penilaian kinerja dan aknop daerah irigasi rawa dr malind
Post on 15-Oct-2021
14 Views
Preview:
TRANSCRIPT
10
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malind
Kabupaten Merauke, Provinsi Papua
Wiryawan Purboyo
Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (AK3L) Pusat
Jl. Cipinang Kebembem I Blok Cipinang Kebembem I Nomor 2A, RT.6/RW.7 Cipinang, Kecamatan Pulo
Gadung, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta 13230 *Penulis korespondensi: wiryawan.punkq@gmail.com
Abstract
The Malind Swamp area (DR. MALIND) of 3,000 Ha is located +60 Km to the Northwest of the city of Merauke.
The Malind Swamp area consists of 4 (four) irrigation networks, i.e: Kurik 1 (Rawasari); Kurik 3 (Padang
Raharja); Kurik 5 (Suka Maju); and Kumbe. Swamp Irrigation is a supply bussines, regulate and dispose of water
through a swamp irrigation network in the agricultural cultivation area. An assessment of the level of performance
and the magnitude of the Operations and Maintenance Number of Need (AKNOP) to be implemented with stages:
inventarisation and indentification irrigation networks and water building swamp irrigations; operation and
maintenance cost calculation to get AKNOP irrigation networks and swamp irrigation infrastructure buildings.
Performance assessment results of DR Malind irrigation network: Kurik 1, bad - network function value 33.56%;
Kurik 3, bad - network function value 44.79%; Kurik 5, bad - network function value 42.71%; and Kumbe, bad -
network function value 14.25%. This shows that the swamp irrigation network in regulating water management
or water management in most of the areas is not functioning properly because the canals and most of the water
structures are damaged.The total cost of operating and maintaining the DR Malind swamp irrigation area is Rp.
5,988,014,824 per year with details: Operating costs = Rp.440,244,960; Routine maintenance costs = Rp.
866,924,944; Periodic maintenance costs = Rp. 4,468,844,824; Operating & maintenance costs per Ha = Rp.
1,996,005; O&M Cost per-m 'main irrigation channel = Rp.60,947
Keywords: AKNOP, Swamp Irrigation, Irrigation Network Performance, Irrigation Water Building, Operating
and Maintenance Cost
Abstrak
Daerah Rawa Malind (DR MALIND) seluas 3.000 Ha terletak 60 Km di sebelah Barat Laut kota Merauke.
Daerah Rawa Malind terdiri dari 4 (empat) jaringan irigasi yaitu: Kurik 1 (Rawasari); Kurik 3 (Padang Raharja);
Kurik 5 (Suka Maju); dan Kumbe. Irigasi Rawa adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air
melalui jaringan irigasi rawa pada kawasan budi daya pertanian. Penilaian tingkat kinerja dan besarnya Angka
Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) dilaksanakan dengan tahapan: Inventarisasi dan identifikasi
jaringan irigasi dan bangunan prasarana irigasi rawa; menghitung tingkat kinerja jaringan irigasi dan bangunan
prasarana irigasi rawa; menghitung biaya operasi dan pemeliharaan untuk mendapatkan AKNOP jaringan irigasi
dan bangunan air irigasi rawa. Hasil penilaian kinerja kinerja jaringan irigasi DR Malind: Kurik 1, buruk - nilai
fungsi jaringan 33,56%; Kurik 3, buruk - nilai fungsi jaringan 44,79%; Kurik 5, buruk - nilai fungsi jaringan
42,71%; dan Kumbe, buruk - nilai fungsi jaringan 14,25%. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan irigasi rawa
dalam mengatur tata air atau pengelolaan air pada sebagian besar daerah tersebut tidak berfungsi dengan baik
karena saluran dan sebagian besar bangunan air irigasi dalam kondisi rusak. Jumlah biaya untuk kegiatan operasi
dan pemeliharaan daerah irigasi rawa DR Malind sebesar Rp. 5.988.014.824 pertahun dengan rincian: Biaya
operasi=Rp.440.244.960; Biaya pemeliharaan rutin= Rp. 866.924.944; Biaya pemeliharaan berkala= Rp.
4.468.844.824; Biaya operasi & pemeliharaan perHa= Rp. 1.996.005; Biaya O&P per-m’ saluran irigasi
utama=Rp.60.947.
Kata kunci: AKNOP, Irigasi Rawa, Kinerja Jaringan Irigasi, Bangunan Air Irigasi, Biaya Operasi dan
Pemeliharaan.
E-ISSN : 2621-4164
Vol 3 No 1 Juli 2020
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
11
Pendahuluan
Irigasi Rawa adalah usaha penyediaan, pengaturan,
dan pembuangan air melalui jaringan
Irigasi Rawa pada kawasan budi daya pertanian
(Permen PUPR no. 29/PRT/M/2015). Pengelolaan air
(atau sering disebut tata air) di lahan rawa bukan hanya
dimaksudkan untuk menghindari terjadinya
banjir/genangan yang berlebihan di musim hujan
tetapi juga harus dimaksudkan untuk menghindari
kekeringan di musim kemarau.
Hal ini penting di samping untuk memperpanjang
musim tanam, juga untuk menghindari bahaya
kekeringan lahan. Pengelolaan air yang hanya semata-
mata mengendalikan genangan di musim hujan
dengan membuat saluran drainase saja akan
menyebabkan kekeringan di musim kemarau. Ini
prinsip penting yang harus diterapkan jika akan
berhasil bertani di lahan rawa.
Daerah Rawa Malind seluas 3.000 hektar terletak
60 Km di sebelah Barat Laut – kota Merauke. Daerah
rawa ini belum banyak dimanfaatkan hingga saat ini
dan sebagian besar masih berupa hutan belukar. Hanya
dalam luasan sedikit saja telah dibuka oleh penduduk
setempat untuk perladangan dengan total luas tidak
lebih dari 300 Ha. Secara administratif lokasi studi
termasuk wilayah kecamatan/distrik Malind.
Daerah Rawa Malind terdiri dari 4 (empat) jaringan
irigasi yaitu: Jaringan Irigasi Kurik 1 (Rawasari);
Jaringan Irigasi Kurik 3 (Padang Raharja); Jaringan
Irigasi Kurik 5 (Suka Maju); dan Jaringan irigasi
Kumbe.
Metode
Penelitian mengenai penilaian tingkat kinerja dan
besarnya Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan
Pemeliharaan (AKNOP) dilaksanakan dengan:
1. Survei lapangan dan inventarisasi data
a. Inventarisasi komponen-komponen detail
kegiatan pengelolaan serta operasi dan
pemeliharaan infrastruktur irigasi rawa
b. Inventarisasi komponen-komponen teknis yang
memerlukan pembiayaan dalam
penyelenggaran kegiatan OP infrastruktur
irigasi rawa.
c. Inventarisasi fasilitas pendukung yang
diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan operasi
dan pemeliharaan serta pemeriksaan dan
pemantauan kondisi infrastruktur irigasi rawa.
2. Penilaian kinerja jaringan irigasi rawa
Penilaian kinerja saluran dan bangunan air serta
tanggul pelindung memberikan gambaran
mengenai kinerja jaringan irigasi rawa secara
keseluruhan dalam fungsinya mengatur tata air.
Diagram alir tata cara penilaian jaringan reklamasi
rawa seperti terlihat pada Gambar 2. di bawah ini.
Gambar 2. Bagan Alir Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi Rawa
Sumber: Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 02/SE/M/2011, diolah
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
12
a. Kriteria dan Indikator Penilaian Kondisi
Saluran
Saluran di jaringan irigasi reklamasi rawa
terdiri atas 3 (tiga) bagian: penampang basah,
berm, tanggul seperti terlihat pada Gambar 3.
di bawah ini. Ketiga bagian tersebut secara
bersama-sama mendukung fungsi saluran
untuk mengalirkan air.
Gambar 3. Sketsa Pengamatan Kondisi Saluran
Sumber: Surat Edaran Menteri PU No.
02/SE/M/2011
Penilaian kondisi saluran dilakukan
berdasarkan pengamatan terhadap kondisi
ketiga bagian tersebut:
Kondisi Penampang Basah, ditunjukkan
indeks 1-5, yaitu: indeks 1(0-1), indeks
2(>1-2), indeks 3(>2-3), indeks 4(>3-4)
dan indeks 5(>5). Semakin kecil nilai
indeks menunjukkan kondisi semakin
baik, yang berarti fungsi penampang
basah semakin baik.
Kondisi Berm meliputi desain berm,
tutupan lahan berm dan ada tidaknya
longsor. Semakin baik kondisi berm
menunjukkan fungsi berm semakin baik.
Kondisi penampang basah ditunjukkan
oleh nilai indeks antara 1-5. Semakin kecil
nilai indeks menunjukkan bahwa kondisi
berm semakin baik, yang berarti fungsi
penampang basah semakin baik.
Kondisi Tanggul Saluran, meliputi desain
tanggul, tutupan lahan tanggul dan ada
tidaknya longsor. Semakin baik kondisi
tanggul menunjukkan fungsi tanggul
untuk menjaga luapan air semakin baik.
Kondisi tanggul saluran ditunjukkan nilai
indeks antara 1-5. Semakin kecil nilai
indeks menunjukkan kondisi semakin baik
berarti pula fungsi saluran semakin baik.
Berdasarkan penilaian indeks kondisi
penampang basah, indeks kondisi berm
dan indeks kondisi tanggul dilakukan
penilaian terhadap indeks kondisi saluran
dengan cara pembobotan, sebagai berikut:
Indeks kondisi saluran= (indeks kondisi
penampang basah x W1 + Indeks kondisi
berm x W2 + Indeks kondisi tanggul x
W3)/ (W1+W2+W3).
Pembobotan penampang basah (W1),
berm (W2) dan tanggul (W3)
menunjukkan nilai relatif dan peran
penampang basah, berm dan tanggul -
sebagai bagian dari saluran dalam
menunjang fungsi saluran untuk
mengalirkan air. Secara empiris kondisi
penampang basah berperan lebih besar
dibanding kondisi berm dalam proses
pengaliran air. Demikian pula kondisi
berm mempunyai peranan lebih besar
dibanding kondisi tanggul, maka bobot
W1=3, W2=2, W1=1. Indeks kondisi
saluran menunjukkan kondisi gabungan
dari kondisi penampang basah, berm dan
tanggul. Nilai dari indeks kondisi saluran
berupa angka antara 1-5. Semakin kecil
nilai indeks, semakin baik fungsi saluran.
Interpretasi nilai indeks kondisi saluran
adalah:
Kondisi 1: berfungsi 76%- 100%
Kondisi 2: berfungsi 51%- 75%
Kondisi 3: berfungsi 26%- 50%
Kondisi 4: berfungsi 1%- 25%
Kondisi 5: berfungsi 0%
b. Kriteria dan Indikator Penilaian Kondisi
Bangunan Air
Bangunan air di jaringan irigasi rawa terdiri
atas bangunan air utama dan penunjang.
Bangunan air utama merupakan bangunan
yang berfungsi mengatur tata air, terdiri dari
jenis-jenis pintu air, lantai/pondasi, dinding
dan sayap. Bangunan air penunjang terdiri atas
saringan sampah, hand rail, peilschall, dan
gorong-gorong. Kondisi bangunan air
ditunjukkan oleh nilai indeks antara 1- 5.
Semakin kecil nilai indeks, menunjukkan
kondisi semakin baik. Jika salah satu bagian
dari bangunan air dalam kondisi rusak maka
aliran air disepanjang saluran tidak dapat
terukur. Perhitungan indeks kondisi bangunan
air utama dan bangunan air penunjang adalah:
Indeks bangunan air utama= maksimum dari
(indeks kondisi ke-n). Indeks bangunan air
penunjang= maksimum dari (indeks kondisi
ke-n). Kondisi bangunan air yang ditinjau
merupakan gabungan dari indeks kondisi
bangunan air utama dan bangunan air
penunjang. Nilai indeks kondisi bangunan air
dihitung dengan pembobotan sebagai berikut:
Indeks bangunan air=(indeks bangunan air
utama x W1 + indeks bangunan air penunjang
x W2)/ (W1+W2); W1=3, W2 = 1
c. Kriteria dan Indikator Penilaian Kondisi
Tanggul Pelindung
Tanggul pelindung berfungsi melindungi
saluran dan bangunan pada jaringan irigasi
rawa dari luapan banjir atau air pasang. Jika
tanggul pelindung rusak maka fungsi saluran
dan bangunan dalam mengatur tata air atau
pengelolaan air pada sebagian daerah irigasi
rawa akan terganggu atau bahkan menjadi
tidak berfungsi.
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
13
d. Penilaian Kondisi Saluran dan Bangunan Air
Penilaian kondisi saluran dan bangunan
sebagai suatu kesatuan bertujuan untuk
mengetahui kemampuan kerja jaringan irigasi
rawa dalam mengatur tata air atau pengelolaan
air. Penilaian dilakukan dengan cara
pembobotan: Indeks kondisi saluran dan
bangunan= (indeks kondisi saluran x Wsal +
Indeks kondisi bangunan air x Wbang)/ (Wsal +
Wbang). Pembobotan saluran (Wsal) dan
bangunan air (Wbang) ditentukan berdasarkan
letak saluran.
bobot saluran primer dan bangunan air di
saluran primer:3;
bobot saluran sekunder dan bangunan air
di saluran sekunder:2;
bobot saluran tersier dan bangunan air di
saluran tersier:1.
Nilai indeks kondisi saluran dan bangunan air
antara 1-5. Semakin kecil nilai indeks, semakin
baik fungsi saluran dan bangunan air.
kondisi 1: saluran dan bangunan air
berfungsi antara 76% -100%
kondisi 2: saluran dan bangunan air
berfungsi antara 51% -75%
kondisi 3: saluran dan bangunan air
berfungsi antara 26% -50%
kondisi 4: saluran dan bangunan air
berfungsi antara 1% -25%
kondisi 5: berfungsi 0%
Dengan interpolasi, dapat diketahui fungsi
saluran berdasarkan nilai indeks. Misalnya,
indeks kondisi saluran dan bangunan=2,46;
maka indeks ini equivalen dengan kondisi
saluran dan bangunan yang berfungsi sebesar =
50% - (2,46-2,0)/1 x 25 = 50%-11,5%=38,5%.
Nilai indeks kondisi saluran dan bangunan
menunjukkan kinerja saluran dan bangunan
pada blok jaringan tersebut. Berdasarkan hasil
penilaian kinerja tersebut, dapat direkomen-
dasikan kegiatan untuk menjaga fungsi
jaringan atau harus dilakukan rehabilitasi
untuk mengembalikan fungsi jaringan.
Tabel 1. Keterkaitan antara Indeks Kondisi Saluran
dan Bangunan, Fungsi Saluran dan Bangunan, dan
Rekomendasi Tindakan Indeks Fungsi Saluran dan
Bangunan
Rekomendasi /
Tindakan
Indeks 1 Berfungsi 76% - 100% Pemeliharaan rutin
Indeks 2 Berfungsi antara 51% - 75% Pemeliharaan
berkala
Indeks 3 Berfungsi antara 26% - 50% Rehabilitasi
Indeks 4 Berfungsi antara 1% - 25% Rehabilitasi
Indeks 5 Tidak ada saluran dan/ atau
bangunan yang harusnya ada
atau 0%
Kajian desain
e. Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi Rawa
Penilaian kinerja jaringan irigasi rawa
bertujuan untuk memberikan gambaran umum
kemampuan kerja jaringan irigasi rawa
berdasarkan kondisi fisik dan fungsinya dalam
mengatur tata air atau pengelolan air pada
suatu daerah reklamasi rawa atau satu jaringan
primer. Penilaian kinerja jaringan irigasi rawa
ditetapkan berdasarkan hasil penilaian kinerja
saluran dan bangunan air serta tanggul
pelindung. Hasil penilaian menghasilkan 3
(tiga) kelas kinerja jaringan yaitu:
Baik
sedang
Buruk
Dalam hal ini, walaupun tanggul pelindung
dalam kondisi baik, namun saluran dan
bangunan sudah dalam kondisi rusak sehingga
tidak mampu mengatur tata air atau
pengelolaan air. Gambar 4. menunjukkan
hubungan antara kinerja saluran dan bangunan
serta tanggul pelindung dalam menentukan
kinerja jaringan irigasi rawa.
Gambar 4. Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi/
Reklamasi Rawa
Sumber: Permen PU No. 5/PRT/M/2010
3. Biaya operasi jaringan irigasi rawa
Biaya operasi ini dikelompokkan menjadi:
a. Operasi Irigasi Rawa
Penghitungan volume setiap jenis kerusakan
dilakukan pada setiap bangunan dan
penghitungan satuan biaya perbaikan. Rincian
perhitungan AKNOP mengacu pada pedoman
Analisis Harga Satuan yang telah ditetapkan,
diantaranya:
1) Pedoman Analisis Harga Satuan (AHSP)
Bidang Pekerjaan Umum.
2) Pedoman Harga Satuan Pemerintah
Daerah Kabupaten Merauke
3) Lampiran Peraturan Menteri PU No.
5/PRT/M/2010 tentang Pedoman Operasi
dan Pemeliharaan Jaringan Reklamasi
Rawa Pasang Surut
b. Komponen Biaya Operasi Irigasi Rawa
Pembagian pengelompokan komponen biaya
antara lain adalah:
1) Insentif pengamat, juru, PPA dan staf
2) Perjalanan dinas pengamat dan juru
pengairan (rapat koordinasi dan
pemantauan)
LAPORAN AKHIR PENILAIAN KINERJA DAN AKNOP DAERAH IRIGASI RAWA MALIND
36
kondisi rusak sehingga harus dilakukan rehabilitasi, namun saluran dan bangunan
dalam kondisi sedang sampai dengan baik dan berfungsi 51%-100% sehingga masih
mampu mengatur tata air pada sebagian daerah reklamasi rawa.
Kinerja jaringan kategori buruk menunjukkan bahwa jaringan reklamasi rawa
berfungsi baik dalam mengatur tata air atau pengelolan air pada sebagian daerah
reklamasi rawa tidak berfungsi karena saluran dan bangunan dalam kondisi rusak.
Dalam hal ini, walaupun tanggul pelindung dalam kondisi baik, namun saluran dan
bangunan sudah dalam kondisi rusak sehingga tidak mampu mengatur tata air atau
pengelolaan air di daerah reklamasi rawa tersebut. Gambar 3.3. menunjukkan
hubungan antara kinerja saluran dan bangunan serta tanggul pelindung dalam
menentukan kinerja jaringan reklamasi rawa.
Keterangan:
Kinerja baik
Kinerja sedang
Kinerja buruk
Gambar 3. 3. Penilaian Kinerja Jaringan Reklamasi Rawa
Sumber: Permen PU No. 05/PRT/M/2010
Berfungsi 76-100% (Pemeliharaan Rutin)
Berfungsi 51-75% (Pemeliharaan Berkala)
Berfungsi 1-50% (Rehabilitasi)
Tidak ada saluran/ Bangunan (Kajian Desain)
Saluran dan Bangunan
Berfungsi Baik (Pemeliharaan)
Rusak/ Tidak Berfungsi
Tanggul Pelindung
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
14
3) Operasional kantor (listrik, telepon, air,
ATK, bahan survei, dll.)
4) Operasional peralatan (sepeda motor,
genset, pemotong rumput , dll.)
4. Biaya Pemeliharaan Jaringan Irigasi Rawa
Komponen biaya pemeliharaan terdiri dari 2 (dua)
komponen yaitu:
a. Pemeliharaan Rutin
1) Pembersihan sampah di muka bangunan
air pada saluran
2) Pemotongan rumput pada saluran
3) Pembersihan saluran (tumbuhan air) pada
saluran
4) Pemeliharaan tanggul saluran
5) Pemeliharaan bangunan air (pembersihan,
pelumasan, dan pengecatan)
6) Pemeliharaan jembatan dan dermaga
(pengecatan dan perbaikan ringan)
7) Pemeliharaan jalan pada jalan inspeksi
dan jalan usaha tani
8) Pemeliharaan kantor dan rumah dinas
(termasuk perbaikan ringan)
9) Kalibrasi alat ukur
Interval dan frekuensi pemeliharaan rutin
dapat dilihat pada Tabel 2. Pemeliharaan Rutin
pada Peraturan Menteri PUPR No.
16/PRT/M/2015
b. Pemeliharaan Berkala
Komponen biaya pemeliharaan berkala
jaringan irigasi terdiri dari 7 (tujuh) komponen
yaitu:
1) pengangkatan lumpur pada saluran primer
pembuang, sekunder pemberi dan tersier;
2) perbaikan tanggul (longsor dan erosi)
pada tanggul pelindung (Jika ada);
3) perbaikan bangunan air (penggantian
yang rusak) pada saluran primer
pembuang, sekunder pemberi dan tersier;
4) perbaikan jembatan (penggantian yang
rusak) pada saluran primer pembuang,
sekunder pemberi dan tersier;
5) perbaikan jalan pada jalan inspeksi dan
jalan usaha tani;
6) perbaikan kantor dan rumah dinas
(rehabilitasi); atau
7) pengamanan jaringan berupa pemasangan
patok batas jalur hijau dan sempadan,
papan larangan, nomenklatur bangunan,
portal dan patok km.
Interval dan frekuensi pemeliharaan berkala
dapat dilihat pada Tabel 3. Pemeliharaan
Berkala pada Peraturan Menteri PUPR No.
16/PRT/M/2015.
c. Fasilitas dan Peralatan
Fasilitas dan peralatan diperlukan untuk
menunjang kegiatan operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi rawa. Untuk menyusun
kebutuhan fasilitas dan peralatan harus
didasarkan kebutuhan nyata di lapangan dari
sistem jaringan yang bersangkutan. Fasilitas
dan peralatan yang dimaksud bukanlah
merupakan bagian dari biaya operasi dan
pemeliharaan, tapi merupakan investasi yang
pendanaannya di luar biaya operasi dan
pemeliharaan. Fasilitas dan Peralatan lebih
rinci dapat dilihat pada Tabel 4. Fasilitas dan
Peralatan pada Peraturan Menteri PUPR No.
16/PRT/M/2015.
d. Kapasitas Kerja
Untuk dapat menghitung kebutuhan biaya
pemeliharaan, diperlukan standar kapasitas
kerja untuk pekerjaan. Kapasitas kerja lebih
rinci dapat dilihat pada Tabel 5. Kapasitas
Kerja pada Peraturan Menteri PUPR No.
16/PRT/M/2015
e. Luas wilayah kerja staf operasi dan
pemeliharaan jaringan irigasi rawa
Untuk DR Malind dengan luas areal layanan
3.000 Ha dan 12 buah pintu air diperlukan
personil sebanyak:
Pengamat Pengairan:1 orang + 3 staf.
Juru Pengairan: 2 orang
Petugas Pintu Air (PPA): 3 orang.
f. Kompetensi Petugas
Tabel 2. Kompetensi Petugas
Sumber: Permen PUPR No.16/PRT/M/2015
5. Biaya Operasi dan Pemeliharaan Keseluruhan
Biaya operasi dan pemeliharaan keseluruhan
jaringan irigasi rawa adalah:
Total Biaya O&P = O + PR + PB
Keterangan: O = Operasi; PR = Pemeliharaan
Rutin; PB = Pemeliharaan Berkala.
Hasil dan Pembahasan
Dari hasil survei lapangan dan inventarisasi data
selanjutnya dilakukan penilaian kinerja jaringan
irigasi rawa dan dapat dihitung biaya operasi jaringan
irigasi rawa.
1. Data Teknis DR Rawa Malind
a. Nama Sistem Irigasi: Daerah Irigasi Rawa
Malind
b. Instansi Pengelola: Balai Wilayah Sungai
Papua Merauke
c. Kecamatan/ distrik: Malind
d. Kabupaten: Merauke
e. Provinsi: Papua
2. Data Saluran Irigasi D.R Rawa Malind
a. Saluran Irigasi Utama Kumbe: 53.600m
b. Saluran Irigasi Utama Kurik 1:21.550m
c. Saluran Irigasi Utama Kurik 3:12.800m
41
5.3 Luas Wilayah Kerja Staf Operasi Dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Rawa Lebak
Kerapatan personil O&P di lapangan adalah sebagai berikut:
A. Pengamat pengairan
1 orang + 3 staf, dengan luas areal layanan: 3.000 – 25.000 Ha.
B. Juru pengairan
1 orang dengan luas areal layanan: 1.000 – 2.000 Ha.
C. Petugas pintu air
1 orang untuk melayani pintu air : 3-5 buah pintu air.
D. P3A: beberapa blok tersier.
5.4 Kompetensi Petugas
Kompetensi setiap petugas diuraikan dalam Tabel 6.
Tabel 6 Kompetensi Petugas
No. Jabatan Pendidikan Fasilitas
1. Pengamat Pengairan D3 Sipil Kantor, rumah, dan sepeda motor
2. Staf Pengamat SMP Sepeda motor
3. Juru Pengairan STM Rumah dan sepeda motor
4. Petugas pintu air SMP Rumah jaga dan sepeda motor
Catatan : Persyaratan kompetensi petugas ini untuk merekrut petugas
yang baru, petugas yang sudah ada di lapangan tetap terus difungsikan.
5.5 Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
A. Tanggung jawab
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004
tentang Sumber Daya Air bahwa operasi dan pemeliharaan jaringan tersier
menjadi tanggung jawab P3A.
B. Pembentukan P3A/GP3A/IP3A
Untuk dapat melaksanakan tanggung jawabnya melakukan operasi dan
pemeliharaan jaringan tersier, petani yang ada dalam beberapa blok tersier
membentuk P3A. Sementara itu dan untuk pelayanan tingkat sekunder dapat
dibentuk GP3A sebagai gabungan dari P3A dan untuk pelayanan jaringan
irigasi rawa lebak dapat dibentuk IP3A sebagai gabungan GP3A.
JDIH Kementerian PUPR
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
15
d. Saluran Irigasi Utama Kurik 5:10.300m
3. Data Bangunan Irigasi D.R Rawa Malind
a. Bangunan Pintu Air
Tabel 3. Bangunan Pintu Air
Pintu Air Posisi Pintu Air
Lintang Bujur
pintu sekunder 1 -8.337937° 140.263327°
pintu sekunder 2 -8.338347° 140.267667°
pintu primer 1 -8.331895° 140.256982°
pintu primer 2 -8.325410° 140.251894°
pintu primer 3 -8.313547° 140.242492°
pintu primer 4 -8.323260° 140.232957°
b. Bangunan Silang
Tabel 4. Bangunan Silang
No Posisi Bangunan Silang
Keterangan Lintang Bujur
d1 -8.349606° 140.247665° jembatan kayu besar
d2 -8.348379° 140.267213° gorong-gorong
d5 -8.341087° 140.273489° jembatan kayu
d23 -8.337970° 140.263413° ditutup karung pasir
d19 -8.337855° 140.262686° Jembatan kayu
d26 -8.325467° 140.251704° gorong-gorong
d12 -8.325377° 140.252083° gorong-gorong
d14 -8.321260° 140.248619° gorong-gorong
d16 -8.317671° 140.245767° gorong-gorong
d18 -8.308759° 140.239095° gorong-gorong
c. Saluran Masuk Tanpa Pintu:
Tabel 5. Saluran Masuk Tanpa Pintu
No Sal. Masuk Tanpa Pintu
Keterangan Lintang Bujur
d2 -8.348379° 140.267213° sekunder masuk
d3 -8.347853° 140.271932° sekunder masuk
d4 -8.341166° 140.273419° sekunder masuk
d11 -8.338869° 140.266343° sekunder masuk
d10 -8.337951° 140.269427° sekunder masuk
d13 -8.323242° 140.250267° sekunder masuk
d15 -8.320485° 140.247876° sekunder masuk
d30 -8.317704° 140.245909° sekunder masuk
d31 -8.313330° 140.242498° sekunder masuk
d32 -8.311937° 140.241320° sekunder masuk
d. Saluran Masuk Tanpa Pintu:
Tabel 6. Saluran Masuk Tanpa Pintu
No Sal. Masuk Tanpa Pintu
Keterangan Lintang Bujur
d2 -8.348379° 140.267213° sekunder masuk
d3 -8.347853° 140.271932° sekunder masuk
d4 -8.341166° 140.273419° sekunder masuk
d11 -8.338869° 140.266343° sekunder masuk
d10 -8.337951° 140.269427° sekunder masuk
d13 -8.323242° 140.250267° sekunder masuk
d15 -8.320485° 140.247876° sekunder masuk
d30 -8.317704° 140.245909° sekunder masuk
d31 -8.313330° 140.242498° sekunder masuk
d32 -8.311937° 140.241320° sekunder masuk
e. Saluran Masuk Berpintu
- Nomor: d7
- koordinat: LS-8.337795° BT
140.263306°
- Keterangan: Sal. Irigasi Sekunder Masuk
f. Kondisi Pintu Air
Tabel 7. Kondisi Pintu Air dan Usulan Pintu Air
Pintu Air Posisi Pintu Air
Keterangan Lintang Bujur
Usulan pintu air -8.347968° 140.271548° mencegah air pasang
laut masuk sal.irigasi
Usulan pintu air -8.336692° 140.272330° mencegah air pasang laut masuk sal. irigasi
pintu sekunder 1 -8.337937° 140.263327° rusak
pintu sekunder 2 -8.338347° 140.267667° rusak
pintu primer 1 -8.331895° 140.256982° berfungsi
pintu primer 2 -8.325410° 140.251894° rusak
pintu primer 3 -8.313547° 140.242492° rusak
pintu primer 4 -8.323260° 140.232957° berfungsi baik
Tabel 8. Data Kondisi Saluran
NO
Kondisi Saluran Keterangan
Lintang Bujur
d21 -8.348110° 140.269965° buruk, air laut masuk
d6 -8.337115° 140.271804° buruk, air laut masuk
d22 -8.336852° 140.271937° sangat buruk, air laut mengikis saluran
d8 -8.336260° 140.272713° sangat buruk, air laut mengikis saluran
d9 -8.334092° 140.274096° sangat buruk, air laut mengikis saluran
d20 -8.332086° 140.257098° batas air laut masuk
d109 -8.329376° 140.248849° ujung saluran primer
d108 -8.327225° 140.250727° tikungan saluran
d107 -8.326538° 140.250272° tikungan saluran
d111 -8.325596° 140.251961° kondisi cukup baik
d112 -8.325615° 140.251613° saluran kering
d29 -8.322540° 140.249604° kondisi cukup baik
d27 -8.313395° 140.242385° agak rusak
d33 -8.309011° 140.238895° saluran hampir kering
d24 -8.323379° 140.233230° dangkal berlumpur
d25 -8.325085° 140.233448° dangkal berlumpur
d26 -8.327442° 140.234273° dangkal berlumpur
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
16
6. Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi
Dalam menentukan rekomendasi terhadap
jaringan irigasi rawa, perlu dilakukan penilaian
kinerja jaringan irigasi rawa yang meliputi
saluran, bangunan dan tanggul pelindung. Hasil
penilaian kinerja jaringan irigasi ini disajikan
dalam Tabel 9. sampai dengan Tabel 14. berikut
ini.
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
17
Tabel 9. Data Dimensi Saluran
No. Tipe
Saluran Nama Saluran
Nomor
Registrasi
Panjang Saluran
(m)
Dimensi Rencana Dimensi Existing
Keterangan B (m) H (m) slope
dasar
slope
dinding
B
(m)
H
(m) slope
dasar
slope
dinding
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Utama Kumbe 53,600 10 2.5 0,0001 1:1
2 Utama Rawasari (Kurik 1) 21,550 10 2.5 0,0001 1:1
3 Utama Padang Raharja (Kurik 3) 12,800 10 2.5 0,0001 1:1
4 Utama Suka Maju (Kurik 5) 10,300 10 2.5 0,0001 1:1
Tabel 10. Kondisi Saluran
No. Tipe
Saluran Nama Saluran
Nomor
Registrasi
Panjang
Saluran (m)
Kondisi Saluran
Keterangan Penampang Basah Berm Tanggul
P1 P2 P3 P1 P1 P2 P2 P1 P2 P3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Utama Kumbe 53,600 4 2.83 1
2 Utama Rawasari (Kurik1) 21,550 4 2.78 1
3 Utama Padang Raharja (Kurik 3) 12,800 4 2.75 1
4 Utama Suka Maju (Kurik 5) 10,300 4 2.75 1
Tabel 11. Penilaian Kondisi Saluran
No. Tipe
Saluran Nama Saluran
Nomor
Registrasi
Panjang
Saluran
(m)
Kondisi Saluran Perhitungan Indeks Kondisi Saluran
Keterangan P1
Penampang
Basah
P2
Berm
P3
Tanggul
Penampang
Basah
(bobot=3)
Berm
(Bobot
=2)
Tanggul
(Bobot=1)
Indeks Kondisi
saluran
1 2 3 4 5 6 7 8 9=3x6 10=2x7 11=1x8 12=(9+10+11)/6 13
1 Utama Kumbe 53,600 4 2.83 1 12 5.66 1 3.11
2 Utama Rawasari (Kurik I) 21,550 4 2.78 1 12 5.56 1 3.09
3 Utama Padang Raharja (Kurik III) 12,800 4 2.75 1 12 5.5 1 3.08
4 Utama Suka Maju (Kurik V) 10,300 4 2.75 1 12 5.5 1 3.08
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
18
Tabel 12. Kondisi Bangunan
No. Tipe
Saluran
Nama Bangunan
Air
Nomor
Registrasi
Jenis
Struktur
Bangunan
Kondisi Bangunan Air
Ket Bangunan Air Utama Bangunan Air Penunjang
Lantai
Pondasi Dinding Sayap
Pintu
Ulir
Pintu
ayun
Pintu
Stop B1
Saringan
sampah
Hand
rail Gorong2 Peilschall B2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Utama Pintu Air Primer 1 1
(Kumbe) Pintu Air 2 4
Pintu Air 3 1
Pintu Air 4 1
gorong-gorong d2 2
2 Utama Pintu 5 1
(Kurik1) gorong-gorong d12 1
gorong-gorong d14 1
gorong-gorong d16 1
gorong-gorong d34 2
gorong-gorong E37 1
gorong-gorong N9 1
gorong-gorong E39 1
gorong-gorong E41 2
gorong-gorong E38 1
3 Utama Pintu 8 1
(Kurik 3) Pintu 9 1
Pintu 10 1
Pintu 11 1
Pintu 12 2
Pintu 13 2
4 Utama Pintu 14 2
(Kurik 5) Pintu 15 1
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
19
Tabel 13. Penilaian Kondisi Saluran dan Bangunan Air
PENILAIAN KONDISI SALURAN DAN BANGUNAN AIR
Desa : Kumbe, Rawasasi, Padang Raharja, Suka Maju Kecamatan : Malind Kab/Kota : Merauke Provinsi : Papua No Tipe
Saluran
Nama Saluran Nomor
Registrasi
Panjang Saluran (m) Indeks Kondisi
Saluran
Bobot Saluran Jumlah Indeks
Kondisi Saluran
Fungsi Saluran (%) Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8= 6 x 7 9 10
1 Utama Kumbe
53,600 3.11 3 9.33 22.25
2 Utama Rawasari (Kurik 1)
21,550 3.09 3 9.28 22.67
3 Utama Padang Raharja (Kurik 3)
12,800 3.08 3 9.25 22.92
4 Utama Suka Maju (Kurik 5)
10,300 3.08 3 9.25 22.92
Jumlah
12 37.11
No Tipe
Saluran
Nama Bangunan Nomor
Registrasi
Panjang Saluran (m) Indeks Kondisi
Bangunan
Bobot Bangunan Jumlah Indeks
Kondisi Bangunan
Fungsi Bangunan
(%)
Keterangan
Bang Utama Bang Penunjang
1 2 3 4 5 6 7 8= 6 x 7 9 10
1 Utama Kumbe
Pintu Air Gorong2 3.75 3 11.25 6.25
2 Utama Rawasari (Kurik 1)
Pintu Air Gorong2 2.22 3 6.67 24.78
3 Utama Padang Raharja (Kurik 3)
Pintu Air
1.33 3 4.00 49.67
4 Utama Suka Maju (Kurik 5)
Pintu Air
1.50 3 4.50 49.50
Jumlah
12 26.42
Jumlah Keseluruhan
24 63.53
Indeks Kondisi Saluran dan Bangunan
2.65 33.75
Rekomendasi Tindakan
Rehabilitasi
Tabel 14. Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi Rawa DR Malind
PENILAIAN KINERJA JARINGAN REKLAMASI RAWA DR MALIND
No Nama
Daerah
Reklamasi
rawa
Lokasi Luas
(Ha)
Saluran Bangunan Jaringan (Saluran+Bangunan) Tanggul pelindung Kinerja
jaringan
Reklamasi
rawa
Kab/Kota Kec. Desa Ko
ordi
nat
Panjang
Sal (m)
Indeks
Kondisi
Sal
Fungsi
Saluran
(%)
Jumlah
Bangunan
Indeks
Kondisi
Bangunan
Fungsi
Bangun
an
Indeks
Kondisi
jaringan
Fungsi
jaringan
Rekomendasi
tindakan
Fungsi Rekomenda
si tindakan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Kumbe Merauke Malind Kumbe
300 53,600 3.11 22.25 5 3.75 6.25 3.43 14.25 Rehabilitasi - - Buruk
2 Kurik 1 Merauke Malind Rawasari
1,000 21,550 3.09 22.67 10 2.22 24.78 2.66 33.56 Rehabilitasi - - Buruk
3 Kurik 3 Merauke Malind Padang
Raharja
900 12,800 3.08 22.92 6 1.33 49.67 2.21 44.79 Rehabilitasi - - Buruk
4 Kurik 5 Merauke Malind Suka Maju
1,042 10,300 3.08 22.92 2 1.50 49.50 2.29 42.71 Rehabilitasi - - Buruk
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
20
7. Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan
Pemeliharaan (AKNOP) Irigasi Rawa DR
Malind
Perhitungan dengan analisis volume masing-
masing jenis kegiatan dan dengan menggunakan
rumus-rumus yang tersedia beserta Harga Satuan
Bahan, Upah dan Peralatan (HSBUP) Distrik
Malind, Kabupaten Merauke Tahun Anggaran
2019 Dinas Pemerintah Kabupaten Merauke,
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang:
a. Hasil Perhitungan Biaya Operasi dan
Pemeliharaan
1) Biaya Operasi
a) Insentif:
pengamat: jumlah pengamat x
12 x Rp........./bln
juru: jumlah juru x 12 x
Rp........./bln
PPA: jumlah PPA x 12 x
Rp........./bln
staf pengamat: jumlah staf x
12 x Rp........./bln
b) Perjalanan dinas pengamat dan juru:
Pemantauan
- pengamat: jumlah
pengamat x frekuensi x
Rp….. /hr
- juru: jumlah juru x
frekuensi x Rp…../hr
Rapat (ke kabupaten/kota/
provinsi/BWS)
- pengamat: jumlah
pengamat x frekuensi x
Rp….. /hr
- juru: jumlah juru x
frekuensi x Rp…../hr
c) Operasional kantor
listrik: 12 x Rp......../bln
telepon: 12 x Rp......../bln
air: 12 x Rp......../bln
ATK: 12 x Rp......../bln
bahan survei: 12 x Rp......../bln
d) Operasional Peralatan
sepeda motor: jumlah sepeda
motor x 12 x Rp ....../bln
gen-set: jumlah gen-set x 12 x
Rp......./bln
pemotong rumput: jumlah
pemotong rumput x12xRp/bln
lain-lain: ....... x 12 x Rp.
............ /bln
2) Biaya Pemeliharaan
a) Biaya Pemeliharaan Rutin:
Pembersihan sampah di muka
bangunan air
Ps = Pembersihan sampah
di muka bangunan
air
n = jumlah bangunan
yang berfungsi
dalam satu skema
k = kapasitas (bh/hr)
f = frekuensi/thn
u = upah kerja/hari
(Rp/hr)
Pemotongan rumput
Pr = Pemotongan rumput
p = panjang tanggul (m)
l = lebar rata-rata
tumbuhan rumput
(m)
k = kapasitas (m2/hr)
f = frekuensi/thn
u = upah kerja/hari
(Rp/hr)
Pembersihan tanaman air
di saluran
Psal = Pembersihan
saluran
p = panjang saluran (m)
l = lebar rata-rata
tumbuhan rumput
(m)
k = kapasitas (m2/hr)
f = frekuensi/thn
u = upah kerja/hari
(Rp/hr)
Pemeliharaan Tanggul
Pt = Pembersihan saluran
p = panjang tanggul
yang rusak (m)
l = lebar rata-rata
tanggul yang rusak
(m)
k = kapasitas (m2/hr)
f = frekuensi/thn
u = upah kerja/hari
(Rp/hr)
Pemeliharaan Bangunan
Air
Pb = Pemeliharaan
bangunan air
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
21
n = jumlah bangunan
air
Hb = biaya bahan/
bangunan
f = frekuensi
u = upah kerja/hari
(Rp/hr)
Pemeliharaan Jembatan
Pjd = Pemeliharaan
jembatan
n = jumlah bangunan
air
Hb = biaya bahan/
jembatan atau
dermaga
f = frekuensi
u = upah/jembatan atau
dermaga
Pemeliharaan Jalan (Pj)
Pemeliharaan Bangunan
Kantor (PK)
Kalibrasi alat ukur
(tergantung spesifikasi
alat)
b) Biaya Pemeliharaan Berkala:
a) Pengerukan lumpur
b) Perbaikan tanggul
c) Perbaikan bangunan air
d) Perbaikan Kantor
e) Pengaman Jaringan
b. Biaya operasi dan pemeliharaan (O&P)
keseluruhan:
Total Biaya O&P=O+PR+PB
c. Hasil Perhitungan Biaya Operasi dan Pemeliharaan
1) Biaya Operasi
a) Insentif = Rp. 346.800.000
b) Perjalanan dinas pengamat dan Juru = Rp. 28.000.000
c) Operasional kantor = Rp. 32.400.000
d) Operasional Peralatan = Rp. 32.244.960 +
Sub Total = Rp. 440.244.960
2) Biaya Pemeliharaan Rutin:
Pembersihan sampah di muka bangunan air =Rp. 25.760.000
Pemotongan rumput =Rp. 330.120.000
Pembersihan tanaman air di saluran =Rp. 235.800.000
Pemeliharaan Tanggul =Rp. 55.020.000
Pemeliharaan Bangunan Air =Rp. 92.176.778
Pemeliharaan Jembatan =Rp. 58.400.650
Pemeliharaan Jalan =Rp. 56.450.520
Pemeliharaan Bangunan Kantor =Rp. 10.696.996
Kalibrasi Alat Ukur =Rp. 2.500.000 +
Sub Total =Rp. 866.924.944
3) Biaya Pemeliharaan Berkala:
a) Pengerukan Lumpur =Rp. 4.085.378.925
b) Perbaikan Tanggul =Rp. 393.527.876
c) Perbaikan Kantor =Rp. 31.063.118
d) Pengaman Jaringan =Rp. 170.875.000 +
Sub Total =Rp. 4.680.844.920
4) Biaya operasi dan pemeliharaan (O&P) keseluruhan =Rp.5.988.014.824
Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020
Kabupaten Merauke Provinsi Papua
22
Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penilaian kinerja jaringan
irigasi DR Malind adalah:
a. Jaringan irigasi rawa Kurik 1, buruk nilai
fungsi jaringan: 33,56%
b. Jaringan irigasi rawa Kurik 3, buruk nilai
fungsi jaringan: 44,79%
c. Jaringan irigasi rawa Kurik 5, buruk nilai
fungsi jaringan: 42,71%
d. Jaringan irigasi rawa Kumbe, buruk nilai
fungsi jaringan: 14,25%
Hal ini menunjukkan bahwa jaringan irigasi rawa
dalam mengatur tata air atau pengelolaan air tidak
berfungsi dengan baik karena saluran dan
bagunan air sebagian besar dalam kondisi rusak.
2. Biaya kegiatan operasi dan pemeliharaan irigasi
rawa DR. Malind Rp. 5.988.014.824 pertahun
dengan rincian sebagai berikut:
a. Biaya operasi=Rp.440.244.960
b. Biaya pemeliharaan rutin=Rp.866.924.944
c. Biaya pemeliharaan
berkala=Rp.4.468.844.824
d. Biaya operasi & pemeliharaan perHa =
Rp.1.996.005
e. Biaya O&P per-m’=Rp.60.947
3. Jaringan irigasi rawa Kurik 1, Kurik 3 dan Kurik
5, Kumbe memerlukan kegiatan rehabilitasi.
4. Perhitungan biaya pekerjaan rehabilitasi
diperlukan pengukuran volume secara langsung
kerusakan pada setiap bagian saluran dan
bangunan air di lapangan dan jenis kerusakannya.
5. Usulan Pembangunan Pintu air 1 dan 2 dalam
upaya mencegah air laut masuk ke saluran irigasi,
Pintu Air 1 (RP1) koordinat -8.34347968°-
140.271548° dan Pintu Air 2 koordinat -
8.336692°-140.272330°
Daftar Pustaka
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik
Indonesia No. 05/PRT/M/2010 tentang Pedoman
Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Reklamasi Rawa
Pasang Surut.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Republik Indonesia No. 16/PRT/M/2015
tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Rawa Lebak.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Republik Indonesia No. 29/PRT/M/2015
tentang Rawa.
Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No.
02/SE/M/2011 Perihal Pedoman Kinerja Jaringan
Reklamasi Rawa.
Harga Satuan Bahan, Upah dan Peralatan (HSBUP)
Distrik Malind, Kabupaten Merauke Tahun Anggaran
2019, Dinas Pemerintah Kabupaten Merauke, Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Jalan Trikora
Merauke, kode pos: 99613.
top related