pengaruh etika kerja islam terhadap kinerja …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6193/1/1....
Post on 31-Dec-2019
43 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM TERHADAP KINERJA
KARYAWAN MELALUI MOTIVASI KERJA DAN KOMITMEN
KARYAWAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Di Rumah Sakit PKU Aisyiyah Boyolali
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat Kelulusan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Disusun Oleh :
MUHAMAD RIDWAN
NIM. 63020150095
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
ii
iii
PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM TERHADAP KINERJA
KARYAWAN MELALUI MOTIVASI KERJA DAN KOMITMEN
KARYAWAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Di Rumah Sakit PKU Aisyiyah Boyolali
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat Kelulusan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Disusun Oleh :
MUHAMAD RIDWAN
NIM. 63020150095
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
v
PENGESAHAN
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
vii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
viii
MOTTO
Waktu adalah teman kita yang selalu bersama
Kemanfaatan ataupun kerugian kian menunggu dihadapan kita
Kerja keras akan membuahkan hasil yang maksimal.
Waktu bagaikan pedang, Jika engkau tidak memanfaatkan dengan baik
maka ia akan memanfaatkanmu.
(Hadits Riwayat Muslim)
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua
Bapak Rosal dan Ibu Tuniti, tiada yang lebih indah
Melainkan rasa syukur atas dukungan moral, material dan spritual juga kepada
saudara dan keluarga
Dan juga bapak ibu dosen yang telah mengajarkan ilmu yang bermanfaat
Kepada bapak Faqih Nabhan sebagai dosen pembimibing yang selalu sabar
Tak lain teme-tema Ekonomi Syariah terlebihnya kapada (Squat JNCK) yang
selalu memberikan dukungan sertan motivasi sertan membantu dalam kesusahan
untuk mencapai penyelesaian penelitian ini.
- Terimakasih -
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan bagi penulis dalam
menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “: Pengaruh Etika Kerja Islam
terhadap Kinerja Karyawan melalui Motivasi Kerja dan Komitmen Karyawan
sebagai Variabel Intervening diRumah Sakit PKU Aisyiyah Kabupaten Boyolali”
dengan lancar. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan
kita, Rasulullah Muhammad SAW yang kita harapkan syafa’atnya kelak di akhir
zaman.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi S1 Ekonomi Syariah,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis
menyadari bahwa selama proses penulisan skripsi ini penulis banyak
mendapatkan bantuan tenaga, materi, informasi, waktu, maupun motivasi yang
tidak terhingga dari berbagai pihak. Karena itu dengan tulus penulis mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institu Agama Islam Negeri Salatiga.
3. Bapak Qi Mangku Bahjatullah, L.c., M.S.I., selaku Ketua Program Studi
Ekonomi Syariah S1.
4. Bapak Dr. Faqih Nabhan, M.M. selaku pembimbing skripsi yang
memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
5. Bapak/Ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan jasanya selama
menuntut ilmu di IAIN Salatiga.
6. Ibu dan Ayahku tercinta, yang selalu memberikan doa, dukungan dan
kasih sayangnya.
xi
7. Pemimpin Rumah Sakit PKU Asyiyah Boyolali serta staf karyawan yang
telah membantu dan memperlancar dalam memperoleh dan
mengumpulkan data guna menyusun skripsi ini.
8. Keluarga besar ES S1 angkatan 2015 IAIN Salatiga yang menjadi teman
seperjuangan dalam menempuh studi.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang
penulis miliki. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penelitian
selanjutnya.
Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat
bagi berbagai pihak.
Salatiga, 10 September 2019
Penulis
xii
ABSTRAK
Ridwan, Muhamad. 2019. Pengaruh Etika Kerja Islam terhadap Kinerja Karyawan
melalui Motivasi Kerja dan Komitmen Karyawan sebagai Variabel
Intervening diRumah Sakit PKU Aisyiyah Kabupaten Boyolali. Skripsi.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Program Studi Strata Satu Ekonomi
Syariah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing :
Dr. Faqih Nabhan, M. M.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar tingkat
Pengaruh Etika Kerja Islam terhadap Kinerja Karyawan melalui Motivasi Kerja
dan Komitmen Karyawan sebagai Variabel Intervening di Rumah Sakit PKU
Aisyiyah Kabupaten Boyolali.
Penelitian menggunakan metode kuantitatif, objek penelitian yang
digunakan adalah karyawan rumah sakit PKU Aisyiyah kab. Boyolali popolasi
dalam peelitian ini seluruk karyawan yang bagian medis rumah sakit PKU Kab.
Boyolali yang berjumlah 123 karyawan dengan sampling non probability. Data
yang diperoleh dengan motode ini berjumlah 95 karyawan yang kemudian diolah
dengan SPSS Versi 22 dan Tehnik analisis data menggunakan uji instrumen(uji
validitas, uji reliabilitas) Uji statistik (uji T,uji F dan uji R) dan uji asumsi klasik
(multikolinieritas,heteroskedastisitas, dan normalitas).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa etikakerja Islam berpengaruh positif
signifikan terhadap motivasi kerja, etika kerja Islam berngaruh positif signifikan
terhadap komitmen karyawan, motivasi kerja berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja karyawan, komitmen karyawan berpengaruh positif numun tidak
signifikan terhadap kinerja karyawan. Variabel etika kerja Islam berpengaruh
positif signifika terhadap kinerja karyawan melalui variabel motivasi kerja.
Sedangka etika kerja Islam tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan melalui variabel komitmen karyawan.
Kata Kunci: Etika Kerja Islam, Motivasi Kerja, Komitmen Karyawan, Kinerja
Karyawan
xiii
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................. iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iv
PENGESAHAN ...................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI ....... v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .................................................................... vii
MOTTO ............................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN .................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
ABSTRAK ............................................................................................................ xii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
BAB 1 ..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
D. Kegunaan Hasil Penelitian ........................................................................... 8
E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 8
BAB II ................................................................................................................... 10
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................ 10
A. Telaah pustaka ............................................................................................ 10
B. Landasan Teori ........................................................................................... 18
1. Etika kerja Islam ..................................................................................... 18
2. Motivasi Kerja ........................................................................................ 23
3. Komitmen karyawan .............................................................................. 28
4. Kinerja karyawan ................................................................................... 30
BAB III ................................................................................................................. 40
xiv
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 40
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 40
B. Lokasi Penelitian ........................................................................................ 40
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 40
1) Populasi .................................................................................................. 40
2) Sampel .................................................................................................... 41
D. Sumber Data ............................................................................................... 42
E. Teknis Pengumpulan data .......................................................................... 42
F. Skala Pengukuran ....................................................................................... 43
G. Definisi Konsep dan Operasional ........................................................... 43
1. Variabel Bebas (Independen) ................................................................. 43
2. Variabel terikat (Dependen) ................................................................... 44
3. Variabel Intervening ............................................................................... 44
H. Instrumen Penelitian ............................................................................... 45
I. Uji Istrumen Penelitian .............................................................................. 48
1. Uji Instrumen .......................................................................................... 48
2. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 48
3. Uji Statistik ............................................................................................. 49
4. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 50
5. Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................................ 53
6. Alat Analisis ........................................................................................... 55
BAB IV ................................................................................................................. 56
ANALISIS PENELITIAN .................................................................................... 56
A. Deskripsi Objek Penelitian ......................................................................... 56
1. Sejarah RS PKU Boyolali ...................................................................... 56
2. Visi dan Misi .......................................................................................... 57
3. Struktur Organisasi ................................................................................. 57
4. Identitas Responden ............................................................................... 57
5. Analisis Data .......................................................................................... 60
6. Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................................ 70
B. Pembahasan ................................................................................................ 78
xv
BAB V ................................................................................................................... 85
PENUTUP ............................................................................................................. 85
A. KESIMPULAN .......................................................................................... 85
B. SARAN ...................................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 87
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 91
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Temuan Research Gap .......................................................................... 5
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 16
Tabel 2.2 Hipotesis................................................................................................ 39
Tabel 3.1 Indikator ................................................................................................ 46
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ..................................................................... 58
Tabel 4.2 Usia Responden..................................................................................... 58
Tabel 4.3 Pendidikan Responden ......................................................................... 59
Tabel 4.4 Uji Valididas ......................................................................................... 60
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................. 61
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................. 62
Tabel 4.7 Hasil Uji Ttest (X ke Z2) ........................................................................ 62
Tabel 4.8 Hasil Uji Ttest ( Parsial) .......................................................................... 63
Tabel 4.9 Hasil Uji F ............................................................................................. 64
Tabel 4.10 Hasil Uji R2 ....................................................................................... 65
Tabel 4.11 Hasil Ui Multikolinieritas Metode VIF ............................................... 66
Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 67
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 68
Tabel 4.13 Hasil Uji Autokorelasi ....................................................................... 69
Tabel 4.13 Regresi berganda 1 .............................................................................. 71
Tabel 4.14 Regresi berganda 2 .............................................................................. 72
Tabel 4.15 Regresi Berganda 3 ............................................................................. 73
Tabel 4.16 Pengaruh tidak langsung (X) ke (Z1) dan (Z2) ................................... 74
Tabel 4.17 Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 84
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka pemikiran .......................................................................... 34
Gambar 4.1 Strutur Organisasi .............................................................................. 57
Gambar 4.2 Uji lineritas ....................................................................................... 70
Gambar 4.3 Tabel Sobel Test ................................................................................ 74
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Rumah Sakit PKU Aisyiyah Kabupaten Boyolali merupakan yayasan
yang bergerak di bidang kesehatan. Rumah sakit sendiri adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
dan rawat darurat. Dalam menjalankan fungsinya rumah sakit harus
melaksanakan pelayanan yang berkualitas dan profesional serta berorientasi
pada pelanggan internal (tenaga medis, para medis, nonmedis, dan tenaga
fungsional lainnya) dan pelanggan eksternal (pasien dan keluarga pasien serta
pihak yang berkepentingan lainnya). Manajemen rumah sakit tentu ingin
mengetahui tingkat kepuasan pelanggan internal. Jika tingkat kepuasan
pelanggan internal tidak optimal, akan mempengaruhi tingkat kinerja, dan
mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan eksternal atau pasien.
Dalam hal ini manajer rumah sakit di masa ini menghadapi tantangan
sumber daya manusia atau SDM yang besar yaitu menjamin rumah sakitnya
memiliki kinerja karyawan yang berkualitas tinggi. Mendapatkan dan
mempertahankan karyawan yang kompeten dan memiliki semangat kerja
yang berkualitas sehingga sangat penting bagi kesuksesan setiap organisasi,
baik organisasi yang baru didirikan maupun organisasi yang sudah dibangun
bertahuntahun.
Instansi dengan kinerja karyawan yang baik dapat dengan mudah
mencapai tujuan yang diinginkan, juga menjadikannya lebih unggul dari para
2
pesaing. Hal ini karyawan yang mampu memberikan hasil kerja yang baik
merupakan sebuah kelebiahan bagi instansi, hal tersebut harus dibangun
melalui dorongan pada diri sendiri untuk memberikan motivasi dalam
bekerja.
Dalam Islam sebuah kinerja juga mempunyai aspek dalam melakukan
suatu tindakan yang mempunyai norma dan etika. Menurut Adab dan
Rokhman (2015) dalam penulisannya mengemukakan etika kerja Islam
adalah sebagai sebuah sistem, Islam yang memilki maqassid syariah
(maksud-maksud dari hukum Allah) melalui pelaksanaan dan implementasi
syariah untuk melaksakannya dalam perilaku dan perbuatan.
Etika kerja Islam menekankan pada niat dalam melakukan pekerjaan
dari pada hasil kerja (Tyasari, 2012). Dalam hal ini maka kreativitas kerja
sebagai suatu sumber kebahagiaan dan kesempurnaan dalam hidup. Kerja
keras merupakan kebajikan, dan mereka yang bekerja keras lebih mungkin
maju dalam kehidupan dan sebaliknya tidak bekerja keras merupakan sumber
kegagalan dalam kehidupan.
Hal yang terpenting yang perlu diperhatikan baik dari individu
maupun instansi organisasi sebagai pedoman dalam melaksanakan aktifitas
yang dijalankan adalah etika keja Islam, hal ini agar tidak terjadi kesalahan
yang bisa merugikan individu maupun lembaga usaha. Maka etika kerja Islam
sangat diperlukan dalam sebuah kegiatan perusahaan yaitu untuk mencapai
target atau profit duniawi maupun ukhrwi (sodiq, 2018). Untuk dapat
mengetahui hasil kinerja karyawan dapat dilihat dalam beberpa aspek, yaitu
3
kualitas dan kuantitas kerja, tingkat produktifitas serta nilai tambah. selain itu
terdapat faktor lain yang mempengaruhi kinerja yaitu motivasi kerja dan
komitmen karyawan.
Selain itu juga perlu dibangun Motivasi kerja yang baik antar kedua
pihak sangat diperlukan untuk mendorong kinerja baik dari perusahaam
maupun pekerja, artinya kedua belah pihak saling memenuhi dan sadar akan
tugas dan kewajibanya masing-masing, Seperti halnya pekerja senantiasaa
sadar akan ketepatan waktu kerja. Selain itu dalam sebuah perusahaan
berharap karyawan juga harus tetap mempunyai kestiaan terhadap tempat
pekrjaan. Menurut Archandar (2010) mengatakan komitmen merupakan
suatu hubungan resiprokal (ada pertukaran hak dan kewajiban antara dua
belah pihak) yang sangat penting artinya untuk menjamin suatu kerja sama
maupun interaksi yang menguntungkan kedua belah pihak. Dalam suatu
organisasi tidak akan terjadi suatu komitmen apa bila antara dua belah pihak
tidak ada komunikasi yang baik dengan tujuan untuk mencapai hasil yang
baik. Hal ini perlu adanya sebuah sifat untuk mendukung tercapainya
komitmen dalam bekerja yaitu etika dalam bekerja.
Researh Gap juga melatar melatar belakangi penelitian ini. Dalam
penelitian Aira (2016) menyatakan dalam hasil penelitannya menunjukan
bahwa adanya pengaruh signifikan antara etika kerja terhadap kinerja
manajerial, dengan memiliki etika kerja Islam yang baik, maka akan tercipta
budaya kerja yang baik, yang mampu membarikan pelayanan kepada
masyarakt tanpa melihat perbedaan dan smakin tanggung jawab dalam
4
melaksanakan tugas dan fungsinya. Hal yang sama juga terdapat dalam
penelitian Mustakim (2018) yang menyatakan bahwa etika kerja Islam
memberikan pengaruh positif terhadap kinerja dirumah sakit Islam
Purwodadi, meskipun pekerjanya kebanyakan perempuan namun Etika kerja
Islam sangat mempengaruhi kinerja pekerja dan mampu memberikan pegaruh
yang sangat baik. Dalam penelitiannya Rachman (2018) mengatakan Etika
kerja Islam berpengaruh terhadap kinerja karyawan, hal ini menunjukan
bahwa etika kerja Islam yang ada pada perusahaan dapat meningkatkan
kinerja karyawan Kinerja yang maksimal dapat tercapai juga perusahaan
dapat memberikan kepuasan kerja terhadap karyawan. Disebutkan juga dari
penlitiannya Nur (2017) menyatakan bahwa etika kerja Islam berpengaruh
signifikan terhadap karyawan pada perusahaan Sambal Layah office, hal ini
bisa dibuktikan dengan melihat koefisien pada analisis regresi linnier
berganda yang menunjukan nilai positif.
Selain itu juga terdapat penelitian yang memberikan hasil tidak sesuai
atau tidak signifikan. Seperti pada penelitiannya Putro (2018) yang
menyatakan bahwa variabel etika kerja Islam tidak berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini berbeda dengan apa
yangdijelasakan pada teori sebelumnya yang menyarakan bahwa etika kerja
yang bagus yangdimiliki karyawan pada suatu perusahaan akan
menumbuhkan efektifitas dalam bekerja, artinya tinggi rendahnya etika kerja
Islam pada karyawan tidak berpengaruh. Sama halnya dalam penelitiannya
Sodik (2018) mengatakan secara parsial etika kerja Islam menunjukkan tidak
5
adanya pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan di BMT Logam
Mulia Grobogan.
Tabel 1.1
Temuan Research Gap
Gap Peneliti Temuan
Isu : Pengaruh Etika kerja terhadap Kinerja UMKM
Research Gap : Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh Etika Kerja
Islam terhadap Kinerja karyawan
Etika Kerja Islam
berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja
karyawan
Aira (2016) Menunjukan bahwa adanya
pengaruh signifikan antara
etika kerja terhadap kinerja
manajerial, hal ini dibuktikan
dengan etika kerja
menekankan kreativitas kerja
sebagai sumber kebahagiaan
dalam mejalankan pekerjaan.
Mustakim
(2018)
Menyatakan bahwa etika kerja
Islam memberikan pengaruh
positif terhadap kinerja
karyawan dirumah sakit Islam
Purwodadi, meskipun
pekerjanya kebanyakan
perempuan namun Etika kerja
Islam sangat mempengaruhi
kinerja pekerja dan mampu
memberikan pegaruh yang
sangat baik.
Rachman
(2018)
Etika kerja Islam berpengaruh
secara positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan,
hal ini menunjukan bahwa
etika kerja Islam yang ada
pada perusahaan dapat
meningkatkan kinerja
karyawan.
Nur (2017) Etika kerja Islam berpengaruh
secara positif dan signifikan
6
terhadap kinerja karyawan
pada perusahaan Sambal
Layah office, hal ini bisa
dibuktikan dengan melihat
koefisien pada analisis regresi
linier berganda yang
menunjukan nilai positif.
Etika Kerja Islam tidak
berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja
karyawan
Putro (2018) Variabel etika kerja Islam
tidak berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja
karyawan. Artinya tinggi
rendahnya etika kerja Islam
pada karyawan tidak
berpengaruh terhadap kinerja.
Sodik (2018) Mengatakan secara parsial
variabel etika kerja Islam
menunjukkan berpengaruh
negatif juga tidak pengaruh
secara signifikan terhadap
kinerja karyawan di BMT
Logam Mulia Grobogan.
Sumber : Aira (2016), Mustakim (2018), Rachman (2018), Nur (2017), Putro
(2018), Sodik (2018)
Berdasarkan dari bebrapa peneliti terdahulu yang telah diuraikan
diatas menunjukkan hasil yang tidak konsisten dan dengan adanya research
gap tersebut maka perlu dilakukan penelitian lanjutan, sehingga dalam
penelitian ini akan dikaji ulang dengan harapan hasil penelitian nantinya
akan memperkuat teori yang ada.
Berdasarkan uraian diatas ada perbedaan pada penelitian ini yang
mana dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel, pada penlitian ini
penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Etika Kerja Islam
terhadap Kinerja Karyawan melalui Motivasi Kerja dan Komitmen Karyawan
sebagai Variabel Intervening pada Karyawan RS PKU Aisyiyah Boyolali”.
7
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah didalam penelitian ini adalah berikut :
1. Bagaimana pengaruh pengaruh etika kerja Islam terhadap motivasi kerja di
RS PKU Aisyiyah Boyolali?
2. Bagaimana pengaruh pengaruh etika kerja Islam Terhadap Komitmen
Karyawan di RS PKU Aisyiyah Boyolali?
3. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di RS PKU
Aisyiyah Boyolali
4. Bagaimana pengaruh komitmen karyawan terhadap Kinerja Karyawan di
RS PKU Aisyiyah Boyolali
5. Bagaimana pengaruh pengaruh etika kerja Islam Terhadap Kinerja
Karyawan di RS PKU Aisyiyah Boyolali
6. Bagaimana pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan melalui
Motivasi Kerja dan sebagai Variabel Intervening pada Karyawan RS PKU
Aisyiyah Boyolali?
7. Bagaimana pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan melalui
Komitmen Karyawan sebagai Variabel Intervening pada Karyawan RS
PKU Aisyiyah Boyolali?
C. Tujuan Penelitian
Adapun penelitian ini bertujuan untuk menganalisa adakah “Pengaruh
Etika Kerja Islam terhadap Kinerja Karyawan melalui Motivasi Kerja dan
Komitmen Karyawan sebagai Variabel Intervening pada Karyawan RS PKU
Aisyiyah Boyolali”
8
D. Kegunaan Hasil Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:
a. Manfaat bagi RS PKU Aisyiyah Boyolali
Untuk meningkatkan kinerja karyawan agar tujuan Rumah Sakit dapat
tercapai dan dapat pula berdampak positif terhadap profitabilitas dan
kemajuan RS PKU Aisyiyah Boyolali.
b. Manfaat bagi pihak lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dalam penelitian
selanjudnya serta diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi
pengembagan ilmu ekonomi dimasa mendatang
c. Manfaat bagi peneliti
Harapnya menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan
pengembangan teori-teori yang didapat salema masa perkuliahan.
E. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan Skripsi ini terbagi menjadi beberapa sistematika
pembahasan. Hal ini dilakukan agar mempermudah peneliti dalam
penyusunan Skripsi ini dan mempermudah pembaca dalam memahami
Skripsi ini. Pembahasan Skripsi ini terbagi beberapa bab, antara lain:
1. BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian dan manfaat penelitian.
9
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang digunakan sebagai
landasan atau dasar dari penulisan penelitian ini.
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang penulis gunakan dalam
pengumpulan data maupun metode yang digunakan dalam penelitian ini.
4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini menguraikan seluruh penelitian, hasil analaisis data serta hasil
dari pengolahan data penelitian tersebut.
5. BAB V PENUTUP
Dalam bab ini, penulis akan mengambil suatu kesimpulan atas
pembahasan yang telah diuraikan, keterbatasan penelitian, saran daftar
pustaka dan lampiran-lampiran dari seluruh kegiatan penelitian.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah pustaka
Berdasarkan penelusuran penulis, terdapat beberapa penelitian karya
ilmiyah memperkuat pada penelitiaan ini antara lain :
1. Pengaruh etika kerja Islam terhadap motivasi kerja
Munurut Permatasari (2018) menyebutkan bahwa Etika kerja
Islam berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi kerja karyawan,
jadi karyawan yang melakukan pekerjaan tersebut akan merasa bahwa
pekerjaan yang dilakukan berguna dan bermanfaat sehingga memotivasi
mereka untuk bekerja lebih baik lagi untuk mencapai hasil yang maksimal.
Menurut Zulkarnaen (2017) menyatakan bahwa ada pengaruh
signifikan antara variabel etika kerja Islam terhadap motivasi kerja
karyawan. Dengan adanya etika kerja Islam yang diterapkan pada setiap
karyawan rumah sakit akan mendorong dan memotivasi karyawan untuk
bekerja dengan lebih baik.
Nirwana (2014) tentang pengaruh etika kerja Islam terhadap
kepuasan kerja dengan motivasi kerja intrinsik sebagai variabel
Intervening dalam hasil penelitiannya mengatakan bahwa etika kerja
Islam berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja intrinsik.
Menurut Amanda (2017) tentang pengaruh kedisiplinan dan
kompensasi terhadap motivasi kerja dan dampak nya teradap kinerja
karyawan dalam hal ini kedisiplinan sifat deri etika kerja Islam
11
berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja. Dengan hal ini
apa yang telah menjalankan tugas dengan kedisiplinan dan menaati
peraturan yang telah ditetapkan, sehingga dengan demikian akan
memotivasi kerja karywan dalam bekerja.
2. Pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan
Menurut Rachman (2018) dalam penelitiaannya tersebut
mengatakan bahwa etika kerja Islam terhadap kinerja berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan hal ini menunjukan bahwa etika kerja Islam
yang ada pada perusahaan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Pada
dasarnya kesadaran dan implementasi karyawan terhadap etika kerja
berdasarkan prinsip prinsip Islam akan merangsang dan meningkatkan
kinerja karyawan tersebut. Hal penting tentang etika kerja yang harus
diperhatikan yang utama adalah adanya keterikatan individu terhadap diri
dan kerja yang menjadi tanggung jawabnya.
Penelitia Aira (2016) menunjukan dalam penelitianaya ada
perngaruh signifikan antara etika kerja terhadap kinerja menejerial. Hal ini
Karena etika kerja menekankan pada karyawan untuk bekerja dengan
kretifitas yang dimiliki karyawan sebagai sumber kebahagiaan dalam
bekerja.
Menurut Harmoko dan Sunaryo (2016) tentang pengaruh etika
kerja Islam terhadap kinerja karyawan, mengatakan bahwa etika kerja
Islam berpengaruh positif terhadap kinerja karywan. Hal ini juga di
dukung dengan kuat dan dapat terpercaya mengenai niat bekerja, jujur dan
12
adil sebagai indikator etika kerja Islam yang memotivasi karyawan dalam
melakukan pekerjaannya.
Munurut Mustakim ( 2018) dalam penelitinaanya pengaruh etika
kerja Islam terhadap kinerja di rumah sakit Islam Purwodadi menunjukan
hasil yang signifikan antara etika kerja Islam terhadap kinerja pekerja
secara individu. Hal ini karena indikator etika kerja Islam Mampu
memberikan pengaruh yang sangat baik untuk kinerja pekerja di Rumah
Sakit Islam Purwodadi serta melahirkan sikap yang positif mendorong
motivasi dan semangat bekerja sehingga dapat mampu meningkatkan
kinerja pekerja.
3. Pengaruh etika kerja Islam terhadap komitmen karyawan
Menurut Adap dan Rokhman (2015) tentang pengaruh etika kerja
Islam terhadap komitmen organisasi, retensi karyawan dan produktifitas
mengatakan dalam penelitiaanya bahwa etika kerja Islam berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi di UKM tenun
ikatan Troso pencangaan Jepara. Etika kerja Islami merupakan
Menurut Alwiyah (2016) tentang peningkatan etika kerja Islam
terhadap komitmen organisasi dan kepuasan kerja, menyimpulkan dalam
penelitiannya bahwa etika kerja Islam berpengaruh signifikan terhadap
komitmen organisasi. Hal ini karena sikap yang baik pada karyawan dalam
penggunaan prinsip pada etika kerja Islam sehingga meningkatkan
komitmen pada karyawan dalam melakukan pekerjaan.
13
Menurut Hartanto (2016) dengan judul analisis pengaruh etika
kerja Islam terhadap kepuasan kerja, komitmen organisasi dan kinerja
karyawan menyimpukan bahwa etika kerja Islam berpengaruh positif
terhadap komitmen organisasi. Karena sikap positif yang timbul
dilingkungan kerja dari penggunaan prinsip etika kerja Islam akan
membuat karyawan merasa nyaman bekerja pada organisasinya, hal
tersebut akan meningkatkan komitmen karyawan pada organisasi tempat ia
bekerja.
Menurut Rohmah (2014) dengan etika kerja Islam terhadap
kepuasan kerja, komitmen organisasi dan organizational citizenship
behavior menyatakan dalam penelitiannya bahwa etika kerja Islam
berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Etika kerja Islam dapat
mendorong seseorang untuk memiliki keterlibatan yang tinggi dalam
pekerjaannya. Selain itu, Islam mengajarkan bahwa seorang muslim harus
dapat dipercaya (amanah) dalam memegang sebuah urusan. Komitmen
pada pekerjaan dapat menghasilkan peningkatan pada kesejahteraan
masyarakat dan umat Muslim khususnya.
4. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
Setiawan (2015) menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini disebabkan karena
motivasi kerja sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja.
Oleh sebab itu motivasi kerja biasa disebut pendorong semangat kerja.
14
Menurut Chastini dan Riyanto (2015) tentang pengaruh motivasi
kerja terhadap kinerja pegawai kantor sekertariatan derah kabupaten
Gunung kidul terbukti bahwa motivasi kerja berengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini disebabkan adanya
dororongan yang timbul pada diri seseorang untuk mecapai target
keberhasilan dan memiliki keinginan untuk mngejar sesuatu secara lebih
baik dari sebelumnya.
Menurut Amalia dan Fakhri (2016) menyatakan dalam
penelitiannya motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja karyawan. Hal ini karena adanya pengaruh Keinginan untuk
mendapatkan meraih penghargaan, seseorang mau bekerja lebih giat
disebabkan adanya keinginan untuk diakui oleh orang lain sehingga akan
mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik.
Menurut Fadhil dan Mayowan (2018) dalam penelitian pengaruh
motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan AJB
bumiputra mengatakan bahwasannya motivasi kerja berpengaruh secara
posititif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Karena motivasi kerja
yang dimiliki oleh seseorang itu tinggi akan mendorong kinerja karyawan
yang ditunjukkan dari kualitas, kuantitas dan efektifitas kerjanya sehingga
mencapai produktitas yang tinggi.
5. Pengaruh komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan
Dalam penelitian Trigunajasa, Sularso dan Titisari (2017) berkaitan
tentang pengaruh Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan
15
terhadap kinerja karyawan. Hal karena adanya kepercayaan pada karyawan
terhadap organisasi atas terpenuhinya harapan-harapan karyawan, ketika
karyawan memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap organisasi mereka akan
peduli terhadap masadepan dan keberailan perusahaan dan meemahami peran
dan mereka akan berusaha melakukan yang terbaik untuk perusahaannya.
Dalam penelitiannya Rahmawati (2016) tentang pengaruh
komunikasi dan komitmen kerja terhadap kinerja karyawan, mengatakan
bahwa komitmen kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya sikap karyawan yang berkomitmen
tinggi akan memiliki rasa tanggung jawab pada pekerjaan dan semangat
kerja yang maksimal untuk mengerjakan pekerjaanya yang diberikan
terhadap perusaan sehingga akan meningkatkan kinerja karyawan.
Menurut Sunjaya, dkk (2017) Pengaruh budaya kerja, kemampuan
dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan bagian produksi,
mengatakan dalam penelitiannya mengenai komitmen organisasi terbukti
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini karena
adanya kepercayaan pada karyawan sehingga meneumbuhkan sikap
komitmen ysng diciptakan oleh semua komponen-komponen individual
dalam menjalakan operasional terhadap organisasi tempat karyawan
bekerja.
Dalam penelitian Jufnidar dan Ma’arif (2018) tengtang budaya
organisasi, komitmen organisasi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja,
mengatakan bahwa terdapat pengaruh yang searah antara komitmen
organisasi terhadap kinerja karyawan. Hal ini karena komitmen tersebut
16
dapat diwujudkan dengan menjalankan hak dan kewajiban mereka sesuai
dengan tugas dan fungsinya masing-masing sebagai karyawan dalam
organisasi, karena mencapai hasil kerjanya.
Penelitian Sebelumnya yang Relevan
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Isu No Penulis Hasil
Pengaruh etika kerja
Islam terhadap
motivasi kerja
1 permatasari
(2018)
Etika kerja Islam
berpengaruh secara
signivikan terhadap
motivasi kerja aryawan
BNI Syariah Didaerah
istimewa Yogyakarta.
2 Zulkarnaen (2017
Etika kerja Islam
berpengaruh signifikan
terhadap motivasi kerja
rumah sakit IPHI Pedan
Klaten
3 Nirwana (2014) Etika kerja Islam
berpengaruh signifikan
terhadap motivasi kerja
intrinsik
4 Amanda (2017) etika kerja Islam
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
motivasi kerja.
Pengaruh etika kerja
Islam terhadap
kinerja karyawan
1 Rachman (2018) Etika kerja Islam
berpengaruh positif
terhadap kinerja
karyawan
2 Mustakim ( 2018) Etika kerja Islam
berpengaruh secara
signifikan terhadap
kinerja pekerja secara
individu.
3 Aira (2016) Etika kerja berpengaruh
secara signifikan
terhadap kinerja
karyawan
4 Harmoko, Etika kerja Islam
17
Sunaryo (2016) berpengaruh positif
terhadap kinerja
karyawan etika kerja
Islam berpengaruh positif
terhadap kinerja
karyawan.
Pengaruh etika kerja
Islam terhadap
komitmen karyawan
1 Adap, Rokhman
(2015)
Etika kerja Islam
berpengaruh secara
positif dan signifikan
terhadap komitmen
organisasi di UKM tenun
ikatan Troso pencangaan
Jepara.
2 Alwiyah (2016) Bahwa etika kerja Islam
berpengaruh signifikan
terhadap komitmen
organisasi
3 Rohmah (2014) Etika kerja Islam
berpengaruh positif
terhadap komitmen
organisasi
4 Hartanto (2016) Etika kerja Islam
berpengaruh positif
terhadap komitmen
organisasional adalah
diterima.
Pengaruh motivasi
kerja terhadap
kinerja karyawan
1 Amalia, Fakhri
(2016)
Motivasi kerja
berpengaruh secara
signifikan terhadap
kinerja karyawan.
2 Setiawan (2015) Motivasi kerja
berpengaruh secara
signifikan terhadap
kinerja karyawan.
3 Fadhil, Mayowan
(2018)
Motivasi kerja
berpengaruh secara
posititif dan signifikan
terhadap kinerja
karyawan.
4 chastini, Riyanto
(2015)
Motivasi kerja
berengaruh positif dan
signifikan terhadap
kinerja karyawan.
18
Pengaruh komitmen
karyawan terhadap
kinerja karyawan
1 Trigunajasa,
sularso,Titisari
(2017)
Komitmen organisasi
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
kinerja petugas di Taman
Wisata Alam Kawah
Ijen.
2 Rahmawati
(2016)
Komitmen kerja
berpengaruh secara
signifikan terhadap
kinerja karyawan. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai
signifikansi.
3 sunjaya, yulianeu,
budi H,
syarifudin (2017)
Komitmer organisasi
terbukti berpengaruh
secara signifikan
terhadap kinerja pegawai.
4 Jufnidar, Ma’arif
(2018)
Ada pengaruh yang
searah antara komitmen
organisasi terhadap
kinerja karyawan.
B. Landasan Teori
1. Etika kerja Islam
a. Definisi etika kerja Islam
Biasanya istilah etika kerja dapat digunakan menjadi etos kerja.
Menurut kamus Wikipedia menyebutkan bahwa etos berasal dari bahasa
yunani; akar katanya adalah ethikos, yang berarti moral atau
menunjukan karakter dalam bahasa yunani kuno yang pikiran yang
membentuk seseorang.
Pada Webter‟s new word Dictinory, 3rd College Edition, etos
didefinisikan sebagai kecenderungan karakter; sikap, kebiasaan,
keyakinan yang berada dari individu atau kelompok. Bahkan dapat
dikatakan bahwa etos pada dasarnya adalah tentang etikaberarti moral
19
atau yang menunju kan karakte. Makna bekerja dalam Islam bagi
seorang muslim adalah suatu upaya yang sungguh-sungguh, dengan
mengerahkan seluruh aset, pikir dan dzikirnya untuk mengaktualisasikan
atau menampakkan arti dirinya sebagai hamba Allah yang harus
menundukkan dunia dan menempatkan dirinya sebagai bagian dari
masyarakat yang terbaik khairu ummah ( Tasmara 2002; 15). Dalam Al
Quran Etika menekankan hubungan antara kerja dan hasil (resulf)
apakah hasil kerja itu menghasilkan yang baik dan tidak merusak atau
sebaliknya. Seperti Kerajinan, gotong royong, saling membantu,
bersikap sopan misalnya yang masih ditemukan dalam masyarakat kita
(Aziz, 2013:192).
Etika kerja Islam dalam penelitian ini mengacu pada Al-quran
dan Hadist yang disebutkan dalam surat At-Taubah:
Dan katakanlah: bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-nya
serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu
akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang gaib dan
yang nyata, lalu diberikan-nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan.(QS. At-Taubah, 9;105).
Etika kerja Islam mengandung dua dimensi, yaitu dimensi
ukhrawi dan duniawi. Dalam aspek ukhrawi, Islam menekankan
pentingnya niat dalam melakukan pekerjaan, tentu dengan tujuan untuk
mendapatkan keutamaan dari Allah, bekerja yang didasarkan pada
prinsip agama akan menunjukkan fithrah seorang muslim, dan
mengangkat derajat dan martabat seseorang sebagai hamba Allah yang
dapat dipercaya (Sodiq, 2018).
20
b. Konsep Kerja Islam
Pekerjaan merupakan sebuah tugas yang menyerupai kewajiban
yang dilakukan oleh individu saat dibutuhkan Di sisi lain makna bekerja
bagi seorang muslim adalah suatu upaya yang sungguh-sungguh, dengan
mengerahkan seluruh aset, pikir dan dzikirnya untuk mengaktualisasikan
atau menampakkan arti dirinya sebagai hamba Allah yang harus
menundukkan dunia dan menempatkan dirinya sebagai bagian dari
masyarakat yang terbaik (Zulkarnai 2017). Hal tersebut diungkapkan
dalam firman Allah QS.At Taubah: 105.
عبنم انغيب وانشهه ون إن عمهكم ورسىنه وانمؤمىىن وسترد بد وقم اعمهىا فسيري للاه
فيىبئكم بمب كىتم تعمهىن
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan
yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan.
Bagi seorang muslim, makna pekerja berarti niat yang kuat untuk
mewujudkan hasil kerja yang optimal atau outstanding performance
(kinerja luar biasa) bukan hanya memberikan nilai rat-rata. Betapa besar
penghagaan Islam terhadap makna pekerjaan ini, sehingga setiap
pekerjaan yang diberikan makna atau niat yang baik akan memuiakan
pelakunya dihadapan Allah SWT (Tasmara 2002; 8).
Disisi lain Allah juga memerintahkan umatnya (manusia) untuk
bekerja dengan sungguh-sungguh. Hal tersebut diungkapkan dalam
firmannya Qs. Al-Insyiqaq ayat 6.
21
وسبن ربك كدحب فملقيه يب أيهب ال إوهك كبدح إن
Terjemah Arti: Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan
sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-
Nya.
Seseorang yang melakukan aktivitasnya dalam melakukan sebuah
pekerjaan harus bersungguh-sungguh, demi mencapai tujuan yan telah
direncanakannya, disis lain juga perlu dilandaisi dngan beberapa syarat
yang nantinya bisa memberikan hasil maksimal dalam bekerja.
c. Macam-macam Etika Kerja Islam
Dalam hal ini etika kerja Islam dapat diketahui melalui beberapa
sifat yang ada pada seseorang menurut Hariyadi (2018) mengatakan
diataranya:
1. Niat mencari ridho Allah
Pekerjaan yang terpuji dalam kegiatan ekonomi merupakan
bagian dari perbuatan baik, dalam melakukan suatu pekerjaan
hendaknya adalah mempunyai niat karena Allah SWT dengan tujuan
untuk mencapai ridha Allah SWT. Niat dalam etika kerja Islam
adalah dimensi yang paling penting, sehingga niat dianggap sebagai
tolak ukur kedekatan seseorang dengan Tuhan.
2. Amanah dalam menjalankan tugas
Amanah adalah sifat dapat dipercaya (kejejuran) yang
kewajiban bagi seorang muslim dalam hubungan sosial, tidak hanya
dalam aspek ekonomi tapi seluruh aspek kehidupan. Dalam Islam
arti amanah dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW yang
pada saat itu diberikan Gelar Al-Amin.
22
Amanah dalam perspektif Islam dapat dilihat dari berbagai
dimensi di Al-quran terdapat beberapa kata manah, diantaranya
dalam surat Al-ahzab :72 yang mengatakan amanah itu sebuah tugas
atau kewajiban.
مبوات والرض وانجببل فأبيه أن يحمهىهب وأشفقه مىهب وحمههبإوهب عرضىب المبو ة عه انسه
وسبن إوهه كبن ظهىمب جهىل ال
Artnya ;Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada
langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk
memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya,
dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu
amat zalim dan amat bodoh.
Dari ayat diatasa bahwasannya sifat amanah memiliki
kesimpulan yang luas cakupannya. Amanah bisa juga disebut
tanggungjawab dalam menjalankan tugas-tugasnya yang dibebankan.
3. Disiplin
kedisiplinan merupakan sifat kesadaran dan kesediaan seorang
karyawan untuk menepati peraturan yang dibuat perusahaan dan
norma sosial yang berlaku (Amanda;2017).
4. Kerjasama
Saling membantu dan bekerjasama (teamwork) sangat
dianjurkan dalam agama Islam, hal ini bisa berdampak positif untuk
peningkatan produktivitas pada perusahaan.
5. Hasil dari bekerja
Dalam Islam jika kita melakukan suatu pekerjaan namun tidak
ada keuntungan secara spesifik untuk umat Islam atau merugikan
saudara yang beragama lain maka pekerjaan ini sangat tidak
23
dianjurkan. Sehingga kegiatan ekonomi yang benar adalah yang
menguntungkan dan memberi kekuatan untuk umat Islam.
2. Motivasi Kerja
a. Definisi Motivasi Kerja
Motivasi adalah upaya (effort), tujuan organisasi
(organizational goals), dan kebutuhan (need). Unsur upaya (ffort)
merupakan ukuran intensitas. Bila seseorang termotivasi, ia akan
mencoba sekuat tenaga untuk mendapatkan apa yang diinginkan,
tetapi kemungkinan kecil tingkat upaya yang tinggi akan menghantar
pada hasil kinerja pekerjaan yang menguntungkan kecuali bila upaya
itu disalurkan dalam suatu arah yang bermanfaat bagi organisasi (
Darmadi 2018: 129).
Menurut Sunsanto(2017: 49) Motivasi kerja suatu kekuatan dan
daya dorong yang dimiliki seseorang untuk menimbulkan semangat
dan antusias dalam melaksanakan pekerjaan sehingga mencapai
tujuan. Dalam hal ini maka motivasi merupakan sebuah faktor yang
bisa memberikan rasa samangat karyawan untuk melakukan sebuah
pekerjaan.
Dengan demikian motivasi yang diharapkan dari karyawan
adalah bahwa fungsi motivasi dan kemampuan tersebut dapat
mempengaruhi kinerja karyawan. Jadi dari pengertian tersebut
motivasi merupakan dorongan dasar yang menggerakan seseoarang
bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang
24
menggerakan untuk menggerakan sesuatu yang susai dengan dorongan
dalam dirinya.
Motivasi sebagai serangkaian proses yang memunculkan,
mengarahkan, dan memelihara perilaku manusia untuk mendapatkan
tujuan-tujuannya. Motivasi juga berkaitan dengan pilihan-pilihan yang
dibuat oleh individu, arahan dari perilaku yang mereka kerjakan
motivasi merupakan sesuatu yang mendorong individu (karyawan)
untuk melakukan suatu tindakan guna mencapai tujuan-tujuan tertentu
Menurut (Tyasari;2012).
b. Faktor- faktor motivasi kerja
Dari segi psikologis menunjukkan bahwa bergairah atau
bersemangat dan sebaliknya tidak bergairah atau tidak bersemangat
seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya, sangat
dipengaruhi oleh motivasi kerja yang mendorongnya. Dengan kata lain
setiap karyawan memerlukan motivasi kerja yang kuat agar bersedia
melaksanakan pekerjaan secara bersemangat, bergairah dan
berdedikasi (Rahmayanti 2014).
Motivasi merupakan suatu kekuatan yang menorong seseorang
untuk melakukan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri
maupun yang bersumbe dari luar diri( lingkungan). Motivasi kerja
dipengaruhi dari beberapa faktor yang dibedakan atas faktor inetern
(intrinsik) dan faktor ekstern (ekstrinsik) dari seseorang. Menurut
zulkarnaen (2017) menyebutkan:
25
1. Motivasi intrinsik
Motivasi ini adalah dorongan kerja yang bersumber dari
dalam diri pekerja sebagai individu, berupa kesadaran mengenai
pentingnya atau manfaat atau makna pekerjaan yang dilaksanakan .
halini didasari oleh beberapa faktor yaitu
a) Kebutuhan (need)
Seseorang melakukan aktivitas (kegiatan) karena adanya faktor-
faktor kebutuhan baik biologis maupun psikologis
b) Harapan (Expectancy)
Seseorang dimotivasi oleh karena keberhasilan dan adanya harapan
keberhasilan bersifat pemuasan diri seseorang, keberhasilan dan
harga diri meningkat dan menggerakkan seseorang ke arah
pencapaian tujuan.
c) Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keinginan pada suatu
hal tanpa ada yang menyuruh.
2. Motivasi ektrinsik
Motivasi ini adalah dorongan kerja yang bersumber dari luar diri
pekerja sebagai individu, berupa suatu kondisi yang mengharuskan
nya melaksanakan pekerjaan secara maksimal. Faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi ekstrinsik adalah:
26
a) Dorongan keluarga
Dorongan keluarga merupakan salah satu faktor pendorong
(reinforcingfactors) yang dapat mempengaruhi anggota keluarga
dalam berperilaku.
b) Lingkungan
Lingkungan adalah tempat dimana seseorang tinggal.
Lingkungan dapat mempengaruhi seseorang sehingga dapat
termotivasi untuk melakukan sesuatu.
c) Imbalan
Seseorang dapat termotivasi karena adanya suatu imbalan
sehingga orang tersebut ingin melakukan sesuatu.
c. Manfaat Motivasi Kerja
Motivasi kerja pada karyawan akan lebih baik apabila dalam
menjalankan pekerjan fungsi dari motivasi tinggi dengan didukung
oleh kemampuan yang tinggi maka kinerja karyawan juga tinggi dan
sebaliknya. Munurut Zulkarnaen (2017) motivasi kerja dapat diukur
dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi diantaranya;
1. Tanggung jawab, agar tanggung jawab benar menjadi faktor
motivator bagi bawahan, pimpinan harus menghindari supervise
yang ketat, dengan membiarkan bawahan bekerja sendiri sepanjang
pekerjaan itu memungkinkan dan menerapkan prinsip partisipasi.
2. Penghargaan, agar seseorang pegawai dapat berhasil dalam
melakasanakan pekerjaannya, maka pemimpin harus mempelajari
27
bawahannya dan pekerjaannya dengan memberikan kesempatan
kepadanya agar bawahan dapat berusaha mencapai hasil yang baik.
3. Pekerjaan itu sendiri, pimpinan membuat uasaha-usaha riil dan
meyakinkan,sehingga bawahan mengerti akan pentingnya
pekerjaan yang dilakukannya dan usaha berusaha menghindar dari
kebosanan dalam pekerjaan bawahan serta mengusahakan agar
setiap bawahan dudah tepat dalam pekerjaannya.
4. Pengembangan dan kemajuan, pengembangan merupakan salah
satu faktor motivator bagi bawahan. Faktor pengembangan ini
benar-benar berfungsi sebagai motivator, maka pemimpin dapat
memulainya dengan melatih bawahannya untuk pekerjaan yang
lebih bertanggung jawab.
5. Kebutuhan aktualisasi diri, Aktualisasi diri berkaitan dengan proses
pengembangan potensi yang sesungguhnya dengan menunjukkan
kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki biasanya
aktualisasi diri ada kecenderungan potensinya yang meningkat,
karena orang mengaktualisasikan perilakunya.
Hanya saja yang menjadi permasalahan adalah jika motivasi
tinggi tetapi tanpa didukung oleh kemampuan yang cukup, maka pada
prinsipnya karyawan tersebut memiliki minat yang tinggi namun
kemampuan kurang. Jika kasus ini yang ditemui, maka karyawan
tersebut harus ditingkatkan kemampuannya baik melalui jalur kursus,
pendidikan atau pelatihan (Rahmayanti 2014).
28
3. Komitmen karyawan
a. Definisi komitmen karyawan
Dalam kamus besar bahasa indonesia Komitmen merupakan
perjanjian (keterkaitan) untuk melalukan suatau kontrak, komitmen akan
terbentuk sejak awal terjadinya perjanjian kontrak. Sedangkan pengertian
orgaanisas. Menurut Fathoni (2009; 21) dapat diartikan dalam teori
klasik memandang organisasi itu sebagai wujud. Sedangkan teori sistem
memandang organisasi sebagai proses. Kalau kita memandang dari segi
wujud maka organisasi adalag kerjasama orang-orang atau kelompok
untuk mencapai tujuan yang diingkan.
Dalam hal ini komitmen karyawan merupakan sebuah kontrak atau
perjajian kerja yang membangun kebersamaan untuk mencapai tujuan
hasil kerja yang baik pada organisasi, untuk mencapai tujuan kerja yang
sesui dibutuhkan komitmen organisasi yang baik, dengan demikian rasa
tanggung jawab kita sebagai karyawan akan lebih baik. Meneurut Mekta
(2017) Komitmen organisasi merupakan salah satu aspek yang
mempengaruhi perilaku karyawan dalam berorganisasi. Komitmen yang
dimiliki karyawan terhadap organsiasi dapat dikatakan sebagai komitmen
organisasi. Karyawan yang memiliki komitmen organisasi akan berusaha
melibatkan diri dalam kegiatan guna memajukan perusahaan.
b. Indikator komitmen karyawan
Komitmen organisasi merupakan dimensi perilaku penting yang
dapat digunakan untuk menilai kecenderungan karyawan untuk bertahan
29
sebagai anggota organisasi. Keberhasilan suatu perusahaan dalam
meningkatan usaha jasa dipengaruhi oleh faktor penempatan individu
dalam posisi yang tepat sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang
dimilikinya, hal tersebut sangat diperluakan mitra kerja sama antara
anggota yang terlibat di dalam perusahaan yang dapat menentukan
berhasil atau tidaknya suatu aktivitas dalam perusahaan. Hal tersebut
yang nantinya akan menjadi komitmen karyawan.
Dari pengertian tersebut terdapat kesimpulan ada tiga perilaku
sebagai alasan mendasar yakni 1) adanya hubungan emosional karawan
terhadap organisasi sehingga keinginan karyawan untuk tetap bertahan
dalam perusahaan; 2) adanya kepercayaan yang tinggi terhadap tujuan
organisasi; 3) adanya rasa rasa memiliki sehingga tercipta kemauan untuk
berusaha dan membantu organisasi dalam mewujudkan tercapainya suatu
tujuan yang diinginkan perusahaan (Firman, 2018).
Hal ini perlu dibutuhkan kemampuan karyawan yang bisa
membawa perusahaan untuk berjalan dengan baik, keyakinan bahwa
orang–orang tersebut memiliki organisasi secara keseluruhan. Menurut
Suryahadi (2015) ada tiga indikator diantara
a. Komitmen afektif, dengan indikator:
1) Melakukan pekerjaan
2) Senang dengan tempat kerja
3) Tepat waktu
4) Menjalankan tata tertib
30
5) Tanggung jawab pekerjaan
6) Tetap bekerja di perusahaan
Dalam komitmen organisasi seseorang karyawan yang memiliki
suatu keinginan yang kuat untuk bertahan dalam organisasi, merupakan
suatu bukti nyata bahwa komitmen terhadap organisasi(perusahaan)
merupakan sesuatu yang harus dilakukan diperlukan, karena adanya
keyakinan dan kepercayan yang dimiliki karyawan begitu kuat untuk
melakukan sesuatu terhadap perusahaan, membuat keinginan untuk
bertahan juga semakin kuat (Batjo 2018;52-53).
4. Kinerja karyawan
a. Definisi Kinerja
Kinerja merupakan sebuah hasil capaian dari hasil kerja dengan
hasil yang maksimal, Menurut Sodiq (2018) Kinerja merupakan salah
satu faktor yang mendukung tercapainya tujuantujuan yang ditetapkan
oleh perusahaan atau organisasi. Karyawan dituntut untuk memberikan
hasil kerja yang optimal untuk organisasi sesuai dengan tanggung jawab
tugas yang telah diberikan oleh perusahaan. Kinerja berhubungan dengan
produktifitas kerja, kata produktif yang artinya segala kegiatan yang
menimbulkan kegunaan (utility).Jika seseorang bekerja, ada hasilnya,
maka dikatakan ia produktif, tidak menambah nilai guna bagi
masyarakat.
Menurut Meunurut Aziz, (2013:202) Buchari Alma mengatakan
Islam mengajarkan umatnya untuk mengisi hidupnya dengan bekerja dan
31
tidak membiarkan waktunya terbuang per cuma Allah hanya akan
melihat dan mempertiumbangkan hasil kerja manusia, karena itu bekerja
secara produktif merupakan amanat ajaran Islam, Allah berfirman dalam
Q.S. At-Taubah, ayat 105 yang berbunyi:
عمهكم ورسىنهۥ وٱنمؤمىىن وس هم انغيب وانشههبد فيىبئكم وقم ٱعمهىا فسيري ٱلله ع ون إن ترد
بمب كىتم تعمهىن
Artinya: “dan katakanlah: “ bekerjalah kamu, maka Allah dan
Rasulnya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaan itu, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang
gaib dan yang nyata, lalu diberikan-nya kepada kamu apa yang kamu
kerjakan.
Dalam penjelasan kinerja bahwa dalam suatu hasil kerja yang
dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu
organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab selama
periode tertentu, dengan ukuran tertentu yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman dan kesungguhan atau kinerja merupakan hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab dan
mempunyai keterkaitan antara usaha, kemampuan dan persepsi tugas.
b. Indikator pengukuran kinerja
Menurut Gomes dalam kutipannya Mekta (2017) mengatakan
Kinerja bisa dapat dilihat dengan indikator kinerja. Berikut ini
merupakan indikator yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu:
1) Quantity of work, yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu
periode waktu yang ditemukan.
32
2) Quality of work, yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat
– syarat kesesuaian dan kesiapannya.
3) Job knowledge, yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan
keterampilannya.
4) Creativeness, yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan
tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang
timbul.
5) Coorperation, yaitu kesadaran untuk berkerjasama dengan orang lain
atau sesama anggota organisasi.
6) Dependability, yaitu kesadaran untuk dipercaya dalam hal kehadiran
dan penyelesaian kerja.
7) Initiative, yaitu semangat berinisiatif dalam melaksanakan tugas–
tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya.
8) Personal qualities, yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan
dan integritas pribadi.
c. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Untuk mengetahui masalah yang akan dibahas, perlu adanya
kerangka pemikiran yang merupakan landasan dalam meneliti masalah
yang bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan juga menguji
kebenaran suatu penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
33
Kerangka Pikir Konseptual Penelitian
Gambar 2.1
Kerangka pemikiran
Dari kerangka berfikir diatas maka dapat ditinjau hipotesis sebagai
berikut:
Munurut Permatasari (2018) mengatakan bahwa Etika Kerja Islam
berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pada karyawan, jadi
karyawan yang melakukan pekerjaan tersebut akan merasa bahwa
pekerjaan yang dilakukan berguna dan bermanfaat sehingga memotivasi
mereka untuk bekerja lebih tinggi lagi untuk mencapai hasil yang
maksimal.
Menurut Zulkarnaen (2017) dalam penelitiannya bahwa etika kerja
Islam berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pada karyawan.
Setidaknya dengan etika kerja Islam akan mendorong atau memotivasi
seseorang untuk bekerja dengan lebih baik.
H3
Komitmen
karyawan
Kinerja
Karyawan
Etika Kerja Islam
Motivasi
kerja
H2
H5
H4
H1
34
Menurut Nirwana (2014) dalam penelitiannya mengatakan bahwa
etika kerja Islam berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi kerja
intrinsik, hal ini karena etika kerja Islam mempunyai pengaruh dalam
menjalankan pekerjaan yang bisa memberiakan motivasi kerja akan lebih
baik, semakin baik etika kerja yang dilakukan maka akan memotivasi
pekerja sehingga akan meningkatkan kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil dari penelitian diatas maka diajukan hipotesis
sebagai berikut:
HI : Semakin baik Etika Kerja Islam maka akan semakin besar Motivasi
Kerja
Menurut Alwiyah (2016) menyatakan dalam penelitiannya bahwa
etika kerja Islam berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi.
Hal ini karena sikap yang dilakukan dengan baik pada karyawan seperti
dalam penggunaan diprinsip-prinsip etika kerja Islam sehingga akan
meningkatkan komitmen pada karyawan dalam melakukan pekerjaan.
Menurut Sirajuddin (2016) mengatakan dalam penelitiannya bahwa
etika kerja Islam berpengaruh signifikan terhada kinerja karyawan, hal
ini Artinya hubungan antara etika kerja Islam dengan komitmen
organisasi sangat baik diterapkan karyawan dengn demikian semakin
baik etika kerja Islam yang di jalankan di dalam suatu organisasi akan
meningkatkan kinerja karyawan didalam organisasi tersebut.
Menurut Adap dan Rokhman (2015) mengatakan dalam
penelitiaanya bahwa etika kerja Islam berpengaruh secara positif dan
35
signifikan terhadap komitmen organisasi. Artinya semakin baik
penggunakaan etika kerja Islam disuatu organisasi maka menimbulkan
rasa komitmen karyawan untuk bekerja dengan lebih baik sehingga akan
meingkatkan kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil dari penelitian diatas maka diajukan hipotesis
sebagai berikut:
H2 : Semakin baik Etika Kerja Islam maka akan meningkatkan
Komitmen Karyawan
Menurut Fadhil dan Mayowan (2018) mengatakan bahwasannya
motivasi kerja berpengaruh secara posititif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Karena motivasi kerja yang dimiliki oleh seseorang itu
tinggi akan mendorong kinerja karyawan yang ditunjukkan dari kualitas,
kuantitas dan efektifitas kerjanya sehingga mencapai produktitas yang
tinggi.
Menurut Suanti dan Ningdyah (2016) mengatakan dalam
penelitiannya bahwa Komitmen organisasi juga terbukti memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Semakin
tinggi komitmen organisasi pada karyawan yang dimilinya maka akan
meningkatkan kinerja karyawan dalam perusahaan dimana dia bekerja.
Hal ini karena adanya timbul kesetian pada karyawan ditemapat kerja.
Munurut Setiawan (2015) menyatakan bahwa motivasi kerja
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini
disebabkan karena motivasi kerja sesuatu yang menimbulkan semangat
36
atau dorongan kerja. Dengan demikian motivasi sangat diperlukan untuk
karyawan dari faktor-faktor yang diberikan
Berdasarkan hasil dari penelitian diatas maka diajukan hipotesis
sebagai berikut:
H3 : Semakin tinggi Motivasi Kerja maka akan meningkatkan Kinerja
Karyawan
Menurut Trigunajasa dkk (2017) dalam penelitiannya menyatakan
Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan, Hal ini ditunjukkan dengan adanya sikap karyawan yang
berkomitmen tinggi akan memiliki rasa tanggung jawab pada pekerjaan
dan semangat kerja yang maksimal untuk mengerjakan pekerjaanya yang
diberikan terhadap perusaan sehingga akan meningkatkan kinerja
karyawan.
Dalam penelitiannya Jufnidar dan Ma’arif (2018) menyatakan
dalam peneletiannya bahwa komitmen organisasi terhadap kinerja
karyawan berpengaruh signifikan. Hal ini karena komitmen tersebut
dapat diwujdkan dengan menjalankan hak dan kewajiban mereka sesuai
dengan tugas dan fungsinya masing-masing sebagai karyawan dalam
organisasi, karena mencapai hasil kerjanya
Berdasarkan hasil dari penelitian diatas maka diajukan hipotesis
sebagai berikut:
H4 : Semakin tinggi Komimet Karyawan maka akan semakin baik
Kinerja Karyawan
37
Penelitian ini dilakukan oleh Rachman (2018) dalam
penelitiannya tersebut mengatakan bahwa etika kerja Islam terhadap
kinerja karyawan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini
menunjukan bahwa etika kerja Islam yang ada pada perusahaan dapat
meningkatkan kinerja karyawan. Pada dasarnya kesadaran dan
implementasi karyawan terhadap etika kerja berdasarkan prinsip prinsip
Islam akan merangsang dan meningkatkan kinerja karyawan tersebut.
Hal penting tentang etika kerja yang harus diperhatikan yang utama
adalah adanya keterikatan individu terhadap diri dan kerja yang menjadi
tanggung jawabnya.
Menurut Harmoko dan Sunaryo (2016) menyatakan bahwa etika
kerja Islam berpengaruh positif terhadap kinerja karywan. Dalam
menjalankan sebuah pekerjaan dengan didasari niat bekerja, jujur dan
adil sebagai indikator etika kerja Islam yang memotivasi karyawan dalam
melakukan pekerjaannya.
Menurut Dewi dkk (2015) mengatakan dalam penelitiannya bahwa
etika kerja Islam berpengaruh signifiakan terhadap kinerja karyawan hal
ini menujukan bahwa semakin baik etika kerja Islam yang dilakukan
karyawan maka kinerja karyawan juga semakin baik.
Berdasarkan hasil dari penelitian diatas maka diajukan hipotesis
sebagai berikut:
H5 : Semakin baik Etika Kerja Islam maka akan meningkatkan Kinerja
Karyawan
38
Menurut Nirwana (2014) pengaruh etika kerja Islam terhadap
kepuasan kerja melalui motivasi kerja sebagai variabel Intervening
menyatakan etika kerja Islam berpengruh signifikan terhadap kepuasan
kerja melalui motivasi kerja
H6 : Bagaimana pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan
melalui Motivasi Kerja dan sebagai Variabel Intervening
Menurut Fauziah (2016) pengaruh budaya organisasi kepuasan
kerja terhadap kinerja karyawan melalui koitmen organisasi sebagi
variabel Intervening ngetakan bahwa komitmen organisasi mampu
memdiasi antara kepuasan terhadap kinerja karyawan melalui komitmen
organisasi
H7: Bagaimana pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan
melalui Komitmen Karyawan sebagai Variabel Intervening
39
Tabel 2.2
Hipotesis.
Hipotesis Pernyataan
H1 Semakin baik etika kerja Islam maka akan semakin besar
motivasi kerja
H2 Semakin baik etika kerja Islam maka akan meningkatkan
komitmen kerja
H3 Semakin tinggi motivasi kerja maka akan meningkatkan kinerja
karyawan
H4 Semakin tinggi komimet kerja maka akan semakin baik kinerja
karyawan
H5 Semakin baik ktika kerja Islam maka akan meningkatkan
kinerja karyawan
H6 Bagaimana pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja
karyawan melalui motivasi kerja dan sebagai variabel
Intervening
H7 Bagaimana pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja
karyawan melalui komitmen karyawan sebagai variabel
Intervening
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
analisis kuantitatif. Kuantitatif merupakan jenis penelitian yang menghasilkan
penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan
prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).
Pendekatan memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang mempunyai
karakterstik tertentu didalam kehidupan manusia yang dinamakannya sebagai
variabel. Dalam pendekatan kuantitatif hikakat hubungan diantara variabel-
variabel dianalisis dengan menggunakan teori yang objektif (Sujarweni,
2015).
B. Lokasi Penelitian
Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian lapangan. Disini
penulis akan melakukan studi langsung ke lokasi RS PKU „Aisyiyah
Boyolali. Dengan penelitian ini diharapkan penulis akan mendapatkan data
yang akurat.
C. Populasi dan Sampel
Sujarweni (2015:80) menyatakan popuasi dan sempel adalah sebagai
berikut:
1) Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2016:148) populasi yaitu wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai
41
karakteristik dan kuantitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian
ini adalah 123 karyawan Medis (Pelayanan) Rumah Sakit PKU Aisyiyah
Boyolali
2) Sampel
Sampel bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki yang
dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian. Bila populasi
besar, penelitian yang tidak mungkin mengambil semua untuk penelitian
misal karena keterbatasnya dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sujarweni 2015:80).
Penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan metode
cara menetapkan jumlah sampel Non Probability Sampling yaitu metode
sampling yang tidak memberi kesemapatan atau peluang yang sama bagi
setiap unsur atau populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2004).
Adapun teknik untuk menentukan jumlah sampel, digunakan
rumus Slovin (Sevilla et. al., 2007: 182) adalah sebagai berikut:
n =
=
=
=
= 94,0726
= 95
42
Berdasarkan perhitungan diatas, maka sampel pada penelitian ini
sebanyak 95 Karyawan medis (pelayanan) Rumah sakit PKU Aisyiyah
Boyolali untuk mempermudah penelitian.
Dimana:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = error atau tingkat kesalahan yang diyakini
D. Sumber Data
Penelitian ini memerlukan data yang diperoleh dari sumber data.
Sedangkan sumber data dalam penelitian ini yaitu menggunakan data primer
adalah data yang diperoleh secara langsung dari lapangan. Dalam penelitian
ini penulis mendapatkan data primer dari responden melalui angket atau
kuesioner yang berkaitan etika kerja Islam, motivasi kerja dan komitmen
karyawan dan kinerja karyawan dirumah sakit PKU Aisyiyah Boyolali.
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang
mau memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Bawono,
2006: 29).
E. Teknis Pengumpulan data
Tehnik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti
untuk mengungkap informasi kualitatif dari responden sesuai lingkungan
peneliti. Untuk pengumpulan data yang diperlukan disini penulis
menggunakan cara kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
43
data yang dilakukan dengan cara memberi angket kepada responden
didasarkan pada petunjuk-petunjuk yang diberikan.
F. Skala Pengukuran
Untuk memberikan nilai pada suatu variabel maka diperlukan adanya
pengukuran dengan menggunakan angka pada suatu variabel berupa notasi
bilangan tertentu. Dalam penlitian ini, penulis menggunakan skala interval.
Menurut Bawono (2006: 31) skala interval adalah skala yang memberikan
ranking terhadap responden. Skala 1-10 dipilih dengan pertimbangan agar
memudahkan responden dalam menentukan kategori dari sangat tidak setuju
menjadi sangat setuju. Skala penilaian sampai dengan 10 biasa digunakan
oleh responden dalam menilai baik buruknya sesuatu.
Berikut adalah rentang penilaian skala interval :
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju
G. Definisi Konsep dan Operasional
1. Variabel Bebas (Independen)
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(Sujarweni 2015:75)
Adapun variabel bebas yang diangkat dala penelitian ini adalah:
a. Etika kerja Islam (X1)
Etika kerja Islam merupakan sebuah bentuk perilaku karywan
yang mengedepankan prinsip yang sesauai dengan ajaran Islam. Etika
44
kerja Islam mengandung dua dimensi, yaitu dimensi ukhrawi dan
duniawi. Dalam aspek ukhrawi, Islam menekankan pentingnya niat
dalam melakukan pekerjaan, tentu dengan tujuan untuk mendapatkan
keutamaan dari Allah, bekerja yang didasarkan pada prinsip agama
akan menunjukkan fithrah seorang muslim, dan mengangkat derajat
dan martabat seseorang sebagai hamba Allah dapat dipercaya (Sodiq,
2018).
2. Variabel terikat (Dependen)
Variabel Dependen merupakan variabel terikat yang dipengaruhi
atau akibat, karena adanya variabel bebas (Sujarweni 2015:75).
Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah:
Kinerja karyawan
Kinerja merupakan sebuah hasil capaian dari hasil kerja
dengan hasil yang maksimal, Menurut Sodiq (2018) Kinerja
merupakan salah satu faktor yang mendukung tercapainya tujuan-
tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi. Karyawan
dituntut untuk memberikan hasil kerja yang optimal untuk organisasi
sesuai dengan tanggung jawab tugas yang telah diberikan oleh
perusahaan.
3. Variabel Intervening
a. Motivasi Kerja (Z1)
Motivasi kerja merupakan keadaan dalam pribadi seseorang
yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan
45
tertentu guna mencapai tujuan. Hal tersebut diartikan bahwa
motivasi kerja yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu
perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan.
Jadi setiap kegiatan yang dilakukan seseorang didorong oleh
kekuatan dari dalam diri seseorang tersebut dan kekuatan pendorong
inilah yang disebut motivasi kerja (Fadhil dan Mayowan, 2018).
b. Komitem karyawan (Z2)
Komitmen organisasi merupakan salah satu aspek yang
mempengaruhi perilaku karyawan dalam berorganisasi. Komitmen
yang dimiliki karyawan terhadap organsiasi dapat dikatakan sebagai
komitmen organisasi. Karyawan yang memiliki komitmen organisasi
akan berusaha melibatkan diri dalam kegiatan guna memajukan
perusahaan(Mekta 2017).
H. Instrumen Penelitian
Istrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya untuk memudahkan proses mengumpulkan data
agar kegiatan tersebut menjadi sstematais dan dipermudah (Sujarweni
2015:97). Dalam hal ini peneliti menggunakan angket yang ditentukan
dengan kerangka sebagai berikut:
46
Tabel 3.1
Kerangka Indikator Variabel Dependen dan Variabel Independen
Variabel Definisi Indikator
Etika Kerja
Islam (X1)
Etika kerja Islam
mengandung dua dimensi,
yaitu dimensi ukhrawi dan
duniawi. Dalam aspek
ukhrawi, Islam
menekankan pentingnya
niat dalam melakukan
pekerjaan, tentu dengan
tujuan untuk mendapatkan
keutamaan dari Allah.
Sedangkan dalam aspek
duniawi bekerja yang
didasarkan pada prinsip
agama akan menunjukkan
fithrah seorang muslim,
dan mengangkat derajat
dan martabat seseorang
sebagai hamba Allah dapat
dipercaya (Sodiq, 2018).
1) Niat mencari ridho Allah
2) Amanah mejalankan tugas
3) Disiplin
4) Kerjasama
Motivasi
Kerja (Z1)
Motivasi kerja merupakan
keadaan dalam pribadi
seseorang yang
mendorong keinginan atau
penggerak yang berasal
dari sendiri untuk
melakukan kegiatan
tertentu guna mencapai
tujuan. Hal tersebut
diartikan bahwa motivasi
kerja yang ada pada
seseorang akan
mewujudkan suatu
perilaku yang diarahkan
pada tujuan mencapai
sasaran kepuasan. Jadi
setiap kegiatan yang
dilakukan seseorang
didorong oleh kekuatan
dari dalam diri seseorang
tersebut dan kekuatan
1) Rasa Minat bekerja
2) Keuletan (giat bekerja)
3) Harapan untuk meraih
kemajuan
4) Pencapaian prestasi
47
pendorong inilah yang
disebut motivasi kerja
(Fadhil dan Mayowan,
2018).
Komitmen
Karyawan
(Z2)
Komitmen organisasi
merupakan suatu kekuatan
yang ada dalam diri
untuk mengidentifikasikan
keterlibatan dirinya
terhadap suatu perusahaan.
Komitmen organisasi
merupakan aspek yang
mempengaruhi perilaku
karyawan dalam bekerja.
Karyawan yang memiliki
komitmen organisasi akan
berusaha melibatkan diri
dalam kegiatan guna
memajukan
perusahaan(Mekta 2017).
1) Seriusan melakukan
pekerjaan
2) Merasa senang dengan
tempat kerja
3) Tanggung jawab dengan
pekerjaan
4) Setia dengan pekerjaan
diperusahaan
Kinerja
Karyawan(Y
)
Kinerja karyawan
merupakan sebuah hasil
capaian dari seseorang
kerja atau kelompok alam
sebuah perusahaan sesuai
dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-
masing pekerja dengan
baik. Menurut Sodiq
(2018) Kinerja merupakan
salah satu faktor yang
mendukung tercapainya
tujuan-tujuan yang
ditetapkan oleh perusahaan
atau organisasi. Karyawan
dituntut untuk memberikan
hasil kerja yang optimal
untuk organisasi sesuai
dengan tanggung jawab
tugas yang telah diberikan
oleh perusahaan
1) Memiliki inisiatif
2) Pelayanan baik dan ramah
3) Kualitas kerja yang baik
4) Menguasai pekerjaan
48
I. Uji Istrumen Penelitian
Analisis data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif ini
menggunakan uji instrumen sebagai berikut:
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Sebuah data yang didapat dari kuesioner, sebaiknya diuji
validitas. Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah
pertanyaan pada kuesioner tersebut benar atau tidak. Perhitungan
ini dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS
(Statistical Package For Social Science) (Bawono, 2006: 68).
Untuk menentukan nomor-nomor item valid dan tidak
valid dengan melihat tabel product moment apabila thitung>
ttabel(pada taraf signifikasi α) = 0,05, maka item kuesioner
tersebut dapat dikatakan valid. Uji validitas bisa juga dengan
melihat tabel korelasi. Kriterianya bila nilai korelasi antara score
butir pertanyaan dengan total score-nya berbintang 2 maka dapat
dikatakan item kuesioner tersebut valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui
perolehan data sebagai hasil dari jawaban (kuesioner) yang kita
bagikan. Menurut Sutrisno Hadi dalam Bawono (2006: 64) analisis
ini dipakai untuk mengetahui sejauh mana pengukuran data yang
dapat memberikan hasil relatif konsisten atau tidak berbeda jika
49
diukur ulang dengan subjek yang sama, sehingga dapat diketahui
konsistensi keterandalan uji statistik cronbach alpha suatu variabel
dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6.
3. Uji Statistik
Uji statistik digunakan untuk melihat tingkat atau kekuatan
dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data yang
dianalisa. Nilai ketepatan dan kekuatan dapat diukur dengan
goodness of fitnya (Bawono, 2006: 88). Uji statistik dapat dilihat
dari:
a. Uji t (uji secara individu
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi
variabel independen mempengraruhi variabel dependen secara
individu-individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan
secara parsial atau individu, dengan menggunakan uji t statistik
untuk masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan
tertentu.
b. Uji F (uji secara serempak)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel
dependen. Apabila nilai sig lebih kecil dari 0.05 berarti variabel
independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen.
50
c. Uji Koefisien Determinasi ( )
Uji ini memiliki fungsi untuk menjelaskan sejauh mana
kemampuan variaebel independen mempengaruhi variabel
dependen serta seberapa kuat hubungan antara kedua variabel
tersebut (Bawono, 2006: 89).
4. Uji Asumsi Klasik
Merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam proses
analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik
diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai dengan
kaidah BLUE (best linier unbiased estimator), yang menghasilkan
model regresi yang tidak biasa, dan handal sebagai penaksir.
Pelanggaran terhadap asumsi klasik berarti model regresi yang
diperoleh tidak banyak manfaat dan kurang valid (Bawono, 2006:
75). Uji asumsi klasik terdiri dari uji antara lain:
a. Uji Multikolinieritas
Situasi dimana terdapat korelasi variabel-variabel bebas
diantara satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini dapat disebut
variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel yang bersifat
orthogonal adalah variabel bebas yang variabel korelasi antar
sesamanya sama dengan nol. Masalah multikolinieritas biasanya
muncul pada data time series, yang apabila masalah
multikolinieritas ini serius dapat mengakibatkan berubahnya
tanda dari parameter estimasi. Untuk mendeteksi ada atau
51
tidaknya multikolinieritas didalam model regresi adalah dengan
melihat nilai toleransi dan lawannya, variance inflation factor
(VIF) dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel
terkait. Jika nilai VIF > 5 maka ada gejala multikolinieritas, dan
sebaliknya jika nilai VIF < 5 maka tidak ada multikolinieritas
(Bawono, 2006: 115).
b. Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang
baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dengan melihat grafik plot antara nilai
prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan
residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y
adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y
prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di studentized.
Uji Heteroskedastisitas dapat juga dilakukan dengan
metode white test. Uji ini dilakukan dengan meregresi residual
52
kuadrat ( ) dengan variabel bebas dan perkalian bebas.
Apabila hitung < tabel, maka hipotesis adamya
heteroskedasitas dalam model ditolak (Bawono, 2006: 135).
c. Uji Normalitas
Bertujuan untuk menguji apakah model regresi, data
variabel dependen dan independen yang kita pakai apakah
berdistribusi normal atau tidak. Seperti diketahui bahwa uji t dan
uji F mengasumsikan bahwa nilai rasidual mengikuti distribusi
normal. Ada beberapa cara salah satunya dengan anaslisis grafik.
Dasar pengambilan keputusan:
1) Jika data menyebar dosekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan
pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti
arah diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas (Bawono, 2006: 179).
d. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali, (2005:95) uji non-autokorelitas yaitu untuk
menguji apakah dalam sebuah model regresi linier berganda ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,
53
maka terjadi autokorelasi. Model regresi yang baik adalah bebas
dari autokorelasi. (Asnawi & Masyhuri, 2009:177-178)
Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, dalam
Asnawi & Masyhuri, (2009:178) melalui metode tabel Durbin-
Watson yang dapat dilakukan melalui program SPSS, dimana
secara umum dapat diambil patokan yaitu :
1) Jika angka D-W dibawah -2, berarti autokorelasi positif.
2) Jika angka D-W diatas +2, berarti autokorelasi negatif.
Jika angka D-W di antara -2, sampai dengan +2, berarti tidak
ada autokorelasi.
e. Uji Linearitas
Pengujian linearitas dilakukan untuk mengetahui model
yang dibuktikan merupakan model linear atau tidak. Uji
linearitas dilakukan dengan menggunakan curve estimate, yaitu
gambaran hubungan linier antara variabel X dengan variabel Y.
Jika signifikansi < 0,05, maka variabel X tersebut memiliki
hubungan linear dengan Y. (Asnawi & Masyhuri, 2009:179).
5. Analisis Jalur (Path Analysis)
Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur
yang dikembangkan oleh sobel (1982) dan dikenal dengan uji sobel
(Sobel Test). Uji sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan
pengaruh pengaruh tidak langsung X ke Y lewat M. Pengaruh tidak
54
langsung X ke Y lewat M dihitung dengan cara mengalikan jalur X ─
M (a) dengan jalur M─Y (b) atau jalur ab.
Jadi koefisien ab = ( c’ – c), dimana c adalah pengaruh X
terhadap Y tanpa mengontrol M, sedangkan c’ adalah koefisien
pengaruh X terhadap Y setelah mengontrol M. Standar error koefisien
a dan b ditulis dengan Sa dan Sb dan besarnya standar error tidak
langsung adalah Sab yang dihitung dengan rumus :
Sab= b2sa
2+a
2sb
2+sa
2sb
2.......
ket:
Sa = standar error koefisien a
Sb = standar error koefisien b
b = koefisien variabel mediasi
a = koefisien variabel bebas
Untuk menguji signifikan pengaruh tidak langsung, maka kita
perlu menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus :
Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika nilai t
hitung > nilai t tabel maka disimpulkan terjadi pengaruh
mediasi(Ghozali, 2013:248-255).
55
6. Alat Analisis
Dalam penelitian ini, menggunakan data kuantitatif, yaitu data
yang berbentuk angka kemudian diproses dan diolah menggunakan
SPSS (Statistical Packager For Social Science) versi 21
56
BAB IV
ANALISIS PENELITIAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Sejarah RS PKU Boyolali
Rumah Sakit Umum Pembina Kesejahteraan Ummat (RSU PKU)
merupakan rumah sakit yang didirikan oleh Muhammadiyah. Rumah
sakit tersebut kini usiannya sudah lebih dari 90 tahun. Ribuan cabang
rumah sakit sudah dimiliki RSU PKU di seluruh pelosok Indonesia.
Sejarah Rumah Sakit PKU Muhamadiyah ini dipelopori oleh Tokoh
Islam K. H. Ahmad Dahlan sebagai pendiri Organisasi Muhamaduyah,
sebagai organisasi yang dibentuk oleh kau terpelajar, perkumpulan
Muhamadiyah juga aktif dibidang soosial dan kemanusiaan, salah
satunya adalah Rumah Sakit PKU Aisiyah di Boyolali.
Inisiatif pedirian Rumah Sakit tersebut pada mulahnya, tahun
1990, di Kab. Boyolali belum ada satu pun amal usaha di bidang
kesehatan yang didirikan / di kelola oleh umat Islam, yang ada pada
waktu itu adalah amal usaha kesehatan non muslim. Dari situlah
sebagaian besar umat Islam ibu-ibu PDA berusaha untuk dapat
memperbaiki gedung tersebut dengan mencari sumbangan baik dari
Boyolali,Solo, Yogyakarta, Semarang Ssampai darah-daerah, serta
mengajukan bantuan ke PKU Muhamaddiyah Surakarta. Pada tanggal 1
Maret 1992 diresmikan gedung Rumah Sakit oleh oleh Bapak Sekwilda
Boyolali mewakili Bapak Bupati Boyolali.
57
2. Visi dan Misi
Visi ; Terwujudnya Rumah Sakit Aisyiyah yang Islami, profesional, dan
terjakau
Misi ; Menyelenggarakan pelayanan kesehatan berdasarkan prinsip
Islami dengan landasan akademik serta tetep memperhitungkan
kesanggupan pasien
3. Struktur Organisasi
Gambar 4.1
Strutur Organisasi
4. Identitas Responden
a. Penentuan responden berdasarkan jenis kelamin
Responden yang terpilih dikelompokan berdasarkan jenis
kelamin yang dibedakan menjadi dua kelompok yaitu laki-laki dan
perempuan. Untuk mengetahui prosentasi jenis kelamin dapat dilihat
pada tabel 4.1
58
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
jenis_kelamin
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 51 53.7 53.7 53.7
Perempuan 44 46.3 46.3 100.0
Total 95 100.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang
mengisi jawaban kuisioner sebanyak 95 orang. Dengan prosentasi
Responden yang dapat dindentifikasi dengan jenis kelamin laki-laki
sebanyak 51 orang atau 51% sedangkan responden yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak 44 orang dengan prosentasi 44%
b. Penentuan responden berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Usia Responden
P
e
n
e
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang
mengisi jawaban kuisioner sebanyak 95 orang. Dengan prosentase
Responden yang dapat dindentifikasi dengan usia <25 tahun sebanyak
Umur
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid <25 14 14.7 14.7 14.7
26-38 58 61.1 61.1 75.8
39-51 21 22.1 22.1 97.9
>50 2 2.1 2.1 100.0
Total 95 100.0 100.0
59
14 responden atau 15%. Usia 26-38 tahun sebanyak 58responden
denga prosentas 61%. Usia 39-51 tahun sebanyak 22 responden
dengan prosntase 22%. Usia >50 tahun sebanyak 2 responden dengan
prosentas 2%.
c. Penentuan responden berdasarkan pendidikan
Tabel 4.3
Pendidikan Responden
Pendidikan
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid SMA 20 21.1 21.1 21.1
D3 55 57.9 57.9 78.9
S1 19 20.0 20.0 98.9
S2 1 1.1 1.1 100.0
Total 95 100.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang
mengisi jawaban kuisioner sebanyak 95 orang. Dengan prosentase
responden yang dapat diindetifikasi pendidikan SMA sebanyak 20
responden dengan prosentase 21 %. Pendidikan D3 sebanyak 55
responden dengan prosntase 58 %. Pendidikan S1 sebanyak 19
responden dengan prosentase 20 %. Pendidikan S2 sebanyak 1
responden dengan prosentase 1 %.
60
5. Analisis Data
a. Uji Intrumen
1. Uji Validitas
Hasil uji validias yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.4
Uji Valididas
Variabel Pertanyaan R hitung keterangan
Etika Kerja
Islam (X)
Pertanyaan 1 0.810** valid
Pertanyaan 2 0.831** valid
Pertanyaan 3 0.893** valid
Pertanyaan 4 0.667** valid
Motivasi kerja
(Z1)
Pertanyaan 1 0.704** valid
Pertanyaan 2 0.814** valid
Pertanyaan 3 0.806** valid
Pertanyaan 4 0.701** valid
Komitmen
Karyawan(Z2)
Pertanyaan 1 0.719** valid
Pertanyaan 2 0.715** valid
Pertanyaan 3 0.760** valid
Pertanyaan 4 0.785** valid
Kinerja
Karyanwan(Y)
Pertanyaan 1 0.860** valid
Pertanyaan 2 0.919** valid
Pertanyaan 3 0.936** valid
Pertanyaan 4 0.929** valid
Dari keterangan table Tabel 4.4 dapat diktahui dengan
mengetahui nilai r hitung dengan masing-masing pertanyaan dari
kempat variabel dapat diakatan bahwa seluruh pertanyaan yang
mendukung penelitian ini adalah valid, shingga tidak ada item
pertanyaan yang dihapus dan semua item digunakan pada
keseluruhan model pengujian (Ghozali, 2013: 53).
61
2. Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas yang dihasilkan pada peneiltian ini adalah
sebagai berkut:
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Crombach‟s Alpha Keterangan
Etika Kerja Islam 0.824 Reliabel
Motivasi Kerja 0.806 Reliabel
Komitmen Karyawan 0.854 Reliabel
Kinerja Karyawan 0.932 Reliabel
Pada keterangan tabel... dapat diketahui bahwa masing-masing
variabel mempunyai nilai crombach alpha > 0,6. Dengan dmikian
variabl etika kerja Islam,motivasi kerja, komitmen karyawan dan
kinerja karyawan dapat dikatan memliki reliabel(Bawono, 2006:64)
b. Uji Statistik
1. Uji t (Uji Parsial)
Uji t merupakan uji untuk melihat tingkat siginfikansi
varisbel independen mempengaruhi variabel dependen secara
individu atau sendiri-sendiri. Berikut tabel yang menjelaskan hasil
uji t(T test):
62
Tabel 4.6
Hasil Uji Ttest (X ke Z1)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 16.394 2.815 5.823 .000
etika kerja
Islam .530 .086 .540 6.180 .000
a. Dependent Variable: motivasi kerja
Berdasar kan tabel 4.6 diatas, dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi variabel etika kerja Islam (X) dengan nilai
coefficiennts sebesar 0,540 dan nilai signifikansi sebesar 0,000
kurang dari 0,05 artinya terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap motivasi kerja (Z1).
Tabel 4.7
Hasil Uji Ttest (X ke Z2)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 24.103 2.871 8.395 .000
etika kerja
Islam .318 .087 .353 3.640 .000
a. Dependent Variable: komitmen karyawan
63
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi variabel etika kerja Islam (X) dengan nilai
coefficiennts sebesar 0,353 dan nilai signifikansi sebesar 0,000
kurang dari 0,05 artinya terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap komitmen karyawan (Z2).
Tabel 4.8
Hasil Uji Ttest ( Parsial)
Berdasar kan tabel 4.8 diatas, dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi variabel etika kerja Islam (X) dengan nilai coefficients
sebesar 0,249 dan nilai signifikansi sebesar 0,007 kurang dari 0,05
artinya terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
karyawan (Y). Sedangkan Variabel motivasi kerja (Z1)
mempunyai nilai coeffients sebesar 0.249 dan nilai signifikansi
0,000 artinya terdapat pengaruh terhadap kinerja karyawan. Dan
untuk variabel komitmen karyawan (Z2) memiliki nilai coefficients
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.404 3.693 .651 .517
etika kerja Islam .277 .100 .249 2.765 .007
motivasi kerja .502 .125 .443 4.015 .000
komitmen
karyawan .142 .123 .115 1.160 .249
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
64
sebesar 0,115 dan nilai signifikansi sebesar 0,249 artinya tidak
terdapat pengaruh terhadap kinerj karyawan.
2. Uji F (Uji Simultan)
Uji F dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh variabel
independen atau bebas secara bersama-sama dapat mengetahui
variabel dependen atau terikat (Bawono, 2006:91) berikut tabe
hasil uji F
Tabel 4.9
Hasil Uji Ftest
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 1048.566 3 349.522 27.580 .000b
Residual 1153.224 91 12.673
Total 2201.789 94
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
b. Predictors: (Constant), komitmet karyawan, etika kerja Islam, motivasi
kerja
Berdasarkan tabel 4.9 diatas, dapat diketahui secara simultan
dari tabel ANOVA terdapat nilai Fhitung sebesar 27.580 dengan
nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa secara simultan variabel independen mampu
mempengaruhi variabel denpenden, dan menunjukan bahwa
persamaan regresi yang berbentuk sudah baik.
65
3. Koefesien Dterminasi
Koefesien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana
tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen (Bawono, 2006: 92). Hasil uji koefesien determinasi
(R2) penelitian nini dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji R2
Berdasarkan tabel 4.10 diatas, dijelaskan adanya koefesiensi
(R) sebesar 0,690 artinya bahwa terdapat hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen (karena mendekati angka 1).
Sedangkan (R2) sebesar 0,476 artinya bahwa variabel independen
memliki pengaruh tehedap dependen sebesar 47,6% sedangkan
sisanya sebesar 52,4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model
persamaan penelitian
c. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah situasi dimaana terdapat kolerasi
varibel-variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya (Bawono,
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .690a .476 .459 3.560
a. Predictors: (Constant), komitmen karyawan, etika kerja Islam,
motivasi kerja
b. Dependent Variable: kinerja karyawan
66
2006: 115). Dalam penelitian ini, teknik uji multi kolinieritas yang
digunakan adalah metode VIF( varian inflacition faktor) dan nilai
Tolerance. Kedua VIF dan Tolerance ini, nilainya berlawanan,
kalau Tolerancenya besar maka VIF nya kecil dan begitupun
sebaliknya. Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari 5 (lima), jika
lebih maka bisa dikatakan ada gejala Multicolinierity, dan
sebaliknya jika nilai VIF lebih kecil dari 5 maka tidak ada gejala
Multicolinierity. Demikian juga dengan nilai Tolerance nya berarti
sebaliknya.
Tabel 4.11
Hasil Ui Multikolinieritas Metode VIF
Coefficientsa
Model
Unstandardize
d Coefficients
Standard
ized
Coefficie
nts
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toler
ance VIF
1 (Constant) 2.404 3.693 .651 .517
etika kerja
Islam .277 .100 .249 2.765 .007 .709 1.411
motivasi
kerja .502 .125 .443 4.015 .000 .473 2.112
komitmen
karyawan .142 .123 .115 1.160 .249 .585 1.711
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat dalam kolom
Collinearity Statistics,dapat di ketahui melalui VIF menunjukan
lebih kecil dari 5. Dengan demikan maka bisa dikatakan bahwa
67
semua variabel lolos dan tidak terjadi multikolinieritas pada
persamaan regresi.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas merupakan pengujian apakah dalam
model regresi terjadi ketidak samaan nlai varian residual dengan
varian setiap variabel independen (Bawono, 2006:136). Berikut
hasil dari uji heteroskedastisitas dapat dilihat dala tabel 4.12
Tabel 4.12
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 9.489E-
16 3.693 .000 1.000
etika kerja
Islam .000 .100 .000 .000 1.000
motivasi kerja .000 .125 .000 .000 1.000
komitmen
karyawan .000 .123 .000 .000 1.000
a. Dependent Variable: ABSRESID
Berdasarkan hasil analisis output diatas dapat diketahui nilai
signifikansi untuk variabel Etika Kerja Islam (X1) adalah 1,0.
sedangkan variabel Motivasi Kerja (Z1) adalah 1,0. Dan Variabel
Komitmen Karyawan (Z2) adalah 1,0. Karena nilai signifikansi
ketiga variabel diatas > 0,05 maka sesuai dengan dasar
pengambilan keputusan uji glejser,dapat disimpulkan bahwa tidak
68
terjadi gejala, maka bisa dikatan heteroskedastisitas dan terjadi
homoskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji Normalitas merupakan uji untuk mengetahui data variabel
berdistribusi normal atau tidak, karena dalam sebuah penelitian
bisa dikatakan baik datanya itu berdistribusi
normal(Bawono2006:147). Berikut hasil uji normalitas dalam
tabel:
Tabel 4.13
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized
Residual
N 95
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation .98391316
Most Extreme
Differences
Absolute .071
Positive .071
Negative -.045
Test Statistic .071
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan table 4.13 diatas dapat terlihat melalui nilai
probabilitas signifikansi lebih dari 0.05. Karena signifikansi =
0,200 > α = 0,05, maka residual berdistribusi normal. Dengan
demikian dapat disimpulkan asumsi normalitas terpenuhi yang
menunjukkan bahwa data residual berdistribusi normal.
69
d. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali, (2005:95) uji non-autokorelitas yaitu untuk
menguji apakah dalam sebuah model regresi linier berganda ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,
maka terjadi autokorelasi. Model regresi yang baik adalah bebas
dari autokorelasi. (Asnawi & Masyhuri, 2009:177-178)
Tabel 4.14
Hasil uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .691a .478 .461 3.733 1.764
a. Predictors: (Constant), Komitmen Karyawan, Etika kerj Islam, Motivasi Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Berdasarkan Tabel 4.14 dalam mendeteksi ada tidaknya
Ditemukan nilai Durbin-Watson sebesara 1.764 kurang dari dari 2
yang bernilai positif sehingga hasil analisis diatas terjadi
autokolerasi.
e. Uji Linearitas
Pengujian linearitas dilakukan untuk mengetahui model yang
dibuktikan merupakan model linear atau tidak. Uji linearitas
dilakukan dengan menggunakan curve estimate, yaitu gambaran
hubungan linier antara variabel X dengan variabel Y. Jika
signifikansi < 0,05, maka variabel X tersebut memiliki hubungan
linear dengan Y. (Asnawi & Masyhuri, 2009:179)
70
Gambar 4.1
Scetterplot
Berdasarkan gambar diatas 4.1 bahwa tidak berpola maka linertas
terpenuhi
d. Analisis Jalur (Path Analysis)
a. Regresi berganda antara Variabel Etika Kerja Islam terhadap
Motivasi Kerja
Berdasarkan perhitungan regresi antara etika kerja Islam
terhadap motivasi kerja dibantu dengan program SPSS dalam prosesa
perhitungannya dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
71
Tabel 4.15
Regresi berganda 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 16.394 2.815 5.823 .000
etika kerja
Islam .530 .086 .540 6.180 .000
a. Dependent Variable: motivasi kerja
Dari hasil diatas memberikan pengertian bahwa b1 (nilai
koefficients X) nilai Unstandardized sebesar 0,530, nilai Std Eror
sebesar 0,86, nilai Standardized sebesar0,540, bernilai positif,
mempunyai arti bahwa jika Etika Kerja Islam semakin baik maka akan
meningkatkan Motivasi Kerja.
b. Regresi berganda antara Variabel Etika Kerja Islam terhadap
Komitmen Karyawan
Berdasarkan perhitungan regresi berganda antara etika kerja
Islam terhadap motivasi kerja dibantu dengan program SPSS dalam
prosesa perhitungannya dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
72
Tabel 4.16
Regresi berganda 2
Dari hasil diatas memberikan pengertian bahwa b2 (nilai
koefficients X nilai Unstandardized sebesar 0,318, nilai Std Eror
sebesar 0,87, nilai Standardized sebesar0,353, bernilai positif,
mempunyai arti bahwa jika Etika Kerja Islam semakin baik maka akan
meningkatkan Komitmen Karwayan.
c. Regresi berganda antara Variabel Etika Kerja Islam, Motivasi
kerja, Komitmen karyawan terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan perhitungan regresi antara etika kerja Islam
terhadap motivasi kerja dibantu dengan program SPSS dalam prosesa
perhitungannya dapat diperoleh hasil sebagai berikut
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 24.103 2.871 8.395 .000
etika kerja
Islam .318 .087 .353 3.640 .000
a. Dependent Variable: komitmen karyawan
73
Tabel 4.17
Regresi Berganda 3
berdasar dari hasil diatas memberikan pengertian bahwa
Standar eror koefisien etika kerja Islam (X1) sebesar 0.100 sedangkan
motivasi kerja (X2) sebesar 0,125, sedangkan untuk Komitmen
karyawan (X3) sebesar 0,123, berpegaruh positif terhadap kinerja
karywan (Y).
d. Pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan total
Analisis jalur memperhitugkan pengaruh langsung dan tidak
langsung. Berdasarkan diagram jalur dapat ditunjukkan bagaimana
pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut. Berdasarkan hasil
analisis diatas, berikut merupakan hasil kesimpulan analisis secara
menyeluruh:
1. Pengaruh langsung (direct effect)
Pengaruh langsung merupakan pengaruh dari satu variabel
independen ke variabel dependen, tanpa melalui variabel dependen
lainnya pengaruh langsung langsung dapat dilihat pada hasil uji
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.404 3.693 .651 .517
etika kerja Islam .277 .100 .249 2.765 .007
motivasi kerja .502 .125 .443 4.015 .000
komitmen
karyawan .142 .123 .115 1.160 .249
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
74
persamaan regresi 2 pada tabel diatas. Berdasarkan tabel tersebut
maka dapat diketahui pengaruh langsung masing-masing variabel
sebagai berikut:
2. Etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan (X1 ke Y)
Berdasarkan tabel 4.15 , diketahui bahwa etika kerja Islam
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan
koefisien regresi 0.249 dan nilai signifikansi 0.007 < 0.05 dengan
demikian etika kerja Islam berpengaruh signifikan secara langsung
terhadap kinerja karyawan.
3. Pengaruh tidak langsung
Pengaruh tidak langsung adalah sitasi dimana variabel
independen mempengaruhi variabel dependen melalui variabel lai atau
bisa disebut sebagai variabel Intervening.
Tabel 4.18
Pengaruh tidak langsung Etika Kerja Islam terhadap Motivasi
Kerja dan Komitmen Karyawan
No Variabel Unstandardized Std Eror Standardized Sig
1 X Z1 0,530 0,086 0,540 0,000
2 X Z2 0,318 0,087 0,353 0,000
3 X Y 0,277 0,100 0,249 0,007
4 Z1 Y 0,502 0,125 0,443 0,000
5 Z2 Y 0,142 0,123 0,115 0,249(Tdk sig)
a) Untuk mengetahui adanya pengaruh mediasi Etika Kerja Islam
terhadap Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Kerja maka
menggunakan rumus sobel test
75
Sab= b2sa
2+a
2sb
2+sa
2sb
2.......
ket:
Sa = standar error koefisien a (XZ1)
Sb = standar error koefisien b (Z1Y)
b = koefisien variabel mediasi (Z1Y)
a = koefisien variabel bebas (XZ1)
Maka dapat dilihat di tabel dan dihitung :
Sab= (0,5022.0,086
2)+(0,530
2.0,125
2)+(0,086
2.0,125
2)
Sab= (0,0018)+(0,0042)+(0,0001)
Sab= (0,0774)
Sab= 3,4379
Untuk menguji signifikan pengaruh tidak langsung, maka kita
perlu menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus :
Berdasarkan penghitungan dapat diketahi bahwa Nilai t hitung
sebesar 3,4379 > nilai t tabel = 1,66105 maka disimpulkan terjadi
pengaruh mediasi dan ada pengaruh etika Kerja Islam terhadap kinerja
karywan melalui motivasi kerja sebagai variabel Intervening.
b) Untuk mengetahui adanya pengaruh mediasi Etika Kerja Islam
terhadap Kinerja karyawan Melalui Komitmen Keryawan maka di
gunakan rumus sobel test
76
Sab= b2sa
2+a
2sb
2+sa
2sb
2.......
ket:
Sa = standar error koefisien a (XZ2)
Sb = standar error koefisien b (Z2Y)
b = koefisien variabel mediasi (Z2Y)
a = koefisien variabel bebas (XZ2)
Maka dapat dilihat di tabel dan dihitung :
Sab= (0,1422.0,087
2)+(0,318
2.0,123
2)+(0,087
2.0,123
2)
Sab= (0,0001)+(0,0015)+(0,0001)
Sab= (0,0028)
Sab= 0,0529
Untuk menguji signifikan pengaruh tidak langsung, maka kita perlu
menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus :
Berdasarkan penghitungan dapat diketahi bahwa Nilai t hitung
sebesar 1,0946 < nilai t tabel = 1,66105 maka disimpulkan tidak
terjadi pengaruh mediasi dan Tidak ada pengaruh Etika kerja Islam
terhadap Kinerja Karyawan di mediasi Komitmen Karyawan.
77
Kerangka Pikir Konseptual Penelitian
Gambar 4.1
Tabel Sobel Test
4. Pengaruh langsung dan tidak langsung
a) Pengaruh langsung etika kerja terhadap kinerja karyawan (P1)
sebesar 0.249, sedangkan pengaruh tidak langsung etika kerja Islam
terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja
= (P2 x P4) = (0,540) x (0,443) = 0,239
Total pengaruh langsung dan tidak langsung etika kerja Islam
terhadap kierja karyawan = P1 + (P2 x P4) = (0,249) + (0,239) =
0,488
Hasil diatas menunjukan bahwa pengaruh etika kerja Islam
terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja sebesar 0,488
sedangkan pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan
sebesar0,249 lebih kecil dari 0,488. Dengan dengan
P4 (0,443)
Komitmen
karyawan
Kinerja
Karyawan
Etika Kerja Islam
Motivasi
kerja
P3 (0,353)
P1(0,249
)
P5 (0,115)
P2 (0,540)
78
demikiandalamm meningkatkan kinerja kayawan bisa melalui
motivasi kerja
b) Pengaruh langsung etika kerja terhadap kinerja karyawan (P1)
sebesar 0.249, sedangkan pengaruh tidak langsung etika kerja Islam
terhadap kinerja karyawan melalui komitmen karyawan
= (P xP5) = (0,353)x (0,115) = 0,040
Total pengaruh langsung dan tidak langsung etika kerja Islam
terhadap kinerja karyawan= P1 + (P2 x P4) =(0,249) + (0,040) =
0,289. Hasil ini menunjukan bahwa pengaruh etika kerja Islam
terhadap kinerja karyawan melalui komitmen karyawan sebesar
0,289 sedangkan pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja
karyawan sebesar0,249 lebih kecil dari 0,289. Dengan dengan
demikiandalamm meningkatkan kinerja kayawan bisa melalui
komitmen karyawan
B. Pembahasan
Berdasarkan analisis regresi yang dilakukan dalam penelitian ini,
diketahui bahwa etika kerja Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap
motivasi kerja, dan variabel etika kerja kerja Islam berpengaruh positif dan
signifikan terhadap komitmen karyawan, variabel motivasi kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja kariyawan, variabel komitmen
karyawan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, variabel
etika kerja Islam berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.
79
Penjelasan mengenai pengujian hipotesis akan diuraikan sebagai
berikut:
1) Pengaruh etika kerja Islam terhadap motivasi kerja
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda diatas dapat
disimpulkan bahwa variabel etika kerja Islam berpengaruh positif dan
signifikan terhadap motivasi kerja sebesar 0,000, hal ini karena nilai
signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka dengan demikian dapat disipulkan
bahwa variabel etika kerja Islam berpengaruh signifikan terhadap motivasi
kerja dan H1 diterima.
Dari hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Nirwana (2014) dalam hasil penelitiannya mengatakan bahwa etika kerja
Islam berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja intrinsik.
Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh penelitiannya zulkanaen
(2017) yang mengatakan dalam penelitiannya bahwa etika kerja Islam
berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja.
2) Pengaruh etika kerja Islam terhadap komitmen karyawan
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda diatas dapat
disimpulkan bahwa variabel etika kerja Islam berpengaruh positif dan
signifikan terhadap komitmen karyawan sebesar 0,000, hal ini karena nilai
signifikansi lebih kecil dari 0.05 artinya dapat disipulkan bahwa etika kerja
Islam berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja dan H2 diterima.
Hasil penelitiaan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Sirajuddin (2016) mengatakan dalam penelitiannya bahwa adanya
80
hubungan langsung dan positif antara etika kerja Islam secara signifikan
terhadap komitmen organisasi. Hal ini berarti bahwa karyawan yang
memahami norma atau aturan didalam etika kerja Islam dengan baik akan
semakinmeningkatkan komimen nya dalam menjalankan pekerjaannya.
Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan penelitiannya Maulida
dkk (2018) mengatakan dalam penelitiannya tentang etika kerja Islam
terhadap komitmen organisasi bahwa ada pengaruh yang signifikan
terhadap komitmen organisasi, hal ini menggambarkan bahwa karyawan
memliki etika yang baik terhadap rekan saat kerjanya membuat kesalahan
dalam bekerja mereka tidak menyinggung sehingga akan memberikan rasa
nyaman terhadap karyawan dengan demikian maka akan meningkatkan
komitmen karywan.
3) Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda diatas dapat
disimpulkan bahwa variabel motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan sebesar 0,000, hal ini karena nilai
signifikansi lebih kecil dari 0.05 artinya dapat disipulkan bahwa motivasi
kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dan H3 diterima.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penilitiannya yang dilakukan
oleh Fadli, Mayowan (2018) yang mengatakan dalam penelitiannya bahwa
motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan hal ini dikatakan bahwa semakin tinggi nilai motivasi maka
kinerja karywan akan semakin meningkat.
81
Hali ini juga sejalan dengan penelitiannya Rahmawati (2014)
tentang pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dapa CV. Putra
Kaltim Samarinda yang mengatakan bawah motivasi kerja berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja karyawan
4) Pengaruh komitmenkaryawan terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda diatas dapat
disimpulkan bahwa variabel komitmen karyawan berpengaruh positif
namun tidak signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai Sig. sebesar
0,249, hal ini karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 artinya dapat
disipulkan bahwa komitmen karyawan tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan dan H4 tidak diterima.
Berdasarkan teori, komitmen organisasi merupakan komitmen yang
dimiliki karyawan terhadap perusahaan dimmana karyawan tersebut
bekerja. Karyawan yang memiliki komitmen yang tinggi akan berusaha
melibatkan diri untuk dapat mamjukan perusahaan ( Mekta, 2017).
Namu setelah dilakukan penelitian diketahui bahwa komitmen
karyawan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja
karyawan yang ada di Rumh Sakit PKU Aisyiyah Boyolali. Hal ini
menunjukan ada faktor-faktor lain yang lebih mempengaruhi kinerja
karyawan.
5) Pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda diatas dapat
disimpulkan bahwa variabel etika kerja Islam berpengaruh positif dan
82
signifikan terhadap komitmen karyawan sebesar 0,007, hal ini karena nilai
signifikansi lebih kecil dari 0.05 artinya dapat disipulkan bahwa etika kerja
Islam berpengaruh signifikan terhadap Kinnerja karyawa dan H5 diterima.
Berdasar penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Harmoko dan Sunaryo (2017) dalam penelitinya menyatakan bahwa
etika kerja Islam secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hal ini sejalan dengan penelitianya Salsabila (2017) tentang etika
kerja Islam terhadap kinerja pegawai dirumah sakit Islam yogyakarta, yang
mengatakan bahwa etika kerja Islam berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
6) Variabel etika kerja Islam (X) (berpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja karyawan (Y) melalui motivasi kerja (Z1)
Berdasarkan hasil analisis jalur (Path Analysis) menujukkan bahwa
nilai t hitung etika karja Islam sebesar 3,3479 > nilai t tabel =1,66105. Maka
dapat dikatakan bahwa motivasi kerja mampu memediasi antara etika kerja
Islam terhadap kinerja karyawan. Hal ini Bahwa motivasi kerja dapat
meningkatkan pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan secara
tidak langsung.
Hal ini di perkuat dengan penelitiannya Menurut Nirwana (2014)
pengaruh etika kerja Islam terhadap kepuasan kerja melalui motivasi
kerja sebagai variabel Intervening menyatakan etika kerja Islam
berpengruh signifikan terhadap kepuasan kerja melalui motivasi kerja
83
7) Variabel etika kerja Islam (X) (berpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja karyawan (Y) melalui komitmen karyawan (Z1)
Berdasarkan hasil analisis jalur (Path Analysis) menunjukkan bahwa
nilai t hitung Etika kerja Islam sebesar 1,0946 < dari nilai t tabel = 1,66105.
Maka dapat disimpulkan bahwa komitmen karyawan tidak mampu
memediasi antara etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa komitmen karyawan tidak dapat meningkatkan
pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karywan secara tidak langsung.
Hasil ini diperkuat dengan penelitiannya Menurut Yulianti (2017)
pengaruh komunikasi dan konflik terhadap kinerja karyawan melalui
komitmen organisasi sebagai variabel Intervening mengatakan komitmen
organisasi tidak mampu mempengaruhi hubungan konflik terhadap kinerja
karyawan
84
Tabel 4.19
Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis Hasil Kesimpulan
H1 Semakin baik Etika Kerja Islam maka akan semakin
besar Motivasi kerja
Diterima
H2 Semakin baik Etika Kerja Islam maka akan
meningkatkan Komitmen Karyawan
Diterima
H3 Semakin tinggi Motivasi Kerja maka akan
meningkatkan Kinerja Karyawan
Diterima
H4 Semakin tinggi Komimen Karyawan maka aka
semakin baik Kinerja Karyawan
Ditolak
H5 Semakin baik Etika Kerja Islam maka akan
meningkatkan Kinerja Karyawan
Diterima
H6 Semakin baik etika kerja Islam maka semakin besar
motivasi kerja melalui motivasi kerja
Diterima
H7 Semaking baik etika kerja islam maka akan semakin
tinggi kinerja karyawan melalui komitmen karyawan
Ditolak
85
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan penulisan
menggungakan data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner, penulis
melakukan pengujian reliabilitas untuk mengetahui konsistensi jawaban
dari waktu ke waktu dan pengujian validitas untuk menyatakan benar atau
tidaknya suatu kuesioner. Hasil dari pengujian reliabilitas dan pengujian
validitas pada data yang diperoleh pada karyawan rumah sakit PKU
Aisyiyah Boyolali menunjukkan bahwa seluruhnya dinyatakan reliabel
dan valid. Setelah itu penulis melakukan uji statistik, uji asumsi klasik.
Dengan demikian, kesimpuan yang diberikan sesuai rumusan
masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1) Etika Kerja Islam berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja
Karyawan Rumah Sakit PKU Aisyiyah Boyolali
2) Etika Kerja Islam berpengaruh signifikan terhadap komitmen
karyawan di rumah sakit PKU Aisyiyah Boyolali
3) Motivasi kerja berpengaruh signifiakan terhadap kinerja karyawan
rumah sakit PKU Aisyiyah Boyolali
4) Komitmen karyawan tidak berpengaru signifikan terhadap kinerja
karyawan rumah sakit PKU Aisyiyah Boyolali
5) Etika kerja Islam berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
rumah sakit PKU Aisiyah Boyolali
86
6) Etika Kerja Islam berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
melalui motivasi kerja sebagai variabel Intervening diRumah Sakit
PKU Aisyiyah Boyolali
7) Tidak ada pengaruh signifikan Etika Kerja Islam terhadap kinerja
karyawan dimediasi komitmen karyawan di rumah sakit PKU
Aisyiyah Boyolali.
B. SARAN
Berdasarkan hasil pengujian dan kesimpulan sebagai mana yang
telah dijelaskan diatas, adapun saran yang dapa diberikan yaitu:
1. Bagi yayasan rumah sakit PKU Aisyiyah boyolali, penelitian dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi pihak
manajemen untuk meningkatkan karyawan yang lebih baik.
2. Bagi akademisi atau peneliti selanjudnya yang menganalisa kinerja
karyawan agar menggunakan variabel bebas yang tdak diteliti oleh
penulis dalam penelitian ini seperti etika kerja Islam,motivasi kerja
dan komitmen karyawan, untuk mengetahui bagaimana pengaruh
variabel lain dengan melakukan pengembangan penelitian terhadap
variabel yang berbeda.
87
DAFTAR PUSTAKA
Adab, Rokhman 2015. Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Komitmen
Organisas,Retensi Karyawan Dan Produktivitas. STAIN Kudus.
Aziz, Abdul, 2013. Etika Bisnis Perspektif Islam. Bandung: Alfabeta
Amand, Afifah Putri, 2017 Pengaruh Kedisiplinan Dan Kompetensi
Terhadap Motivasi Kerja Dan Dampaknya Terhadap Kinerja
Karyawan, Skripsi: Fakultas dan Bisnis Universitas Muhamadiyah
Palembang.
Alwiyah, 2016. Peningkatan Etika Kerja Islam Terhadap Komitmen
Organisasi Dan Kepuasan Kerja. Jurnal Ekonomi Islam Universitas
Muhammadiyah Vol. 7 No.2.
Aira 2016. Etika Kerja Terhadap Kinerja Manajerial Pada Satuan Kerja
Perangakat Darah. Jurnal Riset Manajemen Vol. 19, No.1
Amalia, Syarah, Fakhri, 2016. Pengaruh Motivasi Kerja Tehadap Kinerja
Karyawan pada PT. Gramedia Asri media cabang Emerald Bintaro,
Jurnal Computeh & Bisnis. Vol.10 No.2
Bawono, Anton. 2006. Multi Variate Analisis dengan SPSS. Salatiga:
STAIN Salatiga pers
Chastini, Ary, Riyanto, 2015. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Kantor Sekertariat Daerah Kab. Gunungkidul, Jurnal
Kajian Bisnis Vol. 23 No. 2
Darmadi, 2018. Manajemen sumber daya manusia kepala sekolahan,
Yogyakarta: Deepublish Publisher
Fadhil, Achmad & Mayowan, 2018. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karwan AJB Bumiputera, Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 54
No. 1
Fathoni, H. Abdurrahmman, 2009. Organisasi Dan Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Ranika Cipta
Fauzi, Muhammad, Warso, dan Haryono, 2016. Pengaruh Budaya
Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabl Intervening, Journal
Of Management Vol. 02 No. 02.
88
Hartanto, Catur sigit, 2016. Analisis Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap
Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional Dan Kinerja Karyawan
pada BMT di Kab. Banjarnegara. Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Semarang
Harmoko, Heppy dan Sunaryo, 2017. Pengaruh etika kerja Islam dan
kepuasan kerja terhadap Kinerja karyawan. Jurnal Riset Manajemen
Universiata Islam Malang Vo.2 No.3
Haryadi, Nurhabifah A,2018. Dampak implementasi etika kerja Islam
terhadap kinerja karyawan Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa
Yogyakarta. Skripsi: Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia
Jufnidar, Ma’rif, 2018. Pengaruh Budaya Organisas, Komitmen Organisasi
Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja, Jurnal Riset Perbankan
Manajemen Dan Akuntansi Vol. 2 No.2
Mustakim, 2018. Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Kinerja Karyawan
Pekerja Di Rumah Sakit Islam Purwodadi. 2018 Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Mekta, Hendrawan, 2016. Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan, Skripsi: Fakultas Ekonomi Univesitas
Negeri Yogyakarta.
Nirwan, 2014. Pengaru Etika Kerja Islam Terhadap Kepuasan Kerja Dengan
Motivasi Intrinsik Sebagai Variabel Intervening. Tesis: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
Putro, 2018. Etika Kerja Islam, Komitmen Organisasi, Sikap Pada
Perubahanorganisasi Terhadap Kinerja. Jurnal Manajemen
Indonesia Vol. 3 No. 5
Permarasari. 2018 Analisis Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Keuasan
Kerja Dan Motivasi Kerja, Univesitas Islam Indonesia Yogyakarta
Rahmayanti, 2014. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karywan
pada CV. Putra Samarinda Kaltim, Jurnal ilmu administrasi bisnis,
Vol. 2 No. 2
Rohmah, Naafilah, 2014. Analisis Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap
Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi Dan Organizational
Citizenship Behavior. Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Diponegoro
Rachman, Muhammad Arif, 2018. Pengaruh Etika Kerja Islam, Kompensasi
terhadap Kinerja Karyawan: peran mediasi Kepuasan Kerja. Skripsi:
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
89
Rahmawati, Suci 2016. Pengaruh Komunikasi dan komitmmen kerja
terhadap kierja karyawan. Skripsi: FakultasEkonomi dan Bisnis
Univesutas Muhamadiyah
Susanto, Yohanes 2017. Peran kepemimpinan dalam pengelolaan koperasi.
Sleman: Budi Utama
Sevilla, Consuelo G. et. al 2017. “ Reseach Methods” Rex Priting Compeny
QuezoCity
Sodik. 2018. Pengaruh etika kerja Islam, kepemimpinan trasformasional dan
motivisi kerja terhadap kinerja karyawan di KJKS BMT mulia
Grobogan. Jurnal bisnis dan manajemen Islam. Vol 6, No. 1
Supranto, J. 1997. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta:
Rineka Ipta.
Shaleh, Nurdin, 2018. Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai.
Makasar: Aksara timur
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi.
Yogyakarta: Pustakabaru
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
(Mix Methods). Bandung: Alfabeta.
Setiawan, kiki cahaya, 2015. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan level pelaksana di devisi PT. Pusri Palembang, Jurnal
Spikologi Islam Vol. 1 No.2.
Sunjaya, Adi P, Yuliancu, Budi dan Syaifudin, 2017. Pengaruh Budaya
Kkerja, Kemampuan Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja
Karyawan. Univesitas Pandanaran Semarang
Suryahadi, Yusak W, 2015. Pengaruh komitmen dan kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan, Jurnal manajemen bisnis, Vol. 3 No.2
Sirajudin, Betri, 2016. Pengarruh Etiak Kerja Islam Terhadap Komiten
Profesi Interal, Komitmen Organisasi, Jurnal I-economic Vol.2 No.2
90
Ningdyah, p dan Susanti, 2016. Pengaruh kepuasan kerja dan komitmen
organisasi terhap kinerja karyawan, Jurnal management analysis
Vol.5 No.1
Tyasari, 2012. Pengaruh Religiusitas Dan Etika Kerja Islam. Jurnal
Ekonomi Modernisasi, Vol 8 No 3
Trigunajas, sunandar, Sularso dan Titisari, 2017. Pengaruh tipe kepribadian
komitmen organisasi, motivasi terhadap organization Citizenship
Behavvior dan kinerja petugas wisata alam Ijen, Jurnal Bisni dan
Bisnis. Vol. 11 No. 3
Tasmara, Toto 2002. Membudayakan etoos kerja Islami, Jakarta: Gema
insani
Yulia, Eka 2017. Komunikasi Dan Konflik Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening. Journal
Of Business Studies, Vol 2 No. 7
Zulkarnaen, 2017, Pengarh Religiusitas Dan Etika Kerja Islam Terhadap
Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel
Intervening. Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Surakarta
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth,Bapak/Ibu
Karyawan Rumah Sakit PKU Aisyiyah Boyolali
Assalamu‟allaikum Wr. Wb.
Dengan Hormat,
Dalam rangka menyelesaikan karya Ilmiah berupa skripsi pada program
studi S1 Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Institut
Agama Islam Negeri Salatiga maka saya:
Nama : Muhamad Ridwan
Nim : 63020150095
Judul : “Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Kinerja
Karyawan melalui Motivasi kerja dan Komitmen
Karyawan Sebagai Variabel Intervening di Rumah
Sakit PKU Aisyiyah Boyolali”.
Maka dengan ini saya mohon kesedian Bapak/Ibu/Sdr/Sdi, untuk mengisi
kuesioner penelitian ini demi membantu kelancaran dalam melakukan penelitian.
Penelitian ini semata-mata untuk keperluan akademis dan penelitian ilmiah,
sehingga tidak terkait dengan penilaian kepegawaian. Saya mengharapkan
informasi dan jawaban yang sesungguhnya dari Bapak/Ibu sesuai kondisi di
tempat kerja. Atas kerjasama dan kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terimakasih.
Wassalamu‟allaikum Wr. Wb.
A. DATA RESPONDEN
Berilah tanda ceklis ( ) pada kolom yang telah disediakan.
1. Nama :........................ / ( boleh dikosongi )
2. Jenis kelamin
Laki-laki: :
Perempuan :
3. Usia
: < 25 tahun
: 26-38 tahun
: 39 – 51 tahun
: Diatas 50 tahun
4. Pendidikan terakhir
: SMP
: SMA/sederajat
: D3
: S1
: S2
: S3
PERNYATAAN
Etika Kerja Islam
1. Saya selalu memulai pekerjaan dengan niat untuk beribadah
hanya kepada Allah SWT
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat setuju
2. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu
sesuai jam kerja yang telah ditentuk
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat setuju
3. Saya selalu berperilaku disiplinan dalam melakukan
pekerjaan.
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat setuju
4. Saya selalu menjalin kerjasama yang baik dengan pegawai lain
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat setuju
Motivasi Kerja
1. Saya dapat bekerja dengan maksimal karena merasa minat
bekerja di Rumah Sakit PKU Aisyiyah Boyolali
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat setuju
2. Sesulit apapun tugas atau pekerjaan, saya selalu berusaha mampu
melaksanakannya
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat setuju
3. Saya berharap dengan pekerjaan saya disini membawa
kemajuan Rumah sakit PKU Aisyiyah Boyolali.
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat setuju
4. Saya selalu bekerja dengan maksimal untuk mencapai prestasi
di Rumah Sakit PKU Aisyiyah Boyolali
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat setuju
Komitmen Karyawan
1. Saya berusaha untuk bekerja dengan baik sesuai dengan
tujuan RS PKU Aisyiyah Boyolali
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat setuju
2. Saya merasa senang dengan tempat dimana saya bekerja saat
ini
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat setuju
3. Saya merasa memiliki tanggung jawab yang tinggi di tempat
saya bekerja
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat setuju
4. Saya siap melakukan pekerjaan yang sesuai dengan
kompetensi yang saya miliki untuk tetap bekerja diRS PKU
Aisyiyah Boyolali
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat setuju
Kinerja Karyawan
1. Saya selalu cepat tanggap apabila pasien membutuhkan bantuan
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat setuju
2. Dalam pelayanan, saya bersikap baik dan ramah
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat setuju
3. Saya selalu memberikan pelayanan yang terbaik terhadap
pasien
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat setuju
4. Saya menguasai pekerjaan yang sesuai dengan apa yang
diharapkan pihak Rumah Sakit KPU Aisyiyah boyolali
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat setuju
Terimakasih atas waktunya
Data Mentah
Variabel etika kerja Islam dan kinerja karyawan
X
Y
X_1 X_2 X_3 X_4 X_T Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 Y_T
1 9 10 10 10 39 9 10 10 9 38
2 10 9 10 9 38 10 9 10 10 39
3 10 9 8 9 36 9 9 10 10 38
4 8 6 6 6 26 7 7 7 7 28
5 8 7 6 7 28 7 7 7 6 27
6 8 7 8 6 29 7 6 7 6 26
7 8 6 6 6 26 7 8 6 7 28
8 8 8 6 7 29 9 8 7 8 32
9 10 8 10 9 37 7 6 6 6 25
10 8 6 6 6 26 7 7 6 8 28
11 10 10 8 1O 38 10 10 9 10 39
12 10 9 8 8 35 8 8 7 7 30
13 8 7 6 6 27 10 10 10 10 40
14 8 7 9 7 31 9 9 9 9 36
15 8 7 7 7 29 10 10 10 10 40
16 9 8 8 8 33 10 8 10 9 37
17 10 10 10 9 39 8 7 9 9 33
18 9 9 8 8 34 10 10 9 8 37
19 8 8 9 10 35 7 9 10 8 34
20 10 10 10 9 39 10 10 10 10 40
21 10 10 10 10 40 10 9 9 9 37
22 9 8 9 9 35 9 10 8 9 36
23 8 9 10 10 37 9 9 9 8 35
24 10 10 9 8 37 9 10 9 10 38
25 10 9 10 9 38 7 8 9 10 34
26 9 10 9 10 38 10 9 9 10 38
27 10 9 8 10 37 8 9 10 10 37
28 10 9 10 8 37 10 9 8 9 36
29 10 9 10 10 39 10 9 10 10 39
30 10 9 9 8 36 8 9 10 10 37
31 9 8 8 9 34 8 9 10 10 37
32 8 9 10 7 34 7 10 9 10 36
33 8 6 6 6 26 5 5 6 7 23
34 8 6 6 6 26 7 8 10 10 35
35 9 8 8 8 33 7 7 7 7 28
36 8 6 6 6 26 7 7 7 7 28
37 8 6 6 7 27 9 9 8 8 34
38 8 8 9 9 34 10 10 9 10 39
39 9 9 9 9 36 7 7 7 7 28
40 9 9 8 8 34 8 7 7 7 29
41 7 6 6 6 25 7 7 7 6 27
42 8 8 8 7 31 9 9 9 9 36
43 10 6 7 9 32 7 9 9 8 33
44 10 9 9 10 38 9 9 9 9 36
45 8 8 7 7 30 8 9 9 9 35
46 10 9 8 8 35 9 9 9 9 36
47 9 9 8 8 34 7 7 7 6 27
48 10 3 8 9 30 10 10 10 10 40
49 7 7 7 7 28 8 8 8 8 32
50 10 9 8 8 35 8 8 8 8 32
51 9 9 8 7 33 8 8 8 8 32
52 10 10 10 8 38 9 9 9 9 36
53 9 9 8 8 34 10 10 10 10 40
54 10 7 7 10 34 10 9 10 10 39
55 8 8 8 8 32 10 10 10 10 40
56 10 10 9 10 39 10 10 10 9 39
57 8 8 8 8 32 8 7 8 8 31
58 7 7 7 7 28 7 7 7 7 28
59 8 7 6 7 28 9 8 10 9 36
60 8 7 6 6 27 5 5 5 6 21
61 9 8 8 7 32 8 9 8 7 32
62 7 7 7 7 28 8 7 7 7 29
63 8 7 8 8 31 8 8 7 7 30
64 10 7 10 10 37 8 8 8 7 31
65 7 7 7 7 28 7 7 7 7 28
66 8 7 7 7 29 7 7 7 7 28
67 10 8 9 10 37 9 10 10 9 38
68 9 9 8 9 35 9 8 9 8 34
69 10 8 9 8 35 8 8 8 8 32
70 9 8 9 8 34 9 10 10 10 39
71 10 10 9 9 38 10 10 10 10 40
72 7 6 6 6 25 7 6 6 5 24
73 7 6 6 5 24 10 9 9 9 37
74 7 7 7 7 28 8 8 8 7 31
75 10 8 6 5 29 9 8 8 8 33
76 7 7 6 6 26 6 7 6 6 25
77 10 8 10 9 37 8 9 6 9 32
78 9 9 8 8 34 5 10 9 8 32
79 10 9 8 7 34 8 9 9 9 35
80 9 8 7 6 30 7 7 6 6 26
81 9 8 8 9 34 7 6 6 6 25
82 9 9 8 8 34 7 8 8 9 32
83 10 9 10 9 38 10 9 10 9 38
84 10 9 9 9 37 9 10 8 7 34
85 10 9 9 9 37 9 10 9 10 38
86 9 9 8 9 35 9 10 10 10 39
87 9 9 8 8 34 9 9 10 10 38
88 9 6 7 6 28 7 7 7 7 28
89 7 7 6 6 26 6 6 5 5 22
90 8 9 10 5 32 7 7 6 6 26
91 7 6 7 6 26 10 10 10 10 40
92 9 8 8 8 33 8 8 8 8 32
93 8 6 6 7 27 7 6 6 6 25
94 8 7 8 8 31 7 7 7 7 28
95 8 7 7 7 29 10 10 10 9 39
Data Mentah
Variabel motivasi kerja dan komitmen karyawan
Z1
Z2
No
Z_1 Z1_2 Z3_3 Z4_4 Z1_T Z2_1 Z2_2 Z3_3 Z4_4 Z2_T
1 10 10 10 10 40 10 10 10 10 40
2 7 7 10 10 34 9 9 8 8 34
3 8 10 10 10 38 10 7 9 8 34
4 8 8 8 7 31 7 10 8 8 33
5 7 8 8 8 31 8 7 10 7 32
6 7 8 8 6 29 9 10 10 9 38
7 10 10 9 10 39 10 10 10 8 38
8 10 10 10 9 39 10 9 10 10 39
9 9 9 10 10 38 9 8 9 10 36
10 8 9 8 10 35 9 10 8 9 36
11 9 9 9 9 36 9 9 9 9 36
12 8 9 8 10 35 10 9 9 10 38
13 10 10 10 10 40 10 10 10 10 40
14 9 9 9 9 36 8 8 8 8 32
15 10 10 10 10 40 10 10 10 10 40
16 10 10 8 10 38 10 10 10 10 40
17 9 10 10 8 37 10 10 9 10 39
18 8 10 10 10 38 10 10 10 10 40
19 9 8 9 9 35 9 9 8 8 34
20 10 10 10 10 40 10 10 10 10 40
21 10 10 9 9 38 10 10 10 10 40
22 10 9 10 9 38 8 9 10 9 36
23 10 9 9 8 36 9 10 10 9 38
24 7 9 8 10 34 10 9 10 9 38
25 9 10 10 9 38 10 9 9 9 37
26 9 10 9 10 38 8 9 10 8 35
27 10 9 8 9 36 9 9 8 7 33
28 10 9 10 10 39 8 9 10 10 37
29 10 9 9 10 38 8 9 10 10 37
30 10 9 10 9 38 10 9 10 8 37
31 9 10 9 8 36 9 9 10 8 36
32 6 8 9 10 33 10 8 8 8 34
33 7 7 7 7 28 7 7 6 6 26
34 8 6 6 5 25 7 9 8 8 32
35 7 6 10 10 33 8 7 8 6 29
36 6 7 9 10 32 8 8 8 8 32
37 9 8 8 8 33 8 8 9 9 34
38 10 10 10 9 39 10 10 9 10 39
39 8 8 8 8 32 6 6 7 7 26
40 10 10 5 5 30 9 8 9 9 35
41 7 7 7 6 27 7 7 7 7 28
42 9 10 10 6 35 10 9 9 9 37
43 8 9 10 9 36 9 7 10 10 36
44 9 9 9 9 36 9 9 10 9 37
45 8 9 9 8 34 8 10 8 8 34
46 10 8 8 8 34 6 8 7 6 27
47 8 8 8 8 32 10 8 8 8 34
48 8 9 9 8 34 9 9 9 10 37
49 8 8 8 8 32 8 8 8 8 32
50 9 9 8 8 34 8 8 8 8 32
51 8 8 8 8 32 8 8 8 8 32
52 8 9 9 9 35 9 9 9 9 36
53 9 8 8 7 32 7 8 8 8 31
54 9 10 10 9 38 10 10 10 10 40
55 8 8 7 8 31 8 8 8 8 32
56 8 9 9 8 34 8 4 10 7 29
57 8 8 7 7 30 7 8 7 7 29
58 7 7 7 7 28 7 7 7 7 28
59 8 9 8 7 32 8 10 9 9 36
60 7 7 6 6 26 6 6 7 7 26
61 8 8 9 8 33 7 7 8 7 29
62 8 8 9 7 32 8 8 8 8 32
63 8 7 8 8 31 8 7 8 8 31
64 9 9 9 9 36 8 9 9 9 35
65 7 7 8 7 29 9 9 8 8 34
66 8 7 7 7 29 8 7 7 7 29
67 9 9 10 8 36 9 9 9 10 37
68 8 8 8 8 32 8 9 8 9 34
69 7 8 8 7 30 8 10 10 8 36
70 10 10 10 10 40 10 10 10 10 40
71 10 10 9 10 39 9 10 10 10 39
72 5 5 5 5 20 9 9 9 7 34
73 9 9 10 10 38 9 9 10 10 38
74 10 8 10 10 38 10 10 8 7 35
75 7 7 9 9 32 8 8 10 9 35
76 7 6 7 7 27 8 9 10 10 37
77 7 8 10 8 33 9 10 8 8 35
78 7 8 9 9 33 10 8 7 6 31
79 6 7 8 9 30 9 7 8 8 32
80 7 7 7 6 27 7 8 7 7 29
81 8 7 8 9 32 10 10 9 8 37
82 9 8 9 8 34 10 9 8 7 34
83 10 8 7 9 34 10 8 9 10 37
84 9 10 9 10 38 10 9 9 8 36
85 8 8 9 10 35 10 10 10 9 39
86 10 10 9 10 39 10 9 9 10 38
87 10 9 8 10 37 10 9 9 8 36
88 7 8 9 7 31 7 7 6 6 26
89 6 8 8 7 29 8 8 8 7 31
90 8 8 7 10 33 7 7 7 8 29
91 10 8 7 10 35 10 10 10 10 40
IDENTITAS RESPONDEN
1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Responden
jenis_kelamin
92 9 8 8 8 33 7 7 8 7 29
93 6 7 7 7 27 10 9 9 9 37
94 10 6 6 9 31 7 6 7 6 26
95 7 7 8 7 29 10 10 10 8 38
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 51 53.7 53.7 53.7
Perempuan 44 46.3 46.3 100.0
Total 95 100.0 100.0
2. Profil Responden Berdasarkan Usia
3. Profil responden pendidikn
Pendidikan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid SMA 20 21.1 21.1 21.1
D3 55 57.9 57.9 78.9
S1 19 20.0 20.0 98.9
S2 1 1.1 1.1 100.0
Total 95 100.0 100.0
UJI INTRUMEN
1. Uji Validitas
Variabel Pertanyaan R hitung keterangan
Etika Kerja
Islam (X)
Pertanyaan 1 0.810** valid
Pertanyaan 2 0.831** valid
Pertanyaan 3 0.893** valid
Umur
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid <25 14 14.7 14.7 14.7
26-38 58 61.1 61.1 75.8
39-51 21 22.1 22.1 97.9
>50 2 2.1 2.1 100.0
Total 95 100.0 100.0
Pertanyaan 4 0.667** valid
Motivasi kerja
(Z1)
Pertanyaan 1 0.704** valid
Pertanyaan 2 0.814** valid
Pertanyaan 3 0.806** valid
Pertanyaan 4 0.701** valid
Komitmen
Karyawan(Z2)
Pertanyaan 1 0.719** valid
Pertanyaan 2 0.715** valid
Pertanyaan 3 0.760** valid
Pertanyaan 4 0.785** valid
Kinerja
Karyanwan(Y)
Pertanyaan 1 0.860** valid
Pertanyaan 2 0.919** valid
Pertanyaan 3 0.936** valid
Pertanyaan 4 0.929** valid
a. Variabel etika kerja Islam
Correlations
Soal_1 Soal_2 Soal_3 Soal_4 X
Soal_1 Pearson Correlation 1 .574** .619** .491** .810**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
Soal_2 Pearson Correlation .574** 1 .688** .379** .831**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
Soal_3 Pearson Correlation .619** .688** 1 .609** .893**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
Soal_4 Pearson Correlation .491** .379** .609** 1 .667**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
X Pearson Correlation .810** .831** .893** .667** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
b. Variabel motivasi kerja
Correlations
Soal_5 Soal_6 Soal_7 Soal_8 Z1
Soal_5 Pearson Correlation 1 .661** .340** .424** .704**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000
N 95 95 95 95 95
Soal_6 Pearson Correlation .661** 1 .594** .468** .814**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
Soal_7 Pearson Correlation .340** .594** 1 .600** .806**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
Soal_8 Pearson Correlation .424** .468** .600** 1 .701**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
Z1 Pearson Correlation .704** .814** .806** .701** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
c. Variabel komitmen karyawan
Correlations
Soal_9 Soal_10 Soal_11 Soal_12 Z2
Soal_9 Pearson Correlation 1 .592** .589** .550** .719**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
Soal_10 Pearson Correlation .592** 1 .532** .584** .715**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
Soal_11 Pearson Correlation .589** .532** 1 .728** .760**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
Soal_12 Pearson Correlation .550** .584** .728** 1 .785**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
Z2 Pearson Correlation .719** .715** .760** .785** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
d. Variabel kinerja karyawan
Correlations
Soal_13 Soal_14 Soal_15 Soal_16 Y
Soal_13 Pearson Correlation 1 .741** .717** .698** .860**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
Soal_14 Pearson Correlation .741** 1 .814** .803** .919**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
Soal_15 Pearson Correlation .717** .814** 1 .870** .936**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
Soal_16 Pearson Correlation .698** .803** .870** 1 .929**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
Y Pearson Correlation .860** .919** .936** .929** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2. Uji Reliabilitas
Variabel Crombach‟s Alpha Keterangan
Etika Kerja Islam 0.824 Reliabel
Motivasi Kerja 0.806 Reliabel
Komitmen Karyawan 0.854 Reliabel
Kinerja Karyawan 0.932 Reliabel
a. Variabel etika kerja Islam
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.824 4
b. Variabel motivasi kerja Islam
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.806 4
c. Variabel komitmen karyawan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.854 4
d. Variabel kinerja karyawan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.932 4
UJI STATISTIK
1. Uji t (Uji Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 16.394 2.815 5.823 .000
etika kerja
Islam .530 .086 .540 6.180 .000
a. Dependent Variable: motivasi kerja
2. Uji F (Uji Simultan)
ANOVAa
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 24.103 2.871 8.395 .000
etika kerja
Islam .318 .087 .353 3.640 .000
a. Dependent Variable: komitmen karyawan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.404 3.693 .651 .517
etika kerja Islam .277 .100 .249 2.765 .007
motivasi kerja .502 .125 .443 4.015 .000
komitmen karyawan .142 .123 .115 1.160 .249
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regressio
n 1048.566 3 349.522 27.580 .000
b
Residual 1153.224 91 12.673
Total 2201.789 94
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
b. Predictors: (Constant), komitmet karyawan, etika kerja Islam,
motivasi kerja
3. Uji R2
UJI ASUMSI KLASIK
1. Uji Multikolinieritas
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .690a .476 .459 3.560
a. Predictors: (Constant), komitmen karyawan, etika kerja Islam,
motivasi kerja
b. Dependent Variable: kinerja karyawan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Tolera
nce VIF
1 (Constant) 2.404 3.693 .651 .517
etika kerja
Islam .277 .100 .249
2.76
5 .007 .709 1.411
motivasi
kerja .502 .125 .443
4.01
5 .000 .473 2.112
komitmen
karyawan .142 .123 .115
1.16
0 .249 .585 1.711
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
2. Uji Heteroskedasita
ANALISIS JALUR PATH
1. Analisis Berganda 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.489E-16 3.693 .000 1.000
etika kerja Islam .000 .100 .000 .000 1.000
motivasi kerja .000 .125 .000 .000 1.000
komitmen
karyawan .000 .123 .000 .000 1.000
a. Dependent Variable: ABSRESID
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 16.394 2.815 5.823 .000
etika kerja
Islam .530 .086 .540 6.180 .000
a. Dependent Variable: motivasi kerja
2. Analisi Berganda 2
3. Analisis Berganda 3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Cirruculum Vitae
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 24.103 2.871 8.395 .000
etika kerja
Islam .318 .087 .353 3.640 .000
a. Dependent Variable: komitmen karyawan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.404 3.693 .651 .517
etika kerja Islam .277 .100 .249 2.765 .007
motivasi kerja .502 .125 .443 4.015 .000
komitmen
karyawan .142 .123 .115 1.160 .249
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
DATA PRIBADI
Nama lengkap : Muhamad Ridwan
Tempat, tgl lahir : Pemalang, 05 November 1993
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Dk. Kedokanjati, Rt.01/Rw.02, Desa Pamutih,
Kecamatan Ulujami, Kab. Pemalang
No. HP : 082220393193
Email : redone0093@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 2015 – 2019 : Program Strata 1 Ekonomi Syariah Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga
Tahun 2015 : SMA N1 Wonosegoro Kab. Boyolali
Tahun 2012 – 2015 : MTs. Walisongo Kec.Ulujami Kab. Pemalang
Tahun 2005 – 2012 : SD Negeri 03 Pamutih Kec. Ulujami Kab. Pemalang
DECLARATION
In the name of Allah the most gracious and merciful. Here by the writer fully
declares that the graduation paper is made by writer himself and it is not contained
the materials written or has been published by other people and others people
ideas except the information from the reference.
The writer is capable to account for this graduating paper in the future it can be
proved of containing others or fact the writer imitate the others graduating paper.
Likewise the declaration made by writer and hope that this declaration can be
understood.
Salatiga, 30 Juli 2019
Penulis,
Muhamad Ridwan
NIM. 63020150095
top related