organisasi berkas

Post on 05-Jan-2016

72 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Maju. Mundur. Organisasi Berkas. Organisasi Berkas Sekuensial Rekaman disimpan di dalam file secara beruntun berdasarkan waktu pemasukannya (rekaman yang masuk lebih dulu memiliki indeks / alamat yang lebih kecil dari yang dimasukkan kemudian) - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Organisasi Berkas

• Organisasi Berkas SekuensialRekaman disimpan di dalam file secara beruntun berdasarkan waktu pemasukannya (rekaman yang masuk lebih dulu memiliki indeks / alamat yang lebih kecil dari yang dimasukkan kemudian)

• Organisasi Berkas LangsungRekaman disimpan tidak secara beruntun, namun pada alamat yang didasarkan pada kunci rekaman

• Organisasi Berkas Sekuensial BerindeksRekaman disimpan secara beruntun namun ditambahkan dengan adanya indeks yang akan mempermudah penemuan rekaman kembali

Maju Mundur

Organisasi Berkas Sekuensial

• Rekaman disimpan pada alamat-alamat di file secara beruntun

• Rekaman yang masuk terlebih dulu akan disimpan di alamat yang lebih kecil daripada rekaman yang masuk sesudahnya

• Untuk menemukan sebuah rekaman harus dilakukan proses pencarian terlebih dahulu

• Cara ini sangat fleksibel dan paling menghemat ruangan penyimpan, karena ukuran file dapat disesuaikan dengan banyaknya rekaman yang tersimpan dan dapat mengembang dengan mudah jika ada rekaman baru

Maju Mundur

Organisasi Berkas Sekuensial

•Dalam berkas sekuensial, rekaman yang ke i+1 akan diletakkan tepat sesudah rekaman ke i, contoh :

Akses

Sesuai dengan namanya ,berkas sekuensial sangat cocok untuk akses yang sekuensial, misal dalam aplikasi dimana sebagian besar atau semua rekaman akan diproses.

Sebagai contoh adalah membuat daftar semua mahasiswa dalam sebuah Jurusan.

Berkas sekuensial juga dapat diproses secara tunggal dan langsung, jika diketahui subskripnya.

1 2 3 ……... i i+1 i+2 …… N-1 n

• Pencarian secara sekuensial memproses rekaman-rekaman dalam berkas sesuai urutan keberadaan rekaman-rekaman tersebut sampai ditemukan rekaman yang diinginkan atau semua rekaman terbaca.

Sebagai contoh, rekaman-rekaman berkas mahasiswa diurutkan untuk mendapatkan pengurutan yang linier berdasar pada nilai kunci rekaman, baik secara alphabetis (huruf) ataupun numeris (angka)

Medan DataMedan berisi nilai dasar yang membentuk sebuah rekaman. Isi sebuah medan bergantung pada atribut yang dimiliki oleh individu pemilik rekaman.

Rekaman yang disimpan dalam berkas pada umumnya memiliki medan yang berfungsi khusus yaitu sebagai identitas rekaman yang memiliki sifat pembeda baik internal maupun eksternal.

Rekaman Data

Rekaman Mahasiswa

Berkas DataSebuah berkas merupakan koleksi dari rekaman-rekaman yang sama, yang diletakkan dalam peralatan

penyimpan data komputer. Sebuah berkas akan memiliki nama yang dikenal dengan sistem operasi.

Dibawah ini contoh berkas rekaman mahasiswa urut “Nomor Mahasiswa” :

Medan ke-1 Medan ke-2 …………. Medan ke-n

Nama

Mahasiswa

Nomor

Mahasiswa

Fakultas Jurusan Dosen

Pembimbing

SPP Data-lain

Nama

Mahasiswa

Nomor

Mahasiswa

Fakultas Jurusan Dosen

Pembimbing

SPP Data

lain

Komarudin 0101 Teknik Kimia Tri,Ir 400.000

Dewi Sartika 0110 Teknik Sipil Siswanto,ST 500.000

Suci Hartati 0124 Teknik Arsitektur Suwandi,Ir 500.000

Budiani 0154 Teknik Elektro Mursih,Ir 550.000

Zainah 0160 Teknik Elektro Mudji,ST 400.000

Soni 0167 Teknik Geologi Sungkono,Ir 450.000

Susana 0215 Teknik Geologi Widayat,Ir 400.000

Akhmad Nurdi 0235 Teknik Geodesi Yatman, Ir 450.000

Ida Arini 0453 Teknik Geodesi Heru,ST 500.000

Triyanto 0976 Teknik Kimia Nuryani,ST 500.000

Mulai

AWAL = 1AKHIR = N

AWAL : AKHIRRekaman

Tidakditemukan

TENGAH := [(AWAL+AKHIR)/2]

Kunci(cari):Kunci (tengah)

AWAL = TENGAH +1

>

<AKHIR =TENGAH -1

Rekamanditemukan

=

>

Flowchart utk pencarian biner

Selesai

Proc pencarian_biner

/* n buah rekaman diurutkan menaik menurut kunci rekaman */

AWAL :=1

Akhir := n

While AWAL ≤ AKHIR do

tengah := [ (awal+akhir)/2]

if kunci (cari) = kunci (tengah)

then pencarian berakhir.

else if kunci(cari) > kunci (tengah)

then AWAL := TENGAH + 1

else AKHIR := TENGAH – 1

end

rekaman tidak ditemukan

end pencarian_biner

• Kolom “Nomor mahasiswa” menunjukkan nilai yang urut dari kecil ke besar, atau

• Pencarian Biner

untuk sebuah berkas dengan rekaman yang telah diurutkan jumlah probe yang diperlukan untuk membaca sebuah rekaman dapat diusahakan untuk diperkecil dengan menggunakan teknik pencarian biner.

Jika kuncicari < Kuncitengah, maka bagian berkas mulai dari Kuncitengah sampai akhir berkas dieliminasi. Sebaliknya jika kuncicari > Kuncitengah maka bagian berkas mulai dari depan sampai dengan Kuncitengah dieleminasi.

Pada contoh pertama berikut ini akan dicari rekaman dengan kunci 49.

Bilangan yang dicetak tebal menunjukkan rekaman yang sedang dibandingkan dan tanda kurung membatasi bagian berkas yang tersisa yang masih harus diperbandingkan. Tanda [ untuk AWAL dan tanda ] untuk AKHIR.

1 2 3 4 5 6 7 8 9

[21 25 28 33 38 39 48 49 69]

21 25 28 33 38 [39 48 49 69]

21 25 28 33 38 39 48 [49 69]

Kunci1 < kunci2 < kunci3 < ……. Kunci I < …… Kunci n

• TENGAH1 = [(1 + 9) / 2 ] = 5 Kcari : K tengah1 49 > 38

AWAL = TENGAH1 + 1 = 6

• TENGAH2 = [(6 + 9) / 2 ] = 7 Kcari : K tengah2 49 > 48

AWAL = TENGAH21 + 1 = 8

TENGAH3 = [ (8 + 9 ) / 2 ] = 8 Kcari : K tengah2 49 = 49

Ketemu, Probe = 3

Organisasi Berkas Langsung

• Dengan organisasi berkas langsung, untuk menemukan suatu rekaman tidak melalui proses pencarian, namun bisa langsung menuju alamat yang ditempati rekaman

• Pada awalnya, untuk tujuan tersebut maka digunakan cara dengan menyimpan rekaman pada alamat yang sama dengan nilai kunci rekaman tersebut

• Contohnya : rekaman dengan kunci 100 akan disimpan di alamat 100

• Sehingga untuk menemukan sebuah rekaman cukup melihat nilai kunci dan menuju ke alamat yang ditunjuk oleh kunci rekaman tersebut

• Contoh : untuk membaca rekaman dengan kunci 55 langsung saja menuju alamat 55

Maju Mundur

Kerugian Korespondensi Satu-Satu

• Dengan menerjemahkan langsung dari kunci rekaman ke alamat rekaman, maka akan berlaku suatu hubungan korespondensi satu-satu antara kunci dengan alamat rekaman

• Hal ini menyebabkan harus disediakannya ruang yang sangat besar untuk menampung setiap kemungkinan nilai kunci yang ada

• Contohnya : untuk menyimpan data PNS yang kuncinya adalah NIP (terdiri dari 9 digit) dibutuhkan sebanyak satu milyar alamat, karena kemungkinan yang dapat muncul dari kode 9 digit adalah mulai dari angka 000000000 hingga 999999999)

Maju Mundur

Kerugian Korespondensi Satu-Satu

• Selain itu dari cara korespondensi satu-satu juga akan mengakibatkan banyaknya pemborosan ruang penyimpan, atau terjadi banyak alamat yang tidak dipergunakan alias kosong

• Contohnya : Kode NIP diawali dengan tiga digit kode departemen, yang tidak mungkin ada kode departemen 000. Sehingga alamat 000000000 sampai 000999999 (sebanyak sejuta alamat) tidak akan terpakai karena tidak ada rekaman dengan NIP di antara range tersebut

Maju Mundur

• Pencarian Interpolasi

Berbeda dengan pencarian biner yang memilih posisi rekaman yang akan diperbandingkan berikutnya sebagai tepat berada ditengah sisa berkas yang belum diperiksa.

Pencarian interpolasi tidak mencari posisi TENGAH seperti halnya algoritma pencarian biner, melainkan menentukan posisi berikutnya, dengan menggunakan algoritma sebagai berikut :

Proc pencarian_interpolasi

/* n buah rekaman dalam berkas diurutkan menaik menurut kunci rekaman */

AWAL := 1

Akhir := n

while AWAL ≤ AKHIR do

BERIKUT :=

if kunci (cari) = kunci (berikut)

then pencarian berakhir.

else if kunci (cari) > kunci (berikut)

then AWAL := berikut + 1

else AKHIR := berikut – 1

End

Rekaman tidak ditemukan

End pencarian_biner

AWAL - AKHIR(

(AWAL) kunci - (AKHIR) kunci

(AWAL) kunci - (dicari) kunciAWAL

• Untuk rekaman dengan susunan sebagai berikut, berapa probe untuk menemukan rekaman dengan kunci 49 bila digunakan pencarian interpolasi.

1 2 3 4 5 6 7 8 9

[21 25 28 33 38 39 48 49 69]

21 25 28 33 38 39 [48 49 69]

Perhitungan :

BERIKUT1 := = 5,6666 , dibulatkan 6

Kcari : Kberikut = 49 > 39 AWAL = BERIKUT1 + 1 = 6 + 1 = 7

BERIKUT2 =

Kcari : Kberikut2 = 49 = 49 ketemu, probe 2

1)- 9(

21 - (69

21)-(491

80952,77- 9(48 - (69

48)-(497 dibulatkan

top related