musni umar: kerawanan sosial di dki jakarta dan pentingnya menjaga stabilitas nasional
Post on 30-Jun-2015
757 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Kerawanan Sosial di DKI Jakarta dan Pentingnya Menjaga Stabilitas Nasional
Oleh Musni Umar, Ph.D Sociologist and Researcher
Pengantar DKI Jakarta merupakan ibukota negara. Semua suku bangsa
di Indonesia, ada di Jakarta. Begitu pula hampir semua suku bangsa di dunia dari berbagai negara, ada di Jakarta.
Sebagai ibu kota negara, Jakarta merupakan pusat pertarungan politik, ekonomi, sosial dan lain sebagainya.
Yang mempunyai kepentingan, tidak hanya seluruh bangsa Indonesia, tetapi juga semua negara yang memiliki hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Indonesia.
Selain itu, tidak ada suku bangsa yang dominan di Jakarta, sehingga dinamika kerawanan sosial di Jakarta sangat tinggi.
Gambar Istana Negara
Menurut Ballesteros (2008) bahwa kerawanan sosial adalah ketidak-mampuan seseorang, kelompok, organisasi, dan masyarakat dalam menghadapi dampak negatif dari resiko berbagai tekanan (ekonomi, politik, lingkungan, dan sebagainya). Sementara Enviromental Vulnerability Index (Evi, 2003) menjelaskan bahwa kerawanan sosial adalah struktur sosial dari suatu komunitas atau masyarakat yang terkena shock atau stres yang biasanya disebabkan oleh perselisihan ekonomi, perubahan lingkungan, kebijakan pemerintah atau bahkan disebabkan oleh kejadian internal dan kekuatan yang dihasilkan dari kombinasi beberapa faktor.
Jakarta Pusat Pertarungan Politik
Jakarta Pusat Ekonomi
Jakarta Pusat Macet
Jakarta Pusat Banjir
Kementerian Pertahana RI mengemukakan bahwa kerawanan sosial adalah suatu keresahan soaial yang berkepanjangan, yang diakibatkan oleh proses konflik yang ditimbulkan oleh perbedaan pendapat suatu masyarakat/kelompok golongan tertentu, dengan pemecahan dan penyelesaian masalah yang tidak memuaskan masyarakat/kelompok golongan tertentu.
Dari penjelasan di atas dapat dikemukakan bahwa diperlukan kesadaran, kewaspadaan dan tanggung jawab semua warga DKI Jakarta agar kerawanan sosial tidak berubah menjadi konflik sosial yang menjadi kecenderungan di era Orde Reformasi.
Tawuran Pelajar
Jakarta Pusat Kejahatan
Sadar dan Waspada Kerawanan sosial, akibat kesenjangan ekonomi, tingginya
pertarungan politik menghadapi pemilu 2014, dan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara, mau tidak mau harus memberi kesadaran, kewaspadaan dan tanggung jawab kepada warga DKI Jakarta.
Kesadaran terhadap tantangan yang dihadapi, saya pikir inilah yang menjadi alasan Kesbangpol mengundang kita untuk bertemu dan berdialog di dalam forum ini untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman, untuk meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan tanggung jawab tentang pentingnya stabilitas nasional.
Kesadaran, kewaspadaan dan tanggung jawab terhadap stabilitas nasional selalu mengalami pasang surut. Pada saat kita mendengar ceramah, dialog dan mendapat pencerahan, maka kesadaran, kewaqspadaan dan tanggung jawab akan meningkat. Setelah itu akan redup lagi bersamaan dengan banyaknya persoalan yang dihadapi.
Oleh karena itu, Kesbangpol dalam rangka pembinaan, mempunyai berbagai program dalam upaya menyegarkan semangat, tekad dan tanggung jawab warga DKI Jakarta untuk berpartispasi membangun bangsa dalam berbagai bidang khususnya dalam menjaga stabilitas nasional sebagai prasyarat untuk membangun DKI Jakarta dan Indonesia.
Dengan sadar dan waspada, akan meningkatkan tanggungjawab. Dengan kesadaran sebagai warga akan mendorong untuk menjaga negeri ini dari kehancuran akibat perbagai sebab yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Sadar dan Waspada
Menjaga dan Merasa Memiliki DKI Jakarta adalah tempat kita tinggal dan hidup. Oleh
karena itu, mau tidak mau kita harus menjaga agar tetap bersih, damai dan tenteram.
Untuk bisa menjaga DKI Jakarta sebagai kampung halaman sendiri, diperlukan beberapa prasyarat. Pertama, harus ada kesadaran.Kedua, harus melatih diri sendiri dan masyarakat.Ketiga, harus membiasakan.Keempat, harus memberi manfaat ekonomi, sosial dan sebagainyaKelima, harus ada kemudahan dan fasilitas yang menyenangkan.
Menjaga Jakarta
Menumbuhkan kesadaran pada diri sendiri dan masyarakat untuk menjaga, merawat dan melindungi Jakarta sangat penting, karena tidak mungkin Jakarta bisa dibangun tanpa ada kesadaran dan partisipasi masyarakat.
Untuk bisa menjaga, merawat dan melindungi Jakarta sebagai kampung halaman sendiri, harus ada latihan dan pembiasaan. Hanya dengan latihan dan membiasakan diri, kita bisa melakukan sesuatu yang baik untuk kepentingan bersama di DKI Jakarta.
Jakartaku Jakartamu
Oleh karena kita manusia biasa, maka dedikasi yang dilakukan untuk menjaga, merawat, dan melindungi DKI Jakarta, harus memberi manfaat ekonomi dan sosial sebagai konsekuensi dari pengabdian yang diberikan.
Selain itu, dalam hidup di DKI Jakarta harus semakin memberi kemudahan, kenyamanan dan ketenangan.
Kalau hal-hal yang dikemukakan bisa terwujud, maka akan tumbuh rasa memiliki DKI Jakarta. Sebagai sosiolog, saya mendambakan DKI Jakarta sebagai milik bersama.
Untuk bisa mewujudkan hal itu, maka keadilan sosial bagi seluruh rakyat Jakarta harus diwujudkan. Inilah tantangan berat yang dihadapi Gubernur Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.
Penting Stabilitas Pada masa Orde Baru, yang menegakkan stabilitas adalah tentara
dan polisi. Dengan menggunakan tangan besi, masyarakat dipaksa untuk stabil.
Di era Orde Reformasi, dengan demokrasi dan HAM, tentara dan Polisi, tidak bisa lagi melakukan tangan besi untuk memaksa masyarakat supaya tidak macam-macam.
Oleh karena itu, stabilitas harus menjadi kesadaran bersama sebagai wujud dari rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap DKI Jakarta pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Hal itu harus ditumbuhkan dikalangan masyarakat luas, yang harus dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan.
Pentingnya stabilitas karena apapun program yang mau dilakukan, kalau tidak ada stabilitas sulit diwujudkan.
Jakarta Aman
Kesimpulan Hampir setiap kawasan di DKI Jakarta terdapat
kerawanan sosial, yang setiap saat bisa meledak menjadi konflik sosial.
Oleh karena, sangat penting ditumbuhkembangkan kesadaran dan kewaspadaan untuk bersama-sama menjaga DKI Jakarta jangan sampai meledak konflik sosial.
Untuk dapat mewujudkan hal itu, maka rasa memiliki dan tanggungjawab harus ditanamkan mulai dari diri kita, keluarga dan lingkungan kita masing-masing.
Tumbuhnya kesadaran, kewaspadaan, rasa memiliki dan tanggungjawab dari seluruh masyarakat terhadap DKI Jakarta, akan mencegah kerawanan sosial berubah menjadi konflik sosial.
Musni Umar adalah sociologist and researcher, Direktur Institute for Social Empowerment and Democracy (INSED)Makalah ini untuk dipresentasikan dalam program sosialisasi Kesbangpol Jakarta Selatan, 5 Desember 2012, Puncak, Bogor-Jawa Barat.
top related