pandangan tokoh nahdlatul ulama dan...
Post on 19-Jan-2020
81 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PANDANGAN TOKOH NAHDLATUL ULAMA DAN MUHAMMADIYAH
TERHADAP GAGASAN DR. AGUS PURWANTO MENGENAI
PURNAMA SEBAGAI PARAMETER BARU PENENTUAN
AWAL BULAN QAMARIYAH
SKRIPSI
Oleh:
Ahmad Fuad al-Anshary
NIM 07210003
JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2012
i
PANDANGAN TOKOH NAHDLATUL ULAMA DAN MUHAMMADIYAH
TERHADAP GAGASAN DR. AGUS PURWANTO MENGENAI PURNAMA
SEBAGAI PARAMETER BARU PENENTUAN
AWAL BULAN QAMARIYAH
SKRIPSI
Oleh:
Ahmad Fuad al-Anshary
NIM 07210003
JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2012
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Demi Allah,
dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap pengembangan keilmuan,
Penulis menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
Pandangan Tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah
terhadap Gagasan Agus Purwanto mengenai Purnama
sebagai Parameter Baru Penentuan Awal Bulan Qamariyah
Benar-benar merupakan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan duplikat atau
memindah data milik orang lain. Jika dikemudian hari terbukti disusun orang lain,
ada penjiplakan, duplikasi atau memindah data orang lain, baik secara
keseluruhan atau sebagian, maka skripsi dan gelar sarjana yang diperoleh
karenanya, batal demi hukum.
Malang, 20 Januari 2012
Penulis,
Ahmad Fuad al-Anshary
NIM 07210003
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Setelah membaca dan mengoreksi skripsi saudara Ahmad Fuad al-Anshary,
NIM 07210003 Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah, Fakultas Syari‟ah,
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan judul:
Pandangan Tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah
terhadap Gagasan Agus Purwanto mengenai Purnama
sebagai Parameter Baru Penentuan Awal Bulan Qamariyah
maka pembimbing menyatakan bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat-
syarat ilmiah untuk diajukan dan diuji pada Majelis Dewan Penguji.
Malang, 20 Januari 2012
Mengetahui
Ketua Jurusan Dosen Pembimbing,
Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah,
Zaenul Mahmudi, M.A. Ahmad Wahidi, M.H.I.
NIP 197306031999031001 NIP 197706052006041002
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Dewan Penguji Skripsi saudara Ahmad Fuad al-Anshary, NIM 07210003, Jurusan
Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah, Fakultas Syari‟ah, Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang dengan judul:
Pandangan Tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah
terhadap Gagasan Agus Purwanto mengenai Purnama
sebagai Parameter Baru Penentuan Awal Bulan Qamariyah
telah dinyatakan lulus dengan nilai: B+ (sangat baik)
dengan penguji:
1. Abbas Arfan, Lc., M.H.I. (______________________)
NIP 1977212122006041004 Ketua
2. Ahmad Wahidi, M.H.I. (______________________)
NIP 197706052006041002 Sekretaris
3. Dr. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag. (______________________)
NIP 195904231986032003 Penguji Utama
Malang, 20 Januari 2012
Dekan,
Dr. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag.
NIP 195904231986032003
v
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS SYARIAH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas Nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/S1/VI/2007
Jl. Gajayana 50 Malang Telepon (0341) 55135 Faksimile (0341) 572533
BUKTI KONSULTASI
Nama : Ahmad Fuad al-Anshary
NIM : 07210003
Jurusan : Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah
Dosen Pembimbing : Ahmad Wahidi, M.H.I.
Judul Skripsi : Pandangan Tokoh Nahdlatul Ulama dan
Muhammadiyah terhadap Gagasan Agus Purwanto
mengenai Purnama sebagai Parameter Baru Penentuan
Awal Bulan Qamariyah
No Hari / Tanggal Materi Konsultasi Paraf
1 Konsultasi Proposal 6 April 2011
2 Bab I, II dan II 27 Oktober 2011
3 Revisi Bab I-III 3 Nopember 2011
4 Bab IV 23 Nopember 2011
5 Bab IV-V 8 Desember 2011
6 Revisi Bab III-IV 19 Desember 2011
7 ACC Bab I,II,III,IV,V 11 Januari 2012
Malang, 20 Januari 2012
Mengetahui,
a.n. Dekan
Ketua Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah,
Zaenul Mahmudi, M.A.
NIP 197306031999031001
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil „alamin, laa haula wala quwwata illa billahi „aliyyil
adhim, dengan hanya rahmat-Mu serta hidayah-Nya penulisan skripsi yang
berjudul “Pandangan Tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah terhadap
Gagasan Agus Purwanto mengenai Purnama sebagai Parameter Baru
Penentuan Awal Bulan Qamariyah” dapat diselesaikan dengan curahan kasih
saying-Nya, kedamaian dan ketenangan jiwa. Shalawat dan salam kita haturkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah mengajarkan kita
dari masa kegelapan menuju masa yang terang benderang dalam hidup ini.
Semoga kita tergolong orang-orang yang beriman dan mendapatkan syafaat dari
beliau di hari akhir nanti. Amien…….
Degnan segala daya dan upaya serta bantuan, bimbingan maupun
pengarahan dan hasil diskusi dari berbagai pihak dalam proses penulisan skripsi
ini, maka dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang tiada batas kepada :
1. Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang.
2. Dr. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
vii
3. Zaenul Mahmudi, M.A, selaku Ketua Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah,
Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang.
4. Ahmad Wahidi, M.HI, selaku Dosen Pembimbing penulis, terima kasih
banyak atas bimbingan dan pengarahan yang beliau berikan kepada kami,
semoga Allah akan selalu meridhai dan memberikan curahan rahmat-Nya
kepada beliau beserta keluarga besarnya. Semoga juga dimudahkan segala
urusan dalam menjalani kehidupan ini.
5. Drs. H. Dahlan Tamrin, M.Ag, selaku Dosen wali penulis selama
menempuh kuliah di Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang. Terima kasih kami haturkan kepada beliau atas motifasi,
bimbingan dan pengarahan yang berguna bagi keberlangsungan
pendidikan kami. Semoga Allah selalu mencurahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada beliau beserta keluarga.
6. Segenap Dosen Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
yang telah menyampaikan pengajaran, mendidik, membimbing, serta
mengamalkan ilmunya dengan ikhlas. Semoga Allah memberikan pahala-
Nya yang sedemikian rupa kepada beliau semua.
7. Staf dan karyawan Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,
kami ucapkan terima kasih atas partisipasinya dalam penyelesaian skripsi
ini.
Semoga apa yang telah kami peroleh selama kuliah di Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang ini, bisa bermafaat bagi
viii
pembaca semua, khususnya bagi kami pribadi. Kami sebagai manusia biasa yang
tak luput dari salah dan dosa, menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik serta saran
yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Malang, 20 Januari 2012
Penulis,
Ahmad Fuad al-Anshary
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI
1. Konsonan
No Arab Indonesia No Arab Indonesia
dl ض tidak dilambangkan 15 ا 1
th ط b 16 ب 2
dh ظ t 17 ت 3
` ع ts 18 ث 4
gh غ j 19 ج 5
f ف h 20 ح 6
q ق kh 21 خ 7
k ك d 22 د 8
l ل dz 23 ذ 9
m م r 24 ر 10
n ن z 25 ز 11
w و s 26 س 12
h ه sy 27 ش 13
y ي sh 28 ص 14
2. Vokal
Setiap penulisan bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal, fathah ditulis
dengan “a”, kasrah dengan “i” dan dlommah dengan “u”, sedangkan bacaan
panjang masing ditulis dengan cara berikut:
Vokal (a) ditulis dengan â, misalnya قال menjadi qâla
Vokal (i) ditulis dengan î, misalnya قيل menjadi qîla
Vokal (u) ditulis dengan û, misalnya دون menjadi dûna
x
Diftong bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat
dengan huruf, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan gabungan
huruf sebagai berikut :
Vokal rangkap او dilambangkan dengan huruf aw, misalnya syawkaniy
Vokal rangkap اي dilambangkan dengan huruf ay, misalnya Zuhayliy
3. Ta' Marbûthah
Ta' marbûthah (ة) ditrasliterasikan dengan "t" jika berada di tengah-tengah
kalimat, tetapi apabila di akhir kalimat maka ditrasliterasikan dengan
menggunakan "h" atau apabila berada di tengah-tengah kalimat yang terdiri dari
susunan mudlâf dan mudlâf ilayh, maka ditrasliterasikan dengan menggunakan "t"
yang disambungkan dengan kalimat berikutnya.
4. Kata Sandang dan Lafadh al-Jalâlah
Kata sandang berupa "al" (ال) ditulis dengan huruf kecil, kecuali terletak
pada awal kalimat. Sedangkan "al" dalam lafadh jalâlah yang berada di tengah-
tengah kalimat disandarkan (idhâfah), maka dihilangkan.
5. Nama dan Kata Arab Ter-Indonesiakan
Pada prinsipnya kata yang berasal dari bahasa Arab harus ditulis dengan
menggunakan sistem transliterasi ini, akan tetapi apabila kata tersebut merupakan
nama Arab dari orang Indonesia atau bahasa Arab yang sudah ter-Indonesiakan,
maka tidak perlu menggunakan sistem transliterasi ini.
xi
M O T T O
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan
ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan
bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan
(waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan
hak. dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-
orang yang Mengetahui.
(QS: Yunus : 5)
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................ iv
BUKTI KONSULTASI ..................................................................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA .................................. ix
MOTTO ............................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv
ABSTRAK .........................................................................................................xvi
Bab I : Pendahuluan .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Penelitian ........................................................ 1
B. Batasan Masalah ...................................................................... 5
C. Rumusan Masalah .................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5
E. Kegunaan Penelitian ................................................................ 5
F. Definisi Operasional ................................................................ 6
G. Penelitian Terdahulu ................................................................ 7
H. Sistematika Pembahasan .......................................................... 10
Bab II : Tinjauan Pustaka....................................................................... 14
A. Biografi Tokoh ......................................................................... 14
B. Kriteria Penentuan Awal Bulan Qamariyah ............................ 17
C. Bulan Purnama dan Ayyamul Bidl ........................................... 47
Bab III : Metode Penelitian ...................................................................... 53
A. Lokasi Penelitian ...................................................................... 54
B. Jenis Penelitian ........................................................................ 55
C. Pendekatan Penelitian .............................................................. 56
xiii
D. Populasi dan Sampel ................................................................ 57
E. Sumber Data ............................................................................ 57
F. Teknik Pengumpulan dan Pengujian Keabsahan Data ............ 62
G. Teknik Analisis Data ............................................................... 64
Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan ............................................ 65
A. Paparan Data Hasil Penelitian .................................................. 65
1. Paparan Data Hasil Wawancara ........................................... 66
2. Paparan Data Dokumentasi .................................................. 73
B. Pembahasan dan Analisa ......................................................... 77
Bab V : Kesimpulan dan Saran .............................................................. 89
A. Kesimpulan .............................................................................. 89
B. Saran ........................................................................................ 90
DAFTAR PUSTAKA
TABEL
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tabel Hilal Ramadhan (1428-1429)
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat pengantar penelitian
Lampiran 2. Panduan wawancara
Lampiran 3. Dokumentasi media dan internet
Lampiran 4. Tampilan software Moon Calendar
Lampiran 5. Tampilan kontroversi Idul Fitri
Lampiran 6. Pengamatan dengan media software
Lampiran 7. Hasil pengamatan di lapangan
Lampiran 8. Foto informan yang diwawancarai
.
.
.
ABSTRAK
Al-Anshary, Ahmad Fuad. 07210003. 2011. Pandangan Tokoh Nahdlatul Ulama
dan Muhammadiyah tentang Gagasan Agus Purwanto mengenai Purnama
sebagai Parameter Baru Penentuan Awal Bulan Qamariyah. Skripsi.
Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah, Fakultas Syariah Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing: Ahmad Wahidi,
M.HI.
Kata kunci: Bulan Purnama, Ayyamul Bidl
Pada tahun 2009 lalu, Agus Purwanto melakukan sebuah penelitian
sederhana tentang bulan purnama. Beliau mengaitkan terjadinya purnama dengan
peristiwa Ayyamul Bidl, yang biasa dimaknai sebagai hari-hari yang terang
benderang. Penelitian yang beliau lakukan, memberikan kesimpulan bahwa
dengan mengetahui kapan terjadinya Ayyamul Bidl, maka akan diketahui pula
kapan terjadinya purnama. Setelah diketahui kapan terjadi purnama maka bisa
ditarik mundur 15 sehingga menemukan tanggal 1 pada bulan Qamariyah.
Penelitian yang kami lakukan ini, berada di Kabupaten Jombang-Jawa
Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan data-data emphiris.
Dengan sumber data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dan sumber data
sekunder dari referensi buku, artikel, jurnal dan dokumentasi yang berkaitan
dengan penelitian ini. Analisis data yang kami gunakan adalah dengan mengikuti
tahapan sebagai berikut : Pemeriksaan Ulang (Editing), Pengelompokan Data
(Classifying), Analisis Data (Analyzing) dan Penarikan Kesimpulan (Concluding)
Ketika dimunculkan gagasan baru bahwa purnama dijadikan sebagai
parameter penentuan awal bulan, maka timbul polemik dalam masyarakat,
khususnya dalam ahli falak sendiri. Ada sebagian yang menerima, karena
berpedoman pada keagungan akal dan ilmu pengetahuan, hal-hal yang bersifat
sunnatullah dapat dirasionalkan dengan ilmu pengetahuan, seperti halnya
purnama yang merupakan sunnatullah dan mungkin untuk dipelajari dengan
bertambahnya disiplin ilmu dan kecanggihan teknologi. Sebagian yang lain
menolak gagasan ini, mereka berpedoman bahwa awal bulan Qamariyah hanya
bisa ditentukan dengan munculnya bulan baru (Hilal).
Jadi dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam menyikapi
gagasan tersebut ada dua golongan besar, yaitu sebagian ahli falak di Kabupaten
Jombang menerima dan sebagian yang lain menolak.
ABSTRACT
Al-Anshary, Ahmad Fuad. 07210003. 2011. View of Nahdlatul Ulama and
Muhammadiyah leaders about the idea of Agus Purwanto about Purnama as
a New Parameter Determining Initial Month
Qamariyah. Thesis. Department of Al-Al-shakhsiyyah ahwal, Faculty of
Sharia Islamic University Malang Maulana Malik Ibrahim. Supervisor:
Ahmad Wahidi, M.HI.
In 2009, Agus Purwanto conduct a simple research on the full moon. He
linked the occurrence of full moon with Ayyamul Bidl events, commonly
interpreted as the days are bright. The research he did, giving the conclusion that
by knowing when the Ayyamul Bidl, it will be known when the full moon
also. Once known when the full moon occurs then it could be pulled back 15 so
finding a date in Qamariyah.
Research that we do this, in Jombang, East Java. This type of research is
qualitative research, with data emphiris. With the primary data source obtained
from interviews and secondary data sources from reference books, articles,
journals and documentation relating to this research. Analysis of the data we use
is to follow the following steps: Re-Examination (Editing), Grouping Data
(Classifying), Data Analysis (Analyzing) and Withdrawal of Conclusion
(Concluding)
When a new idea emerged that the moon used as a parameter determining
the beginning of the month, then the polemic arose within the community,
particularly in the astronomers themselves.There are some who accept, as guided
by the grandeur of reason and science, the things that are sunnatullah can be
rationalized by science, as well as the full moon which is sunnatullah and likely to
be studied with increasing sophistication and technological disciplines. Others
reject this idea, they are guided by the beginning of the month Qamariyah can
only be determined by the emergence of a new moon (Hilal).
So in this study can be concluded that in addressing the idea that there are
two major categories, namely some astronomers in Jombang accepted and others
rejected.
Keywords: Full Moon, Ayyamul Bidl,
top related