pengembangan media pembelajaran berbasis flash
Post on 10-Dec-2016
258 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
BERBASIS FLASH PADA MATA PELAJARAN IPA
TERPADU POKOK BAHASAN WUJUD ZAT DAN
PERUBAHANNYA KELAS VII SMP N 5 SATU ATAP
BUMIJAWA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Prodi Teknologi Pendidikan
oleh
Dede Cahyadi
1102409029
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flash
Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Pokok Bahasan Wujud Zat dan Perubahnnya
Kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa ” telah disetujui oleh pembimbing untuk
diajukan ke sidang panitia ujian skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Hari : Senin
Tanggal : 3 Februari 2014
Semarang, 3 Februari 2014
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Wardi. M.Pd Drs. Budiyono, M. S
NIP. 196003181987031002 NIP. 196312091987031002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Dra. Nurussa’adah, M. Si
NIP. 195611091985032 003
iii
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian skripsi
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada tanggal 5 Febuari
2014.
Panitia :
Ketua Sekretaris
Drs. Hardjono, M.Pd Heri Triluqman BS, S. Pd
NIP. 195108011979031007 NIP. 19820114 2005011001
Penguji I
Dra. Nurussa’adah, M. Si
NIP. 195611091985032 003
Penguji II/Pembimbing I Penguji III/Pembimbing II
Drs. Wardi. M.Pd Drs. Budiyono, M. S
NIP. 196003181987031002 NIP. 196312091987031002
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis dirujuk dalam skripsi ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Semarang, 3 Februari 2014
Dede Cahyadi
NIM. 1102409029
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
Ketika kita berada dalam bahaya, saat itulah kita belajar mencintai diri kita
sendiri (Fast & Forious 5)
Semuanya tak akan berjalan lancar jika apa yang kita jalankan tidak sesuai
dengan keinginan hati kita (Dede Cahyadi)
Persembahan :
Kedua orang tuaku, adikkku, yang selalu memberikan
kasih sayang sampai saat ini yang juga memberikan
motivasi dan doa sampai selesai tersusunnya skripsi ini.
SMP N 5 Satu Atap Bumijawa yang telah memberi ijin
untuk mengadakan penelitian.
BPMP Kemdikbud Semarang yang memberi
pengetahuan mengenai pengembangan media
pembelajaran
Teman-teman seperjuangan TP’09 yang selalu memberi
dukungan dan bantuan
Almamaterku
Teman-teman seperjuangan (Abbror, Afria, Ali, Arief,
Imam, Rizki, Slamet, Ucup) yang selalu mendukung.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahamat, hidayahNya, kesempatan serta kemudahan, sehingga
penulis dapat bekerja keras serta mampu menyelesaika skripsi yang berjudul
“Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flash Pada Mata Pelajaran IPA
Terpadu Pokok Bahasan Wujud Zat dan Perubahnnya Kelas VII SMP N 5 Satu
Atap Bumijawa” dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES dapat terselesaikan.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dorongan dan
bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati
penulis ucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. Fathur Rohman, M. Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi S1 di
Universitas Negeri Semarang.
2. Drs. Hardjono, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah
memberikan ijin dan rekomendasi untuk melaksanakan penelitian di SD LAB
SCHOOL UNNES
3. Dra. Nurrussa’adah, M.Si Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam
penyusunan skripsi.
4. Drs. Wardi M.Pd, Selaku Dosen Wali serta Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, selalu sabar membantu dan mengarahkan serta
vii
memberikan masukan terhadap kesempurnaan skripsi ini.
5. Drs. Budiono, M.S Dosen Pembimbing II yang telah memberi bimbingan,
arahan, masukan terhadap kesempurnaan skripsi ini.
6. Dra. Nurussa’adah, M.Si sebagai dosen Penguji, yang telah menguji skripsi
ini dengan penuh keikhlasan dan ketulusan dalam memberikan pengarahan
dan petunjuk.
7. Muhaemin, S.Pd Kepala SMP N 5 Satu Atap Bumijawa atas ijin dan bantuan
dalam penelitian skripsi ini.
8. Agus Triarso, S.Kom, M.Pd Penguji Media, yang memberi bimbingan dan
arahan dalam pembuatan media.
9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang
telah memberikan bekal kepadapenulis dalam penyusunan skripsi ini.
10. Arif Sucipto, S.Pd guru mata pelajaran IPA Terpadu SMP N 5 Satu Atap
Bumijawa atas bantuan selama penelitian Serta Siswa-siswi kelas kelas VII
SMP N 5 Satu Atap Bumijawa atas partisipasinya dalam penelitian.
11. Keluarga besar TP’09 tanpa terkecuali atas dukungan dan kebersamaanya.
12. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu baik secara
langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan dukungan baik
moril maupun materil demi terselesaikannya skripsi ini.
Sekecil apapun bantuan yang kalian berikan, semoga Tuhan pemilik
semesta alam memberikan balasan yang berlipat.
Semarang, 3 Februari 2014
Penulis
viii
ABSTRAK
Cahyadii, Dede (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flash
Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Pokok Bahasan Wujud Zat dan
Perubahannya Kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Dosen
Pembimbing I: Drs. Wardi M.Pd. Dosen Pembimbing II: Drs. Budiono,
MS
Kata Kunci: IPA Terpadu, Media Pembelajaran Berbasis Flash, Pengembangan
Berdasarkan hasil observasi pada guru mata pelajaran IPA Terpadu
memperoleh hasil sebagai berikut. Dari 43 siswa di kelas VII, 15 diantaranya
belum memenuhi syarat ketuntasan hasil belajar, siswa susah sekali mencerna
pelajaran IPA Terpadu, dan keterbatasan kemampuan guru dalam membuat
media. Mengantisipasi kendala tersebut dibutuhkan sebuah media pembelajaran
baru yang menarik serta dapat merangsang imajinasi dan kreatifitas siswa, salah
satunya adalah media pembelajaran berbasis flash.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan
media pembelajaran berbasis flash dan seberapa efektif pengembangan media
pembelajaran berbasis flash. Metode yang digunakan metode Research and
Development. Tahapan dalam penelitian ini diawali dengan pengumpulan
informasi, menganalisis kebutuhan, merancang, membuat media pembelajaran
berbasis flash, setalah itu diterapkan dan dilakukan tes hasil belajar siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media yang dikembangkan telah
memenuhi syarat dan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Hasil
uji efektifitas dengan menggunakan Uji t Satu Sampel diperoleh hasil yang baik,
hasil perhitungan pada α = 5 % dengan db=41 diperoleh t tabel = 2,680. Didapat t
hitung = 2,757 ≥ ttabel = 2,680. Karena t hitung ≥ ttabel maka hipotesis (Ho) diterima.
Maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis flash ini efektif
digunakan dalam pembelajaran.
Hendaknya guru membekali dirinya dalam memanfaatkan dan
mengembangkan media pembelajaran agar suasana belajar lebih baik tanpa
mengurangi esensi dalam menyampaikan materi pelajaran.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii
PENGESAHAN ............................................................................................ iii
PERNYATAAN .............................................................................................iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v
KATA PENGANTAR ...................................................................................vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvii
DAFTAR BAGAN .......................................................................................xix
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................xxi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ..................................................................... 6
1.3 Tujuan penelitian ...................................................................... 7
1.4 Manfaat penelitian .................................................................... 7
1.5 Pembahasan Istilah .................................................................... 8
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Teknologi Pendidikan ............................................... 10
2.2 Kawasan Teknologi Pendidikan ............................................. 11
2.3 Hasil Belajar ............................................................................ 14
x
2.4 Konsep Media Pembelajaran .................................................. 15
2.4.1 Definisi Media Pembelajaran .................................................. 15
2.4.2 Kedudukan Media Dalam Pembelajaran................................. 16
2.4.3 Manfaat Media Pembelajaran ................................................. 17
2.4.4 Klasifikasi Media Pembelajaran ............................................. 19
2.4.4.1 Media Visual ........................................................................... 20
2.4.4.2 Media Audio ............................................................................ 22
2.4.4.3 Media Audio-Visual ................................................................ 22
2.4.5 Langkah-Langkah Pengembangan Media Pembelajaran ........ 24
2.5 Hubungan Media Pembelajaran Dalam Teknolgi Pendidikan 25
2.6 Program Animasi Flash .......................................................... 26
2.7 Hakekat IPA Terpadu ............................................................. 28
2.7.1 Tujuan Pembelajaran IPA Terpadu ......................................... 30
2.7.2 Ruang Lingkup Pembelajaran IPA Terpadu ........................... 31
2.7.3 Sistematika Pembelajaran IPA Terpadu ................................. 32
2.7.4 Ruang Lingkup Materi atau Bahan Kajian di SMP ................ 32
2.8 Perangkat Lunak Pendukung Pengembangan ......................... 33
2.8.1 Adobe Flash CS6 .................................................................... 33
2.8.2 Audacity .................................................................................. 35
2.8.3 Cool Edit Pro .......................................................................... 36
2.9 Kerangka Berfikir ................................................................... 37
2.10 Hipotesis ................................................................................. 38
BAB 3 METODE PENELITIAN
xi
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................ 39
3.2 Prosedur Penelitian ................................................................. 41
3.2.1 Penelitian dan Pengumpulan Informasi SMP N Satu Atap
Bumijawa.. .............................................................................. 41
3.2.2 Menganalisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa.................. 41
3.2.3 Merumuskan Tujuan Instruksional dengan Operasional dan
Khas………….……………………………………………...42
3.2.4 Merumuskan Butir-Butir Materi Secara Terperinci yang
Mendukung Tercapainya Tujuan ............................................ 45
3.2.5 Mengembangkan Alat Ukur Keberhasilan .............................. 45
3.2.6 Menulis Naskah Media ........................................................... 46
3.2.7 Produksi .................................................................................. 47
3.2.8 Validasi Ahli ........................................................................... 47
3.2.9 Revisi ...................................................................................... 48
3.2.10 Mengadakan Tes atau Uji Coba Produk ................................. 48
3.3 Populasi dan Sampel Sumber Data ......................................... 49
3.3.1 Populasi ................................................................................... 49
3.3.2 Sampel ..................................................................................... 49
3.3.3 Teknik Sampel ........................................................................ 49
3.3.4 Instrumen Penelitian ............................................................... 49
3.4 Variabel Penelitian .................................................................. 50
3.4.1 Variabel Terikat ...................................................................... 50
3.4.2 Variabel Bebas ........................................................................ 50
xii
3.5 Metode Pengumpulan Data ..................................................... 50
3.5.1 Dokumentasi ........................................................................... 50
3.5.2 Observasi ................................................................................. 50
3.5.3 Angket ..................................................................................... 50
3.5.4 Tes ........................................................................................... 51
3.6 Metode Analisis Data .............................................................. 51
3.6.1 Analisis Uji Coba Perangkat Tes ............................................ 51
3.6.1.1 Deskriptif Presentase .............................................................. 51
3.6.1.2 Reliabilitas Instrumen ............................................................. 53
3.6.1.3 Validitas Instrumen ................................................................. 54
3.6.1.4 Uji Validitas Soal .................................................................... 54
3.6.1.5 Uji Reliabilitas Soal ................................................................ 55
3.6.1.6 Uji Tingkat Kesukaran Soal .................................................... 56
3.6.1.7 Daya Pembeda Soal ................................................................ 56
3.6.2 Analisis Data Awal ................................................................. 57
3.6.2.1 Uji Normalitas Data Awal ...................................................... 57
3.6.2.2 Uji Homogenitas Data Awal ................................................... 59
3.6.3 Analisis Data Akhir ................................................................. 60
3.6.3.1 Uji Normalitas Data Akhir ...................................................... 60
3.6.3.2 Uji Homogenitas Data Akhir .................................................. 60
3.6.3.3 Uji t-Satu Pihak ....................................................................... 60
3.6.3.4 Uji Kesamaan Rata-rata ......................................................... 61
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
xiii
4.1 Hasil Analisis Data Penelitian ................................................ 63
4.1.1 Deskripsi SMP N 5 Satu Atap Bumijawa .............................. 63
4.1.1.1 Letak Geografis, Iklim, Cuaca, dan Kehidupan Sosial
Masyarakat di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa ....................... 63
4.1.1.2 Filosofis Berdirinya SMP N 5 Satu Atap Bumijawa ............... 64
4.1.1.3 Jumlah Guru dan Murid SMP N 5 Satu Atap Bumijawa ........ 64
4.1.1.4 Kendala di SMP N 5 satu Atap Bumijawa ............................. 65
4.1.1.5 Keterkaitan Antara SMP N 5 satu Atap Bumijawa dengan
Proses Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Flash ...... 68
4.1.2 Deskripsi Proses Pembuatan GBPM (Garis Besar
Pengembangan Media Flash).................................................. 69
4.1.2.2 Analisis Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Flash ...................................................................................... 69
4.1.2.1.1 Mata Pelajaran IPA Terpadu ................................................ 69
4.1.2.1.2 Analisis Pengguna ................................................................. 70
4.1.2.1.3 Materi ..................................................................................... 70
4.1.2.1.4 Media ..................................................................................... 71
4.1.2.1.5 Sarana Prasarana Pembelajaran .......................................... 71
4.1.2.1.6 Program Media Pembelajaran Berbasis Flash ..................... 72
4.1.2.2 Desain (Perancangan)Media Pembelajaran Berbasis Flash . 73
4.1.2.2.1 Desain Peta Materi ................................................................. 73
4.1.2.2.2 Desain GBIM (Garis Besar Isi Media) ................................... 73
4.1.2.2.3 Penyusunan Naskah ................................................................ 74
xiv
4.1.2.2.4 Desain Tampilan ..................................................................... 74
4.1.2.2.5 Desain Implementasi ............................................................... 74
4.1.3 Deskripsi Proses Produksi Media Berbasis Flash................... 75
4.1.3.1 Pra Produksi ........................................................................... 75
4.1.3.2 Produksi .................................................................................. 75
4.1.3.3 Pasca Produksi ....................................................................... 84
4.1.3.4 Validasi Media ........................................................................ 85
4.1.3.4 Hasil Keefektifan Uji Coba Media Pembelajaran Berbasis Flash .... 85
4.1.4 Implementation ( Penerapam) ................................................. 88
4.1.4.1 Uji Coba Produk ..................................................................... 88
4.1.4.2 Penerapan dalam Pembelajaran ............................................ 88
4.1.5 Evaluation (Penilaian) ........................................................... 89
4.1.6 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ...................................... 90
4.1.6.1 Uji Validitas dan Reabilitas Butir Soal .................................. 90
4.1.6.2 Uji Taraf Kesukaran ............................................................... 91
4.1.6.3 Uji Daya Pembeda Soal .......................................................... 92
4.1.7 Hasil Pretest ............................................................................ 92
4.1.7.1 Uji Normalitas Data Pretest ................................................... 92
4.1.7.2 Uji Homogenitas Data Pretest ................................................ 93
4.1.8 Hasil Posttest .......................................................................... 94
4.1.8.1 Uji Normalitas Data Posttest .................................................. 94
4.1.8.2 Uji Homogenitas Data Posttest .............................................. 95
4.1.8.3 Uji t-Satu Pihak ....................................................................... 96
xv
4.2 Pembahasan ............................................................................. 97
4.2.1 Proses Penyusunan GBPM ..................................................... 97
4.2.2 Proses Produksi Media ............................................................ 97
4.2.3 Hasil Pengembangan Program Media Pembelajaran Berbasis
Flash ....................................................................................... 98
4.2.4 Hasil Uji Kelayakan Program Media Pembelajaran Berbasis
Flash Menurut Ahli Materi dan Ahli Media ......................... 105
4.2.5 Hasil Penilaian Media Pembelajaran Berbasis Flash Menurut
Siswa ..................................................................................... 106
4.2.6 Uji Keefektifan Program Media Pembelajaran Berbasis Flash
Berdasarkan Hasil Postest ..................................................... 107
4.2.7 Keefektifan Media Pembelajaran Berbasis Flash Berdasarkan
Pengamatan ........................................................................... 108
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan ............................................................................... 110
5.2 Saran .................................................................................... 112
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 113
LAMPIRAN ................................................................................................ 116
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kata Operasional .......................................................................... 43
Tabel 3.2 Alat Pengukur Keberhasilan ......................................................... 46
Tabel 3.3 Garis Besar Program Media .......................................................... 47
Tabel 3.4 Tabel Populasi kelas VII ............................................................... 49
Tabel 3.5 Range Presentase dan Kriteria Kualitatif Program ....................... 52
Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Materi ............................................................ 85
Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Media ............................................................ 86
Tabel 4.3 Hasil Kelayakan Oleh Siswa ......................................................... 87
Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Validitas Butir Soal .............................................. 91
Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Reliabilitas Soal ................................................... 91
Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Tingkat Kesukaran Butir Soal ............................. 92
Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Daya Pembeda Butir Soal ................................... 92
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Pretest ................................................. 93
Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest ............................................. 93
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data Posttest ............................................... 95
Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest ............................................ 95
Tabel 4.12 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Posttest ......................... 96
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tampilan Interface Adobe Flash Profesional CS6 ..................... 33
Gambar 2.2 Tampilan Interface Audacity ....................................................... 36
Gambar 2.3 Tampilan Interface Cool Edit Pro............................................... 37
Gambar 4.1 Tampilan Adobe Flash Profesional CS6 ..................................... 72
Gambar 4.2 Tampilan Frame Background dan judul ..................................... 76
Gambar 4.3 Tampilan Script Stop ................................................................... 77
Gambar 4.4 Tampilan Frame Tujuan ............................................................. 78
Gambar 4.5 Tampilan Action Script Stop ....................................................... 78
Gambar 4.6 Tampilan Frame Materi .............................................................. 79
Gambar 4.7 Tampilan Folder Soal .................................................................. 80
Gambar 4.8 Tampilan Folder Kunci Jawaban ................................................ 80
Gambar 4.9 Tampilan Penskoran .................................................................... 82
Gambar 4.10 Tampilan Nilai Skor .................................................................. 82
Gambar 4.11 Tampilan Referensi ................................................................... 84
Gambar 4.12 Tampilan Tombol Keluar .......................................................... 84
Gambar 4.13 Halaman Pembuka Flash .......................................................... 99
Gambar 4.14 Menu Utama Media Flash ........................................................ 99
Gambar 4.15 SK dan KD .............................................................................. 100
Gambar 4.16 Menu Materi ............................................................................ 100
Gambar 4.17 Materi Pengertian Zat .............................................................. 101
Gambar 4.18 Materi Sifat Zat ....................................................................... 101
Gambar 4.19 Materi Perubahan Wujud ........................................................ 102
xviii
Gambar 4.20 Materi Adhesi - Kohesi ........................................................... 102
Gambar 4.21 Materi Meniskus Cekung - Cembung ..................................... 102
Gambar 4.22 Materi Gejala Kapilaritas ........................................................ 103
Gambar 4.23 Materi Tegangan Permukaan .................................................. 103
Gambar 4.24 Soal Evaluasi ........................................................................... 104
Gambar 4.25 Referensi ................................................................................. 104
xix
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kawasan Teknologi Pendidikan 1994 ........................................... 12
Bagan 2.2 Kedudukan Media Dalam Sistem Pembelajaran ........................... 16
Bagan 2.3 Kerucut Pengalaman E. Dale ........................................................ 23
Bagan 2.4 Hubungan Media Pembelajaran dalam Teknologi Pendidikan ...... 26
Bagan 2.5 Kerangka Berfikir ........................................................................... 37
Bagan 3.1 Tahap Pengembangan Kombinasi Model Borg & Gall dan
Model ADDIE ................................................................................ 40
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-Kisi Angket Untuk Ahli Materi ......................................... 117
Lampiran 2 Angket Untuk Ahli Materi......................................................... 118
Lampiran 3 Kisi-Kisi Angket Untuk Ahli Media ......................................... 121
Lampiran 4 Angket Untuk Ahli Media ......................................................... 122
Lampiran 5 Kisi-Kisi Angket Untuk Siswa .................................................. 125
Lampiran 6 Angket Untuk Siswa .................................................................. 126
Lampiran 7 Uji Kelayakan Produk oleh Ahli Media .................................... 129
Lampiran 8 Uji Kelayakan Produk oleh Ahli Materi .................................... 130
Lampiran 9 Uji Kelayakan Produk oleh Siswa ............................................. 131
Lampiran 10 Daftar Siswa ........................................................................... 132
Lampiran 11 Soal Uji Coba .......................................................................... 133
Lampiran 12 Kunci Jawaban Soal Uji Coba ................................................. 139
Lampiran 13 Hasil Uji Validitas Butir Soal .................................................. 140
Lampiran 14 Daftar Nama Siswa Kelompok Kontrol dan Eksperimen ....... 141
Lampiran 15 Uji Normalitas Kelas Kontrol Data Pretest ............................. 142
Lampiran 16 Uji Normalitas Kelas Eksperimen Data Pretest ...................... 143
Lampiran 17 Uji Homogenitas Data Prteset ................................................. 144
Lampiran 18 Tabel Nilai-nilar r Product Moment ........................................ 145
Lampiran 19 Nilai Persentil Untuk Distribusi F ........................................... 146
Lampiran 20 Luas di bawah kelengkungan normal standar dari 0 ke z ........ 149
Lampiran 21 Nilai Persentil untuk distribusi t .............................................. 150
xxi
Lampiran 22 Daftar Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors ................................ 151
Lampiran 23 Soal Posstest ............................................................................ 152
Lampiran 24 Kunci Jawaban Soal Posttest ................................................... 156
Lampiran 25 Uji Normalitas Kelas Kontrol Data Posttest ........................... 157
Lampiran 26 Uji Normalitas Kelas Eksperimen Datan Posttest ................... 158
Lampiran 27 Uji Homogenitas Data Posttest ............................................... 159
Lampiran 28 Uji t Satu Pihak ........................................................................ 160
Lampiran 29 GBIM ....................................................................................... 161
Lampiran 30 Flowchart Program Media Berbasis Flash .............................. 168
Lampiran 31 Naskah Media Pembelajaran Berbasis Flash .......................... 169
Lampiran 32 Surat Ijin Penelitian ................................................................. 201
Lampiran 33Surat Permohonan Bantuan Bimbingan Pengembangan Media
Pembelajaran .............................................................................. 202
Lampiran 34 Surat Selesai Melakukan Penelitian ........................................ 203
Lampiran 35 Dokumentasi ............................................................................ 204
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan
kualitas manusia, sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. maka dalam
pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap
jenis dan jenjang pendidikan semuanya berkaitan dalam suatu system pendidikan
yang integral atau terpadu (Djamarah, 2005). Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri. kepribadian. kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara
(Undang-undang sistem pendidikan no. 20 tahun 2003).
Pendidikan adalah usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan
kualitas manusia, sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. maka dalam
pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap
jenis dan jenjang pendidikan semuanya berkaitan dalam suatu system pendidikan
yang integral atau terpadu (Djamarah, 2005).
Dengan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan dan
inovatif, pengajar dapat meningkatkan potensi serta aktivitas belajar peserta didik.
Hal ini merupakan tugas yang sangat penting bagi seorang pengajar sebagai motor
penggerak berjalannya proses pembelajaran. Dalam pembelajaran tugas utama
1
2
seorang pengajar adalah mengajar, mendidik serta melatih peserta didik dalam
mencapai kecerdasan kognitif, afektif serta psikomotorik yang optimal sesuai
dengan kompetensi yang telah ditentukan.
Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, seorang pengajar harus
mempunyai keterampilan dan kemampuan dalam menguasai materi pelajaran,
menyampaikan pelajaran serta melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran
yang telah dilakukan dengan baik.
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu
proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui media tertentu ke penerima
pesan. Pesan, sumber pesan, media, dan penerima pesan adalah komponen-
komponen proses komunikasi. Dalam kegiatan pembelajaran pesan yang akan
dikomunikasikan adalah isi ajaran atau materi yang ditetapkan berdasarkan
kurikulum yang berlaku. Berbagai macam sumber pesan diantaranya pengajar,
peserta didik, orang lain, penulis buku, produser media dan sebagainya.
Media pembelajaran atau media pendidikan merupakan saluran pesan
tersebut sedangkan penerima pesannya adalah peserta didik bahkan pengajar itu
sendiri. Sebuah pesan dituangkan oleh pengajar atau sumber lain ke dalam
simbol-simbol komunikasi baik simbol verbal (kata-kata lisan ataupun tertulis)
maupun simbol non-verbal atau visual. Proses penuangan pesan ke dalam simbol-
simbol komunikasi itu disebut encoding. Dalam proses penyampaian pesan
tersebut, pengajar sebagai fasilitator dapat menggunakan media pembelajaran.
Salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu
mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang di
3
tata dan di ciptakan oleh guru (Azhar Arsyad, 2011). Maka dari itu, pemilihan
media dalam proses belajar mengajar memiliki banyak jenisnya tinggal
menyesuaikan antara tujuan pembelajaran dengan karakteristik media tersebut.
Beragam jenis media yang ada tersebut mengalami perkembangan yang pesat
terutama dari segi penyajian yang semakin hari semakin inovatif. Dewasa ini
pengembangan media pembelajaran disesusaikan dengan kondisi pengajar dan
peserta belajar, terutama respon dan kebutuhan peserta belajar. Peran media tidak
hanya sebagai alat bantu menyampaikan pesan pengajar kepada siswa saja akan
tetapi media pembelajaran diharapkan mampu menarik minat peserta belajar
untuk mau memahami lebih jauh tentang isi materi yang disampaikan oleh guru
atau pengajar.
Perkembangan media pembelajaran di sekolah-sekolah tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya sumber daya pengajar, fasilitas di
sekolah, lingkungan tempat atau lokasi sekolah, dan lain-lain. Namun lokasi
berdirinya sebuah sekolah sangat mempengaruhi kualitas media pembelajarannya.
Di daerah perkotaan dapat dipastikan bahwa sebuah sekolah dapat memiliki
fasilitisas lebih unggul dibandingkan dengan sekolah yang berada dipinggir kota
atau pedesaan. Pada kenyataannya di area perkotaan berbagai fasilitas yang
mendukung dalam pembuatan media pembelajaran mudah didapatkan.
SMP Negeri 5 Satu Atap Bumijawa merupakan Sekolah Menengah
Pertama Satu Atap yang berada di jalan dukuh Sawangan KM. 12, Kecamatan
Bumijawa, Kabupaten Tegal dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Brebes.
Kondisi geografis dari SMP N 5 Satu Atap Bumijawa tepat di bawah Gunung
4
Slamet dengan akses jalan dari kecamatan Bumijawa yang menanjak, berkelok
dan banyak jurang di tepi jalannya. Jika menuju ke SMP Satu Atap dengan
menggunakan kendaraan sepeda motor dibutuhkan waktu hampir 1 jam dengan
kondisi 60% jalan beraspal dan sisanya berbatu. Cuaca udara disana cukup dingin
dan curah hujannya tinggi.
Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru di SMP Negeri 5
Satu Atap Bumijawa, butuh perjuangan ekstra setiap berangkat dan pulang dari
SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Banyak kendala yang di alami oleh tenaga
pendidik, kondisi jalan yang berat untuk dilewati, jatuh dari motor, dan motor
mogok ditengah jalan. Ada beberapa guru yang berasal dari kota yang jaraknya
kurang lebih 40 KM, jam setengah 6 pagi harus sudah berangkat dari rumahnya
agar sampai sekolah tidak terlambat. Sering ada guru yang tidak masuk mengajar
karena sakit yang disebabkan oleh cuaca dingin di daerah tersebut. Dan salah satu
kendala yang lebih berat yaitu siswa kurang antusisas dalam mengikuti pelajaran
dan hasil belajar dari siswa masih banyak yang belum memenuhi syarat
ketuntasan.
Berdasarkan hasil observasi di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa diperoleh
hasil sebagai berikut. Dari 43 siswa di kelas VII, 15 diantaranya belum tuntas
hasil belajarnya, siswa susah sekali mencerna pelajaran IPA Terpadu, keaktifan
siswa didalam kelas untuk mata pelajaran IPA Terpadu juga sangat kurang.
Seringnya pembelajaran hanya menggunakan metode konvensional. Padahal ada
fasilitas belajar yang menggunakan media lain yang menarik untuk pembelajaran
5
yang lebih interaktif. Padahal banyak cara untuk membuat media pembelajaran,
tetapi dari keterbatasan kemampuan guru dalam pembuatan media.
Berkaitan dengan hal tersebut, untuk meningkatkan proses pembelajaran
yang diharapkan untuk memperbaiki hasil belajar maka diperlukan sebuah media
yang menarik untuk menumbuhkan semangat, minat, serta mengaktifkan siswa
dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Salah satu alternatif mengatasi
masalah yang cocok untuk mata pelajaran IPA Terpadu yaitu dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis flash. Dengan menggunakan software
flash kita dapat membangun dan membuat berbagai macam hal yang berhubungan
dengan komputer gratis, seperti presentasi, multimedia, CD interaktif, animasi
(animasi pada halaman web, film berbasis, iklan, dan sebagainya), slide show
foto, dan masih banyak lainnya. Kelebihan dari flash adalah gambar ataupun
animasi yang dihasilkan dari perangkat lunak ini adalah berupa vektor, sehingga
gambar yang dihasilkan sangat halus bahkan saat diperbesar (zoom) sekalipun.
Maka dari itu, peneliti akan mengangkat permasalahan itu dalam bentuk
skripsi yang berjudul "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
BERBASIS FLASH PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU POKOK
BAHASAN WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA KELAS VII SMP N 5
SATU ATAP BUMIJAWA".
6
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat
dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
1.2.1 Bagaimana pengembangan GBBPM (Garis Besar Pembuatan Media)
dalam pengembangan media pembelajaran berbasis flash dalam
pembelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya di
kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa?
1.2.2 Bagaimanakah memproduksi program flash dalam pembelajaran IPA
terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya di kelas VII SMP N 5
Satu Atap Bumijawa?
1.2.3 Bagaimanakah keefektifan program program flash dalam pembelajaran
IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya di kelas VII SMP
N 5 Satu Atap Bumijawa?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis dan mendeskripsikan:
1.3.1 Pengembangan GBBPM (Garis Besar Pembuatan Media) dalam
pengembangan media pembelajaran berbasis flash dalam pembelajaran
IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya di kelas VII SMP
N 5 Satu Atap Bumijawa.
7
1.3.2 Langkah-langkah memproduksi program media pembelajaran berbasis
flash dalam pembelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan
perubahannya di kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa.
1.3.3 Keefektifan program flash dalam pembelajaran IPA terpadu pokok
bahasan wujud zat dan perubahannya di kelas VII SMP N 5 Satu Atap
Bumijawa.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat menambah
wacana baru tentang pengembangan media pembelajaran yang bermanfaat dalam
proses pembelajaran di SMP Negeri 5 Satu Atap Bumijawa.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan sarana dalam menerapkan pengetahuan
yang diperoleh dibangku kuliah terhadap masalah-masalah yang dihadapi didunia
secara nyata.
b. Bagi Sekolah
Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi
pihak sekolah dan upaya sosialisai penggunaan media pembelajaran menggunakan
program flash dalam pembelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan
perubahannya di kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa.
8
c. Bagi Jurusan
Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi
pihak jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan dalam upaya meningkatkan
kemampuan dan kompetensi mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan.
1.5 Pembahasan Istilah
Untuk mempertegas ruang lingkup permasalahan serta agar penelitian menjadi
lebih terarah maka istilah - istilah dalam judul penelitian ini diberi batasan, yaitu:
1.5.1 Pengembangan
Menurut kamus besar bahasa indonesia pengembangan adalah proses, cara,
perbuatan mengembangkan, pembangunan secara bertahap dan teratur, dan yang
menjurus ke sasaran yang dikehendaki (Kamus Bahasa Indonesia 2008: 679). Dari
pengertian diatas bahwa pengembangan adalah suatu perilaku untuk menjadikan
sesuatu ke arah ang lebih baik. Dalam penelitian dimaksudkan dengan
pengembangan media pembelajaran berbasis flash yang digunakan sebagai
alternatif model pembelajaran.
1.5.2 Media Pembelajaran
Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun audiovisual serta
peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan
dibaca. Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan di antara batasan tersebut
yaitu media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
9
Media pembelajaran itu sendiri adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang
perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
1.5.3 Flash
Flash adalah program yang dapat membuat suatu animasi (animation) gambar
yang bisa bergerak.
1.5.4 Pembelajaran IPA Terpadu Pokok Bahasan Wujud Zat dan
Perubahannya
Sebagai mata pelajaran yang dijadikan materi pelajaran dalam pembuatan
media pembelajaran berbasis flash.
1.5.5 SMP N Satu Atap
Sekolah Menengah Pertama yang penyelenggaraan dan pengelolaanya
digabung dengan SD. Pengembangan SMP N Satu Atap berada di daerah-daerah
yang terisolir, terpencil dan terpencar. (Pedoman Pelaksanaan SD-SMP Satap
2006)
1.5.6 SMP N 5 Satu Atap Bumijawa
Sebagai tempat dilaksanakannya penelitian yang berada di Jalan Dukuh
Sawangan KM 12 Desa Sigedong Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal .
10
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Teknologi Pendidikan
Secara historis, bidang ini disebut baik sebagai “Teknologi Pendidikan”
maupun “Tekonologi Pembelajaran. Mereka yang setuju dengan istilah Teknologi
Pembelajaran memiliki dua pendapat. Pertama, karena kata Pembelajaran lebih
sesuai dengan teknologi. Kedua, karena kata pendidikan lebih sesuai untuk hal-hal
yang berhubungan dengan sekolah atau lingkungan pendidikan. Banyak yang
beranggapan bahwa istilah “Pembelajaran” tidak hanya mencakup pengertian
pendidikan mulai TK hingga SLTA (K-12), melainkan juga mencakup situasi
pelatihan (training). Menurut Knirk dan Gustafson (1986) kata “Pembelajaran”
khususnya berkenaan dengan permasalahan belajar dan mengajar, sedangkan
“Pendidikan” terlalu luas karena mencakup segala aspek pendidikan. Sebaliknya
mereka yang setuju dengan istilah“Teknologi Pendidikan” berdalih bahwa karena
pembelajaran (instruction) dianggap oleh banyak orang sebagai bagian dari
pendidikan, maka sebaiknya dipakai istilah yang memberikan cakupan yang lebih
luas (AECT, 1997; Saettler, 1990). Mereka ini beranggapan bahwa kata
“Pendidikan” merujuk apda aneka ragam lingkungan belajar, termasuk belajar
dirumah, di sekolah, di tempat kerja. Sedangkan kata “Pembelajaran” hanya
merujuk pada hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan sekolah saja
(Barbara,1994:3).
10
11
Definisi teknologi pendidikan selalu mengalami perkembangan dari tahun
ke tahun. Berdasarkan definisi AECT (the Association for Educational
Communication and Technology) 1994, Teknologi Pembelajaran adalah ; Teori
dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan
penilaian proses dan sumber untuk belajar. Komponen definisinya adalah : teori
dan praktek ; desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian;
proses dan sumber; untuk keperluan belajar.
2.2 Kawasan Teknologi Pendidikan
Menurut Barbara (1994: 28) Kawasan Teknologi Pendidikan dapat
digambarkan sebagai berikut :
Kawasan Teknologi Pendidikan
12
Bagan 2.1. Kawasan Teknologi Pendidikan
1. Kawasan Desain
Yang dimaksud dengan desain disini adalah proses untuk menentukan
kondisi belajar dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan produk. Kawasan
desain paling tidak meliputi empat cakupan utama dari teori dan praktek, yaitu :
(1) Desain Sistem Pembelajaran; (2) Desain Pesan; (3) Strategi Pembelajaran; (4)
Karakteristik Pembelajar.
2. Kawasan Pengembangan
Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam
bentuk fisik. Kawasan pengembangan berakar pada produksi media. Kawasan
pengembangan mencakup banyak variasi teknologi yang digunakan dalam
TEORI
PRAKTEK
PEMANFAATAN
1. Pemanfaatan Media 2. Difusi Inovasi 3. Implementasi dan
Institutionalisasi 4. Kebijakan dan Regulasi
PENGEMBANGAN
1. Teknologi Cetak 2. Teknologi Audiovisual 3. Teknologi Berbasis
komputer 4. Teknologi Terpadu
1. Analisis Masalah 2. Pengukuran Acuan
Patokan 3. Evaluasi Formatif 4. Evaluasi Sumatif
PENILAIAN
1. Desain Strategi Pembelajaran
2. Desain Pesan 3. Strategi Pembelajaran 4. Karakteristik
pembelajaran
DESAIN
1. Manajemen Proyek 2. Manajemen Sumber 3. Manajemen Sistem
Penyampaian 4. Manajemen
Informasi
PENGELOLAAN
13
pembelajaran. Kawasan pengembangan di dalamnya meliputi: (1) teknologi cetak;
(2) teknologi audio-visual; (3) teknologi berbasis komputer; dan (4) teknologi
terpadu.
3. Kawasan Pemanfaatan
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk
belajar. Sebagai subyek dan objek yang terlibat dalam pemanfaatan memiliki
tanggung jawab untuk menyelaraskan antara pendidik dengan aktifitas yang
spesifik, interaksi antara bahan, pendidik dan aktifitas pemebelajaran,
memberikan penilaian serta penilaian atas hasil yang dicapai selama belajar.
Pemanfaatan media adalah penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar.
Proses pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan
spesifikasi desain pembelajaran. Prinsip-prinsip pemanfaatan dikaitkan dengan
karakterisistik pelajar, bahan pembelajaran, serta pola dan model pembelajaran
(Barbara, 1994).
Pada dasarnya pemanfaatan teknologi sangat bergantung pada proses
difusi, serta pada upaya membangkitkan kesadaran, keinginan mencoba dan
mengadopsi inovasi. Menurut Rogers, terdapat empat elemen utama yang
beroperasi dalam proses difusi, yaitu : (1) bentuk atau karakter inovasi itu sendiri,
(2) saluran komunikasi yang ada, (3) waktu, dan (4) sistem sosial yang berlaku.
Adapun Langkah-langkah difusi menurut Rogers adalah : (1) pengetahuan; (2)
persuasi atau bujukan; (3) keputusan; (4) implementasi; (5) dan konfirmasi.
4. Kawasan Pengelolaan
14
Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi Pembelajaran melalui :
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Secara singkat
ada empat kategori dalam kawasan pengelolaan, yaitu: pengelolaan proyek,
pengelolaan sumber, pengelolaan sistem penyampaian, serta pengelolaan
informasi.
5. Kawasan Penilaian
Penilaian merupakan proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran
dan belajar, mencakup : (1) analisis masalah; (2) pengukuran acuan patokan; (3)
penilaian formatif; dan (4) penilaian sumatif. Dalam kawasan penilaian dibedakan
pengertian antara penilaian program, proyek , produk. Penilaian program-evaluasi
yang menaksir kegiatan pendidikan yang memberikan pelayanan secara
berkesinambungan dan sering terlibat dalam penyusunan kurikulum.
2.3 Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2012 : 22). Sedangkan menurut
Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar
mengajar: (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3).
Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2012 : 22).
Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi
dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor.
Perinciannya adalah sebagai berikut:
a. Ranah Kognitif
15
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.
b. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang
kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan
karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.
c. Ranah Psikomotor
Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi
neuromuscular (menghubungkan, mengamati).
Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor
karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus
menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah
(Sudjana, 2012 : 22).
2.4 Konsep Media Pembelajaran
2.4.1 Definisi Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin yang adalah bentuk jamak dari
medium yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar.
Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) dalam Azhar Arsyad (2009: 3)
mengatakan bahwa “Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap”.
16
Arief Sadiman (2009: 7) menyatakan bahwa. “Media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan perhatian dan minat serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi”. Pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa media adalah semua objek yang digunakan
sebagai perantara untuk menyampaikan pesan atau informasi agar pesan
tersebut dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan.
2.4.2 Kedudukan Media Dalam Pembelajaran
Sebagaimana kita ketahui bahwa pembelajaran merupakan suatu system,
karena di dalamnya mengandung komponen-komponen yang saling berkaitan dan
saling mempengaruhi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Komponen-komponen tersebut meliputi tujuan, materi, metode, media dan
evaluasi. Masing-masing komponen saling berkaitan erat yang merupakan satu
kesatuan yang dapat di gambarkan sebagai berikut :
Bagan 2.2 Kedudukan Media Dalam Sistem Pembelajaran
Tujuan Materi
Evaluasi Metode
Media
17
Berdasarkan Gambar di atas dapat di jelaskan bahwa proses perencanaan
pembelajaran selalu di awali dengan perumusan tujuan intruksional khusus
sebagai pengembangan dari tujuan intruksional umum.
Usaha untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran di bantu oleh
penggunaan alat bantu pembelajaran yang tepat dan sesuai karakteristik
komponen penggunanya. Setelah itu guru menentukan alat dan melaksanakan
evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat menjadi bahan masukan atau umpan balik
kegiatan yang telah dilaksanakan, dan apabila ternyata hasil belajar siswa rendah,
maka perlu mengidentifikasi bagian-bagian apa yang mengakibatkanya. Khusus
dalam penggunaan media, apakah media yang di gunakan sudah di pandang tepat
atau bahkan perlu ditinjau ulang sehingga tujuan pembelajaran benar-benar
tercapai.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa betapa
pentingya keberadaan atau kedudukan media pembelajaran.
2.4.3 Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran mempunyai manfaat yang banyak sekali, antara lain
dapat memberikan penjelasan yang lebih konkrit karena materi dapat disajikan
dengan logis dan jelas, baik meida pembelajaran berupa gambar, foto, miniatur,
film, video, CD interaktif, komputer dan lain sebagainya. Selain itu dengan media
pembelajaran dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, dalam hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukan oleh Azhar
Arsyad (2009: 25) “media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
18
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
belajar”.
Sudjana & Rivai (1992: 2) mengemukakan manfaat media pembelajaran
dalam proses belajar siswa, yaitu:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan
pembelajaran.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam
pelajaran.
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemostrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Sementara Encyclopedia of Educational Recsearch dalam Hamalik
(1994: 15) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:
1. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu
mengurangi verbalisme.
2. Memperbesar perhatian siswa.
3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh
karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
19
4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri di kalangan siswa.
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui
gambar hidup.
6. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan
kemampuan berbahasa.
7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain,
dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, dapatlah disimpulkan
bahwa media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
Selain itu, media pembelaran juga dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar dan
memungkinkan siswa uintuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan
dan minatnya.
2.4.4 Klasifikasi Media Pembelajaran
Azhar Asyad (2009: 29) “Dalam perkembanganya media pembelajran
mengikuti perkembangan teknologi”. Teknologi yang paling tua yang
dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar
prisnsip mekanis. Kemudian lahir teknologi audio-visual yang menggabungkan
penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran. “Teknologi yang
muncul terakhir adalah teknologi mikroprosesor yang melahirkan pemakaian
20
komputer dan kegiatan interaktif”. (Seel & Richey, 1994 dalam Azhar
Arsyad 2002: 29).
Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media pembelajaran dapat
dikelompokan ke dalam empat kelompok yaitu: media hasil teknologi
cetak, media hasil teknologi audio-visual, media hasil teknologi yang berdasarkan
komputer, media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Pernyatatan lain
mengenai klasifikasi media diungkapkan oleh Ardiani (2009) dikutip dari:
(http://edu-articles.com/mengenal-mediapembelajaran/) bahwa “Media diklasifi-
kasikan menjadi media visual, media audio, dan media audio-visual :
2.4.4.1 Media Visual
Media visual dibagi menjadi 2, yaitu :
a) Media Yang Tidak Diproyeksikan
1) Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di
ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari
media realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada
siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup,
klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
2) Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan
representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan
model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal
untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran
darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
21
3) Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol–
simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian,
memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep
yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal.
Jenis-jenis media grafis adalah: gambar/ foto, sketsa diagram/ skema: gambar
sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan
struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari
organisasi kehidupan dari sel sampai organisme.
4) Gambar/ chart: menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah
dicerna siswa. Selain itu Gambar mampu memberikan ringkasan butir-butir
penting dari penyajian. Dalam Gambar sering dijumpai bentuk grafis lain,
seperti: gambar, diagram, berbasis, atau lambang verbal.
5) Grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau
bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk
mempelajari pertumbuhan.
b) Media Proyeksi
1) Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati,
sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka
dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media
transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy/OHT) dan
perangkat keras (Overhead projector/OHP).
2) Film bingkai/slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm
dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai
22
yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan
transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus.
Sedangkan kelemahannya adalah biaya produksi dan peralatan lebih
mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor
slide.
2.4.4.2 Media Audio
Media visual dibagi menjadi 2, yaitu :
a) Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk
mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian
dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan
sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup
efektif.
b) Kaset-Audio
Kaset-audio adalah kaset pita yang sering digunakan di sekolah.
Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya
pengadaan dan perawatan murah.
2.4.4.3 Media Audio-Visual
Media visual dibagi menjadi 2, yaitu :
a) Media video
Media video merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film.
Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas
dalam bentuk VCD.
23
b) Media Komputer
Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain
mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat
digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang
disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus
ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas.
Edgar dale yang mengadakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari
yang paling kongkrit hingga hal yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut dikenal
dengan nama kerucut pengalaman (cone of Experience), berikut gambarnya:
Bagan 2. 3. Kerucut Pengalaman E. Dale dikutip dari Arief Sadiman (dkk)
(2007: 8)
24
Dan menurut Edgar Dale pula, secara umum media mempunyai
kegunaan:
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar.
4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori dan kinestiknya.
5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalam dan
menimbulkan persepsi yang sama.
2.4.5 Langkah-Langkah Pengembangan Media Pembelajaran
Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas
tiga langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan
penilaian. Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan
pengembangan program media. Arief Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah-
langkah yang harus diambil dalam pengembangan program media menjadi 6
(enam) langkah sebagai berikut:
a. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa.
b. Merumuskan tujuan intruksional (Instructional objective) dengan operasional
dan khas.
c. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya
tujuan.
d. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan.
25
e. Menulis naskah media.
f. Mengadakan tes dan revisi.
2.5 Hubungan Media Pembelajaran Dalam Teknologi
Pendidikan
Teknologi Pendidikan dikembangkan adalah untuk memecahkan persoalan
belajar manusia atau dengan kata lain mengupayakan agar manusia (peserta didik)
dapat belajar dengan mudah dan mencapai hasil secara opimal. Pemecahan
masalah belajar tersebut terjelma dalam bentuk semua sumber belajar atau sering
dikenal dengan komponen pendidikan yang meliputi: pesan, orang/manuisa,
bahan, peralatan, teknik, dan latar/lingkungan. Pemecahan masalah tersebut
ditempuh melalui proses analisis masalah, penentuan cara pemecahan,
pelaksanaan, dan evaluasi yang tercemin dalam fungsi pengembangan media
dalam bentuk riset-teori, desain, produksi, evaluasi, seleksi, logistik dan
penyebarluasan/pemanfaatan. Agar semua fungsi ini berjalan dengan baik maka,
perlu adanya koordinasi yang kegiatan tercemin dalam fungsi pengelolaan
pendidikan yang meliputi pengelolaan organisasi dan pengelolaan personal.
Pemanfaatan sumber belajar merupakan suatu kegiatan memfasilitasi
kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh setiap pengembang sistem pendidikan.
Adapun sumber belajar belajar itu sendiri meliputi semua sumber belajar yang
dapat digunakan oleh pelajar baik secara terpisah mapun dalam bentuk gabungan,
untuk memberikan fasilitas belajar. (AECT, 1986: 9)
26
Komponen-komponen sumber belajar adalah bahan dan peralatan. Walapun
secara tidak eksplisit media tercantum sebagai komponen sumber belajar, tetapi
kedua komponen tersebut sebenarnya adalah komponen media. Alat dan bahan
yang kita kenal dengan software dan hardware tidak lain dan tidak bukan adalah
media. (Sadiman, 1986:6). Dengan demikian dapat di simpulkan, media
merupakan salah satu komponen dalam sumber belajar, dan sekaligus merupakan
salah satu bentuk pemecahan belajar menurut teknologi pendidikan dengan
melalui suatu perencanaan yang sistematis. Hubungan antara media dengan
teknologi pendidikan tidak dapat di lepaskan. Penggunaan media dalam kegiatan
pendidikan pembelajaran merupakan bagian dari teknologi pendidikan Jika di
gambarkan dalam sebuah skema hubungan antra media pendidikan/pembelajaran
dengan teknologi pendidikan akan tampak sebagai berikut (Sukiman, 2012: 25).
Bagan 2.4.Hubungan Media Pembelajaran dalam Teknologi Pendidikan
(Sukiman, 2012:25)
2.6 Program Animasi Flash
Multimedia interaktif dengan animasi komputer untuk pembelajaran
diantaranya media audio-visual untuk keperluan pembelajaran mulai ditekuni para
Teknologi Pendidikan
Media
Pembelajaran
Pesan
Orang
Bahan
Peralatan
Teknik
Latar
27
pengajar sejak tahun 1920-an, ketika itu teknologi film mulai berkembang pesat
(Microsoft Corporation, 1999). Stimulus visual yang menyertai suara menjadikan
pembelajaran konsep-konsep menjadi terjelaskan secara konkret.
Komputer sebagai alat bantu pembelajaran telah lama dikenal dan
dikembangkan. Istilah-istilah CAI (Computer-aided Intruction), CBL (Computer-
aided Learning), CBT (Computer-based Training) telah menjadi bagian dari kosa
kata para ahli teknologi pembelajaran sejak tahun 1980-an.
Perkembangan teknologi komputer yang memungkinkan penayangan
informasi grafik, suara dan gambar dan teks yang memungkinkan dibuat audio
visual yang bersifat interaktif. Multimedia adalah istilah teknik penyampaian
informasi yang menggabungkan informasi berupa teks, grafik, citra, suara,
gambar maupun video.
Bahan-bahan ajar maupun informasi multimedia juga banyak
didistribusikan melalui compact disk(CD). Banyak multimedia dalam bentuk CD
memerlukan program khusus untuk penayangan informasinya. Program khusus
tersebut disertakan dalam CD untuk di pasang dikomputer pemakai. Kemudian
dalam bentuk CD akan ditampilkan tayangan yang sudah di format dalam bentuk
animasi. Materi yang sudah dibuat dalam format tayangan animasi, akan terkesan
lebih hidup, konkrit karena sesuai dengan contoh yang ada dan menarik ditambah
dengan efek suara dan gambar.
Animasi flash secara tepat telah menjadi suatu teknologi pilihan untuk
pembuatan animasi-animasi yang dinamis dan interaktif. Selain itu juga
digunakan untuk pembuatan isi dari multimedia, pembuatan animasi untuk
28
kebutuhan halaman web, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya seperti untuk
kebutuhan proses pembelajaran. Beberapa factor yang mempunyai kontribusi
besar pada teknologi yang membuat animasi flash menjadi popular adalah: (1)
Format swf yang dapat mengompres film gambar dan suara, termasuk format-
format vector, dan scaleable grafik denga ukuran file yang sangat kecil; (2) Flash
player mempunyaikemampuan streaming yang dapat menjalankan preloading
image dan suara ke dalam cache browser pengunjung dan mempunyai
kemampuan untuk men-stream animasi dan saat animasi dijalankan tanpa
membuat pengunjung menunggu untuk melihat animasi tersebut sampai download
selesai.
2.7 Hakekat IPA Terpadu
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar merupakan kurikulum hasil
refleksi, pemikiran, dan pengkajian ulang dari kurikulum yang telah berlaku
sebelumnya. Kurikulum baru ini diharapkan dapat membantu mempersiapkan
peserta didik menghadapi tantangan di masa depan. Standar kompetensi dan
kompetensi dasar diarahkan untuk memberikan keterampilan dan keahlian
bertahan hidup dalam kondisi yang penuh dengan berbagai perubahan,
persaingan, ketidakpastian, dan kerumitan dalam kehidupan. Kurikulum ini
disusun untuk menciptakan tamatan yang kompeten, cerdas dalam membangun
integritas sosial, serta mewujudkan karakter nasional.
Dalam implementasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, telah
dilakukan berbagai studi yang mengarah pada peningkatan efisiensi dan
29
efektivitas layanan dan pengembangan sebagai konsekuensi dari suatu inovasi
pendidikan. Sebagai salah satu bentuk efisiensi dan efektivitas implementasi
kurikulum dikembangkan berbagai model implementasi kurikulum.
Model pembelajaran terpadu merupakan salah satu model implementasi
kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan,
mulai dari tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) sampai dengan
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Model pembelajaran ini
pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan
peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali,
dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik (Depdikbud,
1996:3). Pembelajaran ini merupakan model yang mencoba memadukan beberapa
pokok bahasan (Beane, 1995:615).
Melalui pembelajaran IPA terpadu, peserta didik dapat memperoleh
pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima,
menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan demikian,
peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang
dipelajari secara menyeluruh (holistik), bermakna, otentik dan aktif. Cara
pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh
terhadap kebermaknaan pengalaman bagi para peserta didik. Pengalaman belajar
yang lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual akan menjadikan proses
belajar lebih efektif. Kaitan konseptual yang dipelajari dengan sisi bidang kajian
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang relevan akan membentuk skema kognitif,
sehingga anak memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Perolehan
30
keutuhan belajar IPA, serta kebulatan pandangan tentang kehidupan, dunia nyata
dan fenomena alam hanya dapat direfleksikan melalui pembelajaran terpadu.
Pembelajaran terpadu dalam IPA dapat dikemas dengan tema atau topik
tentang suatu wacana yang dibahas dari berbagai sudut pandang atau disiplin
keilmuan yang mudah dipahami dan dikenal peserta didik. Dalam pembelajaran
IPA terpadu, suatu konsep atau tema dibahas dari berbagai aspek bidang kajian
dalam bidang kajian IPA. Misalnya tema lingkungan dapat dibahas dari sudut
makhluk hidup dan proses kehidupan, energi dan perubahannya, dan materi dan
sifatnya. Pembahasan tema juga dimungkinkan hanya dari aspek makhluk hidup
dan proses kehidupan dan energi dan perubahannya, atau materi dan sifatnya dan
makhluk hidup dan proses kehidupan, atau energi dan perubahannya dan materi
dan sifatnya saja. Dengan demikian melalui pembelajaran terpadu ini beberapa
konsep yang relevan untuk dijadikan tema tidak perlu dibahas berulang kali dalam
bidang kajian yang berbeda, sehingga penggunaan waktu untuk pembahasannya
lebih efisien dan pencapaian tujuan pembelajaran juga diharapkan akan lebih
efektif.
2.7.1 Tujuan Pembelajaran IPA Terpadu
Tujuan penyusunan Model Pembelajaran IPA Terpadu untuk SMP/MTs
ini pada dasarnya untuk memberikan pedoman yang dapat dijadikan sebagai
kerangka acuan bagi guru dan pihak terkait. Secara rinci, penyusunan model ini di
antaranya bertujuan untuk:
1. memberikan wawasan bagi guru tentang apa, mengapa, dan bagaimana
pembelajaran IPA terpadu pada tingkat SMP/MTs;
31
2. memberikan bekal keterampilan kepada guru untuk dapat menyusun rencana
pembelajaran (memetakan kompentensi, menyusun silabus, dan menjabarkan
silabus menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran) dan penilaian;
3. memberikan bekal kemampuan kepada guru agar memiliki kemampuan
melaksanakan pembelajaran IPA terpadu;
4. memberikan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman bagi pihak terkait
(misalnya kepala sekolah dan pengawas), sehingga mereka dapat
memberikan dukungan terhadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan
pembelajaran IPA terpadu.
2.7.2 Ruang Lingkup Pembelajaran IPA Terpadu
Ruang lingkup penyusunan Model ini meliputi pengertian IPA Terpadu,
Karakteristik Pembelajarn IPA Terpadu, pelaksanaan pembelajaran IPA Terpadu
dan penilaian di kelas sehingga dicapai tujuan yang diinginkan.
Pembelajaran IPA secara terpadu harus menggunakan tema yang relevan
dan berkaitan. Materi yang dipadukan sebaiknya masih dalam lingkup bidang
kajian IPA.
Tema yang dibahas disajikan dalam konteks IPA-lingkungan-teknologi-
masyarakat, yang melibatkan aktivitas peserta didik secara berkelompok maupun
mandiri. Aktivitas peserta didik perlu ditunjang oleh media pembelajaran yang
memadai, agar peserta didik dapat memahami tema secara komprehensif dan
mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
32
2.7.3 Sistematika Pembelajaran IPA Terpadu
Model Pembelajaran IPA Terpadu memuat beberapa keterpaduan antar-
Kompetensi Dasar. Model ini juga mencakup apa dan bagaimana seorang guru di
SMP/MTs mengembangkan dan melaksanakan model tersebut. Sistematika
anduan pengembangan pembelajaran IPA Terpadu SMP/MTs terdiri atas bagian-
bagian sebagai berikut.
Bab satu, merupakan pendahuluan yang memuat penjelasan tentang latar
belakang serta pentingnya keberadaan panduan. Selain itu juga mengungkapkan
tujuan serta sistematika sajian.
Bab dua, berisi penjelasan tentang kerangka berpikir yang mencakup
tentang pengertian, karakteristik, tujuan, konsep keterpaduan IPA, dan model
keterpaduan berdasarkan topik.
Bab tiga, berisi tentang strategi pelaksanaan pembelajaran IPA Terpadu,
yang menjelaskan tahapan tentang perencanaan (meliputi pemetaan Kompetensi
Dasar, pemilihan topik, penjabaran Kompetensi Dasar ke dalam indikator,
penyusunan silabus, dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran),
pelaksanaan pembelajaran (meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan akhir serta tindak lanjut), dan penilaian.
Bab empat, berisi tentang implikasi pembelajaran IPA Terpadu yang
menjelaskan peran guru, siswa, serta sarana dan prasarana pembelajaran.
2.7.4 Ruang Lingkup Materi atau Bahan Kajian di SMP
Adapun ruang lingkup pembelajaran IPA Terpadu menurut KTSP 2006
yaitu wujud zat dan perubahannya.
33
2.8 Perangkat Lunak Pendukung Pengembangan
2.8.1 Adobe Flash CS6
Adobe Professional CS6 telah membuktikan dirinya sebagai program
animasi duadimensi berbasis vector dengan kemampuan professional. Dalam
perkembangannya, Adobe Flash selalu melakukan banyak penyempurnaan pada
setiap versinya. Adobe Flash Professional CS6 menghadirkan fitur- fitur
baru yang menjadikan flash semakin diakui sebagai program yang handal.
Gambar 2.1 Tampilan Interface Adobe Flash Profesional CS6
Dalam menggunakan program Adobe Flash CS6 terlebih dahulu
menganalisis kebutuhan saistemnya. Analisis kebutuhan sistem dibagi menjadi
beberapa bagian diantaranya:
a. Analisis Kebutuhan Sistem Fungsional, diantaranya:
1. Sistem harus dapat menampilkan tampilan lembar untuk menggambar.
34
2. Sistem harus dapat digunakan untuk menggambar.
3. Sistem harus dapat menampilkan pilihan warna.
4. Sistem harus dapat menyimpan file dalam bentuk gambar.
5. Sistem harus dapat menampilkan info dan fungsi tombol.
b. Analisis Kebutuhan Sistem Non-Fungsional, diantaranya:
1. Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang diperlukan untuk membuat aplikasi ini antara lain:
a. Microsoft Windows XP atau Windows 7 sebagai Sistem Operasi.
b. Adobe Flash Professional CS6 sebagai software untuk membuat aplikasi.
c. Java ™ Runtime Environment 1.6 (biasanya sudah tersedia di OS/
Included).
2. Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan untuk membuat aplikasi ini adalah sebuah
komputer dengan spesifikasi :
2. Intel Pentium 4 atau AMD Athlon 64 processor
3. 2GB RAM (3GB disarankan)
4. 3.5GB free HD space (tidak dapat menginstal pada perangkat penyimpanan
removable flash)
5. Monitor 1024x768 display (1280x800 disarankan)
6. DVD-ROM driv
3. Brainware
Aplikasi ini dapat digunakan oleh siapa saja, terutama pengguna gadget
(user public).
35
2.8.2 Audacity
Audacity adalah sebuah aplikasi editor audio digital. Audacity dalam
kategori percuma opensource. Audacity bersifat cross platform, dan dibuat
dengan menggunakan wx Widgets untuk menyediakan GUI yang hampir sama
pada beberapa OS yang berbeda.
Audacity dibuat oleh Dominic Mazzoni, setelah lulus sebagai siswa di
Carniege Mellon University. Audacity ini mempunya berbagai fungsi berkenaan
audio contoh yang paling basik sesuai dengan pemateri penjumlahan dan
pengurangan bilangan 2 angka adalah merakam suara, mempercepatkan tempo,
meninggikan pitch suara, tambahkan bass pada musik, memotong-motong lagu.
mengedit existing data (lagu yang sudah jadi), membuat lagu baru dengan
menggunakan sistem track, dapat di tambahkan effect, tremolo, distortion,
menghilangkan noise. Pengembangan media pembelajaran berbasis flash sangat
memerlukan adanya suara yang jelas dan menarik dari setiap karakter tokoh yang
ada, dengan adanya software ini memudahkan dalam mengedit pitch, mengatur
suara jadi rendah atau tinggi, mengatur tempo dan menghilangkan suara sumbang
pengisi suara.
36
Gambar 2.2 Tampilan Interface Audacity
2.8.3 Cool Edit Pro
Cool Edit Pro merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk mengolah
file berupa suara atau biasa disebut sound editor. Misalkan software ini dapat
mengkombinasi beberapa lagu menjadi satu, dapat membuat sound effect, dapat
diolah menjadi file bereksistensi .wav, .mp3. Pengembangan media pembelajaran
berbasis flash dan juga sound effect yang berguna untuk memberi perhatian lebih
siswa pada materi yang disajikan. Sound atau suara ini perlu diolah atau diedit
menggunakan perangkat lunak ini.
37
Gambar 2.3 Tampilan Interface Cool Edit Pro
2.9 Kerangka Berfikir
Bagan 2.5. Kerangka berfikir
Hasil belajar pelajaran IPA terpadu untuk kelas VII SMP N Satu Atap
Bumijawa masih kurang dari KKM dan penyampaian materi tergolong belum
optimal. Sehingga perlu adanya media pembelajaran yang mampu
memvisualisasikan konsep materi pelajaran dengan baik. Melihat identifikasi
masalah kebutuhan karakteristik siswa tersebut maka peneliti terlebih dahulu
Identifikasi Masalah Kebutuhan Karakteristik
Siswa
Penyusunan GBPM
Produksi Program Flash
Uji Kefektifan (Hasil Belajar)
Di uji ahli materi dan media
38
menyusun GBPM (Garis Besar Pembuatan Media) dalam rangka melakukan
desain atau rancangan pembuatan program media flash, kemudian barulah
program media pembelajaran berbasis flash diproduksi. Setelah program media
pembelajaran berbasi flash diproduksi, media harus diuji terlebih dahulu oleh ahli
materi dan ahli media. Ahli materi yang dimaksud adalah guru mata pelajaran IPA
Terpadu SMP N 5 Satu Atap Bumijawa yaitu Bapak Eko Sucipto, S.Pd.
Sedangkan ahli media yang dimaksud adalah Bapak Agus Triarso, S.Kom.M.pd
dari BPM (Balai Pengembangan multimedia) Semarang, hal ini bertujuan
memberikan penilaian, masukan, kritik dan saran agar kualiatas media menjadi
lebih baik. Kemudian media pembelajaran diuji keefektifannya kepada siswa
kelas siswa SMP kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa.
2.10 HIPOTESIS
Berdasarkan kajian teori diatas maka hipotesis penelitian ini adalah :
1. Ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang pembelajarannya
menggunakan media pembelajaran berbasis flash lebih baik daripada yang
tidak menggunakan media pembelajaran flash.
2. Kelas yang pembelajarannya menggunakan media pembelajaran berbasis
flash hasil belajarnya lebik baik daripada kelas yang tidak yang tidak
menggunakan media pemblajaran berbasis flash.
3. Kelas yang pembelajarannya menggunakan media pembelajaran berbasis
flash siswanya lebih aktif daripada kelas yang tidak yang tidak menggunakan
media pemblajaran berbasis flash.
39
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan Research And Development (Penelitian dan
Pengembangan). Model pengembangan yang menjadi acuan peneliti yaitu Model
Borg & Gall dan ADDIE. Model research and development ini di kombinasikan
karena di sesuaikan dengan langkah-langkah dalam proses penelitian dan
pengembangan yang dilakukan oleh peneliti. Pada model Borg & Gall langkah
yang diambil adalah research and information. Research and information
digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang SMP N 5 Satu Atap
Bumijawa. Kemudian pada model ADDIE langkah-langkah yang diambil sama
seperti aslinya yang mencakup aspek Analyze (analisis), Design (perancangan),
Development (pengembangan), Implementation (penerapan), dan Evaluation
(penilaian).
Berikut bagan model pengembangan yang digunakan dalam penelitian dan
pengembangan media pembelajaran berbasis flash :
39
40
Bagan 3.1 Tahap Pengembangan Kombinasi Model BORG & GALL dan
Model ADDIE
Berdasarkan bagan diatas, hasil dari tahap penelitian dan pengumpulan
informasi serta tahap analisis deskripsi pembelajaran, tugas yang harus di pelajari
dan tujuan instruksional disajikan sebagai input (masukan) pada tahap desain,
dimana deskripsi dan tujuan tersebut diubah menjadi spesifik/pengkhususan untuk
pembelajaran. Selanjutnya, spesifik desain tersebut disajikan sebagai tahap input
pada tahap pengembangan, dimana akan digunakan untuk menuntun pada
pemilihan atau pembuatan materi dan kegiatan dalam pembelajaran.
Pada tahap penerapan terlebih dahulu dilakukan uji coba produk setelah di
validasi oleh para ahli, guru, materi, kegiatan dan siswa disatukan untuk
menggunakan prodak yang didapat dari hasil pengembangan. Setelah prodak
Analysis
Design
Development
Implementation
Evaluation
Research and information collection
41
digunakan/diterapkan kemudian di evaluasi untuk melihat apakah tujuan dapat
tercapai dan masalah yang sesungguhnya dapat diselesaikan. Jika prodUk
membuat penggunanya merasa kesulitan dan dibingungkan, maka proses
pengembangannya harus di ulang.
3.2 Prosedur Penelitian
3.2.1 Penelitian dan Pengumpulan Informasi Tentang SMP N 5 Satu Atap
Bumijawa
Penelitian dan pengumpulan informasi merupakan penelitian awal tentang
SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Pada penelitian awal ini hal yang dilakukan
adalah melakukan penelitian tentang beberapa faktor, mulai dari letak geografis,
iklim, cuaca, kehidupan sosial masyarakat sekitar, filosofis tentang berdirinya
SMP N 5 Satu Atap Bumijawa, guru, hasil positif setelah didirikan SMP N 5 Satu
Atap Bumijawa, kendala, dan keterkaitan antara SMP N 5 Satu Atap Bumijawa
dengan proses pembuatan media pembelajaran berbasis flash.
3.2.2 Menganalisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa
yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Jika kita mengharapkan siswa
dapat memahami materi wujud zat dan perubahannya dengan baik dan benar,
sementara mereka belum mengenal semua itu, maka perlu dilakukan pemahaman
terhadap wujud zat dan perubahannya.
Setelah kita menganalisis kebutuhan siswa, maka kita juga perlu
menganalisis karakteristik siswanya, baik menyangkut kemampuan pengetahuan
42
atau keterampilan yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Cara mengetahuinya bisa
dengan tes atau dengan yang lainnya. Langkah ini dapat disederhanakan dengan
cara mengenalisa topik-topik materi ajar yang dipandang sulit dan karenanya
memerlukan bantuan media. Pada langkah ini sekaligus pula dapat ditentukan
ranah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, termasuk rangsangan indera
mana yang diperlukan (audio, visual, gerak atau diam).
Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa SMP N 5 Satu Atap
Bumijawa adalah sebagai berikut :
Siswa SMP N 5 Satu Atap Bumijawa diharapkan sudah memahami materi
wujud zat dan perubahannya setelah pemeberian materi berlangsung (secara
konvensional). Namun dalam kenyataannya tidak sesuai dengan harapan. dengan
demikian terjadi kebutuhan bagaimana meningkatkan sikap siswa untuk
memahami materi wujud zat dan perubahannya.
Adanya kebutuhan tersebut seyogyanya menjadi dasar pijakan dalam
membuat media pembelajaran, sebab dengan dorongan kebutuhan inilah media
dapat berfungsi dengan baik. dan media yang digunakan siswa, haruslah relevan
dengan kemampuan yang dimiliki siswa.
3.2.3 Merumuskan Tujuan Instruksional (Instuctional Objective) dengan
Operasional dan Khas
Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, ada beberapa
ketentuan yang harus diingat, yaitu:
43
1. Tujuan instruksional harus berorientasi kepada siswa. Artinya tujuan
instruksional itu benar-benar harus menyatakan adanya prilaku siswa yang
dapat dilakukan atau diperoleh setelah proses belajar dilakukan.
2. Tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja yang operasional, artinya kata
kerja itu menunjukkan suatu prilaku/perbuatan yang dapat diamati atau diukur.
Beberapa contoh dari kategori kata operasional adalah sebagai berikut :
Kata Kerja Operasional Kata Kerja tidak Operasional
Mengidentifikasikan
Menyebutkan
Menunjukkan
Memilih
Menjelaskan
Menguraikan
Merumuskan
Menyimpulkan
Mendemostrasikan
Membuat
Menghitung
Menunjukkan
Menemukan
Membedakan, dll
Mengerti
Memahami
Menghargai
Menyukai
Mempercayai
Dan lain-lain
Tabel 3.1. Kata Operasional
Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki empat unsur pokok yang
dapat kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan
Degree). Penjelasan dari masing-masing komponen tersebut sebagai berikut:
44
A= Audience adalah menyebutkan sasaran/audien yang dijadikan sasaran
pembelajaran
B =
Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan atau yang
dapat dilakukan setelah pembelajaran berlangsung
C =
Condition adalah menyebutkan kondisi yang bagaimana atau dimana
sasaran dapat mendemonstrasikan kemampuannya atau keterampilannya
D = Degree adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal yang
diharapkan dapat dicapai.
Berikut Rumusan Pembelajarannya :
Setelah mengikuti pembelajaran tentang wujud zat dan perubahannya berbasis
(C)
flash, siswa kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa dapat memahami dengan
(A) (B)
baik dan benar.
(D)
Siswa kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa dapat memahami tentang
(A) (B)
wujud zat dan perubahannya dengan baik dan benar.
(D)
45
3.2.4 Merumuskan Butir-Butir Materi Secara Terperinci yang
Mendukung Tercapainya Tujuan
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan
atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga
materi yang disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari
kegiatan proses belajar mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci
maka langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai
kepada tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang
abstrak.
Rumusan butir-butir materi dari rumusan tujuan pembelajaran di atas
adalah :
1. Memahami wujud zat dan perubahannya.
2. Memahami bagian proses terjadinya perubahan wujud zat.
3.2.5 Mengembangkan Alat Pengukur Keberhasilan
Alat pengukur keberhasilan seyogyanya dikembangkan terlebih dahulu
sebelum naskah program ditulis. Dan alat pengukur ini harus dikembangkan
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang
disajikan.
Instrumen tersebut akan digunakan oleh pengembang media, ketika
melakukan tes uji coba dari program media yang dikembangkannya. Misalkan alat
pengukurnya tes, maka siswa nanti akan diminta mengerjakan materi tes tersebut.
Kemudian dilihat bagaimana hasilnya. Apakah siswa menunjukkan penguasaan
46
materi yang baik atau tidak dari efek media yang digunakannya atau dari materi
yang dipelajarinya melalui sajian media. Jika tidak maka dimanakah letak
kekurangannya. Dengan demikian, maka siswa dimintai tanggapan tentang media
tersebut, baik dari segi kemenarikan maupun efektifitas penyajiannya.
Berikut gambaran alat pengukur keberhasilan dari media yang
dikembangkan:
Rumusan Tujuan Rumusan Materi Alat Pengukur (Tes)
Siswa kelas VII SMP N 5
Satu Atap Bumijawa dapat
memahami materi proses
terjadinya wujud zat dan
perubahannya
Materi proses Wujud
zat dan perubahannya
-Sebutkan apa saja yang
menyebabkan wujud zat
dan perubahannya
Siswa dapat menyebutkan
macam – macam
pencemaran ligkungan
Macam – macam
wujud zat dan
perubahannya
Sebutkan macam –
macam wujud zat dan
perubahannya
Tabel 3.2. Alat Pengukur Keberhasilan
3.2.6 Menulis Naskah Media
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media
rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah
disusun secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya materi
pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media, maka materi tersebut perlu
dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita sebut naskah program media.
Naskah program media maksudnya adalah sebagai penuntun kita dalam
memproduksi media. Artinya menjadi penuntut kita dalam mengambil gambar
47
dan merekam suara. Karena naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu
diambil oleh kamera atau bunyi dan suara yang harus direkam.
Namun demikian, sebelum naskah ditulis, maka terlebih dahulu disusun
garis-garis besar program media (GBPM) dan rancangan isi medianya.
Berikut Garis-garis Program Media (GBPM)
Topik Tujuan
Umum
Tujuan Khusus Pokok-pokok
Materi
Keterangan
Memahami
materi
proses
terjadinya
wujud zat
dan
perubahann
ya
Siswa dapat
memahami
materi proses
terjadinya
wujud zat dan
perubahannya
> Siswa dapat
memahami
materi proses
terjadinya wujud
zat dan
perubahannya
> Siswa dapat
memahami
macam – macam
wujud zat dan
perubahannya
> proses
terjadinya
wujud zat dan
perubahannya
>Macam-
macam wujud
zat dan
perubahannya
>. Sumber:
LKS IPA
terpadu
kelas VII
semester 1
> Alat:
Adobe flash
CS6
Tabel 3.3. Garis Besar Program Media (GBPM)
3.2.7 Produksi
Setelah pembuatan naskah dan desain disusun dengan matang adalah
pembuatan produk multimedia pembelajaran interaktif. Tahap produksi media
meliputi: pemrogaman dasar, pembuatan grafis, pembuatan animasi, pembuatan
audio, pemrogaman lengkap. Dari tahapan ini terbentuklah produk awal.
3.2.8 Validasi Ahli
48
Produk yang telah dibuat kemudian diperiksa oleh para ahli yaitu ahli
media dan ahli materi untuk memberikan penilaian berupa masukan, kritik atau
saran terhadap kualitas program sebelum diuji cobakan.
Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan pakar atau
tenaga ahli yang sudah berpengalaman, dalam penelitian ini adalah ahli media dan
ahli materi. Ahli materi adalah Bapak Eko Sucipto, S.Pd selaku guru mapel IPA
terpadu di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Sedangkan pengkaji media adalah staf
ahli media Bpk. Agus Triarso, S.Kom, M.Pd dari Balai Pengembangan
Multimedia Pendidikan (BPMP) Semarang.
3.2.9 Revisi
Hasil validasi oleh para ahli kemudian dianalisis untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan yang masih ada. Bila produk masih ada kelemahan, maka
pengembang akan melakukan perbaikan atau revisi. Tahap ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas program berdasarkan masukan, kritik atau saran perbaikan
ahli media dan ahli materi.
3.2.10 Mengadakan Tes atau Uji Coba Produk
Produk yang sudah divalidasi oleh para ahli selanjutnya akan diuji
cobakan sebagai bahan pertimbangan untuk menilai program yang dibuat.
Subjek uji coba lapangan yang dipilih dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Subjek uji coba melakukan pembelajaran
menggunakan media pembelajaran berbasis flash ini, kemudian diminta
memberikan penilaian terhadap program.
49
3.3 Populasi dan Sampel Sumber Data
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester 1
SMP N 5 Satu Atap Bumijawa Tahun ajaran 2013. Berikut jumlah siswa kelas VII
SMP N 5 Satu Atap Bumijawa:
No Kelas Jumlah Siswa
1 VII A 23
2 VII B 20
Jumlah 43
Tabel 3.4. Persebaran Populasi Siswa Kelas VII
3.3.2 Sampel
Dalam penelitian ini digunakan studi sampel berjumlah 2 kelas yang
berjumlah 43 orang, yaitu kelas eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah
dimatching sesuai dengan nilai pre-test, maka kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
3.3.3 Teknik Sampel
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik Simple
Random Sampling. Teknik ini digunakan karena pengambilan anggota sampel
dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan terpaduan strata yang
ada dalam populasi tersebut.
3.3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Test,
lembar pengamatan, lembar angket, dan lembar wawancara dari penggunaan
50
media berbasis flash yang dijadikan media untuk mata pelajaran IPA terpadu
pokok bahasan wujud zat dan perubahannya.
3.4 Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel
bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen).
3.4.1 Variabel terikat
Variable terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam
pembelajaran mata pelajaran IPA terpadu.
3.4.2 Variabel bebas
Variable bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan
media berbasis flash mata pelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan
perubahannya.
3.5 Metode Pengumpulan Data
3.5.1 Dokumentasi
Digunakan untuk memperoleh data awal yang dievaluasi oleh peneliti,
yaitu tentang pungumpulan data nama peserta didik kelas VII dan hasil belajar
siswa sebelumnya yaitu nilai ulangan akhir semester gasal yang digunakan untuk
menguji homogenitas populasi.
3.5.2 Observasi
Pengamatan yang digunakan untuk mengetahui bagaimana proses
pelaksanaan pembelajaran yang ada di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa.
3.5.3 Angket
51
Angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang respon peserta
didik terhadap penggunaan media berbasis flash yang dijadikan media untuk mata
pelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya.
3.5.4 Test
Tes diberikan kepada kedua kelas, baik kelas eksperimen dan kelas kontrol
pada akhir pembelajaran. Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Bentuk tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda
mengenai pokok wujud zat dan perubahannya. Tes yang diujikan berupa post-test.
3.6 Metode Analisis Data
3.6.1 Analisis Uji Coba Perangkat Tes
Adapun analisis perangkat tes tersebut adalah sebagai berikut :
3.6.1.1 Deskriptif Persentase
Setelah data diperoleh, selanjutnya adalah menganalisis data tesebut.
Penelitian ini lebih menitikberatkan pada bagaimana mengembangkan media
pembelajaran sehingga data dianalisis dengan sistem deskriptif persentase. Untuk
menganalisis data hasil checklist dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mengkuantitatifkan hasil checking sesuai dengan indikator yang telah
ditetapkan dengan memberikan skor sesuai dengan bobot yang telah
ditentukan sebelumnya.
2) Membuat tabulasi data.
3) Menghitung persentase dari tiap-tiap sub variabel dengan rumus:
P(s) = S/N x 100%
52
P(s) = persentase sub variable
S = jumlah skor tiap sub variabel
N = jumlah skor maksimum
4) Dari persentase yang telah diperoleh kemudian ditransformasikan ke dalam
tabel supaya pembacaan hasil penelitian menjadi mudah. Untuk menentukan
kriteria kualitatif dilakukan dengan cara:
a) Menentukan persentase skor ideal (skor maksimum) = 100%.
b) Menentukan persentase skor terendah (skor minimum) = 20%.
c) Menentukan range = 100-20= 80.
d) Menentukan interval yang dikehendaki = 5 (tidak baik, kurang baik, cukup
baik dan sangat baik).
e) Menentukan lebar interval (80/5 = 16).
Berdasarkan perhitungan di atas, maka range persentase dan kriteria
kualitatif dapat ditetapkan sebagaimana dalam tabel berikut.
No Interval Kriteria
1
2
3
4
5
85% ≤ skor ≤ 100%
69% ≤ skor ≤ 84%
53% ≤ skor ≤ 68%
37% ≤ skor ≤ 52%
20% < skor 36%
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
Tabel 3.5 Range Persentase dan Kriteria Kualitatif Program
53
Sedangkan untuk menganalisis data dari angket dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
a) Angket yang telah diisi responden, diperiksa kelengkapan jawabannya,
kemudian disusun sesuai dengan kode responden.
b) Mengkuantitatifkan jawaban setiap pertanyaan dengan memberikan skor
sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya.
c) Membuat tabulasi data.
d) Menghitung persentase dari tiap-tiap sub variable dengan rumus yang
digunakan dalam perhitungan persentase skor checklist.
Dari persentase yang telah diperoleh kemudian ditransformasikan ke dalam
tabel di atas.
3.6.1.2 Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas instrumen merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk
mengukur tingkat konsistensi suatu instrumen, artinya apabila digunakan untuk
mengukur berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Dalam penelitian ini,
untuk mengetahui reliabilitas instrument menggunakan rumus dalam buku
(Sugiyono, 2007:361) dengan menggunakan microsoft excel.
Klasifikasi reliabilitas soal adalah sebagai berikut :
0,80<r<1,00 : Sangat Tinggi
0,60<r<0,79 : Tinggi
0,40<r<0,59 : Cukup
0,20<r<0,39 : Rendah
0,00<r<0,19 : Sangat Rendah
54
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan di dapat r=0.950 berdasarkan
klasifikasi reliabilitas soal maka di peroleh reliabilitas dengan tingkat konsistensi
suatu instrument sangat tinggi.
Adapun untuk membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai r
hitung dan nilai r tabel diperoleh 0.950 >0.423. Karena r hitung lebih besar dari
nilai r tabel maka item instrumen dinyatakan reliabel (Muhidin dan Maman,
2007:41). Lampiran 23.
3.6.1.3 Validitas Instrumen
Sedangkan untuk menghitung validasi item instrument menggunakan rumus
korelasi produk moment dalam (Arikunto, 2006:170) dengan Microsoft excel.
Hasil yang diperoleh dari masing-masing perhitungan tersebut
dikonsultasikan dengan nilai dalam tabel harga kritik dari r produk moment pada α
= 5% atau interval kepercayaan 95%. Jika indeks korelasi atau harga xyr ≥ r tabel,
maka butir instrumen yang tidak valid akan dibuang dan tidak dapat dipakai
sebagai instrumen dalam penelitian (Arikunto, 2006:170). Hasil keseluruhan
Lampiran 20.
3.6.1.4 Uji Validitas Soal
Menurut Sugiyono (2007: 348), instrument yang valid berarti alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Validitas butir
soal dapat diketahui melalui uji coba perangkat tes. Nilai hasil uji coba tes
dianalisis dengan menggunakan korelasi product moment, rumus yang digunakan
adalah
55
(Arikunto, 2010: 213)
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara X dengan Y
X = skor tiap butir soal
Y = skor total
N = jumlah subjek/peserta didik yang diteliti
3.6.1.5 Uji Reliabilitas Soal
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan dan ketepatan hasil
(Arikunto, 2009: 86). Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan
yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Rumus yang
digunkaan untuk mencari reliabilitas soal bentuk pilihan ganda adalah rumus KR
20 (Kuder Richardson), yaitu:
(Sugiyono, 2007: 359)
Keterangan:
k = jumlah item dalam instrumen
= proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1
= 1-pi
= varians total
Rumus varians total, yaitu
56
( Arikunto, 2009: 110)
Keterangan:
= jumlah skor total
= jumlah kuadrat skor total
n = banyak subyek pengikut tes
3.6.1.6 Uji Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sukar. Rumus yang digunakan untuk menganalisis tingkat kesukaran soal adalah
sebagai berikut:
Kriteria tingkat kesukaran soal adalah:
0 ≤ P ≤ 0,30 soal sukar
0,30 < P ≤ 0,70 soal cukup (sedang)
0,70 < P ≤ 1 soal mudah (Rusilowati, 2008: 17)
3.6.1.7 Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal (Arikunto, 2009: 211) adalah kemampuan suatu soal
untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai.
Untuk mengetahui daya pembeda bentuk soal pilihan ganda digunakan rumus
sebagai berikut:
57
Keterangan:
DP = daya pembeda soal
BA = jumlah jawaban benar pada kelompok atas
BB = jumlah jawaban benar pada kelompok bawah
N = jumlah peserta tes
Kriteria daya pembeda soal adalah
0,00 ≤ D ≤ 0,20 : soal sukar
0,20 < D ≤ 0,40 : soal cukup baik
0,40 < D ≤ 0,70 : soal baik
0,70 < D ≤ 1,00 : soal baik sekali
(Rusilowati, 2008: 19)
3.6.2 Analisis Data Awal
Analisis tahap awal digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas
berangkat dari kondisi yang sama, maka perlu dilakukan uji kesamaan dua
varians. Data yang digunakan pada analisis tahap awal adalah nilai ulangan
terakhir bab sebelumnya.
3.6.2.1 Uji Normalitas Data Awal
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang
diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dalam
penelitian ini menggunakan uji Lilliefors dikarenakan data yang diperoleh berupa
data tunggal dan jumlah sampelnya kurang dari 30 yaitu 25 orang per kelas.
Langkah uji Lilliefors sebagai berikut.
58
(1) Menentukan hipotesis
: sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
: sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal.
(2) Berikut adalah prosedur untuk pengujian hipotesis nol yaitu:
(a) Pengamatan dijadikan bilangan baku
dengan menggunakan rumus: .
(b) Untuk tiap bilangan baku dapat menggunakan daftar distribu-si
normal baku, kemudian dihitung peluang
(c) Selanjutnya dihitung proporsi yang lebih kecil atau sama
dengan . Jika proporsi ini dinyatakan oleh , maka
(d) Hitung selisih kemudian tentukan harga mut-laknya.
(e) adalah harga paling besar diantara harga-harga mutlak selisih
tersebut.
(f) Menentukan yang diambil dari tabelLilliefors pada taraf
signifikan 0,05.
=
(g) Bandingkan dengan nilai .
(3) Menentukan simpulan
Berdasarkan perbandingan dengan .
diterima jika .
59
ditolak jika .
(Sudjana, 2005: 466-468).
3.6.2.2 Uji Homogenitas Data Awal
Uji kesamaan dua varians atau homogenitas digunakan untuk menguji
apakah sebaran data tersebut homogen atau tidak, yaitu dengan membandingkan
kedua variansnya. Jika kedua kelompok atau lebih mempunyai varians sama
besarnya, maka tidak perlu dilakukan lagi uji homogenitas karena data sudah
dianggap homogen. Dikarenakan hanya terdapat dua varians maka uji
homogenitasnya menggunakan uji F (uji Fisher). Langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut:
(1) Menentukan hipotesis
: kedua varians sama ( )
: kedua varians tidak sama
(2) Menentukan taraf signifikan
(3) Cari dengan menggunakan rumus:
(4) Menghitung dengan rumus:
Dengan menggunakan tabel F didapatkan .
(5) Menentukan kriteria pengujian yaitu:
Jika , maka diterima (homogen).
(Sudjana, 2005: 249-250).
60
3.6.3 Analisis Data Akhir
3.6.3.1 Uji Normalitas Data Akhir
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis
berdistribusi normal atau tidak. Asumsi bahwa populasi berdistribusi normal
membantu menyelesaikan persoalan dengan mudah dan lancar, yaitu untuk
mengetahui apakah data hasil penelitian dianalisis dengan memakai statistika
parametrik atau non-parametrik. Jika populasi berdistribusi normal dan instrumen
terukur maka dapat diselesaikan dengan parametrik. Hipotesis yang digunakan
sama seperti analisis data awal. Perbedaanya terdapat pada nilai yang digunakan
menggunakan nilai hasil posttest.
3.6.3.2 Uji Homogenitas Data Akhir
Pada uji homogenitas data akhir langkah-langkahnya sama seperti uji
homogenitas data awal. Perbedannya terdapat nilai yang dipakai menggunakan
nilai hasil posttest
3.6.3.3 Uji t-Satu Pihak
Untuk mengetahui bahwa hasil belajar siswa dari kelas yang diberi
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran eksperimen terbimbing
dengan pemberian animasi flash lebih baik dibanding dengan kelas yang diberi
pembelajaran eksperimen terbimbing regular/ pembelajaran konvensional , diuji
dengan menggunakan uji t pihak kanan, yaitu,
Ho : µ1 ≤ µ2
Ha : µ1 > µ2
61
µ1 = rata-rata data kelompok eksperimen
µ2 = rata-rata data kelompok kontrol
rumus yang digunakan adalah uji-t sample related yang digunakan adalah
Keterangan:
: rata-rata nilai pada kelas eksperimen
: rata-rata nilai pada kelas kontrol
n1 : jumlah siswa kelas eksperimen
n2 : jumlah siswa kelas kontrol
r : korelasi antara dua sampel
S1 : simpangan baku kelas eksperimen
S2 : simpangan baku kelas kontrol
S12 : varians baku kelas eksperimen
S22 : varians baku kelas kontrol
dengan:
3.6.3.4 Uji Kesamaan Rata-rata
Untuk menguji efektivitas penggunaan model pembelajaran eksperimen
terbimbing dengan pendekatan historical introduction terhadap ketuntasan KKM,
maka digunakan uji t-tes:
62
dengan
Keterangan:
= nilai rata-rata sampel
n = banyaknya sampel
= KKM SMP N 5 Satu Atap Bumijawa
63
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis Data Penelitian
4.1.1 Deskripsi SMP N 5 Satu Atap Bumijawa
4.1.1.1 Letak Geografis, Iklim, Cuaca, dan Kehidupan Sosial Masyarakat di SMP
N 5 Satu Atap Bumijawa
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Satu Atap Bumijawa
merupakan Sekolah Menengah Pertama Satu Atap yang berada di jalan dukuh
Sawangan KM. 12 Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal dan
berbatasan langsung dengan Kabupaten Brebes. Jarak dari pusat kota ±40 KM.
Kondisi geografis dari SMP N 5 Satu Atap Bumijawa tepat di bawah Gunung
Slamet (±10 KM dari puncak Gunung Slamet), dan dukuh sawangan merupakan
pedukuhan tertinggi di Kabupaten Tegal.
Akses jalan dari kecamatan Bumijawa yang menanjak, sempit, berkelok
dan banyak jurang di tepi jalannya. Jika menuju ke SMP Satu Atap dengan
menggunakan kendaraan sepeda motor dibutuhkan waktu hampir 1 jam dengan
kondisi 60% jalan beraspal dan sisanya berbatu. Udara di sekitar SMP N 5 Satu
Atap Bumijawa cukup dingin, berkabut dan curah hujannya tinggi, pada siang hari
banyak ditemukan penduduk sekitar memakai jaket dan penutup kepala. Guru
yang mengajar di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa jika mengajarpun menggunakan
pakaian rangkap, bahkan ada yang memakai jaket lebih dari satu.
63
64
Mayoritas penduduk disana adalah petani sayuran, maka tidak heran jika
menuju ke dukuh sawangan banyak terdapat tanaman sayuran dan bongkar muat
kendaraan membawa sayuran.
4.1.1.2 Filosofis Berdirinya SMP N 5 Satu Atap Bumijawa
Sebelum dibangun SMP N 5 Satu Atap Bumijawa angka kelulusan usia
pendidikan dasar yang melanjutkan dari SD ke SMP sampai dengan tahun
pelajaran 2008-2009 hanya mencapai 10% untuk dukuh sawangan dan sekitarnya.
Hal ini dikarenakan beberapa faktor, antara lain:
a. Letaknya terpencil, jauh dari kecamatan.
b. Jarak dukuh Sawangan Desa Sigedong ke SMP terdekat yaitu SMP N 3
Bumijawa cukup jauh, sekitar 10 KM.
c. Tidak adanya angkutan umum, adanya angkutan sayuran.
d. Letak geografis yang berbukit, kondisi jalan menanjak, sempit, berkelok,
dan banyak jurang di tepi jalannya.
e. Sebenarnya kebanyakan masyarakat di dukuh sawangan tergolong mampu,
tetapi kesadaran masyarakat akan pendidikan sangatlah kurang.
f. Masyarakat sekitar yang lebih mementingkan faktor ekonomi daripada
faktor pendidikan. Dalam hal ini masyarakat sekitar memilih anaknya
untuk membantu orang tuanya bercocok tanam.
g. Jika ada yang sekolah, masyarakat lebih memilih anaknya untuk sekolah
yang berasrama di pondok pesantren dari pada di Sekolah Formal.
4.1.1.3 Jumlah Guru dan Murid SMP N 5 Satu Atap Bumijawa
65
Kepala Sekolah SMP N 5 Satu Atap Bumijawa yaitu Bapak Muhaemin,
S.Pd. Jumlah Guru di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa semuanya 12 orang dan 2
orang Staf TU. SMP N 5 Satu Atap Bumijawa Terdiri dari 5 Kelas, yaitu kelas 7
dan 8 maing-masing 2 kelas dan 1 kelas untuk kelas 9. Kelas 7 berjumlah 43
siswa, kelas 8 berjumlah 49 siswa, dan kelas 9 berjumlah 34 siswa.
4.1.1.4 Kendala di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa
Ada beberapa kendala yang di dapat pada penelitian di SMP N 5 Satu
Atap Bumijawa, antara Lain :
1. Pendanaan
Kendala utama bagi operasional SMP N 5 Satu Atap Bumijawa adalah
kurangnya dana. Situasi ini antara lain menimbulkan berbagai kendala dalam hal:
a. Gedung dan fasilitas sekolah: Kurangnya fasilitas gedung seperti ruang
guru, perpustakaan, ruang kelas atau lapangan untuk kegiatan olah raga, dll.
b. Kesejahteraan dan kualitas guru: Karena dari 12 guru, 9 diantaranya masih
berstatus guru honorer, sedangkan biaya operasional menuju ke SMP N 5
Satu Atap Bumjiwa cukup tinggi.
2. Kurangnya Fasilitas Sekolah
Banyak fasilitas yang belum dimiliki SMP N 5 Satu Atap Bumijawa,
anatara lain: belum adanya laboratorium, tempat ibadah, lapangan olahraga,
perpustakaan, alat praktek untuk mata pelajaran yang ada materi prakteknya.
Oleh karena itu jika ada materi praktek tidak bisa diajarkan secara maksimal oleh
guru.
66
3. Guru
SMP N 5 Satu Atap Bumjiwa memiliki 12 guru, dari segi kualitas, para
guru tersebut masih memiliki kualifikasi di bawah yang disyaratkan, karena
banyak guru honorer itu sendiri belum memiliki ijazah minimum untuk mengajar
karena banyak di antaranya masih kuliah. Selain itu, terjadi ketidakcocokan
antara kualifikasi guru dengan mata pelajaran yang mereka ajar. Sebagai contoh,
seorang staf TU diminta untuk mengajar Bahasa Jawa.
Komitmen guru untuk memberikan pendidikan berkualitas di SMP N 5
Satu Atap Bumjiwa juga relatif rendah, terutama disebabkan oleh faktor
geografis SMP N 5 Satu Atap Bumjiwa terletak di daerah pelosok dan
kebanyakan guru bukan berasal dari daerah SMP N 5 Satu Atap Bumjiwa. Dari
beberapa guru sering jatuh sakit dan tidak kuat dengan kondisi cuaca di Dukuh
Sawangan yang sangat dingin.
4. Model Pembelajaran
Dari segi kemampuan dalam mengelola pembelajaran di kelas juga di
nilai masih kurang, karena motode yang digunakan oleh guru masih belum
maksimal, metode yang di pakai kebanyakan metode konvensional dan hanya
mengandalkan buku panduan mata pelajaran seperti LKS, ada bebarapa guru
yang menggunakan media pembelajaran powerpoint tetapi dari segi tampilan
kurang menarik sehingga dalam proses pembelajaran terlihat kurang menarik
dan kurang adanya terobosan untuk guru menggunakan metode lain dan
menggunakan media dalam pembelajaran di kelas.
67
5. Siswa
Tantangan-tantangan yang dihadapi oleh guru dan kepala sekolah SMP N
5 Satu Atap Bumjiwa antara lain adalah:
a. Angka kehadiran Siswa
Banyak siswa yang tidak masuk sekolah karena mereka harus membantu
orang tua melakukan tugas-tugas rumah tangga atau bekerja dilahan orang tua
mereka.
b. Pernikahan Dini
Setiap tahunnya ada beberapa siswa yang mengundurkan diri karena
dinikahkan orang tuannya. Kebanyakan yang mengundurkan diri adalah siswa
perempuan.
6. Motivasi siswa
Para guru dan kepala sekolah sama-sama mengungkapkan keprihatinan
mengenai rendahnya motivasi serta perhatian siswa di dalam kelas. Kurangnya
motivasi ini disebabkan oleh beragam alasan seperti:
a. Masalah di rumah (pekerjaan rumah tangga, membantu pekerjaan orang tua).
b. Kurangnya keterlibatan dan bimbingan dari orang tua.
c. Kurangnya sarana pendukung. Sebagai contoh: karena tidak ada sinyal dan
laboratorium komputer di sekolah, ketika siswa diperkenalkan pada pelajaran
komputer, mereka hanya dapat mempelajari teorinya dan membayangkan
seperti apa komputer itu dan bagaimana mengoperasikannya.
d. Pengaruh negatif dari pihak lain terutama dari anak-anak putus sekolah dan
mereka yang sudah bekerja di kota. Pengaruh ini sering membuat siswa
68
melalaikan tanggung jawab sekolah.
4.1.1.5 Keterkaitan Antara SMP N 5 Satu Atap Bumijawa dengan Proses
Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Flash
Setelah melakukan penelitian awal dan pengumpulan informasi di SMP N
5 Satu Atap Bumijawa peneliti banyak memperoleh hal yang menarik. Salah satu
hal yang yang membuat peneliti tertarik ketika mewawancarai dengan salah satu
guru yaitu guru mata pelajaran IPA Terpadu memperoleh hasil sebagai berikut.
Dari 43 siswa di kelas VII, 15 diantaranya belum memenuhi syarat ketuntasan
hasil belajar, dan siswa susah sekali mencerna mata pelajaran IPA Terpadu.
Keaktifan siswapun di kelas untuk mata pelajaran IPA Terpadu juga
sangat kurang. Dalam proses pembelajarannya kebanyakan hanya menggunakan
LKS dan buku panduan dari guru saja. Guru hanya sekali atau dua kali
menggunakan media powerpoint tetapi guru tersebut masih belum bisa membuat
secara maksimal, cara penyajiannya kurang menarik dan keterbatasan waktu
akhirnya dalam proses pembelajaran seringnya pembelajaran hanya
menggunakan metode konvensional.
Berkaitan dengan hal tersebut, untuk meningkatkan proses pembelajaran
yang diharapkan untuk mengubah hasil belajar maka diperlukan sebuah media
yang menarik untuk menumbuhkan semangat, minat, serta mengaktifkan siswa
dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Salah satu alternatif mengatasi
masalah yang cocok untuk mata pelajaran IPA Terpadu maka peneliti bermaksud
membuat media pembelajaran berbasis flash.
69
Dengan membuat media pembelajaran berbasis flash diharapkan dapat
mengatasi permasalahan yang dialami guru mata pelajaran IPA Terpadu dalam
proses pembelajaran. Materi yang digunakan dalam membuat pembelajaran
berbasis flash yaitu wujud zat dan perubahannya. Materi tersebut disesuaikan
dengan waktu peneliti dalam melakukan penelitian di SMP N 5 Satu Atap
Bumijawa.
4.1.2 Deskripsi Pembuatan GBPM (Garis Besar Pengembangan Media
Flash)
4.1.2.1 Analisis Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis flash
Tahapan analisis kebutuhan mendasari dalam membuat sebuah program
atau media. Tujuan dilakukannya analisis adalah untuk mendapatkan data
pendukung pengembangan media. Analisis kebutuhan dilakukan peneliti pada saat
observasi awal penelitian. Berdasar hasil dari observasi awal tersebut peneliti
memperoleh data berupa :
4.1.2.1.1 Mata Pelajaran IPA Terpadu
Pada saat observasi awal untuk mengetahui apa yang dibutuhkan di
lapangan dalam pembelajaran, peneliti memperoleh hasil bahwa ketika guru
menyampaikan matari pelajaran di dalam kelas ada beberapa mata pelajaran yang
mengalami kesulitan dalam menyampaikan materinya di kelas. Mata pelajaran
tersebut adalah mata pelajaran IPA Terpadu.
Dampaknya siswa merasa jenuh karena guru mengajar dengan
menerangkan materi dan cara-cara menghitung yang ada dengan cara
70
konvensional, sehingga pelajaran tidak dapat diterima dengan baik. Siswa menjadi
tidak suka terhadap mata pelajaran IPA Terpadu dan mengganggap bahwa IPA
Terpadu itu pelajaran yang susah dan membosankan.
Selain itu guru juga kesulitan membuat alat peraga atau media
pembelajaran sehingga kesulitan dalam memberikan contoh visual kepada siswa.
Mengantisipasi kendala tersebut, dibutuhkan sebuah media pembelajaran baru
yang menarik serta dapat merangsang imajinasi, penunjang pembelajaran dan
kreatifitas siswa, salah satunya adalah media pembelajaran berbasis flash pada
mata pelajaran IPA Terpadu
4.1.2.1.2 Analisis Pengguna
Peneliti mengembangakan media berbasis flash mata pelajaran IPA
Terpadu untuk dapat digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi di kelas,
untuk itu media ini dikembangkan dengan memperhatikan penggunannya.
Guru mampu mengoprasikan laptop atau komputer, LCD dan Sound di
kelas untuk pembelajaran serta kemudahan bagi guru dalam mengoprasikan media
berbasis flash di kelas.
Peneliti melakukan pengembangan media pembelajaran berbasis flash
untuk siswa SMP kelas VII dengan penyajian materi secara singkat, mudah
dipahami, dan jelas. Sehingga media pembelajaran berbasis flash mata pelajaran
diharapkan dapat merubah pandangan siswa terhadap pelajaran IPA Terpadu yang
membosankan dan membingungkan.
4.1.2.1.3 Materi
71
IPA Terpadu menjadi nilai rata-rata siswa yang rendah bila dibandingkan
dengan nilai mata pelajaran yang lain. Media pembelajaran berbasis flash dibuat
sesuai dengan melihat Silabus, RPP serta buku pelajaran yang digunakan oleh
guru di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Buku Pelajaran yang digunakan adalah
Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII Semester 1 karangan TIM NEW STAR
penerbit CV.Media Karya Putra.
4.1.2.1.4 Media
Tahap analisis media peneliti mendapatkan informasi dari Bapak Eko
Sucipto, S.Pd. bahwa untuk pokok bahasan wujud zat dan perubahannya belum
ada media pembelajarannya. Guru mengajar dengan menerangkan materi dengan
LKS yang ada dengan cara konvensional, sehingga pelajaran tidak dapat diterima
dengan baik. Selain itu guru juga kesulitan membuat alat peraga atau media
pembelajaran sehingga kesulitan dalam memberikan contoh visual kepada siswa.
Hal ini menghasilkan pemahaman yang abstrak bagi siswa dan kurang bisa
menyelesaikan permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa
merasa jenuh.
4.1.2.1.5 Sarana Prasarana Pembelajaran
Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa
diperoleh hasil data SMP N 5 Satu Atap Bumijawa terdapat sarana dan prasarana
yang memadai seperti LCD, komputer, laptop dan sound. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa dengan sarana yang ada sangat memungkinkan media
pembelajaran berbasis flash mata pelajaran IPA Terpadu yang dikembangkan
peneliti dapat diterapkan.
72
4.1.2.1.6 Program Media Pembelajaran Berbasis flash
Dalam pengamatan peneliti, pembuatan program media pembelajaran
berbasi flash dibutuhkan sebuah software pada komputer yang mampu untuk
menjalankan produk pembelajaran ke dalam sebuah perangkat komputer atau
laptop. Adobe Professional CS6 telah membuktikan dirinya sebagai program
animasi duadimensi berbasis vector dengan kemampuan professional. Dalam
perkembangannya, Adobe Flash selalu melakukan banyak penyempurnaan pada
setiap versinya. Adobe Flash Professional CS6 menghadirkan fitur-fitur baru
yang menjadikan flash semakin diakui sebagai program yang handal.
Gambar 4.1 Tampilan Adobe Flash Profesional CS6
Peneliti menggunakan program Adobe Flash Profesional CS6 dikarenakan
tingkat ketersesuaian dengan subjek penelitian dan ketermudahan dalam
pengoperasiannya.
73
4.1.2.2 Design (Perancangan) Media Pembelajaran Berbasis flash
Pembuatan desain didasarkan pada hasil observasi awal dalam kegiatan
analisis kebutuhan dimana meliputi penyusunan peta materi, penyusunan GBIM,
penyusunan naskah dan desain tampilan. Rancangan media pembelajaran untuk
pmbelajaran IPA Terpadu ini masih bersifat konseptual dan akan mendasari
proses pengembangan berikutnya.
4.1.2.2.1 Desain Peta Materi
Merupakan bagan atau alur kompetensi dari materi pokok wujud zat dan
perubahannya. Pembuatan peta materi dilakukan dengan cara menguraikan secara
terperinci materi pokok wujud zat dan perubahannya kedalam bentuk pokok
bahasan, topik, sub topik dan sub-sub topik. Akan tetapi peneliti menitik beratkan
pada pokok bahasan wujud zat dan perubahannya. Materi ini ditujukan untuk
kelas VII SMP semester 1 mata pelajaran IPA Terpadu. Materi diambil atau
dipilih menyesuaikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang disusun.
4.1.2.2.2 Desain GBIM (Garis Besar Isi Media )
GBIM merupakan petunjuk yang dijadikan pedoman dalam menulis
naskah. GBIM dibuat dengan mengaju pada tahap analisis kebutuhan. GBIM
berisi pokok-pokok media yang akan ditampilkan dalam produk media
pembelajaran berbasis flash wujud zat dan perubahannya. GBIM berisi mengenai
Kompetensi Dasar, Indikator, desain tampilan disesuaikan dengan materi pokok
bahasan wujud zat dan perubahannya sehingga tercipta ketersesuaian dengan isi
materi dan tujuan pembelajaran. Penyusunan GBIM merujuk pada silabus dan
74
RPP yang dimiliki oleh guru. Gambaran secara jelas mengenai garis besar isi
media terlampir pada lampiran 29.
4.1.2.2.3 Penyusunan Naskah
Dalam penyusunan naskah program media pembelajaran berbasis flash,
peneliti menggunakan format dari balai Pengembangan Multimedia (BPM)
Semarang. BPM dipilih karena balai ini berasal dari Pustekom (Pusat Teknologi
Komputer) yang merupakan lembaga khusus di Indonesia dalam bidang
multimedia. Naskah dibuat berdasarkah langkah-langkah yang ditetapkan.
Lampiran naskah terlampir 31.
4.1.2.2.4 Desain Tampilan
Desain tampilan pada produk media pembelajarana berbasis flash peneliti
menggunakan Tool yang di sediakan di Adobe Flash Profesional CS6,
mengkreasikan karakter background dan fasilitas yang ada di Adobe Flash
Profesional CS6 yang di sesuaikan dengan materi pokok bahasan wujud zat dan
perubahnnya sehingga tercipta ketersesuaian dengan isi materi dan tujuan
pembelajaran.
4.1.2.2.5 Desain Implementasi
Penggunaan media pembelajaran berbasis flash dilakukan dengan model
pembelajaran secara kalsikal atau kelompok. Proses pembelajaran dilakukan
dalam ruang kelas yang tersedia laptop, LCD dan sound.
75
4.1.3 Deskripsi Produksi Media Berbasis Flash
Tahap produksi ini adalah mengubah naskah menjadi sebuah program
yang berisi teks, suara, gambar, animasi. Dalam hal ini program adalah sebuah
produk media pembelajaran berbasis flash. Sebelum dilakukannya penerapan
langsung dalam pembelajaran program media pembelajaran berbasis flash di cek
dan di validasi.
Proses produksi media pembelajaran berbasis flash dibagi menjadi tiga
tahap yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi.
4.1.3.1 Pra Produksi
Tahap ini dimulai dengan mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan
untuk memproduksi produk multimedia pembelajaran interaktif. Berikut
merupakan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi komputer/
laptop, Software Adobe flash CS6, microphone, software pendukung seperti, Cool
Edit Pro (Editing suara), Audacity (rekaman suara) dan naskah media
pembelajaran berbasis flash.
Persiapan dimulai dengan menginstalnya ke dalam komputer/laptop.
Setelah software utama telah selesai terinstal, kemudian dilanjutkan software
pendukung untuk menambah suara agar lebih menarik.
4.1.3.2 Produksi
Dalam membuat media ini peneliti menggunakan Adobe Flash
Professional CS6 dengan actionscript 3, peneliti akan menerangkan berdasarkan
framenya. Dalam hal ini peneliti membuat 17 frame.
1. Frame 1, Tampilan Pembuka
76
Membuat background, dengan cara membuat segiempat dengan rectangle
tool yang ada pada toolbar, dengan ukuran sesuai dengan resolusi background
1200x800, Pada toolbar color pilih option linear gradient dengan perpaduan
ungu dan putih. Pada tampilan background ditambahkan gambar-gambar guna
mempertegas judul dari media flash yang dibuat. Untuk judul kita buat text
biasa yang dibuat animasi motion tween. Dan sebuah tombol untuk
melanjutkan ke frame selanjutnya.
Action script untuk tombolnya sebagai berikut:
on (release) {
_root.gotoAndPlay("nama");
}
Gambar 4.2 Frame Background dan judul
2. Frame 2-5 Membuat Tampilan Menu Utama
Untuk menampilkan menu peneliti menggunakan motion tween dari frame
2 sampai frame 5, pada frame 5 animasi akan berhenti karena terdapat script
stop();,
77
Gambar 4.3 Script Stop
Ada 4 tombol menu yang nantinya akan diarahkan ke frame masing-
masing. Script ditempatkan pada masing-masing tombol.
on (release) {
gotoAndPlay("sk dan kd");
}
on (release) {
gotoAndStop("materi");
}
on (release) {
gotoAndStop("evaluasi");
}
on (release) {
gotoAndStop("referensi");
}
78
3. Frame 6, Tujuan
Pada properties beri label pada frame ini denagn name “SK dan KD”
Gambar 4.4 Frame Tujuan
Beri action scrip stop();
Lalu tulis tujuan dan standar kompetensi menggunakan text tool sesuai
tampilan berikut :
Gambar 4.5 Action Script Stop
4. Frame 7-14, Materi
Materi berupa movie clip yang berisi tentang pengertian zat, sifat zat,
perubahan wujud zat, adhesi dan kohesi, meniskus cekung cembung, gejala
kapilaritas, tegangan permukaan, pembuatan tombol sama seperti membuat
tombol sebelumnya hanya mengubah scriptnya saja
79
Gambar 4.6 Frame Materi
5. Frame 15 Evaluasi
Untuk evaluasi dibuatkan movie clip sendiri, dalam movie clip tersebut
berisi pertanyaan-pertanyaan berupa pilihan ganda, berikut langkah-langkah
membuat evaluasi:
a. Membuat form “masukan nama” untuk memunculkan nama pada akhir
evaluasi beserta nilai dari evaluasinya. Caranya hampir sama pada frame 1
b. Membuat soal dan jawaban berdasarkan file external, kita buat folder
“soal_txt”
80
Gambar 4.7 Folder Soal .txt
c. Dalam folder tersebut kita buat file .txt yang berisi soal jawaban, dengan
nama soal1, soal2 dan seterusnya. Serta kunci-1, kunci-2, dst.
Gambar 4.8 Folder Kunci Jawaban .txt
d. Format penulisan text untuk soal, missal kita buat soal1.txt berisi kode
berikut:
nomor_soal="1"
soal="Zat padat dapat berubah wujud menjadi zat cair melalui proses . ."
81
pilihan_a="Menguap"
pilihan_b="Membeku"
pilihan_c="Melebur"
pilihan_d="Menyublim"
_root.pilihan_e="Bukan semua"
loadMovie("gambar_soal/gb-1.jpg","gambar_soal");
e. Format untuk kunci jawaban, missal kita buat file kunci-2.txt
if (milih == "c") {
skor2 = 20;
benar2 = 1;
salah2 = 0;
} else {
skor2 = 0;
benar2 = 0;
salah2 = 1;
}
f. Selanjutnya kita kembali ke flash, buat 7 dynamic text, yang pertama
untuk skor
82
Gambar 4.9 Penskoran
g. Diakhir frame movie clip kita buat untuk memunculkan tampilan nilai skor
evaluasi
Gambar 4.10 Tampilan Nilai Skor
Script untuk memunculkan skor akhir
stop();
namanya=nama;
milih="zz";
83
skor=skor1+skor2+skor3+skor4+skor5+skor6+skor7+skor8+skor9+sko
r10;
benar=benar1+benar2+benar3+benar4+benar5+benar6+benar7+benar
8+benar9+benar10+benar11+benar12+benar13+benar14+bernar15+b
enar16+benar17+benar18+benar19+benar20;
salah=salah1+salah2+salah3+salah4+salah5+salah6+salah7+salah8+s
alah9+salah10+salah11+salah12+salah13+salah14+salah15+salah16+
salah17+salah18+salah19+salah20;
ping_a._visible=0;
ping_b._visible=0;
ping_c._visible=0;
ping_d._visible=0;
ping_e._visible=0;
if(skor>= 75){
komentar="Selamat Kamu Lulus";
}else {
komentar="Nilai kamu masih kurang belajar lagi ya..!!";
}
6. Frame 16, Referensi
pada properties beri label pada frame ini dengan name “referensi”.
Berikan action scrip stop();
Lalu tulis tujuan dan standar kompetensi menggunakan text tool sesuai
tampilan berikut:
84
Gambar 4.11 Frame Referensi
7. Frame 17 tombol keluar
Untuk yang terakhir adalah tombol keluar, yang disertai konfirmasi apakan
user benar-benar ingin keluar atau tidak.
Gambar 4.12 Frame Tombol Keluar
4.1.3.3 Pasca Produksi
Tahap dimana animasi media pembelajaran berbasis flash yang sudah jadi
dibakar ke dalam CD agar mudah digunakan pada perangkat keras yang tersedia
di lapangan seperti komputer/laptop.
85
4.1.3.4 Validasi Media
Tahap validasi dilakukan oleh beberapa ahli sebelum peneliti menerapkan
langsung pada proses pembelajaran di kelas. Validasi program dilakukan oleh ahli
materi dan ahli media. Untuk ahli materi dilakukan oleh guru mata pelajaran IPA
Terpadu di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa yaitu Bapak Eko Sucipto, S.Pd,
sedangkan ahli media dilakukan oleh pengembang media Balai Pengembangan
Media Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (BPM Kemdikbud) Semarang
yaitu Bapak Agus Triarso, S.Kom, M.Pd.
4.1.3.5 Hasil Keefektifan Uji Coba Media Pembelajaran Berbasis Flash
Hasil penelitian diperoleh dari uji coba produk dan penilaian hasil pretest
serta posttest. Uji coba produk diperoleh hasil melalui angket oleh ahli materi dan
ahli media. Sedangkan hasil prestest dan posttest diperoleh dari nilai soal yang
diberikan kepada siswa.
1. Hasil Penilaian Ahli Materi
Ahli materi dalam penelitian ini adalah Bapak Eko Sucipto S.Pd selaku
guru mata pelajaran IPA Terpadu SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Setelah melihat
dan mencoba media pembelajaran berbasis flash IPA Terpadu wujud zat dan
perubahannya diperoleh hasil validasi sebagai berikut :
No. Variabel Skor Max Skor Persentase Ket
1. Aspek Isi 35 32 91,43% Sangat
Baik
2. Aspek
Tampilan
Hasil
Produk
65 63 96,92% Sangat
Baik
Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Materi
86
Berdasarkan hasil angket validasi ahli materi di atas diperoleh hasil
91,43% untuk aspek isi dan kefektifan produk. Sedangkan untuk aspek tampilan
hasil produk diperoleh hasil 96,92% dari total nilai maksimum 100%. Dapat
disimpulkan bahwa konten media pembelajaran berbasis flash IPA Terpadu wujud
zat dan perubahannya sangat baik. Hasil selengkapnya terdapat pada lampiran 8.
2. Hasil Penilaian Ahli Media
Ahli media dalam penelitian ini adalah Bapak Agus Triarso, S.Kom, M.Pd
selaku pengembang media Balai Pengembangan Media Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan (BPM Kemdikbud) Semarang. Setelah melihat dan mencoba
media pembelajaran berbasis flash IPA terpadu wujud zat dan perubahannya
diperoleh hasil :
No. Variabel Skor Max Skor Persentase Ket
1. Efisiensi 20 16 80% Baik
2. Tampilan
Hasil Produk
50 41 82% Baik
3. Kualitas
teknis dan
Kefektifan
50 40 80% Baik
Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Media
Berdasarkan penilaian ahli media di atas dapat diartikan bahwa pengkaji
media menyebutkan bahwa dari aspek media pembelajaran berbasis flash
memiliki kategori baik dengan 80%. Dari aspek tempilan hasil program dengan
82% berkategori baik. Sedangkan aspek ketiga mengenai kualitas teknis dan
kefektifan dinyatakan baik dengan 80%.
87
Kesimpulan dari data diatas bahwa media pembelajaran berbasis flash IPA
Terpadu wujud zat dan perubahannya dikatakan baik dari segi kualitas media.
Aspek tampilan program dinyatakan baik dan aspek kefektifan dinyatakn baik.
Sehingga media pembelajaran berbasis flash IPA Terpadu wujud zat dan
perubahannya sudah dinyatakan layak untuk dapat diterapkan dalam proses
pembalajaran. Hasil selengkapnya terdapat pada lampiran 7.
3. Hasil Angket Siswa
Angket untuk siswa sangat perlu dikarenakan siswa merupakan objek
utama dalam penelitian ini. Angket untuk siswa diberikan kepada siswa kelas 7B
sebanyak 20 siswa. Kelas 7B sebagai kelas eksperiman dalam pemakaian media
pembelajaran berbasis flash. Angket diberikan dan di pandu pengisiannya setelah
siswa selesai menggunakan media pembelajaran berbasis flash. Berikut
merupakan hasil dari angket yang dilakukan siswa.
No. Variabel Persentase Ket
1. Hasil Produk 97,66% Sangat
Baik
2. Keefektifan
Produk
98,28% Sangat
Baik
Tabel 4.3 Hasil Kelayakan Oleh Siswa
Berdasarkan tabel hasil penilaian angket siswa kelas 7B di atas yang
meliputi tampilan program menurut rata-rata penilaian siswa dalam kategori
sangat baik atau dengan persentase 97,66%. Sedangkan dari aspek keefektifan
produk dinilai dengan 98,28% kategori sangat baik.
88
Melalui deskripsi tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
berbasis flash wujud zat dan perubahannya ini efektif membantu siswa dalam
belajar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 9.
4.1.4 Implementation (Penerapan)
Pada tahap penerapan ini terbagi menjadi dua tahapan yaitu tahap uji coba
produk dan tahap penerapan langsung dalam pembelajaran.
4.1.4.1 Uji Coba Produk
Uji coba media pembelajaran ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
setiap detail kekurangan dan kelemahan dari program yang telah jadi, untuk
melihat keefektifan program tersebut bila digunakan oleh sasaran didik yang
dituju. Uji coba media pembelajaran berbasis flash dilakukan pada kelas 7. Pada
saat uji coba produk, proses pembelajaran di kelas diawali dengan guru
memberikan pengantar materi pokok bahasan wujud zat dan perubahannya kepada
siswa. Setelah dirasa cukup, guru mulai membuka media pembelajaran berbasis
flash di depan kelas untuk menarik perhatian siswa sekaligus menyampaikan
materi-materi pada pokok bahasan wujud zat dan perubahannya yang berbasis
flash sehingga lebih melekat pada ingatan siswa, mengurangi kejenuhan siswa,
mengurangi ketakutan siswa terhadap IPA Terpadu serta mengurangi verbalisme.
Setelah media pembelajaran berbasis flash selesai dibuka, guru menguatkan
kembali pemahaman siswa dengan mengulas pokok-pokok materi yang
ditayangkan sebelumnya.
4.1.4.2 Penerapan dalam Pembelajaran
89
Pada tahapan ini media pembelajaran berbasis flash telah mulai diterapkan
dalam pembelajaran pada 20 siswa di kelas 7B dengan menggunakan program ini
secara random sampling.
4.1.5 Evaluation (Penilaian)
Tahap ini merupakan fase untuk mengetahui apakah produk yang
dihasilkan dalam hal ini adalah media pembelajaran berbasis flash mata pelajaran
IPA Terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya kelas 7 semester 1
dapat meningkatkan antusisas serta prestasi belajar atau tidak.
Teknik untuk mengetahui media pembelajaran berbasis flash ini dapat
meningkatkan prestasi belajar atau tidak dilakukan dengan penghitungan dengan
metode pretest posttest design. Metode ini dilakukan dengan memberikan soal
prestest sebelum penerapan media pembelajaran berbasis flash. Setelah itu nilai
tersebut dibandingkan dengan nilai postest dimana siswa telah menggunakan
media pembelajaran berbasis flash. Sehingga melalui hasil tersebut didapatkan
kefektifan program multimedia pembelajaran interaktif.
Proses evaluasi ini juga menentukan pengambilan keputusan yang di ambil
berdasarkan atas data yang lengkap, benar, dan akurat mengenai hal-hal yang
terkait dengan permasalahan. Bebarapa kemungkinan keputusan yang diambil
yaitu:
(1) Dilanjutkan, karena menunjukkan manfaat yang sangat positif
terhadap media pembelajaran yang diujicobakan.
(2) Dilanjutkan dengan melakukan perubahan, penambahan atau
penyempurnaan seperlunya.
90
(3) Dihentikan, karena dari hasil evaluasi media pembelajaran ktersebut
menunjukkan tidak adanya manfaat.
4.1.6 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan instrumen yang baik dalam penelitian, instrumen
penelitian terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa dan hasilnya di analisis
dengan uji validitas dan uji reliabilitas.
4.1.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Soal
Alat pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan instrumen bentuk
tes objektif (pilihan ganda). Sebelum instrumen digunakan untuk pengambilan
data, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen di lapangan untuk mengetahui
apakah soal dalam instrumen pengambil data layak digunakan sebagai pengumpul
data yaitu dengan dilakukan uji validitas,dan reliabilitas.
Hasil uji coba soal instrumen penelitian terdiri dari 25 item soal yang di
dapat dari kisi-kisi instrumen setelah diuji cobakan pada 20 siswa kelas VIII A
dan dianalisis menggunakan uji validitas korelasi point biserial, dari 25 soal
didapati soal yang valid sebanyak 20 soal sedangkan yang tidak valid sebanyak 5
soal yaitu soal nomor 11, 12, 15, 19 dan 20. Pada ke 5 soal yang tidak valid ini
mempunyai nilai rbis< rtabel yaitu dengan rtabel 0,444. Hasil uji coba tersebut
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13 dan terangkum dalam tabel berikut:
91
Butir soal r hitung r tabel Kriteria
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
0.699
0.589
0,814
0,484
0,559
0,540
0,538
0,548
0,656
0,508
0,093
0,093
0,567
0,627
0,205
0,606
0,752
0,630
0,071
0,196
0,645
0,470
0,498
0,570
0,522
0,4
44
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Invalid
Invalid
Valid
Valid
Invalid
Valid
Valid
Valid
Invalid
Invalid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Validitas Butir Soal
r 11 r tabel
KRITERIA
0.898 0.444
RELIABEL
Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Reliabilitas Soal
4.1.6.2 Uji Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran didefinisikan sebagai persentase subjek yang menjawab
benar butir soal tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien indeks butir
soal pada lampiran 13 dan terangkum dalam tabel berikut ini :
92
No. Butir Soal Kriteria
1 8, 13, 16, 21, 22 Sukar
2 2, 3, 5, 6, 9, 17, 18, 23, 24, 25 Sedang
3 1, 4, 7, 10, 11, 12, 14, 15, 19, 20 Mudah
Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Tingkat Kesukaran Butir Soal
4.1.6.3 Uji Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang
berkemampuan rendah. Hasil daya pembeda tersebut selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 13 dan terangkum dalam tabel berikut ini :
No. Butir Soal Kriteria
1 11, 12, 15, 19, 20 Jelek
2 4, 5, 6, 7, 9, 10, 14, 21, 22, 24 Cukup
3 1, 2, 3, 8, 13, 16, 17, 18, 23, 25 Baik
Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Daya Pembeda Butir Soal
4.1.7 Hasil Pretest
Pada pelaksanaan penelitian untuk menentukan kelas eksperimen dan
kelas kontrol sebagai sampel penelitian maka terlebih dahulu dilakukan pre test
untuk kedua kelas yaitu kelas VII A dan kelas VII B dengan syarat kedua kelas
harus berdistribusi normal dan homogen atau memiliki tingkat varians yang sama.
4.1.7.1 Uji Normalitas Data Pretest
Data dari hasil pretest harus di uji normalitas dahulu untuk mengetahui
kelas yang berdistribusi normal yaitu dengan menggunakan uji Lilliefort. Uji
normalitas dengan menggunakan uji Lilliefors ini dilakukan untuk mengetahui
kenormalan suatu data yang berupa data tunggal. Hasil uji normalitas kelas VII A
93
dan VII B dapat dilihat pada lampiran 15,16 dan terangkum dalam tabel berikut
ini:
Kelas L hitung Dk L tabel Keterangan
VII A 0,166 0,050 0,185 Normal
VII B 0,112 0,050 0,190 Normal
Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas Data Pretest
Berdasarkan tabel di atas untuk kelas VIIA diperoleh hasil Lhitung = 0,166
dan Ltabel = 0,185, jadi Lhitung < Ltabel . Sehingga Ho diterima dan dapat diambil
kesimpulan bahwa data tersebut normal. Sedangkan kelas VII B diperoleh L hitung
= 0,112 dan L tabel = 0,190, jadi Lhitung < Ltabel . Sehingga Ho diterima dan dapat
diambil kesimpulan bahwa data tersebut normal.
4.1.7.2 Uji Homogenitas Data Pretest
Uji homogenitas dengan menggunakan uji Fisher (F) dilakukan pada dua
varians yang berbeda untuk mengetahui sebaran data tersebut homogen atau tidak.
Hipotesis statistiknya adalah :
: kedua varians sama ( )
: kedua varians tidak sama
Hasil perhitungan data awal uji homogenitas diperoleh :
Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians merupakan uji untuk
mengetahui apakah kedua sampel yang akan menjadi sampel penelitian yaitu
menjadi kelas ekperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang sama
(homogen) atau berbeda antara kelas VII A dengan VII B. Hasil perhitungan uji F
dapat dilihat pada lampiran 17 dan terangkum dalam tabel berikut ini:
94
Kelas Dk Fhitung Ftabel Keterangan
VIIA dan VIIB 0,05 0,813 2,130 Homogen
Tabel 4.9. Hasil Uji Homogenitas Data Pretest
Dari tabel di atas uji kesamaan dua varians kemampuan awal (pretest)
diperoleh Fhitung <Ftabel. Dari hasil analisis baik uji normalitas dan uji homogenitas
kedua kelas yaitu VII A dan VII B, kedua-duanya memenuhi prasyarat sebagai
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk menentukan kelas eksperimen dan
kelas kontrol diambil jalan dengan melihat nilai rata-rata kelasnya, kelas yang
memiliki nilai rata-rata paling rendah yang akan dijadikan kelas eksperimen dan
kelas yang memiliki nilai rata-rata paling tinggi di jadikan kelas kontrol.
4.1.8 Hasil Posttest
Setelah peserta didik diberikan perlakuan dengan metode pembelajaran
dengan menggunakan media pembelajaran berbasis flash untuk kelas eksperimen
dan metode pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol maka dilakukan post
test untuk mengetahui kemampuan peserta didik setelah dilakukan pembelajaran
dengan dua metode tersebut. Data dari hasil posttest juga harus dianalisis dengan
uji normalitas dan uji homogenitas atau uji varians sebagai prasyarat untuk
melakukan selanjutnya yaitu uji-t.
4.1.8.1 Uji Normalitas Data Posttest
Dalam uji normalitas ini data dari kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan
kelas kontrol dimasukkan dalam tabulasi, yang kemudian dikelompokkan
berdasarkan jawaban siswa. Berdasarkan uji normalitas data posttest dengan
95
menggunakan rumus Lilliefors Hasil uji normalitas dapat dilihat pada lampiran
25, 26, dan terangkum dalam tabel berikut ini:
Kelas L hitung Dk L tabel Keterangan
VII A 0,117 0,050 0,185 Normal
VII B 0,189 0,050 0,190 Normal
Tabel 4.10. Hasil Uji Normalitas Data Posttest
Berdasarkan tabel di atas untuk kelas VIIA diperoleh hasil Lhitung = 0,117
dan Ltabel = 0,185, jadi Lhitung < Ltabel . Sehingga Ho diterima dan dapat diambil
kesimpulan bahwa data tersebut normal. Sedangkan kelas VII B diperoleh L hitung
= 0,189 dan L tabel = 0,190, jadi Lhitung < Ltabel . Sehingga Ho diterima dan dapat
dikatakan bahwa kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal.
4.1.8.2 Uji Homogenitas Data Posttest
Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians merupakan uji untuk
mengetahui apakah kedua sampel penelitian yaitu kelas ekperimen dan kelas
kontrol memiliki varians yang sama (homogen) atau berbeda.
Uji homogenitas dengan menggunakan uji Fisher (F) dilakukan pada dua
varians yang berbeda untuk mengetahui sebaran data tersebut homogen atau tidak.
Hipotesis statistiknya adalah :
: kedua varians sama ( )
: kedua varians tidak sama
Hasil perhitungan data awal uji homogenitas diperoleh :
Kelas Dk Fhitung Ftabel Keterangan
VIIA dan VIIB 0,05 1,083 2,130 Homogen
Tabel 4.11. Hasil Homogenitas Data Post Test
96
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai signifikasinya lebih dari 0,050
yaitu 2,130. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kontrol
homogen. Yang berarti kedua kelas tersebut mempunyai karakteristik yang sama..
Dikarenakan = 1,083, maka maka diterima dan dapat
diambil kesimpulan bahwa data tersebut homogen (varians sama).Hal ini berarti
bahwa kedua data sampel tersebut mempunyai tingkat variasi yang sama atau
mempunyai kemampuan yang sama pula. Hasil analisis data secara selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran 27.
4.1.8.3 Uji t-Satu Pihak
Uji perbedaan dua rata-rata atau juga disebut t-test digunakan untuk
mengetahui apakah antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki
kemampuan akhir yang sama atau berbeda. Uji perbedaan dua rata-rata data akhir
(post test) kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diperoleh dengan uji t-test dan
hasilnya dapat dilihat pada lampiran 28 dan terangkum dalam tabel berikut ini:
Kelas Rata-
rata
thitung ttabel Db Keterangan
Eksperimen 78,250 2,757 2,680
41 Tidak
berbeda Kontrol 71,087
Tabel 4.12. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Posttest
Berdasarkan tabel di atas ttabel dicari dengan menggunakan derajat
kepercayaan 0,05 dan db = 41 sehingga diperoleh t tabel = 2,680. Dikarenakan
thitung = 2,757, maka thitung > ttabel 2,757 > 2,680. Sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima. Dan dapat diambil kesimpulan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen
lebih baik dari nilai rata-rata kelas kontrol.
97
4.2 Pembahasan
4.2.1 Proses Penyusunan GBPM (Garis Besar Pengembangan Media)
Bahan ajar yang telah dikembangkan dalam penelitian ini adalah bahan
ajar pada materi wujud zat dan perubahannya. Bahan ajar tersebut dikemas dalam
bentuk media pembelajaran berbasis flash. Langkah awal dalam pembuatan media
pembelajaran tersebut adalah analisis kebutuhan. Kegiatan analisis kebutuhan ini
menganalisis kompetensi yang bersumber dari Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan pada mata pelajaran IPA terpadu kelas VII dan sekaligus menentukan
judul bahan ajar yang akan di buat.
Langkah ke dua dalam pengembangan bahan ajar berbasis flash adalah
merumuskan tujuan instruksional, merumuskan butir-butir materi,
mengembangkan alat keberhasilan, menulis naskah media dan pembuatan garis
besar pengembangan media.
4.2.2 Proses Produksi Media Flash
Setelah GBPM tersusun maka langkah selanjutnya adalah proses
pembuatan media. Dalam proses pembutan media peneliti harus menentukan
model media yang tepat agar media yang di buat dapat berguna secara efektif.
Model yang digunakan dalam media ini adalah drill and practice. Model drill and
practicedianggap cocok karena memiliki ciri-ciri : (1)dilakukan setelah penyajian
materi, (2) tidak menyajikan materi baru, (3) dapat dilakukan secara sekaligus
dengan pemberian balikan, (4) dapat menunjang berbagai keterampilan (5) dapat
diberikan dalam berbagai tingkatan kesulitan sesuai kebutuhan siswa. Kemudian
98
selain model peneliti juga menentukan tipe media yang dibuat, dan tipe yang
cocok dengan model drill and practice adalah tipe Hierarki seperti yang
diungkapkan oleh arief sadiman, dkk.
Setelah media selesai dibuat tahap tahap selanjutnya media
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan di uji oleh ahli media dan ahli
materi (guru mata pelajaran IPA terpadu kelas VII semester 1).
Langkah ke tiga adalah validasi bahan ajar IPA terpadu berbasis flash oleh
ahli media dan guru mata pelajaran sebagai ahli isi. Setelah beberapa kali
perbaikan bahan ajar kemudian di validasi dengan pengisian lembar evalusi
media pembelajaran. Penentuan dosen ahli yang memvalidasi bahan ajar adalah
sesuai dengan saran dosen pembimbing. Dari lembar evalusi media pembelajaran
dapat diketahui semua kekurangan dari media yang harus di perbaiki dari segi
tampilan, tata letak, suara dan isi.
4.2.3 Hasil Pengembangan Program Media Pembelajaran Berbasis Flash
Media pembelajaran berbasis flash merupakan pembelajaran berbentuk
animasi grafik atau teks grafik berbasis vektor yang memiliki kemampuan file
suara, video maupun file gambar dari aplikasi lain. Dalam hal ini peneliti
mengambil materi IPA Terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya
untuk kelas VII SMP semester 1.
Cara pengoperasian media pembelajaran berbasis flash cukup mudah dan
tidak memerlukan ketrampilan khusus, karena langkah-langkah yang dilakukan
99
tidak berbeda dengan memainkan game house berformat .fla atau .swf pada
umumnya yang di mainkan di komputer/laptop.
Media pembelajaran berbasis flash menampilkan presentasi berbentuk
flash yang di dalamnya terdapat beberapa pilihan menu. Sebelum masuk ke menu
utama terlebih dahulu muncul tampilan pembuka yang berisi judul materi
pelajaran, sasaran kelas yaitu kelas VII semester 1, gambar-gambar yang
berhubungan dengan isi materi pelajaran dan tombol untuk menuju ke menu
utama jika di klik dengan pointer.
Gambar 4.13 Halaman Pembuka Flash
Pada menu utama terdapat 4 sub menu yaitu : SK dan KD, materi,
evaluasi, dan referansi. Tampilan menu utama di buat sederhana yang bertujuan
agar siswa mudah memahami alur pelajaran yang di bawakan pada media
pembelajaran flash ini.
100
Gambar 4.14 Menu Utama Media Flash
Menu SK dan KD menjelaskan standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang harus dicapai oleh siswa dalam mengikuti materi wujud zat dan
perubahannya. Standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa yaitu
memahami wujud zat dan perubahnnya, sedangkan kompetensi dasarnya yaitu
siswa menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Gambar 4.15 SK dan KD
Pada menu materi terdapat beberapa sub materi pelajaran wujud zat dan
perubahnnya. Pilihan sub menu materi yang terdapat pada materi ada 7, yaitu
101
pengertian zat, sifat zat, perubahan wujud, adhesi-kohesi, meniskus cekung-
cembung, gejala kapilaritas dan tegangan permukaan.
Gambar 4.16 Menu Materi
Materi pada media pembelajaran berbasis flash ini dijelaskan secara
singkat tetapi tidak mengurangi bobot dan isi materi yang terdapat pada buku LKS
yang digunakan guru mata pelajaran. Setiap materi yang di tampilkan berisi
tentang penjelasan secara singkat, sound dan gambar/ animasi yang bertujuan agar
siswa ketika mengikuti pelajaran dapat mudah memahami maksud dari isi materi
yang diterangkan.
Gambar 4.17 Materi Tentang Pengertian Zat
102
Gambar 4.18 Materi Tentang Sifat Zat
Gambar 4.19 Materi Tentang Perubahan Wujud
Gambar 4.20 Materi Tentang Adhesi-Kohesi
103
Gambar 4.21 Materi Tentang Meniskus Cekung-Cembung
Gambar 4.22 Materi Tentang Gejala Kapilaritas
Gambar 4.23 Materi Tentang Tegangan Permukaan
104
Setelah semua materi disampaikan menu selanjutnya yaitu evaluasi
tentang hasil pemahaman materi yang terlah diikuti oleh siswa. Evaluasi pada
media pembelajaran flash ini menggunakan model pilihan ganda dengan jumlah
20 soal.
Gambar 4.24 Soal Evaluasi
Setelah semua materi disampaikan dan evaluasi sudah dikerjakan, maka
menu terakhir yang ditampilkan adalah Referensi berupa, daftar pustaka dalam
pembuatan program.
Gambar 4.25 Referensi Media Pembelajaran Berbasis Flash
105
4.2.4 Hasil Uji Kelayakan Program Media Pembelajaran Berbasis Flash
Menurut Ahli Materi dan Ahli Media
Berdasarkan data dari penilaian yang diperoleh pada proses pembuatan
media pembelajaran berbasis flash, bisa diketahui bahwa produk media
pembelajaran berbasis flash dinyatakan bisa dilakukan uji kelayakan di dalam
proses pembelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahnnya. Hal
ini bisa dilihat dari data yang diperoleh pada saat proses penilaian terhadap ahli
materi dan ahli media.
Berdasarkan data hasil yang di peroleh dari pengujian produk media
pembelajaran berbasis flash oleh ahli materi dikatakan valid dan bisa diujikan
untuk menilai kelayakannya di dalam proses pembelajaran.
Media pembelajaran berbasis flash ini bisa dikatakan valid karena dari
hasil pengujian, hasil persentase aspek isi 91,43 %. Hal ini diartikan bahwa
program yang dibuat telah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Ini sesuai
dengan teori Purnawati (Jambiekspress:2009) bahwa dalam pertimbangan dalam
memilih media perlu melihat ketepatan dengan tujuan pembelajaran artinya
media dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
Sehingga dalam pemanfaatan media pembelajaran sejalan dengan tujuan atau
standart kompetensi yang diharapkan.
Sedangkan dari variabel ketepatan materi hasil produk diperoleh hasil
96,92% Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Daryanto (2010:56) bahwa
materi pembelajaran yang terkandung didalamnya harus sesuai dengan kurikulum
106
dan mengandung banyak manfaat. Ini dapat diartikan materi yang tersaji sudah
jelas dan tepat sesuai dengan apa yang diajarkan oleh guru mata pelajaran.
Sedangkan berdasarkan pada hasil pengujian media pembelajaran berbasis
flash oleh ahli media, hasil persentase nilai total dari tiga variabel diperoleh hasil
80% untuk variable efisiensi dari skor maksimal yaitu 100%. variabel tampilan
hasil program memperoleh hasil 82%. Hal ini sesuai dengan teori Daryanto
(2010:53) yang menyatakan bahwa multimedia pembelajaran harus memiliki lebih
dari satu media yang konvergen.
Sedangkan dari variabel kualitas teknis dan kefektifan program memperoleh
hasil 80%. Hasil tersebut sesuai dengan teori yang dinyatakan Sadiman (2002)
bahwa dalam pengembangan media harus diperhatikan karekteristik pengguna
dalam mengembangkan media karena dalam mengembangkan media untuk siswa
SD berbeda dengan siswa SMP.
Kesimpulan dari beberapa deskripsi data diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa media pembelajaran berbasis flash wujud zat dan perubahannya dari segi
kualitas efisiensi, aspek tampilan program dan aspek kefektifan dinyatakan baik.
Sehingga media pembelajaran berbasis flash wujud zat dan perubahnnya sudah
dinyatakan layak untuk dapat diterapkan dalam proses pembalajaran.
4.2.5 Hasil Penilaian Media Pembelajaran Berbasis Flash Menurut Siswa
Berdasarkan pada data hasil uji kelayakan media pembelajaran berbasis
flash pokok bahasan wujud zat dan perubahannya, dengan dua kriteria sebagai
acuan penilaian, produk tersebut bisa dikatakan layak. Hal tersebut dikarenakan
107
pada proses uji kelayakan yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran dengan
responden siswa kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa, persentase yang
diperoleh dari skor total penilaian diperoleh hasil 84% yang terdiri dari variabel
hasil produk sebesar 97,66%. Hasil ini sesuai dengan teori Sadiman (2003) yaitu
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa. Sedangkan variabel kefektifan
diperoleh sebesar 98,28%. Hasil tersebut sesuai dengan teori Daryanto (2010:53)
mengenai fungsi multimedia pembelajaran yaitu mampu memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri.
. Berdasar deskripsi mengenai kalayakan program, program yang dibuat
termasuk kedalam kategori baik dan bisa dikatakan layak untuk bisa digunakan di
dalam proses pembelajaran. Responden setuju bahwa media pembelajaran
berbasis flash pokok bahasan wujud zat dan perubahannya menarik, tidak
membosankan, tidak membuat takut pada pelajaran IPA terpadu dan mudah
digunakan.
4.2.6 Uji Keefektifan Program Media Pembelajaran Berbasis Flash
Berdasarkan Hasil Posttest
Berdasarkan analisis data hasil belajar siswa, penerapan pembelajaran
dengan menggunakan media berbasis flash dapat meningkatan hasil belajar siswa.
Hal ini dapat dilihat perbedaan rata-rata hasil skor posttest pada kelas eksperimen
dibandingkan dengan kelas kontrol seperti disajikan pada tabel 4.9. Pada table 4.9
108
dapat dilihat hasil uji t-satu pihak yaitu uji t pihak kanan pada kelas eksperimen
mendapat nilai rata-rata kelas 78,250. Sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata
kelas 71,087.
Dari hasil analisis Tabel 4.9 , diperoleh bahwa thitung sebesar 2,757 dan ttabel
sebesar 2,680. Dari uji t tersebut, diketahui bahwa thitung> ttabel, maka Ho ditolak
sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih
tinggi dari rata-rata hasil belajar kelas kontrol.
Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang mendapat
pembelajaran dengan media berbasis flash lebih baik dari pada siswa yang
mendapat pembelajaran konvensional.
4.2.7 Keefektifan Media Pembelajaran Berbasis Flash Berdasar
Pengamatan
Pengamatan dalam pembelajaran dilakukan untuk mengetahui bagaimana
respon siswa sebagai objek dalam mempelajarai media pembelajaran berbasis
flash pokok bahasan wujud zat dan perubahannya. Proses pengamatan dilakukan
pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada kelas kontrol yang
menggunakan pembelajaran konvensional kurang kondusif dimana siswa merasa
tidak semangat dan mudah bosan dengan pelajaran IPA terpadu, siswa lebih
banyak diam ketika di ajak memberikan contoh dan diberi pertanyaan oleh guru,
ini menyebabkan banyak siswa yang tidak kondusif. Sedangkan pada kelas
eksperimen yang menggunakan media pembelajaran berbasis flash terlihat adanya
109
perbedaan. Siswa lebih memperhatikan materi pelajaran, kelas lebih kondusif, dan
siswa lebih aktif ketika diajak memberikan contoh dan diberi pertanyaan oleh
guru pada media pembelajaran IPA terpadu. Sehingga dapat disimpulkan terdapat
perbedaan perilaku siswa dalam belajar sebelum dan sesudah menggunakan
multimedia pembelajaran interaktif.
110
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasi penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1 Setelah melakukan pengumpulan informasi tentang SMP N 5 Satu Atap
Bumijawa melakukan analisis berupa anilisis pasar, analisis pengguna,
analisis materi/kurikulum, analisis program, anlisis sarana melalui
pengamatan serta wawancara dengan guru,siswa.Setelah melakukan
analisis, materi yang akan dikembangkan mengenai wujud zat dan
perubahnnya. Materi yang ditentukan tadi dibuat rancangan program
(GBPM) dengan merancang peta kompetensi, peta materi, GBIM (Garis
Besar Isi Media), dan naskah media pembelajaran berbasis flash
berdasarkan masukan dari ahli materi dan ahli media. Proses selanjutnya
masuk kedalam proses produksi mengembangkan atau membuat media
pembelajaran berbasis flash dengan menggunakan software Adobe Flash
CS6. Media pembelajaran berbasis flash yang sudah jadi tersebut
kemudian di uji oleh ahli media dan ahli materi untuk mengetahui
kelayakan media melalui angket pertanyaan. Setelah dinyatakan layak
baru media pembelajaran berbasis flash diterapkan dalam pembelajaran.
Media pembelajaran berbasis flash yang sudah jadi dicopykan pada
110
111
komputer/laptop, kemudian dilakukan uji coba produk pada kelas lain.
Setelah selesai melakukan uji coba produk, peneliti mengujikan pada kelas
eksperimen untuk dipraktekkan dalam proses pembelajaran dengan
metode random sampling. Setelah diterapan dalam pembelajaran diperoleh
keefektifan dari media pembelajaran berbasis flash pokok bahasan wujud
zat dan perubahannya dengan membandingkan hasil belajar pretest dan
postest. Selain diuji keefektifan produk berdasar hasil belajar, peneliti juga
memperkuat hasil peneltian dengan mendeskripsikan hasil observasi pada
saat pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis flash,
sehingga keefektifan dari pengembangan Media pembelajaran berbasis
flash tersebut akan lebih valid.
5.1.2 Media pembelajaran berbasis flash yang dikembangakan sudah dikatakan
efektif digunakan dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan beberapa
hasil analisis angket dari ahli materi, ahli media dan siswa yang menilai
bahwa media pembelajaran berbasis flash memiliki kriteria sangat baik.
5.1.3 Keefektifan program media pembelajaran berbasis flash ini juga didukung
dengan perbandingan hasil pretest dan posttest yaitu ttabel dicari dengan
menggunakan derajat kepercayaan 0,05 dan db = 41 sehingga diperoleh t
tabel = 2,680. Dikarenakan thitung = 2,757, maka thitung > ttabel 2,757 > 2,680.
Berdasar hasil tersebut maka terdapat perbedaan efektifitas pembelajaran
sebelum menggunakan media pembelajaran berbasis flash dengan
pembelajaran setelah menggunakan media pembelajaran berbasis flash.
112
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas , maka disarankan:
5.2.1 Hasil angket kemandirian dan minat belajar siswa berada pada katagori
cukup, pada penelitian sejenis disarankan melakukan penelitian dalam
jangka waktu yang lebih lama sehingga hasil yang diperoleh lebih
maksimal.
113
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar.2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Arsyad, Azhar.2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Azwar, Saifuddin. 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR.
Barbara, B & Richey Rita C. 1994. Teknologi Pembelajaran Definisi dan
Kawasannya. Jakarta : Unit Percetakan UNJ.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
PT. Rineka Cipta: Jakarta.
Fungsi, Fitur Audacity http://4techna.blogspot.com/2012/07/fungsi-fitur-dan-
tutorial-menggunakan.html
Hamalik, Oemar. 2005 Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara.
Hasan, M. Iqbal. 2010. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif).
Jakarta: Bumi Aksara.
Haryono, Anung. 1987. Pengembangan Program Media Instruksional. Semarang:
Pustekom dan IKIP Semarang.
Keppres No. 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah. Dalam Lampiran I Bab III Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa dengan swakelola, pada sub bab A Ketentuan
Umum, butir 2.c.
Keputusan Presiden No. 16 Tahun 1994 J.O. Keppres No. 24 Tahun 1995 Pasal
34. Ayat 1, 2 dan 5, tentang Penyelenggaraan Pembukuan.
Langkah–langkah Pengembangan Media
http://meretasmasadepan.blogspot.com/2011/03/langkah-langkah-
pengembangan-media.html [diakses pada 26 Maret 2013 pukul 20.22
WIB]
Mantra, Ida Bagus. 2004. Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian Sosial.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
114
Memahami Prinsip Dasar Peneltian Pengembangan
http://www.teknologipendidikan.net/2011/04/12/memahami-lebih-dalam-
prinsip-dasar-penelitian-pengembangan.html
Mengenal Media Pembelajaran http://edu-articles.com/mengenal-
mediapembelajaran.html
Model-model pengembangan R & D http://berbahasa-
bersastra.blogspot.com/2011/10/metode-penelitian-research-and.html
Moleong, Lexy. 2007. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Panduan Block Grant tahun 2006 , Pelaksanaan Pengembangan SD-SMP
Satu Atap.
Pengertian Adobe Flash CS6 http://www.adobe.com.
Pengertian Flash http://allknowledgeofthisworld.blogspot.com/2011/05/flash.html
Pengertian IPA Terpadu http://suheriradovic.blogspot.com/2011/04/pengertian-
ipa-terpadu.html
Peraturan Pemerintah No : 19 Tahun 2005, Standar Pendidikan Nasional.
Pramono, Andi. Presentasi multimedia dengan macromedia Flash. Yogyakarta :
Andi Offset, 2004.
Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Sadiman, Arif. 2007. Media Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Sadiman, Arif. 2009. Media Pendidikan, Pengertian, Hakikat, Pengembangn,
Pemanfaatan. Jakarta; Raja Grafindo Persada.
Sagala, syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Sells, B, Barbara & Richey C. Rita. 1994. Teknologi Pembelajaran. Jakarta :
Universitas Negeri Jakarta.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdikarya Offest.
Sudjana dan Ahmad Rifa’i. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
115
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta. Pedagogia.
Tim IKIP,1980. Peran dan Signifikansi Pendidikan.
TIM NEW STAR. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII Semester 1. CV.Media
Karya Putra.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No : 20 tahun 2003.
117
Lampiran 1
KISI – KISI INSTRUMEN UNTUK AHLI MATERI
Judul Penelitian : Pengembangan pembelajaran berbasis flash pada mata
pelajaran Ipa terpadu pokok bahasan perubahan zat dan
wujudnya untuk kelas VII SMP N 5 Satu Atap
Bumijawa
Mata Pelajaran : Ipa terpadu
Pokok Bahasan : Perubahan zat dan wujudnya
Kelas/Semester : VII/I
Satuan Pendidikan : SMP N 5 Satu Atap Bumijawa
No Variabel Sub Variabel Jumlah
Item
No.
Item
Bentuk
Instrumen
1. Aspek
Pendidikan
a. Kesesuaian media
dengan kompetensi
7 1 Checklist
b. Ketepatan materi 2,3 Checklist
c. Isi produk media 6 Checklist
d. Sistematika dan
kronologi materi jelas
8 Checklist
2. Ketepatan
materi
a. Tujuan pembelajaran
mudah dipahami
4,5 Checklist
b. Ketepatan dalam
penggunaan bahasa
7 Checklist
c. Kesesuaian gambar,
animasi, audio,cerita,
dan setting tempat
sesuai dengan konten
pembelajaran
9 Checklist
d. Kesesuaian soal
dengan materi
10 Checklist
118
Lampiran 2
ANGKET MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA MATA
PELAJARAN IPA TERPADU POKOK BAHASAN PERUBAHAN ZAT
DAN WUJUDNYA UNTUK KELAS VII DI SMP N 5 SATU ATAP
BUMIJAWA
UNTUK AHLI MATERI
Nama : ..........................................
Jabatan : ..........................................
Nama Instansi : ..........................................
Petunjuk
1. Isi nama, jabatan dan nama Instansi pada kolom yang disediakan
2. Angket ini adalah tindak lanjut dari pembuatan media pembelajaran
Berbasis flash pada mata pelajaran IPA terpadu pokok bahasan perubahan
zat dan wujudnya kelas VII di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa
3. Berikanlah pendapat anda sejujur-jujurnya
4. Berikan tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan jawaban
anda
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
119
No. Aspek yang dinilai Kriteria
Keterangan 1 2 3 4
1
Kesesuaian multimedia interaktif
dengan pencapaian tujuan
pembelajaran
2. Kejelasan isi materi pelajaran
3 Keutuhan materi dari awal hingga
akhir
4
Kemudahan pemahaman materi
oleh siswa dengan menggunakan
multimedia interaktif
5
Kesesuaian materi multimedia
interaktif yang disajikan dengan
tingkat kebutuhan siswa
6 Pola pengembangan yang
digunakan dalam multimedia
interaktif berpengaruh pada
pemahaman siswa
7 Kesesuaian penggunaan bahasa
dalam multimedia interaktif
8 Tingkat keefektifan pembelajaran
dengan menggunakan multimedia
interaktif
9 Kemenarikan gambar pada masing-
masing tampilan
10 Kesesuain soal latihan dengan isi
materi
120
A. Komentar dan Saran
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
B. Kesimpulan
Program ini dinyatakan :
1. Layak untuk diproduksi tanpa revisi
2. Layak untuk diproduksi dengan revisi sesuai sasaran
3. Tidak layak diproduksi
(Mohon diberi tanda lingkaran pada nomor sesuai dengan kesimpulan Bapak)
Ahli Materi
Arif Sucipto, S.Pd
121
Lampiran 3
KISI – KISI INSTRUMEN UNTUK AHLI MEDIA
Judul Penelitian : Pengembangan pembelajaran berbasis flash pada mata
pelajaran Ipa terpadu pokok bahasan perubahan zat dan
wujudnya untuk kelas VII SMP N 5 Satu Atap
Bumijawa
Mata Pelajaran : Ipa terpadu
Pokok Bahasan : Perubahan zat dan wujudnya
Kelas/Semester : VII/I
Satuan Pendidikan : SMP N 5 Satu Atap Bumijawa
No. Variabel Sub Variabel Jumlah
Item
No.
Item
Bentuk
Instrumen
1 Aspek
Efisiensi
a. Alur kerja media 4 1 Checklist
b. Pengoperasian media 2,3 Checklist
c. Pemahaman isi materi 4 Checklist
2. Tampilan
Program
a. Kesesuaian dengan karakter
siswa SMP kelas VII
10 5,6 Checklist
b. Ketepatan dalam
penggunaan bahasa
7, 8 Checklist
c. Kemenarikan desain,
Kesesuaian gambar dan efek
animasi, audio, komposisi
warna, kejelasan teks dalam
media pembelajaran,
kesesuaian peletakan menu-
menu dalam tampilan
9, 10,
11, 12,
13,14
Checklist
9 Checklist
3. Kualitas
Teknis,
Keefektifa
n Program
a. Kejelasan suara dan daya
dukung musik
15 Checklist
b. Produk tidak membosankan 16 Checklist
c. Materi dalam media sesuai
dengan tujuan pembelajaran
17 Checklist
d. Ketetapan evaluasi pada
menu latihan
18 Checklist
d. kreativitas 19, 20,
21, 22,
23
Checklist
122
Lampiran 4
ANGKET MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA MATA
PELAJARAN IPA TERPADU POKOK BAHASAN PERUBAHAN ZAT
DAN WUJUDNYA UNTUK KELAS VII DI SMP N 5 SATU ATAP
BUMIJAWA
UNTUK AHLI MEDIA
Nama : ..........................................
Jabatan : ..........................................
Nama Instansi : ..........................................
Petunjuk
1. Isi nama, jabatan dan nama Instansi pada kolom yang disediakan
2. Angket ini adalah tindak lanjut dari pembuatan media pembelajaran
Berbasis flash pada mata pelajaran IPA terpadu pokok bahasan perubahan
zat dan wujudnya kelas VII di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa
3. Berikanlah pendapat anda sejujur-jujurnya
4. Berikan tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan jawaban
anda
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
123
No Pernyataan Jawaban
SS S KS TS STS
Aspek Efisiensi
1. Alur kerja program media mudah dipahami
2. Program media mudah digunakan dalam pengoperasiannya
3. Program sederhana dalam pengoprasiannya
4. Materi pelajaran dalam progam media mudah dipahami
Aspek Tampilan Program SS S KS TS STS
5. Tampilan sesuai dengan karakter siswa kelas VII SMP
6. Pemilihan animasi dan karakter sesuai
7. Menggunakan bahasa Indosesia yang baik dan benar
8. Bahasa mudah di pahami oleh siswa kelas VII SMP
9. Kemenarikan desain dalam program program media menarik
10. Kesesuaian gambar dan efek animasi dalam program media
menarik
11. Penyajian audio dalam program media dapat memperjelas
materi
12. Komposisi warna dalam program media menarik
13. Kejelasan teks dalam program media interaktif
14. Peletakan menu-menu dalam program media sudah tepat
Aspek Kualitas Teknis, Keefektifan Program SS S KS TS STS
15. Suara dapat didengarkan dengan baik dan sudah tepat
16. Media pembelajaran flash tidak membosankan
17. Materi yang di bawakan sesuai dengan tujuan pembelajaran
21. Ketetapan evaluasi pada menu latihan
22 Originalitas dari program flash ini baik
23. Keseluruhan program tersaji secara sistematis dan padat
124
Kritik dan Saran :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………………………………………
Semarang, Oktober 2013
125
Lampiran 5
KISI – KISI INSTRUMEN UNTUK SISWA
Judul Penelitian :Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flash Pada
Mata Pelajaran IPA Terpadu Materi Perubahan Zat dan
Wujudnya untuk Siswa Kelas VII SMP N 5 Satu Atap
Bumijawa
Mata Pelajaran : IPA terpadu
Pokok Bahasan : Perubahan zat dan wujudnya
Kelas/Semester : VII / 1
Satuan Pendidikan : SMP N 5 Satu Atap Bumijawa
No Variabel Sub Variabel Jumlah
Item
No.
Item
Bentuk
Instrumen
1. Aspek
Hasil
Program
a. Kejelasan dan ketepatan
konten
7 1, 2 Checklist
b. Ketepatan dan kejelasan
tampilan produk media
pembelajaran animasi flash
3,4,5 Checklist
c. Ketepatan bahasa 6, 7 Checklist
2.
Efektifitas
bagi siswa
a. Kepraktisan dalam
penggunaan
13 8 Checklist
b. Ketepatan dalam
penggunaan bahasa
9 Checklist
c. Kemampuan produk media
menimbulkan minat belajar
IPA terpadu
10,
11,
12
Checklist
d. Kemampuan produk untuk
memperjelas dan
mempermudah peserta
dalam belajar
13, Checklist
e. Penggunaan produk
memungkinkan peserta
didik untuk belajar mandiri
sesuai kemampuan dan
minat siswa
15 Checklist
f. Penggunaan produk media
memungkinkan siswa
mengatasi kesulitan belajar
16 Checklist
126
Lampiran 6
ANGKET MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS FLASH
PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU MATERI PERUBAHAN ZAT
DAN WUJUDNYA UNTUK SISWA KELAS VII SMP N 5 SATU ATAP
BUMIJAWA
UNTUK SISWA
Nama : ..........................................
Kelas : ..........................................
Petunjuk
5. Isi nama, jabatan dan nama instansi pada kolom yang disediakan
6. Angket ini adalah tindak lanjut dari pembuatan media pembelajaran
Interaktif berbasis flash pada mata pelajaran IPA terpadu materi
perubahan zat dan wujudnya untuk siswa Kelas VII SMP N 5 Satu Atap
Bumijawa
7. Berikanlah pendapat anda sejujur-jujurnya
8. Berikan tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan jawaban
anda
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan Jawaban
SS S KS TS STS
Aspek Hasil Produk
1. Isi produk program media pembelajaran
interaktif berbasis flash sesuai dengan
bahan ajar di SMP N 5 Satu Atap
Bumijawa
127
2. Tampilan program menarik
3. Penyajian animasi menarik dan mudah
dipahami
4. Tampilan suara/audio jelas dan
menambah pemahaman materi
5. Media pembelajaran Interaktif berbasis
flash menarik dan materinya mudah di
pahami
6. Bahasa/Perintah dalam media sederhana
dan mudah dipahami
7. Bahasa dalam media jelas dan sesuai
Aspek Keefektifitasan Bagi Siswa SS S KS TS STS
8 Media pembelajaran interaktif berbasis
flash perubahan zat dan wujudnya praktis
9. Bahasa yang digunakan dalam media
pembelajaran interaktif berbasis flash
perubahan zat dan wujudnya mudah
dimengerti saya
11. Program media pembelajaran interaktif
berbasis flash perubahan zat dan
wujudnya menimbulkan minat saya untuk
belajar IPA terpadu
12. Program media pembelajaran interaktif
berbasis flash perubahan zat dan
wujudnya dapat memperjelas saya dalam
belajar
13. Program media pembelajaran interaktif
berbasis flash perubahan zat dan
wujudnya dapat memudahkan saya dalam
belajar
128
14. Program media pembelajaran interaktif
berbasis flash perubahan zat dan
wujudnya dapat meningkatkan motivasi
dan gairah belajar saya
15. Program media pembelajaran interaktif
berbasis flash perubahan zat dan
wujudnya memungkinkan saya belajar
secara mandiri
16. Program media pembelajaran interaktif
berbasis flash perubahan zat dan
wujudnya dapat mempermudah saya
dalam mengatasi kesulitan belajar
129
Lampiran 7
VALIDASI AHLI MEDIA
Jadi:
Aspek Efisiensi = 80% (Baik)
Aspek Tampilan Program = 82% (Baik)
Aspek Kualitas Teknis Kefektifan program 80% (Baik)
No Interval Kriteria
1
2
3
4
5
85% ≤ skor ≤ 100%
69% ≤ skor ≤ 84%
53% ≤ skor ≤ 68%
37% ≤ skor ≤ 52%
20% < skor 36%
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
130
Lamipran 8
Uji Kelayakan Prodak Oleh Ahli Materi
Jadi:
Aspek Isi = 91,43 % (Sangat Baik)
Aspek Tampilan Ketepatan Materi = 96,92% (Sangat Baik)
No Interval Kriteria
1
2
3
4
5
85% ≤ skor ≤ 100%
69% ≤ skor ≤ 84%
53% ≤ skor ≤ 68%
37% ≤ skor ≤ 52%
20% < skor 36%
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
131
Lampiran 9
Uji Kelayakan Produk Menurut Siswa
Jadi:
Aspek Hasil
Prodak = 97,66%
(Sangat Baik)
Aspek Keefektifan
Bagi Siswa =
98,28 (Sangat
Baik)
No Interval Kriteria
1
2
3
4
5
85% ≤ skor ≤ 100%
69% ≤ skor ≤ 84%
53% ≤ skor ≤ 68%
37% ≤ skor ≤ 52%
20% < skor 36%
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
132
Lampiran 10
DAFTAR SISWA UJI COBA KELAS VIIIA
NO NAMA
1 ANIS SAVITRI
2 ABDUL KHAMID
3 AKHMAD ABDUL ROFIK
4 AKHMAD KHANIF MAALI
5 INAYATUN NISA
6 IRZI MUBAROK
7 KHULASOH
8 KHUSNAENI
9 LAELATUL QODRIAH
10 LATIFUL UMAM
11 M. DIDI JAPARUDIN
12 M. MUJIB DOANA
13 M. ZAENUL HASAN
14 MAPROKHATUL UMROH
15 MAR’ATUN NADIRAH
16 MASRURI
17 NAERU SAFAAH
18 RIKHAYATI
19 RIYAN ANTON
20 RUKOYAH
133
Lampiran 11
SOAL UJI COBA
Mata Pelajaran : IPA TERPADU
Pokok Bahasan : Wujud Zat dan Perubahannya
Kelas/Semester : VII/I
Satuan Pendidikan : SMP
Waktu : 45 Menit
PETUNJUK!
1. Tulislah nama, kelas dan nomor presensi siswa!
2. Kerjakan semua soal dibawah ini!
3. Kerjakan soal yang kamu anggap mudah terlebih dahulu!
4. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d sesuai dengan jawaban
yang kamu anggap paling benar!
SOAL!
1. Perubahan wujud yang diakibatkan suatu zat melepaskan kalor adalah....
a. Menguap
b. Mencair
c. Mendidih
d. membeku
2. Dalam suatu zat, partikel-partikelnya bergetar pada tempatnya dan tarik
menarik satu sama lainnya dengan kuat. Zat ini mungkin adalah....
a. Gas
b. Uap
c. Zat padat
d. Zat cair
3. Berikut ini adalah manfaat kapilaritas, kecuali......
a. Naiknya minyak tanah melaui sumbu kompor
b. Merembesnya air hujan ke dalam dinding rumah
c. Naiknya air dari akar ke daun melaui pembuluh kayu
d. Sifat menghisap air pada kain
Nama :
Kelas :
Nomor :
134
4. Adanya tegangan pada zat cair disebabkan oleh....
a. Kohesi saja
b. Adhesi saja
c. Kohesi dan adhesi
d. Bukan oleh adhesi dan kohesi
5. Manakah peristiwa berikut ini yang tidak ada hubungannya dengan
tegangan permukaan....
a. Nyamuk berjalan diatas permukaan air
b. Gabus terapung diatas permukaan air
c. Pembentukan tetesan pada zat cair
d. Mencuci dengan air panas menghasilkan cucian yang lebih bersih
6. Perbedaan antara kayu dengan air antara lain.....
a. Partikel kayu teratur, partikel air kurang teratur
b. Partikel kayu tidak teratur, partikel air teratur
c. Partikel kayu sangat berdekatan, partikel air berjauhan
d. Partikel kayu berjauhan, partikel air sangat berjauhan
7. Deretan dibawah ini yang termasuk kelompok zat padat adalah....
a. awan, garam, dan alkohol
b. uap air, elpiji, dan udara
c. emas, garam, dan tembaga
d. bensin, alkohol, dan spritus
8. zat padat dapat berubah wujud menjadi zat cair melalui proses.....
a. menguap
b. membeku
c. melebur
d. menyublim
9. Berikut ini yang letak molekul-molekulnya berjauhan dan tidak teratur
adalah....
a. Gas
b. Air
c. Kayu
135
d. Batu
10. Zat adalah....
a. Sesuatu yang memiliki bentuk tetap
b. Sesuatu yang memiliki bentuk berubah-ubah
c. Sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa
d. Sesuatu yang menempati ruang
11. Permukaan air dalam gelas tampak cekung, sebab.....
a. Kohesi air sama dengan adhesi air dengan gelas
b. Adhesi air dengan gelas lebih besar daripada kohesi air
c. Kohesi air lebih kecil daripada adhesi air dalam gelas
d. Kohesi air lebih besar daripada adhesi air dalam gelas
12. Menikus air raksa yang terdapat pada tabung reaksi, terjadi karena....
a. Kohesi > adhesi
b. Kohesi < adhesi
c. Kohesi = adhesi
d. Kohesi ≥ adhesi
13. Contoh perubahan wujud zat dari cair menjadi padat adalah.....
a. kapur barus yang hilang
b. air membeku menjadi es
c. terjadinya salju
d. lilin yang terbakar
14. Adhesi adalah....
a. Gaya tarik menarik antar molekul yang tidak sejenis
b. Gaya tarik menarik antar molekul benda yang berlebihan
c. Kecepatan dari gerak brown
d. Kemampuan molekul meninggalkan tempatnya
15. perhatikan pernyataan berikut!
1. Memanaskan zat cair
2. Menyemburkan zat cair
3. Mempersempit permukaan zat cair
4. Meniupkan udara diatas permukaan zat cair
136
5. Menambah tekanan pada permukaan zat cair
Pernyataan yang benar, dalam mempercepat penguapan zat cair adlah,
kecuali....
a. 1 dan 2
b. 1 dan 4
c. 2 dan 4
d. 3 dan 5
16. Dibawah ini merupakan suatu zat, kecuali......
a. Udara
b. Minyak
c. Debu
d. Sinar lampu
17. Gas mempunyai sifat mudah dimampatkan daripada zat padat / zat cair
disebabkan……
a. Mempunyai gaya kohesi lemah
b. Mempunyai jarak antar molekul yang berjauhan
c. Tidak dapat dilihat
d. Jarak antar molekulnya berdekatan
18. Tinta dapat melekat pada buku tulis. Hal ini menunjukkan bahwa…
a. Kohesi tinta > adhesi tinta dan buku tulis
b. Kohesi tinta < adhesi tinta dan buku tulis
c. Terjadi reaksi kimia
d. Tinta membeku dan membekas di buku tulis
19. Air tidak membasahi daunt alas, karena…..
a. Kohesi antara molekul-molekul air dengan kohesi antara molekul-
molekul daun talas lebih besar dari pada adhesi antara molekul-
molekul air dan molekul-molekul daun talas
b. Kohesi antara molekul air dengan kohesi antara molekul-molekul daun
talas lebih kecil dari pada adhesi antara molekul-molekul air dan
molekul-molekul daun talas
137
c. Adehsi antara molekul-molekul air dengan adhesi antara molekul-
molekul dan talas lebih kecil dari pada kohesi antara molekul-molekul
air dan kohesi antara molekul-molekul daun talas sendiri
d. Adhesi antara molekul-molekul air dan molekul daun talas lebih besar
dari pada kohesi antara molekul-molekul daun talas
20. Gejala yang menunjukkan bahwa durian terdiri atas partikel-partikel yang
sangat kecil adalah….
a. Warna daging bijinya kuning
b. Dagingnya bijinya lunak halus
c. Bau durian tercium disekitarnya
d. Duri kulitnya sangat runcing
21. Salah satu sifat partikel zat padat adalah…..
a. Letak partikel-partikelnya sangat berdekatan dan tersusun teratur
b. Letak partikel-partikelnya sangat berdekatan dan tidak teratur
c. Partikel-partikelnya dapat bergerak bebas
d. Gaya tarik menarik antar partikelnya sangat lemah
22. Air dapat membasahi kaca, hal ini karena….
a. Gaya adhesi > gaya kohesi
b. Gaya adhesi < gaya kohesi
c. Gaya adhesi = gaya kohesi
d. Air berwujud zat cair
23. Perhatikan pernyataan berikut!
1. Naiknya minyak tanah pada kompor
2. Meresapnya air pada dinding tembok
3. Naiknya air tanah melalui pipa dragon
Yang termasuk gejala kapilaritas adalah……
a. 1 dan 3 c. 1 saja
b. 1 dan 2 d. 2 dan 3
24. Dari pernyataan tentang partikel dalam zat manakah yang paling tepat….
a. Pada besi letak partikel-partikelnya berdekatan dan teratur
b. Pada air letak partikel-partikelnya berdekatan dan tidak teratur
138
c. Pada udara letak partikelnya berjauhan dan teratur
d. Pada air raksa letak partikelnya berjauhan dan teratur
25. Saat merebus air dipegunungan lebih cepat mendidih dari pada di pantai,
hal ini disebabkan karena…….
a. Tekanan udara di pegunungan lebih rendah dari pada di pantai
b. Tekanan udara di pegunungan lebih tinggi dari pada di pantai
c. Air dipegunungan lebih jernih daripada di pantai
d. Air dipantai lebih banyak mengandung kapur
139
Lampiran 12
KUNCI JAWABAN
SOAL UJI COBA
1. D 11. B 21. A
2. C 12. B 22. A
3. B 13. B 23. B
4. C 14. A 24. A
5. A 15. D 25. B
6. A 16. D
7. C 17. C
8. C 18. B
9. A 19. A
10. C 20. B
141
Lampiran 14
DAFTAR NAMA SISWA KELOMPOK KONTROL DAN EKSPERIMEN
Kelas Kontrol (VIIA) Kelas Eksperimen (VIIB)
NO NAMA NO NAMA
1 AHMAD ABDUL ROZAK 1 AHMAD ALIFUDIN
2 AHMAD ANDRIK NILHAKI 2 AKHMAD MUKHDOR
3 ANIYATUL AMALIAH 3 ANA MINATUL MAULA
4 ARUM NISFI LAILI 4 BAYANUL FAKHRUROKI
5 DIANA FILKHOTUL NADIA 5 FATIKHATUL ILMI
6 FATIMATU NADIAH 6 ITA PURNAMA SARI
7 ILMIATUN NAFIAH 7 LILIS SANTIKA
8 KHOLISOH 8 MUFLIKHATUL KHASANAH
9 LAELATUL FADILAH 9 MUFLIKHUDIN
10 M. ARIS MUNANDAR 10 MUKHAMAD NURHASANI
11 MALIKHATUL FIKRI 11 NURKHAYATI
12 MIFTAKHUDIN 12 NURUL KHAKIKI
13 MUHAMAD JAMALUDIN 13 ROBIATUL ADAWIAH ZAIN
14 MUHAMAD LUTFI 14 SITI MARJUKOH
15 MUSLIKHATUN 15 SOPIROH
16 NUR LAILATUL KHOTIJAH 16 ULFIATUL LAELA
17 NURUL FIKIA 17 UMI NAFISAH
18 RIFKI MUNTAHAR 18 VINA SYAHILA
19 RIFKI MUSHADI 19 ZAITUN
20 S. JAMILATUL KHASANAH 20 ZAKIATUR RIZQI
21 SITI AISYAH
22 SOLIHIN
23 TIKA SILMIA
145
Lampiran 18
Tabel Nilai-nilai r Product Moment
N Taraf signif
N Taraf signif
N Taraf signif
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345
4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330
5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317
6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306
7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296
8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286
9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278
10 0,6323 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270
11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263
12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256
13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230
14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,21
15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194
16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181
17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148
18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128
19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115
20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105
21 0,433 0,5499 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097
22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091
23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086
24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081
25 0,396 0,505 49 0,281 0,364
26 0,388 0,496 50 0,279 0,361
N = jumlah pasangan yang digunakan untuk menghitung r
Sumber: Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI . Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
146
Lampiran 19
NILAI PERSENTIL UNTUK DISTRIBUSI F
( Bilangan dalam daftar menyatakan FP ;
baris atas untuk p = 0,05
dan baris bawah untuk p = 0,01 )
v2 = dk
penyebut
v1 = dk pembilang DIATAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 500 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
161
4,052
18,51
98,49
10,13
34,12
7,71
21,20
6,61
16,26
5,99
13,74
5,59
12,25
5,32
11,26
5,12
10,58
4,96
10,04
200
4,999
19,00
99,01
9,55
30,81
6,94
18,00
5,79
13,27
5,14
10,92
4,74
9,55
4,46
8,65
4,26
8,02
4,10
7,56
216
5,403
19,16
99,17
9,28
29,46
6,59
16,69
5,41
12,06
4,76
9,76
4,35
8,45
4,07
7,59
3,66
6,99
3,71
6,55
225
5,625
19,25
99,25
9,12
26,71
6,39
15,96
5,19
11,39
4,53
9,15
4,12
7,85
3,64
7,01
3,63
6,42
3,48
5,99
230
5,764
19,30
99,30
9,01
26,24
6,26
15,52
5,05
10,97
4,39
8,75
3,97
7,46
3,69
6,63
3,46
6,06
3,33
5,64
234
5,859
19,33
99,33
8,94
27,91
6,16
15,21
4,95
10,67
4,28
8,47
3,87
7,19
3,58
6,37
3,37
5,80
3,22
5,39
237
5,928
19,36
99,34
8,86
27,67
6,09
14,98
4,68
10,45
4,21
8,26
3,79
7,00
3,50
6,19
3,29
5,62
3,14
5,21
239
5,981
19,37
99,38
8,84
27,49
6,04
14,80
4,82
10,27
4,15
8,10
3,73
6,84
3,44
6,03
3,23
5,47
3,07
5,06
241
6,022
19,38
99,38
8,81
27,34
6,00
14,66
4,78
10,15
4,10
7,98
3,68
6,71
3,39
5,91
3,16
5,35
3,02
4,95
242
6,056
19,39
99,40
8,78
27,23
5,98
14,54
4,74
10,05
4,06
7,67
3,63
6,62
3,34
5,82
3,13
5,26
2,97
4,85
243
6,082
19,40
99,41
8,76
27,13
5,93
14,45
4,70
9,96
4,03
7,79
3,60
6,54
3,31
5,74
3,10
5,18
2,94
4,76
244
6,106
19,41
99,42
8,74
27,05
5,91
14,37
4,68
9,89
4,00
7,72
3,57
6,47
3,28
5,67
3,07
5,11
2,91
4,71
245
6,142
19,42
99,43
8,71
26,92
5,87
14,24
4,64
9,77
3,96
7,60
3,52
6,35
3,23
5,58
3,02
5,00
2,86
4,60
246
6,169
19,43
99,44
8,69
26,83
5,84
14,15
4,60
9,63
3,92
7,52
3,49
6,27
3,20
5,48
2,96
4,92
2,82
4,52
248
6,208
19,44
99,45
8,66
26,69
5,80
14,02
4,56
9,55
3,67
7,39
3,44
6,15
3,15
5,36
2,93
4,80
2,77
4,41
249
6,234
19,45
99,46
8,64
26,60
5,77
13,93
4,53
9,47
3,84
7,31
3,41
6,07
3,12
5,28
2,90
4,73
2,74
4,33
250
6,258
19,46
99,47
8,62
26,50
5,74
13,83
4,50
9,38
3,81
7,23
3,38
5,98
3,08
5,20
2,86
4,64
2,70
4,25
251
6,286
19,47
99,48
8,60
26,41
5,71
13,74
4,46
9,29
3,77
7,14
3,34
5,90
3,05
5,11
2,82
4,56
2,67
4,17
252
6,302
19,47
99,48
8,58
26,30
5,70
13,69
4,44
9,24
3,75
7,09
3,32
5,85
3,03
5,06
2,80
4,51
2,64
4,12
253
6,223
19,48
99,49
8,57
26,27
5,68
13,61
4,42
9,17
3,72
7,02
3,29
5,78
3,00
5,00
2,77
4,45
2,61
4,05
253
6,334
19,49
99,49
8,56
26,23
5,66
13,57
4,40
9,13
3,71
6,99
3,28
5,75
2,98
4,98
2,78
4,41
2,59
4,01
254
6,352
19,49
99,49
8,54
26,18
5,65
13,52
4,38
9,07
3,69
6,94
3,25
5,70
2,96
4,91
2,73
4,36
2,56
3,96
254
6,361
19,50
99,50
8,54
26,14
5,64
13,48
4,37
9,04
3,68
6,90
3,24
5,67
2,94
4,88
2,72
4,33
2,55
3,93
254
6,366
19,50
99,50
8,53
26,12
5,63
13,46
4,36
9,02
3,67
6,88
3,23
5,65
2,93
4,86
2,71
4,31
2,54
3,91
11
12
13
14
15
16
17
18
4,84
9,65
4,75
9,33
4,67
9,07
4,60
8,86
4,54
8,68
4,49
8,53
4,45
8,40
4,41
8,28
4,38
3,98
7,20
3,88
6,93
3,80
6,70
3,74
6,51
3,68
6,36
3,63
6,23
3,69
6,11
3,55
6,01
3,52
3,59
6,22
3,49
5,95
3,41
5,74
3,34
5,56
3,29
5,42
3,24
5,29
3,20
5,18
3,16
5,09
3,13
3,36
5,67
3,26
5,41
3,18
5,20
3,11
5,03
3,06
4,89
3,01
4,77
2,96
4,67
2,93
4,58
2,90
3,20
5,32
3,11
5,06
3,02
4,86
2,96
4,69
2,90
4,56
2,85
4,44
2,81
4,34
2,77
4,25
2,74
3,09
5,07
3,00
4,82
2,92
4,62
2,85
4,46
2,79
4,32
2,74
4,20
2,70
4,10
2,66
4,01
2,63
3,01
4,88
2,92
4,65
2,84
4,44
2,77
4,28
2,70
4,14
2,66
4,03
2,62
3,93
2,58
3,85
2,55
2,95
4,74
2,85
4,50
2,77
4,30
2,70
4,14
2,64
4,00
2,59
3,89
2,55
3,79
2,51
3,71
2,48
2,90
4,63
2,80
4,39
2,72
4,19
2,65
4,03
2,59
3,89
2,54
3,78
2,50
3,68
2,46
3,60
2,43
2,86
4,54
2,76
4,30
2,67
4,10
2,60
3,94
2,55
3,80
2,49
3,69
2,45
3,59
2,41
3,51
2,38
2,82
4,46
2,72
4,22
2,63
4,02
2,56
3,86
2,51
3,73
2,45
3,61
2,41
3,52
2,37
3,44
2,34
2,79
4,40
2,69
4,18
2,60
3,96
2,53
3,80
2,48
3,67
2,42
3,55
2,38
3,45
2,34
3,37
2,31
2,74
4,29
2,64
4,05
2,55
3,85
2,48
3,70
2,43
3,58
2,37
3,45
2,33
3,35
2,29
3,27
2,26
2,70
4,21
2,60
3,98
2,51
3,78
2,44
3,62
2,39
3,48
2,33
3,37
2,29
3,27
2,25
3,19
2,21
2,65
4,10
2,54
3,86
2,46
3,67
2,39
3,51
2,33
3,36
2,28
3,25
2,23
3,16
2,19
3,07
2,15
2,61
4,02
2,50
3,78
2,42
3,59
2,35
3,43
2,29
3,29
2,24
3,18
2,19
3,08
2,15
3,00
2,11
2,57
3,94
2,46
3,70
2,38
3,51
2,31
3,34
2,25
3,20
2,20
3,10
2,15
3,00
2,11
2,91
2,07
2,53
3,86
2,42
3,61
2,34
3,42
2,27
3,26
2,21
3,12
2,16
3,01
2,11
2,92
2,07
2,83
2,02
2,50
3,80
2,40
3,56
2,32
3,37
2,24
3,21
2,18
3,07
2,13
2,96
2,08
2,86
2,04
2,78
2,00
2,47
3,74
2,36
3,49
2,28
3,30
2,21
3,14
2,15
3,00
2,08
2,89
2,04
2,79
2,00
2,71
1,96
2,45
3,70
2,35
3,46
2,26
3,27
2,19
3,11
2,12
2,97
2,07
2,86
2,02
2,76
1,98
2,68
1,94
2,42
3,66
2,32
3,41
2,24
3,21
2,16
3,06
2,10
2,92
2,04
2,80
1,99
2,70
1,95
2,62
1,91
2,41
3,62
2,31
3,38
2,22
3,18
2,14
3,02
2,08
2,89
2,02
2,77
1,97
2,67
1,93
1,59
1,90
2,40
3,60
2,30
3,36
2,21
3,16
2,13
3,00
2,07
2,87
2,01
2,75
1,98
2,65
1,92
2,57
1,88
147
19
20
21
22
23
8,18
4,35
8,10
4,32
8,02
4,30
7,94
4,28
7,88
5,93
3,49
5,85
3,47
5,78
3,44
5,72
3,42
5,66
5,01
3,10
4,94
3,07
4,67
3,05
4,82
3,03
4,76
4,50
2,87
4,43
2,84
4,37
2,82
4,31
2,80
4,26
4,17
2,71
4,10
2,68
4,04
2,66
3,99
2,64
3,94
3,94
2,60
3,87
2,57
3,81
2,55
3,76
2,53
3,71
3,77
2,52
3,71
2,49
3,65
2,47
3,59
2,45
3,54
3,63
2,45
3,56
2,42
3,51
2,40
3,45
2,38
3,41
3,52
2,40
3,45
2,37
3,40
2,35
3,35
2,32
3,30
3,43
2,35
3,37
2,32
3,31
2,30
3,26
2,28
3,21
3,36
2,31
3,30
2,28
3,24
2,26
3,18
2,24
3,14
3,30
2,28
3,23
2,25
3,17
2,23
3,12
2,20
3,07
3,19
2,23
3,13
2,20
3,07
2,18
3,02
2,14
2,97
3,12
2,16
3,05
2,15
2,99
2,13
2,94
2,10
2,89
3,00
2,12
2,94
2,09
2,88
2,07
2,83
2,04
2,78
2,92
2,08
2,86
2,05
2,80
2,03
2,75
2,00
2,70
2,84
2,04
2,77
2,00
2,72
1,98
2,67
1,96
2,62
2,76
1,99
2,69
1,96
2,63
1,93
2,58
1,91
2,53
2,70
1,98
2,63
1,93
2,58
1,91
2,53
1,88
2,48
2,63
1,92
2,58
1,89
2,51
1,87
2,46
1,84
2,41
2,60
1,90
2,53
1,87
2,47
1,84
2,42
1,82
2,37
2,54
1,87
2,47
1,84
2,42
1,81
2,37
1,79
2,32
2,51
1,85
2,44
1,82
2,38
1,80
2,33
1,77
2,28
2,49
1,84
2,42
1,81
2,36
1,78
2,31
1,76
2,28
v2 = dk
penyebut
v1 = dk pembilang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 500 24
25
26
27
28
29
30
32
34
36
38
40
42
4,26
7,82
4,24
7,77
4,22
7,72
4,21
7,68
4,20
7,64
4,18
7,60
4,17 7,56
4,15 7,50
4,13 7,44
4,11 7,38
4,10 7,35
4,08 7,31
4,07 7,87
3,40
5,61
3,38
5,57
3,37
5,53
3,35
5,49
3,34
5,45
3,33
5,52
3,32 5,39
3,30 5,34
3,28 5,29
3,26 5,25
3,25 5,21
3,23 5,18
3,22 5,15
3,01
4,72
2,99
4,68
2,89
4,64
2,96
4,60
2,95
4,57
2,98
4,64
2,92 4,51
2,00 4,46
2,88 4,42
2,80 4,38
2,85 4,34
2,84 4,31
2,83 4,29
2,78
4,22
2,76
4,18
2,74
4,14
2,73
4,11
2,71
4,07
2,70
4,04
2,69 4,02
2,67 3,97
2,65 3,93
2,63 3,89
2,62 3,86
2,61 3,83
2,59 3,80
2,62
3,90
2,60
3,86
2,59
3,82
2,57
3,79
2,56
3,76
2,54
3,73
2,53 3,70
2,51 3,66
2,49 3,61
2,48 3,58
2,46 3,54
2,45 3,51
2,44 3,49
2,51
3,67
2,49
3,63
2,47
3,59
2,46
3,56
2,44
3,53
2,43
3,50
2,42 3,47
2,40 3,42
2,38 3,38
2,36 3,35
2,35 3,32
2,34 3,29
2,32 3,26
2,43
3,50
2,41
3,46
2,39
3,42
2,37
3,39
2,36
3,36
2,35
3,33
2,34 3,30
2,32 3,25
2,30 3,21
2,28 3,16
2,26 3,15
2,25 3,12
2,24 3,10
2,36
3,36
2,34
3,32
2,32
3,29
2,30
3,26
2,29
3,23
2,28
3,20
2,27 3,17
2,25 3,12
2,23 3,08
2,21 3,04
2,19 3,02
2,18 2,99
2,17 2,96
2,30
3,25
2,28
3,21
2,27
3,17
2,25
3,14
2,24
3,11
2,22
3,08
2,21 3,06
2,19 3,01
2,17 2,97
2,15 2,94
2,14 2,91
2,12 2,88
2,11 2,86
2,26
3,17
2,24
3,13
2,22
3,09
2,20
3,06
2,19
3,03
2,18
3,00
2,16 2,98
2,14 2,94
2,12 2,89
2,10 2,86
2,09 2,82
2,07 2,80
2,06 2,77
2,22
3,09
2,20
3,05
2,18
3,02
2,16
2,98
2,15
2,95
2,14
2,92
2,12 2,90
2,10 2,86
2,06 2,82
2,06 2,78
2,05 2,75
2,04 2,73
1,99 2,70
2,18
3,03
2,16
2,99
2,15
2,96
2,13
2,93
2,12
2,90
2,10
2,87
2,09 2,84
2,07 2,80
2,05 2,76
2,03 2,72
2,02 2,69
2,00 2,66
1,94 2,61
2,13
2,93
2,11
2,89
2,10
2,86
2,08
2,83
2,06
2,80
2,05
2,77
2,04 2,74
2,02 2,70
2,00 2,68
1,89 2,62
1,96 2,59
1,95 2,58
1,89 2,54
2,09
2,85
2,06
2,81
2,05
2,77
2,03
2,74
2,02
2,71
2,00
2,68
1,99 2,66
1,97 2,62
1,95 2,58
1,93 2,54
1,92 2,51
1,90 2,49
1,82 2,46
2,02
2,74
2,00
2,70
1,99
2,66
1,97
2,63
1,96
2,60
1,94
2,57
1,93 2,55
1,91 2,51
1,89 2,47
1,87 2,43
1,85 2,40
1,84 2,37
1,78 2,35
1,98
2,66
1,96
2,62
1,95
2,58
1,93
2,55
1,91
2,52
1,90
2,49
1,89 2,47
1,86 2,42
1,84 2,38
1,82 2,35
1,80 2,32
1,79 2,29
1,73 2,25
1,94
2,58
1,92
2,54
1,90
2,50
1,88
2,47
1,87
2,44
1,85
2,41
1,84 2,38
1,82 2,34
1,80 2,30
1,78 2,26
1,76 2,22
1,74 2,20
1,68 2,17
1,89
2,49
1,87
2,45
1,85
2,41
1,84
2,38
1,81
2,35
1,80
2,32
1,78 2,28
1,76 2,25
1,74 2,21
1,72 2,17
1,71 2,14
1,69 2,11
1,64 2,08
1,86
2,44
1,84
2,40
1,82
2,36
1,80
2,33
1,78
2,30
1,77
2,27
1,78 2,24
1,74 2,20
1,71 2,15
1,69 2,12
1,67 2,08
1,68 2,05
1,60 2,02
1,82
2,36
1,80
2,32
1,78
2,28
1,76
2,25
1,75
2,22
1,73
2,19
1,72 2,16
1,69 2,12
1,67 2,08
1,65 2,04
1,63 2,00
1,61 1,97
1,57 1,94
1,80
2,33
1,77
2,29
1,76
2,25
1,74
2,21
1,72
2,18
1,71
2,15
1,69 2,13
1,67 2,08
1,64 2,04
1,62 2,00
1,60 1,97
1,59 1,94
1,51 1,91
1,76
2,27
1,74
2,23
1,72
2,19
1,71
2,16
1,69
2,13
1,68
2,10
1,66 2,07
1,64 2,02
1,61 1,98
1,59 1,94
1,57 1,90
1,55 1,88
1,54 1,85
1,74
2,23
1,72
2,19
1,70
2,15
1,68
2,12
1,67
2,09
1,65
2,08
1,64 2,03
1,61 1,96
1,59 1,94
1,56 1,90
1,54 1,86
1,53 1,84
1,51 1,80
1,73
2,21
1,71
2,17
1,69
2,13
1,67
2,10
1,65
2,06
1,64
2,03
1,62 2,01
1,59 1,98
1,57 1,91
1,55 1,87
1,53 1,84
1,51 1,81
1,49 1,78
148
v2 = dk
penyebut
v1 = dk pembilang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 500
44
46
48
50
55
60
65
70
80
100
125
150
200
4,06 7,24
4,05 7,21
4,04 7,19
4,03 7,17
4,02
7,12
4,00
7,08
3,99
7,04
3,98
7,01
3,96
6,96
3,94
6,90
3,92
6,84
3,91
6,81
3,89
6,76
3,21 5,12
3,20 5,10
3,19 5,08
3,18 5,08
3,17
5,01
3,15
4,98
3,14
4,95
3,13
4,92
3,11
4,88
3,09
4,82
3,07
4,78
3,06
4,75
3,04
4,74
2,82 4,26
2,81 4,24
2,80 4,22
2,79 4,20
2,78
4,16
2,76
4,13
2,75
4,10
2,74
4,08
2,72
4,04
2,70
3,98
2,68
3,94
2,67
3,91
2,65
3,88
2,58 3,78
2,57 3,76
2,56 3,74
2,36 3,72
2,51
3,68
2,52
3,65
2,51
3,62
2,50
3,60
2,48
3,58
2,46
3,51
2,44
3,47
2,43
3,44
2,41
3,41
2,43 3,46
2,42 3,44
2,41 3,42
2,10 3,11
2,38
3,37
2,37
3,31
2,36
3,34
2,35
3,29
2,33
3,25
2,30
3,20
2,29
3,17
2,27
3,13
2,26
3,11
2,31 3,24
2,30 3,22
2,30 3,20
2,29 3,18
2,27
3,15
2,23
3,12
2,24
3,09
2,32
3,07
2,21
3,04
2,19
2,99
2,17
2,95
2,16
2,92
2,14
2,90
2,23 3,07
2,22 3,05
2,21 3,04
2,20 3,02
2,18
2,98
2,17
2,95
2,15
2,93
2,14
2,91
2,12
2,87
2,10
2,82
2,08
2,79
2,07
2,76
2,05
2,73
2,16 2,94
2,14 2,92
2,14 2,90
2,13 2,88
2,11
2,83
2,10
2,82
2,08
2,79
2,07
2,77
2,05
2,74
2,03
2,65
2,01
2,65
2,00
2,62
1,98
2,60
2,10 2,84
2,09 2,82
2,08 2,80
2,07 2,78
2,05
2,75
2,01
2,72
2,02
2,70
2,01
2,67
1,99
2,61
1,97
2,59
1,95
2,56
1,94
2,53
1,92
2,50
2,05 2,75
2,04 2,73
2,03 2,71
2,02 2,70
2,00
2,66
1,99
2,03
1,98
2,61
1,97
2,59
1,95
2,55
1,92
2,51
1,90
2,47
1,89
2,44
1,67
2,44
2,01 2,68
2,00 2,66
1,99 2,64
1,98 2,62
1,97
2,59
1,95
2,56
1,94
2,54
1,93
2,51
1,91
2,48
1,88
2,43
1,86
2,40
1,85
2,37
1,83
2,34
1,98 2,62
1,97 2,60
1,96 2,58
1,95 2,56
1,93
2,53
1,92
2,50
1,90
2,47
1,89
2,45
1,88
2,44
1,85
2,36
1,83
2,33
1,82
2,30
1,80
2,28
1,92 2,52
1,91 2,50
1,90 2,48
1,90 2,16
1,88
2,43
1,86
2,40
1,85
2,37
1,84
2,35
1,82
2,32
1,79
2,28
1,77
2,23
1,76
2,20
1,74
2,17
1,88 2,44
1,87 2,42
1,86 2,40
1,85 2,39
1,83
2,35
1,81
2,32
1,80
2,30
1,79
2,28
1,77
2,24
1,75
2,19
1,72
2,15
1,71
2,12
1,69
2,09
1,81 2,32
1,80 2,30
1,79 2,28
1,78 2,26
1,76
2,23
1,75
2,20
1,74
2,18
1,72
2,15
1,70
2,14
1,68
2,06
1,65
2,03
1,64
2,00
1,62
1,97
1,76 2,24
1,75 2,22
1,74 2,20
1,71 2,18
1,72
2,15
1,70
2,12
1,68
2,09
1,67
2,07
1,65
2,03
1,63
1,98
1,60
1,94
1,59
1,94
1,57
1,88
1,72 2,15
1,71 2,13
1,70 2,11
1,69 2,10
1,67
2,00
1,63
2,03
1,63
2,00
1,62
1,98
1,60
1,94
1,57
1,89
1,55
1,85
1,54
1,82
1,52
1,79
1,66 2,06
1,65 2,04
1,64 2,02
1,63 2,00
1,61
1,96
1,59
1,93
1,57
1,90
1,56
1,88
1,54
1,84
1,51
1,79
1,49
1,75
1,47
1,72
1,45
1,69
1,63 2,00
1,62 1,98
1,61 1,96
1,60 1,91
1,58
1,90
1,56
1,87
1,54
1,84
1,54
1,82
1,51
1,78
1,48
1,73
1,45
1,68
1,44
1,66
1,42
1,62
1,58 1,92
1,57 1,90
1,56 1,88
1,55 1,86
1,52
1,82
1,50
1,79
1,49
1,76
1,47
1,74
1,45
1,70
1,42
1,64
1,39
1,59
1,37
1,56
1,35
1,53
1,56 1,88
1,54 1,86
1,53 1,84
1,52 1,82
1,50
1,78
1,48
1,71
1,46
1,71
1,45
1,69
1,42
1,65
1,39
1,59
1,36
1,54
1,34
1,51
1,32
1,48
1,52 1,82
1,51 1,80
1,50 1,78
1,48 1,76
1,46
1,71
1,44
1,68
1,42
1,64
1,40
1,63
1,38
1,57
1,34
1,51
1,31
1,46
1,29
1,43
1,26
1,39
1,50 1,78
1,48 1,76
1,47 1,73
1,46 1,71
1,43
1,66
1,41
1,63
1,39
1,60
1,37
1,56
1,35
1,52
1,30
1,46
1,27
1,40
1,25
1,37
1,22
1,33
1,48 1,75
1,46 1,72
1,45 1,70
1,44 1,68
1,41
1,61
1,39
1,60
1,37
1,56
1,35
1,53
1,32
1,49
1,28
1,43
1,25
1,37
1,22
1,33
1,19
1,28
v2 = dk
penyebut
v1 = dk pembilang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 500 400
1000
2000
3,86 6,70
3,85 6,68
3,84 6,64
3,02 4,68
3,00 4,62
2,99 4,60
2,62 3,83
2,61 3,80
2,60 3,78
2,39 3,36
2,38 3,34
2,37 3,32
2,23 3,06
2,22 3,04
2,21 3,02
2,12 2,85
2,10 2,62
2,09 2,80
2,03 2,69
2,02 2,68
2,01 2,64
1,96 2,55
1,95 2,53
1,94 2,51
1,90 2,16
1,89 2,43
1,88 2,41
1,85 2,37
1,84 2,34
1,83 2,32
1,81 2,29
1,80 2,26
1,79 2,24
1,78 2,23
1,76 2,20
1,75 2,18
1,72 2,12
1,70 2,09
1,69 2,07
1,67 2,04
1,65 2,01
1,64 1,99
1,60 1,92
1,58 1,89
1,57 1,87
1,54 1,84
1,53 1,81
1,52 1,79
1,49 1,74
1,47 1,71
1,46 1,69
1,42 1,64
1,41 1,64
1,40 1,59
1,38 1,57
1,36 1,54
1,35 1,52
1,32 1,47
1,30 1,44
1,28 1,41
1,28 1,42
1,26 1,38
1,24 1,36
1,22 1,32
1,19 1,28
1,17 1,25
1,16 1,24
1,13 1,19
1,11 1,15
1,13 1,19
1,08 1,11
1,00 1,00
Sumber: Sudjana 2005: 493 – 496.
149
Lampiran 20
Luas di bawah lengkungan normal standar dari 0 ke z.
(Bilangan dalam badan daftar menyatakan desimal).
z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0,0 0000 0040 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319 0359
0,1 0398 0438 0478 0517 0557 0596 0636 0675 0714 0754
0,2 0793 0832 0871 0910 0948 0987 1062 1064 1103 1154
0,3 1179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1480 1517
0,4 1554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 1808 1844 1879
0,5 1915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 2157 3190 2224
0,6 2258 2291 2324 2357 2389 2422 2454 2486 2518 2549
0,7 2580 2612 2642 2673 2704 2734 2764 2794 2823 2852
0,8 2881 2910 2939 2967 2996 3023 3051 3078 3106 3133
0,9 3159 3186 3212 3238 3264 3289 3315 3340 3365 3389
1,0 3413 3438 3461 3485 3508 3531 3554 3577 3599 3621
1,1 3643 3665 3686 3708 3729 3749 3770 3790 3810 3830
1,2 3849 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 4015
1,3 4032 4049 4066 4082 4099 4115 4131 4147 4162 4177
1,4 4192 4207 4222 4236 4251 4265 4279 4292 4306 4319
1,5 4332 4345 4357 4370 4382 4394 4406 4418 4429 4441
1,6 4452 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4535 4545
1,7 4554 4564 4573 4582 4591 4599 4607 4616 4625 4633
1,8 4641 4649 4656 4664 4671 4678 4676 4693 4699 4706
1,9 4713 4719 4726 4732 4738 4744 4750 4756 4761 4746
2,0 4772 4778 4783 4788 4793 4798 4803 4808 4812 4817
2,1 4821 4826 4830 4834 4834 4842 4846 4850 4854 4857
2,2 4861 4864 4868 4871 4875 4878 4881 4884 4887 4890
2,3 4893 4896 4898 4901 4904 4906 4909 4911 4913 4916
2,4 4918 4920 4822 4925 4927 4929 4931 4932 4934 4936
2,5 4938 4940 4941 4943 4945 4946 4948 4949 4951 4952
2,6 4953 4955 4956 4957 4959 4960 4961 4962 4963 4964
2,7 4965 4966 4967 4968 4969 4970 4971 4972 4973 4974
2,8 4974 4975 4976 4977 4977 4978 4979 4979 4980 4981
2,9 4981 4982 4982 4983 4984 4984 4985 4985 4986 4986
3,0 4987 4987 4987 4988 4988 4989 4989 4989 4990 4990
3,1 4990 4991 4991 4991 4992 4992 4992 4992 4993 4993
3,2 4993 4993 4994 4994 4994 4994 4994 4995 4995 4995
3,3 4995 4995 4995 4996 4996 4996 4996 4996 4996 4997
3,4 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4998
3,5 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998
3,6 4998 4998 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999
3,7 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999
3,8 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999
3,9 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000
=_xlfn.NORM.DIST(D5,$D$31,$D$32,TRUE)
0 z
150
Lampiran 21
Nilai persentil untuk distribusi t
= dk
(Bilangan dalam badan daftar menyatakan tp )
v t0,995 t0,99 t0,975 t0,95 t0,925 t0,90 T0,75 t0,70 t0,60 t0,50
1 63,66 31,82 12,71 6,31 3,08 1,376 1,000 0,727 0,325 0,158
2 9,92 6,96 4,30 2,92 1,89 1,061 0,816 0,617 0,289 0,142
3 5,84 4,54 3,18 2,35 1,64 0,978 0,765 0,584 0,277 0,137
4 4,60 3,75 2,78 2,13 1,53 0,941 0,741 0,569 0,271 0,134
5 4,03 3,36 2,57 2,02 1,48 0,920 0,727 0,559 0,267 0,132
6 3,71 3,14 2,45 1,94 1,44 0,906 0,718 0,583 0,265 0,131
7 3,50 3,00 2,36 1,90 1,42 0,896 0,711 0,549 0,263 0,130
8 3,36 2,00 2,31 1,86 1,40 0,889 0,700 0,546 0,262 0,130
9 3,25 2,82 2,26 1,83 1,38 0,883 0,703 0,543 0,261 0,129
10 3,17 2,76 2,23 1,81 1,37 0,879 0,700 0,542 0,280 0,129
11 3,11 2,72 2,20 1,80 1,36 0,876 0,697 0,540 0,200 0,129
12 3,06 2,68 2,18 1,78 1,36 0,873 0,695 0,539 0,259 0,128
13 3,01 2,65 2,16 1,77 1,35 0,870 0,694 0,538 0,259 0,128
14 2,98 2,62 2,14 1,76 1,34 0,868 0,692 0,537 0,258 0,128
15 2,95 2,60 2,13 1,75 1,34 0,866 0,691 0,536 0,258 0,128
16 2,92 2,58 2,12 1,75 1,34 0,865 0,690 0,535 0,258 0,128
17 2,90 2,57 2,11 1,74 1,33 0,863 0,689 0,534 0,257 0,128
18 2,88 2,55 2,10 1,73 1,33 0,862 0,698 0,534 0,257 0,127
19 2,86 2,54 2,09 1,73 1,33 0,861 0,638 0,533 0,257 0,127
20 2,84 2,53 2,09 1,72 1,32 0,860 0,687 0,533 0,257 0,127
21 2,83 2,52 2,08 1,72 1,32 0,859 0,686 0,532 0,257 0,127
22 2,82 2,51 2,07 1,72 1,32 0,858 0,686 0,532 0,256 0,127
23 2,81 2,50 2,07 1,71 1,32 0,858 0,685 0,532 0,256 0,127
24 2,80 2,49 2,08 1,71 1,32 0,857 0,685 0,531 0,256 0,127
25 2,79 2,48 2,06 1,71 1,32 0,856 0,648 0,531 0,256 0,127
26 2,78 2,48 2,06 1,71 1,32 0,856 0,684 0,531 0,256 0,127
27 2,77 2,47 2,05 1,70 1,31 0,856 0,684 0,531 0,256 0,127
28 2,76 2,47 2,05 1,70 1,31 0,855 0,683 0,530 0,256 0,127
29 2,76 2,46 2,04 1,70 1,31 0,854 0,683 0,530 0,256 0,127
30 2,75 2,46 2,04 1,70 1,31 0,854 0,683 0,530 0,256 0,127
40 2,70 2,42 2,02 2,68 1,30 0,851 0,681 0,529 0,255 0,126
60 2,66 2,39 2,00 1,67 1,30 0,848 0,679 0,527 0,254 0,126
120 2,62 2,36 1,98 1,66 1,29 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
00 2,58 2,33 1,06 1,645 1,28 0,842 0,674 0,524 0,253 0,126
tp
Sumber:Statistical Tables for Biological, Agricultural and Medical Research. Fsher. R.a. dan Yates. F
Table III. Oliver & Boyd Ltd. Edinburgh
151
Lampiran 22
Daftar Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors
Ukuran
Sampel
Taraf Nyata ()
0,01 0,05 0,10 0,15 0,20
n = 4 0,417 0,381 0,352 0,319 0,300
5 0,405 0,337 0,315 0,299 0,285
6 0,364 0,319 0,294 0,277 0,265
7 0,348 0,300 0,276 0,258 0,847
8 0,331 0,285 0,261 0,244 0,233
9 0,311 0,271 0,249 0,233 0,223
10 0,294 0,258 0,239 0,224 0,215
11 0,284 0,249 0,230 0,217 0,206
12 0,275 0,242 0,223 0,212 0,199
13 0,268 0,234 0,214 0,202 0,190
14 0,261 0,227 0,207 0,194 0,183
15 0,257 0,220 0,201 0,187 0,177
16 0,250 0,213 0,195 0,182 0,173
17 0,245 0,206 0,289 0,177 0,169
18 0,239 0,200 0,184 0,173 0,166
19 0,235 0,195 0,179 0,169 0,163
20 0,231 0,190 0,174 0,166 0,160
25 0,200 0,173 0,158 0,147 0,142
30 0,187 0,161 0,144 0,136 0,131
n > 30 n
1,031
n
0,886
n
0,805
n
0,768
n
0,736
Sumber: Conover,. W.J., Practical Nonparametric Statistics, John Wiley & Sons, Inc., 1973.
152
Lampiran 23
SOAL POSTEST
Mata Pelajaran : IPA TERPADU
Pokok Bahasan : Wujud Zat dan Perubahannya
Kelas/Semester : VII/I
Satuan Pendidikan : SMP
Waktu : 45 Menit
PETUNJUK!
5. Tulislah nama, kelas dan nomor presensi siswa!
6. Kerjakan semua soal dibawah ini!
7. Kerjakan soal yang kamu anggap mudah terlebih dahulu!
8. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d sesuai dengan jawaban
yang kamu anggap paling benar!
SOAL!
1. Deretan dibawah ini yang termasuk kelompok zat padat adalah....
a. awan, garam, dan alkohol
b. uap air, elpiji, dan udara
c. emas, garam, dan tembaga
d. bensin, alkohol, dan spritus
2. zat padat dapat berubah wujud menjadi zat cair melalui proses.....
a. menguap
b. membeku
c. melebur
d. menyublim
3. Dalam suatu zat, partikel-partikelnya bergetar pada tempatnya dan tarik
menarik satu sama lainnya dengan kuat. Zat ini mungkin adalah....
a. Gas
b. Uap
c. Zat padat
d. Zat cair
Nama :
Kelas :
Nomor :
153
4. Berikut ini adalah manfaat kapilaritas, kecuali......
a. Naiknya minyak tanah melaui sumbu kompor
b. Merembesnya air hujan ke dalam dinding rumah
c. Naiknya air dari akar ke daun melaui pembuluh kayu
d. Sifat menghisap air pada kain
5. Adanya tegangan pada zat cair disebabkan oleh....
a. Kohesi saja
b. Adhesi saja
c. Kohesi dan adhesi
d. Bukan oleh adhesi dan kohesi
6. Manakah peristiwa berikut ini yang tidak ada hubungannya dengan
tegangan permukaan....
a. Nyamuk berjalan diatas permukaan air
b. Gabus terapung diatas permukaan air
c. Pembentukan tetesan pada zat cair
d. Mencuci dengan air panas menghasilkan cucian yang lebih bersih
7. zat padat dapat berubah wujud menjadi zat cair melalui proses.....
a. menguap
b. membeku
c. melebur
d. menyublim
8. Perbedaan antara kayu dengan air antara lain.....
a. Partikel kayu teratur, partikel air kurang teratur
b. Partikel kayu tidak teratur, partikel air teratur
c. Partikel kayu sangat berdekatan, partikel air berjauhan
d. Partikel kayu berjauhan, partikel air sangat berjauhan
9. Berikut ini yang letak molekul-molekulnya berjauhan dan tidak teratur
adalah....
a. Gas
b. Air
c. Kayu
154
d. Batu
10. Menikus air raksa yang terdapat pada tabung reaksi, terjadi karena....
a. Kohesi > adhesi
b. Kohesi < adhesi
c. Kohesi = adhesi
d. Kohesi ≥ adhesi
11. Zat adalah....
a. Sesuatu yang memiliki bentuk tetap
b. Sesuatu yang memiliki bentuk berubah-ubah
c. Sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa
d. Sesuatu yang menempati ruang
12. Contoh perubahan wujud zat dari cair menjadi padat adalah.....
a. kapur barus yang hilang
b. air membeku menjadi es
c. terjadinya salju
d. lilin yang terbakar
13. Adhesi adalah....
a. Gaya tarik menarik antar molekul yang tidak sejenis
b. Gaya tarik menarik antar molekul benda yang berlebihan
c. Kecepatan dari gerak brown
d. Kemampuan molekul meninggalkan tempatnya
14. Perubahan wujud yang diakibatkan suatu zat melepaskan kalor adalah....
a. Menguap
b. Mencair
c. Mendidih
d. membeku
15. Dibawah ini merupakan suatu zat, kecuali......
a. Udara
b. Minyak
c. Debu
d. Sinar lampu
155
16. Gas mempunyai sifat mudah dimampatkan daripada zat padat / zat cair
disebabkan……
a. Mempunyai gaya kohesi lemah
b. Mempunyai jarak antar molekul yang berjauhan
c. Tidak dapat dilihat
d. Jarak antar molekulnya berdekatan
17. Tinta dapat melekat pada buku tulis. Hal ini menunjukkan bahwa…
a. Kohesi tinta > adhesi tinta dan buku tulis
b. Kohesi tinta < adhesi tinta dan buku tulis
c. Terjadi reaksi kimia
d. Tinta membeku dan membekas di buku tulis
18. Gejala yang menunjukkan bahwa durian terdiri atas partikel-partikel yang
sangat kecil adalah…..
a. Warna daging bijinya kuning
b. Dagingnya bijinya lunak halus
c. Bau durian tercium disekitarnya
d. Duri kulitnya runcing
19. Perhatikan pernyataan berikut!
Naiknya minyak tanah pada kompor
Meresapnya air pada dinding tembok
Naiknya air tanah melalui pipa dragon
Yang termasuk gejala kapilaritas adalah……
a. 1 dan 3 c. 1 saja
b. 1 dan 2 d. 2 dan 3
20. Saat merebus air dipegunungan lebih cepat mendidih dari pada di pantai,
hal ini disebabkan karena…….
a. Tekanan udara di pegunungan lebih rendah dari pada di pantai
b. Tekanan udara di pegunungan lebih tinggi dari pada di pantai
c. Air dipegunungan lebih jernih daripada di pantai
d. Air dipantai lebih banyak mengandung kapur
156
Lampiran 24
KUNCI JAWABAN
SOAL POSTTEST
1. B 11. C
2. A 12. C
3. D 13. C
4. D 14. B
5. C 15. C
6. B 16. A
7. B 17. A
8. B 18. A
9. B 19. C
10.B 20. B
161
Lampiran 29
Garis Besar Isi Media
GARIS-GARIS BESAR ISI MEDIA
PROGRAM MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
Tema/Mata Pelajaran : Zat dan wujudnya/ IPA terpadu
Topik/Judul : Memahami wujud zat dan perubahannya
Penulis : Dede cahyadi
Pengkaji Materi : Eko sucipto
Pengkaji Media : Agus Triarso, S. Kom, M. Pd
No KompetensiDasar Indikator Tes
(1) (2) (3) (4)
1 Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan
wujudnya, penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
- Mendeskripasikan zat dan wujudnya Siswa dapat menjelaskan apa itu zat dan wujudnya
- Membedakan sifat zat berdasarkan ciri-cirinya Siswa dapat membedakan sifat zat berdasarkan ciri-
cirinya
- Menyelidiki perubahan wujud suatu zat Siswa dapat mengamati perubahan wujud zat
- Membedakan adhesi dan kohesi pada kehidupan
sehari-hari berdasarkan pengamatan
Siswa dapat Membedakan adhesi dan kohesi
berdasarkan pengamatan
- Mengamati meniskus Siswa dapat mengamati dan membedakan meniskus
pada permukaan air dan air raksa
JenjangPendidikan SMP
Format Sajian : Tutorial ………………………...
162
pada permukaan zat cair
- Mengamati peristiwa kapilaritas pada pipa
kapiler yang diameternya berbeda dan dalam
peristiwa kehidupan sehari-hari
Siswa dapat mengamati peristiwa kapilaritas pada
pipa kapiler yang diameternya berbeda dan gejala
kapilaritas dalam peristiwa kehidupan sehari-hari
- Mengamati tegangan permukaan yang
disebabkan adhesi dan kohesi
Siswa dapat mengamati tegangan permukaan yang
disebabkan adhesi dan kohesi pada kehidupan sehari-
hari
163
No POKOK-POKOK MATERI SUB FORMAT SAJIAN INTERAKTIF
(5) (6) (7) (8)
1 Pengertian zat - Disajikan dalam bentuk tutorial yang
menarik dengan memberikan efek
background,suara,gambar dan panduan
yang terarah.
- Adanya uji kompetensi pada tiap akhir sub
bahasan yang akan mengasah pemahaman
siswa pada materi
Reaktif
2 Sifat zat
3 Perubahan wujud zat
4 Adhesi dan kohesi
5 Meniskus cekung dan cembung
6 Gejala kapilaritas
7 Tegangan permukaan
164
N
O
MEDIA SUMBER
TEKS AUDIO GAMBAR/FOTO ANIMASI/VID
EO
(9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 Pengertia
n zat
Pengertia
n zat
IPA terpadu SMP VII semester 1 penerbit
CV.Media karya putra Tim penyusun new star
www.google.com
2 Sifat zat Sifat zat
IPA terpadu SMP VII semester 1 penerbit
CV.Media karya putra Tim penyusun new star
http://dtp-physic-lovers.blogspot.com/
165
3 Perubaha
n wujud
Zat
Perubaha
n wujud
zat
Animasi
perubahan
wujud zat di klik
akan muncul
keterangan
perubahan
wujud zat yang
dimaksud
IPA terpadu SMP VII semester 1 penerbit
CV.Media karya putra Tim penyusun new star
www.google.com
4 Adhesi
dan
kohesi
Adhesi
dan
kohesi
Terdapat
animasi berupa
contoh adhesi
dan kohesi
IPA terpadu SMP VII semester 1 penerbit
CV.Media karya putra Tim penyusun new star
http://dtp-physic-lovers.blogspot.com/
166
5 Menisku
s cekung
dan
cembung
Menisku
s cekung
dan
cembung
IPA terpadu SMP VII semester 1 penerbit
CV.Media karya putra Tim penyusun new star
www.google.com
6 Gejala
kapilarita
s
Gejala
kapilarita
s
Animasi pada
gejala pipa
kapiler yang
diisi air dan
yang diisi air
raksa
IPA terpadu SMP VII semester 1 penerbit
CV.Media karya putra Tim penyusun new star
http://www.indi-
smart.com/files/flash/wujudZatCS3c_Revisi1.
swf
167
7 Teganga
n
permuka
an
Teganga
n
permuka
an
IPA terpadu SMP VII semester 1 penerbit
CV.Media karya putra Tim penyusun new star
http://wawanfisika.wordpress.com/2010/09/30
/kohesi-dan-adhesi/
168
Lampiran 30
FLOWCHART POGRAM MPI
TOPIK “PERUBAHAN ZAT DAN WUJUDNYA”
B C
D
MENU UTAMA A
E
START
END
SK & KD
B
A
YES NO
OPENING
Materi
C
A
YES NO
Evalusi
D
A
YES NO
Referensi
E
A
YES NO
E
169
Lampiran 31
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : OPENING NO SLIDE : 1 HAL : 1
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background berwarna
putih
2. Text “ Media
Pembelajaran
Interaktif” berwarna
biru
3. Text “ Wujud zat dan
Perubahannya”
berwarna hitam
4. Text “Kelas VII
Semester gasal”
berwarna biru
5. Button “Klik tombol
untuk mulai” jika di
klik go to menu utama
6. Gambar Pada
Background
merupakan contoh
dari Zat Cait, Zat
Padat dan Gas
1. Jika Button di
sorot akan
bergerak
Musik Pembuka
170
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : MENU UTAMA NO SLIDE : 2 HAL : 2
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background berwarna
ungu
2. Text “wujud zat dan
perubahannya” dan “kelas
VII semester 1” berwarna
putih
3. Button ”SK dan KD” jika
di klik go to nama slide
Standar kompetensi dan
Kompetensi dasar
4. Button “Materi” jika
diklik go to nama slide
materi
5. Button “Evaluasi” jika
diklik go to name slide
evaluasi
6. Button “Referensi” jika
diklik go to name slide
daftar pustaka
7. Navigasi yang aktif exit
Button akan berubah
warna menjadi blur
ketika diklik
Wujud zat dan
perubahnnya
171
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : SK & KD NO SLIDE : 3 HAL : 3
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Tulisan “Standar
kompetensi” dan
“Kompetensi dasar”
berwarna hitam
3. Teks penjelasan
berwarna biru
4. Navigasi utama
yang aktif close
menuju menu
utama, dan close
keluar dari aplikasi
1. Navigasi apabila
disorot akan
berubah warna
Musik lanjutan
172
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : MATERI NO SLIDE : HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Backgound sesuai dengan
tampilan
2. Tulisan Teks berwarna hitam
3. Button “pengertian zat” go to
name slide pengertian zat
4. Button “Sifat zat” go to name
slide sifat zat
5. Button “Perubahan wujud
zat” go to name Perubahan
tiap zat
6. Button “Adhesi-Kohesi” go
to name slide Adhesi-kohesi
7. Button “meniskus cekung dan
cembung” go to name slide
meniskus cekung dan
cembung
8. Button :gejala kapilaritas” go
to name slide gejala
kapilaritas
9. Button “tegangan
permukaan” go to name slide
“Tegangan permukaaan”
Button apabila
disorot akan berubah
warna
Musik Pengiring
173
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : PENGERTIAN ZAT NO SLIDE : HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai dengan
tampilan
2. Tulisan
“Materi”,”Pengertian Zat”
dan “Teks tampilan”
berwana hitam. Kecuali
menempati ruang,
memiliki massa dan padat,
gas, cair berwarna merah
3. Terdapat gambar es batu,
air, dan balon udara untuk
memberikan contoh
4. Button “ “ go to name
slide “MATERI”
5. Button “ “ go to name
slide “ Sifat zat
6. Navigasi utama yang aktif
close menuju menu utama,
dan close keluar dari
aplikasi
Button apabila
disorot akan berubah
warna
Pengertian zat
174
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : SIFAT ZAT NO SLIDE : HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks tampilan
berwarna hitam
3. Terdapat tabel
perbedaan antara zat
padat, zat cair dan gas
4. Button “ “ go to
name slide “Pengertian
zat”
5. Button “ “ go to
name slide “
Perubahan wujud”
6. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan close
keluar dari aplikasi
1. Animasi molekul zat
padat
2. Animasi molekul zat
cair
3. Animasi molekul gas
Sifat zat
175
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : PERUBAHAN WUJUD NO SLIDE : HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan berwarna
hitam
3. Jika tulisan “mencair”,
”membeku”,”menyublim,
“mengkristal”,“menguap”
, dan “mengembun”
diklik akan muncul
penjelasan dibwah tulisan
keterangan
4. Button “ “ go to name
slide “Sifat zat”
5. Button “ “ go to name
slide “ Adhesi - kohesi”
6. Navigasi utama yang
aktif close menuju menu
utama, dan close keluar
dari aplikasi
1. Animasi zat zair “air”
2. Animasi zat padat
“kubus”
3. Animasi gas “uap udara”
4. Jika tulisan “mencair”,
”membeku”,”menyublim
,
“mengkristal”,“menguap
”, dan “mengembun”
diklik akan berubah
warna menjadi biru
Keterangan
perubahan wujud
zat
176
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : ADHESI KOHESI NO SLIDE : HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
kecuali tulisan ”tidak
sejenis” dan “sejenis”
berwarna merah
3. Button “ “ go to
name slide
“Perubahan wujud”
4. Button “ “ go to
name slide “Meniskus
cembung - cekung”
5. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan
close keluar dari
aplikasi
1. Animasi contoh
Adhesi “pemotong
plester”
2. Animasi kohesi “air
kran yang menetes”
Penjelasan adhesi dan
kohesi
177
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : MENISKUS CEMBUNG CEKUNG NO SLIDE :
HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
kecuali tulisan ”air”
dan “air raksa”
berwarna merah
3. Button “ “ go to
name slide “Adhesi
dan kohesi”
4. Button “ “ go to
name slide “ Gejala
kapilaritas”
5. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan close
keluar dari aplikasi
1. Gambar gelas ukur
yang diisi air sebagai
contoh dari meniskus
cekung
2. Gambar gelas ukur
yang diisi air raksa
sebagai contoh dari
meniskus cembung
Penjelasan meniskus
cekung dan cembung
178
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : GEJALA KAPILARITAS NO SLIDE : HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
3. Button “ “ go to
name slide “Meniskus
cekung dan cembung”
4. Button “ “ go to
name slide “ Contoh
Gejala kapilaritas
sehari-hari”
5. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan close
keluar dari aplikasi
1. Contoh gejala
kapilaritas pada air,
jika di klik pada
tombol simulasi air
akan bergerak naik
2. Contoh gejala
kapilaritas pada air,
jika di klik pada
tombol simulasi air
akan bergerak naik
Penjelasan dari gejala
kapilaritas
179
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : TEGANGAN PERMUKAAN NO SLIDE : HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
3. Button “ “ go to
name slide “ Contoh
Gejala Kapilaritas
sehari-hari”
4. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan
close keluar dari
aplikasi
1. Gambar binatang
diatas air
2. Gambar air diatas
daun talas
Penjelasan dari
Tegangan Permukaaan
180
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 1 HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
3. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan close
keluar dari aplikasi
1. Button apabila
disorot akan
bergerak
181
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 2 HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
3. Setiap jawaban soal
merupakan tombol,
jika diklik langsung
next slide
4. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan close
keluar dari aplikasi
1. Button apabila
disorot akan berganti
warna
182
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 3 HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
3. Setiap jawaban soal
merupakan tombol,
jika diklik langsung
next slide
4. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan
close keluar dari
aplikasi
1. Button apabila
disorot akan berganti
warna
183
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 4 HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
3. Setiap jawaban soal
merupakan tombol,
jika diklik langsung
next slide
4. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan close
keluar dari aplikasi
1. Button apabila
disorot akan berganti
warna
184
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 5 HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
3. Setiap jawaban soal
merupakan tombol,
jika diklik langsung
next slide
4. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan close
keluar dari aplikasi
1. Button apabila
disorot akan berganti
warna
185
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 6 HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
3. Setiap jawaban soal
merupakan tombol,
jika diklik langsung
next slide
4. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan close
keluar dari aplikasi
1. Button apabila
disorot akan berganti
warna
186
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 7 HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
3. Setiap jawaban soal
merupakan tombol,
jika diklik langsung
next slide
4. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan close
keluar dari aplikasi
1. Button apabila
disorot akan berganti
warna
187
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 8 HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
3. Setiap jawaban soal
merupakan tombol,
jika diklik langsung
next slide
4. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan close
keluar dari aplikasi
1. Button apabila
disorot akan berganti
warna
188
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 9 HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
3. Setiap jawaban soal
merupakan tombol,
jika diklik langsung
next slide
4. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan close
keluar dari aplikasi
1. Button apabila
disorot akan berganti
warna
189
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 10 HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
3. Setiap jawaban soal
merupakan tombol,
jika diklik langsung
next slide
4. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan close
keluar dari aplikasi
1. Button apabila
disorot akan berganti
warna
190
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 11 HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
3. Setiap jawaban soal
merupakan tombol,
jika diklik langsung
next slide
4. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan close
keluar dari aplikasi
1. Button apabila
disorot akan berganti
warna
191
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 12 HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
2. Background sesuai
dengan tampilan
3. Teks penjelasan
berwarna hitam
4. Setiap jawaban soal
merupakan tombol,
jika diklik langsung
next slide
5. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan close
keluar dari aplikasi
2. Button apabila
disorot akan berganti
warna
192
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 13 HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
3. Setiap jawaban soal
merupakan tombol,
jika diklik langsung
next slide
4. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan close
keluar dari aplikasi
1. Button apabila disorot
akan berganti warna
193
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 14 HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
3. Setiap jawaban soal
merupakan tombol,
jika diklik langsung
next slide
4. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan close
keluar dari aplikasi
1. Button apabila
disorot akan berganti
warna
194
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 15 HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
3. Setiap jawaban soal
merupakan tombol,
jika diklik langsung
next slide
4. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan close
keluar dari aplikasi
1. Button apabila
disorot akan berganti
warna
195
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 16 HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
3. Setiap jawaban soal
merupakan tombol,
jika diklik langsung
next slide
4. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan close
keluar dari aplikasi
1. Button apabila
disorot akan berganti
warna
196
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 17 HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
3. Muncul Tulisan
selamat kamu
mendapatkan nilai
4. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan close
keluar dari aplikasi
197
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 18 HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
a. Background sesuai
dengan tampilan
b. Teks penjelasan
berwarna hitam
c. Muncul Tulisan
selamat kamu
mendapatkan nilai
d. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan
close keluar dari
aplikasi
198
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 20 HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
3. Muncul Tulisan
selamat kamu
mendapatkan nilai
4. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan
close keluar dari
aplikasi
199
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 21 HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
3. Muncul Tulisan
selamat kamu
mendapatkan nilai
4. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan
close keluar dari
aplikasi
200
JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : REFERENSI NO SLIDE : HAL :
Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio
1. Background sesuai
dengan tampilan
2. Teks penjelasan
berwarna hitam
3. Navigasi utama yang
aktif close menuju
menu utama, dan close
keluar dari aplikasi
206
Gambar 3. Peneliti ketika melakukan penelitian di SMP Satu Atap
Bumijawa
Gambar 4. Lokasi SMP Satu Atap Bumijawa berdampingan dengan SD N
SIGEDONG 3
top related