peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah...
Post on 29-Dec-2019
27 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE
AND PICTURE PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 SEWON
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh:
Bernadeta Dita Atika 151314019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE
AND PICTURE PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 SEWON
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh:
Bernadeta Dita Atika 151314019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Yesus Kristus untuk segala berkat dan perlindungannya dalam hidupku
2. Bapak Ibu Dosen pembimbing yang selalu mengarahkan saya
3. Kedua orang tua saya bapak Wagiyo dan ibu Kristina
4. Kakak yang selalu mendukung saya
5. Teman-teman dan sahabat yang terkasih selalu menemani saya dalam
proses mengerjakan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Apa pun juga yang kamu perbauat, perbuatkah dengan segenap hatimu
seperti untuk Tuhan dan bukan untuk Manusia.”
(Kolose 3:23)
“Iman adalah percaya bahwa suatu hari kau akan bersyukur karena hari ini
Tuhan tidak mengabulkan keinginanmu.”
(Vonny Evelyn Jingga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
“PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA
SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 SEWON”
Bernadeta Dita Atika
Universitas Sanata Dharma
2019
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: (1) minat belajar sejarah
siswa selama penerapan model pembelajaran Picture and Picture dan (2) prestasi
belajar sejarah siswa setelah penerapan model pembelajaran Picture and Picture.
Metode penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model
Kurt Lewin yang dilakukan dalam dua siklus dengan empat tahapan, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sebjek penelitian ini adalah
siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sewon yang berjumlah 28 siswa. Objek
penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan model
pembelajaran Picture and Picture. Instrument penelitian adalah observasi,
wawancara, kuesioner dan tes. Analisis data menggunakan teknik analisis
deskriptif komparatif dengan presentase.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) terjadi peningkatan minat belajar
sejarah siswa selama penerapan model pembelajaran Picture and Picture, hal ini
berdasarkan skor rata-rata minat belajar pada keadaan awal adalah 68,14
meningkat menjadi 86,15 atau 18,1% pada siklus II. (2) Terjadi peningkatan
prestasi belajar sejarah ditunjukan pada rata-rata keadaan awal yaitu 69,68 pada
siklus I menjadi 78,44 atau 8,76% dan pada siklus II meningkat lagi menjadi
86,15 atau 7,71%. Dari segi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada keadaan
awal siswa yang mencapai KKM sebesar 54%. Pada siklus I meningkat menjadi
68% dan pada siklus II menjadi 96%.
Kata kunci: Minat Belajar, Prestasi Belajar dan Picture and Picture
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
"THE ENHANCEMENT OF LEARNING INTEREST AND LEARNING
ACHIEVEMENT OF HISTORY THROUGH PICTURE AND PICTURE
LEARNING MODEL IN 2ND
SOCIAL STUDENTS GRADE 11TH
IN SMA
NEGERI 1 SEWON"
Bernadeta Dita Atika
Sanata Dharma University
2019
This study aimed to improve: (1) students’ learning interest of history
during the implementation of Picture and Picture learning model and (2) students’
learning achievement of history after the implementation of Picture and Picture
learning model.
The method of this research was Class Action Research (PTK) of Kurt
Lewin model conducted in two cycles with four stages, namely planning,
implementation, observation and reflection. The subjects of this research were 28
students of 2nd
Social grade 11th
in SMA Negeri 1 Sewon. The objects of this
research were students’ learning interest, students’ learning achievement and
Picture and Picture learning model. The research instruments were observation,
interviews, questionnaires and tests. The data were analyzed by using analysis
techniques of descriptive comparative with percentages.
The results showed that (1) the students' learning interest of history
increased during the implementation of the Picture and Picture learning model,
based on the average score of learning interest. In the initial condition it was 68.14
and increased to 86.15 or 18.1% in the second cycle. (2) The students’ learning
achievement of history increased and it was proved by the average initial
condition, that was 69.68 in the first cycle to 78.44 or 8.76% in the second cycle
and it increased again to 86.15 or 7.71%. In terms of the Minimum Passing Grade
(KKM) in the initial condition there were 54% students who reached KKM. In the
first cycle it increased to 68%, and in the second cycle to 96%.
Keywords: Learning Interest, Learning Achievement and Picture and Picture
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan sripsi yang berjudul
“Peningkatan Minat dan Prestasi Sejarah Melalui Model Pembelajaran Picture and
Picture pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sewon”. Skripsi ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat merai gelar sarjana (S1) di Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma.
2. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah memberikan
dukungan dan kemudahan bagi penulis selama belajar di Program
Studi pendidikan Sejarah.
3. Bapak Drs. Y.R Subakti M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang
telah membantu membimbingn dan memberikan dorongan kepada
penulis dengan segala kasih, perhatian, kesabaran hingga sripsi ini
selesai.
4. Seluruh dosen dan sekertariat Program Studi Pendidikan Sejarah yang
telah memberi dukungan selama penulis menyelesaikan studi di
Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
MOTO .............................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........................ vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 5
C. Batasan Masalah ....................................................................... 5
D. Rumusan Masalah .................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian .................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................ 8
A. Kajian Teori .............................................................................. 8
1. Konsep Minat .................................................................... 8
2. Pengertian Belajar ............................................................. 10
3. Prestasi Belajar .................................................................. 10
4. Pengertian Pembelajaran ................................................... 12
5. Pembelajaran Sejarah ........................................................ 13
6. Model Pembelajaran Kooperatif ....................................... 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
7. Model Pembelajaran Picture and Picture .......................... 19
8. Penelitian Tindakan Kelas ………………………………. 21
B. Materi Pembelajaran ................................................................. 23
C. Kerangka Berpikir .................................................................... 23
D. Hipotesis Tindakan ................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 26
A. Jenis Penelitian ......................................................................... 26
B. Setting Penelitian ...................................................................... 26
1. Tempat Penelitian .............................................................. 26
2. Waktu Penelitian ............................................................... 26
C. Subjek Penelitian ...................................................................... 27
D. Desain Penelitian ...................................................................... 27
E. Perumusan Variabel- Variabel Penelitian ................................ 28
F. Sumber Data ............................................................................. 28
G. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 29
H. Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 30
I. Validitas dan Reliabilitas……………………………………… 31
1. Validitas ............................................................................. 31
2. Realibilitas ........................................................................ 32
J. Hasil Uji Coba Instrumen ......................................................... 33
K. Analisis Data ............................................................................ 34
L. Prosedur Pelaksanaan Penelitian .............................................. 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 41
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ............................................. 41
1. Observasi Pra Siklus .......................................................... 41
a. Kondisi Awal Prestasi Belajar Sejarah ........................ 42
b. Minat Belajar Siswa Pra Siklus ................................... 44
c. Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus ................................ 46
d. Siklus I ............................................................................... 49
a. Perencanaan Tindakan ................................................ 49
b. Pelaksanaan Tindakan ................................................ 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
c. Observasi Kegiatan Siswa .......................................... 51
d. Refleksi....................................................................... 55
e. Siklus II....................................................................... ...... 58
a. Perencanaan Tindakan ................................................ 58
b. Pelaksanaan Tindakan ................................................ 58
c. Observasi Kegiatan Belajar Siswa ............................. 59
d. Refleksi ....................................................................... 65
f. Komparasi Aktivitas Belajar Minat dan Prestasi
Belajar Sejarah ................................................................. 67
1.Komparasi Aktivitas Belajar Siswa di Kelas ................. 67
2. Komparasi Minat Belajar Siswa .................................... 70
3. Komparasi Prestasi Belajar Siswa ................................. 73
B. Pembahasan .............................................................................. 78
1. Minat Belajar Siswa Sejarah ............................................. 78
2. Prestasi Belajar Sejarah Siswa .......................................... 81
BAB V KESIMPULAN ................................................................................. 84
A. Kesimpulan ............................................................................... 84
B. Saran ......................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 87
LAMPIRAN ..................................................................................................... 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Keterangan Penilaian Acuan PAP 1 .............................................. 31
Tabel 2 Pengamatan On Task ..................................................................... 42
Tabel 3 Pengamatan Off Task ..................................................................... 43
Tabel 4 Data Minat Siswa Pra Siklus .......................................................... 44
Tabel 5 Data Kriteria Minat Belajar Siswa Pra Siklus ............................... 45
Tabel 6 Data Nilai Siswa Pra Siklus ........................................................... 47
Tabel 7 Data Kriteria Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus ............................ 48
Tabel 8 Data Kegiatan Kooperatif Siswa Pertemuan 1 siklua I ................. 51
Tabel 9 Data Kegiatan Kooperatif Siswa Pertemuan 1 Siklus II ............... 52
Tabel 10 Data Prestasi Belajar Sejarah Siklus I ........................................... 54
Tabel 11 Data Kriteria Belajar Sejarah Siklus I ........................................... 55
Tabel 12 Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Siklus II ....................... 60
Tabel 13 Data Minat Belajar Sejarah Siklus II ............................................. 62
Tabel 14 Data Kriteria Minat Belajar Siklus II ............................................ 61
Tabel 15 Data Prestasi Belajar Sejarah Siklus II .......................................... 63
Tabel 16 Data Kriteria Prestasi Belajar Siswa Siklus II ............................... 65
Tabel 17 Komparasi Pra Siklus dengan Siklus I .......................................... 68
Tabel 18 Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ............ 69
Tabel 19 Komparasi Minat Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus dan Siklus II 70
Tabel 20 Komparasi Tingkat Minat Belajar Pra Siklus dan Siklus II .......... 72
Tabel 21 Komparasi Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus dangan Siklus I...... 73
Tabel 22 Komparasi Tingkat Prestasi Siswa Pra Siklus dengan Siklus I ..... 75
Tabel 23 Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I dengan
Siklus II ......................................................................................... 76
Tabel 24 Komparasi Tingkat Prestasi Siswa Siklus I dengan II .................. 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar I Kerangka Berfikir ..................................................................... 25
Gambar II Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc
Taggart ...................................................................................... 27
Gambar III Diagram Minat Pra Sikus ......................................................... 46
Gambar IV Diagram Prestasi Belajar Pra Siklus ........................................ 49
Gambar V Diagram Prestasi Belajar Siklus I .............................................. 55
Gambar VI Diagram Minat Belajar Sejarah Siklus II ................................. 63
Gambar VII Diagram Prestasi Belajar Sejarah Siklus II ............................... 65
Gambar VIII Grafik Minat Belajar Pra Siklus dengan Siklus II .................... 72
Gambar IX Grafik Prestasi Belajar Pra Siklus dengan Siklus I .................. 75
Gambar X Grafik Prestasi Belajar Siklus I dengan II ................................ 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lampiran Surat Keterangan Penelitian ..................................... 90
Lampiran 2 Lampiran Surat Izin dari Universitas Sanata Dharma .............. 91
Lampiran 3 Lampiran Kisi-Kisi Soal Siklus 1 ............................................. 92
Lampiran 4 Lampiran Kisi-Kiso Soal Siklus II ........................................... 94
Lampiran 5 Lampiran Silabus ...................................................................... 96
Lampiran 6 Lampiran RPP Pertemuan I ...................................................... 116
Lampiran 7 Lampiran RPP Pertemuan II ..................................................... 130
Lampiran 8 Lampiran Soal Siklus I ............................................................. 141
Lampiran 9 Kunci Jawaban Soal Siklus I .................................................... 141
Lampiran 10 Lampiran Soal Siklus II ............................................................ 148
Lampiran 11 Kunci Jawaban Siklus II .......................................................... 152
Lampiran 12 Kisi-Kisi Kuesioner Minat ....................................................... 153
Lampiran 13 Kuesioner Minat ....................................................................... 158
Lampiran 14 Lampiran Dokumentasi ............................................................ 165
Lampiran 15 Validitas Siklus I ..................................................................... 167
Lampiran 16 Validitas Siklus II .................................................................... 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa (UU RI No. 20, Tahun 2003).Berdasarkan fungsi pendidikan
nasional di atas, maka peran guru menjadi penentu keberhasilan misi pendidikan
dan pembelajaran di sekolah. Guru bertanggung jawab mengatur, mengarahkan,
dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa melaksanakan
kegiatan.
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia
mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang
peranan penting bagi perkembangan, kebiasaan,sikap, keyakinan tujuan,
keperibadian, dan bahkan persepsi manusia. Oleh karena itu dengan menguasai
prinsip-prinsip dasar tentang belajar, seorang siswa mampu memahami bahwa
aktivitas belajar itu memegang penting dalam proses psikologis.
Pendidikan menurut Charles E. Siberman yang dikutip oleh Syaiful Sagala1
tidak sama dengan pengajaran, karena pengajaran hanya menitik beratkan pada
usaha pengembangan intelektualitas manusia. Pendidikan berusaha
mengembangakan seluruh aspek keperibadian dan kemampuan manusia, baik
aspek kognitif maupun psikomotor. Pendidikan mempunyai makna yang lebih
1Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung, 2005, hal.10.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dari pada pengajaran,tetapi pengajaran merupakan sarana yang ampuh dalam
menyelenggarakan pendidikan2.
Pendidikan menekankan pada bentuk, refleksi kritis, keingintahuan, dan
dialog. Sebab dialog adalah upaya menumbuhkan kesadaran kritis dalam
melakukan analisis problem-problem kemanusiaan. Refleksi kritis itu penting atas
segala hal yang ada dalam diri maupun di luar diri. Keingintahuan harus selalu
dipupuk untuk menggali dan memaksimalkan pikiran yang kita miliki.
Guru memiliki peran sangat penting dalam menentukan kuantitas dan
kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan
dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan
belajar bagi siswa dalam memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal ini menuntut
perubahan-perubahan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode
mengajar, strategi, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses
belajar mengajar. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar mengajar,
bertindak sebagai fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar,
mengembangkan bahan pelajaran dengan baik dan meningkatkan kemampuan
siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang
harus mereka capai.3 Untuk mengetahui hal tersebut guru dituntut mampu
mengelola proses belajar mengajar yang merangsang siswa mau.
Sarana dan prasarana yang ada di sekolah juga mendukung kelancaran dan
kelangsungan kegiatan pembelajaran. Misalnya media, alat pembelajaran yang
lengkap di sekolah. media dan alat pembelajaran merupakan sarana penunjnag
2Ibid.
3 Daryanto dan .Muljo Rahardjo, model Pembelajaran Inovatif, Yogyakarta, Penerbit Gava
Media.2012. hal:1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kinerja guru dalam proses mengajar. Dengan adanya kemajuan teknologi
memungkin guru dan Siswa untuk mencari informasi tentang pembelajaran
dengan menggunakan media apapun. Selain itu model pembelajaran yang
bervariatif dan menarik ada salah satu hal penting yang harus di perhatikan yaitu
pengelolaan kelas saat proses pembelajaran, di dalam kurikukum 2013 terdapat
banyak model pembelajaran yang menarik, guru dapat memanfaatkan model
pembelajaran yang menarik dalam proses belajar dan mengajar yang tentunya
harus di sesuaikan dengan kondisi kelas.
Sekolah merupakan pendidikan formal, salah satunya SMA Negeri 1
Sewon. Sekelolah tersebut memiliki sarana dan prasaran pendidikan yang lengkap
.Selain itu sekolah SMA Negeri 1 Sewon juga banyak memiliki prestasi di bidang
akademik maupun non akademik. Namun di balik prestasi prestasi ada pula yang
harus di perbaiki atau lebih di tingkatkan lagi. Beberapa hal tersebut terlihat
ketika peneliti melakukan observasi pembelajaran di kelas XI IPS 2 SMA Negeri
1 Sewon Yogyakarta, terlihat saat guru menerangkan materi pembelajaran guru
belum mengunakan model pembelajaran yang menarik, guru hanya ceramah dan
membaca power point yang hanya berisi tulisan dan tidak di sertai gambar-
gambar yang menarik terkait dengan materi pembelajaran, siswa hanya terpaku
untuk mencatat dan merangkum materi pembelajaran. Saat guru menjelaskan
banyak siswa yang tidak memperhatikan dan mendengarkan, mereka sibuk
bermain hp dan mengobrol dengan teman sebangkunya.
Saat pada sesi tanya jawab, hanya beberapa siswa yang aktif dan bisa
menjawab pertanyaan karena pada saat guru menjelaskan mereka hanya sibuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dengan kegiatannya masih-masing, kebanyakan siswa cenderung bosan dengan
kegiatan belajar sehingga Siswa tidak fokus dengan pelajaran yang sedang
berlangsung. Guru juga tidak melakukan evaluasi terkait materi pada saat akhir
pembelajaran, sehingga guru tidak mengetahui seberapa. Banyak siswa yang bisa
menangkap dan memahami tentang materi yang sudah di sampaikan. Dari
beberapa masalah tersebut dapat mempengaruhi prestasi belajar sejarah siswa dan
pada akhir nya menjadi rendah. Adapun kekurangan lain, seperti masih di
terapkannya model pembelajaran yang bersifat guru sentris.
Model pembelajaran guru sentris tersebut dinilai kurang efektif untuk
pembelajaran sejarah karena siswa tidak diberikan kesempatan untuk belajar
mandiri dengan memanfaatkan media yang ada. Dalam hal ini segala sesuatu yang
berkaitan dengan materi secara otomatis hanya bersumber dari guru. Untuk
mengatasi permasalah tersebut peneliti mengusulkan untuk menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. Model pembelajaran kooperatif
tipe Picture and Picture ini merupakan sistem pengajaran yang memberi
kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesame siswa dalam
tugas-tugas yang terstruktur.
Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara
berkelompok. Di dalam penyajian materi peneliti memberikan gambar-gambar
yang menarik sesuai dengan materi yang sedang dijelaskan4. Model pembelajaran
Picture and Picture ini mengandalkan gambar sebagi media utama dalam proses
pembelajaran, melalui gambar, siswa dapat memperdalam materi dan lebih
4 H.Tukuran dkk,Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif.Bandung:Alfabeta.2014.Hal:55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
mengetahui hal-hal yang belum diketahui. Melalui penerapan model pembelajaran
tipe Picture and Picture pada pembelajaran sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA
Negeri 1 Sewon menjadi lebih aktif dan tergugah untuk mengikuti pembelajaran
sejarah dengan lebih serius, dan pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi
belajar sejarah siswa.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis melakukan penelitian
berdasarkan permasalahan terkait dengan rendahnya prestasi belajar sejarah siswa
yang berjudul “Peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah melalui model
pembelajaran Pictureand Picture pada Siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1
Sewon Yogyakarta”. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai
informasi tentang peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah siswa.
B. Identifikasi Masalah
1. Penggunaan model pembelajaran yang kurang menarik dan inovatif
2. Pembelajaran sejarah yang kurang menarik membuat siswa pasif
3. Pretasi belajar siswa rendah dan belum mencapai KKM
4. Rendahnya minat belajar sejarah siswa
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah pada peningkatan minat
dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran Picture and Picture pada
siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sewon, Bantul Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Rumusan Masalah
Dari permasalah di atas dapat ditentukan rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu :
1. Apakah model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan minat
belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sewon Bantul Yogyakarta
2. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran Picture and Picture dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IS 2 SMA Negeri 1 Sewon
Bantul Yogyakarta.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini:
1. Meningkatkan minat dan prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 2 SMA Negeri
1 Sewon melalui model pembelajaran Picture and Picture.
2. Meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1
Sewon melalui model pembelajaran Picture and Picture.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi Siswa
Dalam hal ini siswa diajak untuk terlibat langsung dalam proses
pembelajaran. Dan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar sejarah siswa.
2. Manfaat bagi guru
Hasil penelitian ini dapat memberi masukan kepada guru agar menerapkan
model pembelajaran yang inovatif dan efektif demi memperbaiki minat dan
prestasi belajar sejarah siswa.
3. Manfaat bagi sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Hasil penelitian akan memberikan kontribusi dalam memperbaiki
pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas sekolah.
4. Manfaat bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk menjadi seorang
guru yang professional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Kajian Teori
1. Konsep Minat
Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang
melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-
keinginan atau kebutuhan-kebutuhnnya sendiri. Oleh karena itu apa yang dilihat
seserang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu
mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri5. Menurut Bernard minat
timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat dari partipasi,
pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar dan bekerja, jadi jelas bahwa soal
minat akan selalu berkait dengan soal kebutuhan atau keinginan. Oleh karena itu
yang penting, bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh
dan ingin terus belajar.
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Minat belajar dapat ditingkatkan melalui latihan
konsentrasi. Kosentrasi tersebut amat penting, konsentrasi itu muncul jika
seseorang menaruh minat pada suatu objek, demi. Kondisi tersebut amat penting
sehingga konsentrasi yang baik akan melahirkan sikap pemusatan perhatian yang
tinggi terhadap objek yang sedang dipelajari. Minat belajar membentuk sikap
akademik tentu yang bersifat pribadi pada setiap siswa. Oleh karena itu, minat
5 Buchori., Psikologi Pendidikan, Jakarta.PT Aksara Baru, 1991
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
belajar harus ditumbuhkan sendiri oleh masing-masing siswa. Pihak lain hanya
memperkuat dan menumbuhkan minat atau untuk memelihara minat yang telah
dimiliki seseorang.
Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian
siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri
seseorang. Minat ini sangat besar sekali pengaruhnya terhadap seseorang tidak
mungkin seseorang melakukan sesuatu tanpa minat di dalam dirinya. 6
Minat belajar adalah kecenderungan yang mengarahkan siswa terhadap
bidang-bidang yang ia sukai dan tekuni tanpa adanya keterpaksaan dari siapapun
untuk meningkatkan kualitasnya dalam hal pengetahuan, keterampilan, nilai,
sikap, minat, apresiasi, logika berfikir, komunikasi, dan kreativitas.
Menurut Nasution belajar sebagai perubahan kelakuan berkat pengalaman
dan latihan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa belajar
adalah berusaha memperoleh kepandaian, berlatih, dan berubah tingkah laku atau
tannggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Berdasarkan hasil penelitan
psikologis menunjukan bahwa kurangnya minat belajar siswa dapat
mengakibatkan kurangnya rasa ketertarikan pada suatu bidang tertetu, bahkan
dapat melahirkan sikap penolakan kepada guru.7
6Slamento.Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi, Jakarta PT. Rineka Cipta, 2010
7 Nasution.S, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Pengertian Belajar
Menurut teori Gestalt yang terpenting dalam belajar adalah penyesuaian,
yaitu mendapatkan respon atau tanggapan yang tepat8. Belajar yang terpenting
bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh
insight. Dalam teori Gestalt prinsip-prinsip belajar, dirumuskan sebagai berikut9 :
a. Belajar adalah suatu proses perkembangan
b. Anak didik sebagai organisme keseluruhan
c. Terjadi transfer
d. Belajar adalah reorganisasi pengalaman
e. Belajar harus dengan insight dan,
f. Belajar berlangsung terus-menerus.
Mengenai belajar, Gagne yang dikutip oleh Ngalim Purwanto memberikan dua
definisi, yaitu 10
:
a. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku dan, belajar
adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari intruksi.
b. Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan ingatan
mempengaruhi siswa sehingga perbuatannya berubah dari waktu
sebelum mengalami situasi itu ke waktu sesudah mengalami situasi
tadi.
3. Prestasi Belajar
Prestasi adalah kemampuan yang diperoleh seseorang.Prestasi belajar
adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam belajar11
. Menurut Winkel, prestasi
belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa
dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Dari
pendapat ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan
8 Ahmad Fauzi. Psikologi Umun, Bandung: Penerbit Pustaka Setia, 2004
9Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar. Jakarta:Rineka Cipta, 2002, hal:19
10 Ibid, hal:2
11 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan. Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2004, hal:84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
suatu hal yang diperoleh seseorang setelah melakukan kegiatan belajar untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan seseorang dalam pelajaran tersebut.
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi belajar, yaitu12
:
a. Faktor Intern
Faktor yang berasal dari dalam individu meliputi N.Ach (Need for
Achievement), yakni dorongan atau motif intrinsik untuk mencapai prestasi dalam
hal tertentu .Kemudian faktor intern yang menghambat tercapainya prestasi
belajar adalah perasaan takut. Perasaan takut berupa perasaan cemas seperti
apabila menempuh ujian, mempelajari sesuatu yang baru atau memecahkan
masalah yang sulit, dapat mengganggu keberhasilan dalam prestasi. N. Ach dan
perasaan takut itu bersifat komplementer, yaitu di satu pihak N. Ach mendorong
seseorang untuk mencapai sukses, disisi lain takut gagal akan mempengaruhi
seseorang untuk meraih sukses.
Selain itu, penghambat tercapainya prestasi, yaitu tidak mau belajar.
Apabila hal tersebut cukup kuat, tidak mau belajar itu dapat mendorong N.
Ach(Need For Achievement) Seseorang melahirkan perilaku negatif terhadap
prestasi yang baik.
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern meliputi faktor lingkungan yang ada di sekitar individu
tersebut. Pertama lingkungan keluarga yang meliputi bagaimana cara orang tua
mendidik dan relasi antar anggota keluarga. Kedua adalah faktor sekolah yang
12
Syarifudin Azwar, Fungsi dan PengembanganPengukuran Prestasi Belajar.Yogyakarta:Pustaka
Belajar. 1996, hal:124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa, relasi siswa dengan
siswa, dan waktu sekolah13
.
Ada tiga indikator dalam prestasi belajar, yaitu14
:
a. Aspek Kognitif
Aspek yang berkaitan dengan kegiatan berpikir, yaitu tingkat intelegensi
(IQ) atau kemampuan berpikir siswa.Aspek kognitif dari dahulu sesalu menjadi
faktor utama dalam sistem pendidikan.Metode penelitian disekolah terbukti
menggunakan aspek kognitif dengan mengedepankan kesempurnaan aspek
kognitif.
b. Aspek Afektif
Berkaitan dengan kecerdasan emosi (EQ) siswa. Penilaian pada aspek
afektif dapat dilihat pada tanggung jawab, kedisiplinan, sikap hormat terhadap
guru, dan lain-lain.
c. Aspek Psikomotorik
Aspek yang berkaitan dengan kemampuan gerak fisik yang mempengaruhi
sikap.Aspek psikomotorik berkaitan dengan kemampuan atau keterampilan (skill)
yang dimiliki siswa dalam menerima pengetahuan.
4. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara guru dan
siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik proses yang
bersumber dari dalam siswa itu sendiri seperti minat, bakat, dan kemampuan
dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri
13
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta:PT Rineka Cipta, 2010, hal 54 14
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008, hal 217-218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
siswa seperti lingkungan, sarana, dan sumber belajar sebagai upaya untuk
mencapau tujuan belajar tertentu15
Pembelajaran menurut Degang adalah upaya untuk membelajarkan siswa.
Dalam pengertian ini, secara implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan
memilih, menatap. Mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran
yang diinginkan.16
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang melibatkan siswa. Dalam proses
pembelajaran terjadi interaksi antara guru dan siswa untuk saling bekerja sama.
Pembelajaran juga merupakan upaya membelajarkan siswa untuk memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai
sumber untuk belajar.
5. Pembelajaran Sejarah
Pembelajaran adalah suatu tindakan untuk membelajarkan siswa
menggunakan asas pendidikan, maupun teori belajar yang menjadi penentu utama
keberhasilan pendidikan. Di dalam pembelajaran terjadi komunikasi dua arah
dimana pengajaran di lakukan oleh guru sebagai pendidik, sedangkan belajar
dilakukan oleh murid sebagai peserta didik. Dengan adanya pembelajaran dapat
membantu seorang siswa untuk mempelajari sesuatau kemampuan dengan hal-hal
yang baru.17
15
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta:Prenada, 2007, hal 29 16
B. Uno,Hamzah., Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara, 2006, hal 2 17
Sagala.S, Konsep dan Makna Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan
Mengajar, Bandung:Alfabeta, 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Selain itu pembelajaran merupakan aspek kolaborasi antara pengajar dan
peserta didik. Pengajar harus memberi pelajaran kepada siswa dan siswa harus
merespon. Guru dan siswa harus berkolaborasi selama proses pembelajaran
berlangsung18
.
Kaitannya dengan pembelajaran sejarah ialah, pembelajaran sejarah dapat
membantu siswa untuk berpikir pentingnya mengingat kejadian masa lalu untuk
dijadikan tolak ukur dalam berperilaku di masa yang akan datang. Di samping itu
belajar sejarah di sekolah mampu menumbuhkan semangat cinta tanah air, dengan
belajar sejarah siswa juga bisa mengingat jasa jasa pahlawan yang sangat penting
untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Pembelajaran sejarah yang dapat diimplementasikan dengan baik dapat
membuat siswa lebih kritis,dari berfikir kritis ini siswa lebih memaknai peristiwa
sejarah baik sejarah nasional maupun sejarah umum. pembelajaran sejarah juga
harus lebih menarik dan bervariatif agar siswa lebih tertarik dan semangat dalam
belajar sejarah.
Pembelajaran sejarah sebagai sarana pendidikan bangsa, terutama dalam
aplikasi sejarah normatif, menurut Djoko Suryo merumuskan beberapa indikator
terkait dengan pembelajaran sejarah tersebut yaitu19
a. Pembelajaran sejarah memiliki tujuan, substansi dan sasaran dari segi-
segi yang bersifat normatif.
b. Nilai dan makna sejarah diarahkan pada kepentingan tujuan
pendidikan daripada akademik atau ilmiah murni.
19
Aman, Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah.Yogykarta:PT Obak, 2006, hal 62-63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
c. Aplikasi pembelajaran sejarah bersifat prakmatik, sehingga dimensi
dan substansi dipilih dan disesuaikan dengan tujuan, makna, dan nilai
pendidikan yang hendak dicapai yakni sesuai dengan tujuan
pendidikan.
d. Pembelajaran sejarah secara normatif harus relefan dengan rumusan
tujuan pendidikan nasional.
e. Pembelajaran sejarah harus memuat unsur pokok :instruction,
intellectual training, dan pembelajaran moral bangsa dan sipil socety
yang demokratis dan bertanggung jawab dengan masa depan bangsa.
f. Pembelajaran sejarah tidak hanya menyajikan pengetahuan fakta
pengalaman kolektif dari masa lampau, tetapi harus memberikan
latihan berpikir kritis dalam memetik makna dan nilai dari peristiwa
sejarah yang dipelajarinya.
g. Interpretasi sejarah merupakan latihan berpikir secara intelektual
kepada para peserta didik (learning process and reasoning) dalam
pembelajran sejarah.
h. Pembelajaran sejarah berorientasi pada humanistic dan verstehn
(understanding), meaning, historical, consciousness bukan sekedar
pengetahuan kognitif dari pengetahuan (knowledge) dari bahan
sejarah.
i. Nilai dan makna peristiwa kemanusiaan sebagai nilai-nilai universal
disamping nilai partikular.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
j. Virtue, reliusitas, dan keluhuran kemanusiaan universal, dan nilai-nilai
patriotisme nasionalisme, dan kewarganegaraan, serta nilai-nilai
demokratis yang berwawasan nasional penting dalam penyajian
pembelajaran sejarah.
k. Pembelajaran sejarah tidak saja mendasari pembentukan kecerdasan
atau intelektulitas, tetapi pembentukan martabat manusia yang tinggi.
l. Relevansi pembelajaran sejarah dengan orientasi pembangunan
nasional berwawasan kemanusiaan dan kebudayaan.
6. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan sistem
pengajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama
dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif
dikenal dengan pembelajaran secara kelompok.Tetapi belajar kooperatif lebih dari
sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif
ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga
memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat
interdepedensi efektif di antara anggota kelompok.20
Pada dasarnya cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu
sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesame siswa
dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua
orang atau lebih di mana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan
dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Cooperative learning juga dapat
20
Agus Suprijono, Coopertive Learning.Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
diartikan sebagai struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan di antara
sesama anggota kelompok.21
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara
kelompok. Siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil yang
terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru.
Pembelajaran kooperatif juga memperhatikan keragaman anggota kelompok
sebagai wadah siswa bekerja sama dan memecahkan suatu masalah melalui
interaksi sosial dengan teman sebayanya. Model kooperatif memiliki ciri-ciri:22
a. Untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok
secara kooperatif.
b. Kelompok dibentuk dari siswa-siswi yang memiliki kemampuan
tinggi, sedang dan rendah.
c. Jika dalam kelas terdapat siswa-siswi yang terdiri dari beberapa ras,
suku,budaya jenis kelamin yang berbeda maka diupayakan agar
dalam tiap kelompok terdiri dari suku, ras,budaya, jenis kelamin yang
berbeda pula.
d. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja sama kelompok dari pada
perorangan.
Roger dan David Jhonson seorang ahli Cooperative Learning
mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap
Cooperative Learning untuk mencapai hasil yang maksimal, lima
21
Solihatin,E., dan Rahardjo, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS,
Jakarta:Bumi Aksara , 2007 22
Slavina.R.,E., Cooperative Learning Teori, Risert dan Praktek, Bandung:Nusa Media, 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
usur model pembelajaran gotong royong harus diterapkan, yang
meliputi:
1.Saling ketergantungan positif, artinya bahwa keberhasilan suatu
karya sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya.
2. Tanggung jawab perseorangan, artinya setiap Siswa akan merasa
bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik.
3.Tatap muka, maksudnya bahwa setiap kelompok harus diberikan
kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi
4.Komunikasi antar anggota, artinya agar para pembelajaran dibekali
dengan berbagai keterampilan berkomunikasi.
5.Evaluasi proses kelompok, pengajar perlu menjadwalkan waktu
khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kelompok dan
hasil kerja sama mereka agar selanjutnya dapat bekerja sama lebih
efektif.
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak
tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting. Menurut Depdiknas tujuan pertama
pembelajaran kooperatif, yaitu 23
meningkatkan hasil akademik, dengan
meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademiknya. Siswa yang lebih
mampu akan menjadi nara sumber bagi siswa yang kurang mampu, yang memiliki
orientasi dan bahasa yang sama. Sedangkan tujuan yang kedua, pembelajaran
kooperatif memberi peluang agar siswa dapat menerima teman-temannya yang
mempunyai berbagai perbedaan latar belajar. Perbedaan tersebut antara lain
23
H.Tukiran Taniredja dkk, Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif.Bandung, Alfabeta.
2008, hal.57-60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
perbedaan suku, agama,kemampuan akademik, dan tingkat sosial. Tujuan penting
ketiga dari pembelajaran kooperatif ialah untuk mengembangkan keterampilan
sosial siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud antara lain, memancing teman
untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan
sebagainya.
7. Model Pembelajaran Picture and Picture
Model pembelajaran Picture and Picture adalah model pembelajaran yang
menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Gambar merupakan media
utama dalam proses pembelajaran. sebelum pembelajaran di mulai guru harus
mempersiapkan gambar terlebih dahulu sesuai dengan materi yang akan di
bahas.24
Pembelajaran Picture and Picture merupakan salah satu model
pembelajaran yang menarik, gambar digunakan untuk memperjelas materi
pembelajaran. Melalui gambar siswa dapat mengetahui yang belum pernah
diketahui. Gambar dapat membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Selain mudah dan murah model pembelajaran Picture and Picture juga membuat
siswa menjadi lebih aktif dan lebih jelas untuk memahami materi. Langkah-
langkah model pembelajaran Picture and Picture:25
1. Guru menyampaikan kompetensi dan indikator yang ingin dicapai.
2. Guru memberi pengantar seputar materi yang akan di bahas, dan
memberi motivasi-motivasi yang menarik pada peserta didik.
24
Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pengajaran.Malang,Pustaka Pelajar, 2013, hal.
236 25
Ibid, hal 123-124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3. Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan
yang berkaitan dengan materi, dan mengajak peserta didik untuk
mengamati gambar tersebut.
4. Guru menunjuk dan memanggil siswa secara bergantian memasang
atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
5. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
6. Dari alasan atau urutan gambar tersebut guru memulai menamakan
konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
7. Kesimpulan dan rangkuman yang dilakukan bersama-sama peserta
didik.
Kelebihan model pembelajaran Picture and Picture:26
1. Siswa lebih aktif dan kreatif
2. Siswa dituntut untuk berfikir yang kritis dan logis
3. Guru mengerti kemampuan masing-masing siswa
4. Siswa diajak untuk berani mengutarakan pendapat mereka.
Kekurangan model pembelajaran Picture and Picture:
1. Membutuhkan waktu yang lama
2. Guru kawatir kelas akan menjadi gaduh dan rusuh
3. Banyak siswa yang tidak senang untuk bekerja sama
4. Sekolah harus mempunyai fasilitas yang memadahi
8. Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan bagian penting upaya
pengembangan profesionalisme guru karena PTK dapat melatih guru untuk lebih
kritis dan sistematis, mampu membiasakan guru untuk menulis dan membuat
26Ibid, hal 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
catatan. Guru yang inovatif, kreatif, dan produktif adalah guru yang selalu
mencari dan menemukan hal-hal baru dan mutakhir untuk kepentingan
pembelajaran di kelas.27
Berikut penjelasan mengenai penelitian tindakan kelas melalui paparan
gabungan dari tiga kata, sebagai berikut28:
a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu obyek, menggunakan
aturan metodelogi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik
minat dan penting bagi peneliti.
b. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu yag dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus
kegiatan.
c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam yang sama menerima
pelajaran yang sama dari seorang guru.
Dengan menggabungkan batasan pengertian ketiga kata di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah kegiatan yang sengaja
dilakukan oleh seseorang (dalam hal ini guru) untuk meningkatkan minat siswa
dan mutu pembelajaran di kelas secara metodologis. Sebagai salah satu bentuk
penelitian, maka PTK pun mempunyai konsep utama.
Menurut Susilo, PTK mempunyai karakteristik, sebagai berikut29
:
a. Ditinjau dari segi permasalahan, karakteristik PTK adalah masalah
yang diangkat dari persoalan praktik dan proses sehari-hari di kelas
yang benar-benar dirasakan langsung oleh guru.
27
Daryanto, Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah Beserta Contoh-
contohnya, Yogyakarta: Gava Media, 2011, hal. 8 28
Aqib Zainal, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Yrama Widya, 2006, hal. 12 29
Susilo, Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Store, 2007, hal. 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
b. Penelitian tindakan kelas selalu berangkat dari kesadaran kritis guru
terhadap persoalan yang terjadi ketika praktik dan proses pembelajaran
berlangsung, dan guru menyadari pentingnya untuk mencari
pemecahan masalah melalui suatu tindakan atau aksi yang
direncanakan dan dilakukan secermat mungkin dengan cara-cara
ilmiah dan sistematis.
c. Karakteristik yang unik dari penelitian tindakan kelas, yaitu adanya
proses pembelajaran di kelas. Jika penelitian yang dilakukan hanya
sekedar ingin tahu tanpa disertai tindakan-tindakan tertentu untuk
memperbaiki persoalan atau permasalahan, maka penelitian itu tidak
bisa disebut sebagai penelitian tindakan kelas.
d. Karakteristik PTK berikutnya, yaitu adanya upaya kolaborasi antara
guru dengan teman sejawat untuk mengobservasi dan merumuskan
persoalan yang perlu diatasi.
Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk mengadakan perbaikan dan
peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas. Hal tersebut dilakukan demi
tercapainya tujuan pendidikan yang baik dan benar. Agar lebih jelas, tujuan
penelitian tindakan kelas dapat dikaji dalam bentuk substansi, sebagai berikut30
:
Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan
peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas:
a. Perbaikan dan peningkatan pelayanan profesional guru kepada peserta didik
dalam konteks pembelajaran di kelas.
30
Susilo, Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Pustaka Book Store, 2007, hal. 17-18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Mendapatkan pengalaman tentang keterampilan praktik dalam proses
pembelajaran secara reflektif, dan bukan untuk mendapatkan ilmu baru.
c. Pengembangan kemampuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran di kelas dalam rangka mengatasi permasalahan actual
yang dihadapi sehari-hari.
d. Adapun tujuan penyerta penelitian tindakan kelas yang dapat dicapai adalah
terjadinya proses latihan dalam jabatan selama proses itu berlangsung.
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari dilaksanakannya penelitian
tindakan kelas, antara lain31:
a. Inovasi pembelajaran.
b. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas.
c. Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik
d. Melalui PTK secara kolaboratif akan tercipta peluang yang luas
terhadap terciptanya karya tulis bagi guru.
e. Karya tulis ilmiah semakin diperlukan guru di masa depan untuk
meningkatkan karirnya, dan dalam rangka membuat rancangan
penelitian
f. Tindakan kelas yang lebih berbobot sambil mengajar di kelas
B. Materi pembelajaran
Materi pembelajaran dalam penelitian ini adalah:KD: 3.8 Mengalisis akar-
akar nasionalisme di Indonesia dan menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih
ada sampai sekarang. KD: 3.9. Mengalisis akar-akar demokrasi di Indonesia.
C. Kerangka Berpikir
Banyak permasalahan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran, salah
satu permasalahan tersebut disebabkan oleh guru yang belum menggunakan
model pembelajaran yang inovatif. Guru masih kurang kreatif dalam
31
Ibid, hal. 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
menggunakan model pembelajaran membuat siswa menjadi bosan di kelas
sehingga berpengaruh pada prestasi belajar siswa yang rendah. Maka guru dituntut
untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memilih model pembelajaran yang mampu
membuat siswa aktif di dalam kelas dan mampu meningkatkan prestasi dalam
belajar. Pemilihan metode mengajar yang tepat sangat berpengaruh terhadap
afektifitas pembelajaran. Ketetapan penggunaan metode mengajar dipengaruhi
banyak factor, di antaranya: sifat dari tujuan yang hendak dicapai, keadaan peserta
didik, bahan pengajaran dan situasi belajar mengajar. Menggunakan model
pembelajaran Picture and Picture merupakan cara kreatif bagi siswa bekerja sama
dalam kelompok untuk menghasilkan ide-ide kreatif dari apa yang dilihat pada
gambarlalu di tuangkan dalam bentuk gagasan mereka.
Model pembelajaran Picture and Picture menuntut siswa aktif dan kreatif
dalam mengikuti pembelajaran, maka materi yang disampaikan akan diterima
dengan baik oleh siswa. Siswa diharapkan siap dalam mengikuti proses
pembelajaran dan bekerja sama dengan teman satu kelompok. Siswa dapat
menerima pendapat orang lain agar bias mengembangkan kepribadian diri siswa.
Dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture siswa dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa nya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Berikut ini desain dari kerangka berfikir:
D. Hipotesis Penelitian
Bedasarkan paparan kajian teori dan kerangka berfikir maka hipotesis
dalam penelitian yang akan dilakukan adalah:
1. Penerapan model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan minat
belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sewon.
2. Penerapan model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan
prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sewon.
Praktikan belum
menggunakan model
pembelajaran picture
and picture
Prestasi belajar
Siswa rendah
Pratikan
menggunakan
model
pembelajaran
picture and
picture
Dalam pembelajaran
materi akar
nasionalisme dan
akar demokrasi
Indonesia
Setelah melalui 2
siklus tindakan
kelas didapati
peningkatan
prestasi belajar
sejarah siswa
Dirasa banyak nilai
yang belum tuntas
maka masuk ke
dalam siklus ke 2
penelitian tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research adalah
penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan oleh guru dan peneliti di
dalam kelas. Dimana penelitian ini menggabungkan prosedur penelitian dengan
tindakan peneliti untuk memahami apa yang terjadi dalam proses penelitian
tersebut.32 Akan tetapi, akibat waktu yang terlalu singkat, memaksa peneliti
langsung mengajar di kelas karena guru kurang siap dengan rancangan
pembelajaran yang telah disiapkan. Supaya ada yang mengamati peneliti dan
dinamika dalam kelas, maka ada dua orang yang bertugas membantu peneliti
untuk mengamati.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian :
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1
Sewon Bantul, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian :
Penelitian dilaksanakan pada bulan april 2019
3. Siklus :
Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan sistem siklus 1 dan 2.
32
Wijaya Kesumah. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks. Hal: 9
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1
Sewon Bantul, Yogyakarta tahun ajaran 2018-2019.
2. Obyek Penelitian
Obyek dari penelitian adalah minat dan prestasi belajar siswa, dengan
menggunakan model pembelajaran picture and picture siswa kelas XI IPS 2 SMA
Negeri 1 Sewon Bantul,Yogyakarta pada materi akar- akar nasionalisme dan akar-
akar demokrasi di Indonesia.
D. Desain Penelitian
Penelitian merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan
menggunakan model penelitian Kemmis dan McTaggart. Model yang dikemukan
oleh Kemmis dan McTaggart terdiri dari empat komponen, yaitu33: perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat komponen tersebut dipandang dalam
satu siklus yang digambarkan sebagai berikut:
Gambar II: Siklus PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart
(Diambil dari buku mengenal tindakan kelas)
33
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, mengenal Pendidikan Tindakan Kelas (Edisi Kedua),
Jakarta: Indeks, 2011, hal. 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
E. Perumusan Variabel-variabel
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas(X) dalam
penelitian ini adalah model pembelajaran Picture and Picture.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel
terikat (Y) antara lain variabel terikat 1 (Y1) minat belajar sejarah dan variabel
terikat 2 (Y2) prestasi belajar sejarah.
F. Sumber Data
Sumber data merupakan hal yang penting dalam sebuah PTK karena tanpa
sumber data ini maka peneliti akan mengalami kendala dalam melakukan
penelitian. Sumber data yang digunakan peneliti meliputi:
1. Siswa
Untuk mendapatkan hasil prestasi belajar siswa dalam kegiatan belajar
mengajar yang berupa nilai.
Prasiklus (guru)
Siklus 1 (tes tahap pertama yaitu, UH 1)
Siklus 2 (tes tahap kedua remidi atau UH 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. Guru
Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi model pembelajaran
Picture and Picture dalam pembelajaran Sejarah Indonesia yang diukur melalui
peningkatan prestasi belajar siswa. Berupa hasil prestasi siswa sebelum penelitian.
3. Dokumen
Berupa dokumen nilai siswa, dokumen sekolah sebelum dilaksanakan
penelitia serta foto-foto kegiatan belajar siswa saat mengikuti penelitian.
G. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara yang harus dilaksanakan dalam
sebuah penelitian. Data penelitian adalah semua informasi yang diperlukan untuk
memecahkan masalah penelitian. Sesuai jenis data yang dikumpulkan yaitu data
kuantitatif dan kualitatif, pengumpulan data menggunakan tes, observasi,
kuisioner dan dokumentasi.
1. Tes
Tes adalah suatu alat pengukur yang berupa serangkaian pertanyaan yang
harus dijawab secara sengaja dalam suatu situasi yang dimaksudkan untuk
mengukur kemampuan dan hasil belajar individu atau kelompok.
2. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan awal dan situasi awal
kelas sebelum menerapkan model pembelajaran Picture and Picture.
3. Kuisioner minat belajar
Kuesioner digunakan untuk mengetahui keadaan minat belajar sejarah
siswa, pengumpulan data dengan membagikan kuesioner pada siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kemudian hasil pengisian kuesione dianalisis.Kuesioner dibagikan sebanyak dua
kali yakni pra siklus dan siklus II.
4. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data dalam bentuk foto
selama proses belajar mengajar berlangsung serta data nilai ulangan harian di
kelas XI IPS 2. Selain itu juga sebagai alat bukti telah melaksanakan penelitian
H. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya untuk mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut berjalan secara sistematis dan mudah dalam memperoleh data.
1. Daftar Nilai
Data nilai ulangan harian siswa dari guru mata pelajaran Sejarah sebelum
diterapkan model pembelajaran Picture and Picture. Data ini digunakan untuk
mengukur komparasi nilai siswa dari keadaan awal pra siklus, siklus I dan siklus
II
2. Prestasi Belajar
Untuk mengukur prestasi belajar siswa digunakan instrumen soal berupa
soal pilihan ganda yang sesuai dengan KD 3.8 dan 3.9 yaitu menganalis akar-akar
nasionalisme di Indonesia dan perkembangan demokrasi di Indonesia. Untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa dengan pengkomparasian nilai keadaan awal,
nilai siklus I dan siklus II. Tes berupa soal pilihan ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3. Penyebaran Kuesioner
Kuesioner dibagikan oleh peneliti dan diisi oleh siswa untuk mengetahui
minat belajar siswa.
I. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data terlebih dahulu harus
diperiksa bahwa instrumen tersebut harus valid karena akan mendukung dalam
penelitian. Hal ini dilakukan karena untuk menjamin kesesuaian antara alat ukur
dengan apa yang akan diukurnya. Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat valid atau keaslian suatu instrumen.34 Jika instrumen
tersebut valid maka validitasnya pun juga akan tinggi demikian juga sebaliknya.
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validitas isi dan validitas
konstruk.
Setelah itu, untuk mengetahui taraf signifikasi validitas instrumen maka
dilakukan uji t dengan rumus35:
Untuk mengetahui tingkat validitas atas uji coba instrument maka peneliti
menggunakan rumus korelasi product moment yang dikemukan oleh pearson :
Ket:
34
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Bina Aksara, 1998,
hal. 136 35
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2008, hal. 259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
rXY : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang di
korelasikan.
N : Jumlah Peserta Tes
X : Skor item
Y : Skor total
X2
: Kuadrat dari X
Y2 : kuadrat dari Y
Untuk mengetahui besar taraf signifikan butir soal digunakan rumus:
t =
r√n-2/1-r^2
Keterangan:
t = taraf signifikasi
r= korelasi skor item dengan skor total
n= jumlah responden
2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik dan instrumen yang dapat dipercaya atau yang reliabel akan
menghasilkan datat yang dapat dipercaya juga.36.
Suatu instrument juga harus reliabel. Kata reliabel berasal dari bahasa
Inggris, yaitu reliable yang artinya dapat dipercaya. Instrumen tes dikatakan dapat
dipercaya (reliable) jika memberikan hasil yang tetap atau ajek (konsisten)
apabila dites berkali-kali.37
Untuk mengetahui reliabilitas kuesioner maka menggunakan rumus :38
36
Suharsimi Arikunto, op. Cit. Hal: 142l 37
Ibid, hlm. 144 38
Ibid, hlm. 149
Ydengan Xperkalian Jumlah :XY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
))
∑
)
Keterangan :
r11 = Reliabilitas seluruh item/soal
n = Jumlah item
σ2
i = Varians item
J. Hasil Uji Coba Instrumen
Berikut ini merupakan hasil pengujian instrument penelitian yang terdiri
dari kuesioner minat dan soal uji kompetensi(tes) yang dilakukan oleh peneliti.
1. Validitas
Instrumen dinyatakan valid jika mencapai tarif signifikan 0,70 ke atas.
Bila taraf signifikan instrument tersebut berada di bawah 0,70 maka instrumen
dinyatakan gugur.
2. Minat
Berdasarkan hasil pengujian instrument di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1
Sewon, pada hasil kuesioner pra siklus dari 50 item kuesioner yang tidak valid
berjumlah 2 item, nomer yang tidak valid adalah nomer 4 dan nomer 42.
Sedangkan untuk kuesioner pada siklus II ada 5 item yang tidak valid yaitu nomer
3,5,6,7,11,12
3. Prestasi
Pengujian hasil tes prestasi belajar sejarah dengan mengerjakan soal
pilihan ganda pada siklus I berjumlah 20 item ada 2 nomer tidak valid yaitu pada
nomer 2 dan 4. Pada siklus II Terdapat 20 item soal PG satu soal tidak valid yaitu
nomer 2. Tingkat reliabilitas pilihan ganda 0,0227. Tingkat reliabilitas pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
ganda 1,334.Berdasarkan hasil pegujian instrument di atas dapat disimpulkn
bahwa instrument penelitian ini layak untuk melakukan penelitian.
K. Analisis Data
Dalam penelitian yang dilakukan ini, peneliti menggunakan 1 jenis data:
1. Tes Prestasi
Instrumen tes yaitu soal dalam bentuk pilihan ganda. Dari hasil tersebut
maka akan diperoleh skor, skor tersebut akan diubah menjadi nilai berdasarkan
Patokan Acuan Penelitian (PAP) tipe II dengan skala 1-100 menggunakan rumus:
=Skor yang diperoleh/Skor total ×100
Tabel 1: Kriteria penentuan hasil belajar berdasarkan PAP I
Tingkat Kegiatan Belajar Kriteria
90%-100% Sangat Tinggi
80%-89% Tinggi
70%-79% Cukup
60%-69% Rendah
0%-59% Sangat Rendah
2. Kuesioner Minat
Kuesioner minat diberikan kepada siswa sebanyak dua kali yaitu pada pra
siklus dan Siklus II. Kuesioner berupa puluhan pertanyaan sederhana untuk
mengetahui minat belajar siswa. Kuesioner dibagikan oleh peneliti dan diisi oleh
siswa. Untuk mengetahui minat belajar sejarah siswa maka digunakan analisis
data kuantitatif, kualitatif, dan komparatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Data kuantitatif adalah data yang dapat dihitung berupa angka. Sedangkan
data kualitatif adalah data yang menjelaskan hasil dari data kuantitatif. Data
komparatif adalah data hasil perbandingan antara beberapa data. Peneliti akan
membandingkan hasil kuesioner yang diisi siswa sebelum dan sesudah penerapan
model pembelajaran Picture and Picture. Perbandingan hasil minat awal dan
minat akhir dilihat dari rata-rata hasil persentase.
Kuesioner terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Penentuan skor
kuesioner menggunakan skala Likert yang terdiri dari lima kategori. Untuk
pernyataan positif, pilihan jawabannya yaitu “Sangat Setuju (SS)” diberi skor 4,
“Setuju (S)” diberi skor 3, “Tidak Setuju (TS)” diberi skor 2, “Sangat Tidak
Setuju (STS)” diberi skor 1. Sebaliknya untuk pernyataan negatif, pilihan jawaban
“Sangat Setuju (SS)” diberi skor 1, “Setuju (S)” diberi skor 2, “Tidak Setuju
(TS)” diberi skor 3, “Sangat Tidak Setuju (STS)” diberi skor 4.
Untuk menentukan indeks persentase minat dihitung dengan rumus berikut
ini.
Keterangan :
n : nilai yang diperoleh
N : jumlah seluruh nilai atau nilai total (skor ideal)
Suatu alat ukur dinyatakan sahih (valid), jika alat ukur tersebut benar-
benar mampu memberikan informasi empirik sesuai dengan apa yang diukur.39
Instrumen dikatakan valid apabila instrument tersebut dapat dengan tepat
mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain validitas berkaitan dengan
39
Bambang Subali, “Prinsip Assesmen dan Evaluasi Pembelajaran”, Yogyakarta, UNY Press,
2012, hlm. 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
“ketepatan” dengan alat ukur. Instrumen yang valid akan menghasilkan data yang
valid pula.40
3. Komparasi Minat dan Prestasi
Analisis komparasi digunakan untuk menganalisis variabel-variabel yang
akan diteliti. Analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan data prestasi
belajar siswa pada keadaan awal dengan data yang diperoleh di sekolah dengan
dilakukan tindakan penelitian yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II. Komparasi
minat dan prestasi ini digunakan untuk membandinkan data hasil pengukuran
minat belajar sejarah dan prestasi belajar sejarah.
L. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan
1. Pra Siklus
a. Permintaan Surat Izin
Permintaan izin kepada ketua jurusan JPIPS Universitas Sanata Dharma,
Dinas Pemuda dan Olahraga (DIKPORA) DIY, Kepala SMA Negeri 1 Sewon
Bantul.
b. Observasi
Kegiatan observasi bertujuan untuk mengumpulkan data dan mengamati
situasi maupun kondisi di dalam kelas.Observasi dilakukan di kelas XI IPS 2
SMA Negeri 1 Sewon yang berjumlah 29 siswa. Observasi ini digunakan untuk
memperoleh hasil belajar siswa sebelum dilakukan peneliti dan untuk mengetahui
model pembelajaran serta media yang digunakan oleh guru dalam proses
40
Eko Putra Widoyoko, “Evaluasi Program Pembelajaran”, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2009,
hlm. 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pembelajaran, sebelum peneliti menerapkan model pembelajaran Picture and
Picture.
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas terlebih dahulu membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan materi pokok
dan indikator.
d. Menyiapkan Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam peneliti ini adalah power point dan sound
e. Menyiapkan Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrument yaitu soal tes, lembar
pengamatan kegiatan belajar siswa, kuesioner minat belajar.
2. Siklus Pertama
a. Perencanaan
Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
2) Peneliti menentukan media pembelajaran seperti menyiapkan peper serta soal
diskusi.
3) Membuat lembar penilaian.
4) Membuat lembar kerja siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
b. Pelaksanaan
c. Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengajar sesuai dengan
rencana perencanaan pembelajaran yang telah dibuat berdasarkan sintak K13.
Dimana kegiatan inti tersebut adalah:
1) Peneliti menjelaskan materi menggunakan model pembelajaran Picture and
Picture yang berisi konsep dalam pembelajaran sejarah untuk memberikan
gambaran siswa tentang materi pembelajaran agar mudah dimengerti oleh
siswa.
2) Peneliti memberikan kesempatan pada siswa untuk berdiskusi dalam kelompok
terhadap materi yang disampaikan kemudian memecahkan permasalahan yang
telah disediakan oleh peneliti.
3) Setelah berdiskusi, siswa kemudian mempresentasikan hasil diskusinya di
depan kelas kemudian siswa lain memberikan pertanyaan.
d. Pengamatan
Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan proses
pembelajaran dengan model pembelajaran Picture and Picture. Aspek yang
diperhatikan dalam hal ini adalah keaktifan dalam berdiskusi, hasil berdiskusi,
tanggung jawab serta tanggapan/responnya dalam menjawab pertanyaan dan
kelompok lain.
e. Refleksi
Tahap ini merupakan tahap terakhir dimana peneliti akan mengadakan
refleksi bersama dengan guru. Refleksi ini dilakukan agar pelaksanaan penelitian
dapat mengalami keberhasilan karena dalam tahap ini peneliti bersama pengamat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
akan melakukan evaluasi mengenai kekurangan-kekurangan yang terjadi selama
siklus pertama berlangsung. Dari sinilah nantinya peneliti akan memikirkan
pelaksanaan siklus kedua yang tentunya lebih baik daripada siklus pertama.
3. Siklus Kedua
a. Perencanaan
Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
2) Peneliti menentukan dan membuat model pembelajaran yaitu model
pembelajaran Picture and Picture.
3) Membuat lembar penilaian.
4) Membuat lembar kerja siswa.
b. Pelaksanaan
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengajar sesuai dengan
rencana pembelajaran yang telah dibuat berdasarkan sintak K13. Dimana kegiatan
inti tersebut adalah:
1) Peneliti menjelaskan materi menggunakan model pembelajaran picture and
picture yang berisi gambaran konsep pembelajaran sejarah untuk memberikan
gambaran siswa tentang materi pembelajaran agar mudah dimengerti oleh
siswa.
2) Peneliti memberikan kesempatan pada siswa untuk berdiskusi dalam
kelompok terhadap materi yang disampaikan kemudian memecahkan
permasalahan yang telah disediakan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3) Setelah berdiskusi, siswa kemudian mempresentasikan hasil diskusinya di
depan kelas kemudian siswa lain memberikan pertanyaan.
c. Pengamatan
Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan proses
pembelajaran dengan model pembelajaran Picture and Picture. Aspek yang
diperhatikan dalam hal ini adalah keaktifan dalam berdiskusi, hasil berdiskusi,
tanggung jawab serta tanggapan/responnya dalam menjawab pertanyaan dan
kelompok lain.
d. Refleksi
Tahap ini merupakan tahap terakhir dimana peneliti akan mengadakan
refleksi bersama dengan guru. Refleksi ini dilakukan agar pelaksanaan penelitian
dapat mengalami keberhasilan karena dalam tahap ini peneliti bersama pengamat
akan melakukan evaluasi mengenai kekurangan-kekurangan yang terjadi selama
siklus pertama berlangsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelakasanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sewon Bantul pada kelas XI IPS
2 pada mata pelajaran sejarah peminatan. Penelitian dilaksanakan sebanyak dua
siklus, pada setiap siklus terdapat dua kali pertemuan dimana pertemuan pertama
digunakan untuk kegiatan pembelajaran sedangkan pertemuan digunakan untuk
uji tes siklus.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan
observasi terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran sejarah
berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi awal aktivitas siswa
di kelas. Pada penelitian ini, pengambilan data selama 1 bulan yaitu dari tanggal 1
april 2018 sampai dengan 30 april 2019. Hasil observasi pra penelitian hingga
penerapan model pembelajaran Picture and Picture pada siklus I dan siklus II, dan
diuraikan sebagai berikut:
1. Observasi Pra Siklus
Observasi pra siklus dilakukan pada tanggal 5 april 2019 pada jam
pelajaran pertama dan kedua, siswa di kelas XI IPS 2 secara keseluruhan
berjumlah 29 siswa. Guru mata pelajaran sejarah di kelas XI IPS 2 adalah ibu
Ajeng, S. Pd.
Sebelum pelajaran sejarah dimulai, guru mengucapkan salam terlebih
dahulu dan menyapa siswa. Kemudian guru melakukan presensi kehadiran siswa,
setelah presensi selesai guru meminta semua siswa untuk membuka buku paket
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
sejarah. Selanjutnya guru memberi arahan dan menjelaskan materi pembelajaran
sejarah kemudian siswa mencatat hal-hal penting apa yang sudah dijelaskan oleh
guru, dalam pembelajaran pada hari itu guru tidak menggunakan media power
point dikarenakan sedang terjadi mati lampu, sehingga guru menggunakan metode
ceramah.
Setelah guru selesai menerangkan materi, guru bertanya kepada siswa
tentang sejauh mana siswa memahami materi yang sudah dijelaskan. Kemudian
guru mencoba berinteraksi dengan siswa melalui beberapa pertanyaan untuk
mengajak siswa lebih aktif saat pembelajaran, terdapat 4 siswa yang menjawab
pertanyaan dengan baik dan benar.
Kemudian pembelajaran dilanjutkan dengan siswa diberikan tugas dengan
mengerjakan soal latihan yang sudah dipersiapkan oleh guru, kebanyakan dari
siswa mengerjakan dengan sungguh-sungguh, namun ada beberapa siswa yang
hanya melihat hasil kerja temannya. Guru memberikan waktu mengerjakan soal
selama 20 menit dan semua siswa selesai dengan tepat waktu
a. Keadaan Awal Kegiatan Belajar Sejarah Siswa
Tabel 2 :On Task
No Aspek Yang diamati Jumlah Persentase
1 Siswa memperhatikan penejelasan guru 14 84,28%
2
Siswa membaca LKS/ buku pelajaran yang
relevan 25 86,21%
3 Siswa aktif bertanya 4 13,79%
4 Siswa mengemukakan pendapat 2 6,90%
5 Siswa menjawab pertanyaan 4 13,79%
6 Siswa mencatat materi yang diajarkan guru 14 84,28%
7 Siswa mengerjakan tugas dengan baik 17 58,62%
8
Siswa mengikuti proses pembelajaram dengan
baik 14 48,28%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 3: Off Task
No Aspek Yang diamati Jumlah Persentase
1 Siswa mengobrol dengan teman 12 41,38%
2 Siswa tidak mencatat materi penting 21 74,41%
3 Siswa tidur di kelas 5 17,24%
4 Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru 14 48,28%
5 Siswa keluar masuk kelas 6 20,69
6 Siswa bermain Hand Phone (HP) 9 31,03
7 Siswa melamun saat pembelajaran 4 13,79%
Dari hasil On Task observasi pra penelitian di atas tercatat bahwa 14 siswa
atau 48,28% memperhatikan penjelasan guru, 25 siswa atau 86,21% membaca
buku pelajaran/LKS, 4 siswa atau 13,79% aktif bertanya, 2 siswa atau 6,90%
mengemukakan pendapat, 4 siswa atau 13.79% menjawab pertanyaan, 14 siswa
atau 48,28% mencatat materi, 17 siswa atau 58,62% mengerjakan tugas dengan
baik, 14 siswa atau 48,28% mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
Berdasarkan hasil obervasi kegiatan tersebut kegiatan belajar Siswa yang paling
menonjol adalah membaca buku dan mengerjakan tugas dengan baik.
Hasil observasi Off Task menujukkan ada 12 siswa atau 41,38%
mengobrol saat pelajaran, 21 siswa atau 72,41% tidak mecatat materi penting, 5
siswa atau 17,24% tidur di kelas, 14 siswa 48,28% tidak memperhatikan
penjelasan guru, 6 siswa atau 20,69% keluar masuk kelas, 9 siswa 31,03%
bermain Hand Phone, 4 siswa atau 13,79% melamun saat pelajaran. Dari hasil
yang dipaparkan tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar siswa kelas
XI IPS 2 sebelum penerapan model pembelajaran Picture and Picture masih perlu
ditingkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran sejarah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Pada observasi pra siklus, peneliti juga melakukan pengamatan untuk
kegiatan proses belajar siswa dalam aspek pembelajaran kooperatif. Indikator
yang digunakan untuk menilai aspek kooperatif diantaranya adalah bekerja sama
dalam kelompok, mendengarkan penjelasaan temen kelompok saat berdiskusi,
menghargai pendapat teman, memberikan pendapat atau gagasan saat berdiskusi,
mengkomunikasikan jawaban kepada anggota kelompok, membantu sesama
anggota kelompok, mengambil giliran saat berdiskusi dan bertanggung jawan
terhadap kelompok. Namun, dikarenakan tidak adanya kegiatan dalam
pembelajaran kooperatif maka peneliti hanya melakukan observasi terhadap
kegiatan belajar siswa yang maliputi On Task dan Off Taks.
b. Minat Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus
Pada tahap pra siklus, peneliti melakukan pengamatan terhadap minat
belajar sejarah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sewon dengan membagikan
kuesioner. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keadaan awal minat belajar sejarah
siswa, berikut ini tabel keadaan awal minat belajar sejarah:
Tabel 4: Data minat belajar sejarah Siswa pra siklus
No Nama skor
1 ACPKM 67.00
2 AW 74,50
3 AS 72,50
4 ATR 72.50
5 AFH 74,50
6 BKA 70.00
7 DA 67.00
8 EDP 76,50
9 FNR 67,50
10 HA 71.00
11 IL 77.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
No Nama skor
12 JAYW 69.00
13 LR 67,50
14 MS 64.00
15 MRD 65.00
16 NFK 71,50
17 NIA 62.00
18 NVT 67.00
19 PPL 70.00
20 PED 67,50
21 RZP 69.00
22 SNN 61,50
23 SDPPR 67,50
24 SS 66.00
25 SPHE 63.00
26 TAU 68.00
27 YT 75.00
28 ZIR 64.00
Rata-rata 68.14
Skor Tertinggi 74,50
Skor Terendah 61,50
Untuk melihat tinggi atau rendahnya minat belajar siswa digunakan skala kriteria
penelitian sebagai berikut:
Tabel 5: Data kriteria minat belajar Siswa pra siklus
No Kriteria Skala
Minat Frekuensi Presentase Rata-rata
1 Sangat Tinggi 90-100 0 0%
68,14%
2 Tinggi 80-89 0 0%
3 Cukup 70-79 11 39%
4 Rendah 60-69 17 61%
5 Sangat Rendah 0-59 0 0%
Jumlah 28 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Berdasarkan tabel di atas, minat awal belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2
menunjukan terdapat 11 siswa atau 39% pada kategori cukup, sedangkan 17
siswa lainnya atau 61% tergolong pada kategori rendah. Dapat disimpulkan bahwa
minat belajar sejarah siswa masih rendah dan perlu ditingkatkan. Berikut ini
adalah diagram kedaan awal minat sejarah:
c. Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus
Pada pra siklus selain melakukan observasi terhadap kegiatan belajar siswa
dan minat belajar siswa, peneliti juga melihat keadaan awal prestasi siswa kelas
XI IPS 2. Data prestasi belajar sejarah diperoleh berdasarkan nilai ulangan
terakhir yang diberikan oleh guru mata pelajaran sejarah semester genap. Hasil
prestasi tersebut digunakan peneliti untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar
siswa setelah melakukan penelitian siklus I dan siklus II. Kriteria ketuntasan
minimal(KKM) yang ditetapkan pihak sekolah adalah 75. Berikut ini merupakan
keadaan awal prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sewon:
0% 0%
39% 61%
0%
Sangat Tinggi 90-100
Tinggi 80-89
Cukup 70-79
Rendah 60-69
Sangat Rendah 0-59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 6: daftar nilai Siswa pra siklus
No Nama KKM
Nilai Tes Keterangan
Tuntas
Tidak Tuntas
1 ACP 75 75 T
2 AW 75 89 T
3 AS 75 40 TT
4 ATR 75 90 T
5 AFH 75 89 T
6 BKA 75 60 TT
7 DA 75 90 T
8 EDP 75 55 TT
9 FNR 75 40 TT
10 HA 75 80 T
11 IL 75 90 T
12 JAYW 75 50 TT
13 LR 75 90 T
14 MS 75 93 T
15 MRD 75 73 TT
16 NFK 75 45 TT
17 NIA 75 50 TT
18 NVT 75 90 T
19 PPL 75 93 T
20 PED 75 80 T
21 RZP 75 65 TT
22 SNN 75 70 TT
23 SDPPR 75 50 TT
24 SS 75 0 TT
25 SPHE 75 95 T
26 TAU 75 75 T
27 YT 75 89 T
28 ZIR 75 45 TT
Total 4005 15 13
Nilai tertinggi 95
Nilai rendah 45
Rata-rata 69.68
prosentase 54% 46%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Berdasarkan dari tabel diatas, keadaan awal prestasi belajar sejarah siswa
kelas XI IPS 2 sebelum diterapkan model pembelajaran Picture and Picture
menunjukan siswa mencapai KKM adalah 15 siswa atau 54% sedangkan siswa
yang memperoleh nilai di bawah KKM berjumlah 13 siswa atau 46% . Rata-rata
nilai siswa adalah 69,68 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 45. Dari
datatersebut menunjukan bahwa prestasi belajar sejarah siswa kelas XII IPS 2
SMA Negeri 1 Sewon masih perlu ditingkatkan untuk menjadi baik. Hal ini
dikarenakan masih terdapat beberpa Siswa yang belum mencapai KKM yang
sudah ditentukan oleh sekolah.untuk mengetahui kriteria keadaan awal prestasi
belajar siswa ditunjukan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 7: Kriteria Prestasi Belajar Sejarah Siswa PraSiklus
No Kriteria Skala Minat Frekuensi Presentase Rata-
rata
1 Sangat Tinggi 90-100 8 29%
69,68%
2 Tinggi 80-89 5 18%
3 Cukup 70-79 4 14%
4 Rendah 60-69 2 7%
5 Sangat Rendah 0-59 9 32%
Jumlah 28 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukan Siswa dengan kriteria prestasi
sangat tinggi adalah 8 siswa atau 29%.Kriteria tinggi berjumlah 5 siswa atau 18%.
Kriteria cukup berjumlah 4 siswa atau 14% .kriteria rendah berjumlah 2 siswa
atau 7% dan kriteria sangat rendah berjumlah 9 siswa atau 32%. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
mengetahui jumlah presentase keadaan awal tingkat prestasi belajar sejarah siswa
dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
2. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan ini dilakukan setelah mengetahui hasil prestasi
siswa pada pra siklus. Dari hasil tersebut didapat bahwa prestasi belajar siswa
sangat rendah, maka dari itu dilakukan sikus 1 yang selanjutnya peneliti pada
tahap petama melakukan perencanaan tindakan penelitian. Dalam perencanaan
tindakan ini peneliti telah mempersiapkan hal yang akan dilakukan antara lain:
1) Silabus dan RPP dengan Standar kompetensi 1: menganalisis lahirnya
nasionalisme di Indonesia. Kompetensi dasar 1.2: menganalisis perkembangan
nasionalisme di Indonesia.
2) Meyiapkan dan membuat format observasi(pengamatan) aktivitas siswa dalam
proses belajar mengajar di kelas dan IPKG(Instrument Penilaian Kemampuan
Guru).
3) Menyiapkan dan membuat media pembelajaran yaitu tentang perkembangan
nasionalisme di Indonesia.
29%
18% 14%
7%
32%
Sangat Tinggi 90-100
Tinggi 80-89
Cukup 70-79
Rendah 60-69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
4) Menyiapkan dan membuat soal-soal diskusi.
b. Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Pada tahap pelakasanaan penelitian siklus 1 dilaksanakan dalam 2
pertemuan yakni:
1) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari rabu tanggal 24 April 2019
pada pukul 09.00-10.50.Pada pertemuan ini diawali dengan berdoa dan presensi
kehadiran pada kegiatan ini peneliti menjelaskan secara singkat tentang materi
terkait dengan akar-akar nasionalisme di Indonesia.
Kemudian peneliti membentuk kelompok yang beranggotakan 5-6 siswa
dan memberi arahan, setiap kelompok diberi gambar yang sudah diberi
pertanyaan kemudian tiap-tiap kelompok berdiskusi untuk mengerjakannya,
selama berdiskusi peneliti jaga memperhatikan aktivitas siswa yang aktif dan
yang pasif. Setelah selesai berdiskusi perwakilan kelompok maju ke depan kelas
untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok nya masing-masing.
Setelah kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusinya kemudian
masuk dalam sesi Tanya jawab dan penguatan materi.Setelah menyampaikan
materi, siswa diminta untuk menyimpulkan dan mencari nilai-nilai yang bisa
diambil dari pembelajaran tersebut.
2) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari jumaat tanggal 26 April 2019
pada pukul 07.15-08.50.Pada pertemuan ini diadakan evaluasi guna melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
tingkat pemahaman siswa mengenai materi yang telah disampaikan.Bentuk soal
yang digunakan dalam tes tersebut adalah pilihan ganda 20 soal.
c. Observasi Kegiatan Belajar Siswa
Observasi atau pengamatan belajar siswa dilakukan untuk mengetahui
aktivitas atau kegiatan siswa pada proses pembelajaran sejarah. Peneliti juga
melakukan pengamatan terhadap prestasi belajar sejarah siswa dan berikut ini
merupakan uraian yang telah dilakukan penelitian.
1) Aktivitas Siswa Kelas XI IPS 2 Siklus I
Observasi atau pengamatan aktivitas siswa dilakukan pada pertemuan
pertama dan kedua dengan digunakannya lembar observasi kooperatif yang
didalamnya terdapat indikator yang sudah dibuat oleh peneliti. Hasil observasi
aktivitas belajar sejarah siswa selama proses pembelajaran sejarah berlangsung
dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture pada siklus 1
adalah sebagai berikut:
Tabel 8: Data kegiatan kooperatif Siswa Pertemuan I Siklus I
No Aspek Kooperatif Yang Diamati Jumlah Presentase
%
1 Bekerja sama dalam kelompok 13 44,83
2 Mendengarkan teman saat diskusi kelompok 14 48,28
3 Menghargai pendapat teman 12 41,38
4 Memberikan pendapat,gagasan,saat diskusi 9 31,03
5
Mengkomunikasikan jawaban kepada anggota
kelompok 10 34,48
6
Membantu anggota kelompok dalam
memecahkan masalah saat pembelajaran 15 50,28
7 Mengambil giliran saat diskusi 10 34,48
8 Bertanggung jawab terhadapkelompok 7 24,14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Pada pertemuan I di siklus I, siswa yang belajar dalam kelompok terdapat
13 siswa yang bekerja sama dalam kelompok terdapat 13 siswa atau 44,83%,
mendengarkan teman saat diskusi kelompok sebanyak 14 siswa atau 48,28%,
menghargai pendapat teman 12 siswa atau 41,38%, memberikan pendapat saat
diskusi 9 siswa atau 31,03%, siswa, selanjutnya Siswa yang mengkomunikasikan
jawaban terdapat 10 siswa 34,48%, siswa yang memecahkan masalah terdapat 15
siswa atau 50,28%, dan siswa yang bertanggung jawab atas kelompoknya
berjumlah 7 siswa atau 24,14%. Aspek kooperatif yang dominan pada pertemuan
ini adalah membantu angota kelompok dalam memecahkan masalah saat
pelajaran dengan jumlah Siswa 15 siswa atau 50,28 %. Sedangkan yang paling
rendah adalah bertanggung jawab dalam kelompok dengan jumlah 7 siswa atau
24,14%.
Tabel 9: Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Petemuan 2 Siklus I
No Aspek Kooperatif Yang Diamati Jumlah Presentase
%
1 Bekerja sama dalam kelompok 20 68,97
2 Mendengarkan teman saat diskusi kelompok 14 48,28
3 Menghargai pendapat teman 9 31,03
4 Memberikan pendapat,gagasan,saat diskusi 21 72,41
5
Mengkomunikasikan jawaban kepada anggota
kelompok 17 58,62
6
Membantu anggota kelompok dalam
memecahkan masalah saat pembelajaran 15 51,72
7 Mengambil giliran saat diskusi 13 44,83
8 Bertanggung jawab terhadapkelompok 14 48,28
Berdasasarkan data diatas terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa yang
bersifat kooperatif. Pertemuan 2 siklus I ini berkerja dalam kelompok berjumlah
20 Siswa atau 68,97, mendengarkan teman saat diskusi berjumlah 14 siswa atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
48,28, menghargai pendapat teman berjumlah 9 siswa atau 31,03%, memberikan
gagasan saat diskusi berjumlah 21 siswa atau 71,41%, mengkomunikasikan
jawaban kepada anggota kelompok berjumlah 17 siswa atau 58,62%, membantu
anggota kelompok untuk memecahkan masalah berjumlah 15 siswa atau 51,72%,
kemudian mengambil giliran saat diskusi berjumlah 13 siswa atau 44,83% dan
bertanggung jawab terhadap kelompok berjumla 14 siswa atau 48,28. Hal ini
dikarenakan siswa mulai terlibat aktif pada proses pembelajaran dan timbul
ketertarikan untuk belajar sejarah dengan model pembelajaran yang diterapkan.
2) Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I
Prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sewon diukur
berdasarkan hasil evaluasi berupa soal pilihan ganda yang dilakukan setelah
penerapan model pembelajaran Picture and Picture.Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang sudah ditentukan adalah 75. Prestasi belajar sejarah siklus I dapat
dilihat pada tabel:
Tabel 10: Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I
No Nama Nilai Tes Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1 ACPKM 58 TT
2 AW 80 T
3 AS 90 T
4 ATR 90 T
5 AFH 65 TT
6 BKA 50 TT
7 DA 60 TT
8 EDP 100 T
9 FNR 70 TT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
No Nama Nilai Tes Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
10 HA 80 T
11 IL 70 TT
12 JAYW 80 T
13 LR 70 TT
14 MRD 85 T
15 NFK 80 T
16 NIA 75 T
17 NVT 80 T
18 PPL 90 T
19 PED 80 T
20 RZP 90 T
21 SNN 60 TT
22 SDPPR 90 T
23 SS 75 T
24 SPHE 80 T
25 TAU 80 T
26 YT 90 T
27 ZIR 100 T
Jumlah 2118 19 9
Persentase 68% 32%
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 50
Rata-Rata 78.44
Berdasarkan data prestasi belajar sejarah pada siklus I, siswa mencapai
KKM berjumlah 19 siswa atau 68% dan siswa yang belum mencapai KKM
berjumlah 9 siswa atau 32%. Rata-rata yang dicapai pada siklus I ini adalah
78,44%, sehingga pada siklus I ini telah terjadi peningkatan terhadap prestasi
belajar sejarah siswa. Berikut ini tabel yang merupakan kriteria prestasi belajar
sejarah siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 11: Data Kriteria Prestasi Belajar Siswa Siklus I
No Kriteria Skala Minat Frekuensi Presentase Rata-
rata
1 Sangat Tinggi 90-100 8 30%
78,44%
2 Tinggi 80-89 9 33%
3 Cukup 70-79 5 19%
4 Rendah 60-69 3 11%
5 Sangat Rendah 0-59 2 7%
Jumlah 27 100%
Pada siklus I ini terjadi peningkatan prestasi belajar sejarah siswa setelah
diterapkan model pembelajaran Picture and Picture.Prestasi siswa pada kriteria
sangat tinggi berjumlah 8 siswa atau 30%, kriteria tinggi berjumlah 9 siswa atau
33%, kriteria cukup berjumlah 5 siswa atau 17%, kriteria rendah berumlah 3
siswa atau 11%, dan kriteria rendah berjumlah 7 siswa atau 7%. Untuk melihat
prestasi belajar sejarah siswa pada siklus I dapat dilihat pada diagram dibawah ini:
3) Refleksi Siklus I
Refleksi siklus I dilakukan terhadap proses pembelajaran sejarah di kelas,
hasil observasi dan prestasi belajar siswa dengan menerapkan model
30%
33%
19%
11% 7%
Sangat Tinggi90-100
Tinggi 80-89
Cukup 70-79
Rendah 60-69
Sangat Rendah0-59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
pembelajaran Picture and Picture. Refleksi ini memiliki tujuan untuk mengetahui
sejauh mana keberhasilan yang diperoleh pada siklus I.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, proses pembelajaran
dengan menggunakan model Picture and Picture pada siklus I berjalan dengan
baik dan lancar. Hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan pada proses
pembelajaran serta pada hasil belajar sejarah Siswa. Hal ini dilihat pada pra siklus
dengan nilai rata-rata hanya 69.68 dengan presentase nilai siswa yang tuntas
berjumlah 15 siswa atau 56% dan nilai siswa yang tidak tuntas berjumlah 13
Siswa atau 46%.
Untuk penerapan pada siklus I terlihat antusias siswa dalam mengkuti
pembelajaran sejarah, dilihat pada data kegiatan kooperatif belajar siswa pada
pertemuan pertama dan kedua mengalami peningkatan. Peningkatan prestasi
belajar siswa sejarah ditunjukan pada nilai rata-rata keseluruhan siswa XI IPS 2
dari 69,68 dari pra siklus penelitian menjadi 78,44 pada siklus 1.
Untuk minat belajar sendiri sudah mulai terlihat pada saat berlangsung nya
pembelajaran. Siswa banyak yang antusias untuk mengikuti nya, siswa yang pada
pra siklus hanya tidur dan diam kini pada siklus I sudah mau mengikuti dan mau
untuk bekerja sama dengan kelompok nya. Beberapa siswa sudah berani untuk
mengutarakan gagsasan mereka dihadapan teman-temannya. Pada akhirnya situasi
belajar menjadi aktif dan siswa memahami materi pelajaran.
Penerapan model pembelajaran Picture and Picture ini bertujuan untuk
meningkatkan minat dan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA
Negeri 1 Sewon. Pada awal penerapan model pembelajaran Picture and Picture
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
masih ada siswa yang mengalami kebingungan tetapi setelah diberi penjelasan
dan bimbingan saat proses pembelajaran, siswa dapat memahami dengan baik.
Dari hasil refleksi penelitian menyimpulkan bahwa pada siklus I penerapan model
pembelajaran Picture and Picture mampu meningkatkan proses pembelajaran
sejarah dan prestasi belajar sejarah siswa meskipun hasil yang diperoleh dikatakan
masih ada kekurangan. Secara umum hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal
yang diantara nya:
a. Masih ada siswa yang pasif saat proses pembelajaran.
b. Siswa masih tergantung pada teman dalam kelompok dan tidak mau
terlibat dalam mengutarakan pendapatnya.
c. Beberapa siswa masih ada yang hanya bermain hp tidak fokus terhadap
materi pelajaran.
d. Siswa masih meremehkan terhadap tugas kelompok yang diberikan.
e. Siswa masih banyak yang bergurau dan tidak serius.
f. Pengelolaan waktu yang kurang sesuai dengan yang direncanakan.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut minat dan prestasi belajar sejarah
Siswa menunjukan peningkatan secara signifikan. Namun, minat dan prestasi
belajar sejarah siswa belum memenuhi target keberhasilan yaitu 75%, sehingga
perlu melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran di siklus I dengan
melanjutkan ke siklus II. Diharapkan pada siklus II minat dan prestasi belajar
dapat ditingkatkan lagi dengan menggunakan model pembelajaran Picture and
Picture.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
3. Siklus II
Pada siklus II ini dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi siklus I. siklus II
dilaksanakan sebanyak dua pertemuan.Pertemuan pertama digunakan untuk
mengajar yang dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2019 dan pertemuan kedua
dilaksanakan untuk ujian atau tes pada tanggal 8 Mei 2019. Berikut ini merupakan
tahap pelaksana siklus kedua dengan menggunakan model pembelajaran Picture
and Pictute sebagai berikut:
a. Perencanaan Siklus II
Berdasarkan refleksi yang telah dilakukan pada siklus I, dilakukan
tindakan selanjutnya yaitu siklus II. Perencanaan siklus II hampir sama dengan
siklus I, yakni menyusun RPP, materi pembelajaran, media pembelajaran dan
kuesioner minat.
b. Pelaksanaan Siklus II
Tindakan pada siklus II pada dasarnya sama dengan tindakan yang
dilaksanakan pada siklus I.
1) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama dilaksankan pada hari jumat tanggal 3 Mei 2019.Pada
pukul 07.15-08.50.kegiatan pertama diawali dengan berdoa dan presensi
kehadiran siswa. Setelah setelah presensi selesai masuk ke dalam kegiatan inti
pembelajaran. Pada kegiatan ini peneliti menayang kan video yang bertema
demokrasi sesuai dengan materi yang akan di pelajari saat itu, setelah selesai
peneliti menjelaskan secara singkat materi tentang demokrasi di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Kemudiaan peneliti memberi pengarahan dan membentuk kelompok yang
beranggotakan 5-6 siswa dan memberikan tugas pada masing-masing kelompok,
setiap kelompok di beri gambar tokoh nasionalisme Indonesia dan tugas
kelompok nya sesuai dengan materi pembelajaran. Kemudian tiap-tiap kelompok
mengerjakan sesuai soal yang di dapat.setelah selesai bediskusi setiap menunjuk
perwakilan kelompok untuk maju ke depan dan mempresentasikan hasil diskusi
kelompok mereka, siswa di perbolehkan memberi tanggapan dan Tanya jawab.
Setelah selesai presentasi kelompok, masuk pada kegiatan akhir. Siswa di
minta untuk memberikan kesimpulan tentang pembelajaran hari ini dan mencari
nilai-nilai apa yang di pelajari dari materi dan pembelajaran hari ini.
2) Pertemuan Kedua
Pada pertemua kedua ini dilaksanakan pada hari rabu tanggal 8 Mei 2019
pada pukul 08.50-09.50.pertemuan ini dilaksanakan evaluasi atau tes guna melihat
peningkatann prestasi belajar sejarah siswa. Materi soal tes tentang materi
pertemua pertama yaitu nasionalisme di Indonesia.Bentuk soal yang digunakan
adalah pilihan ganda sebanyak 20 soal.
c. Observasi Kegiatan Belajar Siswa
Observasi yang dilakukan pada siklus kedua hampir sama dengan yang
dilakukan pada siklus I. Peneliti melakukan pengamatan pada aktivitas siswa di
kelas, melihat tingkat minat belajar sejarah dan melihat hasil prestasi belajar yang
telah dicapai oleh siswa. Berikut ini merupakan deskripsi hasil pengamatan atau
observasi terhadap siklus II:
1) Aktivitas Siswa Kelas XI IPS 2 Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Observasi atau pengamatan aktivitas siswa diukur dengan menggunakan
lembar observasi kooperatif yang didalamnya terdapat indikator yang sudah di
buat oleh peneliti. Hasil observasi aktivitas belajar sejarah siswa selama
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran Picture and
Picture pada siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 12: Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Siklus II
No Aspek Kooperati yang diamati Jumlah Persentase
%
1 Bekerja sama dalam kelompok 24 82,76
2 Mendengarkan teman saat diskusi kelompok 22 75,86
3 Menghargai pendapat teman 18 62,07
4 Memberikan pendapat, gagasan saat diskusi 20 68,97
5 Mengkomunikasi jawaban kepada anggota
kelompok 20 68,97
6 Membantu anggota kelompok dalam
memecahkan masalah saat pembelajaran 18 62,97
7 Mengambil giliran saat diskusi 17 58,62
8 Bertanggung jawab terhadap kelompok 22 76,86
Berdasarkan data di atas aktivitas atau kegiatan belajar siswa yang bersifat
kooperatif di siklus II menunjukan bahwa aspek bekerja sama dalam kelompok
berjumlah 24 siswa atau 82,76%, mendengarkan teman teman saat diskusi
kelompok berjumlah 22 siswa atau 75,86%, menghargai pendapat teman
berjumlah 18 siswa atau 62,07%, memberikan pendapat,gagasan saat dikusi
berjumlah 20 siswa atau 68,97%, mengkomunikasi jawaban kepada anggota
kelompok berjumlah 20 siswa atau 68,97%, membantu anggota kelompok dalam
memecahkan masalah saat pembelajaran berjumlah 18 siswa atau 62,97%,
mengambil giliran saat diskusi berjumlah 17 siswa atau 58,62%, bertanggung
jawab terhadap kelompok berjumlah 22 siswa atau 76,86%. Hal ini di karenakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
siswa memiliki kesadaran untuk ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran agar
dapat memahami materi dengan baik.
2) Minat Belajar Sejarah Siswa Siklus II
Pada siklus II peneliti melakukan pengamatan kembali terhadap minat belajar
sejarah Siswa kelas XI IPS 2 Negeri 1 Sewon.Hasil perolehan minat belajar
sejarah didapatkan dengan membagikan kuesioner. Berikut ini merupakan tabel
minat belajar sejarah:
Tabel 13: Data Minat Belajar Sejarah Siklus II
No Nama Skor
1 ACPKM 68.50
2 AW 72.00
3 AS 71.00
4 ATR 72.50
5 AFH 71.00
6 BKA 71.00
7 DA 70.00
8 EDP 80.50
9 FNR 73.00
10 HA 67.50
11 IL 90.00
12 JAYW 70.50
13 LR 73.50
14 MS 80.50
15 MRD 73.00
16 NFK 85.50
17 NIA 80.00
18 NVT 73.50
19 PPL 90.00
20 PED 80.00
21 RZP 95.00
22 SNN 73.50
23 SDPPR 80.50
24 SS 73.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
No Nama Skor
25 SPHE 80.00
26 TAU 74.00
27 YT 69.50
28 ZIR 74.00
Rata-rata 76.18
Skor Tertinggi 95.00
Skor Terendah 67.50
Untuk mengetahui tinggi atau rendah nya minat belajar siswa digunakan skala
kriteria penelitian sebagai berikut:
Tabel 14: Data Kriteria Minat Belajar Siswa Siklus II
No Kriteria Skala Minat Frekuensi Presentase Rata-rata
1 Sangat Tinggi 90-100 3 11%
76.18%
2 Tinggi 80-89 7 25%
3 Cukup 70-79 15 54%
4 Rendah 60-69 3 11%
5 Sangat Rendah 0-59 0 0%
Jumlah 28 100%
Berdasarkan tabel di atas minat belajar sejarah siswa pada siklus II
mengalami kenaikan yang awal nya pada pra siklus hanya 68.14% kini di siklus II
naik menjadi 76.18%. dapat dilihat dari kriteria sangat tinggi berjumlah 3 siswa
atau 11%, tinggi berjumlah 7 siswa atau 25%, cukup berjumlah 15 siswa atau
54%, kemudian rendah hanya berjumlah 3 siswa atau 11%, dan sangat rendah 0%.
Berikut ini adalah diagram keadaan minat belajar sejarah siklus II:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
3) Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II
Prestasi belajar sejarah Siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri I Sewon
diperoleh setelah dilakukan tindakan pada siklus II. Prestasi sejarah Siswa pada
dasarnya diukur berdasarkan hasil evaluasi berupa soal pilihan ganda dan soal
esay sesuai materi yang sudah diajarkan. Kriteria ketentuan minimal (KKM) yang
ditentukan pada sikus II sama dengan siklus I yaitu 75. Prestasi belajar sejarah
siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 15: Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II
No Nama Nilai Tes Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1 ACPKM 70 TT
2 AW 85 T
3 AS 90 T
4 ATR 90 T
5 AFH 85 T
6 BKA 85 T
7 DA 90 T
8 EDP 80 T
9 IL 85 T
10 JAYW 90 T
11 LR 85 T
12 MS 95 T
11%
25%
53%
11%
0% Sangat Tinggi 90-100
Tinggi 80-89
Cukup 70-79
Rendah 60-69
Sangat Rendah0-59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
No Nama Nilai Tes Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
13 MRD 85 T
14 NFK 85 T
15 NIA 80 T
16 NOVITA 85 T
17 PPL 90 T
18 PED 85 T
19 RZP 85 T
20 SNN 85 T
21 SDPPR 80 T
22 SF 95 T
23 SPHE 90 T
24 TAU 85 T
25 YT 90 T
26 ZIR 90 T
Jumlah 6300 25 1
Persentase 96% 4%
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 70
Rata-Rata 86.15
Berdasarkan data prestasi belajar sejarah siswa pada siklus II, Siswa yang
mencapai KKM berjumlah 25 siswa atau 96% dan siswa yang belum mencapai
KKM berjumlah 1 siswa atau 4%. Rata-rata nilai siswa secara keseluruhan yang
dicapai pada siklus II adalah 8,15. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 95
dan nilai terendah adalah 70, sehingga dapat dikatakan bahwa pada siklus II ini
terjadi peningkatan terhadap prestasi belajar sejarah siswa. Berikut ini tabel yang
merupakan kriteria prestasi belajar sejarah siswa:
Tabel 16: Data Kriteria Prestasi Belajar Siswa Siklus II
No Kriteria Skala Minat Frekuensi Presentase Rata-
rata
1 Sangat Tinggi 90-100 10 38%
86,15% 2 Tinggi 80-89 15 58%
3 Cukup 70-79 1 4%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
4 Rendah 60-69 0 0%
5 Sangat Rendah 0-59 0 0%
Jumlah 26 100%
Pada siklus II ini terjadi peningkatan prestasi belajar sejarah siswa setelah
diterapkan model pembelajaran Picture and Picture. Prestasi belajar sejarah
Siswa pada siklus II kriteria sangat tinggi mengalami peningkatan menjadi 10
Siswa atau 38%.Kriteria tinggi meningkat menjadi 15 siswa atau 58%, dan
kriterian cukup hanya 1 siswa atau 4%. Untuk melihat prestasi belajar sejarah
siswa pada siklus II dapat dilhat pada diagram dibawah ini:
3) Refleksi Siklus II
Refleksi pada siklus II ini dilakukan terhadap proses pembelajaran di
kelas, hasil observasi, minat dan prestasi belajar sejarah Siswa dengan
menerapkan model pembelajaran Picture and Picture. Refleksi siklus II
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penelitian pada siklus II.
Observasi atau pengamatan yang dilakukan peneliti menjadi dasar untuk
melakukan refleksi pada siklus II. Berdasarkan observasi yang telah dilakukn
38%
58%
4% 0% 0%
1 Sangat Tinggi90-100
2 Tinggi 80-89
3 Cukup 70-79
4 Rendah 60-69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
peneliti proses pembelajaran di siklus II dengan menggunakan model Picture
and Picture berlangsung lebih baik dari pada siklus I. Hal ini ditunjukan dengan
adanya peningkatan proses pembelajaran maupun hasil belajar sejarah siswa
pada siklus II. Peningkatan proses pembelajaran sejarah terlihat dalam kegiatan
pembelajaran dalam kegiatan belajar siswa dimana pada aspek kerja sama siklus
I pertemuan pertama hanya 13 siswa dan pertemuan kedua terdapat 20 siswa,
kini pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 24 siswa.
Minat belajar sejarah Siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sewon pada
siklus II mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukan dari hasil kuesioner yang
telah dibagikan pada siklus II terlihat bahwa rata-rata skor yang diperoleh siswa
XI IPS 2 lebih tinggi dari pada pra siklus , pada pra siklus rata-rata skor 68,14
kemudian meningkat menjadi 76,18 pada siklus II. Peningkatan minat belajar
sejarah terlihat pada Suasana di kelas saat proses pembelajaan, siswa lebih
antusias untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan diskusi. siswa juga
mempunyai kepercayaan diri untuk berargumentasi dan bertanya sehingga
dikatakan suasana pembelajaran sejarah menjadi efektif dan aktif.
Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa ditunjukan dari rata-
ratakeseluruhan siswa kelas XI IPS 2 yaitu 78,44 pada siklus I, menjadi 86,15
pada siklus II. siswa yang lulus KKM juga mengalami peningkatan yang awal
nya pada siklus I berjumlah 19 siswa atau 68% kini pada siklus II menjadi 25
siswa atau 96%. Berdasarkan observasi yang kemudian direfleksikan peneliti,
menujukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Picture and Picture terbukti mampu meningkatkan minat dan prestasi belajar
sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sewon.
B. Komparasi Aktivitas Belajar, Minat dan Prestasi Belajar Sejarah
Komparasi merupakan perbandingan hasil pengamatan kegiatan belajar,
minat dan prestasi belajar sejarah siswa pra tindakan dengan saat tindakan
menggunakan model pembelajaran Picture and Picture. Berikut ini merupakan
penjabarab komparasi aktivitas belajar siswa, minat dan prestasi belajar sejarah
siswa.
1. Komparasi Aktivitas Belajar Siswa di Kelas
Peningkatan aktivitas belajar siswa di kelas sebelum dan sesudah
diterapkan model pembelajaran Picture and Picture dapat dilihat melalui
perbandingan di setiap siklus nya. Berikut merupakan hasil komparasi atau
perbandingan aktivitas belajar siswa di kelas
Tabel 17: Komparasi Pra Siklus dengan Siklus I
No Aspek Kooperatif
yang diamati
Pra Siklus Siklus I
Selisi
h Keterangan
Jm
l % Jml % Naik
Turu
n
1
Bekerja sama
dalam kelompok 0 0 17 58,62 17 58,62% ‐
2
mendengarkan
teman saat diskusi
kelompok 0 0 14 48,28 15 48,28% ‐
3
menghargai
pendapat teman 7 24,13 11 37,97 4 13,80% ‐
4
memberikan
pendapat, gagasan
saat diskusi 0 0 15 51,72 15 51,72% ‐
5
mengkomunikasik
an jawaban kepada
anggota kelompok 0 0 14 48,83 14 48,83% ‐
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
6
membantu anggota
kelompok dalam
memecahkan
masalah saat
pelajaran 0 0 13 44,83 13 44,83% ‐
7
mengambil giliran
saat diskusi 0 0 12 41,38 12 41,38% ‐
8
Bertanggung
jawab terhadap
kelompok 0 0 9 31,03 9 31,03% ‐
Berdasarkan tabel komparasi di atas menunjukan terjadi peningkatan
terhadap aktivitas belajar di kelas.Peningkatan terjadi setelah diterapkannya
model pembelajaran Picture and Picture pada setiap aspek kegiatan koopretif saat
pembelajaran sejarah. Perbandingan pada aktivitas belajar sejarah siswa di kelas
pada pra siklus dengan siklus I terlihat pada seluruh aspek kooperatif yang
diamati. Peningkatan yang paling besar adalah bekerja sama dalam kelompok
yang sebelumnya pada pra siklus tidak ada kerjasama dalam kelompok atau 0%
menjadi 58,62%. Aspek menghargai pendapat teman pada pra siklus adalah
24,13% menjadi 37,93% pada siklus I, hal ini berarti pada aspek menghargai
pendapat teman terjadi peningkatan sebesar 13,80%. Secara umum peningkatan
pada aktivitas belajar siswa terjadi karena pada siklus I diterapkan model
pembelajaran Picture and Picture yang membuat aktivitas belajar siswa berjalan
dengan aktif. Selain itu, terdapat peningkatan yang cenderung rendah yaitu aspek
menghargai pendapat teman dengan persentase kenaikan 13,80%. Keadaan
tersebut dikarenkan siswa masih memiliki kecenderungan individual dan mencari
aktivitas lain, dan tidak memperhatikan teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 18: Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II
No Aspek Kooperatif
yang diamati
Siklus I Siklus II Selisih Keterangan
Jml % Jml % Naik Turun
1
Bekerja sama dalam
kelompok 17 58,62 24 82,76 7 24,14% ‐
2
mendengarkan
teman saat diskusi
kelompok 14 48,28 22 75,86 8 27,58% ‐
3
menghargai
pendapat teman 11 37,93 18 62,07 7 24,14% ‐
4
memberikan
pendapat, gagasan
saat diskusi 15 51,72 20 68,97 5 17,25% ‐
5
mengkomunikasikan
jawaban kepada
anggota kelompok 14 48,28 20 68,97 6 20,69% ‐
6
membantu anggota
kelompok dalam
memecahkan
masalah saat
pelajaran 13 44,83 17 58,62 4 13,79% ‐
7
mengambil giliran
saat diskusi 12 41,38 15 51,72 3 10,34% ‐
8
Bertanggung jawab
terhadap kelompok 9 31,03 22 76,86 13 44,83% ‐
Berdasarkan tabel komparasi di atas menunjukan terjadi peningkatan
terhadap aktivitas belajar sejarah siswa di kelas pada saat diterapkannya model
pembelajaran Picture and Picture. Peningkatan pada setiap siklusnya yang paling
menonjol adalah pada aspek bertanggung jawab terhadap kelompok di mana pada
siklus I adalah 31,03% menjadi 75,86%. Peningkatan pada aspek ini adaah
44,83%. Aspek mendengarkan teman sat diskusi kelompok mengalami
peningktan sebesar 27,58%, yang awalnya pada siklus I adalah 48,28% menjadi
75,86. Adapun peningkatan yang rendah terlihat pada aspek mengambil giliran
untuk diskusi dengan persentase 10.03%. Peningkatan yang rendah tersebut
dikarenakan pada proses pembelajaran siswa cenderung memanfaatkan temannya
untuk mengerjakan soal dan masih enggan untuk terlibat dalam mengerjakan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
2. Komparasi Minat Belajar Sejarah Siswa
Peningkatan minat belajar sejarah siswa sebelum dan sesudah penerpan
model pembelajaran Picture and Picture dapat dilihat menggunakan analisis
komparatif. Komparasi atau perbandingan minat belajar sejarah siswa dilakukan
untuk mengetahui adanya peningkatan minat belajar sejarah siswa pra siklus dan
setelah diterapkan model pembelajaran Picture and Picture. Berikut ini
merupakan penjelasan analisis komparatif minat belajar sejarah siswa pada pra
siklus dengan siklus II.
Tabel 19: Komparasi Minat Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus dan Siklus II
NO Nama
Minat
Selisih Keterangan Persentase Pra
Siklus Sikus II
1 ACPKM 67.00 68.50 1.50 Meningkat 1.50%
2 AW 74,50 72.00 (-2,50) Menurun (-2,50%)
3 AS 72,50 71.00 (-1,50) Menurun (-1,50%)
4 ATR 72.50 72.50 0,00 Tetap 0,00%
5 AFH 74,50 71.00 (-3,50) Menurun (-3,50%)
6 BKA 70.00 71.00 1.00 Meningkat 1.00%
7 DA 67.00 70.00 3.00 Meningkat 3,00%
8 EDP 76,50 80.50 4,00 Meningkat 4,00%
9 FNR 67,50 73.00 5,50 Meningkat 5,50%
10 HA 71.00 67.50 (-3,50) Menurun (-3,50%)
11 IL 77.00 90.00 13.00 Meningkat 13,00%
12 JAYW 69.00 70.50 1.50 Meningkat 1,50%
13 LR 67,50 73.50 6.00 Meningkat 6.00%
14 MS 64.00 80.50 16.50 Meningkat 16,50%
15 MRD 65.00 73.00 8.00 Meningkat 8,00%
16 NFK 71,50 85.50 14,00 Meningkat 14,00%
17 NIA 62.00 80.00 18.00 Meningkat 18,00%
18 NVT 67.00 73.50 6.50 Meningkat 6,50
19 PPL 70.00 90.00 20,00 Meningkat 20,00%
20 PED 67,50 80.00 12,50 Meningkat 12,50%
21 RZP 69.00 95.00 26.00 Meningkat 26,00%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
NO Nama
Minat
Selisih Keterangan Persentase Pra
Siklus Sikus II
22 SNN 61,50 73.50 12,00 Meningkat 12,00%
23 SDPPR 67,50 80.50 3,50 Meningkat 3,50%
24 SS 66.00 73.00 7.00 Meningkat 7,00%
25 SPHE 63.00 80.00 17.00 Meningkat 17,00%
28 TAU 68.00 74.00 6.00 Meningkat 6,00%
27 YT 75.00 69.50 (-5,50) Menurun (-5,50%)
28 ZIR 64.00 74.00 10.00 Meningkat 10.00%
Jumlah 4288 5069
Rata-rata 68.14 76.18
Tertinggi 77,00 90,00
Terendah 61,50 67,50
Berdasarkan tabel di atas analisis komparatif minat belajar sejarah siswa
secara perorangan menunjukan bahwa banyak siswa mengalami peningkatan
meskipun terdapat penurunan minat yang terjadi pada perbandingan pra siklus dan
siklus II. Pada pra siklus dimana sebelum diterapkan model pembelajaran Picture
and Picture rata-rata yang diperoleh adalah 68,14 dengan nilai tertinggi 77,00
sedangakan untuk nilai terendah 61,50. Minat belejar sejarah siswa pada siklus II
rata-rata yang diperolah adalah 76,18 dengan nilai tertinggi 90,00 sedangkan nilai
terendah 67,50. Siswa yang mengalami peningkatan belajar sejarah berjumlah 23
Siswa, sedangakan yang mengalami penurunan berjumlah 4 siswa, dan tetap
berjumalah 1 siswa. Peningkatan tertinggi adalah 26,00%, sedangkan penurunan
minat belajar sejarah paling rendah adalah 1,00%. Untuk mengetahui secara rinci
skala minat belajar sejarah siswa pada pra siklus dan siklus II dapat dilihat
melalui tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 20: Komparasi Tingkat Minat Belajar Pra Siklus dan Siklus II
No Kriteria Skala
Minat
Pra Siklus Siklus 2
F %
Rata-
rata F %
Rata-
rata
1 Sangat Tinggi 90-100 0 0
68,14
3 11%
76,18
2 Tinggi 80-89 0 0 7 24%
3 Cukup 70-79 11 39% 15 54%
4 Rendah 60-69 17 61% 3 11%
5 Sangat Rendah 0-59 0 0 0 0
Jumlah 28 100 28 100%
Berdasarkan data di atas dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan minat
belajar sejarah siswa. Peningkatan minat belajar sejarah ini ditujukan dengan rata-
rata yang diperoleh pada keadaan awal atau pra siklus yaitu 68,14 meningkat
menjadi 76,18 pada siklus II. Selanjutnya peningkatan minat belajar sejarah siswa
terlihat pada kriteria tinggi dimana pada pra siklus tidak ada atau 0% kini pada
siklus II setelah penerapan model pembelajaran Picture and Picture meningkat
menjadi 24%. Terjadinya untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa
dapat dilihat pada diagram berikut ini:
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
Sangat Tinggi Tinggi Cukup RendahSangat Rendah
Prasikus
Skls 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
3. Komparasi Prestasi Belajar Siswa
Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah
dilakukan penerapan model pembelajaran Picture and Picture perlu dianalisis
menggunakan analisis komparatif pada setiap siklusnya. Berikut ini merupakan
penjelasan mengenai analisis komparatif prestasi belajar siswa.
a. Komparasi Pra Siklus dengan Siklus I
Komparasi hasil penelitian pra siklus dengan siklus I digunakan untuk
melihat sebuah peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya model
pembelajaran Picture and Picture. Berikut ini merupakan hasil komparasi prestasi
belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sewon.
Tabe 21: Komparasi Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus I
No Nama
Pra Siklus Siklus I Persentase
Nilai Tuntas
Tidak
Tuntas Nilai
Tunta
s
Tidak
Tuntas Naik
Turu
n
1 ACP 89 T 58 TT 31%
2 AW 75 T 80 T 5%
3 AS 40 TT 90 T 50%
4 ATR 90 T 90 T 0%
5 AFH 89 T 65 TT 24%
6 BKA 60 TT 50 TT 10%
7 DA 90 T 60 TT 30%
8 EDP 55 TT 100 T 45%
9 FNR 40 TT 70 TT 30%
10 HA 80 T 80 T 0%
11 IL 90 T 70 TT 20%
12 JAY 50 TT 80 T 30%
13 LR 90 T 70 TT 20%
14 MS 93 T 0 TT 0%
15 MRD 73 TT 85 T 12%
16 NFK 45 TT 80 T 35%
17 NIA 50 TT 75 T 25%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
No Nama
Pra Siklus Siklus I Persentase
Nilai Tuntas
Tidak
Tuntas Nilai
Tunta
s
Tidak
Tuntas Naik
Turu
n
18 NVT 90 T 80 T 10%
19 PPL 93 T 90 T 3%
20 PED 80 T 80 T 0%
21 RZP 65 TT 90 T 25%
22 SNN 70 TT 60 TT 10%
23 SDP 50 TT 90 T 40%
24 SS 0 TT 75 T 0%
25 SPH 95 T 80 T 15%
26 TAU 75 T 80 T 5%
27 YT 89 T 90 T 1%
28 ZIR 45 TT 100 T 55%
Jumlah 4005 15 13 5800 19 9
Persentase 53,57 46,42 67,85 32,15
Rata-rata 69,68 78,44
Tertinggi 95 100
Terendah 45 50
Berdasarkan hasil perbandingan di atas, terlihat terjadi peningkatan dan
sebagian kecil terjadi penurunan terhadap nilai siswa kelas XI IPS 2. Pada pra
siklus rata-rata nilai adalah 69,68 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 45.
Kemudian siswa yang mencapai KKM berjumlah 15 siswa atau 53,57%,
sedangkan siswa yang belum mencapai KKM berjumlah 13 siswa atau 46,42%.
Setelah diterapkan model pembelajaran Picture and Picture pada siklus I terjadi
penigkatan terhadap prestasi belajar siswa. Rata-rata nilai yang diperoleh pada
siklus I adalah 77,16, dengan nilai tertinggi 100 dan yang terendah 50. Selain itu
siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan yaitu 19 siswa atau 67,85%
dan siswa yang belum mencapai KKM berjumlah 9 siswa atau 32%. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
melihat perbandingan dari pra siklus dengan siklus I dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 22: Komparasi Tingkat Prestasi Siswa Pra Siklus dengan Siklus 1
No Kriteria Skala
Minat
Pra Siklus siklus 1
F %
Rata-
rata F %
Rata-
rata
1 Sangat Tinggi 90-100 8 29%
69,68
8 29%
78,44
2 Tinggi 80-89 5 18% 9 32%
3 Cukup 70-79 4 14% 5 18%
4 Rendah 60-69 2 7% 3 11%
5 Sangat Rendah 0-59 9 32% 3 11%
Jumlah 28 100 28 100%
Berdasarkan tabel di atas, peningkatan cukup mencolok terlihat pada
kriteria prestasi belajar tinggi.Hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase yang
mencapai 32% pada siklus I sedangkan pada pra siklus hanya 18%. Peningkatan
yang terlihat juga pada kriteria cukup, dimana pada pra siklus hanya berjumlah 4
atau 14% mengalamai kenaikan berjumlah 5 atau 18%. Untuk dapat mengetahui
peningkatan prestasi belajar pada pra siklus dan siklus I dapat dilihat pada
diagram dibawah ini:
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
SangatTinggi
Tinggi Cukup Rendah SangatRendah
Pra siklus
Siklus 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
b. Komparasi Siklus I dengan Siklus II
Komparasi hasil penelitian siklus I dengan siklus II digunakan untuk
melihat sebuah peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya model
pembelajaran Picture and Picture. Berikut ini merupakan hasil komparasi prestasi
belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sewon:
Tabel 23: Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I dengan II
No Nam
a
SIKLUS 1 SIKLUS 2 Persentase
Nilai
Tunta
s
Tidak
Tunta
s
Nila
i
Tunta
s
Tidak
Tunta
s
Nai
k
Turu
n
1 ACP 58 TT 70 TT 12%
2 AW 80 T 85 T 5%
3 AS 90 T 90 T 0%
4 ATR 90 T 90 T 0%
5 AFH 65 TT 85 T 0%
6 BKA 50 TT 85 T 34%
7 DA 60 TT 90 T 40%
8 EDP 100 T 80 T 20%
9 FNR 70 TT 0 TT 0%
10 HA 80 T 0 TT 0%
11 IL 70 TT 85 T 15%
12 JAY 80 T 90 T 10%
13 LR 70 TT 85 T 15%
14 MS 0 TT 95 T 0%
15 MRD 85 T 85 T 0%
16 NFK 80 T 85 T 5%
17 NIA 75 T 80 T 5%
18 NVT 80 T 85 T 5%
19 PPL 90 T 90 T 0%
20 PED 80 T 85 T 5%
21 RZP 90 T 85 T 5%
22 SNN 60 TT 85 T 25%
23 SDP 90 T 80 T 10%
24 SS 75 T 95 T 25%
25 SPH 80 T 90 T 10%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
No Nam
a
SIKLUS 1 SIKLUS 2 Persentase
Nilai
Tunta
s
Tidak
Tunta
s
Nila
i
Tunta
s
Tidak
Tunta
s
Nai
k
Turu
n
26 TAU 80 T 85 T 5%
27 YT 90 T 90 T 0%
28 ZIR 100 T 90 T 10%
Jumlah 5800 19 9 6300 25 3
Persentase 67,85 32,17 89,28 10,71
Rata-rata
78,4
4 86,14
Tertinggi 100 100
Terendah 50 70
Berdasarkan hasil perbandingan di atas, terjadi peningkatan dan
penurunan terhadap nilai Siswa kelas XI IPS 2.Namum, secara keseluruhan
mengalami peningkatan hal ini terlihat pada rata-rata nilai siswa. Pada siklus I
rata-rata nilai adalah 78,44 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 50.
Kemudian Siswa yang belum mencapai KKM berjumlah 19 siswa atau 67,85%,
sedangkan yang belum mencapai KKM berjumlah 9 siswa atau 32,17%.
Selanjutnya rata-rata yang diperoleh pada siklus II adalah 86,14 dengan nilai
tertinggi 100 dan terendah 70. Selain itu siswa yang sudah mencapai KKM
berjumlah 25 siswa atau 89,28% dan siswa yang belum mencapai KKM
berjumlah 3 siswa atau 10,71%. Perbandingan dari siklus I dengan siklus II dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 24: Komparasi Tingkat Prestasi Siswa Siklus I dengan Sikus II
No Kriteria Skala
Minat
siklus 1 Siklus 2
F %
Rata-
rata F %
Rata-
rata
1 Sangat Tinggi 90-100 8 29%
78,44
10 36%
86,14 2 Tinggi 80-89 9 32% 15 54%
3 Cukup 70-79 5 18% 1 4%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
4 Rendah 60-69 3 11% 0 0%
5 Sangat Rendah 0-50 3 11% 2 7%
Jumlah 28 100 28 100%
Berdasarkan tebel di atas, terjadi peningkatan secara signifikan pada
kriteria tinggi.Hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase yang mencapai 32%
pada siklus I menjadi 54% pada siklus II.Sedangkan pada kriteria rendah
mengalami penurunan yaitu pada siklus I sebesar 11% menjadi 0%. Untuk dapat
mengetahui peningkatan prestasi belajar pada siklus I dan siklus II dapat dilihat
pada diagram di bawah ini:
C. Pembahasan
1. Minat Belajar Sejarah Siswa
Menurut Sardiman minat akan terlihat dengan baik jika mereka bisa
menemukan objek yang disukai dengan tepat sasaran serta berkaitan langsung
dengan keinginan tersebut. Minat juga harus memiliki objek yang jelas untuk
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
SangatTinggi
Tinggi Cukup Rendah SangatRendah
Siklus 1
Siklus 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
mempermudah kemana arahnya seseorang harus bersikap dan menuju objek yang
tepat.41
Minat merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar tehadap sesuatu. Minat sama halnya dengan motivasi karena
memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar. Oleh karna itu, jika seseorang tidak
memiliki minat belajar, maka ia tidak akan bersemangat atau bahwa tidak mau
belajar42
. Minat memiliki hubungan terhadap sesuatu pencapaian prestasi belajar
siswa. Dapat dikatakan minat merupakan faktor yang sangat penting dalam
kegiatan belajar Siswa. Adanya unsur minat pada diri siswa maka siswa akan
memfokuskan perhatiannya pada kegiatan belajar. 43
Pada penelitian ini peningkatan minat belajar sejarah siswa diwujudkan
untuk mendukung kelangsungan pencapaian tujuan pembelajaran yang digunakan
untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa. Peningkatan minat belajar
sejarah siswa dapat dilihat dan diamati pada saat berlangsungnya pembelajaran di
dalam kelas serta dengan hasil kuesioner yang diberikan kepada siswa.
Minat belajar sejarah siswa selama proses pembelajaran sejarah pada pra
siklus masih tergolong rendah yang dibuktikan pada kegiatan siswa yang kurang
aktif dan mencari kesibukan sendiri saat proses pembelajaran. Keterlibatan siswa
masih kurang terlihat yang pada akhirya meninimnulkan ketidaktertarikan pada
proses pembelajaran sejarah. Keadaan tersebut diperkuat dengan diperoleh skor
rata-rata dari hasil kuesioner pra siklus adalah 68,14. Setelah diterapkan model
41
Sardiman, Interaksi dan Motivasi belajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011. 42
Baharudin,op.cit., hlm.29.
43
Ahmad Susanto,op.cit., hlm. 57.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
pembelajaran Picture and Picture pada siklus II mengalami peningaktan rata-rata
skor minat belajar siswa menjadi 78,16.
Pada siklus II setelah diterapkan model pembelajaran Picture and Picture,
proses pembelajaran terlihat lebih aktif dan diikuti dengan peningkatan minat
belajar sejarah yang ditunjukan dari aktivitas belajar sejarah siswa aspek kognitif.
Adanya peningkatan minat belajar sejarah setelah diterapkan model pembelajaran
Picture and Picture dikarenakan dalam pelaksanaannya mengedepankan Siswa
untuk terliat aktif dalam proses pembelajaran. Siswa di ajak aktif dalam
memahami materi pembelajaran dan aktif dalam kegiatan kerja kelompok, siswa
di arahakan untuk saling bekerja sama dalam kelompok, berani mengungkapkan
gagasan dan bertanggung jawab terhadap kelompok.
Penerapan model pembelajaran Picture and Picture terbukti dapat
meningkatkan minat belajar sejara siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1
Sewon.Terjadinya peningkatan minat belajar berasal dari dalam dan dari
luar.Rosdiyah berpendapat bahwa timbulnya minat dari diri seseorang pada
prinsipnya dapat dibedsakan menjadi dua jenis yaitu minat yang berasal dari
pembawaan dan minat yang timbul dari luar44
. Peningktan minat belajar sejarah
yang terjadi pada kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sewon disebabkan rangsangan
dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa.
Faktor pendorong peningkatan minat belajar dalam diri siswa tersebut
disebabkan oleh keinginan belajar yang ada di dalam dirinya untuk akti dalam
mengikuti pembelajaran. Di sisi lain, faktor pendorong di luar diri siswa
44
Ahmad Susanto, op,cit., hlm. 60.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
disebabkan oleh kondisi atau situasi lingkungan siswa yang mendukung
timbulnya ketertarikan dalam proses pembelajaran. Dapat dikatakan cara
mengajar dengan student centered seperti model pembelajaran Picture and
Picture yang mengutamakan kerja kelompok secara kooperatif dapat merangsang
keinginan sera ketertarikan untuk belajar yang kemudian dapat meningkatkan
minat belajar siswa tersebut.
2. Prestasi Belajar Sejarah Siswa
Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa pretasi belajar adalah tingkat
pencapaian yang telah dicapai oleh anak didik atau siswa terhadap tujuan yang
ditetapkan oleh masing-masing bidang studi setelah mengikuti program
pengajaran dalam waktu tertentu45
.
Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam memahami materi
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes
prestasi mengenai materi pembelajaran. Prestasi ini diukur berdasarkan nilai yang
dicapai siswa pada saat penelitian berlangsung dari siklus I hingga siklus II
dengan menggunakan tes46
.
Berdasarkan hasil komparsai prestasi belajar siswa pada penelitian ini
dapat dilihat adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukan pada
nilai rata-rata prestasi belajar siswa pra siklus adalah 69,68% dengan 15 siswa
yang sudah mencapai KKM dan 13 siswa yang belum mencapai KKM. Setelah
diterapkan model pembelajaran Picture and Picture pada siklus I nilai rata-rata
prestasi belajar siswa terjadi peningkatan menjadi 78,44% dengan siswa yang
45
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2008 46
Ahmad Susanto, op.,cit.,hlm. 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
mencapai KKM berjumlah 19 siswa dan yang belum mencapai KKM berjumlah 9
siswa. Selanjutnya pada siklus II meningkat dengan rata-rata nilai menjadi
86,14%, dengan siswa yang mencapai KKM berjumlah lebih banyak yaitu 25
siswa dan yang belum mencapai KKM berjumlah 3 siswa.
Peningkatan prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
faktor intern(yaitu yang berasl dari dalam individu) dan faktor ekstern (berasal
dari luar undividu). 47
faktor yang berasal dari dalam diri siswa pada umumnya
mendorong siswa untuk lebih tertarik mendalami materi pelajaran yang di
sampaikan guru. Selain itu siswa semakin aktif dan semangat untuk bisa
memperoleh nilai yang lebih bai agar dapat mencapai prestasi tinggi. Sedangkan
faktor luar lebih ditekankan pada penerapan model pembelajaran Picture and
Picture.
Model pembelajaran Picture and Picture pada dasarnya untuk
mengarahkan siswa agar lebih berfokus pada proses pembelajaran dan di
harapkan dengan model pembelajaran picture and picture minat siswa juga
meningkat terhadap pembelajaran sejarah. Minat belajar sejarah dapat
ditingkatkan melalui latihan konsentrasi terhadap proses pembelajaran, minat
belajar juga membentuk sikap akademik maupun individual siswa. Kemudian
model pembelajaran Picture and Picture juga memberikan kesempatan pada
siswa untuk aktif dengan cara bekerja sama dalam kelompok untuk memahami
materi maupun mempecahkan permasalahan dalam kelompok. Siswa juga lebih
dengan mudah memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru yang
47
Dimayati Mahmud., op.cit.,hlm.84-86.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
kemudian akan berdampak bagi peningkatan prestasi belajar siswa. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Picture and
Picture dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS
2 SMA Negeri 1 Sewon. Berdasarkan penjelasan di atas, penerapan model
pembelajaran Picture and Picture secara baik dan benar telah memberikan
kontribusi terhadap peningkatan prestasi belajar sejarah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas XI IPS 2
SMA Negeri 1 Sewon dengan diterapkannya model pembelajaran Picture and
Picture dapat diatarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatakan
minat belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sewon.
Peningkatan minat tersebut ditunjukan dari keadaan awal para siklus di mana
nilai rata-rata minat belajar sejarah siswa adalah 68,14% menjadi 76,18%
8,78%.
2. Penerapan model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan
prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sewon.
Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil nilai rat-rata prestasi Siswa dan
jumlah Siswa yang brhasil mencapai KKM. Pada prestasi belajar sejarah
keadaan awal diperolah nilai Siswa yaitu 69,68 kemudian meningkat menjadi
78,44 atau 10,2% pada siklus I dan mengalami peningkatan yang signifikan
pada siklus II menjadi 86,14 atau 8,58%. Siswa yang mencapai KKM juga
mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada pra siklus Siswa yang
mencapai KKM berjumlah 15 siswa atau 53,57% dan siswa yang belum
mencapai KKM berjumalah 13 siswa atau 46,42%. Pada siklus I mengalami
kenaikan menjadi 19 siswa atau 67,85% yang mencapai KKM dan 9 siswa
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
atau 32,17% yang belum mencapai KKM. Selanjutnya pada siklus II ada 25
atau 89,28% siswa yang mencapai KKM sedangankan ada 3 atau 10,71%
siswa yang belum mencapai KKM.
Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran Picture and Picture terbukti dapat meningkatkan minat dan prestasi
belajar sejarah baik proses pembelajaran maupun hasil yang diperolah siswa kelas
XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sewon.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disampaikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Baiknya sekolah harus memberikan aturan tegas yang berkaitan dengan
penggunaan smartphone di dalam kelas apalagi pada jam pelajaran berlangsung
karena bisa mengganggu konsentrasi belajar siswa.
2. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evalusi pembelajaran
sejarah, model pembelajaran yang efektif dapat membuat siswa menjadi lebih
aktif. Sehingga minat dan prestasi belajar menjadi meningkat.
3. Bagi Siswa
Dalam mengikuti pembelajaran, siswa sebaiknya lebih aktif dan
konsentrasi. Hal ini agar proses pembelajaran berjalan dengan baik dan tentunya
siswa mampu menguasi materi pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan sumber pengetahuan dan pengalaman
yang nyata dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa melalui pemberian
model pmbelajaran kooperatif tipe Picture and Picture.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Daftar Pustaka
Aman. 2011. Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: PT Ombak
Suharsimi Arikunto. 1989. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Bina Aksara
Syarifudin Azwar. 1966. Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi
Belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Uno, Hamzah B. 2006. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Daryanto dan Muljo Raharjo.2012.Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta :
Gava Media
Daryanto.2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah
Beserta Contoh-Contohnya. Yogyakarta: Gava Media
Djamarah Bahri, Syaiful.2002.Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Solihatin, E dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning Analisis Model
Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara
Huda Miftahul.2013. Model-Model Pembelajaran dan Pengajaran. Malang:
Pustaka Pelajar
Kesumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2011. Mengenal Pendidikan Tindakan
Kelas (Edisi Kedua). Jakarta: Indeks
Kesumah, Wijaya.2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Purwanto, N Ngalim.2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Slavina. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek. Bandung : Musa
Media
Sagala,S.2009. Konsep dan Makna Untuk Membantu Memecahkan Problematika
Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, Wina.2009.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Prenada
Slameto.2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi.Jakarta : Rineka
Cipta
Suardi, Moh.2016. Pengantar Pendidikan Teori dan Aplikasi.Jakarta : PT
Indeks.
Sugiyono.2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Susilo.2007. Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta. Pustaka Bookstore
Syah, Muhibbin.2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Taniredja, Tukiran dkk.2014 Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif.
Bandung: Alfabeta
Zainal, Aqib.2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya
Sumber Internet:
https://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis Penelitian diakses pada tanggal 18 maret
2019 pukul 13.16 wib
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
KISI-KISI SOAL SIKLUS I
No. Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator
1. 3. 8 Menganalisis
akar-akar
nasionalisme
Indonesia dan
pengaruhnya
pada masa
kini
Akar-akar
Nasionalisme
• Siswa dapat
menjelaskan akar-
akar nasionalisme
• Siswa dapat
menjelaskan latar
belakang lahirnya
nasionalisme
• Siswa dapat
mendeskripsikan
perjuangan tokoh-
tokoh pejuang
nasionalsime
• Siswa dapat
menjelaskan
nasionalisme
Indonesia Masa
penjajahan
• Siswa dapat
menjelaskan
nasionalisme
Indonesia Masa
Orde lama
• Siswa dapat
Menjelaskan
periode awal
perkembangan
nasionalisme
• Siswa dapat
Menjelaskan
periode
nasionalisme politik
• Siswa dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
menjelaskan
nasionalisme
Indonesia masa
Radikal
• Siswa dapat
menguraikan
lahirnya
nasionalisme
dengan faktor
internal.
• Siswa dapat
menjelaskan
lahirnya
nasionalisme
dengan faktor
eksternal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
KISI-KISI SIKLUS II
No. Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator
1. 3. 9Menganalisis
akar-akar
Demokrasi
Indonesia dan
pengaruhnya
pada masa
kini
Akar-akar
Demokrasi
• Siswa dapat
menjelaskan akar-
akar demokrasi
• Siswa dapat
menjelaskan latar
belakang lahirnya
demokrasi Indonesia
• Siswa dapat
mendeskripsikan
perjuangan tokoh-
tokoh pejuang
demokrasi Indonesia
• Siswa dapat
menjelaskan masa
demokrasi Indonesia
dalam bentuk
tulisan
• Siswa dapat
menjelaskan
macam-macam
demokrasi yang ada
Indonesia
• Siswa dapat
Menjelaskan
periode awal
perkembangan
demokrasi di
Indonesia
• Siswa dapat
Menjelaskan ciri-
ciri demokrasi di
Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
• Siswa dapat
menjelaskan
demokrasi orde
lama dan orde baru
• Siswa dapat
menguraikan
kegagalan ekonomi
Indonesia pada orde
baru
• Siswa dapat
menjelaskan
kabinet-kabinet
yang ada pada masa
demokrasi Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
SILABUS
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sewon
Kelas : XI
Program : IPS
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
1.1 Menghayati nilai-
nilai peradaban
dunia yang
menghargai
perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
sebagai karunia
Tuhan yang Maha
Esa.
2.1 Mengembangkan
sikap jujur, rasa
ingin tahu,
tanggung jawab,
peduli, santun,
cinta damai
dalam
mempelajari
peristiwa sejarah
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia.
2.2 Menunjukan
sikap cinta tanah
air, nilai-nilai rela
berkorban dan
kerja sama yang
dicontohkan para
pemimpin pada
masa pergerakan
nasional, meraih
dan
mempertahankan
kemerdekaan
Indonesia.
3.1 Menganalisis
sistem
pemerintahan,
sosial, ekonomi,
dan kebudayaan
masyarakat
Indonesia pada
masa kerajaan-
kerajaan besar
Hindu-Buddha
yang berpengaruh
pada kehidupan
masyarakat
Indonesia masa
kini.
Kerajaan-
Kerajaan
Besar
Indonesia pada
Masa
Kekuasaan
Hindu-Buddha
dan Islam
Sistem
pemerintahan
, sosial,
ekonomi, dan
kebudayaan
masyarakat
Indonesia
Mengamati:
Membaca buku
teks tentang
sistem
pemerintahan,
sosial,
ekonomi, dan
kebudayaan
masyarakat
Indonesia pada
masa kerajaan-
kerajaan besar
Hindu-Buddha
dan Islam yang
berpengaruh
pada kehidupan
Tugas:
Membuat
laporan
tertulis
hasil
analisis
mengenai
sistem
pemerinta
han,
sosial,
ekonomi,
dan
kebudaya
4 mg x
4 jp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
3.2 Menganalisis
sistem
pemerintahan,
sosial, ekonomi,
dan kebudayaan
masyarakat
Indonesia pada
masa kerajaan-
kerajaan besar
Islam di
Indonesia yang
berpengaruh pada
kehidupan
masyarakat
Indonesia masa
kini.
4.1 Menyajikan
warisan sistem
pemerintahan,
sosial, ekonomi,
dan kebudayaan
masyarakat
Indonesia pada
masa kerajaan-
kerajaan besar
Hindu-Buddha
yang
berpengaruh
pada kehidupan
masyarakat
Indonesia masa
kini, dalam
bentuk tulisan
dan media lain.
4.2 Menyajikan
hasil identifikasi
warisan sistem
pemerintahan,
sosial, ekonomi,
dan kebudayaan
masyarakat
Indonesia pada
masa kerajaan-
kerajaan besar
Islam di
Indonesia yang
pada masa
kerajaan-
kerajaan
besar Hindu-
Buddha yang
berpengaruh
pada
kehidupan
masyarakat
Indonesia
masa kini.
Sistem
pemerintahan
, sosial,
ekonomi, dan
kebudayaan
masyarakat
Indonesia
pada masa
kerajaan-
kerajaan
besar Islam
di Indonesia
yang
berpengaruh
pada
kehidupan
masyarakat
Indonesia
masa kini.
masyarakat
Indonesia masa
kini.
Menanya:
Menanya dan
berdiskusi
untuk
mendapatkan
klarifikasi,
penjelasan dan
perluasan
bahan analisis
mengenai
sistem
pemerintahan,
sosial,
ekonomi, dan
kebudayaan
masyarakat
Indonesia pada
masa kerajaan-
kerajaan besar
Hindu-Buddha
dan Islam yang
berpengaruh
pada
kehidupan
masyarakat
Indonesia masa
kini.
Mengeksplorasik
an:
Mengumpulka
n data dan
informasi
lanjutan terkait
dengan
pertanyaan
mengenai
sistem
pemerintahan,
sosial,
ekonomi, dan
kebudayaan
masyarakat
an
masyarak
at
Indonesia
pada masa
kerajaan-
kerajaan
besar
Hindu-
Buddha
dan Islam
yang
berpengar
uh pada
kehidupan
masyarak
at
Indonesia
masa kini.
Observasi
:
Mengamat
i kegiatan
peserta
didik
dalam
proses
mengump
ulkan
data,
analisis
data dan
pembuata
n laporan.
Portofoli
o:
Menilai
laporan
tertulis
hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
berpengaruh
pada kehidupan
masyarakat
Indonesia masa
kini, dalam
bentuk tulisan
dan media lain.
Indonesia pada
masa kerajaan-
kerajaan besar
Hindu-Buddha
dan Islam yang
berpengaruh
pada
kehidupan
masyarakat
Indonesia masa
kini, melalui
bacaan dan
sumber lain
yang tersedia.
Mengasosiasikan
:
Menganalisis
informasi dan
data yang di
dapat dari
bacaan dan
sumber lain
yang terkait
mengenai
sistem
pemerintahan,
sosial,
ekonomi, dan
kebudayaan
masyarakat
Indonesia pada
masa kerajaan-
kerajaan besar
Hindu-Buddha
dan Islam yang
berpengaruh
pada
kehidupan
masyarakat
Indonesia masa
kini
Mengomunikasik
an:
analisis
mengenai
sistem
pemerinta
han,
sosial,
ekonomi,
dan
kebudaya
an
masyarak
at
Indonesia
pada masa
kerajaan-
kerajaan
besar
Hindu-
Buddha
dan Islam
yang
berpengar
uh pada
kehidupan
masyarak
at
Indonesia
masa kini.
Tes:
Menilai
kemampu
an peserta
didik
dalam
menganali
sis sistem
pemerinta
han,
sosial,
ekonomi,
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Membuat
laporan hasil
analisis dalam
bentuk tulisan
dan atau media
lain mengenai
sistem
pemerintahan,
sosial,
ekonomi, dan
kebudayaan
masyarakat
Indonesia pada
masa kerajaan-
kerajaan besar
Hindu-Buddha
dan Islam yang
berpengaruh
pada
kehidupan
masyarakat
Indonesia masa
kini
kebudayaa
n
masyaraka
t
Indonesia
pada masa
kerajaan-
kerajaan
besar
Hindu-
Buddha
dan Islam
yang
berpengar
uh pada
kehidupan
masyaraka
t
Indonesia
masa kini.
3.3 Menganalisis
keterkaitan antara
pemikiran dan
peristiwa-
peristiwa penting
di Eropa antara
lain:
Merkantilisme,
Renaissance,
Reformasi
Gereja, Revolusi
Industri dan
pengaruhnya bagi
kehidupan bangsa
Indonesia dan
bangsa lain di
dunia pada masa
itu dan masa kini.
4.3 Membuat karya
tulis tentang
Peristiwa di
Eropa Yang
Berpengaruh
terhadap
Kehidupan
Ummat
Manusia
Pemikiran
dan
peristiwa-
peristiwa
penting di
Eropa antara
lain:
Merkantilism
e,
Renaissance,
Reformasi
Gereja,
Revolusi
Mengamati:
Membaca buku
teks tentang
pemikiran dan
peristiwa-
peristiwa
penting di
Eropa antara
lain:
Merkantilisme,
Renaissance,
Reformasi
Gereja,
Revolusi
Industri dan
pengaruhnya
bagi kehidupan
bangsa
Indonesia dan
bangsa lain di
dunia pada
Tugas:
Membuat
karya tulis
tentang
pemikiran
dan
peristiwa-
peristiwa
penting di
Eropa
antara
lain:
Merkantili
sme,
Renaissan
ce,
Reformasi
Gereja,
Revolusi
4 mg x
4 jp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
pemikiran dan
peristiwa-
peristiwa penting
di Eropa antara
lain:
Merkantilisme,
Renaissance,
Reformasi
Gereja, Revolusi
Industri yang
berpengaruh bagi
Indonesia dan
dunia.
Industri dan
pengaruhnya
bagi
kehidupan
bangsa
Indonesia
dan bangsa
lain di dunia
pada masa itu
dan masa
kini.
masa itu dan
masa kini.
Menanya:
Menanya dan
berdiskusi
untuk
mendapatkan
klarifikasi dan
pendalaman
pemahaman
tentang
pemikiran dan
peristiwa-
peristiwa
penting di
Eropa antara
lain:
Merkantilisme,
Renaissance,
Reformasi
Gereja,
Revolusi
Industri dan
pengaruhnya
bagi kehidupan
bangsa
Indonesia dan
bangsa lain di
dunia pada
masa itu dan
masa kini.
Mengeksplorasik
an:
Mengumpulka
n data dan
informasi
lanjutan terkait
dengan
pertanyaan dan
materi tentang
pemikiran dan
peristiwa-
peristiwa
penting di
Eropa antara
Industri
dan
pengaruhn
ya bagi
kehidupan
bangsa
Indonesia
dan
bangsa
lain di
dunia
pada masa
itu dan
masa kini.
Observasi
:
Mengamat
i kegiatan
peserta
didik
dalam
proses
mengump
ulkan
data,
analisis
data dan
pembuata
n laporan.
Portofoli
o:
Menilai
karya tulis
peserta
didik
tentang
pemikiran
dan
peristiwa-
peristiwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
lain:
Merkantilisme,
Renaissance,
Reformasi
Gereja,
Revolusi
Industri dan
pengaruhnya
bagi kehidupan
bangsa
Indonesia dan
bangsa lain di
dunia pada
masa itu dan
masa kini,
melalui bacaan
dan sumber-
sumber lainya
yang terkait
Mengasosiasikan
:
Menganalisis
informasi dan
data yang di
dapat dari
bacaan dan
sumber lain
yang terkait
mengenai
pemikiran dan
peristiwa-
peristiwa
penting di
Eropa antara
lain:
Merkantilisme,
Renaissance,
Reformasi
Gereja,
Revolusi
Industri dan
pengaruhnya
bagi kehidupan
bangsa
Indonesia dan
bangsa lain di
penting di
Eropa
antara
lain:
Merkantili
sme,
Renaissan
ce,
Reformasi
Gereja,
Revolusi
Industri
dan
pengaruhn
ya bagi
kehidupan
bangsa
Indonesia
dan
bangsa
lain di
dunia
pada masa
itu dan
masa kini.
Tes:
Menilai
kemampu
an peserta
didik
dalam
menganali
sis tentang
pemikiran
dan
peristiwa-
peristiwa
penting di
Eropa
antara
lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
dunia pada
masa itu dan
masa kini.
Mengomunikasik
an:
Membuat karya
tulis mengenai
pemikiran dan
peristiwa-
peristiwa
penting di
Eropa antara
lain:
Merkantilisme,
Renaissance,
Reformasi
Gereja,
Revolusi
Industri dan
pengaruhnya
bagi kehidupan
bangsa
Indonesia dan
bangsa lain di
dunia pada
masa itu dan
masa kini.
Merkantili
sme,
Renaissan
ce,
Reformasi
Gereja,
Revolusi
Industri
dan
pengaruhn
ya bagi
kehidupan
bangsa
Indonesia
dan
bangsa
lain di
dunia
pada masa
itu dan
masa kini.
3.4 Menganalisis
keterkaitan antara
revolusi-revolusi
besar dunia
(Perancis,
Amerika, Cina,
Rusia dan
Indonesia) dan
kehidupan umat
manusia pada
masa itu dan
masa kini.
4.4 Menyajikan hasil
analisis tentang
Revolusi Besar
Dunia dan
Pengaruhnya
Terhadap
Ummat
Manusia
Revolusi-
revolusi
besar dunia
(Perancis,
Amerika,
Cina, Rusia
dan
Indonesia)
dan
kehidupan
Mengamati:
Membaca buku
teks mengenai
keterkaitan
antara revolusi-
revolusi besar
dunia
(Perancis,
Amerika, Cina,
Rusia dan
Indonesia) dan
kehidupan
umat manusia
pada masa itu
dan masa kini.
Menanya:
Tugas:
Membuat
tulisan
dan atau
media lain
mengenai
keterkaita
n antara
revolusi-
revolusi
besar
dunia
(Perancis,
Amerika,
Cina,
5 mg x
4 jp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
revolusi-revolusi
besar dunia
(Perancis,
Amerika, Cina,
Rusia dan
Indonesia) serta
pengaruhnya
terhadap
kehidupan umat
manusia dalam
bentuk tulisan
dan media lain.
umat
manusia pada
masa itu dan
masa kini.
Menanya dan
berdiskusi
untuk
mendapatkan
klarifikasi dan
pendalaman
pemahaman
mengenai
keterkaitan
antara revolusi-
revolusi besar
dunia
(Perancis,
Amerika, Cina,
Rusia dan
Indonesia) dan
kehidupan
umat manusia
pada masa itu
dan masa kini.
Mengeksplorasik
an:
Mengumpulka
n data dan
informasi
lanjutan terkait
dengan
pertanyaan dan
materi
mengenai
keterkaitan
antara revolusi-
revolusi besar
dunia
(Perancis,
Amerika, Cina,
Rusia dan
Indonesia) dan
kehidupan
umat manusia
pada masa itu
dan masa kini,
melalui bacaan
dan sumber-
sumber lainnya
yang terkait.
Rusia dan
Indonesia)
dan
kehidupan
umat
manusia
pada masa
itu dan
masa kini.
Observasi
:
Mengamat
i kegiatan
peserta
didik
dalam
proses
mengump
ulkan
data,
analisis
data dan
pembuata
n laporan.
Portofolio
:
Menilai
tulisan
dan atau
media lain
mengenai
keterkaita
n antara
revolusi-
revolusi
besar
dunia
(Perancis,
Amerika,
Cina,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Mengasosiasikan
:
Menganalisis
informasi dan
data yang di
dapat dari
bacaan dan
sumber lain
yang terkait
mengenai
keterkaitan
antara revolusi-
revolusi besar
dunia
(Perancis,
Amerika, Cina,
Rusia dan
Indonesia) dan
kehidupan
umat manusia
pada masa itu
dan masa kini,
melalui bacaan
dan sumber-
sumber lainnya
yang terkait.
Mengomunikasik
an:
Membuat
laporan dalam
bentuk tulisan
dan media lain
mengenai
keterkaitan
antara revolusi-
revolusi besar
dunia
(Perancis,
Amerika, Cina,
Rusia dan
Indonesia) dan
kehidupan
umat manusia
pada masa itu
dan masa kini,
Rusia dan
Indonesia)
dan
kehidupan
umat
manusia
pada masa
itu dan
masa kini.
Tes:
Menilai
kemampu
an peserta
didik
dalam
menganali
sis
keterkaita
n antara
revolusi-
revolusi
besar
dunia
(Perancis,
Amerika,
Cina,
Rusia dan
Indonesia)
dan
kehidupan
umat
manusia
pada masa
itu dan
masa kini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
melalui bacaan
dan sumber-
sumber lainnya
yang terkait.
3.5 Menganalisis
hubungan
perkembangan
faham-faham
besar seperti
nasionalisme,
liberalisme,
sosialisme,
demokrasi, Pan
Islamisme
dengan gerakan
nasionalisme di
Asia-Afrika pada
masa itu dan
masa kini.
4.5 Menyajikan hasil
analisis tentang
hubungan
perkembangan
faham-faham
besar seperti
nasionalisme,
liberalisme,
sosialisme,
demokrasi, Pan
Islamisme dengan
gerakan
nasionalisme di
Asia-Afrika
dalam bentuk
tulisan dan media
lain.
Ideologi,
Perang Dunia
dan
Pengaruhnya
terhadap
Gerakan
Kemerdekaan
di Asia dan
Afrika.
Perkembanga
n faham-
faham besar
seperti
nasionalisme,
liberalisme,
sosialisme,
demokrasi,
Pan
Islamisme
dengan
gerakan
nasionalisme
di Asia-
Afrika pada
masa itu dan
masa kini.
Mengamati:
Membaca buku
teks mengenai
hubungan
perkembangan
faham-faham
besar seperti
nasionalisme,
liberalisme,
sosialisme,
demokrasi, Pan
Islamisme
dengan gerakan
nasionalisme di
Asia-Afrika
pada masa itu
dan masa kini.
Menanya:
Menanya dan
berdiskusi
untuk
mendapatkan
klarifikasi dan
pendalaman
pemahaman
mengenai
hubungan
perkembangan
faham-faham
besar seperti
nasionalisme,
liberalisme,
sosialisme,
demokrasi, Pan
Islamisme
dengan gerakan
nasionalisme di
Asia-Afrika
pada masa itu
dan masa kini.
Tugas:
Membuat
tulisan
dan atau
media lain
mengenai
hubungan
perkemba
ngan
faham-
faham
besar
seperti
nasionalis
me,
liberalism
e,
sosialisme
,
demokrasi
, Pan
Islamisme
dengan
gerakan
nasionalis
me di
Asia-
Afrika
pada masa
itu dan
masa kini.
Observasi
:
Mengamat
i kegiatan
peserta
3 mg x
4 jp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Mengeksplorasik
an:
Mengumpulka
n data dan
informasi
lanjutan terkait
dengan
pertanyaan dan
materi
mengenai
hubungan
perkembangan
faham-faham
besar seperti
nasionalisme,
liberalisme,
sosialisme,
demokrasi, Pan
Islamisme
dengan gerakan
nasionalisme di
Asia-Afrika
pada masa itu
dan masa kini.
Mengasosiasikan
:
Menganalisis
informasi dan
data yang di
dapat dari
bacaan dan
sumber lain
yang terkait
mengenai
hubungan
perkembangan
faham-faham
besar seperti
nasionalisme,
liberalisme,
sosialisme,
demokrasi, Pan
Islamisme
dengan gerakan
nasionalisme di
Asia-Afrika
didik
dalam
proses
mengump
ulkan
data,
analisis
data dan
pembuata
n laporan.
Portofolio
:
Menilai
tulisan
dan atau
media lain
mengenai
hubungan
perkemba
ngan
faham-
faham
besar
seperti
nasionalis
me,
liberalism
e,
sosialisme
,
demokrasi
, Pan
Islamisme
dengan
gerakan
nasionalis
me di
Asia-
Afrika
pada masa
itu dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
pada masa itu
dan masa kini.
Mengomunikasik
an:
Membuat
laporan dalam
bentuk tulisan
dan atau media
lain mengenai
hubungan
perkembangan
faham-faham
besar seperti
nasionalisme,
liberalisme,
sosialisme,
demokrasi, Pan
Islamisme
dengan gerakan
nasionalisme di
Asia-Afrika
pada masa itu
dan masa kini.
masa kini.
Tes:
Menilai
kemampu
an peserta
didik
dalam
menganali
sis
hubungan
perkemba
ngan
faham-
faham
besar
seperti
nasionalis
me,
liberalism
e,
sosialisme
,
demokrasi
, Pan
Islamisme
dengan
gerakan
nasionalis
me di
Asia-
Afrika
pada masa
itu dan
masa kini.
3.6 Menganalisis
pengaruh PD I
dan PD II
terhadap
Perang Dunia
dan
Kelembagaan
Dunia
Mengamati:
Membaca buku
teks mengenai
pengaruh PD I
Tugas:
Membuat
tulisan
dan atau
3 mg x
4 jp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
kehidupan
politik, sosial-
ekonomi dan
hubungan
internasional
(LBB, PBB),
pergerakan
nasional dan
regional.
4.6 Menyajikan hasil
analisis tentang
pengaruh PD I
dan PD II
terhadap
kehidupan
politik, sosial-
ekonomi dan
hubungan
internasional
(LBB, PBB ),
pergerakan
nasional dan
regional dalam
bentuk tulisan
dan media lain.
Pengaruh
PD I dan PD
II terhadap
kehidupan
politik,
sosial-
ekonomi dan
hubungan
internasional
(LBB, PBB),
pergerakan
nasional dan
regional.
dan PD II
terhadap
kehidupan
politik, sosial-
ekonomi dan
hubungan
internasional
(LBB, PBB),
pergerakan
nasional dan
regional.
Menanya:
Menanya dan
berdiskusi
untuk
mendapatkan
klarifikasi dan
pendalaman
pemahaman
mengenai
pengaruh PD I
dan PD II
terhadap
kehidupan
politik, sosial-
ekonomi dan
hubungan
internasional
(LBB, PBB),
pergerakan
nasional dan
regional.
Mengeksplorasik
an:
Mengumpulka
n informasi
lanjutan terkait
dengan
pertanyaan dan
materi
mengenai
pengaruh PD I
dan PD II
terhadap
kehidupan
media lain
mengenai
pengaruh
PD I dan
PD II
terhadap
kehidupan
politik,
sosial-
ekonomi
dan
hubungan
internasio
nal (LBB,
PBB),
pergeraka
n nasional
dan
regional.
Observasi
:
Mengamat
i kegiatan
peserta
didik
dalam
proses
mengump
ulkan
data,
analisis
data dan
pembuata
n laporan.
Portofolio
:
Menilai
tulisan
dan atau
media lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
politik, sosial-
ekonomi dan
hubungan
internasional
(LBB, PBB),
pergerakan
nasional dan
regional,
melalui bacaan
dan sumber-
sumber lain
yang terkait.
Mengasosiasikan
:
Menganalisis
informasi dan
data yang di
dapat dari
bacaan dan
sumber lain
yang terkait
untuk
menyimpulkan
keterkaitan
pengaruh PD I
dan PD II
terhadap
kehidupan
politik, sosial-
ekonomi dan
hubungan
internasional
(LBB, PBB),
pergerakan
nasional dan
regional.
Mengomunikasik
an:
Menyajikan
dalam bentuk
tulisan dan atau
media lain
mengenai
pengaruh PD I
dan PD II
mengenai
pengaruh
PD I dan
PD II
terhadap
kehidupan
politik,
sosial-
ekonomi
dan
hubungan
internasio
nal (LBB,
PBB),
pergeraka
n nasional
dan
regional.
Tes:
Menilai
kemampu
an peserta
didik
dalam
menganali
sis
pengaruh
PD I dan
PD II
terhadap
kehidupan
politik,
sosial-
ekonomi
dan
hubungan
internasio
nal (LBB,
PBB),
pergeraka
n nasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
terhadap
kehidupan
politik, sosial-
ekonomi dan
hubungan
internasional
(LBB, PBB).
dan
regional.
3.7 Menganalisis
pengaruh
imperialisme dan
kolonialisme
Barat di
Indonesia dalam
bidang politik,
ekonomi, sosial-
budaya,
pendidikan dan
agama serta
perlawanan
kerajaan
Indonesia
terhadap
imperialisme dan
kolonialisme
Barat.
3.8 Menganalisis
peran Sumpah
Pemuda bagi
kehidupan
kebangsaan di
Indonesia pada
masa itu dan
masa kini.
3.9 Menganalisis
kehidupan sosial,
ekonomi, budaya,
militer dan
pendidikan di
Indonesia pada
zaman
pendudukan
Jepang.
3.10 Menganalisis
Kebangkitan
Heroisme dan
Kesadaran
Kebangsaan
Pengaruh
imperialisme
dan
kolonialisme
Barat di
Indonesia
Sumpah
Pemuda
Pendudukan
meliter
Jepang di
Indonesia.
Akar-akar
nasionalisme
yang
terkandung
dalam
Sarekat
Islam,
Indische
Partij, dan
Budi Oetomo
Mengamati:
Membaca buku
teks dan
mengamati
sumber lain
mengenai
Imperialisme
dan
kolonialisme
Barat, Sumpah
Pemuda,
pendudukan
militer Jepang
dan akar-akar
nasionalisme.
Menanya:
Menanya dan
berdiskusi
untuk
mendapatkan
klarifikasi dan
pendalaman
pemahaman
mengenai
Imperialisme
dan
kolonialisme
Bartat, Sumpah
Pemuda,
pendudukan
militer Jepang
dan akar-akar
nasionalisme.
Mengeksplorasik
an:
Mengumpulka
n data/inormasi
Tugas:
Membuat
tulisan
dan atau
media lain
mengenai
Imperialis
me dan
kolonialis
me Barat,
Sumpah
Pemuda,
penduduk
an militer
Jepang
dan akar-
akar
nasionalis
me.
Observasi
:
Mengamat
i kegiatan
peserta
didik
dalam
proses
mengump
ulkan
data,
analisis
data dan
pembuata
n laporan.
6 mg x
4 jp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
akar-akar
nasionalisme
Indonesia pada
masa
kelahirannya dan
pengaruhnya bagi
masa kini.
4.7 Menyajikan hasil
evaluasi tentang
pengaruh
imperialisme dan
kolonialisme
Barat di
Indonesia dalam
bidang politik,
ekonomi, sosial-
budaya,
pendidikan dan
agama serta
perlawanan
kerajaan
Indonesia dalam
bentuk tulisan
dan media lain.
4.8 Menyajikan hasil
evaluasi
penerapan
semangat
Sumpah Pemuda
dalam kehidupan
generasi muda
Indonesia dan
dalam kehidupan
bernegara bangsa
Indonesia masa
kini, dalam
bentuk tulisan
atau media lain.
4.9 Membuat kliping
tentang
kehidupan sosial,
ekonomi, budaya,
militer dan
lanjutan
melalui bacaan
dan sumber-
sumber lain
yang terkait
mengenai
Imperialisme
dan
kolonialisme
Barat, Sumpah
Pemuda,
pendudukan
militer Jepang
dan akar-akar
nasionalisme.
Mengasosiasikan
:
Menganalisis
dan
menyimpulkan
pengaruh
imperialisme
dan
kolonialisme
Barat di
Indonesia,
peran Sumpah
Pemuda bagi
kehidupan
kebangsaan di
Indonesia,
kehidupan
sosial,
ekonomi,
budaya, militer
dan pendidikan
di Indonesia
pada zaman
pendudukan
Jepang, serta
akar-akar
nasionalisme
Indonesia
Mengomunikasik
an:
Portofoli
o:
Menilai
tulisan
dan atau
media lain
mengenai
Imperialis
me dan
kolonialis
me Barat,
Sumpah
Pemuda,
penduduk
an militer
Jepang
dan akar-
akar
nasionalis
me.
Tes:
Menilai
kemampu
an peserta
didik
dalam
menganali
sis
mengenai
Imperialis
me dan
kolonialis
me Barat,
Sumpah
Pemuda,
penduduk
an militer
Jepang
dan akar-
akar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
pendidikan di
Indonesia pada
zaman
pendudukan
Jepang.
4.10 Menyajikan
berbagai
peristiwa yang
menunjukkan
akar-akar
nasionalisme
Indonesia seperti
Sarekat Islam,
Indische Partij,
Budi Utomo,
dalam bentuk
tulisan dan media
lain.
Menyajikan
dalam bentuk
tulisan dan atau
media lain
tentang
imperialisme
dan
kolonialisme
Barat, Sumpah
Pemuda,
pendudukan
militer Jepang
dan akar-akar
nasionalisme.
nasionalis
me.
3.11 Menganalisis
peristiwa-
peristiwa sekitar
Proklamasi 17
Agustus 1945
dan artinya bagi
kehidupan
berbangsa dan
bernegara pada
masa itu dan
masa kini.
4.11 Menyajikan
gambaran
peristiwa-
peristiwa sekitar
Proklamasi 17
Agustus 1945 dan
artinya bagi
kehidupan
berbangsa dan
bernegara dalam
bentuk media
visual.
Proklamasi
Kemerdekaan
sebagai
Penegakan Hak
Bangsa
Indonesia
Peristiwa-
peristiwa
sekitar
Proklamasi
17 Agustus
1945 dan
artinya bagi
kehidupan
berbangsa
dan
bernegara
pada masa itu
dan masa
kini.
Mengamati:
Membaca buku
teks dan
mengamati
sumber lain
mengenai
peristiwa-
peristiwa
sekitar
Proklamasi 17
Agustus 1945
dan artinya
bagi kehidupan
berbangsa dan
bernegara pada
masa itu dan
masa kini.
Menanya:
Menanya dan
berdiskusi
untuk
mendapatkan
klarifikasi dan
pendalaman
pemahaman
Tugas:
Membuat
media
gambar
mengenai
peristiwa-
peristiwa
sekitar
Proklamas
i 17
Agustus
1945 dan
artinya
bagi
kehidupan
berbangsa
dan
bernegara
pada masa
itu dan
masa kini.
Observasi
8 mg x
4 jp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
mengenai
peristiwa-
peristiwa
sekitar
Proklamasi 17
Agustus 1945
dan artinya
bagi kehidupan
berbangsa dan
bernegara pada
masa itu dan
masa kini.
Mengeksplorasik
an:
Mengumpulka
n data dan
ifnormasi
lanjutan
melalui bacaan
dan sumber-
sumber lain
yang terkait
mengenai
peristiwa-
peristiwa
sekitar
Proklamasi 17
Agustus 1945
dan artinya
bagi kehidupan
berbangsa dan
bernegara pada
masa itu dan
masa kini.
Mengasosiasikan
:
Menganalisis
dan
menyimpulkan
mengenai
peristiwa-
peristiwa
sekitar
proklamasi 17
Agustus 1945
:
Mengamat
i kegiatan
peserta
didik
dalam
proses
mengump
ulkan
data,
analisis
data dan
pembuata
n laporan.
Portofolio
:
Menilai
media
gambar
karya
peserta
didik
tentang
peristiwa-
peristiwa
sekitar
Proklamas
i 17
Agustus
1945 dan
artinya
bagi
kehidupan
berbangsa
dan
bernegara
pada masa
itu dan
masa kini.
Tes:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
dan artinya
bagi kehidupan
berbangsa dan
bernegara pada
masa itu dan
masa kini.
Mengomunikasik
an:
Menyajikan
dalam bentuk
media gambar
peristiwa-
peristiwa
sekitar
Proklamasi 17
Agustus 1945
dan artinya
bagi kehidupan
berbangsa dan
bernegara pada
masa itu dan
masa kini.
Menilai
kemampu
an peserta
didik
dalam
menganali
sis materi
peristiwa-
peristiwa
sekitar
Proklamas
i 17
Agustus
1945 dan
artinya
bagi
kehidupan
berbangsa
dan
bernegara
pada masa
itu dan
masa kini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Sewon
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kelas/ Semester : XI/ Genap
Program : Ilmu Sosial
Materi Pokok : Akar-Akar Nasionalisme di Indonesian
2Alokasi Waktu : 45’ x 2 JP (1 Pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 dan KI 2
Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”
Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif, sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, dan
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3.8 Menganalisis akar-akar
nasionalisme Indonesia dan
pengaruhnya pada masa kini
3.8.1. Menguraikan konsep lahirnya
nasionalisme di Indonesia
3.8.2. Mengidentifikasi tahap
perkembangan nasionalisme di
Indonesia
3.8.3. Menganalisis perkembangan
nasionalisme Indonesia sampai
masa sekarang
4.8 Menyajikan hasil telaah akar-
akar nasionalisme Indonsia dan
pengaruhnya bagi masa kini
dalam bentuk tulisan atau
media lain
4.8.1. Menunjukkan perkembangan
nasionalisme di Indonesia
4.8.2. Membuat analisis tentang tahap
perkembangan nasioanlisme di
Indonesia
4.8.3.mempresentasikan hasil analisis
tentang perkembangan
nasionalisme di Indonesia
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan berbasis cooperative learning tipe picture and picture ini
peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya dalam mempelajari materi tentang akar-akar nasionalisme di
Indonesia melalui tahapan menentukan tema, mengkaji sumber yang tersedia,
menentukan pertanyaan yang mendasar, mendesain perencanaan proyek,
menguji hasil dan mengevaluasi pengalaman mampu membuat artikel sejarah
dengan penuh tanggung jawab dan proaktif.
D. Materi Pembelajaran
Faktual : lahirnya nasionalisme di Indonesia, Tahan perkembangan
nasionalisme di Indonesia
Konseptual : definisi nasionalisme
Prosedural : menguraikan perkembangan nasionalisme Indonesia
sampai masa kini
Metakognitif : mengaitkan perjuangan pada masa perkembangan
nasionalisme Indonesia
E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model :cooperative learning
Metode : Diskusi, kerja kelompok
F. Media/ Alat/ Bahan Pembelajaran
Media Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
1. LCD Proyektor
2. Power point
3. Sound
G. Sumber Belajar
Sawitri, Indah, 2016. Sejarah untuk SMA/MA kelas XI Kelompok
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial.Surakarta: Mediatama
Farid, Samsul. 2015. Sejarah untuk SMA/MA kelas XI Kelompok
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Bandung: Yrama Widya
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
Kegiatan Sintaks
Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan Keterangan
1. Pendahulua
n
Memberi salam kepada
peserta didik, mengajak
peserta didik
memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME
dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran
peserta didik secara
tertib.
Apersepsi
Mengaitkan materi
sebelumnya dengan
matari yang akan di
bahas hari ini
Motivasi
Memberikan gambaran
tentang tujuan
mempelajari materi
yang akan dipelajari
dalam kehidupan
sehari-hari.
Peserta didik
diharapkan dapat
menjelaskan tentang
perkembangan
nasionalisme di
Indonesia
Memberitahukan
materi pelajaran yang
akan dibahas pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
pertemuan saat itu.
Memberitahukan
tentang kompetensi
inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM
pada pertemuan yang
berlangsung
Menjelaskan
mekanisme
pelaksanaan
pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran
2. Inti Stimulasi Literasi
Guru menayangkan
ppt tentang materi
pembelaajaran
mengenai
perkembangan
nasionalisme di
Indonesia
Peserta didik
mendengarkan dan
mengamati dengan
penuh perhatian
HOTS
4C:
Critical
thinking
Collaboration
Creativity
Communication
PLH
Problem
statement
Critical Thinking
Peserta didik
memproses informasi
yang telah mereka
terima dalam tayangan
tersebut dengan
mengemukakan
pendapat mereka.
Peserta didik saling
melengkapi
argumentasi
Data
Collection
Collaboration
Guru membagi peserta
didik dalam 5
kelompok, setelah itu
peserta didik masuk ke
dalam kelompok yang
sudah dibagi. Setelah
itu guru memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
kertas yang berisi
gambar mengenai
tokoh nasionalisme di
indonesia
Data
Processing
Critical Thinking,
Creative
Peserta didik
membahas mengenai
gambar yang sudah di
dapatkan dalam
kelompok.
Peserta didik mulai
melaksanakan
penugasan didalam
kelompok sesuai
petunjuk dari gambar
dan guru
Verification Collaboration
Peserta didik bersama
dengan kelompok nya
maju ke kepan kelas
untuk
mempresentasikan
hasil diskusi kelompok
mereka
Kelompok lain
dipersilahkan untuk
bertanya atau memberi
komentar
Setelah presentasi
selesai guru
memberikan soal tes
siklus pertama untuk
mendapatkan nilai
peserta didik
Generalization Communication
Peserta didik bersama
guru menyimpulkan
materi pembelajaran
hari ini
3. Penutup Guru mengingatkan
peserta didik untuk
menyiapakan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
pertemuan selanjutnya
Guru melakukan
refleksi tentang
pentingnya mengetahui
sejarah perkembangan
nasionalisme di
Indonesia
Guru menutup
pembelajaran hari ini
dan memberikan salam
kepada peserta didik
I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
No Aspek KD IPK Teknik
Penilaia
n
Bentuk
Penilai
an
1. Penilaian
Sikap
3.8 Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin,tanggung jawab,
peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif,
sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
Jurnal
Pengama
tan
Jurnal
pengama
tan
Jurnal
pengama
tan
2. Pengetah
uan 3.8.
3.8.1. Menguraikan konsep
lahirnya perkembangan
nasionalisme di
Indonesia
Ujian
Lisan
Tanya
Jawab
3.8.2. Mengidentifikasi tahap
perkembangan
nasionalisme di
Indonesia
Ujian
lisan
Tanya
jawab
3.8.3 Menganalisis
perkembangan
nasionalisme di
Indonesia sampai masa
sekarang
Penugasa
n
Ujian
Lisan
Tanya
Jawab
3. Keteramp 4.8. 4.8.1. Menunjukkan gamabar Praktek Presenta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
ilan tokoh nasionalesme di
Indonesia
si
kelomp
ok
4.8.2. Membuat analisis
perkembangan
nasionalisme di
Indonesia
Praktek Presenta
si
kelomp
ok
Sewon, 21 april 2019
Mengetahui, Praktikan
Kepala Sekolah
Sumarno, S.Pd, M.Pd Bernadeta Dita Atika
NIP. 19690314 199412 1 002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
LAMPIRAN
1. PENILAIAN SIKAP
Format Jurnal
N
o
Wakt
u
Nama siswa Kejadian/
perilaku
Butir
sikap
Positif/ne
gatif
Tindak
lanjut
1 Adinda Cahya
putri K.M
2 Anna
Widyastiti
3 Ardiyansyah
Saputra
4 Ari Tri
Ratmoko
5 Arief fathoni
6 Batia Khoiru
7 Dea Arifanisa
8 Erna Dwi
Pramesty
9 Fitriana Nur
Rochma
10 Hernanda
Adyatma
11 Indah Lestari
12 Joshua
Antariksa
Y.W
13 Latifah
Rachmawati
14 Mahmud
Saifuddin
15 Muklis Rizky
Darmawan
16 Nazala
Fadhlikal
Karima
17 Nidaaul
Ikromah
Azzaahiroh
18 Novita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
19 Puri Puspita
Loka
20 Putri Ernita
Dewi
21 Rizka Zuni
Prastiwi
22 Sathna
Nataya Narira
23 Scholastika
Debora
Pinkan Putri
R
24 Sefsenlifrenk
hi
25 Shofyanna
Purnama
Huma Edi
26 Titah Arkunal
Ummami
27 Yonika
Trisnawati
28 Zahwa
Iftithaa
Russhaimah
Format Lembar Penilaian Diri terlampir
Format Lembar Penilaian Antar Teman terlampir
2. PENILAIAN PENGETAHUAN
Format penilaian ujian lisan terlampir
3. PENILAIAN KETRAMPILAN
IPK Indikator Soal Jenis
Penilaian
4.8.1. Menunjukkan
perkembangan
nasionalisme di
Indonesia
Peserta didik diminta untuk
masuk ke dalam kelompok
yang sudah di bagi oleh
guru kemudian di beri
gambar tentang tokoh
nasionalisme
Diskusi
kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
4.8.2. Membuat analisis
tentang tahap
perkembangan
nasionalisme di
Indonesia
Peserta didik diminta
diskusi kelompok dan
membuat analisis sebuah
gambar mengenai materi
nasionalisme di indonesian
dan menuliskan ke dalam
sebuah kertas hvs
Diskusi
kelompok
dan
portofolio
4.8.3. Menyajikan hasil
diskusi kelompok
tentang nasionalisme
di Indonesia
Peserta didik diminta
mempresentasikan hasil
diskusi kelompok di depan
kelas
Presentasi
Format terlampir
Rubrik Penilaian / Scoring Rubric
Kriteria Skor 3 Skor 2 Skor 1
Penguasaan
Materi
Memuat rasa percaya
diri dalam
menyampaikan
materi presentasi di
depan kelas
Memuat
menyampaikan
ide atau gagasan
materi presentasi
di depan kelas
dengan baik
Memuat
menyampaikan
materi presentasi
dengan bahasa
yang efektif
Korelasi judul
materi dan isi
materi
Konten sesuai dengan
judul yang di bahas
dengan isi materi
yang di presentasikan
Isi Materi yang
di presentasikan
mudah untuk di
pahami
Isi materi sesuai
dengan judul
yang di bahas
Kemampuan
dalam
berargumentasi
Saat berargumentasi
menggunakan bahasa
yang baik dan tidak
mencela
Kemampuan
peserta didik
untuk
menyampaikan
ide dan gagasan
dengan bahasa
lisan
Kemampuan
untuk
memberikan
gagasan dan
menghargai
perbedaan
pendapat
Sewon, 21 april 2019
Mengetahui,
Kepala Sekolah Praktika
Sumarno, S.Pd, M.Pd Bernadeta Dita Atika
NIP. 19690314 199412 1 002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Materi
Perkembangan Nasionalisme Indonesia dan Latar Belakangnya
Bangsa Barat mulai menjajah Indonesia mulai abad XVII, kemudian Indonesia
seperti halnya bangsa pada umumnya yang menginginkan kebebasan dari
kezaliman para penjajah tersebut membuat Indonesia bergerak maju untuk lahir
sebagai bangsa baru yang dimulai dengan tumbuhnya rasa nasionalisme di seluruh
penjuru Indonesia.
Latar Belakang
Kesadaran nasionalisme bangsa Indonesia merupakan hasil dari para orang-orang
terpelajar dan intelektual yang menjadi kunci utama dalam gerakan nasionalisme
Indonesia, mereka para kaum terpelajar tersebut merupakan hasil dari sistem yang
pendidikan yang diadakan oleh pemerintahan kolonial Belanda. Gerakan-gerakan
yang dilakukan untuk mencapai kemerdekaan tidak lagi dilakukan dengan senjata
melainkan organisasi modern.
Para bangsawan yang terdidik merupakan motor dari pada ide-ide cemerlang masa
pergerakan nasionalisme, sebab kaum bangsawanlah yang memiliki tingkat
pendidikan yang tinggi yang dengannya mereka dapat berbaur dengan cara
berpikir pemerintah kolonial. Mereka mengetahui bahwasanya organisasi-
organisasi para kolonial memeliki susunan yang kokoh dan rapi serta tidak
mungkin bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi mereka secara tradisional
seperti sebelumnya.
Munculnya nasionalisme bangsa Indonesia ini dimotori oleh beberapa faktor.
Secara garis besar faktor-faktor tersebut terbagi kepada dua faktor utama, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal.
Adapun faktor internal adalah sebagai berikut:
Penindasan serta kezaliman yang dilakukan oleh pemerintahan kolonial pada
bangsa Indonesia membuat tali persaudaraan menjadi semakin kuat atas dasar
senasib dan sependeritaan. Hal itu disebabkan oleh kekuasaan kolonial yang
meliputi seluruh Nusantara menjadi kesatuan politik, pemerintahan, dan hukum.
Adanya kelompok intelektual yang membuat ideologi dan beragam gerakan yang
digunakan dalam melawan kolonialisme Barat, hal-hal tersebut mereka pelajari
dari sistem pendidikan barat yang mereka lantuni dalam memahami beragam
konsep Barat.
Masa-masa keemasan yang diraih oleh kerajaan-kerajaan terdahulu seperti sejarah
kerajaan mataram kuno, sejarah kerajaan sriwijaya, dan sejarah kerajaan
majapahit yang menjadi sebuah motivasi tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk
berjuang menghadapi kolonialisme Barat guna meningkatkan motivasi dan rasa
percaya diri bangsa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Adapun faktor eksternal adalah sebagai berikut:
Pada tahun 1905 Jepang menang atas Rusia dalam peperangan, sehingga
menaikkan rasa percaya diri bahwa bangsa berwarna mampu mengalahkan bangsa
kulit putih
Terbentuknya negara-negara baru yang merupakan hasil dari munculnya
nasionalisme di daerah Asia dan Afrika
Beberapa prinsip Woodrow Wilson yang terdapat dalam Wilson 14 points.
Semhal tersebut dapat diserap oleh kaum terpelajar Indonesia saat menuntut ilmu
di luar negeri
Fase – Fase Perkembangan
Nasionalisme di Indonesia muncul dan berkembang melalui beberapa fase berikut.
1. Masa Perintis
Masa perintis merupakan langkah awal nasionalisme yang diawali dengan
terbentuknya organisasi-organisasi pergerakan nasional. Tanggal 20 Mei 1908
merupakan pergerakan awal yang ditandai dengan lahirnya pergerakan Budi
Utomo. Kemudian hari kelahiran Budi Utomo dijadikan sebagai suatu peringatan
yang dikenal dengan Hari Kebangkitan Nasional.
Artikel terkait :
Sejarah Gerindo
Sejarah Sumpah Pemuda
Sejarah Lawang Sewu
Sejarah Parindra (Partai Indonesia Raya)
2. Masa Penegas
Masa penegas adalah masa dikuatkannya jiwa kebangsaan pada seluruh rakyat
Indonesia, penegasan tersebut dibuktikan dengan adanya Sumpah Pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928. Isi sumpah pemuda yang meliputi satu bangsa bersatu
tanah air, satu bangsa, serta satu bahasa yakni bahasa Indonesia. Ungkapan
tersebut telah membakar semangat juang nasionalisme bangsa yang berdiri atas
tonggak Bhineka Tunggal Ika, meskipun berbeda-beda namun kita tetap satu.
3. Masa Percobaan
Dalam masa ini bangsa Indonesia banyak melakukan gebrakan dengan bergabung
dengan organisasi yang tujuannya untuk meminta kemerdekaan dari Belanda.
Beberapa organisasi bergabung dengan GAPI (Gabungan Politik Indonesia), pada
tahun 1938 organisasi ini mengusulkan agar Indonesia berparlemen. Namun
sangat disayangkan, tuntutan agar Indonesia merdeka itu belum berhasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
4. Masa Pendobrak
Dalam kesempatan ini bangsa Indonesia dengan segenap semangat juang
nasionalismenya berhasil menghancurkan jeratan penjajahan dan membawa
kemerdekaan bagi Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus
1945. Oleh karena itu, sikap nasionalisme merupakan dasar terbentuknya negara
kesatuan Indonesia modern.
Artikel terkait :
Sejarah PNI (Partai Nasional Indonesia)
Sejarah Islam di Indonesia
Sejarah PARTINDO (Partai Indonesia)
Biografi W.R. Soepratman
Organisasi – Organisasi Nasionalisme Di Indonesia
Pada pembahasan sebelumnya sudah kita ketahui bahwasanya salah satu faktor
kunci dari timbulnya semangat nasionalisme bangsa merupakan hasil dari pada
adanya organisasi organisasi yang muncul karena adanya sifat nasionalisme.
Berikut beberapa organisasi yang lahir setelah kesadaran nasional mulai muncul
di Indonesia.
1. Budi Utomo
Pada tanggal 20 Mei 1908 didirikan sebuah organisasi yang diberi nama Budi
Utomo oleh para mahasiswa fakultas kedokteran (STOVIA) di Jakarta, mereka
adalah Sutomo, Suraji, Gunawan Mangunkusumo. Jika ditinjau dari sejarah Budi
Utomo, organisasi Budi Utomo merupakan organisasi yang bergerak di bidang
pendidikan. Oleh kerena itu organisasi ini sejak awal sudah menetapkan bidang
pendidikan sebagai pusat perhatiannya.
Pada tanggal 3-5 Oktober 1908 diadakan sebuah kongres Budi Utomo, yang mana
pada kongres tersebut Tirto Kusumo diangkat menjadi Ketua Pengurus Besar.
Dalam kongres tersebut terjadi perpecahan yang mengakibatkan munculnya dua
golongan besar, yaitu kelompok pertama dimotori oleh golongan muda yang
merupakan minoritas lebih condong menghadapi kolonial melalui jalur politik,
sedang kelompok kedua yakni golongan tua lebih memilih melawan kolonial
lewat jalur sosiokultural.
2. Sarekat Islam
Pada tahun 1909 didirikan sebuah organisasi oleh para pedagang muslim yang
diprakarsai oleh H. Samanhudi dan R.M Tirtoadisuryo. Organisasi ini memiliki
tujuan sebagai pelindung hak-hak pedagang muslim dari aksi monopoli pedagang
China. Namun organisasi ini kemudian berkembang ke arah politik ketika dijabat
oleh Haji Oemar Said Tjokroaminoto yang kemudian organisasi ini berganti nama
menjadi sarekat Islam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
3. Indische Partij
Pada tahun 1912 didirikanlah sebuah organisasi yang dipelopori oleh Douwes
Dekker yang bertujuan untuk menghapuskan kolonialisme serta eksploitasi
Belanda kepada bangsa Hindia Belanda yang disebut Indische Partij. Selanjutnya
Douwes mengajak Suwardi Suryaningrat dan Cipto mangunkusumo untuk
memajukan organisasi. Jika ditinjau dari sejarah Indische Partij, yang merupakan
partai pertama yang secara terang-terangan menuntut kemerdekaan Indonesia.
4. Muhammadiyah
Pada tanggal 18 November 1912 didirikan sebuah organisasi yang dipelopori oleh
K.H Ahmad Dahlan di Yogyakarta. Organisasi ini bertujuan untuk memurnikan
peribadatan ajaran agama Islam, gebrakan yang dilakukan organisasi ini mendapat
pengakuan dari pemerintahan dan sambutan dari rakyat melalui jalur mendirikan
sekolah, rumah sakit, dan panti asuhan.
5. Perhimpunan Indonesia
Pada tahun 1925 didirikan sebuah organisasi yang merupakan perkembangan dari
beberapa organisasi yang menyulut semangat mahasiswa, yang kemudian
organisasi ini semakin aktif dalam memberantas kolonialisme. Hal tersebut
terlihat dari keaktifannya dalam mengikuti Kongres Liga Demokrasi Perdamaian
Internasional di Paris pada tahun 1926, kemudian Perhimpunan Indonesia hadir
dalam Liga Anti Kolonial di Brussels. Uraian singkat diatas menjelaskan secara
singkat sejarah Perhimpunan Indonesia.
6. Partai Nasional Indonesia
Pada tanggal 4 Juli 1927 didirikan sebuah organisasi yang dipelopori oleh Ir.
Soekarno dengan dibantu oleh mahasiswa yang melaksanakan studi di Bandung,
organisasi ini semakin marak ketika PKI dilarang pemerintah yang disebut Partai
Nasional Indonesia.
Jika ditinjau dari sejarah Partai Nasional Indonesia, organisasi ini berdiri dengan
tujuan untuk meraih kemerdekaan Indonesia, oleh sebab itu organisasi ini
termasuk organisasi yang radikal. Metode penyampaian dilakukan melalui
pertemuan akbar yang mengikutsertakan rakyat sehingga rakyat dapat belajar
politik secara langsung dari pemimpin.
Banyak tokoh dari organisasi ini yang ditangkap kemudian dipenjara atau dibuang
ke berbagai daerah. Ir. Soekarno melakukan pidato pembelaannya di pengadilan
negeri Bandung, pidato beliau berjudul Indonesia Klaagt Aan atau Indonesia
Menggugat. Namun pidato tersebut tidak dapat menyelamatkan beliau dari
penjara selama 4 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Sewon
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kelas/ Semester : XI IPS / Genap
Program : Ilmu Sosial
Materi Pokok : Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Alokasi Waktu : 45’ x 2 JP (1x Pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI dan KI 2
Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”
Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif, sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, dan
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3.9 Perkembangan Demokrasi di
Indonesia
3.9.1 Menganalisis akar-akar
demokrasi di Indonesia
3.9.2 Menjelaskan Perkembangan
demokrasi di Indonesia 4.9 Menyajikan hasil telaah tentang 4.9.1 Menyampaikan pendapat
dengan jelas tentang lahirnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
akar-akar demokrasi di Indonesia
dan perkembangannya pada masa
kini dalam bentuk tulisan dan/atau
media lain
demokrasi di Indonesia
4.9.2 Mampu menguraikan tahap
perkembangan demokrasi yang
ada di Indonesia
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran cooperative learning Tipe picture and picture
siswa dapat memahami lahirnya Demokrasi di Indonesia dan
perkembangannya demokrasi di Indonesia serta pengaruhnya dalam kehidupan
masyarakat Indonesia pada masa kini.
D. Materi Pembelajaran
Konseptual : Lahirnya Demokrasi
Prosedural : Menguraikan Tahap Perkembangan Demokrasi Di
Indonesia
Metakognitif : Membandingkan Sistem Perkembangan Demokrasi di
Indonesia
E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Cooperative Learning
Metode : Diskusi dan tanya jawab
F. Media/ Alat/ Bahan Pembelajaran
Media Pembelajaran
1. LCD Proyektor
2. Spidol
3. Power Point
4. Video
G. Sumber Belajar
Indah Sawitri. 2016 Sejarah Untuk SMA/MA XI. Surakarta: Mediatama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
Kegiatan Sintaks
Pembelajara
n
.Deskripsi Kegiatan Keteran
gan
4. Pendahul
uan
Memberi salam kepada peserta
didik, mengajak peserta didik
memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran peserta
didik
Memeriksa kelengkapan dan
kesiapan peserta didik
Apersepsi
Mengaitkan materi demokrasi di
Indonesia
Motivasi
Memberikan gambaran tentang
tujuan mempelajari materi yang
akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
Peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan pemahamannya
tentang Demokrasi
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi
pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang
kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
Menjelaskan mekanisme
pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
5. Inti Stimulasi Literasi
Guru menayangkan video
tentang lahirnya Demokrasi,
Sistem Demokrasi Di
Indonesia
Guru menayangkan power
point tentang Demokrasi di
Indonesia
Peserta didik mengamati
dengan penuh perhatian
HOTS
4C:
Critical
thinking
Collabor
ation
Creativit
y
Commun
ication
PLH
Problem
statement Critical Thinking
Guru memancing siswa
bertanya dengan mengajukan
pertanyaan argumentatif.
Peserta didik saling
melengkapi argumentasi
Data
Collection Collaboration
Peserta didik melengkapi
materi tentang lahirnya dan
tahap perkembangan
Demokrasi di Indonesia dari
powerpoint yang diberikan
oleh guru dan buku penunjang
lainnya dengan penuh
tanggungjawab.
Data
Processing Critical Thinking, Creative
Guru membagi siswa menjadi
lima kelompok yang akan
membahas topik yang berbeda.
Kemudian guru membagikan
gambar kepada masing-masing
kelompok yang sudah di beri
soal.
Pembagian kelompok itu
adalah sebagai berikut:
Kel 1: membahas tentang
lahirnya demokrasi di
Indonesia, dan gambar
mengenai peristiwa demokrasi
Kel 2 : membahas tentang
Demokrasi liberal (1945-1959)
dan gambar bentuk-bentuk
demokrasi
Kel 3: membahas tentang
Demokrasi Terpimpin (1956-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
1965) dan gambar tentang
bentuk demokrasi di Indonesia
Kel 4: membahas tentang
Demokrasi Orde Baru(1965-
1998) dan gambar tentang
peristwa demokrasi di
Indonesia
Kel 5: membahas tentang
Demokrasi Era Reformasi
sampai sekarang, dan bentuk
bentuk demokrasi di Indonesia
Verification Collaboration
Peserta didik bersama dengan
guru melakukan uji materi
dengan tanya jawab
Generalizati
on Communication
Guru menampilkan pertanyaan
panduan untuk siswa
menemukan materi yang
menjadi tugasnya sesuai
dengan nomor urut masing-
masing.
Siswa yang memiliki nomor
urut yang sama berkumpul
dalam satu kelompok. Mereka
akan mendiskusikan jawaban
atas pertanyaan yang telah
disiapkan oleh guru.
Setelah waktu habis, siswa
kembali ke kelompok awalnya
dan menjelaskan materi yang
telah dia temukan kepada
teman-temannya.
Guru akan menyuruh salah satu
siswa tampil ke depan untuk
presentasi secara acak.
Kegiatan ini bertujuan untuk
mengevaluasi seberapa
berhasilnya kegiatan diskusi
yang telah dilakukan.
Guru memberikan klarifikasi
atas penyampaian yang kurang
tepat dan penguatan pada yang
telah tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
6. Penutup Guru dan siswa bersama-sama
menyimpulkan pembelajaran
yang telah dilakukan
Siswa diminta merefleksikan
pembelajaran tentang nilai-
nilai dan langkah yang dapat
ditempuh untuk mewujudkan
lingkungan yang dalam dalam
kehidupan sehari-hari
Guru memberikan apresiasi
pada peserta didik yang
mampu mengomunikasikan
idenya tentang akar-akar
nasionalisme.
Kegiatan diakhiri dengan
salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
LAMPIRAN
4. PENILAIAN SIKAP
Format Jurnal No Waktu Nama siswa Kejadian/
perilaku
Butir
sikap
Positif/
negatif
Tindak
lanjut
1 Adinda Cahya putri
K.M
2 Anna Widyastiti
3 Ardiyansyah Saputra
4 Ari Tri Ratmoko
5 Arief fathoni
6 Batia Khoiru
7 Dea Arifanisa
8 Erna Dwi Pramesty
9 Fitriana Nur
Rochma
10 Hernanda Adyatma
11 Indah Lestari
12 Joshua Antariksa
Y.W
13 Latifah Rachmawati
14 Mahmud Saifuddin
15 Muklis Rizky
Darmawan
16 Nazala Fadhlikal
Karima
17 Nidaaul Ikromah
Azzaahiroh
18 Novita
19 Puri Puspita Loka
20 Putri Ernita Dewi
21 Rizka Zuni Prastiwi
22 Sathna Nataya
Narira
23 Scholastika Debora
Pinkan Putri R
24 Sefsenlifrenkhi
25 Shofyanna Purnama
Huma Edi
26 Titah Arkunal
Ummami
27 Yonika Trisnawati
28 Zahwa Iftithaa
Russhaimah
Format Lembar Penilaian Diri terlampir
Format Lembar Penilaian Antar Teman terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
5. PENILAIAN PENGETAHUAN
Format penilaian ujian lisan pada saat diskusi kelompok
6. PENILAIAN KETRAMPILAN
I. Penilaian Hasil Belajar
a. Jenis dan Teknik Penilaian:
1) Jenis penilaian aspek pengetahuan dengan Teknik Tes tertulis.
2) Jenis penilaian keterampilan dengan teknik Pengamatan dan
portofolio
b. Bentuk Instrumen
Penilaian Pengetahuan
1) Bentuk : Test tertulis
2) Instrumen : Soal PG
Penilaian Ketrampilan
a) Bentuk : Lembar Pengamatan Diskusi dan Presentasi
b) Instrumen : Skala Nilai Observasi
Yogyakarta, 08 Mei 2019
Mengetahui,
Kepala Sekolah Praktikan
Sumarno, S.Pd, M.Pd Bernadeta Dita Atika
NIP. 19690314 199412 1 002
IPK Indikator Soal Jenis
Penilaian
3.8.1. Menjelaskan lahirnya
Demokrasi di Indonesia
Peserta didik diminta memberikan
tanggapan apa yang ia ketahui
tentang Demokrasi
Tanya Jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
MATERI
PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA
Sejarah awal Demokrasi dalam sejarah peradaban muncul sejak jaman
Yunani Kuno dimana rakat memandang kediktatoran sebagai bentuk
pemerintahan terburuk. Peradaban Yunani ini menunjukkan bahwa masayarakat
Yunani dipecah menjadi kota (negara bagian) yang memiliki kelompok-kelompok
kecil lebih dari 10.000 warga. Istilah demokrasi sendiri pertama kali dikemukakan
pada pertengahan abad 5 M di Athena.Pencapaian pemikiran demokrasi tersebut
oleh Yunani adalah munculnya “negara kota” atau Polis.Istilah Polis adalah
bentuk demokrasi pertama. Demokrasi berasal dari kata yaitu demos (rakyat) dan
kratos (pemerintahan).
Lahirnya Demokrasi di Indonesia
Mengenal kata demokrasi tentu sudah tidak asing lagi hal ini sering kita
lihat dan memperbicangkan baik melalui media sosial maupun kehidupan nyata.
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata demosyang berarti
rakyat dan kratos yang berarti memerintah. Abraham Lincoln mengatakan bahwa
demokrasi adalah sistem pemerintahan yang diselenggarakan “dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat”. Dalam sistem pemerintahan demokrasi, kedaulatan
(kekuasaan tertinggi) berada di tangan rakyat.
Tahap Perkembangan Demokrasi di Indonesia
1) Periode Demokrasi Liberal (1945-1965)
Pasca pengakuan kedaulatan, Indonesia menerpakan sistem Demokrasi
Liberal yang merupakan bentuk pemerintahan demokrasi dengan sistem
perwakilan rakyat, yaitu melalui partai politik dalam kelembagaan maupun
dewan perwakilan. Secara umum Demokrasi Liberal adalah suatu sistem
politik yang melindungi secara konstitusional hak-hak individu dari
kekuasaan pemerintah. Pada masa Demokrasi Liberal ini UUD RIS diganti
dengan UUDS (Undang-Undang Dasar Sementara) dan sistem pemerintahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
didominasi dengan banyak partai politik atau disebut multipartai. Masa
Demokrasi Liberal ini membawa dampak yang cukup besar, memengaruhi
keadaan, situasi dan kondisi politik pada waktu itu.
2) Periode Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
Awal pelaksanaan Demokrasi Terpimpin dimulai degan berlakunya Dekrit
Presiden 5 Juli 1959. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 tidak saja mendapatkan
sambutan baik dari masyarakat, akan tetapi juga dibenarkan dan diperkuat
oleh Mahkamah Agung. Dekrit tersebut didukung oleh partai-partai politik
dan juga KSAD. KSAD menginstruksikan kepada seluruh jajaran TNI AD
untuk melaksanakan dan mengamankan dekrit tersebut.
Kebijakan pertama setelah diberlakunya sistem Demokrasi Terpimpin adalah
pembubaran Kabinet Karya diganti dengan Kabinet Kerja. Pada masa
Demokrasi Terpimpin kekuatan negara berpusat pada tiga kekuatan penting
yaitu Presiden Soekarno, TNI-Angkatan Darat, dan PKI. Perkembangan
sistem pemerintahan pada masa Demokrasi Terpimpin juga berdampak pada
sistem ekonomi yang menjadi ekonomi terpimpin. Dalam hal ini semua
kegiatan ekonomi dipusatkan pada pemerintah pusat sedangkan daerah hanya
melaksanakan keputusan pusat. Dalam pelaksanaan Demokrasi Terpimpin
banyak mengalami penyimpangan dari aturan pokok sehingga menuai
instabilitas politik dan ekonomi. Hal ini terlihat pada lemahnya peran
lembaga negara karena adanya sentralisasi kekuasaan. Puncak dari Demokrasi
Terpimpin di warnai dengan adanya pemberontakan G30-S/PKI pada tanggal
30 September 1965. Akhir dari Demokrasi Terpimpin ditandai dengan
keluarnya Surat Perintah tanggal 11 Maret 1966 (Supersemar) dari Presiden
Soekarno kepada Jendral Soeharto untuk mengatasi keadaan yang genting
pada waktu itu.
3) Periode Demokrasi di Era Orde Baru (1965-1998)
Pada masa Orde Baru berlaku sistem Demokrasi Pancasila. Dikatakan
Demokrasi Pancasila karena sistem demokrasi yang diterapkan didasarkan
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang dijiwai
sila pertama, kedua, ketiga dan sila kelima. Pemerintah Orde Baru juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
berhasil menyelenggarakan pemilihan umum secara periodik, yaitu pada
tahun 1971, 1977, 1987, 1992, dan 1997. Pada perkembangan selanjutnya
pemerintahan Orde Baru mengarah pada pemerintahan yang sentralistis.
Demokrasi pada masa ini bercirikan pada kuatnya kekuasaan presiden dalam
menopang dan mengatur seluruh proses politik yang terjadi. Pada
pelaksanaan Demokrasi Pancasila di era Orde Baru tidak sesuai dengan
wacana yang ditetapkan. Dimana praktik kenegaraan dan pemerintahan pada
rezim ini tidak memberi ruang bagi kehidupan berdemokrasi.
4) Periode Demokrasi di Era Reformasi (1998-Sekarang)
Runtuhnya kekuasaan rezim Orde Baru telah memberikan harapan baru bagi
tumbuhnya demokrasi di Indonesia. Masa peralihan demokrasi ini merupakan
masa yang sangat rumit dan kritis karena pada masa ini akan ditentukan
kearah mana demokrasi akan dibangun. Masa demokrasi khususnya di Era
Reformasi berusaha mengembalikan perimbangan kekuatan antar lembaga
negara yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Tes Soal Siklus I
Nama:
Kelas:
Silanglah (x) pada jawaban yang paling benar.
1. Salah satu faktor yang dapat menyatukan dan mengikat organisasi-organisasi
pergerakan nasional adalah...
a. adanya kesadaran tentang arti pentingya berpolitik
b. adanya tujuan yang sama, yaitu ingin mencapai kemerdekaan
c. adanya diskriminasi yang dilakukan oleh Belanda
d. waktu berdirinya yang hampir bersamaan
e. karena pemerintah Kolonial Hindia Belanda semakin lemah
2. Corak pergerakan nasional yang menolak kerja sama dengan pemerintah
kolonial biasa disebut kelompok...
a. kooperatif
b. radikal
c. nonkooperatif
d. moderat
e. sosialis kanan
3. Penderitaan yang dialami rakyat akibat penjajahan Belanda menyebabkan....
a. menggugah semangat penjajah
b. menyulitkan persatuan bangsa
c. melahirkan politik balas budi penjajah
d. memengaruhi timbulnya pergerakan nasional
e. memperlambat laju pergerakan nasional
4. Tujuan pergerakan nasional di Indonesia adalah untuk...
a. mencapai kemerdekaan tanah air dari penindasan penjajah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
b. menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mampu berorganisasi
c. mencapai kemerdekaan tiap-tiap darah
d. merebut kekuasaan di bidang politik
e. mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan
5. Pergerakan nasional Indonesia dipelopori oleh...
a. golongan priyayi
b. golongan miiter
c. golongan bangsawan
d. golongan pemuda
e. golongan pelajar
6. Kesadaran akan nasib bangsanya mendorong lahirnya Budi Utomo pada tanggal
20 Mei 1908 dengan pelopornya adalah para mahasiswa....
a. RHS di Jakarta
b. MOSVIA di Jakarta
c. NIAS di Surabaya
d. STOVIA di Jakarta
e. OSVIA di Surabaya
7. Sejarah mencatat Budi Utomo berdiri pada 20 Mei 1908 atas prakarsa...
a. dr. Wahidin Sudirohusodo
b. Ki Hajar Dewantara
c. Ir. Soekarno
d. K.H. Ahmad Dahlan
e. dr. Douwes Dekker
8. Setelah perhimpunan Indonesia berhaluan politik maka tujuan Perhimpunan
Indonesia adalah menjadikan Indonesia...
a. berparlemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
b. berbentuk uni
c. berbentuk serikat
d. merdeka dengan pemerintahan sendiri
e. menjadi daerah persemakmuran
9. Sarekat Islam merupakan gerakan nasionalis demokratis dan ekonomis serta
berasaskan Islam dengan haluan....
a. kooperatif
b. modrat
c. low profil
d. nonkooperatif
e. radikal
10. Sejak tahun 1923, majalah yang diterbitkan oleh Indonesiche Vereeniging
berubah dari...
a. Hindia Magazine menjadi Balai Pustaka
b. Indonesia merdeka menjadi Hindia Magazine
c. Hindia Putra menjadi Indonesia Merdeka
d. Indonesiche Foreing menjadi Hindia School
e. Poste Indonesische menjad Boemiputera
11. SI dalam perkembangannya pecah menjadi dua kelompok, yakni SI Putih dan
SI Merah. SI Putih adalah...
a. kelompok religus
b. kelompok ekonomis
c. kelompok ekonomis-liberalis
d. kelompok nasionalis-religius
e. kelompok ekonomis-dogmatis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
12. Ki Hajar Dewantara bukan saja seorang ahli pendidikan nasional Indonesia,
tetapi juga seorang kritikus yang tulisannya sangat tajam. Hal tersebut terbukti
dari tulisannya yang berjudul...
a. Max Havelaar
b. Gema Tanah Air
c. Indonesia Menggugat
d. Habis Gelap Terbitlah Terang
e. Als Ik Een Nederlander Was
13. Indische Partij merupakan organisasi pergerakan kebangsaan yang bertujuan...
a. memajukan kebudayaan Jawa, Madura, dan Bali
b. menyatukan seluruh warga negara Indonesia yang berada di negeri Belanda
c. mengusahakan kemajuan yang selaras bagi bangsa dan tanah air
d. menggalang persatuan semua orang Indonesia untuk berjuang demi
kemerdekaan RI
e. mengusahakan kerja sama antara orang Indonesia yang satu agama
14. Dengan taktik “blok-within” yang dilakukan Sarekat Islam (SI), terpecah
menjadi dua, yaitu SI Merah dan SI Putih. Tokoh-tokoh yang termasuk dalam SI
Putih, antara lain adalah....
a. Abdul Muis, Alimin, dan Muso
b. Adul Muis, Agus Salim, Cokroaminoto
c. Semaun, Darsono, dan Tan Malaka
d. Cokroaminoto, Semaun, dan Darsono
e. Cokroaminoto, Agus Salim, Surjopranoto
15. Muhammadiyah didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada
tanggal 18 November 1912. Asas perjuangan Muhammadiyah adalah Islam dan
kebangsaan Indonesia, sedangkan tujuan pokoknya adalah menegakkan dan
menjunjung tinggi agama Islam.Muhammadiyah bukan merupakan organisasi
politik dan mempunyai beberapa organisasi otonom.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Wadah gerakan kaum muda muhammadiyah di Indonesia adalah...
a. Aisyiyah
b. Ikatan Pemuda Muhammadiyah
c. Hizbul Wathon
d. Himpunan Mahasiswa Islam
e. IPPNU-PMII
16. Perhatikan Pernyataan berikut !
1). Masuk dan berkembangnya paham-paham baru
2). Munculnya kaum intelektual
3). Kenangan kejayaan masa lampau
4). penderitaan rakyat akibat imperialism
5). Penderitaan rakyat Jepang atas Rusia
Dari pertanyaan di atas yang merupakan faktor intern yang melatar belakangi
lahirnya
Lahirnya nasionalisme Indonesia adalah nomer…..
a. 2,3 dan 4
b. 3,5 dan 1
c. 4,2 dan 3
d. 5,2 dan 4
e. 5,3 dan 2
17. Nasionalisme dapat dipandang sebagai suatu paham kebangsaan yang
diwujudkan dalalam..
a. Kesetiaan kepada diri sendiri
b. Kesetiaan kapasa orang lain
c. Kesetiaan kepada suka sendiri
d. Kesetiaan kepada daerah sendiri
e. Kesetiaan rakyat kepada negara
18. Nasionalisme dalam arti luas adalah...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
a. Sikap memuja mujakan bangsa sendiri
b. Sikap memperjuangkan bangsa serta mempertahankannya
c. Sikap kemerdekaan diri dalam setiap aspek
d. Sikap angkuh dan sombong
e. Perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung cepat
19. Salah satu faktor yang dapat menyatukan dan mengikat organisasi-organisasi
pergerakan nasional adalah...
a. adanya kesadaran tentang arti pentingya berpolitik
b. adanya tujuan yang sama, yaitu ingin mencapai kemerdekaan
c. adanya diskriminasi yang dilakukan oleh Belanda
d. waktu berdirinya yang hampir bersamaan
e. karena pemerintah Kolonial Hindia Belanda semakin lemah
20. Nasionalisme yang muncul di Eropa berbeda dengan nasionalisme yang
muncul di Asia, sebab nasionalisme di Asia muncul sebagai reaksi terhadap
kolonialisme dan imperialisme bangs Eropa. Dari uraian diatas setiap bangsa
menumbuhkan nasioanslime untuk...
a. Mengadakan hubungn kerja sama
b. Untuk melaawan penjajah
c. Mempertahankan identitas bangsa
d. Mempertahankan kemerdekaan
e. Mencapai cita-cita dan tujuan bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Kunci Jawaban
1.b 11.d
2.c 12.c
3.d 13.d
4.a 14.e
5.e 15.b
6.d 16.a
7.a 17.e
8.d 18.b
9.a 19.b
10.c 20.c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Soal Tes Siklus II
Nama :
Kelas :
Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang
(X) pada huruf A, B, C, D, atau E.
1) Sejarah perkembangan budaya demokrasi di Indonesia di tinjau dari segi
waktu,
Tahun 1959-1965 adalah..
a. Periode demokrasi liberal
b. Periode demokrasi terpimpin
c. Periode demokrasi pancasila
d. Periode demokrasi parlementer
e. Periode demokrasi orde baru
2) Gerakan massa yang dimotori oleh mahasiswa turun ke jalam menuntut
presiden Soeharto lengser dari jabatannya terjadi pada periode …
a. Sebelum 1949
b. 1945-1949
c. 1949-1965
d. 1959-1965
e. Orde baru
3) Demokrasi pancasila mengandung beberapa nilai moral yang bersumber…
a. Pancasila
b. Masyarakat
c. Pemerintah
d. UUD 1945
e. Bhnneka Tunggal Ika
4) Ciri khas demokrasi pancasila…
a. Pemerintah mempunyai bentuk kekuasaan yang terbatas dan tidak semena-
mena
b. Dalam pemerintah memberikan arti hidup damai
c. Kekuasaan yang melampaui batas
d. Menekankan pada keselarasan, keseimbangan, keserasian antara individu
dan masyarakat
e. Memberi arti hidup terhadap manusia
5) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD
merupakan bunyi dari…
a. UUD 1945 pasal 1 ayat 1
b. UUD 1945 pasal 1 ayat 2
c. UUD 1945 pasal 1 ayat 3
d. Wakil Presiden no. X
e. Undang-undang no. 7 tahun 1953
6) Dibawah ini adalah pedana menteri yang berasal dari non partai..
a. Ir. Djuanda
b. Moh. Natsir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
c. Sukiman
d. Ali Sastroamijoyo
e. Willopo
7) Langkah pertama yang diambil pengembangan supersemar dalam memelihara
keamanan dan ketertiban di negara kita adalah…
a. Menyatakan negara dalam keadaan darurat
b. Menangkap para menteri yang telibat komunis
c. Membubarkan PKI dan beserta ormas-ormasnya
d. Membentuk kabinet baru, yaitu kabinet ampere
e. Menampung masukan dari warna negara nya
8) Latar belakang masa orde baru ditandai adanya peristiwa…
a. Orde Reformasi
b. Orde Evolusi
c. Orde Baru
d. Orde Revolusi
e. Orde Lama
9) Dibawah ini dampak negatif kuatnya pemerintahan orde baru adalah…
a. Melemahnya peran lembaga tinggi negara
b. Berlakunya dwi fungsi ABRI
c. Pemerintah cenderung bersifat otoriter
d. Mencapai swasembada pangan
e. MPR dan DPR hanya sebagai alat formalitas saja
10) Latar belakang lahirnya orde baru ditandai adanya peristiwa…
a. Diumumkan surat perintah sebelas maret
b. Drama berdarah G 30S/PKI
c. Operasi pembebasan Irian Barat
d. Operasi darurat militer di Aceh
e. Diangkatnya presiden Soeharto
11) Pada masa orde baru yang digunakan sebagai dasar landasan ideologi untuk
mewujudkan pembangunan nasional adalah…
a. Trilogi pembangunan
b. GBHN
c. Pancasila
d. Repelita
e. UUD 1945
12) Kegagalan perekonomian Indonesia yang utama pada masa orde lama
disebabkan oleh ...
a. Ketidak jelasan penerapan sistem ekonomi terpimpin
b. Presiden mendirikan Depemas dan mencanakan dekon
c. Instabilitas politik orde lama
d. Defisit dalam neraca perdagangan Indonesia
e. Inflasi yang tinggi
13) Kabinet Natsir berasal dari …
a. Masyumi
b. PNI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
c. PKI
d. NU
e. PSI
14) Periode demokrasi terpimpin (1959-1965) kebijakan yang dilakukan pertama
yakni..
a. Pembentukan kabinet karya
b. Menyatukan partai-partai
c. Pembubaran kabinet karya
d. Mengubah UUD 1945
e. Mengadakan pemelihan umum
15) Dalam pelaksanaan demokrasi terpimpin tahun 1959-1966, terjadi
pelanggaran terhadap UUD 1945, yaitu..
a. Pengangkatan presiden sebagai panglima tertinggi ABRI
b. Presiden mendirikan Depemas dan mencanangkan dakon
c. Pembubaran DPR hasil pemilu 1955 yang digantikan denga DPR-GR
d. Pemberlakuan ideologi naskom sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia
e. Pemusatan hubungan diplomatic dengan pemerintah Belanda akibat dari
masalah Irian Barat
16) Menempatkan hukum pada posisi teratas merupakan prinsip demokrasi…
a. Keterlibatan warga negara
b. Kebebasan
c. Supermeasi hukum
d. Pemisahan kekuasaan
e. Indoktrinasi budaya politik
17) Demokrasi pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber dari
keperibadian falsafah hidup bangsa Indonesia, hal ini merupakan pendapat
dari…
a. Dardji Darmodiharjo
b. Notonegoro
c. Jendral Soeharto
d. S. Pamuji
e. Miriam Budiharjo
18) Salah satu ciri negara berkembang yang mencari bentuk demokrasi sesuai
dengan tingkat perkembangan masyarakatnya adalah…
a. Adanya kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan dan kebebasan
berorganisasi
b. Dominasi peran eksekutif dalam perumusan kebijakan
c. Mengakui keanekaragaman dalam masyarakat
d. Adanya jaminan keamanan dan keselamatan bagi warga negara
e. Kesempatan yang sama untuk menikmati hasil pembangunan
19) Reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara
lain dengan dikeluarkannya…
f. Undang-undang no 12. Tahun 2002 tentang partai politik
g. Undang-undang no. 30 tahun 2003 tentang pemilu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
h. Tap MPR No IX/MPR/1998 tentang pebentukan komisi pemberantasan
tindakan pidana korupsi
i. Lembaga peradilan yang bebas dan tidak memihak
j. Kebijakan demokrasi pancasila
20) Pada konfrensi international commission of jurists di Bangkok tahun 1965
dinyatakan bahwa syarat-syarat suatu negara dan pemerintahan yang
demokratis di antaranya terdapat…
a. Badan peradilan yang bebas dan memihak
b. Pemisahan kekuasaan politik
c. Berkembangnya budaya KKN
d. Pemerintah hanya mengedepankan pembangunan
e. Pemerintah mengalami tekanan politik dan ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Kunci Jawaban.
1.b 11.c
2.e 12.a
3.a 13.d
4.d 14.c
5.b 15.c
6.a 16.c
7.c 17.a
8.e 18.a
9.c 19.a
10.a 20.a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
KISI-KISI KUISIONER MINAT
No Aspek Pernyataan
1 Belajar 1. belajar sejarah memberikan makna kehidupan bagiku
(+)
2. Dalam pembelajaran sejarah saya suka bermain game
online daripada membaca buku teks sejarah (-)
3. Belajar sejarah merupakan hal yang sangat
membosankan karena membahas tentang masa lalu (-)
4. Saya merasa tidak tertarik bila belajar sejarah karena
teorinya terlalu banyak (-)
5. Saya menyesal jika tidak mengikuti pelajaran sejarah di
kelas (+)
6. Pelajaran sejarah tidak menarik sehingga saya malas
mengikuti pelajaran sejarah di kelas (-)
7. Saya berinisiatif memperhatikan dengan sungguh-
sungguh dari awal pelajaran sejarah sampai akhir
pelajaran (+)
8. Pelajaran sejarah merupakan pelajaran yang sulit untuk
dipahami (-)
9. Saya tidak ingin meninggalkan kelas pada saat
pelajaran sejarah dimulai (+)
10. Saya suka untuk duduk di depan agar materi pelajaran
sejarah dapat diterima dengan baik (+)
11. Saya berinisiatif untuk mengajukan pertanyaan kepada
guru bila ada pelajaran yang belum jelas (+)
12. Saya suka mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan
peristiwa masa lalu (sejarah) (+)
13. Belajar masa lalu akan memberikan manfaat yang
positif untuk masa depan (+)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
14. Sejarah mengandung nilai-nilai kehidupan, sehingga
saya tertarik mempelajarinya (+)
15. Saya tidak suka belajar sejarah karena hanya peristiwa
masa lalu yang tidak mengandung nilai-nilai
kehidupan (-)
16. Apabila guru memberikan kesempatan bertanya, saya
tidak akan bertanya karena merasa malu dan takut (-)
17. Ketika diskusi sejarah di kelas sedang berlangsung,
saya berinisiatif memberikan tanggapan terhadap
permasalahan yang dibahas (+)
18. Ketika diskusi kelas sedang berlangsung, saya
memilih untuk pasif dan membiarkan anggota
kelompok saya yang mengerjakannya (-)
19. ketika guru menjelaskan tentang sejarah, saya lebih
baik tidur atau bermain gadget (-)
20. Saya senang berpartisipasi dalam drama bertema
sejarah karena merasa seolah-olah sebagai pelaku
sejarah (+)
2 Mendengar 1. Ketika guru sedang menjelaskan materi tentang sejarah,
saya berusaha mendengarkannya dengan baik (+)
2. Saya senang mendengarkan lagu-lagu wajib nasional
yang diputar di frekuensi radio (+)
3. Saya merasa puas mendengarkan penjelasan tour guide
pada saat berkunjung ke museum/candi (+)
4. Pada saat berkunjung ke museum/candi , saya akan
mengutamakan untuk berbicara dengan teman dari pada
mendengarkan tour guide, lagipula informasinya
mungkin sudah ada di internet (-)
5. Saya senang mendengarkan penjelasan suatu peristiwa
sejarah langsung dari pelaku sejarah itu sendiri (+)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
3 Membaca 1. Jika saya diberikan hadiah novel sejarah, saya tidak
akan membacanya dan memberikannya kepada orang
lain (-)
2. Saya tertarik membaca artikel-artikel sejarah (koran,
internet, dll) karena dapat menambah wawasan (+)
3. Saya merasa tidak perlu menyiapkan diri sebelum
pembelajaran sejarah dimulai sebab nantinya akan
dijelaskan oleh guru (-)
4. Saya tertarik membaca kisah perjuangan para tokoh
pahlawan dengan mambaca buku sejarah (+)
5. Saya tidak tertarik membaca sejarah tentang kisah
perjuangan para tokoh pahlawan karena mereka bukan
idolaku (-)
6. Saya merasa puas membaca informasi tentang sejarah
melalui internet karena lebih cepat dan ringkas (+)
7. Ketika memiliki akses internet saya lebih baik
memanfaatkannya untuk media sosial daripada
mencaritahu informasi tentang sejarah(-)
8. Saya gemar membaca buku sejarah yang disertai
gambar (ilustrasi) tokoh atau peristiwa sejarah (+)
9. Saya tertarik membaca buku komik bertema sejarah (+)
10. Ketika saya mendapatkan buku komik bertema sejarah,
saya hanya memilih untuk menyimpannya saja sebagai
koleksi tanpa membacanya (-)
11. Saya menyesal karena suka membaca buku sejarah
sebab hanya menyajikan konflik-konflik dan kekalahan
bangsa Indonesia (-)
12. Saya merasa dengan membaca buku sejarah dapat
meningkatkan jiwa nasionalisme dan patriotisme (+)
13. Jika terdapat buku komik bertema sejarah maka saya
akan berinisiatif untuk membacanya (+)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
14. Ketika hendak mengikuti pelajaran sejarah saya selalu
berinisiatif menyiapkan diri dengan membaca buku
teks pelajaran sesuai dengan topik materi yang akan
diajarkan oleh guru (+)
15. Dalam mencari materi sejarah saya terbiasa untuk
membaca buku teks sejarah daripada mencari di
Internet (+)
4 Menulis 1. Membuat rangkuman materi sejarah akan
mempermudah saya dalam membaca dan memahami
sejarah (+)
2. Saya tidak suka membuat rangkuman materi sejarah
karena sudah ada di buku teks(-)
3. +Ketika ada lomba menulis artikel tentang sejarah,
saya akan berinisiatif mendaftarkan diri untuk
mengikuti lomba tersebut
4. - Saya tidak suka menulis karya ilmiah mengenai
sejarah karena sulit
5. +Saya senang menulis artikel sejarah karena dapat
menambah ketrampilan menulis
6. –saya hanya akan menulis artikel sejarah jika mendapat
tugas dari guru, itupun saya tulis dengan sembarangan
saja (-)
5 Menonton 1. Saya gemar menonton film non fiksi sejarah (+)
2. Saya tertarik menonton berita atau acara TV yang
berkaitan dengan peringatan hari bersejarah bangsa
Indonesia (Hari kemerdekaan, Hari Pahlawan, dsb) (+)
3. Saya suka menonton permentasan drama bertema
sejarah karena dapat mempermudah dalam memahami
peristiwa sejarah (+)
4. Saya tidak terbiasa dalam menonton film dokumenter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
sejarah sebab alur ceritanya membuat saya cepat
mengantuk (-)
5. Mononton film tentang perjuangan seorang tokoh
sejarah membuat saya terinspirasi untuk berbuat hal
yang sama dalam kehidupan sehari-hari
6 Mengunjun
gi
1. Saya bersemangat jika berkunjung dan berwisata ke
candi (+)
2. Berkunjung ke Museum adalah sesuatu yang kuno (-)
3. Jika waktu libur telah tiba saya akan menyisihkan
waktu untuk berkunjung ke museum (+)
4. (+) saya senang berkunjung ke museum karena bisa
belajar hal-hal baru yang tidak terdapat di buku sejarah
5. (-) saya tidak tertarik mengunjungi museum sejarah
karena mengeluarkan biaya
6. (+) saya suka berkunjung ke makam pahlawan karena
dapat mengenang dan mengahargai jasa pahlawan yang
sudah gugur
7. (+) saya suka berkunjung ke monumen perjuangan
karena dapat belajar tentang kisah kepahlawanan
sekaligus bisa berekreasi
8. (+) Apabila ada informasi mengenai seminar sejarah
saya akan berinisiatif mengikutinya
9. (-)Mengikuti seminar sejarah hanya akan menyita
waktu
10. Jika sekolah mengadakan studi lapangan di tempat-
tempat bersejarah saya hanya memilih untuk berfoto-
foto tanpa memperhatikan objek bersejarah di
dalamnya (-)
11. Saya suka menghabiskan waktu liburan di mall
dibandingkan berkunjung ke museum (-)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
KUESIONER MINAT
Nama :
Kelas :
Nama sekolah :
Petunjuk :
1. Bacalah setiap pertanyaan dalam kuesioner ini dengan teliti dan jawablah
setiap pertanyaan tersebut
2. Berilah tanda centang ( √ ) pada satu pilihan anda kedalam kolom yang
tersedia
(SS) = Sangat Setuju
( S ) = Setuju
(TS) = Tidak Setuju
(STS)= Sangat Tidak Setuju
3. Bila anda ingin memperbaiki jawaban, coret jawaban lama dengan dua
garis lurus (=),kemudian beri tanda (√) pada pilihan yang anda anggap
tepat
4. Isi dengan benar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, kuesioner ini
dijamin kerahasiaannya dan tidak mempengaruhi prestasi akademik kalian
5. Kuesioner ini harap dikembalikan jika sudah selesai mengerjakan
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya tidak tertarik membaca tentang kisah
perjuangan para tokoh pahlawan karena mereka
bukan idolaku
2 Pelajaran sejarah tidak menarik sehingga saya
malas mengikuti pelajaran sejarah di kelas
3 Saya tertarik membaca artikel-artikel sejarah
(koran, internet, dll) karena dapat menambah
wawasan
4 Ketika saya mendapatkan buku komik bertema
sejarah, saya hanya memilih untuk menyimpannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
No. Pernyataan SS S TS STS
saja sebagai koleksi tanpa membacanya
5 Sejarah mengandung nilai-nilai kehidupan,
sehingga saya tertarik mempelajarinya
6 Saya berinisiatif memperhatikan dengan sungguh-
sungguh dari awal pelajaran sejarah sampai akhir
pelajaran
7 Ketika hendak mengikuti pelajaran sejarah saya
biasanya menyiapkan diri dengan membaca buku
teks pelajaran sesuai dengan topik materi yang
akan diajarkan oleh guru
8 Saya suka menonton permentasan drama bertema
sejarah karena dapat mempermudah dalam
memahami peristiwa sejarah
9 Saya tertarik menonton berita atau acara TV yang
berkaitan dengan peringatan hari bersejarah bangsa
Indonesia (Hari kemerdekaan, Hari Pahlawan, dsb)
10 Jika waktu libur telah tiba saya akan menyisihkan
waktu untuk berkunjung ke museum
11 Ketika ada lomba menulis artikel tentang sejarah,
saya tertarik mendaftarkan diri untuk mengikuti
lomba tersebut
12 Saya tertarik membaca buku komik bertema
sejarah
13 Jika saya diberikan hadiah novel sejarah, saya tidak
akan membacanya dan memberikannya kepada
orang lain
14 Ketika guru sedang menjelaskan materi tentang
sejarah, saya berusaha mendengarkannya dengan
baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
No. Pernyataan SS S TS STS
15 Saya tidak tertarik belajar sejarah karena teorinya
terlalu banyak
16 Apabila guru memberikan kesempatan bertanya,
saya tidak akan bertanya karena merasa malu dan
takut
17 Ketika diskusi di kelas, saya berusaha aktif
dengan memberikan tanggapan terhadap
permasalahan yang sedang dibahas
18 Saya bersemangat jika berkunjung dan berwisata
ke candi
19 Saat berdiskusi tentang sejarah di kelas, saya
memilih untuk aktif mengobrol hal-hal lain yang
tidak berkaitan dengan topik yang dibahas
20 Saya aktif bertanya kepada guru dalam
pembelajaran sejarah ketika terdapat materi yang
tidak jelas
21 Ketika diskusi kelas sedang berlangsung, saya
memilih untuk pasif dan membiarkan anggota
kelompok saya yang mengerjakannya
22 Dalam pembelajaran sejarah saya suka bermain
game online daripada membaca buku teks sejarah
23 Saya tidak suka belajar sejarah karena hanya
peristiwa masa lalu yang tidak mengandung nilai-
nilai kehidupan
24 Pada saat berkunjung ke museum/candi , saya akan
mengutamakan untuk berbicara dengan teman dari
pada mendengarkan tour guide, lagipula
informasinya mungkin sudah ada di internet
25 Membuat rangkuman materi sejarah akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
No. Pernyataan SS S TS STS
mempermudah saya dalam membaca dan
memahami sejarah
26 Saya tertarik membaca kisah perjuangan para
tokoh pahlawan dengan mambaca buku sejarah
27 Saya suka untuk duduk di depan agar materi
pelajaran sejarah dapat diterima dengan baik
28 Saya tidak suka menulis karya ilmiah mengenai
sejarah karena sulit
29 Saya tertarik untuk mengikuti seminar-seminar
yang berkaitan dengan sejarah
30 Saya suka menonton film tentang perjuangan
seorang tokoh sejarah karena membuat saya
terinspirasi untuk berbuat hal yang sama dalam
kehidupan sehari-hari
31 Saya suka berkunjung ke makam pahlawan karena
dapat mengenang dan mengahargai jasa pahlawan
yang sudah gugur
32 Saya biasanya memilih untuk tidur di kelas ketika
pembelajaran sejarah berlangsung
33 Saya tidak menyukai pelajaran sejarah karena
merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami
34 Jika sekolah mengadakan studi lapangan di tempat-
tempat bersejarah saya hanya memilih untuk
berfoto-foto tanpa memperhatikan objek bersejarah
di dalamnya
35 Saya tidak suka meninggalkan kelas pada saat
pelajaran sejarah dimulai
36 Saya tidak suka membuat rangkuman materi
sejarah karena sudah ada di buku teks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
No. Pernyataan SS S TS STS
37 Saya merasa dengan membaca buku sejarah dapat
meningkatkan jiwa nasionalisme dan patriotisme
38 Belajar masa lalu akan memberikan manfaat yang
positif untuk masa depan
39 Saya merasa puas membaca informasi tentang
sejarah melalui internet karena lebih cepat dan
ringkas
40 Saya merasa tidak puas dengan materi pelajaran
sejarah, sehingga saya tidak berminat belajar dan
mengakibatkan nilai saya rendah.
41 Saya merasa puas mendengarkan penjelasan tour
guide pada saat berkunjung ke museum/candi
42 Ketika memiliki akses internet saya lebih baik
memanfaatkannya untuk media sosial daripada
mencaritahu informasi tentang sejarah
43 Ketika diskusi sejarah di kelas sedang berlangsung,
saya berinisiatif memberikan tanggapan terhadap
permasalahan yang dibahas
44 Ketika hendak mengikuti pelajaran sejarah saya
selalu berinisiatif menyiapkan diri dengan
membaca buku teks pelajaran sesuai dengan topik
materi yang akan diajarkan oleh guru
45 Saya merasa tidak perlu menyiapkan diri sebelum
pembelajaran sejarah dimulai sebab nantinya akan
dijelaskan oleh guru
46 Jika terdapat buku komik bertema sejarah maka
saya akan berinisiatif untuk membacanya
47 ketika guru menjelaskan tentang sejarah, saya
terbiasa tidur atau bermain game online
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
No. Pernyataan SS S TS STS
48 Saya senang berkunjung ke museum karena bisa
belajar hal-hal baru yang tidak terdapat di buku
sejarah
49 Saya senang mendengarkan penjelasan suatu
peristiwa sejarah langsung dari pelaku sejarah itu
sendiri
50 Saya senang menulis artikel sejarah karena dapat
menambah ketrampilan menulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VALIDITAS SOAL TES PRESTASI SIKLUS I
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 ACP
1 0
1 1 0 0 1 1
2 AW
1 1
1 1 0 0 1 0
3 AS
1 1
1 0 1 1 0 1
4 ATR
1 1
0 1 1 1 1 0
5 AFH
0 1
1 1 0 1 1 1
6 BKA
1 1
1 1 1 0 0 1
7 DA
1 1
1 1 1 0 0 1
8 EDP
1 1
1 1 1 1 1 1
9 FNR
1 1
1 1 1 1 1 0
10 HA
1 0
1 1 1 1 0 1
11 IL
0 1
1 1 1 1 1 1
12 JAYW
1 1
1 1 1 1 0 1
13 LR
1 1
1 0 1 1 1 1
14 MS
1 0
1 1 1 0 0 1
15 MRD
0 1
1 1 1 1 1 1
16 NFK
1 1
1 0 1 1 1 1
17 NIA
1 1
1 1 1 1 1 1
18 NVT
1 1
1 1 1 0 1 1
19 PPL
0 0
1 1 1 1 1 1
20 PED
1 1
0 1 1 1 1 0
21 RZP
1 1
1 1 0 1 0 1
22 SNN
1 1
1 1 1 0 1 1
23 SDPPR
1 1
1 1 1 1 1 1
24 SS
1 1
1 1 1 1 1 1
25 SPHE
1 1
0 0 1 0 1 1
26 TAU
1 1
1 1 0 1 0 0
27 YT
1 0
0 1 1 1 1 1
28 ZIR
1 1
1 1 1 1 1 1
∑X
24 23
24 24 23 20 20 23
Validitas (Rxy)
0.22 0.36
0.02 0.07 0.4 0.38 0.42 0.04
Keterangan
R R
SR SR S R S SR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
No Nama 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 ACP 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0
2 AW 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
3 AS 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
4 ATR 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
5 AFH 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0
6 BKA 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
7 DA 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0
8 EDP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 FNR 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
10 HA 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0
11 IL 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0
12 JAYW 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
13 LR 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
14 MS 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
15 MRD 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 NFK 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0
17 NIA 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 NVT 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1
19 PPL 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1
20 PED 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 RZP 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0
22 SNN 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
23 SDPPR 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 SS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 SPHE 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
26 TAU 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
27 YT 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
28 ZIR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
∑X 19 20 23 25 25 26 20 26 18 19
Validitas (Rxy) 0.01 0.38 0.13 0.23 0.4 0.12 0.54 0.25 0.46 0.61
Keterangan SR R SR R S SR S R S T
Keterangan
R : Rendah
SR : Sangat Rendah
S : Sedang
T : Tinggi
: Nomor Soal yang Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
RELIABILITAS SOAL TES PRESTASI BELAJAR SIKLUS I
Untuk mengetahui reliabilitas instrumen soal tes prestasi, maka digunakan
rumus Spearman-Brown dengan teknik belah dua, yaitu:
⁄
⁄
⁄
⁄
Keterangan:
r1/21/2 = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
r11 = koefesien reliabilitas
No. X Y X2 Y
2 XY
1 6 6 36 36 36
2 7 6 49 36 42
3 6 7 36 49 42
4 8 6 64 36 48
5 5 7 25 49 35
6 6 7 36 49 42
7 5 6 25 36 30
8 9 9 81 81 81
9 7 8 49 64 56
10 4 8 16 64 32
11 7 5 49 25 35
12 8 8 64 64 64
13 8 8 64 64 64
14 6 7 36 49 42
15 8 8 64 64 64
16 7 7 49 49 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
No. X Y X2 Y
2 XY
17 8 9 64 81 72
18 6 8 36 64 48
19 5 8 25 64 40
20 8 8 64 64 64
21 6 7 36 49 42
22 8 8 64 64 64
23 8 9 64 81 72
24 9 9 81 81 81
25 8 5 64 25 40
26 6 7 36 49 42
27 7 7 49 49 49
28 9 9 81 81 81
Jumlah
(∑) 195 207 1407 1567 1457
Untuk mencari reliabilitas, pertama-tama harus mencari korelasi antara
skor-skor setiap belahan tes (r1/21/2).
⁄
⁄
∑ ∑ ) ∑ )
√{ ∑ ∑ ) }{ ∑ ∑ ) }
⁄
⁄ ) )
√{ ) }{ ) }
⁄
⁄
√ ) )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
⁄
⁄
√ ) )
⁄
⁄
⁄
⁄
⁄
⁄
Setelah menemukan nilai korelasi antara skor-skor setiap belahan tes (r1/21/2),
maka langsung dimasukan ke dalam rumus reliabilitas berikut.
⁄
⁄
⁄
⁄
Jadi, Reliabilitas Soal Tes Siklus I yaitu 0, 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
VALIDITAS SOAL TES PRESTASI SIKLUS II
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 ACP 1 0 1
1 1 1 1 1 0
2 AW 0 1 1
1 1 1 1 1 1
3 AS 1 1 0
0 1 1 1 1 1
4 ATR 1 0 1
1 1 1 1 1 1
5 AFH 1 0 1
1 1 1 1 1 1
6 BKA 1 0 1
1 1 1 1 1 1
7 DA 1 1 1
1 1 1 1 1 1
8 EDP 1 0 1
1 1 1 1 1 1
9 FNR 1 0 1
1 1 1 1 0 1
10 HA 1 1 1
1 1 1 1 1 1
11 IL 1 0 1
1 0 1 1 1 1
12 JAYW 0 0 1
1 1 1 1 1 1
13 LR 1 1 1
1 1 1 1 1 1
14 MS 1 0 1
1 1 1 1 1 1
15 MRD 1 0 1
1 1 1 1 1 1
16 NFK 1 1 1
1 0 1 1 1 1
17 NIA 1 1 1
1 1 0 1 1 1
18 NVT 1 1 1
1 1 1 1 1 1
19 PPL 1 1 1
1 1 1 1 1 1
20 PED 0 1 1
1 1 1 1 1 1
21 RZP 0 1 1
1 1 1 1 0 1
22 SNN 1 0 1
1 1 1 1 1 1
23 SDPPR 1 1 1
1 1 1 1 1 1
24 SS 1 0 1
1 1 1 1 1 1
25 SPHE 1 1 1
1 1 1 1 1 1
26 TAU 1 1 1
1 1 0 0 1 1
27 YT 1 1 1
1 1 1 1 0 1
28 ZIR 1 0 1
1 1 1 1 1 1
∑ X 25 16 28
28 27 27 27 26 28
Validitas (Rxy) 0.0
2
0.3
2
0.2
2
0.2
2
0.4
1
0.0
5
0.0
5
0.3
9
0.0
9
Ket SR R R
R S SR SR R SR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
No Nama 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 ACP 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 AW 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 AS 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
4 ATR 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 AFH 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 BKA 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 DA 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
8 EDP 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
9 FNR 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0
10 HA 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 IL 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0
12 JAYW 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 LR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 MS 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
15 MRD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
16 NFK 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
17 NIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 NVT 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
19 PPL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
20 PED 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
21 RZP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 SNN 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
23 SDPPR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 SS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 SPHE 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 TAU 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
27 YT 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1
28 ZIR 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
∑ X 19 26 27 26 26 26 27 27 26 24
Validitas (Rxy) 0.22 0.55 0.23 0.62 0.47 0.1 0.14 0.14 0.25 0.41
Ket R S R T S SR SR SR R S
Keterangan
R : Rendah T : Tinggi
SR : Sangat Rendah
S : Sedang : Nomor Soal yang Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
RELIABILITAS SOAL TES PRESTASI BELAJAR SIKLUS II
No X Y X2 Y
2 XY
1 9 7 81 49 63
2 8 9 64 81 72
3 6 9 36 81 54
4 9 8 81 64 72
5 9 8 81 64 72
6 9 8 81 64 72
7 9 8 81 64 72
8 8 8 64 64 64
9 8 5 64 25 40
10 9 9 81 81 81
11 8 5 64 25 40
12 9 8 81 64 72
13 10 9 100 81 90
14 9 7 81 49 63
15 10 7 100 49 70
16 9 7 81 49 63
17 9 9 81 81 81
18 10 8 100 64 80
19 10 8 100 64 80
20 8 8 64 64 64
21 8 9 64 81 72
22 9 8 81 64 72
23 10 9 100 81 90
24 10 8 100 64 80
25 10 9 100 81 90
26 9 6 81 36 54
27 8 7 64 49 56
28 9 8 81 64 72
29 10 8 100 64 80
Jumlah
(∑) 259 227 2337 1811 2031
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Untuk mencari reliabilitas, pertama-tama harus mencari korelasi antara
skor-skor setiap belahan tes (r1/21/2).
⁄
⁄
∑ ∑ ) ∑ )
√{ ∑ ∑ ) }{ ∑ ∑ ) }
⁄
⁄ ) )
√{ ) }{ ) }
⁄
⁄
√ ) )
⁄
⁄
√ ) )
⁄
⁄
⁄
⁄
⁄
⁄
Setelah menemukan nilai korelasi antara skor-skor setiap belahan tes (r1/21/2),
maka langsung dimasukan ke dalam rumus reliabilitas berikut.
⁄
⁄
⁄
⁄
Jadi, Reliabilitas Soal Tes Siklus II yaitu 0, 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related