pengaruh return on assets (roa), return on equity (roe ... · pengaruh return on assets (roa),...
Post on 25-Nov-2020
30 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit
Margin (NPM), Dan Gross Profit Margin (GPM) Terhadap Harga Saham
Perbankan Syariah Periode Tahun 2014-2018
Nur Ahmadi Bi Rahmani
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
nurahmadibr@gmail.com
Abstract
The financial statements especially related to ROA, ROE, NPM, and GPM
are one of the important information used by investors to assess the performance
of the company. This research aims to find out and study the influence of ROA,
ROE, NPM, and GPM variables against sharia banking share price of 2014-2018
period. The research object is a sharia bank that has published the financial
statements period 2014-2018. The data used is the secondary data in the form of
annual data taken from the annual report of each bank. The results of the research
showing Return On Assets (Roa), Return On Equity (Roe), Net Profit Margin
(NPM), and Gross Profit Margin (GPM) have a significant influence on the share
price of banking companies in Indonesia
Kata Kunci : ROA, ROE, NPM, GPM, Sharia banking share price
Pendahuluan
Pasar modal merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat.
Melalui pasar modal, investor dapat melakukan investasi dibeberapa perusahaan
melalui pembelian surat-surat berharga yang ditawarkan di pasar modal.
Keberadaan pasar modal disuatu negara dapat menjadi acuan untuk melihat
bagaimana kegaurahan atau dinamisnya bisnis disebuah negara menggerakkan
kebijakan ekonominya seperti kebijakan fiskal dan moneter.
Sektor perbankan membuktikan eksistensinya dalam kinerja dan
pencapaian hasil yang cukup baik dengan memiliki kapitalisasi pasar dan
likuiditas yang tinggi. Bahkan beberapa saham perbankan yang go public yang
tercatat di BEI memiliki kenaikan harga yang pesat dan termasuk dalam kategori
saham yang paling aktif.
Seorang investor yang akan menginvestasikan dananya pada suatu
perusahaan tertentu, hendaknya melakukan analisis kinerja dari perusahaan yang
bersangkutan. Semakin baik kinerja perusahaan maka semakin besar pengaruhnya
terhadap kenaikan harga saham. Begitu juga sebaliknya, semakin menurun kinerja
suatu perusahaan maka kemungkinan besar merosotnya harga saham yang
KITABAH: Volume 3. No. 2 Juli – Desember 2019
111
diterbitkan dan diperdagangkan. Keadaan perusahaan akan menjadi tolak ukur
seberapa besar risiko yang akan ditanggung oleh investor.
Untuk memastikan apakah kondisi perusahaan dalam posisi yang baik atau
buruk dengan menggunakan analisis fundamental melalui analisis rasio salah
satunya Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin
(NPM), dan Gross Profit Margin (GPM) (Syamsuddin: 2009, 59). Rasio ROA
digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan
aktiva. Semakin besar ROA maka semakin baik karena tingkat keuntungan yang
dihasilkan perusahaan dari pengelolaan asetnya semakin besar (Salim: 2010, 58).
Rasio ROE digunakan untuk mengukur besarnya pengembalian terhadap
investasi para pemegang saham. Rasio ini menunjukan seberapa baik manajemen
memanfaatkan investasi para pemegang saham. Semakin besar ROE semakin
besar pula harga saham karena besarnya ROE memberikan indikasi bahwa
pengembalian yang akan diterima investor akan tinggi sehingga investor akan
tertarik untuk membeli saham tersebut dan hal itu menyebabkan harga pasar
saham cenderung naik.
Selanjutnya yang harus diperhatikan oleh calon investor adalah Net Profit
Margin (NPM). NPM adalah perbandingan antara laba setelah pajak dan total
penjualan. Semakin tinggi nilai NPM, menimbulkan daya tarik calon investor,
sehingga perusahaan ingin memperlihatkan kinerja terbaiknya dengan melakukan
perataan laba” (Syamsuddin: 2009, 59). Gross Profit Margin (GPM) yang
meningkat menunjukan semakin besar tingkat kembalian keuntungan kotor yang
diperoleh perusahaan terhadap penjualan bersihnya. Semakin efisien biaya yang
dikeluarkan perusahaan untuk menunjang kegiatan perbankan sehingga
pendapatan yang diperoleh menjadi meningkat (Syamsuddin: 2009, 59).
Karakteristik sistem perbankan syariah beroperasi berdasarkan prinsip
bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan
bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi,
investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan
dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi
keuangan. Dengan menyediakan beragam produk serta layanan jasa perbankan
yang beragamdengan skema keuangan yang lebih bervariatif, perbankan syariah
menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel dan dapat dinikmati oleh
seluruh golongan masyarakat Indonesia. Penelitian ini mengambil obyek
Nur Ahmadi Bi Rahmani: Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On
Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Dan Gross Profit Margin (GPM)
112
penelitian pada beberapa bank umum syariah yang sahamnya terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2014-2018.
Kajian Teori
1. Return On Asset (ROA)
Menurut Mardiyanto ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas
investasi.
Menurut Dendawijaya rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin
besar ROA, semakin besar pula tigkat keuntungan yang dicapai oleh perushaan
tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan
asset.
Menurut Lestari dan Sugiharto Roa adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. Dengan kata
lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktifitas asset dalam
memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik
perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan
perusahaan tersebut makin diminati investor, karena tingkat pengembalian akan
semakin besar. Hal ini juga akan berdampak bahwa harga saham dari perusahaan
tersebut di Pasar Modal juga akan semakin meningkat sehingga ROA akan
berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Menurut Lestari dan Sugiharto
angka ROA dapat dikatakan baik apabila >2%.
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Return On Assets (ROA) =
x 100%
2. Return On Equity (ROE)
Menurut Mardiyanto ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para pemegang saham.
ROE dianggap sebagai representasi dari kekayaan pemegang saham atau nilai
perusahaan.
Menurut Riyadi ROE adalah perbandingan antara laba bersih dengan
modal (modal inti) perusahaan. Rasio ini menunjukan tingkat presentase yang
KITABAH: Volume 3. No. 2 Juli – Desember 2019
113
dapat dihasilkan. ROE sangat penting bagi para pemegang saham dan calon
investor, karena ROE yang tinggi berarti para pemegang saham akan memperoleh
dividen yang tinggi pula dan kenaikan ROE akan menyebabkan kenaikan saham.
Fred dan Copeland berpendapat bahwa “Rasio laba bersih setelah pajak
terhadap modal sendiri digunakan untuk mengukur tingkat hasil pengembalian
dari investasi para pemegang saham”.
Menurut Harahap, ROE digunakan untuk mengukur besarnya
pengembalian terhadap investasi para pemegang saham. Angka tersebut
menunjukkan seberapa baik manajemen memanfaatkan investasi para pemegang
saham. ROE diukur dalam satuan persen. Tingkat ROE memiliki hubungan yang
positif dengan harga saham, sehingga semakin besar ROE semakin besar pula
harga pasar, karena besarnya ROE memberikan indikasi bahwa pengembalian
yang akan diterima investor akan tinggi sehingga investor akan tertarik untuk
membeli saham tersebut, dan hal itu menyebabkan harga pasar saham cenderung
naik (Sofyan Syafri Harahap: 2007, 156).
Menurut Lestari dan Sugiharto, ROE adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari pengelolaan modal yang
diinvestasikan oleh pemilik perusahaan. ROE diukur dengan perbandingan antara
laba bersih dengan total modal. Angka ROE yang semakin tinggi memberikan
indikasi bagi para pemegang saham bahwa tingkat pengembalian investasi makin
tinggi. Angka ROE dapat dikatakan baik apabila > 12%. Salah satu alasan utama
perusahaan beroperasi adalah menghasilkan laba yang bermanfaat bagi para
pemegang saham, ukuran dari keberhasilan pencapaian alasan ini adalah angka
ROE berhasil dicapai. Semakin besar ROE mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham
(Lestari dan Sugiharto: 2017).
Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:
Return On Equity (ROE) =
3. Net Profit Margin (NPM)
Net Profit Margin adalah rasio antara laba bersih (Net Profit) yaitu
penjualansesudah dikurangi dengan seluruh expenses termasuk pajak
dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi net profit margin nya, semakin
Nur Ahmadi Bi Rahmani: Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On
Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Dan Gross Profit Margin (GPM)
114
baik operasi suatu perusahaan. Net Profit Margin dapat dihitung dengan rumus:
(Lukman Syamsuddin: 2009)
Net Profit Margin (NPM) =
4. Gross Profit Margin(GPM)
Rasio ini merupakan presentase dari laba kotor dibandingkan dengan
sales. Semakin besar GPM semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal
ini menunjukan bahwa cost of goods sold relatif lebih rendah dibandingkan
dengan sales. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit margin,
semakin kurang baik operasi perusahaan.
Gross Profit Margin Ratio adalah merupakan rasio atau perimbangan
antara gross frofit (laba kotor) yang diperoleh perusahaan dengan tingkat
penjualan yang dicapai pada periode yag sama.
GPM daapat dihitung dengan rumus:
Gross Profit Margin (GPM) =
Gross Profit Margin (GPM) mencerminkan atau menggambarkan laba
kotor yang dapat dicapai setiap rupiah penjualan, atau bila rasio ini dikurangkan
terhadap angka 100% maka akan menunjukan jumlah yang tersisa untuk menutup
biaya operasi dan laba bersih. Data Gross Profit Margin Ratio dari beberapa
periode akan dapat memberikan informasi tentang kecendrungan gross profit
margin yang diperoleh dan bila dibandingkan standar rasio akan diketahui apakah
margin yang diperoleh perusahaan sudah tinggi atau sebaliknya. Gross Profit
Margin digunakan untuk mengetahui presentase laba dari kegiatan usaha murni
dari bank yang bersangkutan setelah dikenai biaya-biaya.
5. Harga Saham
Menurut Fred dan Copeland, saham merupakan tanda penyertaan atau
kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan, selembar saham
adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah
pemiliknya (berapapun porsinya atau jumlahnya) dari suatu perusahaan yang
menerbitkan kertas (saham) tersebut. Selembar saham mempunyai nilai atau
harga.Harga saham dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu:
KITABAH: Volume 3. No. 2 Juli – Desember 2019
115
a. Harga Nominal
Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten
untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal
memberikan arti penting saham karena deviden minimal biasanya ditetapkan
berdasarkan nilai nominal.
b. Harga Perdana
Harga ini merupakan harga pada waktu harga saham tersebut dicatat di
bursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin
emisi (underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga
saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk menentukan
harga perdana.
c. Harga pasar
Kalau harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada
investor, maka harga pasar adalah harga jual dariinvestor yang satu dengan
investor yanglain. Harga ini terjadi setelah saham tersebutdicatatkan di bursa.
Transaksi di sini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi harga ini yang
disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar–benar
mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder,
kecil sekali terjadi negosiasi harga investor denganperusahaan penerbit. Harga
yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain adalah harga pasar.
Kerangka Konseptual Dan Hipotesis
Hipotesis
Berdasarkan model kerangka penelitian di atas, maka dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
H1 : Return On Assets (ROA) berpengaruh signifikan terhadap harga
saham perbankan syariah
ROA
GPM
ROE
NPM Harga Saham
Nur Ahmadi Bi Rahmani: Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On
Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Dan Gross Profit Margin (GPM)
116
H2 : Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap harga
saham perbankan syariah
H3 : Net Profit Margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap harga
saham perbankan syariah
H4 : Goss Profit Margin (GPM) berpengaruh signifikan terhadap harga
saham perbankan syariah
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan data sekunder yakni data rasio keuangan yang
diperoleh dari Laporan Keuangan Bank Umum Syariah periode tahun 2014-2018.
Dimana data-data tersebut diperoleh dari Publikasi Laporan Keuangan situs resmi
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Perbankan Syariah dalam Sektor Bank Umum Syariah yang
mempublikasikan Laporan Keuangan periode 2014-2018, yakni terdapat beberapa
bank umum syariah. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan Uji
Normalitas Probability Plot, Uji Multikolinearitas Tolerance Dan Vif, Uji
Autokorelasi, Uji Heterokedastisitas, Uji T Parsial Dan Uji F Simultan. Berikut
adalah tabel laporan keuangan beberapa bank umum syariah yang memenuhi
syarat yang ditunjukkan dalam tabel berikut:
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan
mengumpulkan data sekunder, yaitu data rasio keuangan perbankan syariah
(ROA, ROE, NPM, dan GPM) dan harga saham Perbankan Syariah pada periode
2014-2018. Variabel yang digunakan yaitu: harga saham sebagai dependent
variable, sedangkan ROA, ROE, NPM dan GPM sebagai independent variable.
Uji statistik regresi linier berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut
memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik
statistik, baik autokorelasi, heteroskesdastisitas dan multikolineritas. Model
persamaannya sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2 X2 + β3 X3 + ℮
Keterangan:
Y = Harga saham Perbankan Syariah
α = Konstanta
β = Koefisien regresi
KITABAH: Volume 3. No. 2 Juli – Desember 2019
117
X1 = ROA
X2= ROE
X3 = NPM
X4 = GPM
℮ = Residual (variabel kesalahan)
Hasil Dan Pembahasan
Alat analisis yang digunakan untuk mengestimasi persamaan dalam
penelitian ini adalah regresi berganda. Analisis regresi berganda bertujuan untuk
mengetahui pengaruh variabel independen, yaitu Return On Assets(ROA), Return
On Equity(ROE), Net Profit Margin (NPM), danGross Profit Margin (GPM)
terhadap variabel dependen, yaitu Harga Saham. Ringkasan hasil analisis regresi
berganda dapat dilihat pada tabel berikut:
Hasil Analisis dengan Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant
) 43,002 39,764 2,152 ,003
ROA
(X1) 3,759 6,303 ,292 3,380 ,000
ROE
(X2) 4,088 1,411 ,011 2,162 ,001
NPM
(X3) 9,283 3,269 ,284 3,323 ,000
GPM
(X4) 8,855 5,732 ,367 4,760 ,000
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Berdasarkan hasil dari analisis regresi berganda pada tabel diatas dapat
diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = 43,002 + 3,759₁ + 4,088X₂ + 9,283₃ + 8,855 X₄ + ɛ
Nur Ahmadi Bi Rahmani: Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On
Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Dan Gross Profit Margin (GPM)
118
Hasil persamaan menunjukan bahwa :
1. Konstanta sebesar 43,002 menunjukan bahwa apabila variabel bebas (x)
dianggap konstan, maka variabel terikat (Y) sebesar 43,002. Hal ini berarti
jika variabel bebas diasumsikan tetap (X), maka variabel terikat (Y) akan
mengalami peningkatan sebesar 43,002
2. Nilai koefisien regresi untuk variabel ROA pada persamaan regresi
menunjukkan nilai positif 3,759 X1, hal ini dapat diartikan bahwa jika
variabel ROA meningkat dan variabel bebas lainnya tetap, maka variabel
Harga saham akan mengalami peningkatan sebesar 3,759 X1.
3. Nilai koefisien regresi untuk variabel ROE pada persamaan regresi
menunjukkan nilai positif sebesar 4,088 X2, hal ini dapat diartikan bahwa
jika ROE mengalami peningkatan dan variabel bebas lainnya tetap, maka
Harga saham akan meningkat sebesar 4,088 X2.
4. Nilai koefisien regresi untuk variabel NPM pada persamaan regresi
menunjukkan nilai positif 9,283 X3, hal ini dapat diartikan bahwa jika
variabel ROA meningkat dan variabel bebas lainnya tetap, maka variabel
Harga saham akan mengalami peningkatan sebesar 9,283 X3.
5. Nilai koefisien regresi untuk variabel GPM pada persamaan regresi
menunjukkan nilai positif sebesar 8,855 X4, hal ini dapat diartikan bahwa
jika GPM mengalami peningkatan dan variabel bebas lainnya tetap, maka
Harga saham akan meningkat sebesar 8,855 X4.
Uji R Square
Hasil Uji R Square pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Model Summaryb
Mode
l R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,881a ,800 ,719 23,43827
a. Predictors: (Constant), ROE, ROA, NPM, GPM
b. Dependent Variable: Harga Saham
Sedangkan untuk hasil estimasi koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai
KITABAH: Volume 3. No. 2 Juli – Desember 2019
119
sebesar 0,800 atau 80%. Nilai ini memiliki arti bahwa variabilitas tingkat harga
saham Bank Syariah yang dijelaskan oleh faktor- faktor variabel ROA, ROE,
NPM dan GPM adalah sebesar 80% sedangkan sisanya sebesar 20% dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain diluar model ini.
Uji Parsial
Hasil uji t secara parsial dijelaskan bahwa variabel yang mempengaruhi
harga saham pada perbankan Syariah periode 2014-2018 adalah:
Variabel ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham perbankan
syariah periode 2014-2018 dengan nilai sig. 0,000 lebih kecil dari α (0,05). Hal
ini berarti bahwa ROA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham
pada perbankan syariah di indonesia periode 2014-2018.
Rasio ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada
perbankan Syariah periode 2014-2018 dengan nilai sig. 0,001 lebih kecil dari α
0,05. Hal ini berarti bahwa ROE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
harga saham pada perbankan syariah di indonesia periode 2014-2018.
Rasio Net Profit Margin (NPM) secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap harga saham pada perbankan Syariah periode 2014-2018
dengan tingkat signifikansi sahamnya sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai α (0,05).
Hal ini berarti bahwa NPM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga
saham pada perbankan syariah di indonesia periode 2014-2018.
Rasio Gross Profit Margin (GPM) secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap harga saham perbankan Syariah periode 2014-2018 dengan
nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari α (0,05). Hal ini berarti bahwa GPM
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham pada perbankan syariah
di indonesia periode 2014-2018.
Uji Simultan
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 79768943,10
4 4
19942235,77
6 2,837 ,002
b
Nur Ahmadi Bi Rahmani: Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On
Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Dan Gross Profit Margin (GPM)
120
Residual 140601900,8
96 20 7030095,045
Total 220370844,0
00 24
a. Dependent Variable: Harga saham
b. Predictors: (Constant), GPM (X4), ROE (X2), ROA (X1), NPM (X3)
Menurut Imam Ghozali, jika nilai sig. < 0,05 maka artinya variabel
independent (X) secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependent (Y).
Berdasarkan tabel anova diatas, nilai signifikansi pada uji f (0,002) lebih kecil
dari nilai α (0,05). Sehingga ROA, ROE, NPM, GPM secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham Perbankan Syariah Periode 2014-
2018.
Kesimpulan
Hasil pengukuran pengaruh ROA, ROE, NPM, dan GPM terhadap harga
saham bank Syariah di Indonesia periode 2014-2018 adalah secara simultan
berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham dan secara parsial variabel
ROA, ROE, NPM, dan GPM berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham
perbankan syariah.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka dapat
ditarik bebrapa saran sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya mengunakan ROA, ROE, NPM dan GPM sebagai
variabel yang akan diuji pengaruhnya terhadap Harga Saham. Diharapkan
bagi peneliti selanjutnya untuk dapat menambahkan variabel yang akan
diuji.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat melakukan perluasan sampel
dan periode penelitian yang akan digunakan tidak hanya berfokus pada
satu sektor perusahaan, melainkan mencakup seluruh sektor yang terdaftar
di Bursa Efek Jakarta Indonesia agar dapat memberikan hasil yang lebih
baik.
KITABAH: Volume 3. No. 2 Juli – Desember 2019
121
3. Bagi pihak manajemen untuk lebih memperhatikan variabel yang memiliki
pengaruh yang paling besar sebagai informasi yang akan di sajikan kepada
para investor untuk lebih menarik minat investor dalam melakukan
investasi
Daftar Pustaka
Husnan, Suad. 2009. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi
4. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Kasmir . 2008. Analisis laporan Keuanagn . Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti. 2008. Pengantar Pasar Modal. Edisi Revisi.
Rineka Cipta. Jakarta
Bi Rahmani, Nur Ahmadi. 2017. Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio
(CAR) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return On Asset
(ROA) dan Return On Equity (ROE) Pada Perusahaan Bank Umum
Syariah di Indonesia. Human Falah : Jurnal Manajemen Dan Bisnis
Islam.
Bi Rahmani, Nur Ahmadi. 2018. Pengaruh Return On Asset Dan Return On
Equity Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Jii. TANSIQ: Jurnal Manajemen Dan Bisnis Islam.
Brigham and Ehrhadt. 2009. Financial and Management theory and practice. Edisi
13. South-Waestern CANGAGE Learning, United States of America.
Brigham and Houston. 2009. Fundamentals of Financial Management. Edisi 12.
South-Waestern CANGAGE Learning, United States of America.
D’Amato, Elio. 2010. The Top 15 Financial Ratio. ASA. Lincoln, Australian
Darmadji, Tjiptono dan Fakhruddin M. 2001. Pasar Modal Indonesia, Pendekatan
Tanya Jawab, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Fama, E. F. 1970. Efficient capital markets: A review of theory and empirical
work, Journal of Finance, 25, 383–417.
Harahap, Sofyan Syafr . 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Ed s
Pertama, Cetakan
Husnan, Suad. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Ed s
Ket ga, Cetakan Kedua,Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Kesebela. Jakarta: Rajawali.
Lachmann, Ludwig M. 1978. Capital And Its Structure. Institutefor Humanc
Sudies, Inc., Menlo Park, California
Syamsuddin, Lukman, 2013. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
top related