penuntum praktikum biofisika · 2017. 6. 4. · asam basa melalui indikator kertas lakmus dan ph...
Post on 24-Jul-2021
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Penuntun Praktikum
KIMIA BIOFISKA
Oleh :
Anak Agung Putu Putra Wibawa
I Putu Ari Astawa
LABORATORIUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur di sampaikan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan
Yang Maha Esa karena berkat asung waranugraha-Nya, Penuntun Praktikum Kimia Biofisika
ini dapat diterbitkan. Materi penuntun ini secara bertahap mendapat perbaikan-perbaikan,
walaupun perbaikan yang dimaksud tidak besar, namun hal ini merupakan suatu usaha untuk
penyempurnaan penuntun praktikum ini. Dengan demikian mudah-mudahan ada peningkatan
manfaat dan daya guna penuntun ini.
Adapun maksud dan tujuan pembuatan penuntun praktikum ini adalah sebagai
pegangan dasar mahasiswa yang tergabung dalam kelompok ilmu-ilmu pertanian dalam
melaksanakan praktikum Kimia Biofisika. Penuntun ini bersumber pada buku pustaka yang
ada.
Kami sadar bahwa Penuntun Praktikum Kimia Biofisika ini masih sangat banyak
kekurangan-kekurangannya dan dengn segala kerendahan hatikami mengharaplan koreksi
dan saran demi lebih sempurnanya penuntun praktikum ini.
Besar harapan kami mudah-mudahan diktat penuntun Praktikum Kimia Biofisika ini
bisa memberikan manfaat bagi kita semua.
Atas tersusunnya diktat ini, kami tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang ikut membantu .
Denpasar, Pebruari 2008
Penyusun
DAFTAR ISI
Judul................................................................................................ i Kata Pengantar ............................................................................... ii Daftar Isi......................................................................................... iii I. Sel Bawang Latar Belakang............................................................ 1 Tujuan........................................................................ 2 Manfaat...................................................................... 3 Metode Praktikum......................................................... 3 Waktu dan Tempat...................................................... 3 Alat dan Bahan ........................................................... 3 Prosedur Kerja............................................................ 3 II. Panas Tubuh Latar Belakang............................................................ 5 Tujuan........................................................................ 6 Manfaat...................................................................... 6 Metode Praktikum......................................................... 7 Waktu dan Tempat...................................................... 7 Alat dan Bahan ........................................................... 7 Prosedur Kerja............................................................ 7 III. Asam Basa Melalui Indikator Kertas Lakmus dan PH Universal Latar Belakang............................................................ 8 Tujuan........................................................................ 9 Manfaat...................................................................... 9 Metode Praktikum......................................................... 10 Waktu dan Tempat...................................................... 10 Alat dan Bahan ........................................................... 10 Prosedur Kerja............................................................ 10 IV. Sistem Kimia dan Sistem Biologi Latar Belakang............................................................ 11 Tujuan........................................................................ 13 Manfaat...................................................................... 13 Metode Praktikum......................................................... 14 Waktu dan Tempat...................................................... 14 Alat dan Bahan ........................................................... 14 Prosedur Kerja............................................................ 14 V. Penggaraman, Hidrolisis, dan Buffer Latar Belakang............................................................ 15 Tujuan........................................................................ 16 Manfaat...................................................................... 16 Metode Praktikum......................................................... 17 Waktu dan Tempat...................................................... 17 Alat dan Bahan ........................................................... 17 Prosedur Kerja............................................................ 17
I.SEL BAWANG DAN PENGENALAN MIKROSKOP
LATAR BELAKANG
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel
dapat berfungsi secara autonom asalkan selumh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Sehingga
untuk melihat bentuk sel harus menggunakan mikroskop.
Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselnlar), misalnya
bakteri. Archaea. serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular).
Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang
menjadi dasar bagi hirarki hidup.
Struktur sel dan fungsi-fungsmya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua
organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar
organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota
beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk
hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi. Macam-macam mikroskop,
yaitu:
a. Mikroskop Cahaya
Merupakan mikroskop yang mempunyai bagian - bagian yang terdiri dari alat-alat
yang bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda atau preparat yang
transparan. Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa ialah mikroskop ultraviolet,
karena cahaya ultraviolet tak dapat dilihat oleh mata manusia maka bayangan benda
harus direkam pada piringan peka cahaya. Mikroskop ini menggunakan lensa kuarsa.
b. Mikroskop Elektron
Banyak komponen sel seperti mitokondria, ribosom dan retikulum endoplasma yang
begitu kecil tidak bisa dilihat secara detail dengan mikroskop biasa. Mereka hanya bisa
melihat dengan mikroskop elektron.
Sel adalah segumpal protoplasma yang berinti, sebagai individu yang berfungsi
menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel itu setelah tumbuh
dan berdeferensiasi, akan berubah bentuknya sesuai dengan fungsinya, ada yang menjadi
epidermis berfungsi untuk melindungi sel-sel sebelah dalamnya ada yang menjadi tempat
penyediaan makanan, ada yang berfungsi menjadi tempat persediaan makanan dan lain-
lain.
Ada tiga keistimewaan yang khas pada sel tumbuhan : dinding sel dengan selulosa,
vakuola (yang memberi tekanan dan memperbesar volume serta luas permukaan meskipun
dengan protoplasma sedikit), dan plastida, khususnya kloroplas. Vakuola dapat
ditemui pada anggota kelima dunia, namun vakuola besar di pusat sel ada pada hampir
semua sel tumbuhan, cendawan, dan beberapa protista. Kloroplas hanya terdapat pada
tumbuhan dan beberapa protista (bergantung pada golongannya).
Sel sendiri sebagai dasar menyusun suatu organisme yang terdiri dari inti (nukleus)
yang terbungkus oleh membran atau struktur serupa tanpa membran. Tidak ada kehidupan
dalam satuan yang lebih kecil dari pada sel. Sel terbentuk hanya dengan pembelahan sel-
sel sebelumnya. Sel dicirikan oleh adanya molekul makro khusus, seperti pati dan
selulosa, yang terjadi dari ratusan sampai ribuan gula atau molekul lain selain itu sel juga
dapat dicirikan oleh adanya molekul makro seperti protein dan asam nukleat baik DNA
atau RNA yang tersusun sebagai rantai yang terdiri dari ratusan sampai ribuan molekul.
Pada tumbuhan istilah sel meliputi protoplasma dan dinding sel yang ada sedangkan pada
organisme multi sel yang ada membentuk struktur kompleks yaitu jaringan dan organ. Sel
pada organisme multi sel tidak sama satu dengan lainnya tetapi masing-masing
mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Pada awalnya struktur dinding sel yang ada
pada tumbuhan dianggap sebagai sel mati hasil ekskresi zat hidup dalam sel akan tetapi
baru-baru ini makin banyak ditemui bukti bahwa ada satuan organik yang ada diantara
protoplasma dan dinding, khususnya pada sel muda.
TUJUAN
• Untuk mengetahui tentang sel bawang melalui mikroskop cahaya maupun mikroskop elektron.
• Untuk mengetahui macam-macam mikroskop.
MANFAAT
Setelah kita tahu tentang macam-macam mikroskop dan seluk-beluk nya kitajadi
dapat mengetahui tentang beberapa sel salah satunya sel bawang.
METODE PRAKTIKUM
ALAT dan BAHAN
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah: Mikroskop cahaya binokuler dan
monokuler, Kaca benda, kaca penutup, pinset, pipet tetes, dan silet tajam.
Bahan-bahan yang digunakan adalah penampang melintang sel gabus batang ubi
kayu (Manihot utilissimd), rambut buah kapuk (Ceiba pentandrd) dan kapas (Gossypium
sp.), penampang melintang daun karet (Ficus elasticd), daun Hydrilla verticillata, selaput
bagian dalam umbi lapis bawang merah (Allium cepa), dan akuades.
PROSEDUR KERJA
A. Pengenalan Mikroskop
1. Mencari bidang penglihatan
a. Tabung dinaikkan menggunakan makrometer (pemutar kasar), sehingga lensa
objektiftidak membentur meja atau panggung bila revolver diputar-putar.
b. Lensa objektifdi tempatkan pembesaran lemah (4 X atau 10 X) dengan memutar
revolver sampai berbunyi klik (posisinya satu poros dengan lensa okuler).
c. Membuka diafragma sebesar-besamya dengan menarik tangkainya ke belakang.
d. Mengatur letak cermin sedemikian rupa ke arah cahaya, sehingga terlihat
lingkaran (lapangan pandang) yang sangat terang di dalam lensa okuler. Mikroskop siap
digunakan.
2. Mencari bayangan sediaan
a. Menaikkan tabung mikroskop menggunakan makrometer, sehingga jarak antara
lensa objektif dengan permukaan meja ± 3 cm.
b. Meletakkan sediaan yang akan diamati di tengan-tengah lubang meja benda,
menggunakan penjepit sediaan agar tidak tergeser.
c. Memutar makrometer ke belakang sampai penuh (hati-hati), sambil
menempatkan roda sediaan tepat di bawah lensa objektif, hingga jarak antara ujung lensa
objektif dengan permukaan atas kaca penutup hanya ± 1 mm.
d. Membidik mata ke lensa okuler sambil memutar makrometer ke depan searah
jarumjam secara hati-hati sampai tampak bayangan yangjelas.
e. Memutar revolver dan lensa objektif yang sesuai untuk mendapatkan pembesaran
yang kuat. Kemudian memainkan fungsi mikrometer secara perlahan dan hati-hati. (Bila
menggunakan lensa objektif lOOx, maka di atas sediaan perlu ditetesi minyak imersi
dahulu).
3. Memelihara Mikroskop
a. Mengangkat dan membawa mikroskop harus selalu dalam posisi tegak, dengan
satu tangan memegang erat pada lengan mikroskop dan tangan yang lain menyangga pada
dasar atau kakinya.
b. Mencondongkan posisi tabung, cukup dilakukan dengan memutar engsel
penggerak sebagai titik putar. Menegakkan kembali setelah selesai.
c. Mengusahakan agar lensa objektif lemah (4x atau lOx) berada satu poros di
bawah lensa okuler. Mengatur kedudukan tabung sedemikian rupa sehingga ujung lensa
objektif lemah berjarak ± 1cm dari atas meja benda.
d. Mengatur kedudukan penjepit sediaan dengan rapi dan cermat pada posisi tegak
agar debu tidak banyak menempel.
e. Membersihkan sisa minyak imersi dengan menggunakan cairan Xilol sesegera
mungkin setelah pengamatan dengan menggunakan minyak imersi telah berakhir, dan
mengeringkan dengan kain lap yang bersih.
f. Membersihkan lensa atau bagian lainnya dengan kain lap yang bersih dari bahan
halus (flenel) setiap akan menggunakan mikroskop.
4. Pengukuran Mikroskopis atau Mikrometri
Untuk mengetahui ukuran objek yang diamati dengan mikroskop dapat dilakukan
dengan menggunakan alat bantu yang disebut Mikrometer Objektif dan Mikrometer
Okuler.
II PANAS TUBUH
LATAR BELAKANG
Bahwa pemanasan adalah pembakaran, sekalipun perlahan yang dapat disamakan
dengan pembakaran arang. Seterusnya bahwa panas yang dibebaskan senantiasa
mengganti panas yang hilang dari tubuh kita. Pada tahun 1842 JUSTUS VON LIEBIG
menerbitkan analisanya tentang soal ini, yang inti sarinya berbimyi sbb : " Reaksi antara
zat makanan dengan oksigen yang beredar dalam darah seluruh tubuh adalah sumber dari
pada panas tubuh". Lima tahun kemudian dikemukkanlah oleh H. VON HELMHOLTZ
dalil kekekalan tenaga yang juga berlaku untuk pertukaran tenaga dalam tubuh.
Pada Oksidasi melalui pembakaran terjadi pembebasan panas menjadi panas ynag
dibebaskan sebagai energi metanolisme, sedangkan kecepatan pembentukan energi disebut
LAJU REAKSI.
Pengeluaran panas dari tubuh dibagi menjadi 5, seperti Pengeluaran panas melalui
radiasi, pengeluaran panas melalui konveksi, pengeluaran panas melalui evaporasi, aliran
darah vena membantu mengendalikan suhu tubuh, efek busana -c/0.
Pengertian dari pengeluaran panas melalui radiasi adalah semua benda
mengeluarkan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik.pada kondisi normal sekitar
Separuh energi kita lenyap melalui radiasi bahkan saat suhu dindin g jauh lebih rendah
dari suhu tubuh. Pengertian dari pengeluaran panas melalui konveksi dapat disimpulkan
bdengan persamaan:
Kkal/iam x HC = Kc. Ac (Ts-Ta)
Ket:
Kc = Parameter berganang pel (kkal /jam)
Ac = Luas permukaan (m2)
Ts = Suhu Kulit ( C )
Ta == Suhu Udara (C)
Pengertian dari pengeluaran panas melalui evaporasi adalah penguapan. Pada saat
diam metode pendinginan ini agak kurang penting, pada kondisi olahraga keringat basa
keluar lebih dari itu, pada saat biasa pengeluaran panas sekitar 14% dari pengeluaran
panas tubuh. Pengertian aliran darah vena membantu mengendalikan suhu tubuh karena
adanya radiasi panas dari tubuh maka pemindahan panas bergantung dari suhu kulit, setiap
factor yang mempengaruhi suhu kulit juga mempengaruhi panas, pada musim panas/
lingkungan hangat darah vena kembali ke jantung memgalir dekat permukaan kulit,
sehingga meningkat dan akan meningkatkan panas tubuh.
Pengertian dari suhu normal 34C dengan suhu yang ruangan 21C dengan kecepatan
0,1 m/s kelembaban kurang dari 50%.
Bagaimanapun juga hubungan dinamik antara tenaga dan usaha manusia (arbeid)
merupakan dasar untuk, pengertian peristiwa yang berhubungan dengan usaha manusia.
Lain dari pada itu kenyataan bahwa pembakaran zat makanan didalam kalorimeter dan
didalam tubuh manusia memberi angka jumlah kalor (panas) yang sama, sangat
menguatkan pendapat, bahwa kedua proses itu tidak berlainan. Tiada bedanya dengan
mesin, maka dalam usahanya tubuh manusia tidak mempergunakan seluruh kalori atau
tenaga yang di bebaskan dari zat makanan. Hanya 20 % dimasukkan kedalam usaha,
sehingga 80% merupakan tenaga atau kalori yang berkelebihan. Sebagaimana halnya
dengan mesin, kalori yang berkelebihan ini tiada berguna. Oleh karenanya, tubuh menjadi
panas, sampai suhu yang tertentu ini tidak mengapa, bahkan prestasi oleh karenanya
bertambah (phase "Warming-up"). Akan tetapi, kemudian panas itu menghambat usaha,
sedangkan pada suhu 42 °C hidup tidak dapat lagi dipertahankan.
Ukuran kecepatan berjalan, semua pekerjaan apabila dikerjakan secara cepat dapat
meningkatkan suhu tubuh, ini memungkinkan ketidakseimbangan antara panas seeorang
jika bekerja dipengaruhi oleh jarak dan waktu menggunakan perjam berjalan antara 4 km
ini dapat dipertahankan 2 sampai dengan 4 jam setiap harinya, dilakukan pada saat musim
hujan, ketika berjalan seseorang tidak dapat berhenti atau istirahat sejenak untuk
menghasilkan panas dan mencegah sakit.
Hukum Pertama Termodinamika adalah perubahan simpangan energi tubuh
(makananan, energi, lemak, tubuh dan panas tubuh) menjadi panas tubuh di tambah kerja
yang dilakukan. Dapat disimpulkan dengan rumus :
RUMUS HUKUM TERMODINAMIKA
AU = AQ-AW
Ket: AU = Perubahan Simpangan Energi (Kkal)
AQ= Panas yang hilang (Kkal/jam)
AW = Kerja yang dilakukan (N)
TUJUAN
• Untuk mengetahui derajat panas tubuh baik saat melakukan kegiatan/pembakaran atau
tidak
MANFAAT
Setelah mengetahui dari hasil percobaan, kita dapat mengetahui bahwa berapa kalor
yang membakar tubuh jika melakukan pekerjaan atau tidak.
METODE PRAKTIKUM
ALAT dan BAHAN
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : Termometer suhu dan seorang sebagai
percobaan.
PROSEDUR KERJA
1. Mengukur Ts awal(suhu kulit) dari seseorang.
2. Seseorang berlari berputar mengelilingi Labolatorium Nutrisi hingga kembali lagi,
kemudian memasuki ruangan.
3. Mengukur Ts akhir (suhu kulit) dari seseorang setelah melakukan percobaan yaitu
lari
berputar mengelilingi Labolatorium Nutrisi.
4. Menghitung hasil akhir HC (Suhu yang kehilangan).
III ASAM BASA MELALUI INDIKATOR KERTAS LAKMUS DAN
pH UNIVERSAL
LATAR BELAKANG
Pengertian asam adalah senyawa yang dapat memberika proton kepada senyawa
lain/ senyawa yang mengandung ion hydrogen dengan satu atau lebih unsur lain atau
disebut dengan 'donor proton'. Sedangkan basa adalah senyawa yang dapat menerima
proton dari senyawa lain / senyawa yang mengandung ion hidroksida dengan satu atau
lebih unsur lain disebut dengan 'akseptor proton'.
a) Asam
Berdasarkan banyaknya ion hidrogen yang dihasilkan maka larutan asam dapat
dibagi menjadi asam monobasis dan asam polibasis
1) Asam monobasis (berbasa satu) adalah asam yang dalam larutan air akan
menghasilkan satu ion hidrogen (H+). Contohnya adalah:
HCl(aq) ——————— H+(aq) + Cl (aq)
asam klorida ion hidrogen ion klorida
CH3000H(aq) ———————— H+(aq) + CH3000-(aq)
asam asetat ion hidrogen ion asetat
2) Asam polibasis (berbasa banyak) adalah asam yang dalam larutan air
menghasilkan lebih dari satu ion hidrogen (H+). Contohnya adalah:
H2S04(aq) —————-————— H+(aq) + HS04 (aq)
asam sulfat ion hidrogen ion hidrogensulfat
HS04(aq) —————————— H+(aq) + S04(aq)
ion hidrogen sulfat ion hidrogen ion sulfat
Asam monobasis dan polibasis disebut juga asam monoprotik dan poliprotik. Dalam
keadaan sebenamya, ion hidrogen tidak dapat berdiri bebas. Dalam larutan air, ion
hidrogen (H+) akan berikatan secara koordinasi dengan molekul air (H20) menjadi ion
hidronium (H30+).
H+(aq)+H20(l) H30+(aq)
Dengan demikian, reaksi ionisasi dalam contoh tersebut di atas dituliskan sebagai
berikut:
HC1 (aq) + H20(l) ——————————— H30+(aq) + Cl-(aq)
CH3COOH(aq) + H20(l) ———————— H30+(aq) + CH3COO-(aq)
H2S04(aq)+2H20(l) ————————— 2H30+(aq) + SO4 (aq)
b) Basa
Seperti halnya larutan asam, larutan basajuga dibagi menjadi basa monoasidik dan
poliasidik. Pembagian ini menunjukkan sifat keasaman (hidroksitas) suatu basa.
1) Basa monoasidik yaitu basa yang dalam larutan air menghasilkan
NaOH(aq) —————————— Na+(aq) + OH (aq)
natrium hidroksida ion natrium ion hidroksida
NH40H(aq) ————————— NH4+
(aq) + OH (aq)
amonium hidroksida ion amonium ion hidroksida
2) Basa poliasidik yaitu basa yang dalam larutan air menghasilkan lebih dari satu
ion hidroksida (OH-) Contohnya adalah:
Ca(OH)2(aq)-————————- Ca2+(aq) + 20H (aq)
kalsium hidroksida ion kalsium ion hidroksida
Berdasarkan sifat-sifat ion di atas, maka reaksi antara ion H+ dan OH- dapat
membentuk H20. Proses ini disebut dengan netralisasi.
1.2 TUJUAN
• Untuk mengetahui Asam/ Basa dari suatu larutan yang di uji melalui beberapa indikator
yang ada dan di ukur dengan Ph Universal.
• Mengklasifikasikan berbagai macam larutan ke dalam kelompok asam dan basa.
1.3 MANFAAT
Setelah kita dari suatu percobaan praktikum, manfaatnya adalah kitajadi tahu yang
mana larutan asam atau basa, yang dalam penggunaan kehidupan kita sehari-hari sangat di
temui, sehingga kita dapat mengukur sampai mana tubuh kita mampu menerima kadar
asam/basa.
METODE PRAKTIKUM
.
ALAT dan BAHAN
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
• Tabling Elemeyer dan rak tabung.
• Sampel R5, R6.R7
• Kertas pH Universal.
• Kertas Lakmus Biru.
• Kertas Lakmus Merah.
PROSEDUR KERJA
Sampel R5, R6, R7 di Uji dengan indicator Lakmus Merah dan Biru yaitu dengan
di teteskan sampel pada Lakmus Merah atau Lakmus Biru kemudian amati hasil
perubahan wamanya. Setelah itu di Uji dengan keretas pH Universal, lihat berapa pH nya.
IV. SISTEM KIMIA DAN SISTEM BIOLOGI
LATAR BELAKANG
Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan
senyawa kimia yang bila dilamtkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih
kecil dari 7. Dalam definisi modem, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton
(ion H+ kepada zat lain (yang disebut basa). atau dapat menerima pasangan elektron bebas
dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk
membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam
sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam; walaupun
demikian, mencicipi rasa asam, terutama asam pekat, dapat berbahaya dan tidak
dianjurkan.
Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal yang
sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa Belanda),
atau Sdure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam. Dalam
kimia. istilah asam memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat tiga definisi asam yang
umum diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis.
Arrhenius: Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang meningkatkan
konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali
dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang
dapat larut dalam air. Menurut Svante Arrhenius : asam adalah zat yang dalam air dapat
melepaskan ion (H+). Asam merupakan senyawa yang dapat menghasilkan ion Hidrogen
(H+), larutan asam mempunyai rasa asam dan bersifat korosif. Selanjutnya pada tahun
1900 Svante Arrhenius mengemukakan teori yang dikenal samapi sekarang yaitu Teori
Asam Basa Arrhenius. " asam merupakan suatu senyawa yagn dapat menghasilkan ion
Hidrogen (H+) bila dilarutkan dalam air dan Basa merupakan suatu senyawa yang dapat
memberikan ion Hidroksida (OH) bila dilarutkan dalam air.
Asam 1. Asam Nitrat dalam air
HNO3 H+ + N03
2. Asam Klorida dalam air
HCI H+ + Cl
Setiap molekul HN03 dan HCI hanya dapat menghasilkan 1 ion H+ disebut Valensi
Asam. Asam semacam ini disebut juga asam monoprotik.
Asam yang setiap molekul caimya menghasilkan 2 ion H+ disebut asam diprotik.
Asam yang setiap molekul caimya menghasilkan 3 ion H+ disebut asam triprotik. Asam
diprotik dan asam triprotik dikelompokkan kedalam asam poliprotik.
Brensted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada basa.
Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brensted dan
Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut
dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius).
Sifat-sifat
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1. Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air.
2. Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya asam
kuat.
3. Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam. yaitu
korosifterhadap logam.
4. Hantaran listrik: asam, walaupun tidak selalu ionik. merupakan elektrolit.
Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium
ketika dilarutkan dalam air.
Menurut Svante Arrhenius : Basa merupakan suatu senyawa yang dapat
menghasilkan ion Hidroksida [OH], bila dilarutkan dalam air mempunyai rasa pahit dan
bersifat kaustik.
Basa adalah lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia
yang memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat.
jadi kita menggunakan nama kostik soda untuk natrium hidroksida (NaOH) dan kostik
postas untuk kalium hidroksida (KOH). Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa
lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion
OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut.
Reaksi: Kalsium Hidroksida + Asam Sulfat —————> Kalsium Sulfat + Air
Ca(OH)2 (aq) + H2S04 —————> CaS04(aq) + 2H2O
Teori Dasar
Svante August Arrhenius pada tahun 1887 menyatakan bahwa : " Molekul-molekul
elektrolit selalu menghasilkan ion-ion negatifdan positifjika dilarutkan dalam air "
Selanjutnya pada tahun 1900 Svante Arrhenius mengemukakan teori yang dikenal
samapi sekarang yaitu Teori Asam Basa Arrhenius. "Basa merupakan suatu senyawa yang
dapat memberikan ion Hidroksida (OH) bila dilarutkan dalam air.
Pada kimia modem basa dapat menghasilkan ion Hidroksida (OH+) dengan 2 cara:
1. Senyawa Basa dalam pelarut air menghasilkan ion Hidroksida (OH+) secara langsung.
NaOH Na+ + OH-
2. Senyawa Basa yang bereaksi dengan air menghasilkan ion Hidroksida (OH+).
NH3+H20 NH4+ + OH-
Untuk menunjukan sifat basa, larutan NH3 sering ditulis NH40H.
Jumlah ion (OH+) yang dapat menghasilkan oleh suatu molekul basa disebut Valensi
Biasa.
Dalam kimia, garam ialah senyawa netral yang terdiri
atas ion-ion. Garam juga bisa berarti:
D Garam dapur, digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan
D Natrium klorida, bahan baku utama garam dapur
D Garam (kriptografi). vektor inisialisasi sandi rahasia blok
D Bisa juga merujuk pada tiap arti ganda penggaraman
Garam (kimia)
Natrium klorida (NaCI) adalah bahan utama garam dapur
Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation)
dan ion negatif (amon), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam
terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Natrium klorida (NaCI), bahan utama garam
dapur adalah suatu garam.
Larutan garam dalam air merupakan larutan elektrolit. yaitu larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Cairan dalam tubuh makhluk hidup mengandung larutan
garam, misalnya sitoplasma dan darah.
Reaksi kimia untuk menghasilkan garam antara lain
1. Reaksi antara asam dan basa, misalnya HC1 + NH3 NH4CL
2. Reaksi antara logam dan asam kuat encer,
misalnya Mg + 2 HC1 MgCl2
Keterangan: logam mulia umumnya tidak bereaksi dengan cara ini.
TUJUAN
• Untuk mengetahui perubahan wama yang di uji cobakan terhadap Indikator yang di
gunakan.
• Untuk mengetahui juga larutann yang di ujikan, asam atau basa.
MANFAAT
Dari percobaan yang kita lakukan, disini kita jadi tahu yang mana larutan asam
atau basa. Cukup berfungsi dalam kehidupan kita sehari-hari.
METODE PRAKTIKUM
ALAT dan BAHAN
• Larutan HCl, Larutan CH3COOH, Larutan NaOH, Larutan BaCl2, Larutan NaCO3,
Larutan Pb asetat, AgNO3.
• 12 tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet, aquades, tabung elemeyer.
• Larutan indikator phenolptalin, Congo Red, dan metil green.
• Kertas Lakmus merah dan Biru.
• Kertas pH Universal/pH Larutan.
2.3 PROSEDUR KERJA
Prosedur Kerja yang ke I melalui Indikator PP,CR,MG :
1. 1. Masukkan Larutan ke dalam 3 tabung reaksi, masing-masing sebanyak 1ml.
2. Teteskan Larutan Indikator Phenolptalin dalam tabung 1, amati perubahan warna
yang terjadi.
3. Teteskan Larutan Indikator Congo Red ke dalam tabung 2, amati perubahan warna
yang terjadi.
4. Teteskan Larutan Indikator Metil Green ke dalam tabung 3, amati perubahan
warna yang terjadi.
5. Lakukan langkah- langkah yang sama pada larutan lainnya. Seperti pada
CH3COOH, Na0H2, NaCO3, Pb asetat, BaCl2.
Prosedur Kerja yang ke II melalui Indikator Kertas Lakmus:
1. Teteskan larutan HCl, CH3COOH, NaOH, NaCO3, Pb asetat, BaCl2 ke dalam
kertas Lakmus merah dan Lakmus biru, lihat dan amati hasilnya.
2. Teteskan Larutan yang di atas ke dalam pH Universal, kemudian lihat dan amati
hasilnya.
V. PENGGARAMAN, HIDROLISA, DAN BUFFER
LATAR BELAKANG
Hidrolisis Garam, Garam yang terhidrolisis dalam air akan bersifat asam,bersifat
basa,
atau netral.
Terdapat 2 jenis hidrolisis, yaitu hidrolisis sempuma dan hidrolisis parsial/sebagian.
Pada hidrolisis sebagian/parsial hanya salah satu ion saja yang mengalami reaksi
hidrolisis, yang lainnya tidak.
Penampung sementara/buffer Adalah suatu area khusus yang diatur secara temporer
dalam hardware atau software. Umumnya semakin besar buffemya, maka semakin cepat
komputer dapat memproses data. Atau larutan yang mampu mempertahankan pH-nya
meskipun ditambah sedikit asam, sedikit basa, ataupun dilakukan pengenceran.
Berdasarkan Campuran penyusunnya, larutan penyangga dibedakan menjadi 2
macam, yaitu larutan penyangga asam, dan larutan penyangga basa. pH larutan penyangga
dapat ditentukan berdasarkan reaksi kesetimbangan.
Buffering: Bagian memori utama untuk memampung data yang akan ditransfer
dari/ke perangkat masukan/keluaran dan penyimpan sekunder. Buffering dapat
mengurangi frekuensi pengaksesan dari/ke perangkat masukan/keluaran dan penyimpan
sekunder sehingga meningkatkan kinerja sistem.
Garam adalah termasuk elektrolit kuat, maka jika garam dilarutkan didalam air
akan mengalami penguraian menjadi komponen-komponennya yaitu kation dan anionnya.
Untuk beberapa kasus, ion-ion tersebut merupakan asam atau basa yang lemah. Reaksi
antara ion-ion tersebut dengan air membentuk Garam, Kita tentu sudah tidak asing lagi
dengan zat kimia yang satu ini. Wamanya putih, berbentuk serbuk, dan rasanya asin.
Garam dapur, atau natrium klorida, digunakan sebagai pemberi rasa pada masakan. Selain
digunakan sebagai pemberi rasa pada masakan, garam juga digunakan sebagai bahan
pengawet makanan. Garam dapur hanyalah satu dari sekian banyak jenis garam yang
lainnya. Masih banyak garam yang lain dengan berbagai kegunaan. Di negara -negara
yang mengalami musim salju, garam ditaburkan untuk mencairkan salju yang menutupi
jalan. Larutan garam juga digunakan dalam dunia medis untuk menangani kasus dehidrasi.
Garam dapat melalui reaksi antara asam dan basa. Produk reaksi yang lain adalah
air. Reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air, reaksi ini disebut Reaksi
Netralisasi. Akan tetapi kenyataannya larutan garam tidak selalu bersifar netral.
NaCI —> bersifat netral
NH4C1 —-> bersifat asam
NaCH3COO ---> bersifat basa
Mengapa larutan garam ada yang bersifat asam, basa dan netral? Hal ini dapat dijelaskan
dengan konsep HIDROLIS.
Asam Klorida + Natrium Hidroksida Natrium Klorida + Air
Asam + Basa Garam + Air Garam dipisahkan dari air
dengan metode evaporasi. Beberapa garam yang dihasilkan melalui
reaksi netralisasi antara lain:
Asam Klorida + Kalsium Hidroksida Kalsium Klorida + Air
Asam Sulfat + Kalium Hidroksida Kalium Sulfat + Air
Asam Nitrat + Lithium Hidroksida Lithium Nitrat + Air
TUJUAN
• Untuk mengetahui larutan tersebut mengalami Penggaraman
• Untuk mengetahui Larutan tersebut mengalami Hidrolisis atau buffer.
MANFAAT
Setelah kita tahu, suatu reaksi bersifat penggaraman, Hidrolisis, dan buffer kita
dapat memanfaatkan apa yang kita ketahui untuk kehidupan sehari-hari. Sebagaimana kita
tahu, jenis dari suatu reaksi tersebut banyak di jumpai.
METODE PRAKTIKUM
ALAT dan BAHAN
Alat:
• Gelas Ukur kecil dan besar
• Gelas Kimia
• Tabung Elemeyer dan rak tabung
• Kertas pH universal
• pH Meter
• Pipet tetes
• Aquades
Bahan:
• Larutan Ba(N03)2
• Larutan Na2C03
• Lempengan Fe
• Lempengan Zn
• Larutan NaOH
• Larutan AgN03
• Larutan NaHC03
• Larutan NH40H
• Larutan HC1
• LarutanH2S04
• Larutan CH3COOH
• Larutan BaN03
PROSEDUR KERJA
1. Di persiapakan Alat dan bahan yang digunakan.
2. Dicampurkan 2 larutan yang ingin diamati, sesuai dengan reaksi yang telah
ditentukan pada penggaraman, hidrolisis, dan buffer.
3. Diamati perubahan yang terjad, kemudian dicatat pada table pengamatan.
4. diulangi langkah pada poin 1,2,3 pada larutan berikutnya.
METODE PRAKTIKUM
ALAT dan BAHAN
1. Telur 2 butir
2. Gelas Ukur
3. Air aquades
4. pH digital
5. Timbangan
6. Alu
7. Sendok
PROSEDUR KERJA
1. Siapkan telur ayam 2 butir yang dicuci bersih terlebih dahulu, agar kotoran dari debu
yang menempel pada cangkang telur hilang dan berat jenis telur benar-benar murni.
2. Timbang keduatelur secara bergantian.Beri label pada kedua telur tersebut agar dapat
memudahkan membedakan, kemudian catat.
3. Siapkan air aquades 200 ml dalam gelas ukur dengan pH yang normal.
4. Masukkan telur ke dalam air kemudian hitung volume tlur ayam tersebut dengan
mengurangi volume air setelah dimasuki telur dengan volume air sebelumnya.
5. Hitung pH telur yang sebelumnya sudah dibuka/dipisah dari cangkangnya, kemudian
thitung berat cangkang telur tersebut.
6. Kemudian hitung massa jenis telur tersebut.
VI BERAT JENIS TELUR AYAM
LATAR BELAKANG
Masa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi
massa jenis benda, semakin tinggi pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata
setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Massa jenis yang
tinggi memiliki volume yang lebih rendah daripada benda yang memiliki mass yang sama
yang memiliki massa jenis yang rendah. Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter
kubik (kg/m3). Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa
jenis yang berbeda. Dan dalam suatu zat, berapapun massa dan volumenya, massa
jenisnya akan sama pula.
Rumus untuk menentukan massa jenis adalah :
Satuan massa jenis dalam gs (centimeter gram sekon) = g/cm3 1 g/cm3 = 1000kg/m3
Keterangan : = massa jenis (kg/cm3) m = massa (kg) v = volume (cm3) Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 = 1000 kg/m3. Selain angkanya mudah
diingat dan mudah dipakai dalam perhitungan, maka massa jenis air dipakai untuk
perbandingan untuk rumus ke-2, yaitu menghitung massa jenis relatif.
TUJUAN
Untuk mengetahui massa jenis zat yang satu dengan yan lain pada telur ayam.
MANFAAT
Agar kita mengetahui perbandingan antara telur yang satu dengan yang lain.
m (rho) = ------ v
METODE PRAKTIKUM
ALAT dan BAHAN
1. Telur 2 butir
2. Gelas Ukur
3. Air aquades
4. pH digital
5. Timbangan
6. Alu
7. Sendok
PROSEDUR KERJA
7. Siapkan telur ayam 2 butir yang dicuci bersih terlebih dahulu, agar kotoran dari debu
yang menempel pada cangkang telur hilang dan berat jenis telur benar-benar murni.
8. Timbang keduatelur secara bergantian.Beri label pada kedua telur tersebut agar dapat
memudahkan membedakan, kemudian catat.
9. Siapkan air aquades 200 ml dalam gelas ukur dengan pH yang normal.
10. Masukkan telur ke dalam air kemudian hitung volume tlur ayam tersebut dengan
mengurangi volume air setelah dimasuki telur dengan volume air sebelumnya.
11. Hitung pH telur yang sebelumnya sudah dibuka/dipisah dari cangkangnya, kemudian
thitung berat cangkang telur tersebut.
12. Kemudian hitung massa jenis telur tersebut.
VII OSMOSIS DAN DIFUSI
LATAR BELAKANG
Perpindahan molekul atau ion melewatimembran ada 2 macam yaitu transpor pasif
dan transpor aktif. Transpor pasif adalah perpindahan molekul tanpa menggunakan energi
sel. Perpindahan molekul terjadi secara spontan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah. Contoh transpor pasif adalah difusi dan osmosis. Sedangkan transpor aktif adalah
perpindahan molekul dengan energi sel. Contoh transpor aktif adalah pompa natrium-
kalium, endositosis, ekositosis.
Difusi merupakan perpindahan molekul-molekul dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah baik melalui membran plasma atau tidak. Difusi dibedakan menjadi
duayaitu difusi sederhana dan difusi terbantu. Peristiwa difusi sederhana dapat dilihat
ketika memasukkan segumpal gula kedalam air. Molekul zat berdifusi secara spontan
sehingga dicapai kerapatan yang sama dalam satu ruang. Difusi terbantu merupakan
proses difusi dengan perantara protein pembawa.
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui membran semipermiabel dari
konsentrasi airnya tinggi ke tempat yang lebih rendah. Dengan kata lain, osmosis juga
berarti perpibdahan molekul dari larutan berkepekatan rendah (hipotonis) ke kepekatan
yang tinggi (hipertonis).
TUJUAN
Untuk mengamati proses osmosis dan difusi sederhana dalam kehidupan sehari-hari
MANFAAT
Untuk mengetahui tentang proses osmosis dan difusi melalui percobaan sederhana dan
penggunaannyadalam kehidupan sehari-hari.
METODE PRAKTIKUM
ALAT dan BAHAN
1. Tabung reksi
2. Terusi
3. Aquades
4. Gelas Beaker
5. Ertas Selopan
6. Tali pengikat
7. Larutan albumin 2%
8. Pepton
9. Pipet tetes
10. Pereaksi biuret dan toluen
11. Cutter/silet
12. Penggaris
13. Kentang
14. Pinset
15. Larutan Iondine 1% dan 10%
16. Cawan petri
CARA KERJA
a. Difusi terusi :
1. Siapka tabung reaksi 2 buah
2. Masukkan aquades ± 5ml kedalam tabung reaksi
3. Masukkan butiran terusi ke dalam tabung reaksi tersebut
4. Amati perubahan yang terjadi
b. Difusi Protein :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Untuk mencegah pembusukkan ke dalam kantong selofan yang sudah berisi
albumin 2%, teteskan 1 – 2 tetes toluen
3. Masukkan kertas selofan tersebut, kemudian gelas beaker yang sudah berisi
aquades secukupnya
4. Amati perubahan yang terjadi
c. Osmosis :
1. Siapkan larutan iodine 1% dan 10% dalam gelas beaker
2. Kupas kentang kemudian potong kecil-kecil dengan ukuran 1 X 1 X 1cm sebanyak
10 buah
3. Masukan 5 buah potongan kentang pertama ke dalam iodine 1%.kemudian
potongan kentang kedua dedalam larutaniodine 10%
4. Siapkan stopwacth, setiap 5 menit sekali, angkat 1 buah kentang dari masing-
masing gelas beaker, kemudian potong menjadi 2 bagian yang sama rata
5. Amati larutan iodine yang masuk ke dalam kentang
6. Lakukan secara terus menerus seperti percobaan diatas hingga kubus-kubus
kentang habis selama 25 menit
7. Catat perubahan dan hitung rata-ratanya.
top related