pengendalian pemanfaatan ruang di kawasan bencana banjir
Post on 22-Feb-2018
231 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Di Kawasan Bencana Banjir
1/14
Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Bencana Banji
r di Wilayah Jabodetabek Punjur
BBBAAABBB444
PPP
EEE
NNN
GGG
EEE
NNN
DDD
AAA
LLL
IIIAAA
NNN
PPP
EEE
MMM
AAA
NNN
FFFAAA
AAA
TTTAAAN
NN
RRR
UUU
AAA
NNN
GGG
DDDIIIKKKAAAWWWAAASSSAAANNNBBBEEENNNCCCAAANNNAAABBBAAANNNJJJIIIRRR
Pemanfaatan ruang yang tidak mengindahkan Rencana TataRuang pada gilirannya akan berpotensi menyebabkan terjadinyakerusakan lingkungan. Untuk mengendalikan pemanfaatan ruangyang telah menyimpang dari Rencana Tata Ruang yang telah
digariskan, maka perlu dilakukan berbagai upaya baik di kawasanbudidaya maupun di kawasan lindung, dengan menerapkannorma dan standar ruang, pembangunan sarana/prasarana (barudan perbaikan), serta dengan mengembalikan habitat kepadaasalnya dengan penanaman vegetasi.
Di samping uoaya-upaya di atas, maka upaya lainnya adalahdengan melakukan rekayasa teknis (pendekatan teknologi), baikpada skala lingkungan perumahan maupun perkotaan.
Upaya-upaya pengendalian yang dilakukan dengan pendekatanekosistem tersebut tidak hanya dilakukan di kawasan pesisir yangmenjadi daerah bencana banjir, tetapi juga di daerah dataran dan
juga di daerah pegunungan dan perbukitan.
4.1 Ruang Lingkup Pendekatan PengendalianPemanfaatan Ruang di Jabodetabek-Punjur
Pengendalian pemanfaatan tata ruang merupakan rangkaiankegiatan pengelolaan tata ruang yang tercantum dalam UU No.24/1992 tentang Penataan Ruang, yang melingkupi prosesperencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalianpemanfaatan ruang. Pengendalian pemanfaatan tata ruangmerupakan suatu proses yang sangat penting dilakukan sebagaisebuah proses evaluasi terhadap pelaksanaan sebuah
perencanaan tata ruang.
1/17/2006 - 7:35 PM - BAB 4 final IV - 1
-
7/24/2019 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Di Kawasan Bencana Banjir
2/14
Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Bencana Banji
r di Wilayah Jabodetabek Punjur
Pengendalian pemanfaatan ruang dalam kaitannya denganpenangulangan banjir di DKI Jakarta dan sekitarnya tidak dapatdilakukan hanya di daerah bencana banjir, namun perlu dilakukan
secara menyeluruh dari kawasan perbukitan hingga kawasanpesisir.
Dengan demikian, untuk mengendalikan pemanfaatan ruangpada kawasan Jabodetabek-Punjur yang telah terbangundiperlukan rekayasa teknis dan pendekatan kelembagaan sertapelibatan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk menghindariinefesiensi pemanfaatan ruang yang telah ada.
Dalam lingkup wilayah Jabodetabek-Punjur, pemanfaatan tataruang yang melingkupi kawasan lindung dan kawasan budidayamengalami banyak pergeseran dari perencanaan yang telahditetapkan. Hal ini berakibat pada terjadinya dampak-dampaklingkungan yang kurang baik, seperti meluasnya areal banjir yangmelanda wilayah Jabodetabek ketika faktor alami curah hujanmelebihi curahan normal.
Sebagai satu kesatuan wilayah yang secara ekologis saling
berhubungan, pergeseran pemanfaatan ruang dari rencana yangtelah ditetapkan pada suatu wilayah akan berkibat padamenurunnya fungsi ekologis di wilayah lainnya. Sehingga dengandemikian perlu dilakukan suatu kajian yang secara integral dapatmemberikan pedoman pada proses pengendalian pemanfaatantata ruang.
Penataan ruang dalam wilayah studi dibagi menjadi 2 kawasan
utama, yakni KAWASAN LINDUNG dan KAWASAN BUDIDAYA.Khusus untuk kasus JABODETABEK-PUNJUR, pembuatanpedoman pengendalian dilakukan dengan membagi wilayah inimenjadi 3 (tiga) kawasan berdasarkan tipikal ekosistemnya,yakni:
Kawasan Pesisir;
Kawasan Dataran;
Kawasan Berbukit dan bergunung.
1/17/2006 - 7:35 PM - BAB 4 final IV - 2
-
7/24/2019 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Di Kawasan Bencana Banjir
3/14
Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Bencana Banji
r di Wilayah Jabodetabek Punjur
Pembagian ketiga kawasan tersebut didasarkan pada metodeyang memanfaatkan tehnik Geographic Information System(GIS), yakni suatu teknologi informasi yang digunakan untuk
menganalisis ruang.
Kerangka berpikir untuk pembagian kawasan yang dilakukandalam pembuatan Pedoman Pengendalian Pemanfaatan RuangKawasan Bencana Banjir di Wilayah Jabodetabek-Punjur dapatdilihat pada Gambar 4.1.
Penentuan kecamatan-kecamatan yang ada dalam kawasanJabodetabek-Punjur berdasarkan ketiga kawasan yang telah
disebutkan di atas (pesisir, dataran, dan berbukit/bergunung),dilakukan dengan menggunakan teknik overlay GIS (lihat Gambar4.2), yaitu suatu teknik yang mengintegrasikan informasi spasialdari ketinggian (lihat Gambar 4.3), tipe geologi (lihat Gambar 4.4)dan informasi spasial kecamatan. Pembagian kecamatan diwilayah Jabodetabek-Punjur dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Adapun pembagian kecamatan-kecamatan berdasarkanpembagian geomorfologi tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.6dan Lampiran VI.
1/17/2006 - 7:35 PM - BAB 4 final IV - 3
-
7/24/2019 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Di Kawasan Bencana Banjir
4/14
Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Bencana Banji
r di Wilayah Jabodetabek Punjur
Gambar 4.1Kerangka Berpikir untuk Pembagian Kawasan dalam
Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Kawasan
Lindung
Kawasan
Budidaya
Kawasan Pesisir
Kawasan Dataran
Kawasan Perbukitan
Kawasan Pesisir
Kawasan Dataran
JABODETABEK
PUNJUR
Kawasan Perbukitan
1/17/2006 - 7:35 PM - BAB 4 final IV - 4
-
7/24/2019 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Di Kawasan Bencana Banjir
5/14
Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Bencana Banji
r di Wilayah Jabodetabek Punjur
Gambar 4.2Overlay dengan menggunakan Teknik GIS
untuk Pembagian Kawasan
dalam Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Geology type
Inf. Ketinggian
Inf.Kabupaten/kota
Landform:PesisirDataranPerbukitan
1/17/2006 - 7:35 PM - BAB 4 final IV - 5
-
7/24/2019 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Di Kawasan Bencana Banjir
6/14
Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Bencana Banji
r di Wilayah Jabodetabek Punjur
Gambar 4.3Informasi Ketinggian Lahan yang digunakan dalam
Overlay dengan menggunakan Teknik GIS untuk
Pembagian Kawasan dalam Pedoman PengendalianPemanfaatan Ruang
Kontur_pol.shp0-25100-2001000-11001100-12001200-13001300-14001400-15001500-16001600-17001700-18001800-19001900-2000
200-3002000-21002100-22002200-23002300-24002400-250025-502500-2600300-400400-50050-100500-600600-700700-800800-900900-1000
30 0 30 60 Kilometers
N
EW
S
PETA KETINGGIAN
JABOTABEK
1/17/2006 - 7:35 PM - BAB 4 final IV - 6
-
7/24/2019 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Di Kawasan Bencana Banjir
7/14
Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Bencana Banji
r di Wilayah Jabodetabek Punjur
Gambar 4.4Informasi Geologi yang digunakan dalam Overlay dengan
menggunakan Teknik GIS untuk Pembagian Kawasan
dalam Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Geologialluvium
miocene volcanicmiocene,batu gampingmiocene,sedimentary faciesold volcanic materialspleicone,sedimentary faciespleistocene volcanic faciespleistocene,sedimentary faciesyoung volcanic materials
30 0 30 60 Kilometers
N
EW
S
PETA GEOLOGIJABOTABEK
1/17/2006 - 7:35 PM - BAB 4 final IV - 7
-
7/24/2019 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Di Kawasan Bencana Banjir
8/14
Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Bencana Banji
r di Wilayah Jabodetabek Punjur
Gambar 4.5Pembagian Kawasan dalam Pedoman Pengendalian
Pemanfaatan Ruang di Kawasan Jabodetabek
per-kecamatan (Teknik GIS)
1/17/2006 - 7:35 PM - BAB 4 final IV - 8
-
7/24/2019 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Di Kawasan Bencana Banjir
9/14
Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Bencana Banji
r di Wilayah Jabodetabek Punjur
Gambar 4.6Pembagian Kawasan Pesisir, Dataran, dan Perbukitan di
Wilayah Jabodetabek
TANGGERANG
BOGOR
BEKASI
DKI
JAKARTA
Kilometer
10 0 10
Zona :
Pesisir
Dataran
Perbukitan
1/17/2006 - 7:35 PM - BAB 4 final IV - 9
-
7/24/2019 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Di Kawasan Bencana Banjir
10/14
Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Bencana Banji
r di Wilayah Jabodetabek Punjur
4.2 Variabel Pedoman Pengendalian PemanfaatanRuang di Wilayah Jabodetabek-Punjur
Pada keenam peubah kawasan seperti yang tercantum dalamgambar 4.1, pedoman dibuat berdasarkan beberapa variabelyang dinilai cukup siginifikan dalam mempengaruhi pola tataruang dalam kaitannya dengan kasus banjir di wilayah Jakarta.
Variabel-variabel yang digunakan dibuat berdasarkan karakteristikexisting land usedi wilayah studi. Secara garis besar pembagianfungsi lahan (land use) adalah:
Kawasan Lindung terdiri dari :
Resapan Air; Daerah Aliran Sungai (DAS);
Danau;
Rawan Bencana;
Hutan Lindung;
Cagar Budaya;
Cagar Alam.
Kawasan Budidaya terdiri dari :
Permukiman; Industri;
Perdagangan;
Persawahan;
Kebun Campuran/Perkebunan;
Tambak.
Adapun variabel yang digunakan dalam pedoman pengendalian
pemanfaatan ruang adalah : Standar RuangMencakup tata letak, struktur dan pola tata ruang.
Sarana & PrasaranaMencakup konstruksi, drainase dan infrastruktur.
VegetasiMencakup pemilihan alternatif vegetasi dan pengendalianterhadap lahan tidur.
1/17/2006 - 7:35 PM - BAB 4 final IV - 10
-
7/24/2019 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Di Kawasan Bencana Banjir
11/14
Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Bencana Banji
r di Wilayah Jabodetabek Punjur
4.3 Matriks Arahan Pengendalian Pemanfaatan RuangKawasan Bencana Banjir di Wilayah Jabodetabek-Punjur
Pedoman pengendalian pemanfaatan ruang kawasan bencanabanjir di wilayah Jabodetabek-Punjur dapat dilihat pada matriksarahan pengendalian pemanfaatan ruang di bawah ini, sesuaidengan variabel yang telah diuraikan pada sub bab di atas.
4.3.1 Matriks Arahan Pengendalian Pemanfaatan RuangKawasan Bencana Banjir (Kawasan Lindung)
Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Banjir dirumuskandari hasil analisis data primer dan data sekunder. Data primerdiperoleh pada waktu survei dan pengamatan lapang kebeberapa sektor kegiatan yang sedang berlangsung dalamkawasan yang berbeda pola bentang lahan, kesesuaian lahan,peruntukan dan rona lingkungan pada umumnya. Data sekunderberasal dari kajian pustaka, diskusi dengan para pakar penyusuntata ruang, masukan dari rapat dan seminar tentang perencanaantata ruang. Analisis diarahkan pada fungsi pokok kawasan
lindung, sebagai kawasan konservasi, yang fungsinya memberiperlindungan kepada sumber daya alam dan lingkungan, sebagaisalah satu unsur dalam sistem penyangga kehidupan, untukmengatur tata air, mengendalikan erosi, menjaga danmeningkatkan kesuburan tanah dan mencegah banjir.
Dalam penyusunan pedoman pengendalian, telaahan difokuskanpada aspek fungsi lahan (land-use) dengan memperhatikan
variabel-variabel yang menjadi ciri khas pemanfaatan kawasanterkini, yakni : (i) Standard Ruang, (ii) Sarana & Prasarana, dan(iii) Vegetasi. Sedangkan kawasan yang ditelaah dibagi menjadibagian-bagian berdasar fungsi ekosistemnya. Ekosistemdimaksud adalah: Resapan Air, Daerah Aliran Sungai (DAS),Danau, Rawan Bencana, Hutan Lindung, Cagar Budaya dan Cagar
Alam.
Matriks arahan pengendalian pemanfaatan ruang di Kawasan
Lindung dapat dilihat pada Tabel IV.1 IV.3.
1/17/2006 - 7:35 PM - BAB 4 final IV - 11
-
7/24/2019 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Di Kawasan Bencana Banjir
12/14
Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Bencana Banji
r di Wilayah Jabodetabek Punjur
4.3.2 Matriks Arahan Pengendalian Pemanfaatan RuangKawasan Bencana Banjir (Kawasan Budidaya)
Sebagaimana halnya dengan Kawasan Lindung, variabel yangmemberikan karakteristik Kawasan Budidaya adalah juga: (i)Standard Ruang, (ii) Sarana & Prasarana, dan (iii) Vegetasi.Telaahan variabel-variabel tersebut didasarkan atas pembagiankawasan menurut ekosistemnya. Ekosistem tersebut adalah:Permukiman, Industri, Perdagangan, Persawahan, KebunCampuran/Perkebunan dan Tambak. Upaya-upaya pengendalian,selain untuk tujuan konservasi sumber daya alam danlingkungan, juga dimaksudkan untuk mencegah terjadinya banjir
di sektor-sektor kawasan yang dimanfaatkan dengan rekayasateknis. Rekayasa teknis ini disusun berdasar kemampuan/dayadukung teknis tanah, intensitas curah hujan, koefisien limpasanair di permukaan tanah dan sistem pengendalian banjir dengansistem polder dan bendung kendali aliran air sungai sertapengelolaan air limbah dan sampah, kestabilan lereng danbencana alam.
Untuk kawasan budidaya, pengendalian juga ditujukan untuk
pemantapan pelaksanaan/realisasi rencana tata ruang yangterpadu dan pelaksanaan analisis mengenai dampaklingkungan. Dengan melaksanakan sistem pengendalian yangdirumuskan dalam pedoman maka upaya untuk menjagakeserasian dan keseimbangan tata guna tanah, tata guna air, tataguna sumber daya alam, termasuk di dalamnya aspek sosialbudaya dan kesehatan masyarakat, dapat terlaksana.
Matriks arahan pengendalian pemanfaatan ruang di KawasanBudidaya dapat dilihat pada Tabel IV.4 IV.6.
4.4 Rekayasa Teknis
Rekayasa teknis adalah upaya-upaya secara teknis yangdilakukan manusia untuk melindungi, memperbaiki sertamenggunakan sumber daya alam menurut prinsip-prinsip
1/17/2006 - 7:35 PM - BAB 4 final IV - 12
-
7/24/2019 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Di Kawasan Bencana Banjir
13/14
Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Bencana Banji
r di Wilayah Jabodetabek Punjur
ekonomi maupun sosial yang dapat memberikan keuntunganyang maksimum dan lestari.
Dalam kaitannya dengan pengendalian pemanfaatan ruangkawasan bencana banjir, rekayasa teknis yang dimaksud lebihdiarahkan pada upaya-upaya memasukkan air permukaan kedalam tanah dengan cara mempercepat aliran air permukaanhingga dapat meresap ke dalam tanah yang memiliki kelulusanair yang palimg optimal.
Rekayasa meresapkan air untuk air tanah dangkal dapatdilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Metode Konservasi Vegetatif2. Metode Konservasi Non Vegetatif
Metode konservasi vegetatif dilakukan dengan caramemanfaatkan media tanaman dan lubang-lubang cacing sebagaiupaya untuk meresapkan air tanah, sedangkan metodekonservasi non vegetatif dilakukan dengan cara mengatur aliranair permukaan sehingga tidak terjadi perusakan tanah padamusim basah dan terdapat cukup air pada musim kering.
Terdapat dua cara non vegetatif, yaitu dengan cara mekanis dancara kimiawi. Cara kimiawi tidak dianjurkan karena bahan kimiayang dipakai mahal dan kemungkinan menambah polusi.Sedangkan cara mekanis dianggap lebih cocok untuk konservasiair tanah dangkal. Prinsip dasar cara mekanis adalah :
1. Menampung dan menyalurkan air permukaan ke dalamlapisan pembawa air melalui bangunan tertentu.
2.
Menghambat aliran air permukaan tanah ke dalam tanahdengan membuat bangunan penghambat.3. Mengatur penggunaan air tanah secara optimal.
Upaya-upaya rekayasa teknis dalam pedoman ini dimaksudkanuntuk memberikan solusi beberapa hal yang berkaitan denganpengendalian pemanfaatan ruang di kawasan bencana banjir.Uraian mengenai rekayasa teknis ini tetap berpedoman padapembagian wilayah menjadi tiga yaitu kawasan perbukitan,
dataran dan pesisir.
1/17/2006 - 7:35 PM - BAB 4 final IV - 13
-
7/24/2019 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Di Kawasan Bencana Banjir
14/14
Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Bencana Banji
r di Wilayah Jabodetabek Punjur
Di dalam uraian rekayasa teknis dijelaskan penggunaan lahannya,penyebab banjir, solusi/alternatif penanganan, bentuk riil
kegiatan serta contoh acuan yang telah dibakukan dalam SNI(Standar Nasional Indonesia) dalam kaitannya dengan rencanakegiatan riil yang dapat dilakukan.
Uraian detil rekayasa teknis yang berkaitan dengan pengendalianpemanfaatan ruang di kawasan bencana banjir disajikan secrarinci pada tabel IV-7 berikut.
1/17/2006 - 7:35 PM - BAB 4 final IV - 14
top related