peranan islam di awal kemerdekaan
Post on 13-Jul-2015
378 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PPERANAN UMAT ERANAN UMAT ISLAM ISLAM INDONESIA INDONESIA
OLEH KELOMPOK 4
MASA PENJAJAHAN
MASA KEMERDEKAAN
MASA PEMBANGUNAN
Jauh sebelum Belanda masuk ke Indonesia, sebagian besar masyarakat Nusantara telah memeluk agama Islam yang ajarannya penuh kedamaian, saling menghormati, dan tidak bersikap buruk sangka terhadap bangsa asing. Semula bangsa asing seperti Portugis dan Belanda datang ke Indonesia hanya untuk berdagang, tetapi dalam perkembangan selanjutnya niat itu berubah menjadi keinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai koloni di bawah kekuasaan dan jajahannya. Portugis berhasil meluaskan wilayah dagangnya dengan menguasai Bandar Malaka di tahun 1511 sehingga akhirnya mereka dapat masuk ke Maluku, Ternate dan Tidore.
Portugis juga mematikan aktivitas perdagangan kaum muslim Indonesia di daerah lainnya seperti Demak. Pada tahun 1527 M, Demak di bawah pimpinan Fatahillah berhasil menguasai Banten. Banten dan Aceh kemudian menjadi pelabuhan yang ramai menggantikan Bandar Malaka.
PERANAN UMAT ISLAM MASA PENJAJAHAN
Dilandasi semangat tauhid dan hasil pendidikan yang diperoleh dari pesantren menyebabkan semakin bertambahnya kader pemimpin dan ulama yang menjadi pengayom masyarakat. Kaum bangsawan dan kaum adat yang semula tidak memahami niat para ulama untuk mempertahankan Indonesia dari cengkeraman penjajah secara perlahan bersatu padu untuk mempertahankan Nusantara dari ekspansi Belanda.
Umat Islam kemudian mengganti perjuangannya
melawan penjajahan dengan strategi atau jalan mendirikan
organisasi-organisasi Islam yang diantaranya sebagai
berikut:
a. Syarikat Dagang Islam
b. Jam’iatul Khair
c. Al Irsyad
d. Perserikatan Ulamae. Muhammadiyah
f. Nahdathul Ulama
Pada tahun 1937 organisasi-organisasi Islam bersatu membentuk MIAI ( Majlisul Islam A’la Indonesia ), diprakarsai oleh Muhammadiyah, NU, Persis, Alwasliyah dan lainnya. Pada zaman Jepang MIAI diubah namanya jadi MASJUMI ( Majlis Syurau Muslimin Indonesia ), dan memiliki pasukan Hizbullah Sabilillah, sebagai modal perjuangan bersenjata di kemuidian hari
A. B. PerAn UmAt IslAm PAdA mAsA
KemerdeKAAn
Dalam proklamasi kemerdekaan RI, secara jelas dapat digariskan peranan umat Islam sebagai berikut:
1.Sumber proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah piagam Jakarta 22 Juni 1945. Piagam tersebut kemudian menjadi pembukaan UUD 1945 dengan perubahan beberapa kata. Sedangkan mengenai sumbangan isi dan penandatanganan Piagam Jakarta itu, tokoh-tokoh Islam mempunyai peranan penting atas penandatanganan tersebut.
2. Pada saat kemerdekaan Indonesia diproklamirkan juga dihadiri oleh tokoh-tokoh umat islam.
3. Masih dalam suasana Proklamasi, pada tanggal 18 Agustus 1945 sidang PPKI memilih Bung Karno sebagai Presiden RI dan Bung Hatta sebagai wakil presidan. Dalam siding tersebut juga membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dengan Mr. Kasman Singodimejo sebagai ketuanya. Jadi, umat Islam mempunyai peranan besar dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Dalam proklamasi kemerdekaan RI, secara jelas dapat digariskan peranan umat Islam sebagai berikut:
1.Sumber proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah piagam Jakarta 22 Juni 1945. Piagam tersebut kemudian menjadi pembukaan UUD 1945 dengan perubahan beberapa kata. Sedangkan mengenai sumbangan isi dan penandatanganan Piagam Jakarta itu, tokoh-tokoh Islam mempunyai peranan penting atas penandatanganan tersebut.
2. Pada saat kemerdekaan Indonesia diproklamirkan juga dihadiri oleh tokoh-tokoh umat islam.
3. Masih dalam suasana Proklamasi, pada tanggal 18 Agustus 1945 sidang PPKI memilih Bung Karno sebagai Presiden RI dan Bung Hatta sebagai wakil presidan. Dalam siding tersebut juga membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dengan Mr. Kasman Singodimejo sebagai ketuanya. Jadi, umat Islam mempunyai peranan besar dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Dalam mengisi kemerdekaan, pemerintah dan segenap bangsa Indonesia melakukan usaha-usaha pembangunan dalam berbagai bidang demi tercapainya tujuan nasional yang diamanatkan oleh UUD 1945. Usaha-usaha pembangunan yang berencana dan terarah dimulai semenjak Repelita I pada tahun 1969 hingga seterusnya. Di masa perkembangan inilah, umat Islam juga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya memajukan bangsa dan negara. Peran-peran tersebut antara lain dilakukan melalui hal-hal sebagai berikut.
Lanjutan….- Peranan Muhammadiyah dalam masa pembangunan
antara lain:
• Melakukan usaha agar masyarakat Indonesia berilmu
pengetahuan tinggi, berbudi luhur, dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa yaitu dengan mengadakan
beberapa pengajian, mendirikan sekolah-sekolah agama
(madrasah), pesantren, serta sekolah-sekolah umum
seperti SD, SMP, dan SMU.
• Melakukan usaha-usaha di bidang kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat, antara lain mendirikan
Rumah Sakit, poliklinik, BKIA (Balai Kesehatan Ibu dan
Anak), Panti Asuhan, dan Pos Santunan Sosial.
back
- Usaha-usaha Nahdlatul Ulama di bidang agama, sosial, dan
kemasyarakatan:
• Mendirikan beberapa madrasah, seperti madrasah Ibtidaiyah,
Tsanawiyah, Aliyah, dan Perguruan Tinggi.
• Mendirikan, mengelola, dan mengembangkan pesantren-pesantren
seperti Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur yang
didirikan oleh K.H. Hasyim Asy’ari pada tahun 1899 H.
• Membantu dan mengurusi anak-anak yatim dan fakir miskin.
LANJUTAN..
• Memberikan fatwa dan nasehat keagamaan dalam masalah sosial
kemasyarakatan kepada pemerintah dan umat Islam Indonesia pada
umumnya, sebagai amar ma’ruf nahi mungkar dalam usaha meningkatkan
ketahanan nasional.
• Memperkuat Ukhuwah Islamiyah dan melaksanakan kerukunan antarumat
beragama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional.
• MUI adalah penghubung antara Ulama dan Umara serta menjadi penerjemah
timbal-balik antara pemerintah dan umat Islam Indonesia guna
menyukseskan pembangunan nasional.
- Majelis Ulama Indonesia (MUI), yaitu suatu wadah kerja sama antara
pemerintah dan ulama dalam urusan keorganisasian, khususnya agama
Islam. Majelis Ulama Indonesia bergerak dalam bidang dakwah dan
pendidikan.
Membentuk departeman agama
Tujuan dan fungsi Departemen Agama dirumuskan sebagai berikut:
1. Mengurus serta menuntut pendidikan agama di sekolah-sekolah serta membimbing perguruan-perguruan agama.2. Mengikuti dan memperhatikan hal-hal yang bersangkutan dengan agama dan keagamaan.3. Memberi penerangan dan penyuluhan agama
Salah satu bentuk pendidikan Islam tertua di Indonesia adalah pesantren yang
tersebar di berbagai pelosok daerah. Lembaga ini dipimpin oleh seorang kyai dan
saat ini sudah banyak muncul pesantren yang bersifat modern. Artinya, pendidikan
Islam tersebut memiliki kurrikulum dan jenjang-jenjang pendidikan mulai dari tingkat
dasar (ibtidaiyah), menengah (tsanawiyah), dan tingkat atas (aliyah), bahkan
sampai ke tingkat perguruan tinggi, seperti Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) dan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang sekarang telah menjadi Universitas Islam
Negeri (UIN).
Adapun peranan-peranan kelembagaan Islam tersebut
dalam pembangunan antara lain:
1)Melakukan usaha-usaha agar masyarakat
Indonesia, khususnya Islam bertakwa pada Tuhan
Yang Maha Esa.
2)Menumbuhkan kesadaran berbangsa dan
bernegara.
3)Memupuk persatuan dan kesatuan umat.
4)Mencerdaskan bangsa Indonesia.
5)Mengadakan pembinaan mental spiritual.
top related