penggunaan courselab sebagai media pembelajaran...
Post on 06-Feb-2018
227 Views
Preview:
TRANSCRIPT
2
1. Pendahuluan
Mutu pendidikan dipengaruhi oleh beberapa hal terutama ketersediaan
fasilitas belajar, pemanfaatan waktu, dan penggunaan metode belajar. Pada
pelaksanaan pembelajaran di kelas guru harus mampu memilih metode
pembelajaran yang tepat,karena cara guru dalam menyampaikan materi
pelajaran sangat mempengaruhi kelancaran proses pembelajaran dan minat
siswa terhadap materi pelajaran yang pada akhirnya akan berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa [1].
Hasil dari pengamatan yang dilakukan di SMP KANISIUS
GIRISONTA dalam penyajian materinya kebanyakan guru masih
menggunakan model pembelajaran konvensional. Proses pembelajaran
konvensional ini menyebabkan proses pembelajaran berlangsung satu arah
karena dalam proses pembelajarannya belum melibatkan siswa. Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan di dalam kelas diperoleh bahwa siswa
cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Siswa cepat bosan karena
dalam penyampaian materinya hanya dengan ceramah. Kebosanan tersebut
menyebabkan siswa tidak fokus lagi terhadap materi yang diberikan guru
sehingga siswa akan mencari kesibukan sendiri untuk mengatasi
kebosanannya. Berbagai macam kegiatan yang dilakukan siswa untuk
mengatasi kebosanannya antara lain berbicara dengan teman sebangkunya,
melamun sendiri, dan tak jarang bermain handphone.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu dikembangkan model
mengajar atau media pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara
lebih aktif baik secara fisik maupun mental selama proses pemebelajaran
sehingga proses pembelajaran akan semakinmenarik. Penggunaan media
pembelajaran adalah salah satu usaha yang dilakukan oleh guru dalam
mengembangkan potensi dan minat belajar siswa. Fungsi utama media
pendidikan adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi
iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh
guru[2].
Dari kajian-kajian tersebut maka maka peneliti mencoba menerapkan
proses pembelajaran menggunakan media Courselab sebagai sumber belajar
dan menggunakan metode snowball throwing sebagai model pembelajaran
untuk dapat membuat siswa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran
sehingga proses belajar nantinya tidak bergantung pada guru lagi serta tidak
menyebabkan siswa bosan dan pada akhirnya akan dapat memaksimalkan
hasil belajar siswa. CourseLab merupakan aplikasi pembuat bahan ajar
interakatif yang mudah serta menarik.Software ini memiliki fungsi
membantu siswa dalam memahami konsep dari materi yang di sampaikan
serta dapat menghadirkan bahan ajar yang tidak bisa dihadirkan secara
langsung seperti dalam bentuk video, gambar dan animasi yang dapat
menarik perhatian siswa [3]. Snowball Throwing merupakan salah satu
model pembelajaran aktif (active learning) yang dalam pelaksanaannya
banyak melibatkan siswa. Peran guru di sini nantinya hanya sebagai
pemberi arahan awal mengenai topik pembelajaran dan selanjutnya
penertiban terhadap jalannya pembelajaran[4].
3
2. Kajian Pustaka
Nuryadin dalam penelitiannya membahas tentang Aplikasi Software
CourseLab Untuk Implementasi Model Pembelajaran Interactive Problem
Solving Pada Mata Kuliah Matematika, Studi kasus pada Universitas
Negeri Yogyakarta. Salah satu tujuan penelitian ini adalah menganalisa
implementasi model pembelajaran Interactive Problem Solving pada mata
kuliah matematika dalam kaitannya dengan peningkatan prestasi belajar
mahasiswa. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan media
CourseLab pada model pembelajaran interaktif terbukti dapat meningkatkan
prestasi belajar mahasiswa[5].
Azizah dalam penelitiannya membahas tentang Pengembangan bahan
Ajar Berbasis Multimedia Interaktif dengan Memanfaatkan CourseLab 2.4
pada Materi Listrik Dinamis untuk membantu Menigkatkan Pemahaman
Konsep Siswa SMA kelas X. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
bahan ajar berbasis multimedia interkatif dalam mata pelajaran Fisika. Hasil
dari penelitian ini adalah adanya peningkatan motivasi belajar siswa sebesar
25% dari kondisi awal dan tingkat pemahaman pada materi tersebut[6].
Penelitian kali ini peneliti mengimplementasikan CourseLab sebagai
media pembelajaran di tingkat SMP. Perbedaan penelitian ini dari penelitian
sebelumnya adalah penerapan model pembelajaran snowball Throwing.
Dengan penerapan ini diharapkan hasil yang dicapai sesuai dengan
penelitian-penelitian terdahulu yaitu dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa untuk tingkat SMP.
Hasil belajar/prestasi belajar merupakan kemampuan yang dimiliki
siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang
diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat
diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat
memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa [7].
Hasil belajar merupakan tingkat penguasaan individu terhadap materi
pembelajaran sebagai akibat dari perubahan perilaku setelah mengikuti
proses belajar mengajar berdasarkan tujuan pengajaran yang ingin
dicapai[7]. Prestasi belajar adalah kecakapan nyata yang dapat diukur
langsung dengan suatu alat dalam hal ini tes. Prestasi belajar adalah hasil
yang dicapai murid dalam suatu mata pelajaran tertentu dengan
menggunakan tes standar sebagai alat pengukur keberhasilan seorang siswa.
Indikator keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari prestasi
belajar siswanya. Bila prestasi belajar siswa tinggi, maka dapat dikatakan
proses belajar mengajar yang dilakukan berhasil, demikian pula sebaliknya
apabila prestasi belajar siswa rendah maka proses belajar mengajar kurang
berhasil[7]. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar merupakan hasil belajar setelah mengikuti program
pembelajaran yang dinyatakan dengan skor atau nilai. Pengukuran akan
pencapaian prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran ialah
diharapkan adanya peningkatan prestasi belajar dalam materi yang
diajarkan.
4
Media pembelajaran adalah segala segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan peserta
didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran secara efektif[8]. Media pembelajaran
merupakan segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pembelajar
sehingga mendorong terjadinya proses belajar[8]. Menurut beberapa
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran). Sehingga dengan media pembelajaran diharapkan dapat
merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan
belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Motivasi belajar adalah keinginan siswa untuk mengambil bagian
dalam proses pembelajaran. Siswa pada dasarnya termotivasi untuk
melakukan suatu aktivitas untuk dirinya sendiri karena ingin mendapatkan
kesenangan dari pelajaran tersebut [9].Hakikat motivasi belajar adalah
dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk
mengadakan perubahan tingkah laku. Pada umunya motivasi dari seseorang
siswa dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu: (1) Adanya hasrat keinginan
belajar (2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) Adanya
harapan dan cita-cita masa depan, Adanya perhatian terhadap pembelajaran,
dan (4) Adanya kegiatan yang menarik dalam pembelajaran ,(5) Adanya
lingkungan belajar yang kondunsif [10]. Indikator dari motivasi belajar dari
seseorang siswa dapat dilihat dari: (1) Kesenangan siswa terhadap
pembelajaran (2) Kemauan siswa selama mengikuti pembelajaran, (3)
Adanya perhatian terhadap pembelajaran, dan (4) adanya peningkatan
prestasi setelah mengikuti pembelajaran [11]. Dari beberapa pendapat di
atas dapat disimpulkan bahawa motivasi belajar merupakan suatu keinginan
siswa untuk ikut serta dalam proses pembelajaran. Hal tersebut timbul
karena adanya perasaan atau rasa senang terhadap pelajaran tersebut
sehingga akan mendorong siswa untuk terus giat belajar.
CourseLab merupakan piranti lunak, digunakan untuk menyusun
bahan ajar multimedia berbasis e-Learning (authorings tools e-learning)
yang powerful dan mudah digunakan. CourseLab menawarkan lingkungan
WYSIWYG (What You See Is What You Get) yang bebas dari pemrograman
untuk menghasilkan bahan ajar interaktif yang dapat di publikasikan di
Internet, Learning Management Systems (LMS), serta CD-ROM. Aplikasi
Courselab 2.4 merupakan aplikasi gratis yang dapat digunakan untuk
membuat bahan ajar. Dengan menggunakan aplikasi ini kita dapat membuat
sebuah bahan ajar yang nantinya dapat diintegrasikan dengan Learning
Management System berbasis web. Penggunaan aplikasi CourseLab 2.4
hampir sama dengan penggunaan aplikasi Microsoft Powerpoint, sehingga
para pengajar yang sudah terbiasa membuat bahan ajar menggunakan
Microsoft Powerpoint tidak akan menemukan kesulitan di dalam pembuatan
bahan ajar menggunakan CourseLab 2.4 ini. Beberapa keunggulan aplikasi
5
CourseLab 2.4diantaranya : 1) Freeware, 2) Menu dan navigasi yang
mudah, 3) Layout aplikasi sama dengan powerpoint, 4) Dapat di export
kedalam bentuk Scoorm 1.2 LMS, 5) Dapat dipublikasikan ke dalam LMS,
6) Dapat dipublikasikan ke dalam auto run - play CD, 7) Banyak template
yang sudah disediakan, 8) Banyak object yang dapat ditambahkan, 9) Dapat
langsung ditambahkan soal interaktif di dalamnya [3].
Pengertian Snowballsecara etimologi berarti bola salju, sedangkan
throwing artinya melempar.S nowball Throwingsecara keseluruhan dapat
diartikan melempar bola salju.Bola salju yang dimaksud merupakan kertas
yang berisi pertanyaan yang dibuat oleh siswa kemudian dilempar kepada
temannya sendiri untuk dijawab. Snowball Throwing merupakan salah satu
model pembelajaran aktif (activelearning) yang dalam pelaksanaannya
banyak melibatkan siswa [12].Peran guru di sini hanya sebagai pemberi
arahan awal mengenai topik pembelajaran dan selanjutnya penertiban
terhadap jalannya pembelajaran. Snowball throwing dapat diartikan sebagai
model pembelajaran yang menggunakan bola pertanyaan dari kertas yang
digulung bulat berbentuk bola kemudian dilemparkan secara bergiliran di
antara kelompok [4].
3. Metode Penelitian
Penelitian ini diarahkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa,
yakni menitikberatkan pada penggunaan media CourseLab dengan model
Snowball Throwingdalam proses pembelajaran TIK di SMP Kanisius
Girisonta dalam meningkatkan hasil belajar siswa tersebut. Mertode yang
digunakan daalam penelitian ini adalah metode eksperiment. Penelitian
eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan
(treatment) tertentu terhadap subjek penelitian yang
bersangkutan[13].Penelitian eksperimen ini peneliti menggunakan desain
eksperimen Nonequivalent Control Group Design.
Tabel 1. Nonequivalent Control Group Design.
Kelompok
(Group) Pretest Treatment Posttest
Kelas Eksperimen O1 X O2
Kelas Kontrol O3 - O4
Keterangan :
Kelas
eksperimen
: Kelompok siswa yang mendapatkan treatment
(Pembeajaran dengan menggunakan media
CourseLab dengan model Snowball Throwing).
Kelas
kontrol
: Kelompok siswa yang tidak diberikan
perlakuan (pembelajaran secara konvensional).
O1 : Tes awal kelompok eksperimen sebelum
diberikan treatment.
O2 : Tes akhir kelompok eksperimen setelah
diberikan treatment.
6
O3 : Tes awal kelompok kontrol sebelum diberikan
treatment.
O4 : tes akhir kelompok kontrol.
X : treatment yang diberikan pada kelompok
eksperimen.
- : tidak adanya perlakuan pada kelompok kontrol
Sebelum diberi perlakuan, kedua kelompok kelas diberikan pretest
terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada
masing-masing kelas. Setelah diberikan perlakuan pada masing-masing
kelas, selanjutnya dilakukan posttest untuk mendapatkan nilai hasil belajar
akhir yang kemudian akan dapat memperlihatkan hasil belajar dengan media
CourseLab dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian ini dilakasanakan melalui tiga tahap, yaitu (1) tahap
persiapan, (2) tahap pelaksanaan dan (3) tahap pengolahan dan analisis
data.Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi observasi,
penentuan sampel, studi literatur, penyusunan instrumen dan perancangan
media. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran, perangkat pembelajaran yang ada di sekolah tempat
penelitian yang akan dilaksanakan sehingga nantinya hasil dari observasi ini
digunakan untuk menentukan materi, instrumen penelitian, dan memilih
sampel dari populasi. Sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah kelas
VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIB sebagai kelas
kontrol.Kelas-kelas tersebut dipilih atas rekomendasi dari guru yang
bersangkutan. Studi literatur dilakukan untuk memperoleh teori mengenai
permasalahan yang akan diteliti sehingga nantinya dapat mempermudah
dalam memperoleh informasi-informasi yang digunakan dalam penelitian.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian berupa lembar
observasi aktivitas siswa dan Soal Test. Aktivitas siswa dalam peneltian ini
diamati untuk melihat aktivitas seberapa besar siswa ikut serta dalam proses
pembelajaran. Indikator aktivitas siswa yang diamati dalam kelas menurut
Paul B. Diedrich dalam Sardiman adalah (1) Visual Activities, siswa
memperhatikan tampilan yang diberikan, (2) Oral activities, siswa
berpendapat, bertanya atau berdiskusi, (3) Writing activities, siswa mencatat
atau menyalin, (4) Listening activities, siswa menengarkan dan
memperhatikan informasi yang disampaikan, (5) Emotional activities, siswa
antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran[14].
Tabel 2.Indikator aktivitas siswa
NO Indikator Skor
0:(Tidak) 1:(Ya)
1 Memperhatikan tampilan yang diberikan
2 Memberikan pendapat, bertanya atau berdiskusi
3 Mencatat atau menyalin informasi yang diberikan.
4 Mendengarkan dan memperhatikan informasi yang
disampaikan guru
5 Antusias dan bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran
[14]
7
Perancangan media dalam penelitian ini menggunakan media
Courselab.Isi materi dari media pemebelajaran harus sesuai dengan silabus
dan RPP sehingga nantinya tujuan dari proses pembelajaran tercapai. Hasil
dari peracangan media menggunakan Courselab kemudian di cek oleh guru
TIK SMPK Grisonta untuk penyesusian konten terhadap materi yang akan
diajarkan.
Tahap kedua yaitu tahap Pelaksanaan. Kegiatan yang akan dilakukan
pada tahap ini adalah memberikan tes awal (pretest) kepada kelas kontrol
dan kelas eksperiment. Setelah pretest dilakukan kemudian memberikan
perlakuan (treatment) kepada kelas Ekperimen dan kelas Kontrol. Perlakuan
(treatment)yang diberikan berupa penggunaan media Courselabdengan
model Snowball Throwingpada kelas eksperimen dan menggunakan media
konvensional pada kelas kontrol. Setelah treatment dilakukan, langkah
selanjutnya adalah memberikan tes akhir (postest) kepada kelas kontrol dan
kelas eksperimen dengan maksud untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Tabel 4.Tahapan Kegiatan Pembelajaran
NO STRUKTUR KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
1 Pendahuluan
Apresiasi Mengecek kehadiran peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru menanyakan kepada peserta didik
tentang materi minggu lalu
3 menit
2 Kegiatan inti
Membagi siswa kedalam kelompok yang
beranggotakan 5-6 orang.
Guru menjelaskan pentingnya penggunaan
internet saat ini.
Guru membagi topik bahasan yang akan di diskusikan ke dalam kelompok.
Didalam kelompok siswa berdiskusi
membahas topik materi yang telah tersedia
di Courselab.
Setiap siswa membuat pertanyaan
berdasarkan topic bahasan.
Hasil dari diskusi di tulis di selembar kertas
yang kemudian kertas tersebut di bentuk
seperti bola dan dilempar ke depan untuk di
ambil kelompok lain.
Siswa mendiskusikan kembali pertanyaan-pertanyaan yang di dapat dari kelompok lain
dengan menggunakan media CourseLab.
2 menit
5 menit
2 menit
20 menit
3 menit
2 menit
20 menit
Evaluasi Guru mengecek hasil pengamatan dan
diskusi ke setiap kelompok
Siswa mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas.
3menit
20 menit
3 Penutup Melakukan refleksi bersama terhadap
pembelajaran yang sudah dilakukan
Menarik kesimpulan tentang materi
pembelajaran
5 menit
8
Pembelajaran menggunakan media Courselab dengan metode
Snowball Throwing terdiri dari beberapa langkah sebagai berikut: (1) Guru
membagi siswa dalam kelompok kelompok heterogen berdasarkan
kemampuan dan jenis kelamin. Setelah kelompok terbentuk guru meminta
perwakilan dari tiap-tiap kelompok untuk maju kedepan guna mendapatkan
penjelasan-penjelasan mengenai kegiatan pembelajaran. (2)Perwakilan dari
tiap kelompok kembali ke kelompok asal kemudian menjelaskan kembali
apa yang telah di sampaikan oleh guru kepada teman kelompoknya. (3) Tiap
kelompok melakukan diskusi berdasarkan topik yang telah diberikan. Dalam
diskusi ini siswa membuat pertanyaan-pertanyaan berdasarkan topik materi
yang diberikan dan telah tersedia di dalam media courselab yang ada pada
komputer tiap kelompok.Materi yang tersedia berupa video penjelasan
mengenai materi. (4) Hasil dari diskusi tersebut ditulis di selembar kertas
dan diremas hingga membentuk seperti bola kemudian melempar bola
kertas ke depan kelas untuk di ambil kelompok lain. (5)Masing-masing
kelompok berdiskusi kembali untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
didapat dari kelompok lain. Cara kelompok berdiskusi adalah dengan
mencari jawaban pada materi yang telah tersedia di media courselab
kemudia menuliskan jawaban tersebut di selembar kertas. (6) Setelah selesai
menjawab pertanyaan tersebut tiap kelompok membacakan hasil diskusi
yang berupa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kelompok lain.
Tahap ketiga yaitu pengolahan dan analisis data. Kegiatan yang
dilakukan pada tahap ini adalah mengolah data hasil pretest dan
postest.Membandingkan hasil tes antara sebelum diberikan perlakuan dan
setelah diberikan perlakuan guna melihat dan menentukan apakah terdapat
peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan Courselabdengan
model Snowball Throwing. Menghitung atau mengolah skor aktivitas belajar
siswa untuk mengukur aktivitas siswa selama proses pembelajaran di dalam
kelas dan menghitung skor dari angket motivasi belajar siswa.Pengolah data
angket/kuisioner dalam penelitian ini menggunakanskala likert dengan
rumusan sebagai berikut [14]: Menghitung data hasil kuisioner diberikan 4
pilihan jawaban dan skornya, dengan ketentuan: (1) Sangat Setuju dengan
skor 4; (2) Setuju dengan skor 3, (3) Tidak Setuju dengan skor 2 dan (4)
Sangat Tidak Setuju dengan skor 1. Indikator pertnayaan untuk angket
motivasi belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5.Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa
NO Aspek Motivasi No Butir Soal
1 Kesenangan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan media CourseLab.
1,2,14, 15, 12
2 Antusiasme/kemauan siswa selama mengikuti
proses pembelajaran.
3,7, 8, 10, 13
3 Perhatian siswa terhadap pembelajaran. 4, 5, 9
4 Peningkatan pemahaman. 6, 11
Rumus perhitungan persentase = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100%
9
Langkah selanjutnya adalah memberikan kesimpulan berdasarkan
hasil yang diperoleh dari pengolahan data.Langkah terakhir dalam tahap ini
adalah pembuatan laporan penelitian berdasarkan hasil yang diperoleh
selama penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode observasi,angket dan tes.Metode
observasi dilakukan sebelum melakukan penelitian untuk mengamati
kondisi lingkungan sekolah, aktivitas siswa di dalam kelas dan perangkat-
perangkat pembelajaran yang digunakan oleh guru seperti RPP dan silabus
serta fasilitas-fasilitas yang ada dalam sekolah tersebut. Metode tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi belajar untuk mengukur
pencapaian penguasaan materi siswa.
4. Pembahasan
Dari hasil observasi yang telah dilakukan menunjukan bahwa proses
pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan dikelas lebih didominasi oleh
guru, yaitu guru menjelaskan dan siswa sebagai pendengar. Model
pembelajaran ini menyebabkan proses pembelajaran hanya berjalan satu
arah dan kurang melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Di
dalam kelas siswa lebih cenderung diam dan hanya mendengar penjelasan
dari guru.Dari hasil observasi juga menujukan bahwa fasilitas yang ada
disekolah kurang dimanfaatkan secara maksimal.
Pada pertemuan pertama siswa dibimbing untuk mengakses materi
pertama dengan pokok bahasan pengenalan Ms. Excel.Karena keterbatasan
perangkat komputer dalam Lab maka tiap komputer digunakan oleh 2 siswa.
Pada pertemuan pertama ini siswa dapat memahami setiap menu dan icon
pada Microsoft excel beserta dengan fungsinya. Diakhir pertemuan guru
meminta siswa untuk mengakses materi yang kedua mengenai „Penggunaan
Rumus dan Fungsi dalam Ms Excel‟ yang kemudian akan didiskusikan pada
pertemuan kedua. Tugas tersebut diberikan dengan tujuan untuk memotivasi
agar siswa tetap giat belajar.
Pada pertemuan kedua siswa diminta untuk berdiskusi dengan teman
sebangkunya tentang materi yang sudah mereka pelajari sebelumnya
dirumah. Pada pokok bahasan ini siswa sudah disediakan materi beserta
contoh dan latihan soal yang dilengkapi dengan video tutorial.Di dalam
materi ke-dua ini terdapat video tutorial tentang penggunaan rumus dan
fungsi. Video dalam media pembelajaran ini dapat membantu siswa dalam
memahami bagaimana mengaplikasikan rumus dan fungsi secara benar di
microsotft excel. Dengan adanya media pembelajaran dan proses diskusi ini
siswa diberikan kesempatan untuk mengeskplorasi kemampuan yang
dimiliki tiap siswa. Hal ini juga memberikan efek positif karena jika siswa
merasa kesulitan mereka bisa langsung menanyakan kepada teman
sebangkunya atau kepada pengajar.
Pada pertemuan selanjutnya diterapkanya metode Snowball Throwing
dengan mengkolaborasikan dari penggunaan media Courselab. Langkah
pertama yang dilakukan pada saat pelaksaan pembelajaran dengan media
Courselab model Snowball Throwing adalah mengenalkan kembali kepada
10
siswa tentang media pembelajaran yang akan dipakai. Tujuan dari kegiatan
ini adalah untuk mengenalkan suatu media pembelajaran yang akan dipakai
sehingga dari kegiatan ini akan menumbuhkan rasa ketertarikan akan media
tersebut. Selanjutnya menjelaskan dengan menyajikan informasi-informasi
tentang materi yang akan diajarkan dengan media Courselab dan materi
yang di ajarkan adalah “Pengenalan Internet”. Kegiatan ini bertujuan untuk
merangsang pemahaman-pemahaman siswa tentang materi yang akan di
ajarkan. Gambar 1.Tampilan Materi.
Kegiatan selanjutnya adalah guru membentuk 5 kelompok yang
beranggotakan 5-6 siswa. Jumlah kelompok yang dibentuk disesuaikan
dengan jumlah topik bahasan yang akan didiskusikan ditiap kelompok.
Kelompok dibentuk secara heterogen yaitu berdasarkan jenis kelamin dan
tingkat akademik siswa. Hal ini bertujuan agar kemampuan dari masing-
masing kelompok sama dan tidak ada yang mendominasi. Setelah
pembagian kelompok selesai dan siswa telah berkumpul pada tiap
kelompok, maka masing-masing kelompok menunjuk salah satu dari
anggota kelompok untuk maju kedepan guna mendapatkan penjelasan
mengenai jalannya kegiatan yang ada akan dilaksanakan dalam kelompok.
Ketika pemberian penjelasan pada perwakilan kelompok selesai maka tugas
dari perwakilan kelompok tersebut adalah menjelaskan kembali apa yang
sudah dijelaskan oleh guru kepada tiap-tiap anggota kelompok.
Tahap selanjutnya yaitu siswa berdiskusi membahas materi yang
sudah tersedia dimedia Courselab pada komputer yang ada ditiap kelompok.
Selama berdiskusi setiap kelompok diwajibkan membuat pertanyaan-
pertanyaan berdasarkan topik yang mereka dapat. Kegiatan-kegiatan
berdiskusi ini diamati guru secara langsung untuk melihat dan mengevaluasi
aktivitas atau kegiatan yang dilakukan siswa, sehingga ketika ada siswa
yang kurang ikut serta dalam proses pembelajaran maka akan langsung
ditegur secara langsung.
11
Gambar 2.Kegiatan diskusi siswa
H
Setelah berdisksusi untuk membuat pertanyaan selesai maka tiap
kelompok diwajibkan menulis daftar pertanyaan tesebut pada satu lembar
kertas yang sudah disediakan. Kertas yang berisikan daftar pertanyaan
kemudian diremas sampai membentuk seperti bola. Selanjutnya bola kertas
yang berbentuk bola tersebut di lempar kedepan kelas dan perwakilan dari
tiap kelompok maju kedepan kelas untuk mengambil bola kertas yang
berisikan daftar pertanyaan. Kegiatan melempar bola kertas ini membuat
siswa semangat. Dalam mengambil bola kertas dilakukan secara acak, jika
kelompok mendapatkan bola kertas yang dibuat oleh kelompoknya sendiri
maka bola kertas itu akan segera ditukar kepada kelompok lain.
Tahap berikutnya adalah perwakilan dari tiap kelompok yang sudah
mengambil bola kertas dari kelompok lain menyampaikan isi kertas yang
tersebut kepada anggota kelompoknya. Kemudian soal-soal tersebut
didiskusikan untuk mancari jawaban dari soal yang didapat dari kelompok
lain dengan menggunakan media Courselab. Hasil dari diskusi di tulis pada
selembar kertas yang sudah di sediakan, hasil dari diskusi dalam kelompok
berupa jawaban-jawaban atas pertanyaan yang didapat dari kelompok lain.
Gambar 4.Kegiatan Diskusi Menjawab Soal
Setelah hasil diskusi selesai maka perwakilan kelompok yang telah
ditunjuk memaparkan hasil diskusinya yaitu menjawab pertanyaan-
pertanyaan dari kelompok lain. Kegiatan ini dilakukan sampai semua soal
terjawab dan bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi
yang diberikan. Setelah semua soal terjawab guru akan menyimpulkan dan
12
mengevaluasi materi-materi yang sudah diberikan kepada siswa dengan
tujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami materi.
Diterapkannya model pembelajaran Snowball Throwing dengan
memanfaatkan Courselab sebagai media pembelajaran dapat membuat
siswa lebih berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Siswa yang dalam
proses pembelajaran sebelumnya cenderung diam tapi dengan menerapkan
model pembelajaran Snowball Throwing siswa menjadi lebih aktif. Proses
kegiatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dapat dilihat pada
Tabel 6. Tabel 6.Presentase Aktivitas Belajar Siswa
No Indikator Kelas
Kontrol Eksperimen
1 Memperhatikan tampilan yang diberikan 57.14 % 71.43 %
2 Menyatakan pendapat, bertanya dan
berdiskusi
53.57 % 85.71 %
3 Mencatat atau menyalin informasi yang
diberikan
60.71 % 82.14 %
4 Mendengar dan memperhatikan informasi
yang disampaikan guru
53.57 % 78.57 %
5 Antusias dan bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran
60.71 % 82.14 %
Total 57.14% 80.00 %
Tabel 7.Kriteria Penilaian
No Skala Interval Kriteria
1 81- 100 % Sangat Baik
2 61-80 % Baik
3 41-60 % Cukup
4 21-40 % Rendah
5 0-20 % Sangat Rendah
Dari Tabel 6 menujukan presentase aktivitas belajar siswa pada kelas
kontrol dan kelas eksperiemen. Keseluruhan presentase aktivitas belejar
kelas kontrol sebesar 57.14 % dan kelas eksperimen sebesar 80.00 %.
Setelah dimasukan pada Tabel 7 yaitu tentang kriteria penilaian maka
aktivitas belajar siswa kelas kontrol berada pada kriteria cukup dan kelas
eksperimen masuk pada kriteria baik.
Indikator keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil
belajar siswanya. Bila hasil belajar siswa tinggi, maka dapat dikatakan
proses belajar mengajar yang dilakukan berhasil, demikian pula sebaliknya
apabila prestasi belajar siswa rendah maka proses belajar mengajar kurang
berhasil [7]. Di dalam penelitian ini pelaksanakaan pembelajaran dengan
memberi perlakuan media Courselab pada kelas eksperimen dengan metode
Snowball Throwing diukur menggunakan tes meningkat sebesar 5.4% yaitu
dari 7.21 menjadi 7.75. Dari uraian tersebut disimpulkan bahwa
13
pembelajaran menggunakan media Courselab dengan metode Snowball
Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Menurut Linda S. Lumsden dalam Hariyadi motivasi belajar adalah
keinginan siswa untuk mengambil bagian di dalam proses pembelajaran.
Siswa pada dasarnya termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas untuk
dirinya sendiri karena ingin mendapatkan kesenangan dari pelajaran
tersebut[9]. Indikator yang dapat memperlihatkan motivasi siswa
diantaranya yaitu adanya hasrat keinginan belajar dan adanya perhatian
terhadap pembelajaran[11]. Menurut Hermine Marshall dalam Suyanto
salah satu indikator motivasi belajar dari seseorang siswa dapat dilihat dari
kemauan siswa selama mengikuti pembelajaran[11]. Di dalam penelitian ini
disamping hasil belajar siswa yang meningkat, kelebihan-kelebihan lain dari
penggunaan media Courselab adalah dapat memotivasi siswa. Hal ini dapat
ditunjukkan dari beberapa indikator memotivasi siswa yang telah diukur
selama proses pembelajaran dengan menggunakan media Courselab. Aspek
yang diukur berdasarkan dalam ranah melihat motivasi belajar siswa adalah
kesenangan, antusias, perhatian, dan pemahaman. Maksud dari aspek
kesenangan siswa di sini adalah kesenangan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran dengan menggunakan media courselab. Maksud dari antusias
adalah keinginan atau kemauan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran. Maksud dari aspek perhatian adalah adanya keinginan siswa
dalam memperhatikan apa yang di jelaskan guru dengan menggunakan
media Courselab. Kemudian maksud dari aspek pemahaman adalah adanya
pemahaman terhadap materi yang diajarkan oleh guru dengan menggunakan
media Courselab. Aspek-apsek tersebut diterjemahkan kedalam beberapa
pertanyaan quisioner dan kemudian pertanyaan tersbut dijawab oleh siswa.
Hasil dari perhitungan angket motivasi siswa dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7.Hasil Perhitungan Pertanyaan Angket
1 14 18 10 17 59 98.33
2 18 18 11 6 53 88.33
3 15 13 10 8 46 76.67
4 17 15 8 6 46 76.67
5 16 14 9 7 46 76.67
6 17 16 12 6 51 85.00
7 15 18 8 7 48 80.00
8 16 17 9 8 50 83.33
9 17 15 9 7 48 80.00
10 16 14 8 7 45 75.00
11 16 15 11 6 48 80.00
12 18 18 9 6 51 85.00
13 14 15 9 7 45 75.00
14 19 18 11 7 55 91.67
15 16 16 8 7 47 78.33
16 15 17 9 7 48 80.00
17 15 17 9 7 48 80.00
18 18 18 10 7 53 88.33
19 17 17 10 6 50 83.33
20 19 16 10 7 52 86.67
21 19 19 12 6 56 93.33
22 13 16 10 8 47 78.33
23 13 16 9 6 44 73.33
24 16 17 9 5 47 78.33
25 15 14 8 6 43 71.67
26 14 16 9 6 45 75.00
27 15 15 11 5 46 76.67
28 17 13 9 6 45 75.00
Indikator Pertanyaan
Kesenangan Antusias Perhatian Pemahaman
% 80.36 80.5 76.5 81.7
1298450 451 267 194SKOR
NO Absen SKOR %
14
Secara persentase yang ditunjukan Tabel 7, indikator motivasi yang
berhubungan dengan kesenangan terhadap pembelajaran sebesar 80,36 %,
antusiasme/kemauan/keinginan siswa dalam mengikuti pembelajaran
sebesar 80,5%, perhatian siswa selama mengikuti pembelajaran sebesar
76,5%, dan pemahaman terhadap materi yang diajarkan sebesar 81,7%. Dari
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan media
Courselab membuat siswa merasa senang, membuat antusias siswa dalam
mengikuti pembelajaran, memperhatikan selama pembelajaran dan
membuat siswa paham atau mengerti tentang materi yang diajarkan.
5. Simpulan
Berdasarkan dari hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan Courselab sebagai media pembelajaran dengan metode
Snowball Throwing dapat menigkatkan prestasi belajar siswa. Presentase
penigkatan hasil belajar siswa sebesar 5,4% dari kondisi awal. Selama
proses pembelajaran berlangsung aktivitas siswa dalam pembelajaran di
kelas eksperimen lebih tinggi di bandingkan dengan kelas kontrol.
Pembelajaran Snowball Throwing dengan memanfaatkan Courselab sebagai
media pembelajaran dapat membuat siswa lebih berpartisipasi dalam proses
pembelajaran. Siswa yang dalam proses pembelajaran sebelumnya
cenderung diam tapi dengan menerapkan model pembelajaran Snowball
Throwing siswa menjadi lebih aktif.
Hasil dari pengolahan data angket dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan media CourseLab dapat dikatakan memberikan
tanggapan yang positif terhadap siswa serta dapat memotivasi siswa. Hal ini
ditunjukan dari hasil dari presentase indikator motivasi kesenangan terhadap
pembelajaran sebesar 80,36 %, antusiasme/kemauan/keinginan siswa dalam
mengikuti pembelajaran sebesar 80,5%, perhatian siswa selama mengikuti
pembelajaran sebesar 76,5%, dan pemahaman terhadap materi yang
diajarkan sebesar 81,7%.
Berdasarkan kesimpulan maka beberapa saran yang diusulkan sebagai
upaya dijadikan bahan pertimbangan dan pemikiran antara lain: (1) Bagi
guru hendaknya menggunakan media Courselab dengan metode Snowball
Throwing sebagai variasi dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga akan
menambah pengalaman siswa dalam proses pembelajaran. (2) Bagi sekolah
yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai dan cukup baik dibidang
teknologi informasi dan komunikasi, hendaknya menerapkan pembelajaran
dengan menggunkan media CourseLab dalam kegiatan belajar mengajar
pada setiap mata pelajaran. (3) Bagi peneliti lain dapat mengembangkan
media Courselab ini sebagai e-modul atau modul elektronik dalam proses
pembelajaran dan nantinya pemanfaatan/penggunaanakan media Courselab
dalam pendidikan akan lebih bervariatif.
15
6. Daftar Pustaka
[1] Kamsinah, 2008, Metode Dalam Proses Pembelajaran, Lentera
Pendidikan, 11: 101-114.
[2] Arsyad, Azhar, 2003, Media Pembelajaran, Jakarta : Rajawali Pers
[3] Halstead, Sam, 2010 CourseLab, Free Tool For Free People
http://store.courselab.com/free/CourseLab.2.4.pdf, Diakses tanggal 8
Agustus 2014. [4] Widodo, Rachmad, 2009, Model Pembelajaran Snowball Throwing,
Jakarta: Bumi Aksara
[5] Nuryadin, Eko R, 2010, Aplikasi Software CourseLab Untuk
Implementasi Model Pembelajaran Problem Solving Pada Mata Kuliah
Matematika, Poshiding Seminar Nasional, Universitas Negeri
Yogyakarta.
[6] Azizah, Evi, dan Nurul, 2013, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis
Multimedia Interaktif dengan Memanfaatkan CourseLab 2.4 pada
Materi Listrik Dinamis untuk Membantu Meningkatkan Pemahaman
Konsep Siswa SMA kelas X. Pend Fisika FMIPA Skripsi, Universitas
Negeri Malang, Malang–Indonesia.
[7] Hamdu, G., Agustina, L., 2011, Pengaruh Motivasi Belajar Siswa
Terhadap Prestasi Belajar Siswa, Jurnal Penelitian Pendidikan, 12: 90-
96.
[8] Sukiman, 2012, Pengembangan Media Pembelajaran, Yogyakarta: PT
Pustaka Insan Madani.
[9] Hariyadi, Sigit, 2012, Menigkatkan Motivasi Balajar Melalui Layanan
Penguasaan Dukungan Tampilan Kepustakaan Berbasis TIK, Indonesia
Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application, 1: 49-
56.
[10] Hamzah, 2012, Teori Motivasi & Pengukurani. Jakarta: Alfabeta.
[11] Suyanto, Wardan, 2013, Penggunaan Efi Scanner Sebagai Media
Pembelajaran Untuk Menigkatkan Minat, Motivasi, dan Prestasi Belajar
Siswa. Jurnal Pendidikan Vokasi, 3: 192-209.
[12] Asrori, Mohib, 2010, Penggunaan Model Belajar Snowball Throwing
Dalam Meningkatkan Keaktivan Belajar. Jakarta:Rineka Cipta.
[13] Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,
Bandung: Alfabeta.
[14] Sardiman, A.M., 2010 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,
Jakarta: CV. Rajawali.
top related