metodelogi survey potensi air tanah
Post on 05-Jul-2018
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
1/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
Pembahasan pendekatan dan metodologi adalah mengenai alat analisis yang
digunakan untuk mencapai maksud, tujuan dan sasaran pekerjaan Penyusunan
Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau- pulau Kecil berdasarkan ruang
lingkup pekerjaan yang telah ditetapkan. Pembahasan dalam bab ini berkaitan
dengan pendekatan yang metode kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai
tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam KAK.
Metodologi merupakan bagian epistemologi yang mengkaji perihal urutan langkah-
langkah yang ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh memenuhi ciri-ciri
Ilmiah. Metodologi juga dapat dipandang sebagai bagian dari logika yang mengkaji
kaidah penalaran yang tepat. Jika kita membicarakan metodologi maka hal yang tak
kalah pentingnya adalah asumsi asumsi yang melatar belakangi berbagai metode
BAB E.
PENDEKATAN, METODOLOGI DAN
PROGRAM KERJA
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
2/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
E.1.2. Stratigrafi Regional
Berdasarkan hasil pemetaan geologi yang dilakukan oleh Saudi Gafoer dkk
(Puslitbang Geologi, 1992), Indonesia tersusun oleh 16 satuan
batuan/formasi, mulai dari batuan yang termuda hingga yang tertua.
a. Aluvium (Qa)
Satuan ini merupakan endapan alluvium sungai yang tersusun oleh
material berukuran lempung hingga kerakal, umumnya bersifat belum
kompak, belum mengalami tektonik serta berumur Holocene.
b. Aluvium Rawa (Qs)
Satuan ini merupakan endapan alluvium rawa yang tersusun oleh
material lempung organik dan lanau organik dengan sisipan-sisipan
pasir serta mengandung sisa-sisa tumbuh-tumbuhan, pada umumnya
bersifat sangat lunak – lunak . Satuan ini belum mengalami tektonik dan
berumur Holocene.
c. Aluvium Undak (Qat)
Satuan ini merupakan endapan kolovium undak/teras yang tersusun
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
3/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
g. Formasi Simpangaur (Tmps)
Formasi ini tersusun oleh konglomerat, breksi, batu pasir tufan, batu
lempung mengandung moluska dengan sisipan lignit. Umur formasi ini
Miocene – Pliocene.
h. Formasi Lemau (Tml)
Formasi ini tersusun oleh breksi gunung api epiklastika, batu pasir
gunung api epiklastika yang bersifat dasitik, batu pasir yang
mengandung batu bara, batu pasir mengandung moluska, batu lempung
dan batu gamping. Formasi ini berumur Miocene.
i. Formasi Bal (Tmba)
Formasi ini tersusun oleh breksi gunung api epiklastika, batu pasir
gunung api epiklastika yang bersifat dasitik dengan ketebalan
keseluruhan 300 m. Umur formasi ini adalah Miocene Tengah.
j. Formasi Seblat (Toms)
Formasi ini tersusun oleh batu pasir yang mengandung kayu terkresikan,
batu lempung, batu pasir konglomeratan, batu gamping, serpih, napal,
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
4/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
E.2 Pendekatan Hidrogeologi
E.2.1
Hidrogeologi Regional
Berdasarkan Peta Hidrogeologi Indonesia yang diterbitkan oleh Direktorat
Geologi Tata Lingkungan (1983), kemungkinan potensi air tanah di terbagi
menjadi 4 satuan hidrogeologi.
a. Satuan Potensi Air Tanah Tinggi
Satuan ini mempunyai potensi air tanah yang tinggi dengan debit
pemompaan dapat mencapai lebih dari 5 l/det . Penyebarannya berada di
sepanjang dataran pantai. Air tanah di daerah ini pada umumnya bersifat
payau. Tanah/batuan penyusunnya berupa sediment lepas atau
setengah padu.
b. Satuan Potensi Air Tanah Sedang
Satuan ini mempunyai potensi air tanah sedang tinggi dengan debit
pemompaan kurang dari 5 l/det . Penyebarannya berada di sepanjang
dataran pantai. Tanah/batuan penyusunnya berupa sediment lepas atau
setengah padu.
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
5/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
E.2.3 Analisa Data Curah Hujan dan Klimatologi
Analisa tersebut dihitung berdasarkan data curah hujan dan klimatologi dari
stasiun terdekat yang dimaksud untuk mendapatkan rata-rata curah hujan
bulanan dan curah hujan efektif. Dari data klimatologi dihitung rata-rata
temperatur, kelembaban, kecepatan angin dan lamanya penyinaran
matahari. Dari analisa data curah hujan dan iklim tersebut, dapat dihitung
banyaknya air yang meresap ke dalam tanah sebagai infiltrasi setelah
memperhitungkan koefisien penyerapannya yang tergantung dari jenis
batuan dan vegetasi penutup.
Persamaan yang digunakan untuk menghitung curah hujan rata-rata
(Metoda Thiesen):
A R A R A R
A
n n1 1 2 2. . . . . . .
= Curah hujan rata-rata daerah
A1..An = Luas daerah pengaruh masing-masing stasiun
R1 R C h h j t ti ti t i
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
6/63
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
7/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
ETo = evapotranspirasi referensi (standar evapotranspirasi untuk
rerumputan datar
kc = koefisien tanaman
E.2.4 Analisa Air
Untuk mengetahui kualitas air diambil beberapa contoh air dari hasil
pemboran. Contoh air ini dianalisa di laboratorium yang berwenang dalampengujian air bersih. Dalam analisis tersebut diperoleh kualitas fisik dan
kimiawinya serta hasilnya disesuaikan atau dibandingkan dengan standar
air bersih Indonesia, yaitu SK. Menteri Kesehatan No. 416/1990. Hasil
perbandingan tersebut ditarik kesimpulan apakah air tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai air bersih atau digunakan untuk keperluan lainnya.
E.3 Pendekatan Sosial Ekonomi dan Pertanian
E.4.6 Analisis Kependudukan
Analisis kependudukan dilakukan dengan proyeksi 10 tahun, bila data yang
dapat diambil di lapangan cukup memadai. Bila tidak, maka analisis
k d d k i i h di k ik t k 5 t h D t t khi d l h
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
8/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
E.4 Pendekatan Geofisika
Dalam studi ini dilakukan dua metoda geofisika lapangan yaitu ; logging
geofisika untuk pemboran dan resistivity geofisika untuk pengukuran
geolistrik (metoda Schlumberger).
Adapun pendekatan geofisika untuk pemboran disamping logging geofisika
dilakukan pula studi pendekatan dari hasil-hasil geolistrik yang terdahulu,dimana pembahasannya sebagai berikut :
E.4.1 Analisis dan Interpretasi Data Geolistrik
Analisa dan interpretasi data geolistri yang terdahulu dilakukan untuk
mengetahui daerah-daerah yang prospek dalam hal potensi air tanahnya.
Analisa ini diperlukan dalam penentuan lokasi pemboran atau well sitting.
E.4.2 Logging geofisika
Pada umumnya logging geofisika yang dilakukan pada tahap pemboran
adalah logging resistivity dan spontaneus potensial. Logging tersebut
li ti t t t h j i d i d f i b h
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
9/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
- Kedalaman dan ketebalan lapisan umumnya dapat dengan teliti
ditentukan dari kurva resistivity.
Untuk point pertama dan kedua, keduanya dapat dibedakan dengan
petunjuk kecepatan pemboran, sifat fisik cutting dan kadang-kadang dengan
kurva SP.
E.4.3 Pendekatan geolistrik
Metoda survey geolistrik yang digunakan adalah metoda tahanan jenis.
Metoda ini Pada dasarnya adalah untuk menduga perlapisan tanah atau
batuan bawah permukaan berdasarkan harga tahanan jenis listriknya. Salah
satu faktor yang mempengaruhi harga tahanan jenis suatu batuan adalah
porositas batuan.
Survey pendugaan geolistrik yang akan dilaksanakan adalah metoda tahanan
jenis dengan sistem Electrical Sounding. Pada survey ini, lapisan batuan
dipakai sebagai media penghantar arus listrik yang diasumsikan mempunyai
if h k l h K d l l i b k f i
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
10/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
I
I
V K .
RV
I
R = Resistansi bahan (Ohm)
= Tahanan Jenis bahan (Ohm.meter)
V = Beda potensial (volt)
I = Kuat arus (ampere)
K = Faktor geometris
Faktor geometris untuk cara Schlumberger dirumuskan sebagai berikut :
K
AB MN
MN
.
( / ) ( / )2
2 22
MN = Jarak bentangan elektroda potensial
AB = Jarak bentangan elektroda arus.
A dan B = Posisi elektroda arus
M d N P i i l k d i l
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
11/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
pengamatan geologi dan hidrogeologi setempat, yang hasilnya disajikan
dalam bentuk penampang tahanan jenis, peta kontur isoresistivity,
kedalaman, ketebalan dari akifer dan peta potensi airtanah serta beberapa
titik-titik rekomendasi lokasi pemboran eksplorasi.
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
12/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
DATA PENGUKURAN GEOLISTRIK
Lokasi : No. Titik Duga :
Operator : Arah Bentangan :
Tanggal : Jenis Alat :
No. AB/2
(m)
K MN/2
(m)
I ΔV ρa K MN/2
(m)
I ΔV ρa Ket.
1.5 6.28 0.5
2.5 18.9
4 49.5
6 112
8 200
10 313
12 452
5 5
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
13/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
14/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
Secara garis besar pelaksanaan pekerjaan survey geolistrik ini dibagi dalam
beberapa tahap yaitu sebagai berikut :
Persiapan.
Pekerjaan Lapangan.
Penyusunan Laporan.
E.5.1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan dilakukan untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan
di lapangan, dimana persiapan ini terdiri dari persiapan administrasi
maupun teknis dan peralatan yang tepat pada waktunya. Pekerjaan
persiapan ini dilaksanakan dalam waktu 2 minggu.
Pekerjaan persiapan ini meliputi :
Pengurusan ijin-ijin yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
Persiapan surat-surat personil yang akan ke lapangan
Mempelajari dan menganalisa kerangka acuan yang telah diberikan oleh
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
15/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
Mengumpulkan masukan-masukan dalam rangka menyusun program
kerja lapangan.
Menentukan lokasi base camp.
Menyediakan tenaga pembantu setempat.
E.5.4 Penyelidikan hidrogeologi
Penyelidikan hidrogeologi ditekankan kepada pengamatan geomorfologi,sifat-sifat fisik batuan, struktur geologi dan batuan terutama dalam
hubungannya dengan kemampuan batuan meloloskan air. Data dari
penyelidikan terdahulu, untuk daerah-daerah yang sudah diidentifikasi
sebelumnya, dilacak kembali dan dikaji ulang terutama karakteristik dari
batuan yang diduga sebagai lapisan pembawa air.
Sasaran yang diperoleh dari penyelidikan ini adalah informasi mengenai
karakteristik daerah tangkapan, daerah yang diperkirakan berpotensi air
tanahnya dan penyusunan strategi pengembangan dan pemanfaatan sumber
daya air berikut upaya memberikan alternatif teknologi pemanfaatan serta
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
16/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
Metoda yang digunakan dalam penyelidikan ini adalah melakukan
wawancara dengan masyarakat, mengunjungi lahan-lahan produksi
pertanian guna melengkapi data sekunder yang telah dikumpulkan. Data ini
kemudian dievaluasi untuk dapat memperkirakan perkembangannya di
masa yang akan datang berkaitan dengan rencana pembangunan dan
pengembangan irigasi sumur pompa. Analisis ini juga diharapkan dapatmenjadi dukungan yang baik berkenaan dengan dampak lingkungan
(dampak sosial dan ekonomi).
E.5.6 Penyelidikan Geolistrik
Pelaksanaan penyelidikan geolistrik dilakukan di daerah-daerah yang relatif
datar atau pada lereng yang mempunyai kemiringan relatif kecil.
Penyelidikan ini di lapangan hanya dilakukan pada daerah-daerah yang
dianggap perlu untuk mengkorelasikan daerah yang satu dengan daerah
lainnya.
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
17/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
ke bumi melalui dua titik dan beda potensial (Volt) diukur antara dua
titik lain.
Untuk material penghantar yang berbentuk silindris yang mempunyai
resitan R dan panjang L dengan luas penampang silindris A maka
tahanan jenis adalah (Gambar 6.2.) :
L
A Rx
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
18/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
l
A M O N B
Gambar E.3. : Susunan elektroda menurut aturan Schlumberger.
Pada setiap pengukuran, elektroda arus A dan B selalu dipindahkan sesuai
dengan jarak yang telah ditentukan, sedangkan elektroda potensial MN
hanya dipindahkan pada jarak tertentu dengan syarat bahwa MN/2 1/3
jarak AB/2. Oleh karena jarak elektroda selalu berubah pada setiap
pengukuran, maka hukum Ohm yang digunakan sebagai dasar penyelidikan
geolistrik dalam memperoleh harga tahanan jenis semu harus dikalikan
dengan faktor jaraknya (K-faktor) sehingga untuk memperoleh harga
tahanan jenis semu ini dapat ditulis seperti berikut di bawah ini ;
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
19/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
Harga-harga tahanan semu yang diperoleh dari setiap pengukuran dan
perhitungan menurut rumus Ohm tersebut kemudian diplot pada kertas
logaritma ganda transparant terhadap setengah jarak elektroda arus (AB/2)
dimana jarak bentangan maksimum di lokasi ini adalah 300 meter. Setelah
harga-harga tahanan jenis semu hasil perhitungan tersebut diplot, maka
akan diperoleh suatu kurva tahanan jenis semu untuk kemudian
diinterpretasi secara kuantitatif (Gambar 6.4.) dengan tahanan jenis batuan
yang umum atau dapat dikorelasikan dengan kondisi litologi (tanah /
batuan) yang ada di sekitar titik pendugaan, hal ini akan lebih mendekati
kebenaran dalam menginterpretasi-kannya apabila dapat dikorelasikan
dengan log bor yang ada.
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
20/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
- Sand dan gravel. 102 - 10 4 Ohm meter
- Glacial till 10 - 104 Ohm meter
- Kapur 7 - 102 Ohm meter
- Gamping segar 70 - 104 Ohm meter
- Pasir 10 - 104 Ohm meter
- Basalt 130 - 103 Ohm meter
- Batuan kristalin 103 - 106 Ohm meter
Dalam mengolah data kurva tahanan jenis semu, akan digunakan metoda
interpretasi 3 (tiga) lapisan, yaitu setiap kurva tahanan jenis semu
diletakkan di atas kurva baku untuk dilakukan pencocokan (matching),sehingga akan diperoleh harga-harga tahanan jenis sebenarnya (true
resistivity) 1, 2, 3 dengan kedalaman d-1, d-2 dan d-3. Lapisan yang ketiga
(d-3) berdasarkan harga-harga tahanan jenis ini akan mempunyai
kedalaman tak terhingga (d-3 = ~).
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
21/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
b. Radius 200 meter pada setiap lokasi titik pendugaan bebas rintangan.
c.
Penentuan arah bentangan kabel elektroda menggunakan kompas agar
arah dapat diketahui secara benar
d. Hasil pengukuran pada setiap titik lokasi pendugaan elektrik vertikal
(vertical electrical sounding = ves) dicatat pada lembaran data.
e. Ketinggian permukaan tanah-tanah setempat harus dikonfirmasikan
dengan ketinggian pada peta topografi sekala 1 : 50.000 atau lebih
besar sesuai dengan koordinat lokasi titik pendugaaan.
f. Panjang bentangan elektroda di setiap lokasi titik pendugaan
memperhitungkan pendugaan hingga kedalaman 150 meter dan
minimal hingga kedalaman 100 meter.
g. Data kondisi hidrogeologl di sekitar lokasi titik pendugaan geolistrik
diamati dan dicatat.
h. Jarak antar titik pendugaan geolistrik minimal 500 m
Secara teoritis setiap lapisan batuan mempunyai resistivity tertentu
sedangkan besarnya tahanan jenis ditentukan oleh komponen mineral
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
22/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
mengambil informasi ini dan menggunakan triangulasi untuk mengkalkulasi
penempatan posisi pemakai yang tepat (Gambar 6.6.).
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
23/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
Gambar E.6. : Kedudukan Satelit GPS
Suatu GPS penerima harus mendapatkan sedikitnya tiga satelit untuk
mengkalkulasi suatu posisi 2D (garis lintang dan garis bujur) dan menjejaki
pergerakan. Dengan empat atau lebih satelit yang didapatkan, penerima
dapat menentukan 3D posisi pemakai (garis lintang, garis bujur dan
ketinggian). Ketika posisi pemakai telah ditentukan, GPS unit dapat
mengkalkulasi informasi lainnya, seperti kecepatan, bearing/tegas,
jejak/jalur, jarak perjalanan, jarak ke tujuan, matahari terbit dan waktu
matahari terbenam dan lain lain.
Set-up Alat
Sebelum digunakan alat penerima ini terlebih dahulu perlu set-up agar
tampilan yang akan muncul dilayar monitor sesuai dengan yang diinginkan.
Pelaksanaan set-up ini cukup dilakukan satu kali. Dalam hal ini akan
dilakukan set-up alat dengan memakai sistem sebagai berikut :
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
24/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
a. Mencari tempat terbuka, usahakan bebas pandangan kearah langit
b.
Hidupkan alat
c. Tunggu beberapa saat sehingga muncul minimal 4 satelit yang diterima
oleh reciever, ditunjukkan dengan indikator (satu nomor satelit untuk
satu balok vertikal) berwarna hitam. Disini dapat diketahui jumlah dan
nomor-nomor satelit yang masuk (diterima).
d. Disini akan muncul nilai koordinat (Position), dalam satuan lintang dan
bujur.
e. Apabila nilai posisi tersebut akan direkam dalam memori reciever, maka
tekan tombol [MARK], akan muncul sub halaman “Mark Position”.
Kemudian isi nama lokasi yang diinginkan dengan cara memindahkan
kursor menggunakan [TOMBOL TENGAH] ke kolom “Waypoint”
kemudian tekan [ENTER].
f. Setelah nama lokasi selesai di key-in, tekan [ENTER] dan pindahkan
kursor ke menu “SAVE” untuk menyimpan data kedalam memori
reciever.
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
25/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
26/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
h. Tekan tombol [GOTO], pilih “Waypoint” yang akan dituju, Beberapa saat
kemudian akan muncul informasi Jarak (DIST) dan Azimuth (BRG) dari
lokasi pengamat ke titik/lokasi yang dituju.
Ploting Titik GPS
Hasil dari pengamatan GPS yang telah tersimpan dapat diploting di atas peta,
sesuai dengan yang diinginkan.
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
27/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
dengan skala 1 : 2.000 maka kerapatan titik detail dibuat menjadi per 20
m.
Disamping hal-hal tersebut di atas, dalam pengukuran detail situasi
perlu diperhatikan untuk pengambilan detail :
- Rumah, bangunan sekolah, kantor, mesjid dan lain-lain
- Bangunan irigasi dan saluran yang ada
- Jalan negara, jalan desa, jalan setapak, sungai dan arahnya, dan lain-
lain.
- Batas desa, batas vegetasi yang berupa sawah, ladang, tegal, kebun,
hutan dan lain-lain
a. Pemilihan Jalur Ukur Situasi
Situasi detail jalan dan batas kampung
- Semua jalan (jalan desa, setapak, jalan raya) yang ada di
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
28/63
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
29/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
- Sudut horizontal/arah/azimuth (untuk plotting detail)
- Sudut vertikal (untuk hitungan beda tinggi)
- Jarak optis, dengan bantuan (BA – BB) x 100
Alat ukur yang digunakan adalah Theodoliet T0 untuk daerah
yang curam dan Ni-2 untuk daerah datar.
Pengukuran jalan, sungai, curah saluran tersier dan batas areal
sawah/kampung yang luas dilakukan dengan cara poligon raai
dan voorstral, karena titik ukur tersebut akan digunakan sebagai
titik ikat situasi detail disekitarnya.
Semua jalur poligon rantai terikat sempurna pada titik kerangka.
Data yang dicatat dalam data ukur :
- Type dan nomor alat ukur yang digunakan
- Nama juru ukur
- Nomor titik ikat jalur ukur
- Bacaan kontrol index alat
- Nomor titik ukur
- Tinggi patok atas tanah
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
30/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
Pemasangan BM baru untuk mengganti BM yang rusak/hilang atau
untuk menambah kerapatan
Pemasangan Bench Mark (BM)
Patok beton (BM) yang akan dipasang mempunyai ukuran 20 x 20 x
100 cm dan dipakai sebagai kerangka utama dalam pemetaan situasi.
Dalam pemasangan patok beton (BM) akan disesuaikan pada untuk
kebutuhan pengukuran trase saluran, sehingga patok –patok ini bisa
dipakai untuk pengukuran trase saluran.
Penentuan rencana lokasi pemasangan BM dilakukan atas dasar
sketsa rencana jalur kerangka utama, yaitu dengan interval ± 2,5 km
dan areal seluas 500 ha.
Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemasangan BM di
lapangan, diantaranya adalah :
- BM yang dipasang diusahakan pada lokasi yang aman dan pada
tanah yang kuat/stabil dan mudah dicari
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
31/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
Pemberian simbol (nama) patok yang tidak mengikuti saluran diberi
simbol A, B, C dan seterusnya.
Pemberian simbol (nama) patok yang mengikuti saluran diberi
simbol sesuai nama salurannya.
Pembuatan Diskripsi BM
Untuk keperluan pekerjaan konstruksi diperlukan diskripsi BM
(x,y,z)
Bentuk formulir dan pengisiannya dibuat sesuai format yang ada
pada buku Standar Perencanaan Irigasi.
Sketsa lokasi dan keterangan letak BM, dibuat sejelas mungkin untuk
memudahkan dalam pencarian BM, di kemudian hari.
Pengukuran Poligon
Jalur poligon adalah merupakan kerangka dasar horizontal dari
pemetaan situasi. Untuk pelaksanaannya, rencana jalur poligon ini akan
dibuat di atas peta dasar skala 1 : 5000.
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
32/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
Karena dengan menggunakan alat GPS Mapping maka ketelitian yang
akan di dapat untuk koordinatnya sangat tinggi yaitu berkisar 0,005
meter, agar mencapai ketelitian tersebut maka digunakan 3 alat dengan
system tertutup dan dilakukan pengamatan sesaat dan bersamaan pada
base line yang sudah ditentukan.
Alternatif Kedua
Pengukuran poligon utama dapat dilakukan dengan menggunakan
Thoedolith T2 atau sejenis yang tingkat ketelitiannya sama dengan
kerangka dasar yang membentuk kring tertutup dimana setiap BM akan
dilalui jalur ini.
Untuk penjelasan secara menyeluruh dalam pelaksanaan pengukuran
poligon utama akan diuraikan secara terperinci untuk setiap pekerjaan
yang tercakup dalam poligon utama yaitu meliputi pekerjaan
pengamatan astronomi (matahari) pengukuran sudut horizontal dan
pengukuran jarak.
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
33/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
Pada setiap pengamatan akan selalu dicatat keadaan suhu udara dan
tekanan udara, hal ini diperlukan untuk menentukan koreksi
atmosfir pada hitungan azimuth matahari.
Orientasi peta (azimuth matahari) digunakan azimuth hasil
pengamatan matahari, sisi yang akan digunakan sebagai pengikatan
azimuth orientasi dipasang CP, sehingga azimuth sisi tersebut dapat
digunakan untuk keperluan lainnya.
Metoda dan cara pengamatan.
Setelah alat distel di atas pilar (termasuk centering optis), juru ukur
akan memulai pengamatannya dengan mengarahkan teropong ke
arah matahari. Bidikan teropong ke matahari dalam kedudukan
biasa (misalnya kedudukan matahari) dengan bantuan micrometer
halus vertikal dan horizontal, bidikan ditempatkan dan langsung si
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
34/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
Setelah pengamatan selesai, kemudian bidikan diarahkan ke arah
target (2 buah) dalam kedudukan teropong biasa dari luas biasa,
kemudian dicatat sudut horizontalnya.
2. Pengukuran Sudut Horizontal
Untuk poligon utama, pengukuran sudut horizontal akan dilakukan
dengan alat ukur Theodoliet Wild T2/TM–1A (ketelitian bacaan satu
detik) dan pembacaan arah dilakukan dengan cara double seri (B, B,
LB, LB ; B, A, LA, LB) dengan interval 900 (sembilan puluh derajat)
serta besarnya sudut akan langsung dihitung di lapangan untuk
dicocokkan dengan keadaan sebenarnya di lapangan.
Target bidikan dalam pengukuran sudut akan digunakan target
segitiga dengan centring optis (bersatu dengan reflector untuk
pengukuran jarak yang menggunakan alat ukur jarak
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
35/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
Hitungan azimuth matahari dilakukan segera mungkin untuk
mengetahui ketelitian bacaan sudut pada titik di antara dua
pengamatan dalam keadaan biasa dan luar biasa. Jika ketelitian
bacaan sudut diluar toleransi, harus dilakukan pengukuran ulang
pada jalur antara kedua pengamatan tersebut.
Hitungan salah penutup sudut dilakukan di lapangan untuk
mengetahui ketelitian bacaan sudut. Jika ketelitian bacaan sudut
antara pengamatan ke pengamatan telah masuk toleransi, maka
umumnya ketelitian bacaan sudut akan masuk toleransi.
Ketelitian bacaan sudut untuk poligon :
β10” N
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
36/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
Keterangan :
D11 - 12 = Jarak datar bacaan ke muka
D12 – 11 = Jarak datar bacaan kebelakang
D11 – 12 = Jarak yang digunakan dalam hitungan poligon
Dalam pelaksanaannya pengukuran jarak ini akan dilakukan
bersamaan dengan pengukuran sudut horizontal, karena alatnya
digabungkan dengan alat ukur T-2/TM-1A. Alat EDM akan dilengkapi
juga dengan alat thermometer dan barometer, hal ini diperlukan
untuk menentukan koreksi refraksi, karena pengaruh temperatur
dan tekanan.
Pengukuran jarak akan dilakukan secara pergi dan pulang dengan
tiap bacaan minimal 3 (tiga) kali.
k k
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
37/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
Jika salah penutup sudut dan salah penutup linier telah memenuhi
syarat dalam KAK/TOR, dilakukan hitungan koordinat titik ukurkerangka utama.
Pengukuran Poligon Cabang
Yang dimaksud dengan poligon cabang adalah jalur kerangka cabang
yang kedua ujungnya terikat penuh pada kerangka utama/dasar.
1. Pengukuran Sudut Horizontal
Alat yang digunakan adalah theodoliet Wild T2 yang mempunyai
fraksi bacaan sampai 1”.
Awal dan akhir dari jalur kerangka cabang terikat penuh pada titik
jalur kerangka utama dan diharapkan dari hasil pengukuran ini
memperoleh hasil ketelitian sudut yang tidak melebihi dari 10“ n,
dimana n = jumlah titik poligon.
D k P T k i
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
38/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
Tetapi dalam prakteknya di lapangan hal ini sulit diterapkan kepada
juru ukur, khususnya untuk mengatur jalur dalam posisi tegak lurus
dan datarnya pita ukur.
Ketelitian poligon :
Sudut ; n f "10
5.0001
22
di
SP SP y x
Pemeriksaan Pekerjaan Poligon
Dokumen Penawaran Teknis
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
39/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
Mengingat persyaratan ketelitian yang diminta didalam KAK/TOR,
maka agar didapat hasil yang baik dan memenuhi persyaratantersebut, dalam pelaksanaannya akan diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
- Jenis alat ukur yang akan digunakan adalah alat sipat datar yang
termasuk dalam orde 2, yaitu waterpass Automatic yang
sederajat dengan Wild NAK-2, misalnya Zeiss Ni–2 atau Sokkisha
B2-A.
- Metoda pengukuran dilakukan dengan cara berikut :
Setiap pagi sebelum memulai pengukuran dilakukan pemeriksaan
garis visir alat ukur. Jika garis visir tidak baik, maka air harus diganti
atau diperbaiki. Akan tetapi apabila ternyata terjadi kesalahan garis
visir mencapai 0,05 mm/m, maka alat tersebut akan dikalibrasi
terlebih dahulu.
Dokumen Penawaran Teknis
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
40/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
Beda tinggi b2, m2 seharusnya adalah (b1-m1), karena ada
kesalahan sebesar sudut pada garis visir, maka harus dikoreksidengan C.
Perhatikan sudut b1 dan b1’ ; tg = C = b1 b1’/ db1 b1 b1’ = C.db1
Bacaan yang didapat karena ada salah garis visir masing-masing b1’;
m1’; b2’ dan m2’ seharusnya bacaan tersebut adalah b1; m1; b2 dan
m2.
Kemudian ditransfer dari bacaan yang didapat ke bacaan
seharusnya,yaitu:
B1 = b1’ – b1 b1’ b1 = b1’ – C db1
M1 = m1’ – C dm1
B2 = b2’ – Cdb2
M2 = m2’ – C dm2
Dokumen Penawaran Teknis
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
41/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
(dm1-db1) = harga negatif dari selisih jarak pada stand II
Dari uraian di atas, harga C dapat dihitung, sehingga besarnya
korensi garis visir dapat diketahui :
tg = C = ……………… mm/m
Setiap hari pengukuran waterpass, diusahakan mulai dan berakhir
pada titik tetap. Dalam hal terpaksa, maka akhir pengukuran dibuat
pada patok yang kuat dan stabil, yang pada keesokan harinya harus
diperiksa lebih dahulu apakah patok tersebut mengalami gangguan
atau tidak, dengan cara pengukuran (beda tinggi) H terhadap dua
patok terdekat, apakah H-nya masih tetap atau tidak.
Jika H-nya sudah berubah maka jalur pengukuran yang gantung
tersebut diulang mulai dari titik BM atau CP terdekat.
Dokumen Penawaran Teknis
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
42/63
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
Perataan kesalahan dapat dilakukan dengan : DELL METHOD atau
BOUDITCH.
Dilakukan hitungan elevasi titik ukur
b. Waterpass Cabang
Jalur waterpass cabang mengikuti dan melalui titik poligon cabang.
Secara teknis dalam pelaksanaan pengukuran waterpas cabang akan
dilakukan sama persis dengan pengukuran waterpass utama. Hanya
ada beberapa hal yang akan diperhatikan, diantaranya adalah :
- Jalur waterpass cabang dimulai dan diakhiri pada jalur
waterpass utama
- Persyaratan ketelitian/toleransi untuk waterpass cabang lebih
rendah dari waterpass utama.
Alat ukur yang digunakan untuk pengukuran waterpass kerangka
Dokumen Penawaran Teknis
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
43/63
SURVEY POTENSI AIR TANAH
- Jika hasil uji petik tidak masuk toleransi, maka hasil konsultan
dapat disimpulkan bahwa ukuran dan hitungan waterpass baikdan dapat diterima Direksi.
- Jika hasil uji petik tidak masuk toleransi, maka hasil pengukuran
Konsultan akan dilakukan pengukuran bersama pada jalur uji
petik.
- Jika hasilnya sesuai dengan hasil konsultan, maka hasil konsultan
dapat diterima Direksi, dan jika hasil uji petik berasma tidak
sesuai, maka dilakukan ukuran ulang sisi lainnya sampai
toleransi jaringan waterpasss masuk toleransi.
-
E.6.6. Perhitungan Data Pengukuran
a. Hitungan Data Poligon
Data yang ikut mendukung dalam hitungan koordinat (data poligon)
adalah hitungan azimuth matahari, hitungan sudut, hitungan jarak dan
akhirnya hitungan obsis dan ordinat (x , y).
Untuk mendapatkan hasil hitungan koordinat yang baik dan sesuai
Dokumen Penawaran Teknis
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
44/63
SURVEY POTENSI AIR TANAH
- Kontrol sudut ukuran (mencari salah penutup sudut)
-
Kontrol arah/azimuth hitungan, sehingga kita dapat denganmudah untuk mendeteksi kesalahan sudut.
2. Hitungan Sudut Mendatar
Setelah data sudut diseleksi dan diperiksa, kemudian dilakukan
hitungan sudut mendatar. Pada umumnya metoda yang digunakan
adalah hitungan sudut dengan diketahui azimuth awal dan azimuth
akhir. Kedua azimuth itu didapat dari hasil hitungan data
pengamatan matahari. Pengamatan matahari dilakukan setiap
interval ± 2,50 km, maka tiap seksipun dibuat untuk setiap ± 2,50
km.
Untuk mengetahui salah penutup sudut dan besarnya koreksi sudut
per titik digunakan rumus berikut :
Dokumen Penawaran Teknis
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
45/63
SURVEY POTENSI AIR TANAH
koreksi sudut yang besar (hasil pembuatan) harus diberikan pada
titik sudut yang mempunyai sisi poligon terpendek. Tetapiseandainya ternyata di atas toleransi 5”n, maka akan diperiksa
kembali proses hitungan yang telah dilakukan dan apabila perlu
akan diperiksa dalam perhitungan pengurangan arah ataupun
penjumlahan sudut. Dan apabila ternyata memang tidak ada
kesalahan, maka dilakukan pendeteksian kesalahan agar pengukuran
ulang yang akan dilakukan tidak terlalu banyak yang dikerjakan
Untuk mendeteksi kesalahan sudut, dapat dilakukan dengan
beberapa cara, diantaranya adalah dengan sistim grafis. Dari gambar
grafis akan bisa diketahui/dicurigai daerah mana yang ada
penyimpangan sudutnya yang besar, maka untuk daerah tersebut
akan dilakukan pengukuran ulang (cheking) di lapangan.
3. Hitungan Jarak Mendatar
Hit J k O ti
Dokumen Penawaran Teknis
S O S A A A
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
46/63
SURVEY POTENSI AIR TANAH
c. Hitungan Jarak EDM Red-1A
Untuk hitungan jarak yang pengukurannya dilakukan dengan
alat ukur jarak elektronis EDM Sokkisha Red-1A, perhitungannya
menggunakan rumus :
D = ( L + d cos ) sin
Keterangan :
D = jarak datar
L = jarak miring
d = tinggi/jarak pusat lensa EDM thdp. theodoliet (Wild T2)
= sudut zenith
Setelah ketiga jenis hitungan selesai (azimuth matahari, sudut dan
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
47/63
SURVEY POTENSI AIR TANAH
S : D = 1 : 10.000 untuk EDM kerangka utama
= 1 : 2.500 untuk kerangka Cabang
Keterangan :
S = V x2 + y2
D = Jumlah jarak poligon
Seandainya S : D = hasilnya ternyata di atas toleransi, maka
hitungan diperiksa kembali dan apabila perlu akan diperiksa ke
lapangan sampai kesalahan tersebut dapat diketahui/ditemukan.
Dihitung salah penutup ukuran poligon (loop. Sp, Spx, Spy),
kemudian dievaluasi tingkat ketelitian yang dicapai, jika
ketelitian telah memenuhi ketentuan toleransi :
Sudut : n5" f
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
48/63
SURVEY POTENSI AIR TANAH
- Untuk memeriksa data Ukuran tinggi (misalnya bacaan BA,BT
dan BB)- Untuk memeriksa toleransi (salah penutup beda tinggi )
- Untuk memeriksa alat, apakah masih dalam keadaan baik
Agar hitungan Pendahuluan dapat dilaksanakan sesempurna
mungkin dan dikerjakan dilapangan, maka dipersiapkankelengkapan penunjangnya sedini mungkin untuk dibawa ke
lapangan, yaitu diantaranya adalah :
- Ketinggian titik ikat (referensi )
- Alat-alat untuk hitungan(misalnya kalkulator, dll.)
- Blangko/formulir hitungan
Apabila dari hasil hitungan Pendahuluan ini tidak memenuhi
toleransi, maka segera mungkin dilakukan pengukuran ulang.
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
49/63
SURVEY POTENSI AIR TANAH
1. Hitungan pemeriksaan garis visir, tg = C ….. mm/m
2.
Hitungan kontrol bacaan Ukuran benang, 2 BT = BA+BB3. Hitungan jarak waterpass dilakukan dengan rumus :
dm = ( BAm + DDm ) x 100
db = ( BAb + BBb ) x 100
Dm = dm1 + dm2 x dm2 +…..+…. dmn
Db = dbb + db2 x db3 +….. +…..dbn
Untuk menghindari kesalahan karena pengaruh garis visir,
maka diusahakan Dm = db (mendekati)
Untuk hitungan ketelitian (toleransi 8D), data jarak yangakan dipakai adalah harga rata – rata.
Catatan : Dm = jarak alat ke rambu muka
Db = jarak alat ke rambu belakang
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
50/63
SURVEY POTENSI AIR TANAH
Hitungan beda tinggi per seksi akan diusahakan selalu dalam
bentuk kring/tertutup, dengan demikian akan memudahkan
dalam proses hitungannya.
Sistim hitungan perataan untuk Koreksi Ukuran dalam satu
seksi akan digunakan sistim perataan biasa.
Tiap seksi akan selalu diperiksa hitungannya, apakah memenuhi
ketelitian toleransi (8D) atau tidak. Seandainya tidak memenuhi
toleransi (diatas toleransi), maka tahap-tahap pemecahannya adalah
sebagai berikut :
- Semua data, ukuran, hitungan, diperiksa barangkali terdapat
kesalahan dalam penjumlahannya. Jika ternyata semua data
ukur/hitungan semua benar, maka dilanjutkan pada langkah
selanjutnya.
- Deteksi kesalahan, yaitu mencari dimana kira-kira kesalahan itu
t j di d t l h did t (d b h ti b / l
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
51/63
SURVEY POTENSI AIR TANAH
Untuk memperjelas informasi hitungan, maka setiap hitungan sipat
datar akan selalu dilengkapi dengan gambar sketsa jaringan yang
menyatakan tentang :
- Arah jalur pengukuran
- Batas seksi
- Letak lokasi
-
Letak lokasi BM/ Patok sementara- Ketelitian yang didapat dari hasil hitungan Ukuran
- Dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
H = ½ L Sin 2
Keterangan :
H = beda tinggi
L = jarak miring/optis = (BA – BB) x 100
d
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
52/63
5. Hitungan Data Titik Detail
- Karena jalur ukur detail situasi terikat sempurna pada titik
kerangka, maka hitungan elevasi titik ukur detail situasi terikat
sempurna pada elevasi titik ikat.
- Posisi planietris titik ukur detail situasi dengan cara grafis.
Dihitung salah penutup (h) tiap jalur ukur detail situasi, kemudian
dihitung elevasi titik detail titik ukur.
E.6.7. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah type EDAK.EXG-3
dan Martiel Geophysics yang memenuhi spesifikasi sebagai berikut :
a. Alat yang akan dipergunakan memiliki kemampuan dengan ketentuan
sebagai berikut :
Transmitter
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
53/63
Peralatan lainnya yang menunjang dalam pendugaan geolistrik ini adalah
sebagai berikut :
- elektroda potensial tembaga
- elektroda arus
- kabel potensial
- kabel arus
-
battery charger masing-masirg 5 Ampere- pita ukur 100 meter
- kompas geologi, untuk menentukan arah bentangan arah-arah jurus
serta kemiringan perlapisan dari suatu singkapan batuan.
- Peralatan lainnya yang menunjang dalam penyelidikan ini seperti,
handy talky, palu geologi, altimeter dan lain sebagainya.
- Disamping peralatan geolistrik di atas diperlukan pula roll meter,
untuk pengukuran kedalaman permukaan air tanah pada beberapa
sumur gali penduduk terdekat.
E 6 8 Pelaksanaan Pendugaan Geolistrik di Lapangan
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
54/63
Gambar E.9. : Pengukuran geolistrik di lapangan dengan mempergunakanalat EDAK.EXG-3.
E.6.9. Pencatatan Data
Data hasil pendugaan geolistrik minimum akan dilakukan pencatatan hal-
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
55/63
yang dikorelasikan dengan kondisi geologi di sekitar titik pendugaan
dengan ketentuan :
a. Kurva lapangan yang merupakan hasif pendugaan geolistrik di
lapangan di plot pada kertas logaritma ganda
b. Melakukan penyamaan lengkung dengan membandingkan kurva
lapangan (menqgambarkan susunan yang ada di bawah permukaan)
dengan kurva standar dan kurva-kurva bantu proses curve matchinguntuk setiap lapisan batuan, (Gambar 6.10. dan Gambar 6.11.) ini akan
dilakukan dengan perangkat lunak. Kurva lapangan ini, kemudian
dibandingkan dengan kurva baku.
c. Hasil penyamaan lengkung merupakan harga tahanan jenis yang
sebenarnya dari masing-masing lapisan batuan, dengan
memperkirakan harga tahanan jenis
d. Korelasi penampangan geolistrik dari masing-masing jaiur penduqaan
yang terdiri atas titik pendugaan geolistrik merupakan gambaran
kondisi bawah permukaan di daerah tersebut.
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
56/63
Gambar E.11. : Partial Curve Matching untuk tiga lapisan
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
57/63
kandungan airnya memiliki kandungan garam yang tinggi. Kondisi ini
yang akan diperhatikan dalam menentukan terdapatnya lapisan
pembawa air tanah (akuifer)
d. Kepadatan batuan, batuan padat kristalin pada umumnya memiliki nilai
tahanan jenis yang lebih tinggi, lain halnya jika pada batuan tersebut
terdapat rekahan-rekahan yang memungkinkan mempunyai kandungan
air tanah dalam celah-celah rekahan batuan
e.
Porositas kejenuhan dan sifat cairan elektrolit di dalam pori-pori batuan
akan mempengaruhi nilai tahanan jenis
f. Susunan mineral batuan, kandungan mineral konduktif di dalamnya
menentukan nilai tahanan jenis batuan tersebut
g. Permeabilitas atau kesanggupan suatu batuan untuk meluluskan air,
baik melalui pori-pori maupun melalui rekahan batuan.
Metode pendugaan geolistrik ini akan memberikan informasi mengenai
parameter lapisan pembawa air tanah di antaranya adalah sbb. :
Tebal relatif lapisan pembawa air tanah
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
58/63
E.7 Evaluasi dan Analisa Data serta Penyusunan Laporan
Analisa dan evaluasi data dalam pekerjaan ini dilakukan selama 2 bulan
dan penyusunan laporan penunjang, konsep laporan akhir dan laporan akhir
selama 2 bulan. Pelaporan yang dibutuhkan untuk pekerjaan penelitian dan
pengukuran geolistrik ini diantaranya adalah sebagai berikut :
E.7.1
Rencana Mutu Kontrak
Berisikan pedoman dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan survey
geolistrik. Sebagaimana diketahui Konsultan harus menerapkan Sistem
Jaminan Mutu (Quality Assurance) saat operasi dilapangan.
E.7.2
Konsep Laporan PendahuluanPaling lambat 30 hari (1 bulan) setelah Konsultan menerima SPMK (Surat
Perintah Mulai Kerja), Konsultan harus sudah menyerahkan Konsep Laporan
Pendahuluan kepada Direksi Pekerjaan sebanyak 10 Rangkap. Selanjutnya
Laporan tersebut dipresentasikan/dibahas dalam rapat dengan pihak-pihak
terkait(di buat Risalah rapat dan di Dokumentasikan dalam Notulen Rapat)
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
59/63
E.7.3
Laporan Pendahuluan Final
Setelah Laporan Pendahuluan Sementara selesai dibahas dan dilanjutkan
dengan perbaikan-perbaikan yang ada sekalian selesai asistensi pada Direksi
Pekerjaan, maka Laporan Pendahuluan diserahkan selambat-lambatnya: 30
(tiga puluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 buku
laporan.
E.7.4 Laporan Penunjang
Laporan Penunjang terdiri dari Laporan Nota Desain, Buku Ukur
- Lap. Pengukuran dan Deskripsi BM
- Laporan Hasil Inventarisasi Cekungan Air Tanah
- Laporan Hidrogeologi
- Laporan Hasil Pemrograman
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
60/63
E.7.6 Konsep Laporan Akhir
Konsep Laporan Akhir adalah Laporan yang memuat tentang hasil desain
perencanaan pekerjaan yang dilengkapi dengan peta/gambar dan teknis
pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Konsep Laporan Akhir diserahkan
kepada Direksi Pekerjaan dan dipresentasikan/ dibahas untuk mendapatkan
masukan dan koreksi yang bisa melengkapi Laporan Akhir.
E.7.7 Laporan Akhir
Laporan Akhir merupakan penyempurnaan dari Konsep Laporan Akhir.
Laporan ini akan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan setelah selesai dari
perbaikan-perbaikan dan melalui tahapan asistensi dengan Direksi
Pekerjaan dan lengkap dengan laporan-laporan penunjang lainnya.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 90(sembilan puluh) hari
kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 buku laporan
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
61/63
E.8 ORGANISASI DAN PERSONIL
Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan Survei Potensi Air Tanah disusun struktur
organisasi pelaksanaan pekerjaan sesuai keahlian, jumlah kebutuhan tenaga ahli
dan tenaga pendukungnya, lingkup pekerjaan, tugas pokok, fungsi, peran, tanggung
jawab dalam melaksanakan pekerjaan mengacu pada prinsip kinerja
penyelenggaraan, serta membangun kerjasama yang baik dengan semua pihak yang
berkepentingan.
Struktur organisasi ini disusun demi mewujudkan mekanisme kerja, pemanfaatan
sumber daya (tenaga, biaya) yang efektif dan efisien, serta manfaat pelaksanaan
kegiatan pekerjaan yang berhasil guna dan berdaya guna. Agar pekerjaan Survei
Potensi Air Tanah maka disusun hubungan kerja yang menunjang sehingga tercapai
hasil yang maksimal. Dapat kami uraikan hubungan kerja sebagai berikut :
Dokumen Penawaran Teknis
SURVEY POTENSI AIR TANAH
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
62/63
dengan pihak terkait, serta monitoring dan evaluasi atas pekerjaan
seluruh tim.
4. Tenaga Ahli, Asisten Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung, membantu
Team Leader dalam melaksanakan pekerjaan Survei Potensi Air Tanah
dengan bekerja secara penuh selama pekerjaan berlangsung.
5. Instansi Dan Stakeholder Terkait , pihak-pihak yang menerima dan
mendukung program kegiatan Survei Potensi Air Tanah.
Struktur Organisasi dan Personil dapat dilihat di bawah ini :
-
8/16/2019 Metodelogi Survey Potensi Air Tanah
63/63
Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
top related