manajemen penuaan reaktor riset tahap …

Post on 17-Nov-2021

8 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

MANAJEMEN PENUAAN REAKTOR RISET TAHAP

DESAIN,KONSTRUKSI,KOMISIONING OPERASI dan DEKOMISIONING

Oleh: Sri Nitiswati*, Renaningsih* *Woman In Nuclear

Disampaikan pada Pelatihan Manajemen Penuaan Reaktor Riset

Yogyakarta, 31 Agustus - 4 September 2020

Tujuan Pembelajaran :

Indikator Keberhasilan :

Berbagi pengetahuan, pengalaman implementasi manajemen penuaan RR tahap desain, konstruksi, komisioning, operasi dan dekomisioning

Peserta pelatihan memahami dan dapat mengimplementasikan manajemen penuaan yang harus diperhitungkan ketika Batan membangun reaktor riset lagi

• Membahas penerapan MP Reaktor Riset tahap desain, konstruksi, komisioning, operasi dan dekomisioning

• Hanya membahas (fokus) tangki reaktor riset

• Komponen utama penting, tidak redundan, tidak mudah diganti/ diperbaiki

OVERVIEW (1) • Penuaan komponen dapat bersifat alamiah

dan tidak alamiah (premature).

• Alamiah, degradasi komponen semata-mata karena fungsi waktu dan lingkungan yang terjaga serta sesuai dengan umur rancangan komponen.

• Tidak alamiah (premature), degradasi komponen terlalu cepat karena desain/ proses pabrikasi/konstruksi komponen kurang memadai serta lingkungan yang tidak terjaga.

• Penuaan tidak dapat dihindari, hanya dapat dihambat.

OVERVIEW (2) • Penuaan mengakibatkan timbulnya cacat

dan dapat menurunkan fungsi komponen.

• Cacat umum karena penuaan: korosi (general, pitting), retak pada sambungan lasan, dan retak karena korosi sumuran yang saling berhimpitan (pada badan komponen), blister karena laminasi

• Cacat tidak umum: retak karena dissimilar metal weld, swelling, bulging

• Monitoring penuaan: Inspeksi dengan metode uji tak rusak, dan penelitian menggunakan benda uji surveillance.

1 6

MANAJEMEN PENUAAN TAHAP DESAIN (1)

Persyaratan :

• PIN dan atau desainer menetapkan standar digunakan

• PIN harus kenali teknologi digunakan desainer dan pahami/kuasai standar/Code digunakan

• Selama tahap desain, PIN dan desainer harus melakukan identifikasi, evaluasi dan pertimbangan semua potensi yang menyebabkan penuaan.

• Area diidentifikasi dan evaluasi : Tangki RR

1 7

MANAJEMEN PENUAAN TAHAP DESAIN (2)

• PIN dan desainer bertanggungjawab penuh terhadap desain mekanik dan non mekanik tangki RR

• Desain mekanik : Desain/bentuk tangki RR

• Desain tangki RR harus memperhitungkan kemudahan untuk diakses

• Non mekanik : kompatibilitas material antara base dan weld metal. Material tidak kompatibel mengakibatkan penuaan dini

1 8

MANAJEMEN PENUAAN TAHAP DESAIN (3)

• Jenis material tangki RR (base), weld metal, tebal desain tangki dan % corrosion allowance ditetapkan harus terdoku-mentasi.

• Hindari penggunaan 2 material (base) yang beda jenis untuk 1 komponen.

• PIN berkewajiban melakukan reviu desain tangki RR

• Desain tangki RR termasuk kapsul iradiasi untuk penelitian penuaan tangki RR (surveillance program)

MANAJEMEN PENUAAN TAHAP KONSTRUKSI (1)

• Termasuk konstruksi adalah pabrikasi

• PIN dan pemasok bertanggungjawab dalam penentuan standar/code digunakan

• PIN bersama dg. Kontraktor/pemasok komponen (tangki RR) bertanggungjawab penuh terhadap ketentuan proses pabrikasi bahan tangki RR dan proses konstruksi berdasar standar/code yang ditentukan.

Ketentuan/Persyaratan

• PIN dan kontraktor harus memahami persyaratan pabrikasi dan konstruksi (kondisi linkungan) yang dapat menyebabkan penuaan dini tangki RR

• PIN harus memastikan bahwa hasil konstruksi telah dilakukan inspeksi Uji Tak Rusak (UTR) berdasarkan ketentuan standar/Code dan tidak ada yang dilanggar khususnya acceptance/rejection criteria

• Data diperoleh digunakan sebagai data dasar/awal kondisi tangki RR dan di dokumentasikan

MANAJEMEN PENUAAN TAHAP KONSTRUKSI (2)

1 11

MANAJEMEN PENUAAN TAHAP KOMISIONING

• Dokumen data hasil inspeksi tangki RR pada tahap konstruksi diserahkan dari pemasok kpd. PIN

• Tahap komisioning, PIN wajib melakukan pengamatan/deteksi ada/ tidaknya kebocoran tangki RR dan melakukan evaluasi.

• Ada kebocoran, kontraktor berkewajiban melakukan perbaikan pada bagian yang bocor dg jenis material yang sama

1 12

• PIN harus mendokumentasikan seluruh data hasil komisioning dan data hasil kegiatan deteksi penuaan selama tahap komisioning

MANAJEMEN PENUAAN TAHAP KOMISIONING

1 13

MANAJEMEN PENUAAN TAHAP OPERASI (1)

• PIN bertanggungjawab menetapkan dan menyusun strategi program Manajemen Penuaan

• Strategi bersifat proaktif dan reaktif

• Proaktif : memahami perkiraan penuaan saat desain, konstruksi dan penuaan dini

• Reaktif : program inspeksi, perawatan, perbaikan, penggantian

• PIN menetapkan standar/Code untuk inspeksi

1 14

MANAJEMEN PENUAAN TAHAP OPERASI (2)

• Cacat yang diteramati dari hasil inspeksi dilakukan root cause analysis dan dilakukan tindakan lebih lanjut (bila diperlukan)

• Melaksanakan surveillance program material tangki reaktor sepanjang umur reaktor beroperasi

• Tujuan mengetahui tingkat kegetasan material tangki reaktor karena pengaruh neutron.

• Bahan uji mekanik (kekerasan, uji tarik, impak), diiradiasi dalam kapsul iradiasi pada berbagai lokasi

• Periode tertentu diangkat, didinginkan, kmd dilakukan pengujian mekanik

• Data sudah memadahi, analisis tingkat kegetasan material, umur sisa tangki reaktor

MANAJEMEN PENUAAN TAHAP OPERASI (3)

1 16

Contoh Hasil Inspeksi Visual Tangki RSG-GAS 2005 (1)

Korosi sumuran (Expansion Bellow Cavity)

1 17

Contoh Hasil Inspeksi Visual Tangki RSG-GAS 2005 (2)

Korosi sumuran (Expansion Bellow Cavity) Welding Porosity

1 18

Contoh Hasil Inspeksi Visual Tangki RSG-GAS 2005 (3)

Kontaminasi Kimia & Korosi sumuran (dinding tangki reaktor)

1 19

Contoh Hasil Inspeksi Visual Tangki RSG-GAS 2005 (4)

Retakan – Dissimilar weld

1 20

Contoh Hasil Inspeksi Visual Tangki TRIGA2000 - 2006 (1)

Korosi sumuran pada berbagai lokasi dinding tangki dan las-lasan

1 21

Contoh Hasil Inspeksi Visual Tangki TRIGA2000 – 2006 (2)

Potensi Korosi Sumuran (Dinding Tangki)

Korosi Sumuran (Pipa Pneumatik 2)

Korosi Sumuran (Dinding Tangki)

1 22

Contoh Hasil Inspeksi Tangki R Kartini 2001 - 2019 (1)

S2 (Dasar Tangki) S4 (Dasar Tangki)

Blister (Dinding Tangki)

Blister (Dinding Tangki)

1 23

Contoh Hasil Inspeksi Tangki R Kartini 2001 – 2019 (2)

Korosi (Belt line 2)

Korosi sumuran (Tangki reaktor)

Korosi sumuran (Dudukan Teras)

Korosi sumuran (Pipa pendingin primer)

24

• Reaktor permanent shutdown, Ijin operasi reaktor berakhir dan tidak diperpanjang lagi.

• Keadaan sdh memungkinkan dilakukan inspeksi tangki reaktor dengan metode dan teknik yang sama seperti ketika reaktor masih beroperasi.

• Data diperoleh dibandingkan dengan data-data yang sudah diperoleh sbelumnya dan dibandingkan.

• Semua data hasil inspeksi (data penuaan) didokumentasikan

MANAJEMEN PENUAAN TAHAP DEKOMISIONING

25

top related