pengaruh kedisiplinan terhadap hasil belajar …lib.unnes.ac.id/21734/1/1401411587-s.pdf ·...
Post on 06-Feb-2018
290 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH KEDISIPLINAN
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V
SEKOLAH DASAR SE-DAERAH BINAAN
R.A. KARTINI KECAMATAN KUTOARJO
KABUPATEN PURWOREJO
SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Imam Alimaun
1401411587
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi ini benar-
benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau
keseluruhan. Pendapat/temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah.
Tegal, Mei 2015
Imam Alimaun
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke-sidang panitia
ujian skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang.
Hari, tanggal :
Tempat : Kota Tegal
Mengetahui,
Koordinator UPP PGSD Tegal
Drs. Akhmad Junaedi, M. Pd.
NIP 19630923 198703 1 001
Pembimbing
Moh. Fathurrahman, S. Pd., M. Pd.
NIP 19770725 200801 1 008
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul Pengaruh Kedisiplinan terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
V Sekolah Dasar se-Daerah Binaan R. A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten
Purworejo oleh Imam Alimaun 1401411587, telah dipertahankan di hadapan Sidang
Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang pada tanggal 03 Junii 2015.
PANITIA UJIAN
Ketua
Prof. Dr. Fakhruddin, M. Pd.
NIP 19560427 198603 1 001
Sekretaris
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.
NIP 19630923 198703 1 001
Penguji Utama
Drs. Sigit Yulianto, M. Pd.
NIP 19630721 198803 1 001
Penguji Anggota 1
Drs. Utoyo, M. Pd.
NIP 19620619 198703 1 001
Penguji Anggota 2
Moh. Fathurrahman, S. Pd., M. Sn.
NIP 19770725 200801 1 008
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al Insyirah: 6)
Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka ALLAH SWT
akan memudahkan padanya jalan menuju surga. (H.R. Muslim)
Kita tidak bisa mengajarkan apa yang kita inginkan. Tapi, kita hanya bisa
mengajarkan siapa kita. (Ir. Soekarno)
Persembahan
Untuk Bapak Munadji dan Ibu Sri Isnaeni
Moch. Bambang S. dan Isa Indah Purwanti
Dewi Nurul Aisyah
Miftah Noviana
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik,
dan hidayah Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Kedisiplinan terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar se-
Daerah Binaan R. A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo”.
Penulis menyadari bahwa dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan
penyusunan skripsi, tidak lepas dari bimbingan, dukungan, pengarahan, dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar di
Universitas Negeri Semarang.
2. Prof. Dr. Fakhruddin, M. Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan dukungan dalam penelitian
ini.
3. Dra. Hartati, M. Pd., Ketua Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk
memaparkan gagasan dalam bentuk skripsi ini.
4. Drs. Akhmad Junaedi, M. Pd., Koordinator UPP Tegal Fakultas Ilmu
PendidikanUniversitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian.
5. Moh. Fathurrahman, S. Pd., M. Sn, Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi yang bermanfaat kepada
penulis dalam penyusunan skripsi.
6. Kepala UPT Dikbudpora Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo yang
telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
7. Kepala Sekolah Dasar se-Daerah Binaan R. A. Kartini Kecamatan Kutoarjo
Kabupaten Purworejo yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian.
8. Guru Kelas V Sekolah Dasar se-Daerah Binaan R. A. Kartini Kecamatan
Kutoarjo Kabupaten Purworejo yang telah memberikan waktu dan
bimbingannya dalam membantu penulis melaksanakan penelitian.
9. Staf Guru, Karyawan, dan Siswa Sekolah Dasar se-Daerah Binaan R. A.
Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo yang telah bersedia
bekerjasama dalam penelitian.
10. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan dalam
penyusunan skripsi.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.
Tegal, Mei 2015
Penulis
viii
ABSTRAK
Alimaun, Imam.2015. Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Hasil Belajar Siswa
Sekolah Dasar se-Daerah Binaan R. A. Kartini Kecamatan Kutoarjo
Kabupaten Purworejo. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing:
Moh. Fathurrahman, S. Pd., M. Sn.
Kata Kunci: hasil belajar; kedisiplinan, siswa sekolah dasar
Kedisiplinan adalah keadaan sikap atau perilaku seseorang yang sesuai
dengan aturan atau tata tertib yang berlaku sehingga tercipta ketertiban dan
keteraturan. Kedisiplinan membantu siswa untuk menunaikan tugas dan tanggung
jawab untuk mencapai tujuan. Siswa belajar di sekolah dengan tujuan memperoleh
hasil belajar yang baik. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh
kedisiplinan siswa terhadap hasil belajar pada kelas V Sekolah Dasar se-Daerah
Binaan R. A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo. Penelitian ini
dilakukan di Sekolah Dasar se-Daerah Binaan R. A. Kartini yaitu SDN 1
Semawung Daleman, SDN 2 Semawung Daleman, SDN Pringgowijayan, SDN
Kuwurejo, SDN Sidarum, SD Nasional, SDN Senepo.
Penelitian ini menggunakan metode ex post facto dengan jenis penelitian
kuantitatif. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar
se-Daerah Binaan R. A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo tahun
pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 147 siswa. Sampel sebanyak 105
siswa.Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik
Proporsional Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan angket dan
dokumentasi. Variabel penelitian meliputi kedisiplinan siswa sebagai variable
independen dan hasil belajar sebagai variable dependen. Perhitungan pengujian
hipotesis menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Teknik pengujian
hipotesis menggunakan analisis regresi, sebelum dilakukan uji analisis maka
dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dengan cara uji Liliefors dan uji
liniearitas.
Pengujian hipotesis dengan taraf signifikansi 5% diperoleh hasil yang
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kedisiplinan terhadap hasil belajar siswa.
Ditunjukkan oleh hasil koefisien korelasi (R) sebesar 0,790 dan koefisien
determinasi (R2) 62,4%. Nilai signifikansinya sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
yaitu 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima.Hal ini menunjukkan bahwa 62,4% hasil belajar dipengaruhi oleh
kedisiplinan siswa. Kesimpulan dari penelitian ada pengaruh yang signifikan
kedisiplinan siswa terhadap hasil belajar siswa kelas V SD se-Daerah Binaan R.A.
Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA ......................................................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB
1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ............................................................................. 7
1.3. Batasan Masalah .................................................................................. 7
1.4. Rumusan Masalah ................................................................................ 7
1.5. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
1.5.1. Tujuan Umum ...................................................................................... 8
1.5.2. Tujuan Khusus ..................................................................................... 8
1.6. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8
1.6.1. Manfaat Teoritis ................................................................................... 8
1.6.2. Manfaat Praktis .................................................................................... 9
2. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 10
2.1. Kerangka Teori .................................................................................... 10
2.1.1. Pengertian Kedisiplinan ........................................................................ 10
2.1.2. Perlunya Disiplin ............ ………………………... ................................ 12
2.1.3. Fungsi Disiplin ...................................................................................... 14
2.1.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin ........................................ 16
2.1.5. Aspek-aspek Kedisiplinan .................................................................... 18
2.1.6. Indikator Kedisiplinan Siswa ................................................................ 20
2.1.7. Pengertian Belajar ................................................................................. 22
2.1.8. Hasil Belajar.......................................................................................... 23
x
2.1.9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................................. 25
2.1.10. Pengaruh Kedisiplinan Siswa terhadap Hasil Belajar Siswa ................ 29
2.2. Hubungan antar Variabel ...................................................................... 30
2.3. Penelitian yang Relevan ........................................................................ 31
2.4. Kerangka Berpikir ................................................................................. 36
2.5. Hipotesis .............................................................................................. 38
3. METODE PENELITIAN ..................................................................... 40
3.1. Desain Penelitian ................................................................................. 40
3.2. Populasi dan Sampel ............................................................................ 41
3.2.1. Populasi ................................................................................................ 41
3.2.2. Sampel .................................................................................................. 42
3.3. Variabel Penelitian ................................................................................ 43
3.3.1. Variabel Independen ............................................................................. 43
3.3.2. Variabel Dependen................................................................................ 44
3.4. Definisi Operasional ............................................................................. 44
3.4.1. Variabel Kedisiplinan (X) ..................................................................... 44
3.4.2. Variabel Hasil Belajar Siswa (Y) .......................................................... 44
3.5. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 45
3.5.1. Kuesioner (Angket) ............................................................................... 45
3.5.2. Dokumentasi ......................................................................................... 46
3.6 Instrumen Penelitian ............................................................................. 46
3.6.1. Validitas Angket ................................................................................... 47
3.6.2. Reliabilitas ............................................................................................ 48
3.7. Pengolahan dan Analisis Data .............................................................. 49
3.7.1. Analisis Statistik Deskriptif .................................................................. 49
3.7.2. Uji Prasyarat Analisis ........................................................................... 50
3.7.3. Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) ................................................... 52
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 56
4.1. Hasil Penelitian ..................................................................................... 56
4.1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................... 56
4.1.2. Analisis Deskriptif ................................................................................ 57
xi
4.1.3. Uji Prasyarat Analisis ........................................................................... 66
4.1.4 Uji Hipotesis ......................................................................................... 67
4.2 Pembahasan .......................................................................................... 71
5. PENUTUP ............................................................................................ 77
5.1. Simpulan .............................................................................................. 77
5.2. Saran .................................................................................................... 77
Daftar Pustaka .................................................................................................... 79
Lampiran-lampiran ............................................................................................. 82
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. Populasi Penelitian ................................................................................ 41
3.2. Penarikan Sampel Siswa Kelas V ......................................................... 43
3.3. Skor untuk Setiap Butir Soal pada Skala .............................................. 45
3.4. Hasil Uji Validitas................................................................................. 48
3.5. Soal yang Dipakai ................................................................................. 48
3.6. Kriteria Penilaian Hasil Belajar ............................................................ 50
4.1. Deskripsi Data Kedisiplinan Siswa ....................................................... 58
4.2. Kategori Skor Kedisiplinan Siswa ........................................................ 60
4.3. Kriteria Skor Kedisiplinan per Siswa .................................................. 60
4.4. Rekapitulasi Persentase Kedisiplinan Siswa ......................................... 62
4.5. Deskripsi Data Hasil Belajar ................................................................. 63
4.6. Kriteria Penilaian Hasil Belajar...................................................... ...... 64
4.7. Kriteria Hasil Belajar Siswa Kelas V ................................................... 64
4.8. Kriteria Hasil Belajar per Siswa Kelas V ............................................. 64
4.9 Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 66
4.10 Hasil Uji Linieritas ................................................................................ 67
4.11 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana .............................................. 68
4.12 Hasil Perhitungan Nilai B Persamaan Regresi ...................................... 68
4.13 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ............................................. 71
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Bagan Kerangka Berpikir ..................................................................... 38
3.1 Desain Penelitian .................................................................................. 41
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Nama Siswa Populasi Penelitian ............................................... 82
2. Daftar Nama Siswa Sampel Penelitian ................................................. 89
3. Daftar Nama Siswa Sampel Uji Coba Penelitian .................................. 92
4. Kisi-kisi Angket (Uji Coba) .................................................................. 93
5. Angket (Uji Coba)................................................................................. 94
6. Kisi-kisi Angket (Penelitian) ................................................................ 97
7. Angket Penelitian .................................................................................. 98
8. Rekap Hasil Uji Coba Angket............................................................... 100
9. Rekapitulasi Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................... 102
10. Rekapitulasi Data Skor Hasil Angket ................................................... 105
11. Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 109
12. Hasil Uji Linieritas ................................................................................ 110
13. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ...................................................... 111
14. Surat Keterangan Penelitian .................................................................. 112
15. Surat Izin Penelitian.......................................................................... ... 119
16. Dokumentasi Penyebaran Angket ......................................................... 122
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan akan membahas mengenai hal-hal yang mendasari
penulis untuk melakukan penelitian. Bab ini penulis akan membahas tentang latar
belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian dan manfaat penelitian.Uraian selengkapnya dijelaskan sebagai
berikut:
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang
melalui proses pembelajaran dan bimbingan. Tertuang dalam Undang-undang No.
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan sangat penting bagi setiap manusia dan berlangsung sepanjang
hayat. Pendidikan di Indonesia bertujuan untuk mengembangkan potensi diri yang
dimiliki oleh setiap individu melalui proses pembelajaran. Keberhasilan
pendidikan tidak hanya dipandang dari aspek akademik, akan tetapi juga dilihat
dari kemampuan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
bidang spiritual dan sosial. Sesuai yang dinyatakan Munib (2011: 34),
“pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan oleh orang-orang
yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar
mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan”. Dengan
2
demikian, pendidikan memegang peranan penting dalam membentuk sifat dan
tabiat peserta didik yang bermutu dan berdaya guna agar sesuai dengan cita-cita
pendidikan. Tanpa pendidikan manusia tidak memiliki arah dan tujuan hidup yang
jelas. Manusia yang demikian akan tertinggal oleh manusia lain yang
berpendidikan.
Berdasarkan Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan undang-undang sudah jelas bahwa pendidikan di Indonesia
bukan hanya membentuk manusia yang berilmu dan cerdas namun memiliki
akhlak yang mulia. Semua itu harapan yang pemerintah inginkan, membentuk
manusia yang berkualitas melalui pendidikan. Maka dari itu mutu pendidikan
harus selalu ditingkatkan.
Peningkatan mutu pendidikan di sekolah salah satunya melalui pencapaian
hasil belajar siswa dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh
dua komponen yang penting yaitu guru dan siswa. Tugas guru menurut Hamalik
(2013: 124) terkait sebagai pengajar yaitu guru bertugas menyampaikan pelajaran
kepada siswa agar siswa paham dengan baik dengan pengetahuan yang
disampaikan. Terlihat jelas guru merupakan komponen pokok keberhasilan
belajar siswa karena guru yang menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Namun
3
hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari dalam diri peserta
didik atau dari lingkungan luar. Slameto (2013: 54-72) menyatakan hasil belajar
dipengaruhi oleh faktor intern (faktor jasmaniah, psikologis, dan kelelahan) dan
faktor ekstern (faktor keluarga, sekolah dan masyarakat). Hasil belajar siswa
dipengaruhi oleh banyak faktor, baik itu faktor dari dalam diri siswa sendiri atau
faktor luar. Kedisiplinan yang berkaitan dengan aturan dan ketertiban menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang mendapat imbuhan ke-an yang
maknanya hal atau keadaan. Kedisiplinan merupakan salah satu sikap (perilaku)
yang harus dimiliki oleh siswa. Siswa akan memperoleh hasil belajar yang
memuaskan apabila siswa dapat berdisiplin terutama dalam belajar. Kedisiplinan
tidak tumbuh dan ada begitu saja namun perlu dibina melalui latihan, pendidikan
dan penanaman kebiasaan oleh guru dan orang tua. Definisi disiplin sendiri
menurut Prijodarminto dalam Tu’u (2004: 31) yaitu “sebagai suatu kondisi yang
tercipta dan terbentuk dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan,
kepatuhan, kesetiaan atau keteraturan atau ketertiban”. Jadi, kedisiplinan siswa
ialah keadaan siswa yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atau
keteraturan atau ketertiban.
Disiplin perlu disadarkan kepada setiap siswa sehingga siswa mempunyai
kedisiplinan yang tinggi, telah dijelaskan oleh Tu’u (2004: 37) bahwa dengan
disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam belajarnya,
tanpa disiplin yang baik suasana sekolah dan kelas menjadi kurang kondusif bagi
kegiatan pembelajaran. Secara positif disiplin memberi dukungan lingkungan
4
yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran, disiplin merupakan jalan bagi
siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja, karena kesadaran akan
pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan merupakan kunci kesuksesan
seseorang.
Kedisiplinan siswa yang baik akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
Disiplin berangkat sekolah dan mengikuti pelajaran, disiplin menaati peraturan
yang ada di sekolah, dan disiplin mengerjakan tugas terutama tugas pekerjaan
rumah. Berdasarkan informasi yang diperolah melalui wawancara dengan
beberapa guru SD se-Daerah Binaan R. A. Kartini Kecamatan Kutoarjo
Kabupaten Purworejo, para siswa khususnya kelas V memiliki tingkat
kedisiplinan yang berbeda-beda, masih ada sekolah yang siswanya kurang
berdisiplin dalam meaati peraturan sekolah. Khususnya ada beberapa anak yang
persentase kehadirannya kurang. Masalah yang sering terjadi masih ada siswa
yang tidak mengerjakan PR, terlambat masuk kelas dan guru masih menemukan
siswa yang sering mencontek. Ketika observasi dan wawancara juga menemukan
bahwa hasil belajar siswa kelas V di SD Daerah Binaan R. A. Kartini masih ada
siswa yang nilai ulangan hariannya kurang, masih ada siswa yang belum
mencapai KKM. Namun, siswa yang nilai ulangannya kurang tersebut tidak
semua juga kurang berdisiplin. Dari itu penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian terkait kedisiplinan siswa, seberapa besar pengaruh kedisiplinan siswa
terhadap hasil belajar.
Penelitian ini dilaksanakan di SD se-Daerah Binaan R. A. Kartini yang
terdiri dari 7 SD dari 45 SD di kecamatan Kutoarjo. SD Daerah Binaan R. A.
5
Kartini terdiri dari SDN Sidarum, SDN Kuwurejo, SDN Pringgowijayan, SDN
Semawung Daleman 1, SDN Semawung Daleman 2, SDN Senepo, dan SD
Nasional Indonesia. Jumlah Daerah Binaan untuk SD di Kecamatan Kutoarjo
sebanyak 6 Daerah Binaan. Dari keenam Daerah Binaan tersebut penulis
mempertimbangkan memilih Daerah Binaan R. A. Kartini. Berdasarkan informasi
terkait hasil Ujian Nasional seluruh SD di Kecamatan Kutoarjo, rata-rata
peringkat ketujuh SD di Daerah Binaan R. A. Kartini ini lebih rendah daripada
Daerah Binaan yang lain. Hasil belajar siswanya dapat dikatakan rendah bila
dilihat dari peringkat nilai ujian walupun itu tidak bisa menjadi patokan hasil
belajar siswanya rendah semua, namun hal ini menjadi prediksi awal bagi penulis.
Informasi awal ini menjadi bahan pertimbangan penulis untuk melakukan
penelitian di SD Daerah Binaan R. A. Kartini. Penelitian dilakukan di kelas V
dengan mempertimbangkan siswa kelas V masih rendah hasil belajarnya. Kelas V
ini nantinya akan naik kelas enam dan akan malaksanakan UN, diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajarnya nanti.
Hasil belajar siswa SDN se-daerah binaan R.A. Kartini tergolong rendah
dibandingkan dengan daerah binaan yang lain. Hasil belajar yang rendah ini
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor yang terlihat salah satunya adalah faktor
kedisiplinan siswa, masih ditemukan ketidakdisiplinan siswa saat belajar di kelas
dan saat belajar. Kurangnya siswa disiplin akan mengganggu pembelajran,
khususnya saat belajar di kelas siswa yang tidak disiplin akan mengganggu siswa
lain dengan kata lain kelas pasti kurang kondusif. Hasil belajar siswa di daerah
binaan R.A. Kartini juga kurang dibanding dengan keenam daerah binaan yang
6
lain. Penulis mempertimbangkan melakukan penelitian di SD se-daerah binaan
R.A. Kartini karena terdapat permasalahan kedisiplinan siswa dan gurunya, selain
itu hasil belajar siswa masih rendah disbanding dengan daerah binaan yang lain.
Hasil belajar yang dipengaruhi oleh kedisiplinan siswa sudah pernah diteliti.
Pertama oleh Nokwanti (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh
Tingkat Disiplin dan Lingkungan Belajar di Sekolah terhadap Prestasi Belajar
Siswa”. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah yang terkait disiplin
yaitu terdapat pengaruh disiplin terhadap prestasi belajar siswa dengan koefisien
determinan sebesar 45%. Namun, ditemukan juga penelitian tentang pengaruh
disiplin terhadap hasil belajar yang menemukan disiplin tidak berpengaruh besar
terhadap hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Wiwin winarsih,
Nuraini Asriati, dan Rusti yarso (2013) dengan judul “Pengaruh disiplin terhadap
hasil belajar siswa mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA. Hasil yang
diperoleh adalah disiplin tidak memberikan pengaruh besar terhadap hasil belajar,
hanya sebesar 0.080 atau 8% namun ada faktor lain di luar penelitian yang tidak
diteliti yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Penulis bermaksud mengadakan penelitian di Sekolah Dasar se-Daerah
Binaan R. A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo dikarenakan
memiliki permasalahan yang sama pada kedisiplinan. Sesuai latar belakang maka
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh
Kedisiplinan terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar se-Daerah
Binaan R. A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo”. Penulis ingin
mengetahui seberapa besar pengaruh kedisiplinan siswa terhadap hasil belajar
7
siswa di sekolah dan apakah kedisiplinan mempunyai pengaruh yang besar
terhadap hasil belajar siswa.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, masalah-masalah yang ada dipenelitian
ini dapat di identifikasi sebagai berikut:
(1) Guru masuk kelas tidak tepat waktu.
(2) Guru mengajar belum bervariasi yang sering membuat siswa bosan.
(3) Sebagian siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru.
(4) Beberapa siswa tidak rapi dalam memakai seragam.
(5) Siswa sering terlambat berangkat sekolah.
(6) Siswa tidak mengerjakan PR dirumah dan sering mencontek teman.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka untuk memfokuskan
pembahasan agar tidak terlalu luas dan karena adanya keterbatasan penulis, perlu
dilakukan pembatasan masalah. Penelitian ini masalah yang diteliti akan dibatasi,
yaitu menyangkut pengaruh Kedisiplinan siswa (X) terhadap hasil belajar siswa
(Y) di SD Daerah Binaan R. A. Kartini. Kedisiplinan siswa dalam penelitian ini
meliputi: a) Disiplin berangkat sekolah, b) Disiplin mengikuti pembelajaran di
kelas, c) Disiplin mengerjakan tugas, d) Disiplin belajar di rumah, e) Disiplin
menaati tata tertib sekolah.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, identifikasi dan batasan masalah
tersebut di atas, maka rumusan masalah penelitian ini yaitu sebagai berikut.
8
Apakah ada pengaruh antara kedisiplinan terhadap hasil belajar siswa
kelas V Sekolah Dasar se-Daerah Binaan R. A. Kartini Kecamatan Kutoarjo
Kabupaten Purworejo?
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini terdiri atas dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Adapun tujuan umum dan tujuan khusus dilaksanakannya penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.5.1 Tujuan Umum
Untuk menganalisis pengaruh kedisiplinan terhadap hasil belajar siswa
kelas V Sekolah Dasar se-Daerah Binaan R. A. Kartini Kecamatan Kutoarjo
Kabupaten Purworejo.
1.5.2 Tujuan Khusus
Untuk menganalisis seberapa besar signifikan pengaruh kedisiplinan
terhadap hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar se-Daerah Binaan R. A.
Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat baik secara teoritis
maupun praktis. Manfaat tersebut antara lain.
1.6.1 Manfaat Teoritis
(1) Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan menambah
referensi di bidang pendidikan dan memberikan informasi tentang pengaruh
kedisiplinan siswa terhadap hasil belajar siswa.
9
(2) Penelitian ini dapat dijadikan sumber bacaan dan bahan kajian lebih lanjut
bagi penulis selanjutnya khususnya di bidang pendidikan.
1.6.2 Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini memberikan manfaat bagi penulis, siswa, guru,
dan pihak sekolah. Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut:
1.6.2.1 Bagi penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang
kedisiplinan siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya.
1.6.2.2 Bagi siswa
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan
kedisiplinan siswa di sekolah. Serta dapat menjadi masukan meningkatkan hasil
belajar siswa.
1.6.2.3 Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan bagi guru untuk
meningkatkan kedisiplinan siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
1.6.2.4 Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan membantu
pihak sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan sehubungan dengan hasil
belajar siswa.
10
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
Bagian ini berisi teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Teori
yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu penertian kedisiplinan, perlunya
disiplin, fungsi disiplin, faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin, aspek-aspek
kedisiplinan, indikator kedisiplinan siswa, hasil belajar, faktor- faktor yang
mempengaruhi hasil belajar, dan pengaruh kedisiplinan siswa terhadap hasil
belajar. Uraian selengkapnya sebagai berikut:
2.1.1 Pengertian Kedisiplinan
Kedisiplinan berasal dari kata dasar disiplin yang mendapat imbuhan ke-
an. Makna imbuhan ke-an dijelaskan oleh Sugiarto (2013: 109) kata yang
mendapat imbuhan ke-an mengacu ke hal atau keadaan. Ditegaskan kembali oleh
Hadi (2009) makna imbuhan ke-an mengandung beberapa makna menurut kata
yang mendapat imbuhan, antara lain hal atau keadaan, agak atau terlalu, terkena,
menyerupai dll. Kedisiplinan disini mendapat imbuhan ke-an yang bermakna hal
atau keadaan.
Kata disiplin sendiri berasal dari bahasa latin “disciplina” yang menunjuk
kepada belajar dan mengajar. Kata ini berasosiasi sangat dekat dengan istilah
“disciple” yang berarti mengikuti orang belajar di bawah pengawasan pemipinan
(Ekosiswoyo, 2002: 97). Ekosiswoyo dan Rachman (2002: 97) mengatakan
bahwa “Disiplin hakikatnya adalah pernyataan sikap mental individu maupun
masyarakat yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh
11
kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian
tujuan.”
Disiplin dalam Bahasa Indonesia seringkali terkait dan menyatu dengan
istilah tata tertib dan ketertiban. Istilah ketertiban mempunyai arti kepatuhan
seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong atau
disebabkan oleh sesuatu yang datang dari luar dirinya. Sebaliknya, istilah disiplin
sebagai kepatuhan dan ketaatan yang muncul karena adanya kesadaran dan
dorongan dari dalam diri orang itu. Istilah tata tertib berarti perangkat peraturan
yang berlaku untuk menciptakan kondisi yang tertib dan teratur (Tu’u, 2004: 31).
Prijodarminto (1994) dalam Tu’u (2004: 31) menjelaskan bahwa “disiplin
sebagai suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atau keteraturan atau
ketertiban”. Gie (1972) dalam Mujiati (2013: 8) memberikan pengertian disiplin
yaitu “Disiplin adalah suatu keadaan tertib di mana orang-orang yang tergabung
dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan
rasa senang hati”.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan
adalah keadaan sikap atau perilaku seseorang yang sesuai dengan aturan atau tata
tertib yang berlaku sehingga tercipta ketertiban dan keteraturan. Dengan adanya
kedisiplinan yang berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dalam
hatinya serta dilakukan secara teratur tanpa adanya paksaan atau tekanan dari
pihak manapun akan membentuk kedisiplinan yang membekas. Kedisiplinan
12
tersebut dapat membantu siswa untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan
sekaligus membantu siswa mencapai tujuan secara maksimal.
2.1.2 Perlunya Disiplin
Disiplin diperlukan oleh siapapun dan di manapun, begitu pula siswa.
Dengan adanya disiplin siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Dunham
(1984: 66) dalam Ehiane (2014: 181)“effective discipline helps in the achievement
of goals, expectation and responsibility in students”. Artinya disiplin yang efektif
membantu dalam pencapaian tujuan, harapan dan tanggung jawab pada siswa.
Jadi disiplin membantu siswa untuk mencapai tujuannya, tujuan siswa dalam
belajar adalah mencapai hasil belajar yang memuaskan. Selain itu, disiplin
berperan penting membentuk individu yang bertanggung jawab.
Disiplin memang memegang peran penting dikehidupan setiap individu
bahkan penting untuk seorang siswa. Siswa perlu mempunyai sikap disiplin di
sekolah bahkan di dalam belajar. Menurut Tu’u (2004: 37) disiplin penting karena
alasan berikut ini:
(1) Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam
belajarnya. Sebaliknya siswa yang sering melanggar peraturan sekolah pada
umumnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya.
(2) Tanpa disiplin yaang baik, suasana sekolah dan kelas menjadi kurang
kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif disiplin memberi
dukungan bagi proses pembelajaran.
13
(3) Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan
norma-norma, nilai kehidupan dan disiplin. Dengan demikian anak-anak
dapat menjadi individu yang tertib, teratur dan disiplin.
(4) Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak
ketika bekerja. Kesadaran akan pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan
ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang.
Rachman (1999) dalam Tu’u (2004: 35) juga menyatakan pentingnya
disiplin bagi siswa, yaitu sebagai berikut: (1) Memberi dukungan bagi terciptanya
perilaku yang tidak menyimpang, membantu siswa memahami dan menyesuaikan
diri dengan tuntutan lingkungan, (2) cara menyelesaikan tuntutan yang ingin
ditunjukkan peserta didik terhadap lingkungannya, untuk mengatur keseimbangan
keinginan individu satu dengan individu lainnya, (3) menjauhi siswa melakukan
hal-hal yang dilarang sekolah, mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan
benar, (4) peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik,
positif dan bermanfaat baginya dan lingkungannya, (5) terakhir kebiasaan baik itu
menyebabkan ketenangan jiwanya dan lingkungannya.
Selanjutnya Parker (2006: 144) menjelaskan pentingnya disiplin untuk
menjaga anak-anak tetap terjaga dan aman, mengajarkan anak untuk memikirkan
orang lain termasuk orang tuanya, memberikan sebuah kondisi yang bisa
diprediksi dan karenanya aman bagi mereka jika berada di sana, membantu anak-
anak mengembangkan kemandirian yang konstruktif, memperjelas perbedaan
antara perilaku yang diterima dan yang tidak diterima, menunjukkan bahwa setiap
14
perbuatan memiliki akibat, membantu agar anak dengan mudah berhadapan
dengan beragam kelompok, misalnya keluarga atau sekolah.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa disiplin sangat
penting bagi setiap siswa. Disiplin yang tumbuh secara sadar akan membentuk
sikap, perilaku dan tata kehidupan yang teratur yang akan menjadikan siswa
sukses ketika belajar. Siswa yang disiplin akan mencapai hasil belajar yang baik.
Siswa yang mempunyai aturan dan tata tertib dalam baik di sekolah atau di rumah
serta mentaati aturan tersebut akan membuat siswa menjadi terbiasa dan tertib.
2.1.3 Fungsi Disiplin
Disiplin itu merupakan sesuatu yang penting, disiplin juga memiliki
berbagai fungsi bagi setiap individu. Fungsi disiplin menurut Tu’u (2004: 38-44)
ada enam, yaitu menata kehidupan bersama, membangun kepribadian, melatih
kepribadian, pemaksaan, hukuman, dan menciptakan lingkungan yang kondusif.
Disiplin memiliki fungsi yang beragam dan disiplin yang utama adalah melatih
dan membentuk kepribadian.
Fungsi disiplin yang pertama adalah menata kehidupan. Setiap individu
pasti membutuhkan orang lain, seseorang tidak bisa hidup sendiri. setiap orang
pasti berhubungan dengan orang lain, maka setiap orang yang hidup dikatakan
makhluk sosial. Dalam hidup bersosial atau hidup berdampingan perlu adanya
norma dan nilai untuk mengatur semua kehidupan dan kegiatan yang dilakukan
setiap orang supaya dapat berjalan lancar tidak ada perselisihan. Disiplin disini
memiliki peran untuk menyadarkan semua orang bahwa harus saling menghargai
dan menghormati sesama dalam kehidupan.
15
Membangun kepribadian adalah fungsi disiplin yang kedua. Kepribadian
adalah sifat, tingkah laku dan pola hidup seseorang yang tercermin dalam
kehidapannya sehari-hari. Kepribadian terbentuk didalam lingkunag keluarga,
sekolah dan masyarakat. Disiplin yang diterapkan di lingkungan tersebut akan
membentuk kepribadian seseorang. Kedisiplinan akan membuat seseorang
terbiasa untuk mengikuti dan menaati aturan yang kemudian kebiasaan itu akan
membekas pada diri seseorang tersebut. Kebiasaan tersebut kemudian akan
menjadi kepribadiannya.
Kepribadian tidak begitu saja terbentuk namun perlu dilatih. Fungsi
disiplin yang ketiga adalah melatih kepribadian. Sikap, tingkah laku dan pola
hidup yang baik tidak semata-mata terbentuk begitu saja dalam waktu singkat.
Semua itu dibentuk dan melalui proses latihan yang panjang. Berusaha untuk
selalu berdisiplin adalah bentuk latiahan yang nanti akan membentuk kepribadian.
Pemaksaan dan hukuman adalah fungsi disiplin yang selanjutnya. Disiplin
yang dipaksa sebenarnya tidak baik dan biasanya akan menyebabkan pengaruh
negatif bagi orang tersebut. Namun dengan pendampingan guru dan orang tua
dalam pemaksaan dan pembiasaan akan melatih siswa untuk berdisiplin dan
menyadarkan bahwa disiplin penting. Hukuman sendiri biasanya dibentuk untuk
memberikan sanksi kepada pelanggar tata tertib atau aturan. Aturan dan tata tertib
berisi hal-hal positif yang harus dilaksanakan atau dipatuhi. Hukuman sendiri
dapat mendorong siswa untuk menaati dan mematuhi tata tertib yang ada. Namun
hukuman yang diberikan harus ada nilai pendidikan agar siswa dapat sadar dan
belajar bukan membawa hal yang negative dan trauma bagi siswa.
16
Menciptakan lingkungan kondusif adalah salah satu fungsi disiplin yang
lain. Sekolah adalah lingkungan pendidikan dimana dilaksanakannnya proses
belajar mengajar. Sekolah sebagai lingkungan pendidikan harus menjamin
terselenggaranya proses belajar yang baik dengan kondisi yang baik pula.
Kondisiyang baik meliputi kondisi aman, tentram, tenang, tertib dan teratur, saling
menghargai dan hubungan pergaulan ynag baik. Belajar dengan lingkungan yang
kondusif akan memberikan kenyamanan dan belajar akan lebih berhasil dan
optimal.
2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin
Kedisiplinan siswa dapat terbentuk dan terbina melalui berbagai cara,
disiplin itu tidak terbentuk begitu saja perlu latihan dan pembinaan serta diri
kemauan siswa. Berdasarkan penuturan Tu’u (2004: 48-50) disiplin dipengaruhi
oleh beberapa hal, yaitu kesadaran diri, pengikutan dan ketaatan, alat pendidikan,
hukuman, teladan, lingkungan yang berdisiplin, dan latihan berdisiplin. Ketujuh
faktor tersebut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang berdisiplin
baik dilingkungan sekolah atau lingkungan keluarga.
Faktor kesadaran diri adalah faktor dimana seseorang memahami dan
mengerti bahwa disiplin penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Ketika
seseorang atau siswa menyadari bahwa disiplin penting maka siswa akan selalu
senantiasa berdisiplin yang nantinya hasil belajar siswa di rumah atau di sekolah
menjadi lebih baik. Faktor kedua, pengikutan dan ketaatan dimana faktor ini
kelanjutan dari kesadaran diri. Setelah siswa telah memiliki kesadaran diri bahwa
disiplin penting maka siswa akan melakukan sikap atau perilaku yang taat akan
17
aturan. Hal ini merupakan pengikutan atau ketaatan, artinya siswa mengikuti atau
menaati peraturan-peraturan yang berlaku.
Alat pendidikan merupakan faktor selanjutnya yang mempengaruhi
disiplin. Alat pendidikan dimaksudkan untuk mempengaruhi, mengubah,
membina dan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan
atau diajarkan. Dengan alat pendidikan, disiplin siswa dapat dibentuk dan dilatih
sehingga siswa mempunyai kedisiplinan yang baik. Alat pendidikan biasanya
diikuti dengan hukuman. Hukuman digunakan sebagai upaya menyadarkan,
mengoreksi dan meluruskan yang salah sehingga siswa dapat kembali pada
perilaku yang sesuai harapan.
Selanjutnya, faktor teladan mempengaruhi disiplin siswa. teladan atau
contoh akan lebih bermakna dibandingkan kata-kata nasehat atau peringatan.
Teladan yang dilakukan oleh orang tua, guru atau kepala sekolah akan
mempengaruhi siswa secara tidak langsung. Siswa lebih sering mencontoh hal-hal
ynag dilakukan oleh orang tua atau gurunya. Maka dari itu, orang tua, guru atau
kepala sekolah perlu memberikan teladan yang baik terutama ketika didepan
siswa.
Faktor yang lain adalah lingkungan yang berdisiplin. Siswa juga dapat
dipengaruhi oleh lingkungannya. Lingkungan sangat mempengaruhi siswa karena
siswa dimana tempat siswa bergaul dan berinteraksi. Ketika lingkungan siswa
tidak disiplin maka siswa akan terpengaruh untuk tidak berdisiplin, sebaliknya
lingkungan disiplin akan mempengaruhi siswa untuk disiplin. Siswa akan terbawa
berdisiplin bila lingkungannya sudah disiplin. Ketika di lingkungan rumah yang
18
disiplin, orang tua selalu disiplin maka siswa secara tidak langsung akan
mencontoh dan terbawa untuk berdisiplin.
Faktor yang terakhir adalah latihan berdisiplin. Disiplin dapat dicapai dan
dibentuk melalui latihan dan kebiasaan. Artinya, melakukan disiplin secara
berulang-ulang dan membiasakannya dalam praktik-praktik disiplin sehari-hari.
Praktik yang dilakukan sehari-hari akan membuat siswa terbiasa, dan akhirnya
siswa dapat disiplin. Dengan latihan juga, siswa akan tebiasa dan membiasakan
diri sehingga dalam diri siswa akan terbentuk disiplin.
2.1.5 Aspek-aspek Kedisiplinan
Menurut Arikunto dalam Aulia (2012: 7-10) kedisiplinan siswa dapat
dilihat dari 3 aspek yaitu, aspek disiplin siswa di lingkungan keluarga, aspek
disiplin siswa di lingkungan sekolah, dan aspek disiplin siswa di lingkungan
pergaulan.
Disiplin di lingkungan keluarga adalah peraturan dirumah mengajarkan
anak apa yang harus dan apa yang boleh dilakukan di rumah atau dalam hubungan
dengan anggota keluarga. Disiplin keluarga mempunyai peran penting agar anak
segera belajar dalam hal perilaku. Lingkungan keluarga sering disebut lingkungan
pertama didalam pendidikan dan sangat penting untuk membetuk pola
kepribadian anak, karena di keluarga anak pertama kali berkenalan dengan nilai
dan norma. Aspek disiplin di lingkungan keluarga, meliputi: a) Mengerjakan tugas
sekolah di rumah b) Mempersiapkan keperluan sekolah dirumah.
Selain disiplin di lingkungan keluarga selanjutnya adalah disiplin di
lingkungan sekolah. Disiplin di lingkungan sekolah adalah peraturan, peraturan
19
ini mengatakan pada anak apa yang harus dan apa yang tidak boleh dilakukan
sewaktu dilingkungan sekolah. Disiplin sekolah merupakan hal yang sangat
penting dalam peraturan dan tata tertib yang ditunjukan pada siswa. Apabila
disiplin sekolah telah menjadi kebiasaan belajar, maka nantinya siswa benar-benar
menganggap kalau belajar disekolah adalah merupakan suatu kebutuhan bukan
sebagai kewajiban atau tekanan. Aspek disiplin siswa di lingkungan sekolah,
meliputi : a) Sikap siswa dikelas b) Kehadiran siswa c) Melaksanakan tata tertib
di sekolah.
Aspek disiplin siswa di lingkungan pergaulan yaitu aspek dimana siswa
bermain dan berinteraksi dengan teman dan masyarakat. Maksud disiplin
pergaulan sendiri adalah peraturan lapangan bermain terutama dipusatkan pada
permainan dan olah raga. Peraturan itu juga mengatur tingkah laku kelompok.
Peraturan disini mempunyai nilai pendidikan, sebab peraturan memperkenalkan
pada anak prilaku yang disetujui anggota kelompoknya. Aspek disiplin siswa di
lingkungan pergaulan, meliputi : a) Yang berhubungan dengan pinjam meminjam
b) Yang berhubungan dengan disiplin waktu.
Demikian aspek-aspek yang dikemukakan oleh Arikunto. Dari uraian di
atas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek kedisiplinan siswa dapat dilihat dari
aspek disiplin di lingkungan keluarga, di lingkungan sekolah dan di lingkungan
pergaulan. Dalam lingkungan tersebut kedisiplinan siswa dapat dilihat, serta
lingkungan dapat membentuk kedisiplinan siswa.
20
2.1.6 Indikator Kedisiplinan Siswa
Dari aspek-aspek disiplin menurut Arikunto yang telah diuraikan, maka
dapat diambil lima indikator kedisiplinan siswa sebagai berikut:
(1) Mengerjakan tugas sekolah di rumah
Mengerjakan tugas sekolah dirumah maksudnya adalah jika ada
pekerjaan rumah (PR) dari guru maka siswa selalu mengerjakannya dirumah
secara individu maupun kelompok dan bertanya kepada bapak atau ibunya.
(2) Mempersiapkan keperluan sekolah di rumah
Mempersiapkan keperluan sekolah dirumah maksudya adalah setiap
sore atau malam hari siswa selalu mempersiapkan perlengkapan belajar
misalnya buku tulis, buku paket, dan alat tulis yang akan dibawa kesekolah.
(3) Sikap siswa di kelas
Sikap siswa dikelas maksudnya adalah pada saat guru menerangkan
materi pelajaran maka siswa memperhatikannya dan tidak membuat
kegaduhan di kelas serta jika ada tugas dari guru maka siswa akan langsung
mengerjakannya.
(4) Kehadiran siswa
Kehadiran siswa maksudnya adalah siswa tidak terlambat pada saat
pembelajaran akan dimulai maka siswa akan datang kekelas lebih awal dan
siswa tidak membolos pada saat pembelajaran dimulai.
21
(5) Melaksanakan tata tertib di sekolah
Mengerjakan tata tertib disekolah maksudnya semua aturan yang
tetulis baik mengenai seragam maupun sikap disekolah harus ditaati dan
patuhi.
Tu’u (2004: 91) dalam penelitiannya mengenai disiplin mengemukakan
bahwa indikator yang menunjukkan pergeseran atau perubahan hasil belajar siswa
sebagai kontribusi mengikuti dan menaati peraturan sekolah meliputi: dapat
mengatur waktu belajar di rumah, rajin dan teratur belajar, perhatian yang baik
saat belajar di kelas dan ketertiban diri saat belajar di kelas.
Sejalan dengan pendapat Khafid (2007: 195) dalam penelitiannya yang
membagi indikator kedisiplinan yang menjadi beberapa indikator sebagai berikut:
ketaatan terhadap tata tertib sekolah, ketaatan terhadap kegiatan belajar di
sekolah, ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan ketaatan terhadap
kegiatan belajar di rumah.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis membagi
indikator kedisiplinan siswa menjadi lima macam, yaitu sebagai berikut:
(1) disiplin berangkat sekolah,
(2) disiplin mengikuti pembelajaran di sekolah,
(3) disiplin mengerjakan tugas,
(4) disiplin belajar di rumah,
(5) disiplin menaati tata tertib sekolah.
22
2.1.7 Pengertian Belajar
Pakar pendidikan telah banyak mengemukakan pengertian tentang belajar,
salah satunya Slavin dalam Rifa’i dan Anni (2011: 2) menyatakan bahwa belajar
merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Menurut Gage
dan Berliner dalam Rifa’i dan Anni (2011: 2) menyatakan bahwa belajar
merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil
dari pengalaman. Sejalan dengan Cronbach dalam Suprijono (2009: 2)
menyatakan bahwa belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari
pengalaman.
Pengertian belajar secara psikologis menurut Slameto (2013: 2) merupakan
suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
dengan lingkungannya. Drs. Slameto kemudian mendefinisikan belajar sebagai
suatu proses usaha seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya. Hal ini kurang lebih sama dengan menurut
Morgan dalam Suprijono (2009: 3) belajar adalah perubahan perilaku yang
bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian belajar tersebut, dapat
disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan
seseorang yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang tetap atau permanen
sebagai hasil dari latihan atau pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan.
Perubahan tersebut tidak hanya bertambahnya pengetahuan, tetapi terwujud dalam
23
sikap, keterampilan, kecakapan, kemampuan, tingkah laku, kepribadian, dan lain-
lain.
2.1.8 Hasil Belajar
Winkel (1996:51) dalam Purwanto (2014: 45) mendefinisikan hasil belajar
merupakan perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan
tingkah lakunya. Rifa’i dan Anni (2011: 85) menjelaskan pengertian hasil belajar
secara singkat yaitu “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”.
Hasil belajar dapat berupa ilmu pengetahuan, namun tidak hanya
pengetahuan yang diperoleh setiap individu dalam belajar. Menurut Gagne dalam
Suprijono (2009: 5), hasil belajar siswa berupa informasi verbal, keterampilan
intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap. Bentuk hasil belajar
siwa menurut Gagne tersebut tidak hanya pengetahuan saja. Namun hasil belajar
dapat berupa informasi verbal, keterampilan dan sikap.
Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik
terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan
masnipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan. Untuk
keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi,
kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip
keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas
kognitif bersifat khas.
24
Hasil belajar yang berupa strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan
dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi
penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. Hasil belajar yang
berupa keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan gerak jasmani dalam
urusan dan koordinasi, sehingga terwujud gerak jasmani. Terakhir, hsail belajar
berupa sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan
penilaian terhadap obyek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi
dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai
sebagai standar perilaku.
Sementara Bloom dalam Sudjana (2009: 22) berpendapat bahwa hasil
belajar itu mencakup tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotorik. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat
rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah
afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan,
jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris
berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam
aspek ranah psikomotoris, yakni (a) gerakan refleks, (b) ketrampilan gerakan
dasar, (c) kemampuan perceptual, (d) keharmonisan atau ketepatan, (e) gerakan
ketrampilan kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan interpretatif. Ketiga ranah
tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah tersebut,
25
ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena
berkaitan dengan kemampuan para siswa menguasai isi bahan pengajaran.
Berdasarkan pengertian hasil belajar tersebut dapat disimpulkan hasil
belajar merupakan perubahan tingkah laku dan sikap pada individu setelah
melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar yang diperoleh individu yaitu berupa
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang ketiganya termasuk dalam tiga ranah.
Ketiga ranah tersebut umumnya merupakan objek penilaian hasil belajar dalam
kegiatan belajar. Ranah kognitif yang umum digunakan oleh guru berkaitan
dengan pengetahuan akademik.
2.1.9 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar yang efektif sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dalam
bukunya, Hamalik (2013: 32,33) mengatakan belajar efektif dipengaruhi oleh
faktor-faktor kondisioanal yang ada, ada sepuluh faktor kondisional tersebut yaitu
pertama faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan; kedua latihan; kepuasan;
mengetahui berhasil atau tidak; faktor asosiasi; pengalaman masa lampau;
kesiapan belajar; minat dan usaha; selanjutnya faktor-faktor fisiologis; dan
terakhir intelegensi.
Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan. Apapun yang telah dipelajari
perlu digunakan secara praktis dan diadakan ulangan secara berlanjut di bawah
kondisi yang serasi, sehingga penguasaan hasil belajar menjadi lebih mantap.
Kedua, belajar memerlukan latihan. Melalui relearning, recalling, dan reviewing,
pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai kembali dan pelajaran yang belum
dikuasai akan dapat lebih mudah dipahami.
26
Ketiga, belajar siswa lebih berhasil, belajar akan lebih berhasil jika siswa
merasa berhasil dan mendapat kepuasannya. Belajar hendaknya dilakukan dalam
suasana yang menyenangkan. Maka hasil yang diperoleh akan baik dan optimal.
Keempat, Siswa perlu mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam belajarnya.
Keberhasilan akan memberi kepuasan dan mendorong belajar lebih baik,
sedangkan kegagalan akan membuat frustasi.
Faktor asosiasi, faktor kondisional yang kelima mempengaruhi belajar.
Faktor ini manfaatnya besar dalam belajar karena semua pengalaman belajar
antara yang lama dan yang baru diasosiasikan secara berurut, sehingga menjadi
satu kesatuan pengalaman. Kemudian siswa setelah mengasosiasikan akan
mendapat pemahaman yang utuh. Keenam, pengalaman masa lampau (bahan
apersepsi) dan pengertian yang dimiliki siswa. Pengalaman dan pengertian itu
menjadi dasar untuk menerima pengalaman-pengalaman baru dan pengertian-
pengertian baru.
Selanjutnya, faktor kesiapan belajar. Murid yang siap belajar akan dapat
melakukan kegiatan belajar lebih mudah dan lebih berhasil. Siswa yang kurang
siap dalam belajar maka tidak akan berhasil atau tetinggal dengan siswa yang lain.
Selain kesiapan belajar faktor minat dan usaha juga mempengaruhi hasil belajar.
Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada belajar
tanpa minat. Namun, minat tanpa usaha yang baik maka belajar sulit untuk
berhasil.
Selanjutnya yang terakhir faktor-faktor fisiologis dan faktor intelegensi.
Faktor fisiologis artinya kondisi badan siswa sangat berpengaruh dalam proses
27
belajar. Badan yang lemah akan menurunkan perhatian siswa yang akhirnya
belajar tidak sempurna. Sedangkan faktor intelegensi, berkaitan dengan
kecerdasan siswa. Siswa yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar
daripada yang kurang cerdas. Siswa yang cerdas akan lebih mudah menangkap
dan memahami materi daripada siswa yang kurang cerdas.
Menurut Rifa’i dan Anni (2011: 97,98), faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar adalah kondisi internal dan eksternal peserta didik. Kondisi internal
mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh; kondisi psikis, seperti
kemampuan intelektual, emosional; dan kondisi sosial, seperti kemampuan
bersosialisasi dengan lingkungan. Oleh karena itu kesempurnaan dan kualitas
kondisi internal yang dimiliki oleh peserta didik akan berpengaruh terhadap
kesiapan, proses, dan hasil belajar.
Beberapa faktor eksternal yaitu variasi dan tingkat kesulitan materi belajar
(stimulus) yang dipelajari (direspon), tempat belajar, iklim, suasana lingkungan,
dan budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses, dan hasil
belajar. Jadi belajar yang berhasil mempersyaratkan pendidik memperhatikan
kemampuan internal peserta didik dan situasi stimulus yang berada di luar peserta
didik. Dengan kata lain belajar tipe kemampuan baru harus dimulai dari
kemampuan yang telah dipelajari sebelumnya dan menyediakan situasi eksternal
yang bervariasi.
Selanjutnya Slameto (2013: 54-72) mengemukakan faktor-faktor yang
yang mempengaruhi hasil belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
28
Pertama, Faktor internal adalah faktor yang berasal dari individu itu
sendiri. Faktor internal terdiri atas faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor
kelelahan. Faktor jasmaniah meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan
keaadaan jasmani. Hal-hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan faktor
jasmani diantaranya kesehatan dan cacat tubuh.
Faktor psikologis dalam belajar meliputi intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. Untuk faktor kelelahan dalam belajar
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan
rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani dapat terlihat dengan adanya
kecenderungan untuk membaringan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat
terlihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan
untuk belajar hilang. Kelelahan baik secara jasmani maupun rohani dapat
dihilangkan dengan cara istirahat, tidur, melakukan variasi dalam belajar, olahraga
secara teratur, dan lain-lain.
Kedua, Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu.
Faktor eksternal dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor keluarga, faktor
sekolah, dan faktor masyarakat. Uraian selangkapnya sebagai berikut.
Faktor keluarga yang mempengaruhi belajar meliputi cara orang tua dalam
mendidik anak, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, sosial ekonomi
keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. Selanjutnya,
faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar,
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,
alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar,
29
dan tugas rumah. Dalam disiplin sekolah dijelaskan agar siswa belajar lebih maju,
siswa harus disiplin di dalam belajar baik di sekolah, di rumah, dan di
perpustakaan. Agar siswa disiplin haruslah guru beserta stafnya yang lain disiplin.
Kemudian fakor masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Faktor masyarakat yang mempengaruhi
belajar siswa antara lain kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa seperti
TV, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat di sekitar siswa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sesuai pendapat para ahli
digolongkan menjadi dua, faktor internal dan eksternal. Hasil belajar akan tercapai
dengan memuaskan dan maksimal apabila faktor-faktor tersebut diperhatikan oleh
guru dan orang tua serta pihak sekolah.
2.1.10 Pengaruh Kedisiplinan Siswa terhadap Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar dipengaruhi oleh kedisiplinan siswa dalam belajar dan
disiplin di sekolah. Kedisiplinan siswa dalam hal ini merupakan keadaan siswa
yang taat dan teratur sesuai aturan. Ketika di sekolah memang disiplin perlu di
perhatikan. Dengan keadaan siswa yang disiplin akan mendukung berjalannya
belajar di sekolah dengan lancer. Dalam pembelajaran di kelas, disiplin akan
membuat suasana belajar lebih kondusif dan tenang.
Pembelajaran di kelas akan berjalan sesuai dengan harapan bila guru dan
siswa dapat saling bekerja sama atau saling mendukung. Pembelajaran yang
kondusif tercipta apabila siswa berdisiplin saat pembelajaran sedang berlangsung.
Siswa yang disiplin di kelas dengan tidak mengganggu teman, mendengarkan
penjelasan guru, mengerjakan tugas dengan baik maka siswa akan mendapat hasil
30
yang maksimal dalam belajarnya. Jadi, hasil belajar secara tidak langsung
dipengaruhi oleh kedisiplinan siswa.
Kedisiplinan siswa memiliki pengaruh yang besar terhadap hasil belajar
siswa karena dengan adanya disiplin, siswa teratur dan tertib saat di sekolah dan
saat belajar. Bagi siswa yang sudah menerapkan disiplin, mereka akan selalu ingat
dengan kewajibannya dan tanggung jawabnya untuk belajar yang rajin setiap
harinya. Hal ini dikarenakan mereka sudah menyadari akan pentingnya belajar.
Sebaliknya bagi siswa yang kurang menerapkan kedisiplinan, mereka
menganggap belajar merupakan sebuah paksaan atau tekanan bagi dirinya. Belajar
yang berlandaskan paksaan tidak akan bertahan lama. Akan tetapi, ada sebagian
anak walaupun awalnya mendapat paksaan dalam menerapkan disiplin dan
akhirnya anak menyadari akan pentingnya belajar dan kewajiban belajar untuk
mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.
2.2 Hubungan antar Variabel
Penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu kedisiplinan siswa (X) dan hasil
belajar siswa (Y). Indikator kedisiplinan siswa dalam penelitian ini meliputi: (1)
Disiplin berangkat sekolah, (2) Disiplin mengikuti pembelajaran di kelas, (3)
Disiplin mengerjakan tugas, (4) Disiplin belajar di rumah, (5) Disiplin menaati
tata tertib sekolah.
Kedisiplinan siswa adalah keadaan sikap atau perilaku siswa yang sesuai
dengan aturan atau tata tertib sehingga tercipta tercipta ketertiban dan keteraturan,
sehingga siswa dapat menunaikan tugas dan kewajibannya dalam mencapai
tujuan. Dengan berdisiplin tugas dan kewajiban siswa untuk belajar dapat
31
dilaksanakan dengan baik. Tu’u (2004: 37) menjelaskan bahwa dengan disiplin
yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam belajarnya, tanpa
disiplin yang baik suasana sekolah dan kelas menjadi kurang kondusif bagi
kegiatan pembelajaran.
Kedisiplinan berasal dari kata dasar disiplin, pada hakikatnya disiplin
menurut Ekosiswoyo dan Rachman (2002: 97) adalah pernyataan sikap mental
individu maupun masyarakat yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang
didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka
pencapaian tujuan. Tujuan siswa dalam belajar adalah mencapai hasil belajar yang
memuaskan. Hasil belajar dalam Rifa’i dan Anni (2011: 85) dijelaskan
pengertiannya secara singkat yaitu “hasil belajar merupakan perubahan perilaku
yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Dengan
demikian, kedisiplinan memiliki peran penting dalam pencapaian tujuan bagi
siswa. Tujuan siswa dalam kegiatan belajar adalah mencapai hasil belajar yang
maksimal.
2.3 Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang kedisiplinan dan hasil belajar menarik untuk diteliti.
Terdapat beberapa penelitian terkait kedisiplinan dan hasil belajar siswa yang
pernah diteliti. Penelitian yang sebelumnya dijadikan pedoman dan petunjuk bagi
penulis untuk melaksanakan penelitian yang lebih baik. Penelitian-penelitian
tersebut antara lain, yang dilakukan Nani Hendriyani (2011), Avif Roy Rahmat
(2012), O. Stanley Ehiane (2014), Nokwanti (2013), Philomena Mukami Njoroge
dan Ann Nduku Nyabuto (2014), Muhammad Khafid dan Suroso (2007), Elin
32
Asliyanti (2012), Mujiati (2012), Wiwin Winarsih dkk (2013) dan, Lisgiarti
(2013).
Pertama, Nani Hendriyani (2011) dari Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah UIN Malang dengan judul penelitian “Pengaruh Kedisiplinan Siswa
terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SMK Muhammadiyah 1
Kepanjen Malang”. Metode yang digunakan angket, observasi dan dokumentasi.
Analisiss statistik menggunakan rumus koofisien kontingensi dan chi kuadrat.
Hasil penelitiannya berdasarkan analisis deskriptif menghasilkan kedisiplinan
siswa di SMK Muhamadiyah 1 Kepanjen Malang adalah 91,76% memiliki
disiplin tinggi dan sisanya sedang. Nilai pendidikan agama Islam kategorinya
11,8% tinggi, kategori nilai cukup 81,2%, kategori nilai kurang 7%, hal ini
tergolong cukup baik. Dari penelitian menunjukkan ada pengaruh kedisiplinan
siswa terhadap prestasi belajar pai terbukti darihasil perhitungan Chi kuadrat yang
diuji pula signifikansinya dengan menentukan harga kritik 5%, maka diperoleh
melalui rumus yaitu =19.193>5.991 dan perhitungan koefisien kontingensi (KK)=
0,9013. Dengan demikian ho ditolak dan ha diterima yang artinya terdapat
pengaruh antara kedisiplinan dengan prestasi belajar pai.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Avif Roy Rahmat (2012),
mahasiswa jurusan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta dengan judul “Pengaruh Motivasi, Lingkungan dan Disiplin terhadap
Prestasi Belajar Siswa pada Jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 3
Yogyakarta”. Penelitian yang digunakan berupa penelitian Ex-post Facto yang
bersifat deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian
33
menunjukkan bahwa variabel motivasi, lingkungan dan disiplin secara bersama-
sama berpengaruh positif ditunjukkan dengan koefisien r = 0,888, rhitung > rtabel
(0,888 > 0,339).
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh O. Stanley Ehiane (2014),
mahasiswa dari Lagos State Polytechnic, Nigeria dengan judul “Disciple and
Academic Performance (A Study of Selected secondary Schools in Lagos,
Nigeria)”. Penelitian yang digunakan penelitian survei cross-sectional desain di
mana kuesioner merupakan instrumen utama pengumpulan data selain wawancara
dan dokumentasi. Persentase sederhana dan metode statistik Chi–square
digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin
dan aturan sekolah mempengaruhi pencapaian akademik siswa di sekolah.
Keempat, penelitian oleh Nokwanti (2013) Fakultas Ekonomi IKIP
Veteran Semarang dengan judul penelitian “Pengaruh Tingkat Disiplin dan
Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa”. Hasil
penelitian berdasarkan uji keberartian persamaan regresi dengan uji F, diperoleh
Fhitung sebesar 42,45> dari Ftabel sebesar 3,08 yang berarti tingkat disiplin dan
lingkungan belajar di sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi
belajar dan hipotesis penelitian (Ha) diterima dan (Ho) ditolak.
Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Philomena Mukami Njoroge dan
Ann Nduku Nyabuto (2014), mahasiswa dari Mount Kenya University, School of
Education dengan judul “Discipline as a Factor in Academic Performance in
Kenya”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin merupakan faktor utama
yang mempengaruhi prestasi akademik siswa baik di dalam maupun luar sekolah.
34
Perilaku ketidakdisiplinan akan menyebabkan siswa memiliki prestasi belajar
yang rendah.
Keenam, jurnal oleh Muhammad Khafid dan Suroso (2007) Fakultas
Ekonomi UNNES dengan judul penelitian “Pengaruh Disiplin Belajar dan
Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Ekonomi”. Kesimpulan dari
penelitian sebagai berikut: a. Berdasarkan analisis deskriptif persentase
menunjukkan bahwa disiplin belajar siswa kelas VIII SMPN 1 Jatinegara Kab.
Tegal Tahun Pelajaran 2006/2007 dalam kategori tinggi dengan persentase
sebesar 77,25%, lingkungan keluarga dalam kategori baik dengan persentase
sebesar 71,02%, dan hasil belajar siswa dalam kategori cukup dengan rata-rata
skor 69,58. b. Secara parsial disiplin belajar berpengaruh terhadap hasil belajar
ekonomi siswa kelas VIII SMPN 1 Jatinegara Kab.Tegal Tahun Pelajaran
2006/2007, besarnya pengaruh disiplin belajar adalah sebesar 8,17%, secara
parsial lingkungan keluarga juga berpengaruh terhadap hasil belajar ekonomi
siswa kelas VIII SMPN 1 Jatinegara Kab.Tegal Tahun Pelajaran 2006/2007,
besarnya pengaruh lingkungan keluarga sebesar 8,76%. c. Secara bersama-sama
atau simultan disiplin belajar dan lingkungan keluarga berpengaruh terhadap hasil
belajar ekonomi siswa kelas VIII SMPN 1 Jatinegara Kab.Tegal Tahun Pelajaran
2006/2007, besarnya pengaruh secara simultan adalah sebesar 14,8%, selebihnya
sebesar 85,2 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini,
misalnya faktor kecerdasan, motivasi belajar, metode pembelajaran, lingkungan
sekolah, dan lingkungan masyarakat.
35
Ketujuh, penelitian yang dilakukan oleh Elin Asliyanti (2012), mahasiswa
dari jurusan Tadris Pendidikan Ilmu Sosial Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati
Cirebon dengan judul “Pengaruh Kedisiplinan Belajar Sekolah terhadap
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di
SMK Sultan Agung Kabupaten Cirebon”. Hasil penelitian menunjukkan disiplin
belajar sebesar 54.0% kriteria Cukup, prestasi belajar sebesar 71.17 dengan
kriteria baik, pengaruh sebesar 0,855 dengan kriteria tinggi dan sig. 0,000 < 0,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak berarti
terdapat pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi siswa.
Kedelapan, penelitian yang dilakukan oleh Mujiati (2012), mahasiswa
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang dengan judul
“Korelasi antara Kedisiplinan Peserta Didik dengan Hasil Belajar pada Mata
Pelajaran Biologi Siswa Kelas X M. A. Hidayatus Syubban Semarang Tahun
Pelajaran 2012/2013”. Hasil uji hipotesis dengan rumus product moment
diketahui ada hubungan yang signifikan antara kedisiplinan peserta didik dan hasil
belajar. Hal ini ditunjukkan dari uji rxy = 0,639 dan nilai thitung = 6,802.
Berdasarkan nilai tersebut, dapat dijelaskan setelah di konsultasikan terhadap nilai
ttabel didapat bahwa thitung> t table. Berarti Ha diterima dan Ho ditolak., artinya ada
hubungan yang signifikan antara kedisiplinan peserta didik dengan hasil belajar.
Kesembilan, penelitian oleh Wiwin Winarsih dkk (2013) jurusan
pendidikan ekonomi Universitas Tanjungpura dengan judul “Pengaruh Disiplin
terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS di SMA”.
Hasil penelitian yang diolah dengan SPSS 16 menunjukkan bahwa disiplin
36
mempengaruhi hasil belajar sebesar 8% (R square = 0,080). Artinya disiplin tidak
memberikan pengaruh terhadap hasil belajar namun pengaruhnya tidak besar.
Ada factor-faktor lain diluar penelitian yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Terakhir, penelitian oleh Lisgiarti (2013) dari Pendidikan Akuntansi
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
dengan judul penelitian “Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas XI IPS SMAN 14 Bandung”.
Kesimpulan yang didapat dari pengujian hipotesis dengan taraf signifikan 5%
diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh disiplin belajar
terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi. Ditunjukkan oleh
hasil rxy (pearson correlation) sebesar 0,942 dan koefisien determinasi 88,8%,
nilai probabilitas 0,05 > 0,00 (nilai probabilitas sig). Hal ini menunjukkan hasil
belajar dipengaruhi oleh disiplin belajar.
2.4 Kerangka Berpikir
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku dan sikap pada individu
setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar yang diperoleh individu yaitu
berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang ketiganya termasuk dalam tiga
ranah. Ketiga ranah tersebut umumnya merupakan objek penilaian hasil belajar
dalam kegiatan belajar. Dalam penelitian ini difokuskan pada ranah kognitif, jadi
yang diteliti hanya ranah kognitif yang berkaitan dengan nilai akademik siswa di
sekolah.
Kualitas pendidikan di sekolah salah satunya ditentukan oleh hasil belajar
siswa. Pada dasarnya hasil belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang
37
berasal dari dalam diri siswa (intern) maupun dari luar diri siswa (ekstern).
Kedisiplinan siswa dipandang sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa. Kedisiplinan siswa adalah keadaan sikap atau perilaku siswa yang
sesuai dengan aturan atau tata tertib yang berlaku sehingga tercipta ketertiban dan
keteraturan di sekolah maupun saat di rumah. Dengan adanya kedisiplinan yang
berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dalam diri siswa serta
dilakukan secara teratur tanpa adanya paksaan atau tekanan dari pihak manapun
akan membentuk kedisiplinan yang permanen.
Kedisiplinan merupakan suatu sikap yang perlu dimiliki oleh setiap siswa.
Dengan disiplin, diharapkan segala kegiatan yang telah terstruktur dapat
terlaksana dengan baik dan mendapatkan hasil yang baik. Dalam belajarpun,
siswa perlu memiliki kedisiplinan demi tercapainya keberhasilan belajar, baik di
rumah maupun di sekolah. Apabila dalam diri siswa sudah tertanam kedisiplinan
yang baik, maka ketekunan dan kepatuhannya akan terus meningkat sehingga
membuat hasil belajarnya meningkat. Sebaliknya, apabila siswa belum mampu
menanamkan kedisiplinan yang baik, maka ketekunan dan kepatuhannya juga
kurang baik sehingga berdampak pada hasil belajarnya. Kedisiplinan siswa
meliputi disiplin berangkat sekolah, disiplin mengikuti pembelajaran di kelas,
disiplin mengerjakan tugas, disiplin belajar di rumah dan disiplin menaati tata
tertib sekolah.
Dalam penelitian ini akan membahas pengaruh kedisiplinan siswa terhadap
hasil belajar siswa. Gambar kerangka berpikir sebagai berikut.
38
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Dari gambar kerangka berpikir tersebut terdapat dua variabel di
dalamnya, yaitu:
(1) Variabel Independen (Variabel Bebas)
Yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel independen pada
penelitian ini adalah kedisiplinan (X).
(2) Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas. Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat adalah
hasil belajar siswa (Y).
2.5 Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut.
Hasil Belajar
Siswa (Y)
Dilihat dari hasil
nilai UTS siswa
semester genap
tahun 2014/2015
Indikator:
1. Disiplin berangkat sekolah.
2. Disiplin mengikuti pembelajaran di
kelas.
3. Disiplin mengerjakan tugas.
4. Disiplin belajar di rumah.
5. Disiplin menaati tata tertib sekolah.
Kedisiplinan (X)
39
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan kedisiplinan terhadap hasil
belajar siswa kelas V Sekolah Dasar se-Daerah Binaan R. A. Kartini
Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan kedisiplinan terhadap hasil belajar
siswa kelas V Sekolah Dasar se-Daerah Binaan R. A. Kartini
Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo.
40
BAB 3
METODE PENELITIAN
Pada bagian metodologi penelitian, berisi penjelasan tentang hal-hal yang
berkaitan dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini. Hal-hal tersebut
antara lain: (1) desain penelitian; (2) populasi dan sampel; (3) variabel penelitian;
(4) definisi operasional; (5) teknik pengumpulan data; (6) instrumen penelitian;
(7) pengolahan dan analisis data. Berikut uraian selengkapnya.
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan
jenis penelitian kuantitatif dan metode penelitian Ex Post Facto. Sugiyono (1999)
dalam Riduwan (2013: 50) mengemukakan bahwa “penelitian ex post facto
adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi
dan kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
menimbulkan kejadian tersebut.” Darmadi (2013: 258) menyatakan bahwa “
penelitian ex post facto merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas telah
terjadi ketika peneliti memulai memulai dengan pengamatan variabel terikat
dalam suatu penelitian. ”Sedangkan, jenis penelitian ini menggunakan jenis
penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh dianalisis sesuai metode statistik
yang digunakan kemudian diinterpretasikan.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh
kedisiplinan siswa terhadap hasil belajar siswa kelas V di SD Daerah Binaan R.
A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2014/2015.
41
Pada penelitian ini terdapat satu variabel bebas (independen) dan satu
variabel terikat (dependen).
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Keterangan: X : kedisiplinan
Y : hasil belajar siswa
3.2 Populasi dan sampel
3.2.1 Populasi
Arikunto dalam Riduwan (2013: 70) mendefinisikan populasi sebagai
keseluruhan subjek penelitian.Sedangkan menurut Sugiyono dalam Riduwan
(2013: 70), “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kuantitas dan karaktristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas V SD daerah binaan R.A Katini
tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 147 siswa (lampiran 1).
Tabel 3.1
Tabel Populasi Penelitian
Sekolah Dasar Jumlah Siswa Kelas V
SD N Sidarum
SD N Semawung daleman 1
SD N Semawung daleman 2
SD N Senepo
SD N Pringgowijayan
SD N Kuwurejo
SD Nasional
17 siswa
26 siswa
24 siswa
23 siswa
18 siswa
21 siswa
18 siswa
Jumlah 147 siswa
Sumber: data observasi sekolah dasar daerah binaan Kecamatan Kutoarjo
Kabupaten Purworejo Tahun Ajaran 2014/2015.
(X) (Y)
42
3.2.2 Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai
sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Oleh karena itu, agar sampel
yang diambil dapat representatif perlu memberlakukan teknik sampling. Teknik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling, menurut
Sugiyono (2013: 121), “Teknik random sampling merupakan cara pengambilan
sampel secara acak sehingga memberikan kesempatan yang sama bagi setiap
anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.”
Teknik ini digunakan karena setiap individu dalam populasi berpeluang
sama untuk menjadi anggota sampel, sedangkan pengambilan jumlah sampel
menggunakan tabel Isaac dan Michael dengan taraf kesalahan 5%, dari tabel Isaac
dan Michael dalam Sugiyono (2013: 131) dihasilkan jumlah sampel sebanyak 105
dari populasi yang berjumlah 147.
Pengambilan sampel menggunakan rumus proporsional random sampling
menurut Sugiyono (1999: 67) yang dikutip oleh Riduwan (2013: 66) yaitu:
Keterangan:
ni = jumlah sampel setiap sekolah
n = jumlah sampel seluruhnya
Ni = jumlah populasi setiap sekolah
N = jumlah populasi seluruhnya
43
Berdasarkan rumus di atas, maka dari jumlah siswa yang ada bisa diambil
sampel yang digunakan sebagai penelitian seperti pada tabel 3.2.
Tabel 3.2
Penarikan Sampel Siswa Kelas V
No
. Sekolah Dasar
Populasi
siswa kelas V Sampel
1. SD N Sidarum 17 siswa 17/147x105=12,1=12
2. SD N 1 Semawung Daleman 26 siswa 26/147x105=18,6=19
3. SD N 1 Semawung Daleman 24 siswa 23/147x105=17,1=17
4. SD N Senepo 23 siswa 23/147x105=16,4=16
5. SD N Pringgowijayan 18 siswa 18/147x105=12,9=13
6. SD N Kuwurejo 21 siswa 21/147x105=15,0=15
7. SD Nasional 18 siswa 18/147 x105=12,9=13
Jumlah 147 siswa 105 siswa
Sumber: Data diolah
Dari pengambilan sampel secara acak dengan semua anggota memiliki
kesempatan sama serta menggunakan rumus proporsional random sampling
didapat sampel 105 (lampiran 2).
3.3 Variabel Penelitian
Sugiyono (2013: 63) menjelaskan bahwa “variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yakni variabel independen dan
variabel dependen.
3.3.1 Variabel independen
Variabel independen sering disebut sebagai variabel bebas. Sugiyono
(2013: 64) mengemukakan bahwa “variabel independen merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
44
dependen (terikat).Variabel independen dalam penelitian ini yaitu kedisiplinan
(X).
3.3.2 Variabel dependen
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat. Menurut
Sugiyono (2013: 64), “variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam penelitian variabel
dependennya yaitu hasil belajar siswa (Y).
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional digunakan untuk menyamakan persepsi antara peneliti
dengan pembaca terhadap variabel yang digunakan dalam penelitian, sehingga
diharapkan dapat menghindari kekeliruan maksud dan tujuan yang ingin dicapai.
3.4.1 Variabel kedisiplinan (X)
Kedisiplinan siswa adalah keadaan sikap atau perilaku siswa yang sesuai
dengan aturan atau tata tertib yang telah berlaku sehingga tercipta ketertiban dan
keteraturan. Kedisiplinan siswa dalam penelitian ini meliputi: a) Disiplin
berangkat sekolah. b) Disiplin mengikuti pembelajaran di kelas. c) Disiplin
mengerjakan tugas. d) Disiplin belajar di rumah. e) Disiplin menaati tata tertib
sekolah.
3.4.2 Variabel Hasil belajar siswa (Y)
Hasil belajar siswa merupakan perubahan tingkah laku dan sikap pada
siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar yang diperoleh individu
yaitu berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang ketiganya termasuk dalam
tiga ranah. Ketiga ranah tersebut adalah ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
45
Penelitian ini difokuskan pada ranah kognitif. Hasil belajar diambil dari rata-rata
nilai UTS siswa semester genap tahun 2014/2015.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa macam teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
suatu penelitian.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu dengan kuesioner (angket). Uraian selengkapnya sebagai berikut.
3.5.1 Kuesioner (angket)
Sugiyono (2013: 193) mendefinisikan kuesioner atau angket sebagai
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket
yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket berbentuk skala Likert dengan
pertanyaan bersifat tertutup yaitu jawaban atas pertanyaan yang diajukan sudah
disediakan. Subjek hanya diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai
dengan dirinya. Penelitian ini menggunakan 4 alternatif jawaban instrumen yaitu
selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Skor untuk setiap butir soal
adalah sebagai berikut.
Tabel 3.3 Tabel skor untuk setiap butir soal pada skala Likert
Jawaban Skor Pertanyaan
Positif
Skor Pertanyaan
Negatif
Selalu 4 1
Sering 3 2
Kadang-kadang 2 3
Tidak pernah 1 4
Teknik ini ditujukan pada siswa kelas V dan digunakan untuk mengetahui
bagaimana kedisiplinan siswa di SD Daerah Binaan R. A. Kartini Kecamatan
Kutoarjo Kabupaten Purworejo.
46
3.5.2 Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang
tertulis. Riduwan (2013: 77) menyatakan bahwa dokumentasi ditujukan untuk
memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang
relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data
yang relevan penelitian.
Arikunto (2013: 274) berpendapat dokumentasi digunakan untuk mencari
data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa, catatan, transkrip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Pada
penelitian ini, peneliti menggunakan nilai ulangan tengah semester sebagai
sumber untuk mengetahui hasil belajar siswa.
3.6 Instrumen Penelitian
Dalam sebuah penelitian, dibutuhkan instrumen penelitian sebagai alat
untuk memperoleh data penelitian. Instrumen penelitian digunakan untuk
mengukur nilai variabel yang akan diteliti (Riduwan2013: 79). Dalam melakukan
penelitian, seorang peneliti harus menggunakan sebuah alat ukur yang baik, yang
disebut dengan instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu angket atau kuesioner.
Pada penelitian instrumen yang digunakan yaitu angket. Responden
diminta untuk memberi tanda ceklis(√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Dan penelitian ini menggunakan skala likert dengan
rentang 4. Kisi-kisi angket dapat dilihat pada lampiran 4 dan angket uji coba dapat
dilihat pada lampiran 5
47
3.6.1. Validitas Angket
Menurut Riduwan (2013: 73) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur.Uji
validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya kuesioner yang akan
digunakan. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan menggunakan program
SPSS versi 20. Untuk mengetahui validitas angket maka angket harus diuji coba
terlebih dahulu.
Data uji coba angket kemudian ditabulasikan untuk memperoleh skor guna
menghitung hasil uji coba (lampiran 8). Dalam perhitungan validitas hasil uji coba
peneliti menggunakan program SPSS versi 20. Dalam pengujian validitas item
angket uji coba, diketahui n=30 maka r tabel pada taraf kesalahan 0,05 sebesar
0,361. Pengujian dilakukan dengan SPSS versi 20. Pengujian menggunakan uji
dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05 dengan kriteria pengambilan keputusan
yaitu jika r hitung r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05), maka instrumen dinyatakan
valid. Namun, jika r hitung r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05), maka instrumen
dinyatakan tidak valid (Priyatno 2010: 91). Rekap hasil perhitungan uji validitas
terdapat pada lampiran 9.
Dari perhitungan data dengan menggunakan program SPSS 20, dari 42
soal uji coba diperoleh soal yang valid sebanyak 31 butir dan soal yang tidak valid
sebanyak 11 butir. Simpulan nomor butir soal yang valid dan tidak valid bisa
dilihat pada tabel 3.4.
48
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas
Butir
Soal Valid Tidak Valid
No 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 15,
17, 18, 19, 21, 22, 25, 26, 27,
28, 29, 30, 32, 33, 34, 36, 37,
38, 39, 40, 41, 42
1, 7, 12, 13, 14, 16, 20, 23, 24,
31, 35
Tabel 3.5
Soal yang dipakai
Butir
Soal Soal yang dipakai Soal yang tidak dipakai
No 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 15,
17, 18, 19, 21, 22, 25, 26, 27,
28, 29, 30, 32, 33, 34, 36, 37,
38, 39, 40, 42
1, 7, 12, 13, 14, 16, 20, 23, 24,
31, 35, 41
Sumber : Hasil Pengolahan Data Program SPSS 20
3.6.2 Reliabilitas Angket
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan
(keterandalan atau keajegan) instrumen yang digunakan. Uji reliabilitas ini
menggunakan Cronbach Alpha dengan bantuan program SPSS versi 20.. Reliabel
artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.
Untuk menguji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan bantuan
program SPSS 20 dan hasilnya bisa dilihat pada lampiran 9. Data dikatakan
reliabel apabila terpenhuhi syarat sebagai berikut: Jika rhitung> rtabel berarti
instrumen dikatakan reliabel dan sebaliknya jika rhitung< rtabel berarti instrumen
dikatakan tidak reliabel. Dalam perhitungan dari 30 item yang valid didapatkan
Cronbach’s Alpha sebesar 0,898. Dapat diketahui bahwa data dalam penelitian ini
lolos uji reliabel, karena dapat dibuktikan dengan (0,898> 0,6). Dengan demikian
30 item pernyataan yang telah valid dan reliabel digunakan sebagai instrumen
49
penelitian dalam penelitian ini. Selanjutnya dibuat kisi-kisi instrumen penelitian
(lampiran 6) dan angket sebagai instrumen penelitian (lampiran 7).
3.7 Pengolahan dan Analisis Data
3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif
Deskripsi data dilakukan dengan analisis deskriptif terhadap variabel-
variabel penelitian, baik variabel bebas maupun variabel terikat. Statistik
deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi
gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi
sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum (Sugiyono 2013: 199). Analisis statistik deskriptif digunakan
untuk mengetahui gambaran umum mengenai variabel kedisiplinan siswa (X).
Persentase skor dengan rumus berdasarkan penjelasan Riduwan (2013:
89), sebagai berikut:
Pd =
x 100%
Keterangan:
Pd = persentase kedisiplinan siswa
Sk = skor keseluruhan yang diperoleh
Sm = jumlah skor maksimal
Kriteria interpretasi skor kedisiplinan siswa dapat diketahui menggunakan
penjelasannya Riduwan (2013: 41) yakni:
Persentase 81 % – 100 % = Sangat kuat
Persentase 61 % – 80 % = Kuat
Persentase 41 % – 60 % = Cukup
50
Persentase 21 % – 40 % = Lemah
Persentase 0 % – 20 % = Sangat Lemah
Analisis statistik deskriptif juga digunakan untuk mengetahui gambaran
umum nilai UTS kelas V SD di Daerah Binaan R. A. Kartini Kecamatan Kutoarjo
Kabupaten Purworejo sesuai dengan kriteria penilaian hasil belajar dari Arikunto
(2013: 281).
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Hasil Belajar
Angka 100 Angka 10 Keterangan
80-100 8,0-10,0 Baik sekali
66-79 6,6-7,9 Baik
56-65 5,6-6,5 Cukup
40-55 4,0-5,5 Kurang
30-39 3,0-3,9 Gagal
Sumber: Arikunto (2013: 281)
3.7.2 Uji Prasyarat Analisis
Analisis data dimaksudkan untuk melakukan pengajuan hipotesis dan
menjawab rumusan masalah yang diajukan, karena menggunakan skala interval
atau ratio, maka sebelum melakukan pengujian harus dipenuhi persyaratan
analisis terhadap asumsi-asumsinya yaitu uji homogenitas untuk uji perbedaan
(komparatif), uji normalitas dan linearitas untuk uji korelasi dan regresi (Riduwan
2013: 184). Analisis akhir yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
korelasi dan regresi sederhana, sehingga uji prasyarat yang digunakan yaitu uji
normalitas dan uji linieritas. Uji normalitas data menggunakan uji Liliefors. Uji
linearitas menggunakan Test For Linearity. Berikut dijelaskan lebih lanjut
mengenai uji prasyarat penelitian.
3.7.2.1 Uji Normalitas
51
Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka dilakukan uji normalitas
data. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui populasi data berdistribusi
normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan cara uji
Liliefors. Peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20 untuk
menghitung normalitas data. Langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut: klik
Analyze – Descriptive Statistics – Explore. Kemudian masukkan variabel
kedisiplinan siswa dan hasil belajar ke kotak Dependent List. Klik Plots dan beri
tanda centang pada Normality plots with test – Continue – Ok (Priyatno 2010: 34).
Hasil uji normalitas dengan uji Liliefors dapat dilihat pada output Test of
Normality pada Kolmogorov-Smirnov pada nilai sig. (signifikansi). Data
dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05 (Priyatno
2010: 71).
3.7.2.2 Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah dua variabel memiliki
hubungan linear atau tidak secara signifikan.Jika linear maka analisis regresi dapat
dilakukan. Pengujian ini dilakukan pada masing-masing variabel menggunakan
Test for Linearity dengan taraf signifikansi 0,05. Pengujian linearitas
menggunakan bantuan software SPSS versi 20 dengan langkah sebagai berikut:
pilih menu Analyze → Compare Means → Means → memasukkan variabel Y ke
Dependen List dan X ke Independen List → klik Options → pilih Test for
Linearity → klik Continue lalu OK. Variabel dinyatakan linear jika signifikansi
kurang dari 0,05 sehingga uji regresi yang dilakukan bersifat linier demikian pula
sebaliknya.
52
3.7.3 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis)
Teknik analisis akhir (pengujian hipotesis) pada penelitian ini
menggunakan beberapa teknik analisis yaitu analisis korelasi, koefisien
determinan dan analisis regresi sederhana.Hal ini digunakan agar penelitian ini
dapat menggambarkan hubungan antara kedisiplinan siswa dengan hasil belajar
siswa, mengetahui persentase pengaruh yang terjadi antara kedisiplinan siswa
dengan hasil belajar siswa, serta menggambarkan seberapa besar pengaruh yang
terjadi antara kedisiplinan siswa terhadap hasil belajar siswa.
3.7.3.1 Analisis Regresi Sederhana
Regresi sederhana adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis
tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan
informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat
diperkecil dengan kata lain regresi dapat diartikan sebagai usaha memperkirakan
perubahan (Riduwan 2013: 147-155). Persamaan regresi dapat dilihat sebagai
berikut:
= a + bX
Keterangan:
= nilai prediksi variabel dependen
a = konstan yaitu nilai jika X = 0
b = koefisien regresi yaitu nilai peningkatan atau penurunan
variabel yang didasarkan variabel X
X = variabel independen
53
Pengujian hipotesis yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel
prediktor terhadap hasil belajar siswa digunakan analisis regresi sederhana.
Pelaksanaan uji hipotesis ini dilakukan dengan bantuan program SPSS Windows
versi 20. Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 0,05. Langkah
pengujiannya menggunakan SPSS yaitu: klik Analyze → Regression → Linear →
memasukkan variabel X ke Independen dan variabel Y ke Dependen → klik
Continue lalu OK.
Menurut Priyatno (2012: 123-7) interpretasi dari hasil output SPSS dapat
diperoleh informasi mengenai:
(1) Output Model Summary
Output ini menjelaskan tentang ringkasan model, yang terdiri atas:R
dalam analisis regresi sederhana menunjukkan korelasi sederhana (korelasi
Pearson), yaitu korelasi antar variabel. R Square ( ) yaitu menunjukkan
nilai koefisien determinasi yang akan diubah ke bentuk persen yang artinya
persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen.
(2) Output Coefficients
Output ini menjelaskan mengenai hal-hal berikut:
Unstandardized Coefficients yaitu nilai koefisien yang belum
terstandarisasi, dimana koefisien B terdiri atas nilai konstan (a) dan koefisien
regresi (b). Sedangkan Standard Error merupakan nilai maksimum kesalahan
yang dapat terjadi dalam memperkirakan rata-rata populasi berdasar sampel.
54
adalah pengujian signifikansi untuk mengetahui pengaruh
variabel X terhadap variabel Y. Untuk mengetahui hasil signifikan atau tidak
dilakukan pembandingan antara dengan dimana dicari
pada signifikansi 0,05 pada uji dua sisi dengan derajat kebebasan (dk) n-2.
Kriterianya yaitu Ho ditolak jika .
Signifikansi adalah besarnya peluang untuk memperoleh kesalahan
dalam mengambil keputusan dengan kriteria Ho ditolak jika signifikansi <
0,05.
3.7.3.2 Analisis Korelasi
Analisis korelasi atau uji Product Moment digunakan untuk mencari
hubungan variable bebas (X) dengan variable terikat (Y) dan data berbentuk
interval dan ratio (Riduwan 2013: 227). Hasil analisis korelasi dapat dilihat pada
hasil analisis regresi sederhana dalam tabel Model Summary kolom R.
Menurut Sugiyono (2013: 231) pedoman untuk memberikan interpretasi
koefisien korelasi yaitu sebagai berikut:
0,00 – 0, 199 = sangat rendah
0,20 – 0, 399 = rendah
0,40 – 0, 599 = sedang
0,60 – 0, 799 = kuat
0,80 – 1, 000 = sangat kuat
3.7.3.3 Koefisien Determinan
Koefisien determinan digunakan untuk menyatakan besar kecilnya
sumbangan variabel X terhadap variabel Y. Koefisien ini menunjukkan seberapa
55
besar persentase variasi independen yang digunakan dalam model mampu
menjelaskan variasi variabel dependen (Priyatno, 2010: 66).Nilai koefisien
determinasi ( ) antara 0 sampai 1. sama dengan 0 maka tidak ada sedikit pun
presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap
variabel dependen. Sebaliknya sama dengan 1 maka presentase sumbangan
pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah
sempurna. Hasil analisis determinasi dapat dilihat pada output Model Summary
pada kolom R Square dari hasil analisis regresi sederhana yang diuji
menggunakan SPSS Windows versi 20.
77
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1) Kedisiplinan siswa kelas V Sekolah Dasar se-Daerah Binaan R. A. Kartini
termasuk kategori sangat kuat. Hal ini dibuktikan dari persentase kedisiplinan
siswa sebesar 86,63%. Untuk Hasil belajar siswa kelas V SD se-Daerah Binaan
R. A. Kartini rata-rata mendapat nilai 71,84 dan termasuk kriteria baik.
2) Ada pengaruh yang signifikan kedisiplinan terhadap hasil belajar siswa kelas V
Sekolah Dasar se-Daerah Binaan R. A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten
Purworejo. Terbukti berdasarkan hasil penelitian diperoleh korelasi sebesar
0,790. artinya koefisien korelasi menunjukkan hubungan yang kuat. Untuk
besar sumbangan kedisiplinan terhadap hasil belajar siswa sebesar 62,4%.
5.2 Saran
Saran-saran yang sekiranya bermanfaat untuk semua pihak yang terkait
kedisiplinan siswa dan hasil belajar siswa antara lain.
5.2.1 Bagi siswa.
Saran untuk siswa yaitu harus memperhatikan disiplinnya baik di rumah
dan sekolah demi meningkatkan hasil belajar. Karena hasil belajar menjadi tolok
ukur keberhasilan siswa di sekolah.
78
5.2.2 Bagi Orang tua
Saran bagi orang tua siswa harus menerapkan dan mengajarkan
kedisiplinan pada anak di rumah, sehingga kedisiplinan dapat terbentuk.
Kedisiplinan tidak bisa terbentuk dalam waktu yang singkat, perlu waktu yang
lama untuk membentuk kedisiplinan, perlu latihan dan pembiasaan. Karena waktu
di rumah lebih banyak dibandingkan waktu yang dimiliki siswa di sekolah.
5.2.3 Bagi guru.
Saran untuk guru harus memperhatikan kedisiplinan siswa saat di kelas
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Apabila guru dapat mendisiplinkan siswa
ketika di kelas maka proses pembelajaran akan kondusif, yang akhirnya siswa
belajar lebih nyaman dan tenang.
5.2.4 Bagi sekolah.
Untuk pihak sekolah alangkah lebih baik meningkatkan kedisiplinan siswa
dengan pengawasan dan pelaksanakan tata tertib sekolah. Pengawasan yang lebih
maksimal akan menciptakan tingkat disiplin yang tinggi. Sehingga tata tertib
berjalan sesuai harapan dan tujuan.
79
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013a. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.
. 2013b. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Asliyanti, Elin. 2012. Pengaruh Kedisiplinan Belajar Sekolah terhadap
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas
X di SMK Sultan Agung Kabupaten Cirebon. Skripsi. IAIN Syekh Nurjati
Cirebon.
Aulia, Alin. 2012. Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Tournament) untuk Meningkatkan Kedisiplinan dan Prestasi Belajar
Matematika Siswa Kelas VIID SMP N 1 Kembaran. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
Darmadi. 2013. Dimensi-Dimensi Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial.
Bandung: Alfabeta.
Ehiena, O. S. 2014. Disciple and Academic Performance (A Study of Selected
secondary Schools in Lagos, Nigeria). International Journal of Academic
Research in Progressive Education and Development. (Online). Vol.3 No.
1. Tersedia: http://hrmars.com/hrmars_papers/Discipline_and_Academic_
Performance.pdf. Diunduh 28 Januari 2015.
Ekosiswoyo, Rasdi dan Maman Rachman. 2002. Manajemen Kelas. Semarang:
IKIP Semarang Press.
Hadi, Abdul. 2009. Bahasa dan Sastra Indonesia: Imbuhan ke-an.
http://basasin.blogspot.com/2009/01/imbuhan-ke.html. Diunduh tanggal
21 Maret 2015.
Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Hendriyani, Nani. 2011. Pengaruh Kedisiplinan Siswa terhadap Prestasi Belajar
Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah
1 Kepoanjen Malang. Skripsi. UIN Malang.
Khafid, Muhammad dan Suroso. 2007. Pengaruh Disiplin Belajar dan
Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Ekonomi. Jurnal Pendidikan.
(Online). Vol 2 No 2. Tersedia: http://journal.unnes.ac.id
/nju/index.php/DP/article/view/447. Diunduh 2 Februari 2015.
Munib, Achmad, dkk. 2011. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Unnes Press.
Njoroge, Philomena Mukami and Ann Nduku Nyabuto. 2014. Discipline as a
Factor in Academic Performance in Kenya. Journal of Educational and
80
Social Research. (Online). Vol.4 No.1. Tersedia:
http://www.mcser.org/journal/index.php/jesr/article/view/1847 . Diunduh
28 Januari 2015.
Nokwari. 2013. Pengaruh Tingkat Disiplin dan Lingkungan Belajar di Sekolah
terhadap Prestasi Belajar Siswa. Ekonomi. (Online). Vol 1 No. 2.
Tersedia:http://e-journal.ikip-veteran.ac.id/index.php/EKONOMI/article/
view/188. Diunduh 21 Maret 2015.
Lisgiarti. 2013. Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas XI IPS SMAN 14 Bandung. Skripsi.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Parker, Deborah K. 2005. Menumbuhkan Kemandirian dan Harga Diri Anak.
Diterjemahkan oleh Bambang Wibisono. 2006. Jakarta: PT Prestasi
Pustakaraya.
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:
MediaKom.
____________. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20.
Yogyakarta: MediaKom.
Purwanto, Ngalim. 2014. Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Rahmat, Avif Roy. 2012. Pengaruh Motivasi, Lingkungan dan Disiplin terhadap
Prestasi Belajar Siswa pada Jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 3
Yogyakarta. Jurnal Penelitian Pendidikan. (Online). Tersedia:
http://eprints.uny.ac.id/9495/1/Jurnal.pdf. Diunduh 2 Februari 2015.
Riduwan. 2013a. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
______. 2013b. Dasar-Dasar Statistik. Bandung: Alfabeta.
Rifa’i, Achmad dan Cahatarina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang:
UNNES Press.
Setyaningrum, Istriana. 2011. Hubungan antara Disiplin Belajar dan Motivasi
Belajar dengan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Gugus
Lokantara Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung Semester 1
Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
81
Sugiarto, Eko. 2013. Master EYD Edisi Baru. Yogyakarta: Suaka Media.
Sugiyono. 2013a. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
______. 2013b. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning. Yoyakarta: Pustaka Belajar.
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
Grasindo.
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas & Peraturan
Pemerintah RI Tahun 2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan Serta
Wajib Belajar. 2014. Bandung: Citra Umbara.
Unnes. 2011. Pedoman Akademik Unnes. Semarang: Unnes Press.
Winarsih, dkk. 2013. Pengaruh Disiplin Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata
Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS di SMA. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran. (Online). Vol 2 No. 1. Tersedia:
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viev/635. Diunduh 20
Janurari 2015.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
82
Lampiran 1
Daftar Nama Siswa Populasi Penelitian
83
84
85
86
87
88
89
Lampiran 2
Daftar Nama Siswa Sampel Penelitian
Responden Nama Sekolah Nilai UTS
1 Ardelia Prakaningrum
SD
N 1
Sem
awung D
aleman
85
2 Aprilia 75
3 A.Dimas Yusuf 87
4 Adi Ongkylawa 80
5 Catur Purwanto 72
6 Istifah Ayu P. 63
7 Niargaretha Briliani 94
8 Mohammad Arif R. I. 68
9 Nur Cahyani 82
10 Nova Rahnia Safitri 74
11 Putri Nur Aisyah 90
12 Putri Destyawati 66
13 Ria Kusuma S. 81
14 Reza Adiyatama A. 71
15 Satria Budi Kusuma 72
16 Satriya Eka Putra 60
17 Trifena Putri A. 72
18 RGG Pamungkas 63
19 Deswita Ekaviani 73
20 Zaky Romadhon
SD
N 1
Sem
awung D
aleman
75
21 Afiifah Mel Aini 78
22 Aldi Maulana Ibrahim 79
23 Ale Sabila Rosyid 84
24 Amlia Yuniar 67
25 Camila Rohita F. 80
26 Devi Setiawati 78
27 Fera Lutfianingsih 81
28 Leni Widyawati 73
29 Leonardo Aji S. 82
30 Octa Ericka R. 69
31 Pramudya Putra Pratama 73
32 Reksadina Felayati S. 73
33 Sofia Nada Fajri D. 70
34 Suci Rahma Andari 74
35 Latifah Nur Rochmah 80
90
36 Sabrina Salma 72
37 Hermanto
SD
N P
ringgow
ijayan
66
38 Agus Prasetyo 67
39 Ardika Muh. D. W. 63
40 Aby Ismawan 63
41 Adam Satria N. A. 63
42 Anton Sutejo 62
43 Diah Restu N 62
44 Heza Izza Aldina 74
45 Khanza Salsa N 78
46 Muhammad A A 74
47 Santi Fitriawati 75
48 Sigit Dwi Saputro 68
49 Tri Kusuma Dewi 84
50 Riandy Septianto
SD
N K
uw
urejo
66
51 Susi Puspitasari 65
52 Muhamad Iqsan 65
53 Yuni Datinafisa 74
54 Ananda Kuniawati 70
55 Dwi Nuraini 68
56 Lintang Putri Hernitasari 68
57 Maret Rista Karentius 74
58 Muhamad Fajar Faizin 65
59 Nabila Aulia Agustin 67
60 Rico Adi Kurniawan 66
61 Selvitania 72
62 Vian Ardani 72
63 Yunita Nila Lestari 71
64 Didar Mula Prastya 72
65 Abdul Aziz
SD
N S
idaru
m
60
66 Arlang Anva Azzi P. 62
67 Rifan Oki Pratama 70
68 Sulistyawan 70
69 Akhad Nanda Suryatna 76
70 Annisa Islami Riziq 68
71 Fitria Asma Nadya 71
72 Niftakhul Khasanah 75
73 Rahmad Riyadi 70
74 Restu Agustiyar 72
91
75 Sarif Ahmad 77
76 Singgih Panduwinata 70
77 Titis Amelia
SD
Nasio
nal
70
78 Ahmad Dhanti Oktaviani Putri 60
79 Andreas Rendy Amdani 68
80 Christin Septiana Putri 76
81 Evint Leovonzko Muliawan 79
82 Hiskia Abel Perdana Ardi 93
83 Idul Wibowo 80
84 Vittorio Emmanuel Harianto 77
85 Amanda Surya Tjahyadi 92
86 Moses Siburian 60
87 Stefania Eka Cristanti 76
88 Matheus Dimas Prasetya 63
89 Muhammad Ibnu Zulfa 68
90 Andriawan
SD
N S
enep
o
70
91 Eko Agus Suryanto 61
92 Nurida Umi Chulsum 66
93 Ahmad Affandi 63
94 Anjas Rangga Adi S. 76
95 Aprilia Hariyani 80
96 Desynta Marsya Atlina 67
97 Dinda Afifah Asmara 68
98 Jhon Adi Karsa 60
99 Kharisma Putri 62
100 Reta Umiyati Satiti 73
101 Reza Luthfi Akbar 76
102 Rujal Nafis Maulana 60
103 Tsania Laksita Hapsari 76
104 Vania Ummami 70
105 Vira Wijiyanti 62
92
Lampiran 3
Daftar Nama Siswa Uji Coba Penelitian
Responden Nama Sekolah
1 Faisal Arya Saputra
SD N 1 Semawung Daleman
2 Arya Surya Putro I
3 Aditya Arya A
4 Nabilla Putri Sutrisno
5 Cindrianto Candra C
6 Tegar Prabowo
SD N 2 Semawung Daleman
7 Amin Barokah
8 Roy Jonatan
9 Hafidz Mahmud M.
10 Herningtyas Sinta
11 Dewi Triana
SD N Pringgowijayan 12 Herning Nariswari
13 Wahyu Aditya N
14 Widyana Yuliasih
15 Karisma Nur Hidayah
SD N Kuwurejo 16 Galuh Setia Wulan
17 Ilyas Nur Hanafi
18 Laksita Dewi
19 Okta Ika Permatasari
SD N Sidarum 20 Dwi Rahmawati
21 Panggih Aji Ristyantoro
22 Khusnu Amri
23 Noel Ivan Khristianto
SD Nasional 24 Adam Brahmana Prastyanto
25 Alpina Damayanti
26 Muhammad Ikhsan Paroji
SD N Senepo
27 Novita Styaningsih
28 Aiya Diva Rahma T.
29 Eko Agus Setiawan
30 Faiq Akbar Allegra
93
Lampiran 4
Kisi-Kisi Angket Kedisiplinan Siswa (X)
Variabel Indikator
No. Butir Soal Jumlah
Butir
Pernya-
taan
Pernyataan
Positif
Pernya-
taan
Negatif
Kedisiplinan
siswa
Disiplin
berangkat
sekolah
1,2,7,12 9,14,20,23 8
Disiplin
mengikuti
pembelajaran di
kelas
3,4,11,13 15,16,17,21 8
Disiplin dalam
mengerjakan
tugas
5,6,18,19,27 10,22,24,25 9
Disiplin belajar
di rumah
26,28,29,31,32,39 8, 34,35 9
Disiplin dalam
menaati tata
tertib di sekolah
30,33,36,37,38,40 41,42 8
Jumlah 24 18 42
Sumber: Khafid (2007: 195) dan Arikunto dalam Alin aulia (2012: 7-10)
94
Lampiran 5
Angket Kedisiplinan Siswa
Pengantar:
1. Angket ini digunakan untuk mengetahui kedisiplinan siswa.
2. Pengisian angket ini tidak mempengaruhi nilai siswa pada mata pelajaran
manapun.
3. Isilah angket dengan sejujur-jujurnya.
4. Periksa kembali sebelum angket diserahkan.
Petunjuk Pengisian Angket:
1. Isilah identitas terlebih dahulu.
2. Bacalah dengan cermat pernyataan yang telah tersedia.
3. Berilah tanda centang (√ ) pada salah satu dari empat jawaban yang tersedia. Jika ingin mengganti jawaban yang baru, berilah dua garis mendatar pada jawaban
sebelumnya (=) kemudian centanglah (√) pada jawaban yang baru.
No Pernyataan
Pilihan Jawaban (√ )
Selalu
Sering
Kadang-
kadang
Tidak
Pernah
1. Saya aktif berangkat sekolah
2. Saya berangkat sebelum bel masuk
berbunyi.
3.
Saya memperhatikan guru saat
menjelaskan materi dengan sungguh-
sungguh.
4. Saya mencatat pelajaran yang
diterangkan guru.
5. Saya mengerjakan sendiri tugas
individu dari guru.
6. Saya tetap mengerjakan tugas ketika
guru tidak di kelas.
7. Saya masuk kelas sebelum Bapak/Ibu
guru masuk kelas.
8. Saya mengerjakan PR di sekolah
NAMA :
NO ABSEN :
KELAS:
SD:
95
No Pernyataan
Pilihan Jawaban (√ )
Selalu
Sering
Kadang-
kadang
Tidak
Pernah
mencontek teman.
9. Saya terlambat masuk kelas setelah
jam istirahat.
10. Saya mencontek tugas teman.
11. Saya aktif bertanya ketika tidak paham
dengan materi yang dijelaskan guru.
12. Saya membuat surat izin ketika tidak
berangkat sekolah.
13. Saya tetap tenang ketika guru tidak
ada di kelas.
14. Bel berbunyi saya tidak langsung
masuk kelas.
15. Saya meninggalkan kelas tanpa seizin
guru.
16. Saya tidur ketika pelajarannya
membosankan.
17. Saya mengganggu teman saat
pelajaran berlangsung.
18. Saya mengerjakan soal ulangan
sendiri.
19. Saya mengumpulkan tugas tepat
waktu.
20. Saya terlambat masuk sekolah.
21. Saya mengobrol dengan teman saat
guru menjelaskan materi di kelas.
22. Saya mengandalkan teman saat
mengerjakan tugas kelompok.
23. Saya tidak berangkat sekolah ketika
cuaca hujan.
24. Saya bekerja sama dengan teman saat
ulangan.
25. Saya terlambat mengumpulkan tugas.
26. Saya mengerjakan PR di rumah.
27. Saya ikut mengerjakan tugas
kelompok.
28. Saya meluangkan waktu untuk belajar
di rumah.
29. Saya meminjam catatan teman ketika
tidak berangkat sekolah.
30. Saya mennghormati Bapak/Ibu guru.
96
No Pernyataan
Pilihan Jawaban (√ )
Selalu
Sering
Kadang-
kadang
Tidak
Pernah
31. Saya meminta bantuan orang tua/
kakak ketika tidak paham dengan PR.
32. Saya belajar kalau ada ulangan.
33. Saya menyapa Bapak/Ibu guru
dimanapun ketika bertemu.
34. Saya belajar ketika disuruh orang tua.
35. Saya memilih menonton TV daripada
belajar.
36. Saya memakai seragam lengkap.
37. Saya berpakaian rapi saat ke sekolah.
38. Saya memakai sepatu dan kaos kaki
sesuai aturan sekolah.
39. Saya membaca kembali materi yang
diajarkan guru di sekolah.
40. Saya melaksanakan tugas piket.
41. Saya tidak ikut upacara bendera hari
senin.
42. Saya tidak menggunakan bahasa
Indonesia saat berbicara dengan guru.
97
Lampiran 6
Kisi-Kisi Angket Kedisiplinan Siswa (X)
Angket penelitian
Variabel Indikator
No. Butir Soal Jumlah
Butir
Pernya-
taan
Pernyataan
Positif
Pernya-
taan
Negatif
Kedisiplinan
siswa
Disiplin
berangkat
sekolah
1 7 2
Disiplin
mengikuti
pembelajaran di
kelas
2,3,9 10,11,14 6
Disiplin dalam
mengerjakan
tugas
4,5,12,13,18 8,15,16 8
Disiplin belajar
di rumah 17,19,20,22,28 6, 24 7
Disiplin dalam
menaati tata
tertib di sekolah
21,23,25,26,27,29 30 7
Jumlah 20 10 30
Sumber: Khafid (2007: 195) dan Arikunto dalam Alin aulia (2012: 7-10)
98
Lampiran 7
Angket Kedisiplinan Siswa
Pengantar:
1. Angket ini digunakan untuk mengetahui kedisiplinan siswa.
2. Pengisian angket ini tidak mempengaruhi nilai siswa pada mata pelajaran
manapun.
3. Isilah angket dengan sejujur-jujurnya.
4. Periksa kembali sebelum angket diserahkan.
Petunjuk Pengisian Angket:
1. Isilah identitas terlebih dahulu.
2. Bacalah dengan cermat pernyataan yang telah tersedia.
3. Berilah tanda centang (√ ) pada salah satu dari empat jawaban yang tersedia.
Jika ingin mengganti jawaban yang baru, berilah dua garis mendatar pada jawaban
sebelumnya (=) kemudian centanglah (√) pada jawaban yang baru.
No Pernyataan
Pilihan Jawaban (√ )
Selalu
Sering
Kadang-
kadang
Tidak
Pernah
1. Saya berangkat sebelum bel masuk
berbunyi.
2.
Saya memperhatikan guru saat
menjelaskan materi dengan sungguh-
sungguh.
3. Saya mencatat pelajaran yang
diterangkan guru.
4. Saya mengerjakan sendiri tugas
individu dari guru.
5. Saya tetap mengerjakan tugas ketika
guru tidak di kelas.
6. Saya mengerjakan PR di sekolah
mencontek teman.
7. Saya terlambat masuk kelas setelah
jam istirahat.
8. Saya mencontek tugas teman.
NAMA :
NO ABSEN :
KELAS:
SD:
99
No Pernyataan
Pilihan Jawaban (√ )
Selalu
Sering
Kadang-
kadang
Tidak
Pernah
9. Saya aktif bertanya ketika tidak paham
dengan materi yang dijelaskan guru.
10. Saya meninggalkan kelas tanpa seizin
guru.
11 Saya mengganggu teman saat
pelajaran berlangsung.
12. Saya mengerjakan soal ulangan
sendiri.
13. Saya mengumpulkan tugas tepat
waktu.
14. Saya mengobrol dengan teman saat
guru menjelaskan materi di kelas.
15. Saya mengandalkan teman saat
mengerjakan tugas kelompok.
16. Saya terlambat mengumpulkan tugas.
17. Saya mengerjakan PR di rumah.
18. Saya ikut mengerjakan tugas
kelompok.
19. Saya meluangkan waktu untuk belajar
di rumah.
20. Saya meminjam catatan teman ketika
tidak berangkat sekolah.
21. Saya mennghormati Bapak/Ibu guru.
22. Saya belajar kalau ada ulangan.
23. Saya menyapa Bapak/Ibu guru
dimanapun ketika bertemu.
24. Saya belajar ketika disuruh orang tua.
25. Saya memakai seragam lengkap.
26. Saya berpakaian rapi saat ke sekolah.
27. Saya memakai sepatu dan kaos kaki
sesuai aturan sekolah.
28. Saya membaca kembali materi yang
diajarkan guru di sekolah.
29. Saya melaksanakan tugas piket.
30. Saya tidak menggunakan bahasa
Indonesia saat berbicara dengan guru.
100
Lampiran 8
Subjek
skor item Jum
lah 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
1 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 149
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 161
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 152
4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 148
5 4 4 3 4 2 2 4 4 3 4 2 2 3 3 3 4 4 1 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 2 4 2 1 4 4 4 4 4 4 3 4 1 1 134
6 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 2 2 4 4 2 1 3 2 3 2 4 2 4 2 3 2 2 1 122
7 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 2 3 3 4 4 4 2 4 4 3 147
8 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 2 3 1 3 133
9 4 4 2 2 3 3 4 2 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 2 1 3 3 2 2 3 3 4 3 2 2 2 4 3 123
10 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 158
11 4 4 3 2 2 2 4 2 3 3 3 4 2 2 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 2 2 4 4 2 3 2 3 2 3 2 3 4 2 3 123
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 163
13 4 4 4 2 2 4 4 3 3 3 2 4 2 2 4 4 2 2 3 4 3 2 4 3 2 3 4 2 1 4 4 3 2 1 4 4 4 4 2 4 4 2 128
14 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 2 1 2 4 1 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 147
15 2 4 2 2 2 2 4 3 4 3 2 4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 2 4 4 1 3 4 4 4 2 4 1 3 131
16 2 4 2 2 2 2 4 3 3 3 2 4 2 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 3 4 2 4 2 4 4 2 4 2 1 3 4 4 4 2 2 4 3 126
17 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 4 3 2 4 3 3 3 1 3 4 4 3 3 4 3 3 134
18 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 148
19 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 1 3 2 4 3 3 2 3 4 2 2 4 4 3 134
20 4 4 2 4 2 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 2 2 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 1 4 141
21 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 152
100
101
Subjek
Skor Item Jum
lah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
22 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 154
23 3 3 3 2 3 3 4 2 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 135
24 4 2 2 2 3 2 2 3 4 4 2 3 2 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 2 1 2 3 2 2 1 3 4 4 4 2 4 1 4 123
25 4 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 2 4 4 4 152
26 4 4 2 4 4 2 4 3 4 4 1 4 1 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 2 4 1 1 4 1 2 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 134
27 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4 4 2 4 4 3 153
28 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 2 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 142
29 3 3 3 4 2 2 3 3 4 3 2 2 3 4 3 4 3 2 2 3 3 4 4 4 3 2 1 2 1 3 2 2 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 115
30 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 4 2 3 2 4 2 2 4 4 3 3 2 3 1 3 3 2 1 1 4 3 3 3 2 3 4 2 115
101
102
Lampiran 9
Uji Validitas Angket Kedisiplinan Siswa
N= 30 dan rtabel = 0.361
Correlations Valid
item1 Pearson Correlation .309 Tidak
Sig. (2-tailed) .096
item2 Pearson Correlation .412* Valid
Sig. (2-tailed) .024
item3 Pearson Correlation .425* Valid
Sig. (2-tailed) .019
item4 Pearson Correlation .508**
Valid
Sig. (2-tailed) .004
item5 Pearson Correlation .534**
Valid
Sig. (2-tailed) .002
item6 Pearson Correlation .589**
Valid
Sig. (2-tailed) .001
item7 Pearson Correlation .283 Tidak
Sig. (2-tailed) .129
item8 Pearson Correlation .560**
Valid
Sig. (2-tailed) .001
item9 Pearson Correlation .547**
Valid
Sig. (2-tailed) .002
item10 Pearson Correlation .371* Valid
Sig. (2-tailed) .043
item11 Pearson Correlation .394* Valid
Sig. (2-tailed) .031
item12 Pearson Correlation .120 Tidak
Sig. (2-tailed) .527
item13 Pearson Correlation .098 Tidak
Sig. (2-tailed) .607
item14 Pearson Correlation .266 Tidak
Sig. (2-tailed) .155
103
Correlations Valid
item15 Pearson Correlation .417* Valid
Sig. (2-tailed) .022
item16 Pearson Correlation .222 Tidak
Sig. (2-tailed) .237
item17 Pearson Correlation .623**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
item18 Pearson Correlation .623**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
item19 Pearson Correlation .401* Valid
Sig. (2-tailed) .028
item20 Pearson Correlation .188 Tidak
Sig. (2-tailed) .319
item21 Pearson Correlation .506**
Valid
Sig. (2-tailed) .004
item22 Pearson Correlation .408* Valid
Sig. (2-tailed) .025
item23 Pearson Correlation -.008 Tidak
Sig. (2-tailed) .968
item24 Pearson Correlation .355 Tidak
Sig. (2-tailed) .054
item25 Pearson Correlation .367* Valid
Sig. (2-tailed) .046
item26 Pearson Correlation .554**
Valid
Sig. (2-tailed) .001
item27 Pearson Correlation .546**
Valid
Sig. (2-tailed) .002
item28 Pearson Correlation .453* Valid
Sig. (2-tailed) .012
item29 Pearson Correlation .589**
Valid
Sig. (2-tailed) .001
104
Correlations Valid
item30 Pearson Correlation .566**
Valid
Sig. (2-tailed) .001
item31 Pearson Correlation .300 Tidak
Sig. (2-tailed) .107
item32 Pearson Correlation .469**
Valid
Sig. (2-tailed) .009
item33 Pearson Correlation .510**
Valid
Sig. (2-tailed) .004
item34 Pearson Correlation .632**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
item35 Pearson Correlation -.160 Tidak
Sig. (2-tailed) .397
item36 Pearson Correlation .514**
Valid
Sig. (2-tailed) .004
item37 Pearson Correlation .588**
Valid
Sig. (2-tailed) .001
item38 Pearson Correlation .537**
Valid
Sig. (2-tailed) .002
item39 Pearson Correlation .491**
Valid
Sig. (2-tailed) .006
item40 Pearson Correlation .579**
Valid
Sig. (2-tailed) .001
item41 Pearson Correlation .435* Valid
Sig. (2-tailed) .016
item42 Pearson Correlation .555**
Valid
Sig. (2-tailed) .001
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.898 31
105
Lampiran 10
Data Hasil Skor Angket
Subjek
skor item Jum
lah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 112
2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 113
3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118
4 3 4 2 4 2 4 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 2 4 2 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 99
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 1 2 4 4 3 1 4 3 4 3 2 3 102
6 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 108
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
8 4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 3 1 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 100
9 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 118
10 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 107
11 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 115
12 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 101
13 4 4 2 1 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 111
14 3 4 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 1 4 4 3 1 4 4 4 3 3 4 102
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 2 4 4 1 1 3 2 3 1 4 4 4 3 2 4 97
16 1 4 4 2 3 3 4 2 2 4 3 1 2 3 2 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 1 90
17 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 115
18 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 1 4 3 3 4 2 4 1 4 4 4 3 4 4 103
19 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 108
20 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 4 3 2 4 2 4 2 4 4 4 3 4 1 94
105
106
21 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 115
22 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 110
23 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 117
24 2 2 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 2 4 4 2 1 1 4 4 4 4 2 4 95
25 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 112
26 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 104
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 117
28 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 3 2 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 105
29 4 3 2 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 110
30 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 1 4 4 4 2 1 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 100
31 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 109
32 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 2 4 4 2 2 4 2 4 1 4 3 4 4 4 3 99
33 4 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 104
34 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 3 109
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 116
36 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 2 4 2 1 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 102
37 4 4 2 2 4 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 2 2 2 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 100
38 4 4 2 2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 2 1 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 98
39 4 2 2 4 4 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3 1 2 1 1 2 4 2 3 4 4 4 2 4 4 88
40 4 4 2 2 4 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 2 2 2 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 99
41 4 4 2 2 4 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 2 3 4 4 4 2 2 2 94
42 4 4 2 2 4 3 4 3 2 3 3 2 4 3 4 4 2 2 2 1 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 94
43 4 2 2 4 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 2 1 3 3 4 2 4 1 88
44 4 4 2 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 107
45 4 4 2 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 109
46 1 4 2 4 4 3 4 3 2 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 100
47 4 4 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 108
48 4 4 2 2 4 3 4 3 2 4 3 4 4 3 3 4 2 2 2 1 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 95
49 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 114
50 4 2 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 105
106
107
51 4 4 2 2 4 3 4 3 4 4 3 4 2 3 1 3 2 4 2 3 4 3 4 2 2 2 4 2 4 4 92
52 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 4 3 4 4 2 4 2 2 4 4 4 1 4 4 4 2 4 3 94
53 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 2 4 2 4 4 4 4 3 2 3 3 90
54 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 4 2 4 2 4 4 4 2 1 4 4 4 2 4 3 89
55 2 2 2 2 4 3 4 3 2 4 3 4 2 3 3 3 2 2 2 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 3 90
56 4 4 2 4 4 3 4 3 2 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 3 2 4 3 101
57 4 4 2 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 108
58 4 3 3 4 3 2 4 2 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 103
59 2 2 3 2 4 2 4 3 3 3 2 2 2 1 4 3 3 4 2 2 4 3 4 2 4 2 4 2 3 3 84
60 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 2 4 2 2 4 2 4 3 4 4 4 2 4 3 95
61 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 2 3 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 105
62 4 4 2 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 2 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 103
63 4 2 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 106
64 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 1 3 3 4 4 1 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 104
65 3 3 3 4 3 4 2 4 1 2 4 3 3 4 2 2 3 3 3 4 3 4 1 4 3 3 3 1 3 2 87
66 3 4 4 3 2 3 4 2 4 4 3 4 4 2 2 2 1 2 3 1 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 94
67 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 103
68 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 105
69 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 110
70 3 4 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 103
71 4 4 3 3 4 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 89
72 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 106
73 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 104
74 4 3 3 2 4 2 4 4 3 4 3 1 3 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 100
75 4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 111
76 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 1 3 4 3 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 104
77 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 2 3 3 2 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 103
78 4 2 2 4 2 3 1 3 2 4 3 4 4 3 3 3 2 2 1 2 2 3 4 2 2 2 4 2 4 2 81
79 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 2 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 103
80 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 3 2 4 4 4 2 4 4 107
107
108
81 2 3 2 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 108
82 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 119
83 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 115
84 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 112
85 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 117
86 4 2 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 4 1 1 2 1 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 96
87 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 112
88 3 2 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 1 3 4 4 4 2 4 4 2 2 4 3 98
89 4 3 2 3 2 3 3 4 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 99
90 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 2 1 4 2 3 3 4 4 4 2 2 4 98
91 4 3 2 3 2 3 3 4 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 99
92 4 4 3 2 1 2 4 2 1 4 4 4 1 4 2 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 1 4 4 91
93 1 2 2 4 1 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 95
94 4 3 4 4 3 3 1 3 3 4 3 4 4 3 1 3 4 1 2 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 94
95 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 117
96 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 96
97 1 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 108
98 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 1 4 3 1 1 2 4 2 3 3 3 4 1 2 4 4 88
99 4 3 2 2 2 3 2 4 3 2 2 4 4 3 4 2 3 2 2 2 4 4 4 3 4 4 2 4 4 2 90
100 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 1 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 104
101 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 115
102 2 2 2 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 2 4 2 4 3 2 4 1 2 2 3 89
103 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 110
104 4 4 2 2 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 108
105 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3 1 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 3 2 2 93
108
109
Lampiran 11
Hasil Uji Normalitas
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
kedisiplinan 105 100.0% 0 0.0% 105 100.0%
hasilbelajar 105 100.0% 0 0.0% 105 100.0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
kedisiplinan .059 105 .200* .982 105 .156
hasilbelajar .065 105 .200* .961 105 .004
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
110
Lampiran 12
Hasil Uji Linieritas
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
hasilbelajar * kedisiplinan 105 100.0% 0 0.0% 105 100.0%
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
hasilbelajar *
kedisiplinan
Between
Groups
(Combined) 4636.636 35 132.475 6.323 .000
Linearity 3795.404 1 3795.404 181.157 .000
Deviation
from Linearity 841.232 34 24.742 1.181 .275
Within Groups 1445.612 69 20.951
Total 6082.248 104
111
Lampiran 13
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 kedisiplinanb . Enter
a. Dependent Variable: hasilbelajar
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .790a .624 .620 4.71194 2.136
a. Predictors: (Constant), kedisiplinan
b. Dependent Variable: hasilbelajar
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 3795.404 1 3795.404 170.946 .000b
Residual 2286.844 103 22.202
Total 6082.248 104
a. Dependent Variable: hasilbelajar
b. Predictors: (Constant), kedisiplinan
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.685 5.309 .506 .614
kedisiplinan .672 .051 .790 13.075 .000
a. Dependent Variable: hasilbelajar
112
lampiran 14
Surat Keterangan Penelitian
113
114
115
116
117
118
119
Lampiran 15
Surat Izin Penelitian
120
121
122
Lampiran 16
Dokumentasi
Pengisian Angket di SDN Senepo
Pengisian Angket di SDN 2 Semawung Daleman
123
Pengisian Angket di SDN 1 Semawung Daleman
Pengisian Angket di SDN Pringgowijayan
top related