penerapan emergency response plan pada gedung … · gedung perkantoran dan perdagangan proyek pt....
Post on 19-Mar-2019
281 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENERAPAN EMERGENCY PENERAPAN EMERGENCY
RESPONSE PLAN PADA RESPONSE PLAN PADA
GEDUNG PERKANTORAN DAN GEDUNG PERKANTORAN DAN
PERDAGANGAN PROYEK PERDAGANGAN PROYEK
PT. TATAPT. TATA
OlehOleh: : InggiInggi IrawanIrawan(6505 040 011)(6505 040 011)
Latar BelakangLatar Belakang
�� TATA adalah suatu perusahaan yang bertindak di bidang konstruksiTATA adalah suatu perusahaan yang bertindak di bidang konstruksi. . Salah satu proyek TATA pada tahun 2009 yakni Salah satu proyek TATA pada tahun 2009 yakni build up build up gedung gedung perkantoran dan perdagangan yang terletak di kawasan Surabaya Tiperkantoran dan perdagangan yang terletak di kawasan Surabaya Timur, mur, tepatnya di Jalan Kertajaya Indah Timur nomor 18. Bangunan ini tepatnya di Jalan Kertajaya Indah Timur nomor 18. Bangunan ini dibangun diatas lahan seluas 5300 m2 yang nantinya memiliki dibangun diatas lahan seluas 5300 m2 yang nantinya memiliki 17 17 lantailantaiyang yang terdiri dari terdiri dari basementbasement yang berfungsi sebagai area parkir dan yang berfungsi sebagai area parkir dan utilityutility, , ground floorground floor, 5 lantai parkir, 8 lantai perkantoran, ruang mesin dan lantai , 5 lantai parkir, 8 lantai perkantoran, ruang mesin dan lantai paling atas untuk landasan helipadpaling atas untuk landasan helipad.. Mengingat bangunan yang mempunyai Mengingat bangunan yang mempunyai 17 lantai 17 lantai iniini berfungsi sebagai area perkantoran dengan jumlah orang yang berfungsi sebagai area perkantoran dengan jumlah orang yang cukup banyak dapat dikategorikan memiliki potensi bahaya kebakarcukup banyak dapat dikategorikan memiliki potensi bahaya kebakaran an berat. Tingkat probabilitas terjadinya kebakaran yang cukup tingberat. Tingkat probabilitas terjadinya kebakaran yang cukup tinggi dapat gi dapat memakan korban jiwa. Dengan aktimemakan korban jiwa. Dengan aktivvitas perkantoran yang tinggi dan itas perkantoran yang tinggi dan adanya banyak orang yang tidak mengetahui arah keluar dari banguadanya banyak orang yang tidak mengetahui arah keluar dari bangunan nan tersebuttersebutdapat menyebabkan proses evakuasi terhadap keadaan darurat dapat menyebabkan proses evakuasi terhadap keadaan darurat menjadi sulit. Untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan peramenjadi sulit. Untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan perancangan ncangan emergency response planemergency response plan yangyangberupa sarana berupa sarana escapeescape..
TujuanTujuan
�� Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:�� MelakukanMelakukanperancanganperancanganfasilitasfasilitasescapeescape berupa:berupa:
�� Exit routeExit route
�� Tangga daruratTangga darurat
�� Exit signExit sign
�� Pintu daruratPintu darurat
�� Assembly areaAssembly area
�� MelakukanMelakukan perancanganperancanganstandartstandart operating procedure operating procedure (SOP) fire emergency response.(SOP) fire emergency response.
�� MenentukanMenentukanassembly area.assembly area.
Manfaat PenelitianManfaat Penelitian
�� Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini antara lain:Tugas Akhir ini antara lain:�� Hasil perancangan fasilitas Hasil perancangan fasilitas escapeescape dapat digunakan sebagai dapat digunakan sebagai
upaya menyelamatkan diri pada saat terjadi kebakaran.upaya menyelamatkan diri pada saat terjadi kebakaran.�� Menjadikan hasil perancangan Menjadikan hasil perancangan standart operating standart operating
procedure (SOP)procedure (SOP) pelaksanaan pelaksanaan fire emergency response fire emergency response sebagai langkah kesiapsiagaan dalam menghadapi sebagai langkah kesiapsiagaan dalam menghadapi kebakaran.kebakaran.
�� Penentuan Penentuan assembly areaassembly area digunakan untuk mengetahui digunakan untuk mengetahui tempat berkumpul yang aman.tempat berkumpul yang aman.
�� Sebagai pertimbangan perusahaan untuk menerapkan Sebagai pertimbangan perusahaan untuk menerapkan fire fire emergency response plan.emergency response plan.
Batasan PenelitianBatasan Penelitian
�� Batasan masalah dalam pengerjaan Tugas Akhir ini antara Batasan masalah dalam pengerjaan Tugas Akhir ini antara lain:lain:�� Penelitian hanya dilakukan pada gedung perkantoran dan perdagangPenelitian hanya dilakukan pada gedung perkantoran dan perdagangan an
proyek PT. TATA di Surabaya Timur.proyek PT. TATA di Surabaya Timur.�� Difokuskan pada perancangan fasilitas Difokuskan pada perancangan fasilitas escapeescape kebakaran yang berupa: kebakaran yang berupa:
�� Exit routeExit route�� Tangga daruratTangga darurat�� Exit signExit sign�� Pintu daruratPintu darurat�� Assembly areaAssembly area�� Standart Operating Procedure (SOP)Standart Operating Procedure (SOP)
�� Perancangan fasilitas Perancangan fasilitas escapeescape tidak mencakup perkiraan biaya dan jenis tidak mencakup perkiraan biaya dan jenis bahan yang dipakai.bahan yang dipakai.
�� Diagram Diagram AlirAlir
Studi Literatur:
- Emergency Response Plan- NFPA 101 edisi th. 2000 dan SFPE 3rd edition 2002
Perancangan ERP:
- Pintu darurat - Exit sign- Tangga darurat - Prosedur tanggap darurat- Exit route - Assembly area
Kesimpulan dan Saran
Studi Lapangan:
- Layout Bangunan
Pengumpulan Data :- Layout Bangunan- Data Arah Angin
MULAI
SELESAI
Perhitungan Perhitungan LuasLuasBangunanBangunan
�� Berikut ini merupakan contoh perhitungan luas bangunan pada Berikut ini merupakan contoh perhitungan luas bangunan pada lantai 1lantai 1::Diketahui: Diketahui: Luas Temporary (LT)Luas Temporary (LT) = 1082 m= 1082 m22
Luas Permanent (LP)Luas Permanent (LP) TanggaTangga = 10 m= 10 m22
BalkonBalkon = 84,96 m= 84,96 m22
ToiletToilet = = 13 m13 m22 ++Total Total = 107,96 m= 107,96 m22
Luas BangunanLuas Bangunan = LT = LT –– LPLP= 1082 m= 1082 m22 –– 107,96 m107,96 m22
= 974,04 m= 974,04 m22
Jadi, luas bangunan pada lantai 1 adalah 974,04 mJadi, luas bangunan pada lantai 1 adalah 974,04 m22
HasilHasil Perhitungan Perhitungan LuasLuasBangunanBangunanTiapTiap LantaiLantai::
971,9212 983,92 Lantai ATAP
942,0841,84 983,92Lantai LMR
1034,76 237,24 1272 Lantai 9
1034,76237,241272 Lantai 8
842 23 865 Lantai 7
842 23 865 Lantai 6
842 23 865 Lantai 5
842 23 865 Lantai 3
842 23 865 Lantai 2
974,04 107,96 1082 Lantai 1
964,72 19,2 983,92Lantai P6
964,72 19,2 983,92 Lantai P5
964,72 19,2 983,92Lantai P3
964,72 19,2 983,92Lantai P2
966,32 17,6 983,92Lantai P1
1810,637,4 1848Basement
1817,830,21848Groundfloor
Luas Bangunan(m2)
Luas Permanent(m2)
Luas Temporary(m2)
Lokasi
PerhitunganPerhitunganJumlahJumlahOrangOrang
�� Setelah diketahui luas bangunan dan ditetapkan Setelah diketahui luas bangunan dan ditetapkan density factordensity factorpada gedung sebesar 9,3 (NFPA 101 Tahun 2000), maka dapat pada gedung sebesar 9,3 (NFPA 101 Tahun 2000), maka dapat ditentukan jumlah orang dengan perhitunganditentukan jumlah orang dengan perhitungan::
torDensityFac
anLuasBangunN =
HasilHasil Perhitungan Perhitungan JumlahJumlahOrangOrangTiapTiap LantaiLantai::
1059,3971,92Lantai ATAP
1019,3942,08Lantai LMR
1119,31034,76 Lantai 9
1119,31034,76Lantai 8
919,3842 Lantai 7
919,3842 Lantai 6
919,3842 Lantai 5
919,3842 Lantai 3
919,3842 Lantai 2
1059,3974,04 Lantai 1
1039,3964,72 Lantai P6
1039,3964,72 Lantai P5
1039,3964,72 Lantai P3
1039,3964,72 Lantai P2
1049,3966,32 Lantai P1
1949,31810,6Basement
1959,31817,8Groundfloor
Jumlah Orang(N)
Density Factor(m2 / org)
Luas Bangunan(m2)
Lokasi
Perancangan Pintu Darurat (Perancangan Pintu Darurat (ExitExit))
�� Kebutuhan Kebutuhan exit exit untuk tiap lantai ini dipengaruhi oleh waktu untuk tiap lantai ini dipengaruhi oleh waktu escapeescape dan dan banyaknya lebar tempat keluar (LTK). Banyaknya lebar tempat kelubanyaknya lebar tempat keluar (LTK). Banyaknya lebar tempat keluar ar (LTK) dapat diketahui dengan persamaan(LTK) dapat diketahui dengan persamaan::
DimanaDimana::
N : Jumlah orang N : Jumlah orang
T : Waktu dalam menit T : Waktu dalam menit U : Banyaknya LTK yang dibutuhkanU : Banyaknya LTK yang dibutuhkan
�� Sedangkan untuk mengetahui jumlah Sedangkan untuk mengetahui jumlah exitexit dapat digunakan persamaandapat digunakan persamaan::DimanaDimana::
E : Banyaknya tempat keluar atau tanggaE : Banyaknya tempat keluar atau tangga
U : Banyaknya LTK yang dibutuhkanU : Banyaknya LTK yang dibutuhkan
xT
NU
40=
14
+= UE
�� BerikutBerikut iniini contohcontohperhitunganperhitungankebutuhankebutuhanexit exit padapadalantailantai1:1:
Diketahui : Diketahui :
Jumlah orang (N)Jumlah orang (N) = 105 orang= 105 orang
Waktu Waktu escapeescape (T)(T) = 3 menit= 3 menit
LTK (U)LTK (U) = = = = = 0,87 = 0,87 ≈≈ 11
Jumlah Jumlah exitexit (E)(E) = = = = = 1,25 = 1,25 ≈≈ 11
xT
NU
40=
340
105
xU =
14
+= UE 1
4
1 +=E
HasilHasil PerhitunganPerhitunganKebutuhanKebutuhanExitExit TiapTiap LantaiLantai::
113 menit105Lantai ATAP
113 menit101Lantai LMR
113 menit111Lantai 9
113 menit111Lantai 8
113 menit91Lantai 7
113 menit91Lantai 6
113 menit91Lantai 5
113 menit91Lantai 3
113 menit91Lantai 2
113 menit105Lantai 1
113 menit103Lantai P6
113 menit103Lantai P5
113 menit103Lantai P3
113 menit103Lantai P2
113 menit104Lantai P1
223 menit194Basement
223 menit195Groundfloor
Jumlah ExitE=(U/4)+1
LTKU=N/(40xT)
WaktuEscape
(T)
JumlahOrang (N)
Lokasi
DimensiDimensiPintu Darurat (Pintu Darurat (ExitExit))
�� Perhitungan dimensi pintu darurat meliputi perhitungan lebar danPerhitungan dimensi pintu darurat meliputi perhitungan lebar dantinggi tinggi pintu darurat. Tinggi pintu darurat disesuaikan dengan ketipintu darurat. Tinggi pintu darurat disesuaikan dengan ketinggian pintu nggian pintu darurat yang telah ada dalam bangunan gedung. Dari perhitungan darurat yang telah ada dalam bangunan gedung. Dari perhitungan unit unit LTK dapat diketahui lebar tiap unit LTK dapat diketahui lebar tiap unit exitexit, dengan cara membagi LTK , dengan cara membagi LTK dengan jumlah dengan jumlah exitexit. Ketentuan tiap satuan unit . Ketentuan tiap satuan unit exitexit ditetapkan sebagai ditetapkan sebagai berikut:berikut:�� Satu unit Satu unit exitexit : 21: 21””�� Dua unit Dua unit exitexit : 21: 21”” + 21+ 21”” = 1.050 mm= 1.050 mm�� Tiga unit Tiga unit exitexit : 21: 21”” + 21+ 21”” + 18+ 18”” = 1.500 mm= 1.500 mm�� Empat unit Empat unit exitexit : 21: 21”” + 21+ 21”” + 18+ 18”” + 18+ 18”” = 1.950 mm= 1.950 mm�� Lebar unit Lebar unit exitexit 2121”” adalah 525 mmadalah 525 mm
HasilHasil PerhitunganPerhitunganDimensiDimensiPintu Darurat (Pintu Darurat (ExitExit)) TiapTiap LantaiLantai::
21 exit lebar 0,525 m1LantaiATAP
21 exit lebar 0,525 m1Lantai LMR
21 exit lebar 0,525 m1Lantai 9
21 exit lebar 0,525 m1Lantai 8
21 exit lebar 0,525 m1Lantai 7
21 exit lebar 0,525 m1Lantai 6
21 exit lebar 0,525 m1Lantai 5
21 exit lebar 0,525 m1Lantai 3
21 exit lebar 0,525 m1Lantai 2
21 exit lebar 0,525 m1Lantai 1
21 exit lebar 0,525 m1Lantai P6
21 exit lebar 0,525 m1Lantai P5
21 exit lebar 0,525 m1Lantai P3
21 exit lebar 0,525 m1Lantai P2
21 exit lebar 0,525 m1Lantai P1
22 exit lebar 1,05 m2Basement
22 exit lebar 1,05 m2Groundfloor
TinggiExit (m)
Lebar ExitJumlah
ExitLokasi
Perancangan Tangga DaruratPerancangan Tangga Darurat
�� UntukUntuk perancanganperancangantangga darurat, tangga darurat, perluperlu mempertimbangkan jumlah mempertimbangkan jumlah orang (N) yang dapat terakomodasi, lebar tangga darurat dan orang (N) yang dapat terakomodasi, lebar tangga darurat dan jumlah jumlah lantai. Perhitungan ini dilakukan sesuai dengan persamaanlantai. Perhitungan ini dilakukan sesuai dengan persamaanberikutberikut::
P = 200w + 50 ( w P = 200w + 50 ( w –– 0.3 ) ( n 0.3 ) ( n –– 1)1)
DimanaDimana: : P = Jumlah orang yang direkomendasikanP = Jumlah orang yang direkomendasikanw = Lebar tangga dalam meterw = Lebar tangga dalam metern = Jumlah lantai bangunann = Jumlah lantai bangunan
Berikut ini merupakan contoh perhitungan lebar minimum Berikut ini merupakan contoh perhitungan lebar minimum tangga yang diperlukan untuk menghindari penumpukantangga yang diperlukan untuk menghindari penumpukanpenghuni pada lantai atap dan lantai LMRpenghuni pada lantai atap dan lantai LMR..
�� Lantai ATAPLantai ATAPUntuk P = 105, n = 17Untuk P = 105, n = 17PPatap = 200 w= 200 watap+ [50 (w+ [50 (watap--0,3)] (n0,3)] (n--1)1)105105 = 200 w= 200 watap+ [50 (w+ [50 (watap--0,3)] (170,3)] (17--1)1)105105 = 200 w= 200 watap+ [50 w+ [50 watap–– 15] (16)15] (16)105105 = 200 w= 200 watap+800 w+800 watap -- 240240345345 = 1000 w= 1000 watapatap
wwatap = 0,4 m= 0,4 m
�� Lantai LMRLantai LMRUntuk P = 101, n = 16Untuk P = 101, n = 16PPlmrlmr + P+ Patap = 200 w= 200 wlmrlmr + [50 (w+ [50 (wlmrlmr--0,3)] (n0,3)] (n--1)1)101 + 105 101 + 105 = 200 = 200 wwlmrlmr + [50 (w+ [50 (wlmrlmr--0,3)] (160,3)] (16--1)1)206206 = 200 w= 200 wlmrlmr+ [50 w+ [50 wlmrlmr –– 15] (15)15] (15)206206 = 200 w= 200 wlmrlmr +750 w+750 wlmrlmr -- 225225431431 = 950 w= 950 wlmrlmr
wwlmrlmr = 0,45 m= 0,45 m
HasilHasil PerhitunganPerhitunganLebarLebarTanggaTanggaDaruratDaruratTiapTiap LantaiLantai::
0,4Lantai ATAP
0,45Lantai LMR
0,6Lantai 9
0,73Lantai 8
0,87Lantai 7
1,03Lantai 6
1,2Lantai 5
1,4Lantai 3
1,6Lantai 2
2Lantai 1
2,3Lantai P6
2,8Lantai P5
3,3Lantai P3
4Lantai P2
5Lantai P1
6,8Basement
9Groundfloor
Lebar tangga (m)Lokasi
Dimensi Tangga DaruratDimensi Tangga Darurat�� Dimensi tangga darurat ditentukan dari perhitungan diatas dan beDimensi tangga darurat ditentukan dari perhitungan diatas dan berdasarkan rdasarkan
ketentuan SNI 03ketentuan SNI 03--17461746--2000.2000.
�� TabelTabeldimensidimensitanggatanggadaruratdarurat
0,193,70,550,960,552Basement
------Groundfloor
0,193,70,550,960,552Lantai ATAP
0,193,70,550,960,552Lantai LMR
0,193,70,550,960,552Lantai 9
0,193,70,550,960,552Lantai 8
0,193,70,550,960,552Lantai 7
0,193,70,550,960,552Lantai 5
0,193,70,550,960,552Lantai 3
0,193,70,550,960,552Lantai 2
0,193,70,550,960,552Lantai 1
0,193,70,550,960,552Lantai P6
0,193,70,550,960,552Lantai P5
0,193,70,550,960,552Lantai P3
0,193,70,550,960,552Lantai P2
0,193,70,550,960,552Lantai P1
Tinggi AnakTangga (m)
Tinggi AntarBordes (m)
Lebar Bordes(m)
Tinggi RelPegangan
Lebar (m)Jumlah Tangga
DaruratLokasi
Perancangan Perancangan Exit RouteExit Route
�� Penentuan jumlah Penentuan jumlah exit routeexit route ditentukan sesuai dengan jumlah ditentukan sesuai dengan jumlah pintu keluar pada setiap lantai. Hal ini, dimaksudkan agar jarakpintu keluar pada setiap lantai. Hal ini, dimaksudkan agar jarakyang dilalui orang ketika menuju pintu darurat (yang dilalui orang ketika menuju pintu darurat (exitexit) tidak ) tidak terjadi penumpukan pada satu titik terjadi penumpukan pada satu titik exitexit saja. Sesuai dengan saja. Sesuai dengan persyaratan OSHA 1910.36, 2002 mensyaratkan jumlah persyaratan OSHA 1910.36, 2002 mensyaratkan jumlah minimal minimal exit routeexit route sebanyak dua buah. Sehingga jumlah sebanyak dua buah. Sehingga jumlah exit exit routeroute yang direncanakan pada setiap lantai sebanyak 2 buah.yang direncanakan pada setiap lantai sebanyak 2 buah.
�� Exit routeExit route yang telah ditentukan diatas diaplikasikan dengan yang telah ditentukan diatas diaplikasikan dengan pewarnaan tiap lantai bangunan, sehingga penghuni dapat pewarnaan tiap lantai bangunan, sehingga penghuni dapat dengan mudah menentukan dengan mudah menentukan exit routeexit route untuk selanjutnya keluar untuk selanjutnya keluar melalui exit yang tersedia. melalui exit yang tersedia. WarnaWarna yang yang digunakandigunakan adalahadalahhijauhijau, , karenakarena hijauhijau adalahadalah warnawarna yang yang pertamapertama kali kali dapatdapattertangkaptertangkapoleholeh matamatasehinggasehinggamudahmudahdilihatdilihat meskipunmeskipundalamdalamkeadaankeadaandaruratdarurat. .
Perancangan Perancangan Exit SignExit Sign
�� Pada setiap pintu darurat harus dilengkapi dengan Pada setiap pintu darurat harus dilengkapi dengan exit signexit sign sesuai dengan sesuai dengan persyaratan SNI 03 persyaratan SNI 03 –– 6574 6574 –– 2001. Perancangan 2001. Perancangan exit signexit sign untuk tiap ruang untuk tiap ruang dalam gedung adalah sebagai berikut :dalam gedung adalah sebagai berikut :
�� Dimensi huruf Dimensi huruf exit signexit sign�� tinggi huruf tinggi huruf = 15 cm= 15 cm�� tebal huruf tebal huruf = 2 cm= 2 cm�� jarak antar hurufjarak antar huruf = 1 cm= 1 cm�� lebar huruflebar huruf = 5 cm= 5 cm
�� Tinggi pemasangan arah Tinggi pemasangan arah exit signexit sign maksimal 20 cm dan minimal 15 cm maksimal 20 cm dan minimal 15 cm dari permukaan lantai. dari permukaan lantai.
�� Pemasangan pada pintu darurat Pemasangan pada pintu darurat dengan jarak 10 cm dari rangka pintu.dengan jarak 10 cm dari rangka pintu.�� Lokasi pemasangan Lokasi pemasangan exit signexit sign ::
�� setiap pintu daruratsetiap pintu darurat�� setiap tangga daruratsetiap tangga darurat�� ujung gang yang mendorong ke arah pintu exitujung gang yang mendorong ke arah pintu exit�� setiap persimpangan pada koridor.setiap persimpangan pada koridor.
Perancangan Perancangan Assembly AreaAssembly Area
�� Arah mata anginArah mata anginPenentuan arah angin tahunan didasarkan pada kecenderungan Penentuan arah angin tahunan didasarkan pada kecenderungan arah angin terbanyak arah angin terbanyak selama 3 tahun (2007selama 3 tahun (2007--2009) pengamatan . Data tersebut didapatkan melalui sumber B2009) pengamatan . Data tersebut didapatkan melalui sumber Badan adan Meteorologi dan Geofisika, Juanda Surabaya. Meteorologi dan Geofisika, Juanda Surabaya. RRingkasan data adalah sebagai berikut :ingkasan data adalah sebagai berikut :
�� Letak Letak assembly areaassembly areaArahArah anginangin terbanyakterbanyakpadapadatahuntahun20072007--2009 2009 adalahadalahkeke timurtimur, , makamakaletakletak assembly assembly area area tidaktidak beradaberadapadapadatimurtimur bangunanbangunangedunggedung. . JadiJadi, assembly area A , assembly area A terletakterletakpadapadautarautaragedunggedungdandanassembly area B assembly area B terletakterletakpadapadaselatanselatangedunggedung..
Timur2009
Timur2008
Timur2007
Arah AnginTahun
KesimpulanKesimpulan�� Dalam menentukan Dalam menentukan exit routeexit route disini adalah dengan memanfaatkan jalur yang aman dan disini adalah dengan memanfaatkan jalur yang aman dan
tercepat ketika terjadi kebakaran. Pada bangunan ini tiap lantaitercepat ketika terjadi kebakaran. Pada bangunan ini tiap lantaimemiliki 2 jalur memiliki 2 jalur exitexit. . Exit Exit routeroute yang direncanakan diaplikasikan dengan pewarnaan hijau agar penyang direncanakan diaplikasikan dengan pewarnaan hijau agar penghuni dapat ghuni dapat dengan mudah menentukan dengan mudah menentukan exit routeexit route..
�� Kebutuhan tangga darurat tiap Kebutuhan tangga darurat tiap
lantai adalah sebagai berikut:lantai adalah sebagai berikut:
0,42Lantai ATAP
0,452Lantai LMR
0,62Lantai 9
0,732Lantai 8
0,872Lantai 7
1,032Lantai 6
1,22Lantai 5
1,42Lantai 3
1,62Lantai 2
22Lantai 1
2,32Lantai P6
2,82Lantai P5
3,32Lantai P3
42Lantai P2
52Lantai P1
6,82Basement
Lebar Tangga(m)
JumlahTangga
Lokasi
�� Kebutuhan pintu darurat tiap lantai adalah sebagai berikut:Kebutuhan pintu darurat tiap lantai adalah sebagai berikut:
21 exit lebar 0,525 m1LantaiATAP
21 exit lebar 0,525 m1Lantai LMR
21 exit lebar 0,525 m1Lantai 9
21 exit lebar 0,525 m1Lantai 8
21 exit lebar 0,525 m1Lantai 7
21 exit lebar 0,525 m1Lantai 6
21 exit lebar 0,525 m1Lantai 5
21 exit lebar 0,525 m1Lantai 3
21 exit lebar 0,525 m1Lantai 2
21 exit lebar 0,525 m1Lantai 1
21 exit lebar 0,525 m1Lantai P6
21 exit lebar 0,525 m1Lantai P5
21 exit lebar 0,525 m1Lantai P3
21 exit lebar 0,525 m1Lantai P2
21 exit lebar 0,525 m1Lantai P1
22 exit lebar 1,05 m2Basement
22 exit lebar 1,05 m2Groundfloor
TinggiExit (m)
Lebar ExitJumlah
ExitLokasi
�� Tinggi pemasangan arah Tinggi pemasangan arah exit signexit sign maksimal 20 cm maksimal 20 cm dan pemasangan dan pemasangan exit signexit sign pada pintu darurat berjarak pada pintu darurat berjarak 10 cm dari rangka pintu. Lokasi pemasangan 10 cm dari rangka pintu. Lokasi pemasangan exit signexit signadalah pada setiap pintu darurat, setiap tangga adalah pada setiap pintu darurat, setiap tangga ddarurat, ujung gang yang mendorong ke arah arurat, ujung gang yang mendorong ke arah exit exit dan dan setiap persimpangan pada koridor.setiap persimpangan pada koridor.
�� Lokasi Lokasi assembly areaassembly area terletak pada posisi utara dan terletak pada posisi utara dan selatan bangunan dan berjarak 30,48 meter dari selatan bangunan dan berjarak 30,48 meter dari bangunan terluar.bangunan terluar.
�� Standart Operating ProcedureStandart Operating Procedure (SOP) berisi petunjuk (SOP) berisi petunjuk arahan tindakan yang dilakukan apabila terjadi arahan tindakan yang dilakukan apabila terjadi keadaan darurat atau kebakaran. Tim keadaan darurat atau kebakaran. Tim emergency responseemergency responsedan tim evakuasi dapat bergerak cepat untuk dan tim evakuasi dapat bergerak cepat untuk mengatasi keadaan darurat serta para karyawan dapat mengatasi keadaan darurat serta para karyawan dapat langsung menuju langsung menuju assembly areaassembly area terdekat. terdekat.
SaranSaran
�� Perancangan Perancangan emergency responseemergency response ini belum ini belum
mengulas tentang mengulas tentang integratedintegrated sistem untuk sistem untuk
kebakaran.kebakaran.
�� Diharapkan melakukan pelatihan dan simulasi Diharapkan melakukan pelatihan dan simulasi
dari dari emergency response emergency response prosedur yang telah prosedur yang telah
dibuat, sehingga dapat diketahui kekurangandibuat, sehingga dapat diketahui kekurangan--
kekurangan dari prosedur tersebut.kekurangan dari prosedur tersebut.
SEKIAN TERIMA KASIHSEKIAN TERIMA KASIH
top related