi tidak
tepat.
Bekerjasama dalam
kelompok diskusi.
Mengumpulkan LKS
dengan tepat waktu.
80
3
Tidak
melakukan
diskusi dan
observasi tidak
tepat.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
diisi
Tidak bekerjasama dalam
diskusi kelompok. .
70
Mengetahui,
Guru Pamong SMA Negeri 9 Tangerang
Selatan,
Dwi Indriyati, S.Si
Tangerang Selatan, April 2018
Peneliti
Nabila Al Adawiyah
NIM. 1113016100030
181
Lampiran 11
LKS PEMBELAJARAN EKOSISTEM
PERTEMUAN 1
Kelompok :
Kelas :
Petunjuk :
- kerjakan LKS secara berkelompok dan bekerjasama
- jika ada hal yang kurang jelas segera sampaikan ke guru
Tujuan :
1. Siswa mampu menjelaskan definisi ekosistem
2. Siswa mampu menyebutkan komponen penyusun ekosistem
3. Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan interaksi antar komponen penyusun ekosistem
Bacalah wacana dibawah ini!
Pernahkah kalian memperhatikan sawah? Jika kalian berada di sawah, kalian akan melihat
bentangan hijau tanaman padi. Terdengar suara kicauan burung pipit yang bergerombol mencari
makan. Kalian juga merasakan sejuknya hembusan angin. Di sawah sering ditemukan seekor ular yang
memangsa seekor tikus. Hal tersebut dapat menguntungkan petani karena dapat mengurangi
gerombolan tikus yang merusak padi. Katak juga banyak ditemukan di sawah dan tak jarang, ular pun
juga memakannya. Aliran air sungai yang menuju sawah membuat banyak organisme air tawar,
seperti: ikan kecil, keong hidup di sawah. Sawah yang dialiri air bersifat lembab maka cocok untuk
kehidupan cacing tanah dan mikroorganisme pengurai. Cacing tanah memanfaatkan sampah organik
menjadi zat- zat yang lebih kecil sementara mikroorganisme menguraikan zat- zat tersebut menjadi
nutrisi tanah. Nutrisi sangat diperlukan untuk kesuburan tanah dan berefek positif bagi pertumbuhan
padi. Selain tanaman padi, di sawah juga ditemukan berbagai jenis rumput liar. Tanaman tersebut perlu
dibersihkan oleh petani, karena dapat mengganggu pertumbuhan tanaman padi.
1. Sebutkan komponen biotik dan abiotik apa saja yang disebutkan dalam wacana di atas!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..............................
......................................................................................................................................................
182
182
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Perhatikan gambar pada ekosistem di bawah ini!
2. Tabulasikan data hasil pengamatan pada gambar dan wacana pada tabel berikut!
No Komponen Biotik Komponen abiotik Jumlah
183
183
3. Kelompokkan gambar-gambar yang tersedia sesuai dengan interaksi yang tepat !
No gambar Jenis
interaksi
Alasan
1
2
3
4
184
184
5
6
185
185
LKS EKOSISTEM
Pertemuan Kedua
Kelompok :
Kelas :
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan semua interaksi yang
berlangsung di dalamnya.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.9.1 Mengidentifikasi rantai makanan dan jaring-jaring makanan
3.9.2 Menjelaskan daur biogeokimia
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu membedakan rantai makanan dan jaring-jaring makanan
2. Siswa mampu menjelaskan salah satu atau salah dua dari daur biogeokimia
Petunjuk :
- kerjakan LKS secara berkelompok dan bekerjasama
- jika ada hal yang kurang jelas segera sampaikan ke guru
KEGIATAN I
1. Rancanglah rantai makanan dan jaring-jaring makanan yang dapat terjadi di ekosistem hutan
hujan tropis!
2. Tentukan konsumen primer, sekunder, dan produsen pada jaring-jaring makanan tersebut!
Rantai makanan :
186
186
Jaring-Jaring makanan :
Pertanyaan :
1. Apakah peran produsen dalam rantai makanan?
………………………………………………………………………………….
2. Apa yang akan terjadi apabila salah satu jenis konsumennya tidak ada?
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………….
3. Apakah yang dimaksud dengan rantai makanan dan jaring-jaring
makanan?......................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..................................................
187
187
KEGIATAN II
Amatilah gambar siklus berikut, dan jelaskan prosesnya dengan gaya bahasamu!
Kelompok Gambar Penjelasan
1&3
2&4
188
188
5&7 Siklus Karbon
6&8 Siklus Nitrogen
Pertanyaan :
1. Jelaskan peran bakteri dalam siklus nitrogen!.....................................................
......................................................................................................................................................
....................................................................................................
2. Siklus yang bergantung pada fotosintesis adalah………………………………
3. Proses penguapan air menjadi gas disebut …………………………………….
189
189
LKS EKOSISTEM
Pertemuan Ketiga
Kelompok :
Kelas :
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan semua interaksi yang
berlangsung di dalamnya.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.9.6 Mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam ekosistem
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam ekosistem
2. Siswa mampu membedakan suksesi primer dan suksesi sekunder
Petunjuk :
- kerjakan LKS secara berkelompok dan bekerjasama
- jika ada hal yang kurang jelas segera sampaikan ke guru
1. Dengan adanya kegiatan pembangunan jalan tol di sekitar sawah yang berada di
lingkungan sekolah, apa saja dampak negatif dari pembangunan jalan tol bagi
ekosistem sawah tersebut dan apa dampak positifnya bagi kehidupan lingkungan
sekitar? Jelaskan!
190
190
2. Jelaskan pengertian dari suksesi primer dan suksesi sekunder, dan buatlah tabel
perbedaannya!
191
Lampiran 12
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU
KELAS STAD
Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pendapat anda dengan memberikan
tanda () pada kolom jawaban Ya atau Tidak
Langkah
pembela-
jaran
Kegiatan
belajar
mengajar
Pertemuan
1
ket Pertemuan 2 ket Pertemuan 3 ket
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Kegiatan
awal
Guru
memberikan
motivasi awal
sebelum
melakukan
kegiatan
pembelajaran
Kegiatan
inti
Guru
membagi
siswa dalam
beberapa
kelompok
secara
heterogen.
Tiap
kelompok
terdiri dari 4-
5 orang
Presentasi
kelas
Guru
menyampaik
an tujuan dan
kegiatan
pembelajaran
hari ini dan
menjelaskan
tentang
ekosistem
secara
singkat
Kegiatan
kelompok/
tim
Guru
membagikan
LKS kepada
masing-
192
192
masing
kelompok
Guru
membimbing
kegiatan
diskusi dan
memberikan
bantuan jika
siswa
mengalami
kesulitan
Guru
meminta
salah satu
perwakilan
dari
kelompok
untuk
mempresenta
sikan hasil
diskusi
kelompok
Kuis Guru
memberikan
pertanyaan
kepada siswa
Skor
perkemba
ngan
individu
Guru
meminta
siswa untuk
menghitung
skor kuis
yang telah
diaksanakan
Rekognisi
tim
Guru
memberikan
penghargaan
kepada
kelompok
Kegiatan
penutup
Guru
memberikan
penguatan
materi dan
bersama-
sama
193
193
meberikan
kesimpulan
dengan siswa
Tangerang Selatan, Mei 2018
Observer
( _____________________ )
194
Lampiran 13
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU
KELAS NHT
Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pendapat anda dengan memberikan tanda ()
pada kolom jawaban Ya atau Tidak
Langkah
pembelajaran
Kegiatan
belajar
mengajar
Pertemuan
1
Ket Pertemuan
2
Ket Pertemuan
3
Ket
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Kegiatan awal Guru
memberikan
motivasi awal
sebelum
melakukan
kegiatan
pembelajaran
Kegiatan inti Guru
membagi
siswa dalam
beberapa
kelompok
secara
heterogen.
Tiap
kelompok
terdiri dari 4-
5 orang
Presentasi
kelas
Guru
menyampaik
an tujuan dan
kegiatan
pembelajaran
hari ini dan
menjelaskan
tentang
ekosistem
secara
singkat
Kegiatan
kelompok(pen
omoran) dan
berpikir
bersama
Guru
membagikan
LKS kepada
masing-
195
195
masing
kelompok
Guru
memberikan
nomor pada
setiap anak di
dalam
kelompok
Guru
membimbing
kegiatan
diskusi dan
memberikan
bantuan jika
siswa
mengalami
kesulitan
Fase
menjawab
Guru
menyebut
satu nomor
dan para
siswa dari
tiap
kelompok
dengan
nomor yang
sama berdiri,
lalu guru
menunjuk
salah satu
dari mereka
untuk
mempresenta
sikan
jawaban
Rekognisi tim Guru
memberikan
penghargaan
kepada
kelompok
Kegiatan
penutup
Guru
memberikan
penguatan
196
196
materi dan
bersama-
sama
meberikan
kesimpulan
dengan siswa
Tangerang Selatan, Mei 2018
Observer
Dwi Indriyati, S.Si
197
Lampiran 14
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS PESERTA DIDIK
KELAS STAD
Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pendapat anda dengan memberikan tanda () pada
kolom jawaban Ya atau Tidak
Langkah
pembelajaran
Kegiatan
siswa
Pertemuan 1 Ket Pertemuan 2 Ket Pertemuan 3 Ket
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Kegiatan awal Peserta didik
menjawab
salam
Peserta didik
menjawab
apersepsi yang
diberikan oleh
guru
Peserta didik
mendengarkan
motivasi dan
penjelasan
singkat tentang
pembelajaran
hari ini yang
diberikan oleh
guru
Peserta didik
bergabung ke
dalam
kelompok
yang telah
ditentukan
oleh guru
Kegiatan inti Peserta didik
dibagi dalam
beberapa
kelompok
secara
heterogen.
Tiap kelompok
198
198
terdiri dari 4-5
orang
Presentasi
kelas
Peserta didik
mendengarkan
tujuan dan
kegiatan
pembelajaran
hari ini dan
penjelasan
tentang
ekosistem
secara singkat
Kegiatan
kelompok/tim
Peserta didik
menerima LKS
dalam masing-
masing
kelompok
Peserta didik
mengikuti
kegiatan
diskusi dan
bertanya
kepada guru
jika peserta
didik
mengalami
kesulitan
Salah satu
perwakilan
dari
kelompokmem
presentasikan
hasil diskusi
kelompok
Kuis Peserta didik
menjawab
pertanyaan
yang diberikan
oleh guru
Skor
perkembangan
individu
Peserta didik
menghitung
skor kuis yang
telah
diaksanakan
199
199
Rekognisi tim Peserta didik
mendapatkan
penghargaan
kelompok
Kegiatan
penutup
Peserta didik
mendengarkan
penguatan
materi dari
guru dan
bersama-sama
meberikan
kesimpulan
dengan guru
Tangerang Selatan, Mei 2018
Observer
(_____________________)
200
200
Lampiran 15
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS PESERTA DIDIK
KELAS NHT
Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pendapat anda dengan memberikan tanda
() pada kolom jawaban Ya atau Tidak
Langkah
pembelajaran
Kegiatan
siswa
Pertemuan 1 Ket Pertemuan 2 Ket Pertemuan 3 Ket
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Menciptakan
Situasi
Peserta didik
menjawab
salam
Peserta didik
menjawab
apersepsi
yang
diberikan
oleh guru
Peserta didik
mendengarka
n motivasi
dan
penjelasan
singkat
tentang
pembelajaran
hari ini yang
diberikan
oleh guru
Peserta didik
bergabung ke
dalam
kelompok
yang telah
ditentukan
oleh guru
Pembagian
Kelompok dan
Penomoran
(FASE 1)
Peserta didik
bergabung ke
dalam
kelompok
201
201
yang telah
ditentukan
Peserta didik
masing-
masing di
dalam
kelompok
mendapatkan
nomor
Berpikir
bersama
(FASE 3)
Peserta didik
mendapat
LKS pada
masing-
masing
kelompok
Peserta didik
menjalankan
kegiatan
diskusi dan
meminta
bantuan guru
jika
mengalami
kesulitan
Mengajukan
pertanyaan
(FASE 2)
dan
Menjawab
(FASE 4)
Peserta didik
yang
nomornya
disebutkan
oleh Guru
dari tiap
kelompok
dengan
nomor yang
sama berdiri,
Peserta didik
yang ditunjuk
mempresenta
sikan
jawabannya
202
202
Peserta didik
dengan
nomor yang
sama dari
kelompok
yang berbeda
menanggapi
atau
menambahka
n hasil
jawaban dari
temannya
Kegiatan
penutup
Peserta didik
menyimak
penguatan
materi dari
guru dan
bersama-
sama
meberikan
kesimpulan
dengan guru
Tangerang Selatan, Mei 2018
Observer
Dwi Indriyati, S.Si
Lampiran 16
DATA PRETEST KELAS STAD (X IPA 1)
NO NAMA SISWA PRETEST
1 ABDUL HANIF 60
2 ABID 64
3 ADIEL 48
4 ADLI 44
5 AHMAD 56
6 ASHA 60
7 ASSHYIFA 28
8 AZZAHRA 44
9 BELLA 28
10 DAYU 28
11 DIAS 56
12 DINO 32
13 ELFARAH 44
14 FADLI 64
15 FAHRI 60
16 HANANDA 48
17 HENDRAWAN 60
18 JATMIKO 52
19 JAVIAR 52
20 JENITA 48
21 KHAIRUNNISA 60
22 LADY 56
23 LUQMANUL 48
24 MARWA 60
25 MUHAMMAD ALI 64
26 NABIEL 56
204
27 NURUL 20
28 PUTRI ATHALYA 60
29 PUTRI FATHIYYAH 52
30 RAHMAT 44
31 RANIA 52
32 SAFADZIA 52
33 SALSABILLA 52
34 TEGAR 52
35 WULAN 48
36 YASMIN 52
37 ZAHARANI 44
38 ZHAFARA 32
NILAI MAKSIMAL 64
NILAI MINUM 20
RATA-RATA 49.47
MEDIAN 52
MODUS 52
SD 11.21
205
Lampiran 17
DATA POSTTEST KELAS STAD (X IPA 1)
No Nama Siswa Posttest
1 Abdul Hanif 92
2 Abid 92
3 Adiel 72
4 Adli 88
5 Ahmad 72
6 Asha 76
7 Asshyifa 76
8 Azzahra 48
9 Bella 76
10 Dayu 48
11 Dias 72
12 Dino 92
13 Elfarah 76
14 Fadli 92
15 Fahri 92
16 Hananda 68
17 Hendrawan 84
18 Jatmiko 76
19 Javiar 88
20 Jenita 84
21 Khairunnisa 84
22 Lady 76
23 Luqmanul 64
24 Marwa 64
25 Muhammad Ali 84
26 Nabiel 76
206
27 Nurul 88
28 Putri Athalya 88
29 Putri Fathiyyah 80
30 Rahmat 72
31 Rania 76
32 Safadzia 64
33 Salsabilla 76
34 Tegar 68
35 Wulan 84
36 Yasmin 72
37 Zaharani 76
38 Zhafara 56
Nilai Maksimal 92
Nilai Minum 48
Rata-Rata 76.63
Median 76
Modus 76
Sd 11.37
207
Lampiran 18
DATA PRETEST KELAS NHT (X IPA 2)
NO NAMA PRETEST
1 ADVENT 48
2 ALFIN 56
3 ANDINI 48
4 ARDI 44
5 ASHIRA 64
6 ASIH 52
7 AULIAFERA 48
8 EBBNU 52
9 FADILLA 60
10 FAZA 56
11 GHEFIRA 44
12 GILANG 60
13 HANIF 48
14 JHODY 56
15 KANAYA 48
16 KARTHIKA 32
17 KEISHA 56
18 LUKY 64
19 M FAZA 32
20 M RASYID 44
21 M REYNALDI 68
22 MUTIA 60
23 NADILAH 48
24 NURUL 44
25 PRAMESTYA 44
26 PUTRI AMALIA 56
208
27 PUTRI OKTAVIANI 28
28 RICKY 44
29 SARAH 32
30 TALITHA 64
31 TATSBITA 64
32 VINI 32
33 WINDA 48
34 YOLA 40
NILAI MAKSIMAL 68
NILAI MINUM 28
RATA-RATA 49.53
MEDIAN 48
MODUS 48
SD 10.61
209
Lampiran 19
DATA POSTTEST KELAS NHT (X IPA 2)
No Nama Posttest
1 Advent 88
2 Alfin 76
3 Andini 80
4 Ardi 72
5 Ashira 84
6 Asih 84
7 Auliafera 76
8 Ebbnu 92
9 Fadilla 64
10 Faza 88
11 Ghefira 84
12 Gilang 72
13 Hanif 96
14 Jhody 92
15 Kanaya 84
16 Karthika 96
17 Keisha 96
18 Luky 92
19 M Faza 88
20 M Rasyid 92
21 M Reynaldi 92
22 Mutia 96
23 Nadilah 84
24 Nurul 64
25 Pramestya 92
26 Putri Amalia 96
210
27 Putri Oktaviani 56
28 Ricky 96
29 Sarah 84
30 Talitha 100
31 Tatsbita 88
32 Vini 84
33 Winda 72
34 Yola 76
Nilai Maksimal 100
Nilai Minum 56
Rata-Rata 84.59
Median 86
Modus 84
Sd 10.70
Lampiran 20
DATA PRETEST HASIL BELAJAR SISWA KELAS STAD
NO KODE
BUTIR SOAL PILIHAN GANDA
SKOR NILAI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1* 1* 1* 1* 1* 1* 1* 1* 2* 2* 2* 2* 2* 3* 3* 3* 3* 3* 3* 4* 4* 4* 4* 5* 5*
1 A 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 15 60
2 B 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 16 64
3 C 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 12 48
4 D 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 11 44
5 E 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 14 56
6 F 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 15 60
7 G 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 7 28
8 H 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 11 44
9 I 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7 28
10 J 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 28
11 K 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 14 56
12 L 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 8 32
13 M 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 11 44
14 N 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 16 64
15 O 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 15 60
16 P 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 12 48
17 Q 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15 60
212
NO KODE
BUTIR SOAL PILIHAN GANDA
SKOR NILAI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1* 1* 1* 1* 1* 1* 1* 1* 2* 2* 2* 2* 2* 3* 3* 3* 3* 3* 3* 4* 4* 4* 4* 5* 5*
18 R 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 13 52
19 S 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 13 52
20 T 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 12 48
21 U 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 15 60
22 V 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 14 56
23 W 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 12 48
24 X 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 15 60
25 Y 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 16 64
26 Z 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 14 56
27 AA 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 5 20
28 BB 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 15 60
29 CC 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 13 52
30 DD 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 11 44
31 EE 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 13 52
32 FF 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 13 52
33 GG 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 13 52
34 HH 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 13 52
35 II 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 12 48
36 JJ 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 13 52
37 KK 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 11 44
38 LL 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 8 32
213
DATA PRETEST HASIL BELAJAR SISWA KELAS NHT
NO KODE
BUTIR SOAL PILIHAN GANDA
SKOR NILAI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1* 1* 1* 1* 1* 1* 1* 1* 2* 2* 2* 2* 2* 3* 3* 3* 3* 3* 3* 4* 4* 4* 4* 5* 5*
1 A 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 12 48
2 B 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 14 56
3 C 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 12 48
4 D 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 11 44
5 E 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 16 64
6 F 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 13 52
7 G 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 12 48
8 H 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 13 52
9 I 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 15 60
10 J 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 14 56
11 K 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 11 44
12 L 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 15 60
13 M 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 12 48
14 N 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 14 56
15 O 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 12 48
16 P 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 8 32
17 Q 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 14 56
18 R 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 16 64
19 S 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 8 32
20 T 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 11 44
214
NO KODE
BUTIR SOAL PILIHAN GANDA
SKOR NILAI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1* 1* 1* 1* 1* 1* 1* 1* 2* 2* 2* 2* 2* 3* 3* 3* 3* 3* 3* 4* 4* 4* 4* 5* 5*
21 U 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 17 68
22 V 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 15 60
23 W 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 12 48
24 X 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 11 44
25 Y 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 11 44
26 Z 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 14 56
27 AA 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 7 28
28 BB 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 11 44
29 CC 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 8 32
30 DD 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 16 64
31 EE 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 16 64
32 FF 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 8 32
33 GG 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 12 48
34 HH 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 10 40
Lampiran 21
DATA POSTTEST HASIL BELAJAR SISWA KELAS STAD
NO KODE
BUTIR SOAL PILIHAN GANDA
SKOR NILAI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1* 1* 1* 1* 1* 1* 1* 1* 2* 2* 2* 2* 2* 3* 3* 3* 3* 3* 3* 4* 4* 4* 4* 5* 5*
1 A 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23 92
2 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23 92
3 C 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 18 72
4 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 22 88
5 E 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 18 72
6 F 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19 76
7 G 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19 76
8 H 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 12 48
9 I 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76
10 J 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 12 48
11 K 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 18 72
12 L 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23 92
13 M 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 19 76
14 N 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92
15 O 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 23 92
16 P 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 17 68
17 Q 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 21 84
216
NO KODE
BUTIR SOAL PILIHAN GANDA
SKOR NILAI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1* 1* 1* 1* 1* 1* 1* 1* 2* 2* 2* 2* 2* 3* 3* 3* 3* 3* 3* 4* 4* 4* 4* 5* 5*
18 R 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 19 76
19 S 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 88
20 T 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21 84
21 U 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 21 84
22 V 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 19 76
23 W 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 16 64
24 X 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 16 64
25 Y 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 21 84
26 Z 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 19 76
27 AA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 22 88
28 BB 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22 88
29 CC 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 20 80
30 DD 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 18 72
31 EE 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 19 76
32 FF 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 16 64
33 GG 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 19 76
34 HH 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 17 68
35 II 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 21 84
36 JJ 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 18 72
37 KK 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 19 76
38 LL 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 14 56
217
DATA POSTTEST HASIL BELAJAR SISWA KELAS NHT
NO KODE
BUTIR SOAL PILIHAN GANDA
SKOR NILAI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1* 1* 1* 1* 1* 1* 1* 1* 2* 2* 2* 2* 2* 3* 3* 3* 3* 3* 3* 4* 4* 4* 4* 5* 5*
1 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 22 88
2 B 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 19 76
3 C 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 80
4 D 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 18 72
5 E 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 21 84
6 F 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 21 84
7 G 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 19 76
8 H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23 92
9 I 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 16 64
10 J 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 88
11 K 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84
12 L 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 18 72
13 M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 24 96
14 N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23 92
15 O 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 21 84
16 P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 96
17 Q 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 96
18 R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23 92
19 S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 22 88
20 T 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23 92
218
NO KODE
BUTIR SOAL PILIHAN GANDA
SKOR NILAI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1* 1* 1* 1* 1* 1* 1* 1* 2* 2* 2* 2* 2* 3* 3* 3* 3* 3* 3* 4* 4* 4* 4* 5* 5*
21 U 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23 92
22 V 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 24 96
23 W 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 21 84
24 X 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 16 64
25 Y 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23 92
26 Z 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 24 96
27 AA 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 14 56
28 BB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 96
29 CC 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84
30 DD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100
31 EE 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 88
32 FF 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 21 84
33 GG 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 18 72
34 HH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 19 76
Lampiran 22
HASIL UJI NORMALITAS PRETEST KELAS STAD
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
nilai pretest STAD .141 38 .055 .933 38 .025
a. Lilliefors Significance Correction
HASIL UJI NORMALITAS PRETEST KELAS NHT
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
nilai pretest NHT .125 34 .200 .950 34 .119
a. Lilliefors Significance Correction
HASIL UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS STAD
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
nilai posttest STAD X MIA 1 .136 38 .075 .924 38 .013
a. Lilliefors Significance Correction
HASIL UJI NORMALITAS POSTEST KELAS NHT
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
nilai posttest NHT X MIA 2 .184 34 .005 .919 34 .015
a. Lilliefors Significance Correction
220
Lampiran 23
HASIL UJI HOMOGENITAS PRETEST
Test of Homogeneity of Variances
PRETEST
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.337 1 70 .563
ANOVA
PRETEST
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 17.834 1 17.834 .133 .716
Within Groups 9357.944 70 133.685
Total 9375.778 71
HASIL UJI HOMOGENITAS POSTTEST
Test of Homogeneity of Variances
POSTTEST
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.015 1 70 .903
ANOVA
POSTTEST
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1136.034 1 1136.034 9.284 .003
Within Groups 8565.077 70 122.358
Total 9701.111 71
221
Lampiran 24
HIPOTESIS UJI-T PRETEST
Group Statistics
kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
nilai pretest siswa 1 38 50.5263 12.35234 2.00381
2 34 49.5294 10.60656 1.81901
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
nilai
pretest
siswa
Equal
variances
assumed
.337 .563 .365 70 .716 .99690 2.72946 -4.44683 6.44063
Equal
variances
not
assumed
.368 69.892 .714 .99690 2.70630 -4.40079 6.39460
222
HIPOTESIS UJI MANN WHITNEY POSTTEST
Ranks
X MIA 1 & X MIA 2 N Mean Rank Sum of Ranks
POSTTEST X MIA 1 38 29.58 1124.00
X MIA 2 34 44.24 1504.00
Total 72
Test Statisticsa
POSTTEST
Mann-Whitney U 383.000
Wilcoxon W 1124.000
Z -2.993
Asymp. Sig. (2-tailed) .003
a. Grouping Variable: X MIA 1 & X MIA
2
Lampiran 25
Hasil N-Gain kelas STAD
No Subjek pretest
(X)
posttest
(Y)
Gain
(Y-X)
Skor Ideal-Skor
Pretest
N
Gain Kategori
1 A 60 92 32 40 0.80 Tinggi
2 B 64 92 28 36 0.78 Tinggi
3 C 48 72 24 52 0.46 Sedang
4 D 44 88 44 56 0.79 Tinggi
5 E 56 72 16 44 0.36 Sedang
DATA SEBARAN
NILAI N-GAIN
6 F 60 76 16 40 0.40 Sedang Kriteria N-Gain
Eksperimen I STAD
7 G 28 76 48 72 0.67 Sedang Jumlah (38) (%)
8 H 44 48 4 56 0.07 Rendah Tinggi 8 orang 21,05
9 I 28 76 48 72 0.67 Sedang Sedang 26 orang 68,42
10 J 28 48 20 72 0.28 Rendah Rendah 4 orang 10,52
11 K 56 72 16 44 0.36 Sedang
12 L 32 92 60 68 0.88 Tinggi
13 M 44 76 32 56 0.57 Sedang
14 N 64 92 28 36 0.78 Tinggi Rekapitulasi N-Gain
15 O 60 92 32 40 0.80 Tinggi Kriteria N-
Gain
Nilai N-Gain
16 P 48 68 20 52 0.38 Sedang STAD NHT
17 Q 60 84 24 40 0.60 Sedang Tinggi 8 19
224
18 R 52 76 24 48 0.50 Sedang Sedang 26 14
19 S 52 88 36 48 0.75 Tinggi Rendah 4 1
20 T 48 84 36 52 0.69 Sedang Jumlah 38 34
21 U 60 84 24 40 0.60 Sedang Rata-rata 0.53 0.69
22 V 56 76 20 44 0.45 Sedang Kategori Sedang Sedang
23 W 48 64 16 52 0.31 Sedang
24 X 60 64 4 40 0.10 Rendah
25 Y 64 84 20 36 0.56 Sedang
26 Z 56 76 20 44 0.45 Sedang
27 AA 20 88 68 80 0.85 Tinggi
28 BB 60 88 28 40 0.70 Sedang
29 CC 52 80 28 48 0.58 Sedang
30 DD 44 72 28 56 0.50 Sedang
31 EE 52 76 24 48 0.50 Sedang
32 FF 52 64 12 48 0.25 Rendah
33 GG 52 76 24 48 0.50 Sedang
34 HH 52 68 16 48 0.33 Sedang
35 II 48 84 36 52 0.69 Sedang
36 JJ 52 72 20 48 0.42 Sedang
37 KK 44 76 32 56 0.57 Sedang
38 LL 32 56 24 68 0.35 Sedang
225
Lampiran 26
Hasil N-Gain kelas NHT
No Subjek pretest
(X)
posttest
(Y)
Gain
(Y-X)
Skor Ideal-
Skor Pretest
N
Gain Kategori
1 A 48 88 40 52 0.77 Tinggi
2 B 56 76 20 44 0.45 Sedang
3 C 48 80 32 52 0.62 Sedang
4 D 44 72 28 56 0.50 Sedang Kriteria N-
Gain
Eksperimen II NHT
5 E 64
84 20 36 0.56 Sedang
Jumlah (34)
(%)
6 F 52 84 32 48 0.67 Sedang Tinggi 19 orang 55,89
7 G 48 76 28 52 0.54 Sedang Sedang 14 orang 41,18
8 H 52 92 40 48 0.83 Tinggi Rendah 1 orang 2,94
9 I 64 64 0 36 0.00 Rendah
10 J 56 88 32 44 0.73 Tinggi
11 K 44 84 40 56 0.71 Tinggi
12 L 60 72 12 40 0.30 Sedang
13 M 48 96 48 52 0.92 Tinggi
14 N 56 92 36 44 0.82 Tinggi
15 O 48 84 36 52 0.69 Sedang
16 P 32 96 64 68 0.94 Tinggi
17 Q 56 96 40 44 0.91 Tinggi
226
18 R 64 92 28 36 0.78 Tinggi
19 S 32 88 56 68 0.82 Tinggi
20 T 44 92 48 56 0.86 Tinggi
21 U 60 92 32 40 0.80 Tinggi
22 V 60 96 36 40 0.90 Tinggi
23 W 48 84 36 52 0.69 Sedang
24 X 44 64 20 56 0.36 Sedang
25 Y 44 92 48 56 0.86 Tinggi
26 Z 56 96 40 44 0.91 Tinggi
27 AA 28 56 28 72 0.39 Sedang
28 BB 44 96 52 56 0.93 Tinggi
29 CC 32 84 52 68 0.76 Tinggi
30 DD 64 100 36 36 1.00 Tinggi
31 EE 64 88 24 36 0.67 Sedang
32 FF 32 84 52 68 0.76 Tinggi
33 GG 48 72 24 52 0.46 Sedang
34 HH 40 76 36 60 0.60 Sedang
Lampiran 27
Surat Permohonan Izin Penelitian
228
Lampiran 28
Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
229
Lampiran 29
DOKUMENTASI PENELITIAN
GAMBAR KET GAMBAR
Validasi
instrumen soal
di kelas XII IPA
1
Pretest kelas
STAD dan NHT
Diskusi dalam
kelompok kelas
STAD dan NHT
Menyampaikan
hasil diskusi
Posttest kelas
STAD dan NHT
230
Penghargaan
kelompok di
kelas STAD
231
232
233
234
235
236
top related