menginformasikan keputusan, mendorong perubahan
Post on 31-Dec-2016
250 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Menginformasikan keputusan, mendorong perubahanPeran data dalam masa depan berkelanjutan
Daftar Isi
Kata Pengantar 3Ringkasan Eksekutif 4Pendahuluan 6
Masyarakat sipil 8
Investor dan agregator 14
Bisnis 21
Pemerintah dan regulator pasar 28
Media 35
Rekomendasi 42Ucapan Terima Kasih 43
3Kata Pengantar
Pelaporan keberlanjutan saat ini merupakan hal yang
lazim di antara perusahaan-perusahaan terbesar di
dunia, menghasilkan jumlah besar data tentang kinerja
keberlanjutan dalam berbagai format. Jumlah data
yang tersedia bertambah setiap tahun, memberikan
berbagai peluang kepada para pemangku kepentingan
untuk memanfaatkan informasi untuk mewujudkan
perubahan positif.
Laporan keberlanjutan penting bagi banyak kelompok
pembaca dan pengguna, khususnya di negara berkembang
dan ekonomi yang bertumbuh pesat, di mana dampak
keberlanjutan seringkali memukul paling keras dan
memiliki urgensi paling besar. Kelompok-kelompok ini
dapat mengambil manfaat besar dari pemahaman yang
lebih baik atas proses pelaporan, dan cara menggunakan
data yang dilaporkan untuk meningkatkan pekerjaan
mereka – baik itu advokasi, kemitraan, tindakan konsumen,
keputusan investasi, atau membantu meningkatkan
informasi umum tentang isu-isu keberlanjutan.
Tetapi, kita juga melihat bahwa laporan keberlanjutan
tidak digunakan sampai potensi optimalnya. Hal ini
merupakan kehilangan peluang, bukan hanya bagi
pembuat laporan, tetapi juga bagi kontribusi potensialnya
terhadap perubahan yang berkelanjutan, dunia yang adil,
dan pengentasan kemiskinan.
Ada kebutuhan untuk memaksimalkan potensi
data keberlanjutan untuk menginformasikan dan
memberdayakan perubahan untuk mengatasi sejumlah
tantangan keberlanjutan yang paling menekan di
dunia. Pekerjaan ini harus dimulai dengan memahami
penggunaan data keberlanjutan, yang dilaporkan kepada
publik oleh berbagai perusahaan dan organisasi, untuk
mengatasi isu-isu dalam pengembangan keberlanjutan -
sebuah hal yang kita masih tahu sedikit tentangnya, lebih
dari bukti berdasarkan pengamatan biasa.
Oleh karena itu, studi ini menyajikan bagaimana
penggunaan data kinerja keberlanjutan dasar oleh
berbagai kelompok, yang menguraikan hasil dan dampak
penggunaannya dalam hal mendorong perubahan
perilaku dan memberikan kasus ilustratif untuk tantangan
dan potensi penggunaannya di masa datang. Studi
ini memberikan perspektif mendalam bahwa data
keberlanjutan dapat digunakan untuk memberdayakan
para pemangku kepentingan dan dapat dimanfaatkan
untuk perubahan. Dengan prioritas keberlanjutan, fokus
khusus diberikan pada konteks negara yang ekonominya
bertumbuh cepat dan negara berkembang.
Studi ini ditutup dengan rekomendasi untuk pelaporan
organisasi, pemerintah, fasilitator data, penggiat, GRI,
dan berbagai pihak lain tentang cara memaksimalkan
potensi data keberlanjutan untuk menginformasikan dan
memberdayakan perubahan. Kami berharap rekomendasi
ini akan menandai langkah pertama untuk memberikan
peran lebih sentral pada data kinerja dalam peralihan
menuju ekonomi global berkelanjutan.
Kata Pengantar
Gine Zwart
Penasihat Senior
Akuntabilitas Perusahaan,
Oxfam Novib
Alyson Slater
Direktur Jaringan
Regional & Pembangunan
Berkelanjutan GRI
Publikasi ini didukung oleh bantuan finansial dari
Sekretariat Negara untuk Urusan Ekonomi (SECO) Swiss.
Penerjemahan didukung secara finansial oleh Sida.
4 Menginformasikan keputusan, mendorong perubahan
Selamat datang di era data besar, dengan semakin
meningkatnya transparansi yang membuat informasi
kinerja perusahaan dalam jumlah besar ditambahkan
ke data keberlanjutan yang semakin bertumbuh setiap
hari. Laporan ini adalah titik awal yang memberikan
pemahaman lebih dalam tentang penggunaan data
keberlanjutan oleh berbagai kelompok pemangku
kepentingan. Berbekal informasi ini, berbagai organisasi
dapat menyesuaikan data yang disajikan tentang
kinerja keberlanjutan mereka, dan kelompok pemangku
kepentingan dapat mengidentifikasi cara menggunakan
data tersebut secara lebih efektif.
Laporan ini bertepatan waktunya dengan peluncuran
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan global pada 2015,
dan berfungsi untuk membuka dialog tentang cara
memastikan keakuratan, ketersediaan, dan manfaat data
keberlanjutan sebagai alat untuk membangun masa depan
berkelanjutan.
Riset dan laporan
GRI bekerja sama erat dengan Oxfam, BSD Consulting,
dan Tell Lucy untuk membuat laporan ini. Oxfam adalah
mitra kepemimpinan pemikiran penting pada proyek,
yang memberikan masukan dan gagasan, serta membantu
mengumpulkan informasi yang menjadi dasar laporan.
GRI menugaskan BSD Consulting untuk melakukan riset,
menggunakan jaringan konsultan internasionalnya untuk
memeroleh perspektif dari seluruh dunia. Lucy Goodchild
van Hilten menerjemahkan riset, interviu, dan perspektif
dalam laporan ini.
Riset dilakukan dalam tiga bagian: riset pustaka,
interviu, dan dialog virtual ThinkTank daring pada
platform keterlibatan Convetit. ThinkTank daring selama
lima hari diadakan pada Februari 2015 untuk
mengidentifikasi kasus-kasus yang mencontohkan
penggunaan data keberlanjutan oleh berbagai
kelompok pemangku kepentingan yang berbeda,
memrioritaskan kasus-kasus tersebut, dan memberikan
rekomendasi. Jaringan dilibatkan untuk memberikan
perspektif pada lanskap pelaporan di setiap wilayah:
Perwakilan BSD di Amerika Selatan, Amerika Utara,
Asia, dan Eropa, dan Incite di Afrika Selatan diberi
studi kasus untuk dikembangkan dalam lima kategori:
masyarakat sipil, investor, bisnis, pemerintah, dan media.
Interviu memberikan pemahaman lebih dalam tentang
cara penggunaan data keberlanjutan oleh setiap kelompok
pemangku kepentingan.
Setiap bagian laporan ini mencakup tiga perspektif
tentang cara penggunaan data kinerja keberlanjutan
oleh kelompok pemangku kepentingan utama; setiap
perspektif diilustrasikan dengan studi kasus. Rekomendasi
yang dibuat oleh kelompok pemangku kepentingan
disusun dalam setiap bagiannya dan dikonsolidasikan
di akhir laporan pada bagian rekomendasi.
Masyarakat sipil
Organisasi masyarakat sipil (OMS) memiliki berbagai
peran untuk melindungi manusia dan lingkungan. OMS
memakai sejumlah strategi - bukan hanya advokasi -
untuk mencapai tujuannya; terutama di negara-negara
berkembang. Dengan berfokus pada perusahaan dan
pemerintah, OMS memberikan alat dan perspektif yang
dibutuhkan oleh masyarakat agar akuntabel dan jauh
lebih transparan. Secara internal, data keberlanjutan
membantu OMS mengoptimalkan efektivitasnya. Dengan
studi kasus kampanye Oxfam 'Di Balik Merek', Bench
Marks Foundation dan Buycott, riset mengungkapkan
bahwa data keberlanjutan membantu OMS mendorong
akuntabilitas dan peningkatan kinerja perusahaan,
serta memberdayakan masyarakat untuk membuat
keputusan yang matang.
Investor
Komunitas investasi bergantung pada data kinerja untuk
membuat keputusan investasi. Ketika mencari luasnya
cakupan dan data dasar, investor dapat menggunakan
agregator dan lembaga pemeringkat. Lembaga-
lembaga tersebut memeroleh manfaat internal dari
penggunaan data keberlanjutan: bisnis mereka
berdasarkan data, membuatnya menjadikannya dasar
operasi mereka. Dengan Global 100 Index, Scorecard
Ringkasan Eksekutif
5
ESG Tahunan perusahaan India dan CSRHub sebagai
studi kasus, riset menunjukkan bahwa data agregat
dapat digunakan untuk menginspirasi kompetisi
antara perusahaan untuk meningkatkan kinerja,
menginformasikan investor untuk membantu mereka
membuat keputusan berkelanjutan, dan berfokus pada
perusahaan berkelanjutan.
Bisnis
Perusahaan menggunakan data keberlanjutan - baik
milik sendiri maupun milik perusahaan sejawat-
untuk menginformasikan keputusan internal dan
eksternal, mulai dari memilih pemasok sampai
menetapkan indikator kinerja utama (IKU). Salah
satu dari banyak manfaat internal penggunaan data
adalah mendorong para pemimpin perusahaan
untuk mewujudkan kinerja keberlanjutan yang
lebih baik. Dengan contoh-contoh dari Future-Fit
Business Benchmark, PivotGoals dan Bridgestone, riset
mengungkapkan manfaat menggunakan informasi
keberlanjutan: untuk melakukan tolok ukur atas topik-
topik untuk memeroleh masa depan yang sukses,
menetapkan target agresif dan mendorong kinerja, dan
menyesuaikan informasi secara internal untuk manfaat
terbesar secara eksternal.
Pemerintah dan regulator pasar
Kebijakan menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi
dengan perkembangan sosial dan lingkungan; dengan
demikian, regulator mempertimbangkan faktor-
faktor keberlanjutan ketika menetapkan kebijakan
untuk bisnis. Pemerintah, regulator pasar, dan asosiasi
dapat memberikan contoh bagi perusahaan dalam
konstituen mereka dengan memublikasikan data kinerja
keberlanjutannya sendiri. Melihat Corporate Information
Transparency Index (CITI) di China, Chemical & Allied
Industries Association (CAIA) Afrika Selatan, dan Abradee
di Brazil, riset menunjukkan bahwa data memungkinkan
regulator dan asosiasi untuk memantau kemajuan
bersama, meningkatkan kinerja kelompok bersama,
dan memberikan dampak positif.
Media
Media memiliki peran penting untuk berkontribusi pada
demokrasi yang sehat dan mendorong pembangunan
berkelanjutan. Agar organisasi media dapat mendorong
perubahan positif terhadap isu-isu keberlanjutan,
mereka membutuhkan akses kepada data keberlanjutan
yang andal dan meyakinkan. Organisasi media dapat
menetapkan contoh dengan melaporkan data kinerjanya
sendiri. Dengan studi kasus pada Schuster Institute
for Investigative Journalism, hub Guardian Sustainable
Business (GSB) dan Penghargaan Investasi di Masa Depan
Mail & Guardian, riset menunjukkan bahwa organisasi
media menggunakan data untuk menginformasikan
investigasi mereka dan memaparkan korupsi, meliput isu-
isukeberlanjutan, dan memublikasikan peringkat kinerja.
Rekomendasi
Setiap kelompok pengguna menyoroti berbagai tantangan
dan peluang, dengan banyak persimpangan. Setelah
disusun, mereka menghasilkan seperangkat rekomendasi
untuk empat kelompok:
• Pemerintah dan regulator: Mengembangkan kebijakan
yang kondusif; menawarkan berbagai opsi
pengungkapan berdasarkan pedoman standar;
mendukung UKM
• Organisasi pelapor: Memastikan data akurat dan
jujur; menggunakan metrik terstandardisasi;
mempertimbangkan konteks
• Pengguna laporan: Memerhatikan konteks,
menempatkan kinerja pada perspektif; tetap objektif
• GRI: Menggunakan teknologi; melakukan
kontekstualisasi data dan membangun kapasitas
GRI menggunakan hasil riset ini untuk menginformasikan
strategi dan praktiknya di masa datang dalam tiga area:
untuk meningkatkan standar pelaporan sehingga manfaat
bagi pengguna bisa dimaksimalkan; untuk memanfaatkan
teknologi untuk membuat platform yang berkontribusi
terhadap komunikasi keberlanjutan efektif selain laporan;
dan untuk mengaktifkan komunitas pengguna dalam
manfaat dan nilai data yang dilaporkan untuk kebutuhannya.
Ringkasan Eksekutif
6 Menginformasikan keputusan, mendorong perubahan
Selamat datang di era data besar, dengan semakin
meningkatnya transparansi yang membuat informasi
kinerja perusahaan dalam jumlah besar ditambahkan ke
data keberlanjutan yang semakin bertumbuh setiap hari.
Dengan padatnya informasi dari puluhan ribu laporan
keberlanjutan, kolam informasi ini terus berkembang,
memberikan peluang baru bagi berbagai kelompok
untuk memanfaatkan data dan menggunakannya untuk
mempercepat peralihan ke ekonomi global berkelanjutan.
Perusahaan-perusahaan di negara berkembang
dan ekonomi yang bertumbuh pesat merupakan
kontributor terhadap kolam data keberlanjutan yang
terus bertumbuh ini. Menurut riset yang dipublikasikan
dalam Edisi April 2015 dari Journal of World Business,
"berbagai perusahaan dengan ekonomi yang bertumbuh
pesat – khususnya perusahaan-perusahaan Asia
dan Amerika Selatan – cenderung memublikasikan
laporan keberlanjutan yang lebih komprehensif
daripada negara maju." Perusahaan-perusahaan di
negara berkembang langsung terpapar pada isu-isu
keberlanjutan utama saat ini dan mengalami dampak
operasi pada lingkungan dan masyarakat, melalui
berbagai peristiwa yang terkait dengan perubahan
iklim dan kemiskinan, misalnya. Riset menunjukkan
bahwa "Laporan yang lebih ekstensif oleh perusahaan-
perusahaan di negara berkembang dapat mencerminkan
paparan yang lebih besar dari perusahaan ini terhadap
berbagai tantangan CSR yang spesifik pada konteks
pengoperasian mereka."
Periset di balik studi ini, dari Royal Holloway University of
London dan University of Leeds, Inggris, menganalisis isi
933 laporan keberlanjutan GRI oleh perusahaan dari tujuh
sektor dan 30 negara yang berbeda. Mereka memiliki
hipotesis bahwa isi laporan akan berbeda tergantung pada
negara dan sektor, dan mencatat bahwa "Rezim pelaporan
yang berfungsi akan memberdayakan para pemangku
kepentingan melalui penyediaan informasi tentang
keberlanjutan. Hal tersebut akan membantu perusahaan
menjadi transparan dan akuntabel terkait dengan aspek-
aspek kinerja keberlanjutan yang paling material bagi
para pemangku kepentingan mereka, dan para pemangku
kepentingan akan dapat mengintegrasikan informasi ini
ke dalam pengambilan keputusan mereka."
Tetapi, periset menemukan bahwa banyak laporan tidak
dibentuk oleh berbagai isu-isu material, dan mengatakan
masih ada sejumlah cara yang akan ditempuh sebelum
informasi menjadi optimal: "Lugasnya, tampaknya para
pemangku kepentingan mengharapkan perusahaan
memublikasikan laporan keberlanjutan namun tidak serta
merta ingin membacanya. Perusahaan pelapor dan para
pemangku kepentingannya akan harus meningkatkan
upaya mereka agar pelaporan keberlanjutan dapat
mencapai potensi penuhnya."
Berdasarkan pengamatan biasa, organisasi mengatakan
para pemangku kepentingan mereka menggunakan
dan memanfaatkan laporan keberlanjutan yang mereka
publikasikan. Meskipun masih ada ruang peningkatan
dalam hal jenis informasi yang diungkapkan oleh
perusahaan dalam laporan tersebut, jelas bahwa
banyak kelompok pemangku kepentingan yang sudah
menggunakan data yang tersedia, dan menggunakannya
untuk mendorong perubahan menuju masa depan
berkelanjutan. Tetapi, sampai sekarang, hanya ada sedikit
riset tentang pengguna data tersebut dan cara pemanfaatan
data tersebut untuk mendukung pekerjaan mereka.
Laporan ini adalah titik awal yang memberikan pemahaman
lebih dalam tentang penggunaan data keberlanjutan
oleh berbagai kelompok pemangku kepentingan yang
berbeda. Berbekal informasi ini, berbagai organisasi
dapat menyesuaikan data yang disajikan tentang
kinerja keberlanjutan mereka, dan kelompok pemangku
kepentingan dapat mengidentifikasi cara menggunakan
data tersebut secara lebih baik.
2015 menandai awal Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
global yang baru: target 15 tahun yang akan memandu
kita menuju masa depan yang berkelanjutan. Data
memiliki fungsi utama dalam mencapai Tujuan tersebut,
yang mengungkapkan area yang perlu ditingkatkan
dalam hal kinerja dan transparansi keberlanjutan
perusahaan. Aksesibilitas data ini sama pentingnya dengan
kualitasnya untuk mengoptimalkan potensinya sebagai
alat pengambilan keputusan; disederhanakan, dianalisis,
dan bahkan divisualisasikan, data ini dapat memberikan
masukan yang berpengaruh untuk pengembangan
kebijakan, yang membentuk masa depan kita bersama,
Pendahuluan
7Pendahuluan
Oleh karena itu, laporan ini tepat dan berfungsi untuk
membuka dialog tentang cara memastikan agar
data keberlanjutan akurat, tersedia, dan bermanfaat
sebagai alat untuk mendukung pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan dan membangun masa
depan yang berkelanjutan.
Riset
Riset dilakukan dalam tiga bagian: riset pustaka,
interviu, dan dialog virtual dalam ThinkTank
daring pada platform keterlibatan Convetit. ThinkTank
daring selama lima hari diadakan pada Februari 2015
untuk mengidentifikasi kasus-kasus yang mencontohkan
penggunaan data keberlanjutan oleh berbagai kelompok
pemangku kepentingan yang berbeda, memrioritaskan
kasus-kasus tersebut, dan memberikan rekomendasi.
Kelompok praktisi, pakar, dan pemikir terpilih dalam
keberlanjutan dan pelaporan terpadu ambil bagian;
115 orang bergabung dalam ThinkTank dengan lebih
dari 30 orang berpartisipasi secara aktif.
ThinkTank tersebut menghasilkan lebih dari 20 contoh
upaya di mana perusahaan dan mitra pemasok, organisasi
pihak ketiga, lembaga pemerintah, dan lembaga
perantara telah menggunakan atau akan memeroleh
manfaat dari penggunaan data keberlanjutan dari
laporan tahunan untuk membantu mendorong tujuan
berorientasi misi. Dialog virtual tersebut diakhiri dengan
sesi Google Hangout dengan dua perwakilan GRI - Alyson
Slater, Direktur Jaringan Regional dan Pembangunan
Berkelanjutan, dan Pietro Bertazzi, Manajer Senior untuk
Kebijakan & Urusan Pemerintah - untuk membahas
temuan dan peluang.
Jaringan dilibatkan untuk memberikan wawasan pada
lanskap pelaporan di setiap wilayah: Perwakilan BSD
di Amerika Selatan, Amerika Utara, Asia, dan Eropa,
dan Incite di Afrika Selatan diberi studi kasus untuk
dikembangkan dalam lima kategori: masyarakat sipil,
investor, bisnis, pemerintah, dan media. Setelah riset
daring, interviu memberikan pemahaman lebih dalam
tentang cara setiap kelompok pemangku kepentingan
menggunakan data keberlanjutan; responden ditanya
tentang mengapa dan bagaimana mereka menggunakan
data keberlanjutan, tentang dampaknya, dan tentang
tantangan serta peluang yang terkait dengan hal tersebut.
Laporan
Hasil ThinkTank, riset pustaka, dan interviu dianalisis dan
disajikan dalam laporan ini dalam lima bagian:
• Masyarakat sipil
• Investor dan agregator
• Bisnis
• Pemerintah dan regulator pasar
• Media
Setiap bagian menampilkan tiga wawasan tentang cara
kelompok pemangku kepentingan menggunakan data
kinerja keberlanjutan untuk tujuannya sendiri; setiap
wawasan diilustrasikan dengan satu studi kasus.
Pelajaran dari kelompok pemangku kepentingan disusun
dalam setiap bagiannya dan dikonsolidasikan di akhir
laporan pada bagian rekomendasi.
ADVOKASI
AKUNTABILITAS
MEMBERDAYAKAN PARA PEMANGKU
KEPENTINGAN
TRANSPARANSI
KESADARAN
@
DAMPAK POSITIF
DATA TERBUKA
PENINGKATAN
MENDORONGDIALOG EFEKTIVITAS
KEPERCAYAAN PUBLIK
MASYARAKAT
SIPIL
Masyarakat sipil
9Masyarakat sipil
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), organisasi
masyarakat sipil (OMS) pada umumnya berlaku sebagai
"non-pemerintah, nirlaba, organisasi sukarela yang dibentuk
oleh orang-orang dalam suatu lingkungan sosial". OMS dapat
termasuk berbagai organisasi, asosiasi, jaringan, dan bahkan
gerakan yang bekerja menuju kepentingan yang sama.
OMS memainkan peran penting secara global, dan
terutama di negara berkembang, dengan berfokus pada
perusahaan dan pemerintah, memberikan alat dan
wawasan yang dibutuhkan oleh publik agar akuntabel
dan jauh lebih transparan.
Data keberlanjutan adalah kunci kepada fungsi ini: banyak
OMS menyusun, menganalisis, dan menyediakan banyak
data tentang perusahaan untuk membantu orang-orang
membuat keputusan yang lebih berkelanjutan. Masyarakat
sipil adalah kelompok pemangku kepentingan yang
penting bagi perusahaan, yang menjaga perusahaan
tetap pada jalurnya dalam hal kinerja keberlanjutan
mereka. GRI bekerja dengan banyak OMS untuk membuat
Pedoman Pelaporan Keberlanjutan - baik untuk digunakan
secara internal oleh OMS maupun untuk memantau
kinerja perusahaan - dan mendorong transparansi untuk
memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik
untuk ekonomi global berkelanjutan.
Manfaat internal: mengoptimalkan efektivitas
OMS berbeda dengan perusahaan dalam banyak
hal, termasuk cara mereka mengukur keberhasilan
operasi mereka. GRI bekerja dengan LSM untuk membuat
panduan pelaporan spesifik - Pedoman yang dibuat sesuai
dengan kebutuhan mencakup indikator kinerja yang
dikembangkan khusus untuk LSM untuk menangkap hal
terpenting. Pedoman mencakup isu-isu sektor khusus
seperti efektivitas program, kesadaran publik, dan
advokasi serta alokasi sumber daya.
Dengan menggunakan data keberlanjutan, OMS dapat
bekerja lebih efektif untuk mencapai tujuan mereka;
memberdayakan manusia, mendorong akuntabilitas,
dan membantu perusahaan meningkatkan kinerjanya
untuk meningkatkan dampak positif dari operasi mereka
secara eksponensial.
Menilai dan memahami data keberlanjutan pihak lain juga
membantu OMS memahami dampaknya sendiri. Dengan
mempertimbangkan isu-isu ESG dalam tujuan dan strategi,
dan dengan memantau kinerja keberlanjutan, OMS dapat
meningkatkan kinerjanya, meningkatkan dampak, dan
mengurangi biaya administratif.
OMS juga memberikan manfaat kepada pihak lain
dengan menggunakan data keberlanjutan. Di sini kami
mengevaluasi tiga kontribusi signifikan yang dilakukan
dengan penggunaan atas data keberlanjutan terhadap
ekonomi global berkelanjutan, dengan studi kasus:
• Mendorong akuntablitas
• Mendorong peningkatan kinerja
• Memberdayakan publik
Mendorong akuntablitas
Banyak OMS ada untuk mendukung suatu tujuan
dan membuat perusahaan bertanggung jawab atas
dampak perusahaan terhadap masyarakat, lingkungan,
dan ekonomi. Dengan menggunakan data kinerja
berkelanjutan, OMS dapat membuat gambaran realistis
tentang kegiatan perusahaan, kinerja dan dampak,
serta bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Contohnya, kampanye 'Di Balik Merek' Oxfam
mengevaluasi data ESG yang dapat diakses oleh publik,
yang dipublikasikan dalam laporan perusahaan dan pada
situs web, untuk mengevaluasi kemajuan yang diperoleh
10 perusahaan makanan dan minuman terbesar menuju
rantai pasokan berkelanjutan. Informasi yang diperoleh
Oxfam memberikan ceritayang berpengaruh, yang telah
mendorong merek-merek besar untuk bertanggung jawab
atas kinerja keberlanjutan dan rantai pasokan mereka.
"Sebagai hasil dari kegiatan kami mengakses data, kami telah melihat perubahan kualitatif dalam pelaporan oleh berbagai perusahaan besar dan dalam beberapa kasus peningkatan dasar, dalam mengatasi dampak dalam komunitas tertentu." David van Wyk, Bench Marks Foundation
10 Menginformasikan keputusan, mendorong perubahan
Dan dengan memiliki akses ke informasi, para pemangku
kepentingan utama - termasuk bank dan investor - dapat
melakukan evaluasi sendiri, memacu perusahaan untuk
menjadi lebih akuntabel.
WWF juga mendorong akuntabilitas melalui Kartu Skor
Pembeli Minyak Kelapa Sawit. Dalam ulasannya tahun
2011, WWF menyimpulkan bahwa tidak ada perusahaan
yang memiliki alasan untuk tidak menggunakan 100%
minyak kelapa sawit berkelanjutan yang tersertifikasi.
Dimulai dengan hanya 10 anggota pada tahun 2004,
inisiatif tersebut sekarang memiliki lebih dari 1.300 anggota
dari 50 negara. Para anggota diminta untuk memberikan
informasi tentang pasokan minyak kelapa sawit mereka,
untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas mereka.
Meskipun banyak perusahaan memublikasikan informasi
kinerjanya, datanya tidak selalu tersedia; Pusat Hak-Hak
Lingkungan (CER) mendorong transparansi publik dan
swasta yang lebih besar dalam hal kinerja lingkungan.
Dibentuk pada tahun 2009, organisasi ini bekerja untuk
mendorong transparansi dan akuntabilitas - secara umum,
organisasi tersebut mengatakan bahwa akses ke data
lingkungan yang lengkap sangat terbatas, dan bahwa
pemerintah serta perusahaan harus lebih mendorong
transparansi untuk mewujudkan akuntabilitas.
STUDI KASUSKampanye di Balik Merek OxfamMenyusun data keberlanjutan 'berlomba menuju puncak'
Sebagai bagian dari inisiatif 'GROW' yang lebih besar,
kampanye 'Di Balik Merek' Oxfam menantang
'10 besar perusahaan makanan dan minuman' –
Associated British Foods, Coca-Cola, Danone,
General Mills, Kellogg, Mars, Mondolez International
(sebelumnya Kraft Foods), Nestlé, PepsiCo, dan
Unilever – untuk ambil bagian dalam 'perlombaan
menuju puncak' untuk meningkatkan kinerja sosial
dan lingkungannya. Oxfam menghubungkan
konsumen dengan informasi kinerja, membuat data
'menari' untuk menginspirasi peningkatan.
Kampanye tersebut menggunakan 'Kartu Skor
di Balik Merek', yang menganalisis informasi
yang dapat diakses oleh publik, dari sumber-
sumber seperti situs web perusahaan, kode
pemasok, laporan tahunan, pengajuan CDP,
dan laporan keberlanjutan. Oxfam melacak
kemajuan perusahaan dalam hal menetapkan
kebijakan untuk menentukan, mengevaluasi,
dan meningkatkan dampak sosial dan
lingkungan mereka dalam tujuh area utama yang
penting bagi produksi pertanian berkelanjutan:
perempuan, petani skala kecil, buruh tani, air,
tanah, perubahan iklim, dan transparansi.
Hasil: Dengan menggunakan data yang
dapat diakses oleh publik, Oxfam mendorong
perusahaan menjadi lebih transparan dan
melaporkan kebijakan keberlanjutan mereka,
mendorong persaingan sehat antar merek. Kartu
Skor memberikan akses untuk para pemangku
kepentingan kepada komitmen yang dibuat
perusahaan, yang memungkinkan mereka meminta
komitmen lebih kuat dan akhirnya membuat
perusahaan bertanggung jawab. Departemen
keuangan perusahaan, bank dan investor besar
menggunakan informasi untuk melakukan penilaian
risiko dan mengembangkan laporan kerentanan.
Hal terpenting adalah Oxfam meyakini bahwa
peringkat atau kartu skor saja tidak cukup: data
harus dihubungkan dengan konsumen dan warga
negaradan 'menari'. Melalui 'Di Balik Merek', Oxfam
membuat data menari, yang memungkinkan
kampanye tersebut memiliki dampak lebih besar
daripada 'sekadar peringkat'.
Tantangan: Datanya sendiri memberikan tantangan
karena analisisnya manual, mengakses dan memroses
data dari berbagai sumber dalam cara berbiaya
efektif adalah suatu masalah. Kualitas data juga
merupakan masalah karena Oxfam bergantung pada
jenis informasi yang disediakan oleh perusahaan.
Peluang: Pengembangan proses partisipatif
sumber terbuka akan mengatasi tantangan
tersebut, dengan menggunakan alat media digital
untuk menyatukan para pemangku kepentingan
utama untuk bersama membuat data. Kartu skor
11Masyarakat sipil
yang dihasilkan sendiri akan melanjutkan langkah
ini dengan memasukkan ke proses pelaporan GRI,
perusahaan dapat melaporkan indikator kartu skor
terkait dan datanya dapat diekspor dengan mudah.
Mendorong peningkatan kinerja
Sambil mendorong akuntabilitas, data keberlanjutan juga
mendatangkan refleksi, membantu perusahaan membuat
perubahan untuk meningkatkan kinerja keberlanjutannya
sendiri, dan kinerja keberlanjutan rantai pasokannya.
Seperti kita lihat dalam studi kasus, dengan membandingkan
kinerja merek-merek besar, Kampanye 'Di Balik Merek'
Oxfam mendorong 'perlombaan menuju puncak'. Oxfam
menganalisis maksud perusahaan untuk menentukan,
mengevaluasi, dan meningkatkan dampak sosial dan
lingkungan operasi langsung dan tidak langsungnya.
Membandingkan perusahaan satu sama lain dengan cara ini
memberikan insentif untuk meningkatkan kinerja.
Bench Marks Foundation juga memiliki dampak positif
terhadap kinerja di sektor pertambangan di Afrika Selatan.
Yayasan ini melakukan tolok ukur terhadap kinerja
perusahaan dengan melihat data yang dapat diakses
oleh publik, data internal perusahaan, dan pendapat para
pemangku kepentingan. Hal ini memberikan wawasan
berharga kepada perusahaan untuk melihat kinerjanya,
dengan memberikan peluang untuk meningkatkan
diri; banyak perusahaan terlibat dengan Yayasan untuk
membahas strategi, laporan, dan metodologi riset mereka,
yang pada gilirannya menginformasikan tentang kinerja
keberlanjutan mereka.
Mewarnai gambar kinerja keberlanjutan juga dapat
menunjukkan kepada perusahaan di mana mereka dapat
melakukan peningkatan. ContextReporting.com adalah
platform benchmark dan visualisasi data keberlanjutan
yang mengumpulkan data keberlanjutan perusahaan,
yang disusun berdasarkan indikator GRI , ke dalam
repositori sentral. Hal tersebut memungkinkan perusahaan
dan masyarakat untuk memvisualisasikan data kinerja,
yang menampilkan perubahan kinerja sepanjang waktu
untuk suatu indikator, dan melakukan tolok ukur terhadap
kinerjanya dibandingkan dengan perusahaan sejawat.
STUDI KASUSBench Marks FoundationMenciptakan akuntabilitas di sektor pertambangan Afrika Selatan
Bench Marks Foundation adalah organisasi
nirlaba berbasis kepercayaan yang dimiliki oleh
gereja-gereja di Afrika Selatan yang memantau
kinerja perusahaan terhadap instrumen
pengukuran internasional: Prinsip Tanggung
Jawab Perusahaan Global.
Yayasan ini menyusun data tentang perusahaan
dari tiga sumber: informasi orang dalam, data
yang dapat diakses oleh publik, dan pendapat
publik. Yayasan ini mengumpulkan informasi
orang dalam dengan terlibat dengan manajemen,
karyawan, dan mantan karyawan, dan mengkaji
dokumen kebijakan dan rencana manajemen.
Untuk data yang dapat diakses oleh publik,
Yayasan meninjau laporan keberlanjutan dan
terpadu yang mencakup dasawarsa sebelumnya
untuk menentukan kinerja perusahaan, mencari
kontinuitas, diskontinuitas, dan kontradiksi dari
satu laporan ke laporan berikutnya dan dari satu
tahun ke tahun berikutnya. Yayasan ini mensurvei
pandangan masyarakat, klien, dan lembaga
eksternal, menilai bagaimana pengalaman mereka
dengan perusahaan, dan membandingkan
pengalaman mereka terhadap temuan mereka
berdasarkan data tertutup dan data publik.
Hasil: Menggunakan data telah memungkinkan
Yayasan berkontribusi terhadap perubahan
kualitatif dalam pelaporan oleh perusahaan-
perusahaan besar, dalam beberapa kasus
memitigasi dampak terhadap komunitas.
Khususnya, pekerjaan riset terkait dengan
pertambangan di Afrika Selatan telah menjadi
titik acuan penting bagi perusahaan, LSM,
akademisi, jurnalis, dan komunitas yang
terdampak. Perusahaan juga memeroleh
manfaat dari pekerjaan, terlibat dengan
mereka untuk meningkatkan kinerja
keberlanjutan mereka.
12 Menginformasikan keputusan, mendorong perubahan
Tantangan: Informasi yang diberikan oleh
perusahaan seringkali tidak memadai.
Beberapa perusahaan memberikan informasi
terlalu banyak - "tumpukan jerami tempat
menyembunyikan jarum" - sementara, perusahaan
lain tidak memberikan informasi yang memadai.
Kebanyakan laporan berfokus pada pemegang
saham dan seringkali bertujuan untuk membangun
citra dan iklan daripada mengurusi isu-isu sosial
dan lingkungan yang penting. Ketika mengetahui
dampak sosial atau lingkungan yang negatif,
perusahaan seringkali merumuskan informasi
dalam bahasa yang bersifat 'pengakuan', tanpa
indikasi langkah-langkah perbaikan yang diambil.
Peluang: Pertimbangan pembaca dapat
membantu menentukan format pelaporan
terbaik: Bench Marks Foundation memiliki
preferensi kuat terhadap pelaporan disagregasi
daripada pelaporan terpadu karena laporan
disagregasi cenderung membawa lebih banyak
perincian tentang dampak - baik positif maupun
negatif - dari operasi spesifik. Ada juga manfaat
dari mempromosikan laporan dalam format ramah
pengguna dalam bahasa komunitas terdampak.
Memberdayakan publik
Banyak OMS memberdayakan publik, melengkapi mereka
dengan informasi yang diperlukan untuk membuat
keputusan berkelanjutan dan mendorong ekonomi
global berkelanjutan dari sisi permintaan. Banyak OMS
yang menggunakan data keberlanjutan untuk menyoroti
kinerja perusahaan dan produk pada gilirannya akan
memberdayakan manusia, memberikan wawasan kepada
konsumen yang harus membuat pilihan yang matang.
Wikirate menggunakan data dan informasi yang disusun
oleh sumber daya kerumunan (crowdsource) untuk
"memperjelas perusahaan," membantu masyarakat
memahami cara perusahaan dijalankan dan tingkat
keberlanjutannya. Berbekal pengetahuan ini, konsumen
dapat memilih produk dan jasa yang berkontribusi
terhadap dunia tempat mereka ingin hidup.
Sama halnya, GoodGuide menyediakankepada konsumen
suatu informasi tentang produk – "data terbuka" – dalam
sebuah aplikasi yang membantu mereka mengidentifikasi
dan membeli produk-produk yang aman, sehat, dan etis.
Didirikan pada tahun 2007, GoodGuide memiliki tim
pakar yang ditugasi untuk mengumpulkan, menganalisis,
dan memberi peringkat untuk lebih dari 210.000 produk.
Tujuannya adalah memberi peringkat untuk produk
dengan penjualan sekarang yang mencapai 80% dalam
sebuah kategori, termasuk produk perawatan pribadi,
bahan kimia untuk rumah tangga, dan makanan.
Lebih lanjut, Buycott memberikan platform kepada
banyak orang untuk membagikan opini dan tindakan
mereka, serta mendorong pihak lain untuk mendukung
atau menghindari perusahaan dan produk tertentu.
Buycott menggunakan TI dan data perusahaan untuk
memberdayakan konsumen untuk membuat keputusan
yang matang. Platform tersebut saat ini memiliki lebih
dari 340 kampanye yang didorong oleh pengguna yang
mencakup berbagai isu-isu tanggung jawab sosial.
Jumlah anggota dalam setiap kampanye berkisar dari
403.000 anggota sampai kurang dari seratus anggota.
STUDI KASUSBuycottMenggunakan TI dan data perusahaan untuk memberdayakan konsumen
Buycott adalah aplikasi ponsel pintar yang
memungkinkan konsumen memindai kode
batang produk, melacak kepemilikan produk
sampai ke perusahaan induknya, dan melakukan
pengecekan silang atas perusahaan terhadap
kampanye yang dibuat oleh pengguna. Ada lebih
dari 340 kampanye seperti itu yang mencakup
isu-isu seperti pelabelan GMO, buruh anak, dan
pengujian terhadap binatang. Setiap kampanye
memiliki daftar perusahaan yang bertujuan untuk
mendukung ('beli') atau menghindari ('boikot').
Buycott memiliki "basis pengetahuan perusahaan
dan produk yang kaya namun terbatas" dan
sedang berupaya menambahkan data baru ke
13Masyarakat sipil
sistemnya. Data yang mereka gunakan berasal dari
riset dan konsumen. Pengembang memanggil
konsumen untuk membantu meningkatkan basis
konsumen mereka lebih jauh: Ketika konsumen
memindai produk yang belum diketahui, mereka
dapat menambahkannya ke pangkalan data,
mengidentifikasi sebanyak mungkin informasi
seperti nama produk, merek, dan nama perusahaan.
Pengguna dapat menyumbangkan informasi latar
belakang perusahaan dan memberikan suara untuk
informasi yang mereka anggap akurat.
Hasil: Buycott memiliki lebih dari 340 kampanye
yang didorong oleh pengguna yang mencakup
berbagai isu-isu tanggung jawab sosial,
membaginya ke dalam berbagai topik, termasuk
Pengadilan Tindak Pidana, Lingkungan, dan
Hak-Hak Perempuan. Kampanye memiliki jumlah
anggota yang berbeda-beda - beberapa kampanye
hanya memiliki sedikit anggota, sedangkan
kampanye lain memiliki hampir setengah juta
anggota. Kampanye terbesar dalam hal jumlah
anggota adalah kampanye 'Menuntut Pelabelan
GMO'. Kampanye'Hidup Palestina, Boikot
Israel' menjadi terkenal setelah memeroleh
popularitas pada tahun 2014, dengan memboikot
produk-produk Israel. Jumlah dan skala kampanye
yang didorong oleh pengguna serta pemakaian
aplikasi yang dilaporkan menunjukkan bahwa
konsumen menganggapnya berguna untuk
menginformasikan keputusan pembelian mereka.
Tantangan: Memastikan keakuratan data tetap
merupakan tantangan penting, khususnya dengan
sifat struktur kepemilikan perusahaan yang kompleks
dan terus berubah; pengembang mengetahui bahwa
sebagian besar perusahaan dalam pangkalan data
benar-benar memiliki merek lebih banyak daripada
yang tercatat. Dengan kampanye yang didorong
oleh pengguna, berbagai konflik muncul: misalnya,
satu kampanye mendukung Koch Industries Inc.
untuk "menyumbangkan jutaan dollar untuk tujuan
libertarian, konservatif fiskal, dan pemerintahan
terbatas", sedangkan kampanye lainnya memboikot
produk-produknya, mengklaim Koch bersaudara
adalah "jutawan jahat yang akhirnya terkenal karena
cara-cara liciknya".
Peluang: Pendekatan berbasis komunitas terhadap
pengumpulan data dan kampanye memberikan
peluang untuk menyusun informasi dari berbagai
sumber, memungkinkan konsumen memutuskan
tentang keakuratan dan integritasnya.
Belajar dari masyarakat sipil
OMS yang diinterviu untuk laporan ini menyoroti
beberapa area yang perlu ditingkatkan. Berikut ini
adalah rekomendasi mereka untuk perusahaan,
regulator, dan konsumen untuk meningkatkan kegunaan
data keberlanjutan.
• Membuat kebijakan yang kondusif
Pusat Hak-Hak Lingkungan (CER) telah menentang
lingkungan perusahaan dan regulasi selama empat
tahun, dan menyoroti kebutuhan untuk memastikan
lingkungan kebijakan yang kondusif untuk mendorong
transparansi lebih besar pada sektor swasta.
• Menyediakan data
GoodGuide dan ContextReporting.com menyatakan
pengambilan data yang efisien, efektif, dan akurat
sebagai tantangan terbesar mereka; teknologi
dapat memberikan solusi. ContextReporting.com
melihat taksonomi G4 XBRL untuk memungkinkan
navigasi data yang ditandai, dan Oxfam mendorong
pengembangan proses partisipatif sumber terbuka.
• Memastikan data akurat dan jujur
Buycott mengatakan keakuratan data sebagai
tantangan, dan meminta konsumen membantu dalam
menjaga dan meningkatkan integritas data. Oxfam
mendorong kartu skor yang dibuat sendiri yang
'dimasukkan' ke proses pelaporan GRI. Bench Marks
Foundation menyoroti tantangan dengan informasi
yang dilaporkan oleh perusahaan bersifat "pengakuan".
• Memastikan data relevan dengan isu-isu sosial
yang muncul
Terlepas dari peningkatan yang berlanjut dalam
hal transparansi, Oxfam menemukan bahwa
banyak laporan keberlanjutan masih belum
dapat mengatasi isu-isu sosial terberat, sehingga
menyulitkan penilaian dampak perusahaan terhadap
permasalahan tersebut.
Investor dan agregator
15Investor dan agregator
Meskipun merupakan salah satu audiens utama yang
ditargetkan perusahaan dalam laporan keberlanjutan,
investor juga merupakan salah satu pihak yang paling
sulit dipahami dengan baik dan paling sulit diakses.
Komunitas investasi berkelanjutan bergantung pada
data kinerja untuk membuat keputusan investasi; hal ini
menjadi semakin penting dalam ekonomi berkembang
dan ekonomi yang bertumbuh pesat, di mana
melonjaknya peluang investasi yang digabungkan dengan
tantangan keberlanjutan penting, seperti perubahan iklim,
kesehatan, dan hak asasi manusia, memberikan risiko dan
peluang baru kepada investor.
Komitmen manajer aset terhadap 'integrasi' meningkatkan
harapan bahwa perusahaan akan berfokus pada
materialitas, kata Mike Tyrrell, Editor SRI-Connect,
situs jaringan spesialis untuk investor berkelanjutan
dan bertanggung jawab. "Investor semakin mencari
perusahaan untuk memfokuskan komunikasi
keberlanjutan mereka pada isu-isu yang menunjukkan
peluang terbaik atau risiko terburuk terhadap bisnis,"
dia menjelaskan. "Hal ini sebagian didorong oleh logika
investasi dasar dengan mempertimbangkan faktor
lingkungan, sosial, dan ekonomi, dan sebagian didorong
oleh Prinsip Investasi Bertanggung Jawab PBB, yang
membuat investor yang mengelola $45 triliun atau lebih
berkomitmen untuk 'memasukkan isu-isu ESG ke dalam
analisis investasi dan proses pengambilan keputusan."
Ketika membicarakan tentang perusahaan yang mereka
pegang atau yang sedang dalam penjajakan untuk
melakukan investasi, investor menggunakan data
untuk menentukan seberapa berpengaruhnya faktor-
faktor keberlanjutan terhadap strategi bisnis dan untuk
memungkinkan mereka mengidentifikasi area risiko
atau peluang. "Investor mengharapkan perusahaan
menyajikan data keberlanjutannya secara langsung
melalui penjelasan singkat analis, pertemuan tatap
muka, dan 'ajang' investor," Mike Tyrrell menambahkan.
"Seiring dengan bertambahnya jumlah dan kompleksitas
permintaan investor atas informasi keberlanjutan, divisi
hubungan investor dan keberlanjutan bekerja bersama
lebih erat. Laporan kami Mengendalikan Komunikasi SRI
menyebutkan panduan tentang cara mengomunikasikan
data keberlanjutan kepada investor dengan efektif."
Ketika mencari cakupan dan data dasar, investor bisa
menggunakan agregator dan lembaga pemeringkat.
Agregator dan lembaga pemeringkat mengolah data
keberlanjutan dari ribuan sumber dan menyusunnya
dengan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan
konsumennya. Dengan meletakkan informasi yang
disesuaikan ke tangan orang-orang yang membutuhkannya,
lembaga ini memfasilitasi pengambilan keputusan yang
matang. Data keberlanjutan adalah dasar pemberian
informasi dan peringkat; data berasal dari laporan,
situs web, dan sumber-sumber kinerja lainnya.
Manfaat internal: mendorong bisnis
Data keberlanjutan adalah darah bagi agregator
dan lembaga pemeringkat; sederhananya, data
keberlanjutan mendorong bisnis mereka. Keakuratan
dan keterbandingan adalah dua unsur penting agar data
dapat mendukung operasi mereka; pengguna dan klien
agregator dan lembaga pemeringkat menginginkan
data yang andal, terperinci, dapat dibandingkan, dan
kuantitatif. Mengolah data ini dan menyusunnya ke dalam
format yang dapat digunakan memberikan model bisnis
yang mendukung organisasi ini.
Tetap mengikuti tren pelaporan keberlanjutan juga
memberikan banyak peluang kepada agregator dan
lembaga pemeringkat. Karena perusahaan semakin
sering mengumpulkan dan memublikasikan data kinerja
mereka, dengan banyaknya hasil data kuantitatif yang
dibagikan setiap tiga bulan, seperti emisi GRK, agregator
dan lembaga pemeringkat memiliki peluang untuk
menyempurnakan informasi yang mereka berikan,
membuatnya lebih tepat waktu.
"Investor dan analis sangat menggunakan data [keberlanjutan]. Kami melacak ini melalui pemantauan pemakaian situs web. Mereka menghubungi kami langsung jika data tidak jelas, yang membantu kami meningkatkan pelaporan di masa datang. Data juga digunakan secara internal untuk mengukur kinerja dan menetapkan target." Stiaan Wandrag, Sasol Chemical Industries (Pty) Ltd
16 Menginformasikan keputusan, mendorong perubahan
Sebagai kelompok utama pengguna informasi
keberlanjutan, agregator dan lembaga pemeringkat
dapat membentuk cara pembagian data dan skala
dampaknya terhadap investasi, keputusan strategis
dan bisnis. Di sini kami mengevaluasi tiga kontribusi
signifikan yang dilakukan dengan penggunaan data
keberlanjutan terhadap ekonomi global berkelanjutan,
dengan studi kasus:
• Menginformasikan investor
• Menginspirasi persaingan kinerja
• Menyoroti perusahaan berkelanjutan
Menginformasikan investor
Investor menilai berbagai data ketika membuat
keputusan tentang tempat menyimpan uang mereka;
biasanya, informasi ini merupakan informasi keuangan,
tetapi bertambahnya investasi berkelanjutan dan
bertanggung jawab telah menempatkan sejumlah
metrik keberlanjutan dalam posisi lebih tinggi pada
daftar persyaratan kinerja. Manajemen dan pelaporan
keberlanjutan membantu investor mengidentifikasi
risiko dan peluang dan mengungkap nilai tersembunyi.
Akhirnya, data membantu investor menghasilkan uang.
Agregator dan lembaga pemeringkat memberikan
layanan penting untuk membantu investor menavigasi
banyaknya data yang tersedia untuk setiap perusahaan
dan membandingkannya.
Bloomberg adalah penggerak pertama yang mengenali
nilai data keberlanjutan berbasis GRI, yang membuat
produk ESG pada tahun 2006. Sebagai penyedia
informasi bisnis dan keuangan global terkemuka,
Bloomberg berupaya memberikan data, berita, dan
analisis melalui teknologi inovatif, terutama melalui
terminal Bloomberg di seluruh dunia. Bloomberg telah
memasukkan Keuangan Berkelanjutan untuk beberapa
produk keuangan dan akan lebih memperluas analisis
keberlanjutan sesuai dengan strategi BCause 2013.
Bloomberg juga telah membuat laporan berbasis
GRI sejak 2012.
Old Mutual Investment Group di Afrika Selatan
(OMIGSA) menggunakan informasi keberlanjutan
perusahaan untuk menginformasikan keputusan
investasi, mengakses data melalui Bloomberg dan
penyedia data pihak ketiga lainnya. Data membantu
mereka menilai bagaimana perusahaan diposisikan
dibandingkan dengan perusahaan sejawat dan
mendapatkan ide potensi pertumbuhan. Daripada
menganalisis setiap laporan keberlanjutan, mengakses
data agregat memungkinkan OMIGSA melihat tren
di sepanjang waktu dan berbagai sektor.
Di India, pengungkapan keberlanjutan telah sangat
meningkat karena beberapa inisiatif: Pedoman Sukarela
Nasional untuk Tanggung Jawab Sosial, Lingkungan,
dan Ekonomi Bisnis dan Laporan Tanggung Jawab
Bisnis Tahunan, yang dimandatkan oleh Dewan
Sekuritas dan Efek India, memiliki dampak besar
terhadap transparansi di India. Annual ESG Scorecard
of Indian Companies bertujuan untuk memanfaatkan
data ini untuk menginformasikan kepada investor
tentang kinerja ESG dan risiko portofolio saham mereka.
Alatnya yang disebut ESG Benchmark membantu investor
memberikan peringkat dan membandingkan bisnis
dengan lebih mudah.
Meskipun banyak investor mempertimbangkan
data keberlanjutan, penyerapannya masih lambat.
Menurut IRAS, yang menjalankan South African
Sustainability Data Transparency Index (SDTI),
sampai regulator memberlakukan transparansi, terlalu
sedikit lembaga dana pensiun, wali amanat, pemilik
aset, dan investor akan menanyakan tentang data
keberlanjutan secara signifikan. Investor menghadapi
panggilan untuk menggunakan data yang tersedia, tetapi
bebannya ada pada perusahaan dan lembaga informasi
untuk memastikan data dapat digunakan, berguna,
dan akurat.
17
STUDI KASUSKartu Skor ESG Tahunan Perusahaan IndiaKinerja tolok ukur di India
Kartu Skor ESG Tahunan perusahaan India
menganalisis tren pelaporan dan pengungkapan
keberlanjutan lebih dari 120 perusahaan besar di
India. Pertama kali diterbitkan pada tahun 2014,
Kartu Skor bertujuan untuk menginformasikan
kepada investor tentang kinerja ESG dan
risiko portofolio saham dan bermaksud untuk
menjadi kartu skor tolok ukur tahunan. Kartu
Skor juga memberikan Benchmark ESG - alat
bagi investor untuk memberikan peringkat dan
membandingkan perusahaan.
Rerangka Tolok Ukur Tahunan dan kartu skor
yang dihasilkan menjawab beberapa pertanyaan:
Seberapa lengkap dan komprehensifkah
pengungkapan ESG atas perusahaan terdaftar di
India? Berada di peringkat berapakah perusahaan
tertentu dibandingkan dengan perusahaan
sejawat dalam memberikan informasi ESG
yang sesuai dengan permintaan dan konsisten
sepanjang waktu? Apakah indikator material utama
yang tidak dipertimbangkan oleh perusahaan?
Isu-isu terkait ESG manakah yang merupakan
pengungkapan teratas tahun ini? Pada metrik
manakah perusahaan tidak memenuhi tolok ukur?
Hasil: Sebagai inisiatif baru, dampaknya dalam
hal mendorong transparansi lebih besar dan
meningkatkan kinerja keberlanjutan sulit untuk
ditentukan. Tetapi, hasil inisiatif yang sama di
seluruh dunia menandai kontribusi positif potensial
yang dapat dilakukan untuk kinerja keberlanjutan,
strategi, dan keterlibatan investor.
Tantangan: Pendekatan kartu skor memiliki risiko
mengabadikan paradigma berpikir 'kotak centang'
kepatuhan daripada mendorong apresiasi yang
lebih strategis terhadap peluang persaingan
potensial yang terkait dengan mengatasi
tantangan masyarakat.
Peluang: Investor telah menyatakan kebutuhan
untuk melakukan lebih dari pengungkapan dan
untuk membuat metrik untuk membandingkan
dan mengevaluasi kinerja keberlanjutan bisnis;
metrik ini harus distandardisasi, dibandingkan,
dan kuantitatif, dan beberapa pihak menyarankan
metrik harus dapat diterjemahkan menjadi
nilai moneter, dengan mempertimbangkan
mitigasi risiko dan identifikasi peluang. Meskipun
menantang, menemukan serangkaian metrik
yang paling tepat yang memenuhi tujuan ini
dapat menambah keterlibatan investor dalam
data keberlanjutan.
Menginspirasi persaingan kinerja
Perusahaan melakukan tolok ukur terhadap kinerja mereka
dibandingkan dengan perusahaan sejawat dalam banyak
area, termasuk keberlanjutan. Dengan mengumpulkan
data dan membuat peringkat perusahaan menurut
kinerja lingkungan, ekonomi, sosial, dan tata kelola
mereka, agregator dan lembaga pemeringkat dapat
membandingkan banyak perusahaan dan membiarkan
mereka bertarung untuk memeroleh tempat teratas.
Persaingan ini mendorong perusahaan untuk
meningkatkan kinerjanya, menginspirasi pendekatan
kreatif dan inovatif terhadap keberlanjutan.
Beberapa daftar mencakup berbagai wilayah, terutama
wilayah regulasi membutuhkan tingkat transparansi
tertentu dan menetapkan ambang kinerja. Indeks
Transparansi Data Keberlanjutan (SDTI) mengumpulkan
data kinerja perusahaan terkait dengan 122 indikator
yang dapat diukur untuk lebih dari 300 perusahaan
yang terdaftar di bursa efek Afrika Selatan. Terlepas
dari persyaratan masuk bursa yang ditetapkan
oleh bursa efek, SDTI tidak terlalu menarik. Setelah
ditinjau secara komprehensif selama dua tahun,
lembaga yang mengelola Indeks tersebut, yaitu IRAS,
menyimpulkan bahwa terlalu sedikit perusahaan yang
menaruh perhatian pada transparansi dan keakuratan
data kinerja ESG mereka.
Investor dan agregator
18 Menginformasikan keputusan, mendorong perubahan
CSRHub mengumpulkan sumber-sumbernya untuk
menyoroti perusahaan, dengan memberikan peringkat
untuk lebih dari 14.000 perusahaan dari 135 sektor
industri di 127 negara. Peringkat tersebut adalah
peringkat agregator: alat daring berbasis langganan
tersebut memeroleh data dari 371 sumber data,
termasuk sembilan lembaga riset SRI terkemuka.
Tujuannya adalah membantu manajer perusahaan,
peneliti, aktivis, dan lembaga pemerintah menganalisis
perilaku perusahaan, melakukan tolok ukur
terhadap kinerja, melihat pendapat para pemangku
kepentingan tentang upaya keberlanjutan perusahaan,
dan mengidentifikasi peluang untuk mendorong
peningkatan kinerja.
Spektrum dampaknya luas dan tidak ada satu aturan pun
yang mendikte sejauh mana informasi yang dikumpulkan
dan pemeringkatan akan menginspirasi inovasi dan
meningkatkan kinerja keberlanjutan perusahaan.
Tetapi, jelas bahwa setidaknya dalam beberapa kasus,
perusahaan dimotivasi untuk meningkatkan kinerja
keberlanjutannya dengan penempatannya (atau tidak
dilakukannya penempatan) dalam peringkat regional
dan internasional.
STUDI KASUSCSRHubMengombinasikan peringkat demi konsistensi
CSRHub adalah alat daring yang memberikan
akses berbasis langganan ke peringkat karyawan,
lingkungan, komunitas, dan tata kelola kepada
lebih dari 14.000 perusahaan dari 135 sektor
industri di 127 negara. Sistem yang tengah
menunggu paten tersebut mengumpulkan
dan menormalkan 63 juta titik data dari
hampir 400 sumber, termasuk lembaga riset
investasi yang bertanggung jawab secara sosial,
berbagai indeks yang dikenal, peringkat LSM,
dan lembaga pemerintah.
Sumber-sumber CSRHub mencakup sembilan
lembaga riset SRI terkemuka: Asset4/Thomson
Reuters, CDP, EIRIS, GovernanceMetrics
International/Corporate Library, IW Financial, MSCI
(RiskMetrics IVA and Impact Monitor), RepRisk,
Trucost dan Vigeo. Dengan mengumpulkan
dan menormalkan informasi dari sumber-
sumber tersebut, CSRHub telah membuat
sistem peringkat yang luas dan konsisten
serta pangkalan data yang dapat ditelusuri
yang menghubungkan setiap titik peringkat
ke sumbernya.
Hasil: CSRHub yakin bahwa memberikan
peringkat ini akan meningkatkan transparansi
dan mendorong diskusi lebih penting tentang
cara perusahaan menanggapi tantangan
masyarakat: Di dalam perusahaan, peringkat
memungkinkan manajer perusahaan
mengidentifikasi area CSR yang harus
ditingkatkan; manajer keberlanjutan menilai
cara para pemangku kepentingan memandang
upaya CSR mereka; dan manajer pemasaran
membandingkan peringkat CSR perusahaan
dengan para pesaing. Peneliti akademik, aktivis,
dan lembaga pemerintah dapat menganalisis
perilaku ribuan perusahaan, dan konsumen dapat
membandingkan perusahaan untuk membuat
keputusan yang matang tentang produk dan
jasa yang mereka beli.
Tantangan: Tantangan metodologis terlibat dalam
memberikan peringkat kinerja keberlanjutan yang
konsisten untuk sebanyak mungkin perusahaan:
berbagai sumber melacak kinerja dan memiliki
metodologi peringkat dan pengukuran sendiri
yang seringkali tidak tertandingi. Beberapa sumber
mencakup sektor atau wilayah tertentu dan tidak
ada sumber yang memberikan data tentang lebih
dari 60% perusahaan yang tercakup. Sumber-
sumber tersebut juga memperbarui informasi
pada interval waktu yang berbeda.
19
Peluang: CSRHub bertujuan "untuk menjadi mesin
transparansi yang mendorong pengungkapan
yang lebih konsisten dan dapat dilakukan atas
semua jenis organisasi". Dengan memberikan data
yang dapat dibandingkan, CSRHub memberikan
gambaran kepada perusahaan tentang posisi
mereka dibandingkan dengan pesaing mereka.
Hal ini berpotensi mendorong mereka untuk
meningkatkan dan menambah transparansi, yang
pada gilirannya akan memberikan lebih banyak
data ke berbagai sumber, dan lebih meningkatkan
kegunaan alat tersebut.
Menyoroti perusahaan berkelanjutan
Lebih dari 45.000 perusahaan terdaftar di bursa efek di
seluruh dunia, dan ada puluhan juta perusahaan kecil yang
tidak terdaftar. Ini artinya kita harus memilih: konsumen
harus memilih produk, perusahaan memilih pemasok,
investor memilih portofolio, dan karyawan melamar
pekerjaan. Setiap hari kita membuat banyak pilihan
tentang perusahaan dan hal ini memiliki dampak langsung
dan tidak langsung terhadap ekonomi, lingkungan, dan
masyarakat. Mengetahui jumlah energi yang digunakan
sebuah perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya,
atau bagaimana perusahaan mengatasi isu buruh anak
dalam rantai pasokan, dapat menginformasikan keputusan
tersebut dan membantu kita membuat dampak positif
terhadap pilihan kita.
Indeks seperti Global 100 Index mewarnai gambar
besar kinerja perusahaan, menempatkannya berdasarkan
urutan kinerja dalam sektornya. Global 100 Index adalah
peringkat tahunan seluruh perusahaan terbuka dengan
kapitalisasi pasar sekurang-kurangnya US$2 miliar.
Metrik seperti sampah, produktivitas energi, kapasitas
inovasi, dan perputaran karyawan membantu banyak
pihak membuat keputusan berdasarkan data. Index ini
sangat mudah dilihat - ditampilkan di ticker Bloomberg
dan Reuters - dan data tersebut juga dapat diakses
oleh publik, memungkinkan siapa pun menggunakan
informasi tersebut.
Beberapa pemangku kepentingan, seperti investor dan
perusahaan, membutuhkan tampilan kinerja yang lebih
terperinci. CSRHub bertujuan untuk membantu manajer
perusahaan, peneliti, aktivis, dan lembaga pemerintah
menganalisis perilaku perusahaan, melakukan tolok
ukur terhadap kinerja, melihat pendapat para pemangku
kepentingan tentang keberlanjutan perusahaan,
dan mengidentifikasi peluang untuk mendorong
peningkatan kinerja.
Agregator dan lembaga pemeringkat dapat membantu
berbagai pihak membuat keputusan yang matang,
dengan menempatkan perusahaan berkelanjutan
dalam sorotan. Konsumen yang mencari sebuah produk
memiliki kebutuhan yang berbeda dengan investor
yang mencari peluang atau manajer keberlanjutan yang
melakukan peningkatan kinerja, dan berbagai informasi
yang tersedia berfungsi untuk menginformasikan
berbagai keputusan ini.
STUDI KASUS100 Perusahaan Paling Berkelanjutan di DuniaMemberi peringkat pada perusahaan paling berkelanjutan di dunia
Global 100 Index untuk perusahaan paling
berkelanjutan di dunia adalah peringkat
tahunan seluruh perusahaan terbuka dengan
kapitalisasi pasar sekurang-kurangnya
US$2 miliar. Peringkatnya berdasarkan
evaluasi tentang seberapa efektif perusahaan
mengelola risiko dan peluang ESG terkait
dengan sejawatnya dalam industri.
Global 100 Index menerapkan penyaringan
pada daftar awal perusahaan, dengan pertama-
tama mengeliminasi perusahaan yang tidak
mengikuti tren pelaporan keberlanjutan
pada sektornya: perusahaan yang tidak dapat
mengungkapkan setidaknya 75% dari 'indikator
prioritas' untuk Industri GICS mereka akan
dieliminasi. Perusahaan yang masuk dalam daftar
Investor dan agregator
20 Menginformasikan keputusan, mendorong perubahan
pendek kemudian diberi skor untuk IKU prioritas
untuk Industri GICS tertentu. Perusahaan teratas
dari setiap industri dimasukkan di dalam daftar
Global 100 final.
Hasil: Global 100 Index mengikuti metodologi
konstruksi berbasis aturan dan dianggap lebih
sama dengan indeks keuangan daripada banyak
indeks keberlanjutan lain. Index ini tersedia di
Bloomberg dan Reuters, memberikan akses untuk
investor kepada penilaian keberlanjutan terkait.
Sejak dimulai pada tanggal 1 Februari 2005 sampai
31 Desember 2014, Global 100 Index memberikan
pengembalian total 90,76% dibandingkan dengan
96,98% untuk tolok ukurnya, MSCI All Country
World Index.
Tantangan: Proses evaluasi berupaya untuk
membuka komponen keberlanjutan perusahaan
dan berfokus pada angka. Oleh karena itu,
ada risiko gagal menempatkan kinerja dalam
konteksnya, dan berpotensi melemahkan
pentingnya menilai kompetensi organisasi.
Penilaian menyeluruh atas pendekatan inovatif
organisasi tidak dapat dilakukan untuk mengatasi
tantangan masyarakat yang menekan untuk
memastikan kelangsungan yang lebih lama
daripada perusahaan yang hanya mengelola
dampak-dampak secara lebih efektif.
Peluang: Karena indikatornya kuantitatif dan
didefinisikan dengan jelas, hasil Global 100
Index dianggap objektif dan dapat direplikasi.
Perusahaan Global 100 yang memenuhi syarat
diberi skor berdasarkan peringkat persentase
terhadap perusahaan sejawat di industri global di
dalam daftar dua belas IKU kuantitatif mulai dari
energi dan pemakaian air sampai kompensasi
karyawan dan strategi pajak perusahaan.
Belajar dari investor dan agregator
Organisasi yang diinterviu untuk laporan ini menyoroti
beberapa area yang akan ditingkatkan, dan tolok ukur
sederhana yang dapat diterapkan oleh perusahaan,
regulator, dan manusia untuk meningkatkan kegunaan
data keberlanjutan.
• Gunakan metrik terstandar
Data perlu dibandingkan dan, jika memungkinkan,
kuantitatif agar tolok ukur dapat dilakukan. Pedoman
Pelaporan Keberlanjutan GRI memberikan rerangka
yang baik untuk ini; tanggung jawabnya terletak pada
perusahaan untuk menggunakannya.
• Pastikan keakuratan data
IRAS menyebutkan keakuratan data sebagai
tantangan, khususnya ketika perusahaan menanggapi
pertanyaan tentang data tidak akurat dengan bersikap
defensif. Memastikan keakuratan data adalah untuk
kepentingan perusahaan, dan data yang lebih andal
akan lebih bernilai bagi pengguna laporan - khususnya
investor.
• Lihat data kualitatif juga
Menggunakan data kuantitatif saja membatasi
pengguna pada serangkaian indikator. Global 100
Index yakin hal ini berarti bahwa para pemangku
kepentingan menghadapi risiko kehilangan nuansa
kontekstual dan informasi kinerja yang sangat bernilai
yang tidak dapat dinyatakan dalam angka. Mencari
cara-cara baru untuk mengomunikasikan informasi ini
akan mendorong lebih banyak pemangku kepentingan
untuk mempertimbangkannya.
• Kelola data
Menyelami data yang besar bisa menyulitkan;
sebagai agregator dari informasi yang dikumpulkan,
CSRHub mengakui bahwa menyatukan peringkat bisa
rumit – berbagai lembaga mencakup banyak topik,
perusahaan, rerangka waktu, dan lokasi. Lihat data
yang Anda butuhkan, daripada mencoba mencernanya
semua, ada lebih dari satu cara untuk menilai kinerja.
Bisnis
22 Menginformasikan keputusan, mendorong perubahan
Mayoritas perusahaan yang tercatat saat ini
mengungkapkan kinerja non-finansial mereka,
memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para
pemangku kepentingan tentang cara mereka beroperasi,
dan kemungkinan keberhasilan mereka dalam masa
depan yang menantang. Perusahaan menggunakan
data keberlanjutan - baik milik sendiri maupun milik
perusahaan sejawat- untuk menginformasikan faktor
internal dan eksternal, mulai dari memilih pemasok
sampai menetapkan IKU.
Lebih dari 45.000 perusahaan tercatat di bursa efek di
seluruh dunia, dan ada 125 juta usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM). Sekitar 90 juta dari UMKM ini berada
di negara berkembang; tingkat pertumbuhannya tiga kali
lebih tinggi di negara dengan ekonomi rendah daripada
negara dengan ekonomi tinggi. Perusahaan-perusahaan
tersebut berkontribusi pada ekonomi, menggunakan
manusia dan sumber daya alam. Perusahaan-perusahaan
tersebut mendukung atau merusak komunitas, melindungi
atau merusak lingkungan, dan menghasilkan uang secara
bertanggung jawab atau korupsi. Data keberlanjutan
menunjukkan keseriusan perusahaan dalam memainkan
peran mereka dalam transisi ke ekonomi berkelanjutan,
dan menunjukkan kekuatan mereka dibandingkan dengan
perusahaan sejawat.
GRI memberikan Pedoman Pelaporan Keberlanjutan bagi
perusahaan dalam berbagai skala, dalam semua sektor,
untuk membantu mereka mengumpulkan, menganalisis,
dan memublikasikan data keberlanjutan mereka. Bisnis
adalah kelompok pemangku kepentingan utama bagi
GRI dan perwakilan perusahaan telah mengambil bagian
dalam membuat Pedoman selama lebih dari satu dekade.
Sebagai penghasil data keberlanjutan perusahaan,
perusahaan harus menggunakan standar dan rerangka
kerja yang membentuk informasi; konsistensi membuat
data lebih kuat sebagai pendorong perubahan.
Ada banyak manfaat pengukuran, pengelolaan, dan
pelaporan data keberlanjutan, termasuk meningkatkan
kinerja keberlanjutan, mengoptimalkan operasi untuk
mengurangi biaya, menghimpun kepercayaan dan
loyalitas konsumen, menemukan solusi teknologi, dan
mencapai target sambil mendukung ekonomi, lingkungan,
dan masyarakat.
Manfaat internal: melibatkan eksekutif
Menurut sebuah perusahaan ritel besar di Afrika Selatan
dalam sektor barang konsumsi yang bergerak cepat,
melibatkan manajemen senior dalam isu-isu keberlanjutan
bisa menjadi hal yang menantang. Beberapa eksekutif
telah menyatakan skeptisisme tentang nilai Pedoman
GRI, misalnya, dilaporkan melihat keberlanjutan sebagai
kegiatan 'pemeluk pohon' yang terpisah dari bisnis inti.
Perusahaan ini telah berupaya menentang pendapat ini,
dan sekarang berhasil menggunakan Pedoman sebagai
alat rujukan internal untuk mencerminkan kinerja dan
strategi. Khususnya, hal ini telah menghasilkan tolok ukur
internal baru untuk memantau dan melibatkan pemasok
dalam hal risiko yang terkait dengan ESG.
Berdasarkan pengamatan biasa, hal ini bukanlah sesuatu
yang unik. Dengan target tiga bulanan, fokus pada tujuan
jangka pendek, dan permintaan pemangku kepentingan,
serta fokus pada pokoknya, eksekutif dapat membujuk
untuk melihat manfaat pelaporan keberlanjutan. Tetapi,
data tersebut sendiri yang dapat berbicara kepada mereka:
data keberlanjutan adalah alat yang kuat untuk dialog
internal. Data dapat menggambarkan risiko dan peluang,
dan menunjukkan sudut baru kepada manajemen
senior demi kinerja perusahaan - satu hal yang semakin
diterapkan oleh investor.
Bisnis
"Bisnis adalah sektor paling berpengaruh di dunia. Jika perusahaan dapat melibatkan para pemangku kepentingan dalam isu-isu yang terkait dengan keberlanjutan dengan tingkat urgensi yang diperlukan, kami dapat memastikan masa depan cerah untuk bisnis, masyarakat, dan lingkungan ... sebelum terlambat. Sebagai ayah dan kakek, hal ini adalah personal." Bob Willard, Future-Fit Business Benchmark
23Bisnis
Perusahaan menggunakan data dalam berbagai cara
untuk menuai manfaat yang dapat diperoleh dari
transparansi. Di sini kami mengevaluasi tiga kontribusi
signifikan yang dilakukan dengan penggunaan data
keberlanjutan terhadap ekonomi global berkelanjutan,
dengan studi kasus:
• Topik tolok ukur yang akan berkembang
di masa datang
• Mencapai langit: menetapkan target yang agresif
• Menyesuaikan informasi untuk meningkatkan manfaat
Topik tolok ukur yang akan berkembang di masa datang
Mengetahui topik yang akan ditangani adalah perhatian
utama bagi perusahaan. Materialitas adalah hal yang
penting dalam proses pelaporan keberlanjutan, dan
didefinisikan serta digarisbawahi dalam Pedoman
G4. Memutuskan topik terkait yang akan dikelola,
diukur, dan dilaporkan adalah langkah pertama dalam
manajemen dan pelaporan keberlanjutan, dan perusahaan
dapat menggunakan data keberlanjutan untuk
menginformasikan proses ini.
Tolok Ukur Bisnis Yang Sesuai di Masa Datang
memberikan serangkaian kriteria kinerja yang dapat
digunakan oleh perusahaan untuk memastikan
"kesesuaiannya di masa datang." Tujuan tersebut
memberikan tolok ukur untuk digunakan oleh
perusahaan untuk mengevaluasi diri terhadap tindakan
dan pencapaian yang diharapkan secara global. Tolok
ukur menetapkan perilaku yang diharapkan bagi
perusahaan, seperti membayar upah semua karyawan,
dan memastikan bahwa semua materi berasal dari
sumber-sumber yang dikelola secara berkelanjutan
atau didaur ulang, menetapkan dasar topik untuk
dipertimbangkan oleh semua perusahaan. Tujuan
tersebut telah dirancang agar dapat diterapkan terlepas
dari sektor atau lokasi; hal ini penting karena banyak
isu yang mereka tangani memiliki dampak terbesar
di negara berkembang - isu seperti perubahan iklim,
kemiskinan, dan korupsi.
Dengan melihat lebih dekat, perusahaan dapat
mengetahui hal yang dianggap relevan dalam sektor
mereka melalui riset oleh organisasi seperti Governance &
Accountability Institute. Lembaga ini menganalisis
1.246 laporan GRI G3 dan G3.1 yang diterbitkan pada
tahun 2012 untuk mengevaluasi tingkat pengungkapan
pada total 84 indikator kinerja GRI. Laporan yang
dihasilkan, Keberlanjutan – Apa Pentingnya?, termasuk
peringkat pengungkapan yang dianggap 'paling material'
sampai 'paling tidak material' untuk 35 sektor industri.
Perusahaan dapat menggunakan informasi ini sebagai
masukan untuk diskusi materialitas mereka dan kegiatan
keterlibatan pemegang saham untuk menentukan hal
paling material bagi mereka.
Data keberlanjutan penting bagi perusahaan: mereka
menggunakannya untuk menginformasikan evaluasi
materialitas mereka, memberikan pandangan luas tentang
hal yang - atau dapat - relevan terhadap operasi mereka.
Menetapkan tolok ukur dengan menggunakan tujuan
yang dapat diterapkan secara global adalah sebuah
cara di mana semua perusahaan di seluruh dunia dapat
menerapkan informasi, dan menggunakan riset dapat
memberikan wawasan yang berharga bagi perusahaan
ke dalam konteks operasi bisnis mereka.
STUDI KASUSeRevalueMengolah data naratif untuk menginformasikan strategi
eRevalue adalah perusahaan teknologi yang
menggunakan 'analitik data besar' untuk
memberikan wawasan perusahaan tentang
data dari berbagai sumber, termasuk laporan
perusahaan dan media sosial. eRevalue bertujuan
untuk membuat data ESG dapat dicerna sehingga
dapat menginformasikan pengambilan keputusan
perusahaan. Berbekal informasi tentang kegiatan
perusahaan sejawat, tren industri, inisiatif peraturan,
dan pendapat pemangku kepentingan, perusahaan
dapat menentukan isu yang paling material dan
sejalan dengan strategi bisnis inti mereka.
24 Menginformasikan keputusan, mendorong perubahan
Alat eRevalue Datamaran™ bertujuan untuk
"memfasilitasi pengambilan keputusan yang cerdas
berdasarkan informasi dan peringatan real-time".
Alat tersebut memindai web untuk mengolah
sumber-sumber yang dapat diakses oleh publik -
laporan perusahaan, situs web, dan platform media
sosial - untuk menunjukkan hal yang relevan
kepada pengguna berdasarkan profil mereka.
Alat tersebut mengumpulkan informasi dari tiga
'lanskap': kompetitif, peraturan, dan pemangku
kepentingan. Alat tersebut sesuai dengan inisiatif
seperti GRI, SASB, dan IRC, namun tetap 'netral
dalam hal rerangka kerja'.
Hasil: eRevalue bertujuan untuk membuka potensi
data besar yang ada dalam laporan perusahaan,
inisiatif peraturan, dan media sosial untuk
menginformasikan strategi, kinerja, dan pelaporan
perusahaan. Dengan memiliki informasi yang tepat
dalam format visual, tujuannya adalah perusahaan
dan konsultannya akan membutuhkan waktu yang
lebih sedikit untuk riset dan waktu lebih banyak
untuk pelaksanaan dan rencana aksi. eRevalue saat
ini memandu sistem Datamaran™ sebelum dirilis
pada pertengahan tahun 2015.
Tantangan: Satu tantangan utama adalah
mengembangkan teknologi informasi untuk
mengolah data ESG yang dapat diakses oleh publik
secara cerdas. Hal inilah yang terjadi dalam 'data
naratif' yang kurang terstruktur dan bisa lebih sulit
untuk dianalisis. Memastikan pembuat keputusan
memiliki akses ke data yang tepat juga bisa
menantang; menangani hal ini melibatkan cara
membuat data dapat diakses dan membangun
minat atas hal ini.
Peluang: Ada peluang besar dalam membuka
informasi yang tersembunyi dalam data
keberlanjutan yang besar. eRevalue telah membuat
perpustakaan istilah dan sinonim pencarian yang
terus bertambah, dan mengembangkannya
menjadi analisis naratif yang memberikan wawasan
yang lebih dalam tentang berbagai isu.
Mencapai langit: menetapkan target yang agresif
Penetapan target adalah seni: menaikkan standar
dapat menginspirasi inovasi, melibatkan karyawan, dan
menuju kesuksesan bagi semua orang yang terlibat.
Tetapi, bagaimana perusahaan menetapkan target dalam
kinerja keberlanjutan? Satu jawabannya adalah melihat
perusahaan sejawat dan pemimpin dalam sektor tersebut
untuk memberikan tolok ukur yang aspiratif.
PivotGoals telah mengumpulkan dan mengategorikan
target beberapa organisasi terbesar di dunia untuk
membantu perusahaan menemukan tolok ukur aspiratif
mereka. Menurut situs web, "PivotGoals didasarkan pada
keyakinan bahwa ada korelasi antara menetapkan target
yang agresif, melaporkannya secara transparan, dan pada
akhirnya meningkatkan kinerja." Lebih dari 3500 target
dapat dicari pada situs ini - perusahaan dapat mencari
tujuan perusahaan sejawat menurut sektor, jenis tujuan,
atau dengan mencari perusahaan tertentu.
Sama halnya, Science Based Targets – kolaborasi antara
CDP, United Nations Global Compact (UNGC), World
Resources Institute (WRI) dan WWF – bertujuan untuk
mendukung penetapan target yang ambisius. Inisiatif
tersebut mendorong perusahaan untuk menetapkan dan
memenuhi target pengurangan emisi gas rumah kaca
(GRK) yang berkontribusi pada tujuan akhir untuk menjaga
suhu global naik di bawah 2° C dibandingkan dengan suhu
pra-industri.
Daripada menambahkan sedikit persentase kepada target
tahun sebelumnya atau mengambil angka dari langit,
lebih baik mencapai - mengatasi isu-isu yang kita hadapi
saat ini dan esok hari, terutama di negara berkembang
dan ekonomi yang bertumbuh pesat, perusahaan harus
menetapkan tujuan yang agresif. Dengan menggunakan
pangkalan data target yang ditetapkan oleh berbagai
perusahaan, dan menetapkan target yang akan benar-
benar berkontribusi terhadap tujuan global yang penting,
perusahaan memaksimalkan dampak positif yang dapat
dibuat dengan kinerja keberlanjutan mereka.
25
STUDI KASUSPivotGoalsMembagikan target untuk menginspirasi peningkatan
PivotGoals adalah pangkalan data yang dapat
dicari untuk target keberlanjutan yang ditetapkan
oleh 500 perusahaan dalam Fortune Global.
Inisiatif ini dibangun dengan keyakinan bahwa
ada korelasi antara penetapan dan pelaporan
target agresif berbasis ilmu pengetahuan,
dan meningkatkan kinerja untuk mengatasi
tantangan masyarakat dengan berarti. PivotGoals
bertujuan untuk mempercepat penyerapan
dan pelaksanaan target-target yang ambisius
yang diinformasikan oleh penilaian berbasis
ilmu pengetahuan terhadap tantangan sosial
dan lingkungan saat ini.
Target-target tersebut disusun dengan melakukan
peninjauan manual atas laporan keberlanjutan
perusahaan, laporan keuangan tahunan, dan
situs web perusahaan. Target-target tersebut
dikategorikan menurut isu (misalnya iklim,
limbah, hak asasi manusia), fokus rantai nilai
(misalnya rantai pasokan, operasi, pemakaian
produk), jenis tujuan (misalnya spesifik dan
bertanggal, tercapai atau kedaluwarsa), sektor
industri, dan apakah target tersebut mutlak
atau berbasis intensitas.
Hasil: Pangkalan data tersebut memberikan
sumber daya berharga agar perusahaan menjadi
akuntabel, mengidentifikasi praktik terbaik,
dan memiliki potensi untuk menginspirasi
perusahaan menetapkan target kinerja yang
ambisius dan berbasis ilmu pengetahuan.
PivotGoals yakin bahwa pangkalan data akan
memiliki dampak dalam empat cara: melalui tolok
ukur, mendorong kinerja, sebagai alat riset, dan
untuk akuntabilitas. Pangkalan data tersebut
memungkinkan perusahaan membandingkan
tujuan mereka dengan tujuan perusahaan
sejawat, mendorong target yang lebih agresif,
yang pada akhirnya menuju peningkatan
kinerja. Akademisi dapat menggunakan data
untuk mengkaji cara perusahaan mengatasi
tantangan keberlanjutan terbesar saat ini,
dan LSM serta pemangku kepentingan lain
dapat menggunakannya agar perusahaan
bertanggung jawab atas tindakan mereka
terhadap komitmen mereka.
Tantangan: Banyak perusahaan tidak memiliki
target yang terkait dengan keberlanjutan,
dan perusahaan yang menetapkan target
jarang merujuk secara tegas kepada ilmu
pengetahuan di balik isu yang mereka
akan atasi, atau cukup ambisius untuk
memberikan kontribusi yang berarti terhadap
tantangan tersebut. Jika target tersebut ada,
proses pengumpulan, pengategorian, dan
pembaruannya dilakukan secara manual dan
oleh karena itu, membutuhkan banyak waktu.
Peluang: Inisiatif tersebut berpotensi mendorong
penerapan lebih luas atas target berbasis ilmu
pengetahuan yang berarti, dan menginformasikan
lebih jauh tentang kebijakan publik dalam
hal langkah-langkah yang diperlukan agar
tetap berada dalam batas global dan sosial.
Perkembangan teknologi digital yang memberikan
kemampuan untuk mengolah data perusahaan dan
pelaporan naratif akan memperbesar potensi ini,
memungkinkan pengolahan lebih banyak laporan
perusahaan secara efisien, dan memfasilitasi tolok
ukuryang cepat dan efektif.
Bisnis
26 Menginformasikan keputusan, mendorong perubahan
Menyesuaikan informasi untuk meningkatkan manfaat
Untuk menavigasi dan memanfaatkan data keberlanjutan
yang ada - baik secara internal maupun eksternal
- perusahaan harus memutuskan cara memilih,
mengatur, mengelola, dan menggunakan temuan
mereka. Mengetahui hal yang relevan dan mengkaji data
yang tepat adalah penting; tanpa fokus dan prioritas,
data akhirnya dapat menjadi berlebihan dan tidak
membantu. Perusahaan telah mengembangkan berbagai
pendekatan terhadap hal ini: beberapa dilakukan di dalam
perusahaan, dan beberapa menggunakan jasa organisasi
eksternal, termasuk organisasi masyarakat sipil, agregator,
dan lembaga pemeringkat.
Satu perusahaan yang telah mengembangkan
pendekatannya sendiri untuk mengelola data internal
adalah Bridgestone, dengan Hub Keberlanjutannya.
Hub tersebut adalah platform internal, antar departemen
yang digunakan oleh perusahaan untuk melacak lebih
dari 500 metrik keberlanjutan, yang dikumpulkan selama
beberapa tahun. Selain memberikan kemudahan akses
data, Hub tersebut juga mengumpulkan seluruh informasi,
siap untuk dikirimkan untuk menanggapi permintaan
pemangku kepentingan, termasuk inisiatif peringkat
perusahaan, indeks keuangan, dan survei konsumen.
Bridgestone yakin bahwa berkat Hub, perusahaan ini
berada pada posisi yang lebih baik untuk memeroleh
manfaat dari data dan inisiatif keberlanjutannya.
Tidak semua perusahaan memiliki sistem untuk
mengagregasi data mereka sendiri, atau memantau
fokus perusahaan sejawat. eRevalue meluncurkan sistem
intelijensi bisnis bernama Datamaran™ yang mengekstraksi
dan menganalisis data dari berbagai sumber, termasuk
laporan perusahaan, situs web, dan platform media sosial.
Alat ini bertujuan untuk membantu perusahaan membuat
keputusan cerdas berdasarkan informasi dan peringatan
real-time, memberikan akses ke informasi tentang hal yang
dilaporkan oleh perusahaan sejawat, tren industri, inisiatif
peraturan, dan pendapat pemangku kepentingan.
Data keberlanjutan besar mungkin terlalu banyak untuk
dikelola, tetapi perusahaan dapat memeroleh manfaat
dari keputusan tentang pendekatan mereka sendiri
untuk melacak informasi dan memanfaatkannya untuk
mendorong strategi berkelanjutan.
STUDI KASUSHub Keberlanjutan BridgestoneMemenuhi permintaan data dari pemangku kepentingan
Produsen ban dunia Bridgestone telah berupaya
untuk menyederhanakan arus informasinya
dan memenuhi kepentingan pemangku
kepentingan utamanya dengan membuat
'Hub Keberlanjutan' internal. Seperti banyak
perusahaan besar, Bridgestone menghadapi
permintaan yang meningkat dan berbeda
atas informasi keberlanjutan dari berbagai
pemangku kepentingan, termasuk inisiatif
peringkat perusahaan (seperti Newsweek),
indeks keuangan (seperti Inisiatif Keberlanjutan
Dow Jones, dan survei konsumen (seperti survei
dari produsen mobil).
Hub menyediakan lokasi di mana data yang
terkait dengan keberlanjutan perusahaan
dapat diperbarui dan diakses dengan mudah.
Bridgestone mengidentifikasi 12 peringkat,
protokol, indeks, dan sertifikasi teratas - dari
industri, akademisi, keuangan, konsumen, dan
LSM - dan mengonsolidasikannya ke dalam
matriks lebih dari 500 metrik. Dari jumlah tersebut,
Bridgestone berfokus pada hal yang teratas (yang
menunjukkan empat peringkat atau lebih) dan hal
yang paling material pada bisnis. Mereka membagi
metrik akhir di antara departemen terkait, yang
bertanggung jawab memberikan informasi dan
data terbaru untuk metrik mereka.
27
Hasil: Karyawan dapat mengakses informasi
yang diperlukan dalam kurang dari lima menit,
membuatnya mudah untuk memperbarui
informasi, membuat laporan, dan menjawab
survei pemangku kepentingan. Melalui inisiatif
ini, Bridgestone yakin mereka lebih diperlengkapi
untuk memeroleh manfaat dari seluruh inisiatif
keberlanjutan dan data yang dihasilkan oleh upaya
keberlanjutan mereka.
Tantangan: Inisiatif ini menyoroti tantangan
yang dihadapi oleh perusahaan akibat banyaknya
inisiatif keberlanjutan dan berbagai permintaan
pemangku kepentingan, tanpa inisiatif - termasuk
Pedoman GRI - yang mencakup seluruh spektrum
inisiatif yang diminta.
Peluang: Hub Bridgestone adalah sarana yang
efektif untuk menjawab tantangan permintaan
data. Dengan perkembangan lebih lanjut dalam
teknologi data besar, perusahaan lain diharapkan
mengikutinya sebagai bagian dari gerakan menuju
pelaporan data real-time. Perkembangan seperti
ini juga diharapkan akan membantu perusahaan
melaporkan secara lebih efektif tentang tolok
ukur strategis yang diterapkan untuk menjawab
tantangan di masyarakat, membantu pemangku
kepentingan membuat penilaian matang tentang
pendekatan mereka.
Belajar dari perusahaan
Perusahaan yang diinterviu untuk laporan ini menyoroti
beberapa hal yang dapat dilakukan oleh organisasi pelapor
agar data keberlanjutan mereka lebih bernilai.
• Menetapkan target yang berarti
Hanya sedikit perusahaan yang menetapkan tujuan
dan target yang terkait dengan keberlanjutan; menurut
PivotGoals, bahkan lebih sedikit lagi perusahaan
yang cukup ambisius untuk memberikan kontribusi
yang berarti terhadap tantangan tersebut. Target
Berbasis Ilmu Pengetahuan menyoroti pentingnya
mempertimbangkan ilmu pengetahuan di balik
isu yang diatasi oleh target tersebut.
• Memerhatikan konteks
Sektor, lokasi, ukuran perusahaan, dan banyak
faktor lain memiliki dampak signifikan pada kinerja
keberlanjutan perusahaan, dan cara melakukan
tolok ukur yang seharusnya atas kinerja tersebut.
G&A Institute mengakui hal ini, mengatakan
bahwa riset mereka adalah titik awal untuk diskusi;
Future-Fit mencatat tantangan yang terlibat dalam
membuat tujuan yang umum dan dapat diterapkan
secara global.
• Mengasimilasi dan menyimpan data
Perusahaan menghadapi banyak permintaan informasi,
dengan pemangku kepentingan, konsumen, pemasok,
dan indeks yang meminta data kinerja. Bridgestone
mengatakan bahwa karena tidak ada satu inisiatif
yang mencakup seluruh spektrum yang diminta,
perusahaan akan memeroleh manfaat dengan
membuat pendekatan sendiri untuk mengumpulkan
dan menyimpan data.
• Memanfaatkan teknologi
Dengan semakin bertambahnya data besar, teknologi
berperan penting untuk memanfaatkannya dengan
sangat baik. Tantangan besar eRevalue adalah
mengembangkan dan menerapkan teknologi
informasi untuk mengolah data ESG yang dapat
diakses oleh publik.
Bisnis
Pemerintah dan regulator pasar
“Dalam hal berpindah ke data besar, tampaknya ada potensi menggembirakan dalam hal peningkatan pengungkapan real-time terhadap eksternalitas lingkungan langsung sebuah perusahaan. Kami yakin hal ini tentu akan meningkat dan menjadi lebih tersedia. Peluang terpenting ada pada perpindahan pemerintah yang cerdas untuk menangani dan menggunakan data ini, dengan cara yang sama dengan pengelolaan data keuangan.” Jon Duncan, Old Mutual Investment Group
29Pemerintah dan regulator pasar
Perusahaan beroperasi berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan oleh pemerintah, regulator, dan norma yang
ditetapkan oleh asosiasi industri. Kebijakan dan norma
tersebut menentukan cara perusahaan menghasilkan
uang - mereka menempatkan batasan untuk kompetisi,
menetapkan tolok ukur untuk remunerasi karyawan,
dan menyampaikan kepada karyawan tentang pajak
yang harus dibayar. Perusahaan harus beradaptasi dan
berubah untuk menjawab peraturan yang berubah-ubah;
regulator akan semakin mempertimbangkan faktor
keberlanjutan ketikamenetapkan kebijakan untuk
bisnis, dan pada gilirannya, hal ini berdampak pada cara
perusahaan bekerja, dan tingkat transparansi mereka
dalam hal operasi mereka.
Pada Desember 2014, Pedoman pengungkapan
informasi nonkeuangan dan keragaman oleh sejumlah
berlaku di Uni Eropa, memperkenalkan tolok ukur yang
akan memperkuat transparansi dan akuntabilitas sekitar
6000 perusahaan. Jenis kemajuan ini tidak terbatas
pada Eropa: pemerintah, regulator pasar, dan asosiasi
di negara berkembang mengumpulkan, memeriksa,
dan membagikan data keberlanjutan untuk mendorong
perusahaan beroperasi dengan cara yang mengatasi
beberapa isu keberlanjutan paling menekan, seperti
perubahan iklim.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) telah
menimbulkan semakin banyak permintaan pemantauan
pembangunan berkelanjutan di tingkat global, nasional,
dan perusahaan. Semakin banyak regulator – pemerintah,
bursa efek, dan asosiasi industri – menetapkan persyaratan
keberlanjutan dan transparansi bagi perusahaan
yang berada dalam yurisdiksinya. Data keberlanjutan
memungkinkan regulator untuk membuat aturan yang
mengatasi beberapa tantangan terbesar yang kita hadapi
saat ini: mengetahui adanya kesenjangan kinerja atau
informasi ketika terkait dengan keberlanjutan perusahaan
dapat membantu pemerintah menunjukkan tempat
peraturan paling dibutuhkan. Data keberlanjutan dapat
juga menyoroti keunggulan, memberikan asosiasi dan
regulator kesempatan untuk menyoroti perusahaan
dengan prestasi teratas dan menginspirasi peningkatan.
GRI bertujuan untuk membangun hubungan antara
pelaporan keberlanjutan perusahaan dan nasional
dalam konteks SDG, menjelajahi area di mana pedoman
statistik yang berlaku global masih tidak ada. GRI bekerja
erat dengan pemerintah untuk memberikan akses
kepada data yang dibutuhkan, dan membantu mereka
membentuk kebijakan dan peraturan yang berdampak
positif pada kinerja keberlanjutan perusahaan. Pekerjaan
ini telah menghasilkan langkah-langkah luar biasa
menuju pengembangan kebijakan, termasuk pasal
47 dokumen hasil Kongres PBB tentang Pembangunan
Berkelanjutan pada tahun 2012 – Rio+20.
Manfaat internal: Menetapkan contoh
Pemerintah dan regulator pasar menetapkan persyaratan
kebijakan bagi perusahaan dalam yurisdiksinya, tetapi
juga berperan penting dalam menetapkan contoh. Data
keberlanjutan dapat membantu mereka melakukannya:
dengan mengumpulkan dan melaporkan data mereka
sendiri, pemerintah dan regulator dapat menunjukkan hal
yang diharapkan dari perusahaan yang harus beroperasi
sejalan dengan kebijakan dan peraturan mereka,
menginspirasi budaya transparansi dan inovasi.
30 Menginformasikan keputusan, mendorong perubahan
Asosiasi Industri Gula dan Etanol Brazil, UNICA,
memublikasikan laporan konsolidasi pertamanya pada
tahun 2008 – laporan GRI pertama yang dikeluarkan
oleh asosiasi industri Brazil mana pun. Sebagai asosiasi
yang menetapkan aturan untuk perusahaan anggotanya,
UNICA menggunakan data kinerja keberlanjutan untuk
menetapkan contoh: Pelaporan keberlanjutan wajib
dalam sektor ini dan dengan mengonsolidasikan data dari
perusahaan anggota, UNICA dapat menampilkan harapan
pelaporan sambil memberikan wawasan tentang kinerja
keberlanjutan sektor tersebut.
Laporan pertama UNICA menginspirasi lebih banyak
perusahaan anggota untuk membuat laporan
keberlanjutan mereka sendiri, sehingga jumlah laporan
yang dipublikasikan untuk sektor tersebut bertambah.
Pemerintah, regulator pasar, dan asosiasi industri berada
pada posisi kuat untuk memanfaatkan kekuatan data
untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan jutaan
perusahaan di seluruh dunia. Di sini kami mengevaluasi
tiga kontribusi signifikan yang dilakukan dengan
penggunaan data keberlanjutan terhadap ekonomi global
berkelanjutan, dengan studi kasus:
• Memantau kemajuan nasional
• Mengakumulasi tindakan untuk meningkatkan kinerja
• Memberikan dampak positif
Memantau kemajuan nasional
Pemerintah dapat membangun hubungan antara data
kinerja perusahaan tingkat mikro dengan data nasional
tingkat makro; mereka memiliki target nasional untuk
jumlah isu kinerja keberlanjutan, seperti emisi gas rumah
kaca (GRK). Hal ini merupakan masalah khusus di banyak
negara berkembang dan ekonomi yang bertumbuh
pesat - peningkatan perdagangan berarti bertambahnya
emisi, misalnya - dan negara-negara ini merasakan
dampak terbesar dari operasi industri. Untuk memantau
kemajuan negara mereka menuju tujuan nasional,
dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan,
pemerintah harus mengetahui keadaan industri di negara
mereka. Dengan mengumpulkan dan menganalisis
data keberlanjutan dari perusahaan, pemerintah dapat
membuat gambar yang lebih besar, yang mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan untuk membuat kemajuan
menuju ekonomi global berkelanjutan.
Di China, Corporate Information Transparency Index
(CITI) mengevaluasi perusahaan berdasarkan informasi
yang diungkapkan kepada publik, untuk menganalisis
tren dan melaporkan kembali tentang kemajuan menuju
peningakatan transparansi dan kinerja. Peningkatan
transparansi membantu berbagai pemangku kepentingan
menggunakan data yang dihasilkan termasuk pemerintah
China, yang telah mulai terlibat lebih aktif, mendorong
pengungkapan lebih dalam tentang kinerja keberlanjutan,
khususnya tentang isu lingkungan.
Data keberlanjutan dapat memberikan pandangan
luas kepada pemerintah dan regulator pasar tentang
kinerja perusahaan dalam yurisdiksi mereka, sehingga
membantu mereka menetapkan jalur ke masa depan
yang lebih berkelanjutan. Dengan mengumpulkan dan
menganalisis data yang ada, indeks seperti CITI dapat
menunjukkan kepada pemerintah tentang kemajuan
dan kontribusi yang dilakukan oleh perusahaan dan
sektor untuk mencapai tujuan nasional. Hal ini kemudian
memberikan alat kepada pemerintah yang dibutuhkan
untuk mendorong dan bahkan meminta transparansi
lebih dalam, mendorong perubahan menuju ekonomi
global berkelanjutan.
31
STUDI KASUSCorporate Information Transparency Index (CITI)Mendorong keberlanjutan dalam rantai pasokan China
CITI mengevaluasi 147 perusahaan dari delapan
sektor industri yang berdampak signifikan
terhadap lingkungan di China: TI, tekstil, makanan
dan minuman, rumah tangga dan perawatan
pribadi, mobil, bir, dan kulit. Index mengukur
kinerja perusahaan dalam mengelola dampak
lingkungan dari pabrik dalam rantai pasokan
mereka di China. CITI menggunakan data yang
dilaporkan secara publik untuk menganalisis
tren dan melaporkan kembali kemajuan menuju
peningkatan transparansi dan kinerja; hasilnya
dipublikasikan di pangkalan data IPE, yang dapat
diakses publik.
Evaluasi ini berdasarkan data dari berbagai
platform dan informasi yang diungkapkan oleh
perusahaan: CITI mendekati semua perusahaan
target untuk mengungkapkan data mereka
dan jika perusahaan tidak menanggapi, CITI
menggunakan data publikasi yang ada. Index
berfokus pada lima komponen untuk program
rantai pasokan perusahaan yang efektif dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik, termasuk
menanggapi informasi tentang masalah dalam
rantai pasokan pabrik perusahaan dan
meminta pemasok untuk mengungkapkan
kepada publik tentang data pelepasan polusi
dan pemakaian energi/air.
Hasil: Index meningkatkan transparansi dalam
sektor berdampak tinggi, dan hal ini membantu
berbagai pemangku kepentingan menggunakan
data yang dihasilkan, termasuk pemerintah
China. LSM menganalisis data sebagai dasar
untuk memotivasi perusahaan membuat
perubahan positif, dan pemerintah telah mulai
terlibat lebih aktif, mendorong pengungkapan
lebih dalam dalam hal kinerja keberlanjutan,
khususnya tentang isu lingkungan.
Tantangan: Data keberlanjutan, khususnya dari
rantai pasokan perusahaan, tidak bisa diakses
dengan mudah di China, dan bahkan lebih terbatas
untuk usaha kecil dan menengah. Jika perusahaan
melaporkan kinerja mereka, mereka jarang
mengungkapkan hasil negatif, dan kualitas serta
kuantitas data sering terbatas.
Peluang: Peningkatan kesadaran, pembangunan
kapasitas, dan membuat insentif untuk mendorong
transparansi lebih dalam, dan interogasi data
kinerja rantai pasokan dapat meningkatkan
manfaat Index. Peluang di sekitar peran data besar
dalam mengevaluasi kinerja perusahaan akan
sangat dipengaruhi oleh keputusan pemerintah.
Peraturan perundang-undangan terkait dan
rekomendasi oleh pemerintah pusat atau daerah
akan diperlukan untuk mendorong organisasi
mengungkapkan data.
Mengakumulasi tindakan untuk meningkatkan kinerja
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kinerja
perusahaan, regulator, dan asosiasi dapat membuat,
menerapkan, dan menyesuaikan kebijakan untuk
mengatasi kesenjangan dalam kinerja, atau memperkuat
dampak positif. Data keberlanjutan dari perusahaan
dalam suatu sektor dapat menimbulkan masalah, yang
menunjukkan dengan jelas dampak terbesar pada
lingkungan dan masyarakat, dan mengidentifikasi
area yang perlu ditingkatkan.
Pemerintah dan regulator pasar
32 Menginformasikan keputusan, mendorong perubahan
Sebagai wakil global untuk produsen bahan kimia,
International Council of Chemical Associations
(ICCA) meluncurkan inisiatif Perawatan Bertanggung
Jawabnya agar sektor bahan kimia dapat menunjukkan
peningkatannya sepanjang waktu, dan membuat
kebijakan untuk peningkatan lebih lanjut. Dengan
membagikan informasi dan menempatkan sistem daftar
centang yang ketat, indikator kinerja, dan prosedur
verifikasi, hal tersebut memberikan kontribusi utama
industri terhadap rerangka kebijakan yang ditetapkan
oleh United Nations Environment Programme (UNEP):
Pendekatan Strategis terhadap Manajemen Bahan
Kimia Internasional (SAICM).
Menurut ICCA, "Kepedulian Yang Bertanggung
Jawab adalah 'etika' unik industri bahan kimia, yang
memungkinkan industri bahan kimia di seluruh dunia
terus meningkatkan kinerja kesehatan dan keselamatan
kerja, serta lingkungannya." Salah satu anggota
regional ICCA, South African Chemical & Allied
Industries Association (CAIA), meluncurkan inisiatif
Kepedulian Yang Bertanggung Jawab pada tahun 1994.
Inisiatif tersebut meminta agar para penanda tangan
berkomitmen untuk terus meningkatkan seluruh aspek
kinerja kesehatan dan keselamatan serta lingkungan
(K3L), dan bahwa mereka terlibat dalam komunikasi
terbuka tentang kegiatan dan pencapaian mereka. CAIA
mengumpulkan data kinerja setiap tahunan dari para
penanda tangannya, dan memublikasikan informasi
dalam laporan konsolidasi.
Dengan mengakumulasi tindakan, asosiasi industri
dapat memberikan kontribusi terhadap tujuan
pembuat kebijakan dan organisasi nasional dan
internasional. Ketika asosiasi industri global
menetapkan persyaratan terhadap anggotanya,
asosiasi di tingkat nasional menginformasikannya
kepada perusahaan anggota, menambah dampak
transparansi kepada ribuan perusahaan. Data
keberlanjutan yang kembali sebagai hasil dapat masuk
ke dalam proses penetapan peraturan, memungkinkan
asosiasi menyesuaikan kebijakan dan pada akhirnya
memberikan kontribusi sebesar mungkin terhadap
ekonomi global berkelanjutan.
STUDI KASUSSouth African Chemical & Allied Industries Association (CAIA)Meningkatkan transparansi dalam sektor bahan kimia Afrika Selatan
Sebagai wakil untuk sektor bahan kimia di Afrika
Selatan, CAIA memiliki lebih dari 160 anggota
perusahaan: produsen, distributor, gudang,
kontraktor pengangkutan, dan perusahaan
penanggulangan tumpahan minyak. Pada tahun
1994, CAIA meluncurkan inisiatif Kepedulian Yang
Bertanggung Jawab di Afrika Selatan, bagian
dari inisiatif global industri bahan kimia yang
mendukung upaya penanda tangan untuk terus
meningkatkan kinerja kesehatan dan keselamatan
kerja serta lingkungan (K3L). Dalam Kepedulian
Yang Bertanggung Jawab, para penanda tangan
berkomitmen untuk terus meningkatkan seluruh
aspek kinerja K3L dan terlibat dalam komunikasi
terbuka tentang kegiatan dan pencapaian mereka.
CAIA mengumpulkan data kinerja K3L dari
perusahaan penanda tangan setiap tahun dan
menerapkan sistem daftar centang yang ketat,
indikator kinerja, dan prosedur verifikasi data. Hasil
tersebut dipublikasikan dalam laporan tahunan
konsolidasi, yang menyajikan data kuantitatif
dan kualitatif pada kisaran indikator kinerja K3L
yang sejalan dengan persyaratan Standar Praktik
Manajemen Kepedulian Yang Bertanggung Jawab
dan pengelolaan limbah dan air, kelayakan produk,
pemakaian energi, emisi gas rumah kaca, dan
emisi lainnya, serta insiden yang terkait dengan
penyimpanan dan pengangkutan bahan kimia.
Hasil: CAIA bertujuan untuk meningkatkan
transparansi dalam pelaksanaan dan kinerja
Kepedulian Yang Bertanggung Jawab oleh industri
bahan kimia di Afrika Selatan. Dengan menyusun
dan memublikasikan data kinerja dari perusahaan
33
penanda tangan, CAIA memungkinkan industri
bahan kimia di Afrika Selatan untuk menunjukkan
peningkatan K3L-nya dan membuat kebijakan
untuk lebih mengembangkannya.
Tantangan: Untuk memperkuat dampaknya,
proses tersebut harus bisa memberikan tanggapan
yang sesuai terhadap kepentingan para pemangku
kepentingan internal dan eksternal. CAIA juga
harus menemukan keseimbangan yang sesuai
antara mendorong perusahaan terkemuka
untuk menunjukkan kinerja mereka dan inovasi,
tanpa menghalangi keterlibatan perusahaan
yang tertinggal.
Peluang: Transparansi CAIA melalui Kepedulian
Yang Bertanggung Jawab mendorong perusahaan
anggota untuk mengungkapkan lebih banyak
data dan membagikan hasilnya. Hal ini membawa
kepada ketersediaan contoh-contoh praktik
terbaik, memungkinkan CAIA mengetahui
pencapai teratas dan menetapkan ambang batas
kinerja sebagai persyaratan kontrak.
Memberikan dampak positif
Menurut Penghargaan Perusahaan Terbaik, yang
menyoroti dan memberikan penghargaan atas
keunggulan dalam sektor swasta dan publik, mendapatkan
penghargaan dapat menimbulkan manfaat keuangan
yang sangat besar untuk sebuah perusahaan: pemenang
penghargaan terus menunjukkan peningkatan penjualan
dan nilai saham yang lebih tinggi. Mendapatkan
penghargaan bisa memperkuat strategi perusahaan,
dan memberikan peluang Humas, yang dapat membantu
menarik bakat baru. Penghargaan kinerja keberlanjutan
dapat menimbulkan manfaat tersebut dan lebih banyak
lagi; dengan menggunakan data untuk menunjukkan
pencapai teratas, asosiasi dapat menetapkan standar
tinggi untuk anggota mereka, dan memberikan contoh-
contoh nyata untuk kinerja sektor mereka.
Satu asosiasi perintis di Brazil menggunakan laporan
yang diterbitkan oleh anggotanya untuk memberikan
penghargaan kepada perusahaan atas kinerja mereka dalam
berbagai kategori, termasuk Tanggung Jawab Sosial dan
Penilaian Konsumen. Asosiasi Distributor Energi Listrik Brazil
(Abradee) menggunakan data dalam laporan keberlanjutan
anggotanya untuk mengumpulkan informasi yang akan
menjadi dasar pemilihan penerima penghargaan setiap
tahun, khususnya yang berfokus pada kinerja lingkungan.
Abradee memulai proses analisis dan pemberian
penghargaan atas kinerja anggotanya jauh sebelum laporan
lingkungan dan sosial diwajibkan untuk perusahaan
energi di Brazil. Dengan menginspirasi perusahaan untuk
meningkatkan kinerja keberlanjutan mereka melalui
persyaratan transparansi, asosiasi ini menyiapkan sektor
tersebut untuk pelaporan wajib; saat ini, perusahaan energi
berada di antara perusahaan paling maju di Brazil dalam
hal manajemen dan pelaporan keberlanjutan, dan sangat
diwakili dalam Indeks Keberlanjutan lokal (ISE).
Data keberlanjutan dapat mengungkapkan kesenjangan
kinerja dan menyoroti keunggulan. Dengan membuat
perusahaan berkinerja tinggi sebagai contoh untuk hal yang
dapat dicapai, asosiasi dapat menginspirasi anggotanya
untuk meningkatkan diri, bukan mengandalkan kebijakan
dan peraturan untuk memintanya.
STUDI KASUSAbradeeMemberikan penghargaan kepada Sektor Utilitas Listrik di Brazil
Dengan penerapan pelaporan ESG wajib oleh
badan pengendali nasional Aneel, sebagian besar
perusahaan di Brazil sekarang memublikasikan laporan
GRI tahunan. Abradee, Asosiasi Distributor Energi
Listrik di Brazil, menggunakan laporan keberlanjutan
ini untuk mengumpulkan informasi setiap tahun
dan memberikan penghargaan atas praktik terbaik
dalam manajemen sosial dan lingkungan.
Pemerintah dan regulator pasar
34 Menginformasikan keputusan, mendorong perubahan
Pengumpulan data berdasarkan pada indikator
spesifik yang ditetapkan oleh organisasi CSR Brazil,
Instituto Ethos, yang diharuskan oleh Abradee
untuk digunakan oleh seluruh perusahaan
anggota untuk menilai praktik manajemen
lingkungan dan sosial mereka. Data tersebut
disederhanakan dengan informasi berdasarkan
Pedoman GRI. Dengan membandingkan kinerja
perusahaan anggota terhadap indikator-indikator
tersebut, Abradee memberikan penghargaan
kepada perusahaan berkinerja terbaik dalam
area tanggung jawab sosial.
Hasil: Abradee menerapkan skema
penghargaannya sebelum pelaporan diwajibkan,
sehingga sektor tersebut sangat siap untuk
peraturan tersebut; saat ini, perusahaan energi
berada di antara perusahaan paling maju di
Brazil dalam hal praktik pelaporan. Sepuluh
dari 30 perusahaan yang tercatat dalam Indeks
Keberlanjutan (ISE) Bursa Efek Brazil, Bovespa,
adalah perusahaan energi.
Tantangan: Alokasi proporsi sumber daya manusia
yang wajar untuk pengumpulan dan pelaporan
data merupakan tantangan bagi perusahaan
anggota Abradee. Dalam tekanan ekonomi saat ini,
beberapa perusahaan telah mengurangi jumlah
karyawan, yang sangat memengaruhi mekanisme
pelaporan mereka.
Peluang: Satu cara untuk mengatasi tantangan
sumber daya tersebut adalah mengurangi
jumlah informasi yang dikumpulkan dan
dilaporkan dengan berfokus pada isu-isu material.
Penerapan sistem manajemen data internal
bisa juga membantu mengurangi waktu yang
dibutuhkan untuk mengelola proses pelaporan.
Belajar dari pemerintah dan regulator pasar
Organisasi yang diinterviu untuk laporan ini menyoroti
beberapa area yang akan ditingkatkan: tolok ukur
sederhana yang dapat diterapkan oleh perusahaan,
regulator, dan asosiasi untuk meningkatkan kegunaan
data keberlanjutan.
• Standarkan data
Seperti ditunjukkan oleh laporan UNICA,
menerjemahkan data ke dalam data makro yang
bernilai dapat menjadi tantangan; memfasilitasi hal
ini akan membantu regulator pasar membuat praktik
terbaik dan menerapkannya dalam berbagai sektor.
• Jangan menetapkan standar yang terlalu tinggi
Keseimbangan antara mendorong perusahaan
terkemuka untuk terus meningkatkan kinerja mereka
melalui inovasi dan mengeluarkan perusahaan
kecil dan tertinggal dari pelaporan adalah sebuah
tantangan, menurut CAIA. Menetapkan standar
yang tepat untuk menginspirasi para pemimpin
dan mendorong perusahaan yang menerapkannya
kemudian adalah hal yang penting.
• Mencari sumber daya secara realistis
Dalam iklim ekonomi yang menantang, perusahaan
melakukan pengurangan untuk mendukung
kelanjutan bisnis. Untuk melakukan investasi signifikan
dan segera dalam keberlanjutan dan transparansi,
perusahaan membutuhkan investasi tersebut
dapat terhalang untuk masuk ke dalam persaingan.
Studi kasus Abradee mendukung alokasi sumber
daya manusia yang wajar untuk pengumpulan dan
pelaporan data.
• Dukung UKM
Sementara perusahaan multinasional terbesar di dunia
dapat sangat unggul dalam hal kinerja dan pelaporan
keberlanjutan, usaha mikro, kecil, dan menengah -
terutama di negara berkembang - mungkin tidak
mampu mengikutinya. Artinya, data terbatas, menurut
CITI. Membangun kapasitas akan memperkuat
keterwakilan mereka.
Media
36 Menginformasikan keputusan, mendorong perubahan
Media tradisional – surat kabar, televisi, dan radio – telah
menerima banyak platform baru dalam beberapa tahun
terakhir, dengan blog, Facebook, Twitter, dan YouTube
yang masuk dan membawa audiens yang kuat dan dalam
jumlah besar. Platform media digital telah muncul di
seluruh dunia, tetapi juga telah menyoroti kedalaman
'pemisahan digital’ – pemisahan ketersediaan informasi
antara negara maju dan negara berkembang.
Media memiliki peran penting dalam berkontribusi pada
demokrasi yang sehat dan mendorong pembangunan
berkelanjutan. Media yang kuat menginformasikan
dan membentuk opini publik dan membuat lembaga
dan individu bertanggung jawab atas tindakan
mereka, sehingga memrioritaskan kepentingan publik
dan mengungkapkan kegiatan-kegiatan yang dapat
dipertanyakan. Media membuat konsumen tetap
mengikuti isu-isu pembangunan berkelanjutan nasional
dan internasional, menyoroti dampak yang dibuat oleh
perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dan menyarankan
area yang memerlukan perubahan. Media sosial
khususnya memungkinkan masyarakat dan perusahaan
mengumpulkan dukungan untuk inisiatif dan gerakan yang
bertujuan untuk mengatasi isu-isu keberlanjutan.
Agar dapat mendorong perubahan positif terhadap isu-isu
tersebut, organisasi media membutuhkan akses kepada
data keberlanjutan yang andal dan meyakinkan. Jurnalis
bertindak sebagai pengawas, menyelidiki isu-isu yang
menjadi tren dan melihat data kinerja keberlanjutan agar
subjek mereka bertanggung jawab. Data menginformasikan
analisis kegiatan bisnis mereka dan membantu organisasi
media membuat pilihan matang tentang produk-produk
yang dipromosikan, iklan yang diperbolehkan, dan sudut
yang diambil untuk setiap kasus. Data juga mendukung
keterlibatan lebih efektif dalam isu-isu keberlanjutan.
Dengan memberikan rerangka agar perusahaan dapat
melaporkan kinerja mereka, GRI mendukung organisasi
media dalam mencari data yang andal. Jurnalis dapat
mengakses laporan keberlanjutan dalam Pangkalan Data
Pengungkapan Keberlanjutan, menggunakannya sebagai
titik awal untuk investigasi mereka. Berbekal pemahaman
tentang kinerja dan transparansi sektor atau negara,
organisasi media dapat memberikan gambaran yang lebih
besar dengan lebih akurat. GRI juga bekerja erat dengan
organisasi media untuk menyesuaikan Pengungkapan
Sektor Media, yang memungkinkan mereka untuk
mengukur, mengelola, dan melaporkan dampak
mereka sendiri.
Manfaat internal: Pelaporan sebagai contoh
Menurut dokumen Pengungkapan Sektor Media GRI,
"Organisasi media memiliki posisi yang kuat di dalam
masyarakat melalui dampak dan pengaruh kontennya.
Oleh karena itu, penting agar mereka bertanggung jawab,
transparan, dan akuntabel." Banyak organisasi media di
seluruh dunia melaporkan kinerja keberlanjutan mereka
sendiri: Guardian News & Media di Inggris, Media Prima di
Malaysia, DIRECTV di Argentina, RBS Group di Brazil, dan
Naspers di Afrika Selatan telah memublikasikan laporan
keberlanjutan mereka.
Perusahaan media dan komunikasi Sky mengetahui
bahwa konten, teknologi, dan kegiatan bisnisnya
berperan penting dalam memengaruhi sikap dan
perilaku masyarakat. Rencana keberlanjutan Sky –
‘Gambar Yang Lebih Besar’ – berfokus pada empat area:
menginspirasi masyarakat untuk bertindak terhadap
perubahan iklim, meningkatkan kualitas hidup melalui
olah raga, membuka seni, dan membangkitkan aspirasi
generasi muda di sekolah. Perhatian Sky pada kinerja
Media
“Pada musim panas ini, saya mundur setelah 20 tahun mengedit The Guardian. Pada hari Natal, saya mencoba mengantisipasi apakah saya akan menyesal ... Sedikit sekali penyesalan, saya pikir, kecuali ini: bahwa kita tidak berbuat adil terhadap isu yang besar, mendominasi, dan menyelimuti dalam hal cara perubahan iklim mungkin akan menimbulkan malapetaka dan tekanan tak terhitung terhadap spesies kita dalam hidup anak-anak kita." Alan Rusbridger, Editor, The Guardian
37Media
keberlanjutannya sendiri membuat perusahaan ini
memenangkan penghargaan Guardian Sustainable
Business untuk dampak komunikasi keberlanjutan
pada tahun 2013. Dalam memberikan contoh, Sky
meningkatkan kinerja keberlanjutannya sendiri
dan mendorong industri media dan komunikasi
untuk mengikutinya.
Dengan dukungan data kinerja keberlanjutan,
organisasi media diperlengkapi dengan lebih baik untuk
memanfaatkan pengaruh mereka dan mendorong
perubahan positif. Di sini kami mengevaluasi tiga
kontribusi signifikan yang dilakukan dengan penggunaan
data keberlanjutan terhadap ekonomi global
berkelanjutan, dengan studi kasus:
• Melakukan investigasi untuk mengungkapkan korupsi
• Mencakup isu-isu keberlanjutan untuk mendorong
perubahan
• Meriset kinerja untuk memublikasikan peringkat
Melakukan investigasi untuk mengungkapkan korupsi
Dalam fungsinya sebagai pengawas, media berupaya
untuk menumbuhkan akuntabilitas dan peningkatan
kinerja yang lebih besar untuk kepentingan masyarakat;
organisasi media berfokus pada pelaksanaan analisis
yang lebih penting, yang sering dilakukan oleh jurnalis
investigatif khusus, yang menghadapkan perusahaan,
pemerintah, dan masyarakat sipil pada pertanyaan-
pertanyaan sulit. Dengan berkembangnya media digital
dalam beberapa dekade terakhir, jurnalis investigatif telah
memiliki berbagai bentuk: media sosial dan blog telah
membuat semua orang menjadi jurnalis warga potensial,
dapat membuka dan mengungkapkan informasi dan
dampak kinerja organisasi.
Jurnalisme warga berkontribusi untuk menjembatani
kesenjangan informasi di negara berkembang; ketika
organisasi media tradisional memiliki kesulitan untuk
mempertanyakan pengiklan mereka, jurnalis warga
tidak memiliki keterbatasan tersebut. Kenya Monitor
memublikasikan konten dengan beberapa tema yang
luas, termasuk tata kelola, kesehatan, pendidikan,
lingkungan, dan hak asasi manusia. Pada awal tahun 2015,
publikasi tersebut membagikan video di YouTube yang
mengungkapkan perilaku korupsi seorang politisi,
yang mendorong Komisi Etik dan Anti Korupsi Kenya
untuk melakukan investigasi. Polisi yang memberikan
video tersebut memilih rute jurnalis warga daripada
media tradisional, yang mencerminkan meningkatnya
kepercayaan atas integritas organisasi media independen
dalam mendorong akuntabilitas dan melindungi
kepentingan masyarakat.
Schuster Institute for Investigative Journalism
juga secara tegas berupaya untuk menumbuhkan
akuntabilitas yang lebih besar dan mendorong
peningkatan kinerja dengan mengungkapkan
penyalahgunaan kekuasaan oleh perusahaan dan
pemerintah, menyiarkan dan memublikasikan hasil
investigasi jurnalis. Pada tahun 2012, jurnalis Schuster
E. Benjamin Skinner mengungkapkan hubungan
antara ikatan utang endemik di perairan Selandia Baru
dengan pasar makanan laut dunia, yang menyoroti
beberapa kemungkinan kekurangan pada tingkat
pengungkapan perusahaan saat ini. Artikel yang
dipublikasikan di Bloomberg Businessweek tersebut
adalah hasil dari investigasi selama enam bulan di
tiga benua.
Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan
penurunan media tradisional, yang memaksa organisasi
untuk mencari cara-cara baru berbagi konten, dengan situs
web, aplikasi, dan kicauan yang menggantikan halaman-
halaman tercetak. Jurnalisme investigatif berbiaya tinggi,
dan banyak outlet media telah memotong proyek-proyek
besar mereka, sehingga menimbulkan kekhawatiran
tentang kedalaman cakupan berita. Khususnya di negara
berkembang, jurnalisme investigatif sangat dipengaruhi
oleh pendanaan dan politik, sehingga membuatnya
kurang dipercayai. Tetapi, ketersediaan informasi
untuk masyarakat dan akses ke platform publikasi
telah menyebabkan meningkatnya jurnalisme warga,
yang memberikan banyak peluang untuk transparansi
berskala besar.
38 Menginformasikan keputusan, mendorong perubahan
STUDI KASUSSchuster Institute for Investigative JournalismMendorong akuntabilitas melalui jurnalisme
Schuster Institute for Investigative Journalism
adalah media independen dan pusat pelaporan
investigatif yang berupaya untuk menumbuhkan
akuntabilitas yang lebih besar dan mendorong
peningkatan kinerja melalui 'jurnalisme dampak’.
Jurnalisnya yang berjumlah sedikit melakukan
proyek pelaporan yang berupaya mengungkapkan
penyalahgunaan kekuasaan oleh perusahaan
dan pemerintah, dan memublikasikan hasilnya.
Fokus utama Institute ini adalah isu-isu keadilan
sosial dan hak asasi manusia dan reporter
menginvestigasi penyalahgunaan kekuasaan
oleh pemerintah dan perusahaan, tuduhan
pembunuhan dan pemerkosaan, dan ketidakadilan
serta kekerasan terhadap perempuan.
Situs web Institute ini termasuk dokumen
utama, materi sumber, dan diskusi terkait, yang
dikelola agar warga dan pembuat kebijakan
yang berkepentingan melakukan ulasan kritis
terhadap fakta dan isu dasar untuk diri mereka
sendiri. Jurnalis dapat mengakses banyak sumber
data untuk dikumpulkan dalam laporan mereka,
termasuk data keberlanjutan dalam topik seperti
korupsi, gender, dan tata kelola.
Hasil: Pekerjaan terbaru Institute ini
terkait dengan perbudakan di laut, yang
mengungkapkan hubungan antara ikatan
utang endemik di perairan Selandia Baru
dengan pasar makanan laut global, dan
yang menyoroti kelemahan dalam praktik
pengungkapan perusahaan yang ada, telah
mendorong pemerintah Selandia Baru untuk
bertindak. Pemerintah menerapkan enam dari
15 rekomendasi yang dibuat dalam laporan
menteri ke dalam kondisi pekerja di atas
kapal sewa asing. Selandia Baru kemudian
mengumumkan bahwa selama transisi empat
tahun, kapal-kapal berbendera asing tidak akan
lagi diperbolehkan menangkap ikan di perairan
Selandia Baru, dan bahwa semua kapal akan
ditempatkan dalam yurisdiksi undang-undang
ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan
Selandia Baru.
Tantangan: Jurnalisme investigatif yang efektif
membutuhkan keahlian teknis, inisiatif, ketelitian
dalam menguji sumber informasi, dan kemampuan
untuk menghargai konteks sistemik dasar. Hal
ini pada umumnya membutuhkan waktu dan
sumber daya yang tidak sedikit, yang merupakan
tantangan utama dalam konteks semakin
bertambahnya perusahaan media dengan sumber
daya terbatas namun berorientasi memeroleh laba.
Peluang: Dari perspektif keberlanjutan, ada
potensi nyata untuk jurnalis investigatif untuk
menghargai sifat informasi kinerja keberlanjutan
perusahaan yang diungkapkan dan untuk
berkontribusi dalam meningkatkan kualitas
dan kedalaman informasi tersebut. Jurnalisme
investigatif juga memberikan kemungkinan
kekuatan badan investigatif yang tidak terdapat
dalam organisasi media komersial yang
konvensional, di mana prioritas lain seringkali
merongrong pencapaian kepentingan masyarakat
dan membatasi kebebasan bertanya.
Mencakup isu-isu keberlanjutan untuk mendorong perubahan
Miliaran orang di seluruh dunia menggunakan media
setiap hari - televisi kabel, artikel khas, dan kiriman
Facebook yang tajam dapat memotivasi masyarakat
untuk mengubah perilaku, memilih produk, atau
menentukan sikap. Hal ini memiliki konsekuensi
dahsyat, misalnya besarnya ketakutan terhadap
autisme MMR berkontribusi pada sangat menurunnya
tingkat vaksinasi cacar, sehingga menimbulkan kematian
banyak anak-anak.
39
Media memiliki posisi yang kuat dalam membentuk opini
masyarakat dan menginformasikan kebijakan; dengan
memilih untuk mencakup beberapa tantangan keberlanjutan
terbesar yang kita hadapi saat ini, dan dengan menggunakan
informasi andal untuk dilaporkan secara bertanggung
jawab, organisasi media dapat mendorong perubahan dan
mendukung transisi ke ekonomi global berkelanjutan.
Banyak surat kabar di negara maju dan berkembang
memiliki bagian khusus untuk menangani isu-isu
keberlanjutan. Wall Street Journal dan Bloomberg memiliki
bagian berita khusus yang memberikan pelaporan dan
analisis bisnis serta isu-isu pembangunan berkelanjutan.
Surat kabar harian nasional di Inggris, The Guardian,
memiliki visi untuk menjadi pemimpin keberlanjutan di
industri media. Untuk mendukung upaya ini, hub Guardian
Sustainable Business menampilkan berita, pendapat
dan analisis pakar tentang dampak sosial dan lingkungan
dari bisnis dengan konten dari beberapa tokoh paling
berpengaruh di dunia tentang keberlanjutan perusahaan.
Data keberlanjutan merupakan kunci untuk pelaporan
terinformasi dan bernilai tentang isu-isu yang kita hadapi
saat ini, dan kontribusi yang diberikan perusahaan untuk
mengatasinya. Pelaporan tersebut dapat membentuk
opini masyarakat tentang topik-topik seperti mitigasi
perubahan iklim, hak asasi manusia, dan transparansi
ekonomi yang mendorong masyarakat untuk bertindak.
Debat tentang isu-isu keberlanjutan perusahaan dapat
mendorong inovasi dan membagikan praktik terbaik
dapat memberikan wawasan kepada perusahaan tentang
hal yang dapat dilakukan lebih baik.
STUDI KASUSHub Guardian Sustainable BusinessMemfasilitasi pilihan dan pengambilankeputusan yang matang
Surat kabar nasional di Inggris The Guardian memiliki
visi untuk menjadi pemimpin keberlanjutan dalam
industri media; sebagai bagian dari visi ini, hub
Guardian Sustainable Business (GSB) memberikan
platform global bagi para pemimpin perusahaan
yang mendorong perubahan sosial yang positif. Hub
ini menampilkan berita, pendapat dan analisis pakar
tentang dampak sosial dan lingkungan dari bisnis.
Ada banyak saluran, seri, blog, obrolan langsung,
dan kumpulan berita dan laporan yang menanggapi
isu-isu keberlanjutan yang mengemuka dan
timbul. Situs ini menunjukkan praktik terbaik dan
menginformasikan pembuatan kebijakan, perilaku
perusahaan, dan kebiasaan beli konsumen.
Menampilkan beberapa pakar paling berpengaruh
di dunia dalam hal keberlanjutan perusahaan,
hub GSB berupaya untuk mendorong batas-batas
keberlanjutan perusahaan. Cerita-cerita tidak
bermaksud memihak dan berdasarkan pada
informasi keberlanjutan yang andal, termasuk data
kinerja dari laporan perusahaan.
Hasil: GSB dikenal luas sebagai sumber
berita berkelanjutan terkemuka. Pengguna
menghabiskan waktu rata-rata delapan menit per
kunjungan di situs ini, yang mencerminkan tingkat
keterlibatan yang difasilitasinya dengan cerita-
cerita yang berdasarkan pada data keberlanjutan.
Tantangan: Menghalangi dan memantau potensi
inisiatif greenwashing adalah tantangan bagi
situs ini, yang berupaya untuk menempatkan
pencapaian positif dari keberlanjutan perusahaan.
Dilema keinginan untuk mendorong perubahan
sosial ekonomi yang positif dan kritis menjadi
nyata ketika The Guardian meluncurkan kampanye
yang menargetkan perusahaan bahan bakar fosil,
yang ditampilkan dalam zona mitra GSB.
Peluang: Dengan lebih dari 32.000 anggota
aktif dan 540.000 pengunjung unik setiap bulan,
situs ini dapat melibatkan audiens dengan topik-
topik keberlanjutan. Forumnya mendorong
masukan, yang memberikan kesempatan untuk
mengomentari laporan dan cerita yang dibagikan.
Dengan mendorong partisipasi dari audiensnya,
forum tersebut memperluas jangkauan dan dampak
globalnya dalam hal skala dan cakupannya.
Media
40 Menginformasikan keputusan, mendorong perubahan
Meriset kinerja untuk memublikasikan peringkat
Dengan akses ke data kinerja perusahaan, organisasi
media dapat memublikasikan peringkat berdasarkan
berbagai area, mulai dari kinerja lingkungan sampai
kepuasan karyawan. Skema penghargaan oleh media dapat
merangsang inovasi dan keterlibatan bisnis dalam isu-isu
sosial dan mendorong transparansi perusahaan. Peringkat
Hijau Newsweek, misalnya, menilai kinerja lingkungan
perusahaan, dengan berfokus pada 500 perusahaan
terbesar di AS dan di seluruh dunia. Financial Times
menjalankan inisiatif penghargaan perusahaan yang
bertujuan untuk mendorong perbankan berkelanjutan,
keuangan berkelanjutan, dan bisnis transformasional.
The Sunday Times di Inggrisdan majalah Fortune di AS
memublikasikan peringkat 100 Perusahaan Terbaik sebagai
Tempat Kerja. Fortune telah bermitra dengan Tempat Kerja
Terbaik selama hampir dua dekade untuk menjalankan
inisiatif mereka. Riset menunjukkan bahwa perusahaan
dengan tingkat kepercayaan karyawan yang tinggi
memperlihatkan kinerja yang lebih baik secara finansial dan
memiliki perputaran yang lebih rendah. Peringkat seperti
ini sangat aspiratif bagi perusahaan - perusahaan yang tidak
masuk dalam daftar dapat bekerja untuk meningkatkan
kepuasan karyawan dan perusahaan lain dapat berupaya
untuk menaikkan peringkatnya dalam daftar ini. Dan bagi
karyawan potensial, peringkat tersebut menjadi titik rujukan
untuk pencarian kerja dan keputusan karir.
Skema penghargaan oleh media juga menyoroti
perusahaan dengan pencapaian teratas, mendorong
peningkatan kinerja, dan memberikan wawasan kepada
karyawan dan mitra potensial dalam hal kinerja perusahaan.
Di negara berkembang dan ekonomi yang bertumbuh
pesat, skema penghargaan dapat berfokus pada isu-isu
sosial dan lingkungan yang terkait, merayakan perusahaan
yang mendorong perubahan positif. Di Afrika Selatan, surat
kabar Mail & Guardian menjalankan Penghargaan untuk
Investasi di Masa Depan & Pendorong Perubahan, yang
bertujuan untuk mendorong keterlibatan perusahaan yang
lebih besar dalam menemukan solusi untuk tantangan
sosial. Untuk mendapatkan penghargaan tersebut,
perusahaan harus memberikan dokumen - termasuk
laporan keberlanjutan - yang mendukung nominasi mereka.
Organisasi media memiliki posisi unik untuk menggunakan
data keberlanjutan untuk diberikan kepada khalayak
luas dalam hal perusahaan dengan kinerja terbaik dalam
banyak area. Dengan bermitra dengan lembaga riset
atau melakukan penilaian sendiri berdasarkan data
keberlanjutan dan survei, banyak surat kabar dan majalah
yang membuat peringkat perusahaan dan memberikan
penghargaan kepada perusahaan yang mendorong
perubahan. Data kinerja keberlanjutan memungkinkan
organisasi media untuk memberikan penghargaan
kepada perusahaan dengan cara yang aspiratif bagi
calon pemenang dan membantu bagi karyawan, mitra,
dan pemasok potensial.
STUDI KASUSMail & Guardian Penghargaan Investasi di Masa DepanMendorong peningkatan kinerja melalui skema pemeringkatan dan penghargaan
Surat kabar mingguan di Afrika Selatan Mail &
Guardian meluncurkan Penghargaan Investasi
di Masa Depan sekitar 30 tahun yang lalu untuk
mendorong investasi sosial dan tanggung jawab
dalam bisnis, pemerintah, dan masyarakat sipil.
Penghargaan ini merayakan perusahaan, individu,
masyarakat sipil, dan proyek pemerintah di seluruh
Afrika Selatan yang berdampak pada kehidupan
masyarakat yang hidup dalam kemiskinan,
melalui penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
dan strategi publik yang efektif. Proyek-proyek
pemenang adalah inovatif dan menawarkan solusi
kreatif untuk sejumlah isu keberlanjutan terbesar
di Afrika Selatan.
Ratusan entri setiap tahun dari proyek-proyek
di negara tersebut dinilai oleh panel juri yang
independen. Untuk mendapatkannya, perusahaan
harus memberikan informasi latar belakang,
seperti laporan keberlanjutan yang menunjukkan
kegiatan, kinerja, dan dampak mereka.
41
Hasil: Penghargaan ini telah membantu
meningkatkan kesadaran atas kontribusi yang
seringkali tersembunyi yang diberikan oleh
perusahaan untuk mengatasi tantangan sosial
ekonomi di Afrika Selatan. Menerima penghargaan
dianggap sebagai kehormatan besar dan validasi
tersebut telah membantu mendorong banyak
proyek yang membuat dampak positif di Afrika
Selatan. Penghargaan ini juga telah berkontribusi
terhadap peningkatan pengungkapan dan
menambah kesadaran masyarakat terhadap
kegiatan perusahaan.
Tantangan: Juri menghindari untuk mengakui
proyek investasi sosial perusahaan yang mungkin
tampak unggul, tetapi didanai oleh perusahaan
yang bisnis utamanya bertentangan dengan
proyek tersebut - seperti perusahaan dengan
inisiatif pendidikan lingkungan yang unggul yang
menjalankan pabrik yang mencemari sungai.
Meskipun menantang, pendekatan ini mengakui
pentingnya melakukan pemantauan aktif terhadap
kinerja keberlanjutan perusahaan, misalnya melalui
laporan keberlanjutan mereka dan melakukan
peninjauan kritis terhadap dampak sosial yang
lebih besar dari setiap bisnis.
Peluang: Proses penilaian dirancang untuk
mengenali proyek-proyek yang membuat
perbedaan berkelanjutan, daripada menjadi
sponsor keterlibatan untuk keperluan pemasaran
tanpa dampak jangka panjang apa pun. Inovasi
diumumkan sebagai sarana untuk mencapai
kemajuan dalam menangani masalah sosial;
Penghargaan ini mendorong perusahaan menjadi
lebih inovatif dalam pendekatan mereka untuk
mengatasi isu-isu keberlanjutan dan melaporkan
kemajuan mereka.
Belajar dari media
Organisasi media yang diinterviu untuk laporan ini
menyarankan berbagai cara agar media dapat mendorong
pembangunan berkelanjutan dengan memungkinkan
pengambilan keputusan yang matang.
• Tempatkan kinerja pada perspektifnya
Tantangannya adalah untuk mendorong perubahan
sosial ekonomi yang positif dan menghalangi serta
melakukan pemantauan ketat terhadap inisiatif
greenwashing, dengan memrioritaskan pencapaian
keberlanjutan perusahaan, menurut Guardian
Sustainable Business.
• Berinvestasi dalam jurnalisme berkualitas
Jurnalisme investigatif yang efektif membutuhkan
waktu dan sumber daya yang tidak sedikit, menurut
Schuster Institute for Investigative Journalism;
ini adalah tantangan utama bagi perusahaan
media dengan sumber daya yang terbatas namun
berorientasi pada laba. Investasi memungkinkan
organisasi media untuk memeroleh manfaat dari
penggunaan data untuk mengungkapkan kebenaran.
• Mengganjar perubahan nyata, bukan pemasaran
Mail & Guardian mengenali proyek-proyek yang
membuat perbedaan berkelanjutan, daripada menjadi
sponsor keterlibatan untuk keperluan pemasaran
tanpa dampak jangka panjang apa pun.
• Tetap objektif
Organisasi media menghadapi tantangan untuk
menginterogasi informasi kinerja perusahaan
dan memberikan komentar yang objektif
ketika mengandalkan penerimaan dari pengiklan
perusahaan yang dapat menjadi subjek investigasi.
Media
42 Menginformasikan keputusan, mendorong perubahan
Setiap kelompok pengguna menyoroti berbagai
tantangan dan peluang, dengan banyak persimpangan.
Di sini hasilnya dikonsolidasikan dan disajikan sebagai
rekomendasi untuk empat kelompok: pemerintah dan
regulator, organisasi pelapor, pengguna laporan, dan GRI.
Pemerintah dan regulator• Membuat kebijakan yang kondusif: Lingkungan
kebijakan yang kondusif mendorong transparansi
yang lebih besar, dan pedoman yang terstandardisasi
membuat data yang dihasilkan lebih bernilai bagi para
pemangku kepentingan.
• Jangan menetapkan standar yang terlalu tinggi:
Memberikan berbagai opsi pengungkapan
menginspirasi para pemimpin dan mendorong
perusahaan yang menerapkannya kemudian
untuk mengikutinya.
• Dukung UKM: Membangun kapasitas akan
memperkuat keterwakilan mereka
Organisasi pelapor• Pastikan data akurat dan jujur: Pelaporan realistis
memberikan wawasan yang lebih bernilai pada sektor
tersebut atau di tingkat nasional
• Gunakan metrik yang terstandardisasi: Gunakan
panduan seperti Pedoman GRI atau metrik industri
untuk memungkinkan tolok ukur.
• Pertimbangkan konteks: Menjelaskan konteks,
termasuk data kualitatif, memberikan pemahaman
yang lebih baik kepada para pemangku kepentingan
Pengguna laporan• Perhatikan konteks. Sektor, lokasi, ukuran, lingkungan
perusahaan, dan banyak faktor lain memengaruhi
kinerja keberlanjutannya.
• Evaluasi keandalan data: Cari data yang andal
dan akurat untuk menunjukkan kinerja, bukan
mengandalkan pemasaran
• Tetap objektif: Para pemangku kepentingan seperti
media seringkali memiliki kepentingan dalam
perusahaan; tetap objektif merupakan kunci untuk
memeroleh gambaran jelas tentang kinerja mereka
GRI• Gunakan teknologi: Memberikan platform kepada para
pemangku kepentingan untuk menganalisis data akan
membantu mereka menggunakan informasi dengan
lebih efektif
• Kontekstualisasikan data: Menempatkan data pada
konteksnya - dalam hal sektor, lokasi, dan lingkungan,
misalnya - akan memberikan wawasan yang
lebih bernilai
• Bangun kapasitas: dukung organisasi pelapor dan
pengguna laporan untuk mendorong dialog dan
membantu menambah nilai data keberlanjutan
GRI menggunakan hasil riset ini untuk menginformasikan
strategi dan praktiknya di masa datang dalam tiga area:
untuk meningkatkan standar pelaporan sehingga manfaat
bagi pengguna bisa dimaksimalkan; untuk memanfaatkan
teknologi untuk membuat platform yang berkontribusi
terhadap komunikasi keberlanjutan efektif selain laporan;
dan untuk mengaktifkan komunitas pengguna
dalam manfaat dan nilai data yang dilaporkan
untuk kebutuhannya.
Rekomendasi ini menarik garis awal untuk upaya bersama
kami untuk mengoptimalkan nilai data keberlanjutan
seiring dengan upaya kami menuju Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan berikutnya dan membuat keputusan
matang untuk mendukung masa depan berkelanjutan.
Rekomendasi
43Ucapan Terima Kasih
Inisiatif Pelaporan Global (GRI) berterima kasih kepada
Sekretariat Negara untuk Urusan Ekonomi (SECO),
yang memungkinkan dibuatnya laporan ini dengan
dukungan finansialnya.
GRI berterima kasih kepada pihak-pihak berikut
ini atas masukan berharga mereka selama proses
pembuatan publikasi:
• Supervisi Umum
Alyson Slater, Direktur Jaringan Regional
& Pembangunan Berkelanjutan, GRI
• Manajemen proyek
Christine Koblun, Manajer, Jaringan Regional
& Pembangunan Berkelanjutan, GRI
• Dengan kontribusi dari
Gine Zwart, Penasihat Senior untuk Akuntabilitas
Perusahaan, Oxfam Novib
• Riset dan pengembangan studi kasus
Sebastian Straube, Direktur Umum dan Pendiri
Pendamping BSD Jerman
Beat Grünninger, Mitra Grup BSD
Felipe Arango, Mitra Grup BSD
Tobias Knapp, Direktur Umum BSD China
Jonathon Hanks, Direktur Umum Incite
• Penulisan laporan
Lucy Goodchild van Hilten, Tell Lucy
• Desain dan Tata Letak
Bert Odenthal, Odenthal Design
Sarah Hoppe, Odenthal Design
Mitra riset
GRI bekerja sama erat dengan Oxfam dan BSD Consulting
untuk membuat laporan ini. Oxfam adalah mitra
kepemimpinan pemikiran yang penting dalam proyek,
yang memberikan masukan dan gagasan dan membantu
mengumpulkan informasi yang menjadi dasar laporan.
GRI menugaskan BSD Consulting untuk melakukan
riset, menggunakan jaringan konsultan internasionalnya
untuk memeroleh perspektif dari seluruh dunia. Lucy
Goodchild van Hilten dari Tell Lucy menerjemahkan
riset, interviu, dan perspektif dalam laporan ini.
Oxfam adalah konfederasi internasional yang terdiri atas
17 organisasi yang bekerja bersama dengan mitra dan
komunitas lokal di lebih dari 90 negara. Satu dari tiga
orang di dunia hidup dalam kemiskinan. Oxfam bertekad
untuk mengubah dunia tersebut dengan memobilisasi
kekuatan masyarakat terhadap kemiskinan. Di seluruh
dunia, Oxfam bekerja untuk mencari cara-cara praktis
dan inovatif agar masyarakat mengeluarkan diri dari
kemiskinan dan berkembang. Oxfam menyelamatkan
jiwa dan membantu membangun kembali penghidupan
ketika terjadi krisis. Dan Oxfam menyerukan agar suara-
suara dari masyarakat miskin memengaruhi keputusan
lokal dan global yang memengaruhi mereka. Dalam semua
kegiatannya, Oxfam bekerja dengan organisasi mitra
dan perempuan serta laki-laki rentan untuk mengakhiri
ketidakadilan yang menyebabkan kemiskinan.
BSD Consulting adalah konsultan keberlanjutan global
yang memberikan kepemimpinan berpikir dan solusi
yang disesuaikan untuk mengelola isu-isu keberlanjutan
bagi bisnis internasional dan organisasi pemerintah.
Melalui kantor dan organisasi mitra lokalnya, BSD dapat
memberikan keahlian lokal di dalam seluruh wilayah
geografis. BSD bertujuan untuk menciptakan dampak
sebesar mungkin dalam pembangunan berkelanjutan
melalui inovasi dan keunggulan, yang merupakan
pendorong utama dalam pekerjaan sehari-hari para
tenaga profesional kami.
Tell Lucy adalah perusahaan komunikasi yang memiliki
spesialisasi dalam ilmu pengetahuan dan keberlanjutan.
Berfokus pada penuturan cerita, Tell Lucy bertujuan untuk
membuat konten yang kompleks menjadi dapat diakses,
dapat dipahami, dan melibatkan pembaca. Sebelumnya,
Manajer Pers & Komunikasi GRI, pendiri Lucy Goodchild
van Hilten yakin bahwa periset dan perusahaan harus
berkomunikasi dengan lebih jelas: mereka memiliki
kekuatan untuk menginspirasi kita bekerja bersama
menuju masa depan yang sukses dan berkelanjutan.
Ucapan Terima Kasih
TENTANG GRIGRI adalah organisasi nirlaba internasional yang bekerja untuk kepentingan publik menuju visi
ekonomi global berkelanjutan di mana organisasi mengelola kinerja dan dampak ekonomi,
lingkungan, sosial, dan tata kelola secara bertanggung jawab. Ribuan pelapor perusahaan dan
sektor publik di lebih dari 90 negara menggunakan Pedoman GRI. Lebih dari 23.000 laporan telah
didaftarkan dalam Pangkalan Data Pengungkapan Keberlanjutan GRI dan 25 negara dan wilayah
merujuk GRI dalam kebijakan mereka. Ada dua kegiatan GRI: pertama, penyediaan pedoman
pelaporan keberlanjutan, dan kedua, pengembangan kegiatan, produk, dan kemitraan
keterlibatan untuk meningkatkan nilai pelaporan keberlanjutan untuk organisasi.
www.globalreporting.org
info@globalreporting.org
HAK CIPTADokumen ini dilindungi oleh hak cipta oleh Stichting Global Reporting Initiative (GRI). Dokumen ini
atau bagian darinya tidak dapat direproduksi, disimpan, diterjemahkan, atau dialihkan dalam bentuk
apa pun atau dengan cara apa pun (elektronik, mekanik, fotokopi, rekaman, atau yang lainnya) untuk
tujuan lain apa pun tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari GRI. Global Reporting Initiative,
logo Global Reporting Initiative, Pedoman Pelaporan Keberlanjutan, dan GRI adalah merek dagang
Global Reporting Initiative.
© 2015 Global Reporting Initiative
PENAFIANDireksi GRI, Stichting Global Reporting Initiative, atau mitra proyeknya, termasuk Oxfam Novib, dapat
memiliki tanggung jawab atas akibat atau kerugian apa pun yang timbul secara langsung atau tidak
langsung dari penggunaan publikasi GRI. Temuan dan pandanganyang dinyatakan dalam laporan ini
tidak mewakili pandangan, keputusan, atau kebijakan GRI atau mitra proyeknya, atau mengutip nama
dagang atau proses komersial bukan merupakan dukungan. © F
oto:
Shu
tter
stoc
k.co
m (S
ampu
l, ha
l.14:
Mac
rove
ctor
, hal
. 8: R
awpi
xel,
hal.2
1 -iz
abel
l-, h
al.2
8 G
apch
uk L
esia
, hal
.35
Oze
rina
Ann
a)
top related