pengaruh pengungkapan csr dan informasi...
Post on 06-Feb-2018
238 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGUNGKAPAN CSR DAN INFORMASI
KEUANGAN TERHADAP ABNORMAL RETURN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan dan Perusahaan Pertanian Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2011-2015)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
oleh:
Siti Zahra Alawiah
NIM: 1113082000076
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2017
ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
1. Nama : Siti Zahra Alawiah
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 22 Oktober 1995
3. Alamat : Pondok Pekayon Indah Blok DD 24 No 14 RT
07 RW 01 Kel. Pekayon Jaya Kec. Bekasi
Selatan 17148
4. Telepon : 085711935452
5. Email : arhazitis@yahoo.co.id
6. Ayah : Bachrudin
7. Ibu : Siti Mashanah
8. Adik : Abdul Halim
9. Anak ke-, dari : 1 dari 2 bersaudara
II. PENDIDIKAN
1. Tahun 2001 – 2007 : SDN Pekayon Jaya IV
2. Tahun 2007 – 2010 : SMP Negeri 12 Bekasi
3. Tahun 2010 – 2013 : SMA Negeri 5 Bekasi
4. Tahun 2013 – Sekarang : Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota SEISDANCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013-2016
2. Wakil Ketua Traditional Dance SMAN 5 Bekasi 2011-2012
vii
ABSTRACT
The Influence of CSR Disclosure and Financial Information Against Abnormal
Return (Empirical Study on Mining Companies and Agriculture Companies Listed
on Indonesia Stock Exchange in the 2011-2015 Period)
This study aimed to examine the effect of CSR disclosure and financial
information on abnormal return. Financial Information was proxied with ROE, ROA
and company size.
This research was a quantitative study. The type of data used was secondary data
obtained from www.idx.co.id and company website. The analysis method used was
multiple linear regression analysis using SPSS version 22 software. The populations
in this research were mining and agricultural companies listed in Indonesia Stock
Exchange during 2011-2015 period. While the samples of this study were determined
by using purposive sampling method to obtain a total of 118 data that could be
processed.
The results of this study indicated that the disclosure of CSR, ROE and ROA had
no significant effect on abnormal return. While the size of the company negatively
affected the abnormal return.
Keywords: Corporate Social Responsibility Disclosure, Return on Equity, Return on
Assets, Company Size, Financial Information, Abnormal Return.
viii
ABSTRAK
Pengaruh Pengungkapan CSR dan Informasi Keuangan Terhadap Abnormal
Return (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan dan Perusahaan
Pertanian Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2011-2015)
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengungkapan CSR dan
informasi keuangan terhadap abnormal return. Informasi Keuangan yang diproksikan
dengan ROE, ROA dan size perusahaan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Jenis data yang digunakan
adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id dan website perusahaan.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan
menggunakan software SPSS versi 22. Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan pertambangan dan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama periode 2011-2015. Sedangkan sampel penelitian ini ditentukan dengan
menggunakan metode purposive sampling sehingga diperoleh total 118 data yang
dapat diolah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR, ROE dan ROA
tidak berpengaruh signifikan terhadap abnormal return. Sedangkan size perusahaan
berpengaruh negatif terhadap abnormal return.
Kata kunci: Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Return on Equity, Return
on Asset, Size Perusahaan, Informasi Keuangan, Abnormal Return.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang
telah memberikan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, nabi akhir zaman, yang telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih atas bantuan,
bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung maupun tidak langsung
dalam penyelesaian skripsi ini, kepada:
1. Kedua orang tua yang paling saya cintai yaitu Ayahanda Bachrudin dan Ibunda
Siti Mashanah yang dengan ikhlas memberikan dukungan dengan penuh kasih
sayang selalu mencurahkan perhatian, cinta, bimbingan, nasihat, serta dukungan
moril maupun materil serta doa tiada henti kepada penulis.
2. Adik saya Abdul Halim yang senantiasa selalu memberikan semangat dan
dukungan kepada penulis.
3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc. M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yessi Fitri, SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
meluangkan waktu, mencurahkan perhatian, membimbing dan memberikan
pengarahan kepada penulis. Terima kasih atas semua saran yang telah Ibu
berikan selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang skripsi.
5. Ibu Yessi Fitri, SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
banyak memberikan ilmu-ilmu kepada penulis.
x
7. Seluruh staf Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan bantuan kepada penulis.
8. Sahabat seperjuangan dari awal semester hingga sekarang Eillenia, Fitri Dwi,
Kartika, Fitriyani, Jehan, Muthia, Sita, Vivi, Chika yang saling membantu dalam
menyelesaikan tugas-tugas kuliah. Terimakasih sudah menjadi sahabat yang baik
bagi penulis di masa kuliah.
9. Teman-teman jurusan Akuntansi Angkatan 2013 khususnya Akuntansi B.
10. Teman-teman KKN SERDADU Dede, Icha, Eka, Aput, Kiki, Ian, Fajar, Rinaldi,
Derma, Emil. Terimakasih sudah memberikan kenangan indah saat KKN.
11. Pihak–pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini yang tidak dapat
saya sebutkan satu per satu.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, Juli 2017
Siti Zahra Alawiah
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi
ABSTRACT ......................................................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 11
A. Landasan Teori ........................................................................................... 11
1. Signaling Theory .................................................................................. 11
B. Tinjauan Literatur....................................................................................... 12
1. Corporate Social Responsibility (CSR) ............................................... 12
2. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) ....................... 16
3. Informasi Keuangan ............................................................................. 33
a. Return on Equity (ROE) ................................................................. 33
b. Return on Asset (ROA) ................................................................... 35
xii
c. Size Perusahaan .............................................................................. 39
4. Abnormal Return .................................................................................. 42
C. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 45
D. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis ................................................. 50
1. Pengaruh Pengungkapan CSR dengan Abnormal Return .................... 50
2. Pengaruh ROE dengan Abnormal Return ............................................ 51
3. Pengaruh ROA dengan Abnormal Return ............................................ 53
4. Pengaruh Size Perusahaan dengan Abnormal Return........................... 54
E. Kerangka Penelitian ................................................................................... 55
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 56
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 56
B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 57
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 58
D. Metode Analisis Data ................................................................................. 58
1. Statistik Deskriptif ............................................................................... 58
2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 58
a. Uji Normalitas ................................................................................ 59
b. Uji Multikolineritas ........................................................................ 61
c. Uji Autokorelasi ............................................................................. 61
d. Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 62
3. Analisis Regresi Berganda ................................................................... 63
4. Analisis Hipotesis Penelitian ............................................................... 64
a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ....................................... 64
b. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ..................... 65
E. Definisi dan Operasional Antar Variabel ................................................... 65
1. Pengungkapan CSR (X1) ...................................................................... 66
2. Return on Equity (X2)........................................................................... 67
3. Return on Asset (X3)............................................................................. 67
4. Size Perusahaan (X4) ............................................................................ 68
5. Abnormal Return (Y) ........................................................................... 69
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................... 71
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 71
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ................................................................... 74
1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................. 74
2. Hasil Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 77
xiii
3. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 83
a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ....................................... 83
b. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji Statistik t) ..................... 84
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 94
A. Kesimpulan ................................................................................................ 94
B. Saran ........................................................................................................... 95
Daftar Pustaka ........................................................................................................ 97
Lampiran .............................................................................................................. 101
xiv
DAFTAR TABEL
No Keterangan Halaman
Tabel 2.1 Daftar Indikator Pengungkapan CSR Menurut GRI-G4 .................... 18
Tabel 2.2 Kategori Ukuran Perusahaan ............................................................. 41
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 45
Tabel 3.1 Pengukuran Operasional Variabel Penelitian .................................... 70
Tabel 4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian ................................................ 72
Tabel 4.2 Sampel Data Penelitian ...................................................................... 73
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ............................................................................. 74
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Dengan Uji Kolmogorov-Smirnov .................. 79
Tabel 4.5 Coefficientsa ....................................................................................... 80
Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi ....................................................................... 81
Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 84
Tabel 4.8 Hasil Uji t ........................................................................................... 84
Tabel 4.9 Rata-rata Size dan Abnormal Return .................................................. 93
xv
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Halaman
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran ............................................................... 55
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Dengan Histogram Normal .............................. 78
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Dengan Grafik Normal Plot ............................. 78
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot ................. 82
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan utama yang ingin dicapai oleh semua perusahaan adalah
bagaimana perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan seringkali mengabaikan dampak
sosial dan lingkungan yang timbul dari aktivitas atau kegiatan ekonomi
perusahaan. Kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan berpotensi
menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan, misalnya penggundulan hutan,
polusi udara, air, dan perubahan iklim. Begitu pula yang terjadi di Indonesia,
banyak perusahaan yang hanya berorientasi pada maksimalisasi laba untuk
menunjukkan kinerjanya dan mengabaikan dampak sosial dan lingkungan
yang ditimbulkan oleh perusahaan. Hal tersebut kemudian merugikan
masyarakat.
Kasus seperti yang dilansir pada website regional kompas bahwa 70%
kerusakan lingkungan diakibatkan oleh operasi tambang. Kemudian terdapat
beberapa perusahaan tambang yang tidak menghiraukan peraturan pemerintah
tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup (PPLH) yaitu UU
No. 32 tahun 2009 dan mereka menganggap bahwa undang-undang tersebut
sebagai penghambat investasi (Messwati, 2012). Ada pula berita kerusakan
2
alam yang terjadi di daerah Maluku Utara yang dikarenakan aktivitas dari
perusahaan tambang nikel. Di mana daerah Soagimalaha, desa di bibir Teluk
Buli, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, dulunya dikenal sebagai
kampung nelayan ikan teri namun, kini di sekitar Teluk Buli itu sudah rusak
parah. Hal ini dikarenakan buruknya penanganan lingkungan sehingga
menyebabkan hilangnya habitat ikan teri (CSR Indonesia, 2016).
Pada era ini, tanggung jawab sosial semakin mendapatkan perhatian oleh
kalangan dunia usaha. Hal ini memicu perusahaan dalam mengungkapkan
pertanggungjawaban sosial (corporate social responsibility) perusahaan pada
seluruh stakeholders yang terdiri dari karyawan, investor, pemerintah,
masyarakat, konsumen dan pemasok, serta kelangsungan generasi penerus.
Pentingnya corporate social responsibility, telah mendapat perhatian
pemerintah dan perusahaan yang ada di Indonesia. Undang-Undang No.40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (pasal 74 ayat 1a) mewajibkan
perusahaan yang usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya
alam untuk melakukan Corporate Social Responsibility (CSR).
Pengembangan CSR sebaiknya didasari pada pemikiran bahwa sumber
daya alam adalah terbatas, sehingga pembangunan ekonomi harus dilakukan
secara berkelanjutan dan perusahaan harus dapat menggunakan sumber daya
secara efisien dan memastikan bahwa sumber daya tersebut tidak habis,
sehingga tetap dapat dimanfaatkan oleh generasi selanjutnya. CSR merupakan
salah satu bukti bahwa perusahaan tidak hanya berorientasi pada kepentingan
3
shareholders dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, namun juga pada
kepentingan stakeholders.
Penerapan CSR dipercaya dapat meningkatkan kinerja perusahaan, karena
pada saat ini investor cenderung menanamkan modal kepada perusahaan yang
melakukan kegiatan CSR. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan dapat
menggunakan informasi CSR sebagai salah satu keunggulan kompetitif
perusahaan. Menurut Arya dan Zhang (2009) dalam Nuzula dan Kato (2010),
upaya perusahaan untuk melakukan CSR bukanlah sesuatu yang sia-sia dan
investor memberikan respon yang baik pada perusahaan-perusahaan tersebut.
Respon investor dapat dilihat melalui pasar yang efisien, pada saat ini
bentuk pasar efisien di Indonesia adalah pasar efisien bentuk setengah kuat,
yang tercermin dari cepatnya investor bereaksi terhadap masuknya informasi
baru. Suatu informasi dapat dikatakan mempunyai nilai guna bagi investor
apabila informasi tersebut memberikan reaksi untuk melakukan transaksi di
pasar modal. Hal ini dapat dilihat dari abnormal return yang merupakan salah
satu indikator yang dapat dipakai untuk melihat keadaan pasar yang sedang
terjadi.
Menurut Sidik (2008) dalam Nelvianti (2013) menyatakan bahwa pada
umumnya investor mengharapkan return normal yang proposional dengan
pengorbanan yang dikeluarkan. Namun bagi investor yang canggih
(sophisticated) dapat memperoleh return tidak normal. Return ini disebut
abnormal return, yang dihitung dari selisih antara return yang sesungguhnya
4
terjadi (actual return) dengan return yang diharapkan oleh investor (expected
return). Menurut Rosida dan Fitria (2015) abnormal return akan positif jika
return yang didapatkan lebih besar dari return yang diharapkan. Sedangkan
abnormal return akan negatif jika return yang didapat lebih kecil dari return
yang diharapkan.
Dalam melakukan investasi di pasar modal investor memerlukan berbagai
informasi sebagai landasan dalam pengambilan keputusan. Salah satu sumber
informasi yang digunakan oleh para investor sebagai dasar pengambilan
keputusan adalah laporan keuangan. Informasi dalam laporan keuangan yang
menjadi salah satu pertimbangan investor dalam pengambilan keputusan
investasi adalah laba dan laporan arus kas. Investor dalam melakukan
investasi juga perlu untuk mempertimbangkan analisis rasio keuangan.
Dalam pengambilan keputusan investasi, investor sekarang tidak hanya
berdasarkan pada informasi keuangan perusahaan saja, tetapi kini investor
juga mempertimbangkan Corporate Social Responsibility (CSR) yang
diungkapkan dalam laporan tahunan (annual report) perusahaan. Dengan
adanya pengungkapan CSR, maka informasi yang terkandung dalam annual
report akan semakin lengkap karena investor dapat melihat kinerja keuangan,
resiko, prospek bisnis, serta berkelanjutan dari perusahaan (Anugrawati dan
Wahidahwati, 2015). Karena untuk menilai baik atau buruknya kinerja
perusahaan tidak cukup hanya dilihat dari besarnya laba yang dihasilkan
5
perusahaan. Pada penelitian ini penulis memilih informasi keuangan yang
diproksi dengan ROE, ROA, dan Size Perusahaan.
Anugrawati dan Wahidahwati (2015) melakukan penelitian mengenai
pengaruh pengungkapan CSR dan informasi keuangan yang diproksi dengan
laba akuntansi, arus kas operasi, investasi, pendanaan, ROE, dan debt to
equity ratio terhadap abnormal return, sebuah studi kasus pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil dari penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa pengungkapan CSR, arus kas operasi dan debt to equity
berpengaruh positif dan signifikan terhadap abnormal return. Sedangkan laba
akuntansi, arus kas investasi arus kas pendanaan dan ROE tidak berpengaruh
signifikan terhadap abnormal return.
Cheng dan Christiawan (2011) melakukan penelitian mengenai pengaruh
pengungkapan CSR terhadap abnormal return dengan menggunakan ROE
dan PBV sebagai variabel kontrol. Hasil dari penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh signifikan terhadap
abnormal return. Variabel kontrol ROE berpengaruh signifikan negatif
terhadap abnormal return. Sedangkan variabel kontrol PBV tidak
berpengaruh signifikan terhadap abnormal return.
Nuzula dan Kato (2011) juga melakukan penelitian mengenai Do
Japanese Capital Markets Respond to The Publication of CSR Reports?.
Penelitian ini menggunakan 34 perusahaan di Jepang yang mempublish
laporan CSR dari tahun 2005-2010 sebagai sampelnya. Hasil dari penelitian
6
ini adalah CSR berpengaruh positif terhadap penilaian harga saham
perusahaan.
Berdasarkan latar belakang dan penelitian-penelitian sebelumnya, maka
penelitian ini akan mencoba untuk membahas pengaruh pengungkapan CSR
dan informasi keuangan yang diproksikan dengan ROE, ROA dan size
perusahaan terhadap abnormal return. Pada penelitian kali ini, mengambil
sampel dari perusahaan pertambangan dan pertanian yang listing di Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2015.
Penelitian ini merupakan pengembangan atas penelitian yang dilakukan
oleh Anugrawati dan Wahidahwati (2015), Cheng dan Christiawan (2011),
Nuzula dan Kato (2011). Penelitian ini mempunyai perbedaan dengan
penelitian terdahulunya, yaitu:
1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian yang digunakan Anugrawati dan Wahidahwati
(2015) adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) yaitu sebanyak 90 perusahaan. Cheng dan
Christiawan (2011) menggunakan 40 perusahaan industri yang
berhubungan dengan sumber daya alam. Nuzula dan Kato (2011)
menggunakan 34 perusahaan di Jepang yang melaporkan laporan CSR.
Sedangkan populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah
perusahaan pertambangan dan pertanian yang listing di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
7
2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang dilakukan oleh Anugrawati dan Wahidahwati
(2015) adalah pengungkapan CSR dan informasi keuangan yang di-
proxy dengan laba akuntansi, arus operasi, investasi, pendanaan, ROE
dan Debt to Equity Ratio dan abnormal return. Penelitian Cheng dan
Christiawan (2011) menggunakan pengungkapan CSR, abnormal
return dan menggunakan variabel kontrol ROE dan price to book
value (PBV). Penelitian Nuzula dan Kato (2011) menggunakan
variabel pengungkapan CSR dan abnormal return. Sedangkan variabel
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengungkapan CSR, ROE,
ROA, size perusahaan dan abnormal return.
3. Periode Penelitian
Penelitian yang dilakukan Anugrawati dan Wahidahwati (2015)
menggunakan periode 2009-2013. Cheng dan Christiawan (2011)
menggunakan periode 2007-2009. Nuzula dan Kato (2011)
menggunakan periode 2005-2010. Sedangkan penelitian ini
menggunakan periode 2011-2015.
8
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul:
“Pengaruh Pengungkapan CSR dan Informasi Keuangan Terhadap
Abnormal Return.”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka perumusan
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility
(CSR) terhadap abnormal return?
2. Bagaimana pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap abnormal return?
3. Bagaimana pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap abnormal return?
4. Bagaimana pengaruh size perusahaan terhadap abnormal return?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bukti empiris
tentang hal-hal berikut:
1. Pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap
abnormal return.
2. Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap abnormal return.
3. Pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap abnormal return.
4. Pengaruh size perusahaan terhadap abnormal return.
9
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penulis berharap bahwa
penelitian ini akan memiliki manfaat bagi:
1. Manfaat Untuk Pengembangan Akademik
Agar dapat melakukan penelitian yang lebih spesifik dan dengan variabel-
variabel yang berbeda, sehingga diperoleh pemahaman baru yang lebih
baik dan lebih luas bagi pengetahuan mahasiswa.
2. Manfaat Praktis
a. Perusahaan
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
perusahan, khususnya para pemakai laporan keuangan dan manajemen
perusahaan dalam memahami praktek corporate social responsibility.
b. Calon Investor
Dapat memberikan gambaran tentang laporan keuangan tahunan
sehingga dapat dijadikan sebagai pengambilan keputusan investasi.
c. Pembaca dan Publik
Sebagai referensi kepustakaan, dan untuk penelitian berikutnya
kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini diharapkan memberikan
kesempurnaan dalam penelitian yang berkaitan dengan pengaruh
mekanisme CSR terhadap abnormal return.
10
d. Pemerintah
Sebagai acuan untuk membuat regulasi atau aturan perundang-
undangan dalam pengawasan perusahaan dalam penerapan aktivitas
pertanggungjawaban sosial. Agar dampak dari operasi terhadap
lingkungan sekitar dapat berkurang.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Signaling Theory
Menurut Brigham (2005) dalam Susilowati dan Turyanto (2011) teori
sinyal menjelaskan tentang bagaimana para investor memiliki informasi
yang sama tentang prospek perusahaan sebagai manajer perusahaan.
Namum dalam kenyataannya manajer sering memiliki informasi lebih
baik dari investor luar. Hal ini disebut informasi asimetris, dan ini
memiliki dampak penting pada struktur modal yang optimal. Pihak
internal perusahaan secara umum mempunyai lebih banyak informasi
mengenai kondisi nyata perusahaan saat ini dan prospeknya di masa yang
akan datang, dibandingkan dengan pihak eksternal.
Menurut Meythi (2002) dalam Agustina dan Kianto (2012) asimetri
informasi ini dapat diminimalkan dengan mengungkapkan informasi
sebanyak-banyaknya. Informasi yang diungkap diharapkan adalah
menunjukkan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Pelaporan laba rugi,
selain laporan lainnya, merupakan salah satu usaha untuk meminimalkan
asimetri informasi. Laporan laba rugi dapat dijadikan informasi alternatif
12
dalam menilai kinerja dan prospek perusahaan, pada saat laba mempunyai
peluang besar untuk tersentuh praktik manipulasi.
Jika melihat pentingnya informasi laba akuntansi bagi pengguna
laporan keuangan, maka pelaporan laba rugi diharapkan akan direaksi oleh
pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga pasar
(return saham) perusahaan tertentu yang cukup mencolok pada saat
pengumuman laba. Yang dimaksud mencolok adalah terdapat perbedaan
yang cukup besar return yang terjadi (actual return) dengan return
harapan (expected return). Dengan kata lain, terjadi return kejutan atau
abnormal (unexpected atau abnormal return) pada saat pengumuman laba.
Angka-angka akuntansi yang dilaporkan perusahaan dapat digunakan
sebagai signal jika angka-angka tersebut dapat mencerminkan informasi
mengenai atribut-atribut keputusan perusahaan yang tidak dapat diamati.
Angka-angka ini ketika perusahaan melaporkan kepada publik komponen
labanya maka hal tersebut merupakan good news karena pasar
menganggap perusahaan memberikan informasi yang lengkap mengenai
perusahaan.
B. Tinjauan Literatur
1. Corporate Social Responsibility (CSR)
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya
13
perusahaan (namun bukan hanya) yang memiliki berbagai bentuk
tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di
antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas, dan
lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup
aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.
Menurut World Business Council for Sustainable Development
menjelaskan CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia
usaha untuk bertindak secara etis dan memberikan kontribusi kepada
pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat
secara luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta
seluruh keluarganya (Cheng dan Christiawan, 2011).
Versi lain mengenai definisi CSR dinyatakan oleh World Bank.
Lembaga keuangan global ini memandang CSR sebagai komitmen dunia
usaha untuk berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan
melalui kerjasama dengan karyawan dan komunitas masyarakat umum
dengan cara yang baik bagi perusahaan dan juga baik bagi pembangunan.
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi CSR yaitu suatu
mekanisme proses bisnis perusahaan yang mengintegrasikan aspek sosial,
ekonomi dan lingkungan dalam aktivitasnya sebagai salah satu upaya
meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan (Sari dan Padmono, 2014).
14
Dauman dan Hargreaves (1992) dalam Iryanie (2009) menyatakan
bahwa tanggung jawab perusahaan (CSR) dapat dibagi menjadi tiga level
sebagai berikut :
a. Basic responsibility (BR) pada level pertama, menghubungkan
tanggung jawab yang pertama dari suatu perusahan yang muncul
karena keberadaan perusahaan tersebut seperti; perusahaan harus
membayar pajak, memenuhi hukum, memenuhi standar pekerjaan, dan
memuaskan pemegang saham. Bila tanggung jawab pada level ini
tidak dipenuhi akan menimbulkan dampak yang sangat serius.
b. Organization responsibility (OR) pada level kedua ini menunjukan
tanggung jawab perusahaan untuk memenuhi perubahan kebutuhan
stakeholder seperti pekerja, pemegang saham, dan masyarakat di
sekitarnya.
c. Sociental responses (SR) pada level ketiga, menunjukan tahapan
ketika interaksi antara bisnis dan kekuatan lain dalam masyarakat yang
demikian kuat sehingga perusahaan dapat tumbuh dan berkembang
secara berkesinambungan, terlibat dengan apa yang terjadi dalam
lingkungannya secara keseluruhan.
Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dapat memberikan berbagai
manfaat potensial bagi perusahaan (Widodo, 2014). Dalam ISO 26000
disebutkan manfaat CSR bagi perusahaan yaitu :
15
a. Mendorong lebih banyak informasi dalam pengambilan keputusan
berdasarkan peningkatan pemahaman terhadap ekspektasi masyarakat,
peluang jika kita melakukan tanggung jawab sosial (termasuk
manajemen risiko hukum yang lebih baik) dan risiko jika tidak
bertanggung jawab secara sosial.
b. Meningkatkan praktek pengelolaan risiko dari organisasi.
c. Meningkatkan reputasi organisasi dan menumbuhkan kepercayaan
publik yang lebih besar.
d. Meningkatkan daya saing organisasi.
e. Meningkatkan hubungan organisasi dengan para stakeholder dan
kapasitasnya untuk inovasi, melalui paparan perspektif baru dan
kontak dengan para stakeholder.
f. Meningkatkan loyalitas dan semangat kerja karyawan, meningkatkan
keselamatan dan kesehatan baik karyawan laki-laki maupun
perempuan dan berdampak positif pada kemampuan organisasi untuk
merekrut, memotivasi dan mempertahankan karyawan.
g. Memperoleh penghematan terkait dengan peningkatan produktivitas
dan efisiensi sumber daya, konsumsi air dan energi yang lebih rendah,
mengurangi limbah, dan meningkatkan ketersediaan bahan baku.
h. Meningkatkan keandalan dan keadilan transaksi melalui keterlibatan
politik yang bertanggung jawab, persaingan yang adil, dan tidak
adanya korupsi.
16
i. Mencegah atau mengurangi potensi konflik dengan konsumen tentang
produk atau jasa.
j. Memberikan kontribusi terhadap kelangsungan jangka panjang
organisasi dengan mempromosikan keberlanjutan sumber daya alam
dan jasa lingkungan.
k. Kontribusi kepada masyarakat dan untuk memperkuat masyarakat
umum dan lembaga.
2. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
Pengungkapan sosial perusahaan merupakan suatu cara bagi
perusahaan untuk mengkomunikasikan kepada para stakeholder bahwa
perusahaan memberikan perhatian pada pengaruh sosial dan lingkungan
yang ditimbulkan oleh perusahaan.
Ada dua jenis pengungkapan dalam pelaporan keuangan yang telah
ditetapkan oleh badan yang memiliki otoritas di pasar modal (Anugrawati
dan Wahidahwati, 2015). Yang pertama adalah pengungkapan wajib
(mandatory disclosure) yaitu, informasi yang harus diungkapkan oleh
emiten yang diatur oleh peraturan pasar modal di suatu Negara. Yang
kedua adalah pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) yaitu
pengungkapan yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa
diharuskan oleh standar yang ada.
17
Pada perusahaan yang memiliki dampak yang besar terhadap
lingkungan dan masyarakat akan mengungkapkan lebih banyak informasi
sosial seperti yang telah disebutkan dalam UU No. 40/2007 tentang
Perseroan Terbatas pasal 74 bahwa:
a. Perseroan yang menjalankan usahanya di bidang dan atau berkaitan
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial
dan lingkungan.
b. Tanggung jawab dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan
sebagai biaya yang pelaksanaanya dilakukan dengan memperhatikan
kepatuhan dan kewajaran.
c. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan
lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah.
Standar pengungkapan CSR yang berkembang di Indonesia merujuk
pada standar yang diterapkan GRI (Global Reporting Initiative). Standar
GRI dipilih karena lebih memfokuskan pada standar pengungkapan
sebagai kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan perusahaan dengan tujuan
18
untuk meningkatkan kualitas dan pemanfaatan sustainability reporting
(www.globalreporting.org).
Saat ini standar GRI versi terbaru adalah versi G4. GRI-G4
menyediakan kerangka kerja yang relevan secara global untuk mendukung
pendekatan yang terstandarisasi dalam pelaporan yang mendorong tingkat
transparansi dan konsistensi yang diperlukan untuk membuat informasi
yang disampaikan menjadi berguna dan dapat dipercaya oleh pasar dan
masyarakat. Fitur yang ada di GRI-G4 menjadikan pedoman ini lebih
mudah digunakan baik bagi pelapor yang berpengalaman dan bagi mereka
yang baru dalam pelaporan keberlanjutan sektor apapun dan didukung
oleh bahan-bahan dan layanan GRI lainnya (www.globalreporting.org).
Dalam standar GRI-G4, indikator kinerja dibagi menjadi tiga
komponen utama, yaitu ekonomi, lingkungan hidup dan sosial. Kategori
sosial mencakup hak asasi manusia, praktik ketenagakerjaan dan
lingkungan kerja, tanggung jawab produk dan masyarakat. Total indikator
yang terdapat dalam GRI mencapai 91 item (www.globalreporting.org).
Tabel 2.1
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Menurut GRI-G4
NO ASPEK INDEKS KETERANGAN
1 Aspek: Kinerja Ekonomi G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemenuntuk Kinerja
Ekonomi
2 G4-EC1 Nilai ekonomi langsung yang
dihasilkan dan didistribusikan
19
Tabel 2.1 (lanjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Menurut GRI-G4
NO ASPEK INDEKS KETERANGAN
3 G4-EC2 Implikasi finansial dan risiko
serta peluang lainnya kepada
kegiatan organisasi karena
perubahan iklim
4 G4-EC3 Cakupan kewajiban
organisasi atas program
imbalan pasti
5 G4-EC4 Bantuan finansial yang
diterima dari pemerintah
6 Aspek: Keberadaan di Pasar G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk
Keberadaan di Pasar
7 G4-EC5 Rasio upah standar pegawai
pemula (entry level) menurut
gender dibandingkan dengan
upah minimum regional di
lokasi-lokasi operasional
yang signifikan
8 G4-EC6 Perbandingan manajemen
senior yang dipekerjakan dari
masyarakat lokal di lokasi
operasi yang signifikan
9 Aspek: Dampak Ekonomi Tidak
Langsung
G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Dampak
Ekonomi Tidak Langsung
10 G4-EC7 Pembangunan dan dampak
dari investasi infrastruktur
dan jasa yang diberikan
11 G4-EC8 Dampak ekonomi tidak
langsung yang signifikan,
termasuk besarnya dampak
12 Aspek: Praktik Pengadaan G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Praktik
Pengadaan
13 G4-EC9 Perbandingan pembelian dari
pemasoklokal di lokasi
operasional yang signifikan
20
Tabel 2.1 (lanjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Menurut GRI-G4
NO ASPEK INDEKS KETERANGAN
14 Aspek: Bahan G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Bahan
yang digunakan
15 G4-EN1 Bahan yang digunakan
berdasarkan bobot atau
volume
16 G4-EN2 Persentase bahan yang
digunakan yang merupakan
bahan input daur ulang
17 Aspek: Energi G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Energi
yang digunakan
18 G4-EN3 Konsumsi energi dalam
organisasi
19 G4-EN4 Konsumsi energi di luar
organisasi
20 G4-EN5 Intensitas energi
21 G4-EN6 Pengurangan konsumsi energi
22 G4-EN7 Pengurangan kebutuhan
energi pada produk dan jasa
23 Aspek: Air G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Air yang
digunakan
24 G4-EN8 Total pengambilan air
berdasarkan sumber
25 G4-EN9 Sumber air yang secara
signifikan dipengaruhi oleh
pengambilan air
26 G4-EN10 Persentase dan total volume
air yang didaur ulang dan
digunakan kembali
27 Aspek: Keanekaragaman Hayati G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk
Keanekaragaman Hayati
21
Tabel 2.1 (lanjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Menurut GRI-G4
NO ASPEK INDEKS KETERANGAN
28 G4-EN11 Lokasi-lokasi operasional
yang dimiliki, disewa,
dikelola di dalam, atau yang
berdekatan dengan, kawasan
lindung dan kawasan dengan
nilai keanekaragaman hayati
tinggi di luar kawasan
lindung
29 G4-EN12 Uraian dampak signifikan
kegiatan, produk, dan jasa
terhadap keanekaragaman
hayati di kawasan lindung
dan kawasan dengan nilai
keanekaragaman hayati tinggi
di luar kawasan lindung
30 G4-EN13 Habitat yang dilindungi atau
dipulihkan
31 G4-EN14 Jumlah total spesies dalam
IUCN Red List dan spesies
dalam daftar spesies yang
dilindungi nasional dengan
habitat di tempat yang
dipengaruhi operasional,
berdasarkan tingkat risiko
kepunahan
32 Aspek: Emisi G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Emisi
33 G4-EN15 Emisi gas rumah kaca (GRK)
langsung (Cakupan 1)
34 G4-EN16 Emisi gas rumah kaca (GRK)
energi tidak langsung
(Cakupan 2)
35 G4-EN17 Emisi gas rumah kaca (GRK)
tidak langsung lainnya
(Cakupan 3)
36 G4-EN18 Intensitas emisi gas rumah
kaca (GRK)
37 G4-EN19 Pengurangan emisi gas rumah
kaca (GRK)
22
Tabel 2.1 (lanjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Menurut GRI-G4
NO ASPEK INDEKS KETERANGAN
38 G4-EN20 Emisi bahan perusak ozon
(BPO)
39 G4-EN21 NOX, SOX, dan emisi udara
signifikan lainnya.
40 Aspek: Efluen dan Limbah G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Efluen dan
Limbah
41 G4-EN22 Total air yang dibuang
berdasarkan kualitas dan
tujuan
42 G4-EN23 Bobot total limbah
berdasarkan jenis dan metode
pembuangan
43 G4-EN24 Jumlah dan volume total
tumpahan signifikan
44 G4-EN25 Bobot limbah yang dianggap
berbahaya menurut ketentuan
konvensi Basel2 Lampiran I,
II, III, dan VIII yang
diangkut, diimpor, diekspor,
atau diolah, dan persentase
limbah yang diangkut untuk
pengiriman internasional
45 G4-EN26 Identitas, ukuran, status
lindung, dan nilai
keanekaragaman hayati dari
badan air dan habitat terkait
yang secara signifikan
terkena dampak dari
pembuangan dan air limpasan
dari organisasi
46 Aspek: Produk dan Jasa G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Produk dan
Jasa
47 G4-EN27 Tingkat mitigasi dampak
terhadap dampak lingungan
produk dan jasa
23
Tabel 2.1 (lanjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Menurut GRI-G4
NO ASPEK INDEKS KETERANGAN
48 G4-EN28 Persentase produk yang
terjual dan kemasannya yang
direklamasi menurut kategori
49 Aspek: Kepatuhan G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Kepatuhan
50 G4-EN29 Nilai moneter denda
signifikan dan jumlah total
sanksi non-moneter atas
ketidakpatuhan terhadap
undang-undang dan peraturan
lingkungan
51 Aspek: Transportasi G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Trasportasi
52 G4-EN30 Dampak lingkungan
signifikan dari pengangkutan
produk dan barang lain serta
bahan untuk operasional
organisasi, dan pengangkutan
tenaga kerja
53 Aspek: Lain-lain G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Lain-lain
54 G4-EN31 Total pengeluaran dan
investasi perlindungan
lingkungan berdasarkan jenis
55 Aspek: Asesmen Pemasok atas
Lingkungan
G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Asesmen
Pemasok atas Lingkungan
56 G4-EN32 Persentase penapisan
pemasok baru menggunakan
kriteria lingkungan
57 G4-EN33 Dampak lingkungan negatif
signifikan aktual dan
potensial dalam rantai
pasokan dan tindakan yang
diambil
58 Aspek: Mekanisme Pengaduan
Masalah Lingkungan
G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk
Mekanisme Pengaduan
Masalah Lingkungan
24
Tabel 2.1 (lanjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Menurut GRI-G4
NO ASPEK INDEKS KETERANGAN
59 G4-EN34 Jumlah pengaduan tentang
dampak lingkungan yang
diajukan, ditangani, dan
diselesaikan melalui
mekanisme pengaduan resmi
60 Aspek: Kepegawaian G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk
Kepegawaian
61 G4-LA1 Jumlah total dan tingkat
perekrutan karyawan baru
dan turnover karyawan
menurut kelompok umur,
gender, dan wilayah
62 G4-LA2 Tunjangan yang diberikan
bagi karyawan purnawaktu
yang tidak diberikan bagi
karyawan sementara atau
paruh waktu, berdasarkan
lokasi operasi yang signifikan
63 G4-LA3 Tingkat kembali bekerja dan
tingkat retensi setelah cuti
melahirkan, menurut gender
64 Aspek: Hubungan Industrial G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Hubungan
Industrial
65 G4-LA4 Jangka waktu minimum
pemberitahuan mengenai
perubahan operasional,
termasuk apakah hal tersebut
tercantum dalam perjanjian
bersama
66 Aspek: Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Kesehatan
dan Keselamatan Kerja
25
Tabel 2.1 (lanjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Menurut GRI-G4
NO ASPEK INDEKS KETERANGAN
67 G4-LA5 Persentase total tenaga kerja
yang diwakili dalam komite
bersama formal manajemen-
pekerja yang membantu
mengawasi dan memberikan
saran program kesehatan dan
keselamatan kerja
68 G4-LA6 Jenis dan tingkat cedera,
penyakit akibat kerja, hari
hilang, dan kemangkiran,
serta jumlah total kematian
akibat kerja, menurut daerah
dan gender
69 G4-LA7 Pekerja yang sering terkena
atau berisiko tinggi terkena
penyakit yang terkait dengan
pekerjaan mereka
70 G4-LA8 Topik kesehatan dan
keselamatan yang tercakup
dalam perjanjian formal
dengan serikat pekerja
71 Aspek: Pelatihan dan
Pendidikan
G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Pelatihan
dan Pendidikan
72 G4-LA9 Jam pelatihan rata-rata per
tahun per karyawan menurut
gender, dan menurut kategori
karyawan
73 G4-LA10 Program untuk manajemen
keterampilan dan
pembelajaran seumur hidup
yang mendukung
keberkelanjutan kerja
karyawan dan membantu
mereka mengelola purna
bakti
26
Tabel 2.1 (lanjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Menurut GRI-G4
NO ASPEK INDEKS KETERANGAN
74 G4-LA11 Persentase karyawan yang
menerima reviu kinerja dan
pengembangan karier secara
reguler, menurut gender dan
kategori karyawan
75 Aspek: Keberagaman dan
Kesetaraan Peluang
G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk
Keberagaman dan Kesetaraan
Peluang
76 G4-LA12 Komposisi badan tata kelola
dan pembagian karyawan per
kategori karyawan menurut
gender, kelompok usia,
keanggotaan kelompok
minoritas, dan indikator
keberagaman lainnya
77 Aspek: Kesetaraan Remunerasi
Perempuan dan Laki-laki
G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Kesetaraan
Remunerasi Perempuan dan
Laki-laki
78 G4-LA13 Rasio gaji pokok dan
remunerasi bagi perempuan
terhadap laki-laki menurut
kategori karyawan,
berdasarkan lokasi
operasional yang signifikan
79 Aspek: Asesmen Pemasok atas
Praktik Ketenagakerjaan
G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Asesmen
Pemasok atas Praktik
Ketenagakerjaan
80 G4-LA14 Persentase penapisan
pemasok baru menggunakan
kriteria praktik
ketenagakerjaan
27
Tabel 2.1 (lanjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Menurut GRI-G4
NO ASPEK INDEKS KETERANGAN
81 G4-LA15 Dampak negatif aktual dan
potensial yang signifikan
terhadap praktik
ketenagakerjaan dalam rantai
pasokan dan tindakan yang
diambil
82 Aspek: Mekanisme Pengaduan
Masalah Ketenagakerjaan
G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk
Mekanisme Pengaduan
Masalah Ketenagakerjaan
83 G4-LA16 Jumlah pengaduan tentang
praktik ketenagakerjaan yang
diajukan, ditangani, dan
diselesaikan melalui
mekanisme pengaduan resmi
84 Aspek: Investasi G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Investasi
85 G4-HR1 Jumlah total dan persentase
perjanjian dan kontrak
investasi yang signifikan
yang menyertakan klausul
terkait hak asasi manusia atau
penapisan berdasarkan hak
asasi manusia
86 G4-HR2 Jumlah waktu pelatihan
karyawan tentang kebijakan
atau prosedur hak asasi
manusia terkait dengan aspek
hak asasi manusia yang
relevan dengan operasi,
termasuk persentase
karyawan yang dilatih
87 Aspek: Non-diskriminasi G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Non-
diskriminasi
88 G4-HR3 Jumlah total insiden
diskriminasi dan tindakan
korektif yang diambil
28
Tabel 2.1 (lanjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Menurut GRI-G4
NO ASPEK INDEKS KETERANGAN
89 Aspek:Kebebasan
Berserikat dan Perjanjian Kerja
Bersama
G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Kebebasan
Berserikat dan Perjanjian
Kerja Bersama
90 G4-HR4 Kemungkinan dilanggarnya
atau ada risiko besar tidak
dilaksanakannya hak
berserikat dan perjanjian
kerja bersama di unit kerja
perusahaan dan di unit kerja
pemasok
91 Aspek: Pekerja Anak G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Pekerja
Anak
92 G4-HR5 Operasi dan pemasok yang
diidentifikasi berisiko tinggi
melakukan eksploitasi
pekerja anak dan tindakan
yang diambil untuk
berkontribusi dalam
penghapusan pekerja anak
yang efektif
93 Aspek: Pekerja Paksa atau
Wajib Kerja
G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Pekerja
Paksa atau Wajib Kerja
94 G4-HR6 Operasi dan pemasok yang
diidentifikasi berisiko tinggi
melakukan pekerja paksa atau
wajib kerja dan tindakan
untuk berkontribusi dalam
penghapusan segala bentuk
pekerja paksa atau wajib
kerja
95 Aspek: Praktik Pengamanan G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Praktik
Pengamanan
29
Tabel 2.1 (lanjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Menurut GRI-G4
NO ASPEK INDEKS KETERANGAN
96 G4-HR7 Persentase petugas
pengamanan yang dilatih
dalam kebijakan atau
prosedur hak asasi manusia di
organisasi yang relevan
dengan operasi
97 Aspek: Hak Adat G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Hak Adat
98 G4-HR8 Jumlah total insiden
pelanggaran yang melibatkan
hak-hak masyarakat adat dan
tindakan yang diambil
99 Aspek: Asesmen G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Asesmen
100 G4-HR9 Jumlah total dan persentase
operasi yang telah melakukan
reviu atau asesmen dampak
hak asasi manusia
101 Aspek: Asesmen
Pemasok atas Hak Asasi
Manusia
G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Asesmen
Pemasok atas Hak Asasi
Manusia
102 G4-HR10 Persentase penapisan
pemasok baru menggunakan
kriteria hak asasi manusia
103 G4-HR11 Dampak negatif aktual dan
potensial yang signifikan
terhadap hak asasi manusia
dalam rantai pasokan dan
tindakan yang diambil
104 Aspek: Mekanisme
Pengaduan Masalah Hak Asasi
Manusia
G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk
Mekanisme Pengaduan
Masalah Hak Asasi Manusia
30
Tabel 2.1 (lanjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Menurut GRI-G4
NO ASPEK INDEKS KETERANGAN
105 G4-HR12 Jumlah pengaduan tentang
dampak terhadap hak asasi
manusia yang diajukan,
ditangani, dan diselesaikan
melalui mekanisme
pengaduan formal
106 Aspek: Masyarakat Lokal G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk
Masyarakat Lokal
107 G4-SO1 Persentase operasi dengan
pelibatan masyarakat lokal,
asesmen dampak, dan
program pengembangan yang
diterapkan
108 G4-SO2 Operasi dengan dampak
negatif aktual dan potensial
yang signifikan terhadap
masyarakat lokal
109 Aspek: Anti-korupsi G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Anti-
korupsi
110 G4-SO3 Jumlah total dan persentase
operasi yang dinilai terhadap
risiko terkait dengan korupsi
dan risiko signifikan yang
teridentifikasi
111 G4-SO4 Komunikasi dan pelatihan
mengenai kebijakan dan
prosedur anti-korupsi
112 G4-SO5 Insiden korupsi yang terbukti
dan tindakan yang diambil
113 Aspek: Kebijakan Publik G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Kebijakan
Publik
114 G4-SO6 Nilai total kontribusi politik
berdasarkan negara dan
penerima/penerima manfaat
31
Tabel 2.1 (lanjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Menurut GRI-G4
NO ASPEK INDEKS KETERANGAN
115 Aspek: Anti Persaingan G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Anti
Persaingan
116 G4-SO7 Jumlah total tindakan hukum
terkait Anti Persaingan, anti-
trust, serta praktik monopoli
dan hasilnya
117 Aspek: Kepatuhan G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Kepatuhan
118 G4-SO8 Nilai moneter denda yang
signifikan dan jumlah total
sanksi non-moneter atas
ketidakpatuhan terhadap
undang-undang dan peraturan
119 Aspek: Asesmen Pemasok atas
Dampak pada Masyarakat
G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Asesmen
Pemasok atas Dampak pada
Masyarakat
120 G4-SO9 Persentase penapisan
pemasok baru menggunakan
kriteria untuk dampak
terhadap masyarakat
121 G4-SO10 Dampak negatif aktual dan
potensial yang signifikan
terhadap masyarakat dalam
rantai pasokan dan tindakan
yang diambil
122 Aspek: Mekanisme Pengaduan
Dampak terhadap Masyarakat
G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk
Mekanisme Pengaduan
DampakterhadapMasyarakat
123 G4-SO11 Jumlah pengaduan tentang
dampak terhadap masyarakat
yang diajukan, ditangani, dan
diselesaikan melalui
mekanisme pengaduan resmi
124 Aspek: Kesehatan dan
Keselamatan Pelanggan
G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Kesehatan
dan Keselamatan Pelanggan
32
Tabel 2.1 (lanjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Menurut GRI-G4
NO ASPEK INDEKS KETERANGAN
125 G4-PR1 Persentase kategori produk
dan jasa yang signifikan
dampaknya terhadap
kesehatan dan keselamatan
yang dinilai untuk
peningkatan
126 G4-PR2 Total jumlah insiden
ketidakpatuhan terhadap
peraturan dan koda sukarela
terkait dampak kesehatan dan
keselamatan dari produk dan
jasa sepanjang daur hidup,
menurut jenis hasil
127 Aspek: Pelabelan Produk dan
Jasa
G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Pelabelan
Produk dan Jasa
128 G4-PR3 Jenis informasi produk dan
jasa yang diharuskan oleh
prosedur organisasi terkait
dengan informasi dan
pelabelan produk dan jasa,
serta persentase kategori
produk dan jasa yang
signifikan harus mengikuti
persyaratan informasi sejenis
129 G4-PR4 Jumlah total Insiden
ketidakpatuhan terhadap
peraturan dan koda sukarela
terkait dengan informasi dan
pelabelan produk dan jasa,
menurut jenis hasil
130 G4-PR5 Hasil survei untuk mengukur
kepuasan Pelanggan
131 Aspek: Komunikas Pemasaran G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk
Komunikasi Pemasaran
132 G4-PR6 Penjualan produk yang
dilarang atau Disengketakan
33
Tabel 2.1 (lannjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Menurut GRI-G4
NO ASPEK INDEKS KETERANGAN
133 G4-PR7 Jumlah total Insiden
ketidakpatuhan terhadap
peraturan dan koda sukarela
tentang komunikasi
pemasaran, termasuk iklan,
promosi, dan sponsor,
menurut jenis hasil
134 Aspek: Privasi Pelanggan G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Privasi
Pelanggan
135 G4-PR8 Jumlah total keluhan yang
terbukti terkait dengan
pelanggaran privasi
pelanggan dan hilangnya data
pelanggan
136 Aspek: Kepatuhan G4-DMA Pengungkapan Pendekatan
Manajemen untuk Kepatuhan
137 G4-PR9 Nilai moneter denda yang
signifikan atas
ketidakpatuhan terhadap
undang-undang dan peraturan
terkait penyediaan dan
penggunaan produk dan jasa Sumber: Global Reporting Initiative G4 (www.globalreporting.org)
3. Informasi Keuangan
a. Return on Equity (ROE)
Jika, investor ingin memilih salah satu di antara banyak jenis
saham, maka unsur-unsur neraca dan laporan laba rugi harus
diperbandingkan untuk mengetahui perusahaan mana yang paling
produktif dilihat dari segi return on equity.
34
Menurut Sartono (2001) dalam Yuliana, dkk (2013) Return on
Equity adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.
Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan.
Apabila proporsi hutang makin besar maka rasio ini juga akan semakin
besar.
Tetapi pada rasio ini terdapat satu kelemahan, yaitu tidak
memperhitungkan adanya deviden maupun capital gain untuk
pemegang saham (Hartono dan Sihotang, 2009). Secara matematis
ROE dapat dirumuskan sebagai berikut:
ROE = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
Harahap (2008) dalam Anugrawati dan Wahidahwati (2015)
menyatakan bahwa return on equity digunakan untuk mengukur
besarnya pengembalian terhadap investasi para pemegang saham.
Rasio ini mengukur besarnya tingkat pengembalian modal dari
perusahaan. Rasio ini dihitung dengan rumus membagi laba bersih
dengan modal pemegang saham.
Pada umunya investor yang akan membeli saham akan tertarik
dengan ukuran profitabilitas ini, atau bagian dari total profitabilitas
yang dapat dialokasikan ke pemegang saham. Semakin tinggi nilainya,
35
maka perusahaan semakin baik dalam meningkatkan kekayaan
pemegang saham, sebaliknya jika nilai ROE menurun maka bukti
bahwa investasi baru yang dilakukan perusahaan memiliki nilai ROE
yang lebih rendah dibandingkan investasi masa lalu (Faizah dan
Priyadi, 2014).
Tingkat pengembalian yang tinggi ini akan menujukkan
keberhasilan perusahaan sehingga dapat menghasilkan peningkatan
harga saham. Hal ini mengakibatkan perusahaan dapat mudah menarik
dana baru dan melakukan ekspansi usaha yang pada akhirnya
menghasilkan peningkatan keuntungan menurut Mulyono (2008)
dalam Faizah dan Priyadi (2014).
b. Return on Asset (ROA)
Investor di pasar modal sangat memperhatikan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan, menunjang, dan meningkatkan profit.
Salah satu alternatif apakah informasi laporan keuangan yang
dihasilkan bermanfaat memprediksi harga atau return saham di pasar
modal, termasuk kondisi keuangan perusahaan di masa depan adalah
rasio keuangan.
Untuk menguji kemampuan prediksi informasi akuntansi dalam
memprediksi return saham dapat menggunakan rasio keuangan yang
tercermin, karena dengan informasi yang tercermin dalam laporan
36
keuangan. Kita dapat menilai kinerja perusahaan dalam mengelola
bisnisnya. Informasi akuntansi dalam bentuk rasio keuangan memiliki
kemampuan prediksi ketika diasosiasi dengan return. Oleh karena itu
dengan memprediksi manfaat informasi akuntansi dalam memprediksi
return saham yang dihubungkan dengan karakteristik industri tertentu
dapat memberikan acuan bagi investasi dalam membuat keputusan
bisnis.
Salah satu rasio yang digunakan adalah rasio profitabilitas.
Menurut Sartono (2001) dalam Yuliana, dkk (2013) rasio ini
mengukur seberapa kemampuan perusahaan memperoleh laba atau
keuntungan (profitabilitas), baik hubungannya dengan penjualan, aset
maupun laba bagi modal sendiri. Profitabilitas untuk kelangsungan
hidup perusahaan. Suatu perusahaan haruslah dalam keadaan yang
menguntungkan. Pada penelitian ini profitabilitas diukur dengan salah
satu rasio keuangan yaitu return on asset (ROA).
Return on asset (ROA) adalah kemampuan perusahaan
memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba (Prastowo dan
Yulianty, 2005). ROA mengukur seberapa efisien laba dapat
dihasilkan dari aset yang digunakan atau dimiliki perusahaan (Syuta
dan Widjaja, 2009). ROA dapat dijadikan indikator earning power
perusahaan yang mencerminkan kinerja manajeman dalam
menggunakan seluruh asset yang dimiliki. Tinggi rendahnya Return
37
On Asset (ROA) tergantung pada pengelolaan aset perusahaan oleh
manajemen yang menggambarkan efisiensi dari operasional
perusahaan.
Semakin tinggi Return On Asset (ROA) semakin efisien
operasional perusahaan. ROA yang rendah mengindikasikan
pendapatan perusahaan yang rendah terhadap sejumlah asset yang
dimilikinya dapat disebabkan oleh banyaknya asset perusahaan yang
menganggur, investasi dalam persediaan yang terlalu banyak,
kelebihan uang kertas, aktiva tetap beroperasi di bawah normal dan
lain-lain.
Jadi ROA yang rendah jika dibandingkan rata-rata industrinya
menunjukan bahwa adanya penggunaan asset perusahaan yang tidak
efisien. Perusahaan dengan ROA tinggi akan menarik minat para
investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
ROA merupakan rasio antara laba bersih sesudah pajak atau Net
Income After Tax (NIAT) terhadap total asset. Semakin besar ROA
menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena return semakin
besar. Secara matematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:
ROA = 𝑁𝐼𝐴𝑇
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
38
Menurut Limpaphayom dan Ngamwutikul (2004) dalam
Priharyanto (2009) hal lain yang perlu juga diperhatikan dalam
analisis ROA adalah proporsi profit margin dan perputaran aktiva.
Komposisi profit margin dan perputaran aktiva berbeda – beda pada
setiap perusahaan dan industri, di mana perbedaaan komposisi tersebut
dipengaruhi oleh pembatasan kapasitas dan pembatasan kompetisi.
Pembatasan kapasitas perusahaan bergantung padabesarnya
intensitas modal, sedangkan pembatasan kompetisi dipengaruhi oleh
bentuk kompetisi dalam suatu industri. Perusahaan yang menghadapi
pembatasan kapasitas, lebih memilih strategi meningkatkan profit
marginnya dibandingkan perputaran aktiva. Sebaliknya, perusahaan
yang menghadapi pembatasan karena kompetisi tajam, perusahaan
lebih menerapkan strategi perputaran aktiva
Husnan (2001) dalam Novaliyanti (2007) mengemukakan bahwa
sebelum melakukan transaksi di pasar modal, para investor terlebih
dahulu melakukan penilaian terhadap emiten yang menerbitkan saham
di bursa efek. Salah satu aspek yang menjadi penilaian adalah
kemampuan emiten untuk menghasilkan laba. Kalau kemampuan
suatu perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka harga
saham perusahaan tersebut akan meningkat.
39
c. Size Perusahaan
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan
yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, jumlah modal
dan jumlah tenaga. Ukuran ideal skala perusahaan merupakan
kemampuan fungsi perusahaan, fungsi adaptasi, fungsi sentralisasi,
fungsi jenis usaha, dimana bobot ukuran masing-masing perusahaan
hanya dapat diukur oleh perusahaan tersebut (Sasongko, 2010).
UU No. 20 Tahun 2008 mengkategorikan ukuran perusahaan
ke dalam 4 kategori yaitu usaha mikro, usaha kecil, usaha
menengah, dan usaha besar. Pengklasifikasian ukuran perusahaan
tersebut didasarkan pada total aset yang dimiliki dan total penjualan
tahunan perusahaan tersebut.
UU No. 20 Tahun 2008 tersebut mendefinisikan usaha mikro,
usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar sebagai berikut:
1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar
40
yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang ini.
3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
4) Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh
badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan lebih besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha
nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha
asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.
Adapun kriteria perusahaan yang diatur dalam UU No. 20 Tahun
2008 diuraikan dalam tabel 2.2.
41
Tabel 2.2
Kategori Ukuran Perusahaan
Ukuran
Perusahaan
Kategori
Aset (Tanah &
Bangunan)
(dalam Rupiah)
Penjualan/Tahun
(dalam Rupiah)
Usaha Mikro Maksimal 50 juta Maksimal 300 juta
Usaha Kecil >50 juta – 500 juta >300 juta – 2,5 M
Usaha Menengah >500 juta – 10 M >2,5 M – 50 M
Usaha Besar >10 M >50 M Sumber: UU No. 20 Tahun 2008
Perusahaan kecil mempunyai tingkat pertumbuhan (growth) yang
relatif lebih tinggi, sehingga lebih berpengaruh pada perubahan
fundamental. Hal ini dikarenakan earning yang diperoleh pada
perusahaan kecil cenderung lebih rendah sehingga peningkatan
earning pada tahun berikutnya lebih mudah dilakukan. Sedangkan
pada perusahaan besar dengan earning yang besar, pertumbuhan relatif
lebih rendah karena earning periode sebelumnya cenderung sudah
tinggi (Mar'ati, 2013).
Ukuran suatu perusahaan dapat mempengaruhi luas
pengungkapan informasi dalam laporan keuangan mereka. Secara
umum perusahaan besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak
dari pada perusahaan kecil.
42
4. Abnormal return
Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang
sesungguhnya terjadi terhadap normal return yang merupakan return yang
diharapkan oleh investor (expected return) (Syahaditina, 2014). Abnormal
return merupakan tingkat keuntungan yang tidak pasti atau berisiko,
bagian dari tingkat keuntungan yang berasal dari informasi yang tidak
terduga. Menurut Hartono (2009) dalam Kastutisari dan Dewi (2014)
abnormal return merupakan salah satu indikator yang dipakai untuk
melihat keadaan pasar yang sedang terjadi. Informasi dapat dikatakan
memiliki nilai bagi investor apabila informasi tersebut memeberikan
reaksi untuk melakukan transaksi di pasar modal.
Aspek kepercayaan dari investor meupakan salah satu aspek yang
sangat berpengaruh dalam pasar saham. Oleh karena itu, suatu
pengumuman atau pengungkapan akan ditanggapi oleh investor secara
beragam.
Menurut Hartono (2009) dalam Anugrawati dan Wahidahwati (2015)
abnormal return adalah selisih antara realized return dan expected return.
Abnormal return akan positif jika return yang didapatkan lebih besar dari
retrun yang diharapkan atau return yang dihitung. Sedangkan abnormal
return akan negatif jika return yang didapat lebih kecil dari return yang
diharapkan atau return yang dihitung. Rumus untuk menghitung abnormal
return adalah dengan langkah-langkah berikut ini:
43
a. Menghitung actual return saham
Faizah dan Priyadi (2014) menyatakan bahwa actual return
merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t, yang merupakan
selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya dengan
rumus sebagai berikut:
Ri,t= Pi,t− Pi,t−1
Pi,t−1
Keterangan:
Ri,t = Actual return untuk saham i pada periode ke-t
Pi,t = Harga saham i pada periode ke-t
Pi,t-1 = Harga saham i pada periode ke t-1
b. Menghitung expected return saham
Brown dan Warner (1985) dalam Faizah dan Priyadi (2014)
return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan
akan diperoleh investor di masa mendatang. Dalam penelitian ini
expected return dihitung dengan menggunakan indeks pasar karena
menurut market adjusted model penduga terbaik untuk mengestimasi
return suatu sekuritas adalah indeks pasar pada saat periode itu. Maka
dengan model ini tidak perlu menggunakan estimation period karena
return efek yang diestimasi sama dengan return indeks pasar.
Sehingga persamaannya yaitu E (Ri,t) = RMt maka perhitungan
expected return dengan rumus sebagai berikut:
44
E (Ri,t) = IHSGt1− IHSGt−1
IHSGt−1
Keterangan:
E(Ri,t) = Return pasar (expected return) saham i pada periode ke-t.
IHSGt = Indeks harga saham gabungan yang terjadi pada periode ke t.
IHSGt −1= Indeks harga saham gabungan yang terjadi pada periode ke
t −1
c. Menghitung abnormal return
Menurut Hartono (2009) dalam Agustina dan Kianto (2012)
abnormal ruturn saham merupakan selisih antara actual return dengan
expected return. Abnormal return dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
ARi,t = Ri,t – E (Ri,t)
Keterangan:
ARi,t = Abnormal return saham i pada periode peristiwa t
Ri,t = Actual return saham i pada periode peristiwa ke-t
E(Ri,t) = Expected return saham i pada periode peristiwa ke-t
45
C. Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu telah banyak dilakukan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi
abnormal return. Berikut adalah rincian dari penelitian tersebut:
Tabel 2.3
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Anugrawati
dan
Wahidahwati
(2015)
Pengaruh
Pengungkapan CSR
dan Informasi
Keuangan (Laba
Akuntansi, Arus
Kas Operasi,
Investasi,
Pendanaan, ROE,
dan Debt to Equity
Ratio) terhadap
Abnormal return
- Variabel
pengungkapan
CSR, ROE dan
abnormal return
- Uji hipotesis
dengan uji t
- Menggunakan
metode
purposive
sampling
- Variabel laba
akuntansi, arus
kas operasi,
investasi,
pendanaan dan
DER
- Periode
penelitian
- Objek penelitian
Variabel pengungkapan
corporate social responsibility,
arus kas operasi dan debt to
equity berpengaruh positif dan
signifikan terhadap abnormal
return. Variabel laba
akuntansi, arus kas investasi ,
arus kas pendanaan dan return
on equity tidak berpengaruh
signifikan terhadap abnormal
return.
Bersambung pada halaman berikutnya
46
Tabel 2.3 (lanjutan)
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
2. Amalia, dkk.
(2014)
Pengaruh Laba,
Pengungkapan
Corporate Social
Responsibility, dan
Profitabilitas
Terhadap Abnormal
return Saham
- Variabel
pengungkapan
CSR, ROE dan
abnormal return
- Variabel laba
- Periode
penelitian
- Objek penelitian
- Uji hipotesis
menggunakan
path analysis
Laba, pengungkapan CSR, dan
profitabilitas secara bersama-
sama memiliki pengaruh yang
sangat lemah terhadap
abnormal return.
Laba dan pengungkapan CSR
berpengaruh positif terhadap
abnormal return saham.
Sedangkan, profitabilitas
berpengaruh negatif terhadap
abnormal return saham
3. Flammer
(2013)
Corporate Social
Responsibility And
Shareholder
Reaction: The
Environmental
Awareness Of
Investors
- Variabel
pengungkapan
CSR dan
abnormal return
- Menggunakan
metode
purposive
sampling
- Periode
penelitian
- Objek penelitian
- Uji hipotesis
dengan regresi
berganda
CSR berpengaruh positif
terhadap reaksi investor
Bersambung pada halaman berikutnya
47
Tabel 2.3 (lanjutan)
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
4. Cheng dan
Christiawan
(2011)
Pengaruh
pengungkapan CSR
terhadap Abnormal
return.
- Variabel
pengungkapan
CSR, ROE,
abnormal return
- Uji hipotesis
dengan uji t
- Menggunakan
metode
purposive
sampling
- Variabel PBV
- Objek penelitian
- Periode
penelitian
Variabel pengungkapan CSR
berpengaruh signifikan
terhadap abnormal return yang
menandakan bahwa investor
mempertimbangkan informasi
CSR untuk membuat
keputusan. Variabel kontrol
ROE berpengaruh signifikan
negatif terhadap abnormal
return. Sedangkan, Variabel
kontrol PBV tidak berpengaruh
signifikan terhadap abnormal
return.
5. Nuzula dan
Kato (2011)
Do Japanese
Capital Markets
Respond to The
Publication of CSR
Reports?
- Variabel
pengungkapan
CSR dan
abnormal return
- Objek penelitian
- Periode
penelitian
- Uji hipotesis
dengan non
parametric
wilcoxon signed
rank
Investor memberikan respon
terhadap pengungkapan CSR
perusahaan
Bersambung pada halaman berikutnya
48
Tabel 2.3 (lanjutan)
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
6. Djam’an, dkk.
(2011)
Pengaruh Informasi
Laporan Arus Kas,
Laba dan Size
Perusahaan
terhadap Abnormal
return Saham
- Variabel size
perusahaan dan
abnormal return
- Menggunakan
metode
purposive
sampling
- Variabel laporan
arus kas dan laba
- Objek penelitian
- Periode
penelitian
- Uji hipotesis
dengan regresi
berganda
Size perusahaan berpengaruh
positif signifikan terhadap
abnormal return
7. Syauta dan
Widjaja
(2009)
Analisis
PengaruhRasio
ROA, LDR, NIM
dan NPL terhadap
Abnormal return
Saham Perbankan
di Indonesia pada
Periode Sekitar
Pengumuman
Subprime Mortgage
- Variabel ROA,
abnormal return
- Uji hipotesis
dengan uji t
- Variabel LDR,
NIM dan NPL
- Periode
penelitian
- Objek penelitian
Abnormal return saham
perbankan di BEI
terpengaruh secara signifikan
oleh kasus subprime mortgage
di US kecuali pada lima hari
dan satu hari sebelum
pengumuman dan satu hari
serta enam hari setelah
pengumuman. Tingkat rasio
perbankan ROA dan NPL
terbukti memiliki pengaruh
terhadap return saham
yang diakibatkan subprime
mortgage.
Bersambung pada halaman berikutnya
49
Tabel 2.3 (lanjutan)
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
8. Arya dan
Zhang (2009)
Institutional
Reforms and
Investor Reactions
to CSR
Announcements:
Evidence from an
Emerging Economy
- Variabel
pengungkapan
CSR dan
abnormal return
- Periode
penelitian
- Objek penelitian
- Uji hipotesis
menggunakan
Wilcoxonstatistic
s, regresi, analisis
cross-sectional
Investor memberikan respon
positif terhadap pengungkapan
CSR.
9. Takeda dan
Tomozawa
(2008)
A change in market
responses to the
environmental
management
ranking in Japan
- Variabel
abnormal return
dan
pengungkapan
CSR
- Objek penelitian
- Periode
penelitian
- Uji hipotesis
dengan regresi
Pengungkapan CSR tidak
berpengaruh terhadap reaksi
pasar
Sumber: Diolah dari penelitian sebelumnya
50
D. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis
1. Interaksi antara pengungkapan CSR dengan abnormal return
Sebagai salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap
masyarakat dan para stakeholders lainnya, perusahaan seringkali terlibat
dalam kegiatan-kegiatan CSR. Para stakeholders dapat memberikan
apresiasi yang lebih bagi perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam
kegiatan CSR. Hal ini sejalan dengan signaling theory dimana perusahaan
dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui pelaporannya dengan
mengirimkan signal melalui laporan tahunannya.
Pengungkapan aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan CSR
merupakan salah satu cara untuk mengirimkan signal positif kepada
stakeholders dan pasar mengenai prospek perusahaan di masa yang akan
datang bahwa perusahaan memberikan guarantee atas keberlangsungan
hidup perusahaan dimasa yang akan datang. Pengungkapan CSR dapat
mengirimkan signal promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa
perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain karena peduli
dengan dampak ekonomi, lingkungan dan sosial dari aktivitas perusahaan.
Pengungkapan CSR diharapkan memiliki kandungan informasi,
sehingga pasar atau investor akan bereaksi setelah pengumuman itu
diterima. Signal positif ini diharapkan dapat menghasilkan respon positif
dari pasar. Reaksi investor menurut Hartono (2015) dalam Ariani, dkk
(2016) dapat diukur dengan menggunakan abnormal return. Adapun
51
reaksi investor beragam atas sebuah informasi. Informasi yang
memberikan keyakinan atas prospek perusahaan yang bagus di masa yang
akan datang akan direspon dengan peningkatan harga saham. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa pengungkapan informasi CSR dalam
laporan tahunan perusahaan berpengaruh terhadap abnormal return.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Almilia dan
Wijayanto (2007) yang dikutip Dahlia dan Veronica (2008), Brammer
(2005), Anugrawati dan Wahidahwati (2015) perusahaan yang memiliki
kinerja lingkungan (environmental performance) yang bagus akan
direspon positif oleh para investor melalui fluktuasi harga saham yang
semakin naik dari periode ke periode dan sebaliknya jika perusahaan
memiliki kinerja lingkungan (environmental performance) yang buruk
maka akan muncul keraguan dari para investor terhadap perusahaan
tersebut dan direspon negatif dengan fluktuasi harga saham perusahaan di
pasar yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Berdasarkan uraian di
atas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah:
H1: Pengungkapan CSR berpengaruh terhadap abnormal return.
2. Interaksi antara ROE dengan abnormal return
Salah satu analisa rasio yang sering digunakan oleh investor adalah
rasio profitabilitas perusahaan. Return on Equity (ROE) adalah salah satu
rasio profitabilitas yang membandingkan laba bersih (net income) dengan
total stokholder’s equity perusahaan. ROE menunjukan kemampuan
52
perusahaan untuk menghasilkan laba bersih. Investor selalu berharap
untuk mendapatkan ROE yang tinggi, akan tetapi harapan investor ini
tidak selalu sesuai dengan kenyataannya karena adanya faktor resiko.
ROE yang tidak terduga atau tidak sesuai dengan ekspektasi dari investor
dapat membuat pasar bereaksi yang ditunjukan dengan adanya abnormal
return.
Perubahan ROE perusahaan akan mengakibatkan perubahan nilai
perusahaan sehingga hal ini akan menimbulkan reaksi dari invetor yang
tercermin pada abnormal return. Semakin tinggi ROE perusahaan
dianggap sebagai kabar baik (good news) karena ROE yang besar berarti
semakin besar peluang para investor untuk memperoleh laba bersih dari
setiap modalyang diinvestasikan sehingga akan direspon positif oleh
pasar yang tercermin dalam abnormal return. Sebaliknya, semakin rendah.
ROE perusahaan dianggap sebagai (bad news) karena ROE yang
rendah berarti semakin kecil peluang pemilik perusahaan memperoleh
keuntungan dari laba bersih untuk setiap modal yang diinvestasikan
sehingga akan direspon negatif oleh pasar. Hal ini didukung dengan
penelitian Amalia, dkk (2014), Kastutisari dan Dewi (2014), Cheng dan
Christiawan (2011) yang menemukan variable ROE berpengaruh
terhadap abnormal return. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis
yang dapat dirumuskan adalah:
H2 : ROE berpengaruh terhadap abnormal return.
53
3. Interaksi antara ROA dengan abnormal return
Untuk menguji kemampuan prediksi informasi akuntansi dalam
memprediksi return saham dapat menggunakan rasio keuangan yang
tercermin, karena dengan informasi yang tercermin dalam laporan
keuangan. Kita dapat menilai kinerja perusahaan dalam mengelola
bisnisnya. Informasi akuntansi dalam bentuk rasio keuangan memiliki
kemampuan prediksi ketika diasosiasi dengan return.
Oleh karena itu dengan memprediksi manfaat informasi akuntansi
dalam memprediksi return saham yang dihubungkan dengan karakteristik
industri tertentu dapat memberikan acuan bagi investasi dalam membuat
keputusan bisnis.
Salah satu rasio yang digunakan adalah rasio profitabilitas. Menurut
Sartono (2001) dalam Yuliana, dkk (2013) rasio ini mengukur seberapa
kemampuan perusahaan memperoleh laba atau keuntungan (profitabilitas),
baik hubungannya dengan penjualan, aset maupun laba bagi modal
sendiri. Profitabilitas untuk kelangsungan hidup perusahaan. Suatu
perusahaan haruslah dalam keadaan yang menguntungkan. Pada
penelitian ini profitabilitas diukur dengan salah satu rasio keuangan yaitu
return on asset (ROA).
Hal ini didukung dengan penelitian Safira dan Riduwan (2015),
Tjiasmanto dan Juniarti (2015), Syauta dan Widjaja (2009) yang
menyatakan bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap abnomal
54
return. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan
adalah:
H3: ROA berpengaruh terhadap abnormal return.
4. Interaksi antara size perusahaan dengan abnormal return
Martani, et al. (2009) menguji pengaruh rasio keuangan, ukuran
perusahaan dan arus kas dari aktivitas operasi dalam laporan keuangan
terhadap return saham. Hasilnya menunjukkan bahwa rasio keuangan,
ukuran perusahaan dan arus kas dari aktivitas operasi mempengaruhi
return pasar dan abnormal return.
Pengaruh ukuran perusahaan ini konsisten dengan pengaruh
informasi diferensial mengingat bahwa ukuran perusahaan berhubungan
positif dengan jumlah informasi yang tersedia tentang perusahaan.
Hal ini didikung dengan penelitian yang dilakukan oleh Zaylani dan
Asyik (2015), Octavianus (2013), Djam’an, dkk. (2011) yang menyatakan
bahwa size perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
abnormal return. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang dapat
dirumuskan adalah:
H4: Size perusahaan berpengaruh terhadap abnormal return.
55
E. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam
gambar 2.1
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
Pengaruh Pengungkapan CSR dan Informasi Keuangan (ROE,
ROA dan Size Perusahaan) Terhadap Abnormal Return
Adanya kasus kerusakan alam yang dilakukan sejumlah
perusahaan pertambangan dikarenakan aktivitas bisnisnya
Abnormal Return (Y)
Size Perusahaan (X4)
ROA(X3)
Pengungkapan CSR (X1)
ROE (X2)
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
56
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Jenis penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu menekankan pada
pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan
melakukan analisis data sekunder dengan menggunakan prosedur statistik.
Dimana data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Dalam penelitian
menguji hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis mengenai pengaruh variabel independen yaitu
pengungkapan CSR dan informasi keuangan yang diproksikan dengan ROE,
ROA dan size perusahaan terhadap variabel dependen abnormal return.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan pertambangan dan pertanian
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2015 yang terlihat dari
laporan keuangan dan laporan tahunan (annual report) melalui website Bursa
Efek Indonesia www.idx.co.id.
57
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
pertambangan dan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun
2011-2015. Peneliti menggunakan perusahaan pertambangan dan pertanian
sebagai sampel dikarenakan perusahaan pertambangan dan pertanian yang
secara langsung berhubungan dengan alam di mana berkaitan dengan
pertanggung jawaban sosial perusahaan.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
purposive sampling (sampel bertujuan) yaitu pengambilan sampel
perusahaaan dilakukan berdasarkan kriteria/pertimbangan tertentu
(Anugrawati dan Wahidahwati, 2015). Kriteria pengambilan sampel
perusahaan dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan pertambangan dan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2011-2015.
2. Perusahaan pertambangan dan pertanian yang menyajikan laporan
keuangan dengan mata uang rupiah.
3. Perusahaan pertambangan dan pertanian yang mengungkapkan Corporate
Sosial Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan (annual report) selama
tahun 2011-2015 secara berturut-turut.
58
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data
mengenai seluruh variabel yang digunakan diperoleh dari annual report yang
bisa diakses melalu website BEI yaitu www.idx.co.id. Penelian ini juga
dilakukan dengan studi kepustakaan yaitu dengan cara membaca, mempelajari
literatur, publikasi, buku, jurnal, skripsi, internet yang berhubungan dan dapat
menunjang penelitian ini. Periode dalam penelitian ini adalah 2011-2015
dengan tujuan agar hasil penelitian mencerminkan situasi terbaru.
D. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah suatu metode dalam mengorganinisir dan
menganalisa data kuantitatif, sehingga memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
nilai minimum dan nilai maksimum dari masing-masing variabel (Ghozali,
2016)
2. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data sekunder ini, maka
peneliti melakukan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi
dan uji heterokedastisitas.
59
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengansumsi bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2016).
Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
1) Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual
adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan
antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini
dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis
lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan
garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis
yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya (Ghozali, 2016).
60
2) Analisis Statistik
Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai
kurtosis dan nilai skewness dari residual. Uji statistik lain yang
dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji
statistik non parametik Kolmogrov-Smirnov (K-S). Pedoman
pengambilan keputusan tentang data tersebut mendekati atau
merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogrov-Smirnov
dapat dilihat dari:
a) Nilai signifikansi atau probabilitas < 0.05, maka distribusi data
adalah tidak normal.
b) Nilai signifikansi atau probabilitas > 0.05, maka distribusi data
adalah normal (Ghozali, 2016).
Menurut Ghozali (2016), pengujian normalitas dengan
menggunakan analisis grafik, baik menggunakan histogram
maupun Normal Probability Plot dapat menyesatkan jika tidak
hati-hati. Sebab terdapat kemungkinan analisis grafik yang secara
visual terlihat normal belum tentu normal secara uji statistik atau
sebaliknya. Artinya, antara orang yang satu dengan yang lain dapat
berbeda dalam menginterpretasikannya. Maka sangat dianjurkan
melakukan uji statistik untuk melengkapi analisis grafik.
61
Uji statistik untuk memperkuat uji normalitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji statistik non-parametrik
Kolmogorov-Smirnov. Nilai residual terstandarisasi berdistribusi
normal jika nilai Asymp. Sig. > Alpha.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan adanya hubungan atau korelasi di antara variabel-
variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2016).
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinieritas di dalam model regresi adalah dilihat dari nilai
Tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF) dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Jika nilai tolerance < 0,1 dan VIF > 10, terjadi multikolinearitas.
2) Jika nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10, tidak terjadi
multikolinearitas.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi linear antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
62
terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model
regresi yang baik bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2016).
Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini.
Digunakan uji Durbin-Watson (DW Test) sebagai keputusan ada atau
tidaknya autokorelasi.
1) 0 < d < dI, berarti tidak ada autokorelasi positif
2) dI ≤ d ≤ du, berarti tidak ada autokorelasi positif
3) 4 – dI < d < 4, berarti tidak ada korelasi negatif
4) 4 – du ≤ d ≤ 4 – dI, berarti tidak ada korelasi negatif
5) du < d < 4 – du, berarti tidak ada autokorelasi, positif ataupun
negatif
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,
2016).
Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik
plot antara nilai prediksi variabel terikat atau dependen (ZPRED)
dengan residual (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
63
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y
yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual yang telah di-
studentized. Dengan dasar analisis sebagai berikut: (Ghozali, 2016)
1) Jika grafik plot menunjukan suatu pola titik-titik, seperti titik yang
bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika grafik plot tidak membentuk pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
3. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel
dependen dengan satu atau lebih variabel independen dengan tujuan untuk
mengestimasi atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata
variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui
(Ghozali, 2016). Persamaan regresi berganda dirumuskan:
Model yang digunkan untuk menguji adalah Pengaruh
Pengungkapan CSR dan Informasi Keuangan Terhadap Abnormal
Return. Dimana Informasi Keuangan diproksikan dengan ROE, ROA, dan
size perusahaan, dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
64
Y : Abnormal Return
a : Konstanta
b : Koefisien Regresi
X1 : Pengungkapan CSR
X2 : ROE
X3 : ROA
X4 : Size Perusahaan
e : Error term
4. Analisis Hipotesis Penelitian
Secara statistik, ketepatan fungsi regresi dapat diukur dari nilai
koefisiensi determinasi (Adjusted R2) dan nilai statistik t. Uji hipotesis
yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan melalui:
a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Uji koefisien determinasi bertujuan untuk melihat seberapa besar
kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat yang dilihat
melalui Adjusted R2
(Ghozali, 2016). Semakin besar angka Adjusted R2
maka semakin baik model yang digunakan untuk menjelaskan
hubungan variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika Adjusted R2
semakin kecil berarti semakin lemah model tersebut untuk
menjelaskan variabilitas dari variabel terikatnya.
65
b. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
significance level 0,05 (a=5%) (Ghozali, 2016).
Uji t dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t
tabel, jika t hitung > dari t tabel maka H0 di tolak atau Ha diterima. Hal
ini ditandai nilai kolom signifikansi akan lebih kecil dari alpha.
Artinya variabel independen mempunyai pengaruh secara parsial
terhadap variabel dependen. Dan sebaliknya jika t hitung < t tabel
maka H0 di terima atau Ha ditolak. Hal ini juga ditandai nilai kolom
signifikansi akan lebih besar dari alpha. Artinya variabel independen
tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.
E. Definisi dan Operasional antar Variabel
Variabel-variabel yang akan diuji dalam penelitian ini terdiri dari
pengungkapan CSR, informasi keuangan yang diproyeksikan dengan ROE,
ROA dan size perusahaan sebagai variabel independen. Sedangkan abnormal
return sebagai variabel dependen. Adapun penjelasan mengenai operasional
dari masing-masing variabel sebagai berikut:
66
1. Pengungkapan CSR (X1)
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa
organisasi, khususnya perusahaan (namun bukan hanya) perusahaan
adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen,
karyawan, pemegang saham, komunitas, dan lingkungan dalam segala
aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial dan
lingkungan. Pengungkapan sosial perusahaan merupakan suatu cara bagi
perusahaan untuk mengkomunikasikan kepada para stakeholder bahwa
perusahaan memberikan perhatian pada pengaruh sosial dan lingkungan
yang ditimbulkan oleh perusahaan.
Variabel ini dapat diukur dengan melihat banyaknya item
pengungkapan sosial yang terdapat dalam laporan tahunan perusahaan.
Jika perusahaan menyajikan pengungkapan sosial diberi skor satu (1),
namun jika tidak menyajikan maka diberi skor nol (0).
Indeks = 𝑛
𝑘 𝑥 100%
Keterangan:
n: Jumlah item pengungkapan yang dipenuhi
k: Jumlah semua item yang mungkin dipenuhi
67
2. Return on Equity (ROE) (X2)
Return on Equity adalah rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham
perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang
perusahaan. Apabila proporsi hutang makin besar maka rasio ini juga
akan semakin besar.
Rasio ini mengukur besarnya tingkat pengembalian modal dari
perusahaan. Rasio ini dihitung dengan rumus membagi laba bersih
dengan modal pemegang saham. Secara matematis ROE dapat
dirumuskan sebagai berikut:
3. Retun on Asset (ROA) (X3)
Return on asset (ROA) adalah rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba berdasarkan tingkat aset yang tertentu
(Hanafi, et al., 2005). ROA dapat dijadikan indikator earning power
perusahaan yang mencerminkan kinerja manajeman dalam menggunakan
seluruh asset yang dimiliki. Tinggi rendahnya Return On Asset (ROA)
tergantung pada pengelolaan asset perusahaan oleh manajemen yang
ROE = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
68
menggambarkan efisiensi dari operasional perusahaan. Semakin tinggi
Return On Asset (ROA) semakin efisien operasional perusahaan.
ROA yang rendah mengindikasikan pendapatan perusahaan yang
rendah terhadap sejumlah asset yang dimilikinya dapat disebabkan oleh
banyaknya asset perusahaan yang menganggur, investasi dalam
persediaan yang terlalu banyak, kelebihan uang kertas, aktiva tetap
beroperasi dibawah normal dan lain-lain.
ROA merupakan rasio antara laba bersih sesudah pajak atau Net
Income After Tax (NIAT) terhadap total asset. Semakin besar ROA
menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena return semakin
besar. Secara matematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:
4. SizePerusahaan (X4)
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan yang
ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, jumlah modal dan jumlah
tenaga. Ukuran ideal skala perusahaan merupakan kemampuan fungsi
perusahaan, fungsi adaptasi, fungsi sentralisasi, fungsi jenis usaha,
dimana bobot ukuran masing-masing perusahaan hanya dapat diukur oleh
perusahaan tersebut (Sasongko, 2010). Ukuran suatu perusahaan dapat
mempengaruhi luas pengungkapan informasi dalam laporan keuangan
ROA = 𝑁𝐼𝐴𝑇
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
69
mereka. Secara umum perusahaan besar akan mengungkapkan informasi
lebih banyak daripada perusahaan kecil.
SIZE = Ln (Total Assets)
5. Abnormal return (Y)
Menurut Hartono (2009) dalam Kastutisari dan Dewi (2014)
abnormal return merupakan salah satu indikator yang dipakai untuk
melihat keadaan pasar yang sedang terjadi. Informasi dapat dikatakan
memiliki nilai bagi investor apabila informasi tersebut memeberikan
reaksi untuk melakukan transaksi di pasar modal. Menurut Hartono
(2009) dalam Anugrawati dan Wahidahwati (2015) abnormal return
adalah selisih antara realized return dan expected return.
Abnormal return akan positif jika return yang didapatkan lebih besar
dari retrun yang diharapkan atau return yang dihitung. Sedangkan
abnormal return akan negatif jika return yang didapat lebih kecil dari
return yang diharapkan atau return yang dihitung. Rumus untuk
menghitung abnormal return:
ARi,t = Ri,t – E (Ri,t)
70
Tabel 3.1
Pengukuran Operasional Variabel Penelitian
Variabel Indikator
Skala
Pengukuran
Pengungkapan
CSR (X1)
Banyaknya item pengungkapan sosial
yang terdapat dalam laporan tahunan
perusahaan. Jika perusahaan
menyajikan pengungkapan sosial
diberi skor satu (1), namun jika tidak
menyajikan maka diberi skor nol (0).
Indeks = 𝑛
𝑘x 100%
Rasio
ROE (X2) 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 Rasio
ROA (X3) 𝑁𝐼𝐴𝑇
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 Rasio
Size Perusahaan
(X4)
Ln (Total asset perusahaan) Rasio
Abnormal Return
(Y)
ARi,t = Ri,t – E (Ri,t) Rasio
Sumber: Diolah dari berbagai sumber
71
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
bersumber dari annual report perusahaan pertambangan dan pertanian yang
listing di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2015
yang diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia pada alamat website
www.idx.co.id.
Penggunaan perusahaan pertambagan dan pertanian ini dikarenakan
perusahaan kategori tersebut merupakan perusahaan ekstraktif (perusahaan
yang kegiatannya mengambil hasil alam secara langsung) dan perusahaan
agraria (perusahaan yang mengolah alam atau lahan) sehingga kemungkinan
untuk menimbulkan kerusakan keseimbangan ekosistem menjadi lebih besar.
Dalam penelitian ini digunakan metode purposive sampling untuk
menentukan sampel. Penelitian secara purposive sampling mengindikasikan
bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian merupakan representasi dari
populasi yang ada serta sesuai dengan tujuan dari penelitian. Pengelolaan data
pada penelitian ini menggunakan fasilitas elektronik dengan menggunakan
SPSS Versi 22 untuk memudahkan pengolahan data sehingga dapat
menjelaskan variabel yang diteliti. Berikut Tabel 4.1 menyajikan perolehan
72
sampel berdasarkan kriteria yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan
penelitian.
Tabel 4.1
Rincian Perolehan Sampel Penelitian
Kriteria Jumlah
Perusahaan pertambangan dan pertanian yang terdaftar di
BEI tahun 2011-2015 64
Perusahaan pertambangan dan pertanian yang tidak
menyajikan laporan keuangan dengan mata uang rupiah (30)
Perusahaan pertambangan dan pertanian yang tidak
mengungkapkan Corporate Social Responsibility (CSR)
dalam laporan tahunan (annual report) selama periode
2011-2015 secara berturut-turut
(8)
Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria 26
Total sampel penelitian selama 5 periode 130 Sumber: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa sampel yang
digunakan dalam penelitian ini berjumlah 130 perusahaan. Sampel tersebut
dipilih karena telah memenuhi kriteria yang ditentukan sesuai dengan
kebutuhan analisis penelitian. Namun, karena terdapat 12 data yang outlier
maka sampel penelitian ini berjumlah 118. Daftar nama perusahaan yang
digunakan dalam penelitian ini yang dijelaskan dalam tabel 4.2 dengan nama
perusahaan sebagai berikut:
73
Tabel 4.2
Sampel Data Penelitian
PERUSAHAAN PERTAMBANGAN PERUSAHAAN PERTANIAN
NO KODE PERUSAHAAN NO KODE PERUSAHAAN
1 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 13 AALI Astra Agro Lestari
Tbk
2 ATPK Bara Jaya Internasional Tbk 14 BISI BISI International Tbk
3 CITA Cita Mineral Investindo Tbk 15 BTEK Bumi Teknokultura
Unggul Tbk
4 CKRA Cakra Mineral Investindo Tbk 16 BWPT Eagle High Plantations
Tbk
5 CTTH Citatah Tbk 17 CPRO Central Proteina Prima
Tbk
6 DKFT Central Omega Resources Tbk 18 GZCO Gozco Plantations Tbk
7 ELSA Elnusa Tbk 19 IIKP Inti Agri Resources
Tbk
8 MITI Mitra Investindo Tbk 20 JAWA Jaya Agra Wattie Tbk
9 PTBA Tambang Batubara Bukti
Asam (Persero) Tbk 21 LSIP
PP London Sumatra
Indonesia Tbk
10 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk 22 SGRO Sampoerna Agro Tbk
11 SMMT Golden Eagle Energy Tbk 23 SIMP Salim Ivomas Pratama
Tbk
12 TINS Timah (Persero) Tbk 24 SMAR Smart Tbk
25 TBLA Tunas Baru Lampung
Tbk
26 UNSP Bakrie Sumatera
Plantations Tbk Sumber: Diolah dari berbagai sumber
74
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan metode di mana semua data yang
berhubungan dengan penelitian dikumpulkan dan dikelompokkan untuk
kemudian dianalisis dan diinterprestasikan secara objektif dengan
membandingkan nilai minimum, nilai maksimum dan rata-rata dari
sampel.
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
pengungkapan CSR, ROE, ROA dan size perusahaan sebagai variabel
independen. Berikut Tabel 4.3 merupakan analisis deskriptif untuk
variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CSR 118 0,011 0,681 0,08643 0,116531
ROE 118 -3,979 0,916 -0,01540 0,562811
ROA 118 -0,721 0,268 0,02974 0,121884
SIZE 118 22,901 31,087 28,74748 1,631873
AR 118 -0,857 0,637 -0,13823 0,287470
Valid N (listwise) 118
Sumber: Output SPSS yang diolah
75
a. Variabel Independen
(1) Pengungkapan CSR
Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa variabel
Pengungkapan CSR (CSR) dengan jumlah sampel (N) 118
memiliki nilai minimum sebesar 0,011 yang diperoleh dari tahun
2011 PT. Bara Jaya Internasional Tbk, PT Golden Eagle Energy
Tbk dan PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. Pada tahun 2012 PT
Cakra Mineral Tbk. Pada tahun 2014 PT Cita Mineral Investindo
Tbk. Lalu, pada tahun 2015 PT Cita Mineral Investindo Tbk dan
PT Radiant Utama Interinsco Tbk. Sedangkan nilai maksimum
0,681 yang diperoleh dari PT Timah (Persero) Tbk pada tahun
2013. Nilai rata-rata (mean) pengungkapan CSR sebesar 0,08643
dan standar deviasi sebesar 0,116531.
(2) Return on Equity
Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa variabel
Return on Equity dengan jumlah sampel (N) 118 memiliki nilai
minimum sebesar -3,979 yang diperoleh dari PT. Central Proteina
Prima Tbk pada tahun 2012. Sedangkan nilai maksimum 0,916
yang diperoleh dari PT Central Proteina Prima Tbk pada tahun
2013. Nilai rata-rata (mean) Return on Equity sebesar -0,01540
dan standar deviasi sebesar 0,562811.
76
(3) Return on Asset
Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa variabel
Return on Asset (ROA) dengan jumlah sampel (N) 118 memiliki
nilai minimum sebesar -0,721 yang diperoleh dari PT Mitra
Investindo Tbk pada tahun 2015. Sedangkan nilai maksimum
0,268 yang diperoleh dari PT Tambang Batubara Bukti Asam
(Persero) Tbk pada tahun 2011. Nilai rata-rata (mean) Return on
Asset sebesar 0,02974 dan standar deviasi sebesar 0,121884.
(4) Size Perusahaan
Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa variabel
Size Perusahaan (SIZE) dengan jumlah sampel (N) 118 memiliki
nilai minimum sebesar 22,901 yang diperoleh dari PT Golden
Eagle Energy Tbk pada tahun 2011. Sedangkan nilai maksimum
31,087 yang diperoleh dari PT Salim Ivomas Pratama Tbk pada
tahun 2015. Nilai rata-rata (mean) Size peruahaan sebesar
28,74748 dan standar deviasi sebesar 1,631873.
b. Variabel Dependen
(1) Abnormal Return
Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa variabel
Abnormal Return (AR) dengan jumlah sampel (N) 118 memiliki
nilai minimum sebesar -0,857 yang diperoleh dari PT PP London
Sumatra Indonesia Tbk pada tahun 2011. Sedangkan nilai
77
maksimum 0,637 yang diperoleh dari PT Golden Eagle Energy
Tbk pada tahun 2013. Nilai rata-rata (mean) Abnormal Return
sebesar -0,13823 dan standar deviasi sebesar 0,287470.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Sebab model regresi yang baik
memiliki data yang berditribusi normal. Ada 2 cara untuk mendeteksi
normalitas data yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk
menguji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan analisis
grafik histogram dan grafik normal plot serta menggunakan uji statistik
dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).
Berikut ini grafik histogram dan grafik normal plot dari hasil
pengujian menggunakan SPSS.
78
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Dengan Histogram Normal
Sumber: Output SPSS yang diolah
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Dengan Grafik Normal Plot
Sumber: Output SPSS yang diolah
79
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa grafik histogram
maupun grafik normal P-Plot memberikan pola distribusi data yang
normal. Pada gambar 4.1 di atas dapat dilihat bahwa residual
terdistribusi secara normal dan berbentuk simetris tidak melenceng ke
kanan atau ke kiri. Selanjutnya pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa
titik-titik menyebar dan berhimpit di sekitar garis diagonal.
Uji normalitas data juga dilakukan melalui uji statistik yaitu uji
Kolmogorov-Smirnov untuk melengkapi uji grafik histogram dan
grafik normal P-Plot dalam mendeteksi normalitas data. Berikut Tabel
4.4 menunjukan hasil dari uji Kolmogorov-Smirnov.
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Dengan Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 118
Normal Parametersa,b
Mean 0,0000000
Std.
Deviation
0,26577875
Most Extreme
Differences
Absolute 0,081
Positive 0,081
Negative -0,058
Test Statistic 0,081
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,054c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Output SPSS yang diolah
80
Asymp. Sig (2-tailed) pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov sebesar
0,054. Nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikannya yaitu 0,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal
atau konsisten dengan uji grafik histogram dan grafik normal P-Plot,
maka model regresi dapat digunakan untuk pengujian berikutnya.
b. Hasil Uji Multikolineritas
Uji Multikolinieritas dilakukan untuk melihat apakah terjadi
korelasi antara variabel bebas atau satu sama lainnya. Jika nilai
Tolerance > 0,1 dan VIF < 10, maka dapat dikatakan tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas. Berikut Tabel 4.5 menunjukan
hasil dari uji multikolinieritas.
Tabel 4.5
Coefficientsa
Sumber: Output SPSS yang diolah
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas di atas dapat dilihat bahwa
variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling berkorelasi, karena
memiliki nilai Tolerance > 0,1 dan VIF < 10. Maka dapat dikatakan
tidak terjadi gejala multikolineritas antar variabel.
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
CSR 0,873 1,146
ROE 0,639 1,564
ROA 0,586 1,708
SIZE 0,781 1,281
81
c. Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi linear antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model
regresi yang baik bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2016).
Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya autokorelasi
adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Nilai Durbin
Watson yang berada diantara nilai du dan 4 - du menunjukkan model
yang tidak terkena masalah autokorelasi. Adapun hasil pengujian
autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin–Watson (DW test) yaitu
sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 ,381a ,145 ,115 ,270442 2,005
a. Predictors: (Constant), SIZE, ROE, CSR, ROA
b. Dependent Variable: AR
Sumber: Output SPSS yang diolah
Uji autokorelasi dengan Durbin Watson menyatakan bahwa
autokorelasi tidak terjadi jika nilai du < d hitung < 4-du, di mana nilai
d hitung berada di antara nilai du dan 4-du. Berdasarkan tabel 4.6 di
82
atas dapat diketahui bahwa hasil uji autokorelasi pada nilai Durbin-
Watson adalah 2,005. Nilai tersebut berada di antara nilai du dan 4-du
dimana nilai d hitung lebih besar dari (du) 1,7702 dan kurang dari (4-
du) 2,2298 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak mengandung
gejala autokorelasi.
d. Hasil Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan
melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu
ZPRED dengan residualnya SRESID. Berikut ini adalah hasil uji
heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik scatterplot.
Gambar 4.3
Uji Heterokedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot
Sumber: Output SPSS yang diolah
83
Dari gambar 4.3 uji heteroskedastisitas menggunakan grafik
scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terjadi
heteroskedastisitas, sehingga model regresi ini layak dipakai untuk
memprediksi Abnormal Return berdasarkan variabel-variabel yang
mempengaruhinya, yaitu pengungkapan Corporate Social
Responsibility, Return on Equity, Return on Asset, Size perusahaan.
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan model analisis regresi berganda. Menurut Ghozali (2016)
regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh lebih dari satu
variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Dalam penelitian ini
pengujian hipotesis dilakukan dengan melakukan uji koefisien
determinasi (R2) dan uji signifikasi parameter individual (uji statistik t).
a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Pada penelitian ini, pengujian koefisien determinasi (Adjusted R2)
dilakukan untuk mengukur variabel independen yaitu variabel
pengungkapan CSR, ROE, ROA dan size perusahaan dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Adapun hasil uji koefisien
determinasi dapat dilihat dalam Tabel 4.7.
84
Tabel 4.7
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 0,381a 0,145 0,115 0,270442
Sumber: Output SPSS yang diolah
Dari tabel 4.7 diatas diketahui bahwa nilai R Square adalah
sebesar 0,115. Hal ini berarti bahwa sebesar 11,5% variabel dependen
atau abnormal return dipengaruhi oleh variabel independen yaitu
pengungkapan CSR, ROE, ROA, size perusahaan sedangkan sisanya
yaitu sebesar 88,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
dimasukkan ke dalam penelitian ini seperti debt to equity ratio, debt
to asset ratio dan price to book value.
b. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Tabel 4.8
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,671 0,490 3,409 0,001
CSR -0,253 0,230 -0,103 -1,103 0,272
ROE -0,030 0,056 -0,058 -0,534 0,595
ROA 0,423 0,268 0,179 1,578 0,117
SIZE -0,063 0,017 -0,355 -3,611 0,000
a. Dependent Variabel: AR
Sumber: Output SPSS yang diolah
85
Berdasarkan tabel 4.8 maka model persamaan regresi berganda
yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
AR : Abnormal Return
CSR : Pengungkapan Corporate Social Responsibility
ROE : Return on Equity
ROA : Return on Asset
SIZE : Size Perusahaan
e : error
1) Pengaruh Pengungkapan CSR (CSR) Terhadap Abnormal
Return
Tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa pengungkapan CSR
(CSR) memiliki nilai thitung -1,103 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,272. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat
signifikansinya di atas 0,05. Dengan demikian hipotesis pertama
(H1) ditolak, artinya pengungkapan CSR tidak berpengaruh
terhadap Abnormal Return. Penelitian ini membuktikan bahwa
banyaknya pengungkapan CSR yang diungkapkan tidak
meningkatkan nilai Abnormal Return yang didapatkan oleh
perusahaan.
AR: 1,671-0,253CSR-0,030ROE+0,423ROA-0,063SIZE+e
86
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Kastutisari dan Dewi (2014), Vijaya (2012), Dahlia
dan Siregar (2008), Takeda dan Tomozawa (2008). Namun, hasil
penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Augrawati dan Wahidahwati (2015), Cheng dan Christiawan
(2011), Nuzula dan Kato (2011) yang menyatakan bahwa
pengungkapan CSR dapat berpengaruh terhadap abnormal return.
Menurut Anugrawati dan Wahidahwati (2015) Hal ini dikarenakan
pengungkpan tanggung jawab sosial perusahaan dapat
menimbulkan image yang baik atau memiliki reputasi yang baik di
mata stakeholder. Hal ini membuat investor dapat menilai bahwa
perusahaan mempunyai kinerja yang baik sehingga mendorong
investor untuk menginvestasikan modalnya pada perusahaan yang
memiliki kinerja yang baik.
Dalam penelitian ini mencerminkan terdapat beberapa hal
yang diduga menjadi alasan mengapa pengungkapan CSR tidak
berpengaruh signifikan terhadap abnormal return seperti yang
dinyatakan oleh Kastutisari dan Dewi (2014) bahwa
pengungkapan CSR ternyata bukanlah variabel yang
mempengaruhi abnormal return. Investor kurang menaruh
perhatian terhadap aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan
dalam memutuskan untuk berinvestasi.
87
Tinggi rendahnya pengungkapan CSR ternyata tidak
dipergunakan investor dalam mempertimbangkan keputusannya
dalam berinvestasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengungkapan CSR dalam annual report tidak mampu dijadikan
sinyal oleh perusahaan ketika menarik minat investor untuk
menanamkan dana pada saham perusahaan. Investor tidak bereaksi
ketika hanya melihat perusahaan mengimplementasikan CSR.
Sinyal yang diberikan oleh perusahaan dengan mencoba untuk
memberikan suatu informasi atas implementasi CSR yang telah
dilakukan oleh perusahaan, ternyata tidak mampu dijadikan sinyal
positif dalam menarik minat investor untuk berinvestasi.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, tingkat pengungkapan
CSR perusahaan dalam laporan tahunan masih sangat rendah.
Perusahaan masih menggunakan struktur pengungkapan CSR
yang masih sederhana. sehingga banyak perusahaan yang
melaporkan informasi lingkungan dan tanggung jawab sosialnya
hanya sebagai bagian dari laporan tahunan, dan bukan dalam
bentuk sustainability report. Terbukti bahwa rata-rata
pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan pada sampel
penelitian memiliki skor di bawah 10 persen. Hal ini menandakan
rendahnya motivasi perusahaan dalam mengungkapkan CSR.
88
Menurut Dahlia dan Siregar (2008) tidak berpengaruhnya
pengungkapan CSR terhadap abnormal return kemungkinan
disebabkan karena: (1) kebanyakan investor memiliki persepsi
yang rendah terhadap hal pengungkapan CSR, (2) kualitas
pengungkapan CSR tidak mudah untuk diukur; umumnya
perusahaan melakukan pengungkapan CSR hanya sebagai bagian
dari iklan (3) kebanyakan investor berorientasi pada kinerja jangka
pendek, sedangkan CSR dianggap berpengaruh pada kinerja
jangka menengah dan jangka panjang.
2) Pengaruh Return on Equity (ROE) Terhadap Abnormal Return
Hasil uji t untuk variabel Return on Equity (ROE) memiliki
thitung negatif sebesar -0,0534 dengan tingkat signifikansi sebesar
0,595. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya di
atas 0,05. Dengan demikian hipotesis kedua (H2) ditolak, artinya
Retun on Equity tidak berpengaruh terhadap Abnormal Return.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Anugrawati dan Wahidahwati (2015), Faizah dan
Priyadi (2014), Susilowati dan Turyanto (2011). Tetapi, hasil
penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Amalia, dkk. (2014), Kastutisari dan Dewi (2014), Cheng dan
Christiawan (2011) yang menyatakan bahwa ROE memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap abnormal return. Menurut
89
Kastutisari dan Dewi (2014) bahwa ROE merupakan salah satu
informasi yang akan dipertimbangkan oleh investor dalam
pengambilan keputusan. Adanya ROE yang tinggi, akan
menunjukkan bahwa efisiensi manajemen dalam mengelola modal
terbilang tinggi, sehingga investor memiliki kepercayaan dan
kepastian mengenai prospek perusahaan di masa mendatang.
Dalam penelitian ini mencerminkan bahwa terdapat beberapa
hal yang diduga menjadi alasan mengapa Return on Equity tidak
berpengaruh signifikan terhadap abnormal return seperti yang
dinyatakan oleh Faizah dan Priyadi (2014) bahwa informasi ROE
kurang informatif bagi investor dalam mengestimasi return. Pasar
tidak merespon ROE sebagai informasi yang bisa mengubah
keyakinan investor sehingga tidak dapat mempengaruhi return
saham yang pada akhirnya tidak berpengaruh terhadap abnormal
return.
3) Pengaruh Return on Asset (ROA) Terhadap Abnormal Return
Variabel Return on Asset (ROA) memiliki thitung positif
sebesar 1,578 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,117. Hal
tersebut menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya di atas 0,05. .
Dengan demikian hipotesis ketiga (H3) ditolak, artinya Retun on
Asset tidak berpengaruh terhadap Abnormal Return.
90
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Apriliastuti dan Andayani (2015), Susilowati dan
Turyanto (2011) yang menyatakan bahwa ROA tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap abnormal return. Namun, hasil
penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Safira dan Riduwan (2015), Tjiasmanto dan Juniarti (2015),
Syauta dan Widjaja (2009) yang menyatakan bahwa ROA
berpengaruh signifikan terhadap abnomal return. Menurut Safira
dan Riduwan (2015) menujukkan jika semakin tinggi rasio ROA
maka semakin baik produktivitas aset dalam memperoleh laba.
Hal ini akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor
karena tingkat pengembalian akan semakin besar. Hal ini juga
berdampak pada abnormal return yang akan didapatkan oleh
perusahan.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ROA yang tinggi
belum menjamin bahwa nilai abnormal return juga akan tinggi.
Sebaliknya nilai ROA yang rendah belum tentu nilai abnormal
return juga menjadi rendah. Sehingga informasi ROA kurang
informatif bagi investor dalam mengestimasi return. Pasar tidak
merespon ROA sebagai informasi yang bisa mengubah keyakinan
investor sehingga tidak dapat mempengaruhi return saham yang
pada akhirnya tidak berpengaruh terhadap abnormal return.
91
Return On Asset (ROA) hanya jadi tolak ukur kinerja dari
sebuah perusahaan, bukan dijadikan patokan untuk investor dalam
menanamkan modalnya. Return On Asset (ROA) akan menarik
investor jika aset perusahaan dikelola dengan baik oleh
manajemen. Dalam penelitian ini, para investor tidak mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan tingkat pendapatan, aset maupun modal saham
tertentu saja. Tetapi para investor juga mempertimbangkan hal-hal
lain seperti keuntungan yang akan diperoleh untuk setiap lembar
saham yang dimilikinya, besar hutang dan kemampuan modal
sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh
kewajibannya. Sehingga Return On Asset (ROA) tidak akan
mempengaruhi abnormal return.
4) Pengaruh Size Perusahaan (SIZE) Terhadap Abnormal Return
Variabel Size perusahaan (SIZE) memiliki thitung negatif
sebesar -3,611 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal
tersebut menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya di bawah
0,05. Dengan demikian hipotesis keempat (H4) diterima, artinya
Size perusahaan berpengaruh terhadap Abnormal Return.
Penelitian ini juga menunjukkan arah negatif, artinya semakin
besar Size perusahaan maka semakin rendahnya tingkat Abnormal
Return.
92
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Zaylani dan Asyik (2015), Octavianus (2013),
Djam’an, dkk (2011) yang menyatakan bahwa size perusahaan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap abnormal return.
Tetapi, hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Setiyono dan Amanah (2016), Apriliastuti dan
Andayani (2015), Nelvianti (2013) yang menyatakan bahwa size
perusahaan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap
abnormal return. Menurut Nelvianty (2013) menunjukkan bahwa
investor menganggap informasi ukuran perusahaan tidak cukup
informatif sebagai alat ukur kinerja perusahaan. Selain itu, size
perusahaan tidak terlalu diperhatikan karena investor lebih tertarik
untuk melihat variabel – variabel yang langsung terkait dengan
laba atau keuntungan suatu perusahaan.
Dalam penelitian ini ukuran perusahaan merupakan salah satu
tolak ukur yang menunjukan besar kecilnya perusahaan adalah
ukuran aset dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang mempunyai
total aset yang besar menunjukan perusahaan tersebut telah
mencapai kemapanan (Zaylani dan Asyik, 2015).
Hasil penelitian ini juga menunjukkan terdapat arah negatif
pada hubungan antara size perusahaan dengan abnormal return.
Artinya semakin besar ukuran perusahaan maka semakin kecil
93
abnormal return yang didapat oleh perusahaan. Hal ini bisa dilihat
pada tabel 4.8 yaitu rata-rata size perusahaan dari tahun 2011-2015
mengalami kenaikan. Namun, rata-rata abnormal return dari tahun
2011-2015 cenderung mengalami penurunan.
Tabel 4.9
Rata-rata Size dan Abnormal Return
Tahun Rata-rata Size Perusahaan
Rata-rata Abnormal Return
2011 28,2746 0,0635
2012 28,5471 -0,1886
2013 28,7845 0,0654
2014 28,9049 -0,0838
2015 28,9956 -0,1718 Sumber: Data sekunder diolah
94
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pengungkapan CSR, ROE, ROA, dan size perusahaan terhadap pengungkapan
abnormal return. Sampel penelitian ini adalah perusahaan pertambagan dan
perusahaan pertanian yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode
tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini berjumlah 130 perusahaan. Namun, karena terdapat 12 data
yang outlier maka sampel penelitian ini berjumlah 118..
Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang
telah dilakukan terhadap permasalahan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Variabel pengungkapan CSR tidak berpengaruh terhadap variabel
abnormal return. Hal ini sejalan dengan penelitian Kastutisari dan Dewi
(2014), Vijaya (2012), Dahlia dan Siregar (2008), Takeda dan Tomozawa
(2008). Namun, tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Augrawati dan Wahidahwati (2015), Cheng dan Christiawan (2011),
Nuzula dan Kato (2011).
2. Variabel Return on Equity tidak berpengaruh terhadap variabel abnormal
return. Hal ini sejalan dengan penelitian Anugrawati dan Wahidahwati
95
(2015), Faizah dan Priyadi (2014), Susilowati dan Turyanto (2011).
Namun, tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Amalia, dkk.
(2014), Kastutisari dan Dewi (2014), Cheng dan Christiawan (2011).
3. Variabel Return on Asset tidak berpengaruh terhadap variabel abnormal
return. Hal ini sejalan dengan penelitian Apriliastuti dan Andayani (2015),
Susilowati dan Turyanto (2011). Namun, tidak sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Safira dan Riduwan (2015), Tjiasmanto dan Juniarti
(2015), Syauta dan Widjaja (2009).
4. Variabel Size perusahaan berpengaruh negatif terhadap variabel abnormal
return. Hal ini sejalan dengan penelitian Zaylani dan Asyik (2015),
Octavianus (2013), Djam’an, dkk (2011). Namun, tidak sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Setiyono dan Amanah (2016), Apriliastuti
dan Andayani (2015), Nelvianti (2013).
B. Saran
Saran-saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya, adalah :
1. Untuk penelitian selanjutnya, interval periode penelitian agar ditambah
melebihi interval tahun dalam penelitian ini sehingga akan
memberikan gambaran hasil yang lebih mendekati kondisi yang
sebenarnya.
96
2. Untuk penelitian selanjutnya, mempertimbangkan menggunakan
variabel lain yang mempengaruhi abnormal return di luar variabel
yang digunakan dalam penelitian ini seperti penerapan good corporate
governance, nilai perusahaan, leverage.
97
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Lidya dan Ferlysia Kianto. “Pengaruh Informasi Laba Akuntansi Terhadap
Abnormal Return Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks LQ45”.
Jurnal Akuntansi 4 Universitas Maranatha, 2012.
Amalia, Rita, Muhammad Arfan dan M. Shabri. “Pengaruh Laba, Pengungkapan
Corporate Social Responsibiity, Dan Profitabilitas Terhadap Abnormal Return
Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia)”.
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Vol.3 No.1, 2014.
Anugrawati, Mirna Arsita, dan Wahidahwati. "Pengaruh Pengungkapan Corporate
Social Responsibility dan Informasi Keuangan Terhadap Abnormal
return.",Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi 4, No. 6, 2015.
Apriliastuti dan Andayani. “Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Reaksi Investor”, Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi 4, No. 12, 2015.
Ariani, Azisha Dwita, Topowijono, Sri Sulasmiyati. “Analisis Perbedaan Abnormal
Return dan Likuiditas Saham Sebelum Dan Sesudah Right Issue (Studi Pada
Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-
2015)”, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 33, No. 2, 2016.
Cheng, Megawati, dan Yulius Jogi Christiawan. "Pengaruh Pengungkapan
Corporate Social Responsibility Terhadap Abnormal return.",Jurnal Akuntansi
dan Keuangan 13, no. 1, 2011.
CSR Indonesia. Aroma Teri Teluk Buli Hilang Ditelan Tambang Nikel. Februari 23,
2016. http://csrindonesia.com/aroma-teri-teluk-buli-hilang-ditelan-tambang-
nikel/ (accessed Mei 12, 2016).
Dahlia, Lely dan V.S Siregar. “Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap
Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa
Efek Indonesia pada Tahun 2005 dan 2006). Simposium Nasional Akuntansi
XI. Pontianak, 2008.
Djam’an, Nurhidayah, Gagaring Pagalung, Tawakkal. “Pengaruh Informasi Laporan
Arus Kas, Laba dan Ukuran Perusahaan terhadap Abnormal Return Saham”.
Jurnal Riset akuntansi Indonesia, 2011.
98
Faizah, dan Maswar Patuh Priyadi. "Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility dan Informasi Keuangan Terhadap Abnormal return.",Jurnal
Ilmu & Akuntansi3, no. 2, 2014.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23”,
Edisi Kedelapan. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2016.
Global Reporting Initiative. “Sustainability Reporting”
https://www.globalreporting.org/information/sustainability-reporting/Pages/gri-
standards.aspx (diakses Februari 3, 2017).
Hartono, dan Raymundus Parulian Sihotang. "Analisis Hubungan Profitabilitas
Dengan Pergerakan Harga Saham Pada Sektor Usaha Perbankan di Bursa
Efek Indonesia.", Journal of Applied Finance and Accounting2, no. 2, 2009.
Iryanie, Emy, “Komitmen Stakeholder Perusahaan Terhadap Kinerja Sosial dan
Kinerja Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia)”, Tesis Universitas Diponegoro Semarang, 2009.
Jogiyanto. “Teori Portofolio dan Analisis Investasi.”, Edisi Ketiga. Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta, 2003.
Kastutisari, Savitri dan Nurul Hasna Uswati Dewi. “Pengaruh Pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Abnormal Returun”, Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Vol.03, No.02, 2014.
Mar'ati, Fudji Sri. "Pengaruh Firm Size Terhadap Return Saham Pada Perusahaan
Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-
2009.",Among Makarti 6, no. 12, 2013.
Martani, D., Mulyono, dan R. Khairurizka. "The Effect of Financial Ratios, Firm Size,
and Cash Flow From Operating Activities in The Interim Report to The Stock
Return.",Chinese Business Review 8, no. 6, 2009.
Messwati, Elok D. 70 “Persen Kerusakan Lingkungan Akibat Operasi Tambang.”,
September 28, 2012, dari
http://regional.kompas.com/read/2012/09/28/17313375/70.persen.kerusakan.lin
gkungan.akibat.operasi.tambang (diakses Mei 5, 2016).
Meythi. "Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham dengan Persistensi
Laba sebagai Variabel Intervening.", Bandung: Universitas Kristen Maranatha,
2002.
99
Nelvianti, “Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas, Laba, Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Akuntansi Universitas Negeri
Padang, Vol. 1, No. 2, 2013.
Nuzula, Nila Firdausi dan Masanori Kato. "Do Japanese Capital Markets Respond to
The Publication of Corporate Social Responsibility Reports?", Journal of
Accounting, Finance and Economics, Vol.1, no.1, 2011.
Octavianus, Daniel. “Analisis Karakteristik Idiosyncratic Risk Pada Abnormal Return
Saham Berdasarkan Capital Asset Pricing Model”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Manajemen Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, 2013.
Prastowo, Dwi, dan Rifky Yulianty. “Analisis Laporan Keuangan Konsep dan
Aplikasi.”, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005.
Priharyanto, Budi. “Analisis Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover, Debt To
Equity Ratio, Dan Size Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Food
And Beverage dan Perusahaan Consumer Goods Yang Listed Di Bei Periode
Tahun 2005-2007)”, Tesis Universitas Dinopegoro, 2009.
Rosida, Alisa dan Astri Fitria. “Pengaruh Kinerja Keuangan dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Reaksi Investor”, Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol. 4, no. 8,
2015.
Safira, Zhara dan Akhmad Riduwan. “Pengaruh Corporate Social Responsibility dan
Kinerja Keuangan Pada Harga Saham”, Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi, Vol. 4
No. 6, 2015.
Sari, Henny Retno, dan Yazid Yud Padmono. "Pengaruh Pengungkapan Corporate
Social Responsibility (CSR) dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas.",
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi 3, no. 7, 2014.
Sasongko, Totok. "Implikasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor, dan Size
Perusahaan Terhadap Expected Return Saham.", Jurnal Keuangan dan
Perbankan14, no. 1, 2010.
Setiyono, Erik dan Lailatul Amanah, “Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Return Saham”, Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol.5,
No.5, 2016.
Susilowati, Yeye dan Tri Turyanto. “Reaksi Signal Rasio Profitabilitas Dan Rasio
Solvabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan”, Dinamika Keuangan dan
Perbankan, Vol. 3 No. 1, 2011.
100
Suwardjono. “Teori Akuntansi.” Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE, 2008.
Syahaditina, Rika. "Pengaruh Earning Per Share, Return on Asset, Debt to Equity
Ratio, dan Price to Book Value Terhadap Abnormal return.", Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan 2, no. 18, 2014.
Syauta, Risky Chistian, dan Indra Widjaja. "Analisis Pengaruh Rasio ROA, LDR,
NIM dan NPL Terhadap Abnormal return Saham Perbankan Di Indonesia
Pada Periode Sekitar Pengumuman Subprime Mortgage.", Journal of Applied
Finance and Accounting1, no. 2, 2009.
Takeda, Fumiko dan Takanori Tomozawa. “A change in market responses to the
environmental management ranking in Japan”, Ecological Economics 67, 2008.
Tjiasmanto, Vannetia Mutiara dan Juniarti. “Pengaruh Pengungkapan Corporate
Social Responsibility Terhadap Respon Investor Dalam Sektor Aneka Industri”,
Business Accounting Review, Vol.3 No.1, 2015.
Vijaya, Diota Prameswari. “Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan Terhadap Aktivitas Volume Perdagangan dan Harga Saham (Studi
Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)”, Jurnal Ilmiah
Akuntansi dan Humanika. Vol.1. No.2, 2012.
Widodo, Rissa Marina. “Analisis Urgensi Implementasi Corporate Social
Responsibility”, Iqtishadia, Vol. 7, No. 2, 2014.
Yuliana, Dinnul Alfian Akbar, dan Rini Aprilia. " Pengaruh Struktur Modal Dan
Return On Equity (ROE) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor
Pertanian Di Bursa Efek Indonesia (Perusahaan yang Terdaftar Di BEI)”,
STIE MDP, 2013.
Zaylani, Ahmad dan Nur Fadrih Asyik. “Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Reaksi Pasar”, Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi. Vol.4
No.9, 2015.
101
102
TAHUN KODE CSR ROE ROA SIZE AR
2011
ANTM 0,1319 0,1790 0,1268 30,3524 -0,3708
ATPK 0,0110 -0,6434 -0,2226 25,4387 -0,1443
CITA 0,0220 0,2563 0,1414 28,2466 -0,0320
CKRA 0,0110 0,0413 0,0410 27,7975 2,1657
CTTH 0,0330 0,0121 0,0042 26,1089 -0,0459
DKFT 0,0220 0,1532 0,1364 27,8944 1,8044
ELSA 0,0549 -0,0158 -0,0069 29,1103 -0,3243
MITI 0,0440 0,4375 0,2329 25,4937 -0,0875
PTBA 0,0330 0,3782 0,2684 30,0740 -0,2760
RUIS 0,0330 0,0153 0,0033 27,6168 0,0680
SMMT 0,0110 0,0886 -0,1770 22,9005 -0,0320
TINS 0,4945 0,1951 0,1365 29,5135 -0,4247
AALI 0,0549 0,2965 0,2448 29,9538 0,2407
BISI 0,0220 0,1158 0,0976 28,0488 -0,5454
BTEK 0,0110 -0,0526 -0,0437 25,1742 0,3966
BWPT 0,0659 0,2247 0,0893 28,9089 -0,1638
CPRO 0,0220 -3,7299 -0,2883 29,5858 -0,0320
GZCO 0,0220 0,1115 0,0593 28,6729 -0,4157
IIKP 0,0440 -0,0611 -0,0609 26,6697 1,0660
JAWA 0,0549 0,1634 0,0955 28,2950 -0,3534
LSIP 0,0440 0,2914 0,2505 29,5467 -0,8569
SGRO 0,0549 0,2199 0,1611 28,8580 -0,0950
SIMP 0,0549 0,0883 0,0883 30,8701 -0,2443
SMAR 0,0440 0,2434 0,1213 30,3204 0,2480
TBLA 0,0330 0,2620 0,0992 29,0767 0,4070
UNSP 0,1538 0,0823 0,0378 30,6118 -0,3012
2012
ANTM 0,1538 0,2332 0,1519 30,6121 -0,3393
ATPK 0,0440 -0,3820 -0,1110 25,7394 -0,3523
CITA 0,0220 0,2083 0,1200 28,3083 -0,1294
CKRA 0,0110 -0,0034 -0,0033 27,8243 -0,1840
CTTH 0,0220 0,0350 0,0106 26,2895 -0,3125
DKFT 0,0549 0,2189 0,1976 28,0600 -0,8634
ELSA 0,1429 0,0664 0,0316 29,0884 -0,3773
MITI 0,0220 0,2330 0,1487 25,7241 0,4980
PTBA 0,0549 0,3421 0,2286 30,1749 -0,2591
RUIS 0,0330 0,1219 0,0246 27,7936 -0,2431
SMMT 0,0220 0,0321 0,0298 26,8974 0,5372
103
TINS 0,6484 0,0947 0,0707 29,4395 -0,2073
AALI 0,0989 0,2691 0,2029 30,1503 -0,2216
BISI 0,0220 0,0938 0,0815 28,0932 -0,2613
BTEK 0,0330 0,0142 0,0094 25,4123 -0,1394
BWPT 0,0440 0,1574 0,0534 29,2229 0,1027
CPRO 0,0220 -3,9785 -0,0612 29,5952 -0,1294
GZCO 0,0220 0,0615 0,0309 28,7903 -0,3747
IIKP 0,0440 -0,0418 -0,0394 26,6823 0,2164
JAWA 0,0659 0,1227 0,0686 28,4378 -0,1294
LSIP 0,0659 0,1776 0,1477 29,6528 -0,1072
SGRO 0,1099 0,1261 0,0813 29,0512 -0,2891
SIMP 0,0659 0,0942 0,0571 30,9110 -0,1294
SMAR 0,1319 0,2408 0,1325 30,4190 -0,1060
TBLA 0,0330 0,1385 0,0469 29,2792 -0,2989
UNSP 0,1538 -0,1349 -0,0562 30,5746 -0,8031
2013
ANTM 0,1538 0,0320 0,0187 30,7159 -0,1386
ATPK 0,0220 0,0116 0,0088 28,0294 1,1029
CITA 0,0220 0,3273 0,1820 28,9591 0,0098
CKRA 0,0220 0,0002 0,0002 27,8092 -0,1632
CTTH 0,0440 0,0061 0,0015 26,5131 0,1133
DKFT 0,0549 0,2321 0,2114 28,0980 -0,0745
ELSA 0,0659 0,1062 0,0555 29,1060 0,9174
MITI 0,0549 0,1972 0,1401 25,7795 -0,0865
PTBA 0,1209 0,2455 0,1588 30,0887 -0,3147
RUIS 0,0220 0,1132 0,0232 27,8763 -0,0055
SMMT 0,0659 0,0417 0,0309 27,1637 0,6374
TINS 0,6813 0,1053 0,0653 29,6958 0,0488
AALI 0,0989 0,1853 0,1272 30,3366 0,2840
BISI 0,0330 0,0861 0,0742 28,1691 -0,2813
BTEK 0,0330 0,0277 0,0062 26,6363 0,5452
BWPT 0,0330 0,0832 0,0293 29,4556 -0,0264
CPRO 0,0330 0,9162 0,1669 29,6022 -0,0468
GZCO 0,0220 -0,0638 -0,0299 28,7945 -0,4402
IIKP 0,0440 -0,0531 -0,0504 26,6258 0,5376
JAWA 0,0659 0,0550 0,0263 28,6090 0,0098
LSIP 0,0659 0,1162 0,0964 29,7073 -0,1510
SGRO 0,1099 0,0446 0,0267 29,1379 -0,1902
SIMP 0,0879 0,0394 0,0226 30,9655 -0,3119
104
SMAR 0,1319 0,1377 0,0486 30,5423 0,2083
TBLA 0,0330 0,0481 0,0139 29,4576 -0,0310
UNSP 0,1758 -0,5684 -0,1536 30,5222 -0,4525
2014
ANTM 0,1538 -0,0650 -0,0352 30,7241 -0,2458
ATPK 0,0440 0,0451 0,0295 28,2165 -0,4488
CITA 0,0110 -0,2339 -0,1379 28,6571 -0,2229
CKRA 0,0220 -0,3253 -0,3198 27,6282 -0,2973
CTTH 0,0330 0,0126 0,0028 26,6260 -0,1760
DKFT 0,0549 -0,0407 -0,0388 27,8063 -0,1782
ELSA 0,4945 0,1619 0,0985 29,0769 0,8528
MITI 0,0440 0,0278 0,0210 26,6168 1,2438
PTBA 0,1209 0,2329 0,1363 30,3265 0,0026
RUIS 0,0220 0,1794 0,0441 27,8654 -0,0927
SMMT 0,0659 -0,0076 -0,0048 27,3094 -0,9204
TINS 0,4066 0,1138 0,0654 29,9085 -0,4542
AALI 0,0989 0,2214 0,1412 30,5519 -0,2568
BISI 0,0330 0,1030 0,0883 28,2575 0,1878
BTEK 0,0220 -0,0587 -0,0104 26,8155 -0,3940
BWPT 0,0549 0,0280 0,0119 30,4271 -0,9222
CPRO 0,0330 -0,4249 -0,0550 29,5892 0,8371
GZCO 0,0330 0,0328 0,0158 28,8043 0,0044
IIKP 0,0440 -0,0354 -0,0338 26,5838 0,2953
JAWA 0,0659 0,0393 0,0169 28,7502 -0,2282
LSIP 0,0659 0,1270 0,1059 29,7892 -0,2436
SGRO 0,1099 0,1160 0,0640 29,3297 -0,1729
SIMP 0,0879 0,0660 0,0358 31,0649 -0,3191
SMAR 0,1648 0,1856 0,0693 30,6894 -0,1911
TBLA 0,0549 0,1771 0,0596 29,6228 0,3835
UNSP 0,1978 -0,1647 -0,0392 30,4899 -0,2229
2015
ANTM 0,1429 -0,0787 -0,0475 31,0440 -0,5839
ATPK 0,0220 -0,1600 -0,0911 28,2039 0,0495
CITA 0,0110 -0,2641 -0,1220 28,6592 0,1213
CKRA 0,0220 -0,0580 -0,0556 27,6135 -0,6275
CTTH 0,0440 0,0067 0,0032 27,1296 -0,0429
DKFT 0,0549 -0,0250 -0,0239 27,9407 0,1213
ELSA 0,4835 0,1441 0,0862 29,1143 -0,5181
MITI 0,0330 -1,6189 -0,7213 26,2404 -0,2084
PTBA 0,1209 0,2193 0,1206 30,4580 -0,5167
105
RUIS 0,0110 0,1220 0,0378 27,7188 0,1121
SMMT 0,0549 -0,1518 -0,0850 27,2924 -0,7829
TINS 0,5165 0,0189 0,0109 29,8588 -0,4681
AALI 0,0659 0,0595 0,0323 30,6996 -0,2251
BISI 0,0330 0,1454 0,1233 28,3926 0,8301
BTEK 0,0220 0,0034 0,0005 26,9286 0,5499
BWPT 0,0330 -0,0273 -0,0103 30,5023 -0,5337
CPRO 0,0330 -0,6066 -0,1323 29,8378 -0,3933
GZCO 0,0220 -0,0119 -0,0064 29,2332 -0,1750
IIKP 0,0440 -0,0506 -0,0486 26,5284 0,2216
JAWA 0,0659 -0,0091 -0,0035 28,8454 -0,2967
LSIP 0,0879 0,0849 0,0704 29,8113 -0,1803
SGRO 0,1099 0,0749 0,0351 29,6182 -0,0692
SIMP 0,0879 0,0212 0,0115 31,0872 -0,4078
SMAR 0,1648 -0,0506 -0,0161 30,8073 -0,3602
TBLA 0,0989 0,0698 0,0216 29,8593 -0,2032
UNSP 0,1978 -0,1538 -0,0306 30,4599 0,1213
106
TAHUN 2011
No KODE ANTM ATPK CITA CKRA CTTH DKFT ELSA MITI PTBA RUIS SMMT TINS AALI BISI BTEK BWPT CPRO GZCO IIKP JAWA LSIP SGRO SIMP SMAR TBLA UNSP
GRI
1 EC1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1
2 EC2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 EC3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
4 EC4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 EC5 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
6 EC6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 EC7 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
8 EC8 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 EC9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 EN1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 EN2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 EN3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 EN4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 EN5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 EN6 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
16 EN7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 EN8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 EN9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 EN10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 EN11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 EN12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 EN13 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
23 EN14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
107
24 EN15 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 EN16 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 EN17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 EN18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 EN19 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
29 EN20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 EN21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 EN22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 EN23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
33 EN24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
34 EN25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
35 EN26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 EN27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
37 EN28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38 EN29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 EN30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
40 EN31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
41 EN32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
42 EN33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
43 EN34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
44 LA1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1
45 LA2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
46 LA3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
47 LA4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
48 LA5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
49 LA6 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
108
50 LA7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
51 LA8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
52 LA9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
53 LA10 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
54 LA11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
55 LA12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
56 LA13 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
57 LA14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
58 LA15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
59 LA16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
60 HR1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
61 HR2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
62 HR3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
63 HR4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
64 HR5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
65 HR6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
66 HR7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
67 HR8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
68 HR9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
69 HR10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
70 HR11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
71 HR12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
72 SO1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
73 SO2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
74 SO3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
75 SO4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
109
76 SO5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
77 SO6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
78 SO7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
79 SO8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
80 SO9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
81 SO10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
82 SO11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
83 PR1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
84 PR2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
85 PR3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
86 PR4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
87 PR5 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
88 PR6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
89 PR7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
90 PR8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
91 PR9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 12 1 2 1 3 2 5 4 3 3 1 45 5 2 1 6 2 2 4 5 4 5 5 4 3 14
INDEKS CSR 0,13 0,01 0,02 0,01 0,03 0,02 0,1 0,04 0,03 0,03 0,01 0,5 0,1 0,02 0,01 0,07 0,02 0,02 0,04 0,05 0,04 0,05 0,1 0,04 0,03 0,15
110
TAHUN 2012
No KODE ANTM ATPK CITA CKRA CTTH DKFT ELSA MITI PTBA RUIS SMMT TINS AALI BISI BTEK BWPT CPRO GZCO IIKP JAWA LSIP SGRO SIMP SMAR TBLA UNSP
GRI
1 EC1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1
2 EC2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 EC3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
4 EC4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 EC5 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1
6 EC6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 EC7 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
8 EC8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 EC9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 EN1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 EN2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 EN3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 EN4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 EN5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 EN6 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
16 EN7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 EN8 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 EN9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 EN10 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 EN11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 EN12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 EN13 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
23 EN14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
111
24 EN15 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 EN16 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 EN17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 EN18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 EN19 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
29 EN20 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 EN21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 EN22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 EN23 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
33 EN24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
34 EN25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
35 EN26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 EN27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
37 EN28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38 EN29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 EN30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
40 EN31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
41 EN32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
42 EN33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
43 EN34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
44 LA1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
45 LA2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
46 LA3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
47 LA4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
48 LA5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
49 LA6 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
112
50 LA7 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
51 LA8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
52 LA9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
53 LA10 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
54 LA11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
55 LA12 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
56 LA13 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
57 LA14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
58 LA15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
59 LA16 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
60 HR1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
61 HR2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
62 HR3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
63 HR4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
64 HR5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
65 HR6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
66 HR7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
67 HR8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
68 HR9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
69 HR10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
70 HR11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
71 HR12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
72 SO1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
73 SO2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
74 SO3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
75 SO4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
113
76 SO5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
77 SO6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
78 SO7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
79 SO8 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
80 SO9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
81 SO10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
82 SO11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
83 PR1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
84 PR2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
85 PR3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
86 PR4 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
87 PR5 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
88 PR6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
89 PR7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
90 PR8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
91 PR9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 14 4 2 1 2 5 13 2 5 3 2 59 9 2 3 4 2 2 4 6 6 10 6 12 3 14
INDEKS CSR 0,15 0,04 0,02 0,01 0,02 0,1 0,1 0,02 0,1 0,03 0,02 0,6 0,1 0,02 0,03 0,04 0,02 0,02 0,04 0,07 0,1 0,11 0,1 0,13 0,03 0,2
114
TAHUN 2013
No KODE ANTM ATPK CITA CKRA CTTH DKFT ELSA MITI PTBA RUIS SMMT TINS AALI BISI BTEK BWPT CPRO GZCO IIKP JAWA LSIP SGRO SIMP SMAR TBLA UNSP
GRI
1 EC1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1
2 EC2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 EC3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
4 EC4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 EC5 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1
6 EC6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 EC7 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
8 EC8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 EC9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 EN1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 EN2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 EN3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 EN4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 EN5 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 EN6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
16 EN7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 EN8 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
18 EN9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 EN10 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 EN11 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 EN12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 EN13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
23 EN14 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
115
24 EN15 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 EN16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 EN17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 EN18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 EN19 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
29 EN20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 EN21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 EN22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 EN23 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
33 EN24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
34 EN25 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
35 EN26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 EN27 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
37 EN28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38 EN29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 EN30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
40 EN31 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
41 EN32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
42 EN33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
43 EN34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
44 LA1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
45 LA2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
46 LA3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
47 LA4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
48 LA5 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
49 LA6 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
116
50 LA7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
51 LA8 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
52 LA9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1
53 LA10 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
54 LA11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
55 LA12 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
56 LA13 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
57 LA14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
58 LA15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
59 LA16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
60 HR1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
61 HR2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
62 HR3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
63 HR4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
64 HR5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
65 HR6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
66 HR7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
67 HR8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
68 HR9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
69 HR10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
70 HR11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
71 HR12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
72 SO1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
73 SO2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
74 SO3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
75 SO4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
117
76 SO5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
77 SO6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
78 SO7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
79 SO8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
80 SO9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
81 SO10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
82 SO11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
83 PR1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
84 PR2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
85 PR3 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
86 PR4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0
87 PR5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
88 PR6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
89 PR7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
90 PR8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
91 PR9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 14 2 2 2 4 5 6 5 11 2 6 62 9 3 3 3 3 2 4 6 6 10 8 12 3 16
INDEKS CSR 0,15 0,02 0,02 0,02 0,04 0,05 0,1 0,1 0,12 0,02 0,07 0,7 0,1 0,03 0,03 0,03 0,03 0,02 0,04 0,07 0,1 0,11 0,1 0,13 0,03 0,18
118
TAHUN 2014
No KODE ANTM ATPK CITA CKRA CTTH DKFT ELSA MITI PTBA RUIS SMMT TINS AALI BISI BTEK BWPT CPRO GZCO IIKP JAWA LSIP SGRO SIMP SMAR TBLA UNSP
GRI
1 EC1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1
2 EC2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 EC3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
4 EC4 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 EC5 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1
6 EC6 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 EC7 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
8 EC8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 EC9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 EN1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 EN2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 EN3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
13 EN4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 EN5 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 EN6 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
16 EN7 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 EN8 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
18 EN9 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 EN10 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 EN11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 EN12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 EN13 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 EN14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0
119
24 EN15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 EN16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 EN17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 EN18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 EN19 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
29 EN20 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 EN21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 EN22 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
32 EN23 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
33 EN24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
34 EN25 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
35 EN26 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 EN27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
37 EN28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38 EN29 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 EN30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
40 EN31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
41 EN32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
42 EN33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
43 EN34 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
44 LA1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
45 LA2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
46 LA3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
47 LA4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
48 LA5 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
49 LA6 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
120
50 LA7 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
51 LA8 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
52 LA9 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1
53 LA10 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
54 LA11 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
55 LA12 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
56 LA13 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
57 LA14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
58 LA15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
59 LA16 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
60 HR1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
61 HR2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
62 HR3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
63 HR4 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
64 HR5 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
65 HR6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
66 HR7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
67 HR8 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
68 HR9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
69 HR10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
70 HR11 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
71 HR12 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
72 SO1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
73 SO2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
74 SO3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
75 SO4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
121
76 SO5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
77 SO6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
78 SO7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
79 SO8 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
80 SO9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
81 SO10 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
82 SO11 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
83 PR1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
84 PR2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
85 PR3 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
86 PR4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0
87 PR5 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
88 PR6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
89 PR7 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
90 PR8 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
91 PR9 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 14 4 1 2 3 5 45 4 11 2 6 37 9 3 2 5 3 3 4 6 6 10 8 15 5 18
INDEKS CSR 0,15 0,04 0,01 0,02 0,03 0,1 0,5 0,04 0,1 0,02 0,07 0,41 0,1 0,03 0,02 0,05 0,03 0,03 0,04 0,07 0,1 0,11 0,1 0,16 0,1 0,2
122
TAHUN 2015
No KODE ANTM ATPK CITA CKRA CTTH DKFT ELSA MITI PTBA RUIS SMMT TINS AALI BISI BTEK BWPT CPRO GZCO IIKP JAWA LSIP SGRO SIMP SMAR TBLA UNSP
GRI
1 EC1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
2 EC2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 EC3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
4 EC4 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 EC5 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1
6 EC6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 EC7 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
8 EC8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 EC9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 EN1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 EN2 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 EN3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
13 EN4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 EN5 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 EN6 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
16 EN7 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 EN8 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
18 EN9 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 EN10 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 EN11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 EN12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 EN13 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
23 EN14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0
123
24 EN15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 EN16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 EN17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 EN18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 EN19 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
29 EN20 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 EN21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 EN22 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
32 EN23 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
33 EN24 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
34 EN25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
35 EN26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 EN27 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
37 EN28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38 EN29 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 EN30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
40 EN31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
41 EN32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
42 EN33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
43 EN34 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
44 LA1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
45 LA2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
46 LA3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
47 LA4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
48 LA5 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
49 LA6 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
124
50 LA7 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
51 LA8 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
52 LA9 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1
53 LA10 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
54 LA11 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
55 LA12 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
56 LA13 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
57 LA14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
58 LA15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
59 LA16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
60 HR1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
61 HR2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
62 HR3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
63 HR4 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
64 HR5 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
65 HR6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0
66 HR7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
67 HR8 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
68 HR9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
69 HR10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
70 HR11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
71 HR12 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
72 SO1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
73 SO2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
74 SO3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
75 SO4 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
125
76 SO5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
77 SO6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
78 SO7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
79 SO8 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
80 SO9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
81 SO10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
82 SO11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
83 PR1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
84 PR2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
85 PR3 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
86 PR4 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0
87 PR5 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
88 PR6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
89 PR7 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
90 PR8 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
91 PR9 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 13 2 1 2 4 5 44 3 11 1 5 47 6 3 2 3 3 2 4 6 8 10 8 15 9 18
INDEKS CSR 0,14 0,02 0,01 0,02 0,04 0,1 0,5 0,03 0,1 0,01 0,05 0,5 0,1 0,03 0,02 0,03 0,03 0,02 0,04 0,1 0,09 0,11 0,09 0,16 0,1 0,2
126
TAHUN KODE NIAT EKUITAS ROE
2011
ANTM Rp 1.927.891.998 Rp 10.772.043.550 0,17897
ATPK Rp (24.850.134,00) Rp 38.624.862,00 -0,64337
CITA Rp 261.691.886.949,00 Rp 1.020.862.392.908,00 0,25634
CKRA Rp 48.484.456.622,00 Rp 1.174.253.224.219,00 0,04129
CTTH Rp 916.459.189,00 Rp 75.992.484.845,00 0,01206
DKFT Rp 177.475.279.701,00 Rp 1.158.626.307.737,00 0,15318
ELSA Rp (30.115,00) Rp 1.904.825,00 -0,01581
MITI Rp 27.479.363.875,00 Rp 62.806.309.510,00 0,43753
PTBA Rp 3.088.067 Rp 8.165.002,00 0,37821
RUIS Rp 3.248.824.751,00 Rp 211.862.974.983,00 0,01533
SMMT Rp (1.561.604.789,00) Rp (17.628.080.301,00) 0,08859
TINS Rp 896.806,00 Rp 4.597.795,00 0,19505
AALI Rp 2.498.565 Rp 8.426.158 0,29652
BISI Rp 148.135 Rp 1.279.354 0,11579
BTEK Rp (3.743.100.775) Rp 71.176.794.485 -0,05259
BWPT Rp 320.388.173 Rp 1.425.903.108 0,22469
CPRO Rp (2.036.203) Rp 545.914 -3,72990
GZCO Rp 167.998.741.306 Rp 1.507.122.207.431 0,11147
IIKP Rp (23.275.118.936) Rp 380.898.882.536 -0,06111
JAWA Rp 185.420.323.763 Rp 1.134.533.520.873 0,16343
LSIP Rp 1.701.513 Rp 5.839.424 0,29138
SGRO Rp 549.522.607 Rp 2.499.510.729 0,21985
SIMP Rp 2.251.296 Rp 25.510.399 0,08825
SMAR Rp 1.785.737 Rp 7.335.552 0,24344
TBLA Rp 421.127 Rp 1.607.315 0,26201
UNSP Rp 745.500.653 Rp 9.057.562.447 0,08231
2012
ANTM Rp 2.993.115.731 Rp 12.832.318.058 0,23325
ATPK Rp (16.740.643,00) Rp 43.824.058,00 -0,38200
CITA Rp 236.313.990.931,00 Rp 1.134.652.334.465,00 0,20827
CKRA Rp (3.957.879.273,00) Rp 1.172.825.729.969,00 -0,00337
CTTH Rp 2.759.299.965,00 Rp 78.751.784.810,00 0,03504
DKFT Rp 303.447.766.556,00 Rp 1.386.445.565.793,00 0,21887
ELSA Rp 135.597,00 Rp 2.042.245,00 0,06640
MITI Rp 22.090.674.433,00 Rp 94.809.733.218,00 0,23300
PTBA Rp 2.909.421 Rp 8.505.169,00 0,34208
RUIS Rp 28.993.709.479,00 Rp 237.936.336.553,00 0,12185
SMMT Rp 14.302.141.068,00 Rp 446.013.614.465,00 0,03207
TINS Rp 431.588,00 Rp 4.558.200,00 0,09468
AALI Rp 2.520.266 Rp 9.365.411 0,26910
BISI Rp 129.350 Rp 1.378.704 0,09382
127
BTEK Rp 1.024.991.541 Rp 72.201.786.026 0,01420
BWPT Rp 262.183.809 Rp 1.666.180.669 0,15736
CPRO Rp (435.981) Rp 109.585 -3,97847
GZCO Rp 98.421.118.425 Rp 1.600.148.825.856 0,06151
IIKP Rp (15.275.938.915) Rp 365.622.943.621 -0,04178
JAWA Rp 153.730.766.199 Rp 1.253.281.135.254 0,12266
LSIP Rp 1.115.539 Rp 6.279.713 0,17764
SGRO Rp 336.288.972 Rp 2.666.909.122 0,12610
SIMP Rp 1.516.101 Rp 16.091.993 0,09421
SMAR Rp 2.152.309 Rp 8.939.395 0,24077
TBLA Rp 243.767 Rp 1.759.496 0,13854
UNSP Rp (1.067.598.777) Rp 7.914.402.808 -0,13489
2013
ANTM Rp 409.947.369,00 Rp 12.793.487.532,00 0,03204
ATPK Rp 13.040.702,00 Rp 1.121.217.431,00 0,01163
CITA Rp 686.686.707.095,00 Rp 2.098.275.221.251,00 0,32726
CKRA Rp 257.724.837,00 Rp 1.186.228.727.307,00 0,00022
CTTH Rp 484.079.776,00 Rp 79.235.864.586,00 0,00611
DKFT Rp 337.286.068.438,00 Rp 1.453.215.410.491,00 0,23210
ELSA Rp 242.605,00 Rp 2.285.114,00 0,10617
MITI Rp 22.002.615.533,00 Rp 111.563.686.751,00 0,19722
PTBA Rp 1.854.281,00 Rp 7.551.569,00 0,24555
RUIS Rp 29.635.487.726,00 Rp 261.898.079.767,00 0,11316
SMMT Rp 19.337.808.450,00 Rp 464.227.933.211,00 0,04166
TINS Rp 515.102,00 Rp 4.892.110,00 0,10529
AALI Rp 1.903.088 Rp 10.267.859 0,18534
BISI Rp 127.041 Rp 1.475.745 0,08609
BTEK Rp 2.301.480.385 Rp 83.145.039.446 0,02768
BWPT Rp 181.781.931 Rp 2.184.768.291 0,08320
CPRO Rp 1.198.037 Rp 1.307.622 0,91620
GZCO Rp (95.845) Rp 1.503.296 -0,06376
IIKP Rp (18.426.897.169) Rp 347.196.046.452 -0,05307
JAWA Rp 70.035.278.386 Rp 1.274.371.788.866 0,05496
LSIP Rp 768.625 Rp 6.613.987 0,11621
SGRO Rp 120.380.480 Rp 2.698.636.954 0,04461
SIMP Rp 635.277 Rp 16.108.089 0,03944
SMAR Rp 892.772 Rp 6.484.901 0,13767
TBLA Rp 86.549 Rp 1.797.974 0,04814
UNSP Rp (2.766.719.041) Rp 4.867.199.444 -0,56844
2014
ANTM Rp (775.286.289,00) Rp 11.929.561.267,00 -0,06499
ATPK Rp 52.939.998,00 Rp 1.174.157.429,00 0,04509
CITA Rp (384.699.345.184,00) Rp 1.644.773.481.686,00 -0,23389
128
CKRA Rp (318.924.105.669,00) Rp 980.503.156.656,00 -0,32527
CTTH Rp 1.014.318.138,00 Rp 80.250.182.724,00 0,01264
DKFT Rp (46.208.090.816,00) Rp 1.134.599.064.837,00 -0,04073
ELSA Rp 418.092,00 Rp 2.582.996,00 0,16186
MITI Rp 7.609.223.732,00 Rp 273.779.890.951,00 0,02779
PTBA Rp 2.019.214,00 Rp 8.670.842,00 0,23287
RUIS Rp 55.705.494.936,00 Rp 310.582.541.256,00 0,17936
SMMT Rp (3.502.096.211,00) Rp 458.187.335.782,00 -0,00764
TINS Rp 637.954,00 Rp 5.608.242,00 0,11375
AALI Rp 2.621.275 Rp 11.837.486 0,22144
BISI Rp 165.279 Rp 1.605.024 0,10298
BTEK Rp (4.611.155.905) Rp 78.533.883.538 -0,05872
BWPT Rp 194.638 Rp 6.946.691 0,02802
CPRO Rp (389.907) Rp 917.715 -0,42487
GZCO Rp 51.007 Rp 1.554.303 0,03282
IIKP Rp (11.856.231.312) Rp 335.339.815.140 -0,03536
JAWA Rp 51.686.127.289 Rp 1.315.658.415.441 0,03929
LSIP Rp 916.695 Rp 7.218.834 0,12699
SGRO Rp 350.102.067 Rp 3.017.341.317 0,11603
SIMP Rp 1.109.361 Rp 16.807.051 0,06601
SMAR Rp 1.474.655 Rp 7.946.142 0,18558
TBLA Rp 436.503 Rp 2.464.417 0,17712
UNSP Rp (684.175.812) Rp 4.154.202.907 -0,16469
2015
ANTM Rp (1.440.852.896,00) Rp 18.316.718.962,00 -0,07866
ATPK Rp (161.555.929,00) Rp 1.009.641.088,00 -0,16001
CITA Rp (341.205.918.018,00) Rp 1.292.037.598.118,00 -0,26408
CKRA Rp (54.627.723.231,00) Rp 942.073.020.712,00 -0,05799
CTTH Rp 1.949.752.745,00 Rp 288.987.797.127,00 0,00675
DKFT Rp (32.644.552.934,00) Rp 1.307.544.957.131,00 -0,02497
ELSA Rp 379.745,00 Rp 2.635.186,00 0,14411
MITI Rp (179.560.694.653,00) Rp 110.913.528.478,00 -1,61893
PTBA Rp 2.037.111,00 Rp 9.287.547,00 0,21934
RUIS Rp 41.281.106.302,00 Rp 338.413.465.428,00 0,12198
SMMT Rp (60.578.867.106,00) Rp 399.111.322.996,00 -0,15178
TINS Rp 101.561 Rp 5.371.068,00 0,01891
AALI Rp 695.684 Rp 11.698.787 0,05947
BISI Rp 263.967 Rp 1.815.296 0,14541
BTEK Rp 271.896.802 Rp 79.882.577.232 0,00340
BWPT Rp (181.400) Rp 6.652.915 -0,02727
CPRO Rp (1.202.431) Rp 1.982.383 -0,60656
GZCO Rp (31.816) Rp 2.670.016 -0,01192
129
IIKP Rp (16.149.693.042) Rp 319.144.425.311 -0,05060
JAWA Rp (11.715.503.160) Rp 1.289.940.799.377 -0,00908
LSIP Rp 623.309 Rp 7.337.978 0,08494
SGRO Rp 255.892.123 Rp 3.416.785.217 0,07489
SIMP Rp 364.879 Rp 17.231.401 0,02118
SMAR Rp (385.509) Rp 7.622.770 -0,05057
TBLA Rp 200.783 Rp 2.878.477 0,06975
UNSP Rp (517.534.093) Rp 3.365.805.612 -0,15376
TAHUN KODE NIAT TOTAL ASSET ROA
2011
ANTM Rp 1.927.891.998 Rp 15.201.235.077 0,12682
ATPK Rp (24.850.134,00) Rp 111.660.086,00 -0,22255
CITA Rp 261.691.886.949,00 Rp 1.850.655.309.125,00 0,14140
CKRA Rp 48.484.456.622,00 Rp 1.181.111.445.275,00 0,04105
CTTH Rp 916.459.189,00 Rp 218.251.524.639,00 0,00420
DKFT Rp 177.475.279.701,00 Rp 1.301.283.445.488,00 0,13638
ELSA Rp (30.115,00) Rp 4.389.950,00 -0,00686
MITI Rp 27.479.363.875,00 Rp 117.966.795.513,00 0,23294
PTBA Rp 3.088.067,00 Rp 11.507.104,00 0,26836
RUIS Rp 3.248.824.751,00 Rp 985.922.224.185,00 0,00330
SMMT Rp (1.561.604.789,00) Rp 8.822.249.430,00 -0,17701
TINS Rp 896.806,00 Rp 6.569.807 0,13650
AALI Rp 2.498.565,00 Rp 10.204.495 0,24485
BISI Rp 148.135,00 Rp 1.518.534 0,09755
BTEK Rp (3.743.100.775,00) Rp 85.707.908.412 -0,04367
BWPT Rp 320.388.173,00 Rp 3.589.031.806 0,08927
CPRO Rp (2.036.203,00) Rp 7.062.598 -0,28831
GZCO Rp 167.998.741.306,00 Rp 2.834.598.202.394 0,05927
IIKP Rp (23.275.118.936,00) Rp 382.378.022.616 -0,06087
JAWA Rp 185.420.323.763,00 Rp 1.942.441.106.781 0,09546
LSIP Rp 1.701.513,00 Rp 6.791.859 0,25052
SGRO Rp 549.522.607,00 Rp 3.411.026.249 0,16110
SIMP Rp 2.251.296,00 Rp 25.510.399 0,08825
SMAR Rp 1.785.737,00 Rp 14.721.899 0,12130
TBLA Rp 421.127,00 Rp 4.244.618 0,09921
UNSP Rp 745.500.653,00 Rp 19.702.295.203 0,03784
2012
ANTM Rp 2.993.115.731 Rp 19.708.540.946 0,15187
ATPK Rp (16.740.643,00) Rp 150.829.602,00 -0,11099
CITA Rp 236.313.990.931,00 Rp 1.968.579.105.393,00 0,12004
130
CKRA Rp (3.957.879.273,00) Rp 1.213.229.329.031,00 -0,00326
CTTH Rp 2.759.299.965,00 Rp 261.438.526.210,00 0,01055
DKFT Rp 303.447.766.556,00 Rp 1.535.650.131.037,00 0,19760
ELSA Rp 135.597,00 Rp 4.294.557,00 0,03157
MITI Rp 22.090.674.433,00 Rp 148.540.732.335,00 0,14872
PTBA Rp 2.909.421,00 Rp 12.728.981,00 0,22857
RUIS Rp 28.993.709.479,00 Rp 1.176.578.647.723,00 0,02464
SMMT Rp 14.302.141.068,00 Rp 480.179.294.813,00 0,02979
TINS Rp 431.588,00 Rp 6.101.007 0,07074
AALI Rp 2.520.266,00 Rp 12.419.820 0,20292
BISI Rp 129.350,00 Rp 1.587.603 0,08148
BTEK Rp 1.024.991.541,00 Rp 108.744.875.199 0,00943
BWPT Rp 262.183.809,00 Rp 4.912.982.787 0,05337
CPRO Rp (435.981,00) Rp 7.128.870 -0,06116
GZCO Rp 98.421.118.425,00 Rp 3.187.521.383.295 0,03088
IIKP Rp (15.275.938.915,00) Rp 387.240.518.836 -0,03945
JAWA Rp 153.730.766.199,00 Rp 2.240.678.942.227 0,06861
LSIP Rp 1.115.539,00 Rp 7.551.796 0,14772
SGRO Rp 336.288.972,00 Rp 4.137.700.386 0,08127
SIMP Rp 1.516.101,00 Rp 26.574.461 0,05705
SMAR Rp 2.152.309,00 Rp 16.247.395 0,13247
TBLA Rp 243.767,00 Rp 5.197.552 0,04690
UNSP Rp (1.067.598.777,00) Rp 18.983.332.052 -0,05624
2013
ANTM Rp 409.947.369,00 Rp 21.865.117.391,00 0,01875
ATPK Rp 13.040.702,00 Rp 1.489.339.945,00 0,00876
CITA Rp 686.686.707.095,00 Rp 3.773.605.646.333,00 0,18197
CKRA Rp 257.724.837,00 Rp 1.195.091.495.336,00 0,00022
CTTH Rp 484.079.776,00 Rp 326.960.068.946,00 0,00148
DKFT Rp 337.286.068.438,00 Rp 1.595.227.650.833,00 0,21143
ELSA Rp 242.605,00 Rp 4.370.964,00 0,05550
MITI Rp 22.002.615.533,00 Rp 156.993.369.479,00 0,14015
PTBA Rp 1.854.281,00 Rp 11.677.155,00 0,15880
RUIS Rp 29.635.487.726,00 Rp 1.277.942.893.245,00 0,02319
SMMT Rp 19.337.808.450,00 Rp 626.650.331.630,00 0,03086
TINS Rp 515.102,00 Rp 7.883.294 0,06534
AALI Rp 1.903.088,00 Rp 14.963.190 0,12718
BISI Rp 127.041,00 Rp 1.712.683 0,07418
BTEK Rp 2.301.480.385,00 Rp 369.827.799.728 0,00622
BWPT Rp 181.781.931,00 Rp 6.200.427.308 0,02932
CPRO Rp 1.198.037,00 Rp 7.179.387 0,16687
GZCO Rp (95.845,00) Rp 3.201.105 -0,02994
131
IIKP Rp (18.426.897.169,00) Rp 365.956.197.714 -0,05035
JAWA Rp 70.035.278.386,00 Rp 2.659.037.365.483 0,02634
LSIP Rp 768.625,00 Rp 7.974.876 0,09638
SGRO Rp 120.380.480,00 Rp 4.512.655.525 0,02668
SIMP Rp 635.277,00 Rp 28.065.121 0,02264
SMAR Rp 892.772,00 Rp 18.381.114 0,04857
TBLA Rp 86.549,00 Rp 6.212.359 0,01393
UNSP Rp (2.766.719.041,00) Rp 18.015.337.232 -0,15358
2014
ANTM Rp (775.286.289,00) Rp 22.044.202.220,00 -0,03517
ATPK Rp 52.939.998,00 Rp 1.795.865.062,00 0,02948
CITA Rp (384.699.345.184,00) Rp 2.790.120.638.838,00 -0,13788
CKRA Rp (318.924.105.669,00) Rp 997.192.679.441,00 -0,31982
CTTH Rp 1.014.318.138,00 Rp 366.053.299.896,00 0,00277
DKFT Rp (46.208.090.816,00) Rp 1.191.603.649.353,00 -0,03878
ELSA Rp 418.092,00 Rp 4.245.704,00 0,09847
MITI Rp 7.609.223.732,00 Rp 362.678.809.663,00 0,02098
PTBA Rp 2.019.214,00 Rp 14.812.023,00 0,13632
RUIS Rp 55.705.494.936,00 Rp 1.264.142.659.644,00 0,04407
SMMT Rp (3.502.096.211,00) Rp 724.974.385.620,00 -0,00483
TINS Rp 637.954,00 Rp 9.752.477 0,06541
AALI Rp 2.621.275,00 Rp 18.558.329 0,14125
BISI Rp 165.279,00 Rp 1.871.043 0,08834
BTEK Rp (4.611.155.905,00) Rp 442.407.417.148 -0,01042
BWPT Rp 194.638,00 Rp 16.379.840 0,01188
CPRO Rp (389.907,00) Rp 7.086.117 -0,05502
GZCO Rp 51.007,00 Rp 3.232.644 0,01578
IIKP Rp (11.856.231.312,00) Rp 350.911.263.281 -0,03379
JAWA Rp 51.686.127.289,00 Rp 3.062.490.103.442 0,01688
LSIP Rp 916.695,00 Rp 8.655.146 0,10591
SGRO Rp 350.102.067,00 Rp 5.466.874.365 0,06404
SIMP Rp 1.109.361,00 Rp 30.996.051 0,03579
SMAR Rp 1.474.655,00 Rp 21.292.993 0,06926
TBLA Rp 436.503,00 Rp 7.328.419 0,05956
UNSP Rp (684.175.812,00) Rp 17.441.633.398 -0,03923
2015
ANTM Rp (1.440.852.896,00) Rp 30.356.850.890,00 -0,04746
ATPK Rp (161.555.929,00) Rp 1.773.314.414,00 -0,09110
CITA Rp (341.205.918.018,00) Rp 2.795.962.339.721,00 -0,12204
CKRA Rp (54.627.723.231,00) Rp 982.635.337.920,00 -0,05559
CTTH Rp 1.949.752.745,00 Rp 605.667.034.867,00 0,00322
DKFT Rp (32.644.552.934,00) Rp 1.363.051.086.590,00 -0,02395
ELSA Rp 379.745,00 Rp 4.407.513,00 0,08616
132
MITI Rp (179.560.694.653,00) Rp 248.928.487.814,00 -0,72133
PTBA Rp 2.037.111,00 Rp 16.894.043,00 0,12058
RUIS Rp 41.281.106.302,00 Rp 1.091.753.891.437,00 0,03781
SMMT Rp (60.578.867.106,00) Rp 712.785.113.458,00 -0,08499
TINS Rp 101.561,00 Rp 9.279.683 0,01094
AALI Rp 695.684,00 Rp 21.512.371 0,03234
BISI Rp 263.967,00 Rp 2.141.600 0,12326
BTEK Rp 271.896.802,00 Rp 495.390.442.927 0,00055
BWPT Rp (181.400,00) Rp 17.658.837 -0,01027
CPRO Rp (1.202.431,00) Rp 9.086.586 -0,13233
GZCO Rp (31.816,00) Rp 4.964.076 -0,00641
IIKP Rp (16.149.693.042,00) Rp 332.003.087.446 -0,04864
JAWA Rp (11.715.503.160,00) Rp 3.368.151.762.269 -0,00348
LSIP Rp 623.309,00 Rp 8.848.792 0,07044
SGRO Rp 255.892.123,00 Rp 7.294.672.621 0,03508
SIMP Rp 364.879,00 Rp 31.697.142 0,01151
SMAR Rp (385.509,00) Rp 23.957.015 -0,01609
TBLA Rp 200.783,00 Rp 9.283.775 0,02163
UNSP Rp (517.534.093,00) Rp 16.926.616.869 -0,03058
TAHUN KODE TOTAL ASSET SIZE
2011
ANTM Rp 15.201.235.077.000 30,35240
ATPK Rp 111.660.086.000,00 25,43873
CITA Rp 1.850.655.309.125,00 28,24656
CKRA Rp 1.181.111.445.275,00 27,79748
CTTH Rp 218.251.524.639,00 26,10891
DKFT Rp 1.301.283.445.488,00 27,89437
ELSA Rp 4.389.950.000.000,00 29,11034
MITI Rp 117.966.795.513,00 25,49367
PTBA Rp 11.507.104.000.000,00 30,07399
RUIS Rp 985.922.224.185,00 27,61684
SMMT Rp 8.822.249.430,00 22,90054
TINS Rp 6.569.807.000.000,00 29,51351
AALI Rp 10.204.495.000.000,00 29,95385
BISI Rp 1.518.534.000.000,00 28,04877
BTEK Rp 85.707.908.412,00 25,17421
BWPT Rp 3.589.031.806.000,00 28,90890
CPRO Rp 7.062.598.000.000,00 29,58583
GZCO Rp 2.834.598.202.394,00 28,67292
133
IIKP Rp 382.378.022.616,00 26,66968
JAWA Rp 1.942.441.106.781,00 28,29497
LSIP Rp 6.791.859.000.000,00 29,54675
SGRO Rp 3.411.026.249.000,00 28,85803
SIMP Rp 25.510.399.000.000,00 30,87011
SMAR Rp 14.721.899.000.000,00 30,32036
TBLA Rp 4.244.618.000.000,00 29,07667
UNSP Rp 19.702.295.203.000,00 30,61176
2012
ANTM Rp19.708.540.946.000 30,61207
ATPK Rp 150.829.602.000,00 25,73942
CITA Rp 1.968.579.105.393,00 28,30833
CKRA Rp 1.213.229.329.031,00 27,82431
CTTH Rp 261.438.526.210,00 26,28947
DKFT Rp 1.535.650.131.037,00 28,05997
ELSA Rp 4.294.557.000.000,00 29,08837
MITI Rp 148.540.732.335,00 25,72413
PTBA Rp 12.728.981.000.000,00 30,17490
RUIS Rp 1.176.578.647.723,00 27,79363
SMMT Rp 480.179.294.813,00 26,89743
TINS Rp 6.101.007.000.000,00 29,43947
AALI Rp 12.419.820.000.000,00 30,15031
BISI Rp 1.587.603.000.000,00 28,09325
BTEK Rp 108.744.875.199,00 25,41227
BWPT Rp 4.912.982.787.000,00 29,22290
CPRO Rp 7.128.870.000.000,00 29,59517
GZCO Rp 3.187.521.383.295,00 28,79026
IIKP Rp 387.240.518.836,00 26,68231
JAWA Rp 2.240.678.942.227,00 28,43780
LSIP Rp 7.551.796.000.000,00 29,65281
SGRO Rp 4.137.700.386.000,00 29,05116
SIMP Rp 26.574.461.000.000,00 30,91097
SMAR Rp 16.247.395.000.000,00 30,41895
TBLA Rp 5.197.552.000.000,00 29,27921
UNSP Rp 18.983.332.052.000,00 30,57458
2013
ANTM Rp 21.865.117.391.000,00 30,71591
ATPK Rp 1.489.339.945.000,00 28,02935
CITA Rp 3.773.605.646.333,00 28,95905
CKRA Rp 1.195.091.495.336,00 27,80924
CTTH Rp 326.960.068.946,00 26,51310
DKFT Rp 1.595.227.650.833,00 28,09804
ELSA Rp 4.370.964.000.000,00 29,10600
134
MITI Rp 156.993.369.479,00 25,77947
PTBA Rp 11.677.155.000.000,00 30,08866
RUIS Rp 1.277.942.893.245,00 27,87627
SMMT Rp 626.650.331.630,00 27,16365
TINS Rp 7.883.294.000.000,00 29,69577
AALI Rp 14.963.190.000.000,00 30,33661
BISI Rp 1.712.683.000.000,00 28,16908
BTEK Rp 369.827.799.728,00 26,63630
BWPT Rp 6.200.427.308.000,00 29,45564
CPRO Rp 7.179.387.000.000,00 29,60224
GZCO Rp 3.201.105.000.000,00 28,79452
IIKP Rp 365.956.197.714,00 26,62578
JAWA Rp 2.659.037.365.483,00 28,60899
LSIP Rp 7.974.876.000.000,00 29,70732
SGRO Rp 4.512.655.525.000,00 29,13791
SIMP Rp 28.065.121.000.000,00 30,96555
SMAR Rp 18.381.114.000.000,00 30,54234
TBLA Rp 6.212.359.000.000,00 29,45756
UNSP Rp 18.015.337.232.000,00 30,52224
2014
ANTM Rp 22.044.202.220.000,00 30,72407
ATPK Rp 1.795.865.062.000,00 28,21651
CITA Rp 2.790.120.638.838,00 28,65711
CKRA Rp 997.192.679.441,00 27,62821
CTTH Rp 366.053.299.896,00 26,62604
DKFT Rp 1.191.603.649.353,00 27,80632
ELSA Rp 4.245.704.000.000,00 29,07693
MITI Rp 362.678.809.663,00 26,61678
PTBA Rp 14.812.023.000.000,00 30,32646
RUIS Rp 1.264.142.659.644,00 27,86542
SMMT Rp 724.974.385.620,00 27,30940
TINS Rp 9.752.477.000.000,00 29,90854
AALI Rp 18.558.329.000.000,00 30,55194
BISI Rp 1.871.043.000.000,00 28,25752
BTEK Rp 442.407.417.148,00 26,81550
BWPT Rp 16.379.840.000.000,00 30,42707
CPRO Rp 7.086.117.000.000,00 29,58916
GZCO Rp 3.232.644.000.000,00 28,80432
IIKP Rp 350.911.263.281,00 26,58380
JAWA Rp 3.062.490.103.442,00 28,75025
LSIP Rp 8.655.146.000.000,00 29,78918
SGRO Rp 5.466.874.365.000,00 29,32973
135
SIMP Rp 30.996.051.000.000,00 31,06488
SMAR Rp 21.292.993.000.000,00 30,68940
TBLA Rp 7.328.419.000.000,00 29,62278
UNSP Rp 17.441.633.398.000,00 30,48988
2015
ANTM Rp 30.356.850.890.000,00 31,04404
ATPK Rp 1.773.314.414.000,00 28,20387
CITA Rp 2.795.962.339.721,00 28,65920
CKRA Rp 982.635.337.920,00 27,61350
CTTH Rp 605.667.034.867,00 27,12960
DKFT Rp 1.363.051.086.590,00 27,94075
ELSA Rp 4.407.513.000.000,00 29,11433
MITI Rp 248.928.487.814,00 26,24043
PTBA Rp 16.894.043.000.000,00 30,45798
RUIS Rp 1.091.753.891.437,00 27,71881
SMMT Rp 712.785.113.458,00 27,29245
TINS Rp 9.279.683.000.000,00 29,85885
AALI Rp 21.512.371.000.000,00 30,69965
BISI Rp 2.141.600.000.000,00 28,39257
BTEK Rp 495.390.442.927,00 26,92861
BWPT Rp 17.658.837.000.000,00 30,50226
CPRO Rp 9.086.586.000.000,00 29,83782
GZCO Rp 4.964.076.000.000,00 29,23325
IIKP Rp 332.003.087.446,00 26,52841
JAWA Rp 3.368.151.762.269,00 28,84539
LSIP Rp 8.848.792.000.000,00 29,81130
SGRO Rp 7.294.672.621.000,00 29,61817
SIMP Rp 31.697.142.000.000,00 31,08725
SMAR Rp 23.957.015.000.000,00 30,80728
TBLA Rp 9.283.775.000.000,00 29,85929
UNSP Rp 16.926.616.869.000,00 30,45991
TAHUN KODE Harga Saham t-1 Harga Saham t Ri,t = (Pi,t - Pi,t-1) / Pi,t-1
2011
ANTM 2450 1620 -0,33878
ATPK 187 166 -0,11230
CITA 317 315 -0,00631
CKRA 86 275 2,19767
CTTH 72 71 -0,01389
DKFT 550 1560 1,83636
ELSA 325 230 -0,29231
136
MITI 54 51 -0,05556
PTBA 22950 17350 -0,24401
RUIS 200 220 0,10000
SMMT 2175 2175 0,00000
TINS 2750 1670 -0,39273
AALI 17050 21700 0,27273
BISI 1870 910 -0,51337
BTEK 700 1000 0,42857
BWPT 1290 1120 -0,13178
CPRO 53 53 0,00000
GZCO 430 265 -0,38372
IIKP 510 1070 1,09804
JAWA 560 380 -0,32143
LSIP 12850 2250 -0,82490
SGRO 3175 2975 -0,06299
SIMP 1460 1150 -0,21233
SMAR 5000 6400 0,28000
TBLA 410 590 0,43902
UNSP 390 285 -0,26923
2012
ANTM 285 1280 3,49123
ATPK 1280 129 -0,89922
CITA 129 315 1,44186
CKRA 315 260 -0,17460
CTTH 260 58 -0,77692
DKFT 58 415 6,15517
ELSA 415 173 -0,58313
MITI 173 83 -0,52023
PTBA 83 15100 180,92771
RUIS 15100 195 -0,98709
SMMT 195 3625 17,58974
TINS 3625 1540 -0,57517
AALI 1540 19700 11,79221
BISI 19700 790 -0,95990
BTEK 790 990 0,25316
BWPT 990 1380 0,39394
CPRO 1380 53 -0,96159
GZCO 53 200 2,77358
IIKP 200 1440 6,20000
JAWA 1440 380 -0,73611
LSIP 380 2300 5,05263
SGRO 2300 2500 0,08696
137
SIMP 2500 1150 -0,54000
SMAR 1150 6550 4,69565
TBLA 6550 490 -0,92519
UNSP 490 93 -0,81020
2013
ANTM 93 1090 10,72043
ATPK 1090 270 -0,75229
CITA 270 390 0,44444
CKRA 390 215 -0,44872
CTTH 215 64 -0,70233
DKFT 64 380 4,93750
ELSA 380 330 -0,13158
MITI 330 75 -0,77273
PTBA 75 10200 135,00000
RUIS 10200 192 -0,98118
SMMT 192 5900 29,72917
TINS 5900 1600 -0,72881
AALI 1600 25100 14,68750
BISI 25100 560 -0,97769
BTEK 560 1520 1,71429
BWPT 1520 1330 -0,12500
CPRO 1330 50 -0,96241
GZCO 50 110 1,20000
IIKP 110 2200 19,00000
JAWA 2200 380 -0,82727
LSIP 380 1930 4,07895
SGRO 1930 2000 0,03627
SIMP 2000 780 -0,61000
SMAR 780 7850 9,06410
TBLA 7850 470 -0,94013
UNSP 470 50 -0,89362
2014
ANTM 50 1065 20,30000
ATPK 1065 209 -0,80376
CITA 209 940 3,49761
CKRA 940 199 -0,78830
CTTH 199 67 -0,66332
DKFT 67 397 4,92537
ELSA 397 685 0,72544
MITI 685 185 -0,72993
PTBA 185 12500 66,56757
RUIS 12500 217 -0,98264
SMMT 217 1785 7,22581
138
TINS 1785 1230 -0,31092
AALI 1230 24250 18,71545
BISI 24250 790 -0,96742
BTEK 790 1260 0,59494
BWPT 1260 400 -0,68254
CPRO 400 103 -0,74250
GZCO 103 135 0,31068
IIKP 135 3340 23,74074
JAWA 3340 378 -0,88683
LSIP 378 1890 4,00000
SGRO 1890 2100 0,11111
SIMP 2100 705 -0,66429
SMAR 705 8100 10,48936
TBLA 8100 755 -0,90679
UNSP 755 50 -0,93377
2015
ANTM 50 314 5,28000
ATPK 314 194 -0,38217
CITA 194 940 3,84536
CKRA 940 50 -0,94681
CTTH 50 56 0,12000
DKFT 56 397 6,08929
ELSA 397 247 -0,37783
MITI 247 124 -0,49798
PTBA 124 4525 35,49194
RUIS 4525 215 -0,95249
SMMT 215 171 -0,20465
TINS 171 505 1,95322
AALI 505 15850 30,38614
BISI 15850 1350 -0,91483
BTEK 1350 1800 0,33333
BWPT 1800 138 -0,92333
CPRO 138 50 -0,63768
GZCO 50 95 0,90000
IIKP 95 3675 37,68421
JAWA 3675 220 -0,94014
LSIP 220 1320 5,00000
SGRO 1320 1700 0,28788
SIMP 1700 332 -0,80471
SMAR 332 4200 11,65060
TBLA 4200 510 -0,87857
UNSP 510 50 -0,90196
139
Tahun IHSG t-1 IHSG t E (Ri,t) = (IHSG t - IHSG t-1) / IHSG t-1
2011 3703,512 3821,99 0,03199
2012 3821,992 4316,69 0,12943
2013 4316,687 4274,18 -0,00985
2014 4274,177 5226,95 0,22291
2015 5226,947 4593,01 -0,12128
NO KODE TAHUN ARi,t = Ri,t – E(Ri,t)
1 ANTM
2011 -0,37077
2012 -0,33931
2013 -0,13859
2014 -0,24585
2015 -0,58388
2 ATPK
2011 -0,14429
2012 -0,35233
2013 1,10287
2014 -0,44884
2015 0,04951
3 CITA
2011 -0,03199
2012 -0,12943
2013 0,00985
2014 -0,22291
2015 0,12128
4 CKRA
2011 2,16568
2012 -0,18398
2013 -0,16323
2014 -0,29733
2015 -0,62746
5 CTTH
2011 -0,04588
2012 -0,31253
2013 0,11330
2014 -0,17604
2015 -0,04290
6 DKFT
2011 1,80437
2012 -0,86341
2013 -0,07449
2014 -0,17818
2015 0,12128
7 ELSA 2011 -0,32430
2012 -0,37726
140
2013 0,91736
2014 0,85284
2015 -0,51813
8 MITI
2011 -0,08755
2012 0,49802
2013 -0,08654
2014 1,24375
2015 -0,20845
9 PTBA
2011 -0,27600
2012 -0,25912
2013 -0,31466
2014 0,00258
2015 -0,51672
10 RUIS
2011 0,06801
2012 -0,24307
2013 -0,00554
2014 -0,09270
2015 0,11207
11 SMMT
2011 -0,03199
2012 0,53723
2013 0,63743
2014 -0,92037
2015 -0,78292
12 TINS
2011 -0,42472
2012 -0,20728
2013 0,04881
2014 -0,45416
2015 -0,46815
13 AALI
2011 0,24074
2012 -0,22160
2013 0,28396
2014 -0,25678
2015 -0,22511
14 BISI
2011 -0,54536
2012 -0,26130
2013 -0,28129
2014 0,18780
2015 0,83014
15 BTEK
2011 0,39658
2012 -0,13943
2013 0,54520
141
2014 -0,39397
2015 0,54985
16 BWPT
2011 -0,16377
2012 0,10271
2013 -0,02638
2014 -0,92216
2015 -0,53372
17 CPRO
2011 -0,03199
2012 -0,12943
2013 -0,04676
2014 0,83709
2015 -0,39328
18 GZCO
2011 -0,41571
2012 -0,37472
2013 -0,44015
2014 0,00436
2015 -0,17501
19 IIKP
2011 1,06605
2012 0,21636
2013 0,53763
2014 0,29527
2015 0,22158
20 JAWA
2011 -0,35342
2012 -0,12943
2013 0,00985
2014 -0,22818
2015 -0,29671
21 LSIP
2011 -0,85689
2012 -0,10721
2013 -0,15102
2014 -0,24364
2015 -0,18030
22 SGRO
2011 -0,09498
2012 -0,28910
2013 -0,19015
2014 -0,17291
2015 -0,06919
23 SIMP
2011 -0,24432
2012 -0,12943
2013 -0,31189
2014 -0,31907
142
2015 -0,40780
24 SMAR
2011 0,24801
2012 -0,10600
2013 0,20832
2014 -0,19107
2015 -0,36020
25 TBLA
2011 0,40703
2012 -0,29893
2013 -0,03097
2014 0,38347
2015 -0,20322
26 UNSP
2011 -0,30122
2012 -0,80312
2013 -0,45252
2014 -0,22291
2015 0,12128
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1,404 4 ,351 4,799 ,001b
Residual 8,265 113 ,073
Total 9,669 117
a. Dependent Variable: AR
b. Predictors: (Constant), SIZE, ROE, CSR, ROA
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1,671 ,490 3,409 ,001
CSR -,253 ,230 -,103 -1,103 ,272 ,873 1,146
ROE -,030 ,056 -,058 -,534 ,595 ,639 1,564
ROA ,423 ,268 ,179 1,578 ,117 ,586 1,708
SIZE -,063 ,017 -,355 -3,611 ,000 ,781 1,281
a. Dependent Variable: AR
143
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,381a ,145 ,115 ,270442 2,005
a. Predictors: (Constant), SIZE, ROE, CSR, ROA
b. Dependent Variable: AR
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CSR 118 0,011 0,681 0,08643 0,116531
ROE 118 -3,979 0,916 -0,01540 0,562811
ROA 118 -0,721 0,268 0,02974 0,121884
SIZE 118 22,901 31,087 28,74748 1,631873
AR 118 -0,857 0,637 -0,13823 0,287470
Valid N (listwise) 118
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 118
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,26577875
Most Extreme Differences Absolute ,081
Positive ,081
Negative -,058
Test Statistic ,081
Asymp. Sig. (2-tailed) ,054c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
144
top related