pendekatan konseling eklektik

Post on 12-Apr-2017

478 Views

Category:

Education

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PENDEKATAN KONSELING EKLEKTIK

Disusun oleh :

Komara Yusuf N.M(1114500003)Khusnul Khotimah(1114500018)Tris Meilina Indah P. (1114500062)

Definisi Eklektik (Eklektisme)

Suatu pandangan yang berusaha menyelidiki berbagai sistem metode/ teori, dimaksudkan untuk memahami & menerapkan dalam situasi yg tepat.

Tokoh utamanya adalah Frederick Thorne. Ia mulai mengelola majalah Journal of Clinical Psycology pada tahun 1945, dan menyebarluaskan pandangannya dalam beberapa buku, antara lain : Principles of Personality Counseling (1950).

Dalam tulisannya, Thorne menganalisis sumbangan pikiran dari berbagai aliran dalam psikologi konseling, kemudian mencoba mengintegrasikan unsur-unsur positif dari masing-masing aliran dalam suatu sistematika baru dan terpadu. Sistematika terpadu ini, dalam aspek teoritis dan praktis, bertujuan mengembangkan & memanfaatkan kemampuan konseli untuk berpikir dengan benar/tepat. Sehingga, konseli menjadi mahir dalam memecahkan persoalan yang dihadapi (problem solving).

Konseling eklektik menunjuk pada suatu sistematika dalam konseling yang berpegang pada pandangan teoritis & pendekatan , yang merupakan perpaduan dari berbagai unsur yang diambil dari beberapa konsepsi serta pendekatan.

Konsep Dasar......

Teori konseling eklektik membutuhkan tanggapan dari klien tentang sejarah masa lalu mereka, situasi saat ini, & kemungkinan di masa yang akan datang, dengan memanfaatkan pengetahuan perkembangan kepribadian dari ilmu biologi dan sosial.

Asumsi Perilaku Bermasalah

Konseling Eklektik mempunyai sejumlah Asumsi Dasar berkaitan dengan proses konseling :

1.Tidak ada sebuah teori yang dapat menjelaskan seluruh situasi klien.

2.Pertimbangan profesional/pribadi konselor adalah faktor penting akan keberhasilan konseling pada berbagai tahap konseling.

Membantu klien mengembangkan integrasinya pada level tertinggi,

yang ditandai oleh adanya aktualisasi diri & integritas yang memuaskan.

Tujuan Konseling

Peran Konseling

Peran konselor tidak terdefinisi secara khusus. Jika dalam proses konseling itu menggunakan pendekatan psikoanalisis, maka peran konselor adalah sebagai psikoanalisis, sementara jika pendekatan yang digunakan berpusat pada person maka perannya sebagai patner klien dalam membuka diri terhadap penggalamannya.

Deskripsi Proses Konseling

Tahap Pembukaan

Tahap Penjelasan Masalah

Tahap Penggalian

Masalah

Tahap Penyelesaian

Masalah

Tahap penutup

Metode pasif harus digunakan bila memungkinkan

Metode aktif harus digunakan hanya dengan indikasi tertentuTeknik pasif menggunakan metode pilihan pada tahap awal terapi saat klien bercerita & untuk melepaskan emosional.

Teknik Konseling

Berpusat pada klien & memberi kesempatan kepada setiap klien untuk

menyelesaikan masalahnya secara tidak langsung.

Metode aktif ditunjukkan dalam situasi ketidakmampuan dimana solusi tidak

dapat dicapai tanpa kerja sama dengan orang lain

cenderung mengutamakan klien yang aktif dan konselor yang pasif

Kelebihan Konseling Eklektik

Usaha menciptakan suatu sistematika

dalam memberikan layanan konseling

Menghindari posisi dogmatis/kaku

dengan berpegang pada satu kerangka

teoretis & pendekatan praktis

saja

Kekurangan Konseling Eklektik

Cukup sulit bagi seorang konselor

untuk mengembangkan suatu pendekatan

& memadukan unsur-unsur dari

berbagai pendekatan konseling

Konseli merasa bingung bila

konselor mengubah

siasatnya sesuai dengan keadaan

konseli pada fase-fase

tertentu dalam proses konseling

Keraguan terhadap kemampuan

konselor dalam menentukan siasat

yang sesuai berdasarkan reaksi

& tanggapan konseli pada saat tertentu selama proses konseling

berlangsung

top related