pengaruh motivasi kerja, pengetahuan akuntansi dan
Post on 03-Oct-2021
8 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH MOTIVASI KERJA, PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN
PENGALAMAN USAHA TERHADAP PERSEPSI PENGGUNAAN
INFORMASI AKUNTANSI PADA PELAKU UKM DI KABUPATEN
TEGAL
SKRIPSI
Oleh:
Indriani Yulianingsih
NPM: 4315500064
Diajukan Kepada:
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pancasakti Tegal
2020
i
PENGARUH MOTIVASI KERJA, PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN
PENGALAMAN USAHA TERHADAP PERSEPSI PENGGUNAAN
INFORMASI AKUNTANSI PADA PELAKU UKM DI KABUPATEN
TEGAL
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasakti Tegal
Oleh:
Indriani Yulianingsih
NPM: 4315500064
Diajukan Kepada:
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pancasakti Tegal
2020
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Dadio watu sing dasare abot, ojo dadi kapas sing dasare enteng. Semakin banyak
ilmu semakin merendah, jangan jadi kapas yang ringan semakin banyak ilmu
semakin sombong. (Gus Miftah )
Persembahan
Kupersembahkan skripsi ini untuk :
1. Kedua orangtuaku. Bapak Kholid dan Ibu Sri Suci Indrawati tercinta yang
selama ini selalu mendo’akan yang terbaik, memberikan kasih sayang dan
dukungan.
2. Suamiku. Rizki Rosianto tersayang yang selama ini selalu mendo’akan
yang terbaik, memberikan kasih sayang dan dukungan
3. Anak saya Mohammad Indra Haqiqi yang membuat semangat agar selesai
skripsi.
4. Sahabat-sahabat saya Sintia, Rindi, Silvi dan Laras yang membantu dan
menemani dalam suka maupun duka.
5. Keluarga, saudara dan teman-teman akuntansi D 2016.
6. Almamaterku.
v
vi
ABSTRAK
Indriani Yulianingsih.”Pengaruh motivasi kerja, pengetahuan akuntansi
dan pengalaman usaha terhadap persepsi penggunaan informasi akuntansi pelaku
UKM di kabupaten tegal”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh motivasi kerja,
pengetahuan akuntansi dan pengalaman usaha terhadap penggunaan informasi
akuntansi pelaku UKM kabupaten tegal. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
kuantitatif . Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 173.133 pelaku
UKM di Kabupaten Tegal. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
rumus slovin. Dari data tersebut diperoleh 100 responden . Variabel penelitian ini
terdiri dari motivasi kerja (X1), pengetahuan akuntansi (X2), pengalaman usaha
(X3) sebagai variabel independen, dan informasi akuntansi (Y) sebagai variabel
dependen, dengan skala pengukuran ordinal. Metode analisis yang digunakan
adalah analisis deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji t
dan koefisien determinasi. Hasil penelitian ini adalah pengetahuan akuntansi dan
pengalaman usaha berpengaruh signifikan terhadap informasi akuntansi, akan
tetapi motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap informasi akuntansi.
Kata Kunci : Motivasi Kerja, Pengetahuan Akuntansi dan Pengalaman
Usaha
vii
ABSTRACT
Indriani Yulianingsih. "The effect of work motivation, accounting
knowledge and business experience on perceptions of the use of accounting
information for SMEs in Tegal district".
The purpose of this study was to examine the effect of work motivation,
accounting knowledge and business experience on the use of accounting
information for SMEs in Tegal district. This research is a type of quantitative
research. The population used in this study were 173,133 SMEs in Tegal Regency.
The sampling method used was the Slovin formula. From these data, 100
respondents were obtained. The variables of this study consisted of work
motivation (X1), accounting knowledge (X2), business experience (X3) as the
independent variable, and accounting information (Y) as the dependent variable,
with an ordinal measurement scale. The analytical method used is descriptive
analysis, classical assumption test, multiple linear regression analysis, t test and
coefficient of determination. The results of this study are that accounting
knowledge and business experience have a significant effect on accounting
information, but work motivation has no effect on accounting information.
Keywords: Work Motivation, Accounting Knowledge and Business Experience.
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya, sehingga dengan keterbatasan
dan kemampuan yang pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian untuk skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja, Pengetahuan
Akuntansi Dan Pengalaman Usaha Terhadap Persepsi Penggunaan
Informasi Akuntansi Pada Pelaku UKM Di Kabupaten Tegal”.
Penulisan proposal penelitian ini merupakan tahapan bagi penulis dalam
penyusunan skripsi untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar pada
Program Strata (S1) di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pancasakti Tegal.
Penulis menyadari bahwa selama proses penyusunan proposal penelitian
untuk skripsi ini dapat selesai dan tidak lepas dari bantuan dan bimbingan
berbagai pihak. Maka dari itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Ibu Dr.Dien Novianty Rahmatika, S.E, M.M, Akt, C.A, selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasakti Tegal.
2. Bapak Aminul Fajri., SE, M.Si, Akt selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasakti Tegal.
3. Ibu Dr. Dewi Indriasih, SE, M.M, selaku Dosen Pembimbing I yang sudah
membimbing, memberikan saran dan memberikan petunjuk dalam
penyusunan proposal ini.
ix
4. Ibu Yanti Puji Astuti, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang sudah
membimbing, memberikan saran dan memberikan petunjuk dalam
penyusunan proposal ini.
5. Ibu Yanti Puji Astuti, SE, M.Si, selaku Dosen Wali angkatan tahun 2015
selama penulis menempuh perkuliahan.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang dengan sabar dan ikhlas
dalam memberikan ilmunya selama studi pendidikan ini.
7. Kedua orang tua saya Bapak Kholid dan Ibu Sri Suci Indrawati, selalu
mendoakan, menyemangati dan memberikan apa yang penulis butuhkan
selama menempuh pendidikan.
8. Suami saya Rizki Rosianto yang selalu memberikan semangat serta
dukungan baik itu doa maupun materi.
9. Anak saya Mohammad Indra Haqiqi yang membuat semangat penulis agar
cepat selesai mengerjakan proposal skripsi ini.
10. Semua teman-teman saya kelas 8D Akuntansi angkatan 2016 yang selalu
memberi motivasi dan semangat dalam belajar.
11. Teman-teman Tim kos yasmin kamar 3 atau Bar-bar Club khususnya buat
pemilik kos Silvi, Sintia, Laras, Rindi yang selalu menyemangati,
mendoakan dan mendukung satu sama lain dalam menyelesaikan
penulisan proposal skripsi ini.
12. Teman saya Lestari Ayu Handayani yang mau meluangkan waktu
memberi saran saya dalam penulisan proposal skripsi ini.
x
13. Teman-teman tercinta yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah
memberikan doa dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan
penulisan proposal skripsi ini.
Peneliti menyadari dalam penulisan proposal penelitian untuk skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan dan tidak lepas dari kekurangan. Peneliti
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak guna
memperbaiki penyusunan proposal penelitian untuk skripsi ini. Semoga
proposal penelitian ini dapat dijadikan sebagai media informasi yang
bermanfaat khususnya bagi penulis, para pembaca dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
Tegal, Februari 2020
Penulis
Indriani Yulianingsih
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI................................................ ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ............................................................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 8
A. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 8
1. Teori Tindakan Beralasan (Theory Reasoned Action) ......................... 8
2. Definisi UMKM dan Pengelompokan UMKM .................................. 10
xii
3. Persepsi ............................................................................................... 13
4. Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi ........................................... 15
5. Teori Motivasi ..................................................................................... 20
6. Pemahaman Akuntansi ........................................................................ 24
7. Pengalaman Usaha .............................................................................. 26
B. Studi Penelitian Terdahulu ......................................................................... 28
C. Kerangka Pemikiran Konseptual................................................................ 33
D. Hipotesis ..................................................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 38
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 38
B. Populasi dan Sampel ................................................................................. 38
C. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ......................................... 40
1. Definisi Konseptual Variabel ........................................................... 40
2. Definisi Operasional Variabel ......................................................... 42
D. Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 43
E. Uji Instrumen Penelitian ........................................................................... 43
1. Uji Validitas ..................................................................................... 43
2. Uji Realibilitas ................................................................................. 44
F. Metode Analisis Data ................................................................................. 44
1. Analisis Statistik Deskriptif .............................................................. 44
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 44
a. Uji Normalitas ........................................................................ 44
b. Uji Multikolinearitas ................................................................... 45
xiii
c. Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 46
3. Analisis Regresi Berganda .................................................................... 46
4. Uji Hipotesis ............................................................................................ 47
1. Uji T (Signifikansi Parsial) ......................................................... 47
2. Koefisien Determinasi (R²) .......................................................... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 49
A. Gambaran Umum ...................................................................................... 49
B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 53
C. Pembahasan ............................................................................................... 70
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 74
A. Kesimpulan ............................................................................................... 74
B. Saran .......................................................................................................... 74
C. Keterbatasan Peneliti .................................................................................. 75
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 76
LAMPIRAN ........................................................................................................... 80
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Kriteria Informasi yang Baik ..................................................................... 16
2.2 Studi Penelitian Terdahulu ......................................................................... 31
3.1 Operasionalisasi Variabel ................................................................................ 42
4.1 Jumlah UMKM Kabupaten Tegal .............................................................. 53
4.2 Distribusi Penyebaran Kuesioner ............................................................... 54
4.3 Karakteristik Responden Menurut Umur ................................................... 54
4.4 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin...................................... 55
4.5 Karakteristik Responden Menurut Pendidikan .......................................... 55
4.6 Karakteristik Responden Menurut Lama Usaha ........................................ 56
4.7 Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja ............................................................. 57
4.8 Hasil Uji Validitas Pengetahuan Akuntansi ............................................... 58
4.9 Hasil Uji Validitas Pengalaman Usaha ...................................................... 59
4.10 Hasil Uji Validitas Informasi Akuntansi .................................................... 59
4.11 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................................. 60
4.12 Hasil Analisis Statistik Deskriptif .............................................................. 61
4.13 Hasil Uji Normalitas .................................................................................. 63
4.14 Hasil Uji Multikolinearitas ......................................................................... 64
4.15 Hasil Analisis Regresi Berganda ................................................................ 65
4.16 Hasil Uji T .................................................................................................. 67
4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²) ......................................................... 68
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran Konseptual .............................................................. 36
4.1 Uji Heteroskedastisitas .............................................................................. 65
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kuesioner penelitian.................................................................................. 81
2. Data Responden ......................................................................................... 85
3. Hasil Pengolahan Data .............................................................................. 88
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia menggambarkan salah satu Negara berkembang, dimana
sebuah negara berkembang benar-benar fokus akan pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi kearah yang lebih baik. Salah satu struktur usaha
yang membantu kontribusi tentang pertumbuhan dan perkembangan
ekonomi di Indonesia adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM). UMKM adalah kategori usaha yang mempunyai jumlah paling
besar. Kecuali, kategori usaha ini terbukti kuat tentang beraneka macam
goncangan krisis ekonomi (Astiani & Sagoro, 2017).
UMKM dapat meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat
karena dapat menyerap tenaga kerja dengan jumlah yang banyak.
Berdasarkan Data Kementerian Koperasi dan UMKM tahun 2018 sekitar
120,5 juta tenaga kerja, yang bekerja di UMKM www.depkop.go.id.
Situasi ini mengungkapkan bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) menjadi salah satu pilihan untuk mendukung memecahkan
masalah tersebut, mampu menampung tenaga kerja yang cukup banyak
jumlahnya, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Hingga tahun 2018
total unit usaha UMKM di Indonesia sebanyak 64,1 juta dan dapat
menyerap sekitar 116,9 juta tenaga kerja. (Kementerian koperasi dan
UKM, 2018)
2
UMKM telah menjadi topik isu hangat dalam perekonomian
Indonesia saat ini. UMKM telah mendorong perkembangan ekonomi pada
masyarakat terutama pada golongan menengah ke bawah. Untuk kegiatan
ekonomi dari UMKM dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi warga
Negara Indonesia sehingga mampu menyerap tenaga kerja Indonesia yang
pengangguran. Dengan adanya tenaga kerja oleh UMKM berdampak
relevan untuk menurunkan tingkat pengangguran di masyarakat Indonesia.
UMKM dapat meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat karena
dapat menyerap tenaga kerja yang banyak. (Herawati, 2017)
Permasalahan yang sering dihadapi oleh UKM antara lain
mengenai pengelolaan keuangan, pemasaran produk, teknologi,
permodalan dan kualitas sumber daya manusia. Salah satu masalah yang
seringkali terabaikan oleh pelaku UKM yaitu mengenai pengelolaan
keuangan. Dampak dari diabaikannya pengelolaan keuangan mungkin
tidak terlihat terlalu jelas. Namun tanpa metode akuntansi yang efektif,
usaha yang memiliki prospek untuk berhasil dapat menjadi bangkrut.
Informasi yang dihasilkan oleh catatan-catatan akuntansi bermanfaat bagi
pengambilan keputusan usaha yang akan diambil oleh pelaku UKM
sehingga dapat meningkatkan pengelolan perusahaan. (Lia Dwi Martika,
2018)
Berdasarkan Wulandari (2016) menyatakan UMKM mempunyai
potensi untuk berkembang, tetapi untuk mengembangkan usaha bukanlah
masalah yang mudah. Informasi Akuntansi sangat bermanfaat bagi
3
UMKM, karena membentuk alat yang digunakan oleh pengguna informasi
untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi mampu digunakan
untuk memperkirakan dan mengkomunikasikan informasi keuangan
perusahaan yang banyak dibutuhkan oleh pihak manajemen dalam
merumuskan berbagai keputusan untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapi.
Tidak adanya pengendalian dan penggunaan sistem informasi
akuntansi saat mayoritas pengelolaan UKM, ditetapkan oleh persepsi
pengusaha UMKM atas informasi akuntansi. Sianturi & Fathiyah (2016)
mengatakan bahwa persepsi seseorang dapat mempengaruh perilaku dan
keputusannya. Oleh sebab itu, untuk dapat memajukan pengusaha UMKM
mengendalikan dan menggunakan informasi akuntansi, perlu dimulai dari
persepsi pelaku UMKM tersebut terhadap informasi akuntansi. Di dalam
perusahaan sistem informasi akuntansi dapat berfungsi untuk mendorong
seoptimal mungkin agar dapat menghasilkan berbagai informasi akuntansi
yang terstruktur yang berguna bagi pelaku UMKM dan juga sangat
penting untuk kemajuan dan perkembangan usaha itu sendiri. (Lestari
Cahya, 2020:2)
Setiap pelaku usaha jelas berbeda antara satu dan lainnya, baik itu
mengenai latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan dan lain
sebagainya. Mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persepsi
seorang pelaku usaha dari karakteristik pribadinya mencakup, kepribadian,
motivasi, sikap dan pengalaman. Semakin luas dan bermanfaat
4
pengalaman seorang pelaku usaha atas informasi akuntansi, maka akan
semakin luas kemampuan seorang pelaku usaha dalam mengelola
perusahaannya .(Tambunan, 2019)
Telah dilakukan beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan variabel penelitian ini. Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh
Riyadi & Rismawandi (2016) menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh
positif terhadap penggunaan informasi akuntansi. Sedangkan menurut
Fithoriah dan Pranaditya (2019), Riyadi & Rismawandi (2016), Linawati
(2015), Tambunan (2019), Astiani & Sagoro (2017) dan Hudha (2017)
pengetahuan akuntansi berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi
akuntansi. Penelitian yang dilakukan Fithoriah dan Pranaditya (2019)
pengalaman usaha berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi
akuntansi. Sedangkan menurut Tambunan (2019) pengalaman usaha tidak
berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : “Pengaruh Motivasi Kerja, Pengetahuan
Akuntansi Dan Pengalaman Usaha Terhadap Persepsi Penggunaan
Informasi Akuntansi Pada Pelaku UKM Di Kabupaten Tegal”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
5
1. Apakah motivasi kerja berpengaruh positif terhadap persepsi
penggunaan informasi akuntansi pada pelaku Usaha Kecil, dan
Menengah di Kabupaten Tegal ?
2. Apakah pengetahuan akuntansi berpengaruh positif terhadap
persepsi penggunaan informasi akuntansi pada pelaku Usaha Kecil,
dan Menengah di Kabupaten Tegal?
3. Apakah pengalaman usaha berpengaruh negatif terhadap persepsi
penggunaan informasi akuntansi pada pelaku Usaha Kecil, dan
Menengah di Kabupaten Tegal?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui motivasi kerja berpengaruh positif terhadap
persepsi penggunaan informasi akuntansi pada pelaku Usaha Kecil,
dan Menengah di Kabupaten Tegal.
b. Untuk mengetahui pengetahuan akuntansi berpengaruh positif
terhadap persepsi penggunaan informasi akuntansi pada pelaku
Usaha Kecil, dan Menengah di Kabupaten Tegal.
c. Untuk mengetahui pengalaman usaha berpengaruh negatif terhadap
persepsi penggunaan informasi akuntansi pada pelaku Usaha Kecil
dan Menengah di Kabupaten Tegal.
6
D. Manfaat Penelitian
Dari tujuan penelitian diatas, maka manfaat penelitian ini sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan khususnya mengenai pelaku UKM di Kabupaten
Tegal dan dapat membuktikan bahwa Motivasi Kerja, Pengetahuan
Akuntansi dan Pengalaman Usaha berpengaruh terhadap Persepsi
Penggunaan Informasi Akuntansi pada Pelaku Ukm Di Kabupaten
Tegal.
2) Penelitian dapat digunakan sebagai referensi dan bahan kajian bagi
penelitian serupa dimasa yang akan datang dan mendukung teori-
teori yang telah ada sehubungan dengan masalah yang dibahas
dalam penelitian,
2. Manfaat Praktis
1) Bagi Penulis
Dapat memberikan pengalaman yang bermanfaat dalam penelitian
dan menambah ilmu yang didapat dibangku perkuliahan dengan
penerapan secara nyata.
2) Bagi Universitas
Dapat dijadikan referensi bacaan atau acuan bagi Mahasiswa
khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan
7
menambah perbendaharaan perpustakaan Universitas Pancasakti
Tegal
3) Bagi Objek Penelitian maupun pihak terkait
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan
dan juga informasi mengenai persepsi penggunaan informasi
akuntansi. Selain itu, penelitian ini diajukan sebagai salah satu
syarat guna memperoleh gelar sarjana.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Landasan teori merupakan teori yang relevan yang digunakan
untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, atau seperangkat
definisi, konsep serta proposisi yang telah disusun rapi serta sistematis
tentang variabel-variabel dalam sebuah penelitian, landasan teori ini akan
menjadi dasar yang kuat dalam penelitian yang akan dilakukaan.
1. Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action) atau TRA
Teori tindakan beralasan (theory of Reasoned Action) adalah model
yang secara umum menjelaskan dan memprediksi tujuan
berperilaku/behavioral intentions, pada berbagai seting. Model ini
didasarkan bahwa manusia membuat keputusan rasional didasarkan atas
informasi yang tersedia pada mereka. Teori ini didasarkan pada anggapan
: bahwa manusia umumnya membuat sesuatu dengan cara yang inisiatif,
bahwa manusia memikirkan semua informasi yang ada, dan bahwa secara
akurat maupun implisit manusia memperhitungkan keterkaitan mereka
(Supriono, 2015).
Sedangkan menurut teori ini niat merupakan faktor yang
mempengaruhi terjadinya suatu tindakan. Niat dipengaruhi oleh dua
faktor dasar, yaitu faktor pribadi dan faktor pengaruh sosial. Kedua faktor
tersebut berpengaruh positif terhadap niat perilaku individu yang secara
9
positif menyebabkan perilaku. Faktor pertama yang berhubungan dengan
faktor pribadi adalah sikap. Sikap (attitude) adalah evaluasi kepercayaan
atau perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan
perilaku yang akan ditentukan. sikap merupakan sebagai jumlah dari
afeksi yang dirasakan seseorang untuk menerima atau menolak suatu
obyek atau perilaku dan diukur suatu prosedur yang menempatkan
individu pada dua sisi misalnya baik atau buruk, setuju atau menolak, dan
lain sebagainya. (Ajzen, 1991:179-211)
Faktor yang kedua yang berhubungan dengan pengaruh sosial
adalah norma subyektif. Norma subyektif (subjective norm) adalah
persepsi individu mengenai kepercayaan orang lain yang akan
mempengaruhi niat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang
sedang dipertimbangkan. Sikap dan norma subyektif yang membentuk
niat merupakan penentu utama dari perilaku, namun terdapat juga
variabel-variabel lain yang mempengaruhi perilaku. Tindakan individu
pada perilaku tertentu ditentukan oleh niat individu tersebut untuk
berperilaku. Niat dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku, norma
subjektif yang mempengaruhi perilaku, dan kontrol keperilakuan yang
dirasakan. Sikap terhadap perilaku menunjukkan tingkatan seseorang
mempunyai evaluasi yang baik atau kurang baik tentang perilaku tertentu.
Subjektif menunjukkan tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan
atau tidak melakukan tindakan.
10
Dalam Theory Of Reasoned Action (TRA), sikap merupakan
evaluasi kepercayaan atas perasaan positif atau negatif dari seseorang.
Dalam hal ini religiusitas merupakan hal pribadi yang dimiliki oleh
seseorang sehingga akan mempengaruhinya untuk bersikap. Karena
agama adalah keyakinan yang dianut oleh seseorang. Norma subjektif
adalah persepsi individu mengenai kepercayaan orang lain yang akan
mempengaruhi niat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang
sedang dipertimbangkan (Ajzen,1991:179-211).
2. Definisi UMKM dan Pengelompokan UMKM
a. Definisi UMKM
Pada prinsipnya ditemukan beberapa definisi yang diperoleh
beberapa instansi yang berbeda untuk menyampaikan definisi terkait
dengan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Berikut ini adalah definisi
perihal UMKM menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 (Budiarto,
2015:2-3).
Definisi menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM):
1) Usaha Mikro adalah usaha yang menguntungkan milik orang
perorangan yang memberi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
11
merupakan anak cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha
Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil.
3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar atas jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan.
b. Kriteria dan Ciri-ciri UMKM
Dengan macam-macam definisi yang menggambarkan tentang
pengertian UMKM justru memunculkan banyaknya perbedaan persepsi
dalam hal pengelompokan atau penggolongan UMKM. Berikut ini adalah
kriteria perihal UMKM menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008
(Budiarto, 2015:2-3). Kriteria UMKM tersebut berdasarkan Undang-
Undang No. 20 Tahun 2008 pasal 6 sebagai berikut :
1) Kriteria Usaha Mikro menurut Undang-Undang No.20 Tahun
2008 mempunyai kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000
(lima puluh juta rupiah) tidak tergolong tanah dan bangunan
tempat usaha; atau Mempunyai hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).
Ciri-ciri Usaha Mikro diantaranya sebagai berikut :
- Memiliki jumlah tenaga kerja tidak lebih dari 4 orang.
12
- Jenis barang/komoditi usahanya tidak tetap, sewaktu-waktu
dapat berganti.
- Tempat usahanya tidak menetap, sewaktu-waktu dapat pindah
tempat.
- Belum melaksanakan administrasi keuangan yang sederhana
sekalipun.
- Tingkat pendidikan rata-rata relatif rendah, dan
- Sumber daya manusianya (pengusaha) belum memiliki jiwa
wirausahaa yang memadai.
2) Kriteria Usaha Kecil menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2008
mempunyai kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000 (lima puluh
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000 (lima
ratus juta rupiah) tidak tergolong tanah dan bangunan tempat
usaha; atau mempunyai hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
Ciri-ciri Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
- Memiliki jumlah tenaga kerja 5-19 orang.
- Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah
tetap tidak dapat berubah.
- Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak
berpindah-pindah.
13
- Pada umumnya sudah melaksanakan administrasi keuangan
walau masih sederhana, dan
- sumber daya manusia (pengusaha) mempunyai pengalaman
dalam berwirausaha.
3). Kriteria Usaha Menengah Undang-Undang No.20 Tahun 2008
mempunyai kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000 (lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000
(sepuluh milyar rupiah) tidak tergolong tanah dan bangunan tempat
usaha; atau mempunyai hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp50.000.000.000 (lima puluh milyar
rupiah).
Ciri-ciri Usaha Menengah adalah sebagai berikut:
- Memiliki jumlah tenaga kerja 20-99 orang.
- Umumnya telah mempunyai manajemen dan organisasi yang
lebih baik.
- Lebih teratur bahkan lebih modern, dan
- sudah melaksanakan manajemen keuangan dengan
menerapkan sistem akuntansi dengan teratur.
3. Persepsi
Suatu kondisi yang tidak dapat dipungkiri adalah bahwa dalam suatu
organisasi selau terjadi proses komunikasi antara orang yang satu dengan
14
yang lainnya, baik secara perorangan maupun secara kelompok. Dalam
proses itu, siapapun yang mengambil ide, apakah seorang bawahan atau
seorang manajer, pengambil ide selalu berharap agar tujuannya
berkomunikasi dapat diterima dan dimengerti oleh yang menerima.
Penerima inilah yang disebut persepsi. (Hanum, 2013).
Menurut Sudiro (2018:17-18) persepsi merupakan prosedur
pengalihan makna seorang individu terhadap kalangannya. Persepsi
seseorang dihasilkan oleh berbagai faktor, di antaranya sebagai berikut.
a. Faktor pada diri, yang meliputi:
1) Sikap, definisi-definisi evaluatif tentang objek, orang atau
keadaan;
2) Motif, dukungan dari dalam diri seseorang sebagaimana dia
bertindak;
3) Pengalaman, masalah-masalah yang sudah dialaminya;
4) Harapan, keadaan masa depan yang perlu dicapai; dan
5) Minat, dukungan yang mampu untuk berbuat sesuatu.
b. Faktor kondisi, yang terdiri atas:
1) Kedudukan sosial yang dihadapi;
2) Waktu, kelengkapan waktu yang ada; dan
3) Kedudukan kerja, perkiraan tentang pekerjaan.
c. Faktor pada diri terikat oleh target, antara lain:
1) Objek yang baru/hal baru;
2) Keakraban seseorang dengan objek atau orang lain;
15
3) Aktivitas atau perbuatan.
4. Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi
1) Pengertian Sistem
Sistem merupakan sekumpulan komponen yang saling bekerja
sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem berfungsi menerima input
(masukan), mengolah input, dan menghasilkan output (keluaran). Input
dan output berasal dari lingkungan sistem tersebut berada. Oleh
karenanya, sistem akan berinteraksi dengan lingkungannya. Sistem yang
mampu berinteraksi dengan lingkungannya akan mampu bertahan lama.
Sistem yang tidak cepat berinteraksi dengan lingkungannya tidak akan
bertahan lama. (Winarno, 2006: 3-4)
2) Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga bermanfaat
untuk pembuatan keputusan. Data adalah representasi suatu objek.
Misalnya , seorang Mahasiswa diwakili oleh nomor mahasiswa, maka
nomor mahasiswa ini adalah data. Agar bisa menggambarkan objek yang
diwakilinya, data harus dipilih yang paling sesuai. (Winarno, 2006: 6-7)
Kriteria informasi (Mulyani, dkk 2018 : 15-16) yang baik sebagai
berikut:
16
Kriteria Keterangan
1) Relevan Informasi bisa dikatakan relevan
apabila informasi yang termuat
didalamnya dapat mempengaruhi
keputusan pengguna.
2) Andal Informasi harus bebas dari pengertian
yang menyesatkan dan kesalahan
material, menyajikan setiap fakta
secara jujur, serta dapat diverifikasi.
3) Lengkap Informasi disajikan selengkap
mungkin, yaitu mencakup semua
informasi yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan.
Tabel 2.1. Kriteria Informasi yang baik
3) Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Krismiaji (2010:4) menyatakan bahwa sistem informasi
akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna
menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan,
mengoperasikan, dan mengendalikan bisnis. Agar dapat menghasilkan
informasi yang diperlukan oleh para pembuat keputusan, sistem
informasi akuntansi yang diperlukan oleh para pembuat keputusan,
sistem informasi akuntansi harus melaksanakan tugas-tugas sebagai
berikut:
a. Mengumpulkan transaksi dan data lain kemudian memasukkannya ke
dalam sistem
b. memproses data transaksi
17
c. menyimpan data untuk keperluan di masa yang akan datang
d. mengendalikan sedemikian rupa sehingga menghasilkan informasi
yang akurat dan dapat di percaya.
Menurut Krismiaji (2010:7) mengungkapkan bahwa pada dasarnya
seseorang yang sudah maupun masih belajar akuntansi tidak memiliki
pengetahuan yang lengkap tanpa mempelajari sistem informasi
akuntansi. Dengan alasan karena sistem informasi akuntansi merupakan
bagian fundamental dalam pendidikan akuntansi dan keterampilan (skill)
dalam bidang sistem informasi akuntansi penting dalam mendukung
keberhasilan karir. Peran teknologi informasi terhadap perkembangan
akuntansi dikarenakan yang pertama adalah efisien, penghematan waktu
dan juga biaya. Lalu yang kedua karena peningkatan efektivitas,
mencapai hasil laporan keuangan dengan benar (Maulana, 2017). Secara
singkat manfaat teknologi informasi dalam akuntansi yaitu :
a. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easter)
b. Bermanfaat (usefull)
c. Menambah produktifitas (increase productivity)
d. Mempertinggi efektivitas (enchance effectiviness)
e. Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance).
Informasi akuntansi merupakan informasi yang digunakan dalam
banyak bisnis keputusan. Informasi akuntansi digolongkan menjadi tiga
jenis (Arlinto, 2014) yaitu :
1. Informasi Operasi
18
Informasi operasi dibutuhkan oleh manajemen untuk
mengendalikan atau mengarahkan kegiatan rutin sehari-hari. Isi
informasi operasi yang ada dalam suatu perusahaan pada umumnya
meliputi informasi penjualan, informasi produksi, informasi
penggajian, informasi utang-piutang, pembelanjaan, aktiva tetap
dan informasi-informasi lainnya.
2. Informasi Akuntansi Manajemen
Informasi akuntansi yang khusus ditujukan untuk
kepentingan manajemen disebut informasi akuntansi manajemen.
Informasi ini digunakan dalam tiga fungsi manajemen, yaitu :
perencanaan, implementasi dan pengendalian. Informasi akuntansi
manajemen ini dihasilkan oleh sistem pengolahan informasi
keuangan yang disebut akuntansi manajemen.
3. Informasi Akuntansi Keuangan
Informasi akuntansi keuangan adalah laporan keuangan
yang berupa laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan modal
dan laporan arus kas yang pada dasarnya ditujukan pihak luar
organisasi yang bersangkutan, yang meliputi pemegang saham,
bank dan kreditor lainnya, investor dan lembaga pemerintah, para
pelanggan maupun masyarakat umum, namun demikian informasi
keuangan diperlukan pula oleh pihak manajemen sebagai alat
pertanggungjawaban kepada pemilik atau para pemegang saham.
4) Komponen Sistem Informasi Akuntansi
19
Adapun komponen dari (Ardana dan Lukman, 2016: 54-56) sebagai
berikut :
1. Blok Masukan
Blok masukan merupakan kumpulan dari berbagai media yang
berfungsi untuk merekam data dari transaksi atau peristiwa
ekonomi. Sistem informasi berbasis manual, masih banyak
dijumpai media perekaman data dalam bentuk media kertas
(dikenal sebagai formulir atau dokumen transaksi). Dengan
kemajuan pesat perkembangan teknologi informasi (komputer,
jaringan dan komunikasi) maka data tidak lagi hanya direkam
dalam media kertas tetapi juga dengan media lain yang bukan
kertas yaitu media magnetik, optik, elektronik, dll.
2. Blok Model
Blok ini mencakup berbagai prosedur (siklus) transaksi, model
logika instruksi dan perhitungan matematis, model persamaan
akuntansi, yang fungsinya mengumpulkan dan mengolah data
dalam rangka untuk menghasilkan keluaran (output). Termasuk
dalam model ini, antara lain: siklus pengadaan barang dan
pembayaran, siklus konversi (produksi), siklus penjualan dan
penerimaan kas, siklus perhitungan pembayaran dan pencatatan
upah atau gaji, siklus pencatatan dalam buku besar (sub-ledger) dan
buku besar (general ledger) dan sebagainya.
3. Blok Keluaran
20
Blok keluaran mencakup peralatan untuk mencetak dan media
untuk menyajikan informasi sebagai hasil dari pengelolaan data.
Media keluaran ini berbentuk media kertas yang dicetak melalui
suatu peralatan cetak (printer, mesin ketik dan mesin cetak), atau
dapat juga dalam bentuk media lain bukan kertas, seperti: CD,
USB, layar monitor, internet dan sebagainya.
5. Teori Motivasi
Penggunaan informasi akuntansi dalam suatu usaha atau bisnis
akan selalu dipengaruhi oleh motivasi pelaku usaha atau bisnis dalam
menjalankan kegiatan usahanya. Motivasi kerja adalah metode untuk
terwujudnya suatu tujuan, dengan kata lain bisa dikatakan sebagai suatu
rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan atau mengindrari
kegagalan (Nugroho & Kiranti, 2017). Memajukan motivasi kerja dengan
bersikap keras memenuhi tujuan yang bermakna. Dalam motivasi kerja
dukungan yaitu kemampuan mental untuk melangsungkan kegiatan dalam
rangka pemuasan harapan dan dukungan pada hal ini adalah penerimaan
tujuan.
Menurut Nawawi (2005:351), motivasi adalah suatu kondisi yang
mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau
kegiatan, yang berlangsung secara sadar. Adapun motivasi kerja
seseorang tergantung pada kekuatan dari motivasi itu sendiri untuk dapat
melakukan upaya nyata atas motivasi yang ada pada diri pelaku usaha
21
yang nantinya dapat membuat mereka berperilaku pada saat menjalankan
usahanya. Menurut Darnawan (2013), adanya motivasi kerja yang kuat
dari diri pelaku UMKM untuk meningkatkan kemajuan usahanya, maka
mereka akan bekerja keras untuk meningkatkan kemajuan usahanya.
Teori Motivasi Zaman Dahulu
1. Maslow dengan Teori Kebutuhan
Teori motivasi yang sangat awal adalah Teori Kebutuhan dari
Abraham Maslow. Maslow adalah seorang psikolog yang
mengemukakan bahwa di dalam setiap orang terdapat hierarki lima (5)
kebutuhan :
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan keselamatan
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan penghargaan
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Dalam penjelasan motivasi, Maslow mengemukakan bahwa
masing-masing level dalam hierarki kebutuhan perlu dipenuhi
sebelum kebutuhan selanjutnya di mobilisasi dan ketika kebutuhan
secara substansial terpenuhi maka tidak lagi menjadi motivasi
perilaku.
2. Hersberg dengan Teori Motivasi Dua Faktor
Teori Dua Faktor dari Frederick Hersberg mengemukakan
bahwa faktor-faktor instrinsik berhubungan dengan kepuasan kerja
22
dan motivasi. Sedangkan, faktor-faktor ekstrinsik berhubungan
dengan ketidakpuasan kerja. Herzberg menyimpulkan dari analisisnya
bahwa menjawab orang-orang saat mereka merasa baik tentang
pekerjaan nya secara signifikan berbeda menjawab saat mereka buruk.
Faktor yang memotivasi (motivator factors), adalah seandainya
faktor-faktor tersebut ada maka dapat memotivasi karyawan. Faktor-
faktor yang memotivasi antara lain: prestasi kerja, pekerjaan itu
sendiri, pertanggungjawaban, pertumbuhan, kemajuan, dan
pengakuan. Sebaliknya, faktor-faktor higiene antara lain: keamanan,
kebijakan, hubungan antara atasan dengan bawahan, hubungan dengan
rekan sejawat, keadaan kerja, gaji, kebijakan perusahaan, dan
pengawasan. (Sudiro, 2018:30-31)
Dalam teori motivasi Herzberg, faktor-faktor motivator meliputi
: prestasi, pengakuan, tanggung jawab dan kemajuan,.
a) Prestasi (achievment) adalah kebutuhan untuk memperoleh
prestasi di bidang pekerjaan yang ditangani.
b) Pengakuan (recoqnition) adalah kebutuhan untuk memperoleh
pengakuan dari pimpinan atas hasil karya atau hasil kerja yang
telah dicapai.
c) Tanggung jawab (responbility) adalah kebutuhan untuk
memperoleh tanggung jawab dibidang pekerjaan yang ditangani .
d) Kemajuan (advencement) adalah kebutuhan untuk memperoleh
peningkatan karier (jabatan).
23
Teori-Teori Proses
1) Teori Pengharapan
Konsep ini berhubungan dengan motivasi, di mana individu
ditaksirkan akan memerankan pelaksana dengan prestasi tinggi bila
mereka melihat:
- suatu kemungkinan (probibalitas) tingggi bahwa usaha-usaha
mereka akan mengarah ke prestasi tinggi
- suatu probabilitas tinggi bahwa prestasi tinggi akan mengarah
ke hasil-hasil yang menguntungkan, dan bahwa hasil-hasil
tersebut akan menjadi, pada keadaan keseimbangan penarik
efektif bagi mereka. (Handoko, 2009: 263)
2) Teori Keadilan
Teori ini menyampaikan bahwa orang akan selalu mengarah
membandingkan antara :
a. masukan-masukan yang mereka berikan pada pekerjaannya
dalam bentuk pendidikan, pengalaman, latihan dan usaha
b. hasil-hasil (penghargaan-penghargaan) yang mereka terima,
seperti juga mereka membandingkan balas jasa yang diterima
karyawan lain dengan yang diterima dirinya untuk pekerjaan
yang sama. (Handoko, 2009: 267)
24
6. Pemahaman Akuntansi
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam (Purwanti & Wasman,
2016) memiliki arti pengertian benar dan pandai,sedangkan pemahaman
adalah cara dan proses perbuatan memahami atau memahamkan. Ini
berarti bahwa orang yang mempunyai kemampuan terhadap pemahaman
akuntansi adalah menekuni, memahami, mengenal, menguasai dan
mengerti tentang akuntansi. Tingkat pemahaman akuntansi dapat diukur
dari seseorang dalam mengenal proses, pencatatan transaksi keuangan,
pengikhtisaran, pengelompokkan, penafsiran dan pelaporan data
keuangan. Jadi seseorang yang memiliki pemahaman tentang akuntansi
adalah orang yang paham, pandai, mengenal,dan menguasai benar proses
akuntansi.
Manfaat akuntansi akan diperoleh jika data yang disajikan sesuai
prinsip dan aturan tertentu. Manfaat umum yaitu memperoleh sebuah
informasi keuangan yang akurat sehingga para pemakai laporan keuangan
dapat mengambil keputusan yang tepat, sebagai alat pertanggungjawaban
manajemen, serta mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke
tahun. Dan berikut manfaat khusus akuntansi (Hastyorini, Irin, dkk
2018:7) :
1) Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai
perubahan aktiva, kewajiban dan modal suatu perusahaan yang
timbul dari kegiatan usaha untuk memperoleh laba.
25
2) Mendukung informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan keuangan untuk memperkirakan kemampuan perusahaan
dalam memperoleh laba.
3) Menyampaikan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan
dengan laporan keuangan, seperti informasi mengenai kebijakan yang
dianut perusahaan.
Menurut Hudha (2017) pengetahuan akuntansi mempunyai bagian
besar dalam kemajuan usaha yang dikelola. Pengetahuan akuntansi yang
dimiliki oleh pemilik UMKM akan banyak membagikan banyak manfaat
dalam penggunaan informasi akuntansi. Pengetahuan akuntansi yang
rendah akan membawa dampak usaha yang dijalankan mengalami
kegagalan manajemen sehingga sangat sulit bagi para pelaku usaha
dalam menentukan kebijakan apa yang akan diambil. (Hudha, 2017)
Adapun indikator yang digunakan pengetahuan akuntansi
(Kusumaryoko, 2017:54) adalah sebagai berikut :
1. Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan seseorang terhadap suatu
informasi berdasarkan fakta. Contoh seseorang mengetahui rumus
persamaan akuntansi.
2. Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan bagaimana seseorang
melakukan sesuatu atau dalam menjalankan langkah-langkah dalam
suatu proses.
26
7. Pengalaman Usaha
Pengalaman dalam menjalankan usaha merupakan prediktor
terbaik bagi keberhasilan, terutama bila bisnis baru itu berkaitan dengan
pengalaman bisnis sebelumnya. Kebutuhan akan pengalaman mengolah
usaha semakin diperlukan dengan meningkatnya kompleksitas
lingkungan. Ada bukti kuat bahwa wirausaha memiliki orangtua yang
bekerja mandiri atau berbasis sebagai wirausaha. Kemandirian dan
fleksibelitas yang ditularkan oleh orangtua seperti itu melekat dalam diri
anak-anaknya sejak kecil. Sifat mandiri ini yang kemudian mendorong
untuk mendirikan usaha sendiri. Meski tidak ada studi banding dengan
wirausaha yang orangtuanya bukan wirausaha, relasi dengan orang yang
wirausaha tampak menjadi aspek penting yang membentuk keinginan
seseorang untuk menjadi wirausaha. Dapat disimpulkan bahwa
pengalaman dalam mengelola usaha memberi pengaruh pada keberhasilan
usaha. (Riyanti dan Prihatin Dwi, 2003:37)
Tujuan dan manfaat kewirausahaan (Hastuti, dkk 2020:5) adalah sebagai
berikut :
1) Untuk memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib
sendiri.
Memiliki usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan
peluang bagi pebisnis untuk mencapai tujuan hidupnya. Pebisnis
akan berusaha memenangkan hidup mereka dan memungkinkan
mereka untuk memanfaatkan bisnis untuk mewujudkan cita-cita.
27
2) Untuk memberi peluang untuk melakukan perubahan.
Semakin banyak pebisnis yang memulai usahanya karena
mereka dapat menangkap peluang untuk melakukan berbagai
perubahan yang menurut mereka sangat penting.
3) Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya.
Seseorang yang memiliki usahanya sendiri pada dasarnya
memberikan kekuasaan kepadanya, kebangkitan spiritual dan
membuat dia mampu mengikuti minat atau hobinya sendiri.
Pengalaman bisa didapat berdasarkan pola pengasuhan orangtua
yang berprofesi wirausaha, atau dari pengalaman mengelola usaha
sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa pengalaman dalam berusaha
diperoleh bila seseorang terlibat secara langsung dalam kegiatan-kegiatan
usaha. Seseorang yang belum pernah terlibat secara langsung dalam
kegiatan usaha tidak memiliki pengalaman mengelola usaha. Dengan
demikian , tingkat keterlibatan seseorang dalam suatu kegiatan usaha bisa
menjadi tolak ukur pengalaman dalam berusaha. Semakin lama seseorang
dalam menjalankan usaha akan lebih semakin banyak pengalaman dalam
pemilihan strategi yang dijalankan pada usahanya (Wahyuni, 2015)
Adapun indikator dari pengalaman usaha adalah sebagai berikut :
1) Lama usaha
Lama usaha merupakan lamanya usaha berkarya pada usahanya
yang sedang dijalani saat ini. Lamanya suatu usaha dapat
menimbulkan pengalaman berusaha dimana pengalaman dapat
28
mempengaruhi tingkat pengamatan seseorang dalam bertingkah laku.
Semakin lama seorang pelaku menekuni bidang usahanya maka akan
makin meningkatkan pengetahuan tentang selera atau perilaku
konsumen. (Sukirno, 2002:39)
2) Tingkat Pendidikan
Pendidikan kewirausahaan dapat dimaknai sebagai suatu skema
pelatihan untuk memgembangkan orang agar berwirausaha atau
mengorganisir, membiayai dan atau mengelola suatu perusahaan.
Kompetensi utama pendidikan kewirausahaan adalah kemampuan
untuk mengidentifikasi peluang yang tersedia untuk kegiatan pribadi,
profesional dan atau bisnis, termasuk perspektif gambaran yang lebih
besar besar yang menyediakan konteks di mana orang hidup dan
bekerja. (Hastuti, dkk 2020:31)
B. Studi Penelitian Terdahulu
Linawati (2015), Pengaruh Pengetahuan Akuntansi Pelaku Usaha
Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) Atas Penggunaan Informasi
Akuntansi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pengetahuan
akuntansi UMKM atas penggunaan informasi akuntansi. Pengetahuan
akuntansi sangat diperlukan oleh pemilik UMKM konveksi di Kecamatan
Tingkir kota Salatiga dalam menjalankan operasi perusahaan. Penelitian
ini menggunakan data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner
serta wawancara terhadap pelaku usaha UMKM Konveksi di wilayah
29
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Sampel dalam penelitian ini ditetapkan
sebesar 60 orang pelaku usaha UMKM konveksi di wilayah kecamatan
Tingkir kota Salatiga.
Tambunan (2019) Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan
Pengalaman Usaha Terhadap Pengembangan Usaha dan Penggunaan
Informasi Akuntansi Sebagai Variabel Intervening. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh pengetahuan
akuntansi dan pengalaman usaha terhadap pengembangan usaha dengan
mediasi penggunaan informasi akuntansi pada pelaku UKM. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif asosiatif. Penelitian dilakukan di
Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal pada tahun 2019.
Astiani & Sagoro (2017) Pengaruh Persepsi Pelaku Usaha Mikro
Kecil dan Menengah Tentang Akuntansi, Pengetahuan Akuntansi dan
Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) pengaruh persepsi pelaku
UMKM tentang akuntansi terhadap penggunaan informasi akuntansi, (2)
pengaruh pengetahuan akuntansi terhadap penggunaan informasi
akuntansi, (3) pengaruh skala usaha terhadap penggunaan informasi
akuntansi, (4) pengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi.
Penelitian ini merupakan penelitian kausal. Sampel penelitian adalah
pelaku UMKM di Kota Yogyakarta sebanyak 152 pelaku UMKM.
Fithoriah dan Pranaditya (2019) Pengaruh Tingkat Pendidikan,
Pengetahuan Akuntansi, Pengalaman Usaha dan Skala Usaha Terhadap
30
Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Usaha Kecil Menengah. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, pengetahuan
akuntansi, skala usaha dan pengalaman usaha terhadap informasi
akuntansi pada UKM yang berada di Jalan Karangjati dan Jalan Pringapus
Kabupaten Semarang. Populasi penelitian adalah pelaku UKM yang
berada di Jalan Karangjati dan Jalan Pringapus. Sampel penelitian diambil
teknik survei dimana semua populasi dijadikan sampel. Variabel
independen yang digunakan adalah Tingkat pendidikan, Pengetahuan
Akuntansi dan Pengalaman Usaha. Sedangkan variabel dependen adalah
Informasi Akuntansi.
Riyadi & Rismawandi (2016) Motivasi, Pengetahuan Akuntansi
dan Penerapan Akuntansi Terhadap Penggunaan Sistem Informasi
Akuntansi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi
pemilik usaha, pengetahuan akuntansi dan penerapan praktik akuntansi
terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UMKM. Populasi dalam
penelian ini adalah para pemilik usaha yang ada di wilayah kota Tangeran
Selatan, Banten. Metode pengambilan sampel penelitian menggunakan
Purpose sampling. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis
regresi linier berganda.
Hudha (2017), Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengetahuan
Akuntasi Dan Pelatihan Akuntansi Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi Dimoderasi Ketidakpastian Lingkungan Usaha Kecil
Menengah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh
31
pengetahuan akuntansi terhadap penggunaan informasi akuntansi
dimoderasi ketidakpastian lingkungan usaha kecil menengah. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif . Jenis penelitian ini adalah
survey eksplanatori. Penelittian ini menggunakan 225 pemilik UKM yang
berada di Kota Surabaya.
Tabel 2.2
Studi Penelitian Terdahulu
No Nama Pengarang Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Evi Linawati dan
MI Mitha Dwi
Restuti (2015)
Pengaruh
Pengetahuan
Akuntansi Pelaku
Usaha Mikro,
Kecil Dan
Menengah
(UMKM) Atas
Penggunaan
Informasi
Akuntansi
Penguji dengan
menggunakan analisis
statistik deskriptif dan
analisis regresi
membuktikan bahwa
hasil penelitian ini
diperoleh pengetahuan
akuntansi berpengaruh
terhadap penggunaan
informasi akuntansi
2. Formaida
Tambunan (2019)
Pengaruh
Pengetahuan
Akuntansi dan
Pengalaman
Usaha Terhadap
Pengembangan
Usaha dan
Penggunaan
Informasi
Akuntansi
Sebagai Variabel
Intervening
Penguji dengan
menggunakan analisis
jalur (path analysis)
membuktikan bahwa
hasil penelitian ini
diperoleh pengetahuan
akuntansi berpengaruh
terhadap penggunaan
informasi akuntansi
sedangkan pengalaman
usaha tidak
berpengaruh terhadap
penggunaan informasi
akuntansi
3. Yulia Astiani,
Endra Murti
Sagoro (2018)
Pengaruh
Persepsi Pelaku
Usaha Mikro
Kecil dan
Menengah
Tentang
Akuntansi,
Penguji dengan
menggunakan regresi
berganda membuktikan
bahwa pengetahuan
akuntansi berpengaruh
terhadap penggunaan
informasi akuntansi
32
Pengetahuan
Akuntansi dan
Skala Usaha
Terhadap
Penggunaan
Informasi
Akuntansi
4. Siti Fithoriah dan
Ari Pranaditya
(2019)
Pengaruh Tingkat
Pendidikan,
Pengetahuan
Akuntansi,
Pengalaman
Usaha dan Skala
Usaha Terhadap
Penggunaan
Informasi
Akuntansi Pada
Usaha Kecil
Menengah
Penguji dengan
menggunakan regresi
berganda membuktikan
bahwa pengetahuan
akuntansi berpengaruh
terhadap penggunaan
informasi akuntansi dan
pengalaman usaha
berpengaruh terhadap
penggunaan informasi
akuntansi
5. Sugeng
Riyadi,Rismawand
i (2016)
Motivasi,
Pengetahuan
Akuntansi dan
Penerapan
Akuntansi
Terhadap
Penggunaan
Sistem Informasi
Akuntansi
Penguji dengan
menggunakan regresi
berganda membuktikan
bahwa motivasi
berpengaruh terhadap
penggunaan informasi
akuntansi dan
pengetahuan akuntansi
tidak berpengaruh
terhadap penggunaan
informasi akuntansi
6. Choirul Huda
(2017)
Pengaruh Tingkat
Pendidikan,
Pengetahuan
Akuntasi Dan
Pelatihan
Akuntansi
Terhadap
Penggunaan
Informasi
Akuntansi
Dimoderasi
Ketidakpastian
Lingkungan
Usaha Kecil
Menengah
Penguji dengan
menggunakan
Structural Equation
Modelling (SEM)
membuktikan bahwa
pengetahuan akuntansi
berpengaruh terhadap
penggunaan informasi
akuntansi.
Sumber : Data yang diolah (2020)
33
C. KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka pemikiran merupakan bentuk konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah di identifikasi sebagai
masalah yang dianggap penting (Sugiyono, 2015:60). Menurut teori yang
telah dideskripsikan, kemudian di analisis secara kritis dan sistematis
sehingga membentuk sintesa tentang hubungan variabel yang diteliti. Sintesa
tentang hubungan antara variabel tersebut selanjutnya digunakan untuk
merumuskan hipotesis.
1. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Persepsi Penggunaan Informasi
Akuntansi
Menurut Nawawi (2005:351), motivasi kerja seseorang tergantung
pada kekuatan dari motivasi itu sendiri untuk dapat melakukan upaya
nyata atas motivasi yang ada pada diri pelaku usaha yang nantinya dapat
membuat mereka berperilaku pada saat menjalankan usahanya. Motivasi
kerja merupakan kegiatan yang mengakibatkan , menyalurkan, dan
memelihara perilaku manusia. Pemilik perlu memahami orang-orang
berperilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja sesuai
dengan yang diinginkan. Variabel motivasi berpengaruh positif secara
signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi. Hal ini menunjukkan
bahwa seseorang yang mempunyai harapan dimasa yang akan datang
cenderung termotivasi untuk mencapai harapannya tersebut. Para pemilik
UMKM memiliki harapan positif terhadap informasi akuntansi dalam
memajukan usahanya. (Riyadi & Rismawandi, 2016)
34
2. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi Terhadap Persepsi Penggunaan
Informasi Akuntansi
Menurut Hastyorini, dkk (2018:6) berpendapat akuntansi
merupakan proses mengukur, mencatat, mengidentifikasi, dan menyajikan
informasi keuangan secara jelas dan sistematis dari data keuangan
perusahaan atau perorangan yang dinyatakan dalam satuan mata uang
untuk mengambil keputusan. Variabel pengetahuan akuntansi berpengaruh
positif signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi. Hal ini
pengetahuan akuntansi sangat diperlukan oleh pemilik UMKM dalam
menjalankan operasi perusahaan. Jika seorang wirausaha mempunyai
pengetahuan tentang akuntansi yang baik maka wirausaha ini akan dapat
menggunakan dan memahami informasi-informasi akuntansi yang
digunakan dalam pembuatan keputusan investasi (Linawati, 2015).
Variabel pengetahuan akuntansi berpengaruh positif terhadap
penggunaan informasi akuntansi, karena pengetahuan akuntansi sebagai
suatu persepsi jelas akan apa yang dipandang sebagai fakta, kebenaran
atau informasi mengenai proses pencatatan, pengelompokkan dan
pengikhtisaran kejadian-kejadian ekonomi dalam bentuk yang teratur dan
logis dengan tujuan menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan
untuk pengambilan keputusan. (Tambunan, 2019)
Variabel pengetahuan akuntansi berpengaruh positif terhadap
penggunaan informasi akuntansi, karena proses belajar mengenai
akuntansi akan meningkatkan pengetahuan pelaku usaha kecil (manajer),
35
sehingga dengan meningkatnya pengetahuan akan meningkatkan pula
pemahaman pelaku usaha untuk menerapkan informasi akuntansi akan
menjadi semakin meningkat. (Astiani & Sagoro, 2017)
3. Pengaruh Pengalaman Usaha Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi
Menurut Wahyuni (2015) pengalaman dalam menjalankan usaha
merupakan prediktor terbaik bagi keberhasilan, terutama bila bisnis baru
itu berkaitan dengan pengalaman bisnis sebelumnya. Kebutuhan akan
pengalaman mengolah usaha semakin diperlukan dengan meningkatnya
kompleksitas lingkungan. Ada bukti kuat bahwa wirausaha memiliki
orangtua yang bekerja mandiri atau berbasis sebagai wirausaha. Variabel
pengalaman usaha tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi
akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa setiap pelaku UKM yang
mempunyai pengalaman usaha atau telah lama menjalankan usahanya
dapat mengetahui kendala-kendala yang diperoleh untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi dengan mencari berbagai informasi sehingga
dapat dijadikan sebagai dasar pengetahuan. (Tambunan, 2019)
36
Berdasarkan uraian diatas maka dapat digambarkan kerangka
pemikiran sebagai berikut :
H1 (+)
H2 (+)
H3 (-)
Sumber : Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
D. HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap tujuan penelitian
yang diturunkan dari kerangka pemikiran yang telah dibuat. Hipotesis
merupakan pernyataan tentatif atau belum pasti tentang hubungan antara
beberapa dua variabel atau lebih. Hipotesis merupakan dugaan sementara dari
jawaban rumusan masalah penelitian (Sujarweni, 2015:68) didefinisikan
sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis di antara dua atau lebih
variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji.
Motivasi Kerja (X1)
Pengetahuan Akuntansi
(X2)
Pengalaman Usaha (X3)
Persepsi Penggunaan
Informasi Akuntansi
(Y)
37
Hubungan tersebut diperkirakan berdasarkan jaringan asosiasi yang
ditetapkan dalam kerangka teoritis yang dirumuskan untuk studi penelitian.
Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1: Motivasi Kerja berpengaruh positif terhadap persepsi penggunaan
informasi akuntansi.
H2: Pengetahuan Akuntansi berpengaruh positif terhadap persepsi
penggunaan informasi akuntansi.
H3: Pengalaman usaha berpengaruh negatif terhadap persepsi penggunaan
informasi akuntansi.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya pengaruh Motivasi
Kerja, Pengetahuan Akuntansi dan Pengalaman Usaha Terhadap Persepsi
Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Pelaku UKM Di Kabupaten Tegal.
Jenis desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sujarweni, 2015:80). Populasi dalam penelitian ini
sebanyak 173.133 adalah Pelaku UMKM yang terdaftar di Dinas
Koperasi dan Usaha Kecil Mikro ada di Kabupaten Tegal.
2. Sampel
39
Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki
oleh populasi yang digunakan untuk penelitian. Sampel yang diambil dari
populasi harus valid (Sujarweni, 2015:81). Penentuan jumlah sampel
dalam penelitian ini menggunakan Rumus Slovin. Rumus Slovin tersebut
dinyatakan sebagai berikut :
Keterangan :
n= Jumlah sampel
N= Jumlah populasi
e= Error tolerance (toleransi terjadinya kesalahan, yaitu 10%)
Berdasarkan rumus diatas maka perhitungan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Diketahui nilai-nilai :
N=100
e= 10% atau 0,1
Sehingga :
40
Dengan demikian jumlah sampel yang dapat diambil dalam
penelitian ini pada populasi yang berjumlah 173.133 dengan persentase
kelonggaran ketidaktelitian sebesar 10% atau 0,1 adalah sebesar 99,94
atau 100 responden. Sampel dalam penelitian ini ditetapkan responden
agar sampling eror yang terjadi dapat dikurangi dan semakin kuat untuk
pengambilan kesimpulan.
C. Definisi Konseptual dan Operasionalisasi Variabel
1. Definisi Konseptual Variabel
Definisi konseptual variabel penelitian yang terdiri dari variabel
dependen (Y) dan variabel independen (X) dijelaskan sebgai berikut :
a. Persepsi Penggunaan Informasi Akuntansi
Persepsi Penggunaan Informasi Akuntansi artinya suatu
proses dari individu untuk menafsirkan, dan mengorganisasikan
kesan untuk menerapkan penggunaan informasi akuntansi.
Menurut (Sudiro, 2018:17-18) persepsi merupakan prosedur
pengalihan makna seorang individu terhadap kalangannya.
Persepsi seseorang dihasilkan oleh berbagai faktor yaitu faktor
pada diri, faktor kondisi dan faktor pada diri terikat oleh target.
b. Motivasi Kerja
Menurut (Nawawi,2005:351), Motivasi adalah suatu kondisi
yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu
41
perbuatan atau kegiatan, yang berlangsung secara sadar. Adapun
motivasi kerja seseorang tergantung pada kekuatan dari motivasi
itu sendiri untuk dapat melakukan upaya nyata atas motivasi yang
ada pada diri pelaku usaha yang nantinya dapat membuat mereka
berperilaku pada saat menjalankan usahanya.
c. Pengetahuan akuntansi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti
pengertian benar dan pandai,sedangkan pemahaman adalah cara
dan proses perbuatan memahami atau memahamkan. Ini berarti
bahwa orang yang mempunyai kemampuan terhadap pemahaman
akuntansi adalah menekuni, memahami, mengenal, menguasai dan
mengerti tentang akuntansi. Tingkat pemahaman akuntansi dapat
diukur dari seseorang dalam mengenal proses, pencatatan transaksi
keuangan, pengikhtisaran, pengelompokkan, penafsiran dan
pelaporan data keuangan. Jadi seseorang yang memiliki
pemahaman tentang akuntansi adalah orang yang paham, pandai,
mengenal,dan menguasai benar proses akuntansi (Purwanti &
Wasman, 2016).
d. Pengalaman usaha
Pengalaman usaha memiliki arti sebagai pembelajaran yang
telah diperoleh seseorang selama perusahaan beroperasi. Semakin
banyak dan baik pengalaman seorang pelaku atas informasi
42
akuntansi , maka akan semakin baik pula kemampuan seorang
pelaku usaha dalam mengelola perusahaannya.
2. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional merupakan batasan pengertian tentang
variabel dependen dan variabel independen yang di dalamnya sudah
mengandung indikator-indikator yang akan digunakan untuk mengukur
variabel yang bersangkutan.
Operasional variabel dalam penelitian ini dijelaskan dengan tabel
berikut ini :
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
No Variabel Dimensi Indikator Skala
Penguk
uran
1. Persepsi
Penggunaan
Informasi
Akuntansi (Y)
Blok
Masukan
a. Tingkat otorisasi
manual
Interval
b. Proses Input
Blok Model a. Prosedur
b. Fungsi
Blok
Keluaran
a. Hasil
b. Bagian output
2. Motivasi Kerja
(X1)
Kebutuhan
keselamatan
a. Merasa nyaman
Interval b. Merasa senang
Kebutuhan
penghargaan
a. Mencapai target
b. Adanya pujian
3. Pengetahuan
Akuntansi
(X2)
Pengetahuan
deklaratif
a.Mengetahui
pemasukan dan
pengeluaran kas
43
b.Mengetahui
keuntungan dan
kerugian
Interval
c. Mengetahui
fungsi neraca
saldo
d. Mengetahui
fungsi dari
penjurnalan
Pengetahuan
prosedural
a.Melakukan
pencatatan
laporan keuangan
b.Pelatihan
program
akuntansi
4. Pengalaman
Usaha (X3)
Lama Usaha a. Memiliki relasi
Interval b. Meningkatkan
keterampilan
Tingkat
pendidikan
a. Pendidikan
pemilik
b. Pendidikan
karyawan
Sumber : Ardana dan Lukman (2016), Sudiro (2018), Kusumaryoko
(2017), Sukirno (2002) dan Hastuti, dkk (2020)
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan
adalah dengan menyebarkan kuesioner atau daftar pertanyaan kepada
responden. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang
diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan
kuesioner yang diajukan peneliti.
E. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
44
kuesioner dapat menyatakan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali, 2018:52).
Uji Validitas pada penelitian ini menggunakan rumus Product
Moment Person dengan bantuan program SPSS versi 22. Jika r hitung
lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka pertanyaan tersebut
dinyatakan valid, sedangkan jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka
pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2018:53).
2. Uji Realibilitas
Uji realibilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang
dinyatakan valid. Uji ini digunakan untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu
variabel dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach Alpha >0,70.
(Ghozali, 2018:158)
F. Metode Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi
suatu data yang dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai
rata-rata (mean), serta standar deviasi. Untuk memberikan
gambaran analisis statistik deskriptif dari sampel yang digunakan.
(Ghozali, 2018:19)
45
2. Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi,
variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal (Ghozali, 2018:161). Untuk mengetahui
normalitas residual adalah dengan mengetahui grafik histogram
mencocokkan antara data observasi dengan distribusi yang hampir
sama dengan distribusi normal. Regresi yang baik adalah model
regresi yang berdistribusikan normal. Cara untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis
Statistik dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness
dari residual. Dasar pengambilan keputusan dengan metode ini
adalah :
a) Jika nilai Z hitung > Z tabel maka distribusi tidak normal.
b) Jika nilai Z hitunng < Z tabel maka distribusi normal.
Uji statistik lain yang dapat difungsikan untuk mengukur
normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-
Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis :
H0 : Data residual berdistribusi normal.
HA: Data residual berdistribusi tidak normal.
b) Uji Multikolinieritas
46
Uji multikolinieritas dibutuhkan untuk memahami ada
tidaknya variabel independen yang menguasai kesamaan antar
variabel independen dalam suatu model. Kesamaan antar variabel
independen akan menimbulkan korelasi yang sangat kuat. Selain itu
untuk uji ini juga untuk menghindari kebiasaan dalam proses
pengambilan keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-
masing variabel dependen. Jika VIF terdapat diantara 1-10 maka
tidak terjadi multikolinieritas. (Ghozali, 2018:158)
c) Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menguji terbentuknya perbandingan
variance residual suatu periode pemantauan ke periode pemantauan
yang lain. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada
suatu model dapat dilihat dengan pola gambar Scatterplot, regresi
yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik data menyebar di
atas dan di bawah atau di sekitar angka 0, titik-titik data tidak
mengumpul hanya di atas atau di bawah saja, penyebaran titik-titik
data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian
menyempit dan melebar kembali, penyebaran titik-titik data tidak
berpola (Ghozali, 2018:159).
3. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini, yang modelnya sebagai berikut:
47
Dimana :
Y = Persepsi penggunaan informasi akuntansi
a = Konstanta
b1,b2,b3 = koefesien regresi
X1 = Motivasi Kerja
X2 = Pengetahuan Akuntansi
X3 = Pengalaman Usaha
e = Error
4. Uji Hipotesis
Untuk menilai ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir
nilai aktual dapat diukur dari nilai statistik t dan nilai koefisien
determinasi.
a. Uji T (Signifikansi Parsial)
Uji t adalah pengujian koefisien regresi parsial individual yang
digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1) secara
individual mmempengaruhi variabel dependen (Y). (Sujarweni,
2015:161)
Menurut Ghozali (2018:98) membandingkan nilai signifikan (α =
2,5% atau 0,025) dengan nilai signifikan t yang diketahui secara
langsung menggunakan program SPSS dengan memiliki kriteria :
48
- Nilai signifikan < 2,5% (0,025) berarti hipotesis diterima, yang
artinya variabel independen secara individu mempengaruhi
variabel dependen.
- Nilai signifikan > 2,5% (0,025) berarti hipotesis ditolak, yang
artinya variabel independen secara individu tidak mempengaruhi
variabel dependen.
b. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) atas hakikatnya mengukur seberapa
jauh keahlian model saat menyatakan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dari satu. Nilai R² yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan.
(Ghozali,2018:97)
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM
1) Lokasi Penelitian
Kabupaten Tegal adalah salah satu kabupaten yang terletak
dibagian barat laut provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang memiliki luas
876,10 km². Bupati Kabupaten Tegal adalah Dra. Hj Umi Azizah dan
wakilnya yaitu Sabilillah Ardie. Total penduduk Kabupaten Tegal pada
sensus 2016 berjumlah 1.436.172 jiwa dan kepadatan 1.639/km². Kabupaten
Tegal didirikan pada tanggal 18 Mei 1601 dengan pendiri Ki Gede Sebayu.
Pusat administrasi Kabupaten Tegal terletak di Kota Slawi yang merupakan
pinggiran kota yang terletak sekitar 20 km dari selatan pusat kota dan batas
kabupaten.
Bagian utara Kabupaten Tegal adalah dataran rendah sedangkan
dibagian selatan adalah kawasan dengan pegunungan, dengan puncaknya
Gunung Slamet. Perbatasan kabupaten Pemalang, terdapat perbukitan dan
sungai besar yaitu Kali Gung dan Kali Erang yang keduanya bermata air
dihulu Gunung Slamet. Kabupaten Tegal terletak dibagian barat laut
Provinsi Jawa Tengah, dengan letak geografis 108°57’6’’- 109°21’30’’ BT
dan 6°02’41’’- 7°15’30’’ LS. Batas wilayah kabupaten Tegal sebelah utara
adalah Laut Jawa dan Kota Tegal, sebelah Timur batas wilayah dengan
kabupaten Pemalang dan kabupaten Purbalingga, dari Selatan perbatasan
50
dengan kabupaten Brebes dan kabupaten Banyumas dan sebelah Barat
perbatasan dengan kabupaten Brebes dan kota Tegal.
Kabupaten Tegal memiliki 18 Kecamatan 281 Desa dan 6 Kelurahan.
Kecamatan di Kabupaten Tegal antara lain yaitu kecamatan; (1) Margasari,
(2) Bumijawa, (3) Bojong, (4) Balapulang, (5) Pagerbarang, (6) Lebaksiu,
(7) Jatinegara, (8) Kedungbanteng, (9) Pangkah. (10) Slawi, (11)
Dukuhwaru, (12) Adiwerna, (13) Dukuhturi, (14) Talang, (15) Tarub, (16)
Kramat, (17) Suradadi, (18) Warureja. Kecamatan terluas terdapat pada
Bumijawa dengan 88.54 km² dan kecamatan terpadat menurut Sensus tahun
2016 terdapat pada kecamatan Adiwerna dengan 119.751 jiwa. Menurut
Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal jumlah UMKM
Kabupaten Tegal menurut Sensus Ekonomi tahun 2016 sebesar 172.761
pelaku UMKM, dengan pelaku UMKM terbanyak berada pada kecamatan
Adiwerna dengan 19.330 pelaku UMKM dan terendah terdapat pada
kecamatan Kedungbanteng dengan 3.714 pelaku UMKM.
Masyarakat kabupaten Tegal banyak yang membuka usaha industri
rumah tangga, seperti pengecoran, pengerjaan logam, tekstil, shuttlecock,
furniture dan gerabah. Masyarakat Kabupaten Tegal berusaha di sektor
pertanian dan perkebunan, terutama di kecamatan Bumijawa dan Bojong.
Sektor kelautan dan perikanan, warga pesisir Kecamatan Suradadi, dengan
membuka usaha tambak Udang Windu dan Ikan Bandeng.
51
2) Gambaran Umum Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Menurut pengembangan ekonomi nasional adalah dengan
pengembangan UMKM di Indonesia, yang merupakan tumpuan ekonomi
kerakyatan yang tidak saja ditujukan dalam mengurangi masalah
kesenjangan antar golongan, pendapatan dan antar pelaku usaha ataupun
pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja (Lanang, dkk, 2014).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor Tahun 2008 Tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah, UMKM mempunyai definisi yang relevan
dengan kenyataan di lapangan, yaitu:
a. Usaha Mikro merupakan usaha produktif yang dimiliki perorangan
ataupun badan usaha yang memenuhi kriteria sebagaimana telah diatur
dalam UU No. 20 Tahun 2008.
b. Usaha Kecil merupakan usaha produktif yang dimiliki perorangan atau
badan usaha yang bukan cabang atau anak perusahaan yang dimiliki atau
menjadi bagian secara langsung ataupun tidak langsung dari usaha
menengah maupun usaha besar yang sesuai dengan kriteria yang diatur
dalam UU No. 20 Tahun 2008.
c. Usaha Menengah merupakan usaha ekonomi produktif yang
dilaksanakan oleh perorangan maupun badan usaha yang bukan cabang
atau anak perusahaan yang menjadi bagian baik dari usaha kecil maupun
usaha besar baik secara langsung dan secara tidak langsung dengan
keuntungan bersih dari total penjualan tahunan seperti yang diatur UU
No. 20 Tahun 2008.
52
Pembangunan UMKM bertujuan guna peningkatan kontribusi dalam
sektor perekonomian, pengulangan kemiskinan, terciptanya lapangan kerja
dan mampu dalam meningkatkan nilai tambah perekonomian yang
menjadikan perekonomian di Indonesia yang lebih baik atau maju dan
pembangunan secara berkelanjutan (Dewi,dkk 2017).
3) Visi dan Misi Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten
Tegal
a. Visi
Terwujudnya masyarakat Kabupaten Tegal yang Mandiri, Unggul,
Berbudaya, Religius dan Sejahter; Cinta Desa, Cinta Rakyat, Cinta
Produk Kabupaten Tegal dan Cinta Budaya Kabupaten Tegal.
b. Misi
1) Mewujudkan pemerintah yang bersih, terbuka, akuntabel dan efektif
melayani rakyat.
2) Memperkuat daya saing melalui pembangunan infrastruktur yang
handal, berkualitas dan terintregasi serta berwawasan lingkungan.
3) Membangun perekonomian rakyat yang kokoh, maju, berkeadilan dan
berkelanjutan.
4) Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui penguatan
layanan bidang pendidikan, kesehatan dan sosial dengan
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
53
5) Menciptakan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, tentram
dan nyaman dengan tetap menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya
serta kearifan lokal.
B. HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada Pelaku UMKM yang ada di
Kabupaten Tegal, tercantum di Kabupaten Tegal pelaku UMKM berjumlah
173.113 UMKM. Untuk memperoleh data awal dengan cara observasi dan
membagikan kuesioner langsung kepada pelaku UMKM. Penyebaran
kuesioner dilakukan pada tanggal 11 Agustus – 1 September 2020. Berikut
tabel rincian jumlah pelaku UMKM yang ada di kabupaten Tegal.
Tabel 4.1
JUMLAH UMKM KABUPATEN TEGAL
KECAMATAN JUMLAH
MARGASARI 11.001
BUMIJAWA 8.093
BOJONG 7.471
BALAPULANG 8.416
PAGERBARANG 4.788
LEBAKSIU 9.078
JATINEGARA 4.674
KEDUNGBANTENG 3.961
PANGKAH 14.459
SLAWI 10.942
DUKUHWARU 6.710
ADIWERNA 21.955
DUKUHTURI 11.686
TALANG 13.775
TARUB 10.095
KRAMAT 12.560
SURADADI 7.540
WARUREJA 5.909
JUMLAH 173.113
Sumber : Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal
54
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebar
kuesioner pada setiap pelaku UMKM yang berada di kabupaten Tegal. Sesuai
dengan metode pengambilan sampel yaitu menggunakan rumus Slovin maka
sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 responden Distribusi mengenai
penyebaran kuesioner disajiakn dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.2
Distribusi Penyebaran Kuesioner
No Kuesioner Jumlah Presentase
1. Kuesioner yang
dikirm
100 100%
2. Kuesioner yang
kembali
100 100%
Sumber : Olah Data Tahun 2020
Dari distribusi penyebaran kuesioner yang dikirim berjumlah 100
(100%) dan kuesioner yang kembali berjumlah 100 (100%). Hasil penelitian
ini diperoleh dari kuesioner yang kembali nantinya data kuesioner tersebut
akan diolah menggunakan aplikasi SPSS 22. Berikut profil responden yang
berpartisipasi dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel dibawah ini :
1) Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Menurut Umur
Umur Jumlah Presentase
20-35 Tahun 49 49%
>35 Tahun 51 51%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer yang diolah (2020)
55
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa sebagian besar responden
adalah yang berumur >35 tahun sebanyak 51 orang dengan presentase
mencapai 51%, sedangkan responden yang berumur 20-35 tahun sebanyak
49 orang dengan presentase 49%.
2) Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Presentase
Pria 52 52%
Wanita 48 48%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer yang diolah (2020)
Berdasarkan tabel 4.4 tersebut dapat diketahui bahwa sebagian
besar yang menjadi responden adalah pria dengan jumlah mencapai 52
orang dengan presentase sebanyak 52%. Sedangkan untuk responden
wanita hanya 48 orang dengan presentase sebanyak 48%.
3) Karakteristik Responden Menurut Pendidikan
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Menurut Pendidikan
Pendidikan
Terakhir
Jumlah Presentase
D3/S1/S2 32 32%
SMK/SMA 68 68%
SD/SMP 0 0%
Total 100 100%
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.5 bahwa sebagian besar responden yang
menjawab adalah SMK/SMA mencapai 68 orang dengan presentase 68%,
56
sedangkan untuk D3/S1/S2 sebanyak 32 orang dengan presentase 32% dan
untuk SD/SMP tidak ada responden yang menjawab.
4) Karakteristik Responden Menurut Lama Usaha
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Menurut Lama Usaha
Lama Usaha Jumlah Presentase
1-5 tahun 75 75%
5-10 tahun 25 25%
10-15 tahun 0 0%
>15 tahun 0 0%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.6 karakteristik responden menurut lama usaha
pada tabel diatas, maka jumlah responden terbesar adalah responden yang
melakukan usaha pada usia 1-5 tahun yaitu sebanyak 75 orang dengan
presentase 75%, sedangkan responden yang melakukan usaha pada usia 5-
10 tahun sebanyak 25 orang dengan presentase 25%. Responden yang
melakukan usaha pada usia 10-15 tahun dan >15 tahun tidak ada
responden yang menjawab.
5) Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner dapat menyatakan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. (Ghozali, 2018:52)
57
Pengujian validitas ini dilakukan dengan bantuan komputer
program SPSS versi 22. Dalam penelitian ini pengujian validitas hanya
dilakukan terhadap 100 responden. Setelah data hasil dari jawaban
responden diperoleh dan diproses, setiap item butir pertanyaan masing-
masing mempunyai nilai r hitung yang akan diperbandingkan dengan
nilai r tabel. Kriteria pengujian adalah dengan α = 0,05 (5%), suatu
kuesioner dapat dinyatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel.
Jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka dikatakan bahwa butir
pertanyaan kuesioner pada suatu variabel adalah tidak valid. Adapun
besarnya nilai r tabel dapat diperoleh dengan df = n-2 , dimana n=
100sampel. Sehingga df= 100-2 = 98. Jika dilihat maka tertera nilai r
tabel sebesar 0,1966.
1. Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas motivasi kerja dengan 4
item pernyataan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja
Pernyataan Nilai Pembanding Status
r hitung r tabel
1 0,775 0,196 Valid
2 0,835 0,196 Valid
3 0,639 0,196 Valid
4 0,753 0,196 Valid
Sumber : Data Output SPSS 22
58
Berdasarkan tabel 4.7 maka dapat dilihat bahwa keseluruhan
pernyataan untuk variabel motivasi kerja memiliki status valid, karena r
hitung > r tabel sebesar 0,196.
2. Uji Validitas Variabel Pengetahuan Akuntansi
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas pengetahuan akuntansi
dengan 6 item pernyataan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan Akuntansi
Pernyataan Nilai Pembanding Status
r hitung r tabel
1 0,668 0,196 Valid
2 0,869 0,196 Valid
3 0,712 0,196 Valid
4 0,744 0,196 Valid
5 0,807 0,196 Valid
6 0,885 0,196 Valid
Sumber : Data Output SPSS 22
Berdasarkan tabel 4.8 maka dapat dilihat bahwa keseluruhan
pernyataan untuk variabel pengetahuan akuntansi memiliki status valid,
karena r hitung > r tabel sebesar 0,196.
3. Uji Validitas Variabel Pengalaman Usaha
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas pengalaman usaha
dengan 4 item pernyataan adalah sebagai berikut :
59
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Pengalaman Usaha
Pernyataan Nilai Pembanding Status
r hitung r tabel
1 0,669 0,196 Valid
2 0,694 0,196 Valid
3 0,811 0,196 Valid
4 0,761 0,196 Valid
Sumber : Data Output SPSS 22
Berdasarkan tabel 4.9 maka dapat dilihat bahwa keseluruhan
pernyataan untuk variabel pengalaman usaha memiliki status valid,
karena r hitung > r tabel sebesar 0,196.
4. Uji Validitas Variabel Informasi Akuntansi
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas informasi akuntansi
dengan 6 item pernyataan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Variabel Informasi Akuntansi
Pernyataan Nilai Pembanding Status
r hitung r tabel
1 0,641 0,196 Valid
2 0,746 0,196 Valid
3 0,691 0,196 Valid
4 0,682 0,196 Valid
5 0,665 0,196 Valid
6 0,579 0,196 Valid
Sumber : Data Output SPSS 22
Berdasarkan tabel 4.10 maka dapat dilihat bahwa keseluruhan
pernyataan untuk variabel informasi akuntansi memiliki status valid,
karena r hitung > r tabel sebesar 0,196.
60
b. Uji Reliabilitas
Uji realibilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang
dinyatakan valid. Uji ini digunakan untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu
variabel dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach Alpha >0,70.
(Ghozali, 2018:158)
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Jumlah Item Cronbach Alpha
Motivasi Kerja 4 0,729
Pengetahuan Akuntansi 6 0,867
Pengalaman Usaha 4 0,716
Penggunaan Informasi
Akuntansi
6 0,713
Sumber : Data Output SPSS 22
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa semua variabel yang
terdiri dari variabel motivasi kerja, pengetahuan akuntansi, pengalaman
usaha dan penggunaan informasi akuntansi reliabel karena Cronbach
Alpha menunjukkan > 0,70.
6) Metode Analisis Data
a. Analisis Statistik Deskriptif
Dalam penelitian ini analisis statistik deskriptif yaitu mengambil
data dalam bentuk kuesioner pada pelaku UMKM dengan sampel 100
61
responden pelaku usaha dan populasi sebesar 173.133 pelaku UMKM.
Sebelum melakukan analisis maka lebih dahulu memahami analisis
statistik deskriptif yaitu memberikan gambaran suatu data yang dilihat
dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), serta
standar deviasi. Untuk memberikan gambaran analisis statistik
deskriptif dari sampel yang digunakan. Variabel dalam penelitian ini
terdiri dari motivasi kerja, pengetahuan akuntansi dan pengalaman
usaha sebagai variabel independen dan informasi akuntansi sebagai
variabel dependen. Statistik deskriptif dari variabel disajikan dalam
tabel berikut :
Tabel 4.12
Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
MOTIVASI KERJA 100 7 20 15,54 2,401
PENGETAHUAN
AKUNTANSI 100 11 30 23,38 3,741
PENGALAMAN
USAHA 100 15 20 16,92 1,468
PERSEPSI
PENGGUNAAN
INFORMASI
AKUNTANSI
100 21 30 25,82 2,315
Valid N (listwise) 100
Sumber : Data Output SPSS 22
Berikut ini perincian data deskriptif yang telah diolah :
1) Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa motivasi kerja dengan jumlah
sampel (N) sebanyak 100 responden. Dari keseluruhan observasi yang
62
telah dilakukan, telah di dapatkan bahwa nilai minimum sebesar 7 dan
nilai maksimum 20. Dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 16,92 dengan
standar deviasi sebesar 1,468.
2) Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi
dengan jumlah sampel (N) sebanyak 100 responden. Dari keseluruhan
observasi yang telah dilakukan, telah di dapatkan bahwa nilai minimum
sebesar 11 dan nilai maksimum 30. Dengan nilai rata-rata (mean)
sebesar 23,38 dengan standar deviasi sebesar 3,741.
3) Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa pengalaman usaha dengan
jumlah sampel (N) sebanyak 100 responden. Dari keseluruhan
observasi yang telah dilakukan, telah di dapatkan bahwa nilai minimum
sebesar 15 dan nilai maksimum 20. Dengan nilai rata-rata (mean)
sebesar 15,54 dengan standar deviasi sebesar 2,401.
4) Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa penggunaan informasi
akuntansi dengan jumlah sampel (N) sebanyak 100 responden. Dari
keseluruhan observasi yang telah dilakukan, telah di dapatkan bahwa
nilai minimum sebesar 21 dan nilai maksimum 30. Dengan nilai rata-
rata (mean) sebesar 25,82 dengan standar deviasi sebesar 2,315.
b. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi,
variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
63
diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal (Ghozali, 2018:161). Untuk mengetahui
normalitas residual adalah dengan mengetahui grafik histogram
mencocokkan antara data observasi dengan distribusi yang hampir
sama dengan distribusi normal. Regresi yang baik adalah model
regresi yang berdistribusikan normal. Uji statistik lain yang dapat
difungsikan untuk mengukur normalitas residual adalah uji statistik
non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S).
Jika nilai signifikan yang dihasilkan > 0,05 maka data
berdistribusi normal dan Ho diterima. Jika probabilitas data < 0,05
maka Ho ditolak dan dikatakan bahwa data tidak berdistribusi normal.
Tabel 4.13
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 2,16103652
Most Extreme Differences Absolute ,054
Positive ,046
Negative -,054
Test Statistic ,054
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Output data SPSS 22
64
Hasil uji normalitas data pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa
untuk model regresi diperoleh signifikansi sebesar 0,200. Penelitian ini
mempunyai nilai residual diatas 0,05 , sehingga penulis menyimpulkan
bahwa data dalam penelitian ini telah terdistribusi dengan normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas dibutuhkan untuk memahami ada tidaknya
variabel independen yang menguasai kesamaan antar variabel
independen dalam suatu model. Kesamaan antar variabel independen
akan menimbulkan korelasi yang sangat kuat. Selain itu untuk uji ini
juga untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan
keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel
dependen. Jika VIF terdapat diantara 1-10 maka tidak terjadi
multikolinieritas. (Ghozali, 2018:158)
Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF
Motivasi Kerja 0,749 1,336
Pengetahuan
Akuntansi
0,916 1,091
Pengalaman Usaha 0,756 1,323
Sumber : Data output SPSS 22
Dari tabel 4.14 diatas dapat diketahui bahwa tidak ada variabel
bebas yang memiliki nilai VIF <10 dan nilai Tolerance > 0,1. Jadi
dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel
bebas dalam model regresi ini.
65
3. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menguji terbentuknya perbandingan variance
residual suatu periode pemantauan ke periode pemantauan yang lain.
Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model
dapat dilihat dengan pola gambar Scatterplot, regresi yang tidak terjadi
heteroskedastisitas jika titik-titik data menyebar di atas dan di bawah
atau di sekitar angka 0, titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas
atau di bawah saja, penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk
pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar
kembali, penyebaran titik-titik data tidak berpola. (Ghozali, 2018:159)
Gambar 4.1
Uji Heteroskedastisitas
66
Dari grafik diatas dapat terlihat bahwa titik-titik menyebar
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y dan titik ada pola yang
jelas maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini. Penelitian ini menjelaskan
hubungan variabel motivasi kerja, pengetahuan akuntansi dan
pengalaman usaha terhadap persepsi penggunaan informasi akuntansi.
Berikut merupakan analisis regresi berganda dapat dilihat pada tabel
4.15
Tabel 4.15
Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 28,791 2,825 10,192 ,000
MOTIVASI
KERJA ,143 ,106 ,148 1,348 ,181
PENGETAHUAN
AKUNTANSI ,168 ,062 ,272 2,732 ,007
PENGALAMAN
USAHA -,540 ,173 -,342 -3,123 ,002
a. Dependent Variable: PERSEPSI PENGGUNAAN INFORMASI
AKUNTANSI
Sumber : Hasil Output SPSS 22
67
Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat nilai konstanta sebesar 28,791,
variabel motivasi kerja sebesar 0,143, variabel pengetahuan akuntansi
sebesar 0,168 dan pengalaman usaha sebesr -0,540. Sehingga dapat
diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
Y= 28,791 + 0,143 + 0,168 – 0,540 + e
Keterangan :
X1 : Motivasi Kerja
X2 : Pengetahuan Akuntansi
X3 : Pengalaman Usaha
e : error
Berdasarkan persamaan regresi berganda tersebut dapat diambil
analisis sebagai berikut :
1) Nilai konstanta sebesar 28,791 menunjukkan bahwa variabel motivasi
kerja, pengetahuan akuntansi dan pengalaman usaha jika nilainya 0
maka penggunaan informasi akuntansu akan bernilai sebesar 28,791.
2) Nilai koefisien motivasi kerja sebesar 0,143 dengan nilai positif. Hal
ini berarti bahwa setiap peningkatan motivasi kerja sebesar 1 kali
maka penggunaan informasi akuntansi akan meningkat sebesar 0,143
dengan asumsi variabel yang lain konstan.
3) Nilai koefisien pengetahuan akuntansi sebesar 0,168 dengan nilai
positif. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan pengetahuan
akuntansi sebesar 1 kali maka penggunaan informasi akuntansi akan
meningkat sebesar 0,168 dengan asumsi variabel yang lain konstan.
68
4) Nilai koefisien pengalaman usaha sebesar -0,540 dengan nilai negatif.
Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan pengalaman usaha sebesar 1
kali maka penggunaan informasi akuntansi akan menurun sebesar -
0,540 dengan asumsi variabel yang lain konstan.
d. Uji Hipotesis
Uji T (Signifikansi Parsial)
Uji t adalah pengujian koefisien regresi parsial individual yang
digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1) secara
individual mmempengaruhi variabel dependen (Y). (Sujarweni,
2015:161)
Menurut Ghozali (2018:98) membandingkan nilai signifikan (α=
2,5% atau 0,025) dengan nilai signifikan t yang diketahui secara
langsung menggunakan program SPSS dengan memiliki kriteria :
- Nilai signifikan < 2,5% (0,025) berarti hipotesis diterima, yang
artinya variabel independen secara individu mempengaruhi variabel
dependen.
- Nilai signifikan > 2,5% (0,025) berarti hipotesis ditolak, yang
artinya variabel independen secara individu tidak mempengaruhi
variabel dependen.
69
Tabel 4.16
Hasil Uji T
Model
T Sig.
(Constant) 10,192 ,000
Motivasi Kerja 1,348 ,181
Pengetahuan
Akuntansi
2,732 ,007
Pengalaman Usaha -3,123 ,002
Sumber : Hasil Output SPSS 22
Berdasarkan hasil pengujian data diatas maka dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Variabel motivasi kerja memiliki nilai t sebesar 1,348 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,181 lebih besar dari taraf signifikansi 0,025.
Maka hal ini menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja
mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
penggunaan informasi akuntansi.
b. Variabel pengetahuan akuntansi memiliki nilai t sebesar 2,732
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,007 lebih kecil dari taraf
signifikansi sebesar 0,025. Maka hal ini menunjukkan bahwa
variabel pengetahuan akuntansi mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi.
c. Variabel pengalaman usaha memiliki nilai t sebesar -3,123 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari taraf signifikansi
0,025. Maka hal ini menunjukkan bahwa variabel pengalaman usaha
mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap penggunaan
informasi akuntansi.
70
4. Koefisien Determinasi (R²)
Tabel 4.17
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,359
a ,129 ,102 2,195
Sumber : Hasil Output SPSS 22
Berdasarkan tabel di atas didapat nilai Adjusted R² sebesar 0,102 yang
berarti bahwa validitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh
variabel independen yaitu 10,2%. Hal ini menunjukkan bahwa 10,2%
informasi akuntansi dipengaruhi oleh variabel-variabel independen dalam
model dan sisanya 89,8% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
C. PEMBAHASAN
a. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi
Berdasarkan dari data uji signifikansi parsial (uji t) diperoleh suatu
hasil bahwa hipotesis pertama yang menyatakan “ Terdapat pengaruh
motivasi kerja terhadap penggunaan informasi akuntansi pada pelaku UKM
di Kabupaten Tegal” ditolak, dengan diperoleh nilai signifikansi 0,181 >
0,025. Maka dapat dikatakan motivasi kerja berpengaruh negatif terhadap
penggunaan informasi akuntansi sehingga hipotesis pertama ditolak.
71
Hal ini menunjukkan bahwa pelaku UKM memiliki motivasi kerja
yang menurun untuk menggunakan informasi akuntansi dalam mengelola
bisnisnya. Faktor utama yang menjadikan motivasi kerja menurun yaitu
penjualan usaha tidak mencapai target dengan alasan para pelaku UKM
terdampak COVID-19.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Riyadi &
Rismawandi (2016) yang menyatakan bahwa motivasi berpengaruh terhadap
penggunaan informasi akuntansi.
b. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi
Berdasarkan dari data uji signifikansi parsial (uji t) diperoleh suatu
hasil bahwa hipotesis kedua yang menyatakan “ Terdapat pengaruh
pengetahuan akuntansi terhadap penggunaan informasi akuntansi pada
pelaku UKM di Kabupaten Tegal” diterima, dengan diperoleh nilai
signifikansi 0,007 > 0,025. Maka dapat dikatakan pengetahuan akuntansi
berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi sehingga
hipotesis kedua diterima.
Hal ini menunjukkan dari temuan dalam penelitian ini bahwa sebagian
besar pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Tegal mengetahui
bahwa laporan keuangan memberikan manfaat terhadap penyimpangan pada
usaha yang dikelola, artinya pelaporan keuangan yang dilaporkan harus
sesuai dengan kondisi riil operasional usaha karena laporan keuangan dapat
memprediksi bagaimana usaha yang dijalankan akan berjalan baik atau
72
tidak, misalnya dalam penjualan. Pelaku UKM juga mengetahui bahwa
usaha yang dijalankan mendapatkan keuntungan atau kerugian, hal tersebut
dapat dilihat pada laporan keuangan laba atau rugi karena pada laporan
tersebut secara jelas tergambar bagaimana pemasukan yang diterima oleh
pelaku UKM dan pengeluaran yang dikeluarkan dalam proses operasional
usahanya.
Dari hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa pengetahuan
akuntansi yang dimiliki pelaku UKM dapat dijadikan dasar dalam
menggunakan informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan.
Keputusan yang diambil tersebut didasarkan dari setiap kegiatan usaha yang
dijalankan seperti apakah di dalam usaha tersebut ada kemajuan ataupun
kemunduran.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Linawati (2015),
Tambunan (2019), Astiani & Sagoro (2017), Fithoriah dan Pranaditya
(2019) dan Hudha (2017) yang menyatakan bahwa pengetahuan akuntansi
berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi.
c. Pengaruh Pengalaman Usaha Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi
Berdasarkan dari data uji signifikansi parsial (uji t) diperoleh suatu
hasil bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan “ Tidak terdapat pengaruh
pengalaman usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi pada pelaku
UKM di Kabupaten Tegal” diterima, dengan diperoleh nilai signifikansi
0,002 > 0,025. Maka dapat dikatakan pengalaman usaha berpengaruh positif
73
terhadap penggunaan informasi akuntansi sehingga hipotesis ketiga
diterima.
Pengalaman usaha berpengaruh terhadap informasi akuntansi.
Menunjukkan bahwa pengalaman dalam berusaha diperoleh bila seseorang
terlibat secara langsung dalam kegiatan-kegiatan usaha. Seseorang yang
belum pernah terlibat secara langsung dalam kegiatan usaha tidak memiliki
pengalaman mengelola usaha. Dengan demikian , tingkat keterlibatan
seseorang dalam suatu kegiatan usaha bisa menjadi tolak ukur pengalaman
dalam berusaha. Semakin lama seseorang dalam menjalankan usaha akan
lebih semakin banyak pengalaman dalam pemilihan strategi yang dijalankan
pada usahanya (Wahyuni, 2015). Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian Fithoriah dan Pranaditya (2019) pengalaman usaha berpengaruh
terhadap informasi akuntansi.
74
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Tidak terdapat pengaruh motivasi kerja secara parsial terhadap
penggunaan informasi akuntansi, dibuktikan dengan nilai signifikansi
sebesar 0,181 lebih besar dari 0,025 sehingga hipotesis pertama ( )
ditolak.
2. Terdapat pengaruh positif pengetahuan akuntansi secara parsial terhadap
penggunaan informasi akuntansI, dibuktikan dengan nilai signifikansi
sebesar 0,007 lebih kecil dari 0,025 sehingga hipotesis kedua ( )
diterima.
3. Terdapat pengaruh positif pengalaman usaha secara parsial terhadap
penggunaan informasi akuntansi, dibuktikan dengan nilai signifikansi
sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,025, sehingga hipotesis ketiga ( )
diterima.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, maka dapat diberikan
beberapa saran sehubungan dengan penelitian ini, yaitu :
1. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel yang lebih luas
sehingga mampu mencerminkan faktor-faktor yang mempengaruhi
penggunaan informasi akuntansi.
75
2. Penelitian mendatang perlu memperluas implikasi teoritis dengan
menghubungkan variabel dependen dengan penggunaan informasi
akuntansi atau menambah jumlah variabel yang berpotensi
mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi.
C. KETERBATASAN PENELITIAN
Berdasarkan pengalaman peneliti dalam proses penelitian ini, terdapat
beberapa keterbatasan yang dialami dan dapat menjadi faktor untuk leboh
diperhatikan bagi peneliti-peneliti yang akan datang untuk lebih
menyempurnakan penelitiannya karena penelitian ini tentu tidak lepas dari
kekurangan yang perlu terus diperbaiki. Keterbatasan pada penelitian ini
antara lain :
1. Penelitian ini hanya dilakukan di Kabupaten Tegal.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan memperluas wilayah penelitian.
76
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behavior, Organizational Behaviour and
Human Processes.
Arlinto, T. (2014). PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI
TERHADAP KEBERHASILAN UMKM (Studi Kasus Pada Industri
Konveksi Desa Padurenan Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus)
PENDAHULUAN. Journal USKW.
Astiani, Y., & Sagoro, E. M. (2017). Pengaruh Persepsi Pelaku Usaha Mikro
Kecil Dan Menengah Tentang Akuntansi, Pengetahuan Akuntansi, Dan Skala
Usaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi. Jurnal Fakultas
Ekonomi.
Budiarto, R. (2015). Pengembangan UMKM : Antara Konseptual Dan
Pengalaman Praktis. Gadjah Mada University Press.
Darnawan, N. (2013). Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Pemahaman
Atas Informasi Akuntansi terhadap Persepsi Para Pelaku Pengrajin Tahu di
Daerah Kecamatan Kartasura. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret.
Destiana Setyaningrum, Adi Wiratno, S. (2014). Pengaruh Pendidikan Pemilik,
Pengetahuan Akuntansi Pemilik, Budaya Perusahaan, Dan Umur Usaha
Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Ukm Dengan
Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris
Terhadap Ukm Yang Menghasilkan Produ. Jurnal Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Unsoed, 4(1), 529–543.
Dewi, N. A. P. U., Yuniarta, G. A., & Wahyuni, M. A. (2017). Pengaruh
sosialisasi SAK ETAP, tingkat pendidikan pemilik, dan persepsi pelaku
UKM terhadap penggunaan SAK ETAP pada UKM di Kecamatan Buleleng
1. Jurnal Akuntansi.
Fithoriah dan Pranaditya, S. (2019). Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengetahuan
Akuntansi Dan Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi
Pada UKM. Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol. 5 No.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25
(9 ed.). Universitas Diponegoro.
Handoko, H. (2009). Manajemen (2 ed.). BPFE-YOGYAKARTA.
77
Hanum, Z. (2013). Pengaruh Persepsi Pengusaha Kecil Atas Informasi Akuntansi
Keuangan Terhadap Keberhasilan Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi dan
Bisnis, 13(September), 217–250.
Hastyorini, Irin, dkk, R. (2018). Ekonomi. PT Intan Pariwara.
Hastuti dkk, P. (2020). Kewirausahaan Dan UMKM (A. Rikki (ed.)). Yayasan
Kita Menulis.
Herawati, N. T. (2017). Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai Dengan Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, Dan Menengah Pada Usaha
Ternak Ayam Boiler. e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan.
Hudha, C. (2017). Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengetahuan Akuntansi Dan
Pelatihan Akuntansi Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi Dimoderasi
Ketidakpastian Lingkungan Usaha Kecil Menengah. Jurnal Ekonomi
Pendidikan Dan Kewirausahaan. https://doi.org/10.26740/jepk.v5n1.p68-90
Kementerian koperasi dan UKM. (2018). Perkembangan Data Usaha Mikro ,
Kecil , Menengah ( Umkm ) Dan Usaha Besar ( Ub ) Perkembangan Data
Usaha Mikro , Kecil , Menengah ( Umkm ) Dan Usaha Besar ( Ub ). In
Www.Depkop.Go.Id (Vol. 2000, Nomor 1, hal. 2011–2012).
Krismiaji. (2010). Sistem Informasi Akuntansi (Ketiga). UPP (Unit Penerbit dan
Percetakan) STIM YKPN.
Kusumaryoko, P. (2017). Dwilogi Variasi Gaya Penerjemah: Landasan Teori.
Anggota IKAPI.
Lanang, I. P. E. S., Kirya, I. K., & Cipta, I. W. (2014). Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)
Di Kabupaten Bangli. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha.
Lestari Cahya, K. (2020). Sistem Informasi Akuntansi. CV Budi Utama.
Lia Dwi Martika, E. N. (2018). PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI
DAN SKALA USAHA TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI
AKUNTANSI PADA USAHA KECIL MENENGAH (UKM) DI
KABUPATEN KUNINGAN. Jurnal Riset Keuangan Dan Akuntansi, 1(01).
https://doi.org/10.25134/jrka.v1i01.674
Linawati, E., Mitha, M. I., & Restuti, D. (2015). Pengetahuan akuntansi pelaku
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) atas penggunaan Informasi
Akuntansi. Pengetahuan akuntansi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM) atas penggunaan Informasi Akuntansi, 2(1), 145–149.
78
Maulana, I. (2017). Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan Sistem
Informasi Akuntansi dan Peran Internal Audit Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan (Studi Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kota Bandung).
Universitas Pasundan.
Mulyani dkk,. (2018). Sistem Informasi Akuntansi: Aplikasi Di Sektor Publik.
Unpad Press.
Nawawi, H. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang
Kompetitif. UGM Press.
Nugroho, L., & Kiranti, D. E. (2017). Pengaruh Motivasi Dan Kompetensi
Aparatur Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi Barang Milik Negara.
Jurnal SIKAP (Sistem Informasi, Keuangan, Auditing Dan Perpajakan).
https://doi.org/10.32897/sikap.v2i1.61
Purwanti, M., & Wasman, W. (2016). Pengaruh Pemahaman Akuntansi,
Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Dan Peran Internal Audit Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan (Survey pada Koperasi Pegawai Republik
Indonesia Kota Bandung). ESENSI. https://doi.org/10.15408/ess.v4i3.2434
Riyadi, S., & Rismawandi. (2016). Motivasi, Pengetahuan Akuntansi Dan
Penerapan Akuntansi Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (Studi
Empiris Pada Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Umkm) Di Wilayah Kota
Tangerang Selatan, Provinsi Banten). Akuntansi dan Keuangan, 5(1), 80–95.
Riyanti dan Prihatin Dwi, B. (2003). Kewirausahaan Dari Sudut Pandang
Psikologi Kepribadian.Jakarta: PT Grasindo.
Sianturi, H., & Fathiyah, N. (2016). Pengaruh Persepsi Pemilik Dan Pengetahuan
Akuntansi Pelaku Usaha Kecil Dan Menengah Terhadap Penggunaan
Informasi Akuntansi. Akuntansi, 1(1), 95–106.
Sudiro, A. (2018). Perilaku Organisasi (hal. 17–18).
Sudiro, A. (2018). Perilaku Organisasi (hal. 30–31).
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Sujarweni, V. W. (2015). Metodologi Peneltian-Bisnis & Ekonomi.
PUSTAKABARUPRESS.
Sukirno, S. (2002). Pengantar Teori Makro Ekonomi. PT Grafindo Persada.
Supriono. (2015). Pengaruh Sikap, Norma Subyektif, Persepsi Penggunaan Dan
Persepsi Kemudahan Penggunaan Terhadap Penggunaan Sistem Informasi
79
Akuntansi Dengan Minat Penggunaan Sebagai Variabel Moderasi. Ekonomi
dan Teknik Informatika, 3.
Tambunan, F. (2019). Pengaruh Pengetahuan Akuntansi Dan Pengalaman Usaha
Terhadap Pengembangan Usaha Dan Penggunaan Informasi Akuntansi
Sebagai Variabel Intervening. Ekonomi Islam, IV No. 2.
Ummi, R. (2020). 1.785 Koperasi dan 163.713 UMKM Terdampak Pandemi
Covid-19. https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-01379615/1785-
koperasi-dan-163713-umkm-terdampak-pandemi-covid-19
Wahyuni, S., Pradhanawati, A., & Hidayat, W. (2015). Pengaruh Tingkat
Pengalaman Berwirausaha, Produktivitas Dan Inovasi Terhadap
Pengembangan USAha Kulit Lumpia ( Studi Kasus Pada UMKM Kulit
Lumpia Di Kelurahan Kranggan Kota Semarang). Jurnal Ilmu Administrasi
Bisnis S1 Undip.
Winarno, W. W. (2006). Sistem Informasi Akuntansi. UPP (Unit Penerbit dan
Percetakan) STIM YKPN.
Wulandari, V. A. D. (2016). Pengaruh Jenjang Pendidikan, Lama Usaha, Skala
Usaha Dan Pengetahuan Akuntansi Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi Pada UMKM Mebel Di Kabupaten Sragen. Institut Agama Islam
Negeri.
80
LAMPIRAN
81
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
Kepada:
Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i Pemilik UKM
Di Kabupaten Tegal
Dengan Hormat,
Dalam rangka menyelesaikan studi penyusunan skripsi di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Pancasakti Tegal, saya
memohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk dapat membantu penelitian saya
dengan mengisi kuesioner terlampir.
Judul penelitian saya adalah “PENGARUH MOTIVASI KERJA,
PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN PENGALAMAN USAHA
TERHADAP PERSEPSI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI
PADA PELAKU UKM DI KABUPATEN TEGAL”. Isian kuesioner terlampir
semata-mata untuk kepentingan ilmiah, serta jawaban Bapak/Ibu bersifat rahasia.
Kami memberikan jangka waktu selama satu minggu setelah kuesioner ini kami
sebarkan, agar Bapak/Ibu/Sdr dapat segera mengembalikannya kepada kami.
Saya sampaikan terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk
partisipasinya dalam penelitian ini sangat dipengaruhi oleh jawaban saudara. Oleh
karena itu jawaban yang jujur dan obyektif mempunyai nilai yang tidak terhingga
bagi saya.
Hormat saya,
INDRIANI YULIANINGSIH
4315500064
82
A. BAGIAN 1 : KARAKTERISTIK RESPONDEN
Nama Responden :
Alamat :
Umur : a. 20tahun-35tahun
b. >35tahun
Jenis Kelamin : Pria Wanita
Pendidikan Terakhir : D3/S1/S2 SD/SMP
SMK/SMA
Lama Usaha : a. 1-5tahun
b. 5-10 tahun
c. 10-15tahun
d. >15tahun
B. BAGIAN 2 :
PERTANYAAN RISET MENGENAI MOTIVASI KERJA,
PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN PENGALAMAN USAHA
PERSEPSI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA
PELAKU UKM DI KABUPATEN TEGAL
Petunjuk : Bapak/Ibu cukup check list (√) salah satu kolom yang tersedia
sesuai dengan persepsi Bapak/Ibu terhadap persepsi penggunaan informasi
akuntansi dengan pilihan jawaban:
(1) STS : Sangat Tidak Setuju, (2) TS : Tidak Setuju, (3) KS :Kurang
Setuju, (4) S : Setuju, (5) SS : Sangat Setuju
83
I. PERSEPSI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI
NO PERNYATAAN SS S KS TS STS
1. a. Menurut Bapak/Ibu, sistem yang
digunakan untuk memasukkan data
pada usaha masih dalam tingkat
otorisasi manual
b. Menurut Bapak/Ibu, dengan
menggunakan sistem informasi
akuntansi proses input data transaksi
pada komputer akan dapat terbaca
waktu dan tempat terjadinya
2. a. Menurut Bapak/Ibu, sistem
informasi akuntansi yang digunakan
telah sesuai dengan prosedur yang
seharusnya
b. Menurut Bapak/Ibu, fungsi sistem
informasi akuntansi dalam bisnis
adalah untuk mendukung operasi
bisnis
a. Menurut Bapak/Ibu, hasil dari
sistem informasi akuntansi yang
digunakan pada usaha adalah
informasi atau laporan yang
berkualitas
b. Menurut Bapak/Ibu, pada bisnis
sebaiknya terdapat peralatan-peralatan
untuk mengeluarkan informasi hasil
pengolahan data (bagian output) agar
dapat menunjang operasi bisnis
II. MOTIVASI KERJA
NO PERNYATAAN SS S KS TS STS
1. a. Menurut Bapak/Ibu, saya merasa
nyaman terhadap kondisi lingkungan
kerja saya saat ini
b. Menurut Bapak/Ibu , saya merasa
senang dengan pekerjaan yang saya
lakukan
2. a. Menurut Bapak/Ibu, dalam bekerja
saya selalu mencapai target
b. Menurut Bapak/Ibu, dengan adanya
pujian rekan usaha maka saya
termotivasi untuk bekerja lebih rajin
lagi
84
III. PENGETAHUAN AKUNTANSI
NO PERNYATAAN SS S KS TS STS
1. a. Menurut Bapak/Ibu, dengan
adanya pencatatan laporan keuangan
mengetahui pemasukan dan
pengeluaran kas
b. Menurut Bapak/Ibu, laporan Laba
Rugi membantu saya untuk
mengetahui keuntungan dan kerugian
usaha saya
c. Menurut Bapak/Ibu, saya
mengetahui fungsi neraca saldo
d. Menurut Bapak/Ibu, saya
mengetahui fungsi dari penjurnalan
2. a. Menurut Bapak/Ibu, saya
melakukan pencatatan laporan
keuangan pada perusahaan saya
b. Menurut Bapak/Ibu, saya pernah
mengikuti program pelatihan
akuntansi
IV. PENGALAMAN USAHA
NO PERNYATAAN SS S KS TS STS
1. a. Menurut Bapak/Ibu, pengalaman
usaha membuat saya memiliki relasi
yang memberikan manfaat untuk giat
dalam menjalankan usaha
b. Menurut Bapak/Ibu, semakin
banyak dan baik pengalaman usaha
saya semakin baik pula kemampuan
atau keterampilan saya dalam
mengelola perusahaan
2. a. Menurut Bapak/Ibu, karakteristik
kewirausahaan dapat dipelajari
melalui pendidikan dan dapat
dikembangkan melalui pengalaman
dan pelatihan
b. Menurut Bapak/Ibu, memberikan
pelatihan kepada karyawan untuk
meningkatkan pengetahuan
85
LAMPIRAN 2
DATA RESPONDEN
No
Responden Alamat Jenis Usaha
1 Dukuhturi Makanan dan minuman
2 Dukuhturi Makanan dan minuman
3 Dukuhturi Pakaian muslim
4 Dukuhturi Fashion
5 Dukuhturi Makanan dan minuman
6 Dukuhturi Makanan dan minuman
7 Tembok Banjaran Pakaian (Fashion)
8 Tembok Banjaran Pakaian (Fashion)
9 Tembok Banjaran Pakaian (Fashion)
10 Tembok Banjaran Pakaian (Fashion)
11 Adiwerna Toko Roti
12 Adiwerna Makanan dan minuman
13 Adiwerna Makanan dan minuman
14 Talang Kerajinan Logam
15 Talang Kerajinan Logam
16 Talang Makanan dan minuman
17 Dukuhwaru Pakaian (Fashion)
18 Talang Toko Roti
19 Talang Toko Roti
20 Talang Makanan dan minuman
21 Kramat Alfamart
22 Kramat Toko Roti
23 Kramat Nibras House (fashion)
24 Kramat Fashion muslim
25 Suradadi Pakaian (Fashion)
26 Suradadi swalayan grosir & eceran
27 Dukuhturi Roti & Cake
28 Dukuhturi Elektronik
29 Pangkah Meubel
30 Pangkah Pakaian (Fashion)
31 Pangkah Achfi swalayan
32 Slawi Nibras House (fashion)
33 Dukuhturi Makanan dan Minuman
34 Dukuhturi Toko Pakaian
86
35 Talang Makanan dan minuman
36 talang Makanan dan minuman
37 Talang Kerajinan Logam
38 Adiwerna Pakaian (Fashion)
39 Adiwerna Toko Roti Modern
40 Adiwerna Elektronik & furniture
41 Adiwerna Makanan dan minuman
42 Slawi Elektronik & furniture
43 Slawi Toko Bakery & Cake
44 Slawi Makanan dan Minuman
45 Talang Toko Kosmetik
46 Talang Toko Cake & Bakery
47 Dukuhturi Alfamart
48 Tarub Makanan dan Minuman
49 Slawi Kosmetik dan perlengkapan salon
50 Slawi Pakaian (Fashion)
51 Slawi Idolaku Slawi
52 Dukuhturi Makanan dan Minuman
53 Kramat Ana swalayan
54 kramat Kosmetik dan perlengkapan salon
55 Dukuhturi Makanan dan Minuman
56 Dukuhturi Meubel
57 Dukuhturi
Makanan dan minuman (Grosir &
Eceran)
58 Slawi Ria Cake & Bakery
59 Slawi Toko Pakaian
60 Slawi Makanan dan minuman
61 Slawi
Toko Perlengkapan Rumah
(furniture)
62 Slawi Makanan dan Minuman
63 Slawi Meubel
64 Slawi Elektronik
65 Slawi Kosmetik
66 Pangkah Indomaret
67 Pangkah Toko Kue Bakery & Cake
68 Talang Toko swalayan barokah
69 Slawi Meubel
70 Slawi Hijab dan fashion muslim
71 Slawi Bakery & Cake
87
72 Slawi Indomaret
73 Slawi Kosmetik
74 Slawi Makanan dan minuman
75 Slawi Makanan dan minuman
76 Kramat Elektronik & furniture
77 Kramat Makanan dan Minuman
78 Dukuhturi Mebel (furniture)
79 Dukuhturi Cake & Bakery
80 Pangkah Makanan dan minuman
81 Pangkah Pakaian (Fashion)
82 Pangkah Toko Meubel
83 Pangkah Elektronik
84 Slawi Alfamart
85 slawi Barokah swalayan
86 slawi Meubel
87 slawi swalayan grosir & eceran
88 slawi Toko Kosmetik Ana
89 dukuhturi Mebel (furniture)
90 slawi Toko Swalayan Slawi
91 slawi Toko Bahan Bangunan
92 slawi Makanan dan Minuman
93 Kramat Toko Perlengkapan Rumah Tangga
94 kramat Idolaku mart
95 slawi Handphone dan Aksesoris
96 dukuhturi Toko Komputer
97 talang Bakery & Cake
98 talang Kerajinan Logam
99 dukuhturi Elektronik
100 dukuhturi Toko Bahan Bangunan
88
LAMPIRAN 3
HASIL PENGOLAHAN DATA
1. Hasil Uji Validitas
a. Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4
MOTIVASI
KERJA
X1.1 Pearson Correlation 1 ,601** ,206
* ,612
** ,775
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,039 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
X1.2 Pearson Correlation ,601** 1 ,349
** ,509
** ,835
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
X1.3 Pearson Correlation ,206* ,349
** 1 ,253
* ,639
**
Sig. (2-tailed) ,039 ,000 ,011 ,000
N 100 100 100 100 100
X1.4 Pearson Correlation ,612** ,509
** ,253
* 1 ,753
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,011 ,000
N 100 100 100 100 100
MOTIVASI
KERJA
Pearson Correlation ,775** ,835
** ,639
** ,753
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
89
b. Hasil Uji Validitas Pengetahuan Akuntansi
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6
PENGETAH
UAN
AKUNTANS
I
X2.1 Pearson
Correlation 1 ,541
** ,316
** ,428
** ,365
**
,378
**
,668**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100
X2.2 Pearson
Correlation ,541
** 1 ,536
** ,562
** ,647
**
,733
**
,869**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100
X2.3 Pearson
Correlation ,316
** ,536
** 1 ,590
** ,438
**
,605
**
,712**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100
X2.4 Pearson
Correlation ,428
** ,562
** ,590
** 1 ,468
**
,603
**
,744**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100
X2.5 Pearson
Correlation ,365
** ,647
** ,438
** ,468
** 1
,813
**
,807**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100
X2.6 Pearson
Correlation ,378
** ,733
** ,605
** ,603
** ,813
** 1 ,885
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100
PENGETAHUA
N AKUNTANSI
Pearson
Correlation ,668
** ,869
** ,712
** ,744
** ,807
**
,885
**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
90
c. Hasil Uji Validitas Pengalaman Usaha
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4
PENGALAMA
N USAHA
X3.1 Pearson
Correlation 1 ,344
** ,375
** ,326
** ,669
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000
N 100 100 100 100 100
X3.2 Pearson
Correlation ,344
** 1 ,376
** ,300
** ,694
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,000
N 100 100 100 100 100
X3.3 Pearson
Correlation ,375
** ,376
** 1 ,590
** ,811
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
X3.4 Pearson
Correlation ,326
** ,300
** ,590
** 1 ,761
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,002 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
PENGALAMAN
USAHA
Pearson
Correlation ,669
** ,694
** ,811
** ,761
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
91
d. Hasil Uji Validitas Informasi Akuntansi
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6
INFORMA
SI
AKUNTAN
SI
Y1 Pearson
Correlation 1 ,266
** ,387
** ,252
* ,233
* ,050 ,641
**
Sig. (2-tailed) ,007 ,000 ,012 ,020 ,619 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100
Y2 Pearson
Correlation ,266
** 1 ,421
** ,478
** ,501
** ,485
** ,746
**
Sig. (2-tailed) ,007 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100
Y3 Pearson
Correlation ,387
** ,421
** 1 ,457
** ,335
** ,246
* ,691
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,014 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100
Y4 Pearson
Correlation ,252
* ,478
** ,457
** 1 ,434
** ,280
** ,682
**
Sig. (2-tailed) ,012 ,000 ,000 ,000 ,005 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100
Y5 Pearson
Correlation ,233
* ,501
** ,335
** ,434
** 1 ,327
** ,665
**
Sig. (2-tailed) ,020 ,000 ,001 ,000 ,001 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100
Y6 Pearson
Correlation ,050 ,485
** ,246
* ,280
** ,327
** 1 ,579
**
Sig. (2-tailed) ,619 ,000 ,014 ,005 ,001 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100
PERSEPSI
PENGGUNAAN
INFORMASI
AKUNTANSI
Pearson
Correlation ,641
** ,746
** ,691
** ,682
** ,665
** ,579
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
92
2. Hasil Uji Realibilitas
a. Hasil Uji Realibilitas Motivasi Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,729 4
b. Hasil Uji Realibilitas Pengetahuan Akuntansi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,867 6
c. Hasil Uji Realibilitas Pengalaman Usaha
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,716 4
d. Hasil Uji Realibilitas Informasi Akuntansi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,713 6
93
3. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
MOTIVASI KERJA 100 7 20 15,54 2,401
PENGETAHUAN
AKUNTANSI 100 11 30 23,38 3,741
PENGALAMAN USAHA 100 15 20 16,92 1,468
PERSEPSI PENGGUNAAN
INFORMASI AKUNTANSI 100 21 30 25,82 2,315
Valid N (listwise) 100
4. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 2,16103652
Most Extreme Differences Absolute ,054
Positive ,046
Negative -,054
Test Statistic ,054
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
94
b. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 MOTIVASI KERJA ,749 1,336
PENGETAHUAN
AKUNTANSI ,916 1,091
PENGALAMAN USAHA ,756 1,323
a. Dependent Variable: PERSEPSI PENGGUNAAN INFORMASI
AKUNTANSI
c. Hasil Uji Uji Heteroskedastisitas
95
5. Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficie
nts
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 28,791 2,825
10,19
2 ,000
MOTIVASI
KERJA ,143 ,106 ,148 1,348 ,181
PENGETAHUA
N AKUNTANSI ,168 ,062 ,272 2,732 ,007
PENGALAMAN
USAHA -,540 ,173 -,342 -3,123 ,002
a. Dependent Variable: PERSEPSI PENGGUNAAN INFORMASI
AKUNTANSI
6. Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficie
nts
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 28,791 2,825
10,19
2 ,000
MOTIVASI
KERJA ,143 ,106 ,148 1,348 ,181
PENGETAHUA
N AKUNTANSI ,168 ,062 ,272 2,732 ,007
PENGALAMAN
USAHA -,540 ,173 -,342 -3,123 ,002
a. Dependent Variable: PERSEPSI PENGGUNAAN INFORMASI
AKUNTANSI
96
7. Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,359
a ,129 ,102 2,195
97
LAMPIRAN 4
FOTO BERSAMA RESPONDEN
top related