mutiara qurani-aplikasi tajwid
Post on 14-Aug-2015
203 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ٱٻٻٻ
Mutiara Qur’ani
2
Panduan Aplikasi Tajwid Al-Qur’an
METODE
MUTIARA
QUR’ANI
Penulis:
Muhammad Arifin, al-Hafizh
Tata Letak dan Ilustrasi:
Tim Tauhid Media
Desain Sampul:
Tim Tauhid Media
Penerbit:
Tauhid Media
PO. BOX. 2052 Depok 16432
E_mail: tauhidmedia@yahoo.co.id
Buku ini terbit atas kerjasama:
Penerbit Tauhid Media dan LBQ Muntada Ahlil Qur’an
Mutiara Qur’ani
3
Pengantar
Ketua Yayasan Muntada Ahlil Qur’an
Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah menurunkan Al-Qur’an
kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk dijadikan
pedoman hidup umat manusia agar mereka mendapatkan ke-
bahagiaan hidup dunia akhirat.
Shalawat dan salam tercurah kepada Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam suri tauladan yang terbaik bagi umat manusia
terutama bagi para Ahlul Qur’an.
Kontribusi para ulama dalam menulis metode membaca Al-
Qur’an sangat dirasakan manfaatnya oleh umat Islam. Belajar
Al-Qur’an akan bertambah nikmat bila metode yang digunakan
dalam pembelajaran tepat dan benar, sehingga janji Allah Ta’ala
akan mudahnya Al-Qur’an untuk dipelajari benar-banar bisa
dirasakan. Dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala menyebutkan bahwa
Dia telah mempermudah jalan untuk mempelajarinya. Allah
Ta’ala berfirman :
ںںڻڻڻڻۀ
‚Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk
pelajaran (diingat), maka adakah orang yang mengambil pelajaran‛.
(QS. Al-Qamar: 17)
Ayat ini empat kali diulang-ulang dalam surat Al-Qamar,
sebagai penegasan atas jaminan Allah Ta’ala ini. Siapapun yang
Mutiara Qur’ani
4
benar-benar ikhlas dan tekun belajar membaca Al-Qur’an, pasti
akan bisa. Namun tidak sedikit umat Islam yang tidak bisa mem-
baca Al-Qur’an, karena mereka belum dan tidak mau belajar.
Dengan hadirnya buku MUTIARA QUR’ANI sebagai salah
satu metode belajar Al-Qur’an mulai dari dasar hingga mem-
pelajari tajwidnya, diharapkan akan memberikan semangat baru
bagi kaum Muslimin dalam mempelajari kitabullah.
Agar mendapatkan hasil yang memuaskan dan lebih tepat,
alangkah baiknya bila orang yang ingin belajar metode MUTIARA
QUR’ANI ini dibimbing oleh guru yang telah menguasai dan
mengikuti pelatihan metode ini.
Semoga buku metode MUTIARA QUR’ANI yang disusun
oleh Ustadz Muhammad Arifin Al-Hafizh ini menjadi amal shalih
yang dapat menambah pemberat timbangan bermanfaat bagi
umat Islam, yang ingin belajar Al-Qur’an.
Wa akhiru da’wana ‘anil hamdulillahi Rabbil ‘alamin
Bekasi, Rabi’ul Akhir 1431 H / Maret 2010 M
H. Taufik Hamim Effendi, Lc., MA
(Ketua Umum Yayasan Muntada Ahlil Quran)
Mutiara Qur’ani
5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR --- 3
DAFTAR ISI --- 5
PENDAHULUAN --- 7
Pelajaran Pertama: AL-LAHN --- 11
Pelajaran Kedua: HUKUM MEMBACA ISTI’ADZAH --- 13
Pelajaran Ketiga: CARA MENYAMBUNG ISTI’DZAH --- 15
Pelajaran Keempat: TINGKATAN MEMBACA AL-QUR’AN --- 16
Pelajaran Kelima: CARA MENYAMBUNG DUA SURAT --- 17
Pelajaran Keenam: HUKUM NUN DAN MIM TASYDID --- 18
Pelajaran Ketujuh: MAKHORIJUL HURUF --- 19
Pelajaran Kedelapan: AHKAMUL LAM --- 32
Pelajaran Kesembilan: HUKUM NUN SUKUN DAN TANWIN --- 34
Pelajaran Kesepuluh: HUKUM MIM SUKUN --- 42
Pelajaran Kesebelas: HUKUM IDGHOM --- 44
Pelajaran Keduabelas: AL-QOLQOLAH --- 47
Pelajaran Ketigabelas: HUKUM MAD --- 49
Pelajaran Keempatbelas: HUKUM RO’ --- 59
Pelajaran Kelimabelas: LAFDZUL JALALAH --- 61
Pelajaran Keenambelas: ALAMATUL WAQOF --- 62
Pelajaran Ketujuhbelas: ISTHILAHATU FIL QUR’AN --- 64
DAFTAR ISI
Mutiara Qur’ani
6
Mutiara Qur’ani
7
PENDAHULUAN
Al-Qur’an adalah Wahyu Allah Ta’ala. yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. untuk
seluruh manusia sebagai tuntunan hidup di muka bumi ini. Maka
sudah menjadi suatu keharusan bagi kita sebagai umatnya untuk
menjadikan al-Qur’an sebagai minhajul hayah (tuntunan hidup)
agar selamat di dunia maupun di akhirat. Untuk itu ada bebe-
rapa keutamaan terhadap al-Qur’an yaitu:
1. Kebaikan yang banyak bagi pembaca al-Qur’an yaitu:
Orang yang rutin setiap harinya menghabiskan waktu untuk
baca koran sediktpun tidak ada pahala kebaikan dalam membaca-
nya, apalagi na’udzubillahi mindzalik kalau isinya yang dibaca
seputar tentang ghibah (menceritakan keburukan seseorang)
tentunya tidak ada sedikitpun keberkahan apa yang dibacanya,
lain halnya dengan al-Qur’an Subhanallah kebaikan yang di-
berikan Allah bagi Pembaca al-Qur’an tidak tanggung-tanggung
yaitu pahala (kebaikan) bukan per-kalimat ataupun per-kata,
akan tetapi per-huruf. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
dalam hadistnya bersabda:
‚Barang siapa yang membaca kitab Allah (al-Qur an) maka bagi-
nya satu kebaikan dan satu kebaikan itu dilipat gandakan menjadi
Mutiara Qur’ani
8
sepuluh kebaikan, aku (Rasulullah) tidak mengatakan Alif Lamim
satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim
satu huruf.‛1
Maka dari itu kita sebagai muslim yang mengimani al-Qur’an
sudah selayaknya menjadikan bacaan harian kita, mengingat
ganjarannya yang begitu besar di sisi Allah Ta’ala.
2. Keberkahan bagi Pentadabbur al-Qur’an
Allah Ta’ala menurunkan al-Qur’an selain untuk dibaca juga
untuk ditadabburi (dipelajari), karena semakin besar interaksi
dan pemahaman seseorang terhadap al-Qur’an semakin banyak
pula keberkahan yang akan ia dapati dari al-Qur’an itu.
‚ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan
berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya
mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.‛ (QS.
Shaad: 29)
Dengan senantiasa memahami ayat-ayat al-Qur’an maka
akan banyak sekali ilmu-ilmu yang ia dapati serta mempunyai
pengaruh yang besar dari al-Qur’an, hati lebih sensitif terhadap
ayat-ayat yang dibaca maupun yang didengar. Hatinya dapat
melenturkan perasaan-perasaannya dan menghaluskan pen-
dengarannya, serta bertambahnya keimanan manakala disebut
Asma Allah.
1 HR. At-Tirmidzi, beliau berkata hadist ini hasan shahih.
Mutiara Qur’ani
9
‚Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang
apabila nama Allah disebut, gemetarlah hati mereka, dan apabila
dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka iman mereka menjadi
bertambah karenanya‛. (QS. Al-‘Anfaal: 2)
3. Derajat yang tinggi di Surga
Orang yang senantiasa berkomitmen terhadap al-Qur’an,
yaitu membaca, tadabbur serta pengamalan, maka Allah Ta’ala
akan memberikan surga sesuai dengan komitmennya ketika
hidup di dunia.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu ‘anhum,
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‚Dikatakan kepada orang yang membaca dan mengamalkan al-Qur’an:
Baca dan naiklah kederajat yang lebih tinggi, karena sesungguhnya
tempat kedudukan tertinggimu adalah pada ayat yang terakhir
engkau baca di dunia.‛2
Buku ini disusun sangatlah sederhana guna mempermudah
para pembaca dalam memahami tajwid dan membaca al-Qur’an
2 HR. Abu Dawud dan Tirmidzi berkata hadist ini hasan shahih.
Mutiara Qur’ani
10
dengan benar. Sengaja buku ini tidak dilengkapi materi Sifatu
al-huruf dan Aqsamu al-waqof , mengingat materi tersebut untuk
tingkat lanjutan, akan tetapi hanya Qolqolah dan ‘Alamatul waqof
saja.
Semoga buku ini dapat bermanfaat dan menjadi amal shalih
untuk kita semua. Amiin.
Penulis
Mutiara Qur’ani
11
Pelajaran Pertama
(AL-LAHN DAN HUKUMNYA)3
Al-Lahn, secara bahasa yaitu: Kesalahan atau kekeliruan.
Sedang secara istilah yaitu: Kesalahan dalam tilawah al-Qur’an
yang berdampak pada kaidah yang sesungguhnya.
Dalam hal ini ulama Qurro’ membagi dalam dua hal:
1. : Kesalahan jelas yang terjadi ketika membaca al-
Qur’an yang berdampak pada perubahan lafazh ataupun
makna secara bersamaan.
Contoh:
dibaca membaca huruf Zho’ menjadi
atau membaca huruf Siin menjadi atau pada lafazh
basmalah ( ) dibaca Dhommah atau Fathah
atau men-fathahkan lafazh Allah ( ).
Hukum ini adalah: haram karena kesalahan pada
lafazh al-Qur’an yang menyebabkan pada perubahan makna.
Adapun orang-orang yang belum memahami hendaknya ia harus
belajar atau kalau tidak mampu bacaan shalat harus benar serta
tidak layak untuk jadi imam shalat.
3 ‚Hilyatu al-Tilawah Fii Tajwidil Qur’an‛. DR. Rihab Muhammad Mufid Syaqiqi.
Bairut. 1429 H./ 2008 M. hal. 152
Mutiara Qur’ani
12
2. Kesalahan samar yang terjadi ketika membaca al-
Qur’an yang tidak berdampak pada perubahan makna,
misalnya tidak terbacanya Qolqolah, Madnya belum sempurna
dalam memanjangkannya, belum menggunnahkan sifat
dengung atau yang sejenis nya.
Hukum ini ialah: ada dua pendapat ulama dalam
membaca al-Qur’an:
a. Jika sedang berlangsungnya dalam Talaqqi atau bermusyafahah
maka harus dapat menjaganya dari kesalahan khofiy atau
samar apalagi kesalahan pada makna, karena Riwayat atau
Silsilah pada kesalahan Khofiy bisa berdampak pada kebohongan
dalam meriwayatkan.
b. Jika ada unsur kesengajaan dalam bertilawah sedang dia Mutqin
dalam Qiroah maka sudah menjadi ‘Aib baginya, akan tetapi
sebaliknya jika ia awam dalam Qiroah (ilmu tajwid) maka
tidak masalah, karena ia telah meninggalkan sifat-sifat yang
tidak mengeluarkan huruf dari pengucapan yang benar dan
tidak merubah makna
Mutiara Qur’ani
13
Pelajaran Kedua
HUKUM MEMBACA ISTI’ADZAH4
(Ta’awudz)
Membaca Isti’adzah ڃڃڃچچ hukumnya ialah sunnah,
dan ada juga yang mengatakan hukumnya wajib, berdasarkan
firman Allah:
ڱںںڻڻڻڻۀ
‚Apabila engkau hendak membaca al-Qur’an, maka mohonlah per-
lindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk‛. (QS.
An-Nahl: 98).
Maksudnya ialaha apabila kita hendak membaca al-Qur’an
maka sangat dianjurkan untuk membaca Ta’awudz terlebih
dahulu baru kemudian dilanjutkan dengan membaca basmalah,
kecuali pada surat at-Taubah (cukup membaca ta’awudz saja
tanpa membaca basmalah)
Adapun cara membacanya:
1. Dijaharkan (dikeraskan):
Ketika dalam acara-acara tertentu atau sedang dalam belajar
mengajar
2. Disirkan (dipelankan):
4 ‚Hilyatul Tilawah Fii Tajwidil Qur’an‛. DR. Rihab Muhammad Mufid Syaqiqi.
Beirut. 1429H/2008M. hal. 69
Mutiara Qur’ani
14
Ketika memulai membaca dalam keadaan sendiri
Ketika dalam keadaan shalat
Ketika meneruskan membaca dalam satu majelis.
Mutiara Qur’ani
15
Pelajaran Ketiga
CARA MENYAMBUNG ISTI’ADZAH
DAN BASMALAH
Ada empat cara dalam menyambung Isti’adzah dan Basmalah:
1. Diwaqofkan semuanya. Contoh:
ڃپپپپڃٱٻٻٻڃڃڃڃچچ
2. Diwasholkan seluruhnya.5 Contoh:
ڃٱٻٻٻپپپپڃڃڃچچ
ڃڇڇڍڍٱٻٻٻڃڃڃچچ
3. Ta’awudz disambung dengan Basmalah. Contoh:
ڃڇڇڍڍڃٱٻٻٻڃڃڃچچ
4. Basmalah disambung dengan awal surat. Contoh:
ڃڇڇڍڍٱٻٻٻڃڃڃڃچچ
5 Huruf akhir dari lafadz Ta’awudz dan Basmalah jika disambung harakatnya harus
dibaca.
Mutiara Qur’ani
16
Pelajaran Keempat
TINGKATAN MEMBACA AL-QUR’AN
Imam Ibnul Jazari mengatakan dalam sebuah manzhumahnya
(Thoyyibatun Nasyri Fiqiroaatil ‘Asyri):6
1. At-Tahqiq: yaitu bacaan yang sangat lambat dengan menjaga
kaidah ilmu tajwid, dan ini biasanya digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar.
2. Al-Hadr: yaitu bacaan yang sangat cepat dengan menjaga
kaidah ilmu tajwid dan setabil dalam membacanya.
3. Al- Tadwir: yaitu bacaan di antara keduanya (at-tahqiiq dan
al-hadr)
Sedang Tartil, Ali Radhiyallahu ‘anhu ditanya tentang firman
Allah Ta’ala surat al-Muzzammil ayat 4 maka dia
berkomentar:
:
‚membaca huruf-huruf dengan serta meperhatikan tanda berhenti
dengan benar.‛
Hendaknya seorang Qori’ dalam membaca semua tingkatan
baca di atas tanpa menggunakan lagu (ghina’). 6 “Hilyatul Tilawah Fii Tajwidil Qur’an‛. DR. Rihab Muhammad Mufid Syaqiqi.
Beirut. 1429 H./ 2008 M. hal. 73
Mutiara Qur’ani
17
Pelajaran Kelima
CARA MENYAMBUNG DUA SURAT
Ada tiga cara dalam menyambung dua surat:
1. Diwaqofkan seluruhnya. Contoh:
ڃڇڇڍڍڃٱٻٻٻڃچچچچڇ
2. Diwasholkan semuanya.7 Contoh:
ڃڇڇڍڍٱٻٻٻچچچچڇڃ
ڃٿٿٹٹٱٻٻٻٺٺٺٺٿڃ
3. Diwaqofkan pada akhir surat,8 Basmalah disambung dengan
awal surat. Contoh:
ڃڇڇڍڍٱٻٻٻڃچچچچڇڃ
7 Ketika menyambung dua surat dan huruf akhir dari surat tersebut berbaris Tanwin,
maka membacanya harus diIqlabkan karena bertemu dengan huruf ‚ba‛ pada
lafaz Basmalah. 8 Menyambung akhir surat pertama dengan Basmalah lalu berhenti, dan memulai
surat kedua tidak dibenarkan, yang demikian seakan-akan Basmalah itu termasuk
bagian dari surat pertama.
Mutiara Qur’ani
18
Pelajaran Keenam
HUKUM NUN DAN MIM BERTASYDID9
Huruf Nun Bertasydid
Huruf Nun bertasydid dibaca ghunnah (ditahan) baik dalam
keadaan berdiri sendiri maupun dalam bentuk kata
ڃېېېڃڤڤڤڃکگڃۈٴۇۋڃ
ڃگگڃٱٻٻڃ
Huruf Mim Bertasydid
Huruf Mim bertasydid dibaca ghunnah (ditahan) baik dalam
keadaan berdiri sendiri maupun dalam bentuk kata
ڃڦڦڃۀۀہڃچچچڃگگڃ
ڃیییڃٱٻڃ
9 Apabila berhenti pada huruf Nun atau Mim bertasydid maka harus didengungkan
selama 2 harokat.
Mutiara Qur’ani
19
Pelajaran Ketujuh
MAKHORIJUL HURUF
Secara garis besar tempat keluar huruf dibagi menjadi lima
tempat:
1. Rongga hidung
2. Dua bibir
3. Rongga tenggorokan
4. Rongga mulut
5. Lidah
Berikut di bawah ini gambar tempat keluar huruf:10
1. Al-halqu atau rongga tenggorokan
Huruf-huruf yang keluar dari rongga tenggorokan yaitu:
: Tenggorokan paling atas
: Tenggorokan bagian tengah
: Tenggorokan bagian bawah
10 Iqromediatabalong.wodpress.com
Mutiara Qur’ani
20
2. Aqshol Lisan atau pangkal lidah
Huruf-huruf yang keluar dari pangkal lidah yaitu:
: Pangkal lidah dikeataskan dengan kuat.
: Pangkal lidah dikeataskan dengan
tidak terlalu kuat.
3. Wasathul Lisan atau bagian tengah lidah
Huruf-huruf yang keluar dari tengah lidah yaitu:
: Tengah lidah disentuhkan ke langit-
langit
: Tengah lidah disentuhkan ke langit-
langit
: Tengah lidah disentuhkan ke langit-
langit
4. Hafatal Lisan atau dua tepi lidah
Huruf yang keluar dari dua tepi lidah yaitu:
: Bertemunya dua sisi lidah dengan gusi
gigi geraham
Mutiara Qur’ani
21
5. Adnal Lisan atau ujung lidah.
Huruf-huruf yang keluar dari ujung lidah yaitu:
: Ujung lidah bertemu dengan langit-
langit
: Ujung lidah bertemu dengan langit-
langit bawah
: Ujung/punggung lidah bertemu dengan
langit-langit
6. Thorful Lisan atau ujung lidah penuh
Huruf yang keluar dari ujung lidah penuh yaitu:
: Ujung lidah bertemu dengan langit-
langit
: Ujung lidah bertemu dengan gusi gigi
atas
: Ujung lidah bertemu dengan dinding
gigi atas
7. Thorful lisan atau ujung lidah (sisi depan)
Huruf yang keluar dari ujung lidah yaitu:
: Ujung lidah bertemu dengan kedua
ujung gigi
: ujung lidah bertemu dengan kedua
ujung gigi
: Ujung lidah bertemu dengan dinding
gigi atas
Mutiara Qur’ani
22
8. Thorful lisan atau ujung lidah
Huruf yang keluar dari ujung lidah yaitu:
: Keluar dari ujung lidah yang hampir
bertemu dengan langit-langit.
: Keluar dari sisi lidah bertemu dengan
langit-langit
9. Asy-syafataini atau dua bibir
Huruf-huruf yang keluar dari dua bibir yaitu:
: Dengan meleburkan kedua bibir
: Dengan sedikit lebih kuat meleburkan
kedua bibir
: Dengan menghimpun (memonyong-
kan) kedua bibir
: Ujung gigi atas bertemu bibir bawah
bagian dalam
Mutiara Qur’ani
23
Latihan Pengucapan Huruf Dan Sifat-Sifatnya11
ڈأڈ
ٻڃڱڃۓڃ ےڃٹڃڳڃڀ ڃڦڃ
ڃڃڃٻڃ ڳڃ ڎڃڱڃٹٹڃ
ڃھھڃھھ
ڈڈ
ڃخبمبڃڻڃںڃوئڃپڃچڃوئڃ
ڃېڃۉڃٹٹڃٿڃپڃڈڃ ېڃ
ڃڄڃ
ڈڈ
ڃںڃڻڃۋڃۆڃۆڃڭڃچچڃ
ڃٿٹڃڱڃېڃۅڃۆئڃجبڃ
ڃٹڃڎڈڃڈڈڃ
11 Pedoman Dauroh al-Qur’an. Abdul Aziz Abdul Rouf al-Hafizh, Lc. Markaz
Qur’an. Cet. XII 1427. H / 2007. M
Mutiara Qur’ani
24
ڈڈ
ڃڳڃےڃکڃڭڃڃٻڃکڃڍڃ
ڃہڃپپڀڃڭڃڦڦڃۋڃ
ڃۈڃککڃڦڃ
ڈڈ
ڃٹڃڳڃٿٿڃڎڈڃچڃڳڃڻڃ
ڃککڃۇئڃىڃژڑڃڌڌڃژڃڀٺڃ
ڃٻڃڇڃڍڃڄ
ڈڈ
ڃہڃھڃمئڃېئڃچڃڱڃچڃ
ڃیڃۇئڃچڃچڃجئڃڌڃ
ڃىئىئڃېېڃڭڭڃپڃ
ڈڈ
ڃڻڃٱڃڃڃىڃڀڃچڃ
Mutiara Qur’ani
25
ڃۆڃۇڃمتىتڃڭڭڃىئڃڦڃ
ڃچڃہڃڦڃژڃ
ڈڈ
ڃڑڃڤڃڻڻڃڱڃٻڃائڃ
ڃەئڃژڃژڃۈئڃھھڃڑکڃ
ڃپڀڃپڀڃٹ ڃ
ڈڈ
ڃۅڃڻڻڃںںڃۇڃەئڃڇڃٹڃ
ڃڤڤڃٺڃۆئڃچڇڃېڃوئڃۀڃ
ڃڱڃڤڦڃ
ڈڈ
ڃڃڃٻڃڇڃڀڃٺڃڃڃڑڃ
ڃہڃٻڃڱڃڌڃڍڃٹڃ
ڃکڃڱڃۈڃٻڃٱڃ
Mutiara Qur’ani
26
ڈڈ
ڃۈئڃڃڃچڃٺڃژڑڃڱڃ
ڃۆڃڻڃٻڃائڃۉڃیڃ
ڃڀڃختڃڇڃژڃڭۇڃ
ڈڈ
ڃڱڃڻڃحبڃٻڃٻڃڀڃ
ڃھڃڀڃپڃڃڃکڃۇئڃ
ڃڦڄڃڳڃجتڃٺڃ
ڈڈ
ڃڤڃڍڃںڃۉڃگگڃٹڃڄڃ
ڃڭڃڑڃںڃڎڃىئڃکڃہڃ
ڃھڃڦڃڇڇڃ
ڈڈ
ڃڦڃگڃۈئۈئڃڤڦڃژژڃ
Mutiara Qur’ani
27
ڃڌڃڤڃژڃچڃںںڃٹڃ
ڃٹٹڃٺڃڱڃڤڃ
ڈڈ
ڃېئڃڻڻڃیڃڭڭڃگگڃڻڃ
ڃںڻڃڄڃٺٿڃڑڃٹڃچڃ
ڃۈڃوئڃڳڳڃ
ڈڈ
ڃڀڃمئڃۉڃۈئڃگڃۇئڃ
ڃڦڃںڃٿڃچڃۋڃۇڃٺڃڤڃ
ڃپڃڇڍڃٺڃ
ڈڈ
ڃجبڃڭڃڀڃڀڃژ ڃېڃىبڃ
ڃۈئڃڄڃپڃڑڃٹڃڎڃ
ڃژڃگڃۈئڃںڃٺٺڃ
Mutiara Qur’ani
28
ڈڈ
ڃڀڀڃڇڃحجمجڃےڃۀڃ
ڃٿڃۇڃخبمبڃائڃڄڃکڃ
ڃۅڃپپڃھڃٹڃٻڃ
ڈڈ
ڃڀڃٹڃںڃۀڃېڃٺڃ
ڃچڃجثڃيبڃکڃیڃۀڃ
ڃھھڃچڃڃڃڦڄڃ
ڈڈ
ڃۈئڃھڃجئحئڃۇۆڃگڃ
ڃڃچڃڀڃہڃکڃڀڃپڃ
ڃپڃڀڀڃٻڃگگڃڻڃ
ڈڈ
ڃٹڃڭڃېئڃەئڃٻڃچڃ
Mutiara Qur’ani
29
ڃۀڃڈڃڇڃۆئڃٿڃۆئڃڦڃ
ڃگڃےڃٺڃ
ڈڈ
ڃڳڃڄڃکڃمبڃڃڃڑڃ
ڃٹڃٹٹڃٹڃٴۇڃڦڃۋڃ
ڃڇڃکڃگڃڱڃٿڃ
ڈڈ
ڃڇڃىڃيئڃڭڭڃڑڃۓڃ
ڃۈئڃژڃگڃڃڃڄڃڇڃ
ڃڳڳڃۆڃڃڃڃىبڃ
ڈڈ
ڃھڃںڃڳڃېئڃڦڃۆڃ
ڃںڃڈڃپپڃڑڃۆئڃ
Mutiara Qur’ani
30
ڃۈئېئڃۀڃڻڃڤڃەئڃ
ڈڈ
ڃوئڃڻڃہڃۈڃائڃڻڃ
ڃمبڃگڃۅڃڇڃائڃۆڃ
ڃىتڃيبڃ
ڈڈ
ڃڦڃجبڃکڃیجئڃڃڃچڃ
ڃڎڈڃڀٺڃڍڃڻڻڃېڃ
ڃچڇڃڦڃڀڃ
ڈڈ
ڃڍڃکڃۇئڃپڃڤڃەئڃ
ڃڤڃٻپڃڻڃڍڃۇئڃڈڃ
ڃپڃےڃیڃ
Mutiara Qur’ani
31
ڈڈ
ڃىڃڻڃںڻڃڇڃىئڃٻڃ
ڃڀڃڭڃڄڃوئڃېڃپڃڤڃ
ڃوئڃۇئۆئڃٻڃڎڃ
Mutiara Qur’ani
32
Pelajaran Kedelapan
AHKAMUL LAM12
Lam al-Qomariah yaitu: Lam yang harus dibaca (idzhar)
setelah bertemu dengan 14 huruf berikut:
atau dalam bait dibaca ( )
Contoh kalimat:
ڃۓڃۉڃۈڃۇڃڤڃۋڃھڃ
ڃۉڃٻڃڱڃڃڃژڃگڃىبڃ
Lam ays-Syamsiah: yaitu, Lam yang tidak dibaca, atau dibaca
(idghom) setelah bertemu dengan 14 huruf berikut:
atau dalam bait dibaca ( (
Contoh kalimat
12 ‚Al-Burhan Fii Tajwidil Qur’an‛. Muhammad ash-Shodiq Qomhawi, Maktabah
Sunnah 1414H./1993 M. hal 31
Mutiara Qur’ani
33
ڃھڃۉڃکڃمبڃڃڃۈڃڱڃ
ڃڦڃٻڃڇڃڱڃٺڃٻڃ
Mutiara Qur’ani
34
Pelajaran Kesembilan
NUN SUKUN DAN TANWIN
Apabila ada Nun Sukun atau Tanwin bertemu dengan huruf
Hijaiyyah yang berjumlah 28 huruf, maka hukumnya ada 4 yaitu:
Izhar, Idghom, Ikhfa dan Iqlab, Contoh:
Idzhar artinya jelas, yaitu Nun Sukun atau Tanwin bertemu
dengan huruf Izhar dibaca jelas.
Contoh bancaan Idzhar:
Bertemu dengan huruf Kho’ ڈڈ
ڃوئوئڃېئىئڃچچڃچچڃ
ڃڀڃائائەئڃڭۇڃمتىتيتڃ
Bertemu dengan huruf Ghoin ڈڈ
ڃٹٹٹڃڦڄڃڱںںڃڤڦڃٹٹڃ
ڃڀڀڃٹڃٹٹڃ
Bertemu dengan huruf ‘Ain ڈڈ
ڃںںڃییڃڀڀڀڃڤڤڃىىڃ
Mutiara Qur’ani
35
ڃڀڀڀڃچچڃمئىئيئڃۈۈڃ
Bertemu dengan huruf Ha’ ڈڈ
ڃخبمبڃککڃڄڄڃېئېئڃۓڭڃ
ڃپڀڀڃںڻڃپپڃ
Bertemu dengan huruf Hamzah ڈأڈ
ڃڇڇڃژڑڃیجئڃٹٹٹڃڃڃڃ
ڃوئوئڃڄڃڃڳڱڱڃ
Bertemu dengan huruf Ha ڈڈ
ڃۇئۆئڃائڃۈۈٴۇڃڳڳڃڄڄڃ
ڃېېېڃڄڃۇئۆئڃ
Idghom Bighunnah: artinya Memasukkan, yaitu meleburkan
Nun Sukun atau Tanwin dengan huruf Idghom Bighunnah dibaca
seakan-akan bertasydid disetai dengan dengung.
Contoh bancaan Idghom Bighunnah:
Bertemu dengan huruf Mim ڈڈ
ڃەئوئوئڃڭڭڃڦڦڃڻڻڃےۓۓڃ
Mutiara Qur’ani
36
ڃٻٻڃجثمثىثيثڃ
Bertemu dengan huruf Nun ڈڈ
ڃییڃيتجثڃڀڀڃپڀڃڈڈڃيثحجڃ
ڃىىائڃۇئۆئڃ
Bertemu dengan huruf Wawu ڈڈ
ڃائائڃڇڇڃېېڃپپڃەئەئڃ
ڃےےۓڃڦڦڦڄڃ
Bertemu dengan huruf Ya’ ڈڈ
ڃٿٿڃۉېڃۈئېئڃگگڃژڑڃ
ڃېئېئېئڃڇڍڃےۓڃ
Idghom Bilaghunnah artinya Memasukkan, yaitu melebur-
kan Nun Sukun atau Tanwin dengan huruf Idghom Bilaghunnah
seakan-akan bertasydid dibaca tanpa dengung
Contoh bancaan Idghom Bilaghunnah:
Bertemu dengan huruf Lam’ ڈڈ
ڻٿٿڃگڳڳڃۈئېئڃہہڻۆئۆئڻ
Mutiara Qur’ani
37
ڻڍڌڌڻگگڃ
Bertemu dengan huruf Ro’ ڈڈ
ڃٿٿٿڃۀہڃٿٿڃڄڃڃڭڭڃ
ڃٺٿٿڃھھےڃ
Ikhfa artinya tersembunyi, yaitu samarnya huruf Nun Sukun
atau Tanwin bila bertemu dengan huruf Ikhfa disertai dengan
dengung
Contoh bacaan Ikhfa’:
Bila Bertemu dengan huruf Ta ڈڈ
ڃٿٹڃڭڭڃپپڃکگڃڀڀڃ
ڃۇئۇئۆئڃىئىئڃڑڑڃ
Bila Bertemu dengan huruf Tsa ڈڈ
ڃچڃٺٿڃۇئۆئڃڈڈڃککڃہہڃ
ڃپپڃ
Bila Bertemu dengan huruf Jim ڈڈ
ڃٺٺڃحئمئڃڳڳڃییڃۇئۆئڃۆۆڃ
Mutiara Qur’ani
38
ڃڦڦڄڃکککڃ
Bila Bertemu dengan huruf Dal ڈڈ
ڃٹڤڃۇئۇئۆئڃڄڃڃھھڃڀڀڃ
ڃۋڃ
Bila Bertemu dengan huruf Dzal ڈڈ
ڃںںڻڃختمتىتڃىئىئییڃھےڃ
ڃڀڃپپڃپڃ
Bila Bertemu dengan huruf Zay ڈڈ
ڃېئىئڃٹٹڃڃچڃہہڃڱڱڃ
ڃٺٺڃڀڀڃٿڃٿٿڃ
Bila Bertemu dengan huruf Sin ڈڈ
ڃڃچڃچچڃڃڃڃڻڻڃڇڍڃ
ڃائەئڃٹٹڃمئىئيئڃ
Mutiara Qur’ani
39
Bila Bertemu dengan huruf Syin ڈڈ
ڃىىائڃمئىئڃڦڦڃۇئۆئڃائائڃ
ڃڀڀڃڈڃۓۓڃڇڇڇڃ
Bila Bertemu dengan huruf Shod ڈڈ
ڃھھڃکگڃٻٻڃۓۓڃژڑڃ
ڃچچڃٹٹڃ
Bila Bertemu dengan huruf dhod ڈڈ
ڃڑکڃڃڃڃٺٺڃٺٺڃڦڄڃ
ڃچچڃمئىئيئڃ
Bila Bertemu dengan huruf Tho ڈڈ
ڃڱڱڃٿٿڃڤڤڃېىڃڃڃڃ
ڃھھڃېئېئڃ
Mutiara Qur’ani
40
Bila Bertemu dengan huruf Zho ڈڈ
ڃٱٻڃڀڀڃڳڱڱڃڈژڃڭڭڃ
ڃگڃ
Bila Bertemu dengan huruf Fa ڈڈ
ڃڻۀۀڃٻٻپڃڻڻڻڃڀڀڃڻڻڃ
ڃہہڃڎڈژژڃ
Bila Bertemu dengan huruf Qof ڈڈ
ڃۇئۆئڃڀڀڀڃۈئېئڃہہڃٿٹڃ
ڃٿٹڃڭڭڭڃےۓڃ
Bila Bertemu dengan huruf Kaf ڈڈ
ڃٹٹڃپپڃٻٻڃڈژڃٺٺٿڃ
ڃۀہڃحبخبڃ
Mutiara Qur’ani
41
Iqlab artinya labil, yaitu berubahnya huruf Nun Sukun atau
Tanwin bila bertemu dengan huruf Iqlab disertai dengan dengung.13
Contoh bacaan Iqlab:
ڃگگڃڄڄڃٹٹٹڃۅۉۉڃۇئۇئڃ
ڃڄڄڄڃڻڃ
13 ‚Al-Wafi fi Syarhi al-Syathibiyyah fi al-Qiroati al-Sab’ah‛ Syeikh Abd Fattah bin
Abdul Ghoniy al-Qodhiy . Darul Mushaf. 1425H./2004. hal. 236
Mutiara Qur’ani
42
Pelajaran Kesepuluh
HUKUM MIM SUKUN
Apabila Mim Sukun bertemu dengan huruf Hijaiyyah selain
Alif Layyinah, maka hukumnya ada 3 yaitu: Ikhfa’ Syafawiyy,
Idgom Mitslain, Izhar Syafawiyy.
Hukum Ikhfa’ Syafawiyy
Apabila Mim Sukun bertemu huruf Ba’, maka dibaca dengung
pada huruf mim.
Contoh:
ڃڻڻڃىئىئیڃۆۆڃٹٹڃ
ڃېئېئېئڃ
Hukum Idghom Mitslain
Apabila Mim Sukun bertemu huruf Mim’, maka dibaca seperti
bertasydid dan disertai dengung yang jelas.
ڃمتىتڃحسخسمسڃىائائڃگگڃ
ڃڤڦڦڃچچچڃ
Hukum Izhar Syafawiyy
Apabila Mim Sukun bertemu selain huruf Mim dan Ba’, maka
dibaca jelas tanpa dengung.
Mutiara Qur’ani
43
ڃۀہہہڃٺٿڃکگگڃڇڍڃ
ڃڑککککگگڃ
Mutiara Qur’ani
44
Pelajaran Kesebelas
HUKUM IDGHOM
Hukum Idghom ada 3 yaitu:
1.
Idghom Mutamatsilain yaitu: Bertemunya dua huruf yang
sama, dan huruf yang pertama sukun.
Contoh:
2.
Idghom Mutajanisain yaitu: Bertemunya dua huruf yang satu
makhroj tetapi berbeda sifatnya.
Contoh:
Taa’ dengan Daal =
Thoo’ dengan Taa’ =
Daal dengan Taa’ =
Dzaal dengan Dzhoo’ =
Taa dengan Thoo’ =
3.
Idghom Mutaqoribain yaitu: Dua huruf yang berdekatan
makhroj dan sifatnya.
Mutiara Qur’ani
45
Contoh:
Lam dengan Ro’ =
Qoof dengan Kaaf =
Latihan pengucapan hukum Idghom
Idghom Mutamatsilaini:14
ۈئۈئېئېئېئىئىئىئیییڃ
ٱٻٻٻٻپپپپڀڀڀڃ
گگگگڳڳڳڳڱڱڃڀٺٺ
ڃڱںںڻڻڻ
Idghom Mutajanisaini:15
چڇڇڇڇڍڍڌڌڎڎڈڈژڃ
یجئحئمئىئيئجبحبخبمبڃژڑڑکک
ٱٻٻٻٻپپپپڀڀڀڀڃ
ںڻڻڻڻۀۀہہہہھھھھڃ
14 (QS. Al-Baqarah:16 ), (QS. Al-Baqarah: 282), (QS. Al-Maidah: 61). 15 (QS. Al-‘Araf: 189), (QS. Al-Baqarah: 256), (QS. Ali-Imran: 122 ), (QS. Al-Maidah: 28),
(QS. An-Nisa’: 64).
Mutiara Qur’ani
46
ڻڻۀۀہہہہھھھھڃےے
ےےۓۓ﮲﮳﮴﮵﮶
ڃٺٺٿٿٿڃ﮷﮸﮹
Idghom Mutaqoribaini:16
ٱٻٻٻٻپپپپڀڀڀڀٺٺڃ
ڃٱٻٻٻٻڃڱڱڱں ڳڳڳڳڃٺٺٿٿ
16 (QS. Thaha: 114), (QS. An-Nisa’: 158), (QS. Al-Mursalat: 20)
Mutiara Qur’ani
47
Pelajaran Keduabelas
AL-QOLQOLAH
Qolqolah yaitu Pantulan pada makhroj tersebut ketika me-
nyebutkan huruf-huruf sukun yang lima sampai terdengar
getaran yang kuat (sama), yaitu Qof, Tho’, Ba’, Jim dan Dal.17
Huruf ڈڈ Qof sukun
ڃٿٿٹٹڃائائڃہہڃٺٺڃڀڀڃ
ڃڳڳڃکگڃ
Huruf ڈڈ Tho’ sukun
ڃائەئڃگگڃپپپڀڃچچڃٺڃ
ڃېېڃ
Huruf ڈڈ Ba’ sukun
ڃییڃییڃٺٿڃڻڻڃڀڀڃ
ڃڎڈڃ
17 ‚Al-Burhan Fii Tajwidil Qur’an‛. Muhammad ash-Shodiq Qomhawi, Maktabah
Sunnah 1414 H./1993 M. hal. 48
Mutiara Qur’ani
48
Huruf ڈڈ Jim sukun
ڃڳڳڃڄڃڃڤڤڦڦڃڤڦڃٻڃ
ڃۆۆڃ
Huruf ڈڈ Dal sukun
ڃڦڦڃۇۇڃىىائڃڻڃڱڃ
ڃجخحخمخڃ
Mutiara Qur’ani
49
Pelajaran Ketigabelas
HUKUM MAD18
Mad terbagi menjadi 2 yaitu Mad Asli dan Mad Far’i
1. Mad Asli
Mad Asli
Latihan membaca Mad Asli
ڃییجئحئڃڻڻڻڃھھھےےڃ
ڃڀڀٺڃپپڀڃٻٻپڃٱٻڃ
ڃپپپڃٺٺٺڃڤڤڦڃ
18 ‚Hilyatul Tilawah Fii Tajwidil Qur’an‛. DR. Rihab Muhammad Mufid Syaqiqi.
Beirut. 1429H/2008M. hal. 192
Mad Asli
Apabila huruf alif diawali harokat
fathah, huruf ya’ diawali harokat kasroh
dan huruf wawu diawali harokat
dhommah, panjangnya 2 harokat
Mutiara Qur’ani
50
Mulhaqootu19
almad at-Thobii’i
19 ‚Hilyatul Tilawah Fii Tajwidil Qur’an‛. DR. Rihab Muhammad Mufid Syaqiqi.
Beirut. 1429H/ 2008M. hal. 194
Mad Thobi’i Harfi
Yaitu yang terjadi pada huruf-huruf
hijaiyyah (huruf muqottho’ah) di
awal surat, panjangnya 2 harokat,
adapun hurufnya digabungkan
menjadi
Mad ‘Iwadh
Yaitu yang terjadi pada tanwin yang
fathah dalam keadaan waqof,
panjangnya 2 harokat
Mad Shilah Sugro
Yaitu yang terjadi pada ha dhomir
(Hu atau Hi), dan di antara huruf
hidup, panjangnya 2 harokat
Mad Tamkin
Yaitu adanya dua ya’: Ya’ yang
pertama tasydid dan berbaris bawah
dan yang kedua sukun, panjangnya 2
harokat
Mutiara Qur’ani
51
Contoh Mad Shilah Sugro’
ڤڤڦڦڃچچڇچڄڃڃڃڃچڃ
گگگگڳڳڃڃڃڃڄڄڦڦڄڄ
ڃہہہۀۀڻڻڻڻںڳڳڱڱڱڱں
Contoh Mad ‘Iwadh
ۇۆڃۋڭڭڭۇۇۆۆۈۈٴۇڃ
ڃڃڦڄڄڄڄڃڃڃڃٴۇۆۈۈ
ڱڱککگگگگڳڳڳڳڱڱ
ڃڻںںڻ
Contoh Mad Tamkin
ڃچچچچڇڃحئىئيئجبحبجئیڃ
ڳڳڱڃڌڎڎڌڇڇڇڍڍ
ٿٿٿٹٹٿٺٺٺٺڃڱڱڱ
ڃٹ
Contoh Mad Thobi’i Harfi
ڃڄڃڃڃڃچچچڃڻڻۀۀہہڃ
Mutiara Qur’ani
52
ٱٻڃڦڤڤڦڦڃٱٻٻٻٻپپ
ڃٻٻٻپپ
2. Mad Far’i20
Mad Far’i
Dengan sebab Hamzah21
20 Mad far’i terbagi menjadi dua, yaitu: Far’i dengan sebab Hamzah dan Far’i dengan
sebab Sukun. 21 “Hilyatul Tilawah Fii Tajwidil Qur’an‛. DR. Rihab Muhammad Mufid Syaqiqi. Beirut.
1429H/2008M. hal. 199
Mad Jaiz Munfashil
Bertemunya mad dengan hamzah
dalam kalimat terpisah,
panjangnya 4 atau 5 harokat
Mad Wajib Muttashil
Bertemunya mad dengan hamzah
dalam satu kalimat, panjangnya 4
atau 5 harokat
Mad Shilah Kubro
Yaitu sama seperti mad shilah
Sugro, hanya saja setelah ha
dhomir bertemu hamzah, panjangnya 4 atau 5 harokat
Mad Badal
Bertemunya hamzah dengan
huruf mad atau setiap hamzah
yang mad, panjangnya 2 harokat
Mutiara Qur’ani
53
Contoh Mad Wajib Muttashil dan Mad Jaiz Munfashil
ېڃڭۇڭۓڭڭڃڀڀڀپڃ
ۇئوئڃٻٻپڃۆئۆئۇئڃىائائەئىې
ٻٱڃېئېئۈئڃٹٹڃٹٹٿڃۇئ
ڻڃۅۅۋۈۈٴۇۋڃہھہہڃٻ
ڑڑکڃڑکڑژژڃۀہڻ
ېئۈئېئڃگڳڳڳڳڱڱڱکککگگگ
ڃجتحتختمتىبيبخبمبيئجبحبڃییىئىئىئېئ
Contoh Mad Shilah Kubro
يتجثڃڀٺٺڀڃپڀپپپڃڦڦڤڤڃ
ڃمخجسمثىثيثحجمججحمحجخحخ
Contoh Mad Badal
ڄڄڃڃڃڌڍڍڌڃڃڃڃڄڃ
چچڃڄڄڄڄڃڃڃڦڦ
ٹٹڃڻںڱڱڱںڱڳڳڃچچڇ
ڃڤڤڤڤڦڦٹ
Mutiara Qur’ani
54
Mad Far’i
Dengan Sebab Sukun
Contoh Mad Lazim
ڃۈئېئېئېئۈئەئوئوئۇئۇئۆئڃېئېئېئڃ
ٻٱڃەئوئوئۇئۇئۆئۈئۈئېئېئېئڃېئېئېئڃ
ڃٻٻٻپپپپٻٱ
Mad Liin
Yaitu huruf liin yang diawali fathah
dan berhenti pada akhir kalimat,
panjangnya 2 sampai 6 harokat.
Mad ‘Aridh lissukun
Yaitu mad yang berhenti pada huruf
sukun di akhir kalimat, panjangnya
2 sampai 6 harokat.
Mad Lazim
Yaitu mad yang bertemu dengan
sukun, baik dalam keadaan washol
maupun waqof dalam satu kalimat,
panjangnya 6 harokat.
Mutiara Qur’ani
55
Contoh Mad ‘Aridh Lissukun
ېۉۉېېېڃ﮵ھےےۓۓ﮲﮳﮴ڃ
ىئڃېئېئېئڃڱڳڳڳڳگگگڃ
ڃمبجبحبخبڃىئحئمئڃیىئییی
Contoh Mad Liin
پڀڀڃپٻٻپڃٻٱڃ
ییجئحئڃٿٿٺٺٺٺٿڃڀ
ڃڱڱڱںڳڳ ڳڳڃجبحبخبمبىبيئمئىئ
Mutiara Qur’ani
56
Mad Lazim
Kalimi mutsaqqol
Yaitu mad yang bertemu dengan
huruf tasydid pada satu kalimat,
panjanya 6 harokat.
Kalimi mukhoffaf
Yaitu mad yang bertemu dengan
huruf sukun pada satu kalimat,
panjanya 6 harokat.
Harfin mukhoffaf
Huruf-huruf terputus yamg
terdapat di awal surat tanpa
Idghom, Panjangnya 6 harokat.
Harfin mutsaqqol
Huruf-huruf terputus yang
terdapat di awal surat (mad
dengan Idghom ), panjangnya 6
harokat.
Mutiara Qur’ani
57
Contoh Mad Kalimi Mutsaqqol
ڃڭۓڃےڃکڎڎڈڈژژڑڑککڃ
ڃےےھھڃٻپپپپڀٻٻٻڃۇڭڭۇ
ڃڭڭڭڭۓ
Contoh Mad Kalimi Mukhoffaf
ڱڱںںڻڃۈئېئېئېئۈئەئوئوئۇئۇئۆئۆئڃ
ھھھےےۓہڻڻڻۀۀہہہ
ڄڄڄڃڃڇڇڇۈئۈئەئوئوئۇئۇئۆئۆئڃ
ڃڃڃڃچچچچڇ
Contoh Mad Harfin Mutsaqqol
ٱٻٻٻٻپپپپڃٱٻٻٻٻپپپپڃ
ڃڱںںڻڻڻڃڀڀڀڀٺٺ
Contoh Mad Harfin Mukhoffaf
ٱٻٻٻٻپپپپڃٱٻٻٻٻپپپپڃ
ڱںڃٱٻٻٻٻڃڀڀڀڀٺٺ
Mutiara Qur’ani
58
ٻٱڃٿٿٹٹٹٹڤڤڃںڻڻڻ
ڃڈژژڑڑڃٱٻٻٻڃٻٻٻ
Mutiara Qur’ani
59
Pelajaran keempatbelas
HUKUM RO’
Ro’ yang dibaca tebal:
ڃییڃۇۇڃڄڃڃپپڃ
ڃٹٹڃڱڱڃۇئۇئڃجبحبڃ
ڃڭۇڃڦڄڄڃڦڦڃژژڑڃ
ڃکڃڭۇڃچڇڇڃڈڈژڃ
ڃژڑڑڃےےڃپڀڀڀڃۋۅڃ
ڃٺٿٿڃیجئڃژڑڃېېىڃ
ڃڦڦڃېئىئڃچچڃېئېئىئڃڈژژڃ
ڃٱڃڳڳڃٻٻڃٱڃڎڈڈژڃ
Ro’ yang dibaca tipis:
ڃڱڱڃچڇڃۀۀڃڃڃچڃٻپڃ
ڃڑکککڃحتختمتڃڑڃحئمئىئڃ
ڃڄڄڃڃۈئۈئېئڃکککڃ
Mutiara Qur’ani
60
Ro’ yang boleh dibaca tebal atau tipis:
ڃڌڃٿٿڃپڀڀڃھھڃڤڦڦڃ
Mutiara Qur’ani
61
Pelajaran Kelimabelas
LAFDZUL JALALAH
Yang dibaca tebal
ڃجتحتختڃڻۀۀہہڃیییڃەئەئوئڃ
ڃڎڎڈڃٱٻٻٻڃىائائڃٱٻٻڃ
Yang dibaca tipis
ڃەئوئوئڃۓڭڭڃۇئۇئۆئڃھھڃ
Mutiara Qur’ani
62
Pelajaran Keenambelas
ALAMATUL WAQOF
Berikut adalah ’Alamatul Waqof (tanda-tanda Waqof) yang
terdapat di dalam al-Qur’an versi Timur Tengah.
: Tidak boleh berhenti
: Harus berhenti
: Berhenti lebih utama
: Lebih utama diteruskan
: Boleh berhenti di antara keduanya
پپپ
Panduan sederhana dalam berhenti dan meneruskan dalam
membaca al-Qur’an
Senantiasa berhenti pada akhir ayat dan melajutkan ayat
berikutnya tanpa harus mengulang kembali.
Apabila ditemukan ayat yang panjang, berhentilah pada
tanda waqof yang ada dan tidak harus mengulang, kecuali pada
tanda Lam Alif ) ).
: Harus berhenti disalah satu tanda tersebut
Mutiara Qur’ani
63
Apabila akhir ayat masih panjang dan tidak menemukan
tanda waqof, maka berhentilah pada akhir nafas yang kita mampu.
Mutiara Qur’ani
64
Pelajaran Ketujuhbelas
ISTHILAHATU FIL QUR’AN
(Berbagai Istilah Dalam Al-Qur’an)
1. Saktah
Yaitu berhenti sejenak selama dua harokat tanpa bernapas22,
Contoh:
ۈۈٴۇۋۋۅۅۉۉېېېېىىائڃ
ائەئەئوئوئۇئۇئۆئۆئۈئۈئ
ىىائائەئەئوئوئۇئۇئۆئۆئۈئڃېئ
ڃڃچچچڇڇڇڇڍڃڦڦڄڄڃۈئ
2. Sajdah
Yaitu ayat sujud tilawah,23 sangat dianjurkan bagi yang mem-
baca maupun yang mendengar untuk sujud tilawah, Berikut di
bawah ini sebagian ayat-ayat sujud tilawah:
22 Hanya ada 4 di dalam al-Qur‘an: 1. (QS. Al-Kahfi: 1-2), 2. (QS. Yaasiin: 52), 3.
(QS. Al-Qiyaamah: 27), 4. (QS. Al-Infithaar: 14) 23 Ada 15 tempat / ayat sujud tilawah di dalam al-Qur an 1.(QS. Al-A’raaf: 206),
2. (QS. Ar-Ra’d: 15), 3.(QS. An-Nahl: 50), 4. (QS. Al-Israa’: 109), 5. (QS. Maryam:
58), 6. (QS. Al-Hajj: 18 dan 77), 7. (QS. Maryam: 77), 8. (QS. Al-Furqaan: 60), 9. (QS.
Mutiara Qur’ani
65
Surat al- ‘Araaf ayat 206.
ڃۆئۈئۈئېئېئېئىئىئىئیییڃ
Surat al- ‘Alaq ayat 19.
ڃۇئۆئۆئۈئۈئېئڃ
Surat Maryam ayat 58.
ڎڎڈڈژژڑڑککککگگگگڃ
ڃڳڳڳڳڱڱڱڱںںڻڻڻڻۀ
3. Isymam
Yaitu menampakkan dhommah yang tidak terbaca dengan
isyarat bibir,24 contoh di dalam surat Yusuf ayat 11
ڃٴۇۋۋۅۅۈۇۇۆۆۈڃ
4. Imalah
Yaitu bacaan yang bersuara di antara fathah dan kasroh25,
contoh di dalam surat Hud ayat 41
ڃگگڳڳڳڳگککککگڃ
An-Naml: 26), 10. (QS. As-Sajdah: 15), 11. (QS. Shaad: 24), 12.(QS. Fushshilat: 37),
13. (QS. An-Najm: 62), 14. (QS. Al-Insyiqaaq: 21), 15. (QS. Al-‘Alaq: 19). 24 Hanya ada satu ayat di dalam al-Qur’an. 25 Hanya ada satu ayat di dalam al-Qur’an.
Mutiara Qur’ani
66
5. Tashil
Yaitu membaca hamzah yang kedua dengan ringan26, contoh
di dalam di dalam surat Fushshilat ayat 44
ۅۅۉۉېۋڭۇۇۆۆۈۈٴۇۋڃ
ۆئېىىائائەئەئوئوئۇئۇئپې
ڃۆئۈئۈئېئېئ
6. Naql
Yaitu membaca harokat hamzah ke huruf sebelumnya27,
contoh di dalam surat al-Hujurat ayat 11
ىىائەئەئوئوئۇئۇئۆئۆئۈئۈئېئېئېئڃ
مبحبخبىئىئىئییییجئحئمئىئيئجب
ڃىبيبجتحتختمتىتيتجث
7. Nun Wiqoyah
Yaitu nun yang harus dibaca kasro (ni) walaupun tidak
tertulis, contoh beberapa ayat di dalam al-Qur an:
26 Hanya ada satu ayat di dalam al-Qur’an 27 Hanya ada satu ayat di dalam al-Qur’an
Mutiara Qur’ani
67
Surat al-Baqarah ayat 180
ېىېېٴۇۋۋۅۅۉۉېڃ
ڃىائائەئەئ
Surat al-Hadiid ayat 27
ڇڍڍڌڌڎڎڈڈژژڃ
گڳگگڑڑککککگ
ڳڳڳڱڱڱڱںںڻڻڻڻۀ
ڃۀہہہہ
Surat al-Jumu’ah ayat 11
ڇڇڇڇڍڍڌڌڎڎڈڈچچڃڃچچڃ
ڃژژڑڑک
Surat an-Nahl ayat 87
ڃەئوئوئۇئۇئائائەئېىىڃ
Surat Ibrahim ayat 26
ڃٿٹٹٹٹڤڤٿٿٺٺٺٿڃ
Mutiara Qur’ani
68
Surat al-Ikhlas ayat 1 dan 2
ڃپٻٻپٱٻٻڃ
Surat al-Hajj ayat 11
ہہہڻڻۀۀڻڻڳڳڳڳڱڱڱڱںڃ
ڃہھھھھےےۓۓ
8. Shifrun Mustadir
Yaitu tanda bulatan (o) yang terdapat di atas huruf (tidak
dibaca panjang baik ketika washol maupun waqof), contoh be-
berapa ayat di dalam al-Qur’an:
Surat Hud ayat 68.
ڃھےےۓۓ﮲ھۀہہہہھھڃ
Surat al-Insaan ayat 16.
ڃہہھھہڃ
Surat ar-Ra’d ayat 30.
ٿٿٹٹٿڀڀڀڀٺٺٺٺٿڃ
ڃٹٹڤڤڤڦڦڦڦڄڄڄڄڃ
Mutiara Qur’ani
69
Surat al-Kahfi ayat 14
ائائۋۅۅۉۉېېېېىىڃ
ڃەئەئوئوئۇئۇئۆئ
9. Shifrul Mustathilul Qoim
Yaitu tanda bulatan lonjong ( 0 ) di atas huruf (dibaca panjang
ketika waqof dan tidak dibaca panjang ketika washol), contoh
beberapa ayat di dalam al-Qur’an:
Surat al-Kahfi ayat 38
ڃچڇڇڇڇڍڍچڃ
Surat al-Ahzab ayat 10
ڌڎڎڈڈژژڑڑکککڃ
ڃگکگگ
Surat al-Ahzab ayat 66
ڇڇڇڄڃڃڃڃچچچچڇڃ
ڃڈژژڑڑکڈڍڍڌڌڎڎ
Surat al-Insan ayat 15
ڃۀںںڻڻڻڻۀڃ
Mutiara Qur’ani
70
DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Qur’an al-Karim
2. ‚Hilyatu al-Tilawah Fii Tajwidil Qur’an‛. DR. Rihab Muhammad
Mufid Syaqiqi. Beirut. 1429 H./ 2008 M.
3. Pedoman Dauroh al-Qur’an. Abdul Aziz Abdul Rouf al-Hafizh,
Lc. Markaz Qur’an 1427H/ 2007M
4. ‚Al-Burhan Fii Tajwidil Qur’an‛, Muhammad ash-Shodiq
Qomhawi, Maktabah Sunnah 1414H./1993M.
5. ‚Al-Wafi fii Syarhi al-Syathibiyyah fii al-Qiroati al-Sab’ah‛ Syeikh
Abdul Fattah bin Abdul Ghoniy al-Qodhiy. Darul Mushaf.
1425H./2004M.
6. Iqromediatabalong.wordpress.com
top related