microsoft powerpoint - makalah - pengelolaan ketenagaan.pdf
Post on 12-Jan-2016
45 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
1
Tujuan Pengelolaan Staf
Bangsal Keperawatan
Adalah menjamin keberlangsungan dan
kesinambungan pelayanan keperawatan
yang berkualitas kepada pasien.
Agar tujuan tercapai, maka tenaga
Manajemen Bangsal
Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan
Carolus (PPKC) Jakarta2
Agar tujuan tercapai, maka tenaga
yang ada perlu dikelola.
Ketenagaan yang ada disuatu bangsal, terdiri dari :
� Tenaga Keperawatan, Kebidanan.
� Non-keperawatan; administrasi, pekarya, ahli
gizi, pramuwaluyo dsb.
Agar tujuan tercapai, maka
tenaga yang ada perlu
dikelola, melalui :
SUPERVISI
Manajemen Bangsal
Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan
Carolus (PPKC) Jakarta3
SUPERVISI &
EVALUASI
� Merencanakan.
� Mengarahkan.
� Membimbing.
� Mengajar.
� Mengobservasi.
� Mendorong.
Secara
terus
menerus
Pada setiap SDM dg :
� Sabar.
� Adil.
� Bijaksana.
Sehingga setiap SDM dpt
Manajemen Bangsal
Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan
Carolus (PPKC) Jakarta4
� Mendorong.
� Memperbaiki.
� Mempercaya.
� Mengevaluasi.
Sehingga setiap SDM dpt
melakukan tugas &
memberikan pelayanan
yg baik
� Trampil.
� Rasa aman.
� Cepat, tepat, benar.
� Menyeluruh.
Sesuai dg
kemampuan &
keterbatasannya
Fungsi Supervisi � bukan hanya kontrol apakah segala
kegiatan yg dilaksanakan sesuai dg rencana, tetapi
juga bersama perawat bagaimana memperbaiki asuhan keperawatan yg sedang berlangsung.
Staf bukan pelaksana pasif, tetapi tenaga profesional
sebagai partner kerja :
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
5
sebagai partner kerja :
Ide, pendapat, pengalaman dihargai dan diikut sertakan
dalam usaha perbaikan Asuhan Keperawatan/Proses
Keperawatan.
Manajemen Bangsal
Keperawatan 5Pusat Pengembangan Kesehatan
Carolus (PPKC)
1. Kondisi kerja nyaman :
2. Perhatian terhadap perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan hasil kerja
Tujuan Supervisi
Supervisi melalui :
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
66Pusat Pengembangan Kesehatan
Carolus (PPKC)
Manajemen Bangsal
Keperawatan
1. Observasi
2. Arahan
Supervisi
1. Proses supervisi praktek keperawatan, meliputi 3 elemen :
� Standar Keperawatan sebagai acuan.
� Pelaksanaan sebagai pembanding pencapaian.
� Tidak lanjut untuk mempertahankan/memperbaiki
kualitas.
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
7
2. Area yg di Supervisi :
� Pengetahuan.
� Ketrampilan.
� Sikap.
3. Cara Supervisi : � Langsung.
� Tidak Langsung.
7Pusat Pengembangan Kesehatan
Carolus (PPKC)
Manajemen Bangsal
Keperawatan
4. Prinsip :
� Berdasarkan garis kekuasaan/struktural/tanggung jawab.
� Mempunyai dasar pengetahuan & aplikasi, ketrampilan
HAM, kepemimpinan.
� Kerjasama dan demokrasi.
� Proses manajemen sesuai visi, misi.
5. Faktor keberhasilan :
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
8
5. Faktor keberhasilan :
� Gaya Kepemimpinan.
� Motivasi.
� Pendelegasian.
� Komunikasi.
8Pusat Pengembangan Kesehatan
Carolus (PPKC)
Manajemen Bangsal
Keperawatan
Adalah suatu proses untuk menyediakan informasi tentang :
* Sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, * Bagaimana perbedaan pencapaian itu dg suatu standar
tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara
keduanya,
* Serta bagaimana manfaat yg telah dikerjakan itu bila
dibandingkan dg harapan-harapan yg ingin diperoleh.
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
9
� Suatu proses menyediakan informasi � membutuhkan data
untuk dianalisis dg alat-alat yg relevan untuk menghasilkan
informasi yg sesuai dg kebutuhan.� ….. Sejauhmana suatu kegiatan telah dicapai ….. � untuk
membandingkan suatu kegiatan yg telah diselesaikan dg yg seharusnya diselesaikan. Hasilnya apakah sesuai, dibawah standar, atau diatas standar.
9Pusat Pengembangan Kesehatan
Carolus (PPKC)
Manajemen Bangsal
Keperawatan
1. Membantu kepuasan karyawan untuk memperbaiki kinerja.
2. Memberitahu yg kinerja kurang memuaskan & metode
memperbaiki.
Tujuan Evaluasi Kinerja secara Reguler
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
10
3. Identifikasi yg layak menerima promosi/naik gaji.
4. Mengenal karyawan yg layak menerima tugas khusus.
5. Memperbaiki komunikasi.
6. Dasar untuk kebutuhan pelatihan/bimbingan khusus.
10Pusat Pengembangan Kesehatan
Carolus (PPKC)
Manajemen Bangsal
Keperawatan
Prinsip-prinsip Evaluasi
1. Validitas : berdasarkan standar perilaku yg diharapkan.
2. Memadai & mewakili : hindari yg hanya berpusat pada
satu peristiwa.
3. Pelaksana memahami :
* Isi uraian tugas.
* Standar pelaksanaan.
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
11
* Standar pelaksanaan.
* Format penilaian.
4. Pendokumentasian jelas � mana yg memuaskan/perlu
perbaikan.
5. Yg belum memuaskan dibuat prioritas.
6. Hasil penilaian di informasikan kepada ybs � kedua
belah pihak siap.
11Pusat Pengembangan Kesehatan
Carolus (PPKC)
Manajemen Bangsal
Keperawatan
Ruang Lingkup Observasi � Dibandingkan dg :
� Yg diharapkan.
� Dari kelompok yg sama.
� Pengalaman kerja.
Komponen data kinerja, terdiri atas :
� Kualitas pekerjaan.
� Kejujuran.
� Inisiatif.
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
12
� Inisiatif.
� Kehadiran.
� Sikap.
� Kerjasama.
� Keandalan.
� Pengetahuan tentang pekerjaan.
� Tanggung jawab.
� Pemanfaatan waktu.
12Pusat Pengembangan Kesehatan
Carolus (PPKC)
Manajemen Bangsal
Keperawatan
Penilaian Perorangan � Membantu memperbaiki
metode kerjanya.
Catatan Anekdot � Data informasi hasil observasi
supervisi. � Diisi setiap waktu.
� Potensi dan kelemahannya.
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
13
� Menjadi pendukung saat diskusi penilaan.
� Cara yg baik dg menjawab pertanyaan :
� Apa yg telah dilakukan ?
� Siapa yg melakukan ?
� Pada siapa ?
� Kapan ?
� Bagaimana ?
13Pusat Pengembangan Kesehatan
Carolus (PPKC)
Manajemen Bangsal
Keperawatan
Faktor yg mempengaruhi
Kemampuan penilai dalam :
1. Mengobservasi dg akurat dan cermat.
2. Berpikir dan membuat kesimpulan yg logis.
Hambatan : Hambatan :
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
14
Hambatan : Hambatan :
1. Hallo Effect : tendensi menilai terlalu tinggi
karena alasan tertentu.
2. Horn Effect : tendensi menilai lebih rendah
karena alasan tertentu.
14Pusat Pengembangan Kesehatan
Carolus (PPKC)
Manajemen Bangsal
Keperawatan
Adalah proses mobilisasi potensi, proses
motivasi & pengembangan SDM dalam
pemenuhan kepuasan melalui karyanya untuk
mencapai tujuan individu, organisasi, maupun
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
15
mencapai tujuan individu, organisasi, maupun
komunitas dimana individu tersebut berkarya.
Pengelolaan Ketenagaan Perawat di suatu bangsal tergantung dari :
� Sistem / Model Pemberian Asuhan Keperawatan.
� Tingkat Ketergantungan Pasien / Klasifikasi Pasien.
� Jumlah & Kategori Tenaga.
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
16
� Jumlah & Kategori Tenaga.
� Pengaturan & Penjadwalan Tenaga.
Peran Utama Kepala Bangsal terkait dg Pengelolaan Ketenagaan
1. Orientasi.
2. Penugasan.
3. Pengembangan Staf.
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
17
4. Memperkecil absensi staf.
5. Penurunan turn over.
6. Klasifikasi Pasien.
7. Penetapan kebutuhan staf.
� Kepala Bangsal bertugas melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawat dan tenaga lain yg akan bekerja di ruangannya.
� Orientasi di bangsal/unit merupakan bagian paling penting.� Orientee membutuhkan orientasi spesifik tentang
pekerjaannya & unit dimana dia di tempatkan.
Ad.1. Orientasi
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
18
pekerjaannya & unit dimana dia di tempatkan.� Waktu untuk orientasi 3 – 4 bln, 6 atau 12 bln tergantung
pd bentuk & isi program, serta kebijakan RS.� Program orientasi dapat berbentuk sentralisasi,
desentralisasi, standarisasi, atau individual.� Kepala Bangsal bertanggung jawab atas pelaksanaan
program orientasi unit & merencanakan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari orientee.
Ad.2. Penugasan
� Kepala Bangsal sebagai manajer � bersama
Ka. Bidang memutuskan metode penugasan apa
yg akan digunakan dalam memberikan asuhan
di bangsal keperawatan sebelum menentukan
ketenagaan.
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
19
ketenagaan.
� Kepala Bangsal mempunyai peran sangat besar
dalam Pengorganisasian dan Implementasi
Model Pemberian Asuhan.
Pemilihan Sistem Penugasan, antara lain tergantung dari :
� Jumlah dan komposisi tenaga keperawatan.
� Kebijakan pengaturan dinas.
� Peran, fungsi, dan tanggung jawab perawat.
� Kebijakan personalia.
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
20
� Kebijakan pembinaan dan pengembangan.
� Tingkat pendidikan dan pengalaman karyawan.
� Kelangkaan tenaga perawat spesialis.
� Sikap etis para profesional.
� Tipe dan lokasi RS.
� Lay out ruang/bangsal keperawatan.
� Kepala Bangsal memiliki tanggung jawab untuk
meningkatkan atau mengembangkan karyawan, karena
perubahan masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan
kesehatan khususnya keperawatan.
Bertujuan untuk memperbaiki pengetahuan individu dan
Ad.3. Pengembangan Staf
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
21
� Bertujuan untuk memperbaiki pengetahuan individu dan
jabatan, ketrampilan serta sikap karyawan.
� Kegiatan pengembangan staf dibutuhkan untuk membantu
perawat mengatasi peran dan mendukung metode/sistem
pemberian asuhan yg digunakan.
Yaitu kehilangan waktu yg berakibat kerugian secara
kualitas dan ekonomi bagi instansi.
Faktor penyebab :
• Tempat tinggal jauh.
Ad.4. Memperkecil Absensi Staf
Absen/mangkir :
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
22
• Tempat tinggal jauh.
• Kelompok karyawan yg banyak.
• Sakit.
Pola absen :
• Sering – pendek-pendek.
• Jarang – panjang.
• Hari-hari tertentu.
Cara mengurangi absen :
� Sistem pencatatan.
� Kunjungan rumah.
� Kesejahteraan karyawan.
� Meningkatkan kondisi kerja.
� Suasana kerja kondusif.
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
23
� Sistem penghargaan.
� Sangsi.
Cara mengurangi :
� Selektif saat proses penerimaan karyawan.
� Meningkatkan penugasan.
� Perubahan dalam job desc.
� Pengembangan staf.
Ad.5. Penurunan perputaran staf (Turn over)
Kejenuhan (burn out) :
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
24
Keadaan dimana individu merasa dirinya semakin
kurang kemampuannya, kerja kurang produktif.
Penyebab :
• Peran dan fungsi kurang jelas.
• Merasa terisolasi.
• Beban kerja berlebihan.
• Terlalu lama pada suatu tempat/bagian.
Kejenuhan (burn out) :
Pengertian
� Sistim klasifikasi pasien adalah metode pengelompokkan
pasien menurut jumlah dan keadaan penyakit, usia pasien.
� Pasien dikelompokkan sesuai dengan tingkat
ketergantungan pasien, dan waktu yg dibutuhkan untuk
melaksanakan keperawatan pada pasien.
Ad.6. Klasifikasi Pasien
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
25
melaksanakan keperawatan pada pasien.
Klasifikasi Pasien sebagai alat ukur ���� Tujuan :
� Untuk mengetahui beban kerja perawat
� Waktu yg diperlukan u/ asuhan keperawatan
� Keahlian perawat yang diperlukan
� Jumlah tenaga perawat yg diperlukan
� Berdasarkan kebutuhan/masalah pasien.
� Peralatan (alat kesehatan) yg dipergunakan oleh pasien.
� Kompetensi perawat yg diperlukan untuk memberi asuhan keperawatan pada pasien.
� Berdasarkan Waktu : berapa banyak rata-rata waktu keperawatan yg dibutuhkan dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien.
Contoh : Douglas, MPKP – Ratna S
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
26
Contoh : Douglas, MPKP – Ratna S
� Perawatan Minimal :
� Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan
sendiri
� Makan dan minum dilakukan sendiri
� Ambulasi dengan pengawasan
� Observasi tanda tanda vital dilakukan setiap shift
� Pengobatan minimal, status psikologis stabil
� Perawatan Parsial :
� Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu
� Observasi tanda – tanda vital setiap 4 jam
� Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
� Foley catheter, intake output dicatat
� Klien terpasang infus, persiapan pengobatan yang
memerlukan prosedur
� Perawatan total :
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
27
� Perawatan total :
� Semua kebutuhan klien dibantu
� Penggantian posisi dan observasi tanda tanda vital setiap
2 jam
� Makan melalui NGT, terapi intravena
� Pemakaian suction
� Gelisah/disorientasi
Contoh Kriteria : (Standar Tenaga Kep di RS, Dir. Yan Kep
Depkes 2005)
� Askep Minimal : 2 jam / hari
• Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri.
• Makan & minum dilakukan sendiri.
• Ambulasi dg pengawasan.
• Observasi tanda vital dilakukan setiap shift.
• Pengobatan minimal, status psikologis stabil.
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
28
• Pengobatan minimal, status psikologis stabil.
� Askep sedang : 3,08 jam / hari.
• Kebersihan diri dibantu.
• Makan & minum dibantu.
• Observasi tanda vital setiap 4 jam.
• Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali.
� Sebagian besar aktivitas dibantu.
� Observasi tanda vital setiap 2 – 4 jam sekali.
� Terpasang folley kateter.
� Intake output dicatat.
� Terpasang infus.
� Pengobatan lebih dari sekali.
� Persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
� Askep Agak Berat : 4,15 jam / hari .
� Perawatan maksimal (total) : 6,16 jam / hari.
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
29
� Perawatan maksimal (total) : 6,16 jam / hari.
� Segala aktivitas diberikan oleh perawat.
� Posisi diatur.
� Observasi tanda vital setiap 2 jam.
� Makan memerlukan NGT. Terapi IV.
� Penggunaan suction.
� Gelisah / disorietasi.
Menyusun kategori pasien & jam perawatan sbb :
Kategori I : Self Care = 1 - 2 jam
Kategori II : Minimal Care = 3 - 4 jam
Kategori III : Intermediate Care = 5 - 6 jam
Kategori IV : Modified Intensive care = 7 - 8 jam
Kategori V : Intensive Care = 10 – 14 jam
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
30
Dibagi dalam tingkat :
Level I (minimal ) = 3,2 jam
Level II (intermediate) = 4,4 jam
Level III (maksimal ) = 5,6 jam
Level IV ( intensive ) = 7,2 jam
� Setiap unit/Bangsal/Ruang harus mempunyai perencanaan
sistem ketenagaan keperawatan, untuk melaksanakan
kebutuhan pelayanan setiap shift.
� Kebutuhan staf keperawatan dasar adalah jumlah minimal dr tenaga keperawatan pd setiap unit/Bangsal/Ruang �
Ad.7. Penetapan Kebutuhan Staf
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
31
dr tenaga keperawatan pd setiap unit/Bangsal/Ruang �
Sesuai kebijakan RS dg menentukan :
� Jumlah hari kerja efektif perawat dalam 1 tahun.
� Jumlah hari tidak kerja (non-efektif) dalam 1 tahun.
� Jumlah jam perawatan efektif pasien tertentu selama
24 jam.
� Analisa kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pasien.
* Jumlah hari dalam 1 thn = 365 hari
* Jumlah harihari kerjakerja non non effektifeffektif dlm 1 tahun :
# Jumlah hari minggu = 52 hari
# Jumlah libur nasional = 12 hari
# Jumlah cuti tahunan = 12 hari
# Cuti sakit = 2 hari
# Pengembangan = 2 hari
Contoh : RS. Cepat Waras.
Manajemen Bangsal
Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan
Carolus (PPKC) Jakarta32
# Pengembangan = 2 hari
* Jumlah harihari kerjakerja efektifefektif dlm 1 tahun = 365 – 80 = 285
hari.
* Jumlah mingguminggu efektifefektif = 285 : 7 = 40,71 = 41 minggu.
* Jumlah jam jam kerjakerja efektifefektif dlm 1 tahun = 41 mgg x 40 jam =
1640 jam.
Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan
(Standar Tenaga Keperawatan di RS, Depkes, 2005)
Rawat Inap
NO JENIS/KATEGORI RATA-RATA PASIEN/HR
RATA-RATA JAM PERAWATAN PASIEN/HR *
JUMLAHJAM PERAWATAN/
HR
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
33
PASIEN/HR * HR
1 Penyakit Dalam 10 3,5 35
2 Bedah 8 4 32
3 Gawat 1 10 10
4 Anak 3 4,5 13,5
5 Kebidanan 1 2,5 2,5
JUMLAH 23 93
* Penelitian dariLuar
1. Jumlah Tenaga Kep yg diperlukan :
Jumlah Jam Perawatan/hari
Jam Kerja Efektif/shift =
93
7 = 13,28 pwt
2. Loss day (hari libur/cuti/hari besar) :
Jml hari non-efektif
Jml hari kerja efektif X Jml pwt
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
34
Jml hari kerja efektif
= 80
285 X 13,28 = 3,73
3. Koreksi 25% (tugas-tugas non-keperawatan) :
25
100 X Jml tenaga kep + Loss day =
25
100 X ( 13,28 + 3,73 ) = 4,25
4. Jadi jumlah tenaga keperawatan yg dibutuhkan :
13,28 + 3,73 + 4,25 = 21,26 = 21 orang perawat.
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
35
NO KATEGORI RATA-RATA
PASN/HR
RATA-RATA JAM
PERAWATAN
PASN/HR *
JML JAM
PERAWATAN/HR
1 Askep Minimal 7 2 14
2 Askep Sedang 7 3,08 21,56
3 Askep Agak Berat 11 4,15 45,65
4 Askep Maksimal 1 6,16 6,16
JUMLAH 26 87,37
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
36
* : Berdasarkan penelitian di luar negri.
1. Jumlah perawat yg dibutuhkan :
Jml Jam Perawatan/hr
Jam Kerja Efektif/shift
= 87,37
7 = 12,48
2. Loss day (hari libur/cuti/hari besar) :
Jml hari efektif
Jml hari kerja efektif
X Jml pwt
= 80
285 X 12,48 = 3,50 pwt
3. Koreksi 25% (tugas-tugas non-keperawatan) :
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
37
25
100 X Jml tenaga kep + Loss day =
25
100 X (12,48 + 3,50) = 4,00
4. Jadi jumlah tenaga keperawatan yg dibutuhkan :
= 12,48 + 3,50 + 4,00 = 19,98 = 20 orang
Kamar Operasi
Dasar perhitungan tenaga :
1. Jumlah dan jenis operasi.
2. Jumlah kamar operasi.
3. Pemakaian kamar operasi (diprediksi 6 jam/hari).
4. Tugas perawat 2 orang/tim (instrumentator + sirkulasi).
5. Ketergantungan pasien :
* Operasi Besar : 5 jam.
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
38
* Operasi Besar : 5 jam.
* Operasi Sedang : 2 jam.
* Operasi Kecil : 1 jam.
6. Alat tenun dan set operasi dipersiapkan oleh CSSD.
( Jml Jam Kep/hr X Jml Operasi ) X Jml Pwt/tim
Jam Kerja Efektif/hari + 1 (cadangan)
RS: 30 operasi/hari : * Operasi Besar : 6 orang.
* Operasi Sedang : 15 orang.
* Operasi Kecil : 9 orang.
Tenaga yang dibutuhkan =
{( 6 x 5 jam ) + ( 15 x 2jam ) + ( 9 x 1 jam )} x 2
7 + 1
= 20,71 = 21 orang.
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
39
Ruang Penerimaan dan RR
Ketergantungan Pasien : � Ruang penerimaan : 15 menit.
� RR : 1 jam.
1,25 x 30
7= 5,35 = 5 orang
Gawat Darurat
Dasar perhitungan :
1. Rata-rata jumlah pasien/hari.
2. Jumlah jam perawatan/hari = 4 jam
Rata-rata jumlah pasien/hari : 50 orang.
1. Tenaga yg dibutuhkan = 50 x 4
7 = 28,57
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
40
1. Tenaga yg dibutuhkan = 7
= 28,57
2. Loss day = 80
285 x 28,57 = 8,02
3. Jadi jumlah tenaga yg dibutuhkan =
28,57 + 8,02 = 36,59 = 37 orang.
Critical Care
� Jumlah perawatan/hari = 12 jam
� Rata-rata jumlah pasien/hari = 10 orang
1. Tenaga yg dibutuhkan =
10 x 12
7= 17,14
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
41
2. Loss day =
3. Jadi jumlah tenaga yg dibutuhkan =
7
80
285x 17,14 = 4,81
17,14 + 4,81 = 21,95 = 22 orang
Rawat Jalan
� Jumlah perawatan/hari = 15 menit
� Rata-rata jumlah pasien/hari = 100 orang
100 x 151. Tenaga yg dibutuhkan =
7 x 60 = 3,57
2. Koreksi 15% = 15
100 x 3,57 = 0,53
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
42
2. Koreksi 15% = 100
x 3,57 = 0,53
3. Jadi jumlah tenaga yg dibutuhkan =
3,57 + 0,53 = 4,10 = 4 orang.
Kamar Bersalin
� Waktu yg diperlukan untuk pertolongan persalinan
(Kala I s.d.IV) /pasien = 4 jam
� Rata-rata jumlah pasien/hari = 10 org
1. Tenaga yg dibutuhkan = 10 x 4
7 = 5,71
80
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
43
3. Jadi jumlah tenaga yg dibutuhkan =
2. Loss day =80
285x 5,71 = 1,60
5,71 + 1,60 = 7,31 = 7 orang
Rata – rata jam perawatan/pasien/24 jam, metode di
Thailand dan Philipina th 1984 :
� Peny Dalam = 3,4 jam.
� Bedah = 3,5 jam.
� Campuran (bedah + Peny Dalam) = 3,4 jam.
� Nifas = 3 jam.
� Bayi/Neonatus = 2,5 jam.
� Anak–anak = 4 jam.
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
4444
� Neurologi = 3,8 jam.
� Jiwa = 4 – 4,5 jam.
� Rawat Jalan = 0,5 jam.
� UGD = 2,5 jam.
� Kamar Bersalin = 5 – 8 jam.
� Kamar Operasi RS tipe A & B = 5 – 8 jam
� Kamar Operasi RS tipe C & D = 3 jam.
Dengan menghitung :
1. Jumlah jam kerja efektif 1 perawat/tahun.
2. Jumlah jam perawatan pasien yg dibutuhkan/tahun.
3. Jumlah tenaga perawat yg dibutuhkan untuk 1 tahun tanpa
Cuti Hamil.
4. Jumlah tenaga perawat pengganti Cuti Hamil.
5. Jumlah tambahan tenaga perawat karena Cuti Hamil.
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
4545
5. Jumlah tambahan tenaga perawat karena Cuti Hamil.
1. Jumlah jam kerja efektif 1 perawat/tahun
= Jumlah hari kerja efektif/tahun X jam kerja
efektif/hari
2. Jumlah jam perawatan pasien/tahun
= BOR pasien x rata-rata jam perawatan pasien/24 jam x
Jumlah hari/tahun.
3. Jumlah tenaga perawat yg dibutuhkan untuk satu tahuntanpa cuti hamil
Jumlah jam perawatan pasien/tahun
Jumlah jam kerja efektif 1 perawat / tahun=
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
4646
4. Jumlah tenaga perawat pengganti perawat yg cuti hamil# Asumsi yg cuti hamil =....% dari jumlah tenaga perawat
yg diperlukan satu tahun tanpa cuti hamil.
# Jumlah jam yg hilang karena cuti hamil= asumsi cuti hamil x jumlah hari cuti hamil x jumlah jam
kerja/hari.
# Jumlah tambahan tenaga perawat yg
diperlukan
Jumlah jam yg hilang karena cuti hamil
Jumlah jam kerja perawat/tahun=
5. Jadi total tenaga perawat yang diperlukan di bangsal dalam setahun
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
4747
= Jumlah tenaga perawat yg dibutuhkan dalam setahun
tanpa cuti hamil + Jumlah tenaga pengganti perawat
yg cuti hamil + Jumlah tenaga tambahan karena cuti
hamil.
Tenaga Perawat = A x B x 365
(365 – C) x Jumlah Jam Kerja/Hari
Keterangan :
A = Jam Perawatan / 24 jam � waktu perawatan yg dibutuhkan pasien
B = Sensus Harian � BOR x Jumlah tempat tidur.C = Jumlah hari tidak efektif.
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
4848
C = Jumlah hari tidak efektif.365 = Jumlah hari selama setahun.
Althaus, et al, 1982 & Kirk, 1981 :
∑ K. Pwt =
∑Jam pwt/pasn/hr X rata-2 jml pasn X hr/th
∑Hr/th – hr tdk kerja/pwt X jam kerja/hr/pwt
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
4949
JML
PSN
KLASIFIKASI PASIEN
MINIMAL PARSIAL TOTAL
P S M P S M P S M
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
5050
1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60
• A1 = Gawat Darurat = 87 menit, SD = 19 menit.
• A2 = Mendesak = 71 menit, SD = 16 menit.
• A3 = Tidak Mendesak = 34 menit, SD = 9 menit.
Jam keperawatan (Penelitian Tutuko, 1992) :
TP = D x 365
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
5151
TP = Jumlah hari efektif x Jumlah jam kerja/hari
D = Jam keperawatan =
(A1 x Pasn/hr) + (A2 x ∑ Pasn/hr) + (A3 x∑ Pasn/hr) + (3 shift/hr x adm time)∑
Adm time = Waktu adm yg dibutuhkan untuk pergantian shift
= 45 menit.
• Bila tk. Produktifitas = 75%, maka tenaga yg dibutuhkan =
TP + (TP x 25%) + 3 perawat (3 shift) + 1 perawat cuti/libur.
• Untuk meningkatkan kualitas =
* A1 + 1 SD,
* A2 + 1 SD,
* A3 + 1 SD.
• Perawat Profesional = 67%,
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
5252
• Perawat Profesional = 67%,
Non profesional = 33%.
TP = Juml hari efektif/tahun x juml jam kerja/hari
A x B x 365
Keterangan :
A = Jam keperawatan ICU = 11 – 12 jam/24 jam.
B = Sensus Harian = BOR x Juml Tempat Tidur.
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
5353
Rasio Tempat Tidur & Personil RS.
Permenkes No. 262/Menkes/Per/VII/79.
TIPE RS TM / TT TPP / TT TNPP / TT TNON / TT
A & B
C
D
1 / (4 – 7)
1 / 9
1 / 15
(3 – 4) / 2
1 / 1
1 / 2
1 / 3
1 / 5
1 / 6
1 / 1
3 / 4
2 / 3
Khusus Disesuaikan
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
5454
Khusus Disesuaikan
TM = Tenaga medis.
TPP = Tenaga para medis.
TNPP = Tenaga non paramedis.
TNON = Tenaga non perawatan.
TT = Tempat Tidur.
Manajemen Bangsal Keperawatan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
55PPKC Jakarta 55
top related