manajemen pemasaran dan strategi pengembangan usaha alim
Post on 02-May-2022
12 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
MANAJEMEN PEMASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA
ALIM KONVEKSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Bisnis Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh
TINA WIJAYANTI
NIM. 12405183425
Dosen Pembimbing Lapangan
Nurul Fitri Ismayanti, M.E.I.
NIDN. 198412312014032002
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2021
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen Bisnis Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui dan disahkan pada:
Hari :
Tanggal :
Di : Tulungagung
Judul Laporan : “MANAJEMEN PEMASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA
ALIM KONVEKSI”
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
Nurul Fitri Ismayanti, M.E.I.
NIDN. 198412312014032002
MENGESAHKAN
a.n. Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Siswahyudinanto, M.M.
NIDN. 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya
yang telah memberikan kepada penulis kesabaran dan membuat fikiran untuk menuangkan
laporan hasil Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sehingga dapat diselesaikan tetap waktu,
dan pada akhirnya dapat menyusun laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang
berjudul “Manajemen Pemeran dan Strategi Pengembangan Usaha Alim Konveksi” tepat
pada waktunya.
Tujuan utama dari diadakannya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) oleh Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung adalah untuk membina profesionalitas
mahasiswa sesuai dengan bidang keilmuan. Praktik Pengalaman Lapangan merupakan salah
satu bentuk oenerapan atau pengaplikasian secara sistematis antara teori yang diperoleh di
kampus dengan program penguasaan keahlian yang dilaksanakan secara langsung di lapangan
untuk menjadi tenaga yang profesional.
Selama proses Praktik Pengalaman Lapangan berlagsung hingga terselesaikannya laporan
ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun
tidak langsung. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
sebanyak-banyaknya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurrohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
IAIN Tulungagung.
3. Nur Aziz Muslim, M.Hi., selaku Ketua Jurusan Manajemen Bisnis Syariah.
4. Siswahyudianto, M.M., selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Tulungagung.
5. Nurul Fitri Ismayanti, M.E.I., selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
memberikan arahan dan koreksi sehingga saya mampu menyelesaikan laporan ini.
6. Ismiati selaku Pemilik Alim Konveksi, yang telah menyediakan tempat untuk
pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
7. Kedua orang tua dan keluarga yang senantiasa mendoakan dan mendukung setiap
kegiatan yang saya lakukan.
8. Serta semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian laaporan Praktik
Pengalaman Lapangan ini dengan mencari referensi materi serta menuangkan ide-ide
positifnya.
iv
Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan mereka diterima Allah SWT dan tercatat
sebagai amal shalih. Akhirnya, laporan akhir ini penulis suguhkan kepada segenap pembaca,
dengan harapan adanya saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi perbaikan. Semoga
laporan akhir ini bermanfaat dan mendapt ridha Allah SWT.
Tulungagung, 28 Juli 2021
Penulis
Tina Wijayanti
NIM. 12405183425
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................................... v
BAB I : PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ................................................................................................... 7
B. Tujuan dan Kegunaan .......................................................................................... 8
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .......................................................................... 9
BAB II. PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga.................................................................................................... 10
B. Pelaksanaan Praktik Alim Konveksi ................................................................... 11
C. Permasalahan Lapangan...................................................................................... 12
D. Tanggapan dari Pihak Alim Konveksi ................................................................ 12
BAB III. PEMBAHASAN
A. Kajian Teori ........................................................................................................ 13
B. Analisis Terhadap Temuan Studi ........................................................................ 17
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 19
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola PPL ............. 19
2. Untuk lembaga tempat PPL .......................................................................... 19
3. Untuk mahasiswa sebagai peserta PPL ......................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 20
vi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Berita Acara Harian Individual ........................................................................... 21
2. Form Bukti Konsultasi dengan DPL ................................................................... 23
3. Foto-foto Kegiatan PPL ...................................................................................... 24
4. Resume PPL ........................................................................................................ 25
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Industri tekstil menjadi salah satu dari 10 komoditas produk unggulan industri
yang berada di Indonesia. Hal ini membuat industri tekstil berperan dalam memenuhi
kebutuhan sandang dan menyumbang devisa Indonesia, serta mendorong
pertumbuhan ekonomi. Peran penting tersebut dapat untuk dianalisis tentang industri
tekstil. Membahas mengenai industri tekstil di dunia, Indonesia merupakan negara
dengan industri tekstil yang terintergrasi. Industri terintergrasi ini melibatkan industri
hulu hingga hilir dalam menghasilkan produk aktif, yaitu meliputi serat dan benang,
kain, hingga garmen (pakaian jadi). 1
Kementerian Koordinator Perekonomian mengemukakan bahwa salah satu
industri unggulan di koridor Pulau Jawa adalah industri tekstil dan produk tekstil.
Disebutkan bahwa industri tekstil menyerap 1,3 juta tenaga kerja. Selain itu, industri
tekstil dan produk tekstil menyumbang devisa dan produksi nasional. Industri produk
tekstil misalnya, pada tahun 2007 menyumbang produksi nasional sebesar Rp 90
triliun. Keunggulan industri tekstil dan produk tekstil di koridor pulau Jawa harus
dapat digunakan untuk mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi
sedemikian rupa kemandirian, kemajuan, keadilan dan kesejahteraan di Indonesia
dapat diraih.
Usaha industri tekstil merupakan usaha yang tidak asing dimata masyarakat
Indonesia khususnya daerah Kabupaten Tulungagung, dimana terdapat usaha industri
tekstil dengan nama Alim Konveksi. Usaha yang bergerak dibidang industri tekstil ini
memproduksi pakaian dalam balita hingga dewasa. Kurang lebih 32 tahun yang lalu
berdirinya Alim Konveksi, dan sampai saat ini usaha masih ada dan membantu
mensejahterakan masyarakat yang ada disekitarnya. Memiliki 3 segmen pasar yang
ada di Jawa Timur dan Jawa Tengah selalu melakukan pengiriman ke pasar-pasar
pelanggan. 2
Namun dimasa pandemi covid-19 memiliki dampak yang merugikan untuk
pebisnis di Indonesia, banyak dari sebagian yang mengalami gulung tikar dan
1 http://repository.unair.ac.id/94896/4/4.%20%20BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf diakses pada tanggal 10
Agustus pukul 15.31 WIB. 2 https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/5138/2.pdf diakses pada tanggal 13 Agustus pukul
09.56 WIB
8
sebagian yang masih berjalan usahanya hingga saat ini. Segala aspek bisnis terkendala
seperti halnya sumberdaya manusia, operasional, pemasaran hingga keuangan. Dalam
aspek sumberdaya manusia banyak karyawan yang mengalami PHK, serta gaji
karyawan yang dipotong. Dalam segi operasional dan pemasaran memiliki kendala
dimana adanya pembatasan jalur pengiriman sedang itu banyak pasar-pasar besar
yang harus ditutup guna mengurangi penyebaran virus covid-19. Akan tetapi berbeda
dengan Alim Konveksi, karyawan yang selama ini bekeja tidak ada satupun yang
megalami PHK serta libur panjang selama pandemi ini. karena hampir setiap hari
selalu ada kerjaan yang dikerjakan ditempat kerja walaupun bahan kain sebagian
mengalami keterlambatan.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Alim Konveksi
dengan judul laporan “MANAJEMEN PEMASARAN DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN USAHA ALIM KONVEKSI”.
B. Tujuan dan Kegunaan
a. Tujuan
Adapun tujuan umum yang ingin dicapai dalam Praktik Pengalaman Lapangan
yang disusun penulis adalah untuk memahami sebagai berikut:
1. Manajemen pemasaran dan strategi pengembangan usaha Alim
Konveksi.
2. Kendala yang dihadapi Alim Konveksi dalam mengembangkan
bisnisnya.
b. Kegunaan
1. Bagi lembaga Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Untuk bekerja sama dan memberi solusi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
2. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini dapat menambah ilmu dan wawasan serta pengalaman
yang baik dalam lingkungan kerja yang belum pernah di dapat saat
perkuliahan berlangsung.
3. Bagi Pembaca
Menambah wawasan dan pengetahuan baru serta menjadikan
referensi bagi peneliti lain yang sejenis.
9
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilakukan di Alim Konveksi. Berikut informasi dan
data lembaga tempat pelaksanaan PPL:
Nama Instansi : Alim Konveksi
Alamat : Ds. Moyoketen Rt. 03 Rw.01 Kec. Boyolangu
No Telp/Fax : 081333824500
Tanggal Pelaksanaan : 12 Juli – 21 Agustus 2021
10
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Alim Konveksi merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang industri
tekstil kain yang terletak di Desa Moyoketen Rt. 03 Rw.01 Kecamatan Boyolangu
Kabupaten Tulungagung. Usaha ini dirintis pada tahun 1990 memproduksi pakaian
jaket, celana, dan seragam sekolah. Namun 5 tahun berjalan usaha tersebut tidak
berjalan lancar karena faktor musiman. Di tahun 1995 Alim Konveksi mengganti
usaha dengan memproduksi pakaian dalam dan celana dalam segala ukuran mulai dari
balita hingga dewasa. Usaha ini didirikan oleh Bapak Kariadi dan Ibu Ismiati,
sepasang suami istri yang memiliki niat dan tekad untuk berbisnis bersama demi
keluarga. Pada awal memulai usaha, pemilik menggunakan modal sebesar 500.000
yang digunakan untuk membeli kain dan peralatan jahit dengan sistem menyicil di
pasar. Untuk pembelian kain, pemilik mempercayakan hasil produksi lokal yaitu di
kota Solo. Sebelum memproduksi pakai dan celana dalam secara grosir, pemilik
melakukan survei pasar dengan membawa bahan contoh yang akan dijual. Waktu itu
pemilik menarget 3 pasar yaitu pasar Jombang, Mojokerto, dan Pekalongan masih di
area Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Visi Alim Konveksi yaitu mengembangkan potensi lokal di desa dan
menambah lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Dan untuk misi Alim Konveksi
ialah kreatif dan inovatif dalam memproduksi barang, seminggu sekali terjun ke
pasar untuk melihat kondisi dan perkembangan persaingan. Berikut struktur
organisasi yang ada di Alim Konveksi:
11
B. Pelaksanaan Praktik Alim Konveksi
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) gelombang II 13 Juli 2021 dilakukan
secara ketat dikarenakan pandemi covid 19 yang melanda di Indonesia. Sehingga
mewajidkan mahasiswa untuk selalu social distancing, Dengan demikian Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung memberikan kemudahan untuk
melakukan kunjungan sesuai keperluan yang sangat penting dan untuk keperluan yang
lain bisa dilakukan menggunakan komunikasi via telepon dan aplikasi pesan online
selama 1 bulan aktivitas PPL. Dalam jangka waktu yang diberikan, sebagian besar
kegiatan PPL dilaksanakan dari rumah dan selama itu penulis mencari informasi
secara bertahap dan terjadwal. Kegiatan yang penulis kerjakan antara lain:
a. Minggu pertama, melakukan survei tempat dan menyusun rumusan masalah
yang akan ditanyakan kepada pemilik Alim Konveksi.
b. Minggu Kedua, membuat janji dengan pemilik Alim Konveksi dan melakukan
wawancara serta terjun langsung mengamati proses pembuatan.
c. Minggu ketiga, menyusun laporan sesuai dengan hasil observari serta
menanyakan hal yang dibutuhkan melalui telepon dengan pemilik Alim
Konveksi.
d. Minggu keempat, membuat janji untuk pembuatan video laporan serta
penutupan PPL gelombang II dengan Alim Konveksi.
PEMILIK
Bu Ismiati
PEMOTONG KAIN
- Pak Sugeng
NGOLOR
- Bu Ayu
NGOBRES
- Bu Rop
- Bu Yam
- Bu Yuli
NGELAKARI
- Bu Waroh
NINDES
- Bu Wiji DISTRIBUTOR
- Pak Eko
KEUANGAN
Bu Ismiati
12
C. Permasalahan di Lapangan
Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) penulis menemukan
permasalahan yaitu:
a. Pemasaran produk mengalami kendala yang dikarenakan dampak covid-19
dimana masalah tersebut timbul dikarenakan pembatasan wilayah dan pengiriman
bahan kain mengalami keterlambatan.
b. Untuk pengembangan usaha ditengah pandemi covid-19 Alim Konveksi hanya
fokus kepada inovasi dan kreatifitasan saja.
D. Tanggapan dari Pihak Alim Konveksi
Adanya permasalahan-permasalahan atau kendala yang muncul dikarenakan
dampak covid-19. Lembaga Prakti Pengalam Lapangan (PPL) menanggapi dengan
cara seperti berikut:
a. Dalam segi pemasaran lembaga mengirimkan jumlah barang lebih banyak
daripada dengan jumlah sebelumnya dan untuk bahan kain yang mengalami
keterlambatan lembaga memberlakukan sistem forecast, yang dimana mereka
membeli bahan kain lebih banyak dibandingkan sebelum adanya covid-19. Hal
tersebut bertujuan agar tetap bisa memproduksi barang tanpa mengurangi
sebagian karywan.
b. Dan strategi pengembangan usaha pemilik melakukan terjung langsung ke pasar
setiap seminggu sekali untuk wilayah Jawa Timur dan sebulan sekali untuk
wilayah Jawa Tengah.
13
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
a. Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yangbernilai kepada
pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa
mulai dari produsen sampai konsumen.
Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa
hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat
memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Saaran dari
pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior,
menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah,
mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada
dengan tetap memegang prinsip kepuasan pelanggan.3
Pemasaran adalah tingkat persaingan dalam dunia usaha menuntut setiap
perusahaan untuk lebih dapat mengunggulkan segala kemampuannya dalam
bentuk memasarkan produk atau jasa yang ditawarkan, setiap kegiatan tersebut
memerlukan sebuah konsep pemasaran terhadap pasar. Pengertian pemasaran
bagi setiap perusahaan tidak ada bedanya, hanya yang menjadi masalah adanya
penerapan pemasaran untuk setiap jenis perusahaan memiliki karakteristik sendiri.
Menurut American Association dalam Kotler dan Keller bahwa pemasaran adalah
“Marketing is an organization function and a set processer for creating
communicationg, and delivering value to customers and for managing customer
relationship in ways that benefit the organization nd it stakeholders”. Pemasaran
adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk meciptakan,
mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan untuk mengelola
hubungan pelanggan dengan cara yang mengntungkan organisas dan pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap organisasi.
3 Agustina Shinta, “Manajemen Pemasaran” (Malang: Universitas Brawijaya, 2011) hlm. 1.
14
Kotler dan Keller, mengemukakan inti dari pemasaran adalah memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Sasaran dari bisnis adalah mengantarkan
nilai pelanggan untuk menghasilkan laba. Untuk penciptaan dan menghantarkan
nilai dapat meliputi fase memilih niali, fase menyediakan nilai, fase
mengkomunikasikan nilai.
1. Fase memilih nilai, mempresentasikan “pekerjaan rumah” pemasaran
yang harus dilakukan sebelum produk dibuat, staf pemasaran harus
menyegmentasikan pasar, memilih sasaran pasar yang tepat dan
mengembangkan penawaran positioning nilai (STP).
2. Fase menyediakan nilai, pasar harus menentukan fitur produk
tertebtu, harga dan distribusi.
3. Fase mengkomunikasikan nilai, dengan mendayagunakan tenaga
penjualan, promosi penjualan, iklan dan sarana komunikasi lain
untuk mengumumkan dan mempromosikan produk.
Jadi pemasaran adalah bagaimana memuaskan kebutuhan pelanggan. Jika
pemasar memahami kebutuhan pelanggan dengan baik mengembangkan produk
yan mempunyai nilai superior dan menetapkan harga, mendistribusikan dan
mempromosikan produknya dengan efektif, produk-produk tersebut akan terjual
dengan mudah.4
b. Manajemen Pemasaran
Pada dasarnya manajemen pemasaran itu terdiri dari perancangan dan
pelaksanaan rencana-rencana. Dalam membuat suatu perencanaan. Untuk
merencanakan jangka panjang maka dibutuhkan waktu yang lebih banyak.
Sedangkan untuk pelaksanaan rencana harus mendelegasikan keputusan-
keputusan yang rutin dilakukan setiap hari kepada bawahan.
Secara umu manajemen mempunyai tiga tugas pokok, yaitu:
1. Mempersiapkan rencana atau strategi umum bagi perushaan
2. Melaksankan rencana tersebut
3. Mengadakan evaluasi, menganalisa dan mengawasi rencana tersebut
dalam pelaksanaannya serta untuk mengadakan aktivitas.
4 Achmad Rizal, “Buku Ajar Manajemen Pemasaran” (Ypgyakarta: Deepublish, 2020) hlm. 2-3.
15
Sehingga yang dimaksud dengan manajemen pemasaran menurut Philip Kotler
adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-
program yang ditujukan untuk menggadakan pertukaran dengan pasar yang dituju
untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk membuat suatu rencana, fungsi
penganalisaan sangat penting agarb rencana yang dibuat dapat lebih matang dan
tepat.5
Manajemen pemasaran menurut Veithzal Rival Zainal merupakan kegiatan
pokok perusahaan yang dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan dan
perkembangan perusahaan, serta laba bagi perusahaan. Proses pemasaran
dilakukan sebelum barang diproduksi dan berakhir dengan penjualan. Kegiatan
pemasaran perusahaan harus memberikan kesan yang menarik untuk memikat
hati konsumen sehingga meningkatkan penjualan dan keuntungan. Hal tersebut
harus dilakukan oleh setiap perusahaan agar usahanya dapat bertahan dan
memiliki reputasi yang baik di kalangan konsumen.6
c. Strategi
Strategi berasal dari kata Yunani strategos, yang berarti Jenderal. Oleh karena
itu kata strategi secara harfiah berarti “Seni dan Jenderal”. Kata ini mengacu pada
apa yang merupakan perhatian utama manajemen puncak organisasi. Secara
khusus, strategi adalah penempatan misi perusahaan, penetapan sasaran
organisasi dengan mengikat kekuatan eksternal dan internal, perumusan
kebijakkan dan strategi tertentu mencapai sasaran dan memastikan
implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan
tercapai.7
Menurut Alfred Chandler strategi adalah penetapan sasaran dan arahan
tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Menurut Kenneth Andrew strategi adalah pola sasaran, maksud atau tujuan
kebijakan serta rencana. Rencana penting untuk mencapai tujuan itu yang
dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang dianut dan jenis atau akan
5 Rifqi Suprapto dan M. Zaky Wahyuddin Azizi. “Buku Ajar Manajemen Pemasaran” (Ponorogo: Myria Publisher,
2020) hlm. 2. 6 Tati Handayani dan Muhammad Anwar Fathoni, “Buku Ajar Manajemen Pemasaran Islam” (Yogyakarta:
Deepublish, 2019) hlm. 9-10. 7 Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Cet. 1 (Jakarta: GemaInsani, 2001), hal: 153-157
16
menjadi apa jenis organisasi tersebut. Menurut Buzzel dan Gale strategi adalah
kebijakan dan keputusan kunci yang digunakan untuk manajemen, yang memiliki
dampak besar pada kinerja keuangan. Kebijakan dan keputusan ini biasanya
melibatkan sumber daya yang penting dan tidak dapat diganti dengan mudah.8
Terdapat lima jenis strategi, yaitu:
1. Strategi penetrasi pasar Penetrasi pasar atau penerobosan pasar merupakan
usaha perusahaan meningkatkan jumlah nasabah baik secara kuantitas
maupun kualitas pada pasar saat ini melalui promosi dan distribusi secara
aktif. Strategi ini cocok untuk pasar yang sedang tumbuh dengan lamban.
2. Strategi pengembangan produk Strategi pengembangan produk merupakan
usaha meningkatkan jumlah konsumen dengan cara mengembangkan atau
memperkenalkan produk-produk baru perusahaan. Inovasi dan kreativitas
dalam penciptaan produk menjadi salah satu kunci utama dalam strategi ini.
Perusahaan selalu berusaha melakukan pembaharuan atau pengenalan
produk baru kepada konsumen. Perusahaan tiada henti terus melakukan
eksplorasi terhadap kebutuhan pasar dan berupaya untuk memenuhi
kebutuhan pasar tersebut.
3. Strategi pengembangan pasar Strategi pengembangan pasar merupakan
salah satu untuk membawa produk kearah pasar baru dengan membuka atau
mendirikan atau anak-anak cabang baru yang dianggap cukup strategis atau
menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam rangka untuk menyerap
konsumen baru. Manajemen menggunakan strategi ini bila mana pasar
sudah padat dan peningkatan bagian pasar sudah sangat besar atau pesaing
kuat.
4. Strategi intergrasi Strategi integrasi merupakan strategi pilihan akhir yang
biasanya ditempuh oleh para perusahaan yang mengalami kesulitan
likuiditas sangat parah. Biasanya yang akan dilakukan adalah strategi
diversifikasi horizontal, yaitu penggabungan perusahaan-perusahaan. e.
Strategi diversifikasi Strategi diversifikasi baik konsentrasi maupun
diversivikasi konglomerat. Diversivikasi yang dimaksud disini adalah
perusahaan memfokuskan pada suatu segmen pasar tertentu dengan
menawarkan berbagai varian produk perusahaan dimiliki. Sementara
8 Agustinus Sri Wahyudi. Manajemen Strategi, (Jakarta: Binarupa Aksara,1996) hal:19
17
diversifikasi konglomerat adalah perbankan memfokuskan dirinya dalam
memberikan berbagai varian produk perusahaan kepada kelompok
konglomerat (korpoorat).9
d. Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha adalah penciptaan jagka panjang bagi organisasi dari
pelanggan, pasar, dan interaksi di dalamnya. Hal ini berarti pengembanan usaha
bertujuan untuk mempertahankan usaha agar tetap produktif dan menghasilkan
keuntungan jangka panjang. Menurut Mangkuprawira pengembangan adalah
upaya yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan yang
dapat digunakan di masa depan. Pengembangan merupakan segala upaya
pelaksanaan pekerjaan saat ini atau yang akan datang dengan memberikan
informasi yang mempengaruhi sikap atau peningkatan ketrampilan.10
Pengembangan usaha memilik dua jenis pengembangan, yaitu:
1. Pengembangan vertikal, pengembangan usaha dengan mengembangkan inti
dari bisnis.
2. Pengembangan horizontal, pengembangan bisnis yang tidak linear dengan inti
bisnis, namun dapat memperkuat inti bisnis tersebut.
Aspek penjualan diperlukan dalam mengembangkan usaha dimana digunakan
untuk memerhatikan bagaiaman penjualan barang tersebut, mayoritas umur, asal,
dan juga kecenderungan konsumen, dan proses penjualan. Aspek manajemen
digunakan untuk memperhatikan proses manajerial dari bisnis dimulai produk,
perencanaan pemasaran, hingga perencanaan distribusi produk. Aspek strategi
mencakup bagaimaan cara pengembangan bisnis dengan meningkatkan kualitas
produk, membuat produk baru atau bekerja sama dengan pihak lain.11
B. Analisis Terhadap Temuan Studi
Berdasarkan pengamatan serta wawancara yang penulis lakukan yakni penulis
menemukan bahwa permasalahan yang terdapat dalam Alim Konveksi selama
pandemi covid-19 antara lain:
9 Hari Suminto, Pemasaran Blak-blakan, (Batam: Inter Aksara, 2002), hal: 20
10 http://eprints.walisongo.ac.id/7152/3/BAB%20II.pdf di akses pada tanggal 15 Agustus pukul 16.00 WIB
11 https://www.kompas.com/skola/read/2021/03/26/150051369/pengembangan-usaha-pengertian-jenis-
aspek-dan-strateginya diakses pada tanggal 15 Agustus pukul 16.00 WIB
18
a. Dibagian pemasaran
Alim Konveksi banyak mengalami kendala salah satunya yaitu
keterlambatan bahan baku kain diatasi dengan sistem forecast dimana
membeli jumlah yang lebih banyak daripada pembelian yang sebelumnya. Dan
distribusi penjualan yang mengalami kendala namun diatasi juga dengan
sistem forecast dimana dalam satu kali jalan membawa jumlah barang yang
lebih banyak daripada sebelumnya.
b. Pengembangan Usaha
Strategi yang dilakuakn yaitu dengan selalu mengembangkan inovasi
dan kreatifitas produk seperti halnya bentuk desain, packaging produk sesuai
perkembangan pada zaman saat ini.
19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahwa pemilihan strategi dengan memberlakukan sistem forecast merupakan
strategi yang tepat dikala musim pandemi saat ini. karena dengan sistem tersebut
distribusi penjualan dan pengiriman bahan baku kain tidak mengalami
keterlambatan maupun penumpukan barang di gudang.
2. Dalam berbisnis inovasi dan kreatifitas sangat diperlukan guna keberlangsungan
hidup bisnis tersebut. Selalu mengikuti perkembangan zaman saat ini, tidak
merasa puas terhadap penghasilan yang dicapai saat ini guna mengembangkan
usaha, khususnya dibidang industri tekstil.
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Dengan adanya pelaksanaan kegiatan praktik Pengalaman Lapangan yang mana
kegiatan tersebut suatu program wajib maka pihak fakultas tetap ada kerjasama
kepada lembaga terkait agar kegiatan selanjutnya lebih mudah dalam pertukaran
informasi.
2. Untuk Alim Konveksi
Dalam segi pemasaran masih menggunakan cara manual dengan terjun langsung ke
pasar langganan, alangkah untuk mempermudah pemasaran saat ini dengan cara
menggunakan sistem online baik melakukan whatsapp maupun media marketing yang
lainnya.
3. Untuk Mahasiswa
Sebaiknya mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah didapat dari
keikutsertaannya dalam kegiatan PPL di Alim Konveksi agar ilmu yang didapatkan
selama masa PPL ini lebih bermanfaat bagi mahasiswa itu sendiri. Selain itu setelah
adanya kegiatan PPL ini mahasiswa tidak berhenti untuk terus mencari pengalaman
kerja di lapangan sebanyak-banyaknya, serta dapat menerapkan teori yang didapat
dari bangku kuliah ke dunia kerja yang sesungguhnya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Syafi’i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gemalnsani.
Handayani, Tati dan Muhammad Anwar Fathoni. 2019. Buku Ajar Manajemen Pemasaran
Islam. Yogyakarta: Deepublish.
http://eprints.walisongo.ac.id/7152/3/BAB%20II.pdf di akses pada tanggal 15 Agustus pukul
16.00 WIB.
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/5138/2.pdf diakses pada tanggal 13
Agustus pukul 09.56 WIB
http://repository.unair.ac.id/94896/4/4.%20%20BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf
diakses pada tanggal 10 Agustus pukul 15.31 WIB.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/03/26/150051369/pengembangan-usaha-
pengertian-jenis-aspek-dan-strateginya diakses pada tanggal 15 Agustus pukul 16.00
WIB
Rizal, Achmad. 2020. Buku Ajar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Deepublish.
Shinta, Agustina. 2011. Manajemen Pemasaran. Malang:Universitas Brawijaya.
Sri, Agustinus Wahyudi. 1996. Manajemen Strategi. Jakarta: Binarupa Aksara.
Suminto, Hari. 2002. Pemasaran Blak-Blakan. Batam: Inter Aksara.
Suprapto, Rifqi dan M. Zaky Wahyuddin Azizi. 2020. Buku Ajar Manajemen Pemasaran.
Ponorogo: Myria Publisher.
21
Lampiran 1
LAPORAN KEGIATAN HARIAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOM DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2021
Nama Mahasiswa : Tina Wijayanti
NIM : 12405183425
Jurusan : Manajemen Bisnis Syariah
Lembaga PPL : Alim Konveksi
NO HARI/TANGGAL URAIAN KEGIATAN
1 Senin, 12 Juli Menginformasikan Pembukaan PPL kepada lembaga
2 Selasa, 13 Juli Mengikuti Pendalaman Materi PPL Gelombang 2
3 Rabu, 14 Juli Membuat Rumusan Masalah
4 Kamis, 15 Juli Membuat Judul Laporan
5 Jumat, 16 Juli Mengerjakan Resume
6 Sabtu, 17 Juli Mengerjakan Resume
7 Minggu, 18 Juli Mengerjakan Resume
8 Senin, 19 Juli Konsultasi judul kepada DPL
9 Selasa, 20 Juli Mengoreksi ulang rumusan masalah dan pertanyaan
10 Rabu, 21 Juli Observasi pertama wawancara dengan pemilik lembaga
11 Kamis, 22 Juli Menyimpulkan hasil observasi pertama
12 Jumat, 23 Juli Menyusun bagian depan laporan
13 Sabtu, 24 Juli Mencari referensi untuk bahan tambahan laporan PPL
14 Minggu, 25 Juli Menyusun bab 2 laporan
15 Senin, 26 Juli Menyusun bab 3 laporan
16 Selasa, 27 Juli Membuat janji dengan pemilik untuk melanjutkan observasi
17 Rabu, 28 Juli Observasi kedua mengamati proses produksi barang
18 Kamis, 29 Juli Menyusun bab 4 laporan
19 Jumat, 30 Juli menyusun kembali bab 3 laporan yang belum selesai
20 Sabtu, 31 Juli Mengoreksi laporan dari bab 1 sampai bab 4
21 Minggu, 1 Agustus LIBUR
22
22 Senin, 2 Agustus Mengerjakan Resume
23 Selasa, 3 Agustus Mengerjakan Resume
24 Rabu, 4 Agustus Wawancara melalui telepon
25 Kamis, 5 Agustus Mengoreksi hasil resume
26 Jumat, 6 Agustus Menyusun daftar pustaka
27 Sabtu, 7 Agustus Mengoreksi penulisan daftar pustaka
28 Minggu, 8 Agustus LIBUR
29 Senin, 9 Agustus Mengevaluasi hasil laporan kembali
30 Selasa, 10 Agustus Mengevaluasi hasil laporan kembali
31 Rabu, 11 Agustus Mengevaluasi hasil laporan kembali
32 Kamis, 12 Agustus Membuat janji dengan pemilik untuk take foto dan video
33 Jumat, 13 Agustus Menyusun lampiran
34 Sabtu, 14 Agustus Menunggu jawaban lembaga
35 Minggu, 15 Agustus LIBUR
36 Senin, 16 Agustus Menerima jawaban lembaga untuk take foto dan video besok
37 Selasa, 17 Agustus Melakukan take video dan foto
38 Rabu, 18 Agustus Mengedit video
39 Kamis, 19 Agustus LIBUR
40 Jumat, 20 Agustus Konsultasi Laporan Keseluruhan
Tulungagung, 21 Agustus 2021
Tina Wijayanti
NIM. 12405183425
23
Lampiran 2
BUKTI BIMBINGAN MAHASISWA PPL GELOMBAN II
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMIDAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2021
Nama Mahasiswa : Tina Wijayanti
Nama DPL : Nurul Fitri Ismayanti, M.E.I.
Lokasi PPL : Alim Konveksi
Alamat Lokasi PPL : Ds. Moyoketen Rt.03 Rw.01 Kec. Boyolangu.
No TANGGAL LAPORAN MAHASISWA PPL BIMBINGAN DPL Paraf
1 Senin, 19
Juli 2021
Konsultasi Judul Laporan
“Manajemen Pemasaran dan
Pengembangan Usaha di Alim
Konveksi”
Merevisi judul
menjadi
“Manajemen
Pemasaran dan
Strategi
Pengembangan
Usaha Alim
Konveksi”
2 Jumat, 20
Juli 2021
Konsultasi Lapporan
Keseluruhan
Tulungagung, Agustus 2021
Dosen Pembimbing Lapangan
Nurul Fitri Ismayanti, M.E.I.
NIDN. 198412312014032002
24
Lampiran 3
Bukti foto dengan pemilik Alim Konveksi:
Bukti foto dengan karyawan Alim Konveksi
25
Lampiran 4
RESUME
MATERI PEMBEKALAN PPL GELOMBANG II
IAIN TULUNGAGUNG
Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah program kegiatan yang
bertujuan untuk mengembangkan mahasiswa sebagai calon pendidik dan atau tenaga
kependidikan. Program PPL ini merupakan salah satu mata kuliah praktek yang wajib
ditempuh oleh mahasiswasebagai salah satu syarat dalammenyelesikan gelar sebagai sarjana
pendidikan proyek akhir serta skripsi di Universitas Negeri Islam Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung.
Potensi desa adalah segenap sumber daya alam dan sumber daya manusia yang
dimiliki desa sebagai modal dasar yang perlu dikelola dan dikembangkan bagi kelangsungan
dan perkembangan desa. Salah satunya potensi desa yang ada pada Desa Kendalbulur
Tulungagung dalam pembekalan yang diadakan pada hari selasa tanggal 13 Juli 2021 secara
virtual yang diikuti oleh peserta PPL gelombang II .
Materi Pertama mengenai Potensi Desa Kendalbulur yang disampaikan oleh Bapak
Bapak Anang Mustofa, SE. Selaku Kepala Desa. Kendalbulur adalah sebuah nama desa di
wilayah kecamatan Boyolangu kabupaten Tulungagung provinsi Jawa timur. Desa
kendalbulur terdiri dari tiga dusun Yakni dusun kendalbulur, genting, dan rongganan.
Dalam penyampaianya bagaimana Paradigma Desa Kendalbulur
1. Pertama pemberian kewenangan berdasarkan Asas Rekognisi dan subsidiaritas.
Rekognisi berarti pengakuan dan penghormatan terhadap eksistensi desa
sedangkan subsidiaritas berarti penggunaan kewenangan sekalah lokal.
2. Kedua kedudukan desa sebagai pemerintahan yang berbasis masyarakat yaitu
campuran dari komunitas yang mengatur dirinya sendiri save Gover ning
komuniti dan pemerintahan lokal lokal seven.
3. Ketiga desa berperan sebagai subyek pembangunan bukan lagi obyek
pembangunan artinya desa merupakan aktor utama dalam perencanaan dan
26
pelaksanaan pembangunan desa termasuk pendirian dan pengembangan umum
desa.
Hak asal usul yaitu hak yang merupakan warisan yang masih hidup atau Prakarsa
masyarakat desa perkembangan kehidupan masyarakat antara lain sistem organisasi
masyarakat adat, kelembagaan, pranata dan hukum adat, tanah kas desa serta kesepakatan
dalam kehidupan masyarakat desa.
Kewenangan lokasi sekalah desa yaitu kewenangan untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat desa yang telah dijalankan oleh desa atau mampu dan efektif
dijalankan oleh desa atau yang muncul karena perkembangan desa dan Prakasa masyarakat
desa antara lain Tambatan perahu, pasar desa, Tempat Pemandian umum, saluran irigasi,
sanitasi lingkungan, pos pelayanan terpadu, sanggar seni dan belajar, perpustakaan Desa,
tembung Desa, Pengelolaan air minum pedesaan dan jalan desa
HAKEKAT DAN TUJUAN PEMBANGUNAN DESA
Dalam melakukan pembangunan tentunya desa harus linier linier dengan kebijakan
pemerintah nasional pada hari ini. Yaitu terdapat empat sektor yang harus dilakukan terkait
dalam kegiatan pemerintahan desa yaitu :
a. Meningkatkan kualitas desa
b. Meningkatkan pelayanan publik di desa
c. Penanggulangan Kemiskinan
d. Menjaikan masyarakat sebagai subjek pembangunan
Melalui peningkatan pelayanan desa, pembangunan dan pengembangan sarana dan
prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal di desa, Pemanfaatan sistem dan
lingkungan hidup berkelanjutan.
Kebijakan dan strategi dalam RPJMN 20 sampai 2024
Percepatan Bkt untuk mendorong Transformasi sosial budaya dan ekonomi desa yang
didukung dengan:
1. Tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kapasitas aparatur bisa
pendampingan peran serta masyarakat Desa yang inklusif.
27
2. Penetapan batas Desa.
3. Pengembangan besar wisata, Desa digital dan produk unggulan desa Dan kawasan
pedesaan, Pengembangan BUMDesa atau BUMDes bersama
4. Peningkatan pelayanan dasar Desa
5. Optimalisasi pemanfaatan dana desa untuk mendorong kegiatan produktif,
memberdayakan masyarakat desa termasuk membiayai pendamping lokal Desa
6. Penguatan peran kecamatan Sebagai pusat perubahan dan pertumbuhan serta
pembinaan dan pengawasan desa Kendalbulur juga mengadakan progam proritas
diantaranya :
a. Pembagunan Lapangan Wisata (Desa Wisata) sebagai upaya peningkatan BUMDesa
dan Penambahan PADesa salah satunya didirikan Nangkula Park dimana
pengelolaannya langsung di pimpin oleh Badan Usaha milik desa.
b. Desa digital, sebagai upaya peningkatan pelayanan warga. Latar belakang perlunya
digitalisasi desa yaitu:
1) Transparasi publik
2) Percepatan dan efisiensi desa
3) Pesatnya era revolusi 4.0
Digitalisasi desa yang sudah ada, sifatnya publikasi administrasi pemerintahan lebih
banyak pemerintahan desa yang membutuhkan yaitu :
1) Sistem informasi desa (SID)
2) Wabsite pemerintah desa dan BUMDES
3) Sistem keuangan desa (SISKEUDES)
4) Desa pintar (Aplikasi PC Surat Menyurat)
5) Aplikasi pertahanan letter C
6) SimpleDesa, berbasis web terintegrasi android. Sifatnya publikasi,
administrasi dan lebih banyak warga yang membutuhkan dan pemberdayaan
ekonomi BUMDES dalam satu genggaman (interaksi PEMDES dengan
WARGA)
Materi Kedua , yaitu mengenai ketenagakerjaan yang di sampaikan oleh Bapak Haris
Susianto, SH.M.Si. yaitu tentang ketenagkerjaan. Ketenagakerjaan tentunya setiap orang itu
butuh pekerjaan, apapun itu pekerjaannya, Di negara Indonesia baik di Tulungagung maupun
Blitar yang sekolah itu, rata-rata masih untuk mencari pekerjaan nantinya, dan masih
28
dijadikan modal untuk mencari pekerjaan, meskipun disalah satunya untuk mencari ilmu
pengetahuan. Alasan tersebut dikarenakan kerja adalah pilihan.
Kerja di kantor maksudnya adalah bekerja di instansi pemerintah, bisa di instansi
swasta, maupun bekerja di rumah. Nah inilah yang tadi disampaikan sampai Bapak Kades
Kendalbulur biasa menjadi motivasi untuk semuanya salah satunya bukan cuma berpikir
bekerja di kantor dan melainkan dengan berwirausaha. Dan inilah nanti yang akan
disampaikan sesuai dengan tugas pokok fungsi yang ada di DISNAKER kabupaten Blitar dan
DISNAKER Tulungagung, fungsinya hanya terkait dengan informasi yang sesuai dengan
program kegiatan yang menjadi superioritas dan inferioritas di masing-masing perangkat
daerah.
Terkait dengan ketenagakerjaan penting untuk tahu bahwa tenaga kerja itu merupakan
perhatian negara, diatur dalam undang-undang tersendiri terkait dengan undang-undang
ketenagakerjaan ada pekerja dalam negeri terbagi menjadi dua, yaitu antar kerja lokal dan
antar kerja daerah. Disamping itu untuk bekerja di luar negeri juga mendapat perhatian yang
luar biasa dari negara dengan diterbitkannya regulasi yang mengatur terkait dengan para
Pekerja Migran Indonesia (PMI) yaitu undang-undang 18/2017 yang memiliki peran mulai
dari pusat, pemerintah daerah juga termasuk kepada desa terkait urusan ketenagakerjaan PMI.
Ketenagakerjaan isu strategis ketenagakerjaan di kabupaten Blitar yaitu :
1. Kualitas kompetensi tenaga kerja perlu ditingkatkan.
2. Kualifikasi tenaga kerja masih banyak yang belum bisa diterima pasar kerja.
3. Ketersediaan informasi pasar kerja belum optimal
4. Penerapan dan penegakan hukum norma ketenagakerjaan belum optimal
5. Konflik ketenagakerjaan antara pengusaha dengan pekerja atau buruh
Terdapat dua jenis pelatihan dalam ketenagakerjaan yaitu pelatihan kewirausahaan
dan pelatihan kompetensi Untuk pelatihan kewirausahaan yaitu :
1. Pelatihan usaha, bantuan pelatihan kewirausahaan yang sesuai dengan potensi
desa.
2. Sarana/modal, bantuan sarana atau modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha.
3. Pendampingan, pendampingan usaha oleh tenaga pendamping yang kompeten.
29
4. Pemasaran, bantuan penyaluran produk produk lokal unggulan desa ke pasar yang
lebih luas.
5. Pelatihan berbasis kompetensi
Ketika seseorang ingin bekerja di suatu perusahaan maka akan dibutuhkan ketrampilan
sehingga dibutuhkan pelatihan kompetensi, mulai dari penerapan sikap, bagaimana terkait
dengan keterampilan tanpa meninggalkan pengetahuan. Dinas ketenagakerjaan selain
mengurusi bekerja di dalam negeri bekerja di luar negeri juga mengurusi penempatan
transmigrasi. Dampak pandemi terhadap ketenagakerjaan yaitu:
1. Penempatan tenaga kerja ke luar negeri dihentikan.
2. Penempatan tenaga kerja dalam negeri melalui kegiatan job fair atau bursa kerja tidak
bisa diselenggarakan.
3. Perusahaan merumahkan karyawan nya (mendapat bantuan sosial).
4. Penempatan transmigran ketiga lokasi yang dikawatirkan ditunda.
Adapun kegiatan yang dilakukan oleh dinas ketenagakerjaan dalam menghadapi masa
pandemi yaitu:
1. Pendataan pekerja migran Indonesia yang baru pulang dari luar negeri.
2. Melakukan koordinasi pengawasan bersama dinas kesehatan dan pemerintah desa
setempat.
3. Pendataan karyawan perusahaan terdampak covid 19 untuk diusulkan mendapat
bantuan sosial.
4. Monitoring dan pengawasan tenaga kerja asing di kabupaten Blitar.
5. Pelaksanaan monev perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia swasta di
kabupaten Blitar.
6. Fasilitas dan pemberian informasi tentang program kartu pra kerja.
Adapun kebijakan partisipasi kedepan yang dilakukan oleh dinas ketenagakerjaan yaitu:
1. Penguatan koordinasi dalam rangka pengawasan kepulangan PMI dari luar negeri.
2. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan kepada masyarakat sehingga dapat
mengurangi intensitas kontak langsung ( aplikasi job fair, aplikasi hubungan industrial).
3. Monitoring dan pembinaan kepada perusahaan, PPTKIS, LPKS, BKK, TKA di
Kabupaten Blitar.
30
top related