pembangunan ekonomi berbasis kelautan untuk mewujudkan visi indonesia sebagai poros maritim dunia

Post on 20-Jan-2017

603 Views

Category:

Education

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Pembangunan Ekonomi Berbasis Kelautan Untuk Mewujudkan Visi

Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

Prof.Dr.Ir. Ari Purbayanto, M.ScGuru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPBAtase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, Malaysia

Dasar Hukum dan

Sejarah Negeri Maritim

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

Dan Dialah, ALLAH, yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan darinya daging

yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera

berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu

bersyukur

(QS. Al-Nahl (16):14)

Pesan Al-Quran untuk Umat Manusia

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

UUD 1945 Pasal 33(3)

Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

Sejarah men-catat Indonesia sudah dikenal dunia sebagai bangsa maritim yang memiliki peradaban maju. Negeri ini per-nah mengalami masa keemasan sejak awal masehi. (Maritime Mag. Oct.24, 2014) https://www.researchgate.net/publication/280385936_Poros_Maritim_dan_Revolusi_Biru

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

PRODUK PERADABAN MARITIM

Sumber: Nuh (2015)

o Perahu Hayam Wuruk (1350-1389 M): panjang 20 m, lebar 4,5 m dan tinggi 2 m. o Perahu Colombus (1492 M): panjang 18 m, lebar 6 m

dan tinggi 2 m o Perahu Marcopolo (1852 M) yang dibuat 400 an tahun kemudian: panjang 56 m, lebar 11 m dan tinggi 8,8 m.

‘Indonesia’ pada Abad 7-14 pernah memiliki peradaban Unggul di bidang Maritim

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

"Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali. Ya, bangsa pelaut dalam arti seluas-luasnya. Bukan sekedar menjadi jongos-jongos di kapal, bukan. Tetapi bangsa pelaut dalam arti kata cakrawala samudera. Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yang mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan itu sendiri.” (Soekarno 1953)

Pidato Bung KARNO

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

Potensi dan Posisi Strategis

Negara Kepulauan (Archipelagic State)

serta

Permasalahannya

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

NEGARA KEPULAUAN TERBESAR DI DUNIA

JUMLAH PULAU : 17.508 pulau PERAIRAN LAUT : 5,9 juta km2

PERAIRAN DARAT : 1,9 juta km2

PANJANG GARIS PANTAI : + 81.000 kmPerairan Laut yang subur dan kaya sumberdaya hayati dan

nirhayati purbayanto@ipb.ac.id (2015)

FAKTA KEKAYAAN LAUT INDONESIA Sumberdaya hayati (renewable resources): ikan,

mamalia, reptil, algae, bakteri, spons, dll. Sumberdaya nir hayati: minyak dan gas, gelombang,

energi panas bumi (Ocean Thermal Energy Conversion-OTEC), mineral laut, dll.

Benda-benda bersejarah muatan kapal tenggelam. Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI): alur pelayaran

dan penerbangan kapal atau pesawat udara internasional (UNCLOS 1982).

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

Permasalahan Kelautan Pemanfaatan SDI tidak merata: beberapa WPP

Over Fishing, IIU Fishing, Penurunan kualitas lingkungan dan habitat perairan, Kapasitas SDM kelautan yang masih rendah, Kemiskinan struktural masyarakat nelayan, Sarana dan prasarana pelabuhan yang kurang

memadai, Industri pendukung (galangan kapal, industri

pengolahan ikan, industri alat penangkapan, dll.) kurang berkembang.

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

1 Status Tingkat Eksploitasi Sumberdaya Ikandi WPP RI, Desember 2010

Komisi Nasional Pengkajian Sumberdaya Ikanpurbayanto@ipb.ac.id (2015)

HASIL TANGKAPAN/GDPCatch / GDP

0

10

20

30

40

50

60

70

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000GDP (US$)

Catch (kg)

Japan

Singapore

HongKong

S.Korea

Malaysia

IndonesiaPhilippines

Thailand

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

Illegal fishing fleets arrested in Tarempa Natuna, Sumatera

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

Kerusakan Habitat Perairan (Terumbu Karang)

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

PETA PENYEBARAN PELABUHAN PERIKANAN UPT PUSAT

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

Prospek

Pembangunan Ekonomi

INDONESIA

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

Yayasan Indonesia Forum (2007): Indonesia akan menjadi 5 Besar Kekuatan Ekonomi Dunia 2030

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)

Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Perlu dipersiapkan social engineering

Perlu peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan

19purbayanto@ipb.ac.id (2015)

Perekonomian Indonesia Terbesar di ASEAN

Populasi 2014

254 Jt

GDP 2014

$ 916 BThe world 16th largest countries by nominal GDP, #1 in ASEAN (IMF)

The world 4th most populous countries in the world, #1 in ASEAN

GDP by PPP

Valuation$ 2.554 B

The world 9th largest countries based on PPP #1 in ASEAN (World Bank)

Ekonomi Indonesia terbesar dan paling stabil di Asia Tenggara, bahkan di tengah kondisi krisis global...

Sumber: IMF, 2015 Sumber: BPS, 2015, data diolah

11%,Rest of SEA

12%Phil

13%Spore

14% Malaysia17% Thailand

37%Indonesia

Luas Negara

1.9 Jt Km2

The world 15th largest countries by geographical size, #1 in ASEAN

Panjang Garis Pantai

81,497 Km

The world 1st longest sea shore, #1 in ASEAN

Sumber: ASEAN Secretariat,, 2015 data diolah

Indonesia Malaysia Thailand Singapore Philliphines

-5%

0%

5%

10%

15%

20%

2009 2010 2011 2012 2013

Per

tum

buha

n E

kono

mi (

%)

2013

Konsumsi domestik sbg driven economics

Konsumsi RT 60%

PMTB 26%

Perubh Inventory 2%

Net Ekspor 1%

2014

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

Peringkat Daya Saing Indonesia di ASEAN

• Peringkat Daya Saing Indonesia mengalami penurunan dari rangking 44 tahun 2010-2011 menjadi rangking 50 tahun 2012-2013, namun mengalami peningkatan kembali di tahun 2014-2015 menjadi rangking 34.

• Survey diikuti oleh 148 negara menggunakan 100 indikator yang direfleksikan dalam 12 pilar utama daya saing yaitu: 1) institusi; 2) infrastruktur ; 3) stabilitas makro ekonomi; 4) kesehatan; 5) pendidikan utama ; 6) pendidikan tinggi; 7) pelatihan; 8) efisiensi pasar barang; 9) efisiensi pasar tenaga kerja; 10) ukuran pasar; 11) efisiensi berbisnis, dan inovasi.

Countries GCI 2014-2015

GCI 2013-2014

GCI 2012-2013

GCI 2011-2012

GCI 2010-2011

GCI 2009-2010

Rank Rank Rank Rank Rank Rank

Singapore 2 2 2 2 3 3

Malaysia 20 24 25 21 26 24

China 28 29 29 26 ? 29

Thailand 31 37 38 39 38 36

Indonesia 34 38 50 46 44 54

Viet Nam 68 70 75 65 59 75

Philippines 52 59 65 75 83 87

Global Competitiveness Index/ GCI

Sumber : World Economic Forum (WEF 2015)

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

Meningkatkan pengelolaan dan nilai tambah sumber daya alam (SDA) yang berkelanjutan dengan mendorong industri prioritas

Kawasan Industri Teluk Bintuni

Industri Migas dan Pupuk

Kawasan Industri Teluk Bitung

Industri Agro dan Logistik

Kawasan Industri Morowali

Industri Smelter Ferronikel,Stainless steel, dan

downstream stainless steel

Kawasan Industri Palu

Industri Rotan, Karet, Kakao (agro) dan

Smelter

Kawasan Industri Konawe

Industri Smelter Ferronikel,Stainless steel, dan downstream

stainless steel

Kawasan Industri Buli

Industri Smelter Ferronikel,Stainless steel, dan downstream

stainless steel

Kawasan Industri Bantaeng

Industri Smelter Ferronikel,Stainless steel, dan downstream

stainless steel

Kawasan Industri Batu Licin

Industri Besi Baja

Kawasan Industri Landak

Industri Karet, CPO

Kawasan Industri Ketapang

Industri Alumina

Kawasan Industri Kuala Tanjung

Industri Aluminium , CPO

Kawasan Industri Tanggamus

Industri Maritim dan Logistik

Kawasan Industri Sei Mangkei

Industri Pengolahan CPO

SEBARAN 13 KAWASAN INDUSTRI PRIORITAS WILAYAH LUAR JAWA

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

Menciptakan pusat pertumbuhan baru, mengembangkan dan memeratakan pembangunan di daerah dengan mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus

Pariwisata

Industri pengolahan Kelapa Sawit

Industri pengolahan karet Pupuk & aneka industri Logistik Pariwisata

KEK SEI MANGKEIKabupaten Simalungun, Sumut

KEK TANJUNG LESUNGKab. Pandeglang, Banten

Industri Pengolahan Karet Industri Pengolahan Sawit Industri Petrokimia

KEK TANJUNG API-APIKab. Banyuasin, Sumatera Selatan

KEK MANDALIKAKab. Lombok Tengah, NTB

KEK PALUKota Palu, Sulawesi Tengah

Industri Manufaktur Industri Agro berbasis kakao,

karet, rumput laut, rotan Industri pengolahan Nikel, Biji

Besi, Emas Logistik

KEK MOROTAIKab. Pulau Morotai, Maluku UtaraPariwisata Industri pengolahan

perikanan Bisnis & logistik

KEK BITUNGKota Bitung, Sulawesi Utara

Industri Pengolahan Perikanan Industri agro berbasis kelapa

dan tanaman obat Aneka industri Logistik

KEK Maloy Batuta Trans Kalmantan (MBTK)Kabupaten Kutai Timur, Kaltim

Industri Kelapa Sawit Logistik

PariwisataSumber: Kemenko Perekonomian (2014)

DISTRIBUSI KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) 2015-2019

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

Pembangunan Ekonomi

Berbasis Kelautan

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

Evolusi Kelembagaan Kelautan dan Perikanan

K• Afdeeling Visserij Zaman Kolonial Belanda (1941)• Kaeken Gyogyo Kenkyu Sho Zaman Pendudukan Jepang (1942-1945)• Jawatan Perikanan Zaman Perang Kemerdekaan (1945-1949)

K• Jawatan Perikanan Zaman Republik Indonesia Serikat (1949-1950)• Jawatan Perikanan Laut dan Pusat Kantor Perikanan Darat Zaman

Demokrasi Liberal (1950-1957)• Direktorat Perikanan Zaman Demokrasi Terpimpin (1957-1961)

P• Departemen Perikanan Darat/Laut Menjelang Zaman Orde Baru (1962-1967)• Direktorat Jenderal Perikanan Zaman Pembangunan (1968-1995)• Direktorat Jenderal Perikanan (1996-1999)

• Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan (1999-2004)• Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan (2004-2009)• Kementerian Kelautan dan Perikanan (2009-sekarang)

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

Page 26

CATATAN HASIL PEMBANGUNAN

Program Kemitraan Bahari (Sea Partnership Program)

Gerbang Mina Bahari, Minapolitan, Industrialisasi Perikanan, Blue Economy, dll.

Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP)

Pengembangan budidaya darat secara progresif

Peningkatan mutu hasil perikanan

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

INTEGRASI PRINSIP-PRINSIP BLUE ECONOMY DALAM INDUSTRIALISASI

PRNSIP-PRINSIP INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN

1. Peningkatan Nilai Tambah2. Peningkatan Daya Saing3. Modernisasi Sistem Produksi Hulu-Hilir4. Penguatan Pelaku Industri Kelautan dan

Perikanan5. Berbasis Komoditas, Wilayah, dan Sistem

Manajemen Kawasan6. Keseimbangan Pemanfaatan SDA &

Perlindungan Lingkungan Berkelanjutan

SEKTOR HULU

SEKTOR HILIR

PERIKANAN TANGKAP

PERIKANAN BUDIDAYA

KOMODITAS KELAUTAN LAINNYA

PENGOLAHAN & PEMASARAN HASIL PERIKANAN

PRNSIP-PRINSIP BLUE ECONOMY

1. Penggunaan sumber daya secara efisien & tidak merusak lingkungan

2. Nilai investasi lebih sedikit 3. Sistem produksi efisien4. Menghasilkan produk & nilai ekonomi

lebih besar5. Menciptakan lapangan kerja 6. Nir limbah (zero waste)7. Inovasi dan adaptasi teknologi8. Memperhatikan modal sosial &

inklusivitas sosial Sumber: DJPT-KKP (2013) purbayanto@ipb.ac.id (2015)

Penyiapan

Sumber Daya Manusia (SDM)Kelautan yang Tangguh

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

Kelo

mpo

k um

ur

Jumlah Penduduk (juta)

Generasi 100 thn Merdeka (Usia pada tahun 2045)

Strukutur Penduduk Indonesia Tahun 2010

55-64 tahun

35-44 tahun

Periode Bonus Demografi2005-2035

Paud, Pendidikan Dasar. Menengah dan Tinggi berkualitas dan merata. Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah

Pendidikan Menengah Universal (PMU), Kurikulum 2013, Pendidikan Tinggi yang

berkualitas dan berdaya saing, Pendidikan Dasar berkualitas dan merata. Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah

Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka

29

0-9

10-19

20-29

30-39

40-49

50-59

60-69

70-74

75 +

45,972

43,724

41,529

38,501

30,730

20,026

10,808

3,376

3,853

Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2015 (Bappenas, BPS, UNFPA 2013))

Jumlah Penduduk: 238,5 Juta orang

Generasi Pemegang Kunci Kejayaan

Indonesia

45-54 tahun

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

Tahun 2020, 68 % Usia Produktif : Kualitas Pendidikan Menjadi Kunci Utama Dalam

Menyiapkan Generasi Emas 2045

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Angkatan Kerja Bekerja

2007 % 2014 %

Tidak/belum pernah sekolah 5.394.670 5,4 5.187.494 4,5

Tidak/belum tamat SD 13.013.110 13 15.815.487 13,8

SD 37.961.150 37,9 32.952.556 28,7

SMP 18.830.204 18,8 20.350.838 17,7

SMA (Umum) 12.747.029 12,7 18.579.737 16,2

SMA (Kejuruan) 5.788.656 5,8 10.520.757 9,2

Diploma I/II/III/Akademi 2.597.593 2,6 2.956.780 2,6

Universitas 3.597.805 3,6 8.264.377 7,2

Jumlah/Total 99.930.217 100 114.628.026 100[Diolah dari Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus, BPS]

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

• Sislatkernas (PP 31 Tahun 2006)• KKNI (Perpres 8 Tahun 2012)Regulasi • Balai Latihan Kerja• Lembaga Pelatihan Kerja Swasta• BNSP• Lembaga Produktivitas Nasional• LA LPK

Kelembagaan• Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)• Sertifikasi• Akreditasi Lembaga Pelatihan

Jaminan Mutu

PENGAKUAN KUALIFIKASI SDM INDONESIA

PELATIHAN KERJA

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

Tantangan SDM Kelautan Semakin Berat!

Globalisasi dunia yang mengharuskan SDM kelautan memiliki kemampuan untuk bersaing terbuka (Era MEA)

Diperlukan SDM kelautan yang memenuhi standar kualifikasi nasional dan internasional.

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris

Akhir Desember 2015, Indonesia akan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Kemampuan berbahasa inggris sumber SDM Indonesia menjadi kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi.

Menristekdikti, tengah menggodok rencana kurikulum dwi bahasa (dual language): Inggris dan Indonesia di perguruan tinggi.

purbayanto@ipb.ac.id (2015)

THANK YOU

TERIMA KASIH

purbayanto@ipb.ac.id,purbayanto@yahoo.com

top related