parasit presentasi.pptx

Post on 11-Jul-2016

37 Views

Category:

Documents

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

CACING PARASITIK

Oleh :Diah Retno Kusumawati

Parasit :• Protozoa paralitik• Cacing paralitik.

Protozoa paralitik • Eukariota uniseluler yang membentuk satu

kesatuan kingdom. • Dibagi berdasarkan jenis pergerakan

(lokomosi) dan jenis reproduksinya : flagelata, amoeba, sporozoa, dan silia.

Cacing paralitik • Nematoda (cacing gelang) • Platihelmintes (cacing pipih)

Nematoda

• Bentuk : panjang dan tumpul pada kedua ujung, berbentuk bulat pada potongan melintang, tidak bersegmen. •Memiliki satu rangkaian otot longitudinal

untuk melakukan gerakan menusuk, mirip cambuk. • Sistem pencernaan lengkap • Sistem reproduksi dengan jenis kelamin

terpisah dan berkembang.

•Melepaskan kutikula ( ganti kulit ) seiring perkembangannya dari larva menjadi dewasa. • Stadium telur dan larva disesuaikan

dengan baik agar dapat bertahan hidup di lingkungan eksternal. • Infeksi pada manusia melalui ingesti

stadium telur atau larva, tetapi bisa dari vector serangga dan penetrasi kulit

Platihelmintes

• Pada potongan melintang sisi dorsoventralnya pipih • Hermafrodit. • Dibagi : Trematoda cacing daun) dan

Cestoda (cacing pita)

Trematoda

• Bentuk pipih seperti daun dengan dua batil hisap yang tersusun dari otot. • Saluran cerna bercabang dua (bifurkasio)

dan masing-masing terdiri dari otot sirkuler dan longitudinal. • Tidak memiliki kutikula •Memiliki epithel sinsitium. • Bersifat hermafrodit kecuali skistosoma

(cacing daun darah)

Cestoda

• Bentuk pipih dan memiliki rangkaian segmen mirip pita (proglotid) yang mengandung struktur jantan dan betina. • Bisa mencapai panjang 10 m dan memiliki

ratusan segmen• Tiap segmen melepas ribuan telur.

• Diujung anterior terdapat skoleks yang seringkali dilengkapi otot penghisap (batil isap), kait atau struktur yang membantunya melekat ke dinding usus. • Tidak mempunyai mulut atau saluran

pencernaan •Menyerap nutrisi secara langsung melalui

integumen.

KONSEP PENTING CACING PARASITIK

• Dibagi : nematode, trematoda dan cestoda• Infeksi didapat dengan menelan telur atau

larva • Pada cacing tambang, cacing benang

manusia, skitosoma yang larvanya menembus kulit serta filarid yang ditularkan oleh vektor

• Pada trematoda,kelainan berkaitan dengan stadium dewasa, karena cacing dewasa ditemukan di dalam jaringan • Eosinofil merupakan gambaran khas

infeksi jaringan oleh cacing parasitic.

• Gambaran patologik terkait erat dengan respon penjamu. • Elefantiasis merupakan respon

imunopatologik terhadap infeksi filarial jangka panjang oleh Wuchereria atau Brugia.

• Cacing tidak berkembang biak secara aseksual dalam tubuh penjamu manusia• Satu telur atau satu larva menghasilkan satu

cacing• Echinococcus granulosus yang berkembang biak

secara aseksual dalam kista hidatid.• Satu-satunya cacing yang intraseluler adalah

Trichinella yang stadium larvanya terjadi secara intraseluler di dalam otot (disebut juga nurse cell).

• Cacing yang tinggal di lumen usus mudah diobati • Cacing yang tinggal di dalam jaringan sulit diobati • Larva migran istilah yang digunakan ketika

stadium larva nematoda bermigrasi ke jaringan manusia • Respon imun penjamu yang kuat dihasilkan

untuk melawan cacing yang bermigrasi. • Kombinasi sanitasi yang buruk, perilaku manusia,

iklim menyebabkan tingginya prevalensi infeksi nematode

•MACAM CACING PARASITIK BERDASARKAN TEMPAT TINGGALNYA

INFEKSI CACING USUS

Nematoda• Enterobius vermicularis (cacing kremi)• Trichurus trishiura ( cacing cambuk )• Ascaris lumbricoides (cacing gelang manusia)• Ancylostoma duodenale dan Necator americanus

(cacing tambang manusia)• Strongyloides stercoralis (cacing benang)• Trichinella spiralis

Trematoda • Fasciolopsis buski (cacing daun raksasa usus)

Cestoda• Taenia saginata (cacing pita sapi)• Taenia solium (cacing pita babi)• Diphyllobothrium latum (cacing pita ikan)• Hymenolepsis nana (cacing pita kerdil)• Dipylidium caninum (cacing pita anjing)

•INFEKSI CACING DARAH DAN JARINGAN

Nematoda

• Wucheriria bancrofti (filariasis limfatik)• Brugia Malayi (filariasis limfatik)• Onchocerca volvulus (river blindness)• Dracunculus medinensis (cacing Guinea)• Ancylostoma duodenale dan Necator americanus

(ground itch)• Strongyloides stercoralis (larva currens)• Trichinella spiralis (trikinosis dari larva)

Larva migrans (infeksi zoonotic oleh larva nematode)

• Ancylostoma caninum (cacing tambang anjing)• Anisakis simplex(cacing paus)• Toxocara canis (cacing gelang anjing)• Baylisascaris procyonis (cacing gelang

rakun)

Trematoda

• Fasciola hepatica (cacing daun hati domba)• Clonorchis sinensis (cacing daun hati cina)• Paragonimus westermani (cacing daun

paru)• Schistosoma mansoni, Schistosoma

japonicum, Schistosoma hematobium (cacing daun darah)

Cestoda (infeksi yang disebabkan oleh stadium larva)

• Taenia solium (sistiserkosis/neurosistikosis)• Achinococcus granulosus (kista hidatid)

FILARIASIS

• Penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasite Nematode• Tersebar di Indonesia.

• Jarang menyebabkan kematian, • Timbul gangguan fisik. • Jarang pada anak-anak • Terjadi di atas usia 30 tahun • Gejala : pembengkaan kaki yang muncul

karena sumbatan Microfilaria pada pembuluh linfe

DISTRIBUSI

• Di daerah endemic, 80% penduduk mengalami infeksi tetapi hanya sekitar 10 – 20% populasi menunjukkan gejala • Infeksi parasite ini tersebar di daerah tropis dan

subtropics seperti Afrika, Asia, Pasifik Selatan. • Di Asia, terjadi di Indonesia, Myanmar, India dan

Srilangka.•  

• Lebih dari 200 spesies filarial. • Sedikit yang menyerang manusia. • Masyarakat yang beresiko adalah mereka yang

berada pada daerah endemis.• Diseluruh dunia, mencapai 250 juta orang.

Wuchereria Bancrofti

• Endemis di sebagian besar wilayah di dunia,• Di daerah dengan kelembaban yang cukup

tinggi termasuk Amerika Latin ( Suriname, Guyana, Haiti, Republik Dominika dan Costa Rica), Afrika, Asia, dan kepulauan Pasifik. • Di daerah perkotaaan

• Periodisitas Nokturnal : di wilayah pasifik di sebelah barat 140 bujur timur • Subperiodisitas diurnal :di wilayah sebelah

timur daerah 180 bujur timur.

Brugia Malayi

• Endemis di daerah pedesaan di India, Asia Tenggara, daerah pantai utara China dan Korea Selatan.

Brugia Timori

• Di daerah pedesaan di Kepulauan Timor, Flores, Alor dan Roti di Tenggara Indonesia

ETIOLOGI

•Wuchereria Bancrofti menyebabkan Filariasis Bancrofti• Brugia Malayi menyebabkan Filariasis

Malayi, Filariasis Brugi• Brugia Timori menyebabkan Filariasis

Timorean

PENULARAN

• Siklus hidup dimulai saat Filarial betina dewasa dalam pembuluh limfe manusia memproduksi sekitar 50.000 Mikrofilaria perhari ke dalam darah. • Nyamuk menghisap Microfilaria saat mengigit manusia • Larva berkembang dalam tubuh nyamuk.• Di dalam tubuh manusia, larva berkembang menjadi

dewasa. Mikrofilaria ditemukan dalam darah setelah 6 bulan – 1 tahun setelah terinfeksi dan bertahan 5 – 10 tahun. • Faktor utama filarial adalah nyamuk Anopheles Culex,

Mansonia dan Aedes.

GAMBARAN KLINIS

Gejala klinis 1. Asimtomatis disebabkan oleh :• kadar Microfilaria terlalu sedikit dan tidak

terdeteksi oleh pemeriksaan laboratorium• tidak ada Microfilaria dalam darah. 2. Simtomatis akibat manifestasi perjalanan kronik penyakit

Tahap awal ( fase akut ) :• tidak khas seperti demam 3 – 4 hari dapat hilang

tanpa diobati, demam berulang 1 – 2 bulan kemudian atau gejala sering timbul bila pasien bekerja berat• Timbul benjolan dan nyeri pada lipatan paha

atau ketiak dengan tidak ada luka di badan. • Teraba garis seperti urat dan berwarna merah,

serta terasa sakit dari benjolan menuju kearah ujung kaki atau tangan.

• Gejala terjadi berbulan-bulan sampai bertahun-tahun •Menyebabkan Fibrosis dan penyumbatan

pembuluh limfe.

• Diagnosa ditegakkan melalui pemeriksaan laboratorium dengan ditemukannya Microfilaria dalam darah.

PENGOBATAN

• Dietiilkarnamazin (DEC)• Ivermectin (Mectizan)• Albedazole 400mg dosis tunggal

PENCEGAHAN DANPEMBERANTASAN

Pengobatan Masal•Mencegah gigitan nyamuk pembawa

Microfilaria. • Di daerah endemis maka pengobatan

massal dengan DC Invermacin atau Albendazol dapat diberikan setahun sekali dan paling sedikit selama lima tahun.

Pengendalian Vector• Pemberantasan tempat perkembangan

nyamuk •Menghindari gigitan nyamuk

Peran Serta Masyarakat• Masyarakat datang dan diperiksa darahnya

pada malam hari pada saat kegiatan pemeriksaan dasar • Minum obat anti penyakit kaki gajah• Memberitahukan kepada kader atau petugas

kesehatan bila menemukan penderita filariasis • Bergotong royong membersihkan sarang

nyamuk atau tempat perkembangan nyamuk.

Terimakasih

top related