metode penelitian pt. aryaniaga mitranusa berpusat di jl...
Post on 29-Mar-2019
230 Views
Preview:
TRANSCRIPT
38
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Struktur Organisasi Perusahaan
3.1.1 Sejarah atau Latar Belakang Perusahaan
PT. Aryaniaga Mitranusa berpusat di Jl. Lingkar Luar barat No. 1-2-3
Cengkareng yang lebih dikenal sebagai Niaga Motor. Niaga Motor memiliki
satu buah cabang yang berada di Jl. Raden Saleh No. 42 Karang Tengah,
Ciledug,Tangerang. Sampai saat ini PT. Aryaniaga Mitranusa memiliki
karyawan total sebanyak 83 orang. Niaga Motor cabang Karang Tengah
berdiri pada 31 oktober tahun 2003 sesuai dengan akta pendirian No. 20
berdasarkan S.K. Menteri Kehakiman No. C-1161HT.03.02-TH.2002. Niaga
Motor berusaha memposisikan diri sebagai dealer motor yang memiliki
fasilitas lengkap, dan memiliki pelayanan yang memuaskan. Oleh karena itu,
Niaga Motor memiliki fasilitas 3S yaitu sales, service, dan spareparts. Dua
tahun lalu Niaga motor membentuk divisi baru yaitu Public Relations
Division. Niaga Motor memerlukan sosok yang dapat membuat
perusahaannya lebih berkembang dan dikenal oleh publik. Setelah dilakukan
penelitian lebih lanjut, perusahaan butuh adanya seorang penjembatan yang
dapat menghubungkan perusahaan dengan publik dan yang dapat membina
hubungan jangka panjang. Niaga Motor bergerak dibidang penjualan barang,
maka Niaga Motor memutuskan untuk memilih Marketing Public Relations
sebagai jawaban atas hasil penelitiannya. Dengan adanya Marketing Public
Relations pada Niaga Motor diharapkan citra perusahaan akan dapat
39
meningkat dan konsumen motor Yamaha dapat mempercayakan Niaga Motor
sebagai bengkel yang aman dan terpercaya serta peningkatan penjualan seperti
yang Niaga Motor harapkan dapat tercapai melalui kegiatan-kegiatan yang
dirancang dan dijalankan oleh Marketing Public Relations. Beberapa Kegiatan
yang telah dijalankan antara lain seperti pameran di mall, acara pada hari-hari
besar nasional, gathering customers, bakti sosial , dan sebagainya.
3.1.2 Visi
Niaga Motor memilik visi yaitu menjadi dealer Yamaha terbaik di
Indonesia.
3.1.3 Misi
Misi-misi yang dimiliki Niaga Motor antara lain:
1. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen
2. Operasional yang efektif dan unggul
3. Memaksimalkan potensi karyawan PT. Aryaniaga Mitranusa
4. Berkontribusi dalam meningkatkan market share Yamaha
40
3.1.4 Logo Perusahaan
Gambar 3.1 Logo Yamaha
Sumber: PT.Aryaniaga Mitranusa
3.1.5 Dealer Perusahaan
Gambar 3.2 Showroom Niaga Motor
Sumber: PT. Aryaniaga Mitranusa
41
3.1.6 Struktur Organisasi Perusahaan
Setiap perusahaan pasti mempunyai divisi-divisi yang saling berkaitan
dengan tujuan kinerja seluruh karyawan terarah, jelas dan efektif dalam
mencapai tujuan perusahaan tersebut. Begitu pula dengan PT.Aryaniaga
Mitranusa yang mempunyai struktur organisasi yang terstruktur sehingga
dapat terorginisir dan dapat mencapai tujuan perusahaan.
Struktur organisasi dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut ini:
Gambar 3.3Struktur Organisasi
Sumber: PT. Aryaniaga Mitranusa
Berikut ini dijelaskan tugas dari masing-masing bagian:
42
1. Direktur Utama
Tugas pokoknya sebagai berikut:
a. Menentukan kebijakan umum perusahaan.
b. Memimpin kegiatan perusahaan secara keseluruhan.
c. Mengurus dan menguasai kekayaan perusahaan.
d. Membuat perencanaan aktivitas perusahaan.
e. Memberikan instruksi tugas-tugas yang harus dilakukan
bawahannya.
f. Memutuskan untuk melakukan pengembangan usaha perusahaan.
g. Menerima laporan dari bawahannya sekaligus juga membebas
tugaskan para bawahannya apabila diperlukan
2. Branch Manager
Tugas pokoknya sebagai berikut:
a. Mengawasi secara langsung dan tidak langsung pekerjaan dan
tindakan bawahannya.
b. Memberikan saran dan nasehat pada direktur utama.
c. Membantu direktur utama dibidang tugasnya.
d. Mengkoordinir dan mengarahkan kegiatan dan pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab bawahannya.
e. Menganalisis keluar masuknya dana.
f. Meneliti dan menandatangani laporan dari bawahannya.
43
3. Sales Staff
Tugas pokoknya sebagai berikut :
a. Mengawasi dan bertanggung jawab atas pelaksanaan penjualan.
b. Memberikan pelayanan penjualan yang baik kepada pelanggan.
c. Melaksanakan program promosi yang telah disetujui perusahaan.
d. Menjelaskan syarat dan prosedur kredit kepada calon debitur
4. Credit Marketing Officer
Tugas pokoknya sebagai berikut:
a. Berperan ganda sebagai Marketing Officer dan Surveyer.
b. Bertanggung jawab atas setiap keputusan yang diambilnya.
c. Memberikan keputusan kredit secara independent, bebas dari
tekanan pihak manapun dan dilakukan dengan mengedepankan
prinsip kehati-hatian.
d. Menjaga kualitas kredit.
e. Mengontrol kecepatan proses kredit.
f. Kontak calon debitur untuk survey.
g. Menjelaskan syarat dan prosedur kredit.
h. Cross check data nasabah.
i. Mengisi informasi kelayakan kredit.
j. Menumpulkan data calon debitur.
44
5. Credit Analyst
Tugas pokoknya sebagai berikut:
a. Berwenang dan bertanggung jawab untuk menganalisa,
mengevaluasi tingkat resiko, merekomendasikan serta menyatakan
dengan jelas menyetujui atau menolak suatu permohonan kredit
sesuai dengan batasan wewenang untuk memutuskan kredit.
b. Bertanggung jawab atas setiap keputusan yang diambilnya.
c. Memeriksa kelangkapan dokumen map persyaratan kredit.
d. Memeriksa data pendukung.
e. Menandatangani laporan analisa kelayakan kredit.
f. Cross check calon debitur jika meragukan.
g. Melakukan diskusi dengan BM.
6. Spareparts Staff
Tugas pokoknya sebagai berikut:
a. Mengawasi dan bertanggung jawab atas transaksi sparepart.
b. Mengawasi status stock sparepart.
7. Delivery Staff
Tugas pokonya sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab atas pengiriman sepeda motor.
8. Mechanic Staff
Tugas pokoknya sebagai berikut:
45
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan service dan perbaikan sepeda
motor pelanggan.
b. Memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan.
c. Melakukan prosedur dan perbaikan sepeda motor service sesuai
ketentuan.
d. Mencatat detail segala perbaikan atau service yang dilakukan.
9. Marketing Public Relations
Tugas pokoknya sebagai berikut:
a. Merencanakan alat atau media sosialisasi yang up to date mengikuti
tuntutan dan kebutuhan dinamika yang ada di masyarakat.
b. Merencanakan tehnik, taktik dan strategi pemasaran yang
efektif dan produktif yang nantinya digunakan untuk
mensosialisasikan program yang dibuka perusahaan kepada
publik/khalayak ramai.
c. Meramalkan produk pemasaran dan media sosialisasi perusahaan.
d. Memproduksi alat pemasaran (brosur, famlet, spanduk, dan alat-alat
pemasaran yang lain yang akan digunakan sebagai alat sosialisasi)
e. Mencari data dan memetakan pangsa pasar (Sekolah, PT,
lembaga; swasta maupun negeri) yang akan digunakan sebagai
target obyek pemasaran atau sosialisasi.
f. Mengajukan dengan proaktif atas surat/ijin/proposal tawaran
kerjasama dengan lembaga swasta maupun negeri untuk bekerjasama
dalam rangka sosialisasi perusahaan.
46
g. Merencanakan saluran distribusi dan implementasi distribusi alat
pemasaran/media sosialisasi yang lainnya kepada obyek pemasaran/
kalayak rama /publik
h. Merencanakan jadwal waktu program pemasaran secara continue
dan sekaligus realisasi di lapang sesuai target segmentasi pasar
sebagai dasar pembuatan brosur /media publikasi /sosialisasi program
intensif dan program satu tahun.
i. Menginventarisir dokumen dan semua bentuk dan jenis media
publikasi/alat pemasaran sebagai dasar koreksi/bahkan
pertimbangan/referensi/acuan selanjutnya.
j. Membuat dokumentasi dan grafik atas trend hasil program
pemasaran / sosialisasi perusahaan ( rekruting peserta didik, media /
alat sosialisasi dll ).
3.2 Prosedur yang Berlaku
Berdasarkan struktur organisasi yang sudah dijelaskan, maka bagian yang
berhubungan dengan skripsi peneliti adalah divisi Public Relations. Divisi ini
sendiri bertujuan untuk peningkatan citra perusahaan. Dalam penelitian ini
peneliti memfokuskan pada kegiatan Marketing Public Relations yang memiliki
tujuan pengenalan merek dan nama perusahaan yang berdampak pada penjualan.
Marketing public Relations diharapkan mampu memfokuskan diri bertugas untuk
merencanakan, merancang, melaksanakan serta mengevaluasi program kegiatan
untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian, peneliti ingin mengetahui
47
seberapa efektif kegiatan yang telah dilakukan Marketing Public Relations
terhadap Brand Awareness.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini diungkapkan bahwa variabel MPR memiliki
hubungan terhadap variabel brand awareness. Apabila kegiatan Marketing
Public Relations yang dilaksanan oleh perusahaan sudah efektif, maka akan
mempengaruhi tingkat brand awareness konsumen motor Yamaha.
3.3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara untuk mencari,
memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer
maupun data sekunder yang dapat digunakan untuk menyusun penelitian ini.
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian kuantitatif. Menurut Sarwono (2006:115) metode penelitian
kuantitatif yaitu penelitian yang tersusun secara sistematis antara bagian-bagian
atau fenomena serta hubungan-hubungan yang terdapat dalam objek penelitian.
Selanjutnya, Menurut (Ardianto, 2010: 47), Metode kuantitatif adalah
penelitian yang sarat dengan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan
data di lapangan.
3.3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam mengukur efektifitas kegiatan
MPR terhadap Brand Awareness adalah dengan menggunakan penelitian
asosiatif. Menurut Nazir (2003 : 54), metode penelitian asosiatif yaitu metode
48
untuk mencari korelasi atau hubungan kausal (menanyakan apakah ada
hubungan terhadap variable independent mempengaruhi variable dependent).
Dengan kata lain penulis ingin menjelaskan hubungan antara dua variable serta
bermaksud menjelaskan korelasi antar variable dan bagaimana pengaruh suatu
variable terhadap variable lainnya.
3.3.3 Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas ( Independent variable )
Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang
memenuhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang
variabelitasnya diukur atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan
hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. (Santoso,
2012:34). Variabel bebas pada penelitian ini adalah variabel X yaitu
Marketing Public Relations.
2. Variabel Tergantung ( Dependent Variable )
Variabel tergantung adalah variabel yang memberikan
reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel
tergantung adalah variabel yang variabelitasnya diamati dan diukur
untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.
(Santoso, 2012:34). Yang menjadi variabel tergantung pada
penelitian ini adalah variabel Y yaitu Brand Awareness motor
Yamaha Niaga Motor pada konsumen baru.
49
3.3.1.1 Kegiatan Marketing Public Relations
Kegiatan Marketing Public Relations yang dilakukan oleh Niaga
Motor meliputi:
1. Publications (Publikasi)
Perusahaan mempercayakan perluasan produk berdasarkan dari
publikasi materi untuk mempengaruhi dan menarik pembeli yang
dituju. Termasuk di dalamnya membuat laporan tahunan, brosur,
artikel, koran perusahaan, majalah dan materi audiovisual.
2. Identity Media (Media Identitas)
Perusahaan perlu membuat identitas yang bisa dikenal oleh
masayarakat dengan mudah. Misalnya: logo perusahaan, alat-alat
tulis, brosur, tanda, formulir perusahaan, kartu nama, bangunan,
seragam dan peraturan pakaian.
3. Events (Acara)
Perusahaan bisa menarik perhatian mengenai produk baru
ataupun kegiatan perusahaan dengan cara mengadakan acara khusus
seperti wawancara, seminar, pameran, kompetisi, kontes, dan ulang
tahun dari barang itu supaya dapat menjangkau masyarakat luas.
4. Public-Service Activities (Berperan serta dalam Aktivitas Sosial)
Perusahaan bisa membangun image yang positif dengan cara
menyumbang uang atau waktu dalam hal-hal yang positif.
50
3.3.1.2 Brand Awareness
Ada empat indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa
jauh konsumen aware terhadap sebuah brand antara lain
(Kriyantono,2006:26):
1. Recall yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika ditanya
merek apa saja yang diingat.
2. Recognition yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengenali merek
tersebut termasuk dalam kategori tertentu.
3. Consumption yaitu seberapa jauh konsumen masih mengingat suatu
merek ketika sedang menggunakan produk pesaing..
4. Purchase yaitu seberapa jauh konsumen akan memasukkan suatu
merek ke dalam alternatif pilihan ketika akan membeli produk
3.3.4 Definisi Variabel Operasional
Variabel-variabel penelitian yang telah ditentukan didefinisikan secara
mendetail, sehingga menjadi indikator dan alat ukur yang digunakan dalam
penelitian dapat diidentifikasi dengan jelas. Definisi operasional dibuat untuk
membantu perancangan dan modifikasi kuesioner. Yang pada akhirnya dapat
memudahkan responden dalam mengisi kuesioner sebagai data primer dalam
penelitian. Variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini mencakup pengaruh
Marketing Public Relations (X) yang terdiri atas Publication, Identity Media,
event, dan public service activity , serta Brand Awareness (Y) yang meliputi,
51
Brand Recall, Brand Recognition, Consuption, Purchase Untuk lebih rincinya
dapat dilihat pada tabel 3.1:
Tabel 3.1
Tabel Definisi Operasional
No Variabel Dimensi Indikator Deskriptor Skala
1. MPR Publikasi Mempercayakan
perluasan produk
berdasarkan dari
publikasi materi untuk
mempengaruhi dan
menarik pembeli yang
dituju. Seperti
pamflet, brosur,
artikel.
1.1 Pengenalan
Yamaha melalui
pamflet
1.2 Pengenalan
Yamaha melalui
brosur
1.3 Pengenalan
Yamaha melalui
artikel
Likert
52
Identity
media
Membuat identitas
yang bisa dikenal oleh
masayarakat dengan
mudah. Misalnya:
logo perusahaan, kartu
nama, merchandise,
bangunan, seragam
dan peraturan pakaian.
1.4 Pengenalan
Yamaha melalui
logo perusahaan
1.5 Pengenalan
Yamaha melalui
merchandise
1.6 Pengenalan
Yamaha melalui
kartu nama
perusahaan
1.7 Pengenalan
Yamaha melalui
seragam
karyawan yamaha
Likert
53
Event Menarik perhatian
mengenai produk baru
ataupun kegiatan
perusahaan dengan
cara mengadakan
acara khusus seperti
pameran, kompetisi,
costomer gathering,
acara-acara khusus
perusahaan
diantaranya ulang
tahun perusahaan
1.8 Ketertarikan
produk baru
melalui pameran
1.9 Ketertarikan
produk baru
melalui kompetisi
1.10 Ketertarikan
produk baru
melalui customer
gathering
1.11 Ketertarikan
produk baru dan
kegiatan
perusahaan
melalui acara-
acara khusus
seperti ulang
tahun perusahaan
Likert
54
Public
service
activities
Membangun image
yang positif dengan
cara menyumbang
uang atau waktu
dalam hal-hal yang
positif.
1.12 Pemikiran
positif tentang
produk Yamaha
melalui
sumbangan dana
ke yayasan sosial
dan tempat ibadah
1.13 Pemikiran
positif tentang
produk Yamaha
melalui kegiatan
sosial
Likert
55
2. Brand
awareness
Brand recall Mengukur
seberapa jauh
konsumen dapat
mengingat ketika
ditanya merek apa
saja yang mereka
ingat
2.1 Pengingatan
merek Yamaha
karena nama
merek
sederhana
2.2 Pengingatan
merek Yamaha
karena nama
merek mudah
untuk diucapkan
2.3 Pengingatan
merek Yamaha
karena nama
merek terdengar
akrab di telinga
2.4 Pengingatan
merek Yamaha
karena nama
merek tidak
bermakna ganda
Likert
56
Brand
Recognition
Mengukur
seberapa jauh
konsumen dapat
mengenali merek
tersebut termasuk
dalam satu
katagori tertentu.
2.5 Pengenalan
salah satu
merek motor
adalah Yamaha
oleh responden
2.6 Pengenalan
merek Yamaha
karena mudah
dibedakan dari
merek lainnya
Likert
Consumption Pengukuran
seberapa jauh
konsumen akan
memasukan suatu
merek ke dalam
alternatif pilihan
ketika mereka
akan membeli
produk.
2.7 Merek Yamaha
menjadi
alternatif pilihan
saat ingin
membeli produk
2.8 Merek Yamaha
akan
direferensikan
kepada orang
lain
Likert
57
Purchase Pengukuran
seberapa jauh
konsumen masih
mengingat suatu
merek ketika
mereka sedang
menggunakan
merek pesaing
2.9 Merek
Yamaha masih
diingat walaupun
responden
menggunakan
merek lain dari
katagori yang
sama.
Likert
58
3.3.3 Populasi Penelitian
Maholtra (2005:364) menyatakan populasi merupakan gabungan
seluruh elemen yang memiliki serangkaian karakterisistik serupa, yang
mencakup semesta untuk kepentingan masalah risaet pemasaran.
Sugiyono (2007:72) berpendapat bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Peneliti memilih menggunakan metode penelitian sampel dengan cara
non probability sampling.
3.3.4 Sampel Penelitian
Sampel adalah sekumpulan orang yang dapat mewakili populasi.
Sampel kuesioner adalah para konsumen sepeda motor Yamaha
PT.Aryaniaga Mitranusa yang berlokasi di Tangerang . Hal ini dilakukan
agar peneliti dapat mengetahui tingkat efektivitas dari kegiatan Public
Relations Relations yang dilakukan oleh perusahaan PT.Aryaniaga
Mitranusa. Sampel ditentukan berdasarkan non probability sampling dan
Sampling dilakukan dengan cara penarikan sampel menggunakan
Accidental sampling dengan memilih siapa yang kebetulan ada/dijumpai.
59
Husein Umar (2002:59) mengemukakan bahwa untuk menghitung
besarnya ukuran sampel data dilakukan dengan menggunakan teknik
slovin dengan rumus:
N 687
n = n =
1+ N.e² 1+ 687. 0,1²
n = 87,293 = 87 (dibulatkan)
Keterangan : n = Ukuran sample
N = Ukuran populasi
e² = presentasi kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir (e=0.1)
Berdasarkan penghitungan diatas maka didapatkan hasil dari jumlah
sampel yang dipakai untuk mewakili populasi minimal sebesar 87
responden dengann taraf kesalahan 10%.
3.3.7 Metode Penyebaran Data
Dalam penyebaran angket/kuesioner peneliti mendapat bantuan dari
divisi-divisi lain seperti Sales Division dimana pada saat para Sales
menjual motor, peneliti diizinkan menyebarkan kuesioner kepada para
konsumen.
60
3.3.8 Teknik Pengumpulan Data
Teknik-teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah:
a. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data sekeunder
dimana data yang diperoleh bersumber pada PT.Aryaniaga Mitranusa
dengan menggunakan dokumen atau data-data yang telah lalu guna
mendapatkan data yang relevan dalam penelitian.
b. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah metode pengumpulan data yang didapatkan dari
buku-buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang diangkat.
c. Penyebaran kuesioner
Penyebaran kuesioner adalah metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan menyebarkan angket kepada responden yang
diharapkan dapat mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi
yang diperlukan oleh peneliti. Penyebaran kuesioner kepada konsumen
baru yang melakukan transaksi pembelian motor menggunakan skala
likert.
61
3.3.9 Skala Pengukuran Variabel
Penelitian ini akan menganalisis dua variabel yaitu Kegiatan Marketing
Public Relations sebagai variabel X dan Brand Awareness sebagai variabel Y,
agar setiap jawaban dapat dihitung maka setiap jawaban yang dilakukan
kepada responden diberikan skor, alat ukur yang digunakan adalah skala
likert. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiono (2004:86) sebagai berikut
”Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang
atau kelompok orang tentang suatu fenomena sosial”. Adapun menurut
Kinnear yang dikutip oleh Husein Umar (2002:98) skala Likert ini
berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu.
Alternatif pernyataannya, misalnya adalah dari setuju sampai tidak setuju,
senang sampai tidak senang, puas sampai tidak puas atau baik sampai tidak
baik. Skala likert disebut juga summated rating scale. Skala ini banyak
digunakan karena ini member peluang kepada responden untuk
mengekspresikan perasaan mereka dalam bentuk persetujuan terhadap suatu
pernyataan yang diajukan. Oleh karena itu peneliti memilih skala likert untuk
mendukung penelitian.
Pada penelitian ini digunakan skala likert dari 1 sampai dengan 5 dengan
pernyataan persepsi sesuai dengan tabel 3.2 berikut ini :
62
TABEL 3.2 PERNYATAAN SKALA LIKERT
SKALA LIKERT
PERNYATAAN
5
4
3
2
1
SangatSetuju/ selalu/ sangat positif
Setuju/sering/positif
Ragu-ragu/kadang-kadang/netral
Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif Sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat negatif
Sumber : Sugiyono (2004:87)
Dari hasil kuesioner dengan skala likert/ordinal ini peneliti langsung
menganalisa hasil kuesioner tanpa mengubahnya kebentuk interval karena menurut
Robert Ho menyatakan bahwa skala ordinal pun layak ditimpakan uji Korelasi
Pearson (2006:184). Hal yang sama dikemukakan oleh Lubke & Muthen (2004:
514-534), “Found that it is possible to find true parameter values in factor
analysis with Likert scale data, if assumptions about skewness, number of
categories, etc., were met.” Dari penjelasan Lubke & Muthen dapat disimpulkan
bahwa data dengan skala likert dimungkinkan untuk diuji secara parametrik jika
asumsi tentang kemiringan/derajad kesalahan, kategori nomor, dan lainnya
ditemukan.
63
3.4 Teknik Uji Data Kuantitatif
Untuk uji data kuantitatif dalam penelitian, peneliti mengolah data yang
sudah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS 17.00 for windows.
3.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa sampel
diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan teknik Uji Kolmogorov-Smirnov.
3.4.2 Uji Validitas
Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang
digunakan. Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang
dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2007:137).
Sehingga instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar
tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur.
Uji validitas sendiri berguna untuk mengetahui apakah ada
pernyataan-pernyataan pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena
dianggap tidak relevan. Teknik untuk mengukur validitas kuesioner
adalah dengan menghitung koefisien korelasi (r Corrected Item-Total
Correlations) yang kemudian hasilnya akan dibandingkan dengan r-tabel
yang ada pada taraf signifikan 0.1, dengan memakai korelasi Product
Moment Pearson.
64
3.4.3 Uji Reliabilitas Penelitian
Uji reliabilitas berguna di dalam penelitian untuk menetapkan apakah
instrumen yang dimaksud adalah kuesioner dapat digunakan untuk diteliti
lebih dari satu kali, dan paling tidak oleh responden yang sama akan
menghasilkan data yang tetap sama/konsisten. Sehingga dapat
disimpulkan reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi.
Menurut Arikunto (2003:75) untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji
reliabilitas dengan menggunakan metode alpha Cronbach diukur
berdasarkan skala alpha Cronbach 0 sampai 1 dimana ukuran
kemantapan alpha dapat diinterprestasikan sebagai berikut :
1. Nilai alpha Cronbach 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliable
2. Nilai alpha Cronbach 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliable
3. Nilai alpha Cronbach 0,42 s.d. 0,60, berarti cukup reliable
4. Nilai alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel
5. Nilai alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliable
65
3.4.4 Korelasi
Korelasi termasuk dalam analisis multivariat, karena menyangkut
hubungan antara dua variabel atau lebih, dengan variabel-variabel
tersebut dianalisis bersama-sama. Tujuan analisis korelasi adalah ingin
menguji apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yang signifikan
dan jika terdapat hubungan, bagaimana arah hubungan dan seberapa
besar/kuat hubungan tersebut.
Analisis korelasi sering digabungkan dengan analisis regresi. Keduanya
memang memiliki hubungan yang erat, namun mempunyai tujuan yang
berbeda. Secara umum tujuan dari analisis korelasi adalah mempelajari
apakah ada hubungan antara dua variabel atau lebih, sedangkan analisis
regresi memprediksi seberapa jauh pengaruh tersebut. Sehingga jika
dianalisis korelasi menyatakan adanya hubungan yang positif dan kuat
antara satu variabel dengan variabel lainnya. Sedangkan analisis
regresinya menurut penelitian ini adalah akan memperkirakan jika strategi
Marketing Public Relations ditingkatkan, maka seberapa besar akan
meningkatkan Brand Awareness.
Analisis korelasi juga secara dasar berbeda dengan uji t atau ANOVA.
Jika uji t dan ANOVA (uji F) menguji ada tidaknya perbedaan dua
sampel atau lebih, maka analisis korelasi dan regresi menguji ada
tidaknya hubungan dua variabel atau lebih. Pada analisis korelasi yang
diuji adalah dua variabel, sedangkan pada uji t atau ANOVA sederhana
66
yang diuji hanya satu variabel, yang dapat dirinci lagi dalam beberapa
group. (Santoso,2012:197).
Adapun interprestasi angka korelasi menurut standar Guilford dikutip
oleh Prof. Sugiyono (2007) adalah sebagai berikut:
0 - 0.199 Sangat lemah
0.20 - 0.399 Lemah
0.40 - 0.599 Sedang
0.60 - 0.799 Kuat
0.80 - 1.0 Sangat kuat
Tabel 3.3 Tabel Korelasi menurut Standar Guilford
3.4.5 Regresi
Analisis regresi merupakan suatu alat statistik yang digunakan
untuk mengetahui atau memprediksi besarnya variabel respon
berdasarkan variabel prediktor. Selain itu, metode ini juga dapat
digunakan untuk menentukan hubungan antara dua variabel sekaligus
korelasi antara keduaanya.
Analisis regresi digunakan untuk melakukan peramalan seberapa
besar pengaruh dan hubungan variabel terikat dan variabel bebas yang
telah diketahui. (Riduwan,Sunarto,2009:108). Analisis Regresi ini peneliti
lakukan dengan uji t. Uji t dilakukan peneliti untuk menguji koefisien
67
regresi secara individual. Peneliti melakukan penghitungan Uji t dengan
membandingkan t tabel dengan t hitung.
Dimana dasar pengambilan keputusan dengan melihat angka probabilitas
dengan aturan :
a. Apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha dterima dan
sebaliknya apabila t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha
ditolak
b. Probabilitas Sig.Tabel koefisien regresi < α (0.1), maka Ho
ditolak dan sebaliknya apabila Probabilitas Sig.Tabel koefisien
regresi > α (0.1), maka Ho diterima.
3.4.6 Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan sesuai
dengan rumusan masalah yang sudah dibuat oleh peneliti dan ada kaitan
dengan ada tidaknya hubungan signifikan dari pengaruh kegiatan
Marketing Public Relations (variabel X) terhadap Brand Awareness
(variabel Y) motor Yamaha. Variabel yang akan di uji berdasarkan
perumusan hipotesis yaitu:
a. Ho : Ho adalah hipotesis statistik yang akan diuji hipotesis nihil. Tidak
ada hubungan antara kegiatan Marketing Public Relations dan Brand
Awareness motor Yamaha PT.Aryaniaga Mitranusa.
68
Ha : Satu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan
cukup bukti bahwa hipotesa nol adalah salah. Ada hubungan antara
kegiatan Marketing Public Relations dan Brand Awareness motor
Yamaha PT.Aryaniaga Mitranusa.
b. Ho : Tidak terdapat efektivitas kegiatan Marketing Public Relations
terhadap Brand Awareness motor Yamaha PT.Aryaniaga Mitranusa.
Ha : Terdapat efektivitas kegiatan Marketing Public Relations
terhadap Brand Awareness motor Yamaha PT.Aryaniaga Mitranusa.
3.4.7 Tingkat kepercayaan (Confidence Interval)
Ada kalanya bahwa sampel yang kita peroleh tidak mewakili nilai
populasi yang sebenarnya. Tingkat kepercayaan berkisar antara 99% yang
tertinggi dan 90% yang terendah. Dalam SPSS tingkat kepercayaan secara
default diisi 95%, tentunya kita pengguna dapat mengubah sesuai dengan
kebutuhan (Sarwono,2012:50). Setelah peneliti mengumpulkan atau
mengolah data, peneliti mengambil suatu kesimpulan untuk menerima
atau menolak hipotesis dengan menentukan taraf kepercayaan 90%
dengan pengetesan dua variabel.
69
3.5 Permasalahan yang Ada
PT.Aryaniaga Mitranusa ingin meningkatkan penjualan guna mencapai
kesuksesan perusahaannya dikarenakan persaingan yang ketat antara merek
pesaing, PT.Aryaniaga Mitranusa yang merupakan dealer resmi Yamaha sudah
membentuk Marketing Public Relations yang berguna untuk meningkatkan citra
perusahaan. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui efektivitas dari
kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh Marketing Public Relations
PT.Aryaniaga Mitranusa sehingga peneliti dapat mengetahui seberapa efektifkah
setiap kegiatan yang dilakukan oleh Marketing Public Relations PT.Aryaniaga
Mitranusa.
3.6 Alternatif Pemecahan Masalah
Dalam permasalahan yang ada. Peneliti memberikan alternatif
pemecahan masalah dengan memberikan kuesioner yang berisikan pertanyaan-
pertanyaan seputar kegiatan MPR yang berhubungan dengan Brand Awareness.
Peneliti juga melihat kurang solid dan kompaknya tim dalam bekerja, sehingga
hasil kegiatan pun belum tercapai dengan maksimal. Perusahaan tidak saja dapat
membuat event untuk para customers nya. Akan tetapi, acara seperti Gathering
Employee dirasa dapat menimbulkan semangat kerja yang lebih memaksimalkan
hasil yang ingin dicapai perusahaan.
top related